Download - Prinsip etika dalam keperawatan
Prinsip Etika Dalam Keperawatan
SUDARMAN
Perawat perlu memahami hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah
Perawat tidak perlu takut hukum
Tetapi lebih melihat hukum sebagai dasar pemahaman terhadap apa yang masyarakat harapkan dari penyelenggara pelayanan keperawatan yang profesional.
Latar Belakang
Aspek Legal dalam Praktik Keperawatan Untuk dapat melaksanakan tugas dan
tindakan dengan aman, perawat profesional harus memahami batasan legal dan implikasinya dalam praktik keperawatan sehari-hari.
• Asuhan keperawatan yang legal diartikan sebagai praktik keperawatan yang bermutu dan taat pada aturan, hukum, serta perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip dalam Etik KepOtonomi(Autonomy)
Berbuat baik (Beneficience)
Keadilan (Justice)
Tidak merugikan(Nonmaleficience)
Kejujuran (Veracity)
Menepati janji (Fidelity)Karahasiaan (Confidentiality) Akuntabilitas (Accountability)
1. Autonomy
Otonomi (Autonomy) Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan nomos yang berarti aturan.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri,memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Perawat melibatkan klien yg berhubungan dengan askep.
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan otonomi
Melakukan sesuatu bagi klien tanpa
mereka diberi tahu sebelumnya
Melakukan sesuatu tanpa
memberi informasi relevan
yang penting diketahui klien
dalam membuat suatu pilihan
Memberitahukan klien bahwa
keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
Tidak memberikan informasi yang
lengkap walaupun klien menghendaki informasi tersebut
Memaksa klien memberi informasi
tentang hal–hal yang mereka sudah
tidak bersedia menjelaskannya.
Menerapkan autonomi tercermin melalui informed consent.
Persetujuan pasien/keluarga pasien untuk mengijinkan sesuatu
dilaksanakan tindakan operasi,prosedur kep.
Perawat perlu memberikan penjelasan yang lengkap tentang semua fakta yang diperlukan u/ membuat keputusan yg tepat.
HAK PASIEN 1. Pasien berhak mendapat informasi yang cukup mengenai rencana tindakan medis yang akan dialaminya.
Informasinya meliputi: Bentuk tindakan medis Prosedur pelaksanaannya Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya Resiko dan efek samping dari
pelaksanaannya Resiko / kerugian apabila rencana tindakan
medis itu tidak dilakukan Alternatif lain sebagai pengganti rencana
tindakan medis itu, termasuk keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif tersebut
Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain untuk membandingkan informasi
Pasien berhak menolak
Pasien diberi waktu untuk berfikir dan memperimbangkan keputusannya
Pemberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak memihak, dan tanpa tekanan
KRITERIA PASIEN YANG BERHAK
Mulai usia 21 tahun. Pasien yang masih dibawah batas umur ini tapi sudah menikah termasuk kriteria pasien sudah dewasa
1.Pasien sudah dewasa
Hal ini mengandung pengertian bahwa pasien tidak sedang pingsan, koma, atau terganggu kesadarannya karena pengaruh obat, tekanan kejiwaan, atau hal lain, pasien harus bisa diajak berkomunikasi secara wajar dan lancar.
2. Pasien dalam keadaan sadar
3. Pasien dalam keadaan sehat akal
KEADAAN GAWAT DARURAT
Proses pemberian informasi dan permintaan persetujuan
rencana tindakan medis ini bisa saja tidak dilaksanakan
Prosedur penyelamatan pasien tetap harus dilakukan
sesuai dengan standar pelayanan / prosedur medis yang
berlaku disertai profesionalisme yang
dijunjung tinggi.
3. Setelah masa kritis terlewati dan pasien sudah bisa berkomunikasi, maka pasien berhak untuk mendapat informasi
lengkap tentang tindakan medis yang sudah dialaminya tersebut
Pengetahuan tentang resiko yang mungkin terjadi, keuntungan dan alternatif lain srt konsekuensi jika tidak
dilakukan.
Perawat bertanggung jawab memastikan klien setuju dengan pernyataan.
Ayat yang berkaitan dengan Persetujuan
أجل Dلى إ Dدين ب تداينتم Dذا إ آمنوا ذDين ال ها أي يافاكتبو مسمى
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya (Al Baqarah 282)
2. Beneficience
Berbuat baik (Beneficience), Beneficience berarti, hanya
melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh
diri dan orang lain.Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip
ini dengan otonomi.
