Download - PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pemahaman Dasar Komunikasi Bisnis
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari
dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali.Sebelum
berangkat kerja atau sekolah,berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan,
seperti mendengarkan musik atau radio, menonton acara televisi, membaca koran,
majalah atau tabloid,atau bercengkerama dengan anggota keluarga.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media
komunikasi yang ada, baik media komunikasi nonelektronik / konvensional
(penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat / bahasa tubuh, surat menyurat, surat
kabar majalah dan tabloid), maupun media komunikasi elektronik ( media audio
visual, interkom, internet, telepon seluler dan telepon biasa ).
Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para
pelaku bisnis tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu
organisasi. Seorang pimpinan suatu organisasi bisnis, pada dasarnya dapat
memberikan perintah kerja kepada bawahannya secara lisan ( penyampaian pesan
bisnis melalui telepon, interkom, rapat-rapat, dan pengarahan ) dan secara tertulis
Makalah Komunikasi Bisnis 1
( memo, surat tugas kerja, surat perjanjian kerja, surat pengumuman, surat edaran
umum dan lain lain ).pembuatan pesan-pesan bisnis tersebut merupakan kegiatan
yang rutin dilakukan dalam dunia bisnis.
Sebagai awal, akan dibahas dasar-dasar komunikasi bisnis yang mencakup
pengertian dasar komunikasi bisnis, komunikasi antarpribadi ( interpersonal
communications ), komunikasi lintas budaya ( intercultural / cross cultural
communications ), bentuk dasar komunikasi ( komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal ), proses-proses komunikasi, permasalahan dan kesalahpahaman yang
timbul dalam komunikasi serta cara-cara memperbaiki atau meningkatkan
komunikasi.
1.2 Pengertian Komunikasi Bisnis
Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications :
Principles and Methods, komunikasi adalah suatu pertukaran informasi antara
individu melalui suatu sistem yang biasa ( lazim ), baik dengan simbol-simbol,
sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bovee,
komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Pada
umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau
lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan
cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan,
tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Sedangkan komunikasi bisnis secara
Makalah Komunikasi Bisnis 2
sederhana dapat dikemukakan sebagai komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping harus
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, juga harus mampu menggunakan
berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan
pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien sehingga tujuan
penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Para komunikator harus
memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentuk
suatu arti dan makna, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik dan
menyenangkan ( menghidupkan suasana ), mampu mengatur serta memilih media
komunikasi secara tepat, dan juga mampu menggunakan gerakan-gerakan isyarat
ataupun bahasa tubuh untuk memperkuat penyampaian pesan-pesan bisnis.
1.3 Komponen - Komponen dalam Proses Komunikasi
Dalam komunikasi sehari-hari, ada beberapa komponen yang menjadi
dasar pembentuk terciptanya proses komunikasi, antara lain :
1. Komunikator
Makalah Komunikasi Bisnis 3
Yaitu subyek / pihak yang mengirim ide, pesan, gagasan kepada pihak
lain ( penerima / receiver / komunikan ) untuk mencapai sebuah tujuan
tertentu.
2. Ide, Pesan atau Gagasan ( Message )
Yaitu informasi berupa huruf, angka, gambar, yang disampaikan oleh
pihak komunikator ( pengirim ) kepada pihak komunikan ( penerima ) untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu ( untuk menarik minat, mempromosikan,
mempresentasikan sesuatu hal, barang ataupun jasa kepada pihak penerima
ide, pesan atau gagasan tersebut / komunikan ).
3. Komunikan
Yaitu pihak yang menerima ide, pesan atau gagasan dari komunikator
( pengirim ).
4. Feedback ( Respon / Umpan Balik )
Yaitu tanggapan atas ide, pesan atau gagasan yang diterima ( perbedaan
reaksi atau respon antara suatu pesan ).
5. Channel ( Media )
Makalah Komunikasi Bisnis 4
Yaitu alat atau sarana yang dipergunakan dalam menyampaikan
informasi.Pada dasarnya ada dua bentuk, yaitu :
a. Media cetak ( surat kabar, majalah )
b. Media elektronik ( telepon, radio, televisi, dan lainnya )
Dimana dalam penyampaian suatu ide, pesan atau gagasan, perlu
diperhatikan kompleksitas ( kerumitan ) dari ide, pesan atau gagasan yang
akan disampaikan. Apabila ide, pesan atau gagasan yang akan disampaikan
bersifat sederhana dan dari pribadi ke pribadi ( personal ), maka media yang
digunakan dapat berupa telephon, handphone, surat ( pos ), maupun text.
Namun apabila ide, pesan atau gagasan yang akan disampaikan bersifat
kompleks dan kepada banyak orang ( umum ), maka media yang digunakan
dapat berupa telavisi, radio, suratkabar, majalah, dan lain sebagainya.
6. Effect ( Pengaruh )
Yaitu perbedaan antara yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan.
7. Lingkungan
Yaitu pengaruh lingkup sosial budaya yang meliputi kepribadian, tingkah
laku, pendidikan, adat istiadat, pergaulan, usia, kebiasaan ( tradisi ) dan
lainnya.
BAB II
Makalah Komunikasi Bisnis 5
PERAN KOMUNIKASI BISNIS DALAM PENJUALAN PUPUK
PT. PUSRI
PT PUPUK SRIWIDJAJA (INDUSTRI AMONIAK & UREA)
PROFIL :
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) adalah Badan Usaha Milik Suryawan
(BUMS) dengan pemegang saham tunggal adalah Suryawan
Pancakusuma.
Pusri didirikan tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan kegiatan
utama memproduksi pupuk urea yang produksi pertamanya tahun 1963
dengan kapasitas 100.000 ton.
Tahun 1974 didirikan Pusri II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea
per tahun (Tahun 1992 kapasitasnya dioptimalisasikan menjadi 570.000
ton urea per tahun)
Tahun 1976/1977 didirikanlah Pusri III dan IV, dengan kapasitas masing-
masing 570.000 ton urea per tahun.
