Download - Praktikum 2 Revy Anggun Quraini
LAPORAN TETAP BIOKIMIA 1
DENATURASI PROTEIN
Nama Revy Anggun Quraini
NIM 0610128132007
Kelompok 4
Anggota 1 Elziliyana
2 Ginda Tratugga Negara
3 Indri Savitri
4 Izzati Zahidah
5 Revy Anggun Quraini
6 Siti Mardliya
7 Yulin Oktariani Safitri
Dosen Pembimbing Maefa Eka Haryani SPdMPd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
I Percobaan Ke 2
II Tanggal Percobaan 11 september 2015
III Judul Percobaan Denaturasi Protein
IV Tujuan Percobaan Untuk mengetahui uji positif dan negatif terhadap asam
amino
V Dasar Teori
Denaturasi protein
Organisme hidup memerlukan banyak jenis molekul besar untuk bertahan
hidup Sangat sedikit molekul tersebut menjadi berbagai tujuan seperti protein
Protein adalah molekul besar yang terdiri dari rantai asam amino terlipat Setiap
protein memiliki bentuk unik dan fungsi berdasarkan bentuknya Sangat mudah
untuk berpikir tentang protein sebagai kunci yang cocok dengan membentuk
gembok tertentu di sekitar tubuh Protein berfungsi untuk mempercepat proses
biologis mengenali antibodi mengatur proses fisiologis menyediakan struktur
zat transportasi mengatur gen dan menanggapi sinyal di dalam dan di luar
organisme
Protein berkisar dalam bentuk ukuran yang kecil seperti insulin yang hanya
51 asam amino ke yang panjang yang sangat besar seperti protein Titin yaitu
panjang 26926 asam amino Tidak peduli ukuran mereka mereka harus dilipat
menjadi bentuk tertentu agar dapat berfungsi Kadang-kadang sesuatu yang salah
dan menyebabkan protein terkuak Denaturasi adalah proses dimana protein
kehilangan struktur terlipat dan berhenti berfungsi
Struktur Protein
Dalam rangka untuk memahami denaturasi sangat penting untuk
memahami struktur protein Protein terdiri dari asam amino Para ilmuwan
menggambarkan struktur protein dalam tingkatan Keempat tingkatan adalah
primer sekunder tersier dan kuarterner
Struktur primer dari protein adalah urutan asam amino yang membentuk
protein Setiap protein memiliki urutan yang unik untuk asam amino Jika asam
amino rusak ini adalah protein tidak akan berfungsi dengan baik
Struktur sekunder protein menjelaskan pola berulang teratur lipatan awal
yang ditemukan dalam protein Ada dua jenis lipat pada tingkat ini yang dikenal
sebagai alfa heliks dan lempeng-beta Sebuah alfa heliks adalah kumparan
bentuk spiral yang terbentuk oleh ikatan hidrogen
Lempeng-beta terbentuk ketika dua rantai asam amino menyelaraskan dan
membentuk pola wilayah datar atau berkerut
Struktur tersier protein menggambarkan bentuk protein ketika semua asam
amino heliks alfa beta dan lembaran dilipat ke dalam struktur tertentu
Struktur kuartener menggambarkan protein yang terdiri dari dua subunit
amino terlipat rantai asam yang datang bersama untuk membentuk satu protein
akhir
Penyebab Denaturasi protein
denaturasi Protein terjadi ketika protein kehilangan struktur kuartener
tersier dan sekunder Pada dasarnya protein menjadi membuka lipatan dan
berhenti berfungsi denaturasi Protein adalah penyebab oleh beberapa stres
eksternal Penyebab utama denaturasi protein mencakup paparan asam basa
garam-garam anorganik pelarut atau panas
Bila Anda menempatkan telur dalam panci memiliki kuning kuning cerah
dikelilingi oleh protein yang jelas dikenal sebagai albumin juga dikenal sebagai
putih telur Ketika telur terkena panas dalam panci albumin cepat berubah
menjadi putih Hal ini terjadi karena denaturasi protein bila terkena panas
Pernahkah Anda mengalami demam Demam adalah baik karena mereka
memberitahu kita sesuatu yang salah dalam tubuh dan meningkatkan suhu
membantu untuk melawan penyerbu asing dalam tubuh Namun demam yang
ekstrim bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan protein dalam tubuh
kita untuk mulai terdenaturasi Demam dari 104 derajat atau lebih besar dapat
menyebabkan denaturasi protein akan dimulai pada tubuh
Akhirnya penting untuk dicatat bahwa sebagian besar protein denaturasi
adalah permanen Namun demikian beberapa protein yang dapat melipat kembali
dalam proses yang disebut renaturasi
Ringkasan Denaturasi Protein
Protein berfungsi karena bentuknya Jika protein kehilangan bentuknya
berhenti untuk melakukan fungsinya dalam tubuh Proses yang menyebabkan
