PROPOSAL
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
( Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2006)
Disusun Oleh :
Ridya Freshca Puspasari
03610044
FAKULTAS EKONOMI /MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2007
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
(Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2007)
A. Latar Belakang Masalah :
Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba secara optimal
dari pemanfaatan potensi yang dimilikinya dengan baik, terutama berkaitan dengan
pengelolaan modal kerja. Hal ini dikarenakan modal kerja merupakan faktor utama
penggerak operasional perusahaan, dimana lebih dari separuh dari jumlah aktiva
perusahaan adalah aktiva lancar yang merupakan unsur modal kerja. Pengelolaan dan
penggunaan modal kerja secara efektif merupakan salah satu faktor yang dapat
menunjang pencapaian laba bersih secara optimal. Pengelolaan modal kerja meliputi
masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar sedemikian rupa, sehingga jumlah
net working capital yang diinginkan tetap dapat dipertahankan.
Bagi suatu perusahaan, makin besar jumlah produksi yang dapat dijual, berarti
semakin besar kemungkinan untuk memperoleh laba yang semakin tinggi, sehingga
dengan demikian setiap pimpinan perusahaan selalu mempunyai harapan untuk dapat
mengembangkan dan meluaskan perusahaannya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat
bahwa setiap perusahaan baik perusahaan Negara maupun swasta yang ingin eksis
dalam persaingan bisnis, setidaknya dapat memperhatikan perkembangan dari
perusahaannya. Perkembangan-perkembangan tersebut merupakan salah satu tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Modal kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pembelanjaan
perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat mempertahankan “tingkat modal kerja
yang memuaskan”, maka kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar
kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo dan bahkan mungkin dilikuidir
(Syamsuddin, 2004 :201). Aktiva lancar haruslah cukup besar untuk dapat menutup
hutang sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang
memuaskan. Pos-pos utama dalam aktiva lancar adalah kas, surat-surat berharga
2
jangka pendek, piutang dan persediaan. Masing-masing pos tersebut haruslah dikelola
secara baik dan efisien untuk dapat mempertahankan likuiditas perusahaan dan pada
saat yang sama jumlah dari masing-masing pos tersebut tidak terlalu besar. Pos-pos
utama dalam hutang lancar meliputi hutang usaha, hutang surat-surat berharga, dan
biaya-biaya yang masih harus dibayar. Masing-masing pos hutang lancar tersebut
harus dikelola dengan baik untuk menjamin bahwa sumber-sumber modal jangka
pendek tersebut diperoleh dan dipergunakan dengan cara sebaik mungkin.
Kebutuhan modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat
penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat
memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Seorang manajer
keuangan dituntut untuk memperhatikan sumber dana dalam memenuhi modal kerja
sehingga manajer dihadapkan berbagai pilihan sumber dana baik sumber dana
berjangka pendek maupun berjangka panjang. Sumber dana tersebut digunakan
sebagai sumber pembelanjaan serta pengelolaan perusahaan dalam setiap aktivitas
perusahaan agar dapat lebih efisien dan siap menghadapi persaingan perusahaan pada
masa yang akan datang.
Menurut Sartono (2001:494) investasi modal kerja merupakan proses terus menerus
selama perusahaan beroperasi, yang dipengaruhi oleh :
Tingkat investasi aktiva lancar
Proporsi hutang jangka pendek yang digunakan
Tingkat investasi pada setiap jenis aktiva lancar
Sumber dana yang spesifik dan komposisi hutang lancar yang harus
dipertahankan
Pada dasarnya modal kerja berbeda dengan aktiva tetap, hanya pada waktu
yang diperlukan untuk memperbaharui aktiva tersebut atau dengan kata lain, aktiva
tetap akan memerlukan waktu lebih dari satu periode atau satu tahun. Sedangkan
investasi modal kerja biasanya akan berputar kurang dari satu periode normal operasi
perusahaan. Siklus operasi perusahaan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu :
pengadaan bahan, proses produksi, dan distribusi (penjualan).
