perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Tahun Akademik 2009/2010)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh :
Novita Nurhidayati
S540209013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Tahun Akademik 2009/2010)
Disusun oleh :
Novita Nurhidayati
S540209013
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Pada tanggal : Pebruari 2011
Jabatan Nama Tanda
Tangan
Ketua Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK
Sekretaris
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
Anggota Penguji Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd
Ety Poncorini P, dr., M.Pd
Mengetahui
Direktur Program Pasca Sarjana
Prof. Drs. Suranto, MSc., PhD
NIP. 19570820 198503 1 004
Ketua Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., PAK., MM., M.Kes
NIP. 19480313 197610 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING
TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
(Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Tahun Akademik 2009/2010)
Disusun oleh :
Novita Nurhidayati
S540209013
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I
Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd
NIP. 19440404 197603 1001
Pembimbing II
Ety Poncorini P,dr., M.Pd
NIP. 19750311 200212 2002
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, MKK, PAK
NIP. 19480313 197610 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Novita Nurhidayati
NIM : S540209013
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Pengaruh Pemanfaatan
Media Pembelajaran E-Learning terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas ditinjau dari Motivasi Belajar (Studi Eksperimen Pada Mahasiswa
Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali Tahun Akademik 2009/2010) adalah
betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut
diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, 09 Pebruari 2011
Yang membuat pernyataan,
Novita Nurhidayati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Novita Nurhidayati, S540209013, 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media
Pembelajaran E-Learning terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
ditinjau dari Motivasi Belajar (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Akademi
Kebidanan Estu Utomo Boyolali Tahun Akademik 2009 / 2010). Tesis: Program
Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Latar Belakang:Ujian akhir program diploma III kebidanan dengan metode
OSCA menghasilkan angka kelulusan yang rendah, terutama mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah review soal,
tetapi belum tampak ada perbaikan. Menurut teori faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar diantaranya adalah motivasi dan media pembelajaran.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media pembelajaran E-
Learning terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas ditinjau dari
motivasi belajar.
Metode: studi eksperimental kuasi dengan rancangan after only with control
design. Populasi adalah Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali jalur umum
sejumlah 141, sampel adalah mahasiswa semester IV tahun akademik
2009/2010,berjumlah 94 dengan kelas A berjumlah 47 (kelas perlakuan dengan E-
Learning) dan kelas C (kelas kontrol dengan media konvensional) berjumlah 47.
Penentuan sampel dengan cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan
kuesioner dan nilai ujian tengah semester. Data dianalisis dengan anava dua jalur,
kemudian uji lanjut dengan uji Scheffe menggunakan progaram SPSS versi 16.0.
Hasil: Terdapat perbedaan pengaruh antara pemanfaatan media pembelajaran E-
Learning dengan pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas (ρ : 0.000).Terdapat perbedaan pengaruh antara mahasiswa
dengan motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas (ρ: 0.002).Terdapat interaksi pengaruh antara pemanfaatan
media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas (ρ : 0.001).
Simpulan: Ada perbedaan pengaruh yang sinifikan antara pemanfaatan media
pembelajaran E-Learning dengan pembelajaran konvensional terhadap prestasi
belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.Ada perbedaan pengaruh yang signifikan
antara mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi
belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.Ada interaksi pengaruh antara pemanfaatan
media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas.
Kata Kunci : E-Learning, Asuhan Kebidanan Komunitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Novita Nurhidayati. S540209013. 2011. The Effect of Utilization of E-Learning
Media Against Learning Achievement of Community Midwifery Care Viewed
From Learning Motivation (Experimental Study on the Students of Midwifery
Academy Estu Utomo Boyolali Academic Year 2009/2010). Thesis. Post
Graduate Medical Program of Family Health UNS.
Background : Final Exam Diploma III of Midwifery Program with OSCA
method produces a low graduation rates, particularly the Community Midwifery
Care subjects. One effort that has been done is to review the questions, but have
not looked there was improvement. According to the theory of factors affecting
learning achievement such as motivation and learning media.
Objective : To determine the influence of the utilization of instructional media of
E-learning on academic achievement in terms of the Community Midwifery Care
viewed from learning motivation.
Methode : This was an quasi experimental study with the design of after only
with control design. Population is students of Estu Utomo Midwifery Academy
Boyolali general way, the sample is a students of fourth semester of academic
year 2009/2010 amounted to 2 class as much as 94 students, for class A total 47
(treatment class with E-Learning) and class C (control class with conventional
media) totaled 47 students. Determination of the sample with cluster random
sampling. Data collected by questionnaire and value of middle semester test. Data
analyzed by two-way Anava, then further testing with Scheffe test using SPSS
version 16.0.
The results: Showed that there are: firsth, influence between the utilization of
instructional media E-Learning with conventional learning on academic
achievement of Community Midwifery Care (F: 14.872, sig: 0.000). Second, there
is a difference in effect between the students with high and low motivation toward
academic achievement of Community Midwifery Care (F: 10.540 sig: 0.002).
Thirth, there is the influence the use of learning media of E-Learning with
motivation towards learning achievement Community Midwifery Care (F: 12.140,
sig: 0.001).
Conclusion : that there are influence between the utilization of instructional
media E-Learning with conventional learning on academic achievement of
Community Midwifery Care. There is a difference in effect between the students
with high and low motivation toward academic achievement of Community
Midwifery Care. There is the influence the use of learning media with motivation
towards learning achievement Community Midwifery Care.
Keywords: E-learning, Community Midwifery Care
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Rab semesta alam yang telah melimpahkan
karunia dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas menyusun
tesis dengan judul ― Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Learning
terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas ditinjau dari Motivasi
Belajar (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Estu Utomo
Boyolali Tahun Akademik 2009 / 2010)”. Tesis ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kesehatan pada Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Moch. Syamsul Hadi, dr. Sp. Kj. (K) selaku Rektor Program
Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan
Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Tesis Mahasiswa
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga.
2. Prof. Drs. Suranto, MSc., PhD selaku direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan dan penelitian tesis ini.
4. Eti Poncorini, dr., M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan dan penelitian tesis ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Bapak ibu, Suami, dan anak - anak tercinta yang senantiasa memberikan
do’a, dorongan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.
6. Teman seperjuangan mahasiswa pasca sarjana Program Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Semoga semua kebaikan yang diberikan memperoleh imbalan dari Allah
SWT dan dicatat sebagai amal sholeh. Akhirnya saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan tesis ini sangat penulis harapkan.
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Lakukan semua hal karena CINTA, semua akan berakhir dengan
menyenangkan dan penuh kebanggaan.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,
karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil ( Mario Teguh ).
Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi
kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.In this life we
cannot always do great things. But we can do small things with great love ( Mother Teresa ).
Allah akan meninggikan derajat orang – orang yang beriman dan berilmu (
QS : 13, ayat 11 )
Karya ini khusus penulis persembahkan untuk :
H. Amir, ayahanda
Teguh Priyono, suami
Nadhif Ahmad Abkary, ananda
Mumtaz Ahmad Imtiyaaz, ananda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................................... i
PENGESAHAN.................................................................................................... ..... ii
PENSETUJUAN ....................................................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................... ..... iv
ABSTRAK......................................................................................................... ........ v
ABSTRACT........................................................................................................... .... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ..... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ...... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ...... xiv
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ...... xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ...... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... ....... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 7
1. Media Pembelajaran ...................................................................... 7
2. Motivasi Belajar ........................................................................... 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
3. Prestasi Belajar .............................................................................. 28
4. Tinjauan Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.................. 41
B. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 44
C. Hipotesis ................................................................................................ 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 46
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 48
C. Definisi Operasional............................................................................. 49
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 52
E. Etika Penelitian .................................................................................... 57
F. Pengolahan Data................................................................................... 58
G. Teknik Analisa Data ............................................................................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data ............................................................................. ......... 63
1. Data Prestasi Belajar Auhan Kebianan Komunitas
dengan Media Pembelajaran E-Learning secara
keseluruhan .................................................................................... 64
2. Data Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan Media Konvensional secara keseluruhan ......................... 65
3. Data Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
pada Mahasiswa dengan Motivasi tinggi secara
keseluruhan ................................................................................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4. Data Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
pada Mahasiswa dengan Motivasi Rendah secara
keseluruhan ................................................................................... 67
5. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media pembelajaran E –Learning pada
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
secara keseluruhan ........................................................................ 68
6. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media pembelajaran E –Learning pada
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah
secara keseluruhan ......................................................................... 69
7. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media pembelajaran konvensional pada
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
secara keseluruhan ........................................................................ 70
8. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media pembelajaran konvensional pada
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah
secara keseluruhan ......................................................................... 71
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................... 71
1. Pengujian Normalitas Data ............................................................ 72
2. Pengujian Homogenitas Data ........................................................ 75
3. Pengujian Hipotesis Penelitian ...................................................... 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
C. Pembahasan ........................................................................................... 83
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 90
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................. 92
B. Implikasi Kebijakan .............................................................................. 92
C. Saran ........................................................................................... .......... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil Uji Konsistensi Internal dari Item-item Variabel
pemanfaatan media pembelajaran, motivasi belajar dan
prestasi belajar .................................................................................... 59
Tabel 4.2. Hasil uji hipotesis ANOVA .............................................................. 60
Tabel 4.3. Hasil Uji lanjut Shceffee .................................................................... 61
Tabel 4.5. Hasil uji normalitas............................................................................. 62
Tabel 4.6. Hasil uji homogenitas ........................................................................ 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
komunitas dengan media E-Learning secara keseluruhan.................. 64
Grafik 4.2 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media konvensional secara keseluruhan .............. 65
Grafik 4.3 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas pada mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi
secara keseluruhan .............................................................................. 66
Grafik 4.4 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas pada mahasiswa yang memiliki motivasi rendah
secara keseluruhan .............................................................................. 67
Grafik 4.5 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media E-Learning pada mahasiswa
yang memiliki motivasi tinggi ........................................................... 68
Grafik 4.6 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media E-Learning pada mahasiswa
yang memiliki motivasi rendah .......................................................... 69
Grafik 4.7 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media konvensional pada mahasiswa
yang memiliki motivasi tinggi ............................................................ 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Grafik 4.8 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media konvensional pada mahasiswa
yang memiliki motivasi rendah .......................................................... 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat ijin penelitian............................................................................. 96
Lampiran 2 Kuesioner motivasi belajar ................................................................ 97
Lampiran 3 Hasil kuesioner kelas A ...................................................................... 100
Lampiran 4 Hasil kuesioner kelas C ...................................................................... 102
Lampiran 5 Daftar nilai dan kategori motivasi ...................................................... 104
Lampiran 6 Uji validitas dan reliabilitas ................................................................ 108
Lampiran 7 Analisis butir soal ............................................................................... 114
Lampiran 8 Soal dan kunci jawaban Asuhan Kebidanan Komunitas .................... 126
Lampiran 9 Hasil uji normalitas data ..................................................................... 132
Lampiran 10 Hasil uji homogenitas data ................................................................ 140
Lampiran 11 Hasil uji Anova dua jalur .................................................................... 141
Lampiran 12 Hasil uji lanjut Scheffee ..................................................................... 142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagan kerangka berpikir .................................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa
berinteraksi dengan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan
rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera.
Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan
mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut
dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa
diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik
pesan-pesan dalam materi yang disajikan (Kartika. L, 2008).
Pada perinsipnya,pengungkapan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagi akibat pengalaman fan
proses belajar siswa.Namun demikian ,pengungkapan perubahan tingkah
laku seluruh ranah,khususnya ranah rasa murid,sangat sullit karena
perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tidak dapat diraba)
oleh karena itu,yang dapat dilakukan oleh guru dalam hal ini adalah
mengambil indikator yaitu cuplikan atau gambaran perubahan tingkah laku
yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahn
yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik yang berdimensi
cipta,rasa,ataupun karsa (Sutisna. S, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Evaluasi akhir di tingkat pendidikan DIII Kebidanan saat ini
melalui ujian OSCA ( Objective Structure Clinical Assesment ), dengan
materi ujian knowledge ( pengetahuan ) dan skill ( ketrampilan ). Untuk
soal knowledge dibuat dalam bentuk kasus yang kadang membuat
mahasiswa sulit untuk memahami soal tersebut.