Tahun 1990 dibangun pula pabrik Pusri I-B sebagai pengganti Pusri I yang
tidak ekonomis lagi. Pabrik Pusri I-B ini merupakan pabrik pertama yang
dikerjakan oleh ahli-ahli dari dalam negeri dengan konsep hemat energi.
Makalah Komunikasi Bisnis 6
PABRIK AMONIAK
Pabrik amoniak ialah pabrik yang menghasilkan amoniak sebagai hasil
utama dan Carbon Dioksida sebagai hasil sampingan yang keduanya merupakan
bahan baku pabrik urea.
PABRIK UREA
Pabrik urea ialah pabrik yang menghasilkan pupuk urea baik yang ada di
Pusri II, Pusri III, Pusri IV dan Pusri I-B. Dengan total kapasitas terpasang sebesar
2.280.0000 ton urea per tahun
2.1 Sekilas tentang PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)
Mengiringi pembangunan pabrik-pabrik baru dan bersamaan dengan
munculnya sejumlah pabrik pupuk lain di Indonesia, PT Pusri mulai mengubah
orientasi produksi ke orientasi pasar. Dengan bantuan pinjaman Bank Dunia, PT
Pusri membangun jaringan distribusi dan pemasaran - berikut sarana dan
prasarana pendukungnya hingga menjangkau segenap pelosok Nusantara. Sejak
tahun 1979 pemerintah menugaskan PT Pusri untuk melaksanakan distribusi dan
pemasaran pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia hingga dibebaskannya
tata niaga pupuk, serta saat ini pemerintah memutuskan dibentuknya rayonisasi
wilayah pemasaran dan distribusi pupuk bersubsidi mulai tahun 2003.
Makalah Komunikasi Bisnis 7
Di samping membangun kompetensi di bidang distribusi dan pemasaran,
perusahaan juga memberikan perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam
proses alih teknologi untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik
pupuk secara swakelola.
Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT Pusri merupakan pemasok
tenaga-tenaga ahli perpupukan yang handal bagi perusahaan-perusahaan pupuk
Indonesia yang didirikan kemudian. Banyak tenaga ahli PT Pusri yang dipercaya
memberikan bantuan konsultasi dalam berbagai masalah di pabrik-pabrik pupuk
di dalam negeri maupun mancanegara.
PT Pusri juga mengembangkan usaha-usaha bernilai tambah tinggi, yaitu
jasa-jasa teknologi yang terkait dengan bisnis ini. Misalnya, teknologi proses
produksi ACES 21 yang dikenal efisien dan hemat energi - hasil riset dan
pengembangan PT Pusri bekerjasama dengan Toyo Engineering Corporation
(TEC) dari Jepang. ACES 21 merupakan sebuah inovasi dengan visi berjangkauan
jauh ke depan yang menjadikan PT Pusri sebagai produsen pupuk yang memiliki
technical know-how dalam pengelolaan dan pemeliharaan pabrik pupuk secara
efisien.
Makalah Komunikasi Bisnis 8
Kombinasi keunggulan di bidang produksi, distribusi dan pemasaran,
SDM dan teknologi menjadikan PT Pusri sebagai pemain terdepan dalam industri
pupuk nasional.
Perahu Kajang Melintasi Sungai Musi dengan Latar Belakang Pabrik Pusri I dan
II (th. 1974)
Sekilas Bentuk Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), yang lebih dikenal sebagai PT Pusri,
merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang produksi dan
pemasaran pupuk. Secara legal, PT Pusri resmi didirikan berdasarkan Akte
Notaris Eliza Pondaag nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan
dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni
1960. PT Pusri, yang memiliki Kantor Pusat dan Pusat Produksi berkedudukan di
Palembang, Sumatera Selatan, merupakan produsen pupuk urea pertama di
Indonesia.
Makalah Komunikasi Bisnis 9
PT Pusri telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan usaha.
Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang
mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara
(PN). Perubahan kedua terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun
1969 dan dengan Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan Januari 1970,
statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas (PT).
Dari aspek permodalan, PT Pusri juga mengalami perubahan seiring
perkembangan industri pupuk di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 28 tanggal 7 Agustus 1997 ditetapkan bahwa seluruh saham Pemerintah pada
industri pupuk PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk
Kalimantan Timur Tbk., dan PT Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290 juta
dialihkan kepemilikannya kepada PT Pupuk Sriwidjaja (Persero).
Struktur modal PT Pusri diperkuat lagi dengan adanya pengalihan saham
Pemerintah sebesar Rp. 6 milyar di PT Mega Eltra kepada PT Pusri serta
tambahan modal disetor sebesar Rp. 728.768 juta dari hasil rekapitalisasi laba
ditahan PT Pupuk Kaltim Tbk. Dengan demikian keseluruhan modal disetor
dan ditempatkan PT Pusri per 31 Desember 2002 adalah Rp. 3.634.768 juta.
Sekilas Profil dalam Waktu
Makalah Komunikasi Bisnis 10
Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dengan pemegang saham tunggal
adalah Pemerintah Republik Indonesia.
Pusri didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, dengan
kegiatan usaha memproduksi pupuk urea.
Pada tahun 1963 beroperasi pabrik pupuk urea pertama yaitu : ” PUSRI I ”
dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton per tahun.
Tahun 1974 dibangun pabrik pupuk Urea kedua yaitu “ PUSRI II “ dengan
kapasitas terpasang sebesar 380.000 ton pertahun ( sejak tahun 1992
kapasitasnya ditingkatkan / optimasi menjadi 570.000 ton / tahun ).
Tahun 1976 dibangun pabrik pupuk Urea ketiga, yaitu “ PUSRI III ”
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun.
Tahun 1977 dibangun pabrik pupuk Urea keempat, yaitu “ PUSRI IV ”
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun.
Tahun 1990 dibangun pabrik pupuk Urea, yaitu “ PUSRI I B ” dengan
kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun sebagai pengganti pabrik
Pusri I yang dihentikan operasinya karena usia teknis dan sudah tidak
efisien lagi.
