Download - Proposal Usul Penelitian
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 1/22
PROPOSAL USUL PENELITIAN
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS (LEARNING
CYCLE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA NEGERI 1 INDRALAYA
DISUSUN OLEH :
EFRAN HADI
06061003030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSIJURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2010
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 2/22
PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS (LEARNING CYCLE)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA
NEGERI 1 INDRALAYA
OLEH :
EFRAN HADI
06061003030
PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN
MENYETUJUI,
PEMIMBING I PEMBIMBING II
DRS. SYUKRI SALEH DRA. SITI FATIMA, M.SI
NIP. 130353410 NIP. 19690620 199401 2 001
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
DRA. SITI FATIMA, M.SI
NIP. 19690620 199401 2 001
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 3/22
PROPOSAL USUL PENELITIAN
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS (LEARNING CYCLE)
TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMA NEGERI 1 INDRALAYA
A. LATAR BELAKANG
Pembaharuan pendidikan atau inovasi pendidikan adalah konsep yang sering
didengar dalam dunia pendidikan Indonesia. Hal ini pula yang sejak lama sudah
didambakan oleh masyarakat. Usaha ke arah pembaharuan pendidikan dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional dengan berbagai cara, antara lain melalui pengubahan
kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan zaman (Fajaroh, 2003). Perubahan
kurikulum telah terjadi beberapa kali, dan perubahan paling akhir adalah sesuai Peraturan
Mendiknas ditetapkan kurikulum operasional Tingkat Satuan Pendidikan atau sekarang
disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses pembelajaran berlangsung secara
efektif, peserta didik (siswa) memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya, dan
produk pendidikan merupakan individu-individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan
pembangunan bangsa.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai
perserta didik (Slameto :2003:1). Sekolah sebagai suatu organisasi adalah wadah
intelektual individu yang berkerja sama ke arah yang telah ditetapkan sehingga
menghasilkan perserta didik yang baik dan berkualitas.
Sesuai dengan tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), proses
pembelajaran seharusnya berorientasi kepada siswa. Siswa harus memiliki peran aktif
dan memiliki kebebasan untuk berpendapat di dalam proses pembelajaran. Sejalan
dengan pengertian pengajaran yang menunjukkan “teaching is the guidance of learning”.
Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Definisi itu menunjukkan
bahwa yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa. Seorang guru hanya
membimbing, menunjukkan jalan dengan memperhitungkan kepribadian siswa.
Kesempatan untuk berbuat dan aktif lebih banyak diberikan kepada siswa.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 4/22
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru
mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk
membantu proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada :
1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik
jangka pendek maupun jangka panjang;
2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai;
3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan
penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas
sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab
atas keseluruhan perkembangan kepribadaian siswa. Ia harus mampu menciptakan
proses pembelajaran yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk
belajar secara aktif dan dinamis dalam mencapai hasil dan tujuan belajar.
Pentingnya pemahaman guru terhadap tugasnya akan membawa pengaruh yang
besar terhadap perkembangan prilaku belajar siswa. Bila selama ini proses pembelajaran
masih bersifat teacher oriented (berpusat pada guru) maka sudah seharusnya persepsi itu
diubah menjadi student centered (berpusat kepada siswa). Lebih jauh, proses
pembelajaran yang baik akan membawa hasil belajar yang baik pula.Oleh sebab itu, model pembelajaran siklus (learning cycle) menyarankan agar
proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. LC
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa
sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensi- kompetensi yang harus dicapai
dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif dalam setiap fasenya.
LC merupakan model pembelajaran yang berdasarkan pandangan konstruktivisme
(Wena, Made .2009 :170) yang pada mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu: Eksplorasi
(exploration),Pengenalan konsep (concept introdution), dan Penerapan konsep (concept
application) yang selanjutnya mengalami perkembangan menjadi lima tahap yang terdiri
dari pembangkitan minat (engagement), ekplorasi (exloration), penjelasan (explantion),
penerapan konsep (elaboration), dan evaluasi (evaluation).