protein untuk kehilangan bentuknya dikenal sebagai denaturasi Denaturasi dapat
disebabkan oleh pelarut garam-garam anorganik paparan asam atau basa dan
oleh panas
VI Alat dan Bahan
Alat
Tabung reaksi
Pipit tetes
Rak tabung reaksi
Gelas ukur
Water bath
Bahan
Larutan putih telur 1-5
Larutan HCL 01 M
Larutan NAOH 01 M
VII Prosedur Percobaan
Larutan albumin
+
Tabung 1
Albumin 9 ml + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Albumin 9 ml + NaOH 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Albumin 9 ml + Buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Larutan putih telur 1
+
Tabung 1
Larutan putih telur 1 + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Larutan putih telur 1 + NaoH 01 M 1ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Larutan putih telur 1 + buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Ulangi percobaan putih telur 1 dengan putih telur 2 sampai putih telur 5
dengan cara yang sama seperti diatas
VIII Hasil Pengamatan
No Sampel Bahan Sebelum Sesudah Waktu Keterangan
1 Larutan Albumin 9ml +
1ml HCl 01M + 10ml
Buffer asetat
Bening keruh
15 menit
ada sedikit enadapan
putih
2 Larutan Labumin 9 ml
+ 1ml NaOH 01 M +
10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan Albumin 9 ml
+ 1ml Buffer asetat pH
47 (1M)
Bening Keruh Endapan putih
1 Larutan Putih telur 1
9 ml + 1ml HCl 01M +
10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 1
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
I Percobaan Ke 2
II Tanggal Percobaan 11 september 2015
III Judul Percobaan Denaturasi Protein
IV Tujuan Percobaan Untuk mengetahui uji positif dan negatif terhadap asam
amino
V Dasar Teori
Denaturasi protein
Organisme hidup memerlukan banyak jenis molekul besar untuk bertahan
hidup Sangat sedikit molekul tersebut menjadi berbagai tujuan seperti protein
Protein adalah molekul besar yang terdiri dari rantai asam amino terlipat Setiap
protein memiliki bentuk unik dan fungsi berdasarkan bentuknya Sangat mudah
untuk berpikir tentang protein sebagai kunci yang cocok dengan membentuk
gembok tertentu di sekitar tubuh Protein berfungsi untuk mempercepat proses
biologis mengenali antibodi mengatur proses fisiologis menyediakan struktur
zat transportasi mengatur gen dan menanggapi sinyal di dalam dan di luar
organisme
Protein berkisar dalam bentuk ukuran yang kecil seperti insulin yang hanya
51 asam amino ke yang panjang yang sangat besar seperti protein Titin yaitu
panjang 26926 asam amino Tidak peduli ukuran mereka mereka harus dilipat
menjadi bentuk tertentu agar dapat berfungsi Kadang-kadang sesuatu yang salah
dan menyebabkan protein terkuak Denaturasi adalah proses dimana protein
kehilangan struktur terlipat dan berhenti berfungsi
Struktur Protein
Dalam rangka untuk memahami denaturasi sangat penting untuk
memahami struktur protein Protein terdiri dari asam amino Para ilmuwan
menggambarkan struktur protein dalam tingkatan Keempat tingkatan adalah
primer sekunder tersier dan kuarterner
Struktur primer dari protein adalah urutan asam amino yang membentuk
protein Setiap protein memiliki urutan yang unik untuk asam amino Jika asam
amino rusak ini adalah protein tidak akan berfungsi dengan baik
Struktur sekunder protein menjelaskan pola berulang teratur lipatan awal
yang ditemukan dalam protein Ada dua jenis lipat pada tingkat ini yang dikenal
sebagai alfa heliks dan lempeng-beta Sebuah alfa heliks adalah kumparan
bentuk spiral yang terbentuk oleh ikatan hidrogen
Lempeng-beta terbentuk ketika dua rantai asam amino menyelaraskan dan
membentuk pola wilayah datar atau berkerut
Struktur tersier protein menggambarkan bentuk protein ketika semua asam
amino heliks alfa beta dan lembaran dilipat ke dalam struktur tertentu
Struktur kuartener menggambarkan protein yang terdiri dari dua subunit
amino terlipat rantai asam yang datang bersama untuk membentuk satu protein
akhir
Penyebab Denaturasi protein
denaturasi Protein terjadi ketika protein kehilangan struktur kuartener
tersier dan sekunder Pada dasarnya protein menjadi membuka lipatan dan
berhenti berfungsi denaturasi Protein adalah penyebab oleh beberapa stres
eksternal Penyebab utama denaturasi protein mencakup paparan asam basa
garam-garam anorganik pelarut atau panas
Bila Anda menempatkan telur dalam panci memiliki kuning kuning cerah