Aliran kas di dalam kegiatan ini sering tidak sinkron, dimana pengeluaran kas
dilakukan jauh-jauh sebelum penerimaan kas, disamping itu juga penjualan dan biaya
3
yang harus dikeluarkan sering tidak pasti. Oleh karena itu perusahaan perlu menjaga
modal kerja yang cukup. Semakin lama periode antara saat pengeluaran kas sampai
dengan penerimaan kembali, maka kebutuhan modal kerja akan semakin besar. Oleh
karena itu perusahaan perlu menjaga modal kerja yang cukup.
Analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja penting bagi manajer
keuangan, sebab analisis tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Suatu laporan yang
menggambarkan darimana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan disebut
sebagai laporan sumber-sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat
penting bagi Bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan ke Bank. Sebab
dengan adanya analisa terhadap laporan tersebut maka dapat diketahui bagaimana
perusahaan tersebut mengelola dan menggunakan dana yang dimilikinya (Riyanto,
2001 : 345).
Perkembangan industri cat di Surabaya cukup baik. Persaingan yang ketat
terjadi antar perusahaan sejenis, sehingga menuntut perusahaan selalu meningkatkan
kualitas dan membenahi manajemen khususnya penyediaan modal kerja perusahaan
agar bisa bertahan dan bersaing dengan perusahaan cat lainnya.
Perusahaan cat PT. Atlantic Ocean Paint merupakan perusahaan lokal yang
sampai saat ini masih eksis di bidangnya dengan produk yang dihasilkan seperti
waterbase, synthetic, primer, thinner dan industrial paint. Dalam menjalankan
kegiatan usahanya, PT. Atlantic Ocean Paint telah menerapkan berbagai strategi
maupun konsep-konsep modern baik dalam produksi maupun pemasarannya sehingga
PT. Atlantic Ocean Paint memiliki total kapasitas terpasang per bulan sebesar 2.040
ton dan sampai saat ini realisasi produksi perusahaan (utilitas) mencapai 61 % dari
kapasitas terpasang.
Perusahaan cat PT. Atlantic Ocean Paint tentunya memerlukan evaluasi
efisiensi sumber dan penggunaan modal kerja untuk meningkatkan penjualan dan
profitabilitasnya. Bagi PT. Atlantic Ocean Paint, analisis sumber dan penggunaan
modal kerja untuk mencapai efisiensi sumber dan penggunaan modal kerja pada
perusahaan. Dengan kemampuan pihak perusahaan dalam menciptakan efisiensi
diharapkan perusahaan mampu memenangkan persaingan usaha maupun
4
meningkatkan laba usahanya. Seluruh kebutuhan modal kerja PT. Atlantic Ocean
Paint, selain didanai dari modal sendiri juga berasal dari dana pinjaman Bank
Mandiri.
Adapun data perkembangan omset penjualan dan laba bersih PT. Atlantic
Ocean Paint adalah sebagai berikut :
PT. Atlantic Ocean Paint (dalam jutaan rupiah)
Keterangan/tahun 2004 2005 2006
Penjualan 114.355 172.111 214.419
Laba Bersih 9.517,7 11.372 6.882
Sumber : PT. Atlantic Ocean Paint
Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan mengingat pentingnya
mengevaluasi efisiensi dan penggunaan modal kerja dalam upayanya mencapai tujuan
perusahaan, maka penulis mengmbil judul : “Analisis Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja (Studi Kasus Pada PT Atlantic Ocean Paint Tahun 2004-2006)”.
B. Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah
yang dapat dikemukakan adalah:
1. Bagaimana sumber dan penggunaan modal kerja PT. Atlantic ocean Paint selama
periode 2004-2006?
2. Bagaimana proyeksi sumber dan penggunaan modal kerja PT. Atlantic Ocean
Paint periode 2007?
C. Batasan Penelitian :
Untuk menghindari agar pembahasan tidak sampai keluar dari pokok
permasalahan yang ada, maka batasan masalah yang akan disajikan adalah :
1. Data yang digunakan adalah data periode tahun 2004-2006 yang meliputi neraca
dan laporan laba rugi.
