Download - Profil SIER
BAB VI. PROFIL KAWASAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR
6.1. PROFIL KAWASAN INDUSTRI SIER
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut atau lebih dikenal dengan Kawasan
Industri SIER merupakan perusahaan pengelola kawasan industri yang berstatus
PMDN. Saat ini menangani 3 kawasan industri yang berlokasi di Rungkut (Surabaya)
seluas 245,35 Ha, Berbek (Sidoarjo) seluas 87,92 Ha dan Rembang (Pasuruan) seluas
563 Ha sehingga total luasnya sekitar 896,27 Ha. Dari total luas tersebut, 235,35 Ha
merupakan lahan yang masih belum terjual atau sekitar 26.25 Ha. Saat ini menyerap
tenaga kerja sekitar 209 orang dan 60 orang tenaga outsourcing.
KI SIER memiliki berbagai perijinan yang lengkap, diantaranya ijin prinsip :
1. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 376ffllndustri/1991 tanggal 05
Desember 1991 tentang Pemberian lzin Tetap Kawasan Industri (Lokasi di
Surabaya).
2. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 23lllPMDN/1993 tanggal 02
Pebruari 1993 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
(Lokasi di Sidoarjo).
3. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 186/ll/PMDN/1991 tanggal 30
September 1991 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
(Lokasi di Pasuruan).
Ijin lingkungan yang dimiliki KI SIER yaitu :
1. Surat Departemen Perindustrian Rl Nomor : 7581/SJD01991 tanggal 22 Oktober
1991 tentang Percetujuan SEL (Studi Evaluasi Lingkungan) Kawasan Industri
RungkuUBerbek PT. SIER Surabaya.
2. Surat Departemen Perindustrian Rl Nomor : 757ISJD(1991 tanggal 22 Oktober 1991
tentang Persetujuan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) Perluasan Kawasan
lndustri PT. SIER di Pasuruan.
Ijin lokasi yang dimiliki KI SIER yaitu :
1. Surat Gubemur Jawa Timur No. 401.3$133-l-1989 tanggal 2 Juni 1989 tentang
pemberian ijin lokasi dan pembebasan atas tanah.
2. Surat Gubemur Jawa Timur No. 40'1.3$791-1990 tanggal 29 Mei 1990
tentangpemberian ijin lokasi dan pembebasan atas tanah.
3. Surat Gubernur Jawa Timur No. 401.3$176-l-1991 tanggal 6 September 1991
tentang perpanjangan jangka waktu Uin lokasi dan pembebasan atas tanah.
4. Surat Gubemur Jawa Timur No. 401.35-10St-1992 tanggal 12 September 1992
tentang Dispensasi perpanjangan jangka waktu izin lokasi atas nama PT SIER.
5. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pasuruan No. 460.353.2-
0ZA-F-1994 tanggal '17 Januari 1994 tentang Pemberian ljin Lokasi Untuk
Keperluan Pembangunan Kawasan Industri PIER atas nama PT SIER
6. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pasuruan
No.460.353.26&F-1995 tanggal '15 Agustus 1995 tentang Pemberian Perpanjangan
ljin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Kawasan Industri PIER atas nama PT
SIER.
Ijin Usaha Kawasan Industri (IUKI) yang dimiliki KI SIER yaitu :
1. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 376ffllndustri/1991 tanggal 05
Desember 1991 tentang Pemberian lzin Tetap Kawasan Industri (Lokasi di
Surabaya).
2. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 23/ll/PMDN/1993 tanggal 02
Pebruari 1993 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
(Lokasi di Sidoarjo).
3. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 186/ll/PMDN/1991 tanggal 30
September 1991 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
(Lokasi di Pasuruan).