dikelilingi oleh protein yang jelas dikenal sebagai albumin juga dikenal sebagai
putih telur Ketika telur terkena panas dalam panci albumin cepat berubah
menjadi putih Hal ini terjadi karena denaturasi protein bila terkena panas
Pernahkah Anda mengalami demam Demam adalah baik karena mereka
memberitahu kita sesuatu yang salah dalam tubuh dan meningkatkan suhu
membantu untuk melawan penyerbu asing dalam tubuh Namun demam yang
ekstrim bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan protein dalam tubuh
kita untuk mulai terdenaturasi Demam dari 104 derajat atau lebih besar dapat
menyebabkan denaturasi protein akan dimulai pada tubuh
Akhirnya penting untuk dicatat bahwa sebagian besar protein denaturasi
adalah permanen Namun demikian beberapa protein yang dapat melipat kembali
dalam proses yang disebut renaturasi
Ringkasan Denaturasi Protein
Protein berfungsi karena bentuknya Jika protein kehilangan bentuknya
berhenti untuk melakukan fungsinya dalam tubuh Proses yang menyebabkan
protein untuk kehilangan bentuknya dikenal sebagai denaturasi Denaturasi dapat
disebabkan oleh pelarut garam-garam anorganik paparan asam atau basa dan
oleh panas
VI Alat dan Bahan
Alat
Tabung reaksi
Pipit tetes
Rak tabung reaksi
Gelas ukur
Water bath
Bahan
Larutan putih telur 1-5
Larutan HCL 01 M
Larutan NAOH 01 M
VII Prosedur Percobaan
Larutan albumin
+
Tabung 1
Albumin 9 ml + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Albumin 9 ml + NaOH 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Albumin 9 ml + Buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Larutan putih telur 1
+
Tabung 1
Larutan putih telur 1 + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Larutan putih telur 1 + NaoH 01 M 1ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Larutan putih telur 1 + buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Ulangi percobaan putih telur 1 dengan putih telur 2 sampai putih telur 5
dengan cara yang sama seperti diatas
VIII Hasil Pengamatan
No Sampel Bahan Sebelum Sesudah Waktu Keterangan
1 Larutan Albumin 9ml +
1ml HCl 01M + 10ml
Buffer asetat
Bening keruh
15 menit
ada sedikit enadapan
putih
2 Larutan Labumin 9 ml
+ 1ml NaOH 01 M +
10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan Albumin 9 ml
+ 1ml Buffer asetat pH
47 (1M)
Bening Keruh Endapan putih
1 Larutan Putih telur 1
9 ml + 1ml HCl 01M +
10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 1
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
menggambarkan struktur protein dalam tingkatan Keempat tingkatan adalah
primer sekunder tersier dan kuarterner
Struktur primer dari protein adalah urutan asam amino yang membentuk
protein Setiap protein memiliki urutan yang unik untuk asam amino Jika asam
amino rusak ini adalah protein tidak akan berfungsi dengan baik
Struktur sekunder protein menjelaskan pola berulang teratur lipatan awal
yang ditemukan dalam protein Ada dua jenis lipat pada tingkat ini yang dikenal
sebagai alfa heliks dan lempeng-beta Sebuah alfa heliks adalah kumparan
bentuk spiral yang terbentuk oleh ikatan hidrogen
Lempeng-beta terbentuk ketika dua rantai asam amino menyelaraskan dan
membentuk pola wilayah datar atau berkerut
Struktur tersier protein menggambarkan bentuk protein ketika semua asam
amino heliks alfa beta dan lembaran dilipat ke dalam struktur tertentu
Struktur kuartener menggambarkan protein yang terdiri dari dua subunit
amino terlipat rantai asam yang datang bersama untuk membentuk satu protein
akhir
Penyebab Denaturasi protein
denaturasi Protein terjadi ketika protein kehilangan struktur kuartener
tersier dan sekunder Pada dasarnya protein menjadi membuka lipatan dan
berhenti berfungsi denaturasi Protein adalah penyebab oleh beberapa stres
eksternal Penyebab utama denaturasi protein mencakup paparan asam basa
garam-garam anorganik pelarut atau panas
Bila Anda menempatkan telur dalam panci memiliki kuning kuning cerah
dikelilingi oleh protein yang jelas dikenal sebagai albumin juga dikenal sebagai
putih telur Ketika telur terkena panas dalam panci albumin cepat berubah
menjadi putih Hal ini terjadi karena denaturasi protein bila terkena panas
Pernahkah Anda mengalami demam Demam adalah baik karena mereka
