Download - REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aspirasi partikel dari luar ke paru dapat menyebabkan inflamasi dan merusak
fungsi paru. Trauma kimia ke jaringan paru, sering berasal cairan lambung yang
steril dan menyebabkan aspirasi pnemonia. Infeksi yang mengikuti inhalasi
materi dari luar, yang biasanya berasal dari orofaring, dikenal dengan istilah
pneumonia aspirasi. Infeksi pneumonia bisa disebabkan viral atau bakteri yang
patogen. Istilah pneumonia aspirasi dimaknakan sebagai infeksi yang mengikuti
inhalasi materi dari luar.1
ua kelompok yang berisiko mengalami pneumonia aspirasi adalah
mereka dengan masalah neurologi dan dengan motilitas gasrointestinal yang
inadekuat. Anak dengan penurunan kesadaran dan masalah sistem saraf pusat
yang mengganggu refleks menelan dan pertahanan saluran nafas akan berisiko
untuk mengalami aspirasi. Ini terjadi terutama pada mereka dengan penyakit yang
kronik, anak yang dira!at, dan pada anak sehat berada dalam prosedur sedasi atau
selama kejang dapat mengalami aspirasi. Anak dengan penurunan motilitas
esofageal atau intestinal atau dengan penundaan !aktu pengosongan lambung
akan meningkatkan risiko regurgitasi dari isi lambung dan memungkinkan
terjadinya aspirasi. 1
"neumonia aspirasi adalah salah satu penyebab terbanyak dari morbiditas
dan mortalitas yang cepat pada pasien di rumah sakit. "neumonia aspirasi pada
de!asa sering melibatkan bakteri anaerob. "enelitian dari bakteri pneumonia
aspirasi yang menginfeksi anak#anak sudah dilakukan tapi belum dapatdisimpulkan flora oral dan traktus respiratori ba!ah yang menyebabkannya.
"enelitian terakhir, $% anak dengan pneumonia aspirasi diteliti dengan aspirasi
transtrakeal perkutan. &ata#rata pada usia ' tahun. () pasien mengalami
pneumonitis, 1) pneumonia nekrotik, dan 1* abses paru. +anya 1 pasien dengan
abses paru- mempunyai komplikasi empiema. )
iduga baik pada de!asa dan anak#anak, bakteri yang sering
menyebabkan pneumonia aspirasi adalah bakteri anaerob. etika aspirasi terjadi
1
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 2/29
saat dalam pera!atan medis, patogen nosokomial yang merupakan bakteri aerob
atau fakultatif akan terlibat juga. Bakteri yang sering menyebabkan ini adalah/
Escherchia coli, Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus, Streptococcus α
hemolytic.)
1.). Batasan 0asalah
&eferat ini membahas tentang anatomi sistem respirasi anak, fisiologi respirasi
anak, mekanisme sistem pernapasan, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,
patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, diagnosis
banding, tatalaksana, dan prognosis dari pneumonia aspirasi.
1.. Tujuan "enulisan
2ntuk mengetahui anatomi sistem respirasi anak, fisiologi respirasi anak,
mekanisme sistem pernapasan, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko,
patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, diagnosis
banding, tatalaksana, dan prognosis dari pneumonia aspirasi.
1.%. 0etode "enulisan
&eferat ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan
tentang anatomi sistem respirasi anak, fisiologi respirasi anak, mekanisme sistem
pernapasan, definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patogenesis, manifestasi
klinik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari pneumonia aspirasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
).1. Anatomi 3istem &espirasi Anak
3istem respirasi dibagi menjadi ) yaitu/
a. 3istem respirasi atas, dimulai dari lubang hidung sampai faring.
b. 3istem respirasi ba!ah, dimulai dari laring sampai alveolus.
).1.1. +idung
2
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 3/29
+idung berbentuk piramid dengan bagian#bagiannya dari atas sampai ba!ah/
pangkal hidung, dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela, dan lubang
hidung. &ongga hidung merupakan kavum nasi yang dipisahkan oleh septum.
Bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang adalah koana yang
memisahkan anatara kavum nasi dengan nasofaring. 3eptum dilapisi oleh
perikondrium pada bagian tulang ra!an dan periosteum pada bagian tulang.
3edangkan bagian luar dilapisi oleh mukosa hidung. Bagian dari kavum nasi yang
tepat berada di belakang nares anterior disebut vestibulum, yang mempunyai
banyak kelenjar sebasea dan rambut#rambut panjang.
).1.). 4aring
4aring memiliki bagian yang terdiri dari nasofaring yaitu bagian yang langsung
berhubungan dengan rongga hidung, kemudian dilanjutkan dengan orofaring dan
terakhir adalah laringofaring.
5asofaring merupakan suatu rongga dengan dinding kaku di atas,
belakang, dan lateral, yang secara anatomi termasuk bagian faring. e anterior
berhubungan dengan rongga hidung melalui koana dan tepi belakang septum nasi,
sehingga sumbatan hidung merupakan gangguan yang sering timbul, sedangkan
bagian belakang nasofaring berbatasan dengan ruang retrofaring, fasia pre
vertebralis dan otot#otot dinding faring. "ada dinding lateral nasofaring terdapat
orifisium tuba eustakius. Atap nasofaring dibentuk dari basis sfenoid dan dapat
dijumpai sisa jaringan embriogenik yang disebut sebagai kantung ranthke. i
antara atap nasofaring dan dinding posterior terdapat jaringan limfoid yang
disebut adenoid.
6rofaring yang merupakan bagian kedua faring, setelah nasofaring,
dipisahkan oleh otot membranosa dari palatum lunak. 7ang termasuk bagianorofaring adalah dasar lidah 18 posterior lidah-, valekula, palatum, uvula, dinding
lateral faring termasuk tonsil palatina serta dinding posterior faring. Laringofaring
merupakan bagian faring yang dimulai dari lipatan faringoepiglotika ke arah
posterior inferior terhadap esofagus segmen atas.
).1.. Laring
Laring terletak setinggi servikal ke#9, berperan pada proses fonasi dan sebagai
katup untuk melindungi saluran respiratori ba!ah. 6rgran ini terdiri dari tulang
3
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 4/29
dan kumpulan tulang ra!an yang disatukan oleh ligamen dan ditutupi oleh otot
dan membran mukosa. :piglotis merupakan tulang ra!an yang berbentuk seperti
lembaran yang melekat pada dasar lidah dan tulang ra!an tiroid. artilago krikoid
melekat pada daerah posterior inferior. "ada bagian depan, kartilago krikoid
disatukan oleh membran krikotiroid. artilago krikoid merupakan tulang ra!an
yang berbentuk cincin penuh. artilago aritenoid merupakan bagian dari laring
yang berperan pada pergerakan pita suara.
