PROGRAM & KEBIJAKAN
Direktorat PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & PROFESI
KEMENDIKBUD
Selasa, 14 Juli 2020
Beny Bandanadjaja
Dir. Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Bimtek ONLINE – LLDIKTI IV Bandung
Revitalisasi Pendidikan Vokasi Menghadapi
Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Struktur Organisasi
MENTERIStaf Ahli
Struktur Organisasi Ditjen Pendidikan VokasiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
(Permendikbud No. 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendikbud No. 45 Tahun 2019)
Direktorat JenderalPendidikan Vokasi
Setditjen
Direktorat Kursusdan Pelatihan
Politeknik Negeri danAkademi Komunitas
(47 Satker)
Direktorat Kemitraandan Penyelasaraan DUDI
Direktorat SekolahMenengah Kejuruan
Direktorat PendidikanTinggi Vokasi dan Profesi
PPPPTK(7 Satker)
Fungsi Dit. PTVPPermendikbud No. 45 Tahun 2019 - Pasal 128
Perumusan dan Pelaksanaan: 1. Kebijakan, 2. Standar dan 3. Penjaminan Mutu
Fasilitasi Penyelenggaraan
Penyiapan Pemberian Izin Penyelenggaraan
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Di bidang:1. Pembelajaran, 2. Peserta didik, 3. Kelembagaan, 4. Sarana prasarana, dan 5. Dosen dan tenaga
kependidikan
PT vokasi dan profesi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan perwakilan negara asing atau lembaga asing
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI
KELOMPOK KERJAKELEMBAGAAN
KELOMPOK KERJABELMAWA
KELOMPOK KERJASUMBER DAYA
• Ijin pendirian prodi dan PT Vokasi
• Evaluasi usulan BLU dan PTNBH (bersama DIKTI)
• dll
• Kurikulum Pembelajaran
• Merdeka belajar,• MEMES• RPL• Kemahasiswaan• dll
• AK dan Pangkat • Pelatihan dan
Pengembangan Dosen dan Tendik
• Sarpras PT Vokasi• dll
• Penjaminan Mutu• Penguatan dan
Revitalisasi PT Vokasi
Tata Usaha
Sebaran Institusi dan Mahasiswa Pendidikan
Tinggi Vokasi
Swasta
79%199
Politeknik43 Negeri | 156 Swasta
Negeri22%
Swasta
78%18
Akademi Komunitas4 Negeri | 14 Swasta
Negeri48%
Swasta52%
1.877Mahasiswa
887 Negeri | 990 Swasta
Negeri65%
Swasta35%
239.282Mahasiswa
156.461 Negeri | 89.821 Swasta
Poltek BLU2 Lembaga
Perguruan Tinggi (Unista)Penyelenggara Vokasi
2.249 Lembaga denganmahasiswa 538.841 orang
DATA POLITEKNIK DAN AKADEMI KOMUNITAS
PTA1%
PTK8% PTN
5%
PTS86%
• Sumber: Ihtisar Data Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2018/2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018
Kebijakan & Program Kerja
PENDIDIKAN KARAKTER
PEMBERDAYAANTEKNOLOGI
“PrioritaskanPendidikan Karakter
dan PengamalanPancasila”
DEREGULASI &DEBIROKRATISASI
INVESTASI & INOVASI
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
“Potong semua regulasiyang menghambat
terobasan dan peningkataninvestasi”
“Semua Kegiatan pemerintahberorientasi pada penciptaan
lapangan kerja. Utamakanpendekatan pendidikan dan
pelatihan vokasi yang baru daninovatif”
“Memperkuat teknologisebagai alat pemerataan.
Baik daerah terpencilmaupun kota besar
mendapatkan kesempatandan dukungan yang sama
untuk pembelajaran”
“Kebijakan Pemerintah haruskondusif untuk menggerakkan
sektor swasta agar meningkatkan investasi di
sektor pendidikan”
“Pendidikan Tinggi
,Pendidikan Kejuruan,SMK di
Daerah-Daerah,
dihubungkan dengan
industri-industri agar
lulusannya sesuai dengan
kebutuhan, dan siap untuk
hal-hal yang baru”
“Memperbaiki piramida kualifikasi
tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja
yang terlatih, terampil agar terserap
semuanya ke dalam industri-industri”
Arahan Presiden
Percepatan
Pembangunan SDM
Unggul 2020-2024
12
Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2020 - 2024
RPJMN memberikan penjelasan lebih lanjut tentang lima arahan utama Presiden sebagai strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita, termasuk di antaranya arahan tentang pembangunan SDM:
“Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja sama industri dan talenta global.”
Interpretasi Kemendikbud terhadap Visi Presiden “SDM Unggul”
Merdeka dalam BELAJAR
• Prodi yang dipelajari menjadi starting point, dapat mengambil MK prodi lain di luar fakultas/di kampus lain
• Pembelajaran dilaksanakan bersifat diskusi, problem solving, dan higher order thinking. → Project base & case method
Dosen sebagai PENGGERAK (fasilitator)
• Dosen memfasilitasi pembelajaran mahasiswanya secara independen.
• Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah: magang, KKN, menghadirkan praktisi (dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan), project melibatkan mahasiswa.
Meningkatkan SDM yang Berkualitas dan Berdaya SaingRenstra Kemendikbud 2020-2024 …hal 40
Meningkatkan produktivitas
dan daya saing
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
yang berbasis Industri
Penguatan pendidikan tinggi yang berkualitas
Strategi Kemendikbud (RENSTRA 2020-2024)
…hal 49 - 50
• Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka menambah jumlah perguruan tinggi tingkat dunia adalah:
• 13. mendorong dukungan dari DU/DI melalui kesempatan magang, kerja sama penelitian dan komersial,berbagi sumber daya, dan pendanaan;
• 15. melaksanakan inisiatif Kampus Merdeka yang mendorong studi interdisipliner dan pengalaman di industri/masyarakat bagi mahasiswa diploma atau S1; dan
• Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka mewujudkan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk Revolusi Industri 4.0 yang berkualitas dan diakui industri:
• 5. meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan vokasi dengan metode problem-based learning agar peserta didik dapat mengembangkan technical skills dan soft skills sesuai dengan standar DU/DI;
• 6. mendorong pengembangan produk dan atau jasa melalui riset terapan dan inovasi dengan kerja sama industri dan masyarakat;
• 10. memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk melakukan praktik kerja industri dan/atau project work dengan DU/DI;
Program Utama DitJen DIKSI
Dunia Kerja / DU-DI
Perguruan Tinggi Vokasi
Link and Match!
Bentuk KegiatanLink and Match
Kurikulum disusun bersama industri
Dosen dari industri
Program magang terstruktur
Komitmen kuat penyerapan lulusan
Bridging Program: Dosen mengenal teknologi di industri
Serkom bagi lulusan yang diakui industri
Riset terapan dosen dari kasus nyata di industri
Bantuan peralatan laboratorium industri kepada kampus
Beasiswa / ikatan dinas bagi mahasiswa
Dunia Kerja / DU-DI
Perguruan Tinggi Vokasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Disain Prinsip Industri 4.0
Model Pendidikan Bidang Engineering
Production Base Education (PBE)
Dual System - Magang Industri 3-2-1 atau 4-1-1
Center of Technology (COT)
Industrial Based Learning (IBL)
Production Base Education
Industri
DosenMahasiswa
Produksi
Problem solving
Teaching factory
PEMERINTAH- Kebijakan, program (Hibah)
PT dan DOSEN- Tridarma – darma penelitian- Tenaga ahli (expert/Prof/Dr) - Peralatan laboratorium pengujian- Dana (hibah)- Metode Ilmiah- Pengalaman akademisi/keilmuan
MAHASISWA- Tugas akhir (DIV)- SKS kampus merdeka (DIII, DIV)- Tenaga teknis lapangan- Belajar
INDUSTRI- Problem perlu diselesaikan- Peralatan dan mesin skala industri- Material dan Dana- Pengalaman industri/praktisi
PEMERINTAHKEMENDIKBUD & KEMENRISTEK BRIN
Konsep Kolaborasi Dosen-Mahasiswa-Industri
Perguruan Tinggi danDOSEN
INDUSTRI
MAHASISWA
Dual System – Praktik Industri 4-1-1
Industri Mahasiswa
Praktik Industri
4 sem awal di Polman
1 sem di Industri
1 sem akhir di Polman
Center of Technology
Industrial Based Learning
Integrasi sistempendidikan dan sistem
perusahaan manufakturdan sistem bisnis
Kombinasi kegiatan teaching-learning dan
proses manufaktur
Sistem Pendidikan Mendukung Industri 4.0
Mempersiapkan kompetensiatau skill yang diperlukanIndustri 4.0
Model Lab./Bengkel yang mengadopsi teknologi smart industry atau factory
Digital Learning: E-learning –Virtual Reality – Augmented Reality - Virtual Lab.
Digital Learning
E-LEARNING VIRTUAL REALITY AUGMENTED REALITY
VIRTUAL LABORATORY
Kerangka Kompetensi yang Harus Disiapkan Bagi Anak Didik Kita di Indonesia
Perilaku dan nilai (Values): Inovatif, Kritis dan Spiritual
Pengetahuan (Knowledge): Digitalisasi dan Komputing
Kemampuan (Competency): Enterpreneurship
Ketrampilan (Skills): Collaborative dan team work
5 skill yang tidak dimiliki mesin/robot
Empati
Keingin-tahuan
Inisiatif
Kreatifitas
Berfikir multidisiplin
Pembelajaran Abad 21
Kreatifitas - Inovasi
Kolaborasi
KomunikasiBerfikir
Kritis
SEKIAN
TERIMAKASIH