Download - RANCANGAN PJM Desa Pagerwangi 2011
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKemiskinan adalah sebuah permasalahan yang kompleks, dan perlu
adanya kebersamaan dan kerjasama dari semua unsur dalam upaya
penanggulangan Kemiskinan. Salah satu usaha untuk menurunkan angka
kemiskinan adalah adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan yang merupakan program pemerintah pusat untuk
menanggulangi kemiskinan yang terjadi di perkotaan, Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP), bukan
sekedar proyek penyaluran dana bantuan saja, melainkan sebagai
program pemberdayaan masyarakat, sarat dengan pendidikan dan
penyadaran kritis agar pada akhirnya masyarakat mampu memenuhi
kepentingan bersama serta menanggulangi masalah kemiskinan di
wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan. Agar kegiatan tersebut
dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan
Program Penanggulangan Kemiskinan.
Melalui musyawarah, masyarakat mencoba menggali dan mencari potensi
dan akar penyebab kemiskinan yang terjadi di desa Pagerwangi, setelah
itu permasalahan dan potensi diinventarisir melalui sebuah tahapan yang
ada di Program PNPM MP yaitu tahapan atau siklus pemetaan swadaya.
Berawal dari data yang tergali di dalam pemetaaan swadaya maka
diperlukan adanya sebuah dokumen yang merangkum dan merekam
semua persoalan kemiskinan dan potensi yang terjadi di Desa
Pagerwangi, maka melalui PJM Pronangkis masyarakat mencoba
mendokumentasikan dan merumuskan persoalan kemiskinan dan
pemecahan masalahnya.
Perencanaan kawasan perkotaan atau bagian-bagian wilayah kota dalam
pengembangannya seringkali terlepas dari pembentukan kawasan yang
nyaman dengan tata nilai yang sepadan. Diperkirakan, pembangunan
yang ada sekarang ini lebih bertumpu pada hasil perencanaan dua
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
dimensi yang masih berskala makro dan belum menyentuh pada
substansi kompleksitas pelaksanaan dan konsepsi di tingkat yang lebih
detail. Perencanaan kota secara fisik (physical urban planning) yang
kurang mempertimbangkan unsur dinamika di tingkat local yang sarat
dengan kompleksitas substansi social, ekonomi dan budaya, cenderung
memunculkan bentuk kawasan perkotaan yang semrawut.
Kemiskinan adalah sebuah permasalahan yang kompleks, dan perlu
adanya kebersamaan dan kerjasama dari semua unsur dalam upaya
penanggulangan Kemiskinan. Salah satu usaha untuk menurunkan angka
kemiskinan adalah adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan yang merupakan program pemerintah pusat untuk
menanggulangi kemiskanan yang terjadi di perkotaan, Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP), bukan
sekedar proyek penyaluran dana bantuan saja, melainkan sebagai proyek
pemberdayaan masyarakat, sarat dengan pendidikan dan penyadaran
kritis agar pada akhirnya masyarakat mampu memenuhi kepentingan
bersama serta menanggulangi masalah kemiskinan di wilayahnya secara
mandiri dan berkelanjutan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan penyusunan
Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan.
Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan
(PJM Pronangkis) adalah serangkaian kegiatan musyawarah warga untuk
menyusun Pronangkis di tingkat desa berdasarkan hasil pemetaan
swadaya. Perencanaan ini merupakan salah satu kunci dalam
pelaksanaan PNPM MP dalam rangka menerapkan pembangunan yang
berbasis kebutuhan riil masyarakat yang dilandasi oleh peran dan
partipasi dari seluruh unsure masyarakat yang ada di Desa Pagerwangi.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
1.2 Sasaran.1. Sasaran PJM PRONANGKIS adalah semua lapisan masyarakat
yang dengan kesadaran kritisnya berkeinginan untuk berpartisipasi
dalam proses perencanaan PJM PRONANGKIS tersebut
2. Secara spesifik, sasaran pemanfaat yang tersusun dalam PJM
PRONANGKIS ini adalah masyarakat miskin yang berada di
wilayah desa Pagerwangi
1.3 Ruang LingkupRuang lingkup kegiatan dalam penyusunan PJM Pronangkis ini di
batasi oleh wilayah, materi dan waktu.
1. Wilayah kegiatan adalah Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 14 RW dan 68 RT.
2. Materi yang disampaikan adalah hasil penyusunan PJM yang
berdasarkan data-data hasil kajian Pemetaan Swadaya yang
dilakukan oleh relawanPNPM MP di setiap RW di wilayah Desa
Pagerwangidan mengacu kepada 8 indikator MDG’s.
3. Waktu yang direncanakan adalah 3 tahun, yaitu dimulai dari tahun
2012.
4. Arah dari PJM Pronangkis ini agar dijadikan acuan dalam
penanggulangan kemiskinan yang ada di desa
PagerwangiPagerwangi, yang ditinjau dari berbagai dimensi
kemiskinan, sehingga kemiskinan yang ada di Desa Pagerwangi
dapat diatasi dari berbagai dimensi, terutama dimensi yang
berhubungan dengan MDG’s dan IPM
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
1. 4 PrinsipPrinsip pelaksanaan penyusunan PJM Pronangkis ini berdasarkan
prinsip PNPM MP, yaitu :
a. Demokrasi,
b. Partisipasi,
c. Transparansi dan akuntabilitas,
d. Desentralisasi.
e. Kebersamaan.
1.5 KedudukanPJM Pronangkis adalah perencanaan partisipatif warga untuk
mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, baik jangka
pendek selama satu tahun maupun jangka menengah selama 3 tahun.
Program dikembangkan berdasarkan kepada visi (cita – cita) warga
mengenai masa depan kelurahan / desa di masa yang akan datang sesuai
dengan potensi yang ada serta memecahkan permasalahan yang sudah
dikaji dalam siklus pemetaan swadaya.
PJM Desa adalah program yang telah direncanakan untuk mencapai
harapan yang ingin dicapai dari berbagai aspek pembangunan, seperti
aspek: aspek kesehatan, pendidikan, sosial budaya, prasarana dan
sarana sosial ekonomi, serta ekonomi produktif masyarakat desa.
PJM Desa adalah rencana pembangunan jangka menengah desa yang
disusun oleh masyarakat untuk jangka waktu pelaksanaan lima tahun.
Rencana pembangunan ini dilaksanakan dengan memperhatikan
kemampuan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya pembangunan
yang ada guna menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat.
Dalam PJM desa dirumuskan prioritas – prioritas pembangunan agar
mimpi tersebut tercapai. Yang menjadi prioritas pembangunan desa,
seharusnya salah satu prioritasnya adalah penanggulangan kemiskinan,
karena ditingkat nasional penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas
utama, sehingga perlu ada perhatian khusus terhadap penanggulangan
kemiskinan.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
PJM Pronangkis merupakan perencanaan masyarakat untuk
menanggulangi kemiskinan, sehingga PJM Pronangkis merupakan bagian
dari RPJM Desa yang lebih fokus di dalam penanggulangan
kemiskinannya
1.6 Proses Penyusunan PJM PRONANGKISDalam pelaksanaannya, proses penyusunan PJM adalah :
1. Penyusunan Tim PP ( Perencanaan Partisipatif )
2. Sebagai referensi digunakan hasil pemetaan swadaya PS yang telah
dilakukan oleh tim pemetaan swadaya, dan telah dibahas dalam
serangkaian rembug warga.
3. Identifikasi dan perumusan masalah, analisis permasalahan dan
penyusunan rencana kegiatan, melalui rembug-rembug warga di
tingkat RW.
4. Setelah perumusan tersebut selesai, selanjutnya dilakukan kegiatan
konsultasi program PJM PRONANGKIS dengan Program Desa. Dan
dilanjutkan dengan proses penentuan prioritas kegiatan dari seluruh
kegiatan yang ada.
5. Pelaksanaan bazzar PJM PRONANGKIS.
6. Pelaksanaan Lokakarya tingkat Desa.
7. Hasil lokakarya tingkat desa (PJM pronangkis) tersebut
disosialisasikan (uji publik) kepada seluruh masyarakat yang ada di
desa. Apabila dalam uji publik tersebut terdapat perubahan maka
akan dilakukan revisi untuk menyempurnakan PJM PRONANGKIS
8. Konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait.
9. Penyebarluasan hasil PJM Pronangkis kepada masyarakat dan pihak
terkait.
