Download - Proposal Kuantitatif Uci Alvionita
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Betakang
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannva untuk
menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila UUD 1945. Mata pelajaran pendidikan
Kewarganegararn merupakan bidang kajian interdisipliner, artinya materi
keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan di jabarkan dari beberapa disiplin
ilmu antara lain Ilmu politik, ilmu Negara, Hukurn, Sejarah, moral, dan
Filsafat terdapat pada kurikulum 2004. Pendidikan kewarganegaraan
Di pandang sebagai mata pelajaran yang rnemegang peranan penting
dalam membentuk warga negara yang baik, sesuai dengan falsafah bangsa
dan konstitusi negara Republik Indonesia.
Maju tidaknya suatu negara tolak ukurnya adalah pendidikan
masyarakatnya. Karena pendidikan merupakan salah salu faktor yang sangat
menentukan untuk mewujudkan Masyarakat yang adil dan makmur serta
meningkatkan kualitas manusia. Jika dilihat dari aspek kualitas maupun
kuantitas penyelenggaraan pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu
masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem
pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan,
sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan
2
demikian pula sebaliknya, oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah
pendidikan tidak pernah tuntas di manapun, termasuk di negara yang maju
sekalipun.
Sungguhpun demikian pemerintah, dalam hal ini Depdiknas telah
melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala masalah pendidikan.
Upaya tersebut hampir mencakup semua komponen pendidikan, Misalnya
pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses berajar mengajar, peningkatan
kualitas guru, pengadaan buku pelajaran, pengadaan dan Penyempurnaan
sarana dan prasarana belajar, penyempurnaan sistem penilaian, penataan
organisasi dan manajemen pendidikan, dan berbagai usaha yang mengarah
pada pencapaian hasil pengajaran atau pendidikan secara maksimal.
Untuk mewujudkan kegiatan proses pendidikan dan pengajaran, maka
unsur yang terpenting antara lain adalah: bagaimana guru dapat merangsang
dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada gilirannya dapat
mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal.
Berbeda dari uraian tersebut di atas, tampaknya masalah pendidikan
yang banyak di ragukan orang bisa di selesaikan dengan baik. Hanya saja
kenyataan menunjukkan, bahwa setiap kali evaluasi pengajaran di lakukan
sering kali hasilnya tidak memuaskan, termasuk dalam pengajaran PKn.
Berdasarkan observasi penulis Di SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di
Kabupaten Kerinci, penulis melihat bahwa masih banyak siswa yang
memperoleh hasil belajar di bawah ketuntasan belajar. Hal ini juga penulis
peroleh dari hasil wawancara dari beberapa orang siswa. Dari jawaban
3
mereka terungkap bahwa rendahnya hasil belajar di sebabkan oleh beberapa
factor diantaranya siswa lambat dalam menguasai materi pelajaran, cara
belajar siswa kurang efisien, kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar, dan
di samping itu rendahnya hasil belajar juga di pengaruhi oleh minat belajar
siswa. Pantas untuk dipertanyakan, bahwa siswa yang mempunyai minat
dalam dirinya untuk belajar, maka siswa tersebut dapat dengan mudah
menyerap mata pelajaran yang dipelajarinya, sebaliknya tampa adanya minat
dan perhatian dalam diri seorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya.
Mereka tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu
dengan baik. Oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu diperhatikan
dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di Sekolah.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi dkk, (1998:46)
bahwa bilamana tidak ada minat seseorang terhadap terhadap suatu pelajaran,
akan timbul kesulitan dalam belajarnya. Ahmad Tafsir (1984:98)
mengemukakan: “bila murid telah berminat terhadap kegiatan belajar
mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar itu akan
berhasil. Sehubungan dengan pendapat di atas penulis tertarik untuk meneliti
dengan judul: “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar
PKn Siswa di SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci.
B. Identifikasi Masalah
1. Hasil belajar siswa rendah.
2. Aktifitas siswa dalam belajar kewarganegaraan masih berkurang.
3. Motivasi siswa dalam belajar kewarganegaraan masih rendah.
4
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka penulis
membatasi masalah tentang : apakah minat mempengaruhi rasa senang dan
dapat mempengaruhi hasil belajar.