Hak Guna Bangunan Induk yang dimiliki KI SIER yaitu :
Rungkut-Surabaya
1. HPL No.1 Desa Rungkut Tengah
2. HPL No.1 Desa Rungkut Menanggal
3. HPL No.1 Desa Rungkut Kidul
4. HPL No.1 Desa Kalirungkut
5. HPL No.1 Desa Kendangsari
6. HPL No.1 Desa Tenggilis
7. HPL No.1 Desa Kutisari
Berbek-Sidoarjo
1. HPL No.1 Desa Berbek
2. HPL No.1 Desa Kepuhkirimen
Rembang-Pasuruan
1. HPL No.1 Desa Pandean
2. HPL No.1 Desa Pekoren
3. HPL No.1 Desa Pejangkungan
4. HPL No.1 Desa Mojoparon
5. HPL No.1 Desa Curah Dukuh
6. HPL No.2 Desa Curah Dukuh
7. HPL No.3 Desa Curah Dukuh
Pengesahan tapak yang dimiliki KI SIER yaitu :
1. Rungkut-Surabaya, sebagaimana Masterplan yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang
2. Berbek-Sidoarjo, sebagaimana Surat Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor :
188/1389/4041.1.2/2008 tanggal 09 Desember 2008 tentang Persetujuan Rencana
Tapak (Site Plan) Pemanfaatan Tanah dan Ruang untuk Kepentingan
3. Pembangunan 'Kawasan Industri SIER' di Desa Berbek dan Kepuhkiriman
Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo atas nama PT. SIER.
4. PIER-Pasuruan sebagaimana Rencana Tapak Tanah Kawasan PIER yang disahkan
pejabat yang berwenang.
6.1.1. Aspek Manajemen dan Pelayanan
Kawasan Industri SIER memiliki visi : “Menjadi pengembang Kawasan Industri
Modem Yang Terintegrasi Dan Ramah Lingkungan". Misinya adalah :
1. Mewujudkan kawasan industri modem yang inovatif, berbasis teknologi informasi,
dan ramah lingkungan.
2. Menyediakan lahan industri siap bangun untuk kep€ntingan semua investor.
3. Peka dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan rencana
pengembangan regional dan nasional.
4. Pemanfaatan sumber daya yang optimal dalam penyediaan layanan penjualan
percewaan, penyediaan fasilitas industri dan sarana penunjangnya dengan kualitas
terbaik guna mendukung proses bisnis.
Kawasan Industri SIER memiliki rencana pengembangan bisnis :
1. Optimalisasi kawasan industri yang ada dan penciptaan kawasan industri baru
sesuai dengan rencana strategis pembangunan Pemerintah Propinsi Jawa Timur
2. Peningkatan kualitas organisasi perusahaan yang didukung teknologi informasi
untuk memiliki budaya perusahaan guna menciptakan layanan yang responsif,
berkualitas dan bertanggung jawab.
3. Penciptaan dan pengembangan unit bisnis strategis yang inovatif dan memiliki nilai
tambah untuk mencapai pendapatan tetap (fixed revenue) yang lebih besar daripada
biaya telap (fixed cost).
Rencana bisnis tersebut selalu dievaluasi reguler berdasarkan evaluasi visi, misi
perusahaan berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2014-2019.
Kawasan industri SIER selalu mematuhi rasio peruntukan lahan kawasan industri
baik untuk kaveling industri/komersial/perumahan sebesar 70 persen :
Luas lahan kawasan industri SIER adalah 70% X 332 Ha = 232 Ha
Luas lahan kawasan industri PIER adalah 70olo X 563 Ha = 394 Ha
Dan untuk ruang terbuka hijau
Luas lahan kawasan industri SIER adalah 11,3 Ha
Luas lahan kawasan industri PIER adalah 15,9 Ha
Kawasan Industri SIER belum memiliki sertifikat terkait manajemen mutu,
manajemen lingkungan dan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Namun
sebagai perusahaan yang berstatus BUMN selalu mengikuti aturan-aturan yang
dikeluarkan oleh Kementerian BUMN dengan menerapkan Good Corporate
Governance (GCG).
Sebagai perusahaan yang bisa dikatakan sebagai pelopor kawasan industri di
Jawa Timur, Kawasan Industri SIER telah memiliki Tata Tertib Kawasan yang
dituangkan dalam agreement awal antara calon investor(tenant) dengan pengelola
kawasan yang diisampaikan pada saat awal akan dilaksanakan pembelian tanah
(Application Form) serta tercantum dalam perjanjian dengan investor.
