Oftalmologi Sosial = Oftalmologi Komunitas adalah cabang oftalmologi yang berorientasi pada kesehatan masyarakat paripurna (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan menekankan pada aspek-aspek promotif dan preventif
Oftalmologi Klinik adalah cabang ilmu kedokteran yang memfokuskan pada individu dan berorientasi pada pelayanan sekunder dan berlokasi pada institusi. Mis: Bagian Mata RSU Anutapura
Dalam Oftalmologi mencakup:
Promotif Preventif
Promotif = Promosi adalah suatu proses pembelajaran dari, oleh, untuk masyarakat yang disesuaikan dengan sosial budaya setempat.
Targetnya adalah masyarakat atau community guna mempertahankan kualitas hidup pada level yang baik
Promotif
Masyarakat diberdayakan
Masyarakat mampu mengenali, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan indera penglihatan
Preventif 3 jenis:1. Primer mencegah terjadi penyakit2. Sekunder mencegah hilangnya visus3. Tertier memperbaiki visus pada orang buta. Mis:katarak
Preventif dalam oftalmologi komunitas dititikberatkan pada:- Glaukoma- Refraksi- Degenerasi- Corneal disorder
Pencegahan primer pencegahan penyakit agar tak terjadi.
Misal: Defisiensi vitamin A: beri gizi yang baikTrachoma: dengan air dan sanitasi yang
bersihCacar/Campak: dengan imunisasiKelainan Refraksi: nonton TV pada jarak
minimal 5X diagonal TV. Jarak baca 30 cm pada tempat yang cukup terang.
Glaukoma: diatas umur 40 tahun, kontrol tekanan bola mata secara teratur
Pencegahan Sekunder: mencegah hilangnya tajam penglihatan dari penyakit yang sedang diderita, misalnya: defisiensi vitamin A: bila ada gejala-gejala buta senja, segera beri vitamin A 2X setahun dan perbaiki gizi katarak: operasi bila visus menurunGlaukoma: penyelamatan penglihatan dengan
operasi atau terapi secara teraturRetinopati diabetik: menyelamatkan penglihatan dengan terapi laser pada retina
Pencegahan tertier: memperbaiki visus orang yang telah buta
misalnya: Katarak: operasi Sikatriks kornea: keratoplasty Penderita Low Vision: pakai alat bantu
penglihatan, misalnya kaca pembesar
Kebutaan: keadaan penglihatan seseorang yang hanya dapat menghitung jari pada jarak kurang dari 3 meter, sehingga mengalami hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
Visusnya < 3/60 dengan koreksi maksimal
Berapa banyak yang buta:Hampir 50 juta orang yang buta didunia
dimana 1,5 juta dibawah umur 16 tahun.
Prevalensi kebutaan bervariasi diberbagai tempat.
Di Indonesia prevalensi kebutaan 1,5%
Dikenal beberapa istilah:UKM/PK : upaya kesehatan mata dan pencegahan kebutaanPKKP: penanggulangan kebutaan katarak paripurna
Keduanya dilaksanakan secara terintegrasi lintas sektoral dan peran aktif masyarakat untuk terwujudnya sehat mata untuk semua
Berapa besar masalah kebutaan di Indonesia:Dari hasil survey penglihatan tahun 1993-1996 angka kebutaan 1,5% 1,5% X 200 jt = 3 juta
Penyebab kebutaan:- 52% oleh katarak: 52% X 3 jt = 1.560.000- 9,5% oleh kelainan refraksi: 9,5% X 3.000.000 = 285. 000- 13,4% akibat glaukoma: 13,4%X3 jt = 402.000- 8,5% akibat kelainan retina: 8,5% X 3.000.000 = 255.000- 6,4% oleh kelainan kornea: 6,4%X3 jt= 192.000- 10,2% oleh penyakit lain: 10,2%X3.000.000 = 306.000
Buta katarak pada usia produktif terjadi pada + 14-16% dari semua buta katarak = 249.000Bila rata-rata penghasilan Rp. 600.000/bulan maka kerugian ekonomi akibat buta katarak diusia produktif sebesar 250.000 X 12 X Rp. 80.000,- = Rp. 1.800.000.000Ini belum termasuk kerugian akibat buta katarak usia lanjut yang jadi beban keluarganya.Penderita baru katarak 0,1% 0,1% X 200.000.000 = 200.000Bila semua terjadi pada usia lanjut akan menimbulkan kerugian baik pada keluarga maupun pada pendapatan daerah karena berkurangnya produktifitas
Hasil survey Indera Penglihatan di 8 propinsi1982 1,2% blind rate1993-1996 1,5% (52% disebabkan oleh
katarak)
Kenapa meninggi: 1,2% 1,5% disebabkanOleh:1.UHH: usia harapan hidup bertambah 60 tahun 66 tahun2. Sekarang penyakit degenerasi
mendominasi penyakit infeksi3. Kurangnya pelayanan kesehatan mata.