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 5/22
Dalam pengembangan model siklus belajar (learning cycle) ini siswa diberi
kesempatan untuk bereksplorasi secara bebas dalam proses pembelajaran. Siswa dapat
mengembangkan pemahamannya terhadap suatu konsep dengan kegiatan mencoba dan
berpikir sehingga siswa memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterperincian
dalam mengemukakan gagasan serta dapat meingkatkan prestasi belajar (Harmayani,
2009 : 3).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eka Harmayani (2009) yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Tanjung Raja melalui Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi” bahwa model pembelajaran learning cycle dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa. Begitupun dalam penelitian Herman Susilo yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Tulungagung 1”.
Menunjukkan adanya pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
terhadap Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1
Indralaya”.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Adakah Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Silus (Learning Cycle) terhadap Hasil Belajar Siswa pada mata
pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Indralaya?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran siklus (learning cycle) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 1 Indralaya.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 6/22
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk siswa
Memberikan solusi untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar, memberika stimulus
dan motivasi dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran itu.
b. Bagi guru
Memberikan alternatif model pembelajaran baru dari model-model yang biasa
digunakan dalam mata pelajaran ekonomi.
c. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang model pembelajaran
yang sesuai untuk bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang
bermuara pada hasil pembelajaran yang optimal.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Balajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannnya. (Slameto, 2003:2)
Menurut Skinner (dalam Sagala, 2003:14), belajar adalah suatu proses adaptasi ataupenyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif sehingga terjadi respon.
Sedangkan menurut Gagne (dalam Sagala, 2003:13) belajar merupakan kegiatan yang
kompleks yang dan hasil belajar merupakan kapabilitas yang disebabkan stimulus yang berasal
dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
Berdasarkan definisi-definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu kegiatan yang dilakuakan seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
sehingga menghasilkan perubahan tingakah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungannya.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 7/22
1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto (2003:54) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar,
yaitu :
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar,
yaiutu :
1. Faktor jasmaniah, yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh
2. Faktor psikologis, yang mliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
dan kesiapan.
3. Faktor kelelahan yaitu jasmani yang berupa lemahnya tubuh dan timbulnya
kecenderungan untuk membaringkan tubuh dan kelelahan rohani yang dapat dilihat
dengan adanya kelesuan rohani yang dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu itu hilang.
b. Faktor Ekstern
1. Faktor keluarga, yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi kelarga, perhatian dari orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
2.
Faktor sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3. Faktor masyarakat, yang meliputi kegiatan siswa di dalam masyarakat, media massa,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
1.2 Tujuan Belajar
Tujan belajar antara lain adalah :
Menurut Sadirman A.M (2001:26), bahwa secara umum tujuan belajar adalah :
a. Mendapatkan pengetahuan
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain kita tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir
tanpa bahan pengetahuan.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 8/22
b. Pemahaman keterampilan
Belajar memerlukan latihan-latihan yang akan menambah keterampilan dalam diri
siswa, baik itu keterampilan jasmani maupun keterampilan rohani.
c. Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan prilaku anak tidak akan terlepas dari pemahaman
nilai-nilai. Oleh karena itu guru tidak hanya sekedar mengajar, tetapi juga berperan
sebagi peandidik dan pelatih.
Menurut Hamalik (2002:73) tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan balajar yang umumnya meliputi
pengetahua, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Menurut Widada dkk, tujuan belajar ialah :
a. Memperoleh perubahan-perubahan dalam seluruh aspek kejiwaan, aspek jasmani,
tingkah laku, keterampilan dan sebagainya.
b. Mengembangkan pola kepribadain ke arah yang lebih sempurna,
c. Mendapatkan pengalaman-pengalaman baru guna memenuhi lebutuhan hidupnya.
2. Model Pembelajaran
Model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedomandalam melakukan kegiatan (Sagala, 2003:175). Model pembelajaran dapat diartikan sebagai
kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran (Sagala, 2003:176).
Menurut Jihad (2008:2005) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi belajar siswa, dan member petunjuk
kepada pengajar di kelas dalam setting pembelajaran atau setting lainnya.
Model pembelajaran memiliki cirri-ciri khusus, yaitu :
a. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya.
b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapainya.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat berhasil dilaksanakan,.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 9/22
d. Ligkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajran itu dapat tercapai.
Model menurut Dorin (dalam Yulaelawati, 2004:49-50) merupakan suatu gambaran
mental yang membantu kita untuk menjelaskan sesuatu dengan lebih jelas terhadap sesuatu yang
tidak dapat dilihat atau dialami secara langsung.