Kawasan Industri SIER memberikan upaya-upaya dalam memberikan pelayanan
untuk menangani kebakaran berdasarkan beberapa surat keputusan :
1. Surat Keputusan Direksi No. : 001/KD/C.01/112012 tanggal 19 Januari 2012 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Surat Keputusan Direksi No. :026/KD/D.O7/lX/2015 tanggal 08 September 2015
tentang Prosedur Operasional Baku Perseroan.
Kawasan Industri SIER juga melakukan upaya-upaya untuk memberikan
pelayanan dalam sistem pengamanan seperti POLSEK di dalam kawasan, Adanya
SATPAM dan pagar keliling kawasan.
Kawasan Industri SIER juga melakukan upaya-upaya untuk memberikan
pelayanan dalam kebersihan seperti pemeliharaan kawasan secara rutin di jalan,
saluran air hujan, saluran air limbah, penghijauan/taman dan penerangan jalan umum.
Kawasan Industri SIER memiliki database terkait dengan prasarana dan sarana
yang dicatat dari hasil perencanaan (data pengembangan) melalui proyek yang
ditenderkan dan dihitung langsung dari luas yang ada di lapangan.
6.1.2. Aspek Infrastruktur dan Fasilitas
Kawasan Industri SIER memiliki infrastruktur yang cukup lengkap. Akses menuju
ke kawasan SIER adalah Jalan Tol dan Arteri Kota Surabaya dengan tingkat
kemacetan sangat rendah. Sementara itu akses menuju ke kawasan PIER adalah
Jalan Tol dan Jalan Negara dengan kondisi sangat bagus dan lancar. Sementara itu,
untuk jalan utama di dalam kawasan industri, KI SIER memiliki lebar jalan main road
2x7 m, panjang 1,5 km dengan kondisinya sangat bagus dan perkerasan jalan adalah
aspal dan pavingblock. Sementara itu, untuk KI PIER memiliki lebar jalan main road 2 x
7 m, panjang 4,8 km dengan kondisi sangat bagus dan perkerasan jalan adalah aspal
dan pavingblock.
Untuk jaringan jalan sekunder Kawasan Industri SIER memiliki lebar jalan 8 m,
panjang 16,6 km, kondisinya sangat bagus dengan perkerasan jalan adalah aspal dan
pavingblock. Untuk kawasan industri PIER memiliki lebar jalan 8 m, panjang: 6,9 km
Kondisinya sangat bagus dengan perkerasan jalan adalah aspal dan pavingblock.
Sementara itu untuk jalan inspeksi, Kawasan Industri SIER memiliki lebar jalan 2 m,
panjang 16 km, kondisi baik dengan perkerasan jalan adalah sirtu padat. Untuk
kawasan industri PIER lebar lebar jalan 1,5 m, dan panjang 15 km, kondisi baik dengan
perkerasan jalan adalah sirtu padat.
Kawasan industri SIER memiliki jaringan pembuangan air kotor berupa pipa limbah
terletak di depan kapling tanah industri dengan kedalaman antara 1,5 m - 8 m.
Pengelolaan air limbah dipusatkan di 1 A /TP SIER. Sementara itu, Kawasan Industri
PIER berupa pipa limbah terletak di depan kapling tanah industri dengan kedalaman
antara 1,8 m -4 m. Pengelolaan air limbah dipusatkan di WWTP PIER. Kawasan
industri SIER juga memiliki sistem pengendalian (control pit) yang dipasang setiap
jarak 50 - 60 m.
Kawasan Industri SIER tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB),
namun memiliki jaringan distribusi air bersih sepanjang 19.6 m dengan sumber dari air
permukaan.
Jaringan listrik di Kawasan Industri SIER dipasok dari PLN, dimana PLN yang
menyediakan gardu listrik dan jaringannya. Namun demikian Kawasan Industri SIER
tidak memiliki kontrak jaminan listrik dari PLN.
