Download - PSC Puskesmas Gambirsari
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 1/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Common Cold / Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Common Cold (batuk pilek) adalah infeksi primer yang terjadi di
nasofaring dan hidung. Common Cold sering disebut juga selesma atau
nasofaringitis yang disebabkan oleh infeksi virus. Nasofaringitis sering
digolongkan sebagai salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA). Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan
memproduksi lebih banyak lendir dan mengembang, sehingga hidung
menjadi tersumbat dan pernafasan jadi sulit (Soepardi, Iskandar,
ashiruddin, dan !estuti, "#$").
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran
pernafasan atas atau ba%ah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan
berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau
infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada
patogen penyebabnya, faktor lingkungan, faktor pejamu. &imbulnya gejala
biasanya 'epat, yaitu dalam %aktu beberapa jam sampai beberapa hari.
ejalanya meliputi demam, batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas,
mengi, atau kesulitan bernafas (*+, "##)
-enurut epkes !I ("##/), ISPA adalah infeksi saluran pernapasan
akut, istilah ini meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan, dan
akut. engan pengertian sebagai berikut 0
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikro organisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernapasan adalah organ dari hidung hingga alveoli serta organ
adneksanya seperti sinus1sinus rongga telinga tengah dan pleura.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung selama $2 hari diambil untuk
menunjukan peroses akut. -eskipun beberapa penyakit yang dapat
digolongkan dalam ISPA proses ini berlangsung lebih dari $2 hari.
$
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 2/22
B. Klasifkasi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
3lasifikasi ISPA menurut saluran pernafasan yang terkena meliputi
saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis, faringitis, dan otitis serta
saluran pernafasan bagian ba%ah seperti laringitis, bronkhitis, bronkhiolitis
dan pneumonia. atas %aktu $2 hari diambil untuk menentukan batas akut
dari penyakit tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung
sampai alveoli beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura
(epkes !I, "##/).
Sedangkan, klasifikasi ISPA menurut tingkat keparahannya dibagi
menjadi 4, yaitu 0$. !ingan (bukan pneumonia)
atuk tanpa pernafasan 'epat 5 kurang dari 2# kali 5 menit, hidung
tersumbat 5 berair, tenggorokan merah, dan telinga berair. &ermasuk di
dalamnya adalah common cold , faringitis, rhinitis, otitis, bronkhitis dan
bronkhiolitis, serta influen6a.
". Sedang (pneumonia sedang)
atuk dan nafas 'epat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari
telinga keluar 'airan kurang dari " minggu. 7aringitis purulen dengan
pembesaran kelenjar limfe yang nyeri tekan (adentis servikal).
4. erat (pneumonia berat)
atuk dengan nafas berat, 'epat dan stridor, membran keabuan di
taring, kejang, apnea, dehidrasi berat 5 tidur terus, sianosis dan adanya
penarikan yang kuat pada dinding dada sebelah ba%ah ke dalam.
(epkes !I, "##/)
C. Epidemioloi
Insidens nasofaringitis bervariasi tergantung umur. Insidens tertinggi
adalah pada balita. Setiap tahun, anak1anak dapat menderita nasofaringitis
41/ kali, de%asa "12 kali, dan lansia lebih dari 8# tahun kurang dari sekali
(Soepardi, Iskandar, ashiruddin, dan !estuti, "#$"). i Indonesia, data
spesifik tentang angka nasofaringitis belum tersedia, namun data insidens
ISPA di Indonesia berdasarkan profil data kesehatan Indonesia sebanyak
"9$.4:8 kasus ra%at jalan (3emenkes !I, "#$"). -enurut epkes, faktor
resiko yang meningkatkan angka morbiditas ISPA adalah bayi usia kurang
dari " bulan, laki1laki, kurang gi6i, berat badan lahir rendah, imunisasi tidak
"
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 3/22
memadai, defisiensi vitamin A (Nasution et al., "##9). Nasofaringitis juga
menyebabkan morbiditas yang signifikan serta biaya kesehatan yang tinggi.
D. Etioloi Pen!akit Common Cold
*ampir semua keadaan common cold disebabkan oleh virus,
termasuk rhinovirus, parainfluenza virus, dan influenza virus, adenovirus,
respiratory syncytial virus dan coronavirus. Infeksi dari serotipe rhinovirus
merupakan penyebab lebih dari :# ; kondisi common cold pada orang
de%asa, dan lebih sedikit pada anak1anak (*+, "##$).
