Download - Presus Dr Herman
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
1/28
TUGAS PRESENTASI KASUS
Para 0 Abortus 1 usia 23 tahun post SOD dan drilling salping sinistra atas indikasi
kistoma ovarii dextra dan hidrosalping bilateral
Pembimbing :
dr. Herman Sumaan! Sp.O"
Disusun Oleh:
Athi#a $uthmainnah "%A01%11&
Annisa 'atimah "%A01%120
'itria (urlael) "%A01%121
SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI!ERSITAS ENDERAL SOEDIRMAN
PUR"OKERTO
#$%&
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
2/28
'ALAMAN PENGESA'AN
*elah dipresentasikan dan disetu+ui presentasi kasus dengan +udul ,
(Para 0 Abortus 1 usia 23 tahun post SOD dan drilling salping sinistra atas
indikasi kistoma ovarii dextra dan hidrosalping bilateral-
Dia+ukan untuk memenuhi salah satu s)arat mengikuti u+ian
di agian Obstetri dan "inekologi Program Pro#esi Dokter
di /SD Pro#. Dr. $argono Soekar+o Purokerto
Disusun Oleh ,
Athi#a $uthmainnah "%A01%11&
Annisa 'atimah "%A01%120
'itria (urlael) "%A01%121
Purokerto! Desember 201
$engetahui!
Dokter Pembimbing!
)r. 'erm*n Sum*+*n, S-.OG
2
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
3/28
BAB I
PENDA'ULUAN
ista ovarii merupakan tumor pada ovarium )ang dapat bersi#at +inak
maupun ganas! dapat berupa tumor non neoplastik maupun neoplastik.
istadenoma serosum non papili#erum multilokuler merupakan salah satu tumor
ovarium neoplastik +inak )ang berbentuk kistik Prairohard+o! 200&4.
Prevalensi kista ovari berkisar 1%5167 dari +umlah kista di bagian
g)nekologi. ista ovari lebih sering diderita oleh anita nonprodukti# dengan
167 anita post menopause menderita kista ovari simpleks dan 217 menderita
tipe lain dari massa ovar). Penelitian )ang dilakukan oleh "reenlee et al .20114
men)atakan baha prevalensi kista ovari pada anita berusia 5& tahun
berkisar 187 dan anita berusia ≥80 tahun ber+umlah 137. e+adian kista
ovarium di negara industri barat )akni sekitar 1.%7 1 dari 90 anita4 akan
menderita pen)akit ini. Sumber lain men:atat! +umlah tertinggi ada di negara
ma+u! dengan rata5rata 10 per 100.000. ;nsiden di ;ndonesia kista ovarium
ditemukan 2.3&511.97 pada semua masalah ginekologi.
Hidrosalping merupakan salah satu kondisi dari salphingo5oo#oritis kronik.
Pada hidrosalping terdapat penutupan ostium tuba abdominale. Seringkali
ditemukan bilateral dan dapat berupa hidrosalping simpleks dan hidrosalping
#ollikularis. Pada hidrosalping simpleks han)a ada satu ruangan berdinding tipis
dan pada hidrosalping #olikularis terdapat ruangan5ruangan ke:il )ang berisi
:airan Prairohard+o! 200&4.
;nsidensi hidrosalping bervariasi )ang bergantung pada simptomatologi )ang
dilaporkan. Sebuah penelitian )ang melibatkan 200 anita asimptomatik dan
men+alani sterilisasi laparoskopik! ditemukan 1.7 )ang menderita hidrosalping.
Penelitian prospekti# pada 396 pasien premenopause )ang men+alani bedah
ginekologi untuk in#ertilitas! n)eri pelvis! #ibroid uterus! hiperplasi endometrium
atau massa adneksa! prevalensi hidrosalping ditemukan berkisar 97. Penelitian
terbaru men)atakan angka ke+adian hidrosalping berkisar 3.97 Petru
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
4/28
BAB II
LAPORAN KASUS
#.% IDENTITAS PASIEN
a. (ama , (). =ian 'itrasari
b. sia , 23 tahun
:. Alamat , alilangkap /* 2>2 umia)u
d. ?aktu datang , 29 Oktober 201
#.# ANAMNESIS
*. Keluh*n u*m*
()eri pada bagian perut se+ak 1hari sebelum masuk rumah sakit! n)eri
kepala dan n)eri dada men+alar
b. Ri+*/* Pen/*0i Se0*r*ngPasien datang ke Poliklinik andungan dan ebidanan /SD Pro#. dr.
$argono Soekar+o Purokerto untuk kontrol kista ovarium )ang
terdiagnosis pada tahun 2013. Pasien mengeluh n)eri pada bagian perut
se+ak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. eluhan disertai n)eri kepala dan
n)eri dada men+alar. Pasien +uga mengeluhkan n)eri saat menstruasi
hingga mengganggu aktivitas dan darah )ang dikeluarkan ban)ak hingga
856 kali mengganti pembalut dalam satu hari. eluhan keluar darah dari
+alan lahir di luar siklus menstruasi! keputihan! dangan gangguan saat
A>A disangkal.
/ia)at menstruasi, $enar:he usia 13 tahun! siklus haid teratur 26 hari!
lama haid 9 hari! ganti pembalut 856 kali sehari! n)eri saat haid .
/ia)at obstetri, P0A1 kehamilan pertama abortus di usia kehamilan 3
bulan! tidak dikuret.