5
2. Modal kerja mengacu pada aktiva lancar dan hutang lancar khususnya modal
kerja bersih atau net working kapital.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian :
a. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada permasalahan
yang dirumuskan, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana sumber kebutuhan dan penggunaan modal kerja
PT. Atlantic ocean Paint selama periode 2004-2006
2. Untuk mengetahui proyeksi sumber dan penggunaan modal kerja PT. Atlantic
Ocean Paint pada tahun 2007
b. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Perusahaan/Instansi
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat
digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan bagi pimpinan perusahaan untuk menanggulangi masalah yang
berhubungan dengan sumber dan penggunaan modal kerja.
2. Bagi Pihak Lain
Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya pada topik yang relevan serta
berguna dalam menambah pengetahuan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Kreditur
Dari penelitian ini dapat diketahui keadaan perusahaan dalam mengelola dan
menggunakan dananya sehingga dapat memberikan suatu pertimbangan bagi
kreditur untuk memberikan pinjaman (kredit) yang diajukan oleh perusahaan.
E. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama
dilakukan oleh Yunies Rochmawati, mahasiswa Universitas Brawijaya
Malang 2005 dengan judul: “Analisis Sumber dan penggunaan Modal kerja
6
(Studi pada PG. Modjopanggoong Tulungagung)”. Dari hasil analisis
menunjukkan bahwa sumber dan penggunaan modal kerja PG.
Modjopanggoong Tulungagung tahun 2002-2003 mengalami penurunan
modal kerja sebesar Rp. 772.762.199,00 . Turunnya modal kerja ini
disebabkan karena penggunaannya lebih besar dari sumbernya. Penggunaan
modal kerja ini digunakan untuk pembayaran deviden yang diperoleh dari
pembiyaan eksternal serta pembiayaan internal. Sedangkan sumber modal
kerja hanya berasal dari sumber internal saja, salah satunya yaitu laba operasi.
Pada tahun 2003-2004 mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp.
3.612.912.276,00 . Hal ini dilihat dari sumber yang diperoleh lebih besar
daripada pengunaannya. Sumber-sumber itu berasal dari sumber internal yang
salah satunya berasal dari laba operasi. Serta penggunaan yang berasal dari
pembiayaan eksternal yang digunakan untuk pembayaran deviden dan
pembiayaan internalnya untuk pembelian mesin dan instalasi dan pembelian
invebtaris kantor atau rumah.
Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang adalah:
Pembeda Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Periode Observasi 2001-2004 2004-2006
Obyek yang diteliti PG.Modjopanggoong
Tulungagung
PT. Atlantic Ocean Paint
Teknik analisa Modal kerja optimal
(Return on Working
Capital)
Time series analysis
Sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah sama-sama bertujuan mengetahui bagaimana sumber dan penggunaan
modal kerja.
7
F. Tinjauan Teori
1. Modal kerja
a. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot
pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain
sebagainya. Dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diaharapkan
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan, dalam waktu yang pendek
melalui hasil penjualan produksinya.
Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan
segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan
demikian maka dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya
selama hidupnya perusahaan.
Menurut Riyanto (2001:57) mengenai pengertian modal kerja ini
dapatlah dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali
berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang
tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek.
Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari
jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut
modal kerja bruto (gross working capital)
b. Konsep Kualitatif
Pada konsep kualitatif ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan
besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar.
Dengan demikina maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan
untuk memenuhi kewajiban financil yang segera dilakukan, dimana bagian
dari aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasinya
perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karena itu maka modal
kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-
8
benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa
menggagu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar diatas
hutang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut Modal
Kerja Netto (Net Working Capital)
c. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan (Income). Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam
perusahaan adalah dimaksudkan untuk mengahasilkan pendapatan. Ada
sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang
seluruhnya mengasilkan pendapatan bagi periode tersebut (Current
Income) dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode
tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk mengahasilkan Current
Income.sebagian dari dana itu dimaksudkan untuk mengasilkan
pendapatan untuk periode-periode berikutnya (Future Income).
Modal kerja merupakan keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia
untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari (Sawir, 2005:129).
Menurut Weston dan Brigham (dalam Sawir, 2005:139) modal kerja adalah
investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas,
(surat-surat berharga), piutang dagang, dan persediaan.
