Download - Profil Gampong Tenggulun
P a g e | 1
Profil Kampung Tenggulun
Kecamatan Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang
PROFIL UMUM KAMPUNG Nama Kampung : Kampung Tenggulun Kemukiman : Kejuruan Muda Kecamatan :Tenggulun Jumlah KK : 1.938 KK Jumlah Penduduk : 8.449 Jiwa Jumlah Laki-laki : 3.387 Orang Jumlah Perempuan : 4.662 Orang Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (beri tanda √)
PNS Pedagang Tani sawah Tani ladang Berkebun □ Tambak □ Kolam Ternak Buruh Tani Buruh Bangunan Pegawai Swasta TNI POLRI Industri Kecil □ Nelayan □ Dokter Mantri Anggota Dewan Perawat Guru Organisasi Sosial Masyarakat di Kampung (beri tanda √)
1. POSYANDU 2. BUMG 3. Wirid Yasin 4. TPA 5. KUD 6. KARANG TARUNA 7. KELOMPOK PENGAJIAN 8 KELOMPOK SIMPAN PINJAM
Sarana dan Prasarana yang ada di Kampung (beri tanda √) Sumber air minum : □ PDAM Sumur Sungai Sekolah : TK SD SMP □ SMA PUSTU Mesjid □ Lembaga keuangan (Bank dll) Pemakaman Umum Irigasi ( Tidak Berfungsi ) □ Jalan aspal menuju pusat layanan di Kecamatan Listrik
Sekolah dan PUSKESMAS dari Kampung
SD : ± 5 KM PUSKESMAS : ± 8 KM SMP : ± 4 KM SMA : ± 7 KM Lainnya : ___KM
P a g e | 2
PERANGKAT PEMERINTAHAN KAMPUNG
No Nama Jabatan
1 Ahmad Sidik Datuk Penghulu
2 Abidin Sekretaris Kampung
3 - Bendahara
4 Hidayatullah Ketua MDSK
5 Umar S Anggota MDSK
6 - Ketua LKMK
7 - Anggota LKMK
8 Sarjono S. Kaur Pembangunan
9 Sofyan Kaur Pemerintahan
10 Alamsyah. Kaur Umum
11 M.Ali Ketua Pemuda
12 Ahmad Taufik. Imam Kampung
PROFIL PENDIDIKAN
1. Jumlah total anak-anak putus sekolah : ± 67 orang 2. Jumlah anak laki-laki putus sekolah : ± 30 orang 3. Jumlah anak perempuan putus sekolah : ± 37 orang 4. Ditingkat mana mereka paling banyak putus sekolah : SD SMP SMA 5. Pentingkah pendidikan menurut masyarakat : Ya Tidak 6. Jika ada anak yang tidak sekolah menurut
masyarakat adalah masalah penting yang harus diselesaikan : Ya Tidak
7. Keterlibatan perwakilan warga dalam Komite sekolah : Ada terlibat dan aktif Ada terlibat tapi tidak aktif
Tidak ada yang terlibat 8. Apakah guru sekolah tempat anak Kampung ini
sekolah selalu ada/masuk setiap hari secara penuh : Ya Tidak PROFIL KESEHATAN
1. Apa penyakit yang sering ada di kampung ini : Batuk,Flu,Demam dll. 2. Kemana masyarakat pergi jika ingin menayakan
masalah kesehatan atau penyakit yang diderita oleh masyarakat : BIDES □ PUSKESMAS PUSTU □ POSKESDES
□ POSYANDU □ DUKUN
3. Bidan Desa : □ Tidak ada □ Ada dan aktif Jarang ada di Kampung □ Tidak pernah datang
4. Bagaimana kualitas Puskesmas yang sering masyarakat kunjungi : Pelayanan Dokternya Baik □ Tidak Pelayanan Perawatnya Baik □ Tidak
P a g e | 3
Pelayanan Petugasnya Baik □ Tidak Obat yang diberikan Baik □ Tidak Ruang tunggu pasiennya Baik □ Tidak Kebersihannya Bersih □ Tidak WCnya terpisah untul Lk/Pr Iya □ Tidak PROFIL MATA PENCARIAN PENDUDUK
1. Potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai Peluang usaha di Kampung ini : Pertanian Perkebunan Industri / Kerajinan □ Perikanan
□Lainnya: ______________________________________________
______________________________________________
2. Keberadaan Kelompok keuangan mikro (simpan-pinjam) di kampung ini : Ada □Tidak
3. Pelatihan tentang keterampilan : Ada Tidak
