Download - PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
BAB 7
Nur Isni (K7113159)
Nur Laila Mubarokah
(K7113160)
Nuraida Fatati (K7113161)
Nurhayu Ika Ratri (K7113163)
Nurul Annisa Safitri
(K7113164)
Universitas Sebelas Maret
Kelompok 6
PROSES BERFIKIR
Berbagai cara pemecahan
masalah proses
Proses berpikir dan
kegiatan jiwa dala, berpikir
PENGERTIAN
-Apakah Pengertian itu?
-Perbedaaan antara tanggapan dan
pengertian
-Pengertian lengkap dan tidak
lengkap
-Pengertian Empiris dan pengertian
logis
-Isi dan Luas pengertian
-Pengertian tinggi dan pengertian
rendah
-Proses membentuk pengertian
logis
-Faedah pengertian
1. Pengertian sangat berguna
bagi kehidupan sehari-hari
2. Pengertian membantu kita
dapat berfikir cepat
PENDAPAT
Pengertian Pendapat
Proses Pembentukan
Pendapat
Pendapat Tunggal dan
Majemuk
Pengertian Pendapat
Pendapat merupakan hasil pekerjaan pikirmeletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lain, antara pengertian satudengan pengetian yang lain, yang dinyatakandalam suatu kalimat.Contoh: rumah itu besarJika kita hanya menyebutkan satukata saja, misalnya “rumah”, hanyaterbatas padapengertian saja. Sedangkan tanggapan yang berhubungan dengan “rumah itu besar”, ada 2 jenis pengertian yang dirangkaikan dandisebutkan bersama berurutan dan merupakansuatu pendapat.
Proses Pembentukan
Pendapata. Menyadari adanya tanggapan atau
pengertian, karena tidak mungkin
kita membentuk pendapat tanpa
menggunakan pengertian atau
tanggapan.
b. Menguraikan tanggapan atau
pengertian.
c. Menentukan hubungan logis antara
bagian – bagian.
Pendapat Tunggal dan
Majemuk
Pendapat Tunggal
Jika dalam rangkaian kata – kata terdiri dari
2 pengertian yangdirangkuman menjadi 1
kalimat. Misalnya, rumah itu besar.
Pendapat Majemuk
Jika dalam suatu rangkaian kata – kata
terdiri dari pengertian yangdirangkumkan
menjadi beberapa pendapat. Misalnya,
rumah itu besar, dan sekarang akan
dibongkar.
KESIMPULAN
Telah diterangkan dimuka tentang
pengertian dan pembentukan pendapat.
Pengertian maupun pendapat adalah
hasil kegiatan berpikir, selanjutnya
membentuk pendapat berdasarkan
pendapat yang telah ada. Proses
tersebut disebut kesimpulan atau
konklusi/keputusan. Kesimpulan
dibentuk dari pendapat lain yang telah
ada.
Macam- Macam Kesimpulan
Kesimpulan Deduktif
Dibentuk dengan cara deduksi, yakni dimulai dari hal– hal umum menuju pada hal – hal yang khusus
Prinsip – Prinsip Berpikir Deduktif :
a. Silogisme. Apa yang dipandang benar pada semuapendapat/peristiwa yang ada pada suatu jenis, berlaku pada semua pendapat/peristiwa yang sejenispula.
b. Mayor dan Minor
c. Suku Tengah
Kelemahan – kelemahan Kesimpulan Deduktif :
- Kesalahan material yakni kesalahan dari isi premis
- Premis mayor tidak mempunyai isi yangbenar
- Kesalahan – kesalahan formal.
Kesimpulan Induktif
Dibentuk secara induksi, yakni dimulai
dari hal – hal yang khusus menuju pada
hal- hal yang umum.
Contoh:
Batang mangga tumbuh ke atas.
Batang kelapa tumbuh ke atas.
Batang cemara tumbuh ke atas.
Konklusi: semua tanaman tumbuh ke
atas.
