Download - Proposal Evapro Ayesha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI EKSKLUSIF
2.1.1 Pengertian ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu tanpa disertai makanan dan
minuman lain termasuk air selama 6 bulan setelah lahir, namun diperbolehkan
untuk mendapat Oral Rehydration Salt (ORS), drops, sirup (vitamin, mineral, dan
obat-obatan).5
WHO merekomendasikan ibu di seluruh dunia untuk memberikan ASI
eksklusif kepada bayi dalam 6 bulan pertama sejak lahir untuk mencapai
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal. Setelahnya baru dapat
diberikan makanan pelengkap disertai pemberian ASI sampai usia 2 tahun.6
2.1.2 Faktor kekebalan yang terdapat dalam ASI
1. Imunoglobulin A
Imunoglobulin (Ig) merupakan faktor protektif utama yang telah
diidentifikasi dalam ASI dan tetap yang paling diselidiki secara menyeluruh
sampai saat ini. Secretory IgA (SIgA), Ig yang paling penting dalam ASI,
diproduksi oleh sel plasma ibu dan dilepaskan ke disekresikan ke dalam ASI.
Antibodi mengikat struktur mikroba yang ditemui pada permukaan mukosa ibu,
yang meliputi struktur antigenik pada mikroorganisme normal maupun patogen,
dan antigen dalam makanan. SIgA resisten terhadap pencernaan dan fungsi dalam
usus bayi dengan mengikat antigen dalam lumen. Ini membuat potensi patogen
kurang infektif tetapi juga dapat memodulasi pembentukan mikroorganisme
normal usus karena ibu adalah sumber yang paling penting dari bakteri kolonial
dan SIgA dalam ASI dapat mengenali mikroba yang berasal dari ibu. SIgA juga
mengikat antigen dalam makanan yang dapat mengurangi alergenisitas.
Konsentrasi SIgA dalam ASI yang tertinggi terdapat dalam kolostrum dan
menurun pada ASI matur.7
1
Tabel 1. Definisi WHO tentang asupan pada bayi8
Kategori Asupan yang diterima bayi
Dapat mengandung Tidak boleh mengandung
ASI eksklusif
ASI ORS, drops, sirup (vitamin, mineral, obat-obatan)
Makanan atau minuman apapun
ASI predominan
ASI sebagai sumber predominan dari asupan
Minuman tertentu seperti air, dan jus buah. ORS, drops, sirup (vitamin, mineral, obat-obatan)
Makanan atau minuman apapun (seperti susu yang bukan berasal dari manusia dan susu formula)
Makanan pelengkap ASI
ASI disertai makanan padat atau lunak tambahan
Makanan dan minuman apapun termasuk susu yang bukan berasal dari manusia dan susu formula
-
ASI ASI disertai makanan padat atau lunak tambahan
Makanan dan minuman apapun termasuk susu yang bukan berasal dari manusia dan susu formula
-
Bottle-feeding
Minuman apapun (termasuk ASI) atau makanan lunak yang diminum dari dot bayi
Makanan dan minuman apapun termasuk susu yang bukan berasal dari manusia dan susu formula
-
2. κ-kasein dan α-laktalbumin
Protein ASI tertentu seperti κ-kasein dan α-laktalbumin, merupakan
sumber nutrisi penting asam amino untuk bayi, juga berfungsi sebagai
antimikroba.9
Selain itu, sejumlah komponen bioaktif ASI yang fungsi utamanya
meningkatkan penyerapan nutrisi telah diteliti bahwa memiliki sifat antimikroba.
Dengan demikian komponen ini berfungsi juga sebagai nutrisi pelindung.
Komponen ini termasuk iron-binding protein laktoferin dan haptocorrin, yang
mengikat vitamin B12.9
3. Lisozim
Lisozim merupakan enzim yang mampu menghancurkan bakteri Gram-
negatif dengan merusak dinding sel. Lisozim ditemukan dalam jumlah yang
signifikan dalam ASI.8
2
Oligosakarida, dapat bertindak sebagai molekul reseptor pemancing
spesifik untuk mikroba patogen. Bakteri yang terikat oligosakarida pada ASI tidak
dapat menempel ke sel epitel usus.8
4. Sitokin
ASI telah diteliti mengandung beberapa sitokin, seperti interleukin (IL) 1β,
IL-6, IL-8, IL-10, Tumor Necrosis Factor α (TNF-α), dan Transforming Growth
Factor β (TGF-β). Meskipun sitokin-sitokin ini merupakan imunomodulator,
beberapa juga dapat bersifat antiinflamator, yang berperan mengurangi efek dari
infeksi.9
2.1.3 Manfaat ASI
1. Manfaat bagi bayi
Berdasarkan beberapa studi epidemiologi, ASI dapat menjadi faktor
proteksi terhadap berbagai infeksi, seperti infeksi saluran pencernaan, saluran
pernapasan, dan infeksi lainnya. ASI juga dapat memberikan nutrisi yang baik,
termasuk mencegah terjadinya obesitas dan kurang gizi.10 ASI juga diteliti dapat
meningkatkan perkembangan fungsi kognitif pada bayi.11 Selain itu pemberian
ASI juga dapat meningkatkan refleks menghisap bayi saat pertama menyusu dari
ibu.12
2. Manfaat bagi ibu
Menyusui dapat memberi keuntungan dalam aspek ekonomi karena dapat
membantu mengurangi biaya pengeluaran secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung menyusui dapat mengurangi biaya untuk membeli susu
formula bayi, sedangkan secara tidak langsung menyusui dapat mengurangi biaya
dan waktu yang terbuang disebabkan oleh anak yang sakit.
Dengan menyusui secara eksklusif, dapat menunda haid dan kehamilan,
sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum
dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
3
Menyusui dapat menjadi faktor protektif terhadap terjadinya kanker
payudara pada ibu. Beberapa studi menyatakan bahwa semakin lama durasi
menyusui akan menjadi semakin protektif.13
Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan
meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI.12
3. Manfaat bagi ibu dan bayi
Menyusui dapat meningkatkan interaksi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan
perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.12
Kontak langsung pada ibu dan bayi dapat menimbukan ikatan kasih
sayang karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact).
Bayi akan merasa aman karena merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar
denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
2.1.4 Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI, tidak hanya
faktor pengetahuan ibu tetapi ada faktor lainnya, faktor-faktor ini diantaranya
adalah pemberian makanan pralakteal, pekerjaan ibu, faktor psikologis ibu, dan
lainnya.
Faktor pengetahuan ibu dapat mempengaruhi pemberian ASI, dimana ibu
kemungkinan belum memahami pentingnya ASI eksklusif pada bayi dan apa
manfaat dari pemberian ASI eksklusif.
Pemberian makanan prelakteal juga dapat mempengaruhi pemberian ASI.