/ia)at nikah, 1 kali! sudah berlangsung selama 3 tahun 8 bulan
/ia)at kontrasepsi, tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
1. Ri+*/* Pen/*0i D*hulu1. /ia)at hipertensi , disangkal
2. /ia)at asma , disangkal
3. /ia)at alergi , disangkal
%. /ia)at ken:ing manis , disangkal
. /ia)at pen)akit +antung , disangkal
8. /ia)at pen)akit paru , disangkal
9. /ia)at pen)akit gin+al , disangkal
6. /ia)at pen)akit lain , ista ovarium terdiagnosis tahun
2013! tidak pernah kontrol.
). Ri+*/* Pen/*0i Kelu*rg*
1. /ia)at hipertensi , disangkal
%
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
5/28
2. /ia)at asma , disangkal
3. /ia)at ken:ing manis , disangkal
%. /ia)at pen)akit +antung , disangkal. /ia)at pen)akit gin+al , disangkal
8. /ia)at pen)akit kandungan , akak dari ibu pasien memiliki
ria)at kanker ovarium
e. Ri+*/* S2si*l E02n2mi
1. ebiasaan Olahraga , =arang
2. onsumsi alkohol , Disangkal
3. onsumsi buah dan sa)ur , =arang
%. /ia)at Psikologis , Pasien merasa stress karena belum
memiliki anak
#.3 PEMERIKSAAN FISIK a. eadaan umum>kesadaran , tampak sakit>:ompos mentis
b. @ital sign
*ekanan Darah , 100>90 mmHg
(adi , 98 x>menit
/espirator) /ate , 20 x>menit
Suhu , 38!9 0
:. *inggi adan , 182 :m
erat adan , 99 kg
d. Pemeriksaan epala
$ata , a 5>54 Si 5>54
Hidung , dis:h 5>54 n:h 5>54
$ulut , Sian 54
e. Pemeriksaan leher
*h)roid , tak ada kelainan
#. Pemeriksaan dada
or , S1BS2! murmur 54! gallop 54
Pulmo , Suara Dasar @esikuler C>C4! ?hee54! /honki 5>54
Dinding dada , Simetris
g. Pemeriksaan abdomen
Dinding perut , :embungHepar>lien , sulit dinilai
sus , bising usus C4 normal
h. Pemeriksaan punggung , tak ada kelainan
i. Pemeriksaan :oxae , tak ada kelainan
+. Pemeriksaan genitalia eksterna , tak ada kelainan
k. Pemeriksaan ekstremitas ,
dema
l. Pemeriksaan limphonodi, tak ada kelainan
m. Pemeriksaan re#lek , tak ada kelainan
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
6/28
n. Pemeriksaan turgor kulit, :apillar) re#ill E 2 detik
o. Pemeriksaan akral , hangat
#.4 PEMERIKSAAN LOKAL
*. S*us l20*lis *b)2men
1. ;nspeksi , :embung! distensi C4! umbili:us :embung! spider nevi
54! :aput medusa 54! venektasi kolateral 54
2. Auskultasi , bising usus C4 normal
3. Perkusi , redup timpani timpani
timpani timpani timpani
timpani timpani timpani
%. Palpasi , n)eri tekan C4 minimal regio hipogastrik! n)eri
lepas tekan 54! undulasi C4
b. S*us Geni*li* E0sern*
Perdarahan Per @aginam 54
'luor Albus 54
#.& PEMERIKSAAN PENUNANG
*. Pemeri0s**n L*b2r*2rium
T*bel %. Pemeri0s**n D*r*h )*n Kimi* Klini0 5#6 O02ber #$%&7
P8 DARA' 'ASIL NILAI NORMAL SATUAN
D*r*h Leng0*-
Hemoglobin 13!2 11!251!9 g>dF
Feukosit H 1%90 3&605100%0 >F
Hematokrit %% 3%5% G
ritrosit !0 3.&5!2 108>l
*rombosit 261.000 10.0005
%0.000
>uF
$@ 69! 9&!05&&!0 #F
$H F 28!8 29!0531!0 Pg
$H F 20!3 33!0539!0 G
/D? H 1!3 11!51%! G
$P@ H 11!2 9!2511!1 #FHitung =enis
aso#il 0! 0.051!0 7
osino#il H !0 2!05%!0 7
atang F 0! 2!05!0 7
Segmen 8%!2 %0!0590!0 7
Fim#osit 2!9 2!05%0!0 7
$onosit %!1 2!056!0 7
P* &!9 &!&511!% Detik
AP** 32!& 2&!05%0!2 Detik
Kimi* 0lini0
8
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
7/28
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
8/28
#.9 FOLLO" UP BANGSAL TERATAIT*bel 3. ;***n Per0emb*ng*n P*sien )i B*ngs*l Ter**i
T*ngg*l S O A P
#9:ompos
mentis
*D, 110>60
mmHg
(, 98 x>mnt
//, 20 x>mnt
S, 38!9
Status "eneralis
$ata, A 5>5 S;
5>5
*horaks,
P> SD ves C>C!
S* 5>5
> S1BS2! reg!
S* K
Status Fok.
Abd.
;, datar A , C4
normal
Per, redup
Pal, (* C
minimal
Status ",
PP@ 54
'A 54
Status
@egetati#,
A C4 AC4
'F C4
Fab
Hb , 13.2 g>dF
Feu, 1%90 >F
Ht , %%
ri , !0 x
108>l
*rom,
261.000 >l
P0A1 usia 23 tahun
dengan kista ovarium
dan uterus miomatosus
• ;@'D /F20
tpm
• Program
laparotomi
eksplorasi
#=
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
9/28
-eru )i
b*gi*n
be0*s >*hi*n
2-er*si
baik>:ompos
mentis
*D, 110>90mmHg
(, 66 x>mnt
//, 20 x>mnt
S, 38!9
Status "eneralis
$ata, A 5>5 S;
5>5
*horaks,
P> SD ves C>C!
