RENCANA BISNIS
PENDIRIAN USAHA TOKO KUE
Zilla Cafe
di Klender, Jakarta Timur
Alvinly
Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Sunter – Jakarta Utara
Dosen pembimbing :
Dr.Drs Tony Sitinjak, M.M.
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Sunter – Jakarta Utara
Telp: (021)65307062 / Fax: 6530 6971
ABSTRAK
Alvinly / 76160093 / 2020 / Rencana Bisnis Pendirian Usaha Toko Kue Zilla Cafe di Klender,
Jakarta Timur / Dosen pembimbing : Dr.Drs Tony Sitinjak, M.M.,
Bisnis kue Zilla Cafe ini adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang dessert yang memiliki
konsep yang berbeda dengan bisnis dessert yang lainnya. Zilla Cafe ingin memberikan pengalaman
yang berbeda untuk para pembelinya dimana para pembeli dapat merasakan berbagai jenis dessert
dengan cita rasa dari Jepang.
Visi dari Zilla Cafe adalah memberikan pengalaman baru kepada para konsumen dengan cita rasa
cheesecake Jepang yang berbeda, serta memberikan kualitas produk cheesecake terbaik, sehingga
para konsumen mau datang kembali.
Target pasar dari Zilla Cafe adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Jakarta Timur dan
sekitarnya, khususnya kalangan menengah ke atas yang memiliki kegemaran untuk memakan kue
berbahan dasar coklat dan keju yang dapat dimakan ditempat maupun dibawa pulang ke rumah.
Beberapa strategi pemasaran yang akan dilaksanakan oleh Zilla Cafe yaitu Media Sosial,
Periklanan, dan Pemasaran langsung.
Kelayakan keuangan merupakan hal yang utama dalam mendirikan sebuah bisnis, maka dari itu
Zilla Cafe menggunakan lima analisis untuk mengetahuinya . Analisis Payback Period (PP)
diperkirakan Zilla Cafe akan mencapai titik balik modal dalam waktu 1 tahun 3 bulan 12 hari, untuk
Net Present Value (NPV) nilainya lebih besar daripada 0 yaitu Rp 359.368.634,09, untuk
Profitability Index (PI) nilainya lebih besar dari 1 yaitu 3.05888816, Internal Rate of Return (IRR)
nilainya lebih dari rate of return (10.29 %) yaitu 74.58 %, sedangkan untuk analisis Break-Even
Point (BEP) nilai penjualan yang dihasilkan oleh Zilla Cafe per-tahunnya lebih tinggi daripada nilai
BEP nya, maka bisnis Zilla Cafe bisa direkomendasikan dan layak untuk dijalankan.
Kata Kunci : Zilla Cafe, Cheesecake Jepang, Coklat, Keju
ABSTRACT
Alvinly / 76160093/2020 / Business Plan for Establishing Zilla Cafe Cake Shop Business in
Klender, East Jakarta / Mentor: Dr. Drs Tony Sitinjak, M.M.,
This Zilla Cafe cake business is a business engaged in the dessert business which has a different
concept from other dessert businesses. Zilla Cafe wants to provide a different experience for its
buyers where buyers can taste various types of desserts with flavors from Japan.
The vision of Zilla Cafe is to provide new experiences to consumers with a different taste of
Japanese cheesecake, and to provide the best quality cheesecake products, so that consumers will
come back.
The target market of Zilla Cafe is people who live in the area of East Jakarta and its surroundings,
especially the middle to upper class who have a penchant for eating chocolate and cheese based
cakes that can be eaten on-site or taken home.
Some of the marketing strategies that will be implemented by Zilla Cafe are Social Media,
Advertising and Direct Marketing.
Financial feasibility is the main thing in establishing a business, therefore Zilla Cafe uses five
analyzes to find out. Payback Period (PP) analysis is estimated that Zilla Cafe will reach a turnover
point within 1 year 3 months 12 days, for Net Present Value (NPV) the value is greater than 0,
namely IDR 359,368,634.09, for the Profitability Index (PI) the value greater than 1, which is
3.05888816, the Internal Rate of Return (IRR) is more than the rate of return (10.29%), which is
74.58%, while for the Break-Even Point (BEP) analysis, the sales value generated by Zilla Cafe
per year is higher. rather than the BEP value, the Zilla Cafe business can be recommended and is
worth running.