).1.%. Trakea dan Bronkus
Trakea merupakan bagian dari saluran respiratori yang bentuknya menyerupai
pipa serta memanjang mulai dari bagian inferio laring, yaitu setinggi servikal 9
sampai daerah percabangannya bifurkasio- yaitu antara torakal (#$. "anjangnya
sekitar ;#1( cm. Trakea terdiri dari 1(#)* kartilago hialin yang berbentuk
menyerupai huruf < dengan bagian posterior yang tertutup oleh otot. Bentuk
tersebut dapat mencegah trakea untuk kolaps. Adanya serat elastin longitudinal
pada trakea,menyebabkan trakea dapat melebar dan menyempit sesuai dengan
irama pernapasan.
Trakea terbagi menjadi ) bronkus utama, yaitu bronkus utama kanan dan
kiri. Bronkus utama kiri memiliki rongga yang lebih sempit dan lebih hori=ontal
bila dibandingkan dengan bronkus utama kanan. +al tersebut menyebabkan benda
asing lebih mudah masuk ke paru kanan daripada kiri. Trakea dan bronkus terdiri
dari tulang ra!an dan dilapisi oleh epitel bersilia yang mengandung mukus dan
kelenjar serosa. Bronkus kemudian akan bercabang menjadi bagian yang lebih
kecil dan halus yaitu bronkuolus. Bronkiolus dilapisi oleh epiter bersilia namun
tidak mengandung kelenjar serta dindingnya tidak mengandung jaringan tulang
ra!an.
4
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 5/29
>ambar 1. 3aluran pernapasan bagian ba!ah%
).1.(. Alveolus
Bronkiolus berakhir pada suatu struktru yang menyerupai kantung yang dikenal
dengan nama alveolus. Alveolus terdiri dari lapisan epitel dan matriksekstraselular yang dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler. Alveolus mengandung
) tipe sel utama, yaitu sel tipe 1 yang membentuk struktur dinding alveolus dan
sel tipe ) yang menghasilkan surfaktan. Alveolus memiliki kecenderungan untuk
kolaps karena ukurannya yang kecil, bentuknya yang sferikal dan adanya
tegangan permukaan. 5amun hal tersebut dapat dicegah dengan adanya fosfolipid,
yang dikenal dengan nama surfaktan, dan pori#pori pada dindingnya.
Alveolus berdiameter *,1 mm dengan ketebalan dinding hanya *,1 ?m.
"ertukaran gas terjadi secara difusi pasif dengan bergantung ada gradien
konsentrasi. 3etiap paru mengandung lebih dari ** juta alveolus. 3etiap alveous
dikelilingi oleh sebuah pembuluh darah.
5
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 6/29
>ambar ).
>ambar .
).). 4isiologi 3istem &espirasi Anak
"aru dapat mengembang dan mengempis dengan ) cara, yaitu/
a. >erakan naik turunnya diafragma yang menyebabkan memanjang dan
memendeknya rongga dada.
b. >erakan naik turunnya tulang rusuk yang menyebabkan bertambah dan
berkurangnya diameter anteroposterior rongga dada.
3elama inspirasi, kontraksi diafragma akan menarik permukaan paru ke
ba!ah. "ada saat ekspirasi, diafragma berelaksasi, kemudian elastisitas paru,
dinding dada, dan struktur abdomen akan menekan paru. 5amun pada pernapasan
yang berat atus sulit, dibutuhkan kontraksi otot#otot perut untuk mendorong isi
perut ke atas sehingga menyebabkan bagian ba!ah diafragma terdorong.
6
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 7/29
0ekanika pernapasan pada saat statis ditimbulkan oleh/
a. Tegangan permukaan alveolus@
b. :lastisitas jaringan paru.
3elama kondisi dinamis mekanika pernapasan akan ditimbulkan oleh/
a. &esistensi saluran napas terhadap aliran udara yang masuk ke dalam paru.
7ang mempengaruhi adalah/ volume paru, otot polos bronkiolus,
perubahan diameter saluran napas, dan perubahan densitas dan viskositas
gas.
b. &esistensi jaringan paru viskositas-, yaitu resistensi yang timbul pada saat
terjadi pergeseran antara satu bagian jaringan dengan bagian yang lain.
>ambar %. 0ekanisme "ernapasan
i dalam paru terjadi pertukaran ggas antara alveolus dan darah melalui
proses difusi. ifusi terjadi dari tempat yang memiliki konsentrasi rendah ke
tinggi sampai kedua konsentrasi menjadi sama.
).. 0ekanisme "ertahanan 3istem &espirasi Anak
"aru memiliki beberapa mekanisme pertahanan. Berbagai mekanisme pertahananyang efektif diperlukan oleh paru, karena sistem repiratori selalu terpajan dengan
udara lingkungan yang seringkali terpolusi serta mengandung iritan, patogen, dan
alergi. 3istem pertahanan organ respiratori terdiri dari tiga unsur, yaitu refleks
batuk yang bergantung pada integritas saluran respiratori, otot#otot pernapasan,
dan pusat kontrol pernapasan di sistem saraf pusat.
3ilia dan aparatus mukosiliar bergantung pada integritas bentuk dan fungsi
silia serta epitel respiratori. "ertahanan mekanis sistem respiratorik yang berfungsi
7
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 8/29
melindungi paru terdiri dari penyaringan partikel, penghangatan, dan pelembaban
humidifikasi-, udara inspirasi serta absorpsi asap dan gas berbahaya oleh saluran
respiratori atas yang banyak mengandung pembuluh darah. "enghentian napas
secara sementara, pendangkalan napas secara refleks, laringospasme, serta
bronkospasme, dapat mencegah masuknya benda asing lebih jauh dan lebih
banyak ke dalam saluran respiratori.
Batuk juga merupakan mekanisme pertahanan yang penting. 3pasme
ataupun penurunan pernapasan hanya dapat memberikan perlindungan sementara.
Aspirasi makanan, secret, dan benda asing dapat dicegah dengan gerakan menelan
dan penutupan epiglotis. 3aluran respiratori di sebelah distal laring normalnya
steril. 3istem imun sangat berperan untuk mencegah terjadinya infeksi paru.