!hinovirus menjadi penyebab utama dari terjadinya kasus1kasus flu
(common cold) dengan presentase 4#12#;. !hinovirus merupakan
organisme mikroskopis yang menyerang sel1sel mukus pada hidung,
merusak fungsi normal mereka serta memperbanyak diri di sana. <irus
tersebut dapat bermutasi dan hingga saat ini ada sekitar ":# strain atau jenis
rhinovirus. Selain virus, gejala batuk, pilek dan demam juga disebabkan
oleh bakteri. 3eadaan bayi yang demikian biasa disertai panas. ejala yang
lebih berat lagi tenggorokan ber%arna merah. iasanya batuk dan pilek pada
bayi terjadi selama lima : hari (Aden, "#$#).
Sedangkan menurut The United Nations Children's Fund 5=NI>?7
("#$2), ISPA dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri yang menyerang
saluran pernafasan, termasuk hidung, telinga tengah, tenggorokan, pita
suara, saluran udara, dan paru1paru. espiratory !yncytial "irus (!S<) dan
virus parainfluen6a tipe 4 menjadi penyebab utama dari infeksi saluran
pernafasan akut pada anak usia dini. Pneumonia dan infeksi paru1parumerupakan infeksi pernafasan yang paling serius dan penyebabnya adalah
bakteri yang dapat diobati dengan antibiotik oral yang tepat.
E. Patofisioloi
Penyakit ini menular melalui droplet saat batuk, bersin, dan
berbi'ara. &empat utama dari inokulasi virus dapat terjadi di selaput
konjungtiva, mayoritas berakibat dari inhalasi atau self inoculation dari
4
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 4/22
virus ke mukosa hidung. Setelah itu, infeksi di epitel respiratorius terjadi,
virus menyebar se'ara lokal menyebabkan peningkatan sekresi nasal. ejala
seperti hidung tersumbat, nyeri tenggorokan dan bersin mulai terjadi pada
hari kedua atau ketiga dan disebabkan oleh kerusakan selular dan iritasi.
Pada hari kelima, terjadi kerusakan epitel sampai maksimal setelah itu pada
hari kesepuluh terjadi regenerasi. Nasofaringitis dengan etiologi virus
biasanya bersifat akut, sembuh sendiri dalam %aktu 21$# hari (haar dan
!obbani, "##/).
F. "e#ala pen!akit Common Cold
Adapun gejala umum >ommon >old, yaitu 0
$. A%alnya hidung mengeluarkan 'airan yang en'er kemudian berubah
menjadi kental dan ber%arna kekuningan
". ersin
4. *idung tersumbat
2. atuk emam
:. &enggorokan gatal atau sakit
8. 3eletihan
. *ilangnya selera makan/. Sakit kepala
9. Nyeri otot dan sendi
(?veline dan jamaludin, "#$#)
ejala1gejala common cold menurut umur dapat dibagi sesuai
tingkat keparahannya. Pada tingkat ringan, baik pada de%asa, anak maupun
bayi akan mun'ul gejala dan tanda berupa kenaikan suhu tubuh yang
berkisar antara 4,:o 1 4/o>, batuk1batuk, tenggorokan gatal akibat
peradangan, hidung tersumbat akibat produksi sekret atau ingus berlebih.
Sedangkan pada tingkat yang lebih berat, gejala dan tanda common cold
melibatkan demam tinggi diatas 4/o> dan peningkatan ke'epatan pernafasan
atau respiration rate (!!). Pada de%asa, !! akan meningkat hingga di atas
"# kali per menit. Pada anak !! akan meningkat hingga di atas 2# kali per
menit, sedangkan pada bayi !! akan meningkat hingga di atas :# kali per
menit (idoyono, "##).
G. Pen!e$aran / Penularan Pen!akit Common cold
2
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 5/22
Pada bayi sangat rentan tertular penyakit common cold ini karena
sistem kekebalan tubuh mereka yang belum berkembang sempurna. ahkan
pera%at yang sedang batuk pilek tidak diperkenankan bekerja di ruangan
bayi %alaupun ia memakai masker karena virus dapat menembusnya.