Selalu mengupayakan tiap keputusan
dibuat berdasarkan
keinginan untuk melakukan yg
terbaik dan tidak merugikan
klien . bermanfaat
untuk menolong pasien Resiko yang
mungkin timbul dikurangi sampai
seminimal mungkin dan
memaksimalkan manfaat bagi
pasien
Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat
dan memperlakukan
klien dengan baik dan benar.
Sesungguhnya Allah swt. beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. 16:129)
Kandungan : Allah berfirman bahwa syarat kesalehan tersebut adalah dengan berbuat kebaikan. Allah menekankan bahwa untuk mendapatkan Kedekatan dan Rahmat Allah taala syaratnya adalah dengan berbuat kebaikan kepada sesama, yaitu mereka yang ingin berhasil menemukan Allah, harus berbuat kebaikan dan penuh kasih sayang kepada manusia.
Bukankah ganjaran kebaikan itu tidak
lain melainkan kebaikan ? (Q.S.
55:61)
Allah telah menjelaskan bahwa
kita harus berinisiatif terlebih dahulu untuk berbuat
kebaikan kepada orang lain, tetapi jika
orang lain yang terlebih dahulu
berbuat baik kepada kita, kita harus
berbuat kebaikan yang serupa.
Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan.Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya, maka
tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat
yang setia. Dan, tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang-orang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang yang mempunyai bagian besar
dalam kebaikan. (Q.S. 41: 35-36)
3.Keadilan (Justice)
Keadilan (Justice), Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan berlaku adil, & tdk berat sebelah terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini harus mendapatkan sumber-sumber yang besar pula, sebagai contoh: Tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang VIP harus sama
dan sesuai SAK
Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian disuatu unit RS kemudian ada seorang klien yang baru masuk bersamaan dengan klien yang memerlukan bantuan perawat tersebut. Agar perawat tidak menghindar dari satu klien, kelian yang lainnya maka perawat seharusnya dapat mempertimbangkan faktor - faktor dalam situasi tersebut, kemudian bertindak berdasarkan pada prinsip keadilan.
Ayat ke 90 An Nahl
DالعدلD ب يأمر ه الل Dن إذDي DيتاءD وإ DحسانD واإل Dعن وينهى القربى Dوالمنكر DالفحشاءيعDظكم Dوالبغي
رون ) تذك كم (90لعل
Artinya:• Sesungguh
nya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (16: 90)
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
Di samping keadilan, ihsan atau kebaikan juga dianjurkan. Sebab, ihsan akan menjaga ketulusan di tengah masyarakat.
Ajaran agama selaras dengan akal dan fitrah manusia. Kecenderungan pada keadilan dan ihsan serta jauh dari perbuatan munkar adalah tuntutan-tuntutan semua manusia yang sekaligus perintah Allah Swt.
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Johnson ( 1989 ) menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk melakukan yang baik.
Tindakan/ perilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang lain.(Aiken, 2003).
Resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan dan pengobatan yg akan dilakukan hendaknya seminimal mungkin
Contoh : Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
5. Kejujuran (Veracity)Kejujuran
(Veracity), Prinsip veracity berarti penuh dengan
kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada,dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Fry (1987) didefinisikan
sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong.
Suatu kewajiban untuk
mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak
membohongi orang lain.
Kebenaran merupakan hal
yang fundamental dalam
membangun hubungan saling percaya dengan
pasien.
Perawat sering tidak memberitahukan kejadian sebenarnya pada pasien
yang memang sakit parah. Namun dari hasil penelitian pada pasien
dalam keadaan terminal menjelaskan bahwa
pasien ingin diberitahu tentang kondisinya secara
jujur (Veatch, 1978).
Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best”sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkaninformasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalammembangun hubungan saling percaya.
Dalam memberikan informasi disesuaikan dg tingkat pendidikan pasien
Konflik
Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun, dirawatdi RS dengan berbagai macam fraktur karena kecelakan mobil. Suaminya yang juga ada dalam kecelakaan tersebut masuk
kerumah sakit yang sama danmeninggal. Ny. M bertanya berkali – kali kepada perawat tentang keadaan suaminya.
Dokter ahli bedah berpesan kepada perawatnya untuk tidak mengatakan kematian suami NY. M kepada Ny. M. Perawat tidak di berialasan apapun untuk petunjuk tersebut dan
mengatakan keprihatinannyakepada perawat kepala ruanga, yang mengatakan bahwa instruksi dokter harus diikuti.
Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Contoh : Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku dimana klien dirawat.
6. Menepati janji (Fidelity)
Veatch dan Fry
mendifinisikan
sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu
kesepakatan.