Pemberian makanan atau minuman pralakteal adalah pemberian makanan atau
minuman kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar, biasanya telah dilakukan
dalam 3 hari pertama. Beberapa studi mengungkap bahwa alasan ibu memberi
makanan prelakteal pada bayi adalah karena ASI belum keluar dan bayi menangis
terus, sehingga ibu berpikir bahwa pemberian ASI tidak cukup lalu bayi diberikan
makanan lainnya.12
4
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pemberian ASI. Seperti
pengaruh dari lingkungan keluarga, berupa dukungan dari keluarga dan pasangan,
suasana dalam keluarga, dan pekerjaan rumah tangga. Pada ibu yang bekerja,
lingkungan pekerjaan juga bisa mempengaruhi, misalkan jam kerja yang padat
sulit untuk menyusui bayi, serta stress dalam pekerjaan.14
5
BAB III
DATA UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS
PELA MAMPANG II
3.1. DATA UMUM
3.1.1 Keadaan Geografi dan Lingkungan
Wilayah Kelurahan Pela Mampang adalah daerah dengan luas wilayah
162,30 Ha yang terdiri dari 12 RW dan 145 RT, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jalan Kapten P. Tendean, Kelurahan Kuningan
Barat
Sebelah Selatan : Jalan Bangka XI dan Jalan Bangka XII, Kelurahan
Bangka
Sebelah Barat : Kali Krukut, Kelurahan Pulo, Kecamatan
Kebayoran Baru
Sebelah Timur : Kali Mampang, Kelurahan Mampang Prapatan dan
Kelurahan Tegal Parang
Sedangkan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II, wilayah kerjanya
meliputi 6 RW, yaitu RW 01, 02, 03, 05, 011 dan 013.
Daerah Rawan Banjir
Pada wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II terdapat
beberapa RW yang termasuk dalam daerah rawan banjir yaitu RW 05 dan
RW 011.
Tabel 2. Daerah Rawan Banjir
RW Jumlah RT Lokasi Rawan Banjir % Daerah Banjir
05 7 02, 07, 08, 09, 010, 012, 015 25 %011 4 03, 04, 014, 015 20 %
Total 11 45 %
6
Daerah Rawan Penyakit DBD
Semua RT/RW dalam wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II,
merupakan daerah Rawan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tabel 3. Daerah Rawan Penyakit DBD
No RW RT1 01 142 02 163 03 204 05 115 011 156 013 13
Gambar 3. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
3.1.1. Data Demografi
1. Jumlah Penduduk
7
Jumlah penduduk dalam wilayah Pela Mampang sebanyak 50.703 jiwa,
dengan rincian
o Laki-laki : 25.878 jiwa (51,03%)
o Perempuan : 24.825 jiwa (48,96%)
a. Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Penduduk Kelurahan Pela Mampang dikelompokkan menjadi anak-
anak 0-14 tahun sebanyak 12.662 orang (24,97%), penduduk usia
produktif usia 15-59 tahun sebanyak 34.665 orang (68,36%) dan lansia
sebanyak 3.376 orang (6,65%).
Tabel 4. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Umur dan Jenis KelaminKelompok
UmurTahun
Jenis Kelamin KumulatifLaki-Laki PerempuanJumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
0 – 4 2078 8,02% 1881 7,57% 3959 7,80%5 – 9 2232 8,62% 2141 8,62% 4373 8,62%
10 – 14 2260 8,73% 2070 8,33% 4330 8,53%15 – 19 1974 7,62% 1916 7,71% 3890 7,67%20 – 24 1818 7,02% 1770 7,12% 3588 7,07%25 – 29 1946 7,51% 1991 8,02% 3937 7,76%30 – 34 2415 9,33% 2441 9,83% 4856 9,57%35 – 39 2468 9,53% 2300 9,26% 4768 9,40%40 – 44 2313 8,93% 2189 8,81% 4502 8,87%45 – 49 2051 7,92% 1814 7,30% 3865 7,62%50 – 54 1494 5,77% 1496 6,02% 2990 5,89%55 – 59 1150 4,44% 1119 4,50% 2269 4,47%
>60 1679 6,48% 1697 6,83% 3376 6,65%Total 25878 100% 24825 100% 50703 100%
Dari profil penduduk Kelurahan Pela Mampang, dapat dihitung
perbandingan seperti :
Sex ratio
SR = Jumla h penduduk laki− laki
Jumla h penduduk perempuan x 100%
= 25.87824.825 x 100% = 104%
Dari hasil perhitungan yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa setiap
100 penduduk wanita terdapat 104 penduduk laki-laki.
8
b. Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kelurahan Pela Mampang yang terbanyak adalah
karyawan swasta yaitu sebanyak 14.753 orang (29,09%), diikuiti oleh
pelajar/mahasiswa sebanyak 11.475 orang (22,63%), ibu rumah tangga sebanyak
9.379 orang (18,49%), pengusaha/wiraswasta sebanyak 2.794 orang (5,51%),
buruh sebanyak 525 orang (2,46%), jasa sebanyak 1.160 orang (2,28%), PNS
sebanyak 693 orang (1,36%), pensiunan sebanyak 614 orang (1,21%), pedagang
sebanyak 525 orang (1,03%), TNI/POLRI sebanyak 206 orang (0,4%) dan lain-
lain sebanyak 7.855 orang (15,49%).
Pekerjaan Jumlah PersentaseTNI/POLRI 206 0,4%PNS 693 1,36%Karyawan Swasta 14753 29,09%Pengusaha/Wiraswasta 2794 5,51%Buruh 1249 2,46%Pedagang 525 1,03%Pensiunan 614 1,21%Jasa 1160 2,28%Ibu Rumah Tangga 9379 18,49%Pelajar/Mahasiswa 11475 22,63%Lain-lain 7855 15,49%
Total 50703 100% Tabel 5. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Mata Pencaharian
c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Pela Mampang yang
terbanyak adalah penduduk yang tamat SMA/sederajat yaitu sebanyak
18.466 orang (36,41%), diikuti oleh belum sekolah/tidak sekolah sebanyak
7.571 orang (14,93%), tamat sarjana/universitas sebanyak 5.979 orang
(11,79%), tamat SMP/sederajat sebanyak 5.505 orang (10,85%), pernah
sekolah SD tapi tidak tamat sebanyak 5442 orang (10,73%), tamat
SD/sederajat sebanyak 5326 orang (10,5%) dan tamat diploma sebanyak
2414 orang (4,76%).
