Download - Puisi Simfoni Alam
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
1/20
Simfoni Alam
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
2/20
DI BAWAH LANGITMU
Di bawah langitMu
kami bernaung
Berpijak dibumimilikMu
Tiada kami berupaya
melangkahkan kaki
Tanpa rahmat kaseh dariMu
Oh Tuhan ampunilan kami
Yang banyak berdosa salah khilaf
sentiasa
Terkadang kami lupa dan dilupa
TanpaMu tiadalah kami berdaya..
Bersihkanlah diri kami dari segala
dosa nan noda,
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
3/20
Kerna tak sanggup
kami menanggung
segala kifarah
dariMu, Jauhkan
hati kami dari segala
keburukan akhlak
Kerna tak upaya kami menangkis
segala nafsu yang mendatang…
PadaMu jua ya Rabb…Tuhanku!
Jiwa ini berserah bukan pada
pandangan manusia
KasehMu, cintaMu selalu kupuja
dan kupuji Kerna dambaanku
hanya Engkau, RedhaMu!
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
4/20
HUJAN YANG TURUNHujan yang turun..
Kadang menyenangi
si petani yang
bercucuk tanam
Kadang pemusnah harapan bagi
pencinta mentari
Kadang menghibur duka pada yang
berharap
Kadang membuat gundah hati
yang rawan
Kadang menjadi onar alam
Namun hujan yang turun itu
Rahmat..Bagi yang cuba dan mahu
untuk memuhasabah alam
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
5/20
Bagi yang mahu
mengambilpengajaran dan
iktibar
Bagi yang tahu itu
saat termakbulnyadoa
Bagi hamba yang tahu akan
hikmahnya
Bagi sekalian makhluk ciptaanNya
Jika hujan itu.. air...?
Bukankah keperluan kepada
seluruh alam?
Jika hujan itu..Batu...?
Bukankah harga batu punya nilai?
Jika hujan itu.. Emas...?
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
6/20
Bukankah itu yang
menjadi dambaan danangan?
Hujan???
Dibumi... Menjadi denyut nadi
kepada kehidupan setiap makhluk!
Dipipi... Tangisan suka dan dukayang mewarnai kehidupan!
Dihati... Kehidupan yang jarang
dan sukar tuk dimengerti !
Hujan...Itu hidup!
Makhluk Tuhan, buat hamba
menekuni hikmah kejadian...
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
7/20
WAJAH DUNIA
Ku mencari wajah
kaseh pada insan
Ku mencari wajahbahgia pada dunia
Sedang wajah kaseh insan itu
cuma sebuah kefanaan
Sedang wajah bahgia dunia itu
kadang menghinakan
Biarpun berlalu beribu saat waktu
Itu, Tetap jua ingin berpaling ke masa
lalu,
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
8/20
Menatap seribu
keindahan pada
wajah kenangan,
Sedang hati derita
dalam penuh
kepayahan
“Berjiwa besarlah dengan
memandang suatu yang kecil itu
besar, Apatah lagi yang besar itu
dipandang lagi besar, Usah
menjadi orang yang berjiwa kecil,
Dengan memandang yang kecil itu
kecil dan yang besar juga
dipandang kecil”
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
9/20
Tika cahaya mentari
menyinar wajah
Pandanglah awan nan
putih berkepulan
dilangit biru
Seindah bersih
sedamai qalbu
Mewarnai wajah dunia dengan
cahayaNya yang terang
Sedang pengharapan isi dunia
pada sang mentari Selayaknya,
Dia Yang Maha Pencipta
Lebih utama tuk disaksikan bahwaDialah Yang Maha Agung!
Namun wajah dunia dikaburi dek
kabus kejahilan diri…
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
10/20
DIKALA HUJAN
Dari jendela ku
merenung
Daunan hijaubertebaran
Tempias halus menyapa lembut
dipipi,
Menyisip rasa kedinginan
menyentuh qalbu
Lantas ku dongak kelangit
Awan nan putih bercahaya
Bersama desiran angin berlagu
hiba
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
11/20
Hujan yang turun
meresap ke bumi
Menyirami secangkir
rasa kesuburan
Kurenungi lagi
titisan itu
Kuperhatikan ia tiada berteman
Kilat tak menyambar
Guruh tak berdentum
Tak seperti kelmarin...