Penularan juga masih tetap terjadi karena seseorang yang pilek akan sering
memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang ingusnya. ila
tidak segera men'u'i tangan ia menjadi sumber penularan. -asa tunasnya
adalah $1" hari dengan faktor predisposisi kelelahan, gi6i buruk, anemia,
dan kedinginan. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada %aktu pergantian
musim. 3omplikasi lebih sering terjadi pada bayi dan anak ke'il dari pada
orang de%asa (Ngastiyah, $99)
ayi dan anak dapat tertular virus penyebab common cold melalui 0
$. Penularan melalui udara. ila seseorang sakit batuk1pilek, saat dia batuk,
bersin atau berbi'ara bisa menularkan virus pada bayi dan anak.
". 3ontak langsung. <irus dapat menular ketika orang yang sedang sakit
menyentuh hidung5mulutnya, lalu menyentuh tangan bayi5anak,
selanjutnya bayi5anak menyentuh hidung5mulutnya dengan tangannya
yang sudah terkontaminasi virus.
4. -enyentuh benda yang terkontaminasi virus. <irus dari orang yang
sedang sakit dapat melekat di permukaan benda dalam %aktu " jam atau
lebih. Anak5bayi bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi
virus lalu menyentuh mulut5hidungnya.
Penyebaran penyakit 'ommon 'old di Surakarta terutama melalui
udara dan kontak langsung dengan penderita. 3ebanyakan dari penderita
'ommon 'old jarang menggunakan masker sebagai pelindung. Padahal
apabila mereka bersin atau batuk dapat menularkan virus tersebut ke orang
lain melalui udara terlebih lagi pada bayi atau anak dimana sistem
kekebalan tubuhnya masih kurang (atau dalam tahap perkembangan)
sehingga mudah tertular. Selain itu, tak jarang dari mereka yang menderita
'ommon 'old setelah menyentuh hidung5mulutnya tidak segera men'u'i
tangannya. <irus yang tadinya di hidung5mulut kemudian terdapat di tangan
:
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 7/22
dengan sendirinya. Selain istirahat yang 'ukup, pengobatan yang diberikan
bersifat simptomatis yaitu hanya ditujukan untuk meredakan gejalanya
seperti analgetika, antipiretika dan obat dekongestan. Antibiotik hanya
diberikan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri (Soepardi, Iskandar,
ashiruddin, dan !estuti, "#$").
Pengobatan yang diberikan oleh dokter di Puskesmas ambirsari
pada pasien yang menderita 'ommon 'old ini biasanya terdiri dari " ma'am
obat yaitu vitamin > dan +me'old. <itamin > berguna untuk meningkatkan
kekebalan tubuh pasien. Sementara itu, ome'old merupakan kombinasi dari
beberapa ma'am obat yang terdiri dari Para'etamol, >hlorfeniramin maleat,
dan Phenylpropanolamine *>l. -asing1masing dari kandungan obat
tersebut berguna sebagai analgesik1antipiretik, antialergi, dan dekongestan.
Selain itu, dokter juga menganjurkan pasien untuk istirahat yang 'ukup dan
banyak minum air putih.
BAB III
PENETAPAN P'I'ITAS ASA*A+
A. Identifikasi asala&
erdasarkan data yang dimiliki Puskesmas ambirsari, Surakarta
berikut ini adalah daftar $# besar penyakit di Puskesmas ambirsari
berdasarkan jumlah kunjungan baik pasien baru maupun pasien lama dari
bulan @anuari "#$: hingga Agustus "#$: 0
Ta$el ,-. aftar $# esar Penyakit di =P& Puskesmas ambirsari
erdasarkan @enis 3elamin Periode @anuari September "#$:
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 8/22
No. 3ode aftar Penyakit
@umlah 3asus
Baki1laki anita
$. @## >ommond >old $4: "#:$
". I$# *ipertensi ?ssensial 94 "#4
4. -9 -yalgia (keju kemeng) "// :"
2. 34# yspepsia "#9 288
:. !:# +bs. 7ebris 4"" 4"2
8. B"# ermatitis Atopik (alergi) "4" 4$4
. @#8Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut
yang tidak terklasifikasikan"$ 4"#
/. C## Sehat 5 3ir Pemeriksaan Normal $8 ""/9. @$$ Influensa bukan karena <irus "#9 "8"
$#. !:$ >ephalgia non spesifik 98 4#9
Sumber 0 ata Puskesmas ambirsari
erdasarkan data di atas, common cold menduduki urutan pertama
diagnosis penyakit terbanyak di Puskesmas ambirsari sampai dengan bulan
Agustus "#$:. 3emudian disusul dengan hipertensi, myal$ia, dyspepsia,
febris, dermatitis atopik, Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut yang tidak
terklasifikasikan, 3I! pemeriksaan normal, influen6a bukan karena virus,
dan cephal$ia non spesifik.