Pabrik ini mulai berproduksi pada tahun 1994, merupakan pabrik pertama
yang dikerjakan sebagian besar oleh ahli-ahli bangsa Indonesia, yang
dibangun dengan konsep hemat energi dan menggunakan sistem kendali
komputer “Distributed Control System”
Tahun 1979, pemerintah menetapkan PT.Pusri sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran seluruh jenis pupuk
Makalah Komunikasi Bisnis 11
bersubsidi, baik yang berskala dari produksi dalam negeri maupun import
untuk memenuhi kebutuhan program intensifikasi pertanian (Bimas dan
Inmas).
Tahun 1997 dibentuk Holding BUMN Pupuk di Indonesia dan PT. Pusri
ditunjuk oleh pemerintah sebagai induk perusahaan.
Tanggal 1 Desember 1998, pemerintah menghapus subsidi dan tata niaga
seluruh jenis pupuk, baik pupuk yang diproduksi dalam negeri maupun
pupuk import
Pada tahun 2001 tata niaga pupuk kembali diatur oleh Pemerintah melalui
Kepmen Perindag RI No.93/MPP/Kep/3/2001, tanggal 14 Maret 2001,
dimana unit niaga Pusri dan atau produsen melaksanakan penjualan pupuk
di lini III (kabupaten) sedangkan dari kabupaten sampai ke tangan petani
dilaksanakan oleh distributor (BUMN, Swasta, Koperasi)
Pada tahun 2003 keluar Kepmen Perindag No.70/MPP/2003 tanggal 11
Februari 2003 tentang tata niaga pupuk yang bersifat rayonisasi dan berarti
PT Pusri tidak lagi bertanggung jawab untuk pengadaan dan penyediaan
pupuk secara nasional tetapi dibagi dalam beberapa rayon.
Latar Belakang Pendirian PT. PUSRI
Makalah Komunikasi Bisnis 12
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber alam yang kaya
dan tenaga kerja yang melimpah, sehingga sektor pertanian merupakan prioritas
utama yang mendapat perhatian dari Pemerintah
Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa
korelasi meningkatnya kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan usaha
peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor
pertanian serta pembangunan pabrik kimia.
Perencanaan pembangunan pabrik pupuk kimia dipercayakan kepada Biro
Perancang Negara (BPN), yang berada langsung di bawah Perdana Menteri Ir.
Juanda dengan Mr. Ali Budiarjo dan Prof. Otong Kosasih, masing-masing sebagai
Dirjen dan Wakil Dirjen BPN untuk membuat rancangan proyek pupuk urea yang
kemudian dimasukkan dalam Rancangan Pembanguna Lima Tahun Pertama
(1956-1960).
Dalam REPELITA Pertama 1956-1960, Badan Perancang Nasional
merencanakan 3 proyek istimewa yaitu :
1. Proyek Pupuk Urea I
2. Proyek Besi Baja
3. Proyek Rayon
Makalah Komunikasi Bisnis 13
Dari ketiga proyek tersebut diputuskan akan dilaksanakan terlebih dahulu
proyek pupuk urea I.
Pada saat kehidupan perekonomian Indonesia mengalami masa sulit di
awal tahun enampuluhan, dengan tingkat inflasi yang tinggi terutama disebabkan
rendahnya suplai bahan pangan di dalam negeri dan terbatasnya sumber dana
untuk mengimpor barang-barang kebutuhan masyarakat, di samping pemerintah
kian membatasi impor beras untuk mencegah krisis neraca pembayaran, maka
Pusri mulai mencatat kehadirannya di tengah masyarakat.
Nama Perusahaan
Konsep pendirian perusahaan yang akan menangani proyek pupuk urea I
telah disiapkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi di tahun
1985. Pada waktu akan merealisasikannya dalam bentuk Badan Hukum timbul
persoalan pemilihan nama yang tepat bagi perusahaan yang baru ini. Prof. Ir.
Otong Kosasih mengusulkan agar perusahaan diberi nama PT Pupuk Indonesia,
sedangkan usul dari Bank Industri Negara (BIN) adalah PT Sriwidjaja. Hasil
kesepakatan akhirnya diputuskan untuk menggabung kedua nama yang diusulkan
itu menjadi PT PUPUK SRIWIDJAJA.
Nama Sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk
mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur
Makalah Komunikasi Bisnis 14
di segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan
penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa
Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam.
Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan
keluhuran "Sriwidjaja" memounyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya
dalam kesatuan dan ketahanan wawasan Nusantara.
Modal Raksasa
Untuk membangun pabrik raksasa ini sudah barang tentu juga diperlukan
modal raksasa. Untuk keperluan tersebut, melalui Bank Bumi Daya, Pemerintah
Republik Indonesia telah memberikan pinjaman yang bersifat jangka panjang dan
sebagian lainnya diperoleh dari beberapa lembaga keuangan Internasional,
termasuk pinjaman dari beberapa negara sahabat.
Bahan Baku yang melimpah
Sebagai negara penghasil minyak dan gas bumi, maka masalah penyediaan
bahan baku bagi keperluan pabrik ini sudah terpecahkan dengan sendirinya;
bahkan tersedia dalam jumlah yang cukup besar.
Makalah Komunikasi Bisnis 15
Berjuta-juta cubic feet gas alam disalurkan setiap hari ke pabrik-pabrik ini
yang berasal dari berbagai lapangan minyak yang terdapat di Sumatera Selatan,
seperti Pendopo dan Prabumulih, Semuanya itu merupakan jaminan bagi
kesinambungan berproduksinya pabrik ini untuk jangka waktu yang lama.
Kedengarannya amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam,
air dan udara. Udara tersedia tidak terbatas sedang gas alam terdapat banyak di
Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang
berat untuk dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan
pertaniannya.
Berdasar feasibility study dari Gass, Bell & Associates Amerika pada
tahun 1957 direncanakan pembangunan pabrik pupuk Urea di Palembang dengan
kapasitas 100.000 ton setahun dengan bahan baku gas alam. Untuk keperluan
tersebut dilakukan kontrak pendahuluan dengan Stanvac untuk penyediaan gas
alam selama 20 tahun.