Kesimpulan Analogi
Yakni kesimpulan dari pendapat khusus
dari beberapa pendapat khusus dari
beberapa pendapat khusus yang lain
Generalisasi:
Dalam berpikir analagis ini ada
kemungkinan timbul kesimpulan yang
berdasarkan penyamarataan
(generalisasi)
BENTUK-BENTUK BERPIKIR
Bentuk – Bentuk Berpikir
Berpikir dengan
pengalaman
Berpikir representa
tif
Berpikir kreatif
Berpikir reprodukt
if
Berpikir rasional
Berpikir dengan pengalaman
Dalam berpikir ini, kita
harus giat menghimpun
berbagai pengalaman untuk
memecahkan suatu
masalah.
Berpikir representatif
Dalam berpikir ini, kita
sangat bergantung pada
ingatan-ingatan dan
tanggapan-tanggapan saja
untuk memecahkan
masalah yang kita hadapi.
Berpikir kreatif
Dengan berpikir kreatif, kita
dapat menghasilkan
sesuatu yang baru atau
menghasilkan penemuan-
penemuan yang baru.
Berpikir reproduktif
Dengan berpikir ini, kita dapat
menghasilkan sesuatu yang
baru, tetapi hanya sekedar
memikirkan kembali dan
mencocokkan dengan sesuatu
yang telah dipikirkan
sebelumnya.
Berpikir rasional
Dalam berpikir ini, tidak hanya
sekedar mengumpulkan
pengalaman dan membanding-
bandingkan hasil berpikir yang
telah ada, tetapi dengan keaktifan
akal kita untuk memecahkan
masalah.
TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR
Tingkat – Tingkat Berpikir
Berpikir Konkret
Berpikir
Skematis
Berpikir
Abstrak
Berpikir Konkret
Dalam tingkatan ini, kegiatan
berpikir memerlukan situasi
yang konkret/nyata. Tingkatan
ini biasanya dimiliki oleh anak
kecil. Konsekuensi didaktif
pelajaran hendaknya disajikan
dengan peragaan langsung.
Berpikir Skematis
Pada tingkat ini kita tidak
berhadapan dengan situasi
nyata/konkret, tetapi dengan
pertolongan bagan-bagan dan corat-
coret. Dengan cara seperti ini dapat
diperlihatkan hubungan persoalan
satu sama lain dan terlihat pula
masalah yang dihadapi secara
keseluruhan.
Berpikir Abstrak
Dalam tingkat ini, kita berhadapan dengan
situasi dan masalah yang tidak berwujud. Akal
pikiran kita bergerak bebas dalam alam abstrak.
Baik situasi nyata maupun bagan-bagan tidak
membantunya. Namun tidak berarti bahwa
gejala pikiran berdiri sendiri, tanggapan dan
ingatan pun membantunya. Selain itu,
kecerdasan pikir sendirilah yang berperanan
memecahkan masalah. Oleh karena itu, tingkat
ini dikatakan tingkat berpikir yang tinggi yang
kebanyakan telah dimiliki oleh orang-orang
dewasa.
INTELIGENSI (KECERDASAN)
Intelek (pikiran)
Intelek dapat membuat orang
menimbang, menguraikan,
menghubung-hubungkan
pengertian yang satu dengan
yang lain dan menarik
kesimpulan.
Intelegensi (Kecerdasan Pikiran)
Intelegasi adalah suatu
kecerdasan pikir, sifat-sifat
perbuatan cerdas (intelegen) .
Dimana intelegen fungsi fikir
dapat digunakan dengan cepat
dan tepat untuk mengatasi
masalah.
Tingkat – Tingkat Kecerdasan
Kecerdasan Manusia
Kecerdasan Anak-
anak
Kecerdasan
Binatang
Kecerdasan Binatang
Banyak orang yang keberatan dengan istilah ini, karena mereka hanya
mau menggunakan istilah itu pada manusia saja. Tetapi pendapat yang
menolak istilah tersebut dapat dijelaskan dengan contoh percobaan
berikut :
W. Kohler (Ahli Ilmu Jiwa Jerman )
menggunakan seekor kera sebagai percobaannya, kera tersebut
dikurung di dalam kandang dan diluar kandang diletakkan sebuah
pisang yang jauh jaraknya. Dalam kandang diletakkan sebuah
tongkat. Kera mencoba meraih-raih pisang berkali-kali tetapi tidak
berhasil, akhirnya kera tersebut menggunakan tongkat untuk
mengambil pisang.