10.Membuat rencana kerja dalam rangka menginformasikan rogram
kegiatan yang ada di PJM Pronangkis
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
1.7 Sistematika Penyusunan PJM PRONANGKIS.Berdasarkan petunjuk dalam pedoman penyusunan PJM Pronagkis
pada Prgoram Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) maka kami
menyusun PJM PRONANGKIS ini mengikuti sistematika tersebut dan
sistematika pembahasannya sebagai berikut ;
BAB I PendahuluanDi dalam Bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan, saran, Ruang
lingkup, kedudukan, proses penyusunan PJM Pronangkis dan sistematika
pembahasan
BAB II. Gambaran Umum DesaDengan sistematis dalam Bab II diuraikan tentang visi dan misi, batas
administrasi desa, kondisi fisik desa, kondisi kependudukan, kondisi
sarana dan prasarana di wilayah Desa Pagerwangi
BAB III.Kondisi Kemiskinan DesaDijelaskan dalam Bab III mengenai kriteria kemiskinan dan penyebab
kemiskinan di desa Pagerwangi, kondisi kemiskinan menurut Sumber
Daya Manusia, kondisi kemiskinan menurut kesehatan, dan kondisi
kemiskinan menurut lingkungan.
BAB IV. Permasalahan dan PotensiPada bab IV menjelaskan tentang keadaan permasalahan dan potensi
warga masyarkat di Desa Pagerwangi.
BAB V. Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan
Perencanaan Jangka Menengah (PJM) dan Rencana Tahunan
merupakan acuan langkah kerja BKM, masyarakat; serta kelompok yang
peduli di desa Pagerwangiagar dalam setiap pelaksanaan kegiatan
terhadap persoalan kemiskinan dapat selaras, sejalan dan terarah. Untuk
keselarasan program tersebut, maka diperlukan:
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
- Musyawarah BKM, BPD, LKMD, Aparat Desa, PKK, Kader
Posyandu, Karang Taruna dan Masyarakat
- Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta aturan main
(termasuk sanksi) secara demokratis dan partisipatif.
- Menetapkan skala prioritas, berazaskan manfaat yang akan
diperoleh dan mensosialisasikan PJM Pronangkis kepada seluruh
warga desa.
BAB VI. Monitoring dan EvaluasiMekanisme monitoring yang diharapkan dan tujuan evaluasi akan
diuraikan dalam Bab ini sehingga dalam menjalankan Perencanaan
Jangka Menengah Pronangkis ini akan didapatkan apa saja diperlukan
dan harus ada dalam pengawasan ( monitoring ) dan evaluasi, dan apa
saja tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan dan perencanaan tersebut.
BAB VII. PenutupBab ini merupakan kesimpulan dan rekomendasi terhadap semua pihak
yang terkait dalam penyusunan PJM ini, baik dari unsur Pemerintah
maupun Swasta atau para Donatur, sehingga semua rencana yang
disusun dapat terlaksana.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
BAB IIGAMBARAN UMUM DESA PAGERWANGI
2.1 Visi dan MisiPenanggulangan Kemiskinan merupakan suatu momentum perubahan
yang diharapkan dapat merubah atau meningkatkan taraf ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan, sehingga mencapai apa yang dicita-citakan
oleh masyarkat, yaitu kesejahteraan. Dalam Penanggulangan kemiskinan
perlu adanya sinergi, kerjasama dan dorongan dari semua unsur
masyarkat.
Penanggulangan kemiskinan tidak hanya membantu warga miskin
memfasilitasi untuk mendapatkan bantuan, tapi yang lebih penting adalah
pemberdayaan bagi mereka, Perencanaan jangka menengah merupakan
rencana program penanggulangan kemiskinan di Desa Pagerwangi yang
disusun untuk rentang waktu 3 tahun (2012 – 2014) adapun acuan dari
penyusunan rencana tersebut yaitu berdasarkan hasil kajian Pemetaan
Swadaya tahun 2011.
Dalam penyusunan Perencanaan Jangka Menengah (PJM), maka kita
perlu merumuskan Visi, Misi serta tujuan yang ingin dicapai dalam
pencapaian penanggulangan kemiskinan.
Visi merupakan suatu cita-cita atau harapan yang ingin dicapai dalam
sebuah organisasi/lembaga, sehingga dengan adanya visi tersebut dapat
meningkatkan pencapaian dari tujuan penyusunan PJM Desa
Pagerwangi. Dalam penyusunan Perencanaan Jangka Menengah (PJM)
Desa Pagerwangi, Visinya adalah:
”Menjadikan Pagerwangi Desa Yang Sehat, Dengan Sanitasi Dan
Infrastruktur Yang Tertata, Pendapatan Warga Miskin Naik 10 % serta
menaikan tingkat lulusan SMP 100% ditahun 2014”
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Misi merupakan sarana atau alat dalam pencapaian visi, sehingga dalam
Perencanan Jangka Menengah (PJM) misinya Adalah :
1. Membangun sarana
infrastruktur yang terintegrasi dengan sanitasi dan Kesehatan
lingkungan
2. Meningkatkan pendapatan
masyarakat terutama buruh tani, dan buruh ternak, melalui bantuan
guliran sapi, dan pengolahan limbah kohe sapi menjadi pupuk organik.
3. Pengembangan potensi
ekonomi lokal menjadi produk unggulan
4. Peningkatan pendapatan
Warga melalui pemberdayaan dan perguliran Dan bergulir.
5. Melakukan pelatihan –
pelatihan pasca panen, dan pelatihan keterampilan pengolahan
potensi lokal menjadi bernilai jual yang tinggi.
6. Membangun Sarana
Pendidikan yang terintegrasi dengan potensi Lokal.
7. Pengelolaan Limbah
Rumah Tangga dan sampah menjadi produk yag bernilai jual
8. menumbuhkembangkan
sikap kepedulian, untuk bekerjasama demi kebaikan dan kepentingan
bersama.
9. Membangun masyarakat
dengan menyatukan konsep Tridaya.
2.2 TujuanPenyusunan Perencanaan Program Jangka Menengah Program
Penanggulangan kemiskinan adalah :
1. Masyarakat mampu mengidentifikasi permasalahan, potensi
dan menyusun usulan rencana kegiatan atau program sesuai
dengan kebutuhan riilnya,
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
2. Masyarakat desa secara bersama-sama menentukan arah dan
tujuan kegiatan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
3. Masyarakat terbiasa membuat perencanaan kegiatan dalam
penanggulangan kemiskinan dan melakukan pengkajian tiap
tahunnya.
4. Masyarakat menyadari bahwa pembangunan harus dilakukan
secara berkelanjutan dan mandiri, sehingga rencana kegiatan
yang disusun dalam PJM Pronangkis ini menjadi program desa
dalam upaya penyelesaian masalah kemiskinan.
5. Membangun modal sosial yang sudah ada pada masyarakat.
6. Meningkatkan fungsi dan peran pemerintah serta lembaga
kemasyarakatan dalam menyelesaikan permasalahan -
permasalahan kemiskinan melalui koordinasi berbagai pihak.
Sebagai bagian dari proses kegiatan P2KP, tahap akhir yang difokuskan
untuk membangun transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat
madani, dilakukan melalui intervensi untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam pengembangan kualitas lingkungan permukiman yang
berkelanjutan diwilayahnya. Dalam hal ini melalui kegiatan penyusunan
rencana Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
(Neighbourhood Development).
Desa Pagerwangi mempunyai luas 415.534 ha, dimana sebagian besar
pemanfaatan lahannya adalah untuk tanah darat, dan pertanian.
Sebagai cerminan dari kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Desa
Pagerwangi terdapat beberapa kawasan yang berpotensi ekonomi dan
kawasan permukiman yang terlihat tidak teratur dan semrawut
dikarenakan tidak ada keselarasan dan keserasian antara pemanfaatan
ruang dan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Dengan melihat kondisi tersebut di atas, maka pembentukan kawasan
yang nyaman dengan tata nilai yang sepadan sangat didambakan oleh
masyarakat Desa Pagerwangi. Adanya LKM sebagai lembaga
masyarakat dapat dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat/komunitas
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
dan perangkat kelurahan untuk berperan aktif dalam merumuskan
rencana pembangunan dan pengelolaan kegiatan pembangunan di
lingkungannya, dalam bentuk penataan bangunan dan lingkungan secara
mandiri dan bersinergi dengan pihak terkait lainnya, khususnya dengan
Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten, swasta dan kelompok
peduli lainnya.