Untuk sistem drainase, Kawasan Industri SIER menggunakan saluran terbuka di
belakang kapling pabrik, menuju kali Tambak Oso. Sementara itu, untuk Kawasan
Industri PIER menggunakan saluran terbuka di depan kaplinq pabrik, menuiu kali
Badong dan Kali Raci. Kawasan Industri SIER juga memiliki retention pond yang
berfungsi sebagai pengendali banjir, terdiri dari 6 waduk dengan luas keseluruhan 11
Ha.
6.1.3. Aspek Pengelolaan Lingkungan
Kawasan Industri SIER memiliki kebijakan dalam mendukung adopsi dan
implementasi industrl hijau. Perencanaan sebuah kawasan industri, PT SIER mengikuti
ketentuan yang ada yaitu 70% sebagai lahan siap jual dan 30% sebagai fasilitas umum.
Dari 30% fasilitasumum tersebut telah disiapkan lahan hijau. Dari sisi tata tertib
kawasan, investor yang akan membangun industri di dalam kawasan SIER dan PIER
harus mengikuli ketentuan yang ada yaitu : 40% sebagai lahan terbuka (Hijau) dan
sisanya sebagai kapling bangunan. Ketentuan industri yang akan masuk ke Kawasan
SIER dan PIER yaitu menerima industri dengan karakteristik buangan air limbah di
bawah ketentuan yang ada (industri dengan buangan air limbah sedang dan ringan).
Apabila melebihi standar buangan air limbah yang telah ditentukan, maka investor
harus membuat pretreatment. Pengelola kawasan industri juga melaporkan secara
periodik dokumen RKL/RPL.
Kawasan industri SIER belum memiliki kegiatan dalam meningkatkan efisiensi
energi atau menurunkan penggunaan energi. Juga belum memiliki kegiatan dalam
meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Pengelola kawasan industri juga
melakukan upaya untuk efisiensi penggunaan air dan upaya-upaya untuk konservasi
air, demikian pula halnya dengan audit penggunaan air. Pengelola kawasan industd
belum memanfaatkan air daur ulang untuk utilitas atau proses produksi bagi tenants.
Kawasan industri SIER sudah melakukan pengendalian air buangan.
Pengendalian air buangan dilakukan melalui Treatment Plant (IPAL) terpusat. Kualitas
air buangan dipantau 2x sehari, agar bila terjadi kualitas buangan air limbah melebihi
ketentuan Baku Mutu sungai, dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan proses.
Hal ini dibuktikan dengan Surat ljin Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya
Nomor.660.31/444/436.7.2/2013 tanggal 08 Juli 2013 Tentang lzin Pembuangan Air
Limbah Ke Air Atau Sumber - Sumber Air Kota Surabaya, hasil uji swapantau air limbah
setiap bulan dan Berita Acara hasil PROPER Lingkungan Kementrian Lingkungan
Hidup.
Kawasan Industri SIER belum mempunyai program untuk pemantauan dan
penilaian kinerja K3L. Hasil buangan akhir Instalasi Pengolahan Limbah sudah
memenuhi baku mutu limbah cair, mutu limbah gas dan debu.
Kawasan Industri SIER sudah memiliki Instalasi Pengolahan Limbah dengan
kapasitas 10.000 m3 per hari yang dilengkapi dengan laboratorium uji untuk
mendukung Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL didukung oleh manajer atau
pengelola serta operator instalasi Pengolahan Limbah memiliki sertikat kompetensi di
bidangnya.
6.1.4. Aspek Kepedulian Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Kawasan Industri SIER telah melakukan berbagai aksi kepedulian sosial seperti :
Bidang Pendidikan :
a. Memberikan pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha untuk mitra binaan
usaha kecil.
b. Kunjungan kepada pengusaha kecil yang telah sukses
Bidang Kesehatan:
a. Memberikan pelayanan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu
b. Memberikan bantuan kursi roda kepada janda kurang mampu
Bidang Ekonomi :
a. Memberikan kredit lunak kepada mitra binaan
b. Memberikan sembako gratis untuk masyarakat kurang mampu
c. Mengikut serlakan mitra binaan pada program pameran industry kecil
Bidang Lingkungan Hidup :
a. Berpartisipasi dalam pembudidayaan tanaman bakau (mangrove)
b. Berpartisipasi dalam program penghijauan di Kawasan SIER dan Kawasan PIER
Bidang Sarana & Prasarana :
Memberi bantuan pembangunan tempat ibadah, perbaikan jalan kampung, perbaikan
MCK, saluran air hujan dll.