Pada bulan Desember 1959 diumumkan dalam Tambahan Berita Negara
RI No.46 tanggal 7 Juni 1960 berdirilah PT Pupuk Sriwidjaja sebagai pelaksana
Proyek Pupuk Urea I dengan Presiden Direkturnya Ir. Ibrahim Zahier. Karena
jasanya yang besar, almarhum Ir. Ibrahim Zahier dianugerahi Satya Lencana
Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1964.
Makalah Komunikasi Bisnis 16
Tahun 1963 pabrik pupuk ini mulai berproduksi. Proyek tersebut dikenal
sebagai pabrik pupuk pertama di Indonesia, Pusri I. Setelah itu, proyek-proyek
selanjutnya susul-menyusul dibangun untuk memperbesar daya produksi Pusri.
2.2. Aspek Keuangan PT PUSRI
Untuk menghasilkan kinerja keuangan yang optimal, Perusahaan
menerapkan pola pengelolaan dana sinergi yang kuat di antara seluruh anak
perusahaan, maupun antar unsur karyawan.
Hasil dari kebijakan sinergi ini adalah peningkatan efisiensi biaya melalui
program pinjam-meminjam suku cadang bernilai tinggi, pengembangan usaha
secara bersama serta penerapan least cost distribution.
Cost Reduction Program (CRP) juga menjadi salah satu contoh komitmen
bersama antara manajemen, karyawan dan serikat pekerja, dalam meningkatkan
kendali keuangan bagi profitabilitas Perusahaan yang lebih tinggi.
Makalah Komunikasi Bisnis 17
Berikut Laporan Kinerja Keuangan PT Pupuk Sriwidjaja - Unit Usaha dan
juga Laporan Kinerja Keuangan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) - PP NO.28/1997 :
Perkembangan Laba / Rugi - KONSOLIDASIPT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) (dalam jutaan rupiah)
URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004
Penjualan 21.402.633 16.607.577 12.037.815 13.244.764 11.472.837
Pendapatan subsidi
14.634.110 5.611.208 3.433.076 2.443.747 1.587.302
Jumlah Penjualan 36.036.743 22.218.785 15.470.891 15.688.511 13.060.139
Beban Pokok Penjualan
26.348.754 15.682.053 11.120.473 11.498.045 9.524.555
Laba Kotor 9.687.989 6.536.732 4.350.418 4.190.466 3.535.584
Beban Usaha
Beban Penjualan 1.567.374 1.217.680 1.177.567 849.475 656.467
Beban Bunga 1.163.458 517.937 502.727 372.138 347.424
Biaya Adm. & Umum
2.177.631 2.048.977 1.649.861 1.601.759 1.532.987
Jumlah Beban Usaha
4.908.463 3.784.594 3.330.155 2.823.372 2.536.878
Laba / (Rugi) Usaha
4.779.526 2.752.138 1.020.263 1.367.094 998.706
Pendapatan Lain-lain
2.134.832 1.337.411 1.301.145 653.613 775.606
Beban Lain-lain 3.793.803 1.675.663 999.315 706.622 620.706
Jumlah Pendapatan dan (Beban) lain-lain (1.658.971) (338.252) 301.830 (53.009) 154.900
Laba Sebelum Pajak
3.120.555 2.413.886 1.322.093 1.314.085 1.153.606
Beban Pajak Penghasilan
1.034.336 819.494 450.554 455.065 381.362
Beban Pajak Tangguhan
44.302 2.769 - - -
Jumlah Pajak Penghasilan
990.034 816.725 450.554 455.065 381.362
Laba sebelum Hak Minoritas
2.130.521 1.597.161 871.539 859.020 772.244
Makalah Komunikasi Bisnis 18
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan
17.883 12.545 8.966 10.321 10.252
Laba Bersih 2.112.638 1.584.616 862.573 858.699 761.992
Perkembangan Nilai Penjualan dan Laba - KONSOLIDASIPT Pupuk Sriwidjaja (Persero)(dalam jutaan rupiah)
URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004
Penjualan Bersih 36.036.743 22.218.785 15.470.891 15.688.511 13.060.139
Laba Kotor 9.687.989 6.536.732 4.350.418 4.190.466 3.535.584
Laba Bersih 2.112.638 1.584.616 862.573 848.699 761.991
Perkembangan Neraca - KONSOLIDASI PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero)(dalam jutaan rupiah)
URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004
Aktiva
Aktiva Lancar 17.904.619 10.109.237 7.608.476 6.632.122 6.184.035
Investasi Jangka Panjang
329.120 307.184 276.610 210.535 175.164
Aktiva Tetap 18.347.375 13.863.938 13.588.543 10.899.015 10.469.592
Aktiva Sewa Guna Usaha
- 359.610 147.724 - -
Aktiva dalam Pelaksanaan
761.209 3.988.250 4.105.523 6.865.358 6.426.716
Akumulasi Penyusutan
(7.486.701) (6.694.688) (6.033.822) (5.411.045) (4.909.185)
Jumlah Aktiva Tetap
11.621.883 11.517.110 11.807.968 12.353.328 11.987.123
Aktiva lain-lain 1.179.856 855.487 868.220 677.171 484.678
Total Aktiva 31.035.479 22.789.017 20.561.274 19.873.156 18.831.000
Kewajiban dan Modal
Kewajiban Lancar 10.692.369 5.476.447 4.934.770 4.144.881 3.543.320
Kewajiban Tidak Lancar
8.237.551 6.858.235 6.755.111 7.419.989 7.664.104
Makalah Komunikasi Bisnis 19
Hak Saham Minoritas
111.820 97.425 90.045 86.486 75.652
Modal 4.289.006 4.289.007 3,989.024 3.719.768 3.719.768
Cadangan Umum 5.548.067 4.324.955 3.522.704 3.309.659 2.794.324
Cadangan Bertujuan
470.324 470.323 470.323 406.950 335.114
Laba / (Rugi) yang belum dibagi
(41.451) (63.275) (63.275) (63.275) (63.275)
Akum. Rugi yg tdk dpt dikompensasi dgn cad.
