PROGRAMPAMSIMAS III
Menuju Pencapaian AksesUniversal Air Minum dan
Sanitasi Berkelanjutan
• Program PAMSIMAS III [2016–2019] merupakan kelanjutan program PAMSIMASI [2008–2012] dan PAMSIMAS II [2013–2016]
• Dalam RPJMN 2015-2019, Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untukmelanjutkan komitmennya dengan meluncurkan program nasional UniversalAccess 2019 dengan capaian target 100% akses air minum dan sanitasi bagiseluruh penduduk Indonesia » Untuk mencapai target 100% air minum akandibutuhkan investasi sebesar Rp 250 trilyun, dimana realisasi APBN hanyasebesar 13%, sehingga diperlukan sumber pendanaan non APBN (seperti APBD,kerjasama pihak swasta, dll)
• PAMSIMAS III merupakan instrumen pelaksanaan 2 agenda nasional dalamrangka meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dansanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu 1) Air Bersih untuk Rakyat dan 2)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Pembelajaran utama Pelaksanaan Program Pamsimas:
“Program dengan Pendekataan Berbasis Masyarakat mampumenghasilkan infrastruktur air minum dan sanitasi berskala kecil
dengan pembiayaan yang relatif rendah dan dengan kualitaskonstruksi yang baik”
Selain itu diperoleh beberapa pembelajaran penting lainnyasebagai berikut:1) Kolaborasi yang baik antar para pelaku program menjadi kunci
sukses dalam pelaksanaan program terutama dalampenanganan masalah secara efektif
LESSONS LEARNED PELAKSANAANPROGRAM PAMSIMAS I DAN II (1)
2) Penggunaan teknologi informasi dalam program (SIM berbasiswebsite) dapat mendukung transparansi dalam seluruh aspek daripelaksanaan siklus program.
3) Keterlibatan aktif dari Pemerintah Daerah dalam program berbasismasyarakat seperti Pamsimas dapat meningkatkan dampak positifyang dihasilkan program.
4) Keberlanjutan sarana air minum dan sanitasi yang dibangun melaluiprogram ditentukan dengan pilihan opsi teknologi dan kesiapanmasyarakat untuk mengelola SPAMS terbangun, terutama dalampenerapan iuran pemeliharaan.
5) Pencapaian perubahan perilaku masyarakat terkait hidup bersih dansehat harus ditunjang oleh peningkatan sarana sanitasi yangdibangun secara swadaya oleh masyarakat melalui fasilitasiprogram.
LESSONS LEARNED PELAKSANAANPROGRAM PAMSIMAS I DAN II (2)
6) Pengaturan pelaksanaan program tidak dapat distandarisasi secaranasional, diperlukan penyesuaian dalam implementasi programterutama untuk wilayah timur Indonesia atau wilayah kepulauan.
7) Dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan untuk memitigasiresiko keterlambatan pelaksanaan progam di daerah.
8) Rendahnya fasilitasi yang diberikan oleh pelaku program (terutamakonsultan dan fasilitator masyarakat) dapat mengakibatkanrendahnya tingkat keberlanjutan hasil program.
9) Laporan BPKP tahun 2008-2013 menunjukkan temuanpenyimpangan penggunaan dana yang relatif sangat rendah danmemperoleh predikat wajar tanpa pengecualian.
LESSONS LEARNED PELAKSANAANPROGRAM PAMSIMAS I DAN II (2)
6
AIR
TA. - 4
KAB. BANYUMAS
KAB. MALUKU TENGAHKAB. BALANGAN
KAB. KUANTAN SENGINGI
KAB. DEMAK
KOTA SEMARANG
TUJUAN PROGRAM PAMSIMAS
PAMSIMAS I PAMSIMAS II PAMSIMAS IIIMeningkatkan jumlah wargamiskin perdesaan danpinggiran kota (peri-urban)yang dapat mengaksesfasilitas air minum dan sanitasiyang layak sertamempraktekkan perilakuhidup bersih dan sehat,sebagai bagian dari usahapencapaian target MDGsektor air minum dan sanitasimelalui upayapengarusutamaan danperluasan program berbasismasyarakat secara nasional
Meningkatkan jumlah wargamasyarakat berpendapatanrendah di wilayah perdesaandan peri-urban yang dapatmengakses pelayanan airminum dan sanitasi yangberkelanjutan, meningkatkanpenerapan nilai dan perilakuhidup bersih dan sehat dalamrangka pencapaian targetMDGs sektor air minum dansanitasi melaluipengarusutamaan danperluasan pendekatanpembangunan berbasismasyarakat
Meningkatkan jumlah wargamasyarakat kurang terlayanidi wilayah perdesaan dan peri-urban yang dapat mengaksespelayanan air minum dansanitasi yang berkelanjutan
KOMPONEN PROGRAM PENGELOLA PROGRAM TK PUSAT
Komponen 1: Pemberdayaanmasyarakat, pengembangankelembagaan daerah dan desa
• Ditjen Bina Bangda, Kemendagri• Ditjen Bina Pemdes, Kemendagri• Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Kementerian Desa, PDTT
Komponen 2: Peningkatan perilakuhigienis dan pelayanan sanitasi
Ditjen Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan, Kementerian Kesehatan
Komponen 3: Penyediaan sarana airminum dan sanitasi umum
Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
Komponen 4: Hibah insentif desa dankabupaten
Hibah Reguler: Kementerian PUPRHibah Pola OBA: Kementerian PUPR danKementerian Keuangan
Komponen 5: Dukungan manajemenpelaksanaan program
Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
KOMPONEN DAN PENGELOLA PROGRAM PAMSIMAS III
PROGRAMPAMSIMAS III
SATKER PUSAT
SATKER PROVINSI
SATKER KABUPATEN
PUSKESMAS (Sanitarian)
11
PERAN IMPLEMENTING AGENCY PADA PROGRAM PAMSIMAS IIIInstitusi Peran Utama
Deputi Sarana danPrasarana BAPPENAS
1. Memberikan arahan dalam upaya percepatan pencapaian target dan sasaran UA 2019bidang AMS (air minum dan sanitasi);
2. Merumuskan kebijakan dan strategi pencapaian target AMS perdesaan berbasismasyarakat;
3. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pusat dan daerah dan pengendalian pelaksanaanpembangunan AMS;
4. Membina pelaksanaan tugas Pokja AMPL dan fungsi Pakem dalam Pamsimas
DitJen Bina BangdaKementerian DalamNegeri
1. Mengendalikan upaya pencapaian target Komponen 1 – Pemerintah Daerah
2. Membina Pemda dalam pengarusutamaan/ prio-ritisasi pembangunan AMS dalam rangkapenca-paian SPM dan UA 2019
3. Menfasilitasi penyusunan, pemantauan dan eva-luasi pelaksanaan RAD AMPL
4. Mendorong peningkatan alokasi APBD untuk pembangunan AMS berbasis masyarakat
5. Menfasilitasi penyelenggaraan HIK
6. Menfasilitasi kabupaten dalam menetapkan tar-get Pamsimas sesuai kinerja kabupaten
DitJen Bina PemdesKementerian DalamNegeri
1. Mengendalikan upaya pencapaian target Komponen 1- Pemerintah Desa
2. Membina aparatur Pemerintah Desa dan unsur Kecamatan dalam proses penyusunanRPJM Desa/ RKP Desa dalam rangka pencapaian UA 2019
3. Membina tim koordinasi tingkat kecamatan dalam proses seleksi desa dan koordinasipelaksanaan program STBM dalam Pamsimas di tingkat kecamatan
4. Membina BPMD kabupaten untuk meningkatkan kapasitas SDM KPSPAMS Desa dalamrangka mewujudkan KPSPAMS yang mandiri
PERAN IMPLEMENTING AGENCY PADA PROGRAM PAMSIMAS III
Institusi Peran Utama
DitJen PPMDKementerian Desa,Daerah Tertinggaldan Transmigrasi
1. Mengendalikan upaya pencapaian target Komponen 1 - Masyarakat
2. Membina kader AMPL dan pendamping desa dalam perencanaan dan pendampingankepada KPSPAMS dalam menjamin keberlanjutan pengelolaan pelayanan SPAMS desayang berkualitas
DitJen KementerianKesehatan
1. Mengendalikan upaya pencapaian target Komponen 2
2. Membina pelaksanaan komponen pelayanan dan perbaikan perilaku sanitasi dan hygiene.
3. Menyiapkan sanitarian di tingkat Puskesmas
4. Menyediakan dan membina fasilitator STBM kabupaten
5. Memfasilitasi penerapan STBM
DitJen Cipta KaryaKementerianPekerjaan Umum danPerumahan Rakyat
1. Mengendalikan upaya pencapaian seluruh tujuan Pamsimas khususnya komponen 3, 4dan 5
2. Membina pelaksanaan program pada komponen infrastruktur pelayanan air AMS
3. Melaksanakan evaluasi kinerja pelaksanaan Pamsimas sebagai acuan pengalokasikan BLMkabupaten tahun berikutnya
DitJen PerimbanganFiskal,KementerianKeuangan
Pencairan dana Hibah Air Minum Perdesaan berbasis Kinerja, atas permohonan pembayarandana pengganti (reimbursement) dan rekomendasi dari CPMU
INDIKATOR KINERJA UTAMA (KEY PERFORMANCE INDICATOR/KPI)PROGRAM PAMSIMAS III
Tujuan program Pamsimas III dikatakan tercapai bila telah memenuhi indikator kinerja kunci (KeyPerformance Indicator) program, yaitu:
1) Terdapat tambahan 22.1 juta penduduk yang dapat mengakses sarana air minumaman dan berkelanjutan;
2) Terdapat tambahan 14.9 juta penduduk yang dapat mengakses sarana sanitasi yanglayak dan berkelanjutan;
3) Minimal pada 60% masyarakat dusun lokasi program seluruh penduduknnyamenerapkan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS);
4) Minimal 70% masyarakat mengadopsi perilaku program Cuci Tangan Pakai Sabun(CTPS);
5) Minimal 70% Pemerintah kabupaten memiliki dokumen perencanaan daerah bidangair minum dan sanitasi untuk mendukung adopsi dan pengarusutamaan PendekatanPamsimas dan pencapaian target pembangunan air minum dan sanitasi daerah;
6) Minimal 60% Pemerintah kabupaten mempunyai peningkatan belanja di bidang airminum dan sanitasi dalam rangka pemeliharaan sistem pelayanan air minum dansanitasi saat ini serta pencapaian akses universal air minum dan sanitasi.
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PAMSIMAS III
KOMPONEN PROGRAM
PAMSIMASPENGELOLA
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PAMSIMAS
TARGETPamsimas III
2016 - 2019
Jumlah tambahan orang yang mendapatkan akses fasilitas air minumaman secara berkelanjutan
10.5 Juta
Jumlah tambahan orang yang mendapatkan akses fasilitas sanitasi layaksecara berkelanjutan
7.5 Juta
1. Pemberdayaan masyarakat,pengembangan kelembagaandaerah dan desa
Ditjen PPMD,Kemendesa
Jumlah desa yang telah menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) 15,000
Ditjen Bina Pemdes,Kemendagri
Jumlah pemerintah desa yang memiliki RPJM Desa/RKP Desa yangmengintegrasikan PJM ProAKSi
80%
Ditjen Bina Pemdes,Kemendagri
Jumlah pemerintah desa yang merealisasikan APBDesa untuk kebutuhananggaran bidang air minum dan sanitasi
80%
Ditjen Bina Bangda,Kemendagri
% kabupaten yang memiliki RAD AMPL untuk pengadopsian &pengarusutamaan pendekatan Pamsimas
70 %
Ditjen Bina Bangda,Kemendagri
% kabupaten yang merealisasikan APBD sektor AMPL terhadapkebutuhan anggaran untuk pencapaian UA 2019 60%
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PAMSIMAS III
KOMPONEN
PROGRAM PAMSIMASPENGELOLA INDIKATOR KINERJA PROGRAM PAMSIMAS
TARGETPamsimas III
2016 - 2019
2. Peningkatan perilakuhigienis dan pelayanansanitasi
Ditjen PP&PL,Kemenkes
% masyarakat sasaran yang bebas dari BABdi sembarang tempat 60 %
% masyarakat sasaran yang menerapkanpraktek cuci tangan pakai sabun (CTPS) 70 %
% sekolah sasaran dengan fasilitas sanitasiyang layak dan menerapkan PHBS 95%
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PAMSIMAS III
KOMPONEN PROGRAM
PAMSIMASPENGELOLA INDIKATOR KINERJA PROGRAM PAMSIMAS
TARGET
Pamsimas III
2016 - 2019
3. Penyediaan sarana air minumdan sanitasi umum
Ditjen Cipta Karya,KemenPUPR
% desa/kel yang mempunyai SPAM yangberfungsi dan dan berkelanjutan
90 %
% desa/kel yang mempunyai SPAM yangdikelola dan dibiayai secara efektif olehmasyarakat
90 %
4. Hibah insentif desa dankabupaten
Ditjen Cipta Karya,KemenPUPR
Jumah desa yang memperoleh tambahandana hibah desa 3,000
Jumah kabupaten yang memperolehtambahan dana hibah kabupaten 50%
5. Dukungan manajemenpelaksanaan program
Ditjen Cipta Karya,KemenPUPR Adanya SIM/M&E yang memberikan
informasi berkala terkait kualitaspelaksanaan program
90 %
PEMBIAYAAN PROGRAM PAMSIMAS III(APBN Murni, PHLN, APBD, APBD Desa dan Kontribusi Masyarakat)
US $m % US $m % US $m % US $m %
158.07 14.8% 12.00 2% 146.07 49%
100% 8% 92%
73.39 6.9% 43.96 9% 29.43 10%
100% 60% 40%
437.5 40.9% 182.04 37% 62.97 21% 192.49 69%
100% 42% 14% 44%
297.93 27.9% 210.84 43% 87.09 31%
100% 71% 29%
102.55 9.6% 41.02 8% 61.53 21%
100% 40% 60%
TOTAL (US $ million) a) 1069.44 100.0% 489.86 100% 300.00 100% 279.58 100%
PROGRAM COMPONENTTOTAL COST
FUNDING SOURCES
APBN- MURNI IBRD LOAN APBD / DESA /MASYARAKAT
C-1 Community Empowerment, Local andVillage Institutional Development
C-2 Improving Hygiene and Sanitation Behaviorand Services
C-3 Water Supply and Sanitation Infrastructure
C-4 District and Village Incentive Grants
C-5 Implementation Support and ProjectManagement
IMPLEMENTASI PROGRAM PAMSIMASPAMSIMAS I PAMSIMAS II PAMSIMAS III
Program Desa Reguler:• Desa Perluasan (New
Construction) denganpembiayaan APBN danAPBD
• Desa Replikasi (porsipembiayaan murni APBD)berdasarkan kapasitas fiskal
Program Desa Reguler, tigajendela:• Desa Perluasan (New
Construction)• Desa Pengembangan
(Expansion)• Desa Optimalisasi
(Optimalization)
Desa Replikasi menjadi SharingProgram dengan PEMDA (80%-20%thd Total Biaya BLM)
Program Desa Reguler:• Sama dengan Pamsimas II
Program Keberlanjutan:• HID, difokuskan kepada
desa yang berkinerja bagus• HIK-matching program,
difokuskan kepadakabupaten yangmempunyai kinerja bagus
Program Keberlanjutan:• HID• HIK – sharing program• HKP, difokuskan kepada
kabupaten yang mempunyaidesa dengan tingkatkeberfungsian SPAM rendah
Program Keberlanjutan:• HID/HIK/OBA dengan
pembiayaan BLM untukPengembangan SPAM sebagaiupaya pencapaian 100% AksesUniversal Air Minum danSanitasi
• HKP dengan pembiayaan BLMuntuk Optimalisasi SPAM
IMPLEMENTASI BLM REGULER PROGRAM PAMSIMAS
PAMSIMAS I PAMSIMAS II PAMSIMAS IIIBLM REGULER:• 70% APBN• 10% APBD• 20% Kontribusi
Masyarakat
BLM REGULER:DESA APBN• 80% APBN• 20% Kontribusi MasyarakatDESA APBD• 80% APBD• 20 % Kontribusi Masyarakat(Porsi APBD 20% dari Nilai APBN)
BLM REGULER:DESA APBN• 70% APBN• 20% Kontribusi MasyarakatDESA APBD• 70% APBD• 20 % Kontribusi Masyarakat
Ditambah kontribusi dari Desa melalui APBDesaminimal sebesar 10% untuk mendukungPelaksanaan Pamsimas terutama untukKeberlanjutan dan Pengembangan
JUMLAH BLM• Pagu Desa: Rata Rp. 220
Juta per desa (dItambahkontribusi masyarakatmenjadi Rp. 275 Juta perdesa)
JUMLAH BLM• Pagu kab ditentukan berdasarkan
investasi Rp. 275 Jt/Desa (dengantambahan pemanfaat rata-rata perdesa 31% dari jumlah penduduk desa)
JUMLAH BLM• Pagu kab ditentukan berdasarkan investasi
rata-rata Rp. 350 Jt/Desa (disesuaikandemand. Catatan: penambahan jumlahpemanfaat minimal 40% dari jumlahpenduduk desa dan promosi SR)
TAHAPAN PENCAIRANDANA• 20: 40: 40 (I: II: III)
TAHAPAN PENCAIRAN DANA• Sama dengan PAMSIMAS I
TAHAPAN PENCAIRAN DANA• 40: 40: 20 (I: II: III)
IMPLEMENTASI BLM INSENTIF PROGRAM PAMSIMASPAMSIMAS I PAMSIMAS II PAMSIMAS III
BLM HID:• Tahun pertama: Flat per desa• Tahun kedua dan seterusnya: Rp.
100-200 Juta per desa tergantungkepada kinerja dan jumlah targetpemanfaat
• Tanpa kontribusi masyarakat
BLM HID:• Rp. 100-200 Juta sama seperti
PAMSIMAS I• Dengan 20% kontribusi masyarakat
BLM HID Reguler sama denganPamsimas IIBLM HID Output-Based Approach(OBA):• Dengan tujuan pelayanan air minum
dan sanitasi 100%• 20% kontribusi masyarakat• 10% kontribusi Pemerintah Desa
(APBD Desa)• 70% kontribusi Pemerintah Kab. yg
akan diganti 100% oleh Pemerintah
BLM HIK:• Disesuaikan dengan kebutuhan per
desa sesuai proposal dan verifikasi• Dengan 20% kontribusi Masyarakat• BLM: 40% APBN dan 40% APBD
BLM HIK:Tidak ada perubahan dengan PAMSIMASI
BLM HIK:Sama dengan Pamsimas II, namun hanyauntuk Pengembangan SPAM di desaPamsimas
BLM HKP:• Disesuaikan dengan kebutuhan per
desa sesuai proposal dan verifikasi• Dengan 20% kontribusi Masyarakat• BLM: 40% APBN dan 40% APBD• Diberikan kepada kabupaten dengan
tujuan untuk optimalisasi kinerjadesa PAMSIMAS
BLM HKP:Pembiayaan BLM (rata-rata Rp. 220Juta/Desa):• 40% APBN• 40% kontribusi Pemerintah (APBD)
Kab.• 10% Kontribusi Masyarakat• 10% Kontribusi Pemerintah Desa
(APBD Desa)
SASARAN KRITERIA LOKASI PROGRAM PAMSIMAS IIIKABUPATEN 1) Mempunyai proporsi penduduk perdesaan dengan akses air minum dan sanitasi
aman di bawah 100%2) Kesanggupan untuk membentuk Lembaga Pengelola Program (Pokja AMPL,
Panitia Kemitraan, dan DPMU)3) Kesanggupan untuk menyediakan dana APBD untuk membiayai Operasional bagi
Pokja AMPL, Panitia Kemitraan, dan DPMU; Dana BLM APBD sebesar 20% darinilai total bantuan untuk jumlah desa sasaran baru yang direncanakan setiaptahunnya; dan Program keberlanjutan untuk pengelolaan pasca konstruksi.
4) Kesediaan untuk mengikuti Pedoman dan Petunjuk Teknis Pamsimas III
DESA REGULER(Perluasan/Pengembangan/Optimalisasi)
1) Belum pernah mendapatkan Pamsimas2) Cakupan akses air minum aman masih rendah3) Cakupan akses sanitasi layak masih rendah4) Prevalensi penyakit diare/penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan
masih tergolong tinggi5) Memiliki potensi sumber air baku6) Kesanggupan masyarakat untuk berkontribusi dalam bentuk uang tunai dan
natura
KAB & DESA HIBAH 1) Merupakan Kab/Desa yang pernah mendapatkan Pamsimas2) Siap untuk mengembangkan dan mengelola pelayanan SPAM Desa sampai 100%
(rancangan teknis dan kelembagaan)3) Bersedia untuk meningkatkan akses sanitasi layak sampai 100%
KRITERIA KABUPATEN DAN DESA SASARAN PAMSIMAS III
SIKLUS PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS di KAB LAMA
SIKLUS PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS di KAB BARU
AGENDA KEGIATAN CPIU PAMSIMAS III TA 2016
KOMPONEN/KEGIATAN IMPLEMENTING UNIT
Komponen 1. Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan Daerah dan Desa
1 Lokakarya Evaluasi IntegrasiPJM ProAKSi dalam RKPDes/RPJMDes dan Pemanfaatan APBDesutk Sektor AMS Pemdes
2 Lokakarya Pengembangan Panduan dan SOP: Integrasi PJM ProAKSi dalam RKPDes/RPJMDes(Sektor AMS) Pemdes
3 Lokakarya Finalisasi Panduan dan SOP: Integrasi PJM ProAKSi dalam RKPDes/RPJMDes (SektorAMS) Pemdes
4 Sosialisasi Panduan dan SOP: Integrasi PJM ProAKSi dalam RKPDes/RPJMDes (Sektor AMS)bagi Aparat Provinsi dan Kabupaten Pemdes
5 TOT untuk Aparat Kecamatan tentang Integrasi PJM ProAKSi dalam RKPDes/RPJMDes (SektorAMS) Pemdes
6 Capacity Building bagi Aparat Pemdes tentang Integrasi PJM ProAKSi dalam RKPDes/RPJMDes(Sektor AMS) Pemdes
7 Workshop Integrasi RAD AMPL dengan RPJMD/RKPD Bangda8 Workshop Review RAD AMPL Bangda9 TOT tentang Penyusunan RAD AMPL, Monev, dan Regulasi Bangda, TDS
10 Pertemuan Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat bagi Kabupaten Pamsimas III PPMD11 Pelatihan MPA/PHAST bagi Aparat Pemda PPMD12 Pertemuan Evaluasi Implementasi Pemberdayaan Masyarakat PPMD13 TOT Pelatihan Fasilitator CPMU,TDS14 Pelatihan Fasilitator CPMU,TDS15 Pelatihan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan CPMU,TDS
AGENDA KEGIATAN CPIU PAMSIMAS III TA 2016
KOMPONEN/KEGIATAN IMPLEMENTING UNIT
Komponen 2. Peningkatan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi
1 Rapat Pengembangan Rencana Kerja Komponen 2 Pamsimas PP & PL
2 Monitoring Kinerja Komponen 2 Pamsimas PP & PL
3 Fasilitasi Surveilan Kualitas Air dan Penyehatan Lingkungan PP & PL
4 Monitoring Deklarasi SBS/CTPS, monitoring bersama dan misi supervisi PP & PL
5 Dukungan teknis terhadap Progress Management Report PP & PL
6 Fasilitasi Integrasi STBM PP & PL
7 Sosialisasi Perencanaan/Implementasi Komponen 2 PP & PL
8 Dukungan Teknis Pelaksanaan Komponen 2 untuk Provinsi/Kabupaten PP & PL
AGENDA KEGIATAN CPIU PAMSIMAS III TA 2016
KOMPONEN/KEGIATAN IMPLEMENTING UNIT
Komponen 3. Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum
1 Penyusunan Daftar Desa Reguler 2016&2017 (SK Dirjen Cipta Karya & Bupati) CPMU, CMAC
2 Supervisi dan monitoring melalui Aplikasi SIM CPMU, CMAC
3 Supervision Mission CPMU, CMAC, WB
Komponen 4. Hibah Insentif Kabupaten dan Desa
1 Sosialisasi Hibah CPMU, CMAC
2 Evaluasi Proposal dan RKM Lokasi Hibah CPMU, CMAC
3 Penetapan Lokasi Penerima Hibah CPMU, CMAC
AGENDA KEGIATAN CPIU PAMSIMAS III TA 2016
KOMPONEN/KEGIATAN IMPLEMENTING UNIT
Komponen 5. Dukungan Teknis dan Manajemen Pelaksanaan Program1 Regional Coordination Meeting CPMU, Satker PAMBM2 National Coordination Meeting CPMU, Satker PAMBM3 Central Stakeholders Coordination Meeting CPMU, Satker PAMBM4 Provincial Stakeholders Coordination Meeting CPMU, Satker PAMBM
5 Workshop Sosialisasi Pedoman Audit dan Rekonsiliasi Tindak Lanjut Laporan Audit CPMU, Satker PAMBM, BPKP
6 Workshop Tindak Lanjut Audit BPKP CPMU, Satker PAMBM, BPKP
7 Training bagi DPMU/Pakem/Satker on Program Implementation CPMU, Satker PAMBM, TDS
8 Pencetakan dan distribusi Pedoman dan Juknis Pamsimas II CPMU, Satker PAMBM, CMAC
9 Workshop penyusunan CB Plan Pamsimas II TA 2016 CPMU, Satker PAMBM, CMAC
10 Orientasi bagi TA ROMS Pamsimas III CPMU, Satker PAMBM, CMAC, TDS
11 Pemantauan hasil evaluasi kinerja ROMS dan Fasilitator Pamsimas Satker PAMBM
TERIMA KASIH
Panitia Kemitraan Panitia Kemitraan, selanjutnya disingkat dengan Pakem, adalah unsur
pelaksana kegiatan Pamsimas pada Pokja AMPL kabupaten/kota yang bertugasdalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi Program Pamsimas.
Pakem beranggotakan unsur pemerintah dan non pemerintah kabupaten/kota.Hal ini dimaksudkan untuk memastikan proses perencanaan, pelaksanaan,pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program terlaksana secara partisipatif,transparan, dan akuntabel.
Panitia Kemitraan bertanggung jawab kepada Ketua Pokja AMPLKabupaten/Kota. Dalam pelaksanaan tugasnya, Pakemberkonsultasi/berkoordinasi dengan DPMU, Satker PIP Kabupaten/Kota dankonsultan penyedia bantuan teknis Pamsimas.
Tugas Panitia Kemitraan1. Membantu Pokja AMPL dalam mensosialisasikan Pamsimas kepada desa dan kecamatan;2. Melakukan seleksi dan verifikasi proposal desa;3. Menyusun daftar pendek (short list) desa sasaran Pamsimas berdasarkan hasil seleksi dan verifikasi
proposal desa dan menyampaikan kepada Ketua Pokja AMPL;4. Melakukan koordinasi dengan DPMU antara lain dalam hal:
a) Sinkronisasi rencana kerja tahunan (annual work plan)b) Evaluasi RKM (desa sasaran baru, HID, HIK)c) Evaluasi dan pelaporan kemajuan kegiatan dan keuangan pelaksanaan Pamsimasd) Menfasilitasi penyelesaian/penanganan pengaduan masyarakat sehubungan dengan kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Pamsimas;5. Merekomendasikan perubahan kebijakan terkait perbaikan pengelolaan Pamsimas kepada Ketua Pokja
AMPL.6. Menyusun laporan evaluasi triwulan kemajuan kegiatan dan keuangan pelaksanaan Pamsimas untuk
disampaikan kepada Ketua Pokja AMPL;7. Membantu Pokja AMPL dalam pembinaan penyelenggaraan Pamsimas, baik dalam tahap perencanaan,
penganggaran, pemantauan, dan evaluasi.
Struktur Panitia Kemitraan
Struktur Panitia Kemitraan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan anggota. KeanggotaanPanitia Kemitraan berjumlah ganjil, minimal 9 (sembilan) orang (termasuk ketua danwakil ketua), dimana dianjurkan 30% anggotanya adalah perempuan.
Unsur anggota panitia kemitraan sekurang-kurangnya adalah sbb: Perwakilan SKPD yang relevan, sekurang-kurangnya terdiri dari: Bappeda, BPMD,
Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Kesehatan masing-masing 1 orang. Perwakilan Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan, sebanyak 2 orang. Jika belum
terbentuk, dapat diwakilkan oleh BP-SPAMS atau LKM atau KPAM(Pokmas/BAMUS/HIPPAM/OMS) dari desa yang mempunyai kinerja baik dalampengelolaan SPAM desa/kelurahan.
Perwakilan kelompok masyarakat/praktisi/pakar/perguruan tinggi yang peduliterhadap pencapaian dan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi tingkatkabupaten/kota, khususnya yang berhubungan dengan pendekatan berbasismasyarakat, sebanyak 3 orang.