2. 3 Kondisi Fisik dan Batas Administrasi Desa
gambar 1. Peta Desa Pagerwangi
Letak geografis Desa Pagerwangi berada dalam kawasan Bandung
bagian utara, dengan kondisi geografis pegunungan, serta ketinggian
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
1.442 mdl (meter diatas permukaan laut), dengan luas wilayah 415,534
ha. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan Desa Pagerwangi
merupakan bagian dari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Berikut ini merupakan batas geografis Desa Pagerwangi:
Sebelah utara : Desa Kayu Ambon Kecamatan Lembang
Sebelah timur : Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang
Sebelah selatan : Kelurahan Ciumbuleuit Kodya Bandung
Sebelah barat : Desa Wangunsari Kecamatan Lembang
Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tingkat desa, wilayah adimistrasi
desa Pagerwangi dibagi kedalam 14 RW dan 68 RT, dengan Rincian
wilayah sebagai berikut
Tabel. 2.1 Pembagian Wilayah Adimistrasi Desa Pagerwangi
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
RW Wilayah RW Jumlah RT01 Kampung Bukanagara 6
02 Kampung Bukanagara 6
03 Kampung Sukatinggal 4
04 Kampung Sukanagara 9
05 Kampung Barulaksana 4
06 Kampung Sukasirna 6
07 Kampung Pagermaneuh 6
08 Kampung Pagersari 4
09 Kampung Sukamukti 5
10 Kampung Babakan Bandung 3
11 Kampung Tugu Laksana 4
12 Kampung Sukasari 5
13 Kampung Tugu Laksana 4
14 Kampung Pasir Handap 3
2.4 Kondisi Kependudukan2.4.1 Jumlah Penduduk Desa
Jumlah Penduduk Desa Pagerwangi berdasarkan data monografi
desa tahun 2011 adalah sebanyak 8.556 orang dengan jumlah penduduk
laki-laki 4.222 orang, perempuan 4.334 orang. Apabila dilihat dari luas
wilayah maka jumlah penduduk Desa Pagerwangi termasuk dalam
kategori sedang, dan jumlah Kepala Keluarganya adalah 2.592 Kepala
keluarga. Berdasarkan hasil Pemetaan Swadaya 2011 ( data PS 2011), di
Desa Pagerwangi terdapat 693 Kepala Keluarga miskin, atau sekitar
26,63 % dari jumlah penduduk adalah keluarga miskin.
Tabel. 2.2
Jumlah Penduduk
Sumber :
Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011 dan Data PS 2011
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Jumlah Penduduk 8.556 Orang
Laki-laki 4.222 Orang
Perempuan 4.334 Orang
Jumlah Kepala Keluarga 2.592 KK
Jumlah Kepala Keluarga Miskin 642 KK
Data PS 2011
Gambar 2. Peta Desa Sebaran Warga Miskin Pagerwangi
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Tabel. 2.3
Jumlah Penduduk Per RW
RW JUMLAH
1 870
2 782
3 492
4 1.203
5 641
6 676
7 645
8 666
9 521
10 354
11 451
12 433
13 504
14 318
JUMLAH 8.556
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
dasarkan tabel 2.3, Jumlah penduduk terbanyak tersebar di RW 4
sebanyak 1.203 orang dan jumlah penduduk tersedikit berada di wilayah
RW 14 sebanyak 318 orang. Rata-rata jumlah penduduk Desa
Pagerwangi adalah 611 orang, dengan range atau selisih jumlah
penduduk terbesar dan terkecil sebesar 885 orang.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Gambar 3. Peta Desa Kepadatan Penduduk
Berdasarkan peta di atas penduduk terbanyak tersebar di RW 4, RW 01
dan RW 02, sedangkan wilayah lainnya dalam proporsi kepadatan
penduduk yang masih sedang, dibandingkan dengan luas wilayah ketiga
wilayah tersebut megalami pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
penataan pemukiman dibutuhkan untuk menyelaraskan jumlah penduduk
dengan pemukiman dan tata ruang yang ada.
2.4.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis KelaminTabel 2.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No RW Laki-laki Perempuan1 1 429 441
2 2 365 417
3 3 248 244
4 4 609 544
5 5 330 311
6 6 349 327
7 7 324 321
8 8 345 321
9 9 262 259
10 10 164 190
11 11 201 250
12 12 197 236
13 13 253 251
14 14 146 172
Jumlah 4.222 4.334
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
Tabel. 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis KELAMIN
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Dari diagram tersebut dapat kita lihat bahwa mayoritas penduduk Desa
Pagerwangi berdasarkan data monografi Desa tahun 2011 adalah
perempuan dengan jumlah 4.334 dari total penduduk 8.556 orang.
2.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata PencaharianTabel. 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
PEKERJAAN JUMLAH
Buruh Tani 1.787
Buruh 1.327
Petani 1.126
Peternak 845
Pedagang 846
TNI/POLRI 18
PNS 225
Montir 152
Kary Swasta 862
Jasa 724
Dokter 2
Bidan 3
Pengangguran 639
JUMLAH 8556
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Berdasarkan diagram bahwa 20.88% atau sebanyak 1.787 orang
penduduk Desa Pagerwangi merupakan buruh tani, dan hanya sedikit
sekali pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian.
2.4.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok UmurSecara terperinci jumlah penduduk desa Pagerwangi menurut kelompok
umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel. 2.6 :
Tabel. 2.6Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Usia L P Jmlh
0 – 05 480 546 1026
06 – 13 798 865 1663
14 – 20 521 606 1127
21 – 30 824 805 1629
31 – 80 1599 1512 3111
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
2.4.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat PendidikanPotensi Jumlah penduduk desa Pagerwangi yang memperoleh pendidikan
dari tingkat pendidikan anak usia dini (TK) sampai perguruan tinggi
disajikan dalam Tabel 2.7 berikut ini:
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Buruh Tani23%
Buruh16%
Petani15%
Jasa 10%
Kary Swasta13%
TNI/POLRI0%
PNS 2%
Dokter0%
Bidan0%
Pedagang10%
Montir 2%
Caddy2%
Pengangguran7% Buruh Tani
BuruhPetaniPeternakPedagangTNI/POLRI
PNS Montir Kary Swasta
Jasa DokterBidanPengangguran
Tabel. 2.7Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 482
2 Sekolah Dasar 2.216
3 SLTP 1.121
4 SLTA 632
5 Perguruan Tinggi 78
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa 49 % Penduduk Desa
Pagerwangi berpendidikan Sekolah Dasar, dan 1,7 % mengenyam
bangku perguruan tinggi, hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan
Desa Pagerwangi masih dalam kondisi rendah.
2.5 Kondisi SaranaKondisi sarana merupakan faktor yang penting dalam suatu perencanaan
pembangunan karena itu perlu diperhatikan kondisi dan potensinya,
sehingga menjadikannya sumber daya yang penting. Beberapa sarana
yang cukup penting dalam penanggulangan persoalan kemiskinan sudah
tersedia di Pagerwangi, namun belum semuanya terpenuhi.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
2.5.1. Sarana PerumahanTabel 2.8 Kondisi Rumah
Jenis rumah Jumlah
Rumah Permanen 2.6658
Semi Permanen 468
Tidak permanen 316
Tidak Layak 184
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
2.5.2. Sarana EkonomiTabel 2.9 Sarana Ekonomi
Jenis Usaha JumlahPabrik / Swasta 2
Home Industri 421
Koperasi 1
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
Potensi home industri di Pagerwangi diantaranya : tanaman hias, bunga,
bengkel, las, packing sayuran dan makanan ringan (rangining, ranginang,
opak).
2.5.3 Sarana PendidikanSarana penting dalam peningkatan sumberdaya manusia baik dari tingkat
dasar maupun tingkat atas terlihat seperti pada Tabel 2.11
Tabel 2.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
10 Sarana Pendidikan Tersedia
No Jenis Sekolah Jumlah Kondisi
1 PAUD 3 Cukup
2 TK/TKA 3 Baik
3 TPA 18 Baik
4 SD 4 Baik
5. SMP 2 Cukup
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
2.5.4 Sarana KesehatanTabel 2.11
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan Jumlah
Posyandu 14
Bidan desa 1
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
2.6 Kondisi PrasaranaKondisi prasarana pendukung pergerakan sendi-sendi perekonomian
serta sarana lainnya yang ada di desa Pagerwangi cukup tersedia namun
dibeberapa bidang kondisi prasarana tersebut belum lengkap dan kurang
terawat.