Tabel 1, prioritas masalah dan harapan solusi
KESEHATAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1 Pelayanan dari Perawat PUSTU Kampung harus lebih ditingkatkan terutama Pelayanan Mantri dan bidan Kampung
Masyarakat mengeluh dengan layanan dari Mantri dan Bidan Kampung bahkan masyarakat harus mengeluarkan biaya kalau ingin mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal
Seluruh Masyarakat yang mendiami Kampung Tenggulun
Kepala PUSKESMAS harus melakukan tindakan agar tidak menjadi keresahan masyarakat
Peningkatan Kapasitas terhadap Mantri dan Bidan Kampung dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat
2 Pembuatan MCK untuk Fasilitas Umum
Tidak tersedia MCK di Kampung
Masyarakat
Perempuan
Anak-Anak
Alokasi dana pembuatan MCK bersumber dari APBK
Pemanfaatan program CSR Perkebunan
3 Revitalisasi POSYANDU Kampung
POSYANDU yang ada tidak berfungsi
Kader Kesehatan Kampung yang ada saat ini tidak lagi mendapatkan honor akibat tidak dianggarkannya alokasi dana dari
Masyarakat
Pemerintahan Kampung
PUSKESMAS
Pemerintahan Kecamatan
Sinkronisasi Kegiatan PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan
Pendanaan dari PUSKESMAS untuk membayar
P a g e | 4
Pemerintah Kabupaten
Kader Kesehatan Kampung umumnya bekerja sebagai buruh pada perkebunan sehingga tidak bisa mencurahkan kosentrasinya pada pelaksanaan kegiatan POSYANDU
kader kesehatan kampung
4 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil
Selama ini PMT yang diberikan oleh pihak PUSKESMAS yang memenuhi angka kecukupan gizi bagi BALITA, Perempuan Hamil dan LANSIA
BALITA
Perempuan Hamil/Menyusui
LANSIA
Adanya PMT Ekstra bagi BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil/Menyusui
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
5 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Saat ini tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS tidak bisa memberikan pelayanan secara maksimal dan optimal akibat tidak dibekali dengan pengetahuan kesehatan yang memadai
Perempuan
BALITA
LANSIA
Masyarakat Marginal
Pelatihan secara periodic 3 bulanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
6 Perlu adanya penjelasan tentang cara mendapatkan layanan kesehatan secara gratis yg sampai saat ini masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan layanan kesehatan di PUSTU
Tidak adanya penjelasan dari petugas medis tentang cara menggunakan JAMKESMAS dan JKA sehingga masyarakat banyak yg tidak memahami tentang persyaratan yg harus dilampirkan saat ingin mendapat layanan kesehatan.
Seluruh Masyarakat yang mendiami Kampung Tenggulun
Penjelasan dari Dinas Kesehatan agar masyarakat paham cara menggunakan JAMKESMAS dan JKA yg pada umumnya tidak dipahami masyarakat Kampung Tenggulun.
Sosialisasi secara Intensif oleh PUSKESMAS tentang tata cara penggunaan JAMKESMAS dan
P a g e | 5
JKA terhadap penduduk kampung
7 Peningkatan Pelayanan Kesehatan oleh Bidan Kampung dan Mantri kepada Masyarakat terutama ketika berobat pada malam hari di PUSTU.
Masyarakat juga mengeluhkan adanya pungutan biaya untuk suntik dan pembelian obat –obatan ketika masyarakat berobat ke PUSTU dan hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas terhadap oknum mantri dan bidan desa yang bersangkutan.
