perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSEDUR PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN
RUMAH (KPR) PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KCP
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Keuangan dan Perbankan
Disusun Oleh:
WIDYA NUR ISTANTI
F3608065
PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Kita adalah pelukis diri kita masing-masing. Kita akan menjadi apa nantinya ditentukan oleh sikap kita, perbuatan kita dan segala sesuatu yang kita pelajari”
*Mary-Ellen Drummond*
“Jangan pernah merasa putus asa dalam menghadapi masalah, karena kalau kita percaya akan diri kita sendiri maka kita akan
sanggup untuk menghadapinya”
*Penulis*
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayah, bunda dan adikku tercinta
2. Teman-teman Keuangan dan Perbankan
angkatan 2008, khususnya sahabat
terdekatku Kristina Listanti, Nur Dwi
Pratiwi, Titik Krisnandari, Idah
Irmawati, Istiqomah, Innanawati terima
kasih atas dukungan dan doanya
3. Almamaterku Universitas sebelas Maret
Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini yang berjudul “PROSEDUR PELAKSANAAN
PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) Tbk. KCP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA“.
Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan guna
menyelesaikan Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak, selaku dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Nurul Istiqomah, SE, M.Si selaku Ketua Program DIII Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Ariyanto Adhi Nugroho, SE, selaku dosen pembimbing, yang telah
meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
5. Ibu Endang Murni Lestari selaku pimpinan PT. Bank Tabungan Negara
KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berkenan memberikan ijin
bagi penulis untuk melakukan magang.
6. Keluarga besar PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang telah
membantu memberikan data-data dan membimbing dalam pelaksanaan
praktik magang kepada penulis.
7. Dimas Suprayitno terimakasih untuk perhatian, motivasi dan kasih
sayangnya.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala
bantuan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan
praktik magang dan sekaligus menyusun tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini
masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis untuk
itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan tugas akhir ini.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
E. Metode Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank ..................................................................... 8
B. Fungsi Bank ........................................................................... 9
C. Pengertian Kredit ................................................................... 11
D. Manfaat Kredit ....................................................................... 12
E. Fungsi Kredit.......................................................................... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
F. Macam-macam Kredit ............................................................ 13
G. Unsur-unsur Kredit ................................................................ 18
H. Prosedur kredit ....................................................................... 19
I. Perjanjian Kredit .................................................................... 23
J. Jaminan pada Perjanjian Kredit ............................................. 26
K. Bentuk Penyelamatan Kredit ................................................. 26
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 28
B. Pembahasan ............................................................................ 62
1. Prosedur Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah ................ 62
2. Kendala perjanjian Kredit Pemilikan Rumah ................. 79
3. Penyelesaian Debitur Wanprestasi .................................. 81
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 84
B. Saran....................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Tingkat Pendidikan Karyawan ............................................................... 41
3.2 Jam Kerja Karyawan............................................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP
Universitas Sebelas Maret ...................................................................... 36
3.2 Alur Prosedur Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah................................ 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penyataan Tugas Akhir
Lampiran 2 Surat Keterangan Magang
Lampiran 3 Laporan Magang Kerja Mahasiswa
Lampiran 4 Form Permohonan Kredit
Lampiran 5 Form Wawancara
Lampiran 6 Surat Pernyataan
Lampiran 7 Surat Pernyataan Verifikasi Debitur Individual
Lampiran 8 Keterangan Penghasilan untuk Pemohon Penghasilan Tetap
Lampiran 9 Keterangan Penghasilan untuk Pemohon Penghasilan Tidak Tetap
Lampiran 10 Keterangan Mengenai Rumah dan Penjual Rumah
Lampiran 11 Surat kepada Pimpinan Instansi/Perusahaan Pemohon
Lampiran 12 Surat kepada Kepala Desa
Lampiran 13 Kuasa Pemotongan Gaji
Lampiran 14 Perhitungan Bunga Anuitas Tahunan/Bunga Menurun Tahunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
PROSEDUR PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KCP
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
WIDYA NUR ISTANTI F 3608065
Rumah merupakan kebutuhan primer bagi sebagian besar keluarga, baik
yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan. Pemenuhan kebutuhan primer tersebut, tidak dapat dipenuhi oleh semua orang untuk membeli secara tunai. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga keuangan untuk memberikan bantuan dana dalam bentuk penyaluran kredit terutama dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditunjuk untuk melaksankan program kredit perumahan.
Dalam penulisan ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pelaksanaan perjanjian kredit pemilikan rumah serta kendala-kendala dan cara penyelesaian masalah yang dihadapi. Metode yang dipakai dengan cara pengamatan langsung yang dilaksanakan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta serta dengan studi kepustakaan melalui buku-buku yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir, serta wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan obyek penyusunan tugas akhir.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dalam prosedur pelaksanaan perjanjian kredit pemilikan rumah pada PT BTN (Persero) Tbk. KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta terdapat empat tahap yaitu wawancara yang merupakan tahap pertama untuk memeriksa identitas dan kemampuan kesanggupan memenuhi syarat kredit, on the spot merupakan penilaian mengenai agunan calon debitur, analisis kredit yaitu melaksanakan analisis mengenai character, capacity, capital, condition, dan collateral dan akad kredit merupakan tahap terakhir untuk memastikan kesesuaian perjanjian tentang jenis, maksimal kredit, angsuran dan jangka waktu. Adapun kendala-kendala yang sering timbul dalam perjanjian kredit ini yaitu wanprestasi dari debitur. Wanprestasi sering terjadi karena kesengajaan dari pihak debitur sendiri, misalnya debitur dengan sengaja tidak melaksanakan kewajibanya yang sudah diperjanjikan diawal atau memang debitur dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk memenuhi kewajibanya karena suatu hal tertentu seperti bencana. Jika terjadi wanprestasi pihak bank BTN memberikan peringatan dan batas waktu tertentu supaya debitur bisa memenuhi kewajibanya.
Saran dari penulis bahwa sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan pelayanan dalam memberikan informasi mengenai pengertian persyaratan dan prosedur bagi debitur serta lebih hati-hati dan teliti dalam menilai dan memeriksa calon debitur, sehingga tidak akan terjadi wanprestasi pada debitur.
Kata kunci: Perjanjian KPR, Wanprestasi, PT. BTN (Persero) Tbk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional
pada hakekatnya adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat, serta
dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa, sekaligus merupakan
pencerminan kehendak untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat. Di Indonesia kesejahteraan masyarakat erat
kaitanya dengan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer. Kebutuhan
pokok tersebut merupakan kebutuhan yang sangat mendasar, antara lain
kebutuhan akan pangan, sandang dan papan. Melihat perkembangan
populasi penduduk Indonesia saat ini yang semakin bertambah, maka
kebutuhan masyarakatpun menjadi semakin tinggi, salah satunya adalah
kebutuhan akan papan atau rumah
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer. Dengan
terpenuhinya kebutuhan akan rumah maka dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta akan terciptanya suasana
kerukunan hidup keluarga dan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
akan perumahan, Pemerintah menyediakan dan menyelenggarakan
program yang ditujukan untuk tercapainya tujuan tersebut melalui program
kredit perumahan bagi masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Program kredit perumahan ini dilaksanakan oleh Bank yang
mempunyai fungsi atau kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Sesuai
dengan isi pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang
Perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,
yang berbunyi:
“ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak “.
Berdasarkan uraian tersebut perbankan dituntut mampu
meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Peran tersebut diwujudkan
perbankan melalui kegiatan bank yang menyalurkan dana kepada
masyarakat melalui berbagai produk guna memenuhi kebutuhan
masyarakat, salah satu produk yang ditawarkan oleh bank guna ikut
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak melalui
pemenuhan kebutuhan pokok adalah dengan menawarkan produk
pembiayaan rumah atau biasa disebut KPR. Adanya pembiayaan rumah
atau KPR bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang berpenghasilan
rendah memiliki rumah yang diinginkan.
Bank Tabungan Negara merupakan salah satu Bank Badan Usaha
Milik Negara yang ditunjuk untuk melaksanakan program kredit
perumahan dengan fasilitas kreditnya yang disebut dengan Kredit
Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara atau sering dikenal dengan
KPR-BTN sebagai program dibidang perumahan rakyat. Bank ini telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
membuktikan ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan Negara,
turut mensejahterakan warga negaranya dengan menyediakan Kredit
Pemilikan Rumah untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok dalam
hidup seseorang, sehingga masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah
yang memadai dan layak sehingga hidupnya menjadi lebih tentram dan
sejahtera.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin menyusun Tugas Akhir
dengan judul : “PROSEDUR PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT
PEMILIKAN RUMAH (KPR) PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) Tbk. KCP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA“ guna mengetahui bagaimana KPR yang ada pada PT.
BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KCP UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka permasalahan yang ingin dibahas atau
dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pemilikan
Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP
Universitas Sebelas Maret Surakarta?
2. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam Pelaksanaan Perjanjian
Kredit Pemilikan Rumah PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Upaya apa yang dilakukan dalam penyelesaian masalah yang
dihadapi dalam Pelaksanaan Perjanjian KPR PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana Prosedur Pelaksanaan Perjanjian
Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk.
KCP UNS.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah PT. Bank
Tabungan Negara Tbk. KCP UNS.
3. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi dalam Pelaksanaan Perjanjian KPR PT.
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dari segi Praktis
Bagi masyarakat hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan masukan dalam rangka mengadakan Perjanjian Kredit
Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara, sehingga dapat
menghindari masalah yang timbul, baik dari Pihak Bank Tabungan
Negara (BTN) maupun pihak debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Dari segi Teoristis
Bagi akademis penelitian ini diharapkan memberi manfaat teoristis
berupa sumbangan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam
Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah.
E. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang penulis gunakan adalah :
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
kualitatif, yaitu penelitian berdasarkan keterangan atau data
kualitatif yang diberikan oleh perusahaan.
2. Obyek Penelitian
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KCP UNS
Jl. Ir. Sutami No 36 A Surakarta.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan dari obyek penelitian.
Dengan cara wawancara langsung dengan pimpinan dan
karyawan PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) Tbk. KCP UNS yaitu seperti sejarah
berdirinya perusahaan, struktur organisasi, produk yang
ditawarkan, prosedur pelaksaan perjanjian kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari intern perusahaan. Ini
dapat berupa dokumen yang telah disusun sebelumnya
oleh orang lain mengenai gambaran umum perusahaan,
serta berupa informasi dari Web yang dimiliki Bank BTN,
seperti perkembangan Bank BTN saat ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang digunakan untuk menggali data dari sumber data
berupa peristiwa, tempat. Dalam hal ini teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara
pengamatan langsung ke lokasi penelitian yaitu pada PT.
BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KCP
UNS
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab
secara langsung dengan responden.
c. Studi Pustaka
Peneliti menggunakan buku-buku referensi yang
berhubungan dengan materi peneliti untuk menambah
pengetahuan secara teoritis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
5. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan yang digunakan dalam laporan ini adalah
pembahasan diskriptif kualitatif tentang pembiayaan perumahan
(KPR) yang ada pada PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) Tbk. KCP UNS. Diskriptif kualitatif yaitu uraian atas
dasar keterangan atau data kualitatif yang diberikan oleh
perusahaan dan di susun dalam bentuk laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Menurut Kasmir (2002:2) secara sederhana bank dapat diartikan
sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa-jasa bank lainya. Sedangkan pengertian lembaga
keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di
mana kegiatanya hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana
atau kedua-duanya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki beberapa kegiatan.
Pertama, menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk
simpanan. Kedua, menyalurkan dana dalam bentuk pemberian kredit atau
pinjaman kepada masyarakat kekurangan dana yang mengajukan
permohonan. Ketiga, memberikan jasa-jasa bank lain, seperti pengiriman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
B. Fungsi Bank
Selain pengertian bank yang sudah dijelaskan di atas, terdapat
pula beberapa fungsi bank adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004: 29) :
1. Agent of trust
Artinya bank sebagai lembaga keuangan yang landasannya adalah
kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran
dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila mau
dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat akan mau menitipkan
dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh
bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut
dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik
kembali dari bank. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan
menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana
pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk
membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik
untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat
jatuh tempo.
2. Agent of development
Artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk
pembangunan ekonomi antara sektor riil dan sektor moneter. Kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak
dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat
bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.
Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat
diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang
dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi
tidak dapat di dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent of service
Artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi dan untuk
pembangunan ekonomi, disamping melakukan kegiatan penghimpunan
dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa
perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini
erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara
umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang,
penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan penyelesaian
tagihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
C. Pengertian Kredit
Kredit menurut Teguh Pudjo Muljono (1993:9) berasal dari bahasa
yunani “credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin
“creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Selanjutnya
pengertian tersebut berkembang menjadi lebih luas lagi menjadi kredit
adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
Kredit berdasarkan UU No.10 tahun 1998 adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Berdasarkan dari dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Kredit adalah adanya suatu penyerahan uang/tagihan atau dapat
juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain,
dengan harapan memberikan pinjaman ini akan memperoleh
tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga
sebagai pendapatan bagi bank yang bersangkutan.
2. Kredit didasarkan pada suatu perjanjian yang saling mempercayai
kedua belah pihak akan mematuhi kewajiban masing-masing.
3. Dalam pemberian kredit ini terkandung kesepakatan pelunasan
utang dan bunga yang akan diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu yang telah disepakati bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
D. Manfaat Perkreditan
Menurut Teguh Pudjo Muljono (1993:18) manfaat kredit adalah:
1. Manfaat perkreditan dari sudut kepentingan debitur
Mengatasi kesulitan atau masalah dalam pembiayaan dan dengan
fasilitas kredit memungkinkan para debitur untuk memperluas dan
mengembangkan usahanya dengan lebih leluasa.
2. Manfaat perkreditan dari sudut kepentingan perbankan
a. Memperoleh pendapatan bunga kredit dari selisih bunga
kredit yang diterima dari debitur yang dikurangi biaya
untuk memperoleh dana dari masyrakat.
b. Dengan memberikan kredit akan membantu jasa perbankan
yang lain.
c. Pemberian kredit untuk merebut pasar (market share)
dalam industri perbankan.
3. Manfaat perkreditan dari sudut kepentingan pemerintah
a. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi baik secara umum
maupun untuk pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu.
b. Sebagai alat untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat.
c. Sebagai sumber pendapatan Negara.
4. Manfaat perkreditan dari sudut kepentingan masyarakat luas
Dengan adanya kelancaraan dari proses perkreditan diharapkan
akan diperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
membuka lapangan usaha lapangan kerja baru, sehingga akan
menimbulkan kenaikan tingkat pendapatan dan pemerataan
pendapatan di masyarakat.
E. Fungsi Kredit
Fungsi kredit menurut Muchdarsyah Sinungan dalam Dr. Gunarto
Suhardi, SH. (2003:76) antara lain sebagai berikut:
1. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang
2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang
4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi
5. Kredit dapat meningkatan kegairahan berusaha
6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan
perdagangan international.
F. Macam-Macam Kredit
Dalam praktiknya jenis-jenis kredit yang diberikan oleh bank
umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai
jenis. Secara umum jenis-jenis kredit menurut Munir Fuadi dalam Dr.
Gunarto Suhardi, SH (2003:77) dapat dilihat dari berbagai jenis antara
lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
1. Dilihat dari segi tujuan kredit:
a. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi
atau investasi.
b. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi,
misalnya pakaian, makanan dan sebagainya. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan.
c. Kredit Inventasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang
biasanya digunakan untuk keperluan usaha atau membangun
proyek.
d. Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi dalam operasionalnya.
2. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit Jangka Pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu
tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan
untuk keperluan modal kerja. Tetapi menurut UUP No.10
Tahun 1998, dalam pengertian kredit jangka pendek ini
termasuk kredit untuk tanaman musiman yang berjangka waktu
lebih dari satu tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Kredit Jangka Menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai lima
tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan
investasi. Tetapi menurut UUP No. 10 Tahun 1998, kredit
jangka menengah ini adalah kredit yang berjangka waktu antara
satu sampai tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman.
c. Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang jangka waktunya paling panjang, waktu
pengembalianya antara tiga tahun sampai lima tahun dan
biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang.
3. Dilihat dari segi objek yang ditransfer:
a. Kredit uang
Di mana pemberian dan pengembalian kredit dilakukan dalam
bentuk uang.
b. Kredit bukan uang
Di mana kredit diberikan dalam bentuk barang dan jasa, dan
pengembalianya dilakukan dalam bentuk uang, contohnya jual
beli rumah, kendaraan bermotor.
4. Dilihat dari segi pencairan kredit yang dilakukan:
a. Kredit tunai (Cash Credit)
Pencairan kredit dilkukan dengan tunai atau pemindahbukuan
kedalam rekening debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b. Kredit tidak tunai (Non Credit Cash)
Di mana kredit tidak dibayar pada saat pinjaman dibuat,
contohnya Garansi Bank (yang bersifat conditional/bersyarat,
yakni pembayaran dilakukan kalau hanya syarat tertentu
dipenuhi), Letter of Credit, dalam hal impor barang di mana
pembayaran dilakukan bank bila terdapat dokumen perkapalan.
5. Dilihat dari segi penarikannya/pengembaliannya:
a. Kredit Sekali Jadi (aflopend credit).
Kredit sekali jadi, yaitu kredit dengan menerima uangnya
sekaligus dan pelunasannya secara dicicil menurut angsuran
tertentu sampai lunas sama sekali.
b. Kredit Rekening Koran
Kredit di mana penyediaan dan penarikannya dilakukan melalui
rekening Koran yang tidak sekaligus terjadi, tetapi berangsur-
angsur selama kredit mencukupi atau dengan kata lain yaitu
bila si penerima kredit mengambil kredit itu seperlunya saja
sewaktu-waktu membutuhkannya, dan bila pada suatu saat
tidak membutuhkannnya dapat disetor kembali.
c. Kredit Berulang-ulang (Revolving Loan)
Hampir sama dengan kredit rekening koran, hanya
penggunaaan rekening koranya secara terbatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
d. Kredit Bertahap
Kredit yang pencairan dana kreditnya dilakukan secara
bertahap.
e. Kredit Tiap Transaksi (Self Liquidating atau Eenmalige
Transactie Crediet)
Merupakan kredit yang diberikan untuk satu transaksi tertentu,
dimana pengembalian kredit diambil dari hasil transaksi yang
bersangkutan.
6. Dilihat dari segi pihak krediturnya:
a. Kredit Terorganisasi
Kredit yang diorganisasi oleh lembaga legal dan dengan cara
legal pula.
b. Kredit tidak Terorganisasi
Kredit yang tidak terorganisasi oleh berbagai lembaga atau
perseorangan yang profesinya bukan sebagai lembaga kredit,
seperti rentenir, penjual barang, dan lain-lain.
7. Dilihat dari segi Negara asal :
a. Kredit Domestik (Domestic Loan/Onshore Credit)
Kredit dalam negeri dengan perkataan lain ialah kredit yang
diterima oleh badan/perorangan dari negeri sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Kredit Luar Negeri (Foreign loan/Offshore Credit)
Kredit luar negeri gengan perkataan lain ialah kredit yang
diberikan oleh pihak swasta/pemerintah luar negeri/asing
kepada swasta/pemerintah sendiri.
8. Dilihat dari segi jumlah kreditur:
a. Kredit dengan kreditur tunggal
b. Kredit dengan kreditur banyak (Syndicated Loan)
G. Unsur-Unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit dalam suatu
fasilitas kredit menurut Kasmir (2002:103) adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit
bahwa kredit yang diberikan benar-benar diterima kembali dimasa
yang akan datang sesuai jangka waktu kredit.
2. Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung
unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima
kredit.
3. Jangka Waktu
Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran
kredit yang telah disepakati kedua belah pihak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4. Resiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet dalam
pemberian suatu kredit.
5. Balas Jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas
pemberian kredit berupa bunga dan biaya administrasi.
H. Prosedur Kredit
Menurut Dr. Gunarto Suhardi, SH. (2003:96) di dalam prosedur
pengajuan kredit ada beberapa tahap yaitu:
1. Tahap Permohonan Kredit
Dalam menilai permohonan kredit, bank perlu memperhatikan
prinsip sebagai berikut:
a. Bank hanya memberikan kredit apabila permohonan kredit
diajukan secara tertulis. Hal ini berlaku baik untuk kredit baru,
perpanjangan jangka waktu, tambahan kredit, maupun
permohonan perubahan persyratan kredit.
b. Permohonan kredit tersebut harus memuat informasi yang
lengkap dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh bank termasuk riwayat perkreditan pada
bank lain.
c. Bank harus memastikan kebenaran data informasi yang
disampaikan dalam permohonan kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Analisis Kredit
Setiap permohonan kredit yang telah memenuhi syarat harus
dianalisis secara tertulis dengan prinsip sebagai berikut:
a. Bentuk, format dan kedalaman analisis kredit ditetapkan oleh
bank yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit.
b. Analisis kredit harus menggambarkan konsep hubungan total
permohonan kredit. Ini berarti bahwa persetujuan pemberian
kredit tidak boleh didasarkan semata-mata atas pertimbangan
permohonan untuk satu transaksi atau satu rekening kredit dari
permohonan, namun harus atas dasar penilaian seluruh kredit
dari pemohon kredit yang telah diberikan secara bersamaan
oleh bank.
c. Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat, dan objektif
yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan
usaha dan data pemohon termasuk hasil penelitian pada
daftar kredit macet.
2) Penilaian atas kelayakan jumlah permohonan kredit dengan
proyek atau kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan
sasaran menghindari kemungkinan terjadinya praktek yang
tidak diinginkan yang bisa merugikan bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3) Menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi
oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan permohonan
kredit.
d. Analisis kredit sekurang-kurangnya harus mencakup penilaian
tentang watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha
debitur atau lebih dikenal dengan 5C dan penilaian terhadap
sumber pelunasan kredit yang dititik beratkan pada hasil usaha
yang dihasilkan pemohon.
e. Dalam pemberian kredit harus dinilai pula bank yang bertindak
sebagai bank induk.
3. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Dalam Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan
SK Direksi BI No 31/177/KEP/DIR 31 Desember 1998.
Dikeluarkanya SK Direksi terdapat pertimbangan bahwa bank
wajib memelihara kesehatan dan meningkatkan daya tahannya
melalui penyebaran resiko dalam penanaman dananya sedemikian
rupa agar tidak terpusat pada peminjam atau kelompok peminjam
tertentu. Dalam peraturan tersebut terdapat ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah batas maksimum
penyediaan dana yang diperkenankan untuk dilakukan oleh
bank kepada peminjam atau kelompok peminjam tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Kelompok peminjam adalah kumpulan peminjam yang satu
sama lain mempunyai kaitan dalam hal kepemilikan,
kepengurusan dan atau hubungan keuangan
c. Pihak yang terkait dengan bank adalah:
1) Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari
modal disetor bank.
2) Anggota dewan komisaris
3) Anggota direksi
4) Keluarga dari pihak-pihak anggota komisaris dan anggota
komisaris
5) Pejabat bank
6) Perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat
kepentingan dari pihak-pihak diatas
d. Batas Maksimum Pemberian Kredit bagi satu kelompok
peminjam yang tidak terkait dengan bank sebesar 20% dari
modal bank.
e. Batas Maksimum Pemberian Kredit bagi pihak-pihak terkait
dengan bank baik untuk satu peminjam maupun keseluruhan
setinggi-tingginya 10%.
f. Anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan ketentuan ini dan tidak
mematuhi peraturan ini diancam dengan ketentuan pidana
penjara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
I. Perjanjian Kredit
Menurut Soebekti (1990:26) kata sepakat berarti suatu persesuaian
paham dan kehendak antara dua pihak. Berdasarkan pengertian kata
sepakat tersebut berarti apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu, juga
dikehendaki oleh pihak yang lain, meskipun tidak sejurusan tetapi secara
timbal balik kedua kehendak itu bertemu satu sama lain.
Perjanjian menurut ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata diatur dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
yang berbunyi “perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang
atau lebih dengan mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih”.
Menurut Abdulkadir Muhammad (1992:78) perjanjian adalah suatu
persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan diri
untuk melaksanakan suatu hal dalam lapangan harta kekayaan.
Menurut Handri Raharjo (2009:42) Perjanjian merupakan suatu
hubungan hukum dibidang harta kekayaan yang didasari kata sepakat
antara subjek hukum yang satu dengan yang lain, dan diantara mereka
(para pihak/subyek hukum) saling mengikatkan dirinya sehingga subjek
hukum yang satu berhak atas prestasi dan subjek hukum yang lain
berkewajiban melaksanakan prestasinya sesuai dengan kesepakatan yang
telah disepakati para pihak tersebut serta menimbulkan akibat hukum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1. Perjanjian menurut Handri Raharjo (2009:46) terdiri dari tiga unsur
yaitu:
a. Essentialia
Bagian-bagian dari perjanjian yang tanpa itu perjanjian tidak
mungkin ada. Misalnya dalam perjanjian jual beli, harga dan
barang merupakan unsure essentialia.
b. Naturalia
Bagian-bagian yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
peraturan-peraturan yang bersifat mengatur. Misalnya dalm
perjanjian penanggungan.
c. Accidentalia
Bagian-bagian yang oleh para pihakditambahkan dalam perjanjian,
dimana undang-undang tidak mengaturnya. Misalnya jual beli
rumah diperjanjikan tidak termasuk alat-alat rumah tangga.
2. Syarat Sahnya Perjanjian
Perjanjian yang sah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang, sehingga
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Syarat sahnya perjanjian
diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang
terdiri dari empat syarat yaitu:
a. Adanya kata sepakat mereka yang mengikat diri
b. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
c. Suatu hal tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d. Suatu sebab yang halal
Sepakat yaitu kesesuain, kecocokan, pertemuan kehendak dari
yang mengadakan perjanjian atau pernyataan kehendak yang disetujui
antara pihak-pihak. Jadi kesepakatan itu penting karena merupakan
awal terjadinya perjanjian.
Kecakapan untuk mmebuat suatu perjanjian adalah
kewenangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan hukum itu
sendiri. Perbedaan antara kewenangan hukum dengan kecakapan
berbuat adalah bila kewenangan hukum dalam hal pasif sedangkan
pada kecakapan berbuat subjek hukumnya aktif.
3. Berakhirnya perjanjian
Dalam suatu perjanjian kita harus tahu kapan perjanjian itu
berakhir. Menurut Handri Raharjo (2009:95) perjanjian dapat berakhir
karena:
a. Ditentukan dalam perjanjian oleh para pihak, misalnya persetujuan
yang berlaku untuk waktu tetentu.
b. Ditentukan oleh Undang-undang mengenai batas berlakunya suatu
perjanjian.
c. Ditentukan oleh para pihak atau Undang-undang bahwa perjanjian
akan hapus dengan terjadinya peristiwa tertentu, misalnya
meninggal dunia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
d. Pernyataan menghentikan persetujuan (opzegging), dapat
dilakukan oleh kedua belah pihak atau salah satu pihak, misalnya
perjanjian kerja, perjanjian sewa menyewa.
J. Jaminan pada Perjanjian Kredit
Menurut Thomas S. (1995:69) adanya suatu jaminan dalam suatu
perjanjian sangat diperlukan oleh kreditur, karena kreditur mempunyai
kepentingan bahwa akan benar-benar memenuhi kewajibannya yaitu
membayar utang. Perjanjian jaminan merupakan perjanjian tambahan atau
accesoir yaitu perjanjian yang muncul akibat adanya perjanjian pokoknya.
Perjanjian kredit merupakan perjanjian pokok, sehingga menimbulkan
adanya perjanjian tambahan yang berupa perjanjian tambahan, karena
dalam perjanjian kredit disyaratkan adanya jaminan.
Menurut Sutarno (2003:145) jaminan yang lahir karena Undang-
undang tidak memerlukan perjanjian antara kreditur dan debitur.
Perwujudan dari jaminan menentukan bahwa semua harta kekayaan
debitur baik benda bergerak ataupun tidak bergerak, akan menjadi jaminan
atas seluruh hutangnya.
K. Bentuk Penyelamatan Kredit
Menurut Widjanarto (1994:157) bentuk penyelamatan kredit dapat berupa:
1. Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu perubahan syarat kredit
yang menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu
termasuk masa tenggang baik meliputi perubahan besarnya angsuran
maupun tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2. Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau
keseluruhan syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan
jadwal pembayaran, jangka waktu dan persyaratan lainya sepanjang
tidak menyangkut perubahan maksimum saldo kredit.
3. Penataan kembali (restructuring), yaitu perubahan syarat-syarat
kredit yang menyangkut:
a. Penanaman dana bank
b. Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi
pokok kredit baru
c. Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan
dalam perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perkembangan Bank BTN
Bank Tabungan Negara (BTN) didirikan pada Tanggal 16
Oktober 1897 oleh Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk
Besluit No.27 dengan sebuah nama “POSTPAAR BANK”. Bank BTN
terus berkembang dan terus hidup serta tercatat hingga tahun 1939
telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan
Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat
penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan
tabungan besar-besaran dalam waktu yang relative singkat. Namun
demikian keadaan keuangan Poostpaar Bank pulih kembali pada tahun
1941. Pada tahun 1942 TYOKIN KYOKU dari jepang membekukan
kegiatan “POSTSPAAR BANK” dan menggantinya dengan sebuah
nama TYOKIN KYOKU yang bertujuan untuk menarik dana
masyarakat melalui Tabungan. Usaha Jepang tidak sukses karena
dilakukan dengan paksaan Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu
cabang yaitu Cabang Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan RI 17-08-
1945 telah memberikan inspirasi kepada bapak Bapak Darmosoetanto
untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari Pemerintah
Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto menjadi
Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS
adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik
Indonesia (ORI) tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak
berumur panjang. Karena agresi Belanda (Desember 1946)
mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang
dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi
substantive bagi sejarah BTN adalah dikeluarkanya Undang-Undang
Darurat No.9 th 1950 tanggal 9 Febuari 1950 yang mengubah nama
“POOTPAARBANKIN INDONESIA” berdasarkan staatsblat No. 295
tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan
induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian
Keuangan di bawah Menteri Urusan bank Sentral. Perubahan nama
dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN
NEGARA di dasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni
1963 yang kemudian dikuatkan dengan Undang-Undang no. 2 tahun
1964 tanggal 25 Mei 1964. Pada tahun 1968 Bank ini dimiliki oleh
negara dengan UU No.2 Tahun 1968. Di tahun 1974 Bank ini
ditugaskan memberikan suatu pelayanan KPR sesuai surat Menkeu
NO. B-49/MK/IV/I/1974 tanggal 29 Januari 1974 (Realisasi pertama
KPR tanggal 10 Desember 1976). Pada tahun 1989 Bank tersebut
beroperasi sebagai bank umum dan memulai menerbitkan obligasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Tahun Pada tahun 1992 status Hukum BANK TABUNGAN
NEGARA (BTN) berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Di
tahun 1994 Perseroan ini mendapatkan sebuah ijin sebagai Bank
devisa. Di tahun 2000 Bank ini sendiri mengikuti dalam program suatu
rekapitalisasi. Tahun 2002 Bank ini sendiri sebagai Bank umum dan
fokus sebagai peminjam tanpa subsidi untuk perumahan berdasarkan
Surat Menteri BUMN No. S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus
2002). Tahun 2003 Restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh
yang tertuang dalam Persetujuan RJP tahun 2003-2007 Berdasarkan
Surat Menteri BUMN No.S-984/M-MBU/2003 Tanggal 31 Maret
2003 dan ketetapan direksi Bank BTN No.306/DIR/IR-BTN/XII/2004
perihal revisi RJP Bank BTN Tahun 2003-2007. Di tahun 2008 Bank
tersebut menjadi Bank pertama di indonesia yang melakukan
pendaftaran transaksi kontrak investasi Kolektif Efek Beragunan Aset
(KIK EBA) di Bapepam yang kemudian dilakukan dengan pencatatan
perdana dan listing transaksi tersebut di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2009.
Dari tahun ke tahun, bank BTN berupaya untuk
melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan
cara pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu baru
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dengan
pembukaan Kantor Cabang Pembantu di wilayah Karesidenan
Surakarta yaitu Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mojosongo, KCP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Palur, KCP Klaten, KCP Universitas Sebelas Maret, dan KCP
Sukoharjo.
2. Visi dan Misi
a. Visi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Yaitu:
Menjadi sebuah bank yang termuka dalam pembiayaan Kredit
Perumahan Rakyat (KPR) dan mengutamakan kepuasan nasabah-
nasabahnya.
b. Misi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Yaitu:
1) Memberikan suatu pelayanan yang unggul dalam
pembiyayaan perumahan dan industri yang terkait dengan
konsumsi dan usaha kecil menengah serta menyediakan
produk dan jasa perbankan yang lainnya.
2) Menyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas dan professional serta memiliki
suatu integritas yang tinggi.
3) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis
teknologi terkini yang berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
4) Melaksanakan suatu manajemen perbankan yang sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance
untuk meningkatkan Shareholder Value.
5) Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3. Budaya Kerja, Nilai Dasar, dan Etika Pegawai
a. Budaya Kerja
1) Pola Prima adalah nilai-nilai dasar budaya kerja yang
diterapkan dan dikembangkan di PT. Bank BTN Kantor
Cabang Pembantu UNS. Di mana pola prima itu mencakup
beberapa aspek sebagai berikut:
a) Pelayanan Prima
Pelayanan prima adalah faktor kunci dalam keberhasilan
suatu perusahaan karena dari pelayanan inilah seorang
nasabah dapat menilai kinerja pegawai tersebut seperti
sikap sopan santun yang diberikan oleh pegawai bank
kepada nasabahnya.
b) Inovasi
Inovasi adalah penyempurnaan dan menciptakan nilai
tambah produk baru yang diperkenalkan oleh bank kepada
nasabahnya seperti produk baru dari KPR Sejahtera Tapak
itu merupakan produk perumahan terbaru dari bank BTN.
c) Keteladanan
Keteladanan adalah suatu sikap yang perlu di contoh seperti
masuk kerja tepat waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
d) Integritas
Integritas adalah berdedikasi disertai penerapan sifat
kejujuran sehingga dapat meningkatkan disiplin kerja dari
pegawai tersebut.
e) Kerjasama
Kerjasama adalah saling percaya dan menghargai antara
sesama pegawai sehingga menumbuhkan rasa
persaudaraan.
f) Profesionalisme
Profesionalisme adalah bekerja cerdas yang disertai sikap
tanggung jawab yang tinggi supaya pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cepat dan benar.
b. Nilai Dasar
Nilai dasar yang dianut oleh PT.BTN untuk mewujudkan
dan melakukan misi bank tersebut:
1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat
melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-
masing secara khusuk.
2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan
BTN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3) Pegawai bank BTN mengutamakan kerjasama dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan
kinerja yang terbaik.
4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara
ikhlas bagi bank BTN dan semua stakeholder sebagai
perwujudan dari pengabdian yang didasari oleh semangat
kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi.
5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara professional yang
kompeten dalam bidang tugasnya.
c. Etika pegawai
Etika pegawai yang diterapkan di Bank BTN KCP UNS
agar dapat melayani nasabah dengan baik yaitu:
1) Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku.
2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi
yang berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.
3) Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat.
4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.
5) Menghindarkan diri dari keterlibatanya dalam pengambilan
keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan.
6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank BTN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap
kebijakan yang diterapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial,
ekonomi dan lingkunganya.
8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri
sendiri maupun keluarganya.
9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra
profesinya.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan unsur yang paling penting bagi
perusahaan. Mekanisme kerja atau operasional seluruh kegiatan
perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila struktur organisasinya
jelas. Pengorganisasian bertujuan agar tugas dan tanggung jawab
masing-masing tenaga kerja dapat dilaksanakan dengan lancar dan
tertib sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis antara tenaga
kerja. Dengan demikian dapat memperlancar tercapainya tujuan
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gambar 3.1
Bagan Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Universitas Sebelas Maret Surakarta
Sumber : PT BANK TABUNGAN NEGARA Kantor Cabang Pembantu Universitas Sebelas Maret
Branch Manager
Supervisor
Staff Operation
Loan Service
Teller Customer Service
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Keterangan-keterangan tugas dari setiap organisasi yaitu sebagai berikut:
a. Kepala Cabang Pembantu UNS : Ibu Endang Murni Lestari
b. Staff Operation : Bapak Susanto
c. Supervisor : Ibu Dwiningsih Fitriati
d. Loan Service : Bapak Sujono
e. Selling Officer : Ibu Elizabeth Indriani
f. Customer Service : a. Orchid Rorosito
b. Dian Novitasari
g. Teller : Antika Cahya MN.
5. Job Description
a. Kepala Kantor Cabang Pembantu.
Tugas pokok Kepala Kantor Cabang Pembantu :
1) Mengatur dan melaksanakan seluruh kewenangan pimpinan
pusat di dalam kantor cabang pembantu.
2) Bertanggung jawab atas segala kegiatan di dalam kantor
cabang pembantu.
3) Mengusahakan pengembangan dana dan kredit.
4) Mengotorisasi kredit, deposito dan tabungan serta seluruh
produk yang ada yang diajukan oleh nasabah malalui staf.
b. Kepala Unit Ritel dan Operasional.
Tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh Kepala ritel dan
Operasianal ini yaitu Mambantu tugas pimpinan kepala cabang
yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1) Membantu tugas pimpinan dalam bidang pembukuan
kesekretariatan, umum, dan personalia.
2) Mengatur rencana kerja dan anggaran dalam bidang tugasnya
selama satu tahun anggaran untuk dijadikan pedoman dalam
mengerjakan kegiatan sehari-hari.
3) Menyusun rencana kerja dan anggaran dalam satu tahun
anggaran serta menjadikannya pedoman dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
4) Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas dan kegiatan
petugas di bawahnya.
5) Merumuskan dan menyusun sistem dan prosedur akuntansi
serta menjabarkan rincian tugas unit-unit organisasi sesuai
dengan bidangnya.
6) Menyelenggarakan administrasi akuntansi keuangan dengan
menghimpun serta mengelola data-data semua transaksi
keuangan dari semua unit baik bagian dana maupun bagian
kredit.
7) Membuat laporan neraca dan laba rugi harian, mingguan,
bulanan dan tahunan baik untuk kepentingan intern maupun
ekstern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. Loan Service.
Tugas yang harus dilaksanakan oleh Loan Service ini yaitu
memberikan syarat-syarat pengkreditan dan membantu kepala
yunit ritel. Lebih detailnya sebagai berikut:
1) Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam
merumuskan dan menjabarkan kebijakan khusus tentang kredit.
2) Menyampaikan saran pada Kepala Unit Ritel dan Operasional
sehubungan dengan tugas sebagai petugas kredit.
3) Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam mengatur
rencana kerja dan anggaran kredit.
4) Menghubungkan sasaran kredit yang potensial di segala sektor.
d. Teller
Tugas dari teller ini sendiri yaitu menerima setoran uang
dari para nasabahnya. Untuk lebih detailnya yatitu sebagai berikut:
1) Mengatur dan mengamankan uang tunai serta surat-surat
berharga yang dititipkan.
2) Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang
tunai dan surat-surat berharga yang menjadi tanggung
jawabnya.
3) Menerima setoran-setoran dari nasabah dan setoran-setoran
transaksi lainnya.
4) Menyusun laporan berkenaan dengan pengeluaran kas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
e. Customer service.
Tugas dari customer service ini sendiri yaitu memberikan
pelayanan dan memberikan informasi kepada nasabah yang
memerlukan informasi. Untuk lebih detailnya yaitu sebagai
berikut:
1) Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam
merumuskan dan menjabarkan kebijakan khusus tentang dana.
2) Menyampaikan saran-saran kepada Kepala Unit Ritel dan
Operasional sehubungan dengan tugasnya sebagai petugas
dana.
3) Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam menyusun
rencana kerja dan anggaran dana.
4) Menghubungi sasaran dana yang potensial disegala sektor.
5) Memberi penilaian dan mengusulkan serta memberi
pertimbangan Kepala Unit Ritel dan Operasional terhadap
debitur yang hendak menabung.
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala
Unit Ritel dan Operasional.
f. Personalia
1) Jumlah Karyawan PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)
Kantor Cabang pembantu Universitas Sebelas Maret (UNS)
yang terdiri dari:
a) Kepala Cabang Pembantu UNS : 1 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
b) Staff Operation : 1 orang
c) Supervisor : 1 orang
d) Loan Service : 1 orang
e) Selling Officer : 1 orang
f) Customer Service : 2 orang
g) Teller : 1 orang
2) Tingkat Pendidikan Karyawan
Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan Karyawan
No Jabatan Tingkat Pendidikan 1 Kepala Cabang Pembantu UNS S1 2 Staf Operation D3 3 Kepala Unit Ritel D3 4 Loan Service D3 5 Selling Officer D3 6 Customer Service D3 7 Teller SMU
Sumber : PT BANK TABUNGAN NEGARA Kantor Cabang
Pembantu Universitas Sebelas Maret
3) Jam Kerja
Tabel 3. 2 Jam Kerja Karyawan Periode 2008 - 2010
Hari Jam Kerja Jam Buka Senin-Jumat 07.30-04.00 07.30-15.00
Sumber : PT BANK TABUNGAN NEGARA Kantor Cabang
Pembantu Universitas Sebelas Maret
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
6. Produk Perusahaan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang
Pembantu Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan Bank
Umum yang mempunyai kegiatan usaha menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat melalui
produk-produknya. Berikut ini merupakan produk dan jasa yang
ditawarkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor
Cabang Pembantu Universitas Sebelas Maret Surakarta:
a. Produk Dana
1) Tabungan Batara
Manfaat:
a) Mendapatkan kartu ATM untuk bertransaksi diseluruh
jaringan bank BTN (ATM link dan ATM bersama)
b) Penyetoran dapat dilakukan diseluruh loket Bank BTN
dan Kantor Pos Online
c) Penarikan diseluruh kantor cabang bank BTN secara
Online real time
d) Bunga bersaing
e) Fasilitas rekening bersama (joint account)
f) Fasilitas auto debet untuk pembayaran KPR, tagihan
telephone, listrik dan telepon seluler
g) Fasilitas auto transfer (transfer antar rekening) ke
rekening Bank BTN dan Bank lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
h) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung
perorangan
Persyaratan:
a) Penabung perorangan atau lembaga
b) Berlaku untuk WNI maupun Warga Negara Asing
c) Melampirkan fotokopi KTP atau identitas diri dan lainnya
d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan
rekening
e) Penabung pertama minimal Rp. 100.000,-
f) Penabung lanjutan minimal sebesar Rp. 10.000,-
g) Saldo minimum Rp. 50.000,-
2) Tabungan Batara Prima
Manfaat:
a) Penyetoran dapat dilakukan diseluruh loket Bank BTN
dan Kantor Pos Online
b) Penarikan diseluruh kantor cabang bank BTN secara
Online real time
c) Bunga bersaing
d) Memperoleh bonus bunga 1,5% p.a. dari saldo apabila
tidak ada penarikan selama 2 bulan penuh
e) Secara otomatis dilindungi asuransi jiwa bebas premi,
dengan pertanggungan maksimal Rp. 50.000.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
f) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung
perorangan
Persyaratan:
a) Penabung dapat perorangan atau lembaga
b) Berlaku untuk WNI maupun Warga Negara Asing
c) Melampirkan fotokopi KTP diri dan lainnya
d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan
rekening
e) Setoran awal dan saldo minimum:
(1) Perorangan : Rp. 2.000.000,-
(2) Lembaga : Rp. 5.000.000
3) Tabungan Batara Junior
Manfaat:
a) Setoran awal ringan
b) Bebas biaya administrasi rekening setiap bulan
c) Mendapatkan kartu ATM untuk bertransaksi diseluruh
jaringan bank BTN (ATM link dan ATM bersama)
d) Fasilitas kartu ATM yang dapat difungsikan sebagai kartu
pelajar
Persyaratan:
a) Berlaku untuk WNI maupun Warga Negara Asing
b) Dapat dilakukan penabung secara kolektif dengan fasilitas
pick-up
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
4) BTN Juara
Manfaat:
a) Tidak dikenakan biaya administrasi
b) Perhitungan bunga harian dan dikreditkan setiap akhir
bulan.
c) Mendapatkan fasilitas Kartu ATM yang dapat digunakan
dilebih dari 5.000 ATM LINK dan lebih dari 12.000
ATM bersama.