S* 5>5
> S1BS2! reg!S* K
Status Fok.
Abd.
;, datar
A , C4
normal
Per, redup
Pal, (* C4
region
hipogastrik
Status ",
PP@ 54
'A 54
Status
@egetati# ,
A 54 A
C4 kateter
'F C4
Fab
Hb , 11.6 g>dF
Feu, 168%0 >FHt , 3&
ri , %!8 x
108>l
*rom,
26.000 >l
post SOD C drilling
salping sinistra atas
indikasi kista ovariidextra dan hidrosalping
bilateral
K /F K D K
(al 0.&7 2
tpm• lindamisin
2x300 mg
• $etronida90
mmHg
(, 60 x>mnt
P0A1 usia 23 tahun
post SOD C drilling
salping sinistra atas
indikasi kista ovarii
dextra dan hidrosalping
bilateral
• oleh Pulang
&
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
10/28
//, 20 x>mnt
S, 38!
Status "eneralis$ata, A 5>5 S;
5>5
*horaks,
P> SD ves C>C!
S* 5>5
> S1BS2! reg!
S* K
Status Fok.
Abd.
;, datar
A , C4normal
Per, redup
Pal, (* C4
region
hipogastrik
Status ",
PP@ 54
'A 54
Status
@egetati#,
A 54 A
C4
'F C4
#.= DIAGNOSA AK'IR
Para 0 Abortus 1 usia 23 tahun post SOD dan drilling salping sinistra atas
indikasi kistoma ovarii dextra dan hidrosalping bilateral
#.%$ PEMERIKSAAN PAOvarium Dextra , istadenoma Serosum (on Papili#erum $ultilokuler
#.%% PROGNOSIS
Ad vitam , dubia ad bonam
Ad sanationam , dubia ad bonam
Ad #un:tionam , dubia ad malam
BAB III
MASALA' DAN PEMBA'ASAN
10
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
11/28
Diagnosis aal kasus saat di Poliklinik andungan adalah Para 0 Abortus 1 usia
23 tahun dengan kista ovarium dan uterus miomatosus! pasien mengeluh n)eri
pada bagian perut se+ak 1 hari sebelum masuk rumah sakit 29 Oktober 2014.
eberapa hal )ang perlu dibahas berkaitan dengan diagnosis ini antara lain,
a. /ia)at obstetri Para 0 Abortus 1
Paritas adalah +umlah anak atau +umlah kelahiran hidup )ang dimiliki oleh
seorang anita. ?anita )ang sudah pernah hamil atau multipara memiliki
resiko lebih rendah untuk mengalami kista ovarium daripada anita )ang
belum pernah hamil atau nullipara Hunn L /odrigue
hipotesis mengungkapkan baha men)ebutkan baha pada saat ter+adin)a
ovulasi akan ter+adi kerusakan pada epitel ovarium. ntuk proses perbaikan
kerusakan ini diperlukan aktu tertentu. Apabila kerusakan epitel ini ter+adi
berkali5kali terutama +ika sebelum pen)embuhan sempurna ter:apai! atau
dengan kata lain masa istirahat sel tidak adekuat! maka proses perbaikan
tersebut akan mengalami gangguan sehingga dapat ter+adi trans#ormasi
men+adi sel5sel neoplastik. Hal ini dapat men+elaskan baha anita )ang
memiliki paritas lebih dari 2 akan menurunkan risiko ter+adin)a kista ovarium
arst! 200&4. Pada pasien ini! risiko ter+adin)a kista ovarium memang ada
mengingat pasien ini belum memiliki anak hidup sama sekali. Pasien han)a
pernah hamil satu kali setelah menikah 2 tahun dan mengalami abortus di usia
kehamilan 3 bulan.
b. sia muda ga)a hidup4
"a)a hidup )ang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan )ang
mengandung ban)ak lemak dan kurang serat!
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
12/28
mengakibatkan ter+adin)a obesitas! dimana obesitas akan meningkatkan
ter+adin)a kista ovari.
eberapa penelitian membuktikan baha ga)a hidup dan kebiasaan nutrisi
mempengaruhi mun:uln)a pen)akit. Diet )ang tepat merupakan #aktor
penting dalam memulai dan men+aga #ungsi normal dari #ertilitas. oreksi
terhadap ga)a hidup melalui pengaturan diet dan olahraga bertu+uan untuk
menormalkan kadar androgen dan mengatur ovulasi dipertimbangkan sebagai
managemen pertama bagi pasien. eberapa penelitian melaporkan baha
terdapat hubungan )ang kuat antara peningkatan resiko in#ertilitas karena
kegagalan ovulasi dan diet tinggi protein heani! karbohidrat lengkap!
makanan dengan index glikemik tinggi! susu rendah lemak dan soda.