Kawasan Industri SIER telah melakukan berbagai aksi pemberdayaan masyarakat
seperti :
1. Sebagai fasilitator pemanfaatan limbah padat pabdk di Kawasan PIER untuk
masyarakat sekitar.
2. Memberdayakan masyarakat dilingkungan Kawasan Industry PIER dengan
pemberian program pilot project budi daya kelinci Desa Pandean, Kecamatan
Rembang, Pasuruan.
3. Pemberian bantuan untuk perbaikan jalan untuk Desa Pandean, Kecamatan
Rembang, Kab Pasuruan.
4. Pemberian bantuan untuk perbaikan jalan untuk Desa Curah Dukuh, Kecamatan
Kraton Kab Pasuruan.
5. Pemberian bantuan untuk perbaikan Balai Desa untuk Desa Curah Dukuh.
Kecamatan Rembang Kab Pasuruan.
6. Pemberian bantuan untuk perlraikan Saluran Air Hujan untuk Desa
Pejangkungan, Kecamatan Rembang, Kab Pasuruan.
7. Pemberian bantuan sarana air bersih di desa Raci Pasuruan, Kecamatan Bangil,
Kab Pasuruan.
8. Pemberian bantuan tiang penerangan jalan, lampu dan kabel di Desa pandean,
Kecamatan Kab Pasuruan.
6.1.5. Analisis Internal dan Eksternal
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) merupakan Perseroan yang
didirikan pada Tahun 1974 dengan Akte Notaris Abdul Latief,SH nomor 166 tanggal 28
Februari 1974. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
yang terakhir perubahan Nomor : 24 tanggal 25 Juli 2012, oleh notaris Wachid Hasyim,
SH, di Surabaya serta telah diterima dan dicatat pada Badan Hukum Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor : AHU-AH.01.10-
34438 tanggal 24 September 2012.
PT SIER dibentuk dengan tujuan untuk melaksanakan kebijaksanaan dan program
pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dalam
bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dalam arti seluas-luasnya.
PT SIER mengelola 3 (tiga) kawasan Industri meliputi:
Kawasan industri Rungkut seluas 245 Ha menampung sekitar 300 perusahaan,
Yang terdiri dari : 18 PMA, 201 PMDN dan 96 perusahaan sebagai tenant
persewaan bangunan pabrik.
Kawasan industri Berbek seluas 87 Ha menampung 111 perusahaan, yang terdiri
dari : 14 PMA, 27 PMDN dan 18 perusahaan sebagai tenant persewaan bangunan
pabrik.
Kawasan industri PIER di Pasuruan seluas 492 Ha, yang di dalamnya terdapat
Kawasan Berikat seluas 50 Ha untuk mendukung aktivitas ekspor, yang terdiri dari:
36 PMA, 23 PMDN dan 35 perusahaan sebagai tenant persewaan bangunan
pabrik.
Disamping bangunan pabrik, PT SIER juga memiliki beberapa usaha penunjang,
yaitu :
a) Persewaan bangunan BPSP (Bangunan Pabrik Siap Pakai), bangunan gudang
serta Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK).
b) Persewaan Gudang Logistik meliputi 7 unit di jl. Rungkut Industri seluas 6.590 m2,
4 unit di jl. Berbek Industri seluas 3.594 m2 serta 3 unit di kawasan PIER seluas
5.482 m2.
c) Sarana fasilitas lain di dalam kawasan seperti: Persewaan perkantoran Wisma
SIER, Penyediaan jasa SPBU, Pengolahan air limbah, Klinik pengobatan,
Periklanan kawasan.
d) Sarana fasilitas olahraga seperti : Lapangan Futsal, Lapangan Tennis, Lapangan
Sepakbola, Lapangan Bulutangkis serta bangunan Club House.