2.6.1 Prasarana Air Bersih Mayoritas warga Desa Pagerwangi untuk memenuhi kebutuhan air
bersih, yaitu dengan memanfaatkan sumur gali, pemanfaatan sumur gali
dikarenakan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Berdasarkan data
monografi desa 2008, prasarana air bersih tergambar dalam tabel 2.12
Tabel 2.12
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Prasarana Air Bersih
Jenis Prasarana Air Bersih Jumlah Kondisi
Sumur Pompa
Sumur Gali
Mata Air
Pipa
126
626
29
321
Kurang layak
Layak pakai
Kurang Layak
Layak
Sumber : Monografi Desa Pagerwangi tahun 2011
Tabel 2.13Prasarana kirmir & Gorong-gorong
Sarana Jumlah
Gorong gorong 3600 m
Kirmir Selokan 5505
2.6.2 Prasarana MCKPrasarana MCK yang dimiliki Desa Pagerwangi sebanyak 19 unit, MCK
sebanyak 5 unit dan jamban sebanyak 14 unit. Perbedaan MCK dan
jamban ialah perbedaan kualitas diantara keduanya. Jamban cenderung
seadanya dibandingkan dengan MCK.
Tabel 2.14Prasarana MCK dan Jamban Umum
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Sumur gali 57%
Mata Air 3%
PDAM 29%
Sumur Pompa 11% Sumur Pompa
Sumur Gali Mata Air
PDAM
Sarana Jumlah Kondisi
MCK 5 Kurang Layak
Jamban Umum 14 Kurang Layak
2.6.3 Prasarana Jaringan JalanJalan Desa : 16 Km
Jalan Gang : 25 Km
2.6.4 Prasarana Jaringan ListrikListrik : ( 100 %)
Jaringan listrik sudah sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat Desa
Pagerwangi, sekitar 100% dari warga masyarakat sudah tersentuh listrik.
2.6.5 Prasarana PersampahanTPS : 3 Unit
TPA : Tidak ada
Bak Sampah Sementara : Tidak ada
Minimnya sarana TPS di Desa Pagerwangi merupakan kondisi yang
memprihatinkan. Masyarakat lebih memilih untuk membuang sampah ke
selokan, kebun, sawah atau areal kosong.
2.7 Permasalahan Dan Potensi
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Permasalahan adalah sebuah kondisi kontradiktif antara harapan dan
kenyataan, dengan adanya permasalahan diharapkan adanya perubahan
dan perubahan itu dimulai dari kepedulian. Kepedulian menjadi mahal
ketika rasa sosial diantara warga masyarakat sudah luntur.
Penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah seseorang, keluarga
atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau
gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak
dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara
memadai dan wajar.
Permasalahan kemiskinan akan mempengaruhi terhadap seluruh aspek
kehidupan, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan.
Kondisi ini disebabkan oleh terbatasnya pemenuhan kebutuhan secara
mendasar dalam masyarakat yang mayoritas miskin.
Berdasarkan Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, melalui kegiatan transek
Lingkungan dan Wawancara Semi Terstruktur ( WST), maka dapat dilihat
bahwa Permasalahan yang muncul di Desa Pagerwangi adalah :
a. Permasalahan Bidang Lingkungan1. Sanitasi / Kesehatan Lingkungan yang masih rendah
2. Masih belum memadainya Saran Jalan sebagai akses transportasi,
terutama jalan di wilayah pemukiman
3. Adanya Daerah / Kawasan Rawan Bahaya Longsor
4. Drainase belum tertata dengan baik
5.
Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang kompleks, kepedulian
dan kesadaran warga menjadi faktor penentu dalam mengatasi
permasalahan sampah. Hampir di seluruh wilayah Desa Pagerwangi
masalah sampah menjadi permasalahan yang umum, hal ini dikarenakan
tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial adalah semua hal yang
berharga yang dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan,
mendukung, atau memperkuat usaha kesejahteraan sosial. Potensi ini
dapat berasal atau bersifat manusiawi, sosial dan alam.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena akan
memperlancar proses pembangunan juga meningkatkan produktivitas.
Dalam Gambar di bawah ini disajikan, mengenai potensi-potensi yang ada di Desa
Pagerwangi.
Potensi Peternakan Potensi Peternakan
Potensi Tanaman Hias Potensi Tanaman Hias
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Potensi Home Industri Potensi Home
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Potensi Pertanian Potensi Pertanian
Gambar 9. Potensi Ekonomi Desa Pagerwangi
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Gambar 10.
Potensi Pengembangan Kawasan Ekonomi Desa Pagerwangi
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
BAB IIIKONDISI KEMISKINAN DESA PAGERWANGI
3.1 Kriteria Kemiskinan dan Penyebab Kemiskinan Desa Pagerwangi
Keadaan kemiskinan di Desa Pagerwangi dapat dikelompokan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan berbagai aspek seperti jenis pekerjaan, usia, pendapatan keluarga, kondisi sarana pendukung dan lainnnya.
3.1.1.Kriteria Kemiskinan Desa Pagerwangi Kriteria kemiskinan di Desa Pagerwangi ditentukan berdasarkan
kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan setempat secara partisipatif. Melalui rangkaian
kegiatan FGD (Focus Group Discussion) Refleksi Kemiskinan di tingkat RT/RW,
selanjutnya disepakati kriteria kemiskinan tingkat desa yaitu sebagai berikut :
Pendidikan SD / DO
Anak putus sekolah SD, SMP, SMA
Kesehatan Obat warung, dukun, puskesmas
Jompo Manula 60 tahun keatas, Janda miskin, duda miskin tidak ada yang mengurus
Status sosial Masyarakat biasa
Ibu hamil Ke dukun beranak
Gizi Buruk atau sangat buruk
Pertahanan fisik
Berat Lembaga tidak seimbang / kurus
Yatim piatu/anak terlantar Anak yang tinggal sebatang kara tidak ada Ibu/Bapak dan saudara masih usia sekolah
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Status Rumah Ngontrak / numpang, ada juga milik pribadi
Kondisi Rumah Panggung, bilik
Lantai tanah,
Ukuran rumah Maks 4 x 6 m
MCK Belum punya / sumur timba
Air Bersih Minta tetangga, numpang
Saluran pembuangan Selokan
Luas tanah Pas untuk rumah, 2 tumbak
Listrik Nyolok dari tetangga atau belum punya
TPS Belum punya
Jalan / gang Sempit / becek
Penghasilan 0 – 10.000 / hari
Pekerjaan Buruh kasar
Kuli, buruh tani,caddy,buruh lepas
Status pekerjaan Tidak tetap / PHK / bangkrut
Jumlah tanggungan > 4
Pola makan 2 x sehari
Kandungan gizi Rendah / minim
Pakaian baru 1 th sekali
Diberi orang lain
3.1.2.Penyebab KemiskinanAkar permasalahan kemiskinan di desa Pagerwangi dapat di bagi dalam
tiga aspek nyata yaitu aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan yang secara kasat mata
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
dapat dijumpai dalam sikap, prilaku dan kondisi sehari-hari warga masyarakat desa
antara lain:
1. Pendidikan rendah2. Lunturnya nilai-nilai
kemanusiaan3. Ada krisis kepercayaan4. Krisis Ekonomi5. Sempit lapangan kerja6. Banyak tanggungan7. Tidak punya penghasilan
tetap
8. Malas kerja9. Etos kerja rendah10.Terjerat rentenir 11.Pemutusan Hubungan Kerja12.Tidak mempunyai
keterampilan atau keahlian.13. Kekurangan modal. 14.Gaya hidup konsumtif
3.2 Kondisi Kemiskinan Menurut Sumberdaya Manusia
Masalah kemiskinan di suatu desa erat kaitannya dengan kondisi kualitas sumber daya manusia yang ada. Semakin rendah sumber daya manusia, maka tingkat kemiskinan akan semakin tinggi. Begitu pula kondisi di Desa Pagerwangi.