Tabel 6. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Tingkat Pendidikan
9
Pendidikan Jumlah PersentaseBelum Sekolah/Tidak Sekolah 7571 14,93%Pernah Sekolah SD tapi Tidak Tamat 5442 10,73%Tamat SD/Sederajat 5326 10,50%Tamat SMP/Sederajat 5505 10,85%Tamat SMA/Sederajat 18466 36,41%Tamat Diploma 2414 4,76%Tamat Sarjana/Universitas 5979 11,79%
Total 50703 100%
d. Berdasarkan Agama
Di Kelurahan Pela Mampang terdapat 5 jenis agama yang dianut oleh
penduduknya. Pemeluk agama Islam adalah yang terbanyak yaitu
sebanyak 46.719 orang (92,14%), diikuti oleh Kristen Protestan sebanyak
2280 orang (4,49%), Katolik sebanyak 1543 orang (3,04 %), Buddha
sebanyak 53 orang (0,1%), dan Hindu sebanyak 47 orang (0,21%).
Tabel 7. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Agama
Agama Jumlah PersentaseIslam 46719 92,14%
Kristen 2280 4,49%Katolik 1543 3,04%Budha 53 0,1%Hindu 108 0,21%Total 50703 100%
2. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang II meliputi 5 buah TK, 3 buah SD, 1 buah SMP, 1 buah SMA, dan 4
buah Madrasah.
Tabel 8. Jumlah sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Jenis
FasilitasLokasi RW Jumlah01 02 03 05 011 013
TK 1 1 1 1 0 1 5SD 1 2 0 0 0 0 3SMP 0 0 1 0 0 0 1SMA 0 0 0 0 0 0 0Madrasah 0 1 3 0 0 0 4
Total 2 5 5 1 0 1 14
10
3. Fasilitas Umum
Fasilitas umum di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
meliputi 6 buah masjid dan 1 buah pasar.
Tabel 9. Jumlah fasilitas umum di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Jenis Fasilitas
Lokasi RW Jumlah01 02 03 05 011 013Masjid 1 1 1 1 1 1 6Pasar 0 0 0 0 1 0 1
Total 1 1 1 1 2 1 7
4. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Pela Mampang II meliputi 1 puskesmas, 2 klinik 24 jam, 5 praktek dokter swasta,
8 praktek bidan swasta, 3 praktek dokter gigi, 3 praktek dokter spesialis, 28
posyandu, dan 3 apotek.
Tabel 10. Jumlah fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang II
Jenis Fasilitas Lokasi RW Jumlah01 02 03 05 011 013Puskesmas 0 1 0 0 0 0 1Klinik 24 Jam 0 1 0 1 0 0 2Dokter Swasta 3 0 2 0 0 0 5Bidan Swasta 0 2 4 0 1 1 8Praktek dokter gigi 2 1 0 0 0 0 3Praktek Spesialis 3 0 0 0 0 0 3Klinik Rontgen 0 0 0 0 0 0 0Laboratorium 0 0 0 0 0 0 0Apotek 1 1 1 0 0 0 3Posyandu 4 5 7 3 5 4 28
3.2. DATA KHUSUS
3.2.1 Sejarah Puskesmas
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II, yang pada awal Puskesmas Pela
Pelita didirikan pada tahun 1976 dengan biaya dari Anggaran Inpres, diatas tanah
milik Pemerintah DKI Jakarta seluas 422 m2.
11
Puskesmas telah mengalami perbaikan/renovasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu
pada :
Pertama : Tahun 2003
Kedua : Tahun 2008
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II terletak di Jalan Bangka II Gang
V RT 007 RW 02 Kelurahan Pela Mampang Kecamatan Mampang Prapatan
Jakarta Selatan.
Pejabat Puskesmas :
- dr. Eni Tahun 1976 - 1985
- dr. Amendi Tahun 1985 - 1988
- dr. Ratnasari Tahun 1988 - 2005
- drg. Susilowati Tahun 2005 - 2007
- drg. Elon Tahun 2007 – 2015
- dr. Erny Masyitah Tahun 2015 - sekarang
3.2.2 Visi dan Misi Puskesmas
Visi :
Menjadikan Puskesmas sebagai unit Pelayanan Kesehatan yang memuaskan
dan menjadi pilihan bagi masyarakat keluran Pela Mampang II.
Misi :
A. Pengembangan sumber daya manusia
B. Peningkatan manajemen Puskesmas
C. Pengembangan Kemitraan
D. Pemberdayaan Peran serta Masyarakat
E. Peningkatan sarana Puskesmas
12
KEPALA PUSKESMAS
dr. Erny Masyitah
APOTEKDhany Rezky
KAMAR TINDAKANDoni Alfian
Sujoko Sumargianto
RUANG KIA/KBBd. Enen Suciati
RUANG BPG
drg. Runggu
Corry Ratnaningrum
RUANG BPU
dr. Erny Masyitah
TATA USAHAAnita Sukmawati
KLINIK MTBS
Bd. Enen Suciati
3.2.3 Organisasi
3.2.4 Manajemen Puskesmas
1. Perencanaan
Penyusunan rencana tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan
cakupan seluruh program prioritas yang sesuai dengan masalah yang
ditemukan serta untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menghambat
peningkatan pelayanan di Puskesmas.
Rencana kebutuhan barang unit dibuat setiap tahun sesuai
kebutuhan dan anggaran yang diberikan untuk Puskesmas.
13
Pertemuan bulanan, lintas program dan lintas sektoral terkait
dilakukan setiap bulan, guna mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan semua program dilaksanakan sesuai dengan periode yang
ditetapkan:
- Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan secara harian, mingguan,
bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
- Pengamatan dan pembinaan, meliputi kegiatan dalam gedung dan luar
gedung setiap bulan.
- Pengelolaan penerimaan, pemakaian dan penyimpanan obat, serta
vaksin dilaksanakan secara harian, mingguan, bulanan, triwulan,
semester dan tahunan.
- Pemanfaatan dan perawatan Alat kesehatan dan non Alat kesehatan
serta kebersihan dilaksanakan secara harian, mingguan, bulanan,
triwulan, semester dan tahunan.
3. Penilaian
Evaluasi kinerja pegawai dilaksanakan setiap bulan dengan
pembuatan laporan bulanan dan tahunan.