Kurang proaktifnya Bidan Kampung dan Mantri dalam memberikan Pelayanan Optimal Kepada Masyarakat terutama untuk Balita dan Ibu Hamil serta Menyusui
Masyarakat Kampung
Perempuan Hamil dan Ibu Menyusui serta balita
Masyarakat Miskin dan marginal
Bebas biaya perawatan kepada Masyarakat melalui penglibatan peran aktif PUSKESMAS melalui penyebaran informasi/leaflet tentang kesehatan gratis bagi warga masyarakat
Optimalisasi pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA bagi warga masyarakat ketika berobat ke PUSTU
Penambahan tenaga medis oleh Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS
Adanya control secara rutin dari pihak PUSKESMAS kepada petugas medis di tingkat PUSTU melalui rapat rutin/koordinasi
8 Petugas PUSTU yang mengutip biaya berobat sehingga masyarakat harus membayar jika ingin mendapatkan Layanan Kesehatan.
Masyarakat yg harus membayar jika ingin berobat di PUSTU setempat.
Seluruh Masyarakat yang mendiami Kampung Tenggulun
Adanya control secara rutin dari pihak PUSKESMAS kepada petugas medis di tingkat PUSTU melalui rapat rutin/koordinasi
Optimalisasi pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA bagi warga masyarakat ketika berobat ke PUSTU
P a g e | 6
PENDIDIKAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari
masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1 Perlu penegasan terhadap oknum guru yang masih melakukan pungutan liar yg terjadi di SDN Tenggulun dengan cara membayar uang tiap bulan lima ribu rupiah
Banyak orang tua mengeluh pungutan liar tersebut.
Seluruh orang tua yg anaknya bersekolah di SDN Tenggulun
Penegasan terhadap oknum guru yg melakukan pungutan liar.
Sosialisasi Penggunaan Dana BOS oleh Komite Sekolah dan Kepala Sekolah kepada wali murid
Optimalisasi peran Komite Sekolah untuk mengawasi kinerja guru
2 Penyediaan Bea Siswa untuk siswa SD yang tidak mampu berdasarkan pendataan dari Sekolah
Siswa/I yang bersekolah kebanyakan berasal dari keluarga tak mampu/miskin
Dana BOS tidak bisa dipergunakan untuk pembiayaan beasiswa siswa/i kurang mampu
Siswa/I yang kurang mampu
Orang Tua siswa/I yang berasal dari keluarga miskin
Pemanfaatan program CSR untuk membantu siswa/I di Sekolah
Efektifitas pengunaan Dana BOS
3 Pengadaan Alat Permainan dan mobiler untuk TK Kampung
Belum tersedia alat permainan dan mobiler di TK tersebut
Siswa/I yang bersekolah di TK tersebut tidak bisa mengembangkan potensi dirinya
Siswa/I yang bersekolah di TK Kampung
Orang Tua siswa/I yang tidak mampu secara ekonomis
TK tersebut merupakan TK milik masyarakat dimana dana operasionalnya hanya bersumber dari iuran bulanan siswa/i
Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di TK
Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
4 Penyediaan Mobiler untuk Satu Ruang Kelas SD Swasta Sei-Rengas
Saat ini mobiler yang tersedia sudah tidak layak pakai dan selalu diperbaiki oleh pihak sekolah dan komite sekolah
Dana BOS yang tersedia hanya Rp. 13 juta/tahun yang dananya dipergunakan untuk pembiayaan rutin
Siswa/I yang bersekolah di SD Swasta Sei-Rengas
Orang Tua murid yang sebagian besar bekerja sebagai buruh harian lepas pada Perusahaan Perkebunan
Alokasi dana untuk pengadaan Mobiler SDS Sei-Rengas
Keterlibatan Komite Sekolah untuk menyisihkan dana bagi pengadaan Mobiler tersebut
P a g e | 7
tenaga pendidik Kelapa Sawit
Komite Sekolah yang tidak bisa mengupayakan biaya pengadaan Mobiler untuk SDS Sei-Rengas
5 Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung dan TK kampung
Buku yang tersedia sangat minim dan tidak mencukupi
Murid yang belajar di PAUD dan TK Kampung sebagian besar adalah warga petani miskin
Siswa/I yang belajar di PAUD dan TK Kampung
Orang Tua siswa yang tidak mampu membeli buku pelajaran
Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran untuk PAUD dan TK Kampung
Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran
6 Gaji guru yang masih terlambat serta tidak ada lagi insentif dan dana bos yang tidak tersalur dengan baik, Perlunya sertifikasi bagi guru dan permasalahan TPKD bagi guru.
