Download - Ptk Ekonomi
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
1/39
1
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI
MENGGUNAKAN BAHAN AJAR KISAH SUKSES PELAKU EKONOMI
PADA SISWA KLAS X-5MADRASAH ALIYAH NEGERI 14 JAKARTA
Abstract
Based on short interview and questionnaire result, economics lesson is
judged as a graceless lesson by students of X-5 class, MAN 14 Jakarta. Its makes
students doesnt interest studying economics. According to the students,
economics is a lesson that full of recitation and counting. Beside that, not all
teachers have capabilities to bring an attractive economics lesson.An effort to improve students interest in economics learning is choosing
appropriate media and method in economics lesson. True success story of
entrepreneur can be used as medium/material in economics learning. Because of
economics science is a lesson about human activities. So, economics is about
human behavior how people accomplish their needs. We can find many true
success stories of entrepreneur around us. They can be a life book that every body
can learn from them.
Using the true success story of entrepreneur as medium in economics
learning is implementation of contextual teaching learning (CTL). This method
is suitable to student center learning paradigm in education. The paradigm needs
active and creative students participation in learning. In this method, teacher
cant just deliver the lesson in one way. Many methods and mediums can be use
to practice CTL. The true success story of entrepreneur is one of the lesson
medium/material have been proven to improve students interest in learning of
economics. The story is also make students know and learn how business built
too.
Key words: interest, success story, CTL
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
2/39
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Selain intelegensi, minat merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi
hasil belajar siswa (Syah, 2002). Hal itu karena minat terkait erat dengan motivasi.
Minat terhadap pelajaran tertentu akan memotivasi siswa lebih tekun mempelajari
bidang studi yang diminatinya tersebut. Minat belajar tidak saja penting bagi
siswa namun juga menjadi masalah penting yang harus dihadapi guru.
Keberhasilan atau kegagalan guru dalam membangkitkan minat belajar siswa
sangat berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi hasil belajar yang
dikehendaki. Tanpa adanya minat siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
maka guru harus bersiap mengalami kekecewaan, frustasi dan makan hati ketika
mengajar. Di lain pihak, hal yang sama juga dialami oleh siswa yaitu sikap apatis,
pasif, tidak memahami materi dan pada akhirnya hanya berorientasi pada nilai.
Mata pelajaran ekonomi bukan mata pelajaran yang sama sekali baru
diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas (SMA/MA). Siswa klas X di
tingkat SMA/MA sudah memiliki pengalaman belajar ekonomi ketika mereka
masih duduk di bangku SMP/MTs. Pengalaman belajar sebelumnya dapat
mempengaruhi minat belajar siswa (Hurlock, 1980). Berdasarkan wawancara
singkat, mayoritas siswa klas X menganggap bahwa mata pelajaran ekonomi
adalah mata pelajaran yang tidak menarik atau biasa-biasa saja. Faktor-faktor
yang menjadi penyebab diantaranya adalah mata pelajaran ekonomi dianggap sulit
karena banyak menghitung dan menghafal. Selain itu, faktor guru yang kurang
mengembangkan metode pembelajaran ekonomi juga dianggap sebagai faktor
yang mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.
Memperhatikan kondisi tersebut, guru mata pelajaran ekonomi di klas X harus
berupaya sedemikian rupa mengembangkan metode pembelajaran sehingga minat
siswa belajar ekonomi tinggi.
Tujuan umum pendidikan ekonomi di SMA/MA adalah agar peserta didik
dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
3/39
3
mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik (KTSP 2006). Hal itu
sesuai dengan pengertian ilmu ekonomi yaitu bidang studi tentang umat manusia
dalam kehidupan sehari-sehari (Mankiw, 2007). Dengan demikian, karakteristik
ilmu ekonomi adalah sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Atau dapat
dikatakan bahwa sebagian besar sumber segala permasalahan di dunia ini adalah
masalah ekonomi.
Dengan karakteristik ilmu ekonomi yang membumi tersebut, semestinya
pelajaran ekonomi adalah pelajaran yang menarik. Pelajaran ekonomi adalah
pelajaran tentang permasalahan hidup sehari-hari yang pasti dialami oleh setiap
manusia selama hidup di dunia. Pelaku-pelaku ekonomi baik konsumen,
produsen, maupun distributor bertebaran di sekeliling kita menjadi buku terbuka
yang siap untuk dipelajari. Kisah pelaku ekonomi yang sukses maupun yang gagal
dapat menjadi contoh bagaimana penerapan suatu teori ekonomi dalam kehidupan
nyata. Penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi dalam pembelajaran ekonomi
diharapkan dapat membangkitkan minat siswa belajar ekonomi. Lebih lanjut
diharapkan dapat memotivasi siswa berperilaku ekonomis dalam menentukan
pilihan-pilihan terbaik diantara keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi dalam pembelajaran ekonomi
adalah salah satu upaya mengembangkan pembelajaran aktif, kreatif dan
menyenangkan (PAKEM). Juga, metode ini merupakan upaya pembelajaran
berbasis kontekstual (contextual learning/CTL) sehingga mata pelajaran ekonomi
tidak sekedar pembahasan materi. Kedua metode tersebut disinyalir cocok bagi
paradigma pendidikan yang berpusat pada siswa (student center learning). Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas penggunaan kisah
sukses pelaku ekonomi sebagai media ajar untuk meningkatkan minat siswa
belajar ekonomi.
B. Identifikasi Masalah
Area penelitian tindakan kelas ini adalah kelas X-5 Man 14 Jakarta. Jumlah siswa
dalam kelas ini sebanyak 37 siswa terdiri dari 18 siswa perempuan dan 19 siswa
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
4/39
4
laki-laki. Berdasarkan angket minat belajar ekonomi, mayoritas siswa
menganggap mata pelajaran ekonomi biasa-biasa saja dan tidak menarik.
Berdasarkan kondisi tersebut diidentifikasi berbagai permasalahan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya minat siswa belajar
ekonomi?
2. Bagaimana meningkatkan dan membangkitkan minat siswa belajar
ekonomi?
3. Metode pembelajaran seperti apakah yang dapat meningkatkan dan
membangkitkan minat siswa belajar ekonomi?
4. Apakah penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi dapat meningkatkan
minat siswa belajar ekonomi?
5.
Kisah sukses pelaku ekonomi seperti apa yang dapat membangkitkan
minat siswa belajar ekonomi?
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada permasalahan penggunaan kisah sukses
pelaku ekonomi sebagai media ajar untuk meningkatkan minat siswa klas X-5
MAN 14 Jakarta belajar ekonomi.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah maka perumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi
sebagai media ajar dapat meningkatkan minat siswa klas X-5 MAN 14 Jakarta
belajar ekonomi.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
5/39
5
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengevaluasi efektifitas penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi dalam
upaya meningkatkan minat siswa belajar ekonomi.
b. Mengetahui respon siswa terhadap penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi
sebagai salah satu metode pembelajaran ekonomi.
c. Menemukan variasi metode pembelajaran ekonomi yang tepat sehingga
diminati siswa dan dapat dicapai tujuan pembelajaran.
2. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkait
dengan pembelajaran ekonomi yaitu:
a. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran
ekonomi.
Siswa dapat mengambil pelajaran/hikmah dari kisah sukses pelaku
ekonomi dan termotivasi untuk meneladani kisah tersebut.
