RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
(SUB BAB 4 - 7)
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan)
Oleh :
ZULFA LUSIANA
120210102003
Kelas : B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini kemajuan teknologi semakin meningkat terutama dalam
penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu
contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan medium
perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio. Tetapi
spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis
gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang
spektrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing
gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh dan penerapan
masing-masing gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari
Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam
kelistrikan dan kemagnetan. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap
sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.
Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-
benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang
elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa
pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub
bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang
berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena
pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.
Pada makalah ini akan dibahas tentang karakteristik medan listrik dan
medan magnet, medan listrik dan medan magnet di sekitar arus listrik, teori
Maxwell tentang gelombang elektromagnetik di sekitar arus listrik dan
medan elektromagnetik extremely low frekuensi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana karakteristik medan listrik dan medan magnet ?
1.2.2 Bagaimana medan listrik dan medan magnet di sekitar arus listrik ?
1.2.3 Bagaimana teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik di
sekitar arus listrik ?
1.2.4 Bagaimana medan elektromagnetik extremely low frekuensi ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui karakteristik medan listrik dan medan magnet
1.3.2 Mengetahui medan listrik dan medan magnet di sekitar arus listrik
1.3.3 Mengetahui teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik di
sekitar arus listrik
1.3.4 Mengetahui medan elektromagnetik extremely low frekuensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik medan listrik dan medan magnet
KARAKTERISTIK
Medan Listrik Medan Magnet
1. Medan listrik berasal dari
tegangan listrik. Medan listrik
tetap dapat dihasilkan walau
tidak ada arus listrik mengalir
sehingga medan listrik tetap ada
walau listrik dalam keadaan mati
2. Kekuatan medan listrik diukur
berdasarkan satuan volt per
meter
3. Kekuatan medan listrik semakin
lemah bila semakin jauh dari
sumbernya
4. Kebanyakan material bangunan
dapat menahan listrik dalam
kekuatan tertentu
1. Medan magnet berasal dari arus
listrik
2. Kekuatannya diukur
berdasarkan satuan ampere per
meter. Namun umumnya, juga
dipakai satuam densitas flux
yaitu mikrotesla (T) atau
militesla (mt)
3. Medan magnet terjadi segera
setelah suatu alat listrik
dinyalakan
4. Kekuatan medan magnet
semakin lemah bila semakin
jauh dari sumbernya
5. Kebanyakan material tidak
memperlemah medan magnet
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan
magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu
tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik disebut
elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut
medan listrik. Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday
(1791- 867), suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke
seluruh ruangan. Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan
menggambarkan serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik pada
berbagai titik di ruang, yang disebut garis-garis gaya listrik.
Hal yang sama terjadi pada magnet. Jika sebatang magnet diletakkan
dalam suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini, yaitu pada setiap titik
dalam ruang akan terdapat medan magnetik. Medan magnet adalah ruangan di
sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain
Sama seperti medan listrik, medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk
garis-garis khayal yang disebut garis medan magnetik. Garis medan magnetik
dapat digambarkan dengan pertolongan sebuah kompas. Untuk menunjukkan
garis medan magnet yang disebabkan oleh sebuah magnet batang, dilakukan
dengan jarum kompas. Arah medan magnetik di suatu titik pada garis medan ini
ditunjukkan dengan arah garis singgung di titik tersebut.
2.2 Medan Listrik dan Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
2.2.1 Medan Listrik disekitar Arus Listrik
Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang
bermuatan listrik di mana jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan pada
daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis.
Medan Listrik sering juga di pakai istilah kuat medan listrik atau
intensitas medan listrik. Kuat medan listrik di suatu titik adalah gaya yang
diderita oleh suatu muatan percobaan yang diletakkan dititi itu dibagi oleh
besar muatan percobaan. Gaya yang diderita oleh muatan-muatan positif
percobaan q di berbagai titik akibat muatanQ dapat dijilat dalam gambar 2-1
Adanya medan gaya listrik digambarkan oleh Garis Medan Listrik (Lines
of Force) yang mempunyai sifat:
1) Garis Medan listrik keluar dari muatan positif menuju ke muatan negatif
2) Garis medan listrik antara dua muatan tidak pernah berpotongan
3) Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka garis medan listriknya rapat
dan sebaliknya.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat
digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif
memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut.
Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah
masuk ke muatan tersebut.
2.2.2 Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
2.2.2.1. Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat,
sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri
arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.
Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Cara menentukan arah perkisaran jarum yaitu :
a) Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum
magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-
ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari.
b) Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari,
arah melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di
atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-
lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat.
Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang
berpusatkan pada arus tersebut.
Cara menentukan arah medan magnet
Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari
tangan menyatakan arah medan magnet. Di sekitar kawat penghantar berarus
listrik terdapat medan magnet yang diselidiki oleh Hans Christian Oersted.
Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted, seperti yang
diperlihatkan pada gambar dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu
jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan.
Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar
sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat
digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang
kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat
kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya
segera hilang. Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik
yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik
yang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu
kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya
magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus listrik ditunjukkan
pada gambar berikut.
Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan
aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah
arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari. Konsep seperti
ini disebut kaidah tangan kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus
listrik.
2.2.2.2. Hukum Biot Savart.
Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding
dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus
dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat
jaraknya.
k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan
kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
Persamaan ini disebut hukum Ampere.
2.2.2.3. Induksi Magnetik
A. Untuk kawat lurus dan panjang
Medan magnet yang disebabkan oleh arus listrik pada kawat
lurus yang panjang adalah sedemikian sehingga garis-garis medan
merupakan lingkaran dengan kawat tersebut sebagai pusatnya Anda
mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu titik akan lebih
besar jika arus yang mengalir pada kawat lebih besar, dan bahwa medan
akan lebih kecil pada titik yang lebih jauh dari kawat. Hal ini memang
benar. Eksperimen yang diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B
pada titik didekat kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus
I pada kawat dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari kawat,
sehingga dirumuskan sebagai :
B Ir
Hubungan ini valid selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil
dari jarak ke ujung-ujung kawat (yaitu, kawat tersebut panjang).
Konstanta pembanding dinyatakan sebagai µ₀2 π
, dengan demikian
B = µ₀2 π
Ir
Nilai Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah µ0 =
4π x 10-7 T m/A.
B. Untuk kawat melingkar
1) Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar
terbuka :
a. Dititik P
Untuk sebuah lilitan :
B = µ04 π
I . r . £
a3
Untuk N buah lilitan
B = µ0 N4 π
I . r . £
a3
b. Dititik sebuah O, berarti a = r
Untuk sebuah lilitan:
B = μ0
4 π
I . £
r2
Until N buah lilitan :
B = μ0 N
4 π
I . £
r2
2) Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar
penuh
(perhatikan gambar berikut).
Gambar 1.5 : Medan magnet dipusat kawat melingkar penuh
a. dititik P
Untuk sebuah lilitan
B = μ0
2 Ia
Sin2
Untuk N buah lilitan :
B = μ0 N
2 Ia
Sin2
b. di titik O, berarti a = r dan sin = sin 90 = 1.
Untuk sebuah lilitan :
B = µ02
Ir
Untuk N buah lilitan :
B = µ0 N
2
Ir
C. Untuk Kumparan (Solenoida)
Besarnya medan magnet yang terjadi didalam kumparan sebesar :
B = 2π k. n .I (cos ∅ 1- cos 2)
B= µ0 . n
2 I (cos 1 – cos 2)
Dengan:
n = jumlah lilitan tiap satuan panjang = N£
£ = panjang kumparan
N = Jumlah lilitan Kumparan
Besar medan magnet dititik :
P di tengah-tengah sumbu kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180
B = µ0 . n . I
P di salah satu ujung kumparan, berarti φ1 = 0 dan 2 = 90 :
B = µ0 . n2 . I
D. Untuk toroida
Toroida dapat dipandang sebagai solenoida yang dilengkungkan
hingga sumbuhnya berbentuk lingkaran (perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I
Dengan
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n = N
2 πa
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida
2.3 Teori Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik Di Sekitar Arus
Listrik
Maxwell adalah salah seorang ilmuwan Fisika yang berjasa dalam
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan
gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuan-penumuan dari
berbagai fisikawan diantaranya Ampere dan Faraday. Dengan Teori Maxwel
tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan Kedua teori ini dimana
menurut Faraday”medan listrik dapat ditimbulkan dari perubahan medan
magnet”.