3.2.1 Jumlah Warga Miskin dirinci menurut Jenis Kelamin
Dari jumlah penduduk Desa sebanyak 8.556 jiwa, terdapat sejumlah 2.016 jiwa warga miskin. Dari jumlah warga miskin tersebut terdapat 642 Kepala Keluarga,yang terdiri dari 1.058 laki-laki dan 1.048 perempuan.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Tabel 3.1
Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Jenis Kelamin
No RW Laki-laki Perempuan
1 1 72 70
2 2 68 81
3 3 64 78
4 4 334 304
5 5 54 46
6 6 51 48
7 7 54 63
8 8 38 41
9 9 40 52
10 10 30 34
11 11 95 76
12 12 44 56
13 13 55 43
14 14 59 56
Jumlah 1.058 1.048
Sumber : hasil kajian PS 2009
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
3.2.2 Jumlah warga Miskin Berdasarkan Kelompok Umur
Warga Miskin Desa Pagerwangi dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat usia dari 0 tahun sampai 65 tahun ke atas, secara terinci dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel. 3.2 Jumlah Miskin Penduduk Menurut Kelompok Umur
Usia L P Jumlah
0 – 05 103 121 225
06 – 13 245 286 531
14 – 20 165 124 289
21 – 30 214 134 348
31 – 80 267 253 520
Sumber : data PS 2009
3.2.3 Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Warga miskin di desa Pagerwangi dapat dikelompokan berdasarkan kepada tingkat pendidikan yang telah ditempuh dari usia sekolah dasar sampai yang berpendidikan tinggi selengkapnya tertuang pada lampiran
Tabel. 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 32
2 Sekolah Dasar 531
3 SLTP 76
4 SLTA 7
5 Perguruan Tinggi -
Sumber : data PS 2009
3.2.4 Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Agama yang dianut
Tabel 3.4
Jumlah Warga Miskin Menurut Agama Yang Dianut
NO RW
Jumlah Warga Miskin
JumlahIslam Protestan Katolik Hindu Budha
(Jiwa)
1 RW01
149 147 139 149
2 RW 02 142 103 55 142
3 RW 03 100 82 93 100
4 RW 04 142 67 48 142
5 RW 05 100 34 33 100
6 RW 06 115 167 148 115
7 RW 07 117 108 126 117
8 RW 08 99 304 281 99
9 RW 09 79 222 158 79
10 RW 10 92 188 147 92
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
11 RW 11 98 144 143 98
12 RW 12 171 252 266 171
13 RW 13 64 200 196 64
14 RW 14 638 79 69 638
2.106 2.106
3.2.5 Jumlah Warga Miskin Berdasarkan Jenis Pencaharian
Permasalahan kemiskinan yang ada di masyarakat desa Pagerwangi ternyata sudah menjadi permasalahan bersama, tidak terkecuali mereka yang berpendidikan tinggi dan berbagai jenis mata pencaharian yang ditekuninya. Hal ini dapat ditampilkan dalam lampiran
Tabel. 3.5 Jumlah Penduduk Miskin Menurut Mata Pencaharian
PEKERJAAN JUMLAH
Buruh Tani 654
Buruh Harian Lepas 213
Buruh 223
Petani 248
Pedagang 171
Penggangguran 404
JUMLAH 1913
3.3 Kondisi Kemiskinan Menurut Persoalan Kesehatan
Kondisi warga masyarakat desa Pagerwangi didasarkan pada hasil pelaksanaan FGD tentang kriteria kemiskinan yang ada dapat dikelompokan berdasar kepada berbagai persoalan kemiskinan yang dihadapinya.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
3.3.1 Persoalan Kelaparan dan Gizi Buruk
Masyarakat Desa Pagerwangi merupakan mayarakat desa yang berada dilingkungan perkotaan (Urban), sehingga kemiskian yang berimbas pada pola makan dan asupan gizi bagi anggota keluarganya tidak ditemukan hal yang tidak wajar, karena masyarakat masih dapat mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhannya dan juga jumlah kalori yang dibutuhkan masih cukup memadai. Kalaupun ada yang masih dalam pola makannya kurang memadai tetapi tidak signifikan.
3.3.2 Keterbatasan Akses Kaum Perempuan dan Ketertindasan
Kaum perempuan yang berdiri diatara anak-anak dan keluarga, dalam memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan di wilayahnya tidaklah dapat berpartisipasi secara optimal karena kesempatan yang ada tidak ditunjang dengan kondisi dan keadadan keluarga, karena sebagian kaum perempuan harus ikut berperan juga dalam memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga waktu yang dipergunakan untuk mencari tambahan penghasilan bagi pemenuhan kebutuhan. Akses untuk kegiatan sosial bagi kaum perempuan bukan dari tidak adanya akses di desa akan tetapi lebih condong kepada luang waktu yang tidak terpenuhi.
3.3.3 Kematian BalitaKematian Balita di Desa Pagerwangi disebabkan oleh
kurangnya kesadaran ibu hamil untuk menjaga kondisi kehamilannya dan persalinan yang di tangani oleh dukun beranak yang tidak professional.
Selain itu kondisi ekonomi yang kurang, mengakibatkan pemenuhan gizi bagi Balita tidak terpenuhi. Hal ini juga menjadi faktor penyebab kematian bagi balita.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
3.3.4 Rendahnya Gizi Ibu Hamil dan Kematian Ibu saat Melahirkan
Pada proses kehamilan, peranan ibu sangat penting untuk menjaga kualitas kehamilannya, dengan cara memenuhi konsumsii gizi berimbang bagi kebutuhan ibu dan juga janin yang dikandungnya.
Pada kondisi Desa Pagerwangi, masyarakat masih saja ada yang dalam menjalani proses kehamilannya tidak mendapatkan imunisasi. Sedangkan untuk pemeriksaan rutin masih ada yang tidak pernah memeriksakan kondisi kehamilannya dan masih ada yang berkonsultasi ke dukun beranak. Kondisi ekonomi yang serba pas-pasan ini mengakibatkan pada saat melahirkan masih ada juga yang menjalani proses persalinan oleh Dukun Beranak mencapai 52%. Ini berarti masih perlu ada penanganan baik berupa penyuluhan kepada ibu hamil maupun pelatihan kebidanan kepada dukun beranak secara berkala.
3.3.5 Penyakit Menular dan Wabah
Setiap pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan maka wabah penyakit seringkali datang dan ini menjadi persoalan yang dalam penanggulangannya seringkali terlambat karena dalam penanggulanganya justru wabah itu tidak dapat dicegah karena kesadaran masyarakat untuk mencegahnya datang terlambat. Penyakit yang banyak diderita antara lain penyakit pernapasan, TB, serta, Campak, Demam berdarah.
3.4 Kondisi Kemiskinan Menurut Lingkungan
Ketersediaan sarana da prasana yang memadai untuk menciptakan hidup sehat kurang didukung dengan kondisi hunian yang memadai dan lingkungan yang cenderung kumuh, terutama untuk fasilitas umum seperti adanya sarana MCK di tiap
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
RW yang peruntukannya bagi masyarakat miskin justru masih kurang dan ini menyebabkankan kondisi fasilitas umum seperti MCK, dalam pemeliharannya saling bergantung.
(a) (b)
Gambar 2. (a) Kondisi Kamar mandi umum
(b) Kondisi WC umum
Selain MCK, kondisi fasilitas umum lainnya juga masih belum layak seperti halnya drainase / gorong-gorong yang mampet oleh sampah, karena tidak adanya sarana TPS ditiap RW sebagai fungsi penampungan sampah sementara.
Gambar 3. Kondisi Drainase.
3.4.1 Kondisi Hunian yang Tidak Layak dan Wilayah KumuhKondisi hunian yang tidak layak di Desa Pagerwangi sangat
memprihatinkan,diantaranya dinding rumah ada yang terbuat dari bilik dan juga bolong – bolong .Hunian tidak memiliki MCK sendiri, sehingga harus menggunakan fasilitas MCK umum. Selain itu luas hunian juga sangat sempit.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Banyaknya Rumah yang tidak layak huni mengakibatkan terbentuknya sebuah wilayah kumuh, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman serta rentan terhadap penyakit.
Gambar 4. Kondisi Rumah tidak layak
3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Dasar Lingkungan untuk Fasilitas Umum
Sarana dan prasarana dasar lingkungan di Desa Pagerwangi masih kurang, diantaranya tidak tersedianya beberapa sarana kesehatan dan kurangnya prasarana MCK dan persampahan.
Kondisi sarana dan prasarana di beberapa wilayah kurang terawat. diantaranya kondisi sarana yang kurang bersih dan terdapat beberapa kerusakan.
Kondisi sarana dan prasarana lain seperti jalan, juga masih tanah sehingga pada musim penghujan jalan tersebut berlumpur sehingga tidak layak digunakan.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Gambar 5. Kondisi Jalan yang terbuat dari tanah.
BAB IV
PERMASALAHAN DAN POTENSI
4.1 Permasalahan
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Permasalahan adalah sebuah kondisi kontradiktif antara harapan dan kenyataan, dengan adanya permasalahan diharapkan adanya perubahan dan perubahan itu dimulai dari kepedulian. Kepedulian menjadi mahal ketika rasa sosial diantara warga masyarakat sudah luntur.
Penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.