Siswa lebih senang dan bersemangat belajar ekonomi.
b. Bagi Guru
Menjadi referensi bagi guru untuk mengembangkan kreatifitas metode
pembelajaran yang aktif, kreatif menyenangkan (PAKEM).
Memotivasi guru untuk mengembangkan penelitian-penelitian tindakan
kelas lanjutan maupun sebagai basis penelitian baru.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah tentang penggunaan media ajar kisah
sukses pelaku ekonomi sebagai bagian dari pengembangan pembelajaran
berbasis kontekstual.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
6/39
6
d.
Bagi pembaca secara umum
Sebagai referensi dalam penelitian sejenis maupun penelitian lanjutan
yang berkaitan dengan pengembangan metode pembelajaran dan media
ajar.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
7/39
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Pendidikan Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber
daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau
distribusi (kurikulum KTSP, 2006). Alfred Marshall dalam bukunya Principles of
Economics (dalam Mankiw, 2007), menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah
bidang studi tentang umat manusia dalam kehidupan sehari-sehari. Ilmu ekonomi
juga diartikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber
daya yang langka (Mankiw, 2007).
Ekonomi sebagai mata pelajaran tersendiri mulai diajarkan pada tingkat
sekolah menengah atas (SMA/MA). Pada tingkat sekolah menegah pertama
(SMP), ekonomi menjadi bagian dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Berdasarkan kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), tujuan umum pendidikan ekonomi di SMA/MA adalah agar peserta didik
dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan
mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.
2. Minat Belajar
Minat terkait erat dengan motivasi. Minat terhadap pelajaran tertentu akan
memotivasi siswa untuk lebih tekun mempelajari bidang studi yang diminatinya
tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam belajar di sekolah.
Hurlock (1997), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa
terhadap sekolah yaitu; pengalaman-pengalaman awal masuk sekolah, pengaruh
orang tua, sikap saudara kandung, sikap teman sebaya, kesuksesan akademik,
sikap terhadap pekerjaan, hubungan guru-murid, dan iklim emosional sekolah.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
8/39
8
Hal itu sejalan dengan teori pemrosesan informasi dari Robert Gagne
bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, pengolahan
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar (www. Google.com).
Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal yaitu
keadaan dalam diri individu dan proses kognitif yang terjadi dalam individu dan
kondisi eksternal individu yaitu rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi
individu dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran
meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4)
penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan
balik. Dari proses tersebut, motivasi yang dipengaruhi minat adalah tahap awal
yang harus ada untuk kesuksesan hasil belajar.
Menurut teori pekembangan Erikson (dalam Papalia, 2006), remaja berada
pada tahap identity versus identity confusion, yaitu tahapan dimana siswa
memadukan konsep diri dengan nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya. Tahap
ini memungkinkan siswa banyak terpengaruh oleh fakor luar dalam berperilaku.
Bronfenbrener (dalam Santrocks, 2004), mengemukakan bahwa perilaku
individu (termasuk siswa SMA) merupakan dampak interaksinya dengan
lingkungan. Dalam teori ekologi-nya, Bronfenbrener mengemukakan lima sistem
lingkungan yang mempengaruhi perilaku individu yaitu; sistem mikro, sistem
meso, sistem ekso, sistem makro dan sistem chrono. Kelima sistem tersebut
dikaitkan dengan minat dan motivasi belajar siswa diuraikan sebagai berikut:
Sistem mikro/mycrosystem, adalah lingkaran pertama merupakan
lingkungan yang paling dekat dengan pribadi siswa, yaitu keluarga,
sekolah, guru, teman bermain, tetangga, rumah, tempat bermain dan
sebagainya yang sehari-hari ditemui oleh siswa. Guru dan iklim sekolah
sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perilaku siswa dalam
belajar di sekolah, dapat menerapkan strategi tertentu agar minat belajar
siswa meningkat. Guru sebagai ujung tombak pembelajaran di kelas perlu
menciptakan iklim belajar yang mengakomodir adanya individual
differences dan mengembangkan potensi individu siswa. Pendekatan
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
9/39
9
metode pembelajaran active learning dapat menjadi salah satu cara guru
menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.
Sistem meso/mesosystem, adalah lingkaran kedua merupakan interaksi
antar faktor-faktor dalam sistem mikro seperti hubungan orangtua-guru,
orangtua-teman, antar teman, guru-teman dan sebagainya. Dalam sistem
ini, pihak sekolah dan guru harus mengembangkan komunikasi efektif
dengan orang tua siswa menyangkut kegiatan belajar siswa untuk
kemajuan dan prestasi belajar siswa. Sekolah juga perlu mengembangkan
interaksi positif antar siswa, dan menghindarkan kondisi interaksi tidakpositif antar siswa, misalnya kasus senioritas, bullying, dan sebagainya.
Sistem ekso/exosystem, adalah lingkaran ketiga , merupakan lingkungan
luar yang tidak langsung menyentuh pribadi anak, akan tetapi berpengaruh
terhadap anak, seperti keluarga besar, komite sekolah, koran, televisi,
internet, dan sebagainya. Dalam lingkaran ketiga ini, peran sekolah dan
guru terbatas pada komite sekolah. Namun demikian, jika dilaksanakan
dengan baik dan tidak sekedar formalitas, konsep komite sekolah ini dapat
mendukung interaksi positif pada sistem meso. Artinya komite sekolah
yang beranggotakan orang tua siswa, perwakilan masyarakat dan LSM
dapat secara efektif memberikan dukungan ataupun mengkritisi proses
pembelajaran di sekolah demi kemajuan siswa.
Sistem makro/macrosystem, adalah lingkaran ke empat, merupakan
lingkungan yang lebih luas seperti budaya, ideologi negara, aturan/norma
masyarakat, dan sebagainya. Dalam lingkungan ini, peran sekolah dan
guru terbatas. Namun demikian, sekolah dan guru dapat menjadi agen
sosialisasi nilai-nilai, aturan, norma, ideologi yang dianut masyarakat
tertentu maupun negara. Sosialisasi yang baik diharapkan dapat
mempengaruhi siswa agar tidak terasing dengan lingkungan makronya.
Dan dapat mengurangi kesalah-pahaman siswa dalam merespon kultur,
aturan, norma yang dianut suatu masyarakat.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
10/39
10
Sistem krono/chronosystem, merupakan kondisi sosiohistoris global pada
masa perkembangan siswa, misalnya siswa sekarang tumbuh pada masa
revolusi teknologi informasi yang pada akhirnya juga berpengaruh
terhadap pola pikir dan perilaku siswa. Dalam lingkungan sistem ini
sekolah dapat mengembangkan dan memfasilitasi pembelajaran berbasis
teknologi informasi. Dengan demikian tidak terjadi kesenjangan antara
dunia siswa dengan dunia sekolah dan guru.
Berdasarkan teori ekologi Bronfenbrener tersebut, lingkungan sekolah
(guru, teman, kondisi emosional sekolah) merupakan lingkungan pertama yangberpengaruh terhadap perilaku belajar siswa. Berkaitan dengan minat belajar, guru
dan metode pembelajaran yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap minat
atau tidaknya siswa terhadap mata pelajaran yang diampunya.
3. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)
adalah konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa seperti konteks pribadi, lingkungan
fisik, sosial, kultural. Model pembelajaran ini mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam konteks
kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran kontekstual juga mengedepankan
kebutuhan individu siswa, sehingga metode pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif sangat sesuai dengan pembelajaran ini.
Konsep pembelajaran CTL hampir sama maknanya dengan konsep
pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan).
Desain pembelajaran kedua model tersebut harus diupayakan sedemikian rupa
agar siswa aktif, kreatif dan senang belajar. Seperti dikemukakan oleh De Porter
dan Hernacki (1999) bahwa agar pembelajaran efektif (berhasil) maka belajar
harus dan dapat dilakukan dengan menyenangkan. Model pembelajaran ini juga
menuntut guru aktif dan kreatif mengembangkan metode pembelajaran, media dan
media ajar serta dalam mengelola kelas
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
11/39
11
4. Kisah Sukses Pelaku Ekonomi
Kisah sukses pelaku ekonomi dalam hal ini adalah kisah nyata seorang
pelaku ekonomi (wirausahawan). Kisah tersebut menggambarkan perjuangan si
pelaku dalam mengembangkan usahanya dari kecil hingga sukses. Oleh karena
itu, pelaku ekonomi yang kisahnya dijadikan media ajar dipilih pelaku-pelaku
ekonomi yang merintis usahanya dari kecil. Pemilihan kisah sukses pelaku
ekonomi juga disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
Dalam penelitian tindakan ini dua kisah sukses pelaku ekonomi yang
diangkat adalah kisah Wahyu si doktor bakmie (Alumni ITB, Tukang Bakmi)
dan kisah pak Karim, pengusaha es cendol di Bandung. Dua kisah sukses pelaku
ekonomi tersebut sesuai dengan materi ekonomi yang sedang dipelajari yaitu
tentang kelangkaan dan kebutuhan ekonomi. Selain itu, siswa diberi kesempatan
untuk menemukan kisah-kisah sukses pelaku ekonomi yang lain untuk dijadikan
bahan diskusi dan presentasi.
5. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan kisah sukses pelaku
ekonomi sebagai media ajar
a. Siswa dan guru mendiskusikan konsep materi yang dipelajari
b.
Siswa diberikan lembar kerja yang berisi kisah sukses pelaku ekonomi
c. Siswa secara berkelompok mendiskusikan kisah sukses pelaku ekonomi
dihubungkan dengan materi yang sedang dipelajari
d.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
e. Siswa dan guru menyimpulkan materi
f.
Siswa mengambil pelajaran dari kisah sukses pelaku ekonomi.
Pada siklus dua, siswa diberi kesempatan kisah sukses pelaku ekonomi yang
mereka temukan sendiri secara berkelompok. Pemilihan kisah sukses pelaku
ekonomi disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
12/39
12
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam
penelitian tindakan ini adalah dengan menggunakan kisah sukses pelaku ekonomi
sebagai media ajar maka minat siswa klas X-5 MAN 14 Jakarta dalam belajar
ekonomi dapat ditingkatkan.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
13/39
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Seting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di klas X-5 MAN 14 Jakarta yang beralamat di
Jl. Madrasah, Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur.
b.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan dari tanggal 21 Juli 21 Agustus
2009.
2. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (classroom action research) yaitu penelitian terhadap tindakan yang
dilakukan di kelas yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran. Dalam penelitian ini, tindakan kelas yang diteliti adalah
penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi sebagai media ajar untuk
meningkatkan minat siswa belajar ekonomi.
Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian Kurt Lewin
yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refeleksi. Model penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1Model Penelitian Kurt Lewin
1.
PLANNING
2.
ACTION3.
OBSERVING
4.
REFLECTING
1.
PLANNING4.
REFLECTING
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
14/39
14
Mengingat keterbatasan waktu, penelitian tindakan ini hanya
menggunakan dua siklus, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari dua kali
pertemuan. Pada masing-masing siklus dilakukan empat tahapan yaitu
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan
refleksi (reflecting). Hasil refleksi tindakan suatu siklus penelitian dijadikan
dasar untuk membuat perencanaan tindakan siklus selanjutnya.
Hasil penelitian tindakan kelas ditunjukkan dengan peningkatan minat
siswa belajar ekonomi yang diperoleh dari hasil angket, pengamatan dan
wawancara.
Tabel 1
Diagram Desain Penelitian
SIKLUS I SIKLUS II
Masalah
Kurangnya minatbelajar ekonomi
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan/pengumpulandata
Refleksi I
Masalah baru
Hasil refleksi
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/pengumpulandata
Refleksi I
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
15/39
15
Adapun tahapan dan kegiatan dalam masing-masing siklus adalah sebagai berikut.
Tahap penelitian siklus 1:
PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI
1.Menyiapkan tempat
penelitian
2.Membuat rencana
pengajaran
3.Mendiskusikan
rencana pengajarandengan guru
kolaborator
4.Menyiapkan angket,
lembar kerja siswa dan
lembar observasi
lainnya yang
diperlukan.
5.Menyiapkan alat
dokumentasi
1.Menyebarkan angket
minat siswa belajar
ekonomi
2.Menyampaikan rencana
pengajaran kepada siswa
3.
Siswa mempelajarimateri tentang
kebutuhan.
4.Dibentuk kelompok dan
masing-masing
kelompok diberi LKS
yang berisi kisah sukses
pelaku ekonomi untuk
dianalisis
5.Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
6.
Menyimpulkanpembelajaran dan
menyampaikan kisah
sukses pelaku ekonomi.
7.Mewancarai siswa
tentang respon terhadapmetode pembelajaran
menggunakan kisah
sukses pelaku ekonomi.
Tahap ini
berlangsung
bersamaan dengan
pelaksanaan yang
meliputi observasi
terhadap siswa dan
guru, mencatat semuahal yang terjadi
selama proses
pembelajaran
Mengevaluasi
keberhasilan dan
kekurangan
pelaksanaan siklus
I yang akan
dijadikan dasar
pelaksanaan siklusberikutnya.
Tahap penelitian siklus 2:
PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI
1.Menyiapkan tempat
penelitian
2.Membuat rencanapengajaran
3.Mendiskusikan
rencana pengajaran
dengan guru
kolaborator
4.Menyiapkan angket,
1.Menyampaikan rencana
pengajaran kepada siswa
2.Siswa mempelajarimateri tentang
kebutuhan.
3.Dibentuk kelompok dan
masing-masing
kelompok diberi LKS
yang berisi kisah sukses
Menganalisis data
yang telah terkumpul
selama prosespenelitian tindakan
kelas
Menganalisis data
dan meyimpulkan
hasil penelitian
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
16/39
16
lembar kerja siswa dan
lembar observasi
lainnya yangdiperlukan.
5.Menyiapkan alat
dokumentasi
pelaku ekonomi untuk
dianalisis
4.
Siswa mempresentasikanhasil diskusi kelompok.
5.Menyimpulkan
pembelajaran dan
menyampaikan kisah
sukses pelaku ekonomi.
6.Mewancarai siswatentang respon terhadap
metode pembelajaran
menggunakan kisah
sukses pelaku ekonomi.
7.Menyebarkan angketminat siswa belajar
ekonomi.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa klas X-5 MAN 14 Jakarta yang mengikuti
pembelajaran ekonomi menggunakan kisah sukses pelaku ekonomi sebagai media
ajar.
4. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagi perancang dan pelaksana
kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan,
melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan
hasil penelitian. Peneliti dibantu oleh seorang guru bidang studi PKn Klas X
MAN 14 Jakarta sebagai mitra kolaborator. Mitra kolaborator ini bertindak
sebagai pengamat dalam pelaksanaan tindakan kelas.
5. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner untuk
mengetahui minat siswa belajar ekonomi. Instrumen ini dibuat dengan model
pertanyaan berstruktur dan didesain sama sekali tanpa identitas subyek penelitian
untuk menghindari bias data penelitian. Data-data pendukung lainnya
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
17/39
17
dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi lain yang
diperlukan.
6. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi
Untuk memperoleh data yang valid yaitu data yang obyektif, sahih dan
handal dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi yaitu menggali data dari
sumber yang sama dengan cara yang berbeda. Dalam hal ini, minat siswa belajar
ekonomi diperoleh dari menyebarkan angket, wawancara dan respon tertulis siswa
tentang minat belajar ekonomi. Demikian juga catatan dari kolaborator digunakan
sebagai data pembanding untuk mengetahui hasil penelitian tindakan kelas.
E. Teknik Analisa Data
Seluruh data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
18/39
18
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Profil Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah klas X-5 MAN 14 Jakarta yang digambarkan dalam
tabel berikut.
Tabel 2. Subyek Penelitian
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 17 48 %
Perempuan 18 52 %
Total 35 100 %
2. Tindakan Kelas Siklus I
2.1. Perencanaan/Planning
Tahap 1. Menyiapkan angket minat belajar ekonomi
Pada tahap ini, sebelum memulai pembelajaran menyebarkan angket minat
siswa belajar ekonomi. Kuisioner ini berisi beberapa pertanyaan singkat
untuk mengetahui minat siswa belajar ekonomi sebagai berikut:
1. Bagaimana kesan Anda terhadap pelajaran Ekonomi di SMP/MTs?
a. Menarik b. Biasa-biasa saja c. Tidak menarik
2. Jika kesan Anda terhadap pelajaran Ekonomi di SMP/MTs biasa-biasa
saja atau tidak menarik, apa faktor penyebabnya?
a. Pelajaran ekonomi sulit karena banyak menghitung
b. Pelajaran ekonomi banyak menghafal
c. Metode pengajaran guru tidak menarik,
sebutkan.....................................................................................................
d. Lain-lain sebutkan, ..............................................................................
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
19/39
19
3. Pada saat sekarang Anda sudah di MAN, apa yang Anda
fikirkan/kesankan tentang pelajaran Ekonomi.
a. Menarik b. Biasa-biasa saja c. Tidakmenarik
4. Apa yang Anda harapkan sehingga pelajaran Ekonomi menjadi
menarik?
...................................................................................................................
Tahap 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
menyiapkan kisah sukses pelaku ekonomi yang akan digunakan sebagai
media ajar pada tindakan siklus I. Kisah sukses pelaku ekonomi yang
dipilih disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari siswa yaitu
kebutuhan. Kisah sukses pelaku ekonomi yang diangkat adalah kisah pak
Karim yang sukses menjadi pengusaha es cendol.
Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Apersepsi dan motivasi
Guru menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan adalah salah satu
kegiatan ekonomi yang sangat mendasar. Pada tindakan pemenuhan
kebutuhan, terlihat sikap seseorang terhadap perencanaan hidupnya.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Curah pendapat (10 menit)
Guru menggali dan mengembangkan pengetahuan siswa tentang
kebutuhan siswa sendiri dan pengertian kebutuhan pada
umumnya. Kemudian guru mempersilakan siswa mengutarakan
jenis-jenis kebutuhan yang mereka ketahui.
b. Diskusi kelompok (25 menit)
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
20/39
20
Siswa dikelompokkan dengan masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang. Masing-masing kelompok diberi lembar kerja yang berisi
kisah sukses pelaku ekonomi (Pak Karim, pengusaha es
cendol dari Bandung)
Masing-masing kelompok diminta untuk mengidentifikasi
jenis-jenis kebutuhan, benda pemuas kebutuhan yang
diperlukan dan cara pemenuhan kebutuhan
c. Presentasi kelompok (25 menit)
Jika waktu mencukupi, masing-masing kelompok diberi
kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Jika tidak, presentasi diwakili beberapa kelompok yang dipilih
secara acak.
d. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan (5 menit).
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Siswa melakukan refleksi tentang kisah sukses pelaku ekonomi
dihubungkan dengan materi yang diajarkan/
b. Penilaian
Tes lisan dengan beberapa pertanyaan (kognitif)
2.2.Tindakan/Action
Pertemuan 1. Menyebarkan angket minat belajar ekonomi
Tahap ini merupakan pertemuan pertama pembelajaran ekonomi di kelas
X-5 yang akan dijadikan subyek penelitian. Pada pertemuan ini peneliti
(guru) melakukan perkenalan dan curah gagasan tentang pelajaran
ekonomi yang pernah diterima siswa ketika di SMP/MTs. Setelah
melakukan diskusi secara lesan guru menyebarkan angket minat belajar
ekonomi kepada seluruh siswa klas X-5. Setelah angket diisi dan
dikembalikan kepada peneliti, selanjutnya peneliti mengolah data angket
dan mendiskusikan hasil angket dengan mitra kolaborator.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
21/39
21
Berdasarkan kuisioner minat belajar ekonomi yang disebarkan kepada
subyek penelitian, diperoleh hasil bahwa mayoritas siswa menganggap
pelajaran ekonomi tidak menarik atau biasa-biasa saja. Faktor-faktor
penyebabnya adalah karena pelajaran ekonomi banyak menghafal, banyak
menghitung dan metode pembelajran guru tidak menarik. Hasil
selengkapnya minat siswa belajar ekonomi sebelum dilakukan tindakan
kelas dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. Minat Siswa Belajar Ekonomi Sebelum Tindakan Kelas
Kesan terhadapPelajaran
Ekonomi
Jumlah %
Menarik 2 6 %
Biasa-biasa saja 28 80 %
Tidak menarik 5 14 %
Total 35 100 %
Meskipun mayoritas siswa menganggap pelajaran ekonomi biasa-biasa
saja, alasan yang disampaikan sama dengan siswa yang menganggap
pelajaran ekonomi tidak menarik yaitu pelajaran ekonomi banyak
menghafal, menghitung dan metode mengajar guru kurang menarik.
Demikian juga pilihan netral (biasa-biasa) dalam kuisioner cenderung
dianggap zona aman untuk tidak memilih pilihan jawaban tidak
menarik tetapi pasti bukan pilihan jawaban menarik. Oleh karena itu,
peneliti cenderung menyimpulkan bahwa pilihan bahwa kesan terhadap
pelajaran ekonomi biasa-biasa saja dimaknai sebagai tidak menarik.
Sedangkan alasan yang disampaikan siswa mengapa pelajar ekonomi tidak
menarik atau biasa-biasa saja sebagai berikut.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
22/39
22
Tabel 4
Alasan mengapa pelajaran ekonomi tidak menarik
Alasan Jumlah Prosentase
Banyak menghafal 12 36 %
Banyak menghitung
Metode belajar tdk menarik
Lain-lain
5
16
-
15 %
49%
-
Total 33 100%
Sedangkan yang diharapkan siswa agar pembelajaran ekonomi menarik
adalah variasi metode pembelajaran.