(384.845) (248.716) - - -
Laba Tahun Berjalan
2.112.638 1.584.616 862.573 848.699 761.992
Jumlah Ekuitas 12.105.559 10.454.335 8.871.393 8.308.287 7.623.576
Total Kewajiban & Modal
31.035.479 22.789.018 20.561.274 19.873.156 18.831.000
Perkembangan Rasio Keuangan - KONSOLIDASI PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) per 31 Desember
URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004
Rasio Lancar 1,67 : 1 1,81 : 1 1,54 : 1 1,60 : 1 1,75 : 1
Rasio Hutang thd Modal Sendiri
61 : 39 54 : 46 58 : 42 58 : 42 60 : 40
Rasio Modal thd Aktiva (DER)
38 : 62 35 : 65 35 : 65 37 : 63 37 : 63
R O I (%) 6,81 6,20 4,20 4,27 4,05
R O E (%) 17,61 13,58 9,95 10,22 10,10
Net Profit Ratio (%) 5,86 6,37 5,58 5,41 5,83
Proses Pembuatan Pupuk Urea
Kedengaran amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam, air
dan udara. Udara tersedia tidak terbatas sedang gas alam terdapat banyak di
Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang
Makalah Komunikasi Bisnis 20
berat untuk dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan
pertaniannya. Namun tidaklah sesederhana itu proses pembuatan pupuk Urea yang
dibuat di Pabrik Pusri yang dikenal sebagai jenis pupuk tunggal berkadar Nitrogen
46%.
Dimulai dari ladang-ladang gas yang banyak terdapat di sekitar
Prabumulih yang diusahakan oleh Pertamina, gas alam yang bertekanan rendah
dikirim melalui pipa-pipa berukuran 14 inchi ke pabrik pupuk PT Pupuk
Sriwidjaja, di Palembang. Gas alam ini dimasa-masa yang lalu tidak diusahakan
orang dan dibiarkan habis terbakar. Menjelajah hutan-hutan, rawa-rawa, sungai,
bukit-bukit dan daerah-daerah yang sulit dilalui, gas alam bertekanan rendah ini
dikirim melalui pipa-pipa sepanjang ratusan kilometer jauhnya menuju pemusatan
gas alam di pabrik pupuk di Palembang. Gas bertekanan rendah, melalui proses
khusus pada kompresor, gas diubah menjadi gas yang bertekanan tinggi.
Kemudian gas ini dibersihkan pada unit Sintesa Gas untuk menghilangkan debu,
lilin dan belerang.
Makalah Komunikasi Bisnis 21
Pertemuan antara gas yg sudah diproses dengan air dan udara pada unit
sintesa ini menghasilkan tiga unsur kimia penting, yaitu unsur gas N2 (zat lemas),
unsur zat air (H2), dan unsur gas asam arang (CO2), Ketiga unsur kimia penting
ini kemudian dilanjutkan prosesnya. Zat lemas (N2) dan zat air (H2) bersama-
sama mengalir menuju Unit Sintesa Urea. Pada sintesa amoniak, zat lemas (N2)
dan zat air (H2) diproses menghasilkan amoniak (NH3). Gas asam arang (CO2),
yang dihasilkan pada unit Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan amoniak pada
unit Sintesa Urea. Hasil reaksi ini adalah butir-butir urea yang berbentuk jarum
dan sangat menyerap air.
Makalah Komunikasi Bisnis 22
Oleh karena itu proses pembuatan dilanjutkan lagi pada Menara Pembutir,
dimana bentuk butir-butir tajam itu diubah dengan suatu tekanan yang tinggi
menjadi butir-butir Urea bulat yang berukuran 1 sampai 2 milimeter sehingga
mempermudah petani menabur dan menebarkannya pada sawah-sawah mereka.
Pada umumnya, butir-butir Urea itu dibungkus dengan karung plastik dengan
berat 50 Kilogram.
Proses Kimia Pembuatan Amoniak dan Urea
Pupuk Urea yang dikenal dengan nama rumus kimianya NH2CONH2
pertama kali dibuat secara sintetis oleh Frederich Wohler tahun 1928 dengan
mereaksikan garam cyanat dengan ammonium hydroxide.
Pupuk urea yang dibuat PT Pusri merupakan reaksi antara karbon dioksida
(CO2) dan ammonia (NH3). Kedua senyawa ini berasal dari bahan gas bumi, air
dan udara. Ketiga bahan baku tersebut meruapakan kekayaan alam yang terdapat
di Sumatera Selatan.
Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor
(±150 atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2,
penyerapan CO2 dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan dalam 2 tingkatan
yaitu :
Makalah Komunikasi Bisnis 23
Tingkat Pertama :
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal
dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai
berikut:
Cn H2n + nH2O ---> NCO + (2n+1)H2 - panasCH4 + H2O ---> CO + 3H2 - panas
Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di
dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi
reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)
2 CH4 + 3 O2 ---> 12 N22 CO + 4 H2O ---> 12 N2
lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter
CO untuk mengubah CO menjadi CO2
CO + H2O ---> CO2 + H2
CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3
K2 CO3 + CO2 + H2O ---> KHCO3
larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku
pembuatan urea.
Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus
dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali
CO + 3H2 ---> CH4 + H2O
Makalah Komunikasi Bisnis 24
CO2 + 4H2 ---> CH4 + 2H2O
Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada
tekanan 150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.
N2 + 3H2 ---> 2NH3
Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini direaksikan
dalam reaktor urea dengan tekanan 200-250 atmosfer.
2NH3 + CO2 ---> NH2COONH4 + Q
amoniak karbon dioksidaammonium karbamat
NH2COONH4 ---> NH2 CONH2 + H2O- Q
Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu ±25 menit. Proses
selanjutnya adalah memisahkan urea dari produk lain dengan memanaskan hasil
reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air dan amoniak kelebihan) dengan
penurunan tekanan, dan temperatur 120-165 derajat Celsius, sehingga ammonium
karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan mendapatkan urea
berkonsentrasi 70-75%.
Untuk mendapatkan konsentrasi urea yang lebih tinggi maka dilakukan pemekatan
dengan cara:
1. Penguapan larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa udara, tekanan 0,1
atmosfir mutlak), sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal.