Modal kerja menurut Sundjaja dan Barlian (2003:187) adalah sebagai
berikut :
“Modal kerja yaitu aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi
yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan
suatu usaha, atau Modal kerja adalah kas / bank, surat-surat berharga
yang mudah diuangkan (misalnya giro, cek, deposito), piutang dagang
dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi 1 tahun atau
jangka waktu operasi normal perusahaan”.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas dapat diambil suatu
kesimpulan yaitu bahwa modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar
9
terhadap hutang lancar atau disebut juga modal kerja netto (Net Working
Capital)
b. Jenis-jenis Modal Kerja
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh
perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam
periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami
konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu
sendiri. Menurut Riyanto (2001:61), jenis-jenis modal kerja yang digolongkan
oleh W. B Taylor dibagi menjadi dua yaitu :
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara
terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen
dapat dibedakan dalam :
1. Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal
kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga
kontinuitas usahanya.
2. Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal
kerja yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi untuk
menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan.
b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :
1. Modal kerja musiman
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi musim.
2. Modal kerja siklis
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi konyungtur.
3. Modal kerja darurat
10
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan
yang darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya
pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi yang mendadak).
Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen modal
kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen-elemen modal kerja menurut
Riyanto (2000:59) yaitu :
a. Kas
Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling likuid dan
dapat digunakan segera untuk memenuhi kewjiban financial perusahaan.
Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan manajemen
menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Semakin besar jumlah kas yang
ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko lebih baik
dalam melunasi kewajiban finansialnya.
b. Piutang Dagang
Tindakan penjualan kredit biasa dilakukan dalam dunia usaha dengan
tujuan untuk merangsang minat para pelanggan dan memperbesar jumlah
konsumen. Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat menaikkan
hasil penjualan, menaikkan laba dan memenangkan persaingan.
Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar
kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit yang
akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat maka
penjualan akan menurun sehingga keuntungan akan menurun juga. Untuk
mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijakan
kreditnya. Kebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat
pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai
dengan standar yang telah ditentukan maka perusahaan perlu melakukan
perbaikan.
c. Persediaan
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat
dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling
besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan factor penting
11
dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan, tanpa aa persediaan
yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bias memperoleh
keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut
Munawir (2002:117) adalah :
1. Sifat atau type perusahaan
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah
bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri,
karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar
dalam kas, piutang maupun persediaan. Apabila dibandingkan dengan
perusahaan industri, maka keadaannya sangatlah ekstrim karena
perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup dalam aktiva
lancar agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya
sehari-hari. Apabila dibandingkan dengan perusahaan jasa, perusahaan
industri membutuhkan modal yang lebih besar, bahkan diantara
perusahaan industri sendiri kebutuhan modal kerjanyapun tidak sama.
Perusahaan yang memprodusir barang akan membutuhkan modal yang
lebih besar daripada perusahaan perdagangan atau perusahaan eceran,
karena investasi perusahaan yang relatif besar dalam bahan baku, barang
dalam proses dan persediaan barang jadi.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh barang
yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung
dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan
dijual maupun bahan dasar yang akan diprodusir sampai barang tersebut
dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau
untuk memperoleh barang tersebut makin besar pula modal kerja yang
dibutuhkan. Harga pokok barang satuan yang dijual akan semakin besar
pula kebutuhan akan modal kerja.
12
3. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan
digunakanuntuk memprodusir barang sangat mempengaruhi modal kerja
yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Apabila syarat
kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit
uang kas yang diinvestasikan dalam persedian bahan atau barang
dagangan, sebaliknya jika pembayaran atau barang yang dibeli tersebut
harus dilakukan untuk membiayai persediaan yang semakin besar.
4. Syarat pembelian
Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para
pembeli akan mengakibatkan besarnya jumlah modal yang harus
diinvestasikan dalam sector piutang. Apabila untuk memperendah dan
memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang
yang tak dapat ditagih, sebaliknya perusahaan memberikan potongan tunai
kepada para pembeli, karena dengan demikian para pembeli akan tertarik
untuk segera membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.
5. Tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran persediaan, menunjukkan berapa kali
persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli untuk dijual kembali.
Semakin tinggi perputaran persediaan tersebut, maka jumlah modal kerja
yang dibutuhkan semakin rendah. Perencanan dan pengawasan yang
teratur dan efisien, dapat dicapai melalui tingkat perputaran yang tinggi.
Semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan mempekecil resiko
terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena
perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua
fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek
perusahaan (Sawir, 2005 : 133).
Adapun yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah :
13
a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar
sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau
lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-
aktiva tersebut.
b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan
untuk membiayai aktiva lancar.
c. Pengawasan terhadap arus dan dalam aktiva lancar dan ketersediaan
dana dari sumber hutang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi
kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
Sasaran tersebut mengindikasikan bahwa modal kerja perusahaan
harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-
pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Tersedianya modal yang
cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara
ekonomis atau efisien dan perusahaan juga tidak akan mengalami
kesulitan keuangan.
Keuntungan-keuntungan atas tersedianya modal kerja yang cukup
bagi perusahaan menurut Munawir (2002:116) antara lain :
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja
karena turunnya nilai atas aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua
kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan
semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat
menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin
akan terjadi.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam
jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan
syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
14
f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun
jasa yang dibutuhkan.
d. Arti pentingnya Analisa Sumber-sumber dan Penggunaan Dana
Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana atau sering juga disebut
analisa aliran dana, merupakan alat finansiil yang sangat penting bagi
financial manager, di samping alat-alat finansiil lainnya.
Maksud utama dari analisa sumber dan penggunaan dana tersebut adalah
untuk mengetahui bagaimana dana tersebut dibelanjai. Dengan kata lain
dengan analisa aliran dana itu akan dapat diketahui darimana datangnya dana
dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang yang
menggambarkan darimana datangnya dana dan untuk apa dana tersebut
digunakan disebut laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (Riyanto,
2001 : 345).
Sebagai langkah pertama dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan
dana adalah penyusunan “Laporan perubahan neraca” (Statement of Balance
Sheets Changes) yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat titik waktu.
Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen
neraca antara kedua titik waktu itu, dan setiap perubahan elemen tersebut
mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana. Dari laporan perubahan
neraca tersebut dengan bantuan dari Laporan Laba ditahan dapatlah disusun
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan
penggunaan dana tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu “kas” atau
dalam artian yang lebih luas, yaitu sebagai “modal kerja”.
e. Pengertian Dana Dalam Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
1. Dana dalam aliran kas
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana di mana
dana adalah dalam artian kas, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
15
a. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan
perubahan masing-masing elemen neraca antara titik waktu yang akan
dianalisa (bulanan atau tahunan)
b. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan
perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-
perubahan yang memperkecil jumlah kas
c. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan laba dan rugi atau
laporan laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan
golongan yang memperkecil jumlah kas
d. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca antara dua saat
yang efeknya memperbesar kas dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai
“sumber-sumber dana” adalah sebagai berikut :
a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau
kas. Berkurangnya barang dapat terjadi karena terjualnya barang
tersebut, dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas
bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti piutang itu telah
dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Berkurangnya aktiva tetap
Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti bahwa sebagian dari aktiva
tetap itu dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana, karena
berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi
dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan
sumber dana.
c. Bertambahnya setiap jenis hutang
16
Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka
panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya hutang berarti adanya
tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
d. Bertambahnya modal
Bertambahnya modal misalnya disebabkan karena adanya emisi saham
baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana
e. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan dari neto dari
operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan.
Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana/ kas dan
ini dikatakan sebagai penggunaan dana, antara lain :
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi pembelian barang, dan
pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan
aktiva lancer merupakan penggunaan dana.
b. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya
pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan
penggunaan dana.
c. Berkurangnya hutang
Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka
panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau
mengangsur hutangnya. Pembayaran kembali hutang berarti
penggunaan dana.
d. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan
mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Dalam
17
P.T. pembelian kembali kembali saham pun merupakan penggunaan
dana.
e. Pembayaran cash dividend
Pembayaran cash dividend jelas merupakan penggunaan dana. Cash
dividend dibayarkan dari keuntungan netto sesudah pajak.
f. Adanya kerugian atas operasinya perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Sebenarnya
bertambahnya hutang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya
kerugian, tambahan dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian.