Pertemuan 2. Menggunakan kisah sukses pelaku ekonomi sebagai media
belajar
Pada pertemuan kedua ini, peneliti menyampaikan rencana dan tujuan
penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi sebagai media ajar. Siswa
dikelompokkan dengan masing-masing kelompok terdiri lima/empat
siswa. Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja siswa yang berisi
kisah sukses pelaku ekonomi. Siswa menganalisis lembar kerja yang berisi
kisah sukses pak Karim, pedagang es cendol. Siswa diminta
mengidentifikasi kebutuhan, benda pemuas kebutuhan dan cara
memperoleh kebutuhan berdasarkan kisah pak Karim. Setelah selesai
berdiskusi, masing-masing kelompok diminta mempresentasikan hasil
diskusinya, dan kelompok lain diminta menanggapi. Setelah selesai
presentasi, bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran dan hikmah
yang dapat diambil dari kisah sukses pelaku ekonomi. Guru meminta
pendapat siswa tentang metode pembelajaran yang menggunakan kisah
sukses pelaku ekonomi.
Setelah selesai pembelajaran peneliti berdiskusi dengan kolaborator yang
ikut mengamati proses pembelajaran.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
23/39
23
2.3. Pengamatan/Observing
Selama tindakan kelas berlangsung, peneliti dan kolaborator melakukan
pengamatan proses pembelajaran. Kolaborator menggunakan instrumen
pengamatan kegiatan guru dan instrumen pengamatan kegiatan siswa.
Instrumen pengamatan kegiatan guru terdiri dari 10 pernyataan dengan
lima pilihan jawaban dari sangat baik (skor 5), baik (skor 4), cukup baik
(skor 3), kurang baik (skor 2), dan sangat kurang baik (skor 1). Demikian
juga instrumen pengamatan kegiatan siswa terdiri dari 10 pernyataan
dengan lima pilihan jawaban dari sangat baik (skor 5), baik (skor 4), cukup
baik (skor 3), kurang baik (skor 2), dan sangat kurang baik (skor 1). Selain
itu kolaborator juga mencatat jika ada perilaku-perilaku siswa yang
menyimpang dari proses dan tujuan pembelajaran.
Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan guru, peneliti memperoleh skor
39 dari skor maksimum sebesar 50. Sedangkan dari instrumen pengamatan
kegiatan siswa, siswa mendapat skor 35. Pada tahap pengamatan ini, guru
mengamati bahwa siswa cenderung terpaku pada tugas-tugas yang diminta
untuk dikerjakan pada lembar kerja yang berisi kisah sukses pelaku
ekonomi. Siswa belum dapat menghubungkan kisah tersebut dengan
materi yang sedang dipelajari. Hal ini juga ditangkap oleh kolaborator.
Secara umum, kondisi diskusi kelompok dan presentasi dilakukan siswa
dengan cukup aktif. Karena keterbatasan waktu, jumlah kelompok yang
melakukan presentasi sebanyak empat kelompok sedangkan kelompok lain
menanggapi. Pada sesi akhir pembelajarn, guru meminta siswa melakukan
refleksi tentang kisah sukses pelaku ekonomi tersebut, juga tentang
kaitannya dengan materi pembelajaran. Dari hasil refleksi, siswa menilai
ada pelajaran yang dapat dipetik dari kisah sukses pelaku ekonomi.
Demikian juga penggunaan metode diskusi dan presentasi dinilai menarik
karena membuat siswa aktif, ikut berfikir, bekerjasama dalam kelompok
dan berekspresi dengan melakukan presentasi.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
24/39
24
2.4. Refleksi/Reflecting
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, peneliti dan kolaborator
melakukan diskusi dan membuat perencanaan tindakan untuk siklus II.
Pada siklus I, meskipun siswa antusias, peneliti dan kolaborator
mengamati bahwa siswa belum menjadikan kisah sukses pelaku ekonomi
sebagai poin penting disamping materi yang sedang dipelajari. Peneliti
melihat bahwa siswa sekedar menjadikan kisah sukses pelaku ekonomi
sebagai bahan/sarana pembelajaran. Sejauhmana siswa juga dapat
mengambil hikmah dari kisah tersebut sejauh ini belum dapat diamati.
Demikian juga apakah minat siswa belajar ekonomi dipengaruhi oleh kisah
sukses pelaku ekonomi atau justru oleh metode diskusi untuk menganalisis
materi yang membuat siswa antusias juga belum dapat dipastikan. Pada
tahap ini peneliti dan kolaborator sepakat untuk memperbaiki skenario
pembelajaran. Dalam rencana tindakan untuk siklus 2, perlu pengantar
yang cukup dari guru tentang alasan pemilihan suatu kisah sukses pelaku
ekonomi tertentu dan relevansinya dengan materi. Selain itu, pemahaman
konsep materi sebelum diskusi dan presentasi perlu dikuatkan.
2.5. Rancangan Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus I, peneliti membuat
rancangan tindakan siklus II sebagai berikut:
1. Peneliti mempersiapkan RPP dan instrumen pengamatan kegiatan
siswa dan guru untuk pelaksanaan tindakan pada siklus 2.
2. Tindakan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
merupakan pengulangan tindakan pada siklus 1 dengan materi
pembelajaran dan kisah sukses pelaku ekonomi lain sebagai media
belajar. Pada pertemuan kedua, siswa secara berkelompok ditugaskan
untuk mencari kisah sukses pelaku ekonomi lain untuk didiskusikan di
kelompok masing-masing untuk kemudian dipresentasikan.
3.
Selesai tindakan II guru menyebarkan kuisioner minat belajar ekonomi
untuk melihat apakah ada peningkatan minat mereka belajar ekonomi.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
25/39
25
3. Tindakan Siklus II
3.1. Perencanaan/Planning
Pada tahap ini peneliti membuat rencana pelaksanaan pembalajaran (RPP)
untuk dua kali pertemuan. Peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa
yang berisi kisah sukses pelaku ekonomi yaitu kisah nyata dari seorang
insinyur tamatan ITB yang sukses dalam bisnis bakmie. Kisah ini diangkat
sebagai media belajar siswa untuk memahami materi tentang kelangkaan
dalam ekonomi. Lembar kerja siswa ini digunakan untuk pertemuan pertama
pada siklus 2. Pada pertemuan ke dua, secara berkelompok siswa diminta
mencari kisah-kisah sukses pelaku ekonomi lain sebagai bahan diskusi dan
presentasi dengan materi pembelajaran masih tentang kelangkaan ekonomi.
3.2.Tindakan/ Action
Pertemuan 1
Memperbaiki kekurangan yang ditemui pada siklus 1, pada pertemuan 1
siklus 2 ini setelah melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi, guru
kembali menyampaikan tujuan, materi, metode dan indikator pembelajaran.