4.1.1 Akar permasalahan Bidang Kesehatan
Pada kajian PS yang telah dilaksanakan dapat diidentifikasi akar permasalahan di bidang kesehatan antara lain :
1. Tidak ada atau belum tersedianya sarana kesehatan seperti :a. Rumah Sakitb. Puskesmas / Poliklinik
2. Masih sangat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan kebersihan lingkungan
3. Sanitasi yang sangat kurang memadai.
4.1.2 Akar permasalahan Bidang Pendidikan
Masyarakat Desa Pagerwangisangat menyadari pentingnya pendidikan sesuai apa yang dianjurkan pemerintah dengan program WAJAR 9 tahun, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan dengan baik, hal ini terlihat dari jumlah penduduk Desa Pagerwangi tahun 2008 dari jumlah 8.271 orang, hanya yang dapat mengikuti pendidikan di jenjang pendidikan dasar saja hanya 2.476 orang, dan bahkan ada pula masyarakat yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik jenjang pendidikan lanjutan atas maupun Perguruan Tinggi / Akademik sebanyak 26 orang.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Yang menjadi akar permasalahan di bidang pendidikan yaitu langkanya fasilitas sarana pendidikan keterampilan kerja/keahlian, kalaupun itu ada akan memakan biaya yang sangat besar.
4.1.3 Akar permasalahan Bidang Ekonomi
Desa Pagerwangi merupakan Desa yang merupakan sebagian besar wilayah pemanfaatannya digunakan dibidang areal pertanian. Adapun potensi yang menjanjikan bagi perkembangan daerah adalah dekatnya akses kepada ibu kota Kecamatan dan sarana pasar umum yang dapat membuka peluang kerja sangat cukup besar, hal ini jika ditunjang dengan potensi sumber daya manusia terutama dari segi keahlian/keterampilan dan pendidikan, maka dapat memunculkan usaha baru dan pengusaha baru yang sangat potensial.
Potensi ekonomi dan pendidikan ini sangat saling berkaitan dalam penyerapan tenaga kerja yang senantiasa pihak-pihak terkait sangat mengutamakan pada keahlian dengan jenjang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan.
Akar permasalahan bidang ekonomi antara lain :
1. Tidak mempunyai keahlian/keterampilan kerja secara khusus2. Lapangan kerja kurang potensial3. Sangat sulitnya untuk mengembangkan suatu usaha, karena
kurangnya modal4. Persaingan usaha dan biaya hidup makin tinggi serta
pendapatan penghasilan pun yang sangat rendah.
4.1.4 Akar Permasalahan Bidang Lingkungan
Jarak wilayah Desa Pagerwangidengan ibu kopta Kabupaten tidak terlalu jauh lebih kurang 28 KM dan ke kantor Kecamatan sejauh lebih kurang 2 KM, sehingga akses ke ibu kota sangat potensial, apalagi dengan ketersediaan alat transportasi atau kendaraan umum yang cukup mendukung serta jalan-jalan gang cukup luas.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Jaringan jalan utama 45% cukup terpelihara dengan baik, adapun sarana untuk jalan-jalan gang hampir kondisinya dirabat beton 55%, sedangkan untuk MCK itu sendiri sebetulnya sudah ada hanya saja sekarang masih kurang.
Jaringan penerangan/Listrik hampir 100% penduduk sudah menggunakan fasilitas jaringan listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Akar permasalahan dari bidang lingkungan, diantaranya :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup;
2. Kesadaran akan kebersihan dan hidup sehat masih sangat kurang;
3. Ketidak mampuan untuk menyediakan fasilitas penunjang yang tidak layak.
4.1.5 Gambaran umum Permasalahan Lingkungan dan Kesehatan di Desa Pagerwangi
Permasalahan kemiskinan akan mempengaruhi terhadap seluruh aspek
kehidupan, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Kondisi ini
disebabkan oleh terbatasnya pemenuhan kebutuhan secara mendasar dalam
masyarakat yang mayoritas miskin.
Lokasi RW 11 Lokasi RW 11
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Lokasi RW 12 Lokasi RW 12
Lokasi RW 12 Lokasi RW 12
Lokasi RW 13
Gambar 6. rumah tidak layak huni
Dari gambar tersebut dapat kita lihat kondisi rumah tidak layak huni,
permasalahan tersebut muncul akibat dari keterbatasan warga miskin dalam
pemenuhan kebutuhan perumahan. Kondisi rumah tersebut sangat rentan terhadap
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
kondisi kesehatan penghuninya, sehingga permasalahan tempat tinggal sangat berkaitan
dengan permasalahan kesehatan.
Lokasi RW 10 Lokasi RW 11
Lokasi RW 09 Lokasi RW 05
Lokasi RW 12 Lokasi RW 11
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Lokasi RW 13 Lokasi RW 13
Gambar 7. MCK UMUM
Kondisi keterbatasan MCK UMUM, menjadi salah satu sumber buruknya sanitasi di sebuah lingkungan, sehingga berpengaruh juga terhadap tingkat kesehatan masyarakat di sekitar tempat tersebut.
Lokasi RW 03 Lokasi RW 05
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Lokasi RW 09 Lokasi RW 12
Lokasi RW 10 Lokasi RW 12
Lokasi RW 11 Lokasi RW 13
Gambar 8. jalan tidak layak
Kondisi jalan gang yang masih tanah dapat mengganggu akses lalulintas orang maupun barang, apabila terjadi hujan. Sebagai fasilitas yang sangat penting, jalan harus menjadi prioritas dalam penataan lingkungan.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Lokasi RW 1 Lokasi RW 1
Lokasi RW 2 Lokasi RW 2
Lokasi RW 04 Lokasi RW 04
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Lokasi RW 1 Lokasi RW 03
Gambar.9 kondisi drainase
Gambar tersebut menggambarkan kondisi kerusakan solokan, sehingga apabila terjadi hujan air akan meluap ke bahu jalan. Kondisi ini memerlukan penanganan sesegera mungkin.
Lokasi RW 1 Lokasi RW 1
Lokasi RW 4 Lokasi RW 4
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Lokasi RW 1 Lokasi RW 2Gambar 10. Sampah
Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang kompleks, kepedulian dan kesadaran warga menjadi faktor penentu dalam mengatasi permasalahan sampah. Hampir di seluruh wilayah Desa Pagerwangi masalah sampah menjadi permasalahan yang umum, hai ini dikarenakan tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
4.2 Potensi
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial adalah semua hal yang berharga yang dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan,
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
mendukung, atau memperkuat usaha kesejahteraan sosial. Potensi ini dapat berasal atau bersifat manusiawi, sosial dan alam.
Support/Kebijaksanaan, Komitmen Pemerintah Daerah dan Masyarakat.Potensi Lembaga Swadaya Masyarakat keberadaan di
lingkungan Desa Pagerwangi seperti lembaga-lembaga pendidikan terutama TKA/TPA hampir ada di setiap RW.
Kelembagaan (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk akses)Potensi kelembagaan yang ada di Desa Pagerwangidilihat dari
kuantitas jumlahnya sedikit, yaitu PKK, Karang Taruna dan MUI. Adapun dari segi kualitas, potensi kelembagaan kurang berkualitas karena kurangnya kesadaran atas pengabdian yang diakibatkan oleh SDM di lembaga tersebut sangat terbatas .kualifikasi untuk akses
SDM (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk akses)Potensi kuantitas SDM Desa Pagerwangicukup tinggi,
namun dari segi kualitas justru sebaliknya.
SDA (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk askes)Sumber daya alam sangat mempengarhi perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi, karena sumber daya alam adalah sebagai sumber daya ekonomi memberikan sumbangan pada pendapatan nasional. Sumber daya alam antara lain:
1. Tanah dan kekayaan alam yang sangat luas 2. Kesuburan tanah3. Keadaan iklim cuaca4. Hasil hutan, hasil laut dan barang tambang Bersumber dari sumber alam mempunyai kemungkinan yang
lebih besar untuk perkembangan dan pertumbuhan dibandingkan
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
dengan yang miskin sumber daya alam. Menyimak dari hal tersebut sumber daya alam sangat terbatas, sedangkan kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sehingga terjadi kekurangan atau tidak keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan sumber kebutuhannya.
Kelangkaan sebagai alat pemuas kebutuhan disebabkan oleh :
1. Sumber alam yang jumlah sangat terbatas2. Kemampuan manusia untuk mengbah sumber alam juga
terbatas3. Tindakan yang kurang dengan perhitungan 4. Akan peningkatan kebutuhan manusia lebih cepat
dibandingkan dengan kemampuannya untuk menemukan sumber-sumber yang baru atau untuk meningkatkan produksi.
Ekonomi (Kuantitas, Kualitas, Kualifikasi untuk akses)Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat sekali ditentukan oleh
kenaikan pendapatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut ;
a. Kualitas Penduduk
Jumlah penduduk sebagai sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas terutama sekali melaksanakan pembangunan. Untuk menyongsong pembangunan jangka panjang maka harus berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia agar masyarakat dapat terdidik yang terampil, memiliki keahlian terhadap pembangunan agar menjadi manusia yang berkualitas
b. Sosial dan Sikap Masyarakat
Penduduk yang terdidik akan bersikap mendukung terlaksananya pembangunan karena bersikap lebih terbuka untuk menerima perubahan-perubahan sehingga lebih bersikap positif
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
c. Sumber daya modal dan teknologi
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena akan memperlancar proses pembangunan juga meningkatkan produktivitas.
d. Sumber daya alam
Sumber daya alam yang ada di desa Pagerwangidi antaranya padi, palawija sesuai dengan keadaan musim.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena akan memperlancar proses pembangunan juga meningkatkan produktivitas.
Dalam Gambar dibawah ini disajikan, mengenai potensi-potensi yang ada di
Desa Pagerwangi.
Potensi Peternakan Potensi Peternakan
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Potensi Tanaman Hias Potensi Tanaman Hias
Potensi Home Industri Potensi Home Industri
Potensi Pertanian Potensi Pertanian
Gambar 11. Potensi Ekonomi Desa Pagerwangi
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Tabel 4.1 Potensi Wilayah Desa Pagerwangi
No
Nama Lembaga /
Potensi Sumber
Kategori
Lokasi
Rt/RwBidang Garapan Jml Tng
Kerja
1 Uyun Ekonomi
03/01 Pengepakan Sayuran
3 orang
2 Asep Jabrik Ekonomi
03/01 Tanaman Hias 1 orang
3 Tahya Jasa 01/01 Rental Mobil 1 orang
4 Dadan Jasa 03/01 Bengkel Motor 1 orang
5 Wawan Bengkel
Jasa 03/01 Bengkel Motor 2 orang
6 Rudi Ekonomi
03/01 Peternakan sapi Perah
2 orang
7 Atik Ekonomi
01/01 Peternakan sapi Perah
1 orang
8 Wawan Ekonomi
01/01 Peternakan sapi Perah
1 orang
9 Dodi Ekonomi
02/01 Peternakan sapi Perah
1 orang
10 Engkos Ekonomi
02/01 Peternakan sapi Perah
1 orang
11 Okah Ekonomi
02/01 Kebun Jeruk 3 orang
12 Asep Kelinci Ekonomi
02/02 Peternakan Kelinci 3 orang
13 Oding Jasa 01/02 Tukang Las 1 orang
14 Atang Ekonomi
01/02 Tanaman Hias 6 orang
15 Atim Ekonomi
01/02 Tanaman Hias 5 orang
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
16 Ateng Ekonomi
04/02 Tanaman Hias 5 orang
17 Dudung Ekonomi
04/02 Tanaman Hias 2 orang
18 Abah Ekonomi
05/02 Tanaman Hias 1 orang
19 Ujat Ekonomi
06/02 Tanaman Hias 9 Orang
20 Putri Segar Ekonomi
09/02 Pengepakan Sayuran
12 orang
21 Pabrik Gitar Ekonomi
01/03 Industri Gitar 12 Orang
22 Muhtar Ekonomi
01/03 Salon 2 Orang
23 Imas Ekonomi
01/03 Pembuatan Opak 3 Orang
24 Rezeky Ekonomi
01/04 Accesories 3 Orang
25 Rizky Ekonomi
04/01 Pengumpul Kulit 2 Orang
26 Hj. Eneng Ekonomi
02/06 Alat Pesta 6 Orang
27 Ina Uhi Ekonomi
03/01 Alat Pesta 3 Orang
28 Cucu Ekonomi
03/06 Keripik Singkong 6 Orang
29 Kang Asep Ekonomi
04/07 Industri Tas 3 Orang
30 Imas Ekonomi
04/08 Konveksi 4 Orang
31 Adem Ekonomi
07/07 Tukang Las 1 orang
32 Otang Ekono 01/09 Pembuatan 5 orang
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
mi Kecimpring
33 Ganjar Ekonomi
01/10 Pembuatan Opak 2 orang
34 Nunung Ekonomi
03/10 Pembuatan Opak 2 orang
35 Jaja Ekonomi
03/03 Keripik Singkong 3 orang
36 Rudi Hartono Ekonomi
03/03 Pengrajin Gipsun 2 orang
37 Asmitra Ekonomi
03/04 Meubeul 2 orang
38 Ode Ekonomi
03/04 Perkebunan Jeruk 3 orang
39 Ohen Ekonomi
03/05 Perkebunan Strobery
5 orang
40 Imas Ekonomi
09/01 Tanaman hias 2 orang
41 Ending Ekonomi
13/02 catering 5 orang
42 Imas Ekonomi
11/03 Budidaya lele 2 orang
43 Ustad Tamam Ekonomi
14/02 Budidaya ikan nila 3 orang
Sumber : data PS 2009
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
BAB V
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Untuk Menanggulangi permasalahan kemiskinan, maka disusunlah Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan, PJM Desa Pagerwangi disusun untuk rentang waktu 3 tahun (2009-2011) adapun acuan dari penyusunan rencana tersebut yaitu berdasarkan hasil kajian Pemetaan Swadaya tahun 2009. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel PJM Pronangkis.
5.1 Matriks Tabulasi Data Persoalan Kemiskinan (suplemen 1)
Memuat data-data persoalan kemiskinan yang ada di Desa Pagerwangi dilihat dari berbagai aspek.
5.2 Matriks Persoalan Kemiskinan & Daftar Prioritas (suplemen 2) Memuat daftar persoalan kemiskinan dan memasukkannya dalam suatu skala prioritas dan simpul masalah
5.3 Matrik Susunan Rencana Pronangkis (Suplemen 3) Memuat susunan rencana penanggulangan kemiskinan sesuai dengan skala prioritas
5.4 Rencana 3 Tahunan (suplemen 4) Memuat perencanaan jangka menengah 3 tahunan beserta anggaran biaya.
5.5 Rencana Satu Tahun (suplemen 5) Memuat perencanaan penanggulangan kemiskinan yang sudah terbagi dalam satu tahun yaitu tahun pertama (2009) beserta rencana anggaran biaya dan alokasi dana.
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Rencana tahunan dibuat sebagai penjabaran kegiatan yang direncakan dalam PJM Pronangkis untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rencana tahunan.
BAB VI
MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI
Hal-hal yang akan dilakukan monitoring dan evaluasi sangat tergantung tujuan Monitoring dan Evaluasi itu sendiri.
1. Perencanaan, apakah perencanaan program telah dilakukan bersama-sama (mengundang banyak pihak yang akan dilibatkan dalam program)?
2. Kegiatan, apakah kegiatan yang direncanakan telah terlaksana dengan baik (tepat waktu, sesuai anggaran, partisipasi semua pihak, dll)
3. Penggunaan sumber daya, apakah penggunaan sumber daya sudah cukup baik? (tidak boros, tidak berlebihan)?
4. Pelaku kegiatan, apakah masing-masing penanggung jawab kegiatan sudah berperan sesuai kesepakatan? Apakah kita telah melibatkan pihak-pihak terkait (masyarakat lain, LSM, pemerintah, donor, dll) sesuai kesepakatan?
5. Hasil, apakah hasil yang diharapkan telah tercapai atau belum?6. Tujuan dan manfaat, apakah tujuan program sudah tercapai?
Apakah masyarakat bisa merasakan manfaat dari program?7. Nilai-nilai, apakah nilai-nilai yang telah disepakati masih ditaati
oleh semua pihak?
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Indikator yang digunakan
Indikator digunakan untuk memudahkan dalam menilai keberhasilan, kegagalan atau kondisi suatu program. Indikator yang biasa dipakai untuk mengevaluasi sebuah program:
1. Ketersediaan sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan2. Apakah hasil proyek sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai3. Apakah sarana atau kegiatan yang dibuat benar-benar dapat
dicapai atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkannya
4. Apakah sarana yang disediakan benar-benar digunakan untuk tujuan semula
5. Berapa persen jumlah atau luas sasaran sebenarnya yang dapat dijangkau oleh program
6. Bagaimana mutu pekerjaan dan sarana yang dihasilkan program (kualitas hidup, kualitas tanaman yang ditanam)
7. Berapa banyak sumber daya (tenaga, barang, dana) yang sudah digunakan (diinvestasikan) untuk mencapai tujuan
8. Apakah sumber daya dan kegiatan yang dilakukan benar-benar dimanfaatkan secara maksimal
9. Apakah kegiatan yang dilakukan benar-benar memberikan masukan terhadap perubahan yang diinginkan
Monitoring dan Evaluasi dibuat dengan tujuan sebagai media untuk belajar dari pengalaman, maka pada prinsipnya semakin banyak pihak yang melakukan Monitoring dan Evaluasi, semakin baik. Namun demikian pihak yang paling merasakan dampak program lah yang harus menjadi pengendali proses Monitoring dan Evaluasi, dan mereka berhak menentukan siapa saja yang perlu dilibatkan.
Pada prinsipnya Monitoring dan Evaluasi dilakukan kapan saja, dan menjadi bagian tidak terpisahkan seiring dengan berjalannya kegiatan atau program. Namun demikian, seringkali kegiatan Monitoring dan Evaluasi menjadi terlupakan karena tidak ditetapkan waktunya. Guna menetapkan waktu yang paling cocok,
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
dipertimbangkan saat strategis sesuai program kerja. Pilihannya adalah:
1. Awal, pertengahan dan akhir program2. Terus menerus, perbulan, perkuartal, pertahunan3. Beberapa bulan setelah program atau proyek selesai4. Mengikuti alur kegiatan yang disepakati bersama
Penentuan tempat Monitoring dan Evaluasi, tergantung apa yang diMonitoring dan Evaluasi dan cara yang dipilih. Secara umum:
1. Untuk pengamatan secara langsung, Monitoring dan Evaluasi perlu dilakukan di tempat pelaksanaan kegiatan
2. Untuk diskusi dan pelaporan sebaiknya dilakukan di tempat yang nyaman dan gampang dijangkau oleh semua pihak yang perlu terlibat.
Dengan melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap apa yang kita kerjakan maka secara sadar dapat kita kontrol kesesuaian penggunaan sumber daya, pilihan cara dan saling menjaga kinerja di antara pihak-pihak yang terlibat. Karenanya Monitoring dan Evaluasi menjadi penting supaya tujuan kegiatan atau program dapat dicapai dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak lain yang berkepentingan atas apa yang telah dilakukan.
Rencana Monitoring dan Evaluasi :
1. Rencana kerja : Perubahan yang ingin dicapai Apa yang perlu dihasilkan untuk mencapai tujuan Apa yang perlu dilakukan Siapa penanggung jawabnya Siapa saja yang terlibat Kapan dan dimana akan dilaksanakan Apa saja yang diperlukan
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
2. Kesepakatan Tujuan Monitoring dan Evaluasi: a. Belajar dari pengalaman
Secara terus menerus mencari “pelajaran baru” dari apa yang telah dikerjakan selama ini.
Meningkatkan kinerja ke arah yang efektif: tujuan yang ditentukan.
Meningkatkan kinerja ke arah yang efisien: tepat waktu, tidak boros
Melihat dengan jernih sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan pekerjaan yang sedang dilakukan.
Saling tukar menukar pengalaman antar orang, kelompok, kampung maupun lembaga yang sedang atau selesai mengerjakan sesuatu
b. Menjadi Tanggung Gugat Memberikan jawaban secara terbuka dan jujur terhadap
apa saja yang ingin diketahui oleh masyarakat menyangkut suatu program dimana masyarakat berkepentingan terhadap program itu.
Siap “digugat” oleh masyarakat jika pekerjaan dianggap tidak sesuai dengan aturan dan nilai-nilai yang telah disepakati sebelumnya.
BAB VII
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
PENUTUP
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh semua pihak, Dari berbagai proses yang sudah dilalui oleh masyarakat maka program penanggulangan kemiskinan ini diharapkan dapat menekan angka kemiskinan yang terjadi di negara Indonesia pada umumnya, lebih khusus lagi di desa Sukamanah karena dengan program ini masyarakat di arahkan untuk lebih aktif lagi berpartisispasi, partisipasi dalam arti sebenarnya bukan partisipasi semu, dan terus memelihara serta memantau perkembangan pembangunan di desanya, sehingga pembangunan yang berkelanjutan dan terencana akan membawa dampak yang sangat signifikan dalam pengentasan kemiskinan, namun demikian program ini tidak akan berhasil ketika semua para pelaku dan dalam pembangunan itu tidak menempatkan dasar-dasar nilai yang terkandung dalam filosofi kehidupan manusia dimana manusia adalah mahluk yang sosial yang perlu bermasyarakat, manusia tidak akan bisa hidup tampa yang lainnya, hubungan sosial inilah yang akan menimbulkan dan melahirkan prinsif-prinsif kemasyarakat yang akan menjadi sebuah energi untuk membangun dan mejadikan desanya lebih maju dan dapat menggunakan dan memanfaatkan semua potensi dan aset yang untuk kesejahteraan semua masyarakat, dan tetap dalam batas-batas yang sudah ditetapkan tampa merugikan atau merusak kelestarian alam, dari sinilah diharapkan muncul orang-orang yang mau berprilaku layaknya dia sebagai manusia, namun demikian proses yang sekarang terjadi sangat jarang melibatkan masyarakat pada umumnya hanya dalam beberapa kesempatan atau dalam beberapa proses saja masyarakat dilibatkan, sehingga terjadi proses pembelajaran yang terputus oleh karena itu Proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam program pembangunan seringkali dilakukan dari atas ke bawah (top down). Masyarakat seringkali diikutkan tanpa diberikan pilihan dan kesempatan untuk memberikan masukan dan menentukan hidupnya sendiri. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk menganalisa kondisi dan merumuskan
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
persoalan serta kebutuhan – kebutuhannya. Dalam hal ini masyarakat ditempatkan pada posisi sebagai objek pembangunan. Dalam perencanaan patisipatif masyarakat di dorong untuk dapat merumuskan program berdasarkan cita – cita (visi) sendiri, sehingga dalam hal ini posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan yang dapat mengatur dan menentukan hidupnya sendiri berdasarkan persoalan, potensi dan kebutuhan riil.
Pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan dikembangkan pendekatan yang lebih memungkinkan masyarakat dapat merumuskan rencana program untuk mencapai cita – cita (visi) sendiri melalui penyusunan PJM Pronangkis desa sehingga masyarakat mampu untuk merumuskan rencana program penanggulangan kemiskinan berdasarkan permasalahan, potensi, hambatan serta kebutuhan riil.
Proses merumuskan rencana program penanggulangan kemiskinan berdasarkan permasalahan, potensi, hambatan serta kebutuhan riil ini diharapkan menjadi daur pembangunan di masyarakat sehingga masyarakat menjadi berdaya.maka sekarang yang menjadi pertanyaan dan renungankita semua adalah apakah kita nyaman dalam kemunduran dan ketidak berhasilan ? apakah kita akan mewariskan bencana dan kesulitan kepada anak cucu penerus kita dimasa yang akan datang?apakah kita tidak akan merasa tenang ketika melihat kenyataan semakin besar tantangan yang akan dihadapi oleh anak cucu kita? Berawal dari sinilah maka kami Tim PP dan masyarakat serta BKM bersama – sama akan mencoba membangun kembali dan membudayakan serta mempertahankan modal sosial yang sudah ada dan tertanam sejak dahulu kala, agar nantinya dapat diwariskan dan ditreruskan oleh gerasi penerus bangsa.
Semoga dalam penyususnan PJM Pronangkis ini akan membawa kepada perubahan pola pikir dan akan menjadi sebuah strategi dalam penanggulangan kemiskinan terutama sekali muatan pembelajaran yang ada didalammnya, sehingga cita-cita mulia bangsa Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Dasarnya dapat terwujud yaitu ” membangun manusia yang seutuhnya ” ucapan terimakasih kepada
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
seluruh masyarakat desa Pagerwangi yang sudah berpartisipasi aktif dengan kesadaran sendiri dan dalam pengertian partisipasi yang sebenarnya, penuh dengan rasa tanggung jawab membangun komitmen untuk memajukan dan memberikan yang terbaik yang kita miliki, yang pada akhirnya menjadi bermanfaat untuk kehidupan masyarakat kini dan yang akan datang, karena gambaran masa depan desa Sukamanah akan ditentukan oleh perencanaan saat ini, kalau perencanaan kedepan di rencanakan dengan matang dan akurat tentunya perubahan dan perbaikan akan berangsur dapat terwujud dan masyarakat akan menemukan kemandirian dalam menangani masalah yang terjadi didesa desa dengan catatan semua ikut terlibat sesuai dengan peranannya masing-masing.
LEMBAR PENGESAHAN
PJM PRONANGKIS
LKM RUKUN WANGI 2011DESA PAGERWANGI KECAMATAN LEMBANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014
Pagerwangi, 29 Desember 2011
Koordinator LKM RUKUN WANGI
( Apikin, SE )
Tim Tinjauan Partisipatif
( H. Hasan Maliki )
Mengetahui
Kepala Desa Pagerwangi
( H. Ruspandi )
PJM PRONANGKIS DESA PAGERWANGI 2012 – 2014