Dengan demikian maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
2. Dana dalam Artian Modal Kerja
Di samping penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan
dana atas kas, seringpula perusahaan menyusun laporan sumber-sumber
dan penggunaan dana atas dasar modal kerja atau sering disebut laporan
sumber-sumber dan penggunaan modal kerja. Modal kerja disini adalah
dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar.
Dalam laporan zumber-sumber dan penggunaan modal kerja tidak
tercantum di dalamnya sumber-sumber dari penggunaan dana yang berasal
dari unsur-unsur modal kerja itu sendiri, karena perubahan-perubahan
yang hanya menyangkut unsur-unsur Aktiva lancar dan hutang lancar saja
(Current Acounts) tidak mengakibatkan perubahan jumlah modal kerja
(neto).
Perubahan jumlah modal kerja akan terjadi apabila ada unsure-unsur
di luar “Current Acounts” yang disebut dengan “Non Current Acounts”
(aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal sendiri) yang mempunyai
efek neto terhadap modal kerja.
Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang
mempunyai efek memperbesar modal kerja disebut sebagai sumber-
sumber modal kerja, dan perubahan-perubahan dari unsur non current
18
accounts yang memperkecil modal kerja disebut sebagai penggunaan
modal kerja. Misalkan pada akhir tahun jumlah modal kerja lebih besar
daripada jumlah modal kerja di awal tahun, hal itu berarti terdapat
kenaikan jumlah modal kerja (efek neto yang positif terhadap modal kerja)
yang disebabkan jumlah sumber-sumber modal kerja lebih besar
dibandingkan dengan penggunaan modal kerja. Sebaliknya kalau
penggunaan modal kerja lebih besar daripada sumber-sumber modal kerja,
maka efek netonya adalah memperkecil modal kerja. Kalau besarnya
sumber sama persis dengan besarnya penggunaan, maka tidak ada efek
netonya terhadap modal kerja, sehingga besarnya modal kerja tetap tidak
berubah.
f. Sumber Modal Kerja
Menurut Munawir (2000:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari
dua bagian pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanent yaitu
jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan
dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
2. Jumlah modal kerja yang variable jumlahnya
tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar
aktivitas yang biasa.
Kebutuhan modal kerja yang permanent atau sebaliknya dibiayai oleh
pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal
kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan
semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan seemakin besar
kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit, dan semakin besar jaminan
bagi kreditor jangka pendek. Di samping dari investasi para pemilik
perusahaan, kebutuhan modal kerja yang permanent dapat pula dibiayai dari
penjualan obligasi atau jenis hutang jangka pendek lainnya, tetapi dalam hal
ini perusahaan harus mempertimbangkan jatuh tempo dari hutang jangka
19
panjang ini di samping juga harus mempertimbangkan beban bunga yang
harus dibayar oleh perusahaan.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan menurut dapat
berasal dari :
a. Hasil operasi perusahaan
Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan
rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini
menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
perusahaan
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka
pendek)
Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ini merupakan suatu
sumber untuk bartambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam
penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan
berkurangnya modal kerja
c. Penjualan aktiva tidak lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil
penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak
lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan.
d. Penjualan saham atau obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan,
perusahaan dapat juga mengadakan emisi saham baru atau meminta
kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modlanya, di
samping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau
dalam bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi
kebutuhan modal kerjanya (Munawir, 2000 : 120).
g. Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan
bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh
20
perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan
berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya
modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
2. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat berharga atau effek, maupun kerugian isidentil lainnya
3. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya Dana Pelunasan Obligasi,
Dana Pensiun Pegawai, Dana Expansi ataupun dana-dana lainnya.
4. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal
kerja
5. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,
hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta
penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk
seterusnya) saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang
jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.
h. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Laporan tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran
tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.
Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil
aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan
menyajikan sebab-sebab perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan
tersebut. Laporan ini akan sangat berguna bagi manajemen dalam
mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber
modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Hasil analisa
21
terhadap sumber dan penggunaan modal kerja dari suatu perusahaan dalam
suatu periode akan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan atau
perencanaan modal kerja di masa yang akan datang (Munawir, 2002:129).