Sedangkan Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang
berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, yang sama halnya
dengan dengan medan magnet yang berubah terhadap waktu akan
menghasilkan akan menghasilkan medan listrik. Hal ini melengkapi teori
maxwell , yaitu hubungan yang sangat penting antara medan listrik dan medan
magnet yang dikenal dengan persamaan Maxwell.
Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik
mempersatukan pula teori Newton serta Huygesa tentang ilmu cahaya.
Menurut teori maxwell tentang gelombang elektromagnetik bahwa cahaya
adalah suatu bentuk radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dihasilkan oleh muatan yang dipercepat terdiri dari medan
magnet B dan Medan listrik E yang bergetar saling tegak lurus serta keduanya
tegak lurus arah perambatan gelombang. Sehingga gelombang
elektromagnetik temasuk gelombang transversal.
Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik, Maxwell
menghitung cepat rambat gelomabang elektromagnetik dengan persamaan
Keterangan :
C= cepat rambat gelombang elektromagnetik
μₒ = permeabilitas ruang hampa = 4π x 10-7Wb/Am
Ԑₒ = permitivitas ruang hampa = 8,85418 x 10-12C2/N m2
Dengan memasukkan harga μₒ dan Ԑₒ diatas maka di peroleh cepat
rambat gelombang elektromagnetik sebesar c= 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108
m/s.
Nilai tersebut ternyata sesuai dengan cepat rambat cahaya dalam ruang
hampa. Dengan hasil ini maka Maxwell mengatakan bahwa cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik. Seperti gelombang mekanik maka cahaya
mengalami gejala gelombang pada umumnya yaitu reflksi(pemantulan),
refraksi(pembiasan), interferensi, difraksi serta polarisasi.Dengan Teori
Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik menyimpulkan bahwa Sifat-sifat
gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat yang
bersamaan sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan
minimum pada saat yang sama dan pada tempat yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dan keduanya
tegak lurus terhadap arah rambat gelombang
3. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal
4. Mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi juga
polarisasi
5. Besar medan listrik dan medan magnet (E=cB)
6. Tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet karena
gelombang elektromagnetik tidak memiliki muatan
7. Kecepatan dalam ruang hampa sama dengan kecepatan di udara 3 x 108
m/s.
2.4 Medan Elektromagnetik Extremely Low Frekuensi
Frekuensi sangat rendah (ELF) adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan radiasi elektromagnetik (gelombang radio) dengan frekuensi 3-
300 Hz, dan panjang gelombang yang sesuai dari 100.000 sampai 1000
kilometer Dalam ilmu atmosfer., pengertian dasarnya yang biasanya diberikan
yaitu dari 3 Hz sampai 3 kHz. Dalam kaitannya dengan ilmu magnetosfer,
osilasi elektromagnetik frekuensi rendah (denyutan yang terjadi di bawah ~ 3
Hz) dianggap terletak dalam kisaran ULF, yang dengan demikian juga
didefinisikan secara berbeda dari Radio iTU band.
Gelombang radio ELF yang dihasilkan oleh petir dan gangguan alam
di medan magnet bumi, sehingga mereka menjadi subjek penelitian oleh para
ilmuwan atmosfer. Karena kesulitan membangun pemancar yang dapat
menghasilkan gelombang panjang tersebut, frekuensi ELF telah digunakan
sangat sedikit hanya dalam sistem komunikasi buatan manusia. Gelombang
ELF dapat menembus air laut hingga kedalaman beberapa ratus meter,
sehingga AS dan militer Rusia telah menggunakan fasilitas ELF transmisi
untuk berkomunikasi dengan kapal selam mereka terendam. Frekuensi arus
bolak-balik yang mengalir di jaringan listrik listrik, 50 atau 60 Hz, ini
termasuk dalam pita frekuensi, dan jaringan listrik merupakan sumber yang
tidak disengaja dari radiasi ELF.