3aluran respiratori atas terdiri dari hidung, sinus paranasal, dan faring@
saluran respiratori ba!ah adalah sisanya, mulai dari laring hingga distal. +idung
memiliki area permukaan yang luas, dilapisi oleh epitel bersilia yang kaya
pembuluh darah, sehingga ketika udara mencapai bifurkasio aorta telah terjadi
penghangatan dan pelembaban udara inspirasi hingga $(. 3elama ekspirasi,
panas dan kelembaban dikeluarkan dari saluran respiratori. "artikel di udara yang
berukuran lebih besar dari 1*#1(mm, akan disaring oleh rambut#rambut kasar di
lubang hidung, sedangkan sebagian besar partikel yang berukuran lebih besar dari
(mm akan tertahan di permukaan hidung.
arena laring pada anak kecil relatif sempit dan dilingkari oleh tulang
ra!an, obstruksi mudah terjadi. 6bstruksi terutama terjadi akibat inflamasi,
karena jaringan yang edema akan cepat menyumbat lumen dan kemudianm
menimbulkan stridor inspirasi.
Trakea dan bronkus dilapisi oleh epitel silindris berlapis semu bersiliadengan sel goblet yang tersebar. elenjar mukosa meliputi kira#kira sepertiga
ketebalan dinding saluran respiratori, sebagian besar terdapat diantara permukaan
epitelial dan tulang ra!an.
Trakea tersusun dari cincin tulang ra!an inkomplit dengan membran
muskular di bagian posterior, sedangkan bronkus, terutama bifurkasio, tersusun
dari lempeng tulang ra!an yang iregular. Tulang ra!an ini semakin berkurang
hingga akhirnya menghilang pada bronkus yang terkecil. 3el#sel goblet dan
8
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 9/29
terutama kelenjar submukosa mensekresi lapisan mukus setebal )#(mm yang
berada di ujung silia. 3etiap sel bersilia memiliki sekitar )$( silia@ gerakan terjadi
akibat aksi mikrotubulus di dalam tiap silia. 3ilia bergerak di dalam lapisan cairan
perisiliar dengan kecepatan 1*** gerakan8menit, menggerakan selimut mukus
menuju faring dengan kecepatan kira#kira 1*mm8menit di dalam trakea. i area
respiratorik paru, permukaan sel secara bertahap menjadi kuboid, dan akhirnya
menjadi rata selapis tipis sel-@ sel bersilia dan sel goblet biasanya tidak ada.
"enghangatan dan pelembaban )( udara inspirasi terjadi di trakea dan
bronkus besar. >agalnya pelembaban akan menyebabkan udara kering masuk
hingga saluran respiratori# distal. "artikel berukuran 1#(mm mengendap di lapisan
mukus trakeobronkial, sehingga hanya partikel berukuran 1mm mengendap di
lapisan mukus bronkiolus respiratori dan ruang udara, sebagian akan dideposit
dan sebagian besar dikeluarkan melalui ekspirasi.
3ekret saluran respiratori terutama berasal dari sel#sel mukosa
glikoprotein- dan serosa pada kelenjar submukosa yang bermuara ke epitel
permukaan@ sel goblet dan sel clara# masing masing merupakan sel penghasil
sekret khas pada epitel bronkus dan bronkiolus@ transudasi dari rongga vaskular@
cairan alveolar# merupakan unsur fosfolipid yang terbanyak ditemukan pada
mukus trakeobronkial. 3ekret ini mengandung kira#kira ;( air.
"ada masa bayi, terdapat ventilasi alveolar kolateral yang semakin banyak,
yaitu dengan terbentuknya pores of ohn di antara alveolus, yang memungkinkan
gas masuk dari satu lobus ke lobus lainnya, bahkan mungkin ke segmen paru lain.
3elain itu juga terdapat komunikasi bronkio#alveolar, yang dikenal sebagai canals
of Lambert . +ubungan#hubungan anatomis ini mungkin bermanfaat untuk
mencegah atau memperlambat terjadinya atelektasis.
1.1. "embersihan "artikel
"artikel yang dideposit di saluran respiratori bagian konduksi, dibersihkan dalam
beberapa jam oleh mekanisme mukosiliar, sedangkan pembersihan partikel yag
mencapai alveolus mungkin memerlukan !aktu beberapa hari hingga beberapa
bulan. "artikel yang mencapai alveolus dapat difagositosi oleh makrofag alveolar,
dan dikeluarkan dari paru oleh system mukosiliar, atau diba!a masuk ke
9
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 10/29
interstisiums untuk dihancurkan oleh limfosit dan kemudian diba!a ke nodus
regional atau masuk ke dalam darah.
Beberapa partikel dapat berpenetrasi ke dalam insterstitium tanpa
difagositosis. "embersihan mukosiliar dengan batuk, yang mendorong kelebihan
mukus keluar dari dari saluran respiratori dengan tekanan hingga ** mm+g dan
kecepatan hingga (#918detik. 0ukus8 lendir yang ditimbulkan oleh mekanisme
batuk biasanya tertelan oleh anak kecil, tetapi dapat juga dikeluarkan.
)..). "ertahanan Terhadap Agen 0ikroba
4agositosis dan pembersihan mukosiliar mungkin tidak cukup untuk melindungi
sistem respiratori dari agen hidup seperti bakteri dan virus. 4aktor# faktor
tambahan yang diperlukan adalah penghancuran organisme secara selular dan
respons imun. 0akrofag alveolar dan interstitial yang berasal dari monosit
merupakan komponen penting sistem pertahanan paru. 4agositosis dan
penghancuran partikel hidup oleh makrofag#makrrofag ini mungkin ditingkatkan
oleh opsonin atau oleh limfosit kecil.
Antibodi utama pada sekret pernapasan adalah IgA sekretorik, yang
dihasilkan oleh sel plasma di submukosa saluran respiratori. ua molekul IgA
bersama dengan polipeptida yang dihasilkan oleh epitel respiratorik, membentuk
IgA sekretorik yang sangat resisten terhadap digesti oleh en=im proteolitik yang
dikeluarkan oleh bakteri yang lisis atau sel yang mati. IgA dapat menetralisasi
virus dan toksin tertentu serta membantu melisiskan bakteri. IgA juga dapat
mencegah substansi antigenik masuk ke permukaan epitelial. "ada bulan pertama
kehidupan, jumlah IgA sekretorik paru mencapai jumlah yang sama pada de!asa.
Ig> dan Ig0 juga ditemukan pada sekret saluran respiratori jika terjadi inflamasi
paru.
"ada sekret saluran respiratori terdapat liso=im, laktoferin, dan interferon
yang juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan pada sekresi pernapasan.
3elain itu, terdapat juga Ig:, yang memiliki peran penting dalam reaksi alergi.