/
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 9/22
Ta$el ,- aftar $# Penyakit &erbanyak di =P& Puskesmas ambirsari erdasarkan =sia Periode @anuari 1 September "#$:
No. Nama Penyakit
=mur
@umlah#1 hr /14# hr D$ thn $12 thn :1$2 thn $:122 thn 2:18# thn
E8#
thn
$ >ommond >old # " :: 894 9" 9#2 8#8 4#2 42"8
" *ipertensi ?ssensial # # # # # 4/$ $"28 $"#4 "/4#
4 -yalgia (keju kemeng) # # # 4 $9 "4/ 42 $88 /##
2 yspepsia $# # " $2 /8 $/ "2$ $4: 8:
: +bs. 7ebris $4 " ": $29 "89 $"8 :$ $$ 828
8 ermatitis Atopik (alergi) $$ $ 49 / $9 $## $4# :2:
Infeksi Saluran Pernapasan
Atas Akut yang tidak
terklasifikasikan
$# # $$ /" 98 $: $$2 29 :4
/Sehat 5 3ir Pemeriksaan
Normal"/ 4 "4 $8 48 "42 "/ " 49:
9 Influensa bukan karena <irus $ # "2 /9 9 $": 9$ 22 2$
$# >ephalgia non spesifik # # # # "# $/ $28 8$ 2#:
Sumber0 ata Puskesmas ambirsari
9
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 10/22
B. Penetapan Prioritas asala&
&ahap selanjutnya yang dilakukan setelah mengumpulkan data
sepuluh besar penyakit terbanyak di Puskesmas adalah menyusun prioritas
masalah. &ahap ini, tidak hanya menempatkan penyakit dengan kunjungan
terbesar sebagai prioritas masalah, tetapi harus dipandang dari berbagai
aspek, seperti peningkatan yang signifikan jumlah kunjungan dari bulan
sebelumnya, adanya kasus berat dari penyakit, maupun kesenjangan antara
jenis kelamin dan kelompok usia.
Common cold merupakan penyakit dengan prevalensi terbesar di
Puskesmas ambirsari 3ota Surakarta. Sejak @anuari "#$: hingga Agustus
"#$: didapatkan 42"/ kasus. 3asus terbanyak terjadi pada kelompok usia
$:122 tahun. ilihat dari letak demografi, %ilayah Puskesmas termasuk
daerah padat penduduk dengan total luas %ilayah /,#/ km" dan total jumlah
penduduk 29.$28 ji%a dengan rata1rata tingkat ekonomi menengah ke
ba%ah. @umlah kader Posyandu binaan Puskesmas ambirsari sebanyak :"#
orang, mereka membantu dan terjun langsung dalam upaya kesehatan
masyarakat.
Pada tahun "#$2 terdapat 2/# kasus common cold , sedangkan pada
setengah tahun "#$: sudah didapatkan 42"/ kasus. @umlah ini masih sangat
tinggi sehingga perlu dilakukan analisis %ro&lem !olvin$ Cycle tentang
tatalaksana Common Cold menurut jenis kelamin pada kelompok umur $:1
22 tahun di Puskesmas ambirsari 3ota Surakarta.
$#
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 11/22
Ta$el ,-, Penyakit &erbesar Periode @anuari1September "#$: erdasarkan 3elompok =mur dan @enis 3elamin di =P& Puskesmas
ambirsari
No-Nama
Pen!akit
Umur
Jumla&012
&ari
31,0
&ari
4.