3.2.5 Sarana dan Prasarana Puskesmas
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II memiliki sarana pelayanan
sebagai berikut
Dibangun tahun 1976
Perbaikan gedung terakhir dilakukan tahun 2008
Luas Tanah : + 466 m2
Luas Bangunan : + 200 m2
Daya Listrik : 3500 watt
Telepon : 1 buah
Sumber Air : Jetpam
Transportasi : 2 (dua) buah Sepeda Motor
14
(1 Yamaha RX King dan 1 Honda Supra
Fit)
Bangunan terdiri atas :
Tabel 11. Ruang Pelayanan di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Nama Ruangan JumlahLoket 1Ruang Tunggu 2Balai Pengobatan Umum 1KIA/KB/MTBS 1Ruang Pertemuan 1Ruang Tindakan/Suntik 1Balai Pengobatan Gigi 1Apotik 1Pantry 1Kamar Mandi 2
3.2.6 Ketenagaan Puskesmas
1. Ketenagaan karyawan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
berdasarkan profesi, sampai dengan Januari 2016 adalah :
Tabel 12. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Profesi di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Jenis Profesi BanyaknyaDokter Umum 1Dokter Gigi 1Pelaksana Keperawatan 2Pelaksana Kebidanan 1Perawat GigiAsisten Apoteker
11
Tata Usaha 1Kebersihan 1Penjaga 1
Jumlah 9 orang
2. Ketenagaan karyawan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
berdasarkan pendidikan, sampai dengan Januari 2016 adalah :
Tabel 13. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Jenis Profesi BanyaknyaSarjana Kedokteran Umum 1Sarjana Kedokteran Gigi 1Akademi Kebidanan (DIII) 1Sekolah Perawat Kesehatan (DIII) 2Sekolah Perawat Gigi (DIII) 1
15
Sekolah Asisten Apoteker (DIII)Sekolah Administrasi (DIII)
11
Sekolah Menengah AtasSekolah Dasar
11
Jumlah 9 orang
3.2.7 Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang II Bulan Oktober – Desember 2015
Berdasarkan pendataan periode Oktober-Desember 2015, infeksi akut pada
saluran napas bagian atas mempunyai frekuensi tertinggi sebesar 1.284 penderita
(34,6%) dari 3.710 penderita, diikuti oleh penyakit gigi dan mulut sebanyak 716
penderita (20,91%), gastritis sebanyak 398 penderita (10,72%), penyakit
hipertensi sebanyak 379 penderita (10,21%), penyakit kulit sebanyak 349
penderita (9,4%), penyakit otot dan tulang sebanyak 327 penderita (8,81%), diare
sebanyak 95 penderita (2,56%), penyakit mata 55 penderita (1,48%), penyakit
asma sebanyak 27 penderita (0,72%), diabetes mellitus sebanyak 20 penderita
(0,54%).
Tabel 14. Jumlah 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Periode Januari – Juli 2015
No Diagnosis Penyakit Jumlah Kunjungan Persentase1 ISPA 1284 34,6%2 Gigi dan mulut 776 20,91%3 Gastritis 398 10,72%4 Hipertensi 379 10,21%5 Kulit 349 9,4%6 Penyakit otot dan tulang 327 8,81%7 Diare 95 2,56%8 Mata 55 1,48%9 Asma 27 0,72%10 DM 20 0,54%
Total 3710 100%
3.2.8 Program Pokok Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang
mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
16
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut
adalah :
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Lingkungan
d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
e. Upaya Promosi Kesehatan
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Jiwa
c. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
e. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
f. Upaya Kesehatan Olah Raga
g. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Upaya Kesehatan Inovasi
a. Rawat Inap
b. Laboratorium
c. EKG
d. Apotek
e. Radiologi
f. Klinik Gizi
g. Klinik sanitasi
h. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan
17
3.2.9 Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
o Pelayanan KIA dikelola oleh satu orang bidan dan dilakukan setiap
hari Senin-Jumat.
o Pelayanan pemeriksaan kehamilan dilakukan setiap hari Selasa dan
Kamis.
o Pelayanan KB dilakukan hari Senin s/d Jumat.
o Pelayanan imunisasi untuk bayi dilakukan setiap hari Senin dan Rabu.
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Tujuan dari program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian ibu bersalin, bayi dan anak, meningkatkan jangkauan dan
mutu pelayanan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak prasekolah dan
murid taman kanak-kanak, serta meningkatkan cakupan persalinan oleh
tenaga terlatih khususnya tenaga kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan di dalam gedung (Puskesmas) dan di luar
gedung (Posyandu) meliputi :
Pelayanan kepada bumil, buteki, bayi dan anak.
Memberikan imunisasi kepada bayi dan ibu hamil
Pembinaan murid Taman Kanak-Kanak
Penyuluhan kesehatan
Gerakan Sayang Ibu (GSI), diantaranya pendataan ibu hamil risiko
tinggi, pemantauan dan penyuluhan khusus untuk bumil resti dari
keluarga/masyarakat sekitar, dan pendataan donor darah.
Selama bulan Oktober-Desember 2015, terdapat 1 program yang
cakupan kegiatannya masih belum mencapai target. Program tersebut ialah
kunjungan balita (47,5%). Sedangkan program lainnya cakupan
kegiatannya sudah mencapai target.
18
Tabel 15. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA di Puskesmas Pela Mampang II Bulan Oktober-Desember 2016
Indikator Target (%)
Sasaran1
Tahun
SasaranBulan
Berjalan
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen
(%)Kunjungan bumil K1 100 477 119 131 110% 110%Kunjungan bumil K4 96 477 119 126 105,8% 110,2%Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 90 95 24 25 104,1% 115,6%
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
95 455 114 118 103,5% 109%
Kunjungan nifas 95 433 108 118 109,2% 115%Kunjungan neonatus 1 100 455 114 118 103,5% 103,5%Kunjungan neonatus 97 433 108 118 109,2% 112,5%Penanganan komplikasi neonatus
80 65 16 16 100% 125%
Kunjungan bayi 95 433 108 105 97,2% 102,3%Kunjungan balita 90 2427 607 260 42,8% 47,5%
b. Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) merupakan perencanaan kehamilan,
jarak antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat
dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki.
Selama bulan Oktober-Desember 2015, didapatkan jumlah peserta
KB aktif di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II telah mencapai target,
yaitu sebesar 803 akseptor KB aktif (78.6%).
Tabel 16. Hasil Kegiatan Pelayanan KB di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Bulan Oktober-Desember 2015
Indikator Target (%)
Sasaran1
Tahun
SasaranBulan
Berjalan
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen
(%)Jumlah peserta KB aktif 70 4.085 1021 803 78.6% 112.3%
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
19
Tujuan program ini adalah meningkatkan gizi seluruh anggota
masyarakat terutama pada sasaran bayi, balita, ibu hamil dan ibu
menyusui. Kegiatan yang dilakukan antara lain pembinaan dan pelayanan
gizi dengan jalan melakukan monitoring status gizi masyarakat pada
kegiatan Puskesmas dan di Posyandu, yang meliputi penimbangan balita,
pemberian tablet vitamin A dosis tinggi pada anak balita di Posyandu dan
murid taman kanak-kanak, pemberian tablet Besi pada ibu hamil,
pemberian makanan tambahan, dan memberikan penyuluhan.
Jenis kegiatan:
a. Pemantauan dan Pertumbuhan BalitaIndikator:
1) Cakupan program (K/S) sebesar 101.4%
2) Partisipasi masyarakat (D/S) sebesar 96%
3) Kesinambungan program UPGK (D/K) sebesar 121,4%
4) Tren kecenderungan status gizi (N/D) sebesar 85%
5) Efektivitas program (N/S) sebesar 100%
Dari kelima indikator pemantauan dan pertumbuhan balita yang
masih belum mencapai target pada Oktober-Desember tahun 2015 adalah
partisipasi masyarakat (D/S) dan tren kecenderungan status gizi (N/D).