D. Rumusan Masalah
Untuk mempermudahkan penulis dalam pelaksanaan penelitian di
lapangan serta dalam pengolahan hasil penelitian, maka dengan berdasar pada
uraian latar belakang tersebut di atas, penulis menganggap penting untuk
membuat rumusan masalah dan menentukan objek penelitian yang antara
lain adalah:
1. Apakah siswa merasa senang dalam proses pembelajaran PKn?
2. Bagaimana perhatian siswa dalam pembelajaran PKn?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn?
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap sikap guru PKn?
5. Bagaimana pendapat siswa tentang manfaat mata pelajaran PKn?
6. Bagaimana kolerasi antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar
PKn?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk Mengetahui perasaan siswa terhadap proses belajar mengajar PKn.
2. Untuk Mengetahui tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran PKn.
5
3. Untuk Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn.
4. Untuk Mengetahui tanggapan siswa tentang sikap guru Pkn.
5. Untuk Mengetahui pendapat siswa tentang manfaat mata pelajaran PKn.
6. Untuk Mengetahui korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil
belajar PKn.
F. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang di harapkan penulis dalam penelitian ini antara lain :
a. Teoritik
b. Praktis
1. Diharapkan menjadi landasan atau pegangan bagi para guru tentang
pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar, khususnya guru
PKn SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci.
2. Sebagai bahan informasi dasar tentang pengaruh minat belajar siswa
terhadap hasil belajar PKn, khususnya pada siswa SMAN 4 Kota
Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci.
3. Sebagai bahan masukan bagi insan yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan, perasaan senang merupakan prasyarat mutlak dalam
pencapaian hasil belajar
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Proses Belajar Mengajar
1. Belajar
Belajar merupakan suatu aktivitas pokok yang dilaksanakan oleh
anak didik di sekolah. Dengan belajar si anak akan mengetahui apa yang
belum diketahuinya sebelumnya. Menurut Sadirman(1992:65):“secara
fisikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh
tingkah laku untuk rnendapatkan pola, respon yang baru diperlukan
dalam mengadakan interaksi di dalam lingkungan". berhasilnya suatu
proses belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya
seperti: kematangan, metode pembelajaran, bahan pembelajaran dan lain-
lainnya, semua fakror itu harus diperhatikan agar tercapai tujuan yang
telah ditetapkanMenjagar
Menurut Soejanto (1979:21) mengemukakan bahwa “Belajar
sebagai suatu proses timbul atau berubahnya tingkah laku melalui latihan
(usaha pendidikan) dan dibedakan dengan perubahan yang tidak dapat
digolongkan kepada latihan itu sendiri”. Selanjutnya, Slameto (1987:2)
mendefinisikan bahwa belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dengan
lingkungannya.”
7
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipahami bahwa belajar
adalah suatu proses psikologi yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Perubahan tersebut
tercipta sebagai hasil pengalaman dalam menjalankan kegiatan di
lingkungannya.
Alipandie ( 1984:87 ) Memberikan pengertian belajar sebagai
berikut : Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada
individu siswa baik mengenal tingkat kemajuan dalam proses
perkembangan intelektual khususnya, maupun proses perkembangan jiwa,
sikap, pengertian, kecakapan, kebiasaan, penghargaan, penyesuain diri
dan segala aspek organisasi lainnya.
Rusyan ( 1992 ) Menyatakan Belajar adalah memodifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman belajar.
Usman ( 2003 ) Menyatakan Bahwa Belajar adalah sebagai proses
perubahan tingkah laku pada diri individu, berkat adanya interaksi antara
individu dan lingkungannya.
Dimiyanti ( 2006 ) Mengemukakan pula bahwa Belajar merupakan
suatu proses yang melibatkan manusia secara orang perorangan sebagai
satu kesatuan organisasi sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan,
keterampilan dan sikapnya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk kepentingan dirinya
yang ditandai dengan perubahan tingkah laku.
