Download - Produksi Media PR
MODULPRODUKSI MEDIA PUBLIC RELATIONS
Oleh: Novida Irawan, M.Si
Pertemuan
1POKOK BAHASAN
Teknik Dasar & Pemetaan Desain
o Proses Produksi Media Public Relations
o Elemen-Elemen Desain
o Prinsip Dasar Desain
DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas Produksi Media Public Relations, Elemen-Elemen Desain dan
Prinsip Dasar Desain.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti dan mempelajari materi-materi kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengetahui, memahami Produksi Media Public Relations, Elemen-Elemen Desain dan Prinsip
Dasar Desain.
BAHAN BACAAN
Jewler & Drewniany. 2005, “Creative Strategy in Advertising”, Thomson Wadsworth
Klimchuk & Krasovec. 2007. Desain Kemasan: Perencanaan Merek Produk yang berhasil
Mulai dari Konsep sampai Penjualan, Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2008. PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas
Korporat, Prenada Media Group
Rustam, Surianto. 2009. Layout, Dasar & Penerapannya, Gramedia Pustaka Utama
Santosa, Sigit. 2009. Creative Advertising, Elek Media Komputindo
Majalah Desain Grafis “Concept”, Volume 03 Edisi 16’ 2007
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 1
Produksi Media Public Relations
Menurut Cutlip, Center & Broom yang terkutip dalam buku Public Relations Writing
(Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat) karangan Rachmat
Kriyantono, membuat kategori berisi ringkasan yang dilakukan spesialis Public Relations di
tempat kerja salah satunya adalah produksi media PR yaitu membuat saluran komunikasi
seperti multimedia, seni, typografi, fotografi, tata letak, computer desktop publishing dan
perekaman audio visual. Computer desktop publishing merupakan sebuah revolusi bisnis di
dalam industri komputer oleh karena itu dibutuhkan kesiapan Public Relations secara kreatif
dalam memanfaatkannya. Public Relations harus mampu secara kreatif memanfaatkan media
untuk membangkitkan citra positif dari institusi atau merek perusahaan. Untuk itu bagi praktisi
PR sebaiknya memahami proses produksi media PR.
1. Proses Produksi Media PR
a. Konsep Desain
Desain atau tata letak (Layout) adalah perencanaan
untuk menyusun dan menggabungkan seluruh
elemen-elemen desain. Sebelum memulai suatu
proyek mendesain sebuah layout untuk media PR,
biasanya membuat konsep desain terlebih dulu
sebagai panduan dasar. Pembuatan konsep ini bisa
dibuat seperti “Creative Brief” atau “creative work
plan” baik secara lisan maupun tertulis. Semakin lengkap dan jelas konsep yang
diberikan, maka akan semakin cepat dan tepat dalam mengeksekusinya. Tujuannya
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 2
adalah untuk mempermudah dan memberi arah dalam mendesain layout. Untuk
dapat membuat layout yang baik dan dapat berfungsi sesuai tujuannya, biasanya
ada beberapa pertanyaan yang berkisar pada:
1) What is the purpose? Apa tujuan yang ingin dicapai?
2) Who is the audience? Siapa target audiennya?
3) What is the message? Pesan apa yang ingin disampaikan kepada target
audiens.
4) How to communicate? Bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut?
5) Where it will be seen? Di mana, di media apa?
6) When? kapan desain itu dilihat oleh target audien
Contoh Creative Work Plan
b. Media dan Spesifikasinya
Proses selanjutnya setelah
mengetahui konsep desain adalah
menentukan media yang akan
digunakan dan sepesifikasinya.
Pemilihan media ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan keperluan.
Misalnya untuk membuat brosur
dengan menggunakan media cetak, untuk website menggunakan
media online. Untuk mengembangkan sebuah desain, harus
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 3
mempertimbangkan mengenai bahan material, ketentuan produksi harus
dipertimbangkan dengan hati-hati.
Keberhasilan desain kemasan tidak hanya terletak pada konsep yang dapat
dipasarkan tetapi juga kemampuannya untuk diproduksi dan kemampuan adaptasi
untuk melayani kebutuhan perusahaan. Sehingga biaya yang dikeluarkan bisa efektif
dan efisien.