Tabel 17. Hasil Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Oktober-Desember 2015
Indikator Target (%)
SasaranBulan
Berjalan
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen
(%)Cakupan program (K/S) 95 4937 4762 96,4% 101.4%Partisipasi masyarakat (D/S) 85 4937 4049 82% 96%Kesinambungan program UPGK (D/K) 70 4762 4049 85% 121,4%
Tren kecenderungan status gizi (N/D) 65 4049 2219 55% 85%
Efektivitas program (N/S) 45 4937 2219 45% 100%
b. Pelayanan gizi
Indikatornya adalah :
1.1.1 Cakupan ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
sebesar 145%
20
1.1.2 Cakupan bumil yang diberi 90 tablet Fe sebesar 85,7%
1.1.3 Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif sebesar 70,7%
Dari data Oktober-Desember tahun 2015, indikator
pelayanan gizi yang masih belum mencapai target adalah ibu nifas
yang mendapatkan kapsul vitamin A, ibu hamil yang diberi 90
tablet Fe, dan balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif.
Tabel 18. Hasil Kegiatan Pelayanan Gizi di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Oktober-Desember 2015
Indikator Target (%)
Sasaran1
Tahun
SasaranBulan
Berjalan
CakupanPencapaia
n (%)Kegiatan
Persen (%)
Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
85 433 108 133 123,1% 145%
Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
80 1474 368 208 56,6% 70,7%
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe 95 477 119 97 81,5% 85,7%
3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian serta
mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit.
Jenis Kegiatan:
a. P2 Diare
Indikator :
Cakupan balita dengan diare yang ditemukan dan ditangani
sesuai dengan standar adalah sebesar 70,4%.
Tabel 19. Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Bulan Oktober-Desember 2015
Indikator Target (%)
Sasaran1 Tahun
SasaranBulan
Berjalan
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen
(%)Balita dengan diare 100 1705 426 300 70,4% 70,4%
21
yang ditangani
b. P2 TB Paru
Indikator :
Penemuan pasien baru TB Paru BTA Positif sebesar 72%.
Tabel 20. Hasil Kegiatan P2 TB BTA Positif Puskesmas Kelurahan Pela II Mampang Bulan Oktober-Desember 2015
Indikator Target (%)
Sasaran1
Tahun
SasaranBulan
Berjalan
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen
(%)Penemuan pasien baru TB BTA Positif 100 44 11 8 72% 72%
c. Imunisasi
Indikator :
HB0 cakupannya sebesar 148%
BCG cakupannya sebesar 151%
DPT/HB(1) cakupannya sebesar 146%
DPT/HB(2) cakupannya sebesar 151%
DPT/HB(3) cakupannya sebesar 185%
Polio(1) cakupannya sebesar 151%
Polio(2) cakupannya sebesar 150%
Polio(3) cakupannya sebesar 151%
Polio(4) cakupannya sebesar 199%
Campak cakupannya sebesar 170%
Dari hasil kegiatan imunisasi periode Oktober – Desember 2015,
seluruh indikator sudah mencapai target.
Tabel 21. Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Oktober - Desember 2015
Indikator Target (%)
Sasaran1
Tahun
SasaranBulan
Berjala
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Perse
n (%)
22
nHBO 100 433 108 160 148 148BCG 100 433 108 164 151 151DPT HB Total (1) 100 433 108 158 146 146DPT HB Total (2) 100 433 108 164 151 151DPT HB Total (3) 100 433 108 200 185 185Polio 1 100 433 108 164 151 151Polio 2 100 433 108 163 150 150Polio 3 100 433 108 164 151 151Polio 4 100 433 108 215 199 199Campak 100 433 108 184 170 170
4. Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan ini bertujuan agar berubahnya, terkendalinya
atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat
dimana dapat memberikan pengaruh jelek terhadap kesehatan.
Tujuan program ini untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
pembinaan kesehatan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan meliputi :
Pengawasan dan Pembinaan Kesehatan Lingkungan Perumahan
Pengawasan dan Pembinaan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat
Umum
Pengawasan dan Pembinaan Kesehatan Lingkungan TP2M
Pengawasan dan Pembinaan Kesehatan Lingkungan Industri Kecil
Pemantauan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
Pemantauan kepadatan lalat di lingkungan Pemukiman, TTU dan TPS
Monitoring kepadatan vektor (populasi nyamuk Aedes aegypti) dengan
Gerakan PSN 30 menit dilakukan bersama tim penggerak PKK Kelurahan Pela
Mampang pada setiap Jumat Bersih. Berdasarkan data bulan berjalan dari Okober-
Desember tahun 2015, didapatkan angka bebas jentik dari pada Oktober sebesar
96,6%, November sebesar 97%, dan Desember sebesar 97,2.
Tabel 22. Hasil Kegiatan PSN Oktober 2015
No RW
Jumlah Jumlah Rumah dan TTU Hasil PengamatanABJ%RT Rumah TTU Yan
g ada Diperiksa % Diperiksa
Jumlah Jentik
Jumlah Tindakan
+ - AS 3M1 01 14 444 88 532 100 18,7 0 100 0 0 100%2 02 16 762 38 800 100 12,5 5 95 2 1 95%
23
3 03 20 1514 153 1667 100 5,9 5 95 2 1 95%4 055 011 13 806 90 896 100 11,16 1 99 1 0 99%6 013 13 496 14 510 100 20,16 6 94 3 1 94%Jumlah 76 4022 383 4405 500 68,42% 17 483 8 3 96,6%
Tabel 23. Hasil Kegiatan PSN Novrmber 2015
No RW
Jumlah Jumlah Rumah dan TTU Hasil PengamatanABJ%RT Rumah TTU Yang
ada Diperiksa % Diperiksa
Jumlah Jentik
Jumlah Tindakan
+ - AS 3M1 01 14 444 88 532 100 18,7 0 100 0 0 100%2 02 16 762 38 800 100 12,5 9 91 4 2 91%3 03 20 1514 153 1667 100 5,9 3 97 1 0 97%4 011 13 806 90 896 100 11,16 1 99 0 1 99%5 013 13 496 14 510 100 20,16 2 98 1 0 98%Jumlah 76 4022 383 4405 500 68,42% 15 485 6 3 97%
Tabel 24. Hasil Kegiatan PSN Desember 2015
No RW
Jumlah Jumlah Rumah dan TTU Hasil PengamatanABJ%RT Rumah TTU Yan
g ada Diperiksa % Diperiksa
Jumlah Jentik
Jumlah Tindakan
+ - AS 3M1 01 14 444 88 532 100 18,7 0 100 0 0 100%2 02 16 762 38 800 100 12,5 3 97 1 0 97%3 03 20 1514 153 1667 100 5,9 7 93 2 2 93%4 011 13 806 90 896 100 11,16 2 98 1 0 98%5 013 13 496 14 510 100 20,16 2 98 0 1 98%Jumlah 76 4022 383 4405 500 68,42% 14 486 4 3 97.2%
5. Upaya Promosi Kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan merupakan upaya di bidang kesehatan yang
menitikberatkan pada peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat melalui
upaya–upaya pembinaan dan pengembangan peran aktif masyarakat melalui
media penyuluhan.