)... >angguan mekanisme pertahanan
emampuan fagositik makrofag alveolar dan mekanisme mukosiliar lebih
sering-, dapat terganggu oleh penggunaan alcohol, merokok, hipoksemia,
kelaparan, kedinginan, kortikosteroid, nitrogen dioksida, o=on, peningkatan
10
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 11/29
konsentrasi oksigen, narkotik, dan beberapa gas anestetik. emampuan makrofag
untuk membunuh bakteri juga dapat menurun akibat asidosis, a=otemia, dan
infeksi virus akut, terutama rubel, dan influen=a. at#=at yang bersifat toksik
terhadap sel epitel pernapasan antara lain adalah berilium dan asbes, debu organik
kapas, gas#gas seperti sulfur, nitrogen dioksida, o=on, klorin, ammonia, dan asap
rokok.
"embersihan mukosislier dapa berkurang karena hipotermi, hipertermi,
morfin, dan kodein, dan hipotiroidisme. Inhalasi gas yang kering melalui mulut
mengakibatkan membrane mukosa menjadi kering dan gerakan silia melambat,
sedangkan udara dingin dapat mengiritasi jaringan trakeobronkial.
erusakan epitel pernapasan dapat reversible maupun ireversibel.
erusakan yang reversible diakibatkan oleh rhinitis, rinosinusitis, bronkitis,
bronkiolitis, infeksi respiratorik akut yang dikaitkan dengan tingginya kadar
polusi udara, serta pengelupasan epitel yang dapat dijumpai pada asma, atau yang
disertai dengan bronkospasme, edema, kongesti, dan mungkin ulserasi permukaan
yang ringan. 2lserasi yang berat, bronkiektasis, bronkiolektsis, metaplasia sel
skuamosa, dan fibrosis merupkan kerusakan berat yang menimbulkan gangguan
mekanisme pembersihan saluran respiratori menetap. +al#hal lain yang dapat
memberikan pengaruh buruk bagi paru adalah hiperventilasi, hipoksia alveolar,
tromboembolisme paru, edema paru, reaksi hipersensitivitas dan obat#obat
tertentu sepeti salisilat.
).%. efinisi
Aspirasi adalah inhalasi dari isi orofaringeal atau gaster ke laring dan saluran
napas ba!ah. "neumonia aspirasi adalah suatu akibat pada paru yang disebabkan
oleh inhalasi dari cairan ataupun sekresi endogen ke saluran napas bagian ba!ah.(,9
"neumonia aspirasi mengacu kepada sekuele paru akibat masuknya
sekresi endogen atau =at eksogen ke dalam saluran pernafasan ba!ah.$
"neumonia aspirasi diklasifikasikan ke tiga sindrom klinis/9
a. "neumonitis kimia@
b. Infeksi bakteri
c. 6bstruksi saluran napas.
11
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 12/29
Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan dari pneumonitis kimia jika
teraspirasi cairan 1#% mL8kgBB cairan inokulum dengan p+ C ),( akan
menginisiasi reaksi inflamasi yang bisa menjadi fibrosis paru. Bakteri, yang
terjadi pada aspirasi sekresi orofaringeal dan gaster, bisa berakibat menjadi
pneumonia. "neumonia aspirasi yang melibatkan benda asing, yang akan
mengakibatkan obstruksi saluran napas atau penutupan refluks saluran napas akan
bersinergi mengakibatkan trauma paru.9
).(. :pidemiologi
(#1( kasus dari Community Acquired Pneumonia adalah pneumonia aspirasi. Ini
sering menyebabkan kematian pada pasien dengan disfagia dan yang mempunyai
masalah neurologis. *****#9***** orang mengalami pneumonia aspirasi di
Amerika 3erikat.(
Beberapa studi menunjukkan bah!a (#1( dari %,( juta kasus pneumonia
yang diperoleh masyarakat merupakan pneumonia aspirasi. "neumonia aspirasi
dianggap sebagai penyakit yang umum, tetapi tidak ada statistik yang tersedia.
Angka kematian8kesakitan dihubungkan dengan pneumonia aspirasi yang mirip
dengan community#acDuired "neumonia pada kira#kira 1 pasien yang ra!at
jalan dan meningkat hingga )( pada pasien yang diopname. Angka kematian ini
cakupannya tergantung pada hadirnya faktor penyulit atau komplikasi.i
Amerika, pneumonia aspirasi yang terjadi pada komunitas adalah sebanyak 1)**
per 1**.*** penduduk per tahun, sedangkan pneumonia aspirasi nosokomial
sebesar '** pasien per 1**.*** pasien ra!at inap per tahun. "neumonia aspirasi
lebih sering dijumpai pada laki#laki dibandingkan perempuan, terutama usia anak
atau usia lanjut.',;
).9. :tiologi
"neumonia aspirasi biasanya disebabkan oleh/ 1*
a. Aspirasi cairan toksik#pneumonitis kimia, seperti/ asam, hidrokarbon,
mineral oil, dll.
b. Aspirasi bakteri patogen
12
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 13/29
Bakteri terutama bakteri anaerob yang merupakan flora normal yang
rentan teraspirasi pada pasien dengan berbaring. Bakteri yang
menyebabkan pneumonia aspirasi adalah/ 1,9
o Bakteri anaerob
• Bakteri gram positif, seperti/ Clostridium, Eubacterium,
Actinomyces, Lactobaciluus, dan Propionibacterium-
• Bakteri gram negatif, seperti/ Bacteroides frailis,
!usobacterium nucleatum, Peptostreptococcus, dan Pre"otella-.