Model pembelajaran menurut Syah (1996:189) adalah blue print (cetak biru) mengajar
yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu pengajaran, cetak biru ini lazim
dijadian pedoman pelaksanaan pengajaran serta evaluasi pengajaran, atau soal bagaimana
teknisinya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada siswa di sekolah (Surakhman dalam
Suryosubroto, 2002:148).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan pola pembelajaran yang dapat membantu guru dalam mengesahkan kemampuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan dengan upaya mengubah tingkah laku siswa sejalan dengan
rencana yang telah ditetapkan. Melalui model pembelajaran diharapkan dapat berperan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran baik selama proses maupun di luar kegiatan belajar
mengajar.
3. Model Pembelajaran Learnig Cycle (Siklus Belajar)
Pembelajaran siklus merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivis. Model pembelajaran siklus pertama kali diperkenalkan oleh Robert karplus dalamscience curriculum improvement study /SCIS (Throwbridge & Bybee 1996). Siklus belajar
merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis yang pada mulanya
terdiri atas tiga tahap, yaitu :
1. Eksplorasi (exploration)
2. Pengenalan konsep (concept introdution), dan
3. Penerapan konsep.
Pada penerapan selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami perkembangan. Tiga
siklus tersebut kini dikembangkan menjadi lima tahap (lorsbach, 2002) yang terdiri atas tahap
pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), elaborasi
(elaboration), dan evaluasi (evaluation).
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 10/22
Tahap pembelajaran siklus (learning cycle) :
a. Pembengkitan Minat (Engagement)
Tahap pembengkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini guru
berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingitahuan siswa tentang topik yang
akan diajarkan. Hal ini dilakuakan dengan mengajukan pertanyaan tentang topik faktual dalam
kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). Dengan demikian siswa akan
memberikan respon/jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan pijakan oleh
guru untuk mengetahui pengatahuan awal siswa tentang pokok bahasan. Kemudian guru perlu
melakukan identifikasi ada tidaknya kesalahan konsep pada siswa. Pada fase ini juga siswa
diajak untuk membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan depelajari dan dibuktikan
dalam tahap eksplorasi. Dalam hal ini guru harus membangun keterkaitan antara pengalaman
keseharian siswa dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.
b. Eksplorasi (Exploration)
Pada tahap eksplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa. kemudian
diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari
guru untuk melakukan dan mencatat ide-ide melalui kegiatan-kegiatan praktikum atau telaah
literatur. Pada tahap ini guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pada dasarnya tujuan
tahap ini adalah mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa apakah sudah benar, masih salah,atau mungkin sebagian salah, sebagian benar.
c. Penjelasan (Explanation)
Pada tahap ini guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan
kalimat/ pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan siswa, dan saling
mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru serta mengatur jalannya diskusi.
Dengan adanya diskusi tersebut, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang
dibahas, dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi sehingga siswa dapat
menemukan istilah-istilah dan konsep yang dipelajari.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 11/22
d. Penerapan Konsep (Elaborasi)
Penerapan merupakan kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk
menyelesaikan masalah kehidupan yang nyata pada kasus atau problem yang kongkrit dan baru
(Wuryani, 2006:212).
Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri-ciri yang
sama. Konsep dapat dilambangkan dalam bentuk kata yang mewakili konsep itu. Pada tahap
elaborasi siswa menerapkan konsep dan keterampilan yag telah dipelajari dalam situasi baru atau
konteks yang berbeda. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah
dapat menerapkan/ mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya. Jika tahap ini dapat
dirancang dengan baik oleh guru maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Meningkatnya
motivasi belajar siswa tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari siklus belajar. Pada tahap evaluasi, guru dapat
mengamati pengetahuan atau pemahamana siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat
melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang
menggunakan observasi, bukti, atau penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi proses penerapan siklus belajar, apakah berjalan cukup
baik, baik, atau masih kurang.
Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran siklus (learning cycle)
Kelebihan proses pembelajaran learning cycle yaitu:
1. Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran
2. Membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa
3. Pembelajaran menjadi lebih bermakna
Adapun kekurangan model oembelajaran siklus (learning cycle) adalah :
1. Efektifitas pemebelajaran rendah bila guru kurang meguasai materi dan langkah-langkah
pembelajaran
2. Menuntut kesungguhan dan kreatifitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran
3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terancana dan terorganisir.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 12/22
4. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyususn rencana dan
melaksanakan pembelajaran. (Fajorah dan Dasna dalam Harmayani 2009:11)
Perbedaan model pembelajaran siklus (learning cycle) dangan pembelajaran biasa
Model pembelejaran siklus (learning cyce), yaitu :
1. Dalam model pembelajaran siklus, guru mengajar menggunakan tahap-tahap atau fase —
fase pembelajaran yaitu: fase pendahuluan, fase eksplorasi, penjelasan, penerapan
konsep, dan evaluasi.
2. Dalam model pembelajaran siklus, guru tidak hanya pengajar dengan menggunakan satu
metode saja akan tetapi menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali
perngetahuan awal siswa.
3. Dalam proses belajar mengajar dengan model pembelajaran siklus, siswa terlibat secara
aktif .
Model pembelajaran biasa, yaitu:
1. Dalam pembelajarannya guru tidak menggunakan tahap-tahap atau fase-fase
pembeajaran.
2. Guru hanya mengajar dengan menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah
sehingga pembelajaran cenderung monoton.
3. Dalam pembelajaran guru yang terlibat aktif sedangkan siswa cenderung pasif selam
proses pembelajaran berlangsung. (Defiyanti dalam Harmayani 2009: 12)
4. Hasil Belajar
Setiap proses belajar akan menghasilkan hasil belajar. Menurut Jhon M Keller (dalam
Mulyono, 2003: 39) hasil belajar merupakan keseluruhan dari suatu sistem pemrosesan sebagai
masukan yang berupa informasi.
Menurut Wingkel (1999 :53), hasil belajar merupakan suau aktifitas mental dan psikis
yang berlangsung dalam imteraktif dengan lingkungan yang menghaslkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan
dan berbekas.
Hasil belajar adalah informasi tentang pengetahuan sikap-sikap dan prilaku serta
keterampilan selama rentang waktu tertentu. Jadi, hasil belajar tidak hanya berupa pengetahuan
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 13/22
yang diterima seseorang dalam bentuk angka, namun dapat berupa prilaku dan aktifitas siswa
yang dinyatakan dengan kata-kata, misalnya : baik, sukup, dan kurang. (Nawawi, 2004: 4)
Sedangkan Dimyati dan Mujiono (2003:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
suatu puncak proses belajar, yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar dan biasanya ditnjukkan edngan nilai tes yang diberikan oleh guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru yang dapat dari nilai tes yang diberikan dalam
bentuk angka atau skor.
5. Mata Pelajaran Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari kata oikonomia (yunani) yang terdiri atas dua kata yaitu
oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga sedangkan nomos berarti norma atau aturan.
Dengan demikian ekonomi berarti aturan mengenai rumah tangga. Ilmu ekonomi merupakan
ilmu sosial sebagai ilmu social, ilmu ekonomi lebih menekankan titik perhatiannya kepada
manusia dan pencarian cara-cara terbaik yang menyediakan berbagai materi secara memadai
demi kemungkinan setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya.
Ilmu ekonoi juga dikatakan sebagai ilmu tentang prilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada.
Menurut Oman(2004) ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya. Sedangkan menurut Nurhadi
(2002:2), ilmu ekonomi juga merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian
tentang gejala-gelaja masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai kemakmuran.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang
memperlajari tindakan dan prilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas
guna memenuhi kebutuhan sehingga dapat mencapai kemakmuran.
Adapun fngsi mata pelajaran ekonomi dalam kurikulum 2004 adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam berkekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan pristiwa
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 14/22
ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memcahkan masalah ekonomi yang
terjadi di lingkungan masyarakat.
Selain fungsi di atas, mata pelajaran ekonomi juga bertujuan untuk :
1. Membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti
peristiwa ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di ligkungan
setingkat individu/rumah tangga, masyarakat dan Negara.
2. Membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yag diperlukan untuk medalami ilmu
ekonomi pada jenjang berikutnya.
3. Membekali siswa dengan nilai-nilai ekonomi sertaetika dan memiliki jiwa wirausaha.
4. Meningkatkan kemampuan berkompetisi dalam bekerja sama demasyarakat yang
majemuk, baik dalam skala nasionaldan internasional.
