Download - Proposal Elter Wahyu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini berkembang begitu pesat,
dikarenakan banyak orang yang menginginkan semua pekerjaannya dapat diselesaikan
dengan mudah. Salah satunya dengan teknologi. Dengan adanya teknologi yang
berkembang, elektromedik juga berperan dalam menunjang kegiatan dalam bidang
kesehatan.
Dari latar belakang diatas maka saya sebagai mahasiswa elektromedik dituntut
untuk lebih kreatif untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan saat ini.
Untuk saat ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti mengenai op amp sebagai
rangkaian komparator inverting dan non inverting.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam praktikum ini yaitu bagaimana fungsi dan cara kerja
op amp sebagai komparator.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa itu op amp (operasional amplifier) ?
2. Bagaimana perbedaan op amp sebagai rangkaian komparator inverting dan non
inverting ?
3. Apa fungsi op amp sebagai rangkaian komparator inverting ataupun non inverting
dengan driver relay?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk pembelajaran mata kuliah elektronika terintegrasi mengenai op amp
sebagai rangkaian inverting komparator dan non inverting komparator
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa itu op amp sebagai rangkaian komparator inverting dan
non inverting dengan driver relay.
2. Mengetahui fungsi dari op amp sebagai rangkaian komparator inverting
dan non inverting dengan driver relay.
1
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat teoritis
Dapat mengetahui karakteristik op amp sebagai rangkaian komparator
inverting dan non inverting komparator .
1.5.2 Manfaat praktis
Untuk mengetahui perbedaan dari op amp sebagai rangkaian komparator
inverting dan non inverting dengan menggunakan driver relay ataupun tidak
menggunakan driver relay. Serta dapat mengetahui fungsi dari rangkaian
tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori dasar
2.1.1 Penguat operasioanal (Op Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang
berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial yang telah
dijelaskan di atas. Penguat operasional memiliki dua masukan dan satu
keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja
dengan baik, penguat operasional memerlukan tegangan catu yang simetris
yaitu tegangan yang beharga positif (+V) dan tegangan yang berharga negatif
(-V) terhadap tanah (ground)
2.1.2 Komperator disebut suatu detector beban nol karena tegangan keluaran secara
ideal men-switch dari rendah ketinggi. Tegangan yang masuk menghasilkan
saturasi Vin(min) =±VsatAol¿
¿ . “Jika Vsat=14V keluaran sekitar -14 samapai
+14V, perolehan tegangan terbuka 100.000 tegangan masukan menghasilkan
saturas Vin(min) = ±14V
100.000 =+¿ ¿0,14mV. Hal ini tegangan masukan lebih
positif dari +0,014mV menjadi saturasi positif dan tegangan masukan lebih
negative -0,014mV menjadi saturasi negative.” (Prinsip Elektronika, Malvino
2004).
Komparator dapat disebut detektor level tegangan, seperti untuk nilai tetap dari
Vref, tingkat tegangan Vin dapat dideteksi. Sebuah rangkaian komparator pada
Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input
dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi.
Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan
Vin dan Vref..
Terdapat dua macam komparator antara lain :
Komparator Non-Inverting
Pada Non-Inverting Comparator, tegangan input dipasang pada saluran
non-inverting (+) dan tegangan referensi pada saluran inverting (-). Pada
rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref, maka
tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih
3
kecil dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -
VEE).
Komparator Inverting
Pada Inverting Comparator tegangan input (Vin) dihubungkan pada
saluran inverting (-) dan tegangan referensi (Vref) pada saluran non-
inverting (+). Tegangan referensi dapat menggunakan sumber catu daya
tegangan konstan atau rangkaian pembagi tegangan.