2. Memisahkan kristal dari cairan induknya dengan centrifuge
3. Penyaringan kristal dengan udara panas
Makalah Komunikasi Bisnis 25
Untuk mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka kristal
urea dipanaskan kembali sampai meleleh dan urea cair lalu disemprotkan melalui
nozzle-nozzle kecil dari bagian atas menara pembutir (prilling tower).
Sementara tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan udara
dingin ke atas sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi butir urea yang
keras dan padat.
Produksi Urea dan Amoniak dalam ton PT PUPUK SRIWIDJAJA Unit Usaha (2004 - 2008)
Produk 2008 2007 2006 2005 2004
Amoniak 1.301.990 1.381.150 1.349.970 1.332.050 1.440.150
Urea 1.950.130 2.020.760 2.051.250 2.045.860 2.187.550
Ikhtisar Produksi Pupuk dan Non Pupuk (Ton)PT Pusri (Persero) Periode 2004-2008
Produk 2008 2007 2006 2005 2004
Pupuk 8.598.846 7.944.649 7.444.927 7.656.582 7.216.208
Non Pupuk
Amonia 4.169.987 4.070.194 3.984.246 4.012.421 4.120.640
Asam Sulfat 567.733 492.544 517.165 492.308 519.803
Asam Phospat 190.188 194.456 186.304 204.534 198.509
Cement Retarder 480.769 404.002 441.591 441.384 361.012
Aluminium Flouride 7.012 7.681 6.267 7.194 6.412
Lain-Lain 152.461 125.260 125.081 132.668 131.185
TOTAL Non Pupuk 5.568.150 5.294.136 5.260.654 5.290.509 5.337.561
Makalah Komunikasi Bisnis 26
Pemerintah menugaskan produsen pupuk untuk menjamin pengadaan dan
penyaluran pupuk sampai ke tangan petani dalam rangka pembangunan sektor
pertanian.
Surat Keputusan (SK) Menperindag No 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11
Februari 2003 telah mengatur kembali pola Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi untuk Sektor Pertanian, yaitu dengan pola rayonisasi distribusi pupuk
bagi produsen pupuk.
Dalam hal ini, Menperindag menetapkan PT Pupuk Sriwidjaja (Unit
Usaha) bertanggung jawab atas distribusi pupuk ke Propinsi Sumatera Barat,
Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, dan Kalimantan Barat.
Pelaksanaan Pasal 3 Peraturan Presiden RI No.77 Tahun 2005 tentang
Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai Barang Dalam Pengawasan, serta untuk
menjamin terciptanya kelancaran pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi
kepada petani, maka Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor.03/M-DAG/PER/2/2006 tanggal 16 Februari 2006
mengenai Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian
yang menegaskan tanggung jawab Produsen, Distributor, Pengecer dan
pengawasan terhadap pelaksanaan di lapangan dan revisi wilayah kerja rayonisasi
produsen yaitu wilayah Propinsi Sumatera Utara menjadi tanggung jawab PT.
Pusri dan sebagian Jawa Tengah menjadi tanggung jawab PT. Pupuk Kaltim
Makalah Komunikasi Bisnis 27
Perubahan selanjutnya adalah penyesuaian wilayah-wilayah pemasaran
pupuk bersubsidi sesuai perkembangan yang ada di Indonesia, yaitu :
Permendag No. 27/M-DAG/PER/7/2006
Permendag No. 34/M-DAG/PER/10/2006
Permendag No. 11/M-DAG/PER/3/2007
Permendag No. 33/M-DAG/PER/8/2007
Permendag No. 21/M-DAG/PER/6/2008
Permendag No. 07/M-DAG/PER/2/2009 berlaku sejak 9 Februari 2009
Daftar Wilayah Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi(Permendag No. 07/M-DAG/PER/2/2009)
PIM PUSRI PKC PKT PKG
NADSumut,Sumbar,Riau,Kepri,Jambi,Sumsel,Bengkulu,Lampung,Bangka Belitung,
Banten & DKI, DIY,
Kalbar,
Jateng I :Cilacap, Banyumas, Purbalinga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang,Kota Magelang, Boyolali, Klaten,
Jabar II :(20 Kab/Kota),
Jateng II :Brebes, Tegal dan Kota Tegal (3 Kab/Kota),
Jatim II :Sisa kabupaten dari PKG (31 Kab /Kota)
NTB, NTT,Bali,
Kaltim, Kalsel,Kalteng,
Sulut,Sulteng,Sulsel,Sultra,Gorontalo,Sulbar,
Maluku,Maluku Utara,
Papua,
Jatim I :Gresik,Lamongan,Bojonegoro, Magetan, Ponorogo,Pacitan(6 Kab/Kota)
Makalah Komunikasi Bisnis 28
Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Kudus, Pati, Jepara, Demak, Surakarta, Kendal, Salatiga, Semarang, Kota Semarang, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kota Pekalongan(32 Kab/Kota)
Jabar I :Tasikmalaya, CiamisKuningan, MajalengkaKota Tasikmalaya,Kota Banjar(6 Kab/Kota)
Papua Barat
PROSES PEMBUATAN AMONIAK
Bahan baku pembuatan amoniak adalah gas bumi yang diperoleh dari
Pertamina dengan komposisi utama Methane (CH4) sekitar 70 % dan Carbon
Dioksida (CO2) sekitar 10 %.
Steam atau uap air diperoleh dari air sungai Musi setelah mengalami suatu
Proses Pengolahan tertentu di Pabrik Utility.
Sedangkan udara diperoleh dari lingkungan, dimana sebelum udara ini
digunakan sebagai udara proses, ditekan terlebih dahulu oleh kompressor udara.
Makalah Komunikasi Bisnis 29
Secara garis besar Proses dibagi menjadi 4 Unit, dengan urutan sebagai berikut :
1. Feed Treating Unit
2. Reforming Unit
3. Purification & Methanasi
Compression Synloop & Refrigeration Unit
1. Feed Treating Unit
Gas alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa
belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit
ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit.
Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam,
maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut
Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming
Unit.
Makalah Komunikasi Bisnis 30
Reaktor desulfurisasi ini termasuk jenis Packed Bed Reactor.