Tenang jiwa ini dengan rahmatMu Terpana pada segenap syahdu
dijiwa
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
12/20
Kali ini ilham
tercipta sudah
Semakin membara
rasa kesyukuran
Masih punya rasa
pada sebuah
kehilangan
Rupanya DIA sangat
mendengarkan...
Hati yang merintih tak lagi sunyi
Ditemani rintik hujan yang
semakin menghilang
seperti hilangnya duka yang telahberlalu..
ALHAMDULILLAH...
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
13/20
LAUTAN KEINSAFAN
Melalui saat terindah
Tanpa bicara
pada sang laut
Hanya hati dan akal
Bersatu di kesiangan dan
kegelapan
Menikmati setiap keindahanCiptaan Illahi…Subhanallah..
Lihatlah dan hayatilah
Pandanglah dan perhatikanlah
Nikmati dan sematkan
Segala-gala pemandangan itu
Dilubuk keinsafan hati
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
14/20
Pejamkan mata dan
dengarkan
Riak-riak air
mengulang pantai
Desiran sang bayu
mendamaikan
Biarkan semua itu tersemat
dilubuk kenangan
Agar aku bisa mengungkapnyakembali
Tatkala diri ini kerinduan
Pada Pencipta segala keindahan
itu..
ALLAH YANG MAHA
AGUNG!!!
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
15/20
Dilaut biru itu
Tiada insan yang
akan mengerti
Lambaian pepohonan
yang longlai
Deru ombak yamg menghentam
Angin bayu yang membisikkan
Seribu rahsia yang takkan terungkap
Khazinatul_ asrar (khazanah
kerahsiaan)Ibarat kata yang tak bersuara
Hanya pandangan mata hati
Yang mengerti yang memahami
Disebalik makna yang tersirat
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
16/20
Haruskah
dikhabarkanoleh
angin?
Haruskah
dibicarakan oleh
pepohonan?
Haruskah diisyaratkan oleh
ombak?
Seharusnya kita yang perlumencari,
Menyelami dan mengungkapnya..
Setiap bicara mereka
Terjemahkan ke alam nyata Bukan lagi fantasi alam maya
Sesungguhnya kita adalah
manusia….Bukankah manusia
disuruh berfikir?
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
17/20
DUHAI ALAM... BERBICARALAH
Duhai langit yang
menurunkan hujan,
lalu menjadi sumber
air di bumi, bagi setiap haiwan,
tumbuhan dan manusia, ajarkan
aku untuk berfikir... tentangkekuasaan dan kebesaran
Tuhanku... SubhanallahDuhai tanah yang menyuburkan
pohonan, lalu mengeluarkan buah
pelbagai warna dan rasa, ajarkan
aku erti syukur...
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
18/20
agar tidak menjadikan
aku orang yang berpaling
dari nikmat Tuhanku...
Alhamdulillah
Duhai angin yang meniupkan bayu,
lalu menjadi damai mahupun azab,
ajarkan aku tentang hikmah...supaya akal sehatku mampu tuk
mengimani setiap kejadian ciptaan
Tuhanku...LailahaillallahAllahuakhbarDuhai Allah...
Pada langit, hujan dan air, tanah,
pohonan dan angin...
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
19/20
Segalanya terdapat
pelajaran dan tanda
keagunganMu...
Sungguh perumpaan
kehidupan dunia itu
telah Kau rungkaikan...
Hanya pada air (hujan) yang
membasahi bumi...
Sesungguhnya perumpamaankehidupan duniawi itu hanya sepertiair hujan) yang Kami turunkan dari
langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur karena
air itu), diantaranya ada yang dimakanmanusia dan hewan ternak. Hingga
apabila bumi telah sempurnakeindahannya, dan berhias, dan
-
8/13/2019 Puisi Simfoni Alam
20/20
pemiliknya mengira bahwa merekapasti menguasainya memetik hasilnya),datanglah kepadanya azab Kami padawaktu malam atau siang,lalu Kamijadikan tanaman)nya seperti tanamanyang sudah disabit, seakan-akan belumpernah tumbuh kelmarin. DemikianlahKami menjelaskan tanda-tandakekuasaan Kami) kepada orang yang
berfikir. Yunus: 24)