Salah satu usaha yang sudah dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam memahami soal kasus tersebut adalah
melalui review materi dan mahasiswa diberi latihan soal – soal kasus,
tetapi hasilnya belum memuaskan. Di Akademi Kebidanan Estu Utomo
Boyolali sejak tahun 2006 telah memanfaatkan internet sebagai sarana
untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, tetapi hanya sebatas untuk
mencari referensi yang terbaru, sehingga mahasiswa mendapatkan materi
yang up to date.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik
yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected
motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu
alat saja yang disebut multi media. Menurut Ahmad. S, (2008) dengan
menggunakan multi media ada beberapa kelebihan yang dapat diambil
antara lain : memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat
verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka), mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, dengan menggunakan media
pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menimbulkan kegairahan belajar, serta memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
Sedangkan kelemahan yang ditemukan adalah (Rosenberg, 2006):
karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang
terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan
pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga
pembuatannya cukup lama. E-learning membutuhkan infrastruktur yang
baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi. Tidak semua
orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar. tidak adanya
tujuan pembelajaran; walaupun ada, tidak dinyatakan dengan redaksi yang
jelas, realistis, dapat diukur dan menantang/menarik perhatian pengguna,
pengembang selalu terpaku pada rumusan kompetensi dasar atau indikator
yang telah ada dalam kurikulum. Padahal, secara kreatif redaksi
kompetensi dasar atau indikator dalam kurikulum dapat diperhalus dengan
kalimat yang tidak hanya lebih jelas, realistis, dan dapat diukur, tapi juga
menarik serta menantang, serta judul dan apersepsi harus benar- benar
menarik, karena kalau tidak menarik kemungkinan besar mahasiswa tidak
akan mengakses(Bambang. W, 2008)
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk
mengadakan eksperimen dengan memanfaatkan internet sebagai media E-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Learning untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, ditinjau dari
motivasi belajarnya.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara pemanfaatan media
pembelajaran E-Learning dengan pembelajaran konvensional terhadap
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara mahasiswa dengan motivasi
belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar
Asuhan Kebidanan Komunitas?
3. Apakah ada interaksi pengaruh antara pemanfaatan media
pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemanfatan media pembelajaran E-
Learning terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
ditinjau dari motivasi belajar mahasiswa.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pemanfaatan media
pembelajaran E-Learning dengan pembelajaran konvensional
terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara mahasiswa dengan
motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
c. Untuk mengetahui interaksi pengaruh antara pemanfaatan media
pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Asuhan Kebidanan Komunitas .
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, khususnya mata kuliah
Asuhan Kebidanan Komunitas, sehingga prestasi belajar akan
meningkat.
b. Membuka wawasan mahasiswa bahwa internet tidak hanya untuk
mendapatkan materi tetapi bisa dipakai sebagai media
pembelajaran yang efektif.
2. Bagi Dosen
a. Mengetahui manfaat E-Learning dan dapat memanfaatkan media
pembelajaran ini untuk semua mata kuliah.
b. Dapat menggabungkan media konvensional dan E-Learning untuk
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
3. Bagi Pembaca
Sebagai informasi tentang macam – macam media pembelajaran,
khususnya kelebihan dan kelamahan E-Learning, serta dapat berperan
menyebarkan informasi tentang E-Learning.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4. Bagi Peneliti
Sebagai referensi dan langkah awal dalam menerapkan E-Learning
dalam kegiatan belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Media Pembelajaran
a. Definisi
Menurut Ardiani M (2008), media pembelajaran merupakan salah
satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar ( Maulana.
R, 2001 ).
Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kata ―media‖ dan
―pembelajaran‖. Kata media secara harfiah berarti perantara atau
pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi
untuk memberikan seseorang melakukan suatu kegiatan belajar. Media
berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari ‖Medium‖ yang
secara harfiah berarti ‖Perantara‖ atau ‖Pengantar‖ yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa hal
memberikan definisi tentang media pembelajaran (Maulana. R, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Schramm dalam Maulana. R (2008) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah ”teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran”. Sementara itu, Briggs berpendapat bahwa
media pembelajaran adalah ‖sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.‖Sedangkan
National Education Association mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah ―sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.‖Dari ketiga
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah ‖segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.‖
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media memiliki fungsi, di antaranya : media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku,
kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat
mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke
objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta
didik. Objek dimaksud bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat
disajikan secara audio visual dan audial. Media pembelajaran dapat
melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu objek
yang disebabkan karena: (a) objek terlalu besar, (b) objek terlalu kecil, (c)
objek yang bergerak terlalu lambat, (d) objek yang bergerak terlalu cepat,
(e) objek yang terlalu kompleks, (f) objek yang bunyinya terlalu halus, (g)
objek yang mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan
media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta
didik.
Media pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Media menghasilkan
keseragaman pengamatan. Media dapat menanamkan konsep dasar yang
benar, kongkrit, dan realistis. Media membangkitkan keinginan dan minat
baru. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar.
c. Jenis – Jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran antara lain : Media visual:
Grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. Media Audial: radio,
tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya. Projected still media:
slide, over head projector (OHP), in focus dan sejenisnya. Projected
motion media: film, televisi, video (VCD,DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya. Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik
yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion
media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja
yang disebut multi media. Contoh: dewasa ini penggunaan komputer tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis
media yang bersifat interaktif.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
Jika tujuan atau kompetnesi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan
maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran
bersifat motorik (gerak dan ativitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat
melengkapi (komplementer) (Ahmad. S, 2008).
2. E – Learning
a. Definisi
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris:
Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses
belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. ( Unitomo. L, 2008 ).
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-
learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan
e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada
dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan
penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan
Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah ―e‖ atau singkatan dari
elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
teknologi elektronik internet.
b. Filosofi E-Learning
Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning
sebagai berikut: (a). e-learning merupakan penyampian informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line.(b). e-learning
menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara
konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-
ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab
tantangan perkembangan globalisasi.(c). e-learning tidak berarti
menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pengembangan teknologi pendidikan. (d). Kapasitas siswa amat bervariasi
tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik
keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka
akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil
yang lebih baik
c. Fitur dan elemen e-leraning
E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut (Clark and Mayer,
008:10): Konten yang relevan dengan tujuan belajar, Menggunakan
metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar.
Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk
mendistribusikan konten dan metode belajar, pembelajaran dapat secara
langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu
(asynchronous), membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan
dengan tujuan belajar.
(Clark and Mayer, 2008 : 10): juga menyatakan bahwa definisi e-
learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapa
dari e-learning,yaitu :
1. Apa. E-learning memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode
instruksional, yaitu teknik, yang membantu orang mempelajari konten
belajar.
2. Bagaimana. E-learning didistribusikan melalui komputer dalam bentuk
kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat dalam bentuk asynchronous
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
yang didesain untuk belajar secara individu dam dalam synchronous yang
didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
3. Mengapa. E-learning ditujukan untuk membantu pelajar mencapai
tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.
d. Keuntungan Menggunakan E-learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut
(Wahono, 2005 : 2):
1. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan
dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda
2. Menghemat waktu proses belajar mengajar
3. Mengurangi biaya perjalanan.
4. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur,
peralatan, buku-buku)
5. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas Melatih pembelajar
lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
e. Perkembangan E-Learning
Perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai
bermunculan aplikasi E-learning yang berjalan dalam PC standlone
ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov,
mpeg-1, atau avi.
2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak
tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik
dan diproduksi secara massal.
3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai
terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat
diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak ,
dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul
LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru
untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan
lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar
yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS,
SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
4. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web
berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan
situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin
kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih
standar, dan berukuran kecil.
Pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia
secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun 1961. Masih
ditahun yang sama dibentuk Asian Internet Interconnections Initiatives
(www.ai3.itb.ac.id/indonesia). Jaringan yang dikoordinir oleh ITB ini
bertujuan untuk pengenalan dan pengembangan teknologi internet untuk
pendidikan dan riset, pengembangan backbone internet pendidikan dan
riset di kawasan Asia Pasific bersama-sama perguruan tinggi di kawasan
ASEAN dan Jepang, serta pengembangan informasi internet yang meliputi
aspek ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi. Hingga
kini sudah ada 21 lembaga pendidikan tinggi (negeri dan swasta), lembaga
riset nasional, serta instansi terkait yang telah bergabung.
Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan internet untuk
pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang.
Misalnya tahun 2001 didirikan universitas maya Indonesia Bangkit
University Teledukasi (IBUTeledukasi) bekerjasama dengan Universitas
Tun Abdul Razak Malaysia, beberapa PT juga menawarkan program on-
line course misalnya (www.petra.ac.id). Universitas Terbuka
mengembangkan on-line tutorial (www.ut.ac.id/indonesia/tutorial.htm),
Indonesia Digital Library Network mengembangkan perpustakaan
elektronik (www.idln.itb.ac.id), dan lain-lain. Contoh E- learning
perguruan tinggi di Indonesia : Free Blog e-learning, U niversitas Islam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Indonesia, AMIKOM ELEARNING CENTER, Universitas Tanjungpura,
Universitas Lampung,UNISSULA, elearning Board, FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia, e-learning Poltekkes Padang, elearning D3TKJ PJJ
Malang Joint Campus, e-learning ABFI Institut Perbanas, e-learning
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia ( Maya, 2010 ).
f. Program Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang
dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi
ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam "ruang kelas" digital
untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan
Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik
dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object
Oriented Dynamic Learning Environment.( Juliawan. A, 2007 )
Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System
(CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi
oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License).
Aplikasi Moodle dapat di-download di alamat http://www.moodle.org .
Saat ini Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih
dari 160 negara didunia. Aplikasi Moodle dikembangkan pertama kali oleh
Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Saat ini
Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara Open Source. Sistim yang
dibutuhkan agar aplikasi Moodle dapat berjalan dengan baik adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sebagai berikut: Apache Web Server, PHP, Database MySQL atau
PostgreSQL.
Menurut Bentar. S, 2007 dengan menggunakan Moodle kita dapat
membangun sistim dengan konsep E-learning (pembelajaran secara
elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan
konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu.
Seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana
saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari
mana saja. ( Juliawan. A, 2007 )
Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan
jarak jauh. Seorang dosen/guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian
secara online dengan sangat mudah. Sekaligus juga proses ujian atau kuis
tersebut dapat dilakukan secara online sehingga tidak membutuhkan
kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat. Peserta ujian dapat mengikuti
ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa
laptop dan mendukung internet.Berbagai bentuk materi pembelajaran
dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. Berbagai sumber ( resource
) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Naskah tulisan yang
ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang
berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi
dalam format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi
pembelajaran (Juliawan. A, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Berikut ini beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh
Moodle adalah sebagai berikut:
1.Assignment : Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan
kepada peserta pembelajaran secara online. Peserta pembelajaran dapat
mengakses materi tugas dan mengumpulkan hasil tugas mereka dengan
mengirimkan file hasil pekerjaan mereka.
2.Chat : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting
(percakapan online). Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat
melakukan dialog teks secara online.
3.Forum : Sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan dalam
membahas suatu materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta
pembelajaran dapat membahas topik-topik belajar dalam suatu forum
diskusi.
4.Kuis : Dengan fasilitas ini memungkinkan untuk dilakukan ujian
ataupun test secara online.
5. Survey : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat.
Moodle juga menyediakan kemudahan untuk mengganti model
tampilan (themes) website e-learning dengan menggunakan teknik
template. Beberapa model themes yang menarik telah disediakan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Moodle. Selain itu tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk merancang
dan membuat bentuk tampilan (themes) sendiri.
Beberapa pilihan bahasa juga telah disediakan oleh aplikasi
Moodle. Dukungan terhadap bahasa tertentu ini terus berkembang dan
dapat di dapatkan dengan cara men-download-nya dari website Moodle.
Saat ini penggunaan bahasa Indonesia juga telah didukung oleh Moodle.
Sehingga website pembelajaran yang kita buat tersebut tampil dalam
bahasa Indonesia. ( Bentar. S, 2008 )
Moodle mendukung pendistribusian paket pembelajaran dalam
format SCORM (Shareble Content Object Reference Model). SCORM
adalah standard pendistribusian paket pembelajaran elektronik yang dapat
digunakan untuk menampung berbagai macam format materi
pembelajaran, baik dalam bentuk teks, animasi, audio dan video. Dengan
menggunakan format SCORM maka materi pembelajaran dapat digunakan
dimana saja pada apalikasi e-learning lain yang mendukung SCORM. Saat
ini telah banyak aplikasi e-learning yang mendukung format SCORM ini.
Dengan demikian maka antar lembaga pendidikan, sekolah ataupun
kampus dapat saling bertukar materi e-learning untuk saling mendukung
materi pembelajaran elektronik ini. Dosen atau pengajar cukup membuat
sebuah materi e-learning dan menyimpannya dalam file dengan format
SCORM dan memberikan materi pembelajaran tersebut dimanapun dosen
atau pengajar itu bertugas.( Juliawan, A, 2007 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. MOTIVASI BELAJAR.
a. Pengertian.
Motivasi berasal dari kata motif yang artinya sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan diri individu tersebut
bertindak atau berbuat (Agustian, 2004). Dengan demikian, motivasi
merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya.
Motivasi sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
belajar, tingkat ketekunan siswa atau mahasiswa sangat ditentukan oleh
adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif
tersebut (Hakim, 2002).
Dalam kenyataannya motif setiap orang dalam belajar dapat berbeda
satu sama lain. Ada siswa atau mahasiswa yang rajin belajar karena memang
mempunyai motif ingin menuntut ilmu, ada pula siswa atau mahasiswa yang
belajar karena mempunyai motif sekedar mendapat nilai yang bagus atau
lulus ujian (Hakim, 2002).
Pada umumnya motif belajar seorang siswa atau mahasiswa itu lebih
dari satu atau bersifat majemuk. Seorang siswa atau mahasiswa yang belajar
dengan rajin biasanya tidak hanya karena motif ingin menuntut ilmu, tetapi
juga karena motif ingin mendapatkan nilai yang bagus, ingin lulus ujian, dan
bisa juga karena adanya motif-motif yang lain. Jelaslah bahwa semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
banyak motif yang ada pada diri seorang siswa atau mahasiswa, akan semakin
kuatlah motivasi belajarnya.
b. Indikator Motivasi Belajar :
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4) Adanya penghargaan dalam belajar.
5) Adanya keinginan yang menarik dalam belajar.
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
c. Macam-macam Motivasi, dilihat dari berbagai sudut pandang :
1) Menurut dasar pembentukannya, dapat dibedakan menjadi :
a) Motif-motif bawaan yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi
motivasi ada tahap dipelajari (Sardiman, 2005).
b) Motif-motif yang dipelajari yaitu motivasi yang timbul karena
dipelajari (Sardiman, 2005).
2) Menurut pembagian dari Woodword dan Marquis :
a) Motivasi kebutuhan organis misalnya kebutuhan untuk makan,
minum, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat
(Sardiman, 2005).
b) Motivasi darurat meliputi dorongan untuk menyelamatkan diri,
untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu (Sardiman,
2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c) Motif objektif meliputi motivasi untuk melakuakn eksplorasi,
manipulasi, dan menaruh minat (Sardiman, 2005).
3) Jasmaniah dan rohaniah :
a) Motivasi jasmaniah meliputi refleks, insting otomatis, dan nafsu
(Sardiman, 2005).
b) Motivasi rohaniah meliputi kemauan (Sardiman, 2005).
4) Intrinsik dan ekstrinsik
1) Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang aktif dan berfungsi tanpa
rangsangan dari luar, karena dalam diri sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini muncul dari kesadaran
diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekadar simbol
dan seremonis (Sardiman, 2005). Motif yang mendorong
seseorang melakukan suatu kegiatan tertentu, sehingga terfokus
di dalam kegiatan atau obyek yang ditekuninya. Misalnya
seorang mahasiswa kebidanan menekuni mata kuliah asuhan
kebidanan I (ibu hamil) karena ia senang dan ingin menguasai
pelajaran tersebut (Hakim, 2002).
2) Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang aktif dan berfungsi
karena adanya rangsangan dari luar (Sardiman, 2005). Motif
yang mendorong seseorang melakukan kegiatan tertentu, tetapi
motif tersebut terlepas atau tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan yang ditekuninya. Misalnya seorang mahasiswa
memasuki akademi kebidanan hanya karena memenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
keinginan orang tuanya, sedangkan mahasiswa tersebut
sebetulnya tidak berminat (Hakim, 2002).
d. Manfaat Motivasi dalam Belajar.
1) Memberikan dorongan semangat kepada siswa atau mahasiswa
untuk rajin belajar dan mengatasi kesulitan belajar (Hakim, 2002).
2) Mengarahkan kegiatan belajar siswa atau mahasiswa kepada suatu
tujuan tertentu yang berkaitan dengan masa depan dan cita-cita
(Hakim, 2002).
3) Membantu siswa atau mahasiswa untuk mencari suatu metode
belajar yang tepat dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan
(Hakim, 2002).
e. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran.
1) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
Motivasi berperan pada saat seseorang dihadapkan pada
permasalahan yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan
melalui hal-hal yang pernah dilaluinya.
2) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
Peran motivasi berkenaan dengan tujuan erat kaitan hubungannya
dengan kemaknaan belajar. Seseorang akan tertarik untuk belajar apabila
mereka telah sedikit tahu tentang yang dipelajarinya dan manfaat dari
yang dipelajainya.
3) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Peran motivasi untuk memberikan dukungan atau masukan akan
sesuatu yang dipelajarinya.
4) Menentukan ketekunan belajar.
Seseorang yang mempunyai motivasi untuk belajar, maka ia akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun untuk mendapatkan
hasil yang baik.
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi.
1) Cita-cita atau aspirasi.
Adanya keinginan yang kuat akan memperbesar kemauan dan
semangat dalam belajar. Cita-cita akan mempengaruhi motivasi intrinsik
maupun ekstrinsik, sebab tercapainya cita-cita akan berpengaruh pada
aktualisasi diri (Dimyati).
2) Kemampuan.
Kemampuan akan meningkatkan motivasi untuk melakukan tugas-
tugas melalui latihan untuk mengatasi kesulitan dalam belajar.
3) Kondisi siswa.
Kondisi jasmani maupun rohani akan mempengaruhi motivasi
belajar.
4) Kondisi lingkungan.
Kondisi lingkungan meliputi keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Kondisi
lingkungan siswa akan mempengaruhi motivasi belajar, sehingga perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
diciptakan lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban
pergaulan.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar meliputi perasaan, perhatian,
kemauan, keinginan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat
pengalaman hidup akan berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku
belajar.
6) Upaya Guru dalam membelajarkan siswa.
Upaya Guru dalam membelajarkan siswa terjadi di dalam maupun
di luar sekolah, dengan tujuan untuk memberikan motivasi terhadap
peserta didiknya.
g. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah.
1) Memberi angka. Angka adalah sebagai simbul dari hasil kegiatan
belajar. Angka yang baik akan memberikan motivasi yang sangat
kuat.
2) Hadiah. Hadiah dapat memberikan motivasi, akan tetapi ada
pendapat bahwa hadiyah tidak selalu memberikan motivasi.
3) Saingan atau kompetisi. Saingan atau kompetisi dapat digunakan
sebagai alat untuk meningkatkan motivasi maupun prestasi belajar.
Saingan atau kompetisi dapat berupa kompetisi individual maupun
kelompok.
4) Ego-involvement. Ego-involvement dapat menumbuhkan kesadaran
untuk merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
tantangan, sehingga akan berusaha keras untuk mewujudkannya.
Merupakan salah satu bentuk motivasi yang cukup tinggi.
5) Memberi ulangan. Siswa akan rajin dalam belajar apabila
mengetahui kalau akan ada ulangan, sehingga dapat meningkatkan
motivasi.
6) Mengetahui hasil. Dengan mengetahui hasil belajar yang selalu
meningkat maka akan meningkatkan motivasi dalam belajar.
7) Pujian. Pujian adalah salah satu bentuk reinforcement yang positif
dan merupakan salah satu bentuk motivasi yang baik.
8) Hukuman. Hukuman merupakan reinforcement negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dapat menjadi alat motivasi.
9) Hasrat untuk belajar. Artinya ada unsur kesengajaan dan maksud
untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik
tersebut sudah ada motivasi untuk belajar.
10) Minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat.
Sehingga minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11) Tujuan yang diakui. Dengan memahami tujuan yang akan dicapai,
maka akan timbul motivasi untuk belajar (Sardiman, 2005).
h. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar.
1) Optimalisasi penerapan prinsip belajar. Penerapan prinsip belajar
akan menjadi bermakna apabila :
a) Mengetahui tujuan dari belajar.
b) Dihadapkan pada permasalahan yang menantang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c) Guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa
dalam program kegiatan tertentu.
d) Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa.
e) Siswa memahami penilaian dan manfaat nilai belajarnya
dikemudian hari.
2) Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran. Optimalisasi
yang dapat diberikan melalui :
a) Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
hambatan belajar yang dialaminya.
b) Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajar.
c) Meminta kepada orang tua untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengaktualisasi dirinya dalam belajar.
d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaktualisasikan dirinya.
e) Memberikan rangsangan kepada siswa melalui penumbuhan
rasa percaya diri.
3) Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa.
Optimalisasi dapat diberikan melalui :
a) Memberikan tugas belajar sendiri dan mencatat hal-hal yang
sukar.
b) Pengajar mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa.
c) Pengajar memecahkan hal-hal yang sukar dari siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
d) Mengajari siswa memecahkan dan mendidik keberanian untuk
mengatasi kesukaran tersebut.
e) Mendorong siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
f) Memberi kesempatan pada siswa untuk membantu rekannya
mengatasi kesukaran.
g) Memberi penguatan pada siswa untuk mengatasi kesukaran
belajarnya.
h) Menghargai pengalaman dan kemauwan siswa untuk belajar
mandiri.
4) Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar, dapat dilakukan
melalui:
a) Menciptakan suasana belajar yang menggembirakan.
b) Mengikut sertakan semua siswa untuk menjaga fasilitas belajar.
c) Mengajak siswa untuk membuat perlombaan pembelajaran.
d) Mengajak peran serta orang tua siswa untuk melengkapi fasilitas
belajar.
e) Mendiskusikan keberhasilan atau kegagalan dalam belajar.
f) Dalam mendidik guru berperan seperti orang tua siswa.
d. PRESTASI BELAJAR.
a. Pengertian Prestasi Belajar.
Menurut Tulus Tu’u (2004), prestasi merupakan hasil yang dicapai
seseorang ketika mengerjakan tualhamd baikgas atau kegiatan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan
biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
1. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
internal terdiri dari beberapa hal yaitu minat, kecerdasan, bakat dan
motivasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a) Minat
Minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan dengan obyek
atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Nurkancana
mengungkapkan bahwa ―minat yang ada pada seseorang mempunyai
hubungan yang menentukan terhadap proses belajar dan hasil yang dicapai.‖
b) Kecerdasan
Kecerdasan seseorang biasanya diukur dengan menggunakan alat tertentu,
salah satunya dengan menggunakan test. Hasil dari pengukuran kecerdasan
umumnya dinyatakan dengan angka yang menunjukkan perbandingan
kecerdasan yang dikenal dengan sebutan Intelligence Quiotient (IQ).
c) Bakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Disamping kecerdasan, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan prestasi belajar siswa. Manusia telah dibekali dengan
bakat yang beragam dari semenjak lahir, ada yang berbakat dalam bidang
sosial, eksak, maupun kesenian.
4) Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. (Ahmadi dan Prasetya, 1997:109). Jadi, motivasi untuk
belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
Tinggi atau lemahnya motivasi belajar pada tiap siswa dapat ditimbulkan
oleh rangsangan dari luar.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
Adapun penjelasan mengenai bagian-bagian dari faktor eksternal ini adalah
sebagai berikut.
a) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Seperti
yang diungkapkan oleh Roestiyah (1998) ―baik keadaan keluarga tidak
memungkinkan, kadangkala menjadi penghambat dalam siswa belajar.‖ Di
dalam lingkungan keluarga umumnya yang paling besar peranannya adalah
orang tua.
b) Guru dan Metode Mengajar
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran juga tergantung pada beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
faktor yang terdapat dalam diri pengajar tersebut seperti watak, pengalaman,
tingkat penguasaan materi pelajaran, serta kemampuannya dalam
menyajikan materi pelajaran kepada siswa.
Selain itu, metode mengajar yang digunakan guru sangat berpengaruh
terhadap aktivitas dan prestasi belajar siswa. Seorang guru tidak akan dapat
melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar
yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Dengan demikian, seorang guru hendaknya menguasai lebih dari satu
metode mengajar agar dapat mengantarkan siswa kepada tujuan
pembelajaran secara optimal.
c) Sarana dan Prasarana
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, media dan lain-lain.
Sedangkan prasarana meliputi gedung sekolah, ruang belajar, perpustakaan
dan lain-lain. Apabila sarana dan prasarana tidak menunjang akan dapat
menyebabkan proses belajar mengajar terganggu atau tidak optimal.
Untuk memperoleh hasil yang baik dari suatu kegiatan belajar perlu
didukung oleh alat-alat yang lengkap. Alat-alat yang lengkap ini berfungsi
untuk membantu kelancaran bahan pelajaran yang disajikan, sehingga siswa
lebih mudah dalam menguasai suatu materi pelajaran.
Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi.
3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau
angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas
siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Jadi, prestasi belajar terfokus pada nilai atau angka yang dicapai
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dinilai
dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat
penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Nana
Sudjana (1990 : 23) mengatakan ―Di antara ketiga ranah ini, yakni kognitif,
afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh
para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pengajaran‖. Karena itu, unsur yang ada dalam prestasi
siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa (Tu’u, 2004).
c. Penilaian Hasil Prestasi Belajar.
Pengukuran menurut Sutrisno Hadi (1969) adalah kegiatan yang
ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya gejala atau obyek. Cara
mengidentifikasi besar kecilnya gejala dapat dengan menggunakan alat yang
sudah ditera maupun yang belum (Zainul, 2001).
Hasil pengukuran yang berupa angka jika dibandingkan dengan suatu
patokan atau kriterium kemudian dibuat pertimbangan maka hasilnya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
penilaian. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
obyek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu pula (Zainul, 2001).
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik
yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Jadi maksud penilaian
adalah memberikan nilai tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya sekedar
mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan
kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses
atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program. Penilaian disini
diartikan sebagai padanan kata evaluasi (Zainul, 2001).
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-
hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa
pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku, tingkah laku disini
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam
penilaian hasil belajar peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan
kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur
penting sebagai dasar dan acuan penilaian (Zainul, 2001).
Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam
mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauhmana
keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan
tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses (Zainul,
2001).
Fungsi penilaian adalah sebagai alat untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya tujuan instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses
pembelajaran, dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
orang tuanya (Zainul, 2001).
Dari fungsi penilaian diatas timbul istilah : Penilaian Penempatan
berfungsi menilai tingkah laku awal (entry behavior) dan difokuskan pada
pertanyaan : (1) apakah siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan untuk memulai suatu pelajaran, (2) seberapa jauh
penguasaan yang telah mereka miliki tentang bahan seperti yang dituntut
dalam tujuan instruksional ? (3) seberapa tingkat minat mereka, kebiasaan
kerja mereka, dan ciri kepribadian yang mereka miliki dalam kaitan dengan
keperluan belajar. Tujuan dari penilaian penempatan adalah untuk
menentukan posisi siswa di dalam urutan pelajaran dan cara
belajarnya(Zainul, 2001).
Penilaian Formatif digunakan untuk memonitor kemajuan belajar
siswa selama proses pengajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan balikan
secara kontinue baik untuk siswa maupun guru mengenai keberhasilan dan
kegagalan belajarnya (Zainul, 2001).
Penilaian Diagnostik berfungsi untuk menemukan kesulitan belajar
yang berulang-ulang dibuat oleh siswa dan tidak dapat diselesaikan melalui
tes formatif. Teknik pelaksanaanya bisa menyangkut tes-tes diagnostik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
khusus maupun teknik-teknik observasi yang beragam. Tujuan utama dari
penilaian diagnostik adalah menemukan sebab-sebab dari problem belajar dan
menyusun rencana tindak remidinya (Zainul, 2001).
Peniaian sumatif khusus dikenakan pada akhir dari suatu pengajaran.
Disusun untuk menentukan seberapa baik seorang siswa telah mencapai
tujuan pengajaran dan digunakan terutama untuk menentukan kenaikan
tingkat bagi yang telah mencapai batas penguasaan hasil-hasil belajarnya
(Zainul, 2001).
Penilaian hasil belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar
bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar,
yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Tentu saja tes hanya merupakan
salah satu alat yang dapat digunakan. Dapat saja informasi tentang hasil
belajar tersebut diperoleh tanpa menggunakan tes sebagai instrumen ukurnya.
Misalnya dapat digunakan alat ukur non-tes, seperti observasi, skala rating,
dan lain-lain (Zainul, 2001).
Penilaian Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan
Estu Utomo Boyolali.
1) Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali menggunakan sistem
penilaian gabungan antara PAN dan PAP. PAN (Penilaian Acuan
Normatif) untuk menilai kedudukan mahasiswa di dalam kelas. PAP
(Penilaian Acuan Patokan) untuk mengukur penguasaan maha-siswa
pada tiap mata kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan,
maupun tes perbuatan (keterampilan), dan tes sikap.
a) Tes tertulis adalah tes yang dilaksanakan dengan mengutama-
kan penilaian terhadap jawaban tertulis mahasiswa.
b) Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan secara lisan dan dijawab
secara lisan pula oleh mahasiswa.
c) Tes perbuatan (keterampilan) ialah tes yang dilaksanakan untuk
mengetahui tingkat keterampilan peserta didik dengan
menunjukkan penguasaan keterampilan tertentu.
d) Tes sikap adalah tes yang dilaksanakan untuk menilai sikap
mahasiswa dalam penampilan kerjanya. Tes ini dapat dilakukan
tersendiri atau terpadu dengan tes keterampilan dan atau tes lain
3) Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan tes harian (formatif),
ujian tengah semester (semi sumatif/mid semester), ujian akhir
semester (sumatif) dan penilaian tugas akhir.
a) Tes harian (formatif), dilakukan untuk mengetahui
perkembangan, kesulitan, atau hambatan yang dihadapi oleh
peserta didik dan dosen dalam melaksanakan proses belajar
mengajar. Melalui kegiatan ini, upaya penanggulangan untuk
mengatasi kesulitan atau hambatan dapat secara dini
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Hasil tes harian dibahas
bersama antara dosen, peserta didik, dan pembimbing akademik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
agar pihak-pihak yang terkait menyadari dan mencari
kesepakatan kesulitan atau masalah yang ditemukan.
b) Ujian tengah semester (tes semi sumatif/mid semester),
diadakan setelah kurang lebih delapan minggu tatap muka.
Bentuk ujian tengah semester ini dapat berupa suatu tes atau
penilaian partisipasi dalam kelas.
c) Ujian akhir semester (tes sumatif) merupakan alat terpenting
untuk mengevaluasi keberhasilan mahasiswa, termasuk
keberhasilan pengajarnya dalam suatu semester.
d) Aspek yang dinilai mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.
4) Keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah digunakan
dengan menggunakan PAN (Penilaian Acuan Normatif) berdasar
nilai rata-rata (mean) dan standart deviasi (SD), dan PAP (Penilaian
Acuan Patokan) atau gabungan keduanya yang merupakan nilai
kumulatif dari nilai tes harian, nilai mid semester, dan nilai ujian
akhir semester, serta penilaian tugas lainnya. Penilaian hasil belajar
mahasiswa dinyatakan dengan huruf dan bobot, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 2.1. Standar Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Akademi
Kebidanan Estu Utomo Boyolali.
LAMBANG BOBOT NILAI KETERANGAN KELULUSAN
A 4 79 – 100 Baik sekali Lulus
B 3 68 – 78 Baik Lulus
C 2 56 – 67 Cukup Lulus
D 1 40 – 55 Kurang Tidak Lulus
E 0 < 40 Kurang sekali Tidak Lulus
NB : Penilaian wajib dilakukan secara bulat (A/B/C/D/E), sehingga tidak
ada nilai A+, A-, B+, B-, C+, C-, dan sebagainya.
5) Apabila ada mata kuliah yang memerlukan perbaikan nilai (C atau
B) dan yang belum lulus (bernilai D dan E), maka dapat diperbaiki
pada semester pendek dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Wajib mengikuti keseluruhan kegiatan kuliah semester pendek
sesuai mata kuliah yang bersangkutan dan dikenai biaya sesuai
dengan ketentuan.
b) Nilai tertinggi untuk nilai perbaikan pada semester pendek
adalah sesuai dengan nilai perolehan pada ujian semester
pendek. Apabila nilai pada semester pendek tersebut ternyata
lebih rendah dari semula, maka yang digunakan adalah nilai
semula. Kesempatan memperbaiki nilai mengikuti semester
pendek dapat diberikan lebih dari sekali selama masih dalam
batas waktu studi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c) Mahasiswa yang mempunyai nilai D dan E, wajib untuk
mengikuti kegiatan semester pendek yang dilaksanakan pada
akhir semester, sedang untuk mahasiswa yang mempunyai nilai
C dan B bila berkeinginan untuk mengikuti semester pendek
harus mendaftarkan diri paling lambat satu minggu sebelum
pelaksanaan semester pendek.
d) Jumlah minimal peserta semester pendek adalah 20 mahasiswa
tiap mata kuliah dan apabila jumlah ini tidak terpenuhi, maka
semester pendek tetap dapat dilaksanakan berdasarkan
kesanggupan dosen pengampu dan mahasiswa yang
bersangkutan.
e) Pelaksanaan semester pendek pada setiap akhir semester.
f) Evaluasi semester pendek dilaksanakan pada akhir semester
pendek secara terkoordinasi dan mengacu pada pedoman
pelaksanaan evaluasi semester.
6) Evaluasi semester, KRS, dan KHS
a) Evaluasi semester merupakan ujian mata kuliah yang diberikan
oleh dosen pengampu mencakup uji tulis, praktek maupun tugas
b) KRS merupakan kartu rencana studi mahasiswa yang diisi
sebelum memasuki semester baru. Di Akademi Kebidanan Estu
Utomo Boyolali, KRS terdiri dari 4 lembar, yaitu : warna putih
untuk mahasiswa, warna kuning untuk pembimbing akademik,
warna merah untuk administrasi akademik, warna biru untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pembantu direktur I. KRS ini berisi mata kuliah dan jumlah SKS
yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam semester itu.
c) KHS merupakan kartu hasil studi yang diberikan kepada semua
mahasiswa setiap akhir semester sebagai evaluasi dari kegiatan
belajar mengajar. KHS berisi nilai dari semua mata kuliah yang
diujikan pada semester itu beserta IP yang diperoleh mahasiswa
7) Evaluasi.
a) Rencana evaluasi. Evaluasi dilaksanakan pada pertengahan
semester dan pada akhir semester.
b) Instrumen evaluasi. Yang digunakan di Akademi Kebidanan
Estu Utomo Boyolali adalah soal-soal pada mid semester dan
akhir semester. Pembuatan soal diserahkan pada penanggung
jawab mata kuliah.
c) Pencapaian target. Ada target yang akan dicapai pada akhir
evaluasi dari setiap pembelajaran berpedoman pada TIK dari
setiap mata kuliah.
d) Tindak lanjut. Dilakukan apabila target tidak sesuai dengan TIK
dari setiap mata kuliah yang telah ditetapkan, antara lain
remedial test, pengkayaan materi, dan lain-lain.
e) Untuk dapat melanjutkan ke semester berikutnya, mahasiswa
harus memenuhi syarat antara lain :
i. Lulus 60 % dari jumlah SKS yang diambil pada semester
yang lalu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
ii. IP (Indeks Prestasi) dari mata kuliah yang lulus harus ≥ 2.00
e. Deskripsi mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan
praktek kebidanan secara komprehensif dengan memperhatikan budaya
setempat yang dikemas dalam tatanan di komunitas dengan pendekatan
manajemen kebidanan dan didasari oleh konsep, keterampilan dan sikap
profesional bidan dalam asuhan di komunitas yang meliputi pokok –
pokok bahasan konsep, prinsip dasar dan stategi pelayanan kebidanan
komunitas, manajerial asuhan kebidanan di komunitas, pengelolaan
program KIA/KB dim wilayah kerja, penggerakan dan meningkatkan
peran serta masyrakat.
Tujuan pembelajaran dari mata kuliah ini adalah:
1. Menjelaskan konsep, prinsip, masalah dan strategi pelayanan
kebidanan di komunitas dan keluarga sebagai pusat pelayanan.
2. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas.
3. Menjelaskan aspek perlindungan hukum bagi praktisi bidan di
komunitas.
4. Mempraktekkan manajerial asuhan kebidanan di komunitas.
5. Mengelola program KIA/KB di wilayah kerja.
6. Menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat.
7. Menjalankan tugas tambahan yang terkait dengan kesehatan ibu dan
anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
8. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan
komunitas.
9. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan di komunitas.
Proses pembelajaran secara teori yang dilaksanakan di kelas
dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan. Serta
praktek yang dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik dikampus maupun
dilahan praktek) dengan menggunakan metoda simulasi, demonstrasi, role
play dan bed side teaching. Sedangkan evaluasi pembelajaran dilakukan
dengan ujian tengah semester dan ujian akhir semester untuk teori, serta
nilai praktek PKMD dan penugasan untuk praktikum.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Pengaruh Media terhadap Prestasi Belajar Anatomi ditinjau dari
Motivasi (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Prodi D III Keperawatan
STIKes Satria Bhakti Ngajuk Tahun Ajaran 2008/2009) oleh Trisnanto,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hasil penelitian ini adalah :
a. Terdapat perbedaan nilai rata-rata pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi tinggi dengan nilai rata-rat nilai hasil uji
prestasi belajar anatomi dengan media OHP untuk mahasiswa
dengan motivasi tinggi. Dengan standart error 2.349 dengan tingkat
signifikansi 0.000 (0.000 < 0.05) yang berarti bahwa niai rata-rata
nilai hasil uji prestasi belajar anatomi pada pendekatan pembelajaran
bermedia VCD untuk mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
dengan rata-rata nilai hasil uji prestasi anatomi dengan media OHP
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi berbeda.
b. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -5.10 pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar anatomi dengan media VCD untuk mahasiswa
dengan belajar rendah
c. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 7.53 pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar antomi dnegan media VCD mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah.
d. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -9.71 pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar anatomi dengan media VCD mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah.
e. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -9.71 pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar antomi dengan media VCD mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah.
f. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 7.29 pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar anatomi dengan media VCD mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
g. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -2.42 pada media VCD untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar antomi dengan media VCD mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
berikut
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan :
------------- : Tidak Diteliti
_________ : Diteliti
Media Pembelajaran E-Learning
Prestasi Belajar
-
Kecerdasan
- Bakat
-
Lingkunga
n
keluarga
- Guru
dan metode
mengajar
- Sarana dan
Prasarana
Keseragaman pengalaman
peserta didik
Motivasi Minat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
C. HIPOTESIS
1. Terdapat perbedaan pengaruh antara pemanfaatan media pembelajaran
E-Learning dengan pembelajaran konvensional terhadap prestasi hasil
belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
2. Terdapat perbedaan pengaruh antara mahasiswa dengan motivasi belajar
tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas.
3. Terdapat interaksi pengaruh antara pemanfaatan media pembelajaran
dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN.
1. Tempat dan waktu penelitian.
Penelitian ini dilakuakn di Akademi Kebidanan Estu Utomo
Boyolali, yang terletak di Jalan Tentara Pelajar, Mudal, Boyolali, Jawa
Tengah, dan berlangsung selama 6 bulan yaitu dari tanggal 01 Agustus 2010
sampai dengan 31 Januari 2011, yang telah dimulai setelah disetujuinya
pengajuan judul.
2. Desain Penelitian.
Penelitian ini akan mengkaji 3 (tiga) variabel yaitu 2 (dua) variabel
bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pemanfaatan
media pembelajaran E-Learning (X1), dan motivasi belajar (X2), sedangkan
variabel terikatnya adalah prestasi belajar (Y). Mengingat data-data yang
terkumpul berupa angka-angka, maka analisis data yang digunakan adalah
analisis kuantitatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen
(Murti, 2003:284). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
after only with control design (Khotari, 1990 dalam Murti, 2003:286).
Skema rancangan percobaan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
E T O1
(Y)
C O1
(Z)
Gambar 2. Skema rancangan percobaan
Keterangan:
E : Kelompok perlakuan dengan media E-Learning selama setengah
semester
C : Kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional selama
setengah semester
T : Media pembelajaran dengan E-Learning
O1 : Hasil ujian tengah semester mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas
Pengaruh perlakuan : Y-Z (Murti, 2003:286).
Rancangan analisis penelitian digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Media pembelajaran(A)
Motivasi(B)
E-Learning
(A1)
Konvensional
(A2)
Total
Tinggi (B1) B1A1 A2B1
Rendah (B2) B2A1 A2B2
Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Keterangan :
A : Media Pembelajaran
A1 : Media E-Learning
A2 : Media Konvensional
B : Motivasi Belajar
B1 : Motivasi Belajar Tinggi
B2 : Motivasi Belajar Rendah
A1B1 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran E-Learning
yang mempunyai motivasi tinggi
AIB2 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran E-Learning
yang mempunyai motivasi rendah
A2B1 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran konvensional
yang mempunyai motivasi tinggi
A2B2 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran konvensional
yang mempunyai motivasi rendah
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Kebidanan
Estu Utomo Boyolali jalur reguler angkatan VII, semester IV, tahun
akademik 2009/2010 yang berjumlah 141 mahasiswa terbagi dalam 3 kelas.
2. Sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Sampel adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Arikunto (1997), untuk sekedar perkiraan maka apabila
subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar,
maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih tergantung
setidak-tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
d. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling menggunakan cluster random sampling, sebagai
kelompok perlakuan adalah kelas A (sejumlah 47 mahasiswa) dengan
diberikan pembelajaran E-Learning selama setengah semester dan kelas C (
sejumlah 47 mahasiswa) sebagai kelompok kontrol yang akan mendapakan
pembelajaran dengan media konvensional dan setengah semester berikutnya
diberikan perlakuan sebaliknya.
C. DEFINISI OPERASIONAL.
1. Variabel : Pemanfaatan media pembelajaran E-Learning.
a. Definisi Operasional : Pemanfaatan media pembelajaran E-Learning
adalah penggunaan website sebagai sumber belajar mahasiswa, pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
penelitian ini mahasiwa mengakses sumber belajar melalui website :
http: // lena. Akbideub. ac. id dengan user name : nama mahasiswa
dan password NIM (nomer induk mahasiswa) @ 123.
b. Alat Ukur : antara kelas yang diberi perlakuan dengan kelas yang
dijadikan sebagai kontrol dibedakan dengan cara :
i) Memberi perlakuan pada kelas perlakuan dengan media
pembelajaran e-learning dan media konvensional pada kelas
kontrol selama setengah semester
ii) Setiap jam mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas kelas
perlakuan diberikan materi dengan media e – learning, dengan
password tertentu dan hanya dapat diakses selama
pembelajaran berlangsung.
iii) Selama pembelajaran berlangsung tersedia fasilitas chatting
sebagai media unyuk berkomunikasi antara mahasiswa dan
dosen.
iv) Setiap selesai pembelajaran terdapat quiz yang harus dikerjakan
mahasiswa secara oline..
c. Skala : nominal.
d. Kategori : diklasifikasikan dengan ;
1) 1 : E-Learning
2) 2 : Konvensional
2. Variabel : Media konvensional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
a. Definisi Operasional : Pembelajaran yang dilakukan dengan metode
ceramah .
b. Alat ukur : Setengah semester pertama kelas kontral diberikan
pembelajaran dengan media LCD dan computer.
c. Skala : nominal.
d. Kategori : diklasifikasikan dengan ;
1) 1 : E-Learning
2) 2 : Konvensional
3. Variabel : Motivasi Belajar.
a. Definisi Operasional : Motivasi Belajar adalah suatu faktor yang
terdapat dalam diri seorang mahasiswa yang mampu mengarahkan
dan mengorganisasikan tingkah lakunya untuk belajar.
b. Indikator motivasi belajar :
1) Hasrat dan keinginan berhasil.
2) Dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3) Harapan dan cita-cita masa depan.
4) Penghargaan dalam belajar.
5) Keinginan yang menarik dalam belajar.
6) Lingkungan belajar yang kondusif.
c. Alat Ukur : Kuesioner Motivasi Belajar
d. Skala : Interval, kemudian dikelompokkan menjadi ordinal
e. Kategori : diklasifikasikan dengan mean yaitu ;
1) Rendah : ≤ mean
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2) Tinggi : > mean
4. Variabel : Prestasi Belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
a. Definisi Operasional : Nilai yang diperoleh dari mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas pada setengah semester.
b. Alat Ukur : Nilai ujian tengah semester mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas. (data sekunder)
c. Skala : Interval.
d. Kategori : diklasifikasikan menjadi ; nilai dibuat dalam bentuk nominal 0
sampai dengan 100
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian
lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan. Penelitian lapangan dilakukan dengan menyebar kuesioner
Motivasi Belajar sebagai data primer dan memasukkan sumber belajar ke
website , serta dokumentasi Prestasi Belajar yang berupa nilai ujian tengah
semester mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas sebagai data sekunder.
Sesuai dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan hipotesis
penelitian dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian dalam bentuk
kuesioner untuk memperoleh data-data motivasi belajar dan dokumentasi
untuk memperoleh data-data variabel prestasi belajar yang berupa nilai ujian
tengah semester mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
Kuesioner yang digunakan di desain berdasarkan skala model Likert
yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
diungkap. Penskoran atas kuesioner skala model Likert yang digunakan
dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana
terlihat di bawah ini :
Tabel 3.1. Penskoran Kuesioner Skala Likert.
Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Selalu
4
1
Kadang 3 2
Jarang
Tidak Pernah
2
1
3
4
Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk memperoleh data-data
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang
valid dan reliabel. Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana
ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk
menguji validitas kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi
Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:
Dimana :
N : Jumlah subyek.
X : Skor setiap item.
Y : Skor total.
(Σ X)2 : Kuadrat jumlah skor item.
Σ X2 : Jumlah kuadrat skor item.
(Σ Y)2 : Kuadrat jumlah skor total.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Σ Y2 : Jumlah kuadrat skor total.
R xy : Koefisien korelasi.
Uji coba instrumen dilakukan terhadap 47 mahasiswa di luar sampel
(kelas B) yang mempunyai karakteristik sama dengan sampel yang
digunakan dalam penelitian. Butir-butir pada setiap item dalam instrumen
penelitian skornya dijumlah, kemudian dikorelasikan dengan jumlah skor
total. Skor dari instrumen kuesioner, hasilnya dikonsultasikan dengan tabel
statistik. Untuk N = 47 pada taraf signifikan 5 % batas penerimaan r tabel =
0,361 dan taraf signifikan 1 % batas penerimaan r tabel = 0,463 (Arikunto,
1997).Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0
dan didapatkan 25 butir koesiner yang valid.
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya
hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek
yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Formula statistika
yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach,
dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
r i = Reliabilitas internal seluruh instrumen.
k = Mean kuadrat antara subyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Σ Si 2 = Mean kuadrat kesalahan
S t 2 = Varians total.
Rumus untuk varians total dan varians item :
Dimana :
Jki = Jumlah kuadrat seluruh skor item.
JKs = Jumlah kuadrat subyek.
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan internal
consistensy, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antarjawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,60 (Nunnally, 1969 cit Ghozali, 2007). Pada uji reliabilitas yang
sudah dilakukan didapatkan nilai Cronbach Alpha 0,958, sehingga koesionar
dapat dikatakn reliable.
Untuk soal mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas dalam bentuk
multiple choice dilakukan uji validitas dengan rumus product moment dari
Pearson dan dari 50 soal yang diujikan terdapt 42 soal yang valid. Karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
ketentuan dar institusi maka untuk ujian tengah semester yang digunakan
hanya 40 butir soal.
Dan dilakukan uji realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
dan didapatkan niali sebesar 0.968, sehingga dapat dinyatakan
reliable.Selain itu juga dilakukan analisis butir soal dengan bantuan
komputer melalui program Anatest dan didapatkan hasil sebagai berikut ;
1) Indeks kesukaran soal
Hasil uji Anatest didapatkan 7 butir soal dengan kriteria sangat mudah, 3
butir soal dengan kriteria mudah dan 30 soal denga kriteria sedang.
Karena tidak didapatkan kriteria soal yang sulit, maka diharapkan semua
mahasiswa dapat mengerjakan soal tersebut.
2) Indeks daya beda soal
Hasil uji pada program Anatest diinteprestasikan pada tabel indeks daya
beda berikut ini:
D Interpretasi
0.00-0.20 Jelek
0.20-0.40 Cukup
0.40-0.70 Baik
0.070-1.00 Sangat Baik
Hasil rangkuman indeks daya beda dapat disimpulkan bahwa : terdapat 5
butir soal jelek, 2 butir soal cukup dan 33 soal sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Selain dengan kuesioner, pengumpulan data juga dilakukan dengan
dokumentasi yang berupa nilai ujian tengah semester mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas.
E. ETIKA PENELITIAN.
Pada penelitian ini menggunakan manusia sebagai obyeknya,
sehingga tidak boleh bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian harus etis
dalam arti hak responden harus dilindungi.
1. Informed Consent.
Lembar persetujuan diberikan saat pengumpulan data. Tujuannya adalah
agar partisipan mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak
yang akan diterima yang mungkin terjadi selama pengumpulan data. Jika
obyek tidak bersedia untuk diteliti, peneliti tidak akan memaksa dan
tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama).
Persetujuan untuk menjaga kerahasiaan obyek. Peneliti tidak akan
mencantumkan nama obyek pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentially (kerahasiaan).
Merupakan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh obyek dan
dibantu oleh peneliti.
4. Respect for justice (keadilan)
Dalam penelitan ini memberikan kesempatan yang sama kepada semua
mahasiswa untuk dapat mengakses E-Learning, untuk itu penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
dilakukan dengan mewajibkan pada kelompok yang diteliti untuk
mengakases E-Learning pada tengah semester pertama, kemudian tengah
semester berikutnya untuk kelompok kontrol.
F. PENGOLAHAN DATA.
1. Editing.
Merupakan tahap kegiatan memeriksa data yang telah terkumpul baik
cara pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi dari setiap jawaban dari
kuesioner. Editing dilaksanakan di lapangan, sehingga bila ada
kekurangan dapat segera dilengkapi.
2. Koding.
Pemberian kode dengan memberi simbol angka pada jawaban yang
diberikan responden untuk mempelajari jawaban responden,
memutuskan perlu tidaknya jawaban tersebut dikategorikan terlebih
dahulu, serta memberikan pengkodean pada lembar jawaban.
3. Pengolahan data.
Data yang didapat dari hasil kuisioner oleh responden diolah secara
manual dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 16.00 untuk mendapatkan hasil berupa frekuensi dan
persentase dari masing-masing penelitian.
4. Penyajian data.
Penyajian data penelitian dalam bentuk narasi dan tabel distribusi
dengan tujuan mudah membacanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
G. TEKNIK ANALISIS DATA.
1. Uji Prasyarat Analisis (Ghozali, 2007).
a. Uji Normalitas (Pendekatan Grafis).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik.
1) Analisis Grafik.
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun
demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan
khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2) Analisis Statistik.
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic bisa sebaliknya. Oleh
sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistic. Uji
statistic sederhana dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness
dari residual. Nilai z statistic untuk skewness dapat dihitung dengan rumus :
Skewness
Zskewness = ---------------
√6/N
Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
Kurtosis
Zkurtosis = ----------------
√24/N
Dimana N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung < Z table, maka
distribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Uji statistic lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji
K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :
Ho : data residual berdistribusi normal.
Ha : data residual tidak berdistribusi normal.
Pengambilan keputusan :
Jika signifikansi (ρ) > 0.05 maka Ho diterima.
Jika signifikansi (ρ) < 0.05 maka Ho ditolak.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang
sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa
galat regresi untuk setiappengelompokan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :
H1 : Salah satu tanda = tidak berlaku
Teknik pengujian yang digunakan adalah Uji Bartlet. Uji Bartlet
dilakukan dengan menghitung x2. Harga x2
yang diperoleh dari perhitungan
(x2hitung) selanjutnya dibandingkan dengan x2
dari tabel (x2tabel ), bila x2
hitung <
x2tabel , maka hipotesis nol diterima. Artinya data berasal dari populasi yang
homogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Uji homogenitas pada uji perbedaan (seperti anava) dimaksudkan untuk
menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi
yang sama. Dengan demikian perbedaan yang terjadi dalam hipotesis benar-
benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari perbedaan
yang terjadi di dalam kelompok. Uji homogenitas bisa dilakukan dengan
SPSS.
2. Pengujian Hipotesis.
Dalam penelitian eksperimen, sangat diperlukan analisis statistic untuk
menyimpulkan hasil eksperimen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
menggunakan ANOVA dua jalur, karena variabel-variabel tiap kelompok
tidak diambil secara acak melainkan ditempatkan dalam cluster-cluster
tertentu sesuai dengan karakteristik yang mungkin ada dalam variabel .
Karena hasil statistik menunjukkan angka yang signifikan maka dilakukan
uji lanjut, yaitu uji Scheffee.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Berikut ini disajikan secara berurutan deskripsi data prestasi belajar
Asuhan Kebidanan Komunitas melalui media E – Learning terhadap mahasiswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah, serta deskripsi data prestasi
belajar Asuhan Kebidanan Komunitas melalui media konvensional terhadap
mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun rendah. Kesimpulan
prestasi belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Media pembelajaran
Motivasi belajar
Sumber
Statistik
E – Learning
(A1)
Konvensional
(A2)
Total
Motivasi tinggi (B1)
n 17 32 49
∑x 1406 2328 3734
SD 4.647 4.508 9.155
82.70 72.97 77.83
Motivasi rendah (B2)
n 30 15 45
∑x 2175 1006 3181
SD 5.894 6.329 14.223
72.50 67.07 69.78
Total
n 47 47 94
∑x 3581 3334 6915
SD 10.541 10.837 21.378
77.60 70.02 73.81
Keterangan :
N : besar sampel
∑x : Jumlah skor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
SD : Simpangan baku
: Skor rata-rata / mean
1. Data Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan Media
Pembelajaran E-Learning secara keseluruhan (A1)
Berdasarkan nilai ujian tengah semester Asuhan Kebidanan Komunitas
pada mahasiswa dengan media pembelajaran E – Learning didapatkan nilai
tertinggi 93 dan terendah 58, memiliki rentang 35 dari n = 47 jumlah seluruh nilai
adalah 3581. Dari perhitungan statistic menggunakan program SPSS 16.00
diperoleh mean sebesar 76.19, simpangan baku 7.34, dan varian 53.98.
Distribusi prekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajaran E – Learning secar keseluruhan dan penyebaran data dapat dilihat
pada histogram berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gambar 4.1 Grafik Histgram Sebaran Frekuensi Prestasi Belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan Media Pembelajaran E – Learning
secara keseluruhan.
2. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajararan konvensional secara keseluruhan (A2)
Berdasarkan data nilai ujian tengah semester Asuhan Kebidanan
Komunitas pada mahasiswa dengan media pembelajaran konvensional didapatkan
nilai tertinggi 82 dan terendah 60, memiliki rentang 22 dari n = 47 jumlah seluruh
nilai adalah 3334. Dari perhitungan statistic menggunakan program SPSS 16.00
diperoleh mean sebesar 70.93, simpangan baku 5.74, dan varian 33.061.
Distribusi prekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajaran konvensional secara keseluruhan dan penyebaran data dapat dilihat
pada histogram berikut ini.
Gambar 4.2. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Prestasi Belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan Media Pembelajaran Konvensinal
secara keseluruhan (A2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
3. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan motivasi
tinggi secara keseluruhan (B1)
Data yang dikumpulkan tentang prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan menunjukkan nilai
tertinggi sebesar 82 dan terendah 63 memiliki rentang 19 dari n = 49 dan jumlah
seluruh nilai adalah 3547. Dari perhitungan statistik melalui program SPSS 16.00
diperoleh mean sebesar 72.38, simpangan baku 4.60 dan varian 21.201.
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan dan penyebaran data dapat
dilihat dalam histogram berikut ini.
Gambar 4.2. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Prestasi Belajar Asuhan
KebidananKomunitas pada Mahasiswa yang memiliki motivasi
tinggi secara keseluruhan (B1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
4. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan motivasi
rendah secara keseluruhan (B2)
Data yang dikumpulkan tentang prestasi belajarAsuahan Kebidanan
Komunitas dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan menunjukkan nilai
tertinggi sebesar 81 dan terendah 58 memiliki rentang 23 dari n = 45 dan jumlah
seluruh nilai adalah 3275. Dari perhitungan statistik melalui program SPSS 16.00
diperoleh mean sebesar 70.68, simpangan baku 6.50 dan varian 42.35.
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan dan penyebaran data dapat
dilihat dalam histogram berikut ini.
Gambar 4.2. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Prestasi Belajar Asuhan
KebidananKomunitas pada Mahasiswa yang memiliki motivasi
rendah secara keseluruhan (B2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
5. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajaran E –Learning pada mahasiswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi secara keseluruhan (A1B1)
Data yang dikumpulkan tentang prestasi belajarAsuhan Kebidanan
Komunitas dengan media pembelajaran E – Learning pada mahasiswa dengan
motivasi belajar tinggi secara keseluruhan menunjukkan nilai tertinggi sebesar 93
dan terendah 76 memiliki rentang 23 dari n = 17 dan jumlah seluruh nilai adalah
1406. Dari perhitungan statistik melalui program SPSS 16.00 diperoleh mean
sebesar 82.70, simpangan baku 4.64 dan varian 21.59.
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan dan penyebaran data dapat
dilihat dalam histogram berikut ini.
Gambar 4.5. Grafik histogram sebaran frekuensi prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan media pembelajaran E- Learning
pada mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi secar keseluruhan
(A1B1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
6. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajaran E –Learning pada mahasiswa yang memiliki motivasi
belajar rendah secara keseluruhan (A1B2)
Data yang dikumpulkan tentang prestasi belajarAsuhan Kebidanan
Komunitas dengan media pembelajaran E – Learning pada mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah secara keseluruhan menunjukkan nilai tertinggi sebesar
81dan terendah 58 memiliki rentang 23 dari n = 30 dan jumlah seluruh nilai
adalah 2175. Dari perhitungan statistik melalui program SPSS 16.00 diperoleh
mean sebesar 7250, simpangan baku 5.89 dan varian 34.741.
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan dan penyebaran data dapat
dilihat dalam histogram berikut ini.
Gambar 4.6. Grafik histogram sebaran frekuensi prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan media pembelajaran E- Learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pada mahasiswa yang memiliki motivasi rendah secara keseluruhan
(A1B2)
7. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajaran konvensional pada mahasiswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi secara keseluruhan (A2B1)
Data yang dikumpulkan tentang prestasi belajarAsuhan Kebidanan
Komunitas dengan media pembelajaran konvensional pada mahasiswa dengan
motivasi belajar tinggi secara keseluruhan menunjukkan nilai tertinggi sebesar 82
dan terendah 66 memiliki rentang 16 dari n = 32 dan jumlah seluruh nilai adalah
2318. Dari perhitungan statistik melalui program SPSS 16.00 diperoleh mean
sebesar 72.96, simpangan baku 4.574 dan varian 20.930.
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media pembelajaran konvensional yang memiliki motivasi belajar tinggi
secara keseluruhan dan penyebaran data dapat dilihat dalam histogram berikut
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Gambar 4.7. Grafik histogram sebaran frekuensi prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan media pembelajaran
konvensionalpada mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi secara
keseluruhan (A1B2)
8. Data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
pembelajaran konvensional pada mahasiswa yang memiliki
motivasi belajar rendah secara keseluruhan (A2B1)
Data yang dikumpulkan tentang prestasi belajarAsuhan Kebidanan
Komunitas dengan media pembelajaran konvensional pada mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah secara keseluruhan menunjukkan nilai tertinggi sebesar 76
dan terendah 60 memiliki rentang 16 dari n = 15 dan jumlah seluruh nilai adalah
1100. Dari perhitungan statistik melalui program SPSS 16.00 diperoleh mean
sebesar 67.067, simpangan baku 6.329 dan varian 40.067.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan dan penyebaran data dapat
dilihat dalam histogram berikut ini.
Gambar 4.8. Grafik histogram sebaran frekuensi prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan media pembelajaran konvensiona
lpada mahasiswa yang memiliki motivasi rendah secara keseluruhan
(A1B2)
B. PENGUJIAN PRASYARAT ANAL ISIS
Pengujian persyratan analisis meliputi dua hal, yaitu pengujian normalitas dan
homogenitas data. Rincian pengujian normalitas dan homogenitas tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Pengujian Normalitas Data
Untuk melakukan pengujian normalitas data pada penelitian inidiginakn
uji Kolmogorof-Smirnov. Kriteria kenormalan yang digunakan yaitu suatu
distribusi nilai variabel dianggap normal jika seluruh nilai signifikasi pada uji
kenormalan Kolmogorof Smirnov harus lebih besar dari 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
a.Uji normalitas data skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media E-Learning pada mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi
Dari perhitungan yang dibantu dengan menggunakan statistic SPSS 16.0
data yang dikumpulkan mengenai prestasi belajar Asuhann Kebidanan Komunitas
pada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan taraf signifikasi
0,05 diperoleh harga statistic Kolmogorov Smirnov sebesar 0,938. Jadi dapat
disimpulkan asumsi kenormalan untuk data skor prestasi belajar Asuhann
Kebidanan Komunitas dengan media pembelajaran E –Learning pada mahasiswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi terpenuhi, sehingga analisis variansi dapat
dilakukan. Grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman
127.
b. Uji normalitas data skor prestasi belajar Asuhann Kebidanan
Komunitas dengan media e-learning pada mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar rendah
Dari perhitungan yang dibantu dengan menggunakan statistic SPSS 16.0
data yang dikumpulkan mengenai prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
pada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan taraf signifikasi
0,05 diperoleh harga statistic Kolmogorov Smirnov sebesar 0,180. Jadi dapat
disimpulkan asumsi kenormalan untuk data skor prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan media e-learning pada mahasiswa yang memiliki
motivasi belajar rendah terpenuhi, sehingga analisis variansi dapat dilakukan.
Grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman 129.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
c. Uji normalitas data skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media konvensional pada mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi
Dari perhitungan yang dibantu dengan menggunakan statistic SPSS 16.0
data yang dikumpulkan mengenai prestasi belajar Asuhann Kebidanan Komunitas
dengan media konvensionalpada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh harga statistic Kolmogorov Smirnov
sebesar 0,194. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan untuk data skor
prestasi belajar Asuhann Kebidanan Komunitas dengan media pembelajaran
konvensional pada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi terpenuhi,
sehingga analisis variansi dapat dilakukan. Grafik kenormalan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran halaman 131.
d. Uji normalitas data skor prestasi belajar Asuhann Kebidanan
Komunitas dengan media konvensional pada mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar rendah
Dari perhitungan yang dibantu dengan menggunakan statistic SPSS 16.0
data yang dikumpulkan mengenai prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media konvensional pada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar
rendah dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh harga statistic Kolmogorov
Smirnov sebesar 0,062. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan untuk data
skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media konvensional
pada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah terpenuhi, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
analisis variansi dapat dilakukan. Grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran halaman 133.
2. Pengujian Homogenitas Data
Untuk menguji homogenitas data skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media pembelajaran E-Learning dan konvensional pada
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi maupun rendah digunakan uji
Levene’s test of homogenity of variance, digunakan untuk menguji asumsi anava
bahwa setiap kategori variabel independent memiliki varians sama.
Hasil uji Levene’s test menunjukkan signifikansi sebesar 0,093, yang
berarti tidak dapat menolak hipotesis nol, sehingga dapat disimpulkan asumsi
homogenitas variansi terpenuhi. Hal ini berarti varian populasi sama. Data hasil
uji Levene’s test of homogenety of variance selangkapnya dapat dilihat pada
lampiran halaman 135.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diuji dengan penelitian ini adalah hipotesis perbedaan
skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas antara mahasiswa yang
diberika media pembelajaran E-Learning dan konvensional dan motivasi secara
keseluruhan, antara mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi maupun yang
memiliki motivasi rendah , dan interaksi antara media dan motivasi belajar
mahasiswa.
Rerata skor yang diperoleh akan diuji secara statistic, apakah perbedaan –
perbedaan yang terjadi memamg signifikan atau ada kesalahan selama penelitian
dilakukan. Jika analisis membuktikan perbedaan – perbedaan signifikan, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
dapat disimpulkan bahwa prestasi mahasiswa yang dihasilkan melalui media
pembelajaran E-Learning berbeda dengan melalui media konvensional.
Disamping itu akan diketahui secara meyakinkan apakah kedua variabel, yaitu
media pembelajaran dan motivasi belajar saling berinteraksi terhadap prestasi
belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis vaktorial dua
jalur, kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffee untuk mengetahui kelompok
mana yang lebih unggul secara signifikan. Tujuan analisis vaktorial dua jalur
adalah menyelidiki dua pengaruh utama (main effect) dan satu pengaruh interaksi
(interaction effect). Pengaruh utama yaitu perbedaan penerapan pendekatan
pembelajaran bermedia terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas dan motivasi belajar mahasiswa terhadap hasil uji prestasi belajar mata
kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Pengaruh interaksi adalah pengaruh
penerapan pendekatan pembelajaran bermedia terhadap uji prestasi belajar mata
kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas dan motivasi belajar mahasiswa terhadap
hasil uji prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Hasil analisis
vektorial dua jalur dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Dependent Variable:PRESTASI
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 1666.419a 3 555.473 16.796 .000
Intercept 446148.440 1 446148.440 1.349E4 .000
MEDIA 491.847 1 491.847 14.872 .000
MOTIVASI 348.554 1 348.554 10.540 .002
MEDIA *
MOTIVASI 401.474 1 401.474 12.140 .001
Error 2976.400 90 33.071
Total 513631.000 94
Corrected Total 4642.819 93
a. R Squared = .359 (Adjusted R Squared = .338)
Berdasarkan perhitungan anava dua jalur, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hipotesis Pertama
Perbedaan pengaruh media pembelajaran E-Learning dengan
konvensional terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas
Berdasarkan perhitungan analisis varians dua jalur menunjukkan harga F
hitung 14.872 adapun F tabel 4.00 pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil tabel
tersebut tampak F hitung > F tabel , sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti
terdapat perbedaan prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas yang signifikan
antara media pembelajaran E-Learning dengan konvensioal. Penerapan media
pembelajaran E-Learning terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik darpada
penerapan media konvensional atau secara umum dapat disimpulkan prestasi
belajar E-Learning lebih baik daripada konvensional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
2. Hipotesis Kedua
Perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar
rendah terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
Berdasarkan perhitungan analisis varians dua jalur menunjukkan harga F
hitung 10.540 adapun F tabel 4.00 pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil tabel
tersebut tampak F hitung > F tabel , sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti
terdapat perbedaan prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas yang signifikan
antara mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar rendah. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi
terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar rendah atau secara umum dapat disimpulkan prestasi
belajar mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik daripada mahasiswa
yang memiliki motivasi belajar rendah
3. Hipotesis Ketiga.
Interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
Untuk melihat ada tidaknya interaksi antara pengaruh media dan motivasi
belajar mahasiswa terhadap prestasi belajarAsuhan Kebidanan Komunitas
diperoleh harga F hitung 12.140 dan F tabel 4.00 pada taraf signifikansi α = 0,05.
Dari hasil tabel tersebut tampak F hitung > F tabel , sehingga hipotesis nol ditolak.
Hal ini berarti terdapat interaksi pengaruh yang signifikan. Dengan demikian hasil
penelitian menyimpulkan bahwa ada interaksi pengaruh antara media dan
motivasi belajar mahasiswa baik yang tinggi maupun rendah trehadap pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas, maka dilakukan uji lanjut scheffee,
yang disajikan pada table berikut ini :
Multiple Comparison
Uji Scheffe
(I) KLP (J) KLP
Mean
Difference (I-
J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
A1B1 A2B1 -1.3939
* .43957 .028 -2.6728 -.1150
A1B2 -.2051 .42408 .972 -1.4390 1.0287
A2B2 -.8095 .41784 .303 -2.0252 .4062
A2B1 A1B1 1.3939
* .43957 .028 .1150 2.6728
A1B2 1.1888* .40065 .044 .0231 2.3545
A2B2 .5844 .39404 .538 -.5620 1.7308
A1B2 A1B1 .2051 .42408 .972 -1.0287 1.4390
A2B1 -1.1888* .40065 .044 -2.3545 -.0231
A2B2 -.6044 .37668 .470 -1.7003 .4915
A2B2 A1B1 .8095 .41784 .303 -.4062 2.0252
A2B1 -.5844 .39404 .538 -1.7308 .5620
A1B2 .6044 .37668 .470 -.4915 1.7003
Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = .956.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Keterangan :
A1B1 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran E-Learning yang
mempunyai motivasi tinggi
AIB2 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran E-Learning
yang mempunyai motivasi rendah
A2B1 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran konvensional
yang mempunyai motivasi tinggi
A2B2 : Mahasiswa dengan perlakuan media pembelajaran konvensional
yang mempunyai motivasi rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Dari hasil uji scheffe diatas, maka dapat dilihat perbedaan sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -1.3939 pada media E-Learning untuk
mahasiswa dengan motivasi tinggi dengan nilai rata-rata nilai hasil uji prestasi
belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media konvensional untuk
mahasiswa dengan motivasi tinggi. Dengan standart error 0.43957 dengan
tingkat signifikansi 0.028 (0.000 < 0.05) yang berarti bahwa nilai rata-rata
hasil uji pretasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas pada pendekatan
pembelajaran bermedia E-Learning untuk mahasiswa dengan motivasi belajar
tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas dengan media konvensional untuk mahasiswa dengan motivasi
belajar tinggi berbeda.
b. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -0.8095 pada media E-Learning untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media konvensional
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah. Dengan standart error
0.41784 dengan tingkat signifikansi 0.303 (0.217 > 0.05) yang berarti bahwa
nilai rata-rata nilai hasil uji prestasi Asuhan Kebidanan Komunitas pada media
E-Learning untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah dengan rata-rata
nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan
pendekatan pembelajaran bermedia konvensional untuk mahasiswa dengan
motivasi belajar rendah tidak berbeda.
c. Terdapat perbedaan nilai rata-rata -0.2051 pada media E-Learning untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media E-Learning
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah.
Dengan standart error 0.42408 dengan tingkat signifikansi 0.972 (0.972 >
0.05) yang berarti bahwa nilai rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas pada pendekatan pembelajaran bermedia E-Learning
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah dengan rata-rata nilai hasil
uji prestasi belajar mata pelajaran Asuhan Kebidanan Komunitas dengan
media e-learning untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah tidak
berbeda.
d. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 1.3939 pada media konvensional untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media E-Learning
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah. Dengan standart error
0.43957 dengan tingkat signifikansi 0.028 (0.028 < 0.05) yang berarti bahwa
nilai rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
pada media E-Learning untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah
dengan rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar rendah dengan rata-rata nilai
hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
konvensional untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah berbeda.
e. Terdapat perbedaan nilai rata-rata 0.5844 pada media konvensional untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji
prestasi belajar mata pelajaran Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media
konvensional untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
standart error. 0.41784 dengan tingkat signifikansi 0.303 (0.303 > 0.05) yang
berarti bahwa nilai rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Komunitas pada pendekatan pembelajaran bermedia konvensional untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media konvensional
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah tidak berbeda.
Terdapat perbedaan nilai rata-rata 1.1888 pada media E-Learning untuk
mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dengan rata-rata nilai hasil uji
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dengan media E-Learning
untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah. Dengan standart error
0.40065 dengan tingkat signifikansi 0.044 (0.044 < 0.05) yang bearti bahwa
nilai rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
pada media E-Learning untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah
dengan rata-rata nilai hasil uji prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
dengan media konvensional untuk mahasiswa dengan motivasi belajar rendah
berbeda .
Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Scheffe
No Sumber Variasi Beda Rata-rata Nilai Signifikansi Kesimpulan
1. A1B1> < A2B1 -1.3939 0.028 Signifikan
2. A1B1> < A1B2 -0.2051 0.972 Tidak signifikan
3. A1B1> < A2B2 -0.8095 0.303 Tidak signifikan
4. A2B1> < A1B2 1.1888 0.044 Signifikan
5. A2B1> < A2B2 0.5844 0.538 Tidak signifikan
6. A2B1> < A1B1 1.3939 0.028 Signifikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
D. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana terlihat dalam pengujian
hipotesis diatas, berikut ini dikemukakan pembahasan mengenai penelitian.
1. Uji Antar Kelompok Mahasiswa yang Belajar dengan Media
pembelajaran E-Learning dan Konvensional
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh berarti
antara media E-Learning dan media konvensional. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media E-Learning skor rata-rata prestasi belajar mata pelajaran Asuhan
Kebidanan Komunitas sebesar 76.19, adapun untuk kelompok mahasiswa dengan
media konvensional skor rata-rata prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
sebesar 70.94, hal ini berarti bahwa media E-Learning secara keseluruhan
memberikan pangaruh yang lebih baik dari pada media konvensional dalam
pencapaian prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Prinsip pembelajaran Asuhan Kebidanan Komunitas menekankan pada
pencapaian prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas yang mencakup
kemampuan mahasiswa dalam hal pengetahuan yang dapat ditunjukkan
mahasiswa sebagai hasil belajar yang dicapai melalui kegiatan belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas. Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran E-
Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa di
institusi ini. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Istiqomah
(2010) di STIKES Aisyiah Surakarta yang menyatakan bahwa metode E-Learning
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mata kuliah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
dokumentasi kebidanan. Pebedaan penelitian tersebut adalah pada mata kuliah
yang diterapkan dengan media E-Learning, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa belum tentu media E-Learning tepat untuk semua mata kuliah. Karena
setiap mata kuliah mempunyai karakteristik berbeda-beda terutama pada institusi
kebidanan. Untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas, sesuai dengan
silabi mahasiswa harus menguasai seluruh teori kebidanan, mungkin hal tersebut
yang menunjang keberhasialn E-Learning pada institusi ini.
Menurut Alim Bahri (2008), manfaat E-learning antara lain Pembelajaran
dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Bertambahnya interaksi
pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity
enhancement). Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global
audience). Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities). Teori ini terbukti
pada penelitian ini dengan adanya pebedaan yang signifikan terhadap prestasi
belajar mahasiswa dibandingkan dengan yang menggunakan media konvensional.
Karena dengan manfaat E-Learning tersebut diatas mahasiswa dapat lebih
memanfaatkan waktu diluar kelas untuk belajar, apalagi jika terdapat kuis yang
harus dikerjakan mahasiswa sebagai bentuk penugasan yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah.
Disamping itu karena media ini baru pertama kali diterapkan pada
institusi ini, sehingga mahasiswa lebih bersemangat utuk belajar. Pernyataaan ini
didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh UNIMUS (2011) bahwa
terdapat beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan E-Learning, antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
lain adalah ketersediaan perangkat teknologi informasi, kemampuan dosen dan
keaktifan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi informasi. Di institusi
Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali terdapat terdapat laboratorium
komputer yang menyediakan 40 buah komputer yang dapat digunakan mahasiswa
dan tersedia internet 24 jam, selain itu hampir seluruh mahasiswa memiliki laptop
sehingga mahasiswa dapat aktif memanfaatkan E-learning tanpa ada hambatan
prasarana.
2. Uji Antar Kelompok Mahasiswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
dan pada Interaksi Pengaruh Media dan Kelompok Mahasiswa yang
Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Pengujian Hipotesis kedua menunjukkan bahwa mahasiswa yang
memiliki motivasi tinggi terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik dalam
pencapaian prestasi belajar Asuhan Kebdanan Komunitas daripada pencapaian
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas mahasiswa yang memiliki motivasi
rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok mahasiswa dengan
motivasi tinggi skor rata – rata prestasi belajar mata pelajaran Asuhan Kebidanan
Komunitas sebesar 72.38, adapun skor rata – rata prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas dengan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah sebesar
70.68. Hal ini berarti motivasi mahasiswa memiliki pengaruh yang berarti
terhadap pencapaian prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Prestasi belajar dipengaruhi bagaimana mahasiswa mempelajari materi
Asuhan Kebidanan Komunitas dengan menyenangkan serta bagaimana mahasiswa
dan dosen berinteraksi dikelas dalam proses pembelajaran. Diharapkan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
adanya interaksi tersebut maka hasil belajar mahasiswa dapat dicapai secara
maksimal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman AM (2005) yang
menyatakan bahwa terdapat salah satu bentuk motivasi adalah motivasi ekstrinsik,
yaitu hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa, yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan belajar. Jadi motivasi mahasiswa dapat ditimbulkan
oleh dosen dengan berbagai cara, misalnya metode dan media mengajar yang
variatif, sehingga mahasiswa senang untuk belajar.
Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki kemauan yang
tinggi dan berperan aktif untuk belajar karena didorong oleh ketertarikan dan
keingintahuan mahasiswa lebih jauh terhadap mata pelajaran Asuhan Kebidanan
Komunitas dalam hal ini lebih mengarah pada kesadaran diri untuk memahami
dan mengetahui lebih jauh tentang materi pelajaran yang disampaikan untuk dapat
meningkatkan prestasi yang dicapai. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar
rendah maka prestasi yang akan dicapai mahasiswa akan relatif lebih rendah. Bagi
mahasiswa, motivasi belajar bersifat mempengaruhi dalam hasil belajar, hal ini
sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Herzberg yang berpendapat motivasi
adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik. Sehingga jika
mahasiswa dari dalam dirinya sudah timbul motivasi yang tinggi, kemudian
ditunjang dengan media dan metode yang digunakan dosen dalam proses
pembelajaran tepat dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan
temuan hasil penelitian ini, menunjukkan mahasiswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik dalam pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas daripada mahasiswa yang
mempunyai motivasi rendah.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Trisnanto (2009)
ynag berjudul Pengaruh media terhadap prestasi belajar anatomi ditinjau dari
motivasi yang menyatakan bahwa motivasi tinggi tidak terbukti memberikan
pengaruh yang lebih baik terhadap prestasi belajar anatomi dibandingkan dengan
mahasiswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini kemungkinan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, misalnya minat, suasana
kelas, emosi atau kesehatan mahasiswa pada waktu mengerjakan soal. Mahasiswa
yang memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas
terlihat penuh semangat, antusias, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, aktif
dalam pembelajaran, rajin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen,
sehingga mereka memiliki daya tahan yang cukup lama dalam menyelesaikan
pembelajaran, dibandingkan dengan siswa yang kurang memiliki motivasi.
Mahasiswa yang motivasinya tergolong rendah ini biasanya menunjukkan sikap
bermalasan, mengantuk, dan perhatiannya terbagi kemana-mana di saat proses
belajar sedang berlangsung. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
(Robbins, 1984, Huse dan Bowditch 1973, dalam Depdiknas 2007: 53-54)
motivasi merupakan kemauan (willingness) untuk mengerjakan sesuatu. Kemauan
tersebut tampak pada usaha seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Seseorang
yang memiliki motivasi tinggi akan lebih keras berusaha daripada seseorang yang
memiliki motivasi rendah. Tetapi motivasi bukanlah perilaku. Ia merupakan
proses internal yang kompleks yang tidak bisa diamati secara langsung,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
melainkan bisa dipahami melalui kerasnya usaha seseorang dalam mengerjakan
sesuatu.
3. Uji pada Interaksi Pengaruh Media dan Motivasi Belajar Mahasiswa
terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
Pengujian hipotesis ketiga teruji kebenarannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa F hitung > F table sehingga hipotesis nol ditolak, hal ini berarti
terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara media dan motivasi belajar
mahasiswa terhadap pencapaian prestasi belajar mata pelajaran Asuhan
Kebidanan Komunitas.
Dari uraian di atas jelas ada keterkaitan antara media yang digunakan
oleh dosen sebagai penunjang dalam pembelajaran dan motivasi yang ada pada
diri mahasiswa. Media yang digunakan oleh dosen yang dikemas secara menarik
akan dapat menumbuhkan motivasi dalam diri mahasiswa untuk belajar dan
memahami lebih lanjut materi yang disampaikan. Dengan pemahaman yang baik
dari mahasiswa secara pasti akan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
secara optimal.
Menurut Tulus Tu’u (2004), faktor internal yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah minat, kecerdasan, bakat dan motivasi. Dan salah satu
faktor eksternalnya adalah guru dan metode mengajar. Berdasarkan pernyataan
diatas prestasi belajar mahasiswa dapat maksimal jika faktor-faktor tersebut
terpenuhi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Trisnanto (2009)
yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara media dan motivasi
belajar mahasiswa terhadap pestasi belajar mata kuliah anatomi. Begitu juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
dalam penelitian ini, meskipun penelitian ini berbeda mata kuliahnya, hasil
penelitian menunjukkan prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh media yang
digunakan dan motivasi belajar yang ada pada diri mahasiswa.
f. Ardiani AM (2008) berpendapat bahwa media pembelajaran memungkinkan
adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya,
menghasilkan keseragaman pengamatan, dapat menanamkan konsep dasar
yang benar, kongkrit, dan realistis, dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, serta media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar. Sedangkan menurut Hakim (2002) manfaat motivasi dalm
pembelajaran adalah memberikan dorongan semangat kepada siswa atau
mahasiswa untuk rajin belajar dan mengatasi kesulitan belajar , mengarahkan
kegiatan belajar siswa atau mahasiswa kepada suatu tujuan tertentu yang
berkaitan dengan masa depan dan cita-cita, dan membantu siswa atau
mahasiswa untuk mencari suatu metode belajar yang tepat dalam mencapai
tujuan belajar yang diinginkan Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang
ditunjukkan dengan prestasi belajar mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi
dan dalam proses pembelajaran menggunakan media E-Learning rata-rata
nilainya sangat memuaskan, karena dengan media pembelajaran yang tepat
dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa dan motivasi belajar yang
tinggi dapat menuntun mahasisisa menggunakan media pembelajaran yang
tepat untuk dirinya sendiri. Interaksi pengaruh media an motivasi terhadap
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas dapat dilihat pada grafik
dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Pada grafik diatas garis antara media dan motivasi saling bertemu,
yang artinya terdapat interaksi pengaruh antara media dan motivasi terhadap
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Komunitas .
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan berdasarkan metode dan prosedur
penelitian yang sudah baku sehingga hal – hal yang terkait dengan aspek
metodologisnya sudah terpenuhi. Namun tetap saja ada hal – hal yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian ini. Hal – hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penerapan pendekatan pembelajaran bermedia E-Learning dalam proses
pembelajarann sesuai yang diamanahkan dalam kurikulum masih dianggap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
baru oleh dosen maupun mahasiswa. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
penerapan pendekatan pembelajaran perlu mendapatkan pelatihan yang
lebih intensif, sehingga mahasiswa diharapkan lebih maksimal pada waktu
pembelajaran dengan E—Learning berlangsung, serta pemantauan
terhadap waktu pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan SKS
mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
2. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh
media pembelajaran E-Learning terhadap prestasi belajar mahasiswa pada
mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas, yang kemungkinan hasilnya
belum maksimal. Diharapkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
dapat dilakukan secara bersamaan sehingga bisa diketahui pengaruh media
pembelajaran E-Learning terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas dengan sebenarnya. Selain itu hasil
penelitian ini hanya dapat digeneralisasi pada mata kuliah dengan
karakteristik pembelajaran yang sama dengan asuhan kebidanan
komunitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Penelitian ini menyimpulan bahwa :
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada pemanfaatan media
pembelajaran e learning dan konvensional terhadap prestasi belajar
asuhan kebidanan komunitas (p: 0,000).
3. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara mahasiswa dengan
motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas (p : 0.002).
4. Ada interaksi pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan media
pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Komunitas (p : 0.001).
E. IMPLIKASI KEBIJAKAN
Bagi institusi dapat menerapkan media pembelajaran E-
Learning untuk semua mata kuliah, tetapi sebaiknya digunakan sebagai
media tambahan tanpa harus menghilangkan tatap muka langsung
antara dosen dan mahasiswa, karena hal tersebut tidak memungkinkan,
karena dalam institusi kebidanan terdapat keterampilan yang harus
diajarkan secara langsung oleh dosen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
F. SARAN
1. Perlu diadakan pelatihan bagi semua dosen tentang E-Learning dan
sosialisasi kepada mahasiswa tentang manfaat E-Learning, sehingga E-
Learning dapat dianfaat secara optimal pada institusi.
2. Perlu dilakukan penelitian yang sama pada mata kuliah yang berbeda,
karena mata kuliah pada institusi pendidikan kebidanan mempunyai
karakteristik yang berbeda, sehingga media E-Learning dapat
diterapkan pada mata kuliah yang tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
DAFTAR PUSTAKA
Hartoyo, A. 2008. Rancang Bangun Aplikasi Learning Content Management System Yang Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh Design And Implementation Of Learning Content Management System Application To Increase The Effectivity Of Long Distance Learning. Surabaya: STIKOM.
Agustian, A G. (2004). ESQ POWER Sebuah Inner Journey Melalui Al – Ihsan.
Jakarta : ARGA.
Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali (2002). Statuta akademi kebidanan
estu utomo boyolali. Terbitan untuk kalangan sendiri.
Angkowo, A, Kokasih A. (2007). Optimilisasi Media Pembelajaran. Jakarta :
Grasindo.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Bahri, A. (2008). Manfaat E-Learning. http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Manfaat%20Elearning%20dalam%20Pengajaran&&nomorurut_artikel=98.28 Juli 2008
David A, Furman S McDonald. 2008. E-LEARNING: is there anything special about the “e”? Perspectives in Biology and Medicine. Chicago:Winter
2008. Vol. 51, Iss. 1, p. 5-21 (17 pp.)
Fayiz, A, Mohammed A. (2006). Teachers’ Expectations Of The Impact Of E-Learning On Kuwait’s Public Education System, Bandar Alraqas. Social
Behavior and Personality. Palmerston North:2006. Vol. 34, Iss. 6, p. 711-
728 (18 pp.)
Hakim, T. (2002). Belajar secara efektif : panduan menemukan teknik belajar,
memilih jurusan, dan menentukan cita-cita. Cetakan III. Jakarta : Puspa
Swara.
Hanson. J. D, (2003). E-Learning: Strategis for Delivering Knowledge in the
Digital Age. http://www.ifets.info/journals/6_3/11/html. ( 5 November 2010
)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Kridanto, S. 2005. Pengembangan Learning Content Management System yang Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh. Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/electrical/
Laria. K, (2008). Kajian Pustaka : Media Pembelajaran.
http://www.infoskripsi.com/Article/Kajian-Pustaka-Media-
Pembelajaran.html
Maulana. R, (2001). Mengenal Media Pembelajaran.
http : //edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/. ( 20 September
2010)
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Cetakan II. Edisi
Revisi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sambas. A. M, Maman. A, (2007). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam
Penelitian. Bandung. Pustaka Setia.
Sardiman A M. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Senjaya. S, (2010). Evaluasi Prestasi Belajar. http://sutisna.com/artikel/evaluasi-
prestasi-belajar/. (25 Maret 2010)
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung.
Alfabeta.
Team Redaksi. (2001). Buku panduan akademi kebidanan estu utomo boyolali.
Terbitan untuk kalangan sendiri.
Tu’u, T. (2004). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta : PT
Grasindo.
Unitomo, (2008). E-Learning. http://elearning.unitomo.ac.id/. ( 5 November 2010
)
UNIMUS, (2010). Pengembangan model pembelajaran e-learning dan
pengaruhnya terhadap hasil belajar mahasiswa fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang. http://unimus.ac.id/elearning/. (20
November 2010)
Widiatmoko. B. (2008).e-learning.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindu
stri&id=227%3Ae-learning&option=com_content&Itemid=15. (17 Oktober
2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Wikipedia, (2008). E-Learning. http://en.wikipedia.org/wiki/E-learning. ( 5
November 2010 )
Wim Permana. 2007. Pemanfaatan e-learning Sebagai Pendukung Kegiatan
Belajar-Mengajar Universitas Terbuka di Indonesia: Studi Perangkat Lunak.
Yogyakarta: FMIPA UGM.
Zainul, A. (2001). Alternatif assesment. Edisi Revisi. Cetakan I. Jakarta : PAU-
PPAI, Universitas Terbuka.
Zainul, A and Noehi Nasution. (2001). Penilaian hasil belajar. Edisi Revisi.
Cetakan I. Jakarta : PAU-PPAI, Universitas Terbuka.