Download - Proposal Pelatihan kesehatan kerja
Pelatihan Kesehatan KerjaDampak Penggunaan Boraks Pada Industri
Bakso Terhadap Kesehatan
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahCommunity, Family and
Geriatric Nursing
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Apriani (SA 10007)
Dessy Angghita (SA 10017)
Samuel Kristian Minar (SA 10046)
PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2013
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup. Manusia sebagai
makhluk hidup memiliki kemampuan untuk mengolah, memproduksi serta
memanfaatkan seluruh kandungan isi alam yang telah diciptakan Tuhan Yang
Maha Kuasa. Pada zaman modern ini begitu banyak masyarakat
mengkonsumsi berbagai jenis makanan dalam berbagai macam produk di
pasaran. Padahal produk-produk tersebut banyak yang ternyata dibuat
menggunakan zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Masyarakat sekarang sudah sulit untuk membedakan mana yang baik dan
yang buruk untuk dikonsumsi bagi kesehatan tubuh. Kesulitan itu dapat
dibuktikan dengan melihat produk-produk makanan yang sudah diberi
penambahan-penambahan zat tambahan seperti penyedap rasa, pengawet,
pewarna dan segala sesuatu yang berasal dari bahan-bahan kimia. Akibatnya
lama-kelamaan justru akan menimbulkan berbagai penyakit, bahkan setelah
itu mengkonsumsi obat-obatan pula. Akhirnya terbentuklah risiko berbahaya
ataupun dapat terjadi mutasi pada tubuh yang membuang penyakit dalam
tubuh akhirnya kebal terhadap obat. Maka salah satu dampaknya adalah
meningkatnya sel kanker karena mengkonsumsi bahan-bahan berbahaya
tersebut. Maka untuk itu perlu mengkonsumsi antioksidan.
Antioksidan adalah merupakan salah satu senyawa yang dapat menghambat
radikal bebas pada tubuh yang bertujuan mencegah berbagai resiko penyakit
akibat segala sesuatu yang menggangu sistem imun yang dapat menyebabkan
penyakit-penyakit berbahaya bagi kesehatan. Antioksidan secara alami
banyak terdapat pada berbagai jenis tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan
yang bila dikonsumsi dapat menangkal radikal bebas serta mengurangi resiko
terjangkit penyakit berbahaya pada tubuh.
1.2 Tujuan Pelatihan
1.2.1 Tujuan Umum
Masyarakat kerja Malinau mampu memahami dan menjelaskan
mengenai dampak penggunaan bahan pengawet (boraks) terhadap
kesehatan, baik kesehatan SDM dan Produknya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Pegawai pabrik, dapat menjelaskan penegrtian dan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Pegawai pabrik, dapat menjelaskan pengertian boraks
3. Pegawai pabrik, posyandu mampu menjelaskan fungsi boraks.
4. Pegawai pabrik, dapat menjelaskan dampak yang terjadi jika
boraks masuk ke dalam tubuh.
5. Pegawai pabrik,mampu menggunakan APD yang di
simulasikan.
1.3 Rumusan Masalah
Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu,
antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan
kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam
industri tekstil serta kayu lapis.Kedua bahan kimia tersebut memang berguna
jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi menjadi sangat berbahaya bila
digunakan dalam pembuatan pangan. Di mana pangan itu merupakan segala
sesuatu yang menjadi bahan makanan manusia. Dan akibat dari penggunaan
bahan-bahan kimia tersebut bisa jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga
menyebabkan kematian. Oleh sebab itu perlu diberitahukan kepada
masyarakat dan pegawai industri yang mengelola pembuatan makanan agar
tercipta lingkungan yang sehat. Pada saat ini sudah banyak masyarakat yang
mengkonsumsi makanan mengandung boraks, contohnya makanan-makanan
yang lebih sering ditemukan dimasyarakat menggunakan bahan pengawet
boraks yaitu bakso salah satunya
1.4 Tindakan Pelatihan
1. Menjelaskan kepada pegawai pabrik, masyarakat mengenai keselamatan
dan kesehatan kerja.
a. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang bebas
dari resiko kecelakaan atau kerusakan atau dengan resiko yang
relatif sangat kecil dibawah nilai tertentu (Simanjuntak, 1994).
Sedangkan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang
dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja (Simanjuntak, 1994).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari
ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas dan
mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda,
serta gangguan lingkungan.
OHSAS 18001:2007 mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sebagai kondisi dan factor yang mempengaruhi atau akan
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja (termasuk
pekerja kontrak dan kontraktor), tamu atau orang lain di tempat
kerja. Dari definisi keselamatan dan kesehatan kerja di atas serta
definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia dan OHSAS dapat disimpulkan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah suatu program yang
menjamin keselamatan dan kesehatan pegawai di tempat kerja.
b. Tujuan keselamatan kerja
Tujuan dari penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
sebagai berikut: (1) Melindungi para pekerja dan orang lain di
tempat kerja, (2) Menjamin agar setiap sumber produksi dapat
dipakai secara aman dan efisien, (3) Menjamin proses produksi
berjalan lancar.
2. Menjelaskan mengenai boraks dan bahaya boraks jika masuk ke dalam
tubuh.
Boraks adalah senyawa kimia yang mempunyai sifat dapat
mengembangkan, memberi efek kenyal, serta membunuh mikroba. Boraks
sering digunakan oleh produsen untuk dijadikan zat tambahan makanan
(ZTM) pada bakso. Ciri-ciri makanan mengandung boraks:
1. Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih
mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
2. Ciri baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna tidak
kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung
keputihan.
3. Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya
sangat kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah
bergetar dan meberikan rasa getir.
4. Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa
menimbulkan rasa getir
Pengaruh boraks terhadap tubuh :
Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas
pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur,
kebutaan
Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang
darah, muntah darah, mati.
3. Mensimulasikan penggunaan APD kepada pegwai pabrik, dan masyarakat.
1. Alat Pelindung Kepala
Fungsi :
Melindungi kepala dari benturan dengan benda tajam atau
keras
Melindungi kepala dari panas radiasi, sengatan arus listrik, api,
percikan bahan-bahan kimia korosif
Mencegah rambut rontok
2. Alat Pelindung Mata
Fungsi :
Melindungi mata dari bahaya kemasukan debu, gas, uap, dan
cairan.
3. Alat Pelindung Muka
Fungsi :
Mencegah terlukanya muka pada saat bekerja. berupa helm
pengelas dan topi penutup.
4. Alat Pelindung Telinga
Fungsi :
Melindungi telinga dari kebisingan di lingkungan kerja. Alat
pelindung telinga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Sumbat telinga
Tutup telinga
5. Alat Pelindung Pernafasan
Fungsi :
Melindungi pernapasan dari debu-debu yang bertebaran di
lingkungan kerja.
Dapat dibedakan menjadi 2 alat yaitu :
Respirator, yang berfungsi membersihkan udara yang telah
tercampur bahan lain.
Breathing Apparatus, yang memberikan udara bersih atau
oksigen kepada pemakainya
6. Alat Pelindung Tangan
Fungsi :
Melindungi pekerja dari luka tangan karena benda-benda keras,
luka gores, terkena bahan kimia berbahaya, dan luka sengatan
7. Alat pelindung Kaki
Fungsi :
Melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda-benda berat,
kepercikan cairan panas, dan menginjak benda tajam.
8. Pakaian pelindung
Disebut juga APRON yang menutupi sebagian dari tubuh yaitu
mulai dari dada sampai lutut dan overall yang menutup seluruh
badan.
Fungsi :
Melindungi pemakainya dari percikan cairan, api, larutan bahan
kimia, dan cuaca kerja (panas, dingin, dan kelembapan).
1.5 Materi Pelatihan tambahkan
1.6 Metode Pelaksanaan
1. Penyuluhan dan Pelatihan
2. Evaluasi/diskusi (Tanya Jawab)
3. Simulasi
1.7 Alat Bantu/ Material
1. Laptop
2. LCD
3. TOA dan Mic
4. Leaflet
5. Flip Chart (Lembar Balik)
6. Alat peraga berupa masker, celemek, sarung tangan dan sepatu but.
7. Kursi
8. Meja
1.8 Penanggung Jawab
1. Pelindung : Wintari Hariningsih. S.Kep., SH., M.HKes
2. Koordinator Mata Kuliah : Ns. Roselina Tambunan. M.Kep., Sp Kom
3. Ketua : Dessy Angghita
4. Sekretaris : Samuel Kristian Minar
5. Kesekretariatan : Apriani
6. Bendahara : Karlina Natalia G
7. Seksi Humas : Tommy F
8. Seksi Perlengkapan : Sahad M
9. Seksi Acara : Fatma
10. Seksi Ilmiah : Eka
11. Dokumentasi : Marsyanti
12. Seksi Konsumsi : Ega
1.9 Pembicara
Nara Sumber: Kepala BPOM Kota Bandung
1.10 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Balai desa Cibaduyut
Hari/tanggal :Jumat , 12April 2012
Waktu :08.00 s/d 09.30 WIB
1.11 Anggaran Biaya
Perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan acara ini yaitu:
No Pertelaan Jumlah
1 Konsumsi untuk 50 orang @ 7000 Rp. 350.000
2 Perlengkapan Rp. 200.000
3 Dokumentasi Rp. 75.000
4 Transportasi Humas Rp. 200.000
5 Administrasi, publikasi, spanduk dan dekorasi Rp. 250.000
6 Materi (leaflet 50 x 500 dan handout 50 x
Rp.1000)
Rp. 75.000
7 Pembelian Plakat 5 buah @ 50.000 Rp. 250.000,-
TOTAL Rp. 1.400.000
1.12 Sumber Dana
No. Sumber Dana Jumlah
1. Donatur Rp. 1.300.000,-
2. Hasil penjualan stiker Rp. 75.000,-
3. Hasil Jasa pemeriksaan Kesehatan Rp. 225.000,-
4. Iuran warga setempat Rp. 250.000,-
TOTAL Rp. 1.850.000,-
1.13 Rencana Menjalin Kemitraan
Menjalin kemitraan dengan departement terkait masalah penggunaan
bahan pengawet pada makanan, seperti Badan Pengawas Obat dan
Makanan dengan cara melakukan pengawasan kepada industri pembuatan
baso dalam penggunaan Boraks atau bahan pengawet.
1.14 Penutup
Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat membuka
pemikiran dari pemilik industri maupun masyarakat dalam menyikapi
pemilihan bahan pengawetyang tidakberdampak negatif atau menimbulkan
masalah kesehatan di masyarakat.Besar harapan kami Saudara, Bapak/Ibu
dapat mendukung acara kami supaya dapat berjalan dengan sebagaimana
mestinya.
Demikian proposal ini kami susun , atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Bandung, 9 April 2012
Mengetahui,
Ketua Panitia
(Dessy Angghita)
Kepala Desa
(Dadang Sudrajat)
Menyetujui,
Pembimbing Utama
(Ns. Roselina Tambunan. M.Kep., Sp Kom )
Ketua STIK IMMANUEL
(Wintari Hariningsih. S.Kep., SH., M.HKes)