Penyajian laporan tentang perubahan modal kerja memerlukan adanya
analisa tentang kenaikan atau penurunan dalam pos-pos yang tercantum dalam
neraca yang diperbandingkan antara dua saat tertentu (comparative balance
sheet), hal ini menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam pos-pos
elemen modal kerja.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber-sumber dan
penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsure modal
kerja atau unsure current accounts antara dua titik waktu. Dengan laporan
tersebut di atas dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal
kerja beserta besarnya perubahan modal kerja
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsure-unsur non current
accounts antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang
mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang
mempunyai efek memperkecil modal kerja
3. Mengelompokkan unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam
golongan yang yang perubahannya mempunyain efek memperbesar modal
kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil
modal kerja
4. Berdasarkan informasi tersebut di atas dapatlah disusun laporan sumber-
sumber dan penggunaan modal kerja.
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja
akan berubah apabila aktiva lancarnya dan hutang lancarnya berubah,
sedangkan untuk mengetahui sebab perubahan tersebut (sumber dan
penggunaannya) dapat diketahui dengan menganalisa perubahan yang terjadi
dalam sector non current (aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal).
22
Oleh karena itu Laporan Perubahan Modal Kerja harus menunjukkan kedua
hal tersebut dan dapat disajikan dalam dua bagian, yaitu :
1. Perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja
(perubahan amsing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar) dan
perubahan modal kerja secara total. Bagian ini menggambarkan kenaikan
atau penurunan setiap elemen aktiva lancar, hutang lancar serta perubahan
modal kerja dalam suatu periode tertentu.
2. Sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya
perubahan modal kerja. Bagian ini menggambarkan sumber-sumber
tertentu dari mana modal kerja diperoleh serta berbagai penggunaan dari
modal kerja tersebut.
Untuk dapat menganalisa atau menentukan besarnya perubahan modal
kerja baik secara total atau masing-masing pos unsur modal kerja, serta untuk
mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja selama periode yang
bersangkutan, maka diperlukan data tentang neraca yang diperbandingkan
antara dua saat tertentu.
Tujuan utama penyusunan Laporan Perubahan Modal Kerja adalah
untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama
periode yang bersangkutan. Informasi tentang sumber dan penggunaan modal
kerja ini sangat penting, tidak hanya bagi manajemen perusahaan (sebagai
dasar perencanaan sumber dan penggunaan modal kerja periode-periode
berikutnya), tetapi juga sangat berguna bagi para bankers atau kreditor jangka
pendek lainnya; karena dengan mengetahui sumber dan penggunaan modal
kerja perusahaan yang bersangkutan akan dapat digunakan sebagai dasar
penilaian kebijaksanaan manajemen dalam mengelola modal kerjanya dan
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh bankers atau
kreditor tersebut.
G. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan cat “PT. Atlantic Ocean Paint” yang
berlokasi di Jalan Petemon Kali, Surabaya.
23
H. Jenis Penelitian / Sifat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan pada
bagian terdahulu maka jenis penelitian yang digunakan adalah berupa studi kasus
untuk menjelaskan pemecahan masalah berdasarkan data sesuai dengan masalah yang
diteliti pada PT. Atlantic Ocean Paint ini. Sedangkan sifat penelitian adalah
deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu yang
diteliti, kemudian menganalisis untuk memberikan alternatif penyelesaian dari
masalah yang diteliti.
Arikunto (2002:120) memberikan definisi mengenai penelitian studi kasus
sebagai berikut :
“Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif
terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Lebih
lanjjut juga dijelaskan bahwa ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya
meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitian,
penelitian kasus lebih mendalam.
I. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data subyek dan dokumenter. Data
subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek
penelitian. Sedangkan data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara
lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen, hasil rapat, memo atau dalam
bentuk laporan program (Indriantoro, 2002 : 145). Data dokumenter pada
penelitian ini yaitu berupa:
1. Data kuantitatif berupa Neraca dan Laporan laba rugi PT. Atlantic Ocean
Paint tahun 2004-2006
2. Data Kualitatif berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
aktivitas perusahaan, proses produksi dan pemasaran.
b. Sumber data
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
24
1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan disajikan oleh perusahaan yang
bersangkutan yaitu bagian akuntansi dan pimpinan perusahaan kaleng PT.