/esistensi insulin men)ebabkan hiperandrogenemia dan #ungsi ovarium
normal! tetapi produk susu mengurangi resistensi insulin! dan susu rendah
lemak berkaitan dengan hiperandrogenemia. Altieri et al.20134 meneliti
baha kebiasaan makan pada anita obes dengan kista ovarium dan
hubungann)a dengan hormon dan metabolisme! dan didapati baha rerata
konsumsi kue! ke+u! dan makanan bermin)ak lebih tinggi pada anita dengan
kista ovarium. 'akta dari beberapa penelitian men)atakan baha hormonal!
metabolik dan status klinis membaik setelah melakukan diet. Penelitian
men)ebutkan baha perempuan dengan kista ovarium memiliki aktivitas #isik
)ang lebih sedikit disbanding dengan anita sehat )ang rata5rata memiliki
aktivitas #isik )ang tinggi. Sekarang! koreksi terhadap ga)a hidup dan
olahraga )ang menormalkan kadar androgen dan meningkatkan ovulasi adalah
terapi utama bagi pasien. Fatihan )ang melibatkan otot5otot )ang lebih besar
dapat mengurangi resistensi insulin dan merupakan bagian penting dari terapi
non5medis. Fatihan dan aktivitas #isik mengurangi lemak tubuh! )ang
merupakan pen)impanan untuk estrogen dan hormon steroid Sedighi et al.,
2014.
:. Obesitas
Obesitas ter+adi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan
keluaran energi sehingga ter+adi kelebihan energi )ang disimpan dalam bentuk
12
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
13/28
+aringan lemak. elebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh konsumsi
makanan )ang berlebihan! sedangkan keluaran energi rendah disebabkan oleh
rendahn)a metabolisme tubuh! aktivitas #isik dan e#ek termogenesis makanan
/a+ender et al .! 201%4.
'aktor5#aktor )ang berperan pada obesitas dikelompokkan men+adi #aktor
epigenetik dan #aktor lingkungan. 'aktor lingkungan )ang berperan sebagai
pen)ebab ter+adin)a obesitas )aitu nutrisional perilaku makan4! aktivitas
#isik! trauma nerologis dan psikologis4! medikamentosa steroid4! dan sosial
ekonomi. 'aktor epigenetik memainkan peranan penting pada obesitas.
*erdapat dua mekanisme utama )ang terlibat dalam regulasi epigenetik )aitu
D(A :)tosine meth)lation dan histone modi#i:ations. Asupan rendah dari
kelompok meth)l :holine! methionine! genistein! dan #olate4 selama masa
pertumbuhan akan mengakibatkan perubahan dalam ekspresi gen dan
mengubah epigenome menu+u obesitas di masa deasa Smith! 2014.
Salah satu :ara penentuan obesitas adalah dengan menggunakan ;ndeks
$assa *ubuh ;$*4. ;$* dapat menggambarkan lemak tubuh )ang
berlebihan se:ara sederhana. Pengukurann)a han)a membutuhkan 2 data!
)aitu berat badan dan tinggi badan berat badan dalam kilogram dibagi dengan
kuadrat tinggi badan dalam meter kg>m24 Smith! 204. Pasien memiliki berat
badan 99 kg dan tinggi badan 182 :m sehingga pasien memiliki ;$* 2&.3%
)ang termasuk kategori obesitas.
=aringan adiposa pada obesitas akan semakin ban)ak dan dapat
men)ebabkan peningkataan produksi leptin dan resistin! dan penurunan dari
produksi adiponektin. Feptin dan resistin memiliki interaksi potensial dengan
aksis hipotalamus5hipo#isis! ovarium! oosit! dan saluran reproduksi )ang dapat
memberikan ekel langsung maupun tidak langsung pada reproduksi $it:hell!
2004.
d. "enetik
Pengaruh ria)at keluarga se:ara teori dan beberapa penelitian telah
membuktikan baha ria)at keluarga merupakan determinan dari kanker
ovarium. Diperoleh resiko sebesar 7 pada penderita )ang memiliki satu
saudara dengan kanker ovarium dan meningkat men+adi 97 bila mempun)ai
13
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
14/28
dua saudara dengan kanker ovarium. eberapa studi genetik mengungkapkan
baha adan)a ria)at keluarga )ang menderita kanker ovarium atau kanker
pa)udara telah men)ebabkan ter+adin)a mutasi pada gen /A 1 dan /A
2. "en /A 1 dan /A 2 merupakan gen )ang memiliki #ungsi untuk
mendeteksi ter+adin)a kerusakan dalam untai ganda D(A sel! mekanisme
ker+an)a adalah berikatan dengan protein /AD1 selama perbaikan untai
ganda D(A! dimana gen ini mengadakan perbaikan didalam inti sel dengan
mekanisme rekombinasi homolog )ang berdasarkan dari sel sebelumn)a!
rekombinasi ini men)esuaikan dengan kromosom dari sel induk! sehingga
kerusakan pada gen ini men)ebabkan tidak terdeteksin)a kerusakan gen
didalam sel dan sel )ang mengalami mutasi tidak dapat diperbaiki sehingga
tumbuh sel )ang bersi#at ganas )ang berpoli#erasi men+adi +aringan kanker
Hunn L /odrigue
e. ;n#ertilitas
;n#ertilitas merupakan salah satu mani#estasi )ang dapat disebabkan oleh
kelainan ovarium dan tuba #alopii seperti POS! kista ovarii! hidrosalping!
massa pada tuba #alopii! dan adhesi dari tuba #alopii maupun rongga pelvis.
erdasarkan penelitian haumik 2014! )ang menganalisis pen)ebab
in#ertilitas pada 10 anita in#ertil dengan menggunakan laparoskopi!
seban)ak 16.287 anita mengalami in#ertilitas karena kelainan pada ovarium
dan 39.37 anita mengalami in#ertilitas karena kelainan pada tuba #alopii.
BAB I!
TINAUAN PUSTAKA
4.% Kis* O?*rium
*. De@inisi
ista ovarii merupakan tumor pada ovarium )ang dapat bersi#at
+inak maupun ganas! dapat berupa tumor non neoplastik maupun
neoplastik. istadenoma serosum non papili#erum multilokuler
merupakan salah satu tumor ovarium neoplastik +inak )ang berbentuk
kistik Prairohard+o! 200&4.