o Bakteri aerob
• Bakteri gram positif, seperti/ Staphylococci
• Bakteri gram negatif, seperti/ Pseudomonas aeruinosa
Berdasarkan hasil penelitian oleh avid 3mith yang mencatat tentang bakteri
yang menginfeksi pada pneumonia aspirasi adalah/
Tabel 1. Bakteri Pneumonia Aspirasi10
Community
Acquired
#ospital
Acquired $otal
asus ' ) $*
Bakteri anaerob )( $ )Bakteri aerob 9 ;
Bakteri aerob dan anaerob 1* 1; );
Bakteri anaerob
Bacteriodes melaninoenicus 19 11 )$
B. frailis ( ( 1*
B. oralis % ( ;
!usobacterium nucleatum 11 ' 1;
"eptostreptococci )1 11 )
"eptococci $ % 11
Bakteri aerob
%iplociccus pneumonia $ % 11Staoh aureus ' 11
lebsiella ( '
Pseudomonas aeruinosa ) ( $
Escherichia coli ) % 9
Enterobacter cloacae 1 %
c. 3ubtansi yang tidak bereaksi bisa menyebabkan obstruksi-, seperti/ cairan
).$. 4aktor &isiko
13
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 14/29
Beberapa kondisi dapat meningkatkan volume atau bakteri dari sekresi
orofaringeal, yaitu/(,11
a. "enurunan kesadaran, seperti/
• ejang
• Intoksikasi
• Anestesi
• Trauma kepala
b. isrupsi mekanisme dari pertahanan
• "enggunaan 5>T
•Intubasi endotrakeal
• Trakeostomi
• :ndoskopi saluran cerna bagian atas
• Bronkoskopi
c. "enyakit neuromuskular
• 0iastenia >ravis
d. 0asalah gastro#esofagea
• eganasan
• 3fingter kardiak yang inkompeten
• 6bstruksi gaster
e. an lain#lain
• "osisi tidur
14
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 15/29
>rafik 1. 4aktor "resdiposisi "neumonia Aspirasi9
Frequency of Individual Types of Aspirated
Materials
Milk
erosene
!ral se"tions
!t#ers
31
2220$
27
>rafik ). 0ateri yang Teraspirasi pada "neumonia Aspirasi9
).'. "atogenesis dan "atofisiologi
"atofisiologi dari aspirasi pneumonia dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber
material asing yang teraspirasi. "ada manusia, aspirasi materi dengan p+ C ),(
dianggap asam acid -. 3eperti materi penyebab pneumonitis kimia berat dengan
trauma langsung pada membran kapiler alveolar. &eaksi perdarahan, granulositik,
15
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 16/29
dan nekrotisasi biasanya akan mengikuti. :fek dari inisiasi trauma dapat terjadi
dalam hitungan menit sampai jam, dan mungkin berhubungan dengan penutupan
refleks saluran napas, kerusakan dari surfaktan akan mengakibatkan atelektasis,
eksudasi dari cairan dan protein akan merusak membran interstisial dan edema
alveolar, perdarahan alveolar, dan konsolidasi.1
Aspirasi dengan p+ E ),( disebut non#acid . Ini mungkin berasal dari
orofaring atau dari gaster pasien dengan +) bloc&er atau proton'pump inhibitor.
&espon a!al sama dengan trauma asam, tanpa penurunan infiltrasi netrofil
alveolar dan nekrosis. "erluasan kerusakan paru pada aspirasi non#acid bervariasi
tergantung kepada komposisi yang teraspirasi. Aspirasi cairan bersih akan lebih
cepat sembuh daripada aspirasi partikel makanan yang akan menghasilkan respon
patologi. Aspirasi berulang akan menghasilkan gambaran radiografi formasi
granuloma yang mirip dengan tuberkulosis milier.1
Banyak peneliti setuju bah!a infeksi mengambil sebagian kecil inisiasi
komplikasi paru yang dihasilkan dari aspirasi. Bakteri patogen dari orofaring
mungkin bersamaan masuk dengan materi asing akan menghasilkan inokulasi
langsung pada jaringan paru. Aspirasi materi asam, yang melukai paru sangat
menguntungkan dan memungkinkan terjadinya infeksi sekunder bakteri yang akan
terjadi lebih dari setengah kasus. 1
"ada kasus yang berkembang menjadi infeksi, ada dua pola yang mungkin
terjadi. 5ekrotisasi lokal bakteri pneumonia, abses, atauu empiema mungkin
menjadi infeksi inokulum yang berat. 0eskipun beberapa pendapat, organisme
anaerob, baik infeksi tunggal ataupun berkolaborasi edngan bakteri aeroba lainnya
adalah penyebab pada sebagian kasus. "ola kedua dari infeksi adalah yang
mengikuti aspirasi dalam jumlah besar, seperti tipe acid. Baketeri aerob lebihsering menginfeksi pada kasus ini. 1
Aspirasi menurut inokulum dapat diklasifikasikan menjadi/ 1
a. Aspirasi cairan toksik#pneumonitis kimia, seperti/ asam, hidrokarbon,
mineral oil, dll.
b. Aspirasi bakteri patogen
c. 3ubtansi yang tidak bereaksi bisa menyebabkan obstruksi-, seperti/ cairan
1.1. Aspirasi <airan Toksik
16
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 17/29
<airan yang masuk ke saluran napas ba!ah dapat menginisiasi reaksi inflamasi
yang tidak tergantungkepada infeksi bakteri, contoh/ aspirasi cairan asam,
hidrokarbon, dll. Aspirasi asam lambung adalah yang paling sering terjadi dan
diteliti. Ini juga biasa dikenal dengan (endelson Syndrome. "ada pasien yang
teraspirasi cairan lambung akan tiba#tiba mengalami acute respiratory distress.
"asien yang teraspirasi partikel makanan akan mengalami reaksi obstruksi akut.
"ada pasien ini dapat terjadi bronkospasme yang akan mirip dengan serangan
asma. ;
"ada (endelson Syndrome akan menyebabkan reaksi inflamasi pada
parenkim. Ini terjadi pada pasien dengan masalah sistem saraf pusat, trauma
kepala, intoksikasi obat. Aspirasi cairan dengan p+ C ),( lebih besar *,mL8kgBB
akan mempunyai potensi yang besar menybabkan pnemonia kimia. Ini akan
melepaskan sitokin, terutama $umor )ecrosis !actor T54-#F dan interleukin
IL-#'. ;
1.). Aspirasi Bakteri "atogen
"neumonia aspirasi berkembang sesudah inhalasi dari materi kolonisasi
orofaringeal. 0ekanisme pertama yang terjadi adalah aspirasi dari sekresi
orofaring yang membuat bakteri dapat masuk ke dalam paru. #aemophilus
influen*ae dan Streptococcus pneumoniae berkolonisasi di nasofaring atau
orofaring sebelum teraspirasi dan menyebabkan Community Acquired Pneumonia.
Istilah G"neumonia aspirasiH mengacu secara khusus kepada perkembangan dari
bukti infiltrat secara radiografik pada pasien yang berisiko aspirasi orofaringeal.
urang lebih sebagian dari orang sehat mengaspirasi dalam jumah sedikit sekresi
dari orofarinegeal selama tidur. &isiko virulensi bakteri yang rendah pada sekresi
faring normal, bekerja sama dengan batuk, transportasi siliar yang aktif, danmekanisme imun selular dan humoral, menghasilkan pembersihan dari materi
infeksi tanpa menyebabkan gejala. ika mekanisme ini, mekanisme humoral,
mekanisme seluler rusak atau jika teraspirasi dalam jumlah yang banyak, dapat
menyebabkan pneumonia. (
"asien dengan pneumonia aspirasi biasanya akan dimulai dengan demam
dan sputum yang purulen. Infeksi pada hari ke#' sampai ke#1% pada kasus ini akan
17
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 18/29
mengakibatkan nekrosis jaringan dengan pembentukan abses atau perlebaran
ruang pleura. 1*
Aspirasi pada kasus ini bisa berasal dari sekeresi orofaringeal, terutama saliva
yang berisi bakteri yang berasal dari lidah, gingiva, mukosa bukal, dan faring.