Atlantic Ocean Paint di Surabaya yaitu berupa Neraca dan Laporan laba rugi,
sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, aktivitas perusahaan,
proses produksi dan pemasaran.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini adalah neraca, laporan laba
rugi, dan ketetapan atau keputusan yang ditetapkan perusahaan.
J. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan bertanya langsung dengan pihak-
pihak intern perusahaan.
2. Dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat dan atau memfotocopy
dari arsip maupun dokumentasi perusahaan yang relevan dengan masalah yang
diteliti dan kemudian mempelajarinya.
K. Definisi Operasional Variabel
Suatu variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan dalam penelitian yang didasarkan atas sifat yang diamati. Adapun
variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber-sumber modal kerja
Merupakan perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-
rugi yang menyebabkan modal kerja perusahaan bertambah. Unsur-unsur
tersebut meliputi : berkurangnya aktiva tetap, bertambahnya hutang jangka
panjang, bertambahnya modal sendiri, dan bertambahnya keuntungan dari
operasi perusahaan (Riyanto, 2001 : 353).
25
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan menurut Munawir
(2000:120) dapat berasal dari :
a. Hasil operasi perusahaan
Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi
laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan
jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek)
Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ini merupakan suatu
sumber untuk bartambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam
penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya
modal kerja
c. Penjualan aktiva tidak lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang
tidak diperlukan lagi oleh perusahaan.
d. Penjualan saham atau obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan
dapat juga mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para
pemilik perusahaan untuk menambah modlanya, di samping itu
perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau dalam bentuk hutang
jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
2. Penggunaan modal kerja
Merupakan perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-
rugi yang menyebabkan modal kerja perusahaan berkurang. Unsur-unsur
tersebut meliputi: bertambahnya aktiva tetap, berkurangnya hutang jangka
panjang, berkurangnya modal sendiri, adanya pembayaran deviden kas, dan
adanya kerugian dalam operasinya perusahaan (Riyanto, 2001 : 353).
Sedangkan penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan
turunnya modal kerja menurut Munawir (2000:122) adalah sebagai berikut :
26
a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat berharga atau effek, maupun kerugian isidentil lainnya
c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya Dana Pelunasan Obligasi,
Dana Pensiun Pegawai, Dana Expansi ataupun dana-dana lainnya.
d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal
kerja
e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,
hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta
penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk
seterusnya) saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang
jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.
L. Teknik Analisis Data
Agar data yang terkumpul nanti dapat berguna dalam upaya memecahkan
permasalahan yang diteliti, maka perlu dilakukan analisis atas data. Tujuan analisis
data adalah untuk mengolah data agar mudah dipahami dan dapat diinterpretasikan
serta mencerminkan hubungan antara masalah yang diteliti.
Analisis data yang digunakan adalah Time series analysis. Time series analysis
adalah metode yang digunakan untuk membandingkan sumber dan penggunaan
modal kerja antara periode yang satu dengan periode yang lainnya.
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini
adalah :
1. Membuat Neraca perbandingan untuk mengetahui terjadinya perubahan modal
kerja
2. Menyusun laporan perubahan modal kerja
27
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsur modal kerja
atau unsur current accounts antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut di
atas dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta
besarnya perubahan modal kerja
3. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current accounts
antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang mempunyai efek
memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil
modal kerja
4. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan
yang yang perubahannya mempunyain efek memperbesar modal kerja dan
golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja
5. Berdasarkan informasi tersebut di atas dapatlah disusun laporan sumber-sumber
dan penggunaan modal kerja.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S.E., Akt. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit
ANDI, Yogyakarta.
Fred Weston and Thomas E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan.
Penerbit Binarupsa Aksara, Jakarta Barat.
Mamduh M. Hanafi, MBA. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi, Penerbit
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Munawir. S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE,
Yogyakarta.
Nitisemo, Alex S. 1995. Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Revisi, Penerbit Bina Aksara,
Yogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat,
Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan.
Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan ; Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Yusuf, Haryono. 1995. Dasar-dasar Akuntansi 2. Edisi Kelima, Penerbit Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta
29