ELF merupakan frekuensi subradio. Beberapa rekan medis review
jurnal artikel lihat ELF dalam konteks "frekuensi sangat rendah (ELF) medan
magnet (MF)" dengan frekuensi 50 Hz dan 50-80 Hz. Instansi pemerintah
Amerika, seperti NASA, menggambarkan ELF sebagai non-pengion radiasi
dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah menggunakan ELF untuk merujuk pada konsep "frekuensi sangat rendah
(ELF) medan listrik dan magnetik (EMF) " dan juga disebut" ELF listrik dan
medan magnet dalam rentang frekuensi> 0 sampai 100.000 Hz (100 kHz) ".
WHO juga menyatakan bahwa pada frekuensi antara 0 dan 300 Hz, "adalah
panjang gelombang di udara yang sangat lama (6000 km pada 50 Hz dan 5000
km pada 60 Hz), dan, dalam situasi praktis, medan listrik dan magnetik
bertindak independen satu sama lain dan diukur secara terpisah."
ELF digunakan oelh angkatan laut Amerika Serikat
untuk berkomunikasi dengan kapal selam di bawah permukaan air.
Karena konduktivitas listrik air garam, kapal selam dilindungi dari sebagian
besar komunikasi elektromagnetik. Namun sinyal pada ELF bisa menembus
lebih dalam. Tingkat transmisi data yang rendah setingkat beberapa karakter
per menit, membatasi penggunaannya sebagai saluran komunikasi. Umumnya
sinyal ELF dipakai untuk memerintahkan kapal selam agar pergi ke
kedalaman periskop dan mengawali beberapa bentuk kontak lainnya.
Salah satu kesulitanyang ditunjukkan saat penyiaran pada jarak
frekuensi ELF ialah ukuran antena. Untuk mengirimkan pesan internasional
menggunakan frekuensi ELF, memerlukan antena yang amat besar. Amerika
serikat memelihara dua tempat yaitu di Hutan Nasional Wisconsin dan Hutan
Negeri Escanaba, Michigan. Kedua tempat itu menggunakan kawat
listrik panjang sebagai antena, dalam banyak untaian sepanjang dari 14 sampai
28 mil (22,5 sampai 45 kilometer). Karena antena yang tidak efisien,
dibutuhkan sejumlah besar tenaga listrik untuk mengoperasikan sistem ELF.
Extremely Low Frequency (ELF) adalah frekuensi subradio yang
sangat rendah. Berikut ini beberapa karakteristik medan elektromagnetik
Extremely Low Frequency (ELF).
1. Instansi Pemerintah Amerika, seperti NASA menggambarkan ELF
dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz. WHO menyatakan bahwa pada
frekuensi antara 0 dan 300 Hz, adalah panjang gelombang di udara yang
sangat lama (6000 km pada 50 Hz dan 5000 km pada 60 Hz).
2. Dalam situasi praktis, medan listrik dan magnetik bertindak independen
satu sama lain dan diukur secara terpisah.
3. Instansi pemerintah Amerika, seperti NASA, menggambarkan ELF
sebagai non-pengion radiasi dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz.
Radiasi non-pengion (Non-ionizing radiation) : Radiasi elektromagnetik
dengan energi yang tidak cukup untuk ionisasi, misal radiasi infra merah,
radiasi gelombang mikro dan gelombang radio.
4. Secara alami, gelombang ELF terciptakan di Bumi, beresonansi di daerah
antara ionosfer dan permukaan. ELF diprakarsai oleh sambaran petir
yang membuat elektron di atmosfer berosilasi.
5. Medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan listrik
digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi
kemampuan memindahkan energi sangat kecil
6. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah tidak
mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek
medan elektromagnet gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi
yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler.