Visi :
Menjadi kawasan industri modern didukung unit bisnis strategis, yang
berkesinambungan, terkemuka dan ramah lingkungan.
Misi :
Mewujudkan kawasan industri yang inovatif, berbasis teknologi informasi, dalam
lokasi, produk, pelayanan dan fasilitas pendukung ke semua pihak yang
berkepentingan.
Adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan rencana pengembangan
regional, nasional maupun internasional.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam penyediaan
layanan penjualan, persewaan, penyediaan fasilitas industri dan sarana
penunjangnya dengan kualitas terbaik guna mendukung proses bisnis.
Mewujudkan pengelolaan kawasan industri ramah lingkungan yang bernilai
tambah.
Sasaran
Optimalisasi kawasan industri yang ada dan menciptakan kawasan industri baru
sesuai dengan rencana strategis pembangunan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Peningkatan kualitas organisasi perusahaan yang didukung teknologi informasi
untuk memiliki budaya perusahaan guna menciptakan layanan yang responsif,
berkualitas dan bertanggung jawab.
Menciptakan dan mengembangkan unit bisnis strategis yang inovatif dan memiliki
nilai tambah untuk mencapai pendapatan tetap (fixed revenue) yang lebih besar
daripada biaya tetap (fixed cost).
Analisis dari sisi manajemen dan pelayanan, KI SIER memiliki kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut.
1. Kekuatan
- Image pasar tentang perusahaan.
- Kejelasan segmentasi pasar.
2. Kelemahan.
Pelayanan terhadap konsumen kurang responsive.
3. Peluang.
Perusahaan memiliki kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.
4. Ancaman
Pesaing baru pada bidang usaha yang sama bermunculan.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek
manajemen dan pelayanan sebagai berikut.
Aspek Manajemen dan Pelayanan
Strength- Image pasar tentang
perusahaan.- Kejelasan segmentasi
pasar
WeaknessPelayanan terhadap konsumen kurang responsive.
OpportunityPerusahaan memiliki kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.
Strategi SO Survey customer satisfaction.
Strategi WO Meningkatkan mutu pelayanan.
ThreatPesaing baru pada bidang usaha yang sama bermunculan.
Strategi ST Mempertahankan pasar yang ada dan menciptakan segmen pasar baru.
Strategi WT Mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang
terkait aspek manajemen dan pelayanan adalah sebagai berikut :
- Survey dilakukan secara periodik.
- Meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan pendidikan dan pelatihan.
- Melakukan gathering dan komunikasi kepada konsumen/tenant.
- Penambahan dan peningkatan infrastruktur yang ada.
Analisis dari sisi infrastruktur dan fasilitas, KI SIER memiliki kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman sebagai berikut.
1. Kekuatan
Kondisi infrastruktur dan fasilitas kawasan industri tersedia.
2. Kelemahan
Desain sudah tidak mampu menampung kebutuhan yang ada.
3. Peluang
Infrastruktur dan fasilitas yang ada, tidak semuanya dimiliki oleh Pesaing.
4. Ancaman
Biaya pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas cukup tinggi.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek
infrastruktur dan fasilitas sebagai berikut :
Aspek Infrastruktur dan Fasilitas
StrengthKondisi infrastruktur dan fasilitas kawasan industri tersedia.
WeaknessDesain sudah tidak mampu menampung kebutuhan yang ada.
OpportunityInfrastruktur dan fasilitas yang ada, tidak semuanya dimiliki oleh Pesaing.
Strategi SO Infrastruktur dan fasilitas yang ada lebih diberdayakan.
Strategi WO Infrastruktur dan fasilitas dipelihara.
ThreatBiaya pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas cukup tinggi.
Strategi ST Mendesain ulang infrastruktur dan fasilitas yang ada agar lebih efisien.
Strategi WT Infrastruktur dan fasilitas dipelihara.
Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang
terkait aspek infrastruktur dan fasilitas adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi perijinan terhadap fasilitas yang diperlukan.