Setelah itu guru melakukan curah pendapat untuk mengetahui pengetahuan
siswa tentang kelangkaan ekonomi, materi yang menjadi pokok bahasan
pada pertemuan ini. Setelah itu, guru membagikan lembar kerja siswa yang
berisi kisah Wahyu si Doktor Bakmie. Seperti pertemuan sebelumnya
siswa berkelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari
lima/empat siswa. Pada sesi diskusi ini siswa diminta menganalisis jenis
kelangkaan apa yang alami pelaku dan menemukan apa, bagaimana dan
untuk siapa barang diproduksi oleh pelaku. Setelah selesai berdiskusi, empat
kelompok yang pada pertemuan sebelumnya belum melakukan presentasi,
pada pertemuan ini diberi kesempatan presentasi. Kelompok lain
menanggapi. Pada sesi akhir pertemuan, guru meminta siswa untuk
melakukan refleksi. Selain itu guru juga memberikan penugasan kepada
siswa secara berkelompok untuk menemukan kisah sukses pelaku ekonomi
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
26/39
26
baik melalui internet, majalah atau sumber media lain untuk dijadikan bahan
diskusi dan presentasi kelompok pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 2
Pada pertemuan ini, guru kembali menyampaikan apersepsi dan motivasi
berkaitan dengan pembelajaran. Siswa diberi kesempetan untuk
mempersiapkan/mendiskusikan tugas kelompok yang sudah dipersiapkan
dari rumah. Setelah seluruh kelompok siap, maka sesi presentasi dimulai
dan seluruh kelompok diberi kesempatan menyampaikan kisah sukses
pelaku ekonomi yang dipilih dan hasil diskusi berkaitan dengan tema
kelangkaan berkaitan dengan pelaku dalam kisah yang diangkat. Setelah
bersama-sama siswa menyimpulkan materi, pada sesi akhir, guru meminta
siswa melakukan refleksi. Setelah itu guru membagikan angket untuk
mengetahui pendapat siswa tentang penggunaan kisah sukses pelaku
ekonomi sebagai media belajar.
3.3.
Pengamatan/Observing
Pada tahap pengamatan siklus 2 ini, peneliti dan kolaborator menemukan
bahwa tujuan pembelajaran dan tujuan penggunaan kisah sukses pelaku
ekonomi untuk meningkatkan minat siswa belajar ekonomi sudah terlihat.
Pada pertemuan ke dua, ketika siswa diminta mempresentasikan kisah
sukses pelaku ekonomi yang dipilih, terlihat kreatifitas penemuan siswa
tentang pelaku-pelaku ekonomi yang telah sukses setelah mengawaliusahanya dari kecil. Salah satu kisah pelaku ekonomi yang diangkat siswa
adalah kisah pemilik real estate pesona khayangan Depok yang ternyata
mengawali karirnya dengan membangun satu rumah dan menjualnya.
Aktivitas ini dipilih pelaku setelah pabrik tempat bekerjanya sebagai
petugas keamanan gulung tikar. Pada pertemuan kedua terlihat juga
antusiasme siswa setelah mengetahui banyak kisah sukses pelaku ekonomi
yang ternyata memulai usahanya dari skala kecil.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
27/39
27
Hasil pengamatan kolaborator menggunakan instrumen pengamatan
menunjukkan hasil yang meningkat. Skor guru naik menjadi 45, sedangkan
skor pengamatan kegiatan siswa adalah 40.
3.4.Refleksi/Reflecting
Refleksi untuk tindakan siklus 2, pada pertemuan pertama dapat dinyatakan
bahwa siswa sudah dapat mengaitkan materi dengan kisah sukses pelaku
ekonomi. Siswa juga sudah mulai memberi perhatian terhadap kisah sukses
pelaku ekonomi sebagai bahan refleksi dan sebagai media belajar. Pada
pertemuan ke dua, ketertarikan siswa mengetahui kisah-kisah sukses pelaku
ekonomi kelihatan menonjol. Kisah ini terlihat dapat menginspirasi atau
memberi pengetahuan baru bagi siswa tentang bagaimana sustu bisnis
dibangun. Namun demikian, tidak semua kelompok dapat memilih kisah
sukses pelaku ekonomi yang sesuai dengan materi.
4. Pembahasan
Berdasarkan siklus tindakan yang dilakukan siklus I dan siklus II, peneliti dan
kolaborator menyimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan dapat dikatakan
berhasil. Berdasarkan hasil angket yang disebar pada akhir sesi siklus II, terjadi
peningkatan minat siswa terhadap pelajaran ekonomi. Mayoritas siswa
menyatakan berminat dan termotivasi belajar ekonomi. Hasil selengkapnya dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4. Minat dan Motivasi Siswa Belajar Ekonomi setelah Tindakan
PertanyaanYa Tidak
Jumlah % Jumlah %
1.Apakah Anda berminat belajar
ekonomi, setelah mengetahui kisah
sukses pelaku ekonomi?
34 97 % 1 3 %
2.Apakah kisah sukses pelaku ekonomi
yang digunakan dalam pembelajaran
ekonomi memotivasi Anda untuk
belajar ekonomi?
30 86 % 5 14 %
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
28/39
28
Demikian juga terjadi peningkatan respon siswa terhadap pelajaran ekonomi dari
sebelumnya tidak menarik dan biasa-biasa saja menjadi pelajaran yang menarik.
Perbandingan respon siswa terhadap pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah
tindakan sebagai berikut.
Tabel 5. Respon Siswa terhadap Pelajaran Ekonomi Sebelum dan Setelah
Tindakan
Respon Siswa terhadap
Pelajaran Ekonomi
Sebelum Tindakan Setelah Tindakan
Jumlah % Jumlah %
Menarik 2 6 % 22 63 %
Biasa-biasa 28 80 % 12 34 %
Tidak Menarik 5 14 % 1 3 %
Total 35 100 % 35 100 %
Sedangkan ditinjau dari hubungan antara penggunaan kisah sukses pelaku
ekonomi sebagai media ajar dengan penguasaan materi, mayoritas siswa
menyatakan bahwa metode ini memudahkan untuk memahami materi. Berikut ini
tabel yang menggambarkan respon terhadap hubungan antara pemahaman materi
dengan metode pembelajaran.
Tabel 6. Pemahaman Materi Siswa dengan Penggunaan Media ajar Kisah Sukses
Pelaku Ekonomi
Pemahaman Materi Siswa dengan
Penggunaan Media ajar Kisah Sukses
Pelaku Ekonomi
Jumlah %
Memudahkan 19 54 %
Biasa-biasa saja 15 43 %
Tidak memahami materi 1 3 %
Total 35 100 %
Dari tabel tersebut, jumlah siswa yang menganggap bahwa penggunaan kisah
sukses pelaku ekonomi sebagai media ajar memudahkan memahami materi,
hampir sama dengan jumlah siswa yang menyatakan biasa-biasa saja. Bahkan ada
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
29/39
29
seorang siswa yang menyatakan bahwa metode ini membuatnya tidak dapat
memahami materi. Hal ini, menurut peneliti harus dicermati dan ditindaklanjuti
karena tujuan kognitif dari semua pembelajaran adalah pemahaman materi.