Permasalahan ini sering terjadi terjadi terutama dialami oleh guru honor pada tingkat SD
Dana BOS yang tidak optimal pemanfaatannya
Belum tersalurnya TPKD bagi guru yang mengajar di tingkat SD
Guru yang tidak bisa mengajar secara penuh akibat terlambatnya penyaluran gaji
Guru yang tidak konsentrasi mengajar disebabkan adanya kegiatan lain untuk mencari sumber pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari
Optimalisasi pengunaan dana BOS
Penglibatan secara aktif Komite Sekolah dan Orang Tua
Standarisasi penyaluran gaji kepada guru honor ditingkat SD
7 Pengadaan mobiler untuk TK RA Dusun Suka Mulia Kampung Tenggulun.
Minimnya fasilitas TK yg ada saat ini dikampung Tenggulun.
Siswa/siswi TK Kampung Tenggulun.
Dewan Guru TK Tenggulun.
Masyarakat Tenggulun.
Penyediaan sarana mobiler serta alat peraga akan meningkatkan minat belajar para siswa/i
Perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten melalui optrimalisasi bantuan operasional sekolah untuk menyediakan kebutuhan dasar pada TK tersebut.
MATA PENCARIAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari
masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1. Perlunya Pelatihan untuk Kelompok Perempuan agar dapat meningkatkan
Kelompok Perempuan merupakan salah satu kelompok
Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Perempuan
P a g e | 8
Kapasitas Kelompok Perempuan
marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Perempuan merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk Kelompok Perempuan
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi perempuan di Kampung
2. Perlunya pelatih bagi peningkatan kapasitas perempuan
Saat ini belum ditemukan potensi sumber daya manusia yang bisa membangun kapasitas bagi Kelompok Perempuan
Pelatih yang handal harus didatangkan dari luar kampung dengan biaya yang besar
Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pemanfaatan Potensi local masyarakat untuk peningkatan kapasitas bagi Kelompok Perempuan
Lifeskill and vocational training bagi Kelompok Perempuan
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan kapasitas untuk Kelompok Perempuan
Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok perempuan di kampung
3. Perlunya dikembangkan pelatihan bagi kelompok pemudi untuk meningkatkan kapasitas bagi kelompok pemudi
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi merupakan salah
Kelompok Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi
P a g e | 9
satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung
Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung
4. Angka Pengangguran yang masih tinggi serta sempitnya lahan pekerjaan
Saat ini Kelompok Pemuda dan pemudi merupakan salah satu kelompok yang tidak mendapatkan akses untuk pengembangan usaha produktif ekonomi
Kelompok Pemuda dan Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemuda dan Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda dan Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemuda dan Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi dan Pemuda
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi dan pemuda
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi dan Pemuda
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda dan pemudi di Kampung
5. Kurangnya perhatian dari pihak perkebunan untuk melibatkan peran aktif pemuda di kampung
Saat ini Kelompok Pemuda merupakan salah satu Kelompok yang tidak mendapatkan akses langsung dari Pihak Perkebunan
Kelompok Pemuda merupakan salah
Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi dan Pemuda
Technical Assistance dari Pihak Perkebunan
P a g e | 10
satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemuda merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
kepada Kelompok Pemuda melalui Pelatihan Manajemen Kewirausahaan Kelompok
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung
6. Perlunya bimbingan teknis dan life skill training bagi peningkatan kapasitas pemuda
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemuda merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemuda
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemuda
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemuda
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung
7 Perlunya dikembangkan kewirausahaan bagi kelompok pemudi melalui ketrampilan bordir, anyaman dan lain-lain
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan
Kelompok Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk
P a g e | 11
Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
kelompok pemudi
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung
Penglibatan PP dan BPM Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung
Penglibatan DEKRANAS sebagai wadah organisasi kelompok usaha kerajinan masyarakat
8. Pengadaan mobiler untuk pemerintahan kampung.
Minimnya alat untuk pemerintahan kampung untuk kampung Tenggulun.
Saat ini pemerintahan kampung hanya memiliki satu unit laptop yg dipinjamkan dari PNPM –MP.
Pemerintahan Kampung Tenggulun.
Minimnya kas kampung sehingga perlu penambahan untuk peralatan tambahan kantor datuk penghulu kampung tenggulun.