Tujuan program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
jalan menanamkan pengertian tentang kebiasaan hidup sehat, membudayakan
prilaku untuk hidup sehat kepada masyarakat melalui penyuluhan kesehatan.
24
Jenis kegiatan:
a) Melakukan penyuluhan kesehatan kelompok dengan sasaran
masyarakat umum, sekolah, dan posyandu
b) Mengikutsertakan masyarakat supaya berperan aktif dalam
program kesehatan khususnya dalam kegiatan promosi posyandu
Tabel 29. Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Oktober-Desember 2015
No Materi PenyuluhanKegiatan Penyuluhan
Dalam Gedung Luar GedungFrekuensi Frekuensi
1 KIA 4 12 KB 4 -3 Gizi - -4 Imunisasi 4 65 Diare 3 16 Demam Berdarah 2 77 AIDS 1 -8 Hepatitis B - -9 ISPA 7 1
10 Rokok & Narkotik/Obat Berbahaya
- -
11 Keganasan/Kanker - -12 Penyakit Degeneratif - -13 Air & Kes. Lingkungan 1 -14 TB 6 215 Kusta/Frambusia - -16 Kes. Gigi dan Mulut - -17 Kesehatan Mata 1 -18 Kesehatan Jiwa - -19 Kesehatan Kerja - -20 Kecacingan - -21 Posbindu 1 16
Jumlah 34 34
6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan adalah upaya untuk menghilangkan penyakit dan
gejalanya, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang
khusus untuk keperluan tersebut. Tujuan dari upaya pengobatan dapat dibagi
menjadi 2 macam, yaitu:
25
a. Tujuan umum : meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan
masyarakat.
b. Tujuan khusus terdiri dari 4 komponen yaitu :
Menghentikan proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.
Mengurangi penderitaan seseorang karena sakit.
Mencegah dan mengurangi kecacatan.
Meneruskan penderita ke fasilitas yang lebih baik.
Pelayanan pengobatan di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II terdiri
dari pelayanan rawat jalan di poliklinik umum dan poliklinik gigi. Pelayanan
pengobatan dibuka setiap hari Senin-Jumat pukul 07.30-15.00 WIB dan dikelola
oleh 1 orang dokter umum dan 1 orang dokter gigi.
26
BAB V
ANALISIS MASALAH
5.1 ALUR PEMECAHAN MASALAH
Gambar 4. Siklus Pemecahan Masalah
27
Dalam melakukan pemecahan masalah hal pertama yang dilakukan
adalah mengidentifikasi masalah. Untuk mengidentifikasi masalah dapat
dilakukan dengan cara menghitung gap dari cakupan program, cakupan yang
melebihi atau kurang dari target merupakan masalah. Data yang diperoleh di
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II bulan Oktober-Desember 2015
kemudian dihitung didapatkan 28 indikator yang bermasalah.
Setelah dilakukan perhitugan didapatkan indikator yang menjadi
prioritas masalah terbesar adalah cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif dengan nilai hanlon sebesar 56.
Setelah didapatkan prioritas masalah maka langkah selanjutnya
adalah melakukan analisa hal-hal apa saja yang menjadi penyebab tidak
tercapainya target cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI
eksklusif dengan menggunakan diagram fishbone berdasarkan
pendekatan sistem dan ditentukan alternatif pemecahan masalahnya.
Setelah didapatkan aternatif pemecahan masalah maka ditentukan
prioritas pemecahan masalah dengan menggunakan metode kriteria
matriks. Berdasarkan hasil perhitungan kriteria matriks maka
didapatkan prioritas pemecahan masalah berupa penyuluhan mengenai
ASI eksklusif. Setelah didapatkan pemecahan masalah terpilih lalu dibuat
rencana kegiatan dalam bentuk POA (Plan Of Action) yang akan
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
setelah itu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencana
pemecahan masalah tersebut.
5.2 KERANGKA PIKIR MASALAH
Dari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kegiatan
Puskesmas Pela Mampang II bulan Januari sampai dengan Juni 2015, yang
masih menjadi masalah dan perlu diupayakan pemecahannya dengan
menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem adalah sebagai berikut :
28
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem
29
Input Man : SDM Dokter umum, bidan, perawat,
dan kader.
Money : sumber dana program Puskesmas dari Dinkes
Method : pendataan cakupan program, konseling antara ibu dan petugas kesehatan
Material : mediapromosi (poster, leaflet)
Proses P1 : jadwal Posyandu
dan program KIA di Puskesmas
P2 :pelaksanaan Posyandu dan KIA
P3 : pemantauan programoleh tenaga kesehatan
OutputCakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
LingkunganPengetahuan ibu menyusui, kader dan pemegang program gizi.
5.3 CAKUPAN PROGRAM PUSKESMAS YANG BERMASALAH
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data Standar
Pelayanan Minimal Puskesmas Keluarahan Pela Mampang II mulai bulan
Oktober-Desember 2015, didapatkan beberapa belum mencapai hasil yang
ditargetkan. Komponen-komponen program tersebut yaitu:
Tabel 30. Hasil Kegiatan Puskesmas yang Bermasalah
Program Pencapaian(< 100% & >100%)
Cakupan kunjungan bumil K1 110%Cakupan kunjungan bumil K4 110,2%Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 115,6%Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan 109%Kunjungan nifas 115%Kunjungan neonates 112,5%Kunjungan balita 47,5%Penanganan komplikasi neonates 125%Jumlah peserta KB aktif 112,3%Cakupan program (K/S) 108%Kesinambungan program UPGK (D/K) 121,4%Tren kecenderungan status gizi (N/D) 85%Partisipasi masyarakat (D/S) 96%Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A 145%Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 70,7%Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe 85,7%Balita dengan diare yang ditangani 70,4%Penemuan pasien baru TB BTA Positif 72%HBO* 148%BCG* 151%DPT HB Total (1)* 146%DPT HB Total (2)* 151%DPT HB Total (3)* 185%Polio 1* 151%Polio 2* 150%Polio 3* 151%Polio 4* 199%Campak* 170%
5.4 TEKNIK PRIORITAS MASALAH
Dari tabel diatas didapatkan 7 masalah pada Standar Pelayanan
Minimal Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II bulan Oktober–
Desember 2015. Dengan banyaknya masalah yang ditemukan, maka perlu
30
dilakukan pemilihan prioritas masalah dengan menggunakan metode
Hanlon Kuantitatif.