adang aspirasi gaster yang diikuti dengan bakteri juga bisa mengakibatkan
pneumonia aspirasi. "ada pasien dengan kebersihan oral yang buruk sering
menyebabkan infeksi oleh bakteri anaerob. 1*
1.. Aspirasi dari 3ubstansi +nert
"asien bisa teraspirasi material yang tidak toksik untuk paru tetapi dapat
menyebabkan komplikasi oleh obstruksi mekanik akibat mekanisme refleks. 1*
).'..1. <airan
<airan tidak akan menghasilkan lesi paru yang khusus, seperti/ air, isi gaster yang
ternetralisasi. Aspirasi dalam jumlah besar pada cairan nontoksik akan membuat
sufokasi tiba#tiba melalui mekanisme obstruksi. 1*
).'..). "artikel "adat
Ini sering terjadi pada anak#anak 1# tahun. 6bjek yang kecil akan menyebabkan
obstruksi parsial. etika bronkusutama yang terobstruksi, maka akan terjadi
obstruksi total. 1*
).;. 0anifestasi linis
>ejala yang tampak pada anak dengan "neumonia aspirasi adalah/9
a. ispnea
b. 3ianosis
c. emam
d. Batuk yang produktif,
e. Jhee=ing, disebabkan oleh trauma langsung pada saluran napas atas yangdiikuti dengan tertelannya partikel#partikel
f. 5yeri dada
).1*. iagnosis
1. Anamnesis
"enulusuran a!al pneumonia aspirasi dapat dilakukan dengan anamnesis yang
detail dari gejala klinis dan pemeriksaan fisik. 6rang tua ataupun pengasuh anak
harus ditanyakan tentang !aktu dari gejalanya, yang berhubungan dengan
18
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 19/29
makanan, perubahan posisi, hipersalivasi, tersedak, muntah, atau rasa tidak
nyaman pada ulu hati epigastium- pada anak yang lebih besar, dan gejala batuk
malam ataupun !hee=ing. Batuk ataupun tersedak minimal atau pun tidak ada
pada anak dengan refleks batuk dan tersedak yang menurun. 6bservasi terhadap
makan anak penting dilakukan apabila diduga adanya aspirasi rekuren yang terjadi
pada anak. "erhatian khusus harus diberikan terhadap refluK nasopharygeal.
esulitan terhadap menghisap atau menelan, dan berhubungan dengan batuk dan
tersedak. Lakukan pula inspeksi terhadap kavum oral untuk kelainan yang
mencolok atau tampak jelas pada mulut dan menstimulasi untuk mengeluarkan
gag refleK. +ipersalivasi atau akumulasi yang banyak dari sekresi di mulut
kemungkinan sugestif disfagia. an pada auskultasi pada paru akan trdapat
!hee=ing transien atau crackles setelah makan, khususnya tergantung pada
segmen paru.1)
). "emeriksaan fisik
"ada aspirasi karena benda asing, pemeriksaan fisik yang dapat mengidentifikasi
aspirasi adalah bervariasi dan tergantung pada lokasi dan derajat lumen obstruksi
dari benda asing tersebut. Anak mungkin akan diam dan merasa nyaman atau
menunjukkan tanda#tanda respiratory distress syndrome yang bervariasi mulai
dari takipnea ringan sampai ke stridor berat dengan retraksi dan sianosis.
"enemuan klasik dari aspirasi benda asing terdiri dari suara nafas menurun pada
unilateral sebagai akibat dari kurangnya aliran udara yang masuk ke paru dan
ronki unilateral yang dikarenakan sumbatan parsial pada bronkus. Trias klinis
mulai dari !hee=ing, batuk, dan berkurangnya atau bahkan tidak ada suara nafas
terdapat pada hanya %* dari pasien. 0eskipun $( hanya terdapat satu atau
lebih dari temuan fisik tersebut. "erubahan yang cepat pada saluran pernafasandapat terjadi akibat terjadinya edema atau perubahan lokasi dari benda asing.
Benda asing pada trakea khususnya dalam hal ini berbahaya, dengan berubahnya
periode antara normal dan obstruksi berat akibat efek ball#valving.1
"enemuan pada pemeriksaan fisik akan membantu untuk mengetahui lokasi dari
letak aspirasi benda asing tersebut. ika terdapat obstruksi yang signifikan ke
aliran udara dimana tempat benda asing berada di laring atau trekea bagian atas
maka menghasilkan avonia atau hoarsenes !ith inspiratory atau bifasik stridor.
19
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 20/29
Jhee=ing yang memanjang pada fase eKpirasi adalah sugestif dari intratorak
trakea atau obstrusksi bronkus.1
iagnosis dari pasien ini adalah adanya bukti radiografik. "ada gambaran
ditemukan infiltrat khas bronkopulmoner segmen. "ada pasien yang teraspirasi
saat posisiberbaring , bagian yang terkena adala segmen posterior dari lobus atas
dan segmen apeks dari lobus ba!ah. "ada pasien yang teraspirasi pada posisi
tegak atau setengah berbaring, segmen basal dari lobus ba!ah yang biasa terkena.
).11. "emeriksaan "enunjang
"emeriksaan penunjang pada pasien pneumonia aspirasi;/
a. arah lengkap
"ada pasien dengan aspirasi bakteri anaerob patogen mungkin ditemukan
peningkatan leukosit, netrofilia, anemia, dan trombositosis. "ada pasien
dengan pneumonia aspirasi kimia mungkin ditemukan peningkatan
leukosit dan netrofilia.
b. Analisis gas darah
Analisis gas darah digunakan untuk mengetahui status oksigenasi dan p+
dan sebagai informasi tambahan untuk menuntun berapa oksigen yang
diberikan. "ada pasien pneumonia aspirasi didapatkan hipoksemia akut
dan tekanan karbon dioksida yang normal atau rendah dengan alkalosis
respiratori. Tingkat laktat sering dihubungkan dengan gas darah- dapat
digu
c. :lektrolit darah, ureum, dan kreatini
Ini diperlukan untuk menilai status cairan dan kebutuhan intravena hidrasi.