2. Menambah peralatan yang ada, agar kapasitas meningkat.
3. Peningkatan mutu bahan yang lebih baik.
4. Perawatan secara kontinu.
Analisis dari sisi pengelolaan lingkungan, KI SIER memiliki kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman sebagai berikut.
1. Kekuatan
Kawasan yang eco green industry.
2. Kelemahan
Pengendalian buangan limbah cair yang tidak memenuhi baku mutu.
3. Peluang
Optimalisasi pendapatan perusahaan.
4. Ancaman
Dampak lingkungan dapat menyebabkan tuntutan warga.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek
lingkungan hidup sebagai berikut.
Aspek Lingkungan Hidup
StrengthKawasan yang eco green industry.
WeaknessPengendalian buangan limbah cair yang tidak memenuhi baku mutu
OpportunityOptimalisasi pendapatan perusahaan
Strategi SO Mempertahankan upaya pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.
Strategi WO Penambahan peralatan pengelolaan limbah cair.
ThreatDampak lingkungan dapat menyebabkan tuntutan warga
Strategi ST Mempertahankan upaya pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.
Strategi WT Sosialisasi ketentuan-ketentuan tentang pengendalian lingkungan
Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang
terkait aspek lingkungan hidup adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi perijinan yang ada.
2. 3 R (Reduce, Recycle, Reuse).
3. Otomatisasi peralatan pengelolaan limbah cair.
4. Mengikut sertakan karyawan, tenant dan masyarakat untuk sadar lingkungan.
Sementara itu, analisis dari sisi kepedulian sosial dan pemberdayaan masyarakat,
KI SIER memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut.
1. Kekuatan
Masyarakat di sekitar kawasan sudah mulai menyadari manfaat keberadaan
kawasan terhadap tingkat pendapatan dan adanya peluang pekerjaan.
2. Kelemahan
Belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap manfaat keberadaan
kawasan industri
Belum meratanya mafaat yang dirasakan oleh masyarakat, karena
keterbatasan dana yang tersedia.
Adanya kemungkinan salah komunikasi terhadap masyarakat
3. Peluang
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap manfaat keberadaan
kawasan industry.
4. Ancaman
Adanya ketidak puasan dari masyarakat sekitar kawasan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek
kepedulian sosial dan pemberdayaan masyarakat sebagai berikut.
Aspek Manajemen dan Pelayanan
Melakukan sosialiasasi terhadap masyarakat di sekitar kawasan industry tentang dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar
Strength Dukungan kebijakan
pemerintah dalam bentuk perundangan
Dukungan pemegang saham
Adanya peran pendamping
Semangat masyarakat tinggi
Weakness Keterbatasan dana
yang tersedia Tingkat pendidikan
rata-rata rendah Keterbatasan fasilitas
penunjang usaha Kurangnya
monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
Opportunity Dukungan kebijakan
pemerintah dalam bentuk perundangan
Kesempatan berusaha disekitar kawasan.
Masyarakat menjadi pagar hidup terhadap keberadaan kawasan
Adanya simbiosis mutualisme
Strategi SO 1. Peningkatan aspek
social ekonomi2. Melakukan komunikasi
secara intensif dengan masyarakat sekitar kawasan
Strategi WO 1. Program peningkatan
produktifitas tenaga pendamping
2. Perbaikan fasilitas penunjang usaha
3. Pemberian pendidikan dan pelatihan usaha.
Threat Belum optimalnya
tenaga pendamping Adanya ketidak
puasan masyarakat sekitar kawasan
Strategi ST Melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat sekitar kawasan
Strategi WT 1. Peningkatan
produktifitas tenaga pendamping
2. Peningkatan program monitoring dan evaluasi kegiatan
Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang
terkait aspek kepedulian sosial dan pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan aspek social ekonomi, aspek sumberdaya manusia, ketersediaan
infrastruktur yang memadahi serta lingkungan sekitar.
2. Membangun hubungan harmonis antara kawasan industri dengan masyarakat
sekitar.
3. Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada Tenaga Pendamping.