W. Kohler melakukan percobaan ke 2 :
tetap menggunakan seekor kera yang dikurung di dalam kandang dan
sebuah pisang yang jauh letaknya. Tetapi kali ini Kohler meletakkan 2
batang tongkat dan memperjauh letak pisang. Saat kera tidak bisa
menjangkau pisang dengan 1 tongkat, maka kera tersebut
Jadi Kesimpulan dari 2 percobaan tersebut adalah
:
Kera mencoba menyesuaikan diri dengan
keadaan, padanya timbul sesuatu yang baru,
ialah yang tidak terkandung didalam bentuk
kekakuan naluri. Kera dapat menolong dirinya
dalam sesuatu yang asing baginya. Maka
kelakuan dapat disebut kelakuan intelegen, dan
kesanggupannya disebut intelegensi.
Kecerdasan pada binatang ini sangat terbatas,
yakni terikat pada suatu yang konkret. Demikian
kecerdasan pada hewan tidak dapat
Kecerdasan Anak-Anak
Anak-anak yang dimaksud adalah anak-anak
yang kurang dari 1 tahun dan belum dapat
berbahasa. Kecerdasan anak-anak dipelajari
terutama berdasarkan percobaan yang telah di
praktikan dalam menyelidiki kecerdasan
binatang.
Usaha-usaha membandingkan perbuatan kera
dengan anak-anak kecil membantu para ahli
dalam mengadakan penyelidikan terhadap
kecerdasan anak.
Hasil penyelidikan Buotan memberikesimpulan :
Anak-anak kecil yang berumur 1 tahun tingkatkecerdasannya hampir sama dengan kera. Sebagain soalyang di hadapkan pada kera dapat diselesaikan oleh anak-anak.
Kemampuan mempergunakan bahasa merupakan garispemisah antara hewan dan manusia.
Anak yang sudah dapat berbicara, lebih cepat memperolehpenyelesaian tentang masalah yang dihadapi.
Dalam segala pernyataan fungsi jiwa, bahasa merupakansuatu momen yang sangat penting.
Makin cerdas suatu makhluk, makin kurang cara-caramengatasi kesulitan dengan jalan meraba-raba dan coba-
Kecerdasan Manusia
Tingkat kecerdasan manusia (bukan anak-anak) tidak samadengan kera dan anak-anak.
Ciri-ciri kecerdasan manusia :
1. Penggunaan Bahasa
kemampuan berbahasa mempunya faedah yang besarterhadap perkembangan pribadi.
- dengan bahasa manusia dapat mengutarakan isijiwanya
- dengan bahasa manusia dapat berhubungan denganmanusia yang lain.
- dengan bahasa manusia dapat membeberkan masalalu, masa yang baru di alami dan masa dimanabelum terjadi baik mengenai barang yang konkret atauabstrak.
- dengan bahasa manusia dapat membangun
2.Penggunaan Perkakas
Perkakas adalah merupakan sifat terpenting dari
kecerdasan manusia, dengan kata lain: perkataan,
perbuatan cerdas manusia dicirikan dengan
bagaimana mendapatkan, bagaimana membuat dan
bagaimana menggunakan perkakas. Perkakas
adalah sebuah alat, dimana alat merupakan
perantara antara makhluk yang berbuat dengan
objek yang diperbuat.
Jadi, perkakas adalah objek yang telah di buat atau
diusahakan dan diubah sedemikian rupa sehingga
dengan mudah dan dengan cara yang tepat dapat
dipakai untuk kesulitan atau mencapai suatu maksud.
Perbedaan antara manusia dan
binatang:
Macam-Macam Intelegensi
Intelegensi terikat dan bebas
Intelegensi terikat adalah intelegensi suatu
makhluk yang bekerja dalam situasi-situasi pada
lapangan pengamatan yang berhubungan
langsung dengan kebutuhan vital yang harus
segera dipuaskan.