2.2 Jenis – jenis komponen yang akan anda gunakan?
1. Pcb dot\bolong
2. Multimeter
3. Power Supply
4. Jumper
5. Resistor
6. IC LM 324
7. Led
4
-
+V I N
V I NV O U T
V S
AT
+V
SA
T-
2.3 Gambar komponen
5
Nama Simbol Gambar
LED
http://san-eshop.com/images/LED/led3mm.jpg
IC LM 741
http://www.circuitstoday.com/wp-content/
uploads/2011/11/Op-amp.jpg
Resistor
https://lh3.ggpht.com
Potensiometer
http://lapantech.com/image/cache/data/trimpot-
400x400.jpg
BAB III
METODE PENILITIAN
6
3.1 Alur Blok Diagram Rangkaian
3.2 Perancangan Rangkaian
3.2.1 Alur Blok Diagram Rangkaian
7
V Out dari
sensor LDR
Sensor
LDR
Vout sensor
disebut juga
Vin pada IC
op-amp
V Out IC op-
amp menuju
LED
V Out IC op-
amp menuju
transistor
LED HijauSTARTRELAY
LED MerahSTOP
Beban
ON
Beban
OFF
+1 2 V
+1 2 V
-1 2 V
-
+V R E F
V I NV O U T
V S
AT
+V
SA
T-
LE D H ija u
+1 2 V
LE D m e ra h
R
P O T
R
R e s is to r
P O T
+1 2 V
RL E D m e ra h
L E D H ija u
+1 2 V
R e s is t o r
-1 2 V
+1 2 V-
+V I N
V R E FV O U T
V S
AT
+V
SA
T-
R
3.2.2 Rangkaian non Inverting
3.2.3 Rangkaian Inverting
3.4 Cara Kerja Blok Rangkaian
8
Input
Reverensi
OtputKomperator
oror
Driver
RelayKomparatorSENSOR
Dengan mengatur tegangan referensi agar sensor dapat membuat beban bekerja. Perbedaan V
in dan V sat akan mengeluarkan output salah satu dari V sat. Apabila rangkaian inverting V
in kurang dari V ref maka ouput sama dengan V sat- maka LED merah akan menyala,
akibatnya transistor NPN tidak mengalami saturasi dan relay pada posisi Normally Close.
Apabila rangkaian non-inverting V in lebih besar dari V ref maka ouput sama dengan V sat+,
maka LED hijau akan menyala, akibatnya transistor NPN mengalami saturasi dan relay
berpindah pada posisi Normally Open.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
9
4.1 Tabel Data Hasil Percobaan Komparator Inverting
Vref : 5 volt R : 550 Ω
V in (Volt) Vout (Volt ) Kondisi LED
Hijau Merah
1 12 Nyala Mati
3 12 Nyala Mati
6 -11 Mati Nyala
8 -11 Mati Nyala
10 -11 Mati Nyala
4.2 Tabel Data Hasil Percobaan Komparator Non Inverting
Vref : 5 volt R : 550 Ω
V in (Volt) Vout (Volt ) Kondisi LED
Hijau Merah
1 -11 Mati Nyala
3 -11 Mati Nyala
6 12 Nyala Mati
8 12 Nyala Mati
10 12 Nyala Mati
4.3 Analisa Data
Pada Komperator Inverting jika Vin lebih besar dari Vref maka Vout nilainya
negatif dan nilai Vout juga lebih kecil dari Vref. Sehingga kondisi LED warna hijau mati
dikarenakan LED warna hijau digunakan untuk indikator bila tegangan yang keluar
positif dan LED warna merah nyala karena LED tersebut digunakan untuk indicator bila
tegangan yang keluar adalah negatif.
Pada Komperator Non Inverting adalah kebalikan dari Komperator Inverting jika
Vin lebih kecil dari Vref maka Vout nilainya negatif dan nilai Vout juga lebih kecil dari
Vref. Sehingga kondisi LED warna hijau mati dikarenakan LED warna hijau digunakan
10
untuk indikator bila tegangan yang keluar positif dan LED warna merah nyala karena
LED tersebut digunakan untuk indicator bila tegangan yang keluar adalah negatif.
4.4 KESIMPULAN
Berdasarkan pratikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa membuat
op amp sebagai rangkaian komparator inverting dan non inverting membutuhkan waktu
dalam perangkaiannya, harus teliti dalam memasang kaki - kaki IC nya kalau tidak sesuai
bisa menyebabkan IC tersebut rusak, dan memasang kaki LED juga jangan sampek
kebalik harus dicek dengan multimeter, dengan pratikum kita sudah dapat
membandingkan dan menganalisis keluaran dari rangkaian komparator inverting dan non
inverting.
DAFTAR PUSTAKA
11
http://www.bing.com/images/search?q=lampu
%20led&qs=n&form=QBIRMH&pq=lampu%20led&sc=8-4&sp=-1&sk=
http://faricha-ariefzh.blogspot.co.id/2012/05/prinsipkerja-komparator.html
http://basukidwiputranto.blogspot.co.id/2014/04/op-amp-sebagai-komparator.html
http://www.bing.com/images/search?q=lm 324&&form=IDIVXX
http://www.bing.com/images/search?q=lampu
%20led&qs=n&form=QBIRMH&pq=lampu%20led&sc=8-4&sp=-1&sk
12