8
2. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan.
Dalam proses belaiar mengajar peran yang sangat penting adalah guru.
Guru perlu menciptakan suasana yang harmonis agar proses belajar
mengajar dan juga mengusahakan terjadi pemahaman kepada siswa.
Sardiman A.M (1992:14) mengemukakan bahwa: Proses belajar
mengajar merupakan proses kegiatan antara dua unsur manusia yaitu
siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai yang mengajar dan
siswa sebagai subjek pokoknya.
Menurut Usman (2004:4) mengatakan, proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk suatu tujuan tertentu.
Jadi dalam proses belajar mengajar terlihat adanya satu kesatuan
kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar, sehingga akan terjalin interaksi yang saling menunjang.
3. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar
Kanini Kartono( 1991:16) mengemukakan bahwa: factor
mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar adalah:
1. Factor yang berasal dari dalam diri manusia
a. Kecerdasan
Seseorang yang mempunyai inteligensi baik (lQ-nya
tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik.
9
Sebaliknva orang yang intelegensinya rendah, cenderung
mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berfikir sehingga
prestasi belajarnya pun rendah.
b. Bakat
Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan
keberhasilan belajar, tanpa bakat sulit untuk mencapai sesuatu.
Bakat itu timbul dari hati sanubari seseorang, karena itu
seseorang yang berbakat mempunyai kekuatan untuk
berkonsentrasi, perhatian, dapat menggunakan perhatian dalam
waktu yang lama gigih, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
c. Minat dan perhatian
minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga
datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu
merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/ memperoleh
benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat atau
perhatian belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena
keinginan yang kuat untuk memperoleh pengetahuan yang tinggi
dan nilai yang baik.
d. Motivasi
Motivasi diri merupakan daya pengerak/pendorong untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan
juga dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri yaitu
dorongan yang datang dari hati sanubari. Motivasi yang datang dari
10
iuar yaitu dorongan yang datang dari luar diri (lingkungan).
Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan
seniua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh
semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang rendah, akan
malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pelajaran.
e. Kesehatan jasmani
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya
terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang, selalu sakit atau tidak
sehat seperti sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya,
dapat mengakibatkan tidak bersemangat untuk belajar.
Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang
baik, misal gangguan pikiran, parasaan kecewa karena disebabkan
konflik atau sebab lainnya, ini dapat mengganggu atau
mengurangi semangat belajar karena itu pemeliheraan kesehatan
sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental agar
badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam
melaksanakan kegiatan balajar.
f. Cara belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian
hasil beiajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik faktor
psikologis dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang
kurang memuaskan. Ada siswa yang sangat rajin belajar siang dan
11
malam, tanpa istirahat yang cukup, cara belaiar seperti ini tidak
baik. belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan
kepada mata, otak serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh
tenaga kembali.
Selain itu teknik-teknik belajar perlu diperhatikan
bagaimana caranya membaca, mencatat, membuat kesimpulan, apa
yang harus dicatat dan sebagainya. Selain dari teknik-teknik
tersebut perlu juga diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas
penggunaan media pembelajaran dan penyesuaian bahan pelajaran.
Karena itu perlu diusahakan setiap belajar diajukan semua yang
dapat mengganggu otak supaya bahan yang dipelajari dapat
diterima dan disimpan dengan baik.
Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar
Mengajar (2004:32) belajar yang efektif dipengaruhi beberapa
factor diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Factor kegiatan, penggunaan pengetahuan secara praktis dan
ulangan secara kontinu.
2) Belajar memerlukan latihan.
3) Siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasaan
4) Siswa mengetahui bahwa ia berhasil atau gagal.
5) Factor sosialisasi.
6) Pengalaman masa lampau.
7) Kesiapan belajar.
12
8) Minat dan usaha.
9) Fisiologis atau kondisi badan.
10) Intelegensi.