7. Gelombang ELF dapat menembus air laut hingga kedalaman beberapa
ratus meter, pemanfaatn frekuensi ELF masih sangat sedikit dalam sistem
komunikasi buatan manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan
magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari
satu tempat ke tempat yang lain. Benda yang bermuatan listrik dikelilingi
sebuah daerah yang disebut medan listrik. Medan magnet adalah ruangan di
sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet
lain
Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan yang dapat
mempengaruhi posisi magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang
dari posisi normalnya bila dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini
pertama kali dilakukan oleh Oersted pada tahun 1820. Untuk melihat model
percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah. Berdasarkan percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa arus listrik (muatan yang bergerak) dapat menimbulkan
medan magnetik.
Menurut teori maxwell tentang gelombang elektromagnetik bahwa
cahaya adalah suatu bentuk radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dihasilkan oleh muatan yang dipercepat terdiri dari medan
magnet B dan Medan listrik E yang bergetar saling tegak lurus serta keduanya
tegak lurus arah perambatan gelombang. Sehingga gelombang
elektromagnetik temasuk gelombang transversal.
Frekuensi sangat rendah (ELF) adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan radiasi elektromagnetik (gelombang radio) dengan frekuensi 3-
300 Hz, dan panjang gelombang yang sesuai dari 100.000 sampai 1000
kilometer. Dalam ilmu atmosfer, pengertian dasarnya yang biasanya diberikan
yaitu dari 3 Hz sampai 3 kHz. Dalam kaitannya dengan ilmu magnetosfer,
osilasi elektromagnetik frekuensi rendah (denyutan yang terjadi di bawah ~ 3
Hz) dianggap terletak dalam kisaran ULF, yang dengan demikian juga
didefinisikan secara berbeda dari Radio iTU band.
3.2 Saran
Untuk para pembaca sebaiknya menambah referensi yang dapat
dipertanggung jawabkan dan pemerintah harus selalu memantau atau
mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari dunia pendidikan Negara bisa
maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur, bila pendidikan
sudah disalah gunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Teori Maxwell Gelombang Elektromagnetik.
http://www.pustakasekolah.com/2013/08/teori-maxwell-gelombang-
elektromagnetik.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]
Anonim. 2014. Medan Elektromagnetik Exstremely Law Frekuency.
http://www.rumus-fisika.com/2014/03/medan-elektromagnetik-
exstremely-law-frekuency.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]
Garda. 2012. Pengertian Gelombang Elektromagnetik. http://garda-
pengetahuan.blogspot.com/2013/10/pengertian-gelombang-
elektromagnetik.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]
Hendra, Rahmatullah. 2010. Pengaruh Gelombang Elektromagnetik Frekuensi
Ekstrim Rendah.http:// eprints.uns.ac.id/10649/ . [diakses pada tanggal 29
September 2014]
Kholiedh. 2013. Pengaruh Radiasi Hp Terhadap Kesehatan.
http://kholiedh.heck.in/2013/04/pengaruh-radiasi-hp-terhadap-kesehatan-
r.xhtml . [diakses pada tanggal 29 September 2014]
Lala,Brigitta. 2013. Gelombang elektromagnetik.
http://brigittalala.wordpress.com. [diakses pada tanggal 29 September
2014]
Lapan. Radiasi UV. http://komposisi.sains.lapan.go.id/htm/radiasiuv.htm. [diakses
pada tanggal 29 September 2014]
Marmono. 2014. Karakteristik dan Aplikasi Gelombang Elektromagnetik.
http://www.rumus-fisika.com/2014/03/karakteristik-dan-aplikasi-
gelombang-elektromagnetik.html . [diakses pada tanggal 29 September
2014]
Mayaerna. 2013. Karakteristik Medan Listrik dan Medan Magnet.
http://mayaerna.blogspot.com/2013/05/karakteristik-medan-listrik-dan-
medan-magnet.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]
Santos. 2011. Pengaruh negative radiasi.
http://santozsandora.blogspot.com/2011/01/pengaruh-negatif-radiasi-gem-
hp.html. [diakses pada tanggal 29 September 2014]