Intelegansi bebas terdapat pada manusia yang
berbudaya dan berbahasa. Dengan
intelegensinya orang selalu ingin mengadakan
perubahan-perubahan untuk mencapai suatu
tujuan. Kalau tujuan itu sudah tercapai orang itu
akan menggapai tujuan lain yang lebih tinggi dan
Intelegensi menciptakan (kreatif) dan
meniru (eksekutif)
Intelegensi menciptakan adalah
kesanggupan menciptakan tujuan dan
mencari alat-alat yang sesuai guna
mencapai tujuan itu.
Intelegensi meniru yaitu kemampuan
menggunakan dan mengikuti pikiran atau
hasil penemuan orang lain, baik yang dibuat,
diucapkan maupun yang ditulis.
Faktor Yang Menentukan
Intelegensi Manusia
Pembawaan
Intelegensi bekerja dalam suatu situasi yang
berlain-lainan tingkat kesukarannya. Sulit
tidaknya mengatasi persoalan ditentukan pula
oleh pembawaan.
Kematangan
Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi dapat
tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan
berkembangnya intelegensi sedikit banyak
sejalan dengan perkembangan jasmani, umur,
dan kemampuan lain yang telah dicapai
(kematangannya).
Macam-Macam Tes
Intelegensi
Tes Binet-Simon
Binet dan simon kedua-duanya bangsa
perancis, menyelidiki intelegensi anak-anak
berumur antara 3-15 tahun. Untuk tiap-tiap
tahun diajukan 5 buah pertanyaan yang tidak
ada hubungannya dengan pengetahuan
sekolah, isinya antara lain menirukan kalimat-
kalimat, menyebut deretan angka-angka,
membuat kalimat dengan tiga perkataan dan
sebagainya.
Tes Tentara (Army Mental Test) di Amerika
Pada tahun 1917 Amerika Serikat terpaksa ikutdalam perang dunia I melawan jerman, karena ituAmerika terpaksa membentuk tentara secarabesar-besaran dalam waktu singkat. Makadiadakan test tentara sebanyak 1.700.000 orangcalon anggota tentara dan dikerjakan oleh lebih1000 orang pemeriksa dalam 35 asrama. Dalamtest tersebut dipergunakan psikoteknik, ialah ilmujiwa yang mempelajari kesanggupan seseoranguntuk memegang suatu jabatan yang sesuaidengan kecerdasan masing-masing. Karena test tersebut meliputi se-negara, test ini kemudiandisebut: National Intelegenci Test.
Mental Tes
jenis test ini tidak hanya menyelidiki kecerdasan saja tetapi
untuk menyelidiki keadaan jiwa dan kesanggupan jiwa. Jadi
dengan mental test diselidiki meliputi pengamatan, ingatan,
fantasi, fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan.
Scholastik Tes
Test ini tidak hanya menyelidiki kecerdasan anak, tetapi untuk
menyelidiki sampai dimana kemampuan dan kemajuan
anak/kelas dalam mata pelajaran di sekolah. Test ini disusun
sebagai ajian mengenai mata pelajaran. Misalnya: bahasa,
berhitung, sejarah, ilmu bumi, ilmu alam dan sebagainya,
kalau test ini dilaksanakan dengan tertib dan teratur dapatlah
menggantikan sistem ujian yang lazim digunakan sekarang.
INTUISI
Berasal dari kata Intueri yang artinya
mengindra dengan jiwa, memandang
dengan batin. Kata lain Intuisi ialah
ilham, artinya bisikan kalbu atau suara
kalbu
Intuisi ialah kemampuan jiwa manusia
dalam mendapatkan kesimpulan dari
suatu soal tanpa uraian, tanpa
ketenangan, dan tanpa analisis
apapun.
Intuisi tidak berdasarkan proses berfikir yang berturut-turut, tidak berdasarkan pertimbangan, dan perhitungan sesama.