2. Factor yang datang dari luar diri manusia
a. Factor keluarga
Factor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalarn belajar. Siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik anak relasi antara anggota suasana rumah dan ekonomi
keluarga.
b. Factor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup
kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuain kurikulum dengan
kemampuan anak, keadan fasilitas/perlengkapan di sekolah,
keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib
sekolah dan sebagainya semua itu turut mempengaruhi
keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang
memperhatikan tata tertib (disiplin), maka murid-muridnya
kurang mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak
mau belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah maupun di
rumah.
13
c. Factor masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar,
mencakup latar belakang pendidikan, hubungan dengan
masyarakat dan lingkungan masyarakat. Hal ini akan
mempengaruhi semangat belajar.
d. Factor alam
Keadaan lingkungan tempat tinggat juga sangat penting
dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan
bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan
sebagainya. Semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar,
sebaliknya tempat yang sepi dan iklim yang sejuk, ini akan
menunjang proses belajar.
4. Pembelajaran PKn
a. Karakteristik PKn
Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yaag memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajiban urrtuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terarnpil dan berkarakter yang diemanatkan oleh Pancasiia dan
UUD 1945.
14
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang
peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam system
Pendidikan Nasional, PKn merupakan pendidikan wajib bagi siswa
sekolah dasar sampai sekolah menengah. Bahkan PKn ini dijadikan
mata kuliah wajib diperguruan tinggi.
Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di
sekolah, rnateri keilmuan mata pelajaran kewarganegaraan
mencakup dimensi pengetahuan (knowledge),keterampilan (skills)
dan nilai (vulues). Sejalan dengan pokok ide pokok mata pelajaran
kewarganegaraan yang ingin membentuk warga negara yang ideal
yaitu warga negara yang memiliki keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip
kewarganegaraan. Warga negara yang baik tersebut diharapkan
dapat membantu terwujudnya masyarakat yang demokratis dan
berdasarkan konstitusional (Depdiknas : 2003).
Menurur Arnie Fajar (2005:141) Pkn merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam
dari agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara yang cerdas terampil dan berkarakter yang
diamanatkan yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
15
Sedangkan menurut Noor MS Bakry dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan (2002:2), “Pendidikan Kewarganegaraan adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan
kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa
dan tanah air Indonesia.”
b. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran PKn
Menurur Arnie Fajar (2005:141) “mata pelajaran PKn
berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang
cerdas, terampil dan berkarakter yang setia pada bangsa dan negara
Indonesia dengan mereflesikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.”
Sedangkan tujuan mata pelajaran PKn menurut Menurur Arnie Fajar
(2005:143) adalah untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan
sebagai berikut:
a) Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isi
kewarganegaraan.
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia
agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
16
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Sapriya (2004:15) tujuan Pkn adalah pertisipasi
penuh dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan warga
negara yang taat pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia.
Maka dapat disimpukan tujuan dari PKn adalah menciptakan
warga negara yang baik, mempunyai sifat patriot dan selalu
mengutamakan kepentingan negara, bertanggung jawab serta
mempunyai partisipasi dalam kehidupan politik serta menghormati
konstitusi yang berlaku.
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn.
Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebangsaan sebagai bangsa
Indonesia, surnpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan
Repubrik Indonesia. partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
17
2) Norma hukum dan peraturan meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di
rnasyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norna dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrurmen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
4) Kebutuhan warga negara meriputi: Hidup gotong royong,
hargadiri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi.
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan
bersama prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara.
5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
6) Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonorni, pemerintah pusat
demokrasi dan sistern politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi.
18
7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideology negara, Froses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8) Giobalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik
luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,
hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
mengevaluasi globalisasi. (Dcpdilknas: 2003 ).
5. Minat Belajar Siswa
a. Pengertian Minat
Pengertian minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Jika mereka
milihat sesuatu yang menguntungkan bagi mereka, maka mereka
merasa berminat dan dari minat itu dapat mendatangkan kepuasan.
Bila kepuasan mereka berkurang maka minatpun berkurang.
Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin
kuat dan dekat dengan hubungan tersebut maka semakin kuat pula
minatnya. Sedangkan menurut H.C Whitherington bahwa minat
adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang suatu soal
atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Ia juga
19
mengatakan minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang
sadar, kalau tidak minat tidak akan punya arti.
Dari pendapat di atas, mata dapat diambil kesimpulan bahwa
minat itu akan timbul jika ada hubungan dengan sesuatu yang
berasal dari luar diri atau lingkungannya, yang menimbulkan rasa
suka dan tertarik.
b. Pengertian Minat Belajar
Siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar.
maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran
yang dipelajarinya sebaliknya tanpa adanya minat dan perhatian
dalam diri seorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya. Mereka
tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu
dengan baik. oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu
diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di
sekolah.
Beberapa pendapat tentang pengertian minat oleh para ahli
sebagai berikut:
1) Cony Semiawan (2001) mengatakan: "Bahwa yang dimaksud
dengan minat (interest), adalah keadaan mental yang
menghasilkan respon terarah kepada sesuatu" situasi atau obyek
tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan
kepadanya (statisfiers) ". Dernikian juga minat dapat
20
menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan iberbuat
bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.
2) Slameto (1994) mengemukakan bahrwa :"Minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh". Minat pada dasarnya
adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan
sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
Dari pendapat tentang minat tersebut, penulis dapat
memahami bahwa minat adalah kesediaan jiwa untuk memusatkan
perhatian terhadap suatu obyek tertentu tujuannya untuk mendapat
sesuatu yang diinginkan atau dengan kata lain bahwa minat itu
mengarah kepada pemusatan perhatian secara maksimal untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:33) mengungkapkan bahwa
belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar dengan baik dari
pada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila murid tertarik akan
sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya dan merasa bahwa
sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermaksud bagi dirinya.
Namun belajar akan sulit untuk berhasil.
Siswa yang mempunyai minat yang tinggi terhadap belajar
akan cenderung memperoleh hasil belajar yang baik juga. Ngalim
21
(1990:107) mengungkapkan bahwa salah satu factor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Siswa yang kurang atau
tidak berminat cenderung menghambat perkembangan kebiasaan
dirinya untuk belajar dengan baik, sehingga menimbulkan sifat
malas.
Dari pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam belajar minat merupakan hal yang memberi pengaruh besar
terhadap proses pembelajaran karena siswa yang berminat terhadap
suatu pelajaran akan mengikuti pelajaran dengan serius dan penuh
konsentrasi dan juga akan menyenangi pelajaran tersebut sehingga
hasil yang diperoleh juga akan bagus.
c. Unsur-unsur minat belajar
Menurut Moh.Uzerusman dan lilis Setiawati (2002):
1) Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan
baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa
dalam belajar, menurut Sumadi Suryabrata "perhatian adalah
banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas
yang dilakukan." Kemudian Wasti Sumanto berpendapat
"perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu
kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk
menyertai suatu aktivitas.
22
2) Perasaan
Unsur yang tak kalah pentingnya adalah prestasi dari anak didik
terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan
didefinisikan "sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang
umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan
dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf”.
3) Motif
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
"sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk
melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan."
Menurut Sumadi Suryabrata (2000), motif adalah "keadaan
dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan
akitivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan".
d. Aspek-aspek Minat Belajar
Hurlock (1938) mengatakan minat merupakan hasil dari
pengalaman atau proses belajar dan lebih lanjut ia mengemukakan
bahwa minat memiliki dua aspek yaitu :
1) Aspek kongnitif :Aspek ini didasarkan atas konsep yang
dikembangkan seseoranlg mengenai bidang yang berkaitan
dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognttif
didasarkan atas pengalaman dan apa yang di peiajari dari
lingkungan.
23
2) Aspek afektif : Aspek afektif ini adalah konsep yang
membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap
terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkarr minat. Aspek
ini rnempunyai peranan yang besar dalan memotivasikan tindakan
seseorang
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Factor timbulnya minat belajar dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu factor intern dan factor ekstern. Factor intern ini adalah
factor yang tumbuh dari dalam diri sendiri tanpa adanya pengaruh
dari luar dirinya atau orang lain, melainkan timbul atas kemauan
sendiri. Factor ekstern ini adalah factor yang timbul karena adanya
pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar antara lain berupa perintah,
paksaan atau bujukan dari orang lain sehingga berbuat sesuatu atau
belajar.