1%
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
15/28
b. E-i)emi2l2gi
Prevalensi kista ovari berkisar 1%5167 dari +umlah kista di bagian
g)nekologi. Sumber lain men)ebutkan prevalensi kista ovari ber+umlah
%7 dari anita dengan usia rata5rata 8 tahun. ista ovari lebih sering
diderita oleh anita nonprodukti# dengan 167 anita post menopause
menderita kista ovari simpleks dan 217 menderita tipe lain dari massa
ovari. Sebagian besar kista ovari didiagnosis sebagai tumor +inak
ottomle) et al .! 200&4. Penelitian )ang dilakukan oleh "reenlee et al .
20114 men)atakan baha prevalensi kista ovari pada anita berusia 5
& tahun berkisar 187 dan anita berusia ≥80 tahun ber+umlah 137.
e+adian kista ovarium di negara industri barat )akni sekitar 1.%7
1 dari 90 anita4 akan menderita pen)akit ini. Sumber lain men:atat!
+umlah tertinggi ada di negara ma+u! dengan rata5rata 10 per 100.000!
ke:uali di =epang 8.% per 100.0004. ;nsiden di Amerika Selatan 9.9 per
100.0004 relati# tinggi bila dibandingkan dengan angka ke+adian di Asia
dan A#rika. ;nsiden di ;ndonesia kista ovarium ditemukan 2.3&511.97
pada semua masalah ginekologi. Di /S Dharmais! ditemukan penderita
kista ovarium seban)ak 30 kasus per tahun.
*umor epitel ovari terdiri dari setengah dari semua kasus tumor!
%07 diantaran)a adalah +inak. *umor serous +inak terdiri dari kista
adenoma! adeno#ibroma! dan kista adeno#ibroma. Seban)ak 27 dari
tumor +inak! 67 diantaran)a merupakan +enis tumor ovari serosa
Su+atha dan Sunkavalli! 200&4.
1. F*02r resi0214 'aktor genetik> mempun)ai ria)at keluarga dengan kanker ovarium
dan pa)udara.
24 'aktor lingkungan polutan
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
16/28
1. Anamnesis
ista ovarii seringkali tidak menimbulkan ge+ala dan seringkali
ditemukan saat pemeriksaan pelvis atau S" rutin. (amun! beberapa
kista dapat menimbulkan ge+ala5gela+a seperti ottomle)L ourne!
200&4,
a4 ()eri atau rasa tidak n)aman pada perut bagian baah pusat
b4 ()eri hebat apa bila ter+adi rupture dan torsi kista
:4 Dispareunia
d4 $ikturisi! +ika menekan vesika urinaria
e4 Siklus menstruasi tidak teratur
#4 Pubertas prekoks dan menarche di usia muda
g4 /asa penuh di abdomenh4 *rias endometriosis! )aitu n)eri! disminorrhea! dan dispareunia +ika
terdapat kista endometriosis endometrioma4
i4 "e+ala polycystic ovarian syndrome POS4! seperti hirsutisme!
in#ertilitas! oligomenorrhea! obesitas! dan a:ne.
+4 *enesmus
k4 ()eri pelvis bilateral! mungkin ter+adi pada kasus kista teka5lutein
l4 *akikardi dan hipotensi dapat ter+adi +ika terdapat perdarahan
akibat rupturn)a kista
m4 Hiperpireksia! salah satu komplikasi )ang dapat ter+adi +ika ter+adi
torsio kista
n4 akeksia dan penurunan berat badan! lim#adenopati di leher! na#as
pendek! dan tanda5tanda e#usi pleura apabila kista merupakan
keganasan.
2. Pemeriksaan #isik
Pada inspeksi abdomen! kista )ang besar men)ebabkan asites dan
dapat membuat perut men+adi :embung. ista )ang besar dapat teraba
saat palpasi abdomen! namun pada pasien obesitas dan asites berat!
palpasi sulit untuk dilakukan ottomle)L ourne! 200&4.
3. Pemeriksaan penun+ang
a4 ltrasonogra#i
Pada S" akan didapatkan massa anekoik! memiliki dinding tipis
dan kadang berseptum! terletak intraovarian. Dapat berupa massa
unilokulerata multilokuler! dapat pula ditemukan kista hemoragik
seperti pada endometrioma dan kista dermoid ottomle)L
ourne! 200&4.
b4 *es ehamilan
18
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
17/28
:4 Darah lengkap
Dilakukan untuk mengetahui adan)a anemia )ang diakibatkan oleh
perdarahan akut.
d4 rinalisis
ntuk men)ingkirkan pen)ebab n)eri abdomen atau n)eri pelvis
lain seperti in#eksi saluran kemih dan batu gin+al
e4 Sab endoserviks
ntuk men)ingkirkan pelvic inflammatory disease )ang
disebabkan oleh Chlamydia dan gonorrhea
#4 A512$erupakan protein )ang diekspresikan oleh membrane selovarium
normal. =ika kadarn)a meningkat! maka kemungkinan ter+adi
keganasan dimana A512 akan diproduksi oleh sel5sel kanker
)ang berasal dari epitel ovarium ommittee! 20114.