Intuisi terjadi sama halnya dengan perbuatan instingtif, yakni intuisi memberi suatu keyakinan langsung terhadappenyelesaian suatu masalah tanpa pertimbangan pikir, tidak dengan uraian, penyelidikan dan pembuktian apapun.
Intuisi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang mempunyai nilai yang baik, tetapi kadangmempunyai akibat yang tidak menyenangkan.
Biasanya wanita lebih Intuitif daripada pria, hal itu karenawanita lebih menggunakan perasaannya.
Para seniman lebih banyak menggunakan aktivitasemosinya.
Berpikir adalah berbicara batin yang tidak didengar.
Berbicara (berbahasa) adalah berpikir yang terdengar.
Pengaruh bahasa terhadap pikiran manusia besar sekali. Mendapatkan pengertian tentang sesuatu amat mudah karenabenda, perbuatan, dan sebagainya mempunyai nama. Denganpertolongan bahasa kita dapat menyimpan pikiran, mengembangkan pikiran dan menyatakan buah pikiran kepadaorang lain.
Kemampuan bahasa adalah rahmat dari Tuhan yang sangatbesar karena:
a) Manusia dapat membedakan dirinya dan bukan dirinya.
b) Manusia dengan bunyi-bunyi yang keluar dari mulutnya dapatmembentuk kata.
c) Manusia dapat menyadari bahwa apa saja dapat diberi namabaik barang yang konkret atau yang abstrak.
Berbahagialah manusia yang dikaruniai kemampuanberbahasa yang sangat besar pengaruhnya terhadapperkembangan pikiran, perkembangan jiwa, perkembanganpribadi, perkembangan kebudayaan manusia.
KORELASI
Macam - Macam Korelasi :
Korelasi
positifKorelasi
kausal
Korelasi
negatif
Korelasi Positif
Adanya hubungan yang
bersesuaian antara gejala satu
dengan gejala lain, kemampuan
satu dengan kemampuan lain
Korelasi Negatif
Tidak adanya hubungan yang
besesuaian atau sejalan antara
kedua sifat, gejala atau
kemampuan
Korelasi Kausal
Hubungan bersesuaian antara dua
hal yang dapat dipahamkan , bahwa
yang satu menjadi timbulnya yang
lain (Sebab musabab)
GANGGUAN BERFIKIR
Macam-macam gangguan
berfikir :
Oligoprenia
Tuna kecerdasan, penderita
seolah-olah dilahirkan
dengan bekal yang
terbatas, dan
perkembangan inteleknya
juga terbatas
Idiola
Ketunaan yang terberat,
berkemungkinan tidak ada
kemampuan memenuhi
hidup sendiri, sukar
mengembangkan diri
Imbesila
Dungu, lebih ringan dari
pada idiot. Penderita dapat
mandi sendiri, makan
sendiri, tapi tingkat
perkembangannya terbatas
Debilita
Tolol, moron, lemah
kemampuan. Kemampuan
mendekati orang normal,
tapi taraf kemajuannya
masih sangat terbatas
Demensia
Mula-mula berkembang
secara normal, tapi
perkembangannya berhenti
dan mengalami
kemunduran yang
mencolok
Delusia
Menunjukkan gagasan yang
ilusif. Mempunyai keyakinan
yang kuat, tapi tidak
menuntut kenyataan
Obsesia
Pengepungan, penderita seolah-
olah dikepung oleh pikiran-pikiran
tertentuyang tidak masuk akal.
Makin besar usaha untuk
melepaskan diri, makin besar
pula gangguan pikiran yang
mencengkeram
TERIMA
KASIH
Pertanyaan
1. Mariana
Apakah meniru ada macamnya? Kalau ada, jelaskan!
2. Yanuar
urutan gangguan berpikir dari yang paling ringan dengan yang paling berat!
3. Giri seno
Apakah ada kaitannya tingkat intelegensi dengan volume otak manusia?
Pertanyaan
1. Eka
Apa guna pengertian bagi kehidupan sehari-
hari?
2. Nita
Bagaimana seorang guru, menyikapi murid
yang memiliki intelegensi kurang?
3. Arifin
Bagaimana cara meningkatkan intelegensi
otak?