Namun demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat
siswa belajar ekonomi bukan meningkatkan prestasi belajar ekonomi. Oleh karena
itu indikator keberhasilan penelitian dilihat pada peningkatan minat siswa belajar
ekonomi. Dari itu peneliti tidak melakukan tindakan penilaian/tes kognitif yang
hasilnya berupa skor/nilai masing-masing siswa. Penilaian/evaluasi dilakukan
secara lisan untuk mengetahui pemahaman materi secara umum.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
30/39
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas
penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi dalam upaya meningkatkan minat siswa
belajar ekonomi, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi untuk meningkatkan minat siswa
belajar ekonomi bisa dikatakan berhasil. Ditinjau dari respon siswa terhadap
pelajaran ekonomi, terjadi peningkatan jumlah siswa yang berpendapat bahwa
pelajaran ekonomi menarik yaitu dari sebelumnya 6 % menjadi 63%.
Demikian juga 97% siswa menyatakan berminat belajar ekonomi dan 86%
menyatakan termotivasi belajar ekonomi setelah melakukan pembelajaran
ekonomi menggunakan kisah sukses pelaku ekonomi.
2.
Penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi apalagi pelaku ekonomi yangmemulai usahanya dari usaha kecil hingga sukses tepat digunakan untuk
membangkitkan minat dan motivasi siswa belajar ekonomi. Bahwa belajar
ekonomi tidak sekedar untuk mengetahui tetapi lebih dari itu untuk
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berperilaku ekonomis.
3. Minat siswa belajar ekonomi tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
satunya adalah dipengaruhi oleh pemilihan media dan metode pembelajaran
seperti terbukti dalam penelitian tindakan ini.
4. Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar lebih tepat
dilakukan pada awal-awal pertemuan. Pada pertemuan-pertemuan berikutnya
jika hendak dilakukan penelitian tindakan lebih tepat bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
31/39
31
B. Saran
1. Kisah sukses pelaku ekonomi sebagai media ajar, berdasarkan penelitian ini
dapat digunakan untuk meningkatkan minat siswa belajar ekonomi, namun
masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan perbaikan jika kisah sukses
pelaku ekonomi digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi.
2. Masih perlu penelitian tindakan kelas lanjutan dengan subyek penelitian yang
lebih banyak untuk lebih meyakinkan bahwa minat siswa belajar ekonomi
dipengaruhi oleh penggunaan kisah sukses pelaku ekonomi.
3. Untuk menjaga minat belajar ekonomi khususnya dan pelajara-pelajaran IPS
lain yang cenderung diasumsikan dengan hafalan, guru perlu melakukan
variasi dalam media dan metode pembelajaran.
4. Perlu dilakukan penelitian tindakan lanjutan yang bertujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya keterkaitan
positif antara minat belajar dengan prestasi belajar.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
32/39
32
DAFTAR PUSTAKA
DePorter., Bobbi., Mike Hernacki. (1999). Quantum Learning.Bandung: Penerbit
Kaifa.
Hurlock., Elizabeth B. (1997). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gelora Aksara
Pratama.
Mankiw., N. Gregory. (1998). Pengantar Ekonomi Jilid I. Jakarta: Gelora Aksara
Pratama
Papalia., Diana.E., Sally Wendkos Old., & Ruth Duskin Feldman. (2006). HumanDevelopment.New York: McGraw-Hill Higher Education.
Santrock., John.W., (2004). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill
Higher Education.
Syah, Muhibbin. (2001)Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
33/39
33
Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA 1
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia.
Identifikasi jenis-jenis kebutuhan dan benda-benda pemuas kebutuhan pada
paparan kisah pelaku ekonomi berikut ini.
Pak Karim, pedagang es cendol di bilangan suatu jalan besar di Bandung,
mengawali hari dengan bangun jam 03.00 pagi, karena sebagai muslim yang
soleh, pak Karim tidak pernah melupakan shalat Tahajud setiap malam.
Selanjutnya pak Karim pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh
berjamaah. Sepulang dari masjid, pak Karim pergi ke pasar berbelanja bahan-bahan untuk membuat es cendol. Jam 08.00 pak Karim sudah selesai berbelanja
dan kembali ke rumah. Sesampai di rumah, pak Karim makan pagi dan minum
kopi yang sudah disediakan istrinya. Setelah itu, dibantu oleh istrinya, pak karim
mulai mengolah bahan-bahan menjadi cendol, kincau dan santan matang siap
dipasarkan. Setelah mandi dan merapikan diri, tepat jam 10.00 pagi, pak Karim
mendorong gerobak es cendolnya ke tempat mangkal jualannya. Karena es cendol
pak karim terkenal enak dan bersih, setiap hari sekitar jam 14.00 siang dagangan
pak Karim sudah habis terjual. Setiap hari pak Karim menjual 100 porsi es cendol,
dengan harga per porsi Rp. 3.000,00, sehingga omset penjualan pak Karim setiap
harinya adalah Rp. 300.000,00. Dari hasil penjualan sebesar Rp. 300.000,00
tersebut, pak karim membaginya untuk keperluan berikut:1. Belanja bahan es cendol Rp. 150.000,00
2. Zakat 2,5% Rp 7.500,00
3. Tabungan 25% Rp. 75.000,00
4.
Biaya keperluan keluarga sehari-hari Rp. 60.000,00
5. Beli oleh-oleh buat keluarga Rp. 7.500,00
Sekitar jam 15.00 sore pak Karim tiba di rumah, segera mandi dan shalat ashar.
Sambil menunggu maghrib, pak Karim menggunakan waktunya untuk bermain
dan bercengkerama dengan anak-anaknya. Shalat Maghrib dan Isya dilaksanakan
pak Karim dengan berjamaah di Masjid, karena selain disunahkan berjamaah di
masjid juga menjadi ajang silaturahmi pak Karim dengan tetangga. Selepas Isyadan makan malam dengan keluarga, pak Karim mengecek dan membantu tugas-
tugas sekolah anaknya. Tepat jam 21.00 pak Karim pergi tidur. Tak lupa sebelum
tidur, pak Karim melaksanakan shalat Hajat dan Istikharah masing-masing 2
rakaat.
Begitulah hari-hari pak Karim dijalani hingga sekarang pak Karim telah menjadi
pengusaha es cendol yang memiliki banyak cabang usaha es cendol.
(kisah di atas diadaptasi dari kisah nyata pengusaha beberapa outlet es cendol di
Bandung)
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
34/39
34
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA 2
Berdasarkan kisah Wahyu si Doktor Bakmie di bawah ini, Anda diminta untuk
mengidentifikasi:
1. Kelangkaan apa yang dihadapi Wahyu
2. Apa barang yang diproduksi Wahyu, bagaimana cara memproduksinya
dan untuk siapa barang tersebut diproduksi
KISAH WAHYU SI DOKTOR BAKMIE
(Alumni ITB, Tukang Bakmi)
Berawal dari krisis moneter awal tahun 2000-an, Dr. Ir. Wahyu Saidi,
M.Sc_salah seorang manajer di perusahaan jasa konstruksi jalan tol_ terpaksa
mengalami nasib harus berhenti dari pekerjaannya karena perusahaan tempat
dia bekerja bangkrut. Sebagai seorang mantan manajer di perusahaan ternama,
pada saat itu sangat sulit bagi Wahyu untuk mendapat pekerjaan di perusahaan
lain dengan jabatan dan gaji yang setimpal. Akhirnya Wahyu memutuskan untuk
memulai usaha sendiri. Berbagai macam jenis usaha dicobanya mulai dari
bertanam cabe, ternak ayam, bimbingan belajar hingga membuka bisnis makanan
Palembang tempat dia berasal. Namun, seluruh bisnis tersebut mengalami
kerugian.