Dari pendapat dari beberapa ahli psikolog menyatakan
aktivitas yang timbul karena didorong oleh factor intern ternyata
lebih berhasil dan sukses dari pada yang didorong oleh factor intern.
Oleh karena itu, sudah seharusnya factor belajar intern dapat
meningkatkan minat belajar karena tumbuh dari diri sendiri, berbeda
jika disuruh atau diperintah oleh orang lain cenderung dikerjakan
dengan setengah hati. Sejauh mungkin menghindari pengaruh-
pengaruh negative atau buruh, dalam melaksanakan tugas yang
diberikan.
24
6. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Perolehan pengetahuan dan keterampilan yang didapat siswa
setelah mengikuti pembelajaran disebut hasil belajar. Hasil belajar
merupakan dasar atau landasan yang digunakan untuk meningkatkan
keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar
yang diperoleh siswa dapat diketahui melalui tes. Hasil tes kemudian
diolah dan dianalisis oleh guru.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250-251), hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa
dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar mrerupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat
sebelum belajar.
Menrtrut Oemar Hamalik (2006:30) hasil beiajar adalah bila
seseorang telah belajar akau terjadi perubahan tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan
pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan
tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk
pribadi indiviur yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi
25
sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku
kerja yang lebih baik
Menurut Arikunto (1992:20) hasil belajar dilihat dari
komponen yaitu kemampuan, perubahan tingkah laku, sikap dan
intelegensi. Salah satu aspek yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa yaitu nilai. Nilai mempunyai peran yang sangat
penting untuk mengukur hasil belajar siswa karena mudah diolah.
Hasil belajar menurut Bloom diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif
perkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap terdiri
dari penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi dan
internalisasi. Kemudian ranah psikomotor berkenaan dengan hasil
belajar yaitu gerakan reflex, keterampilan dasar, kemampuan
perspektual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks dan gerakan ekspensif dan interpretative.
Ketiga ranah diatas menjadi objek penilaian hasil belajar.
Diantara ranah tersebut yang banyak dinilai oleh guru disekolah
adalah ranah kognitif karena berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Jadi kesimpulannya, hasil belajar diperoleh dari siswa
melalui tes terhadap hasil belajar khususnya nilai kognitif. Dengan
26
demikian, hasil belajar merupakan tolak ukur atau patokan
menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
memahami suatu mata pelajaran. Hasil belajar juga dapat
memberikan informasi kepada siswa tentang kemampuan yang
dicapai siswa dan penguasaannya yang berkaitan dengan materi dan
keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikan.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana
membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan
kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita
(Sudjana, 2004 : 22).
Selanjutnya Nasrun (2002:21) secara umum hasil belajar
dapat diartikan sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai
dengan usaha atau diperoleh dengan jalan keuletan bekerja yang
dapat diukur dengan alat ukur yang disebut dengan tes.
a. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari
luar diri siswa atau faktor lingkurrgan. Menurut Slarneto
(2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah:
27
1) Factor-faktor Internal
Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif
kematangan, kesiapan)
Kelelahan
2) Factor-faktor Eksternal
Keluarga (cara orang tua mendidik, rumah, keadaan
ekonomi keluarga kebudayaan) relasi antar anggota
keluarga, suasana pengertian orang tua latar belakang.
sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa relasi siswa dengan siswa. disiplin sekolah, mata
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah).
Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)
Clark dalam Nana sudjana & Ahmad Rivai (2001:56)
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemanpuan siswa dan 30% dipeuganihi oleh
lingkungan.
Thomas F. Staton dalam Sardirnan (2007:39) mcnguraikan
enam macam faktor psikologis yaitu (l) motivasi, (2) konsentrasi, (3)
reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan.