ta&un
.15
ta&un
61.5
ta&un
.6155
ta&un
56165
ta&un
66170
ta&un
870
ta&un
* P * P * P * P * P * P * P * P * P
$ Common cold 42 48 # " 4: "# 4:8 44 44 2$9 "$ 844 $"8 4#" :8 $"" $"2 $/# 42"8
" *ipertensi # # # # # # # # # # 9# "9$ $9: 8$9 9$ 42$ 2$ /8 "/4#
Sumber 0 ata Puskesmas ambirsari
Ta$el ,-5 aftar Angka 3ejadian Common Cold erdasarkan !entang =sia dan @enis 3elamin Per1ulan Periode @anuari1September
"#$:
Nama
Pen!akitBU*AN
'entan Usia dan Jenis Kelamin
Jumla&012 +' 3 1 ,0 +' 4 . T+ . 1 5T+ 61.5 T+ .6155 T+ 56 1 65 T+ 66 1 70 T+ 8 70 T+
* P * P * P * P * P * P * P * P * P
Commo
n cold
@AN : " # # # # "$ $8 "$ "9 $8 4/ 8 $ " : $9"
7? 9 : # # # # 8 : /$ /: :: $"" "8 :" $# " $" "4 8:$
-A! : $# # # # # 8/ 84 8 2 :2 $$# "# 2: $2 $" 8 "# ::2
AP! " 4 # # # # :# :$ 8: :9 " 9# "$ :# / "$ "# "8 294
-?I 2 2 # # $4 $$ 2$ 29 2 89 "# 2 9 4/ $$ $8 "8 488
@=NI 4 2 # " 9 4 "9 "2 42 42 "2 89 $/ 22 / $ "4 "$ 428
@=BI " 4 # # $" : ": ": " 44 8: 89 $" "/ 4 "$ "4 4" 4/:
A=S&=S 2 : # # # # 28 42 4$ 48 "8 8$ $2 "/ 2 $4 $ " 428
Sumber 0 ata Puskesmas ambirsari
$$
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 12/22
erdasarkan &abel 4.4, kunjungan terbanyak di Puskesmas ambirsari
adalah common cold dengan prevalensi tertinggi terjadi pada kelompok usia
$:122 tahun yaitu kelompok usia remaja dan de%asa. i Puskesmas
ambirsari terdapat populasi usia $:12: tahun sebanyak "9.$$ orang.
-enurut jenis kelamin, prevalensi common cold pada usia $:122 tahun yang
berjumlah 9#2 orang, terdiri dari "$ orang laki1laki dan 844 orang
perempuan. @umlah tersebut menyatakan bah%a perbandingan antara laki1
laki dan perempuan sangat signifikan yaitu $0",42. Ini berarti %anita
memiliki risiko lebih sering terkena common cold daripada laki1laki. *al ini
dapat disebabkan karena %anita lebih sering berhubungan langsung dengan
anak1anak yang memang lebih rentan terkena common cold sehingga
memiliki peluang yang besar untuk tertular . Selain itu, %anita lebih sering
berada di dalam rumah melakukan aktivitas rumah tangga. 3ondisi rumah
yang kurang bersih, kurang pen'ahayaan, dan terlalu berdempetan antar satu
rumah dengan rumah lainnya mengakibatkan lingkungan menjadi kurang
sehat dan menimbulkan berbagai sumber penyakit, 'ontohnya adalah
common cold .
C. Analisis S9T dalam ana#emen Strateik Proram Common Cold
Analisis S+& adalah suatu akronim dari stren$th (kekuatan),
eakness (kelemahan) dari lingkungan internal organisasi, serta opportunity
(kesempatan5peluang) dan threat (an'aman5rintangan) dari lingkungan
eksternal organisasi. Analisis ini dilakukan dengan 'ara membandingkan
antara faktor eksternal dengan faktor internal organisasi untuk
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun se'ara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan dan an'aman. Analisis ini berguna untuk
menganalisis faktor1faktor internal organisasi layanan kesehatan yang
memberi andil terhadap kualitas layanan kesehatan atau salah satunya
komponennya dengan mempertimbangkan faktor1faktor eksternal organisasi
layanan kesehatan.
=nsur1unsur dari analisis S+& sebagai berikut (A6%ar, $998) 0
$"
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 13/22
$) 3ekuatan
3ekuatan (!tren$th) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas
yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila dimanfaatkan akan
berperan besar dalam memperlan'ar berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk men'apai tujuan yang dimiliki oleh puskesmas itu
sendiri.
") 3elemahan
3elemahan (eakness) adalah berbagai kelemahan yang bersifat khas,
yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila diatasi akan berperan
besar tidak hanya dalam memperlan'ar berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh puskesmas tetapi juga dalam men'apai tujuan yang
dimiliki oleh puskesmas.
4) 3esempatan
3esempatan (pportunity) adalah peluang yang bersifat positif yang
dihadapi oleh suatu puskesmas yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar
peranannya dalam men'apai tujuan puskesmas.
2) *ambatan
*ambatan (Threat ) adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi
oleh suatu puskesmas yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya
dalam men'apai tujuan puskesmas.