Persyaratan:
a) Penabung dapat perorangan dan WNI
b) Melampirkan fotokopi KTP diri dan lainnya
c) Setoran awal dan saldo minimal Rp.50.000,-
d) Penyetor selanjutnya minimal Rp. 20.000,-/bulan
e) Free marketing (kolektor) : Rp. 5.000,-/bulan
5) Tabungan eBatara Pos
Manfaat:
a) Mendapatkan kartu ATM untuk bertransaksi diseluruh
jaringan Bank BTN (ATM link dan ATM bersama)
b) Penyetoran dapat dilakukan diseluruh loket Bank BTN
dan Kantor Pos Online
c) Penarikan diseluruh kantor cabang bank BTN secara
Online real time
d) Bunga bersaing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
e) Fasilitas rekening bersama (joint account)
f) Fasilitas auto debet untuk pembayaran KPR, tagihan
telephone, listrik dan telepon seluler
g) Fasilitas auto transfer (transfer antar rekening) ke
rekening Bank BTN dan Bank lain
h) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung
perorangan
Persyaratan:
a) Penabung perorangan atau lembaga
b) Berlaku untuk WNI maupun Warga Negara Asing
c) Melampirkan fotokopi KTP atau identitas diri dan lainnya
d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan
rekening
6) Tabungan Haji
Manfaat:
a) Dapat dibuka di loket Bank BTN yang terhubung dengan
siskohat Departemen agama
b) Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan diseluruh loket
Bank BTN dikenakan biaya atministrasi
c) Memeperoleh nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah
haji baik BPIH (Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji)
maupun BPIH khusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Persyaratan:
a) Penabung dapat perorangan atau lembaga
b) Berlaku untuk WNI maupun warga Negara Asing
c) Melampirkan fotokopi KTP diri dan lainnya
d) Setoran awal minimal Rp.100.000,-
e) Penyetor lanjutan minimal Rp.10.000,-
7) Giro Rupiah
Manfaat:
a) Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya
b) Menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan
penerimaan
c) Memudahkan aktivitas kebutuhan transaksi
keluarga/pribadi/usaha
d) Kartu ATM untuk giran Perorangan
Persyaratan:
a) Perusahaan/Lembaga
(1) Melampirkan Fotokopi Akta Pendirian
Perusahaan/Anggaran Dasar dan Izin Usaha
(2) Memiliki NPWP
(3) Melampirkan Surat Kuasa khusus untuk bertindak
atas nama perusahaan
(4) Melampirkan Surat Referensi
(5) Tidak termasuk dalam daftar hitam BI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
(6) Penyetoran awal dan saldo minimal Rp.1.000.000,-
b) Perorangan:
(1) Umur minimal 18 tahun/ sudah dewasa menurut
hukum
(2) Fotocopy KTP atau kartu identitas diri lainnya
(3) Tidak termasuk dalam daftar hitam BI
(4) Melampirkan Surat Referensi
(5) Memiliki NPWP
(6) Penyetoran pertama dan saldo minimal Rp.500.000,-
8) Giro Valas
Manfaat:
a) Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya
b) Menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan
penerimaan
c) Memudahkan aktivitas kebutuhan keluarga/pribadi/usaha
d) Mendapatkan jasa giro yang menarik
Persyaratan:
a) Perorangan:
(1) Umur minimal 18 tahun/ sudah dewasa menurut
hukum
(2) Melampirkan fotocopy KTP atau kartu identitas diri
lainnya
(3) Tidak termasuk dalam daftar hitam BI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
(4) Melampirkan Surat Referensi
(5) Memiliki NPWP
(6) Penyetoran awal USD $500
(7) Saldo minimum USD $500
b) Perusahaan:
(1) Melampirkan fotocopy Akte Pendirian perusahaan/
Anggaran dasar Izin Usaha
(2) Memiliki NPWP
(3) Melampirkan Surat Kuasa khusus untuk bertindak
atas nama perusahaan
(4) Cap perusahaan
(5) Melampirkan Surat Referensi
(6) Tidak Termasuk dalam daftar hitam BI
(7) Penyetoran awal minimal USD $2.500
(8) Saldo Sumber: PT BTN KCP Universitas Sebelas
Maret Surakarta
(9) Minimum USD $2.500
9) Deposito Berjangka
Manfaat:
a) Bunga menarik
b) Bunga deposito dapat dikapitalisasikan kedalam pokok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c) Bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk
pembayaran angsuran rumah, tagihan rekening listrik dan
telepon.
d) Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit (Kredit Swadana).
Persyaratan:
a) Dapat dibuka atas nama perorangan atau perusahaan/
lembaga
b) Berlaku bagi WNI maupun WNA
c) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya
d) Minimum penempatan:
(1) Perorangan Rp. 1.000.000
(2) Lembaga Rp. 5.000.000,-
(3) Mengisi dan menandatangani formulir Pembukaan
rekening.
b. Jasa dan layanan
1) ATM Batara
a) Layanan kartu yang memberikan kemudahan bagi
nasabah melalui mesin ATM
b) Untuk penarikan uang tunai, transfer antar rekening di
Bank BTN dan antar bank anggota ATM bersama
c) Untuk pembayaran angsuran KPR, tagihan listrik,
telepon, telephone seluler dan voucher telephone isi ulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2) SMS Batara
a) Layanan perbankan yang dapat diakses langsung oleh
nasabah melaui tetephone seluler dengan mengetik sms
ke 3555
b) Untuk informasi saldo tabungan, sisa kredit, dan sisa
bunga
c) Pemindah bukuan antar rekening di Bank BTN
d) Pembayaran KPR, tagihan telephone, listrik, telephone
seluler paska bayar dan isi ulang
3) Contact Center
a) Memberikan layanan terpadu dan terbaik bagi nasabah
selama 24 jam sehari dalam 7 hari seminggu
b) Mendapatkan informasi mengenai produk dan layanan
Bank BTN, BTN Syariah serta program promosi Bank
BTN
c) Menerima dan menindak lanjuti complain dan saran
nasabah
4) Western Union
a) Sarana pengiriman dan penerimaaan uang melalui
Western Union yang terpercaya dan telah berpengalaman
lebih dari 150 tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b) Uang telah tersedia dalam hitungan menit, dengan tujuan
kelebih dari 200 negara serta lebih dari 350.000 jaringan
agen di seluruh dunia
5) Batara Payroll
a) Layanan bagi pengguna jasa (perusahaan, perorangan dan
lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR dan
bonus serta kebutuhan financial lainnya yang bersifat
rutin bagi karyawan pengguna jasa
b) Fasilitas kredit ringan tanpa agunan bagi karyawan
peserta Batara Payroll
c) Pengguna jasa memiliki hiro aktif di Bank BTN dan
karyawan penerima gaji memiliki rekening tabungan atau
giro di Bank BTN
6) SPP Online
a) Layanan bagi perguruan tinggi atau sekolah dalam
menyediakan delivery channel menerima setoran biaya-
biaya pendidikan secara online
b) Mahasiswa dapat melakukan pembayaran secara online,
cepat, tepat, mudah, aman dan nyaman
c) Persyaratan perjanjian kerjasama antara perguruan tinggi
dan Bank BTN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
7) Payment point
a) Penerima pembayaran berbagai tagihan secara online
yaitu tagihan telephone, listrik, air tagihan telephone
seluler dan pulsa isi ulang telephone seluler
b) Penerimaan pembayaran pajak secara online dengan
Dirjen pajak melalui loket bank BTN untuk berbagai jenis
pajak yaitu PPh, PPn dan pajak lainnya
c) Pembayaran dapat dilakukan melaui ATM batara,
pemindahbukuan, auto debet dari rekening di Bank BTN
dan loket bank BTN secara tunai
8) Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
a) Member (nomor) anggota kepastian keberangkatan ibadah
haji melalui system online SISKOHAT
b) Dilakukan dengan penyetoran BPIH dengan melampirkan
surat pendaftaran pergi haji dari kandepag setempat
c) BPIH dilunasi sekaligus sesuai ketentuan departemen
agama
9) Kiriman Uang
a) Jasa pengiriman dalam rupiah atau valuta asing
b) Menggunakan RTGS (Real Time Gross Settlement) Bank
Indonesia untuk pengiriman uang secara online real time
keseluruh bank di Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c) Menggunakan media elektronik (SWIFT) untuk
pengiriman uang ke luar negeri yang didukung oleh bank
korespondensi di seluruh dunia
d) Biaya yang kompetitif
e) Dilayani di seluruh outlet Bank BTN dan Kantor Cabang
Devisa untuk pengiriman uang ke luar negeri
10) Inkaso dan Collection
a) Proses pembayaran warkat yang diterbitkan oleh bank
yang berbeda wilayah kliring
b) Warkat inkaso sendiri: warkat inkaso yang diterbitkan
oleh kantor cabang bank BTN yang wilayah kliringnya
dengan wilayah kliring bank pengirim
c) Warkat inkaso bank lain: warkat inkaso yang diterbitkan
oleh bank lain yang wilayah kliringnya berbeda dengan
wilayah kliring bank pengirim
d) Outward collection (inkaso masuk): penerimaan warkat-
warkat valuta asing (clean collection) dari bank
koresponden bank BTN di luar negeri untuk ditagihkan
pembayarannya kepada tertarik di dalam negeri.