e. P*2genesis
Patogenesis ista ovarium merupakan proses )ang kompleks )ang
melibatkan dis#ungsi dalam berbagai proses #isiologis! termasuk
#olikulogenesis! steroidogenesis! dan ovulasi. ista ovarium dikaitkan
dengan #ungsi )ang berubah dari aksis hipotalamus5hipo#isis terhadap
ovarium. egagalan ovulasi akan mengarah ke perkembangan kista dalam
ovarium. Selain itu! keseimbangan proli#erasi dan apoptosis di #olikel
dengan kista ovarium akan berubah. 'olikel menun+ukkan berkurangn)a
proli#erasi sel dan apoptosis in situ. Salvetti et al .! 200&4. Proli#erasi sel
dan apoptosis se:ara khusus berkaitan dengan hormon steroid dan reseptor
gonadotropin. etidakseimbangan antara proli#erasi dan apoptosisditemukan di kista #olikel dan dapat men+elaskan perkembangan kista
#olikel dan mempertahankan kondisin)a tanpa atresia. Perubahan ini
mungkin karena struktur dan perubahan #ungsional )ang dapat
berhubungan dengan hormonal dan berlangsung di #olikel dengan kista
ovarium $atiller et al .! 201%4.
Pertumbuhan #olikel dan steroidogenesis tergantung pada interaksi
)ang terkoordinasi antara gonadotropin dan reseptor di sel granulosa dan
19
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
18/28
sel teka (ogueira et al .! 20094. Dalam ovarium normal! sistem interakti#
pertumbuhan #olikel dan steroidogenesis menun+ukkan baha sel
granulosa dan sel teka terlibat dalam sekresi hormon steroid melalui model
dua sel >dua gonadotropin. Dalam model ini! sel5sel granulosa memiliki
membran reseptor untuk #olli:le5stimulating hormone 'SH/4 dan sel teka
memiliki reseptor untuk hormon luteini :horiogonadotropin
FH"/4 selama tahap5tahap aal perkembangan #olikel. Saat
perkembangan #olikel berlangsung! perubahan ter+adi dalam #olikel
dominan )ang mempersiapkan untuk ovulasi. Di antara perubahan ini!
penerimaan FH"/ oleh sel granulosa dari #olikel dominan dan
peningkatan androgen dalam aromatisasi )ang dihasilkan oleh teka
terhadap respon dari FH dan 'SH merupakan beberapa hal )ang paling
penting dalam perubahan #olikel (im< et al .! 200&4.
Dis#ungsi dari aksis hipotalamus5hipo#isis5gonad merupakan hipotesis
)ang paling diterima terkait dengan pembentukan kista #olikel. Stimulasi
aksis hipotalamus5hipo#isis5adrenal5ovarium oleh stres dapat mengganggu
#ungsi reproduksi dan dapat dikaitkan dengan patogenesis kista ovarium.
'olikulogenesis berubah! tingkat ovulasi berkurang! dan perkembangan
kista #olikular ter+adi karena hormon adrenokortikotropik A*H4 dan
peningkatan kadar glukokortikoid. Dalam hal ini! aate et al 200%4
men)atakan baha stres sebagai mekanisme potensial untuk
pengembangan kista #olikel. Pertama! A*H merangsang pelepasan
kortisol dan progesteron! dan kemudian peningkatan sekresi progesteron
akan menghambat sekresi dari gonadotropin5releasing hormone.
Peningkatan sekresi kortisol akan men)ebabkan penurunan sekresi
estradiol dan FH"/ dalam #olikel antral. etidakseimbangan hormon ini
akan ter+adi umpan balik positi# dari estradiol pada hipotalamus dan
hipo#isis )ang memburuk dan lon+akan FH ditekan. Akhirn)a! ovulasi
tidak ter+adi dan #olikel men+adi kistik aate et al .! 200%4
adar androgen )ang meningkat disebabkan karena adan)a gangguan
pada aksis hipotalamus5pituitari5ovarium. *er+adi peningkatan kadar FH
16
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
19/28
akibat peningkatan #rekuensi pulsasi pada hipotalamus gonadotropin -
releasing hormone "n/H4. /angsangan oleh FH akan menstimulasi sel
teka ovarium untuk mensekresi androgen. iosintesis androgen dimediasi
oleh sitokrom P5%0:19! terdiri atas en
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
20/28
a. ista N 3:m, dengan temuan #isiologis maka tidak dilakukan
#ollo5up.
b. ista B3 dan N:m, seharusn)a di+elaskan pada pen:itraan>imaging
baha hampir tidak ada gambaran keganasan! tidak memerlukan
#ollo5up.
:. ista B dan N9:m, Seharusn)a di+elaskan dalam laporan
pen:itraan dengan pern)ataan baha mereka hampir pasti +inak
disarankan untuk #ollo5up tiap tahun.
d. ista B9:m , ini mungkin sulit untuk dinilai sepenuhn)a! penilaian
lebih +auh menggunakan $/; atau evaluasi bedah sebagai
pertimbangan
2. Pada anita postmenopause
a. ista N1:m, belum dibutuhkan #ollo up.
b. ista B1:m dan N9:m, seharusn)a di+elaskan dalam laporan
pen:itraan baha kista tersebut hampir pasti +inak! #ollo up tiap
tahun. ista )ang tumbuh serat bertambah besar harus di #ollo up
se:ara rutin.
:. ista B9:m , penilaian lebih +auh dengan menggunakan $/; atau
evaluasi se:ara bedahSumber lain men)ebutkan! kista ovari dianggap besar apabila
ukurann)a B:m dan dianggap giant saat volume men:apai B1:m.
istektomi dian+urkan +ika ukuran tumor men:apai B:m. Prinsip utama
dalam mana+emen kista ovarium +inak adalah men+aga #ungsi organ
reproduksi dan hormonal serta men:egah kekambuhan. ;ndikasi kista )ang
perlu dilakukan tindakan operasi )akni Dolan et al., 20084,
1. ista berdiameter B:m dan telah diobservasi 856 minggu tanpa ada
penge:ilan tumor.2. Ada bagian padat pada dinding tumor.