Misalnya membuat desain X banner:
1) Bahan yang digunakan china flexy,
2) Ukurannya 160 x 60 cm
3) Kapan dan dimana dan berapa lama desain tersebut akan di distribusikan atau
diperlihatkan kepada target audien harus sudah jelas.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 4
c. Thumbnails dan Dummy
Media yang telah ditentukan sudah dilakukan
kemudian proses selanjutnya adalah mulai
merencanakan pengorganisasian layout dengan
membuat thumbnails yaitu sketsa dalam ukuran
kecil. Proses pembuatannya sebaiknya
menggunakan pensil dan kertas. Setelah itu
membuat dummy atau mock up sebagai contoh
sebelum proses cetak. Salah satu tujuannya untutk mengurangi kesalahan-
kesalahan sebelum proses cetak.
d. Desktop Publishing
Setelah semua panduan dan material desain sudah
lengkap, barulah menggunakan Software di computer untuk
memulai eksekusi desain. Saat ini banyak program desktop
publishing di pasaran, namun dalam membuat sebuah
desain (layout) sebaiknya menggunakan Software yang
sesuai dengan kebutuhan agar lebih maksimal dalam hal
penggunaannya.
Software computer digunakan disepanjang keseluruhan proses desain, dari kreasi
konsep desain awal sampai pengembangan lanjut, hingga ke proses produksi pra-
cetak. Adobe Illutrator, Adobe Photoshop dan Adobe InDesign adalah program –
program utama yang digunakan dalam mendesain.
1) Adobe Photoshop
Adalah sebuah program penyunting gambar dimana bisa berupa foto
atau hasil scan dari computer dan pembuatan efek dalam dunia digital
imaging. Begitu populernya software ini, hingga muncul istilah photoshoping
yang berarti pengeditan foto/gambar. Istilah ini sering dipakai walau pada
proses pengeditan gambar/foto yang tidak menggunakan adobe Photoshop.
Awalnya Photoshop dibuat untuk kepentingan cetak, namun akhirnya
digunakan untuk gambar-gambar dunia maya.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 5
Photoshop menyediakan grafik yang kaya toolset untuk fotografi
digital, produksi percetakan, desain web dan produksi video. Untuk bekerja
dengan foto digital bisa dilakukan dengan langkah-langkah pengoreksian
gambar. Misalnya dengan memproses file mentah kamera digital didalam
Photoshop banyak kendali dan mutu gambar terbaik dari file ini; mengubah
sedikit foto, tonality dan texture.
2) Adobe Illustrator
Adobe Illustrator (AI) merupakan program pengedit vektor. Ai memiliki
elemen utama yang merupakan hal baru bagi pengguna software pengedit
vektor standar bagi dunia profesional, karena AI memiliki firut-fitur yang
mampu menghasilkan karya vektor yang kompleks. AI juga lebih baik dari
software sejenis dalam mengerjakan gambar-gambar berbasis web, terutama
dengan opsi “Save for Web”-nya. Disamping itu, AI merupakan kombinasi
yang pas dengan Photoshop. Kelebihan lainya, AI bisa langsung di output di
format Adobe PDF, hingga dapat mempersingkat pengerjaan. Saat ini, file
berformat AI termasuk yang paling banyak digunakan.
Pada dasarnya adalah sebuah program untuk membuat ilustrasi,
yang terdiri dari garis, bidang, warna dan bitmap. Garis dan bidang disebut
vector, dalam penggunaannya sama seperti jika menggambar dengan
menggunakan alat gambar manual. Grafik vektor dapat diskala dan dicetak
pada resolusi manapun tanpa kehilangan kejelasan detilnya. Sedang bitmap
dalam pekerjaan ilustrasi lebih sering digunakan untuk memposisikan,
membesarkan atau mengecilkan, meng-crop atau memberi beberapa efek
yang disediakan oleh Illustrator. Sehingga Adobe Illustrator berfungsi dalam
membuat ilustrasi, Manata ulang (layout) Newsletter, Brosur, kartu nama, dan
untuk penggunaan aplikasi lainnya.
3) Adobe InDesign
InDesign versi 1.0 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1999, sebagai
kompetitor dari QuarkXpress. Pertama yang men-support Unicode untuk
memproses teks, tipografi font open Type, fitur transparansi lanjutan dan
margin optis. InDesign ini lebih mengacu pada pasar professional yang
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 6
memiliki fitur-fitur yang yang jauh lebih lengkap dari Pagemaker dan lebih
mudah dikombinasikan dengan Adobe Photoshop dan Illustrator, serta file
berformat PDF. Dengan InDesign lebih mudah dilakukan dalam hal import
dokumen Word, bahkan InDesign dapat mensupport footnote. Kelebihan
inilah tentunya akan memberikan kemudahan dan efiseinsi dalam bekerja.