memberitahu kita sesuatu yang salah dalam tubuh dan meningkatkan suhu
membantu untuk melawan penyerbu asing dalam tubuh Namun demam yang
ekstrim bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan protein dalam tubuh
kita untuk mulai terdenaturasi Demam dari 104 derajat atau lebih besar dapat
menyebabkan denaturasi protein akan dimulai pada tubuh
Akhirnya penting untuk dicatat bahwa sebagian besar protein denaturasi
adalah permanen Namun demikian beberapa protein yang dapat melipat kembali
dalam proses yang disebut renaturasi
Ringkasan Denaturasi Protein
Protein berfungsi karena bentuknya Jika protein kehilangan bentuknya
berhenti untuk melakukan fungsinya dalam tubuh Proses yang menyebabkan
protein untuk kehilangan bentuknya dikenal sebagai denaturasi Denaturasi dapat
disebabkan oleh pelarut garam-garam anorganik paparan asam atau basa dan
oleh panas
VI Alat dan Bahan
Alat
Tabung reaksi
Pipit tetes
Rak tabung reaksi
Gelas ukur
Water bath
Bahan
Larutan putih telur 1-5
Larutan HCL 01 M
Larutan NAOH 01 M
VII Prosedur Percobaan
Larutan albumin
+
Tabung 1
Albumin 9 ml + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Albumin 9 ml + NaOH 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Albumin 9 ml + Buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Larutan putih telur 1
+
Tabung 1
Larutan putih telur 1 + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Larutan putih telur 1 + NaoH 01 M 1ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Larutan putih telur 1 + buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Ulangi percobaan putih telur 1 dengan putih telur 2 sampai putih telur 5
dengan cara yang sama seperti diatas
VIII Hasil Pengamatan
No Sampel Bahan Sebelum Sesudah Waktu Keterangan
1 Larutan Albumin 9ml +
1ml HCl 01M + 10ml
Buffer asetat
Bening keruh
15 menit
ada sedikit enadapan
putih
2 Larutan Labumin 9 ml
+ 1ml NaOH 01 M +
10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan Albumin 9 ml
+ 1ml Buffer asetat pH
47 (1M)
Bening Keruh Endapan putih
1 Larutan Putih telur 1
9 ml + 1ml HCl 01M +
10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 1
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
Pernahkah Anda mengalami demam Demam adalah baik karena mereka
memberitahu kita sesuatu yang salah dalam tubuh dan meningkatkan suhu
membantu untuk melawan penyerbu asing dalam tubuh Namun demam yang
ekstrim bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan protein dalam tubuh
kita untuk mulai terdenaturasi Demam dari 104 derajat atau lebih besar dapat
menyebabkan denaturasi protein akan dimulai pada tubuh
Akhirnya penting untuk dicatat bahwa sebagian besar protein denaturasi
adalah permanen Namun demikian beberapa protein yang dapat melipat kembali
dalam proses yang disebut renaturasi
Ringkasan Denaturasi Protein
Protein berfungsi karena bentuknya Jika protein kehilangan bentuknya
berhenti untuk melakukan fungsinya dalam tubuh Proses yang menyebabkan
protein untuk kehilangan bentuknya dikenal sebagai denaturasi Denaturasi dapat
disebabkan oleh pelarut garam-garam anorganik paparan asam atau basa dan
oleh panas
VI Alat dan Bahan
Alat
Tabung reaksi
Pipit tetes
Rak tabung reaksi
Gelas ukur
Water bath
Bahan
Larutan putih telur 1-5
Larutan HCL 01 M
Larutan NAOH 01 M
VII Prosedur Percobaan
Larutan albumin
+
Tabung 1
Albumin 9 ml + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Albumin 9 ml + NaOH 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Albumin 9 ml + Buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Larutan putih telur 1
+
Tabung 1
Larutan putih telur 1 + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Larutan putih telur 1 + NaoH 01 M 1ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Larutan putih telur 1 + buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Ulangi percobaan putih telur 1 dengan putih telur 2 sampai putih telur 5
dengan cara yang sama seperti diatas
VIII Hasil Pengamatan
No Sampel Bahan Sebelum Sesudah Waktu Keterangan
1 Larutan Albumin 9ml +
1ml HCl 01M + 10ml
Buffer asetat
Bening keruh
15 menit
ada sedikit enadapan
putih
2 Larutan Labumin 9 ml
+ 1ml NaOH 01 M +
10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan Albumin 9 ml
+ 1ml Buffer asetat pH
47 (1M)
Bening Keruh Endapan putih
1 Larutan Putih telur 1