Keywords: Zilla Cafe, Japanese Cheesecake, Chocolate, Cheese
PENDAHULUAN
Konsep Bisnis
Bisnis Zilla Cafe ini adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang kue yang memiliki konsep
yang berbeda dengan bisnis kue yang lainnya. Zilla Cafe sendiri diambil dari nama Monster yang
berasal dari Jepang yaitu Godzilla, sehingga hal tersebut akan menggambarkan unsur Jepang pada
Cafe ini. Dan juga Zilla Cafe juga memberikan nuansa Cafe serasa di Jepang. Sistem yang akan
digunakan di Zilla Cafe ini adalah bisa makan di tempat dan juga bias di take away maupun
dipesan melalui aplikasi online.
Visi dan Misi
a. Visi Zilla Cafe memiliki visi untuk “memberikan pengalaman baru kepada para
konsumen dengan cita rasa cheesecake Jepang yang berbeda, serta memberikan kualitas produk cheesecake terbaik, sehingga para konsumen mau datang kembali “
b. Misi
Misi dari Zilla Cafe adalah:
1. Melatih para karyawan agar mampu melayani semua konsumen dengan baik.
2. Membuka cabang-cabang lain di kota – kota besar lainnya.
3. Memberikan kualitas produk dengan bahan terbaik, namun dengan harga
terjangkau.
Peluang Bisnis
Besarnya peluang bisnis Zilla Cafe ini cukup besar di negara Indonesia sendiri. Bisa
dilihat dari masyarakat sekarang yang menyukai makanan kue, terutama dengan cita rasa
manis dan gurih. Ditambah lagi dengan konsep Cake unik yang berbeda dari yang lainnya,
dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Dengan konsep ini , penulis yakin usaha Zilla Cafe
ini memiliki peluang bisnis yang sangat besar karna sesuai dengan minat masyarakat yaitu
kue yang manis, gurih, dan unik. Selain itu dengan lokasi usaha kami yang mendukung,
berlokasi di pinggir jalan raya yang ramai lalu Lalang para kendaraan bermotor disetiap
harinya. Dan hal tersebut yang akan menjadi poin lebih untuk peluang bisnis kami agar
dapat terus berjalan dan berkembang di kedepannya.
Kebutuhan Dana
Untuk kebutuhan dana, kami memerlukan biaya untuk sewa ruko, biaya renovasi, biaya
pembelian peralatan untuk operasional, biaya gaji karyawan, yang memerlukan biaya untuk 1 tahun
pertama kali adalah sebesar Rp 174.545.000. Yang termasuk sebagai usaha dengan golongan
bisnis kecil, Zilla Cafe akan memulai dengan modal dan lokasi yang kecil namun kedepannya
penulis memiliki harapan agar Zilla Cafe dapat semakin besar, berkembang dan memiliki cabang
yang banyak kedepannya.
RENCANA PRODUK, KEBUTUHAN OPERASIONAL, dan MANAJEMEN
A. Rencana Alur Produk
Setiap bisnis pasti memiliki proses didalamnya, mulai dari bahan baku diolah menjadi
sebuah produk dan akhirnya bisa sampai di tangan konsumen akhir. Zilla Cafe merupakan sebuah
bisnis yang memproduksi kue. Produk Zilla Cafe sendiri menggunakan bahan baku yang
berkualitas baik sehingga dapat menghasilkan produk yang baik untuk dinikmati para konsumen.
Alur produk Zilla Cafe dimulai dari saat konsumen datang sampai konsumen menikmati kue
sebagai berikut:
Alur Proses Pembelian Minuman di Zilla Cafe
B. Rencana Alur Pembelian Dan Penggunaan Bahan Persediaan
Persediaan bahan baku yang dimiliki Zilla Cafe perlu dikendalikan pemakaiannya.
Hal tersebut dibutuhkan untuk mengefisienkan penggunaan bahan baku, agar memperkecil
kemungkinkan bahan baku yang rusak dan terbuang karena tidak terpakai.
Pengendalian bahan baku yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan survey
ke beberapa pemasok bahan baku. Selain pemasok utama yang menjalin kerja sama, Zilla
Cafe juga memiliki beberapa alternatif pemasok utama dengan harga yang tidak jauh
berbeda dengan pemasok utama.
Berikut gambaran alur pembelian bahan baku dan kegiatan operasional sehari-hari
oleh Zilla Cafe.
Alur Pembelian Bahan Baku Zilla Cafe
Zilla Cafe “Pemasok”
Menuliskan segala kebutuhan bahan baku yang digunakan untuk kegiatan
operasional
Mencari para pemasok , baik utama