Tabel 2, prioritas masalah dan harapan solusi
KESEHATAN
NO Solusi yang di
Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh
bantuan penuh
1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan oleh Bidan Desa dan Mantri kepada Masyarakat terutama ketika berobat pada malam hari di PUSTU.
Surat Teguran dari Datuk Penghulu tentang kurangnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ditujukan kepada Ka Puskesmas
Koordinasi dengan Ka. Puskesmas tentang Mekanisme Pelayanan Kesehatan Maksimal bagi Masyarakat
Bebas biaya perawatan kepada Masyarakat melalui penglibatan peran aktif PUSKESMAS melalui penyebaran informasi/leaflet tentang kesehatan gratis
P a g e | 12
bagi warga masyarakat
Optimalisasi pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA bagi warga masyarakat ketika berobat ke PUSTU
Penambahan tenaga medis oleh Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS
Adanya control secara rutin dari pihak PUSKESMAS kepada petugas medis di tingkat PUSTU melalui rapat koordinasi
2. Sosialisasi dari Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS tentang tatacara pemanfaatan JAMKESMAS dan JKA yg pada umumnya tidak dipahami oleh masyarakat Kampung Tenggulun.
Masyarakat mendesak Kepala PUSKESMAS untuk lebih mensosialisasikan penggunaan JAMKESMAS dan JKA kepada Masyarakat
Kader Kampung siap membantu Petugas medis untuk mensosialisasikan penggunaan JAMKESMAS dan JKA kepada masyarakat
Penglibatan Pihak Perkebunan melalui pembuatan brosur dan spanduk tentang tatacara penggunaan JAMKESMAS dan JKA
Optimalisasi penggunaan dana operational PUSKESMAS untuk pembuatan spanduk dan brosur tentang tatacara penggunaan JAMKESMAS dan JKA
Mengeluarkan surat edaran oleh Dinas Kesehatan Kabupaten tentang tatacara penggunaan JAMKESMAS dan JKA kepada masyarakat
3 Pembuatan MCK untuk Fasilitas Umum
Tenaga kerja yang tidak dipunggut biaya
Lahan pembangunan MCK
Pemanfaatan program CSR perkebunan
Optimalisasi dana PNMP-MP
Alokasi dana pembuatan MCK bersumber dari APBK
4 Perlunya di Lakukan Revitalisasi Keberadaan POSYANDU di Kampung
Pengaktifan kembali Kader Kesehatan Kampung yang berasal dari masyarakat
Penglibatan pihak POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS untuk
Alokasi dana yang berasal dari APBK, Dana DOK yang dikelola oleh Pihak
P a g e | 13
Penjadwalan kegiatan POSYANDU bersama dengan Kader Kesehatan Kampung dan Petugas Kesehatan yang bertugas di POSKESDES
memastikan bahwa kegiatan POSYANDU dapat berjalan secara baik dan maksimal
Bantuan operasional kegiatan untuk Kader Kesehatan Kampung
PUSKESMAS
Penglibatan Pihak Perkebunan melalui program kemitraan Perusahaan dan Masyarakat
5 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil
Penglibatan kader Kesehatan Kampung yang berasal dari warga kampung
Pemanfaatan program CSR perkebunan
Optimalisasi dana PNMP-MP
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
5 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Penglibatan kader Kesehatan Kampung yang berasal dari warga kampung
Pemanfaatan program CSR perkebunan
Optimalisasi dana PNMP-MP
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
6 Pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Bidan Kampung dan Mantri
Kader Kampung bersedia untuk dilatih sebagai Kader Kesehatan Kampung yang dapat membantu tugas-tugas bidan kampung dan mantra dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Memberi Pelatihan Kepada Petugas PUSTU agar lebih memahami TUPOKSI nya
Optimalisasi penggunaan dana operational PUSKESMAS untuk penguatan kapasitas bidan kampung dan Mantri.