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha : Ada pengaruh penerapan model pembelajaran siklus (learning cycle) terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Indralaya.
Ho : Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran siklus (learning cycle) terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Indralaya.
G. METODELOGI PENELITIAN
1. Variabel penelitian
Variabel bebas (X) : Model Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
Variabel terikat (Y) : Hasil Belajar
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 15/22
2. Definisi operasional variabel
Pembelajaran siklus (learnig cycle) adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan pendekatan konstruktivisme dan terdiri dari lima fase yaitu : pembangkitan
minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), penerapan
konsep (elaboration), dan evaluasi (evaluation).
Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran
dari suatu tindak belajar dan mengajar yang dapat dilihat dari nilai tes yang diberikan
dalam bentuk angka atau skor.
3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:118) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Indralaya tahun
ajaran 2009/2010 yang berjumlah 192 siswa dan terdiri dari 6 kelas, yang masing-masing
kelas terdiri dari 32 orang siswa.
2. SampelSample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengambilan sample secara cluster random sampling untuk
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil secara undian. Sampel
yang diambil secara acak dari keseluruhan populasi dan setelah diundi didapat kelas
sebagai kelas X.a eksperimen dan kelas X.e sebagai kelas kontrol. Jumlah masing-masing
kelas yaitu 32 orang siswa jadi jumlah keseluruhan sampel adalah 64 siswa.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 16/22
4. Rancangan penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini mengungkapkan bahwa
hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh satu variabel terhadap
variabel lainnya. Penelitian ini menggunkan metode pre-experimen design dengan
bentuk intact-group comparison. Metode ini akan membandingkan antara kelompok
eksperimen yang diberi perlakuan dan kelopok kontrol tanpa perlakuan.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa siklus yang akan dilakukan. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap kegiatan yang antara lain : rencan tindakan (planning),
pelaksanaan (action), observation (observation), dan refleksi (reflektion). Metode yang
diterapkan pada penelitian ini merupakan serangkaian siklus untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. (Suhery dalam Harmayani, 2009: 31)
Adapu langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan
Pada tahap ini langkah-langkah yang akan dilakukan adalah;
a. Mempersiapkan silabus dan materi yang akan dijadikan bahan pelajaran.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
c. Mempersiapkan media dan sumber belajar
d. Mempersiapkan instrumen penelitian, seperti lembar kerja siswa dan lembar
observasi
2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan proses belajar mengajar dengan model
pembelajaran siklus sesuai dengan rencan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.
a. Fase engagement
Guru meyampaikan pendahuluan yang berisi appersepsi dan motivasi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang akan diberikan.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 17/22
b. Fase eksplorasi
Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang
untuk membahas dan mendiskusikan tentang suatu permasalahan dan pemecahan
masalahnya. Lalu, guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mengemukakan hasil dari diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok lain.
c. Fase penjelasan
Guru menganggapi diskusi dari semua kelompok yang terjadi pada fase eksplorasi
dengn memberikan penjelasan kepada siswa tentang konsep-konsep dan jawaban
siswa yang masih belum tepat, menambahkan hal-hal yang masih kurang. Selanjutnya
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk kembali memberikan tanggapan
atau pertanyaan.
d. Fase penerapan konsep
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal secara individu yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang baru diberikan. Kegiatan ini digunakan untuk menilai
pemahaman siswa tentang konsep yang diterima selam kegiatan eksplorasi dan
penjelasan berlangsung.
e.
Fase evaluasi Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
Guru menyapaikan kekurangan dan keunggulan dalam proses pembelajaraserta
memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat dan siap pada pertemuan
berikutnya.