Ta$el ,-6 Analisis S+& Program Common Cold atau ISPA
Strent& (S)• &erdapat fasilitas
kesehatan Puskesmas
pembantu dan
puskesmas keliling yang
mampu menjangkau
masyarakat yang jauh
dari puskesmas induk
9eakness (9)• &idak ada program
khusus untuk
penanggulangan
common cold atau
ISPA
• @umlah petugas yang
berugas dalam
$4
S9
T
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 14/22
• iaya pelayanan
kesehatan yang murah di=P& Puskesmas
ambirsari
• aktu pelayanan
kesehatan di =P&
Puskesmas ambirsari
yang 'ukup panjang
yaitu dimulai #.4#1
$4.## dan $2.##1$8.##
I
• &erdapat program rutin
P*S guna men'egah
ISPA di =P&
Puskesmas ambirsari
penanganan common
'old atau ISPA di
Puskesmas induk serta
Puskesmas pembantu
yang terbatas
• >akupan %ilayah
kerja puskesmas yang
terlalu luas sehingga
'ukup menyulitkan
terlaksananya program
kunjungan rumah
untuk menilai P*S
di lingkungan kerja
=P& Puskesmas
ambirsari
pportunit! ()
• &erdapat pertemuan
yang me%adahi
penyuluhan kesehatan
terutama mengenai
common cold 5 ISPA
(posyandu, P33,
dasa %isma)
• &erdapat kerjasama
yang baik antara
penyedia kesehatan
dengan pejabat
struktural di tiap
!&5! sehingga
memudahkan
S
• -eningkatkan frekuensi
penyuluhan mengenai
common cold atau ISPA
dan P*S kepada
pelajar dan %arga usia
produktif
• -eningkatkan
kunjungan rumah dalam
rangka edukasi
mengenai common
'old 5 ISPA kepada
masyarakat sekitar
• -emanfaatkan
pertemuan rutin %arga
9
• -eren'anakan
program khusus
penanggulangan
common cold di tiap
! sesuai dengan
kondisi masyarakat
sekitar
• -eningkatkan
kualitas pelayanan,
terutama dalam tata
laksana ISPA di
Puskesmas induk
serta di Puskesmas
pembantu
$2
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 15/22
kegiatan pelayanan
kesehatan di tiap
!&5!
• @umlah kader
kesehatan yang
bertugas memberikan
penyuluhan ataupun
dalam pelayanan
tatalaksana common
cold atau ISPA di tiap
%ilayah men'ukupi.
sebagai %adah
sosialisasi informasi
kesehatan mengenai
common cold 5 ISPA
• -elibatkan kader
masyarakat dan
meningkatkan
pembinaan kader
mengenai pola hidup
bersih dan sehat sebagai
upaya pen'egahan
terjadinya ISPA
T&reat (T)
• 3esadaran dan
pengetahuan
masyarakat akan
pentingnya pola
hidup bersih dan
sehat (P*S) masih
kurang, sehingga
memperbesar peluang
untuk terkena ISPA
• 3ondisi ekonomi
masyarakat yang
sebagian besar
termasuk golongan
menengah ke ba%ah
yang berpengaruh
terhadap
ketidakmampuan
ST
• -ensosialisasikan
penggunaan jaminan
kesehatan (@3N, P3-S,
Askes) bagi seluruh
%arga di %ilayah kerja
=P& Puskesmas
ambirsari
• -eningkatkan frekuensi
penyuluhan mengenai
ISPA dan pola hidup
bersih dan sehat (P*S)
sebagai salah satu upaya
pen'egahan ISPA pada
masyarakat
• -engajarkan kepada
masyarakat untuk
men'egah proses
9T
• -emasang spanduk dan
poster mengenai ISPA 5
common cold serta pola
hidup bersih dan sehat
(P*S) di Puskesmas
induk, Puskesmas
pembantu, dan di tiap1
tiap Posyandu
• -emberikan reard
kepada masyarakat
yang telah berperan
dalam peningkatan pola
hidup bersih dan sehat
dalam rangka
pen'egahan ISPA
$:
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 16/22
masyarakat dalam
mengakses fasilitas
kesehatan untuk
pengobatan ISPA
• Penularan virus
influen6a yang 'epat
serta kondisi
lingkungan yang
kurang bersih
penularan virus
influen6a, common 'old,
dan ISPA yaitu salah
satunya dengan edukasi
penggunaan masker
$8
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 17/22
BAB I:
PENETAPAN P'I'ITAS PEE;A+AN ASA*A+
A- Alternatif Peme%a&an asala&
Setelah menentukan masalah common cold 5 ISPA yang akan
diprioritaskan di Puskesmas ambirsari, maka selanjutnya perlu dilakukan
peninjauan penyebab masalah tersebut. Analisis tinjauan tersebut
didapatkan melalui data primer maupun sekunder. ata primer didapat dari
hasil %a%an'ara dengan salah satu pasien common cold dan data sekunder didapat dari data puskesmas yang berhubungan dengan terjadinya common
cold . *asil analisis tersebut kami kembangkan dalam bentuk diagram tulang
ikan yang menunjukkan analisis sebab akibat terjadinya common cold yang
terdapat pada ambar 2.$.