9 ml + 1ml HCl 01M +
10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 1
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
VII Prosedur Percobaan
Larutan albumin
+
Tabung 1
Albumin 9 ml + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Albumin 9 ml + NaOH 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Albumin 9 ml + Buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Larutan putih telur 1
+
Tabung 1
Larutan putih telur 1 + HCl 01 M 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 2
Larutan putih telur 1 + NaoH 01 M 1ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Tabung 3
Larutan putih telur 1 + buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Ulangi percobaan putih telur 1 dengan putih telur 2 sampai putih telur 5
dengan cara yang sama seperti diatas
VIII Hasil Pengamatan
No Sampel Bahan Sebelum Sesudah Waktu Keterangan
1 Larutan Albumin 9ml +
1ml HCl 01M + 10ml
Buffer asetat
Bening keruh
15 menit
ada sedikit enadapan
putih
2 Larutan Labumin 9 ml
+ 1ml NaOH 01 M +
10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan Albumin 9 ml
+ 1ml Buffer asetat pH
47 (1M)
Bening Keruh Endapan putih
1 Larutan Putih telur 1
9 ml + 1ml HCl 01M +
10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 1
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
Larutan putih telur 1 + buffer asetat 1 ml dipanaskan 15 menit dinginkan pada suhu
kamar
Setelah dingin pada suhu kamar tabung (1) dan (2) ditambah buffer asetat 9 mL
Amati dan bandingkan endapan yang terbentuk dari ketiga tabung diatas
Ulangi percobaan putih telur 1 dengan putih telur 2 sampai putih telur 5
dengan cara yang sama seperti diatas
VIII Hasil Pengamatan
No Sampel Bahan Sebelum Sesudah Waktu Keterangan
1 Larutan Albumin 9ml +
1ml HCl 01M + 10ml
Buffer asetat
Bening keruh
15 menit
ada sedikit enadapan
putih
2 Larutan Labumin 9 ml
+ 1ml NaOH 01 M +
10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan Albumin 9 ml
+ 1ml Buffer asetat pH
47 (1M)
Bening Keruh Endapan putih
1 Larutan Putih telur 1
9 ml + 1ml HCl 01M +
10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 1
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
3 Larutan putih telur 1
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Bening Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 2
9ml + 1ml HCL 01 M
+ 10 ml Buffer asetat
Bening Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 2
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
asetat
bening Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 2
9 ml + 1ml buffer
asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 3
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer Asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml NaOH 01
M + 10 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 3
9ml + 1ml buffer
asetat pH 47 ( 1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 4 Keruh
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
9 ml + 1ml HCl 01 M
+ 1 ml Buffer asetat
15 menit
2 Larutan putih telur 4
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 1 ml buffer asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 4
9 ml + 1ml Buffer
Asetat pH 47 (1M)
Keruh Ada endapan putih
1 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml HCl 01 M
+ 10 ml buffer asetat
Keruh
15 menit
2 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml NaOH 01
M + 10 ml buffer
asetat
Keruh Ada endapan putih
3 Larutan putih telur 5
9 ml + 1 ml Buffer
Asetat
Keruh Ada endapan putih
IX Persamaan Reaksi
Denaturasi protein
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
X Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai ui protein yang kami lakukan pada uji
protein ini kami menguji adanya kandungan protein dari larutan putih telur
dengan konsentrasi 1 - 5 Identifikasi protein kali ini menggunakann metode
denaturasi protein yaitu suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein
yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
Penyebab terjadinya denaturasi protein adalah karena adanya perubahan suhu
atau pH yang terlalu ekstrim
Pada percobaan kali ini setiap 1 larutan uji denaturasi dilakukan dalam 3
tabung tabung pertama langsung di tambah larutan buffer sedangkan tabung ke 2