Umumnya berupa warkat-warkat tanpa dokumen
11) Bank Garansi
a) Pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
apabila nasabah tidak dapat menjalankan kewajibanya
dengan baik kepada pihak yang menerima jaminan
b) Digunakan untuk order pekerjaan dari pemerintah atau
swasta, pembongkaran barang-barang dari kapal sebelum
asli dokumen (bill of loading) datang serta
pembelian/penebusan barang-barang dari penjual dengan
pembayaran kewajiban tertentu kepada Negara (ditjen bea
cukai)
c) Pemohon adalah koperasi atau badan usaha dan telah
menjadi nasabah bank BTN
d) Jaminan berupa uang tunai, tanah, bangunan, deposito,
dan cek
c. Produk Kredit
1) KPR Subsidi
a) Kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk
pembelian rumah yang dibeli dari pengembang
b) Jangka waktu maksimal 20 tahun
c) Sistem bunga anuitas
d) Maksimal kredit tidak melebihi 1/3 kali gaji
e) Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp2.500.000,-
baru pertama kali memiliki rumah dan bersubsidi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2) Kredit Griya Utama
a) Kredit dengan peruntukan pembelian rumah baik rumah
baru, rumah lama, ready stock, maupun indent.
b) Jangka waktu maksimal 15 tahun
c) Sistem bunga anuitas
d) Maksimal kredit sampai dengan 90% untuk debitur
kolektif dan 80% untuk debitur non kolektif, dari harga
jual setelah diskon harga pasar wajar berdasarkan taksasi
appraisal.
e) Maksimal angsuran/bulan 70% dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup
3) KPR Platinum
a) Kredit dengan peruntukan pembelian rumah, baik rumah
baru, rumah lama, ready stock, maupun indent, dengan
maksimal kredit lebih dari 150 juta
b) Jangka waktu maksimal 15 tahun
c) Sistem bunga anuitas
d) Maksimal kredit sampai dengan 90% untuk debitur
kolektif dan 80% untuk debitur non kolektif, dari harga
jual setelah diskon harga pasar wajar berdasarkan taksasi
appraisal.
e) Maksimal angsuran/bulan 70% dari penghasilan bersih
setelah dipotong biaya hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
4) KPR Ruko
a) Kredit dengan peruntukan pembelian rumah toko, rumah
usaha, rumah kantor dan kios
b) Nilai kredit bebas
c) Jangka waktu maksimal 15 tahun
d) Sistem bunga anuitas
e) Maksimal kredit sampai dengan 70% dari harga jual
setelah diskon atau harga pasar wajar berdasrkan taksasi
appraisal
f) Maksimal angsuran/ bulan sebesar 70% dari penghasilan
bersih setelah dipotong biaya hidup
5) Kredit Griya Multi
a) Kredit untuk memenuhi segala keperluan debitur
b) Nilai kredit bebas
c) Jangka waktu maksimal 10 tahun
d) Sistem bunga anuitas
e) Maksimal kredit 75% untuk rumah tinggal, 60% untuk
rumah usaha dan apartemen, dari nilai taksasi pasar wajar
f) Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% untuk debitur
kolektif dan 50% debitur non kolektif, dari penghasilan
bersih setelah dipotong biaya hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
6) Kredit swagriya
a) Kredit untuk membangun rumah di atas tanah milik
sendiri
b) Agunan berupa tanah dan bangunan yang akan dibangun
c) Jangka waktu maksimal 10 tahun
d) Sistem bunga anuitas
e) Maksimal kredit 70% dari RAB berdasrkan perhitungan
bank
7) Kredit Swadana
a) Kredit bagi nasabah yang memerlukan dana segera
sementara nasabah tidak menginginkan posisi
seposito/tabungannya berkurang untuk jangka waktu
tertentu atau depositonya belum jatuh tempo
b) Agunan deposito atau tabungan batara
c) Nilai kredit bebas
d) Sistem bunga anuitas
e) Maksimal kredit 90% dari nilai agunan
f) Pokok kredit biasa diangsur setiap bulan atau pada saat
jatuh tempo
8) Kredit Yasa Griya
a) Kredit bagi pengembang (perorangan atau perusahaan)
untuk membantu modal kerja pendanaan pembangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
proyek perumahan, yang meliputi rumah/bangunan
berikut sarana dan prasarana
b) Jangka waktu sesuai dengan estimasi masing-masing
proyek maksimal 4 tahun
c) Sistem bunga efektif
d) Maksimal kredit sampai dengan 80% dari biaya
konstruksi (bangunan, sarana dan prasarana)
9) Kredit Investasi
a) Kredit bagi perseroan terbatas, CV, koperasi, yayasan dan
perorangan dalam rangka pembiayaan investasi, baik
investasi baru, pelunasan, modernisasi atau rehabilitasi
b) Maksimal kredit sebesar 70% dari biaya proyek
c) Pencairan sesuai dengan prestasi proyek di lapangan
d) Jangka waktu maksimal 15 tahun
e) Sifat kredit non revolving
f) Sistem bunga efektif
10) Kredit pendukung perumahan
a) Kredit bagi perseroan terbatas, CV, koperasi, firma dan
perorangan dalam rangka pembiayaan modal kerja dan
atau investasi bagi industri dan perdagangan yang terkait
dengan perumahan
b) Terdiri dari kredit modal kerja dan kredit investasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
c) Maksimal kredit sebesar 70% dari kebutuhan modal kerja
atau KMK (Kredit Modal Kerja) dan 65% dari total biaya
investasi untuk Kredit Investasi
d) Jangka waktu untuk KMK adalah 12 bulan dan 36 bulan
(KMK berjangka), sementara jangka waktu kredit
investasimaksimal 5 tahun
11) Kredit Modal Kerja Kontraktor
a) Kredit untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan fisik,
pengadaan barang maupun fasilitas untuk keperluan
pembiayaan modal kerja bagi kontraktor/pemborong
penyerahan jasa sesuai dengan kontrak kerja/perintah
kerja
b) Pemohon adalah kontraktor berbentuk perseroan terbatas,
koperasi, CV, firma atau perorangan
c) Maksimal kredit sebesar 60% dari nillai kontrak
d) Jangka waktu ditetapkan sesuai dengan jangka waktu
penyelesaian proyek
e) Sistem bunga efektif
12) Kredit Usaha Rakyat
a) Kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang
bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya
berstatus sebagai usaha mikro, kecil dan menengah guna
pembiayaan usaha produktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
b) Maksimal kredit sebesar 500 juta
c) Jangka waktu untuk KUR modal kerja maksimal 3 tahun
dan maksimal 5 tahun untuk KUR investasi
d) Agunan pokok adalah proyek yang dibiayai bank
e) Bank dapat meminta agunan tambahan bila dianggap
perlu
13) Kredit Usaha Mikro dan Kecil
a) Kredit untuk pengikatan akses usaha mikro dan kecil
terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan
modal kerja dengan persyaratan ringan dan terjangkau
b) Maksimal kredit untuk usaha mikro sebesar Rp 50 juta
dan Rp 500 juta untuk usaha kecil
c) Pembiayaan sendiri minimal 20 % dari kebutuhan nodal
kerja untuk KUMK modal kerja dan minimal 25% dari
total biaya investasi untuk KUMK investasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
B. PEMBAHASAN
1. PROSEDUR PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT
PEMILIKAN RUMAH
Sesuai dengan standar operasional prosedur yang digunakan
oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk KCP UNS dalam
perjanjian kredit, maka PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
KCP UNS memiliki Prosedur Perjanjian Kredit sebagai berikut:
Gambar 3.2 Alur/Skema Prosedur Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah
Ditolak Disetujui
Sumber: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Nasabah membawa syarat-syarat pengajuan kredit
On The Spot
Analisis kredit Calon Debitur
Akad Kredit
SP3K
Pengikatan
Realisasi Kredit
Wawancara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Dari gambar 3.2 dapat dijelaskan mengenai alur Prosedur
Pelaksanaan Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yaitu:
a. Wawancara
1. Penelitian Berkas Aplikasi
Penelitian berkas dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah
Pelaksanaan Wawancara:
a) Teliti kelengkapan berkas berdasarkan checklist
kelengkapan data
(1) Teliti foto copy KTP dan KK calon debitur
(2) Sesuaikan informasi yang ada dalam KTP dengan KK,
Akta Nikah/Akta Cerai, NPWP
(3) Teliti keabsahan KTP:
Nomor yang tertera dalam KTP adalah 16 digit.
AA.BBBB.CCCCCC.DDDD
AA : Kode Propinsi
BBBB : Kode Daerah ( Kodya/Kabupaten)
CCCCCCC : Tanggal, Bulan, Tahun Lahir
DDDD : No Register
b) Teliti kesesuaian informasi pada berkas aplikasi dengan
berkas-berkas lainya
c) Teliti keabsahan berkas-berkas pemohon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2. Pelaksanaan Wawancara
a) Informasi yang didapat pada saat wawancara apabila masih
meragukan perlu dilakukan On The Spot
b) Pembicaraan dilakukan dalam suasana yang santai,
sehingga debitur tidak terlalu tegang dan bisa berbicara
secara panjang lebar atas informasi-informasi yang akan
digali
c) Tanyakan tentang data-data pemohon, informasi pekerjaan
dan penghasilan, Informasi Permohonan Kredit
d) Analis perlu menggali informasi secara mendalam sehingga
diperoleh secara jelas dan meyakinkan informasi yang
menggambarkan karakter dan kemampuan calon debitur
untuk membayar angsuran kredit secara lancar sampai
dengan lunas.
Wawancara perlu dilakukan dengan tujuan :
a) Melakukan verifikasi data-data yang telah diberikan
b) Menggali lebih jauh data-data tentang debitur mencakup
karakter, penghasilan, agunan
c) Memastikan debitur memahami produk yang akan dibeli
serta hak dan kewajibanya
d) Meyakinkan bahwa penggunaan kredit sesuai dengan
peruntukan kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Informasi yang perlu digali adalah:
a) Data-data pemohon (sebagai verifikasi identitas yang
sudah disampaikan)
b) Pekerjaan (Karyawan)
1) Apa pekerjaan, lama masa kerja, status
(kontrak/permanen) jabatan, departemen, jumlah
bawahan, nama atasan langsung
2) Nama perusahaan, Jenis usaha tempat kerja, alamat
kantor, nomor telepon kantor, jumlah cabang, jumlah
karyawan
3) Klien/konsumen perusahaan
4) Supplier perusahaan
5) Penghasilan (secara rinci), jumlah dan jenis potongan
6) Cara pembayaran gaji (harian/bulanan dan cash/lewat
rekening)
c) Pekerjaan untuk wiraswasta
1) Bagaimana permodalanya (siapa saja pemegang
sahamnya)
2) Apa jabatan, lama masa kerja dan menduduki jabatan
tersebut
3) Nama perusahaan, jenis usaha, lama usaha, alamat
kantor, nomor telepon, jumlah cabang, jumlah
karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
4) Tempat usaha (sewa/milik sendiri)
5) Klien/konsumen perusahaan
6) Supplier perusahaan
7) Jumlah asset dan omset perusahaan, perkiraan
keuntungan, penghasilan kotor perusahaan, biaya
operasional, biaya lain-lain, pendapatan lain-lain. Jika
yang bersangkutan kurang memahami informasi bisa
diambil dari laporan keuangan tetapi perlu dilakukan
verifikasi kepada calon debitur terutama masalah
perkiraan laba, penjualan dll.