Dinas Kesehatan harus menyiapkan instruktur untuk melatih bidan kampung dan mantra
Alokasi dana untuk penguatan kapasitas bidan kampung dan mantra melalui sumber pendanaan daerah
PENDIDIKAN
NO Solusi yang di Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh
P a g e | 14
1 Perlu adanya penambahan gedung SLTA dengan maksud untuk mengurangi angka putus sekolah yang disebabkanlemahnya ekonomi masyarakat
Menyediakan lahan Untuk pembangunan SLTA
Bergotong royong untuk pembangunan gednung tersebut
Optimalisasi penggunaan Dana Operational Sekolah
Penglibatan Pihak Perkebunan Kepala Sawit melalui Kemitraan dengan Masyarakat Dampingan
Pendanaan dari Dinas Pendidikan melalui sumber dana APBK
2 Penyediaan Bea Siswa untuk siswa SD yang tidak mampu berdasarkan pendataan dari Sekolah
Subsidi dana secara sukarela yang bersumber dari warga kampung
Optimalisasi dana BOS Sekolah
Pemanfaatan program CSR untuk membantu siswa/I di Sekolah
Efektifitas pengunaan Dana BOS
3 Pengadaan Alat Permainan dan mobiler untuk TK Kampung
Subsidi secara sukarela untuk menambah pembiayaan peralatan TK
Optimalisasi dana BKPG kampung
Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di TK
Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
4 Penyediaan Mobiler untuk Satu Ruang Kelas SD Swasta Sei-Rengas
Subsidi secara sukarela untuk menambah pembiayaan peralatan SD Swasta Sei-Rengas
Optimalisasi dana BKPG kampung
Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di SDS Sei-Rengas
Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
5. Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung dan TK kampung
Subsidi secara sukarela untuk menambah pembelian buku-buku pelajaran di PAUD dan TK Kampung
Optimalisasi dana BKPG kampung
Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran untuk PAUD dan TK Kampung
Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran
MATA PENCARIAN
NO Solusi yang di Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh bantuan penuh
1 Perlunya Pelatihan Pembentukan Pemanfaatan Pemberian modal
P a g e | 15
untuk Kelompok Perempuan agar dapat meningkatkan Kapasitas Kelompok Perempuan
Kelompok usaha perempuan di Kampung
Kelompok Perempuan siap meluangkan waktu untuk dilatih tentang manajemen kewirausahaan kelompok
Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi perempuan di Kampung
usaha bagi Kelompok Perempuan
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk Kelompok Perempuan
Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
2. Perlunya pelatih bagi peningkatan kapasitas perempuan
Pembentukan Kelompok usaha perempuan di Kampung
Kelompok Perempuan siap meluangkan waktu untuk dilatih tentang manajemen kewirausahaan kelompok
Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Saat ini belum ditemukan potensi sumber daya manusia yang bisa membangun kapasitas bagi Kelompok Perempuan
Pelatih yang handal harus didatangkan dari luar kampung dengan biaya yang besar
Pemanfaatan Potensi local masyarakat untuk peningkatan kapasitas bagi Kelompok Perempuan
Lifeskill and vocational training bagi Kelompok Perempuan
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan kapasitas untuk Kelompok Perempuan
Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok perempuan di kampung
3. Perlunya dikembangkan Kelompok Pemudi Kelompok Pemberian modal
P a g e | 16
pelatihan bagi kelompok pemudi untuk meningkatkan kapasitas bagi kelompok pemudi
merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung
usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi
Penglibatan PP Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung
4.
Harus adanya perhatian dari pihak perkebunan untuk melibatkan peran aktif pemuda di kampung
Masyarakat Kampung siap membuka dialog dengan Pihak Perkebunan untuk melibatkan peran aktif pemuda
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemuda merupakan
Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi dan Pemuda
Technical Assistance dari Pihak Perkebunan kepada Kelompok Pemuda melalui Pelatihan Manajemen Kewirausahaan Kelompok
P a g e | 17
kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Saat ini Kelompok Pemuda merupakan salah satu Kelompok yang tidak mendapatkan akses langsung dari Pihak Perkebunan
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung
5. Perlunya dikembangkan kewirausahaan bagi kelompok pemudi melalui ketrampilan bordir, anyaman dan lain-lain
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi
Penglibatan PP dan BPM Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih kelompok pemudi di kampung
Penglibatan DEKRANAS sebagai wadah organisasi kelompok usaha kerajinan masyarakat
P a g e | 18
Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
6. Pembentukan KSM di Kampung
Masyarakat Kampung bersedia untuk membentuk KSM di Kampung
Penglibatan Kader Kampung untuk terlibat dalam proses pembentukan KSM di Kampung
Penglibatan Pihak Perkebunan untuk membantu technical assistance dalam pembentukan KSM di masyarakat.