tambah larutan HCl dan tabung ke 3 ditambah larutan NaOH kemudian ke 3
tabung dimasukkan kedalam water bath selama 15 menit Setelah diambil
kemudian didinginkan sampai larutan benar-benar dingin kemudian larutan pada
tabung ke 2 dan tabung ke 3 ditambahkan buffer
Selanjutnya pada larutan putih telur 2-5 dan larutan albumin juga
dilakukan langkah yang sama Dari hasil yang kami praktikumkan didapatkan
hasil pada larutan albumin didapatkan pada tabung 1 larutan ada sedikit endapan
putih pada tabung ke 2 ada endapan putih dan pada tabung ke 3 juga terdapat
endapan putih Larutan putih telur 1 pada tabung 1 2 dan 3 juga terdapat
endapan putih Begitu juga pada larutan putih telur dari2-5 juga didapatkan
hasil yang sama
Pada praktikum ini ditambahnya larutan HCl pekat yaitu 01 M karena
HCl bersifat asam kuat sehingga terjadi perubahan Ph yang sangat ekstrim pada
larutan protein yang diuji menjadi asam Karena perubahan ekstrim padda phnya
pretein yang diuji akan terjadi perubahan struktur protein yang mencakup
perubahan bentuk dan lipatan molekul tanpa menyebabkan pemutusan atau
kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein
Begitu juga dengan penambahan NaOH pekat hal ini dilakukan dengan
tujuan akan merubah ph yang ekstrim dari larutan protein yang diuji hal ini akan
menyebabkan denaturasi protein Yang mana struktur dari protein baik bentuk
atau lipatan akan mengalami perubahan
Ditambahkan larutan buffer dengan Ph 47 adalah larutan akan mengalami
denaturasi karena penambahan buffer asetat ini Hal ini disebabkan karena buffer
asetat sangat kuat mempertahankan pHnya pada 47 sehingga dapat merusak
keseimbangan zwitter ion ke kondisi asam di bawah titik isoelektrik Perubahan
struktur yang diakibatkan oleh proses denaturasi adalah perubahan konfigurasi
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
protein a-heliks menjadi memanjang Hal ini disebabkan karena rusaknya ikatan
hidrogen dan ikatan non polar yang terjadi pada struktur berlipat dari protein
titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat
fisika dan kimia erat hubungannya dengan ph isolistrik pada ph diatas titik
isolistrik protein bemuatan negatif sedangkan dibawah titik isolistrik protein
bermuatan positif titik isolisrtik pada albumin adalah ph 45-49
Denaturasi protein meliputi ganguan dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada struktur sekunder dan sruktur tersier protein pada struktur protein tersier
terdapat empat jenis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping
seperti ikatan hydrogen jembatan garam ikatan disulfida dan interaksi hidrofobik
non polar yang kemungkinan mengalami gangguan Denaturasi yang umum
ditemukan adalah proses presipitasi dan koagulasi protein seperti asam amino
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan
positif dan negatif Dalam suasana asam molekul protein akanmembentuk muatan
positif sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif pada titik
isolistrik protein mempunyai muatan psitif dan negatif yang sama sehingga tidak
bergerak kearah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan diantara
dua elektroda tersebut
XI Kesimpulan
1 Larutan albumin positif pada uji denaturasi2 Larutan putih telur positif pada uji denaturasi3 Perubahan terjadi pada uji denaturasi protein yakni larutan menjadi keruh dan
adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi4 Tabung yang hanya ditambahkan larutan buffer asetat menghasilkan endapan
paling banyak kemudian tabung yang ditambahkan NaOH dan yang sedikit endapannya adalah tabung yan ditambahkan larutan HCl
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
XII Daftar Pustaka
Anonim 2011 Denaturasi Protein httpgideonyonesmasiring blogspot com 201102 denaturasi-proteinhtml (online) Diakses 13-September-2015
Suci 2011 Laporan Tetap Biokimi 2 reaksi Uji asam amino (denatursi protein ) http image slidesharecdncom laporan tetapbiokim 1reaksiuji terhadap asamamino29192213- phpapp0295 laporan-tetap-biokim-1-reaksi-uji-terhadap-asam-amino-1638 jpg cb =1372533828 (online) Diakses 13-september-2015
Puji 2012 Laporan Praktikum Uji Asam Amino http www slideshare netmobilepuuji puuujlaporan-praktikum-uji-asam-aminohtml (online) Diakses 13-september-2015
XIII Lampiran
XIII Lampiran