1. Metode Hanlon Kuantitatif
Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan
prioritas masalah, dengan rumus :
(A + B) x C x D
Keterangan :
Kriteria A : Besar Masalah (nilai 1-6)
Kriteria B : Kegawatan Masalah (nilai 1-5)
Kriteria C : Kemudahan Penanggulangan(nilai 1-5)
Kriteria D : PEARL Factor(nilai 0 atau 1)
Adapun tujuan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dalam
menentukan prioritas masalah :
a. Identifikasi faktor-faktor luar yang dapat diikutsertakan dalam proses
penentuan masalah.
b. Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan skor
terhadap kelompok faktor tersebut.
c. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai
kebutuhannya.
2. Kriteria A : Besar Masalah
Menetapkan faktor yang digunakan untuk menentukan besarnya
masalah. Data yang digunakan bersifat kuantitatif.
Untuk menetapkan besar masalah dapat dilihat dari populasi dan
sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam menilai besar
masalah maka hal yang perlu diperhatikan adalah penetapan range untuk
menentukan nilai besarnya masalah.
Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih
presentasi pencapaian dengan target 100%.
31
Tabel 31. Program-Program yang Belum Mencapai Target
ProgramPencapaian(< 100% &
>100%)
Besarnya masalah
Cakupan kunjungan bumil K1 110% 10Cakupan kunjungan bumil K4 110,2% 10,2Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 115,6% 15,6Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan 109% 9
Kunjungan nifas 115% 15Kunjungan neonates 112,5% 12,5Kunjungan balita 47,5% 52,5Penanganan komplikasi neonates 125% 25Jumlah peserta KB aktif 112,3% 12,3Cakupan program (K/S) 108% 8Kesinambungan program UPGK (D/K) 121,4% 21,4Tren kecenderungan status gizi (N/D) 85% 15Partisipasi masyarakat (D/S) 96% 4Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A 145% 45Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 70,7% 29,3
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe 85,7% 14,3Balita dengan diare yang ditangani 70,4% 29,6Penemuan pasien baru TB BTA Positif 72% 28HBO* 148% 48BCG* 151% 51DPT HB Total (1)* 146% 46DPT HB Total (2)* 151% 51DPT HB Total (3)* 185% 85Polio 1* 151% 51Polio 2* 150% 50Polio 3* 151% 51Polio 4* 199% 99Campak* 170% 70
Langkah 2 : Menentukan kelas dengan menggunakan rumus Sturgess
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
n = jumlah masalah
k = jumlah kelas
dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log 28
32
= 1 + 3.3 log 28
= 1 + 4,75 = 5,75 6
Langkah 3 : Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase besar
masalah terbesar dengan besar masalah terkecil kemudian dibagi dengan nilai
kelas.
Nilai besar masalah : terbesar = 99
terkecil = 3
Interval : nilai terbesar – nilai terkecil
k
: 99 – 4 = 15.8
6
Tabel 32. Pembagian Interval Kelas
Kolom/Kelas Skala interval NilaiSkala 1Skala 2Skala 3Skala 4Skala 5Skala 6
4 – 19.819.9 – 35.735.8 – 51.651.7 – 67.567.6 – 83.383.4 - 99
123456
Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
33
Tabel 33. Nilai Masalah Sesuai Kelas
Masalah 4-19,8(1)
19,9-35,7(2)
35,8-51,6(3)
51,7-67,5(4)
67,6-83,3(5)
83,4-99(6) Nilai
Kunjungan bumil K1 X 1
Kunjungan bumil K4 X 1
Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
X 1
Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan
X 1
Kunjungan nifas X 1
Kunjungan neonates X 1
Kunjungan balita X 4
Penanganan komplikasi neonates
X 2
Jumlah peserta KB aktif
X 1
Cakupan program (K/S) X 1
Kesinambungan program UPGK (D/K)
X 2
Tren kecenderungan status gizi (N/D)
X 1
Partisipasi masyarakat (D/S)
X 1
Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
X 3
Balita usia 0 – 6 bulan
X 2
34
mendapat air susu ibu (ASI) eksklusifCakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe
X 1
Balita dengan diare yang ditangani
X 2
Penemuan pasien baru TB BTA Positif
X 2
HBO* X 3BCG* X 3DPT HB Total (1)* X 3
DPT HB Total (2)* X 3
DPT HB Total (3)* X 6
Polio 1* X 3Polio 2* X 3Polio 3* X 3Polio 4* X 6Campak* X 5
3. Kriteria B : Kegawatan Masalah
Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat
urgensi, dan kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan
skor 1- 5.
Tingkat urgensi dengan skor :
a. Sangat mendesak = 5
b. Mendesak = 4
c. Cukup mendesak = 3
d. Kurang mendesak = 2
e. Tidak mendesak = 1
Kegawatan dengan skor :
a. Sangat gawat = 5
b. Gawat = 4
c. Cukup gawat = 3
35
d. Kurang gawat = 2
e. Tidak gawat = 1
Kecenderungan penyebaran dengan skor :
a. Sangat mudah menyebar = 5
b. Mudah menyebar = 4
c. Cukup mudah menyebar = 3
d. Kurang menyebar = 2
e. Tidak menyebar =1
Sumber daya yang dimiliki dengan skor:
a. Sangat banyak : 5
b. Banyak : 4
c. Cukup banyak : 3
d. Kurang banyak : 2
e. Tidak banyak : 1
36
Tabel 34. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Berdasarkan Kriteria B
Program Urgensi(U)
Kegawatan(S)
Tingkat penyebaran
(G)
Sumber daya(P)
Nilai
Cakupan kunjungan bumil K1
4 2 2 4 12
Cakupan kunjungan bumil K4
3 2 2 4 11
Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
3 3 2 3 11
Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan
3 4 2 3 13
Kunjungan nifas 3 2 2 4 11
Kunjungan neonates 3 2 2 3 10
Kunjungan balita 2 2 2 3 9
Penanganan komplikasi neonates
3 3 2 2 10
Jumlah peserta KB aktif 3 2 3 4 12
Cakupan program (K/S) 3 2 2 2 9
Kesinambungan program UPGK (D/K)
2 2 1 2 7
Tren kecenderungan status gizi (N/D)
3 2 1 2 8
Partisipasi masyarakat (D/S)
3 2 1 2 8
Ibu nifas yang 4 2 3 3 12
37
mendapat kapsul vitamin ABalita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
3 3 2 4 12
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe
3 3 2 3 11
Balita dengan diare yang ditangani
4 4 2 2 12
Penemuan pasien baru TB BTA Positif