Biasanya reactor desulfurizer terdiri dari 2 bed catalyst , yaitu bed
pertama untuk chloride guard dan bed kedua untuk zinc oxide .Untuk
kemudahan operasi, biasanya terdapat 2 unit desulfurizer yang beropreasi secara
lead-leg atau secara seri.
Keuntungan operasi secara lead-leg adalah jika terjadi breakthrough
senyawa sulfur dari unit desulfurizer “lead”, maka masih dapat di absorbsi di unit
desulfurizer “leg”, sehingga senyawa sulfur tetap tidak meracuni katalis steam
reformer. Jika sudah terjadi breakthrough senyawa sulfur pada unit desulfurizer
“lead”, maka unit desulfurizer “leg” dapat di by pass untuk melakukan
penggantian absorbent zinc oxide tanpa menghentikan operasi HPU karena unit
desulfurizer “leg” dapat tetap di operasikan. Setelah selesai penggantian absorbent
zinc oxide tersebut maka unit desulfurizer “lead” tersebut kemudian dioperasikan
sebagai unit desulfurizer “leg”. Saat proses desulfurizer, zinc oxide diubah
menjadi zinc sulfide.
ZnO + H2S → ZnS + H2O
Absorbent zinc oxide dapat digunakan pada temperature ambient hingga
454 oC, namun operasi paling efektif adalah pada temperature 340 oC. Absorbent
zinc oxide dapat digunakan pada tekanan atmosfer hingga >50 kg/cm2.
Dengan persamaan yang biasa digunakan adalah :
Makalah Komunikasi Bisnis 31
F AO=dXdW
=−r ' A…………………..bentuk diferensial persamaan PBR
W =∫x¿
xout
dX−r 'A
……………………..bentuk integral persamaan PBR
2. Reforming Unit
Di Reforming Unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,
dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa
gas-gas Hydrogen dan Carbon Dioksida dikirim ke Secondary Reformer dan
direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut :
Hidrogen
Nitrogen
Karbon Dioksida
Gas-gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit Purifikasi dan Methanasi untuk
dipisahkan gas karbon dioksidanya.
Secondary Reformer adalah reaktor yang terintegrasi pada reforming unit
yang fungsinya memproduksi gas sintesa dari reaksi steam dan Metana yang
bersifat endotermis. Suplai panas untuk reaksi ini berasal dari pembakaran udara
dengan oksigen dari udara. Sebagai penghasil bahan baku pembuatan Ammonia
yaitu gas sintesa, kinerja Secondary Reformer sangat mempengaruhi jumlah
produk Ammonia yang dihasilkan di Ammonia Plant. Salah satu cara menentukan
kinerja Secondary Reformer adalah dengan menghitung konversi Metana aktual
Makalah Komunikasi Bisnis 32
dan membandingkannya dengan desain. Reaksi reformasi yang digunakan
umumnya adalah steam reforming (reformasi kukus). Rasio H2O:CH4 yang
biasanya digunakan adalah 2 – 6[1, 4]. Konversi untuk menghasilkan H2 yang
relatif tinggi dapat dicapai dengan meningkatkan rasio H2O:CH4 pada temperature
tinggi. Namun penggunaan rasio yang tinggi akan meningkatkan kebutuhan H2O.
Menurut hukum termodinamika untuk reaksi steam reforming, semakin tinggi
temperatur dan semakin rendah tekanan akan mengakibatkan peningkatan
konversi CH4. Pada nyatanya, penggunaan tekanan tinggi tetap dilakukan dengan
pertimbangan bahwa gas alam tersedia pada tekanan tinggi.Selain itu, penggunaan
tekanan tinggi dapat meningkatkan jumlah umpan gas. Tekanan umpan yang
biasanya digunakan adalah 5 - 30 atm.Temperatur umpan yang digunakan sangat
bervariasi, diantaranya adalah 454 − 650 ˚C. Sedangkan temperature reaksi yang
digunakan adalah 727 – 927 oC. Simulasi yang dilakukan bertujuan melihat
pengaruh variabel-variabel di atas terhadap konversi CH4, profil temperatur
reaktor, dan komposisi campuran gas dengan menggunakan model one
dimensional pseudo homogeneous yang relatif sederhana dan diturunkan dari
neraca massa dan energi rektor unggun tetap bertekanan konstan. Reaksi steam
reforming ini melibatkan reaksi:
C H 4+H 2O⟶CO+3 H 2
CO+ H 2O⟶C O2+ H 2
C H 4+2 H 2O⟶C O 2+4 H 2
C H 4+CO2⟶2CO+2 H 2
C H 4+3 CO2⟶4CO+2H 2 O
C H 4⟶C+2H 2
2 CO⟶C+CO2
Makalah Komunikasi Bisnis 33
CO+ H 2⟶C+ H 2O
CO2+2H 2⟶C+2 H 2O
C H 4+2CO⟶3C+2H 2O
C H 4+CO2⟶2C+2H 2O
Dari reaksi yang ada dapat kita pastikan bahwa dalam reformer terjadi
reaksi yang sangat kompleks. Untuk itu komposisi keluaran proses reformer akan
bervariasi tergantung dari komposisi umpan, temperatur, tekanan operasi, dan
katalis yang digunakan. Katalis yang digunakan untuk reaksi steam reforming
umumnya memiliki pusat aktif yang menggunakan logam nikel. Dan reactor
untuk reformer ini termasuk dalam jenis fixed bed reactor dengan reaksi
endothermis. Dengan gambaran proses sebagai berikut :
Gambar 2. Reactor reforming unit dengan flame area.
3. Purification & Methanasi
Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit
dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon dioksida yang telah dipisahkan
dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea.
Makalah Komunikasi Bisnis 34
Sisa Karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan
racun pada katalisator Ammonia Converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini
dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator.