5. Teknik pengumpulan data
a. Tes
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi berupa nilai atau skor bagi kelompok ekperimen dan kelompok
kontrol. Menurut Sudjana (2005) tes dilakukan untuk mendapatkan jawaban-jawaban
yang diharapkan dari setiap siswa baik lisan maupun tulisan. Tes yang diberikan dalam
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 18/22
penelitian ini adalah berbentuk essay yang sebelumnya dilakukan pengujian terhadap
validitas dan reliabilitas tes tersebut.
b. Observasi dalah suatu teknik yang dilakuakn dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto: 1995). Menurut Notoatmodjo
(2002: 93) observasi adalah suatu perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian adanya
rangsangan. metode ini digunakan untuk melihat keaktifan siswa di kelas. Adapun
indikator-indikator yang diobservasi adalah
1. Menunjukkan minat dan perhatian dalam belajar
Deskriptor :
a. Membaca soal yang diberikan
b. Mengerjakan soal yang diberikan
c. Memperhatikan penjelasan guru
2. Interaksi siswa dalam belajar
Dekriptor :
a. Mempertahankan pendapat
b. Mengeluarkan pendapat
c. Menganggapi pertanyaan guru datau teman
3.
Siswa mengomentari dan memberikan tanggapan dalam kegiatan pembelajaranDeskritor :
a. Siswa bertanya dengan teman sekelompok
b. Siswa meberi tanggapan terhadap teman sekelompok
c. Siswa mengajukkan pendapat pada teman sekelompok
4. Siswa aktif dalam kelompok selam kegiatan pembelajaran
Deskriptor :
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari teman sekelompok
b. Siswa memberikan tanggapan terhadap siswa dari kelompok lain
c. Siswa bertanya kepada teman kelompok lain.
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 19/22
Pengukuran instrument :
Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidtan suatu instrument. Taraf
validitas suatu instrument (tes) dinyatakan dalam suatu koefisien validitas dalam suatu bilangan
koefisien anatara -1,00 sampai dengan 1,00. untuk menghitung koefisien validitas dapat
digunakan rumus teknik korelasi product moment
}y)(yn}{)(xn{
y)x).((-xynr
2222xy
x( Sugiyono,2008:213)
xyr
= Validitas Instrumen
x = skor jawaban sampel
y = skor total
n = jumlah sampel
untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai
berikut:
0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
0,400 sampai dengan 0,600 : sedang
0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah (Arikunto, 2002: 75)
Reliabilitas tes
reabilitas adalah alat pengukur mengenai keberhasilan siswa apabila tes tersebut berulang kali
digunakan terhadap subyek yang sama, senantiasa menunjukkan hasil yang sama atau sifatnya
ajeg atau stabil (Sudjiono, 2001: 95).
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 20/22
Dengan menggunakan rumus alpha :
r11 = ( ∑
) (Arikunto, 2002: 109)
keterangan :
r11 : koefisien reabilitas tes
n : banyaknya item yang dikeluarkan dalam tes
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
Taknik analisis data tes
Nilai hasil tes pada mata pejaran ekonomi yang diperoleh pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol disusun dalam tabel distribusi frekuensi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data hasil belajara senagi berikut :
1. Memberi skor pada masing-masing soal tes dengan total skor 100
2. Memeriksa jawaban siswa
3. Memberi skor dari jawaban siswa sesuai dengan patokan yang telah ditentukan
4. Menentukan nilai siswa dengan rentang 0-100 kemudian dihitung dengan rumus :
Keterangan :S = nilai akhir yang diperoleh
R = jumlah skor yang dijawab benar
N = skor maksimal
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 21/22
Perhitungan rata-rata kelompok menggunakan rumus :
∑ (Sugiyono, 2004: 212)
Keterangan :
Xi =nilai x ke samapi ke n
X = nilai rata-rata
f = frekuensi kelas median
n = jumlah sampel
s = simpangan baku
Uji normalitas data dengan chi kuadrat:
(Sugiyono, 2004: 199)
Keterangan :
Xh2
= harga chi kuadrat
f 0 = frekuansi/ jumlah data hasil tes
f h = jumlah/ frekuensi yang diharapkan (frekuensi tiap bidang dikalikan dengan n)
Uji hipotesis
untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel maka rumus yang digunakan adalah
koleraso product moment, sebagai berikut :
∑∑ ∑ (sugiyono, 2004: 255)
5/13/2018 Proposal Usul Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usul-penelitian 22/22
Keterangan :
rXY = korelasi antara variabel X dan Y
X =
̅
Y = ̅
Selanjutnya pengujian signifikansi koefisien korelasi, dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya
sebagi berikut :
Thitung =√ √ (sugiyono, 2004: 259)
Keterangan :
t = nilai thitung
r = koefisien korelasi thitung
n = jumlah siswa