3 3 4 2 12
HBO* 3 2 3 2 10BCG* 3 2 2 2 9DPT HB Total (1)* 3 1 2 2 8
DPT HB Total (2)* 3 1 2 2 8
DPT HB Total (3)* 3 1 1 1 6
Polio 1* 3 1 2 2 8Polio 2* 3 1 2 2 8Polio 3* 3 1 2 2 8Polio 4* 3 1 1 2 7Campak* 3 1 3 2 9
4. Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan
Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur dengan sistem
skoring dengan nilai 1–5 dimana :
a. Sangat mudah : 5
b. Mudah : 4
c. Cukup mudah : 3
d. Sulit : 2
e. Sangat sulit : 1
Tabel 35. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Berdasarkan Kriteria C
Program PenanggulanganCakupan kunjungan bumil K1 4Cakupan kunjungan bumil K4 4
38
Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 3Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan 2Kunjungan nifas 3Kunjungan neonates 3Kunjungan balita 3Penanganan komplikasi neonates 2Jumlah peserta KB aktif 4Cakupan program (K/S) 2Kesinambungan program UPGK (D/K) 2Tren kecenderungan status gizi (N/D) 2Partisipasi masyarakat (D/S) 3Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A 3Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 4Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe 3Balita dengan diare yang ditangani 3Penemuan pasien baru TB BTA Positif 3HBO* 3BCG* 3DPT HB Total (1)* 3DPT HB Total (2)* 3DPT HB Total (3)* 3Polio 1* 3Polio 2* 2Polio 3* 2Polio 4* 2Campak* 2
5. Kriteria D: PEARL
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling
menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan
skor nilai 1 bila jawaban ya dan 0 jika tidak. Faktor penentu tersebut
adalah:
a. Propriate (kesesuaian dengan program nasional/kesepakatan
dunia/program daerah)
b. Economic (secara ekonomi murah, kegiatan tersebut untuk
dilaksanakan)
c. Acceptability (dapat diterima oleh masyarakat, pemda)
d. Resources Availability (tersedianya sumber daya dalam mendukung
kegiatan)
e. Legality (dasar/landasan secara hukum/etika kedokteran/
kesehatan/ada/ benar)
39
Tabel 36. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Berdasarkan Kriteria D
Masalah Propriate
Economic
Aceeptability
Resources Legality Hasil
kaliCakupan
kunjungan bumil K1
1 1 1 1 1 1
Cakupan kunjungan bumil K4
1 1 1 1 1 1
Ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani
1 1 1 1 1 1
Pertolongan persalinan
yang dibantu oleh tenaga kesehatan
1 1 1 1 1 1
Kunjungan nifas 1 1 1 1 1 1
Kunjungan neonates 1 1 1 1 1 1
Kunjungan balita 1 1 1 1 1 1
Penanganan komplikasi neonates
1 1 1 1 1 1
Jumlah peserta KB aktif 1 1 1 1 1 1
Cakupan program (K/S) 1 1 1 1 1 1
Kesinambungan program
UPGK (D/K)1 1 1 1 1 1
Tren kecenderungan
status gizi (N/D)
1 1 1 1 1 1
Partisipasi masyarakat
(D/S)1 1 1 1 1 1
Ibu nifas yang mendapat
kapsul vitamin A
1 1 1 1 1 1
Balita usia 0 – 6 bulan
mendapat air susu ibu
(ASI) eksklusif
1 1 1 1 1 1
Cakupan ibu hamil diberi
1 1 1 1 1 1
40
90 tablet FeBalita dengan
diare yang ditangani
1 1 1 1 1 1
Penemuan pasien baru TB
BTA Positif1 1 1 1 1 1
HBO* 1 1 1 1 1 1BCG* 1 1 1 1 1 1
DPT HB Total (1)* 1 1 1 1 1 1
DPT HB Total (2)* 1 1 1 1 1 1
DPT HB Total (3)* 1 1 1 1 1 1
Polio 1* 1 1 1 1 1 1Polio 2* 1 1 1 1 1 1Polio 3* 1 1 1 1 1 1Polio 4* 1 1 1 1 1 1Campak* 1 1 1 1 1 1
6. Penilaian Prioritas Masalah
Setelah nilai dari kriteria A, B, C, dan D didapat, hasil tersebut
dimasukkan dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai
Prioritas Total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang
dihadapi:
NPD = (A + B) x C
NPT = (A + B) x C x D
Tabel 37. Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif
ProgramA B C D NPD NPT Urutan
prioritas
Cakupan kunjungan bumil K1
1 12 4 1 52 52 II
Cakupan kunjungan bumil K4
1 11 4 1 48 48 IV
Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
1 11 3 1 36 36 X
Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan
1 13 2 1 28 28 XIX
41
Kunjungan nifas 1 11 3 1 36 36 XI
Kunjungan neonates 1 10 3 1 33 33 XV
Kunjungan balita 4 9 3 1 39 39 VIII
Penanganan komplikasi neonates
2 10 2 1 24 24 XXIII
Jumlah peserta KB aktif 1 12 4 1 52 52 III
Cakupan program (K/S) 1 9 2 1 20 20 XXVI
Kesinambungan program UPGK (D/K)
2 7 2 1 18 18 XXVII
Tren kecenderungan status gizi (N/D)
1 8 2 1 18 18 XXVIII
Partisipasi masyarakat (D/S)
1 8 3 1 27 27 XXI
Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
3 12 3 1 45 45 V
Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
2 12 4 1 56 56 I
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe
1 11 3 1 36 36 XII
Balita dengan diare yang ditangani
2 12 3 1 42 42 VI
Penemuan pasien baru TB BTA Positif
2 12 3 1 42 42 VII
HBO* 3 10 3 1 39 39 IXBCG* 3 9 3 1 36 36 XIIIDPT HB Total (1)* 3 8 3 1 33 33 XVI
DPT HB Total (2)* 3 8 3 1 33 33 XVII
DPT HB Total (3)* 6 6 3 1 36 36 XIV
Polio 1* 3 8 3 1 33 33 XVIIIPolio 2* 3 8 2 1 22 22 XXIVPolio 3* 3 8 2 1 22 22 XXVPolio 4* 6 7 2 1 26 26 XXII
42
Campak* 5 9 2 1 28 28 XX
5.5 Urutan Prioritas Masalah
1. Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
2. Cakupan kunjungan bumil K1
3. Jumlah peserta KB aktif
4. Cakupan kunjungan bumil K4
5. Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
6. Balita dengan diare yang ditangani
7. Penemuan pasien baru TB BTA positif
8. Kunjungan balita
9. HBO*
10. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
11. kunjungan nifas
12. Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe
13. BCG
14. DPT HB Total (3)
15. Kunjungan neonatus
16. DPT HB Total (1)
17. DPT HB Total (2)
18. Polio 1*
19. Persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan
20. Campak
21. Partisipasi masyarakat (D/S)
22. Polio 4*
23. Penanganan kegawatan neonatus
24. Polio 2*
43
25. Polio 3*
26. cakupan program (K/S)
27. Kesinambungan program UPGK (D/K)
28. Tren kecenderungan status gizi (N/D)
44