8) Cari informasi tentang pesaing dan tingkat pesaing
9) Asset-aset dan hutang-hutang perusahaan
10) Cara pembagian keuntungan, berapa hak calon debitur
11) Cari informasi dimana rekening untuk transaksi
perusahaan
d) Penghasilan pasangan
1) Apa jabatan, lama masa kerja dan menduduki jabatan
tersebut
2) Nama perusahaan, jenis usaha, lama usaha, alamat
kantor, nomor telepon, jumlah cabang, jumlah
karyawan
e) Asset calon debitur
f) Motivasi pengajuan kredit serta rencana penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
g) Dicari informasi share calon debitur untuk pengajuan
kredit KPR
h) Dipastikan pemahaman terhadap rumah yang dijual:
Alamat, harga jual, luas tanah, luas bangunan, kondisi
rumah saat ini, lokasi, kondisis sarana dan prasarana
i) Perlu dicari informasi seberapa jauh calon debitur
mengenal penjual : Hubungan dengan penjual, nama
penjual, no telepon penjual, tempat tinggal
j) Perlu dipastikan calon debitur memahami produk kredit
yang akan diambil:
1) Jenis kredit dan peruntukanya
2) Sistem bunga, penetapan bunga dan Tingkat suku
bunga
3) Perkiraan angsuran
4) Cara pembayaran angsuran
5) Biaya-biaya proses yang harus dibayar debitur
k) Sampaikan penjelasan tentang hak dan kewajiban Bank,
debitur dan penjual/developer
l) Tanyakan pengeluaran calon debitur
1) Belanja rumah tangga per bulan
2) Biaya air, listrik dan telepon
3) Angsuran kredit
4) Transport
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
m) Untuk KPR perorangan (non developer) calon debitur
diminta untuk menggambarkan denah lokasi rumah
1) Denah lokasi rumah (yang digambar calon debitur)
diarsipkan kedalam berkas permohonan
2) Denah tersebut digunakan untuk dicocokan dengan
sertifikat asli untuk melihat kesesuaian agunan dengan
legalitasnya
b. On The Spot (OTS)
On The Spot merupakan kegiatan penilaian agunan calon
debitur yang dilakukan oleh petugas Administrasi Kredit guna
mengetahui kebenaran agunan, legalitas agunan, layak atau
tidaknya barang dijadikan agunan serta mengetahui harga pasaran
agunan/harga taksasi bank.
OTS dilakukan jika:
1) Bank masih meragukan informasi yang didapat pada saat
wawancara misalnya tentang: penghasilan, pekerjaan,
alamat, agunan dll
2) Diperlukan informasi tambahan yang hanya bisa didapat
dengan menghubungi pihak ketiga
1. OTS penghasilan wiraswasta :
a. Informasi dapat diperoleh dari mitra kerja
(supplier/customer), pesaing, kelurahan. RT/RW, Tetangga
dll
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
b. OTS dapat dilakukan melalui: telepon, mendatangi tempat
usaha/kerja (bisa bertemu dengan sumber informasi atau
cukup melakukan pengamatan ditempat usaha/kerja)
c. Meminta/melihat data-data pendukung misalnya laporan
penjualan, laporan pembelian, laporan keuangan, faktur-
faktur dll
d. Sumber informasi harus dari orang yang benar-benar
memahami informasi-informasi tentang usaha atau jenis
usaha calon debitur
e. Pastikan bahwa sumber informasi memberikan informasi
yang obyektif
f. Laporan hasil OTS harus dapat menggambarkan/menjawab
keraguan dari data-data yang sudah disampaikan pada saat
wawancara
g. Laporan OTS dapat memberikan informasi-informasi
tambahan untuk menambah keyakinan pengambilan
keputusan
h. Laporan OTS dapat dilampiri foto, data-data laporan
keuangan dan bukti-bukti lain untuk memperkuat hasil OTS
2. OTS pekerjaan/penghasilan karyawan:
a. Informasi dapat diperoleh dari personalia, rekan kerja
b. OTS dapat dilakukan melalui: telepon, mendatangi
kantor/tempat kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
c. Meminta/melihat data-data pendukung misalnya
pembayaran/catatan gaji
d. Sumber informasi harus dari orang yang benar-benar
memahami informasi-informasi tentang calon debitur
e. Pastikan bahwa sumber informasi memberikan informasi
yang obyektif
f. Laporan hasil OTS harus dapat menggambarkan/menjawab
keraguan dari data-data yang sudah disampaikan pada saat
wawancara
g. Laporan OTS dapat memberikan informasi-informasi
tambahan untuk menambah keyakinan pengambilan
keputusan
h. Laporan OTS dapat dilampiri foto, data-data laporan
keuangan dan bulti-bukti lain untuk memperkuat hasil OTS
3. OTS Agunan
Dilakukan jika diragukan tentang kepemilikan agunan,
luas agunan dan lokasi agunan atau untuk maksimal kredit
tertentu:
a. Informasi kepemilikan bisa direchek ke penghuni agunan,
tetangga, RT/RW, kelurahan
b. Lihat batas-batas kavling dan pastikan luas sesuai dengan
yang tertera dalam sertifikat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
c. Lihat batas-batas kavling, gambar surat ukur, cocokkan
dengan keadaan/lokasi kavling
c. Analisis Kredit
1. Analisa kredit digambarkan dalam bentuk Perangkat
Analisa Kredit yang berupa kesimpulan-kesimpulan tertulis
2. Hasil analisa kredit harus merekomendasikan disetujui atau
tidaknya suatu permohonan kredit.
3. Hasil harus dilakukan secara teliti dan seksama terhadap:
karakter debitur (character), kemampuan (capacity), modal
(capital), agunan (collateral), dan prospek usaha/pekerjaan
(condition).
4. Analisa kredit harus didasarkan pada konsep hubungan total
pemohon dimana tidak boleh hanya didasarkan pada satu
transaksi atau satu rekening kredit tetapi dari seluruh kredit
dari pemohon termasuk perusahaan atau perorangan yang
terkait dengan pemohon kredit
5. Dalam melakukan analisa, analis melakukan cross check
dari sumber-sumber data yang ada (antara isian dalam
formulir, hasil wawancara dan hasil OTS)
6. Analisa karakter calon debitur dengan mempertimbangkan:
a) Data Sistem Informasi Debitur (untuk melihat data-data
kredit debitur, pasangan dan perusahaan debitur)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
b) Daftar Hitam Nasional (untuk melihat apakah yang
bersangkutan memiliki giro yang di black list)
c) Rekening Koran kredit
d) Informasi dari pihak lain yang dapat diyakini
kebenaranya
e) Sikap calon debitur pada saat wawancara
f) Kesesuaian jawaban-jawaban pada saat wawancara
dengan data lainya (antara isian dalam formulir, hasil
wawancara dan hasil OTS)
7. Untuk meyakini bahwa kredit yang akan diberikan akan
dibayar kembali sesuai perjanjian dilakukan analisis
terhadap kemampuan debitur dalam membayar angsuran.
Penggalian informasi secara lebih detail akan memudahkan
analisis/pengambilan keputusan apabila terdapat
kejanggalan dalam data yang diberikan.
Analisis terhadap kemampuan membayar dilakukan dengan
menganalisa repayment capacity, yaitu dengan menghitung
penghasilan bersih dan biaya hidup adalah sebagai berikut:
a) Penghasilan
1) Penghasilan calon debitur
2) Penghasilan pasangan
3) Penghasilan lain (tambahan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
b) Pengeluaran atau biaya hidup
1) Pengeluaran Rutin Keluarga
(a) Belanja Rumah Tangga
Perhatikan jumlah anggota keluarga/tanggungan
beserta umurnya. Umur masing-masing anggota
keluarga menentukan jumlah konsumsi rumah
tangga. Status pernikahan juga mempengaruhi
jumlah belanja rumah tangga
(b) Biaya Sekolah
Dirinci untuk masing-masing
tanggungan.perhatikan sekolahnya: SD/SMP dst
dan Jenis Sekolah Negeri atau Swasta. Sekolah
Swasta memiliki biaya yang relative lebih mahal
(c) Transportasi
Dalam menghitung biaya transportasi perhatikan
jenis transportasi yang digunakan. Misalnya
angkutan umum (jenisnya apa), jumlah anggota
keluarga juga mempengaruhi biaya transportasi
(d) Air
Penggunaan air tergantung pada sumber air yang
digunakan (PDAM atau sumur sendiri). Jumlah
anggota sangat mempengaruhi tingkat konsumsi
air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
(e) Listrik
Penggunaan listrik tergantung pada besar daya
yang digunakan. Type rumah dan jumlah ruangan
mempengaruhi jumlah konsumsi penggunaan
listrik
(f) Telepon
Untuk menentukan kewajaran biaya telepon perlu
dilihat jumlah anggota keluarga yang
menggunakan handphone, ada/tidak fixed phone.
Jabatan dan jenis pekerjaan juga mempengaruhi
biaya penggunaan telepon
(g) Pengeluaran lain-lain
Yaitu pengeluaran selain yang tercantum diatas
misalnya:
(1) Asuransi
(2) Biaya kursus
(3) Sewa rumah
(4) Rekreasi/hiburan
2) Angsuran kredit
(a) Angsuran kredit rumah
(b) Angsuran kredit mobil/kendaraan bermotor
(c) Angsuran kredit koperasi
(d) Angsuran kredit lainya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
8. Menganalisa Rekening Koran
a) Analisa rekening Koran simpanan (tabungan/giro)
dilakukan untuk mengetahui pendapatan dan
pengeluaran rutin calon debitur
b) Analisa rekening Koran kredit dilakukan untuk
mengetahui pengeluaran dan jumlah kredit calon
debitur
9. Menganalisa terhadap kepastian/kelangsungan
pekerjaan/usaha.
Dilakukan dengan mempertimbangkan jenis usaha, tingkat
persaingan, lama usaha, kelancaran penjualan, kelancaran
pasokan bahan baku, masa kerja, status (permanen atau
pegawai kontrak), manajemen perusahaan, skala
perusahaan
10. Menganalisa Laporan Keuangan dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang kinerja usaha, skala usaha,
prospek/pertumbuhan usaha, laba dan penghasilan calon
debitur, asset perusahaan, hutang-hutang perusahaan
11. Untuk menilai dan memastikan bahwa nilai agunan dapat
menutup nilai kredit apabila kredit macet harus dilakukan
analisis terhadap agunan kredit. Dalam analisa agunan
harus meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
a) Apakah lokasi agunan marketable. Lokasi yang
marketable akan memudahkan bank apabila agunan
akan dilikuidasi
b) Analisa legalitas jaminan sangat penting untuk
dilakukan. Sebagai bahan analisa dapat dilakukan
dengan melihat:
(1) Sertifikat: dipastikan nama yang tertera dalam
sertifiakt, tanggal berlaku sertifikat, kesesuaian
sertifikat dengan obyek agunan, keabsahan sertifikat
(2) IMB: diperhatikan nama, tanggal berlaku,
keabsahan IMB
c) Penilaian agunan bisa dilakukan oleh bank atau
appraisal independent
(1) Nilai agunan yang digunakan adalah nilai pasar
(2) Nilai agunan dapat dihitung/dilihat dengan cara
melihat: membandingkan dengan yang sejenis,
mencari infornasi kepada penduduk, kantor lurah,
notaris.