3. Dinding tumor bagian dalam ber+on+ot.
%. ista B10:m dan ter+adi as:ites.
. Dugaan mengalami torsi atau rupture
*indakan )ang dilakukan pada tumor ovarium neoplastik )ang tidak
ganas )akni Dolan et al., 20084,
1. Pengangkatan tumor ini adalah pengangkatan reseksi pada bagian
ovarium )ang mengandung tumor.
20
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
21/28
2. =ika tumorn)a besar atau terdapat komplikasi perlu dilakukan
pengangkatan ovarium disertai dengan pengangkatan tuba salpingo5
oo#orektomi4.
3. Operasi kedua dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah
ditemukan tumor pada satu atau dua ovarium
%. Operasi tumor tumor ovarium )ang diangkat harus terbuka! untuk
mengetahui apakah ada keganasan atau tidak. =ika keadaan
meragukan! perlu pada saat operasi dilakukan pemeriksaan sediaan
)ang dibekukan fro!en section4 oleh seorang ahli patologi anatomik
untuk mendapatkan kepastian apakah tumor tersebut ganas atau tidak.. Histerektomi dan salpingo5oo#orektomi bilateral
Operasi )ang tepat +ika terdapat keganasan adalah dengan
histerektomi dan salpingo5oo#orektomi bilateral.
g. K2m-li0*si
omplikasi )ang mungkin ter+adi pada kista ovarii diantaran)a,
1. *orsi
ista ovarii )ang memiliki diameter lebih besar dari % :m memiliki
kemungkinan lebih besar mengalami torsi ovarium. *orsi ovarium
merupakan terpuntirn)a pedikel pembuluh darah ovarium )ang
men)ebabkan obstruksi vena dan arteri sehingga dapat men)ebabkan
in#ark. Pasien dengan torsi ovarium akan mengalami n)eri )ang dapat
terlokalisir di tempat torsi ataupun men+alar ke regio pelvis! #emoralis!
dan dorsum osetti et al., 20084.
2. /uptur kista
/uptur kista umumn)a ter+adi pada kista kopus luteum dan ter+adi pada
hari ke 20528 dari siklus menstrual anita. $ittels:hmer< merupakan
bentuk dari ruptur kista )ang #isiologis. ista non #isiologis )angmengalami ruptur ditandai dengan n)eri pelvis )ang ta+am! unilateral!
dan tiba5tiba. /uptur kista ovarii dapat men)ebabkan tanda5tanda
peritonitis! distensi abdomen! dan perdarahan. *akikardi dan hipotensi
dapat ter+adi sebagai akibat dari rupturn)a kista )ang men)ebabkan
perdarahan ottomle)L ourne! 200& osetti et al., 20084.
21
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
22/28
4.# 'i)r2s*l-hing
*. De@inisi
Hidrosalping merupakan salah satu kondisi dari salphingo5oo#oritis
kronik. Pada hidrosalping terdapat penutupan ostium tuba abdominale.
Seringkali ditemukan bilateral dan dapat berupa hidrosalping simpleks dan
hidrosalping #ollikularis. Pada hidrosalping simpleks han)a ada satu
ruangan berdinding tipis dan pada hidrosalping #olikularis terdapat
ruangan5ruangan ke:il )ang berisi :airan Prairohard+o! 200&4.
b. E-i)emi2l2gi
;nsidensi hidrosalping bervariasi )ang bergantung pada
simptomatologi )ang dilaporkan. Sebuah penelitian )ang melibatkan 200
anita asimptomatik dan men+alani sterilisasi laparoskopik! ditemukan
1.7 )ang menderita hidrosalping. Penelitian prospekti# pada 396 pasien
premenopause )ang men+alani bedah ginekologi untuk in#ertilitas! n)eri
pelvis! #ibroid uterus! hiperplasi endometrium atau massa adneksa!
prevalensi hidrosalping ditemukan berkisar 97. Penelitian "odin et al .
1&&&4 men)atakan baha pada 80 probandus! ke+adian hidrosalping
berkisar 1.97. penelitian terbaru men)atakan angka ke+adian hidrosalping
berkisar 3.97 Petru
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
23/28
mengandung :airan dapat dengan atau tanpa septum. *ambahan aliran
color doppler membatu membedakan hidrosalping dengan lesi ovarium
alel et al., 20004.
e. P*2genesis
Hidrosalping merupakan hasil dari pen)akit radang panggul kronis dan
ditandai dengan akumulasi :airan di tuba #alopi. Hidrosalping sering
didahului oleh proses in#lamasi berat dan dapat menghambat u+ung distal
dari tuba #alopi. Proses in#lamasi kronis dikombinasikan dengan sel
transisional alami )ang memproduksi mukus akan mengakibatkan tuba
)ang bengkak dan tidak ber#ungsi )ang sering men)ebabkan kebo:oran:airan hidrosalping ke dalam rongga rahim. ehadiran konsentrasi tinggi
sitokin! termasuk ;F4 56! tumor ne:rosis #a:tor *('4 5Q dan F;'! telah
terdeteksi dalam :airan hidrosalping. airan Hidrosalping dapat mengalir
ke dalam rongga rahim! dimana sitokin )ang melimpah dapat merangsang
produksi (' kappa di endometrium. Peningkatan ekspresi (' kappa di
endometrium memiliki e#ek negati# )ang dapat mempengaruhi implantasi.