Penglibatan PP dan BPM Kabupaten dengan mencari pelatih yang handal untuk melatih KSM di kampung
Penglibatan DEKRANAS sebagai wadah organisasi kelompok usaha kerajinan masyarakat
7.
Pengadaan Mobiler untuk Kantor Datuk Penghulu.
Minimnya peralatan yg ada dikantor saat ini sangat tidak mencukupi sehingga perlu penambahan alat – alat kerja tambahan bagi perangkat kampung Tenggulun yg selama ini dipinjamkan dari PNPM –MP.
Pemanfaatan program CSR untuk penguatan kapasitas pemerintahan kampung.
Perlunya penambahan mobiler untuk alat – alat kerja kantor Datuk penghulu Kampung Tenggulun.
Rencana Kerja Tindak Lanjut (rencana tindak lanjut ini diisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan terhadap solusi yang diharapkan, baik permasalahan yang diselesaikan oleh kampung dan warga sebagai bentuk inisiatif warga, kemitraan atau advokasi)
NO Kegiatan
Tujuan (hasil yang diharapkan)
Langkah-langkah
Kegiatan Lokasi Tgl
Penanggung
Jawab
1 Profil Kampung
ini akan
disampaikan
kepada anggota
DPRK DAPIL III
sewaktu acara
Temu DAPIL
dengan
masyarakat
Dampingan
yang difasilitasi
oleh LOGICA2
Profil Kampung ini
bisa menjadi
referensi bagi
anggota DPRK
DAPIL III dan jiuga
bisa dimasukkan
kedalam daftar
rencana kegiatan
dalam
MUSRENBANG
Kec Tenggulun
Sinkronisasi
Profile
Kampung
hasil
Dampingan
LOGICA2
dengan hasil
MUSRENBA
NG Kec yang
difasilitasi
oleh PNPM-
MP dan
LOGICA2
Kecamat
an
Tenggulu
n.
Awal
April
Camat
Kepala
Puskesmas
Datuk
Penghulu
dan
Aparatur
Pemerintah
an
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
2 Koordinasi Adanya Mengatur Kecamat Awal Kepala
P a g e | 19
intensif dengan
Kepala
Puskesmas
Simpang Kiri
Sinkronisasi
kegiatan yang
dilakukan oleh
Pihak
Puskesmas
dengan hasil
Profile
Kampung yang
difasilitasi oleh
LOGICA2
Jadwal
Pertemuan
dengan
Kepala
Puskesmas
Simpang Kiri
Memastikan
bahwa Pihak
Puskesmas
mengetahui
hasil Profile
Kampung
yang
membawa
isu-isu
pendidikan
dan
kesehatan di
tiap kampung
an
Tenggulu
n.
April Puskesmas
Simpang
Kiri
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
Datuk
Penghulu
Bidan
Kampung
3 Koordinasi
dengan UPTD
Pendidikan
Kecamatan
Sinkronisasi
Kegiatan
RAUP
Pendidikan
dengan Profile
Kampung yang
difasilitasi oleh
LOGICA2
Mengatur
Jadwal
Pertemuan
dengan
Kepala
UPTD Dinas
Pendidikan
Menyerahkan
hasil CAP
dan Profile
Kampung
kepada
Kepala
UPTD
Merumuskan
Rencana
Aksi
Bersama
antara
Masyarakat
dan Sekolah
Dampingan
Kecamat
an
Tenggulu
n.
Awal
April
Kepala
UPTD
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
Kepala
Sekolah
SDN
Simpang
Kiri
Kepala
Sekolah
SDN
Tenggulun
Kepala
Sekolah
SLTP 5
Kejuruan
Muda
4 Penegasan
terhadap
Oknum guru yg
melakukan
pungli terhadap
siswa/siswi.
Agar tidak lagi terjadi
pemungutan liar
disekolah serta
menjelaskan kepada
orang tua murid
tentang penggunaan
dan BOS yg selama
ini disalurkan.
Koordinasi dengan
masyarakat agar
mencapi tujuan yg
diharapkan serta
melakukan
koordinasi dengan
pihak sekolah.
Kampung
Tenggulun.
Awal
Maret
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer.
Tokoh
Masyarakat
Pihak
Sekolah.