(3) Nilai agunan diperlukan untuk memperhitungkan
jumlah maksimal kredit yang layak diberikan
diberiakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
(4) Hasil penilaian menginformasikan status rumah saat
dinilai: dalam status kontrak, dihuni penjual, dihuni
pemohon, kosong dll
d) Agunan yang akan diserahkan harus diyakini tidak
dalam sengketa atau penguasaan pihak lain
e) Agunan yang akan diserahkan harus dianalisa
kemungkinan untuk bias atau tidaknya dialihkan
kepihak ke pihak lain jika kredit macet
f) Analisa terhadap agunan juga harus bisa
merekomendasikan jenis pengikatanya dan
pengamanannya (misalnya perlu tidaknya suatu
asuransi)
d. Akad Kredit
1. Sebelum tandatangan akad kredit dilakukan, analis harus
memastikan:
a) Surat persetujuan klausa dalam SP3K (Surat Penegasan
Persetujuan Penyediaan Kredit) telah disetujui oleh calon
debitur
b) Kesesuaian Perjanjian Kredit dengan SP3K :
(1) Jenis kredit
(2) Maksimal kredit
(3) Angsuran
(4) Jangka waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
(5) Suku bunga, sistem bunga
(6) Jenis, lokasi dan bukti kepemilikan agunan
c) Asli legalitas agunan telah diserahkan dan tidak ada
permasalahan legalitas
(1) Sertifikat
(a) Jangka waktu sertifikat lebih panjang dari pada
jangka waktu kredit
(b) Kesesuaian agunan (nama dalam sertifikat,
nomor, luas dan gambar/surat ukur)
(2) IMB, diteliti kesesuaian
(a) Alamat agunan
(b) Luas bangunan
(c) Tanggal berlaku
2. Pada saat akad kredit:
a) Memastikan bahwa pihak yang tanda tangan adalah orang
yang berhak:
(1) KTP asli diteliti kesesuaian: nama, tempat/tanggal,
alamat, tanggal kadaluarsa
(2) Akta nikah asli diteliti kesesuaian : nama calon debitur
dan pasangan, tempat/tanggal lahir, foto suami/istri
b) Memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban Bank,
debitur dan penjual/developer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
2. KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN
PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perjanjian kredit
pemilikan rumah yaitu terjadinya wanprestasi. Wanprestasi adalah
suatu keadaan yang menunjukan debitur tidak melaksanakan prestasi
dan dia dapat dipersalahkan. Prestasi adalah segala sesuatu yang
menjadi hak kreditur dan merupakan kewajiban bagi debitur.
a. Prestasi dari perikatan harus memenuhi syarat:
1) Harus diperkenankan, artinya prestasi itu tidak melanggar
ketertiban dan Undang-undang
2) Harus tertentu atau dapat ditentukan
3) Harus memungkinkan untuk dilakukan menurut kemampuan
manusia
b. Kesalahan debitur dapat terjadi karena dua hal, yaitu:
1) Karena kesalahan debitur, baik karena kesengajaan ataupun
karena kelalaian
2) Karena keadaan memaksa, atau di luar kemampuan debitur
c. Wanprestasi (kelalaian) seorang debitur dapat berupa:
1) Debitur sama sekali tidak memenuhi kewajibanya
2) Debitur memenuhi kewajiban tetapi tidak sebagaimana yang
diperjanjikan
3) Debitur memenuhi kewajiban tetapi tidak tepat waktunya atau
terlambat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
4) Debitur melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak
boleh dilakukan
d. Apabila debitur melakukan wanprestasi, maka ia dapat dituntut
untuk:
1) Pemenuhan kewajiban
2) Pemenuhan perjanjian ditambah ganti rugi
3) Ganti rugi
Ganti rugi adalah kerugian yang nyata yang diakibatkan
langsung oleh wanprestasi berupa ongkos, kerugian dan bunga.
Kewajiban membayar ganti rugi tersebut tidak timbul seketika,
melainkan baru efektif setelah debitur dinyatakan lalai dan
tetap tidak melaksanakan kewajibanya.
4) Pembatalan perjanjian timbal balik
5) Pembatalan dengan ganti rugi
Akibat yang timbul dari Wanprestasi dapat juga disebabkan
karena keadaan memaksa, yang merupakan salah satu alasan untuk
membebaskan seorang (debitur) dari kewajiban untuk mengganti rugi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
3. CARA PENYELESAIAN APABILA DEBITUR WANPRESTASI
Dengan ditandatangani perjanjian jual beli antar developer
dengan pembeli atau debitur yang mendapat fasilitas kredit untuk
mencicil rumah dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk maka
akan menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak,
yang sebelumnya telah dituangkan dalam perjanjian oleh kedua belah
pihak. Dalam membicarakan bentuk perjanjian disini tentu saja
perjanjianya berbentuk perjanjian kredit.
Di dalam Perjanjian KPR-BTN ketentuan yang harus
dilaksanakan adalah pengikatan barang jaminan. Jaminan kredit yang
ditentukan meliputi jaminan pokok berupa hak kebendaan atas rumah
dan tanah yang dibeli oleh debitur serta jaminan tambahan berupa
sejumlah uang atau barang tertentu akan ditetapkan kemudian oleh PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Adapun kendala-kendala yang sering terjadi dalam Kredit
Pemilikan Rumah (KPR-BTN) tersebut adalah terjadinya wanprestasi
dari pihak debitur.untuk mengatasi masalah tersebut pihak PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk selaku kreditur kemudian berupaya
untuk mengadakan konfirmasi dan menghubungi debitur yang
menunggak, baik menggunakan alamat pada saat memohon kredit
maupun alamat rumah KPR-BTN yang wajib dihuni.
Langkah pengamanan yang dilakukan oleh pihak PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam menyelesaikan kendala-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
kendala atau permasalahan kredit yang mengalami ketidak lancaran
atau debitur wanprestasi, yaitu dengan melakukan teguran-teguran
untuk menagih pembayaranya yaitu dengan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
a. Surat Peringatan
Surat peringatan ini diberikan kepada debitur bahwa jangka waktu
pembayaran sudah lewat dan debitur masih mempunyai tunggakan
pinjaman selama tiga bulan berturut-turut. Didalam surat
peringatan ini terdapat tiga kali surat peringatan yaitu: surat
peringatan I, surat peringatan II dan surat peringatan III yang
masing-masing memiliki jangka waktu yaitu 15 hari dan jarak
antara surat peringatan I ke surat peringatan II selama 7 hari
begitupun dari surat peringatan II ke surat peringatan III.
b. Surat Somasi
Somasi adalah peringatan agar debitur melaksanakan kewajibanya
sesuai dengan tegoran kelalaian yang telah disampaikan kreditur
kepadanya. Surat somasi ini akan diberikan kepada debitur jika
sampai surat peringatan yang ke III debitur belum melakukan
kewajibanya. Dalam surat somasi tersebut kreditur menyatakan
kehendaknya bahwa debitur harus segera melunasi hutangnya atau
harus segera melakukan kewajibanya sesuai dengan apa yang
sudah diperjanjikan diawal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
c. Penyitaan
Jika setelah diberikanya surat somasi kepada debitur tetapi debitur
belum juga melakukan kewajibanya, maka kredit dinyatakan macet
dan debitur dinyatakan wanprestasi. Dan setelah usaha-usaha yang
dilakukan oleh kreditur mengalami kegagalan maka kreditur akan
melaksanakan haknya dengan cara melelang barang jaminan untuk
melunasi hutang debitur.
Dengan adanya pelelangan tersebut, barang jaminan yang masih
dikuasai oleh pemberi Hak Tanggungan dilakukan penarikan oleh
pihak pemegang Hak Tanggungan dengan surat penarikan jaminan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis sajikan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Di dalam Prosedur Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas Sebelas Maret
Surakarta antara lain ada empat tahap yaitu tahap pertama merupakan
tahap wawancara antara pihak debitur dengan pihak Bank Tabungan
Negara, dari hasil wawancara ini Bank Tabungan Negara dapat
melakukan seleksi awal terhadap calon debitur mengenai karakter dari
pemohon atau debitur setelah mengajukan permohonan melalui Bank
Tabungan Negara dan mempelajari syarat-syarat serta ketentuan yang
berlaku, memeriksa identitas, kemampuan kesanggupan memenuhi syarat
kredit (melampirkan daftar gaji dari instansi calon debitur atau
penghasilan calon debitur).
Tahap kedua yaitu On The Spot yang merupakan kegiatan penilaian
mengenai penilaian tentang agunan calon debitur yang dilakukan oleh
petugas Administrasi Kredit untuk mengetahui kebenaran tentang agunan,
layak atau tidaknya barang yang dijadikan jaminan tersebut
Tahap ketiga yaitu tahap Analisis Kredit dalam tahap ini Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
melaksanakan analisis mengenai karakter debitur (Character),
kemampuan debitur (capacity), modal (capital), kondisi/prospek
(condition), dan agunan (collateral).
Tahap yang keempat yaitu tahap akad kredit dalam tahap akad kredit ini
analis harus memastikan mengenai kesesuaian perjanjian kredit tentang
jenis kredit, maksimal kredit, angsuran dan jangka waktu. Selain itu asli
legalitas agunan yang telah diserahkan tentang kesesuain agunan (nama
dalam sertifikat, nomor, luas dan gambar atau surat ukur).
2. Adapun kendala-kendala yang terjadi dalam Perjanjian Kredit ini yaitu
terjadinya Wanprestasi dari pihak debitur, untuk mengatasi masalah
tersebut pihak Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas
Sebelas Maret Surakarta melakukan cara-cara yaitu dengan Surat
Peringatan dengan cara ini pihak Bank Tabungan Negara memberikan
Surat Peringatan sampai tiga kali yang bertujuan agar pihak debitur bisa
melaksanakan kewajibanya atau membayar tunggakan. Kedua dengan
Surat Somasi diberikan kepada debitur jika sampai surat peringatan
ketiga pihak debitur belum melaksanakan kewajibanya. Ketiga yaitu
penyitaan, penyitaan ini dilakukan apabila pihak debitur belum juga
melakukan kewajibanya setelah diberikan surat somasi. Dalam hal ini
pihak kreditur melaksanakan haknya dengan cara menyita barang jaminan
yang telah diserahkan untuk melunasi hutang debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
B. Saran-Saran
1. Dalam membicarakan masalah persyaratan dan prosedur bagi calon
debitur yang akan melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam hal
ini pihak PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Universitas
Sebelas Maret Surakarta dalam memberikan penjelasan serta informasi
harus bersikap sabar, bertanggung jawab dan sejelas mungkin serta lebih
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, sehingga nasabah merasa
puas akan penjelasan dan pelayanan yang didapat dan nasabah pada suatu
saat tidak akan komplain mengenai penjelasan tersebut yang merasa
seakan-akan belum mendapatkan penjelasan itu.
2. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya
Wanprestasi yang dilakukan debitur, maka pihak Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. KCP Universitas Sebelas Maret Surakarta sebelum
memberikan kredit harus lebih hati-hati dan teliti dalam menilai dan
memeriksa calon debitur dan tentang jaminan yang diserahkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Divisi Pengelolaan Kredit. Panduan Proses Kredit Perorangan. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pudjo Mulyono, Teguh. 1993. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil.
Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE. Raharjo, Handri. 2009. Hukum Perjanjian di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka
Yustisia. Suharto, Gunardi. 2003. Usaha Perbankan dalam Perpekstif Hukum.
Yogyakarta: Kanisius Suyatno, Thomas. 1995. Dasar-Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perubahan Undang-undang No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan Widjanarto. 1994. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Edisi Revisi.
Jakarta: PT Pusaka Utama Grafiti.