Dalam masyarakat timbul problem:
1. Prevalensi meningkat : 1,5%2. Man Power: dokter spesialis mata,
paramedis mata masih kurang3. Budget kurang, kemampuan
masyarakat untuk membayar juga berkurang
4. Kebijakan politik tak cukup untuk menarik partisipasi masyarakat.
Refractive ErrorRefractive Error 22,122,1PterygiumPterygium 13,913,9CataractCataract 7,37,3ConjuntivitisConjuntivitis 2,02,0Corneal ScarCorneal Scar 1,41,4GlaucomaGlaucoma 0,40,4BlepharitisBlepharitis 0,30,3RetinopathyRetinopathy 0,20,2HordeolumHordeolum 0,30,3StrabismusStrabismus 0,30,3
LensLens 0,780,78
Glaucoma / N IIGlaucoma / N II 0,200,20
Refractive ErrorRefractive Error 0,140,14
RetinaRetina 0,130,13
CorneaCornea 0,100,10
OthersOthers 0,150,15
Total blindnessTotal blindness 1,51,5
Blind Rate: 1,5% Penduduk 200.000.000
Yang buta: 1,5% X 200.000.000 = 3.000.000
Oleh katarak: 0,78% x 200.000.000 = 1.560.000
Jumlah operasi seluruh Indonesia/tahun:+ 60.000 tersisa:1.560.000-60.000=
1.500.000Angka ini disebut BACK LOG
Defenisi Back Log: jumlah penderita katarak yang tidak dioperasi pada tahun ituIncidense: jumlah penderita baru pada tahun tersebut: 1 o/oo
Artinya: setiap tahun penderita katarak baru: 1o/oo X 200.000.000 = 200.000/tahun
Penyebab Back Log:
- Sosial ekonomi- Ketidaktahuan masyarakat- Geografis- Dokter spesialis mata masih kurang- Penduduk mayoritas di pedesaan- Fasilitas pelayanan terutama di kota besar
Langkah operasional penanggulangan katarak:
- Sosial marketing- persiapan operasional- pelaksanaan operasi- Follow up oleh dokter spesialis mata atau dokter
puskesmas
Sosial marketing: Jumlah penduduk setempat Peta daerah tinggal Tentukan target operasi Kerja sama dengan infra struktur kesehatan Pemberitahuan PEMDA Keterlibatan LSM setempat
0,5% : masalah medis>0,5% - < 1% : masalah masyarakat>1% : masalah sosial sangat
mempengaruhi pembangunan kesehatan nasional, khususnya kesehatan mata.
Program Nasional adalah: Menurunkan angka kebutaan < 1% pada
2003 Menurunkan angka kesakitan mata Mendekatkan pelayanan kesehatan mata
kepada masyarakat
Bila visus < 3/60 dengan koreksi maksimal
Ratio : 1 dokter mata untuk 350.000
pendudukMenurut WHO : 1 dokter mata untuk
250.000 penduduk
Dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) baik dalam negeri maupun dari luar negeri: Training UKM/PK bagi kader kesehatan untuk mencari kasus katarak siap operasi Training bagi para medis untuk cari kasus katarak, dan perawatan post op katarak Training bagi dokter puskesmas Training bagi guru-guru SD untuk deteksi dini kelainan refraksi Operasi katarak secara massal disebut SAFARI KATARAK dengan biaya murah ataupun gratis bagi gakin (keluarga miskin)
Glaukoma juga sebagai penyebab kebutaan no. 2 setelah katarak yaitu 0,2%
Untuk menurunkan angka ini dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Tekanan Intra Okuler (TIO) pada usia 40 tahun keatas untuk melacak kronik simple glaukoma:Gejalanya: tekanan intra okuler > 20,6 mmHg defek pada lapangan penglihatan terbentuknya cupping of the disc
Medial: 50 o
Superior : 60 o
Inferior : 70 o
Lateral : 90 o
Kategori kemampuan visus dalam opthalmology:
Visus > 6/18 : normal6/60 - 6/16 : visual impairment3/60 – 6/60 : low vision< 3/60 : blind
Yayasan Dharmais Perdami Lions Club Rotary Club Hellen Keller InternationalDark and Light International Christoffell Blinden Mission: CBM dll
Yan. Mat. Primer : Puskesmas Yan. Mat. Sekunder : RS tipe C/B dan
BKMM Yan. Mat. Tertier : RS tipe A
pelayanan subspesialistik
BKMM: Balai Kesehatan Mata Masyarakat pelayanan sekinder oleh
dokter spesialis mata
Di semua tempat harus ada:1. Penyediaan pelayanan katarak2. Deteksi dini/skrining dan
pengobatan kelainan refraksi3. Di tempat tertentu ada
- suplemen vitamin A- penanggulangan trachoma dengan SAFE (Surgery, antibiotic, Face washing, Environmental)
1. Diagnosa dan pengobatan glaukoma2. Diagnosa dan pengobatan retinopati3. Pusat-pusat spesialis untuk
penanggulangan hilangnya tajam penglihatan pada anak-anak