Kader
P a g e | 20
Kampung
5 Melakukan
Koordinasi
dengan Dinas
Pendidikan
untuk untuk
penambahan
gedung
tambahan untuk
SD Negeri
Tenggulun.
Agar terbangunya
Gedung Tambahan
untuk Sekolah SD
Negeri Tenggulun.
Melakukan
koordinasi dengan
kepala sekolah dan
dewan guru untuk
penambahan
gedung tersebut.
Melakukan
pertemuan dengan
Dinas Pendidikan.
Kampung
Tenggulun.
Perten
gahan
Maret.
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer.
Tokoh
Masyarakat
Pihak
Sekolah.
Dinas
Pendidikan
Kader
Kampung
6 Agar
diadakannya
pelatihan
terhadap
kelompok
Perempuan
dikampung.
Agar semua
Kelompok
perempuan memiliki
keterampilan dalam
melakukan kegiatan
dalam
kewirausahaan dan
lebih melibatkan diri
dalam pembangunan
untuk kampung serta
membentuk usaha
kelompok.
Koordinasi dengan
FBA dan LOGICA 2
agar memberikan
pelatihan untuk
peningkatan
kapasitas bagi
perempuan.
Kampung
Tenggulun.
Akhir
April
2011.
Kader kampung
Cluster Coordinator
LM FBA
Community Mobilizer
Seluruh Kelompok Perempuan dikampung.
7 Agar
diadakannya
pelatihan
terhadap
kelompok
Pemudi
dikampung
Agar semua
Kelompok pemudi
memiliki
keterampilan dalam
melakukan kegiatan
dalam
kewirausahaan dan
lebih melibatkan diri
dalam pembangunan
untuk kampung serta
membentuk usaha
kelompok.
Koordinasi dengan
FBA dan LOGICA 2
agar memberikan
pelatihan untuk
peningkatan
kapasitas bagi
pemuda/pemudi.
Kampung
Tenggulun.
Akhir
April
2011
Kader kampung
Cluster Coordinator
LM FBA
Community Mobilizer
Seluruh Kelompok Pemudi dikampung
8 Agar
diadakannya
pelatihan
terhadap
kelompok
Pemuda
dikampung
Agar semua
Kelompok pemuda
memiliki
keterampilan dalam
melakukan kegiatan
dalam
kewirausahaan dan
lebih melibatkan diri
dalam pembangunan
untuk kampung serta
membentuk usaha
Koordinasi dengan
FBA dan LOGICA 2
agar memberikan
pelatihan untuk
peningkatan
kapasitas bagi
pemuda/pemudi
Kampung
Tenggulun.
Akhir
April
2011
Kader kampung
Cluster
Coordinator
LM FBA
Community Mobilizer
Seluruh Kelompok Pemudi
dikampung.
P a g e | 21
kelompok.
9
Agar
diadakannya
pelatihan
terhadap
kelompok
Perempuan
dikampung.
Agar semua
Kelompok
perempuan memiliki
keterampilan dalam
melakukan kegiatan
dalam
kewirausahaan dan
lebih melibatkan diri
dalam pembangunan
untuk kampung serta
membentuk usaha
kelompok.
Koordinasi dengan
FBA dan LOGICA 2
agar memberikan
pelatihan untuk
peningkatan
kapasitas bagi
pemuda/pemudi
Kampung
Tenggulun.
Akhir
April
2011
Kader kampung
Cluster Coordinator
LM FBA
Community Mobilizer
Seluruh Kelompok Pemudi dikampung
10. Memberikan
pelatihan
terhadap
kelompok
pemuda agar
lebih memiliki
keterampilan
dalam berkarya
Agar semua
Kelompok pemuda
memiliki
keterampilan dalam
melakukan kegiatan
dalam
kewirausahaan dan
lebih melibatkan diri
dalam pembangunan
untuk kampung serta
membentuk usaha
kelompok.
Koordinasi dengan
FBA dan LOGICA 2
agar memberikan
pelatihan untuk
peningkatan
kapasitas bagi
pemuda/pemudi
Kampung
Tenggulun.
Akhir
April
2011
Kader kampung.
Cluster Coordinator.
LM FBA.
Community Mobilizer.
Seluruh
Kelompok
Pemudi.
dikampung.