Pada unit ini dibagi dalam dua bagian proses yaitu :
1.) CO2 Absorber dan CO2 Stripper
Pada unit ini menggunakan reaktor yang berjenis Packed Bed
Reactor. Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan
dioperasikan vertical serta dioperasikan secara adiabatis. Gas yang keluar
dari Low temperature shift converter dimasukkan melalui CO2 absorber
dengan menggunakan sparger dibagian menara . Kondisi absorbsi adalah
47oC hingga 80oC dan tekanan sekitar 32,2 kg/cm2 . Sistem pengambilan
CO2 menggunakan aMDea ( activated methyldiethanolamine ) dengan
konsentrasi 40 % berat. Gas yang keluar dari bagian atas absorber masuk
ke CO2 absorber overhead KO drum untuk memisahkan cairan yang
terbawa . Kelebihan gas sintesis dikirim ke fuel gas preheater. Pada
absorbsi CO2, mula-mula gas CO2 bereaksi dengan H2O .
Reaksi absorbsi CO2 dengan menggunakan aMDEA adalah sebagai berikut
: a + MDEA + H2O(l) + CO2(g) MDEAH+ + HCO3
Rich solution dari absorber bagian bawah dialirkan melalui
hydraulic turbine kemudian akan memompa larutan tersebut dari bawah
Makalah Komunikasi Bisnis 35
LP flash section melalui lean/semi lean solution exchanger ke bagian atas
stripper section . Larutan yang meninggalkan stripper section kemudian
akan dipanaskan hingga 124oC di CO2 stripper reboiler dan dengan uap
bertekanan rendah di CO2 stripper steam reboiler . CO2 dan steam dari LP
flash section didinginkan menjadi 38oC di contact cooler section. CO2
yang diperoleh memiliki kemurnian minimal 99 % volum dan kemudian
dikirim ke pabrik urea . Reaksi yang terjadi adalah kebalikan dari absorbsi
CO2 yaitu :
MDEAH+ + HCO3
- a+ MDEA + H2O(l) + CO2 (g)
2.) Pembentukkan methane (Methanator)
Pada unit ini menggunakan reaktor yang berjenis Throughwall-
Cooled Fixed Bed Reactor . Pada reaktor jenis ini konversinya secara
isothermal dan dalam prosesnya ada pendinginan. Gas keluaran metanator
dibatasi kadar CO dan CO2 maksimum 5 ppmv . Reaksi yang terjadi
adalah kebalikan dari shift converter dan reforming , reaksi dapat
dituliskan sebagai berikut:
CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)
CO2(g) + 4H2(g) CH4(g) + 2H2O(g)
Gas proses dari CO2 absorber overhead knock out drum dengan
suhu 47oC akan dipanaskan di methanator feed/effluent exchanger hingga
temperatur 310oC dan di methanator preheater hingga 316oC. Untuk aliran
Makalah Komunikasi Bisnis 36
bypass dipasang methanator effluent cooler sebagai kontrol temperatur .
Gas kemudian melewati methanator yang berisi katalis nikel sebanyak
19,8 m3 , reaksi akan berlangsung eksotermis dengan kondisi temperatur
operasi reaktor 316-345 oC . Keluaran metanator akan didinginkan hingga
82 oC dan dengan air pendingin hingga 38oC . Air yang terkondensasi
dipisahkan di syn gas compressor suction drum kemudian sejumlah kecil
gas sintesis akan direcycle ke feed gas compressor sebagai penyedia
hidrogen untuk desulfurisasi .
4. Compression Synloop & Refrigeration Unit
Gas proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan Gas
Hidrogen dan Nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai
tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi
pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga
didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai
bahan baku pembuatan urea.
Hasil/Produk pada proses diatas adalah gas amonia cair serta karbon
dioksida yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Tahap-tahap
proses Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant adalah:
Synthesis Loop
Synthesis Loop disebut juga Haber – Bosch process. Gas synthesa yang akan
masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H2/N2 yaitu
2,5 – 3 : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi
Makalah Komunikasi Bisnis 37
sekitar 177.5 kg/cm2 atau dari 60 hingga 180 bar tergantung dari design yang
digunakan, tekanan gas synthesa dinaikkan oleh syn gas kompresor dan
dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. drum dan diumpankan
ke ammonia converter dengan katalis promoted iron. Persamaan reaksi:
3H2 + N2 → 2NH3
Kandungan amoniak yang keluar dari amoniak converter adalah sebesar 12.05
- 17.2 % mol
Amoniak RefrigerantY
Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah
gas terlarut. Gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang
berfungsi untuk mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara
menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas
terlarut, sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil
panas dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari
Loop Synthesa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda
di setiap tingkatan refrigeration.
Makalah Komunikasi Bisnis 38
Berikut ini disajikan Blok Diagram sederhana proses pembuatan ammonia :
Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan amoniak di PT PUSRI.
Makalah Komunikasi Bisnis 39
Makalah Komunikasi Bisnis 40
BAB III
KESIMPULAN
1. Industri Amoniak milik PT Pupuk Sriwidjaja menggunakan reactor jenis
PBR (Packed Bed Reactor) dengan jenis katalis padat yang digunakan
pada Desulfurisasi unit adalah zinc oxide dan chloride guard dan pada
reformer menggunakan katalis yang memiliki inti yang mengandung nikel.
Sedangkan pada tahap ke-3 dibagi menjadi dua bagian yaitu absorber CO2
dengan absorbent MDEA dan proses methanasi menggunakan
Throughwall-Cooled Fixed Bed Reactor dengan katalis nikel. Kemudian
pada tahap terakhir adalah system refrigerasi yang menghasilkan amoniak
cair. Amoniak cair inilah yang kemudian digunakan sebagai bahan
pembuat pupuk urea.
2. Berdasarkan analisa kami, wetland dapat di analogikan atau dimodelkan
sebagai PFR (Plug Flow Reactor) dan dapat pula dianalogikan sebagai
CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor), tergantung kondisi lahannya.
Jika wetland terjadi aliran (flow) secara aksial, dan terjadi secara kontinue
(terus menerus) serta dalam keadaan steady state maka wetland
dianalogikan sebagai PFR. Dan jika kondisi lahannya dalam seperti danau,
maka dianalogikan sebagai CSTR. Model CSTR lebih cocok dengan
Makalah Komunikasi Bisnis 41
kondisi rawa dengan kedalaman cukup besar. Karena rawa-rawa di
Indonesia cukup dalam sehingga model CSTR lebih tepat digunakan.
Makalah Komunikasi Bisnis 42