Tanggung jawab dalam
konteks hubungan perawat-pasien
meliputi tanggung
jawab menjaga
janji, mempertah
ankan konfidensi
dan memberikan perhatian/kepedulian.
Peduli kepada pasien
merupakan salah satu dari prinsip ketataatan. Peduli pada
pasien merupakan komponen
paling penting dari
praktek keperawatan,
terutama pada pasien
dalam kondisi terminal (Fry,
1991).
Rasa kepedulian perawat diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan individual, bersikap baik, memberikan kenyamanan dan menunjukan kemampuan
profesional
Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, maka tidak boleh mengingkari janji
tersebut.
An Nahl Ayat ke 91-92
وأ
و
ف
وا بD
ع
ه
د Dالل
ه DإD
ذا
عاه
دت
م و
ل�ا تن
ق
ض
وا ال�أي
ما
ن ب
ع
د ت
و
كDيدD
ها و
ق
د
ج
ع
لت
م الل
ه
ع
لي
ك
م ك
فDيل�ا إD
ن الل
ه ي
ع
ل
م ما ت
ف
ع
ل
ون (91) و
ل�ا ت
ك
ون
وا كالتD
ي ن
ق
ض
ت غ
زل
ها مD
ن ب
ع
د Dق
و
ة أن
كاثا تت
خD
ذ
ون أي
مان
ك
م د
خ
ل�ا بين
ك
م أ
ن ت
ك
ون أ
م
ة هD
ي أ
رب
ى مD
ن أ
م
ة إDن
ما يب
ل
وك
م الل
ه بD
ه Dوليبين
ن ل
ك
م ي
و
م ال
قDيام
ة Dما كنت
م فDيه Dت
خت
لD
ف
ون (92)
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (16: 91)
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. (16: 92)
Dari dua ayat tadi terdapat
tiga pelajaran
yang dapat dipetik:
1. Melanggar janji bukan
hanya pekerjaan yang tidak etis, tapi pelanggar janji juga akan
mendapat balasan azab ilahi di hari
kiamat.
2. Janganlah mempermainkan nilai-nilai sakral.
3. Kekuasaan adalah salah satu sarana berbuat zalim kepada
orang lain. Untuk itu, kita harus
bersikap waspada dan
bertanggungjawab di hadapan Allah
Swt.
7. Karahasiaan (Confidentiality)Karahasiaan
(Confidentiality)Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus dijaga privasi klien meskipun penderita telah meninggal.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien
dengan bukti persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan
lain harus dihindari.
Contoh : Perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.
8. Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas
merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Contoh: perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien, sesama karyawan dan masyarakat. Jika salah memberi dosis obat kepada klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
Contoh KasusPerawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit (ICU). Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis dan harus dipasang ventilator. Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai keluarga dan tidak dapat di lakukan perawatan lanjutan di rumah (nursing home). Tiba-tiba datang instruksi dari pimpinan rumah sakit bahwa nenek tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal perawatan umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan memerlukan perawatan di ICU.
Prinsip-prinsip etik apa saja yang berhubungan dengan kasus tersebut?
Justice
Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak yang sama, namun pada kenyataannya justru pasien yang mampu lebih diprioritaskan dibanding yang tidak mampu.
Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak mampu dengan seorang pejabat. Padahal keduanya mempunyai penyakit yang sama – sama parah. Namun pihak rumah sakit justru lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai martabatnya lebih tinggi dikarenakan martabat yang notabene mempunyai hak untuk menjatuhkan institusi tersebut.
Autonomy
Pasien yang tidak mampu harus kehilangan kebebasannya dalam memilih pengobatan yang terbaik untuk kesembuhannya justru haknya sebagai pasien dihilangkan begitu saja dikarenakan terbatasnya materi yang pasien miliki. Padahal pasien dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk kebaikan dirinya. Namun apadaya nenek tersebut tidak mempunyai keluarga dan dana yang mencukupi sehingga harus mematuhi prosedur dari rumah sakit tersebut
Beneficience-Non malefecience
Pelayanan di rumah sakit tidak hanya dituntut secara intelektual melainkan softskill perlu dimiliki setiap tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada klien atau pasien sesuai dengan standar.
Veracity
Dalam nilai ini, perawat menyampaikan instruksi dengan benar dari pimpinan rumah sakit untuk memindahkan nenek ke bangsal umum. Perawat menyampaikan dengan jujur kepada nenek apa yang harus dilakukannya untuk mematuhi aturan dari instansi.
Thank’s