Sebagai :ontoh! peningkatan ekspresi (' kappa di endometrium pada
pasien in#ertil dengan h)drosalpinx dapat men)ebabkan perekrutan
berlebihan sel5sel in#lamasi dan merangsang produksi mediator
proin#lamasi seperti ;F51! ;F58! ;F56 dan *('5Q ! sehingga mengarah ke
respon in#lamasi dan imun )ang berlebihan dalam endometrium pre5
implantasi! )ang dapat menghambat atau mengurangi implantasi embrio
Puttemans et al .! 20004
@. Pen**l*0s*n**n
1. *indakan medis pada kasus sumbatan tuba proksimal adalah dengan
melakukan anastomosis tubokornual se:ara microsurgery. *ingkat
kerusakan tuba berhubungan langsung dengan hasil akhir! hasil )ang
lebih baik pada pasien dengan adhesi ringan dan kerusakan )ang
terbatas! dibandingkan dengan kelainan )ang lebih berat. *ingkat
keberhasilan operasi tuba selain tergantung pada tingkat kerusakan
23
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
24/28
tuba! usia! lama in#ertilitas dan +uga #aktor in#ertilitas lainn)a Anar!
2004.
2. aterisasi tuba atau kanulasi
"ubal catheteri!ation#canulation dapat dilakukan baik dengan
menggunakan pendekatan radiogra#i selective salpingography
digabung dengan tubal cannulation4atau pendekatan se:ara
histerokopis hysteroscopic tubal cannulation4. Salpingogra#i dapat
memberikan in#ormasi adan)a obstruksi tuba proksimal atau distal.
Salpingogra#i digabungkan dengan tubal cannulation dapat diadopsi
untuk melihat dan langsung mengobati obstruksi tuba proksimal pada pasien Anar! 2004.
3. Salpingektomi
Peneliti sepakat baha salpingektomi harus dilakukan han)a +ika
ter+adi kerusakan tuba berat! luas! dan pen)akit in#lamasi tuba )ang
tanpa harapan +ika dilakukan perbaikan bedah.
%. Salpingoskopi
Salpingoskopi harus men+adi pilihan utama dalam intervensi bedah
+ika hidrosalping memiliki dinding )ang tipis dan bebas dari adhesi
ampula.
. Salpingostomi
Salpingostomi harus men+adi pilihan terapi +ika kerusakan tuba tidak
parah
8. =arum aspirasi
=arum aspirasi merupakn tindakan bedah namun dengan teknik )ang
tidak terlalu invasi#
9. Salpingoplasti
ontis dan *heodoros! 20084.
2%
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
25/28
BAB !
KESIMPULAN
1. ista ovarii merupakan tumor pada ovarium )ang dapat bersi#at +inak
maupun ganas! dapat berupa tumor non neoplastik maupun neoplastik
2. ista ovari lebih sering diderita oleh anita nonprodukti# dengan 167 anita
post menopause menderita kista ovari simpleks dan 217 menderita tipe lain
dari massa ovari
3. 'aktor resiko ter+adin)a kista ovarii seperti nulipara! obesitas! in#ertilitas!
ga)a hidup usia muda! dan genetik
%. Hidrosalping merupakan salah satu kondisi dari salphingo5oo#oritis kronik
ditandai dengan akumulasi :airan di tuba #alopi
2
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
26/28
DAFTAR PUSTAKA
AO". 201. Pelvi: ;n#lammator) Disease. "he $merican College %f
%bstetricians $nd &ynecologist
Anar! /usana. 200. 'iagnosti( )lini( dan *enilaian +ertilitas.
(PAD,andung. alen! AH.! ona) "S. 200. Pol):isti: Ovar) S)ndrome. ondon "aylor and
+rancis td . p , %9589
haumik! D..! dan D. haumik. 201. Faparos:opi: valuation o# 'emale
Sub#ertilit). of /vidence ased ed 3lthcare. 2 %64, 639% K 6398.
ontis! =.(. dan *heodoros D.*. 2008. Faparos:opi: $anagement o#
H)drosalpinx. $nn. 4. 5. $cad. 6ci. 10&2, 1&&5210.
ottomle) ! ourne *. 200&. Diagnosis and management o# ovarian :)st
a::idents. est *ract es Clin %bstet &ynaecol . 234,91152%.
osetti ! S:otti F! (egri ! *alamini /! Fevi '! 'ran:es:hi S! et al. 2008. enign
ovarian :)sts and breast :an:er risk. 8nt Cancer . 11&94,189&562.
ommittee opinion. 2011.*he role o# the obstetri:ian5g)ne:ologist in the earl)
dete:tion o# epithelial ovarian :an:er. %bstet &ynecol . 11934,9%258.
Dolan! $.! S:ott .! dan Salameh. 2008. Faparos:opi: $anagement o# "aint
Ovarian )st. ournal of the 6ociety of aparoendoscopic 6urgeons,
vol.10, 2%528
hrman! David A. 200. Pol):)sti: Ovar) S)ndrome. "he 4e9 /ngland ournal
of edicine. 32 , 1223 K 3
Hunn! =.! dan /odrigue
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
27/28
aate (. 200%. Studies on the regulation o# expression o# luteini
-
8/19/2019 Presus Dr Herman
28/28
Puttemans P! /udi ! Stephan "! ;vo . 2000. H)drosalpinx and A/*. 3uman
eproduction. 1,1%2951%30
/a+ender / ! (irupama F! dan "iridharan (.@. 201%. "eneti: L epigeneti:
approa:h to human obesit). 8ndian ed es. 1%04, 6&5803
Salvetti (/! Pan