Pada saat berbisnis makanan Palembang tersebut, meskipun gagal,
Wahyu mendapat pelajaran bahwa seharusnya bisnis makanan yang
dijalankannya adalah makanan untuk semua umur dan cocok untuk setiap waktu.
Mulailah Wahyu menganalisis berbagai macam menu, mulai dari soto Kudus,
soto Madura, siomay, ayam bakar, sampai roti bakar. Dari hasil analisis menu
dan survey yang dilakukannya sepanjang Jl. Margonda, Wahyu memutuskan
bahwa makanan yang cocok untuk semua umur dan setiap waktu adalah mie
ayam.
Masalahnya adalah bagaimana caranya agar bakmie yang dijualnya enak
dan laku di pasaran. Wahyu tidak hilang akal, sebelum memulai usaha,
diundangnya para pakar kuliner, analis rasa dan para pensiunan koki yangpernah bekerja di Bakmie GM Blok M yang terkenal enak untuk menguji coba
resep. Hasilnya tidak sia-sia, Wahyu memperoleh resep bumbu penyedap bakmie
dan 33 resep menu lain yang cita rasanya lezat.
Akhirnya pada Januari tahun 2002, Wahyu membuka gerai bakmie
pertamanya di Menara Kadin dengan omset pada hari pertama Rp. 66.000. Tak
lama kemudian dibukanya lagi satu warung bakmie di jl. Pemuda yang setelah 1
bulan berjalan omsetnya mencapai Rp. 1 juta. Karena cita rasa masakannya enak
dan penyajiannya menarik, pada tahun 2004, Wahyu telah berhasil membuka 36
cabang warung bakmi!! Pada tahun itu pula, Wahyu mematenkan nama warung
bakmienya yaitu BAKMIE LANGGARA dan BAKMIE TEBET. Langgara
berarti langgar yaitu tempat orang berkumpul juga tempat orang mampir pada
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
35/39
35
saat lewat. Sedangkan Tebet, adalah identik dengan nama suatu kawasan di
Jakarta. Kedua warung bakmie tersebut, membidik konsumen kelas menengah.
Saat ini, Wahyu telah memiliki 39 cabang warung bakmie Langgara dan 62cabang di seluruh Indonesia juga di Malaysia dan Mekkah Arab Saudi.
Saran Wahyu; Jadikan bisnis sebagai suatu pilihan hidup. Kalau
menjadi pengusaha kue apem, jadilah pengusaha apem yang profesional, tekun
dan disipl in . Cintail ah profesi dan anggap sebagai i badah. I nsya Al lah sukses.
-------------------------------------
Disadur dari majalah TEMPO No. 40/XXXIII/29 Nov - 5 Des 2005 dan
KOMPAS 12 Sept 2005.
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
36/39
36
Lampiran 3
KUISIONER MINAT TERHADAP PELAJARAN EKONOMI
Isilah kuisioner berikut ini apa adanya, dengan melingkari pilihan jawaban yang
paling sesuai dengan Anda.
1. Pernahkah Anda belajar Ekonomi di SMP/MTs?
a. Pernah b. Tidak pernah
2. Bagaimana kesan Anda terhadap pelajaran Ekonomi di SMP/MTs?a. Menarik b. Biasa-biasa saja c. Tidak menarik
3. Jika kesan Anda terhadap pelajaran Ekonomi di SMP/MTs biasa-biasa saja atau
tidak menarik, apa faktor penyebabnya?
a. Pelajaran ekonomi sulit karena banyak menghitung
b. Pelajaran ekonomi banyak menghafal
c. Metode pengajaran guru tidak menarik,
sebutkan...................................................................................................................
.................................................................................................................................
d. Lain-lain sebutkan, ............................................................................................
4. Pada saat sekarang Anda sudah di MAN, apa yang Anda fikirkan/kesankan
tentang pelajaran Ekonomi.
a. Menarik b. Biasa-biasa saja c. Tidak menarik
5. Apa yang Anda harapkan sehingga pelajaran Ekonomi menjadi menarik?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Catatan: Diberikan sebelum tindakan kela
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
37/39
37
Lampiran 4
KUISIONER MINAT TERHADAP PELAJARAN EKONOMI
1.
Apakah kisah sukses pelaku ekonomi yang digunakan dalam pembelajaran
ekonomi memotivasi Anda untuk belajar ekonomi?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah Anda berminat belajar ekonomi, setelah mengetahui kisah suksespelaku ekonomi?
a. Ya b. Tidak
3. Bagaimana kesan Anda terhadap pelajaran ekonomi setelah menggunakan
kisah sukses pelaku ekonomi sebagai media ajar?
a. Menarik b. Biasa-biasa saja c. Tidak menarik
4. Apakah metode pembelajaran ekonomi menggunakan kisah sukses pelaku
ekonomi memudahkan Anda memahami materi ekonomi?
a. Memudahkan b. Biasa-biasa saja c. Tidak memahami materi
5.
Metode pembelajaran ekonomi seperti apakah yang paling Anda sukai?
..............................................................................................................................
Catatan: Diberikan setelah tindakan kelas
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
38/39
38
Lampiran 5
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN GURU
Nama Sekolah : MAN 14 JAKARTA
Nama Guru yang diobservasi : Susiana Manisih
Nama Guru yang mengobservasi : Natalia Rumanti Hartono
Pelaksanaan Tindakan/Tindakan Ke :
Hari / Tanggal Observasi :
No PernyataanSangat
baikBaik
Cukup
Baik
Tidak
Baik
Sangattdk
baik
1 Guru menyiapkan RPP
2 Guru melakukan kegiatan
apersepsi dan motivasi
3 Pelajaran memiliki tujuan
yang jelas
4 KBM bersifat PAKEM
5 Selama KBM guru
komunikatif dan berkeliling
ke setiap siswa6 Guru memberikan
pertanyaan dan pernyataan
yang merangsang daya fikir
7 Guru menguasai materi
8 Guru menerima,
meluruskan, dan
mengembangkan ide-ide
siswa
9 Tugas yang diberikan
sesuai dengan tujuan dandisampaikan dengan jelas
10 Guru melakukan kegiatan
akhir pembelajaran
(kesimpulan & refleksi)
-
5/21/2018 Ptk Ekonomi
39/39
39
Lampiran 6
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
Nama Sekolah : MAN 14 JAKARTA
Nama Kelas yang diobservasi : X - 5
Nama Guru yang mengobservasi : Natalia Rumanti Hartono
Pelaksanaan Tindakan/Tindakan Ke :
Hari / Tanggal Observasi :
No PernyataanSangat
baikBaik
Cukup
Baik
Tidak
Baik
Sangattdk
baik
1 Keseriusan siswa selama
berlangsungnya KBM
2 Keberanian siswa
mengutarakan ide secara
lisan
3 Keberanian siswa
mengutarakan ide secara
tertulis
4 Keberanian siswamengajukan pertanyaan
5 Kemampuan siswa
menyelesaikan tugas tepat
waktu
6 Kemampuan siswa
memberi tanggapan atas
ide-ide teman
7 Kerjasama/interaksi siswa
dalam kelompok
8 Keberanian siswamenjawab pertanyaan
9 Keaktifan siswa dalam
diskusi dan presentasi
10 Ketertarikan siswa terhadap
proses KBM