Berdasarkan hasil analisis pada bagian-bagian sebelumnya, maka disusun
analisis SWOT Kawasan Industri SIER-PIER secara keseluruhan sebagai berikut.
KAWASAN INDUSTRI SIER – PIER
STRENGTH Perusahaan adalah pionir di
usaha kawasan industri Image pasar tentang
perusahaan Kejelasan segmentasi
pasar Lokasi perusahaan yang
strategis Tujuan perusahaan terukur
& dikomunikasikan Penerapan konsep
manajemen strategik di perusahaan
Efektifitas operasi bagian-bagian perusahaan
Pengendalian kualitas dan biaya
Produk/jasa layanan yang dikembangkan cukup kompetitif
Visi manajerial dan prioritas
WEAKNESS Kompetensi
perusahaan dibidang teknologi rendah
Perusahaan kurang melakukan riset pasar
Daya adaptasi perusahaan terhadap perubahan teknologi rendah
Strategi kurang mempertimbangkann system informasi pesaing
Perusahaan belum memiliki pusat R&D yang memadai
perusahaan Kemampuan perusahaan
mengimplementasikan strategi
Fasilitas, sumber daya & pasar ditetapkan secara strategi
Infrastruktur dan Fasilitas yang memadai
OPPORTUNITY Tanggapan
masyarakat sekitar terhadap perusahaan baik
Perusahaan dapat membentuk aliansi/bekerjasama dengan pihak lain untuk memperkuat posisinya
Kepatuhan terhadap aturan lingkungan hidup cukup tinggi.
Jasa perusahaan dapat dikembangkan atau ditambah untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan
STRATEGI SO - Survey customer
satisfaction.- Infrastruktur dan fasilitas
yang ada lebih diberdayakan.
- Mempertahankan upaya pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.
- Peningkatan aspek social ekonomi.
- Melakukan komunikasi secara intensif dengan masyarakat sekitar kawasan
STRATEGI WO - Meningkatkan mutu
pelayanan.- Infrastruktur dan
fasilitas dipelihara.- Penambahan
peralatan pengelolaan limbah cair.
- Program peningkatan produktifitas tenaga pendamping
- Perbaikan fasilitas penunjang usaha
- Pemberian pendidikan dan pelatihan usaha.
THREAT Pesaing baru pada
bidang usaha yang sama bermuculan
Pesaing menggunakan teknologi yang lebih efektif dan efisien dibanding perusahaan
STRATEGI ST - Mempertahankan pasar
yang ada dan menciptakan segmen pasar baru.
- Mendesain ulang infrastruktur dan fasilitas yang ada agar lebih efisien.
- Mempertahankan upaya
STRATEGI WT - Mengoptimalkan
sumber daya yang ada.
- Infrastruktur dan fasilitas dipelihara.
- Sosialisasi ketentuan-ketentuan tentang pengendalian
pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.
- Melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat sekitar kawasan.
lingkungan.- Peningkatan
produktifitas tenaga pendamping
- Peningkatan program monitoring dan evaluasi kegiatan
Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan Kawasan Industri
adalah sebagai berikut :
- Survey dilakukan secara periodik.
- Meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan pendidikan dan pelatihan.
- Melakukan gathering dan komunikasi kepada konsumen/tenant.
- Penambahan dan peningkatan infrastruktur yang ada.
- Melengkapi perijinan terhadap fasilitas yang diperlukan.
- Menambah peralatan yang ada, agar kapasitas meningkat.
- Peningkatan mutu bahan yang lebih baik.
- Perawatan secara kontinu.
- Melengkapi perijinan yang ada.
- 3 R (Reduce, Recycle, Reuse).
- Otomatisasi peralatan pengelolaan limbah cair.
- Mengikut sertakan karyawan, tenant dan masyarakat untuk sadar lingkungan.
- Peningkatan aspek social ekonomi, aspek sumberdaya manusia, ketersediaan
infrastruktur yang memadahi serta lingkungan sekitar.
- Membangun hubungan harmonis antara kawasan industri dengan masyarakat
sekitar.
- Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada Tenaga Pendamping.