28
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpuikan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
faktor internal siswa antara lain kemarnpuan yang dimiliki siswa
tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal
antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses
belajar mengajar.
B. Kerangka Konseptual
INDIKATOR MINAT
BELAJAR
Perasaan senang
Perhatian dalam
belajar
Hasil belajar
Bahan pelajaran
Sikap guru
Minat belajar
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Kota Sungai Penuh
2. Sampel
Mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan, waktu, maka penelitian
ini menyelidiki siswa kelas X SMAN 4 Kota Sungai Penuh. Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan secara Random Sampling. Siswa
kelas X yang berjumlah 40 orang dijadikan sampel penelitian.
C. Variable dan Indikator Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variable yaitu variable terikat
(dependent) dan variable bebas (independent). Pembagiannya adalah :
1. Variable bebas (indevendant variable) yaitu minat belajar. Yang mrnjadi
indicator variabelnya adalah :
a. Perasaan senang
b. Perhatian dalam belajar
c. Bahan pelajaran
d. Sikap guru yang menarik
e. Manfaat mata pelajaran
30
2. Variable terikat (devendent variable) yaitu: hasil belajar.
Nilai :
Keterangan nilai dengan angka:
a. > 9,5 = Istimewa
b. 8,00 – 9,49 = Amat baik
c. 6,50 – 7,99 = Baik
d. 5,00 – 6,49 = Cukup
e. 3,5 – 4,99 = Kurang
f. < 3,50 = Amat kurang
Keterangan nilai dengan huruf:
a. A = Baik sekali
b. B = Baik
c. C = Cukup
d. D = Kurang
e. E = Amat kurang
3. Hipotesis
a. Hipotesis alternative
Terdapat hubungan yang bermakna minat belajar siswa
dengan hasil belajarnya.
b. Hipotesis No
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara minat belajar
siswa dengan hasil belajarnya.
31
D. Instrument penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : angket.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: angket tentang minat belajar siswa dan nilai rapor siswa.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui angket yang
diisi oleh responden. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari
dokumen yang ada di sekolah. Dokumen siswa yang dijadikan sumber
data adalah nilai rapor siswa.
2. Sumber Data
a. Siswa kelas X SMAN 4 Kota Sungai Penuh
b. Dokumen sekolah yang diambil nilai rapor siswa
G. Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner
yang berhasil dikumpulkan.
2. Scoring, yaitu nilai siswa pada setiap jawaban angket, yaitu dengan
tertinggi 4 dan terendah 1 sebagai berikut :
32
Alternatif Jawaban
Skor
Positif Negatif
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak
setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
3. Tabulating, yaitu mentabulasi dua jawaban yang berhasil dikumpulkan
ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan.
H. Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil
belajar, peneliti menggunakan angket. Angket dilakukan dengan cara
pemberian tanda checklist yang ada pada angket. Data yang diperoleh di
analisis dengan rumus:
1. Teknik presentase, yaitu sebagai berikut:
Jumlah siswa yang berminat P% = x 100% Jumlah seluruh siswa
Keterangan: P% = presentasi siswa yang berminat
2. Korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajarnya.
33
Dapat digunakan dengan rumus person coleration yang merupakan
pengujian statistic parametric yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variable indevenden dengan variable devenden yang
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
rhitung = n(∑ Xi Yi) ‒ (∑ Xi) . (∑ Yi)
√{n.∑X2 ‒ (∑Xi)2} . {n.XYi2 ‒ (XYi)2}
Keterangan : rhitung = koefisien korelasi
∑Xi = jumlah skor item
XYi = jumlah skor total
DAFTAR PUSTAKA
34
Nana Sudjana.2002.Media Pengajaran.Bandung:Sinar Beru.
Oemar Hamalik.2004.Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT Bumi Aksara.
Panen Paulina.2003.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Universitas Terbuka.
Slameto.1987.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Bina Aksara.
Dimiyati dan Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta.
Sadirman, A.M.2008.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Bandung.Remaja Rosda Karya.
Bloom.2005.Hasil Belajar.Jakarta.Tiga Serangkai.
Sukarno.2003.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.PT.Rineka Cipta.