"am$ar 5-.- Analisis -asalah Common Cold dengan -odel &ulang Ikan
erdasarkan diagram, dapat diidentifikasi beberapa penyebab masalah
yang berperan terhadap kurangnya penemuan kasus common cold di
%ilayah kerja Puskesmas ambirsari. Setelah menganalisis penyebab
masalah utama, langkah selanjutnya adalah menyusun jalan keluar dari
$
• !endahnya tingkat
kebersihan tempattinggal
• >ua'a yang tidak
menentu
• Bingkungan rumah
yang terlalu padat
Bingkungan
Common cold
5 ISPA
Pengetahuan -asyarakat
•Pengetahuanmasyarakat
mengenai ISPA dan
P*S (Perilaku
*idup ersih dan
Sehat) masih
rendah
Perilaku -asyarakat
•elum terlaksananyaP*S sebagai upaya
pen'egahan ISPA
• Pola makan yang tidak
sehat, kurang higienis,
serta gi6i yang tidak
seimbang
Sosial ?konomiBayanan 3esehatan
•&araf ekonomi yang
tergolong menengah
keba%ah
• 3urangnya jumlah S- di
Puskesmas yang menangani
ISPA
• elum adanya program
khusus mengenai common
cold di Puskesmas
• 3I? ISPA belum optimal
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 18/22
setiap penyebab masalah yang ada. Alternatif jalan keluar tersebut tersaji
dalam tabel berikut 0
Ta$el 5-. Alternatif Peme'ahan -asalah
Penyebab Alternatif @alan 3eluar
*. Petugas medis
(+an)
1 @umlah
1 3eterampilan
-asyarakat
1 Pengetahuan
1 3esadaran
1 -enambah jumlah petugas medis untuk
menangani program penanggulangan common
cold se'ara khusus
1 Pelatihan petugas kesehatan mengenai
common cold
1 Penyuluhan mengenai definisi, faktor resiko,
gejala, pemeriksaan, pengobatan dan
pen'egahan common cold kepada para kaderkesehatan
. Sumber dana
(+oney)
1 Alokasi dana dari
pemerintah kurang
memadai untuk
P*S
1 Penetapan prioritas alokasi dana lebih merata,
khususnya untuk P*S.
-. aktu (-inutes)0
1 >epatnya %aktu
penularan
1 Perlu sosialisasi kepada masyarakat supaya
terhindar dari penularan penyakit infeksi
1 ?dukasi mengenai penggunaan masker sebagai
salah satu usaha untuk men'egah penularan
infeksi
. -etode
(+ethode)
1 elum adanya
program khusus
dari pihak
Puskesmas untuk
menanggulangi
common cold 1 Pendekatan yang
kurang kepada
masyarakat
1 Perlunya dibuat suatu program khusus
mengenai penanganan common cold
1 Perlunya edukasi pada masyarakat mengenai
pen'egahan terjadinya common cold
/. Penga%asan
(Controllin$)
1 3urangnya
penga%asan tentang
perilaku hidup
bersih dan sehat di
masyarakat
1 Perlunya dilakukan inspeksi dan evaluasi
perilaku hidup bersih dan sehat se'ara
berkesinambungan
0. Pelaksanaan 1 Peningkatan kesadaran petugas kesehatan serta
$/
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 19/22
(1ctuatin$)
1 3urangnya realisasi
penyuluhanmengenai common
cold 5 ISPA
para kader kesehatan akan pentingnya
sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat
sebagai proses pen'egahan ISPA1 Peningkatan kesadaran masyarakat akan
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
sebagai langkah penting pen'egahan ISPA
2. Bingkungan
(3nvironment)
1 3a%asan padat
penduduk
1 Perubahan 'ua'a
yang tidak menentu
1 Penyuluhan kepada masyarakat mengenai
pentingnya hidup bersih dan pola makan yang
sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
B- Pemili&an Alternatif Inter<ensi !an Ter$aik
Ta$el 5- Pemilihan Prioritas Peme'ahan -asalah Common Cold 5 ISPA
No ;ara Peme%a&an asala&
Efekti<itas
Efisiensi
(;)
Prioritas
=
>
-FIF< I :
$Penyuluhan mengenai common cold 5
ISPA: : : " 8",:
"
Penambahan jumlah petugas medis
untuk menangani program
penanggulangan common cold se'ara
khusus
4 4 4 " $4,:
4Pelatihan kader kesehatan tentang
common cold 5 ISPA4 2 2 4 $8
2-embentuk program khusus
mengenai penanganan common cold : : : 4 2$,
:
-enjaga kebersihan lingkungan dan
pola makan yang sehat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh
2 2 : 2 "#
Kriteria efekti<itas >
- G +a$nitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
I G 4mportancy (pentingnya jalan keluar)
< G "ulnera&ility (sensivitas jalan keluar)
$9
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 20/22
Kriteria efisiensi >
> G 3fficiency 5 Cost (semakin besar biaya yang diperlukan semakin tidak
efisien)
ari tabel diatas didapatkan hasil prioritas peme'ahan masalah yang
mendapatkan skor tertinggi adalah penyuluhan kepada masyarakat
mengenai common cold atau ISPA yaitu 8",:. Sehingga intervensi yang
kami pilih adalah penyuluhan terhadap masyarakat di %ilayah kerja
Puskesmas ambirsari, Surakarta. 3egiatan penyuluhan mengenai common
cold 5 ISPA memiliki nilai ma$nitude dan importancy yang tinggi serta cost#
effective. Penyuluhan tersebut ditujukan untuk meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat lebih mendalam mengenai common cold 5 ISPA,
'ara pen'egahan dan penanganannya, serta mengenai P*S sebagai salah
satu upaya pen'egahan terjadinya ISPA.
BAB :
PLAN OF ACTION
ari hasil pemilihan prioritas jalan keluar dipilih bentuk kegiatan berupa
sosialisasi kepada para kader kesehatan dan juga kepada masyarakat.
Sosialisasi tersebut ditujukan guna menginformasikan mengenai common cold 5
ISPA serta pelatihan serta penyuluhan mengenai P*S kepada para kader
kesehatan sehingga nantinya para kader tersebut mampu membagikan
informasi tersebut se'ara lebih meluas kepada masyarakat sekitar. Sosialisasi
"#
7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari
http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 21/22
kepada masyarakat mengenai P*S diharapkan dapat meningkatan kesadaran
dan pengetahuan masyarakat yang lebih mendalam mengenai Perilaku *idup
ersih dan Sehat (P*S) yang berkaitan dengan common cold . Sosialisasi ini
menggunakan slide presentasi dan leaflet yang menarik guna mempermudah
penyampaian materi kepada masyarakat. erikut ini merupakan ren'ana
persiapan yang dibutuhkan 0
$. &ujuan 0 -eningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat
di %ilayah kerja =P& Puskesmas ambirsari
". Sasaran 0 -asyarakat di %ilayah kerja =P& Puskesmasambirsari
4. -etode 0 Pemberian informasi dan penyuluhan dengan
menggunakan -edia 'etak (leaflet dan poster)
maupun media elektronik yang menarik
2. -ateri 0 Pengetahuan tentang ISPA dan Pola *idup ersih dan
Sehat (P*S) yang merupakan salah satu upaya
dalam pengendalian penyakit common cold 5 ISPA
:. aktu 0 selama hari
8. Bokasi 0 Pertemuan karang taruna di %ilayah kerja =P&
Puskesmas ambirsari
. Pelaksana 0 okter muda I3- :#4> 7akultas 3edokteran
=niversitas Sebelas -aret
/. iaya 0
Ta$el 6-. Perkiraan iaya yang iperlukan untuk Sosialisasi
No. Pengeluaran Satuan *arga @umlah
$ Beaflet "## !p:##,## !p$##.###,##
Jumla& 'p.00-000?00
9. -ekanisme 3egiatan 0 Penyuluhan dilaksanakan dengan menggunakan
media elektronik dan media 'etak. Setelah materi
disampaikan, diberikan %aktu tanya ja%ab bagi para
peserta. engan demikian, para peserta diharapkan
"$