Ini terutama pada pasien dengan edma, muntah, atau diare yang bisamengakibatkan kehilangan cairan. ini juga dapat menilai dampak organ
pada pasien dengan sepsis dan syok sepsis
d. ultur darah
Ini dilakukan untuk men# screenin dari bakteremia. "ada keadaan
pneumonia uncomplicated tidak ada tanda dari sepsis atau syok sepsis-.
ultur darah dianjurkan dilakukan saat terapi a!al.
e. ultur sputum
20
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 21/29
Ini digunakan untuk menentukan bakteri patogen yang menginfeksi dan
terapi yang akan diberikan.
f. &ontgen toraks
Temuan radiografi dari pneumonia aspirasi tergantung kepada posisi
pasien ketika aspirasi terjadi/
• Bagian lobus tengah atas dan lobus ba!ah paru dan cabang
bronkus yang curam adalah bagian yang sering terdapat infiltrat
yang banyak
• "asien yang teraspirasi dalam posisi sedang berdiri dapat
menyebabkan infiltrat di paru bagian ba!ah bilateral.
• "asien yang tidur dengan posisi miring ke kiri akan menyebabkan
infiltrat berada di posisi kiri.
"ada pneumonia aspirasi dengan bakteri anaerob akan tampak infiltrat
dengan atau tanpa kavitas pada satu bagian segmen paru yang terkena.
3umber/ 3Dualence aspiration neumonia ini children/ radiograpphic and <T
findings as the first clue to diagnosis
>ambar $.. Bayi perempuan usia bulan. &adiografi toraks menunjukkan opasitas
parenkim pada daerah sentral di kedua lapangan paru@ daerah perifer relatif lebih
21
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 22/29
bersih, terutama pada bagian kiri. "erhatikan densitas konsolidasi pada lobus
kanan atas dibatasi oleh fisura minor panah-
22
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 23/29
3umber/ 3Dualence aspiration neumonia ini children/ radiograpphic and <T
findings as the first clue to diagnosis
>ambar '. Anak laki#laki usia 9 tahun a- &ontgen toraks menunjukkan opasitas
parenkim pada kedua lapangan paru. aerah perifer lebih bersih, terutama pada
bagian kiri. b- >ambaran <T scan lun indo settin - menunjukkan opasitas
round lass sekitar densitas konsolidasi. c- <T scan mediastinal indo
settin - di daerah caudar menunjukkan area denagn atenuasi yang lebih rendah
panah- dengan densitas konsolidasi. d- !ollo#up rontgen toraks selama %
minggu menunjukan perbaikan, tapi masih ada lesi yang menetap.
23
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 24/29
3umber/ 3Dualence aspiration neumonia ini children/ radiograpphic and <T
findings as the first clue to diagnosis
>ambar ;. "asien perempuan usia 9 tahun. a- rontgen toraks menunjukkan
opasitas parenkim pada daerah sentral di kedua paru. aerah perifer relatif lebih
bersih, terutama bagian kiri. b- <T# #ih -esolution+ Lun indo Settin -
menunjukkan opasitas round'lass di sekitar densitas konsolidasi.
g. 23>
23> dilakukan untuk mengkonfirmasi dan mengetahui lokasi dari pleural efusi
sebagai komplikasi dari pneumonia aspirasi.
h. <T 3can
<T scan toraks tidak dibutuhkan pada semua kasus pneumonia aspirasi. Ini
dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik dari efusi pleura atau empiema, seperti
mendeteksi nekrosis dengan infiltrate, cavitas, dan lokasi dari efusi pleura. <T
scan memberikan keterangan yang lebih baik tentang daerah yang terkena dan
digunakan untuk melihat abnormalitas dari paru karena abnormalitas pleura.
i. BronkoskopiBronkoskopi diindikasikan kepada pasien pneumonia aspirasi ketika teraspirasi
makanan atau benda dari luaar. Bronkoskopi dengan sikat pelindung dan kateter
pelindung digunakan untuk mendapatkan bakteri patogen dari infeksi pneumonia
dan membantu untuk menentukan terapi antibiotic.
j. Torakosintesis
Torakosintesis adalah tindakan diagnostik dan terapi diaman cairan atau udara-
dikeluarkan dari pleura dan dinding dada. Analisis dari specimen dapat membantu
24
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 25/29
menentukan penyebab yang mendasari dari efusi pleura. 3ebelum dan sesudahnya
perlu dilakukan rontgen toraks untuk melihat kemungkinan komplikasi dari
torakosintesis.
).1). iagnosis Banding
Tabel ). "erbedaan "neumonia aspirasitis dan "neumonia aspirasi(
"embeda "neumonitis aspirasi "neumonia aspirasi
0ekanisme Aspirasi dari isi gaster
steril
Aspirasi dari kolonisasi
materi orofaringeal
"roses patofisiologi Trauma akut paru karena
asam dan terutama materi
gaster
&espon inflamasi akut
paru terhadap bakteri dan
produk dari bakteri
tersebut
Temuan bakteri "ada a!alnya steril,
disusul dengan
kemungkinan infeksi
bakteri
Bakteri gram positif,
bakteri gram negatif, dan
kadang#kadang bakteri
anaerob
4aktor risiko utama "enurunan kesadaran isfagia dan dismotilitas
gaster
2sia 3ering pada usia muda 3ering pada usia tua
ejadian aspirasi isadari Tidak disadari
Tipe presntasi "asien dengan ri!ayat
penurunan kesadaran
dengan infiltrat paru
dengan gejala respirasi
yang berkembang
"asien dengan disfagia
yang memiliki
manifestasi klinis dari
pneumonia dan infiltrat
segment bronkopulmoner
yang berkembang
0anifestasi klinis Tidak ada gejala atau
gejala tidak tampak dari
batuk yang nonproduktif
sampai ke takipnea,
bronkospasme, sputum
berdarah atau berbuih,
dan respiratory distress
)#( jam setelah aspirasi
Takipnea, batuk, dan
tanda dari pneumoni
25
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 26/29
).1. omplikasi
ejadian aspirasi akibat benda asing dapat memprovokasi timbulnya inflamasi
dari traktus respiratorius. +asil proses inflasmasi ini merusak mekanisme
pernafasan dan fungsi lapisan mukosasiliar . "enelitian terbaru pada bayi telah
membuktikan bah!a protein pulmonary surfactan 3p#A dan 3p#- berkurang
secara signifikan dalam cairan bronchoal"eolar la"ae pada anak dengan refluK
gastroesofageal dan penyakit saluran pernafasan dibanding dengan anak dengan
refluK esofageal tanda penyakit salutran pernafasan. Ini menunjukkan bah!a
sistem pertahanan host pada anak dengan refluK dan penyakit saluran pernafasan
dari aspirasi mungkin karena sebagian dampak aspirasi menekan baik sekresi
atupun peningkatan pergantian apoprotein surfaktan, yang mana difikirkan untuk
menjadi penting dalam mekanisme pertahanan saluran pernafasan melalui
modulasi dari inflamasi jalan nafas. Akibat lain dari aspirasi yang berkelanjutan
termasuk kepada mempertahankan proses inflamasi yang mengarah ke edema
peribronkial, hipertrofi dari otot#otot pernafasan, mempersempit jalan nafas, dan
progresivitas dari jalan nafas dan fibrosis intertisial.1
Adapun komplikasi dari aspirasi pneumonia yakni atelektasis, abses paru,
empyema, pneumotoraK skunder , sepsis, shock, pera!atan di rumah sakit yang
lama dan keadaan eKtrim lainya dan kematian.$
Tabel . Analisa dari gambaran klinis dan radiologi dari $% orang pasien anak
dengan aspirasi pneumonia)
"enemuan Total umlah dari asus
"neumonitis
()-
5ecroti=ing
pneumonia
1)-
Lung
abscess
1*-
>ambaran klinis
2sia rata#rata th-
ondisi yang mendasari
"enurunan kesadaraan
isfagia
elainan kejang
',)(
%)
)(
$,
1
1(
;,'1
'
'
;,
)
26
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 27/29
"enyakit periodontal
iamati aspirasi
umlah 30 perifer rata#
rata
3uhu rata#rata
3putum purulen
urasi sebelum timbulnya
gejala
1 hari
1# hari
M% hari
"enemuan rontgen
Lokasi lesi
Lobus kanan atas
3egmen anterior
3egmen posterior
Lobus tengah kanan
Lobus kanan ba!ah
3egmen superior
3egmen basilar
Lobus kiri atas
3egmen posterior apikal
Lobus kiri ba!ah
3egmen superior 3egmen basiler
Lama terapi hari-
&espon dari terapi
urasi demam hari-
Jaktu untuk
roentgenologic clearence
)
%'
%%
1$,%9*
1*,14
)'
*
)(
9
%
1'
'
;
)(
1)
;
)%
1',%
%,*
)*
)'
1%)**
1*),'4
1(
);
1
...