Jenis Image
a) PSD (Photoshop Document)
Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini
mampu menyimpan informasi layer dan alpha channel yang terdapat pada
sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit kembali.
b) TIFF (Tagged Image File Format):
Format bitmap yang digunakan untuk pertukaran gambar antar aplikasi; dapat
ditempatkan pada hampir semua program grafis dan program layout serta
sering digunakan untuk menyimpan gambar. Dapat digunakan untuk keperluan
pertukaran antar platform (PC, Machintosh). Format file banyak dipilih dan
disukai oleh para pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada
publikasi (cetak) karena hampir semua program yang mampu membaca format
file bitmap juga mampu membaca format file TIF.
c) EPS (Encapsulated Post Script)
Format files ini merupakan format yang sering digunakan untuk keperluan
pertukaran dokumen antar program grafis. Selain itu, dapat digunakan ketika
ingin mencetak gambar. Keunggulan format file ini menggunakan bahasa
postscript sehingga format file ini dikenali oleh hampir semua program
persiapan cetak dan mampu menyimpan clipping path. Kelemahan format file
ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel, sehingga banyak
digunakan ketika gambar yang dikerjakan sudah final.
d) JPEG (Joint Photographic Experts Group)
Format ini cocok untuk penggunaan pada penampilan gambar fotografi. Format
file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk
keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 7
e) Pdf (Portable Document Format)
Format files ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat digunakan oleh
grafik berbasis pixel maupun vektor.
e. Ouput (printing, online, audio & video)
Tahapan ini adalah tahap akhir dimana akan
menentukan teknik sesuai dengan pemilihan media
yang telah ditentukan, bisa menggunakan media
online, cetak dan lain-lain. Misalnya menggunakan
media cetak harus disesuaikan dengan desain yang
telah di buat. Setelah file data desain telah siap
dengan menginformasikan tentang jenis software,
versi, spesifikasi kertas atau media lainnya, menyertakan font, dummy atau mock up,
menginformasikan warna dan informasi lainnya kepada percetakan.
Saat ini ada lima macam teknik cetak:
1) Offset, teknik yang paling umum digunakan untuk mencetak sablon, brosur,
annual report, inhouse magazine dll.
2) Flexografi, digunakan untuk mencetak karton gelombang.
3) Rotogravure, biasanya untuk mencetak label kemasan plastik
4) Sablon, digunakan untuk cetak spanduk, kartu nama.
5) Digital Printing, kemajuan teknologi ini memungkinkan sistem (poD) print on
demand yaitu teknologi mencetak sebanyak yang diperlukan saja/produksi
sangat terbatas.
Apabila dikomparasikan dengan teknik konvensional offset printing, sistem poD
ini jauh lebih efisien untuk jumlah percetakan kartu nama, flyer, brosur,
company profile, annual report, in house magazine da sejenisnya. Sistem ini
juga memangkas beberapa proses yang harus dilalui oleh offset printing seperti
pembuatan film separasi dan plat cetak, hingga workflow jauh lebih ringkas dan
waktu cetaknya jauh lebih singkat. Secara sederhana digital printing
memungkinkan personalisasi dalam sebuah karya cetak yang relative massal
dengan kualitas produksi akhir bukan seperti dummy.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 8
2. Elemen-Elemen Desain
a. Titik adalah bagian terkecil dari garis, karena pada dasarnya suatu garis dibentuk
oleh hubungan titik-titik yang sangat dekat. Sedangkan peranannya adalah
sebagai berikut:
- Sebagai pembentuk gambar
- Sebagai unsur nada/raster
b. Garis
Merupakan dasar yang dapat dibentuk untuk membuat huruf, grafik dan elemen
grafis lainnya. Terdapat empat macam bentuk garis yaitu vertikal, horizontal,
diagonal dan kurva. Garis akan mempunyai banyak fungsi apabila keempat
macam garis diatas dipadukan, mempunyai peran:
- Sebagai pembentuk gambar
- Sebagai unsur penekanan
c. Bentuk
Merupakan suatu wujud yang menempati ruang yang biasanya mempunyai
dimensi dua atau tiga dimensi. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan dan
sebaliknya. Terdapat dua bentuk:
- Bentuk alami
- Bentuk Geometris
d. Tekstur
Merupakan keadaaan atau gambaran dari suatu permukaan benda atau bagian
darinya. Gambaran tekstur suatu permukaan benda atau bagian darinya.
Gambaran tekstur suatu permukaan benda dapat dijadikan suatu yang menjadi
latar belakang elemen-elemen grafis di suatu karya desain.
e. Warna
Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh di dalam membantu
menjadikan komposisi suatu disain menjadi menarik perhatian.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 9
Fungsi warna:
- Untuk menarik perhatian
- Lebih realistis
- Memberikan suatu penekanan pada elemen tertentu.
- Unsur psikologis.
3. Prinsip Dasar Desain
Prinsip dasar desain, sebagaimana terkait dengan pengunaan elemen-elemen
desain seperti titik, garis, bentuk, warna dan tekstur, menyediakan panduan yang
membentuk komunikasi visual dan kemampuan untuk bermanuver dalam proses sebuah
desain.
Desain dua dimensi dimulai dengan suatu pemahaman tata letak, yaitu susunan
elemen-elemen desain yang memiliki tujuan untuk membentuk komunikasi visual.
Tujuan pokok tata letak adalah untuk menciptakan organisasi visual yang
memuaskan, menstimulasi, menggugah pikiran dan nyaman bagi mata. Beberapa
tata letak mengikuti grid (kerangka kerja yang menyediakan sistem tetap untuk tata
letak), sementara lainnya dipandu dengan menganalisis elemen-elemen desain dan
bagaimana fungsi setiap elemen dalam posisinya masing-masing. Langkah pertama
mencapai tujuan tersebut yaitu memahami prinsip desain, bagaimana desain
dipengaruhi oleh hubungan satu sama lain dan bagaimana pengaruhnya terhadap
komunikasi visual terhadap keseluruhan.
1. Keseimbangan
Adalah konvergensi elemen-elemen
atau bagian-bagian untuk
menciptakan suatu desain yang
membuat penampilan “keseluruhan.”
Keseimbangan visual bisa diciptakan
secara simetris maupun asimetris.
Merupakan suatu aturan yang
berusaha agar penempatan elemen di
suatu halaman mempunyai efek seimbang (balance). Keseimabangan terjadi bila
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 10
unsur-unsur dalam ruang cetak diletakkan dan disusun dengan separasi/sepadan
dan memberikan kesan mantap dan tepat., Ada 2 keseimbangan:
- Kesembangan formal (simetris)
- Keseimbangan non formal (asimetris)
2. Kontras
Diciptakan ketika elemen-elemen
ditempatkan sedemikian rupa sehingga
menekankan perbedaan. Kontras bisa
berupa bobot, ukuran, skala, warna, nilai
atau dinamika positi dan negatif suatu
ruang. Digunakan untuk menonjolkan
suatu bagian elemen yang akan
diperlihatkan sehingga pembaca
langsung melihat apa yang ditonjolkan tersebut.
Di halaman publikasi prinsip ini dicapai melalui perbedaan kualitas akibat
penggunaan sesuatu. Penekanan tergantung dari pendekatan yang dilakukan
dalam memvisualisasikan elemen-elemen yang akan ditonjolkan dan keseluruhan
komposisi elemen-elemen lainnya pada halaman publikasi.
3. Intensitas
Adalah keseimbangan antara elemen yang
berseberangan. Suatu tata letak yang
menggunakan prinsip intensitas dapat
menstimulasi ketertarikan visual dengan
memberikan penekanan lebih pada salah
satu elemen.
4. Positif dan Negatif
Mengacu pada hubungan yang berlawanan antar
elemen-elemen desain dalam suatu komposisi.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 11
Obyek atau elemen menunjukkan bagian positif dan ruangan atau lingkungan
dimana elemen berada menjadi bagian negatif.
5. Nilai
Diciptakan oleh terang atau gelapnya warna.
Menerapkan prinsip nilai merupakan cara yang
berguna untuk mengontrol perhatian pengamat
melalui kontras gelap dan terang.
6. Bobot
Bobot mengacu pada ukuran, bentuk dan warna
visual dalam kaitannya dengan elemen-
elemen lain.
7. Posisi
Adalah penempatan elemen-elemen dalam
kaitannya antara satu elemen dengan
elemen lainnya dalam format visual. Posisi
menciptakan poin fokus yang selanjutnya
mengarahkan mata pengamat.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 12
8. Urutan (aligment)
Adalah penyusunan elemen-elemen visual dalam
pengelompokkan logis yang nyaman bagi persepsi
manusia dan secara visual mendukung alur informasi.
9. Hirarki
Diciptakan dengan pengorganisasian elemen-
elemen visual dalam tahap-tahap atau
tingkatan urutan kepentingan. Tingkat
dominasi yang diberikan ke elemen dapat
dikomunikasikan secara visual melalui
ukuran, bobot, nilai, urutan dan skala.
10. Tekstur
Suatu komposisi dua dimensi dapat
mengkomunikasikan tekstur melalui pemakaian
gaya desain. Tekstur bisa memberikan suatu
kedalaman komposisi atau dapat
mensimulasikan kualitas fisik seperti halus,
kasar atau berbutir.
Produksi Media Public RelationsNovida Irawan,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 13