)
;
$
(
)
1*
)1
11,%
),'
%
;
;
1''**
1*,;4
$
1
9
(
1
%
1
)
)
1
%
%
',)
'
9
$
))'9*
1*,'4
9
...
9
%
1
(
(
1
)
*,)
(,)
27
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 28/29
hari- )* 1 %1 1
Tabel diatas menerangkan penelitian yang dilakukan oleh It=hak Brook dan
3idney 0. 4inegold didapatkan bah!a yang termasuk dalam penilitian ini adalah
$% anak yang usianya berkisar dari ) bulan sampai 1' tahun dengan rata#rata
umur ' tahun dan bulan-. iantara mereka, %1 orang laki#laki dan orang
perempuan. an ada juga usia de!asa yakni )* tahun diatas 1' tahun- yang
termasuk sebagai kelompok kontrol.)
ondisi terbanyak untuk masing#masing komplikasi penyakit adalah pneumonitis
yakni () pasien, sedangkan pneumonia nekrotik 1) anak, dan abses paru sebanyak
1* orag anak. 2ntuk abses paru dimana lokasi parenkim yang terletak di segmen
basiler dari lobus ba!ah yakni %; anak, segmen posterior dari lobus atas sebanyak
* anak, dan segmen superior dari lobus ba!ah sebanyak 1' pasien.)
).1%. Tatalaksana
Terapi yang diberikan untuk pasien ini adalah/ 1,(
a. 3uction
b. "roteksi jalan nafas
c. 6ksigen
d. Antibiotik
2ntuk pengobatan a!al pneumonia aspirasi, digunakan/1%
• Ben=ilpenisilin 1,) g anak/ * mg 8 kg sampai dengan 1,) g- IN, setiap 9#
jam ditambahkan metronida=ol (** mg anak/ 1),( mg 8 kg sampai dengan(** mg- IN, setiap 1)#jam atau metronida=ole %** mg anak/ 1* mg 8 kg
sampai %** mg- secara oral, setiap 1)#jam atau pada pasien dengan
hipersensitivitas penisilin, sebagai penggunaan obat tunggal.
• lindamisin %(* mg anak/ 1* mg 8 kg sampai dengan %(* mg- IN, setiap
'#jam atau lincomycin 9** mg anak/ 1( mg 8 kg hingga 9** mg- IN,
setiap '#jam.
. ika diduga pneumonia dari >ram#negatif, gunakan/
28
7/22/2019 REFERAT ASPIRASI PNEUMONIA.doc
http://slidepdf.com/reader/full/referat-aspirasi-pneumoniadoc 29/29
• 0etronida=ol (** mg anak/ 1),( mg 8 kg sampai dengan (** mg- IN,
setiap 1)#jam atau metronida=ole %** mg anak/ 1* mg 8 kg sampai %**
mg- secara oral, setiap 1)#jam ditambahkan ceftriaKone 1 g anak/ )( mg 8
kg sampai dengan 1 g- IN, per hari atau cefotaKime 1 g anak/ )( mg 8 kg
sampai dengan 1g-IN,setiap '#jam ATA2 sebagai persiapan tunggal-
piperasilin Ta=obactam % *.( g anak/ 1** 1),( mg 8 kg sampai
dengan % *.( g- IN, setiap '#am atau tikarsilin klavulanat *,1 g
anak/ (* 1,$ mg 8 kg sampai dengan *,1 g - IN, setiap 9#jam.
• ika infeksi dengan 3taphylococcus aureus diduga atau terbukti, lihat
stafilokokus pneumonia. Beralih ke terapi oral setelah ada peningkatan
yang signifikan misalnya ketika demam dan 8 atau tanda#tanda obyektif
lainnya yang membaik-, dan pasien dapat mentolerir obat oral.
digunakan amoksisilin klavulanat '$( 1)( mg anak/ )),( ,) mg 8 kg
sampai dengan '$( 1)( mg- secara oral, setiap 1)#jam.
• "ada pasien dengan hipersensitivitas penisilin, gunakan/
klindamisin %(* mg anak/ 1* mg 8 kg sampai dengan %(* mg- secara
lisan, setiap '#jam.
• 2ntuk pneumonia aspirasi yang tidak terlalu berat, $ hari terapi biasanya
cukup, namun penyakit yang telah luas atau telah ada pembentukan abses
mungkin memerlukan lebih lama terapi dosis tinggi dan 8 atau
pembedahan.
e. ortikosteroid
"enggunaan kortikosteroid masih kontroversial. Berdasarkan penelitian
mengindikasikan keuntungan yang minimal. :fek samping kortikosteroid
sebagai imunosupresan juga akan menyebabkan infeksi sekunder bakteri
).1(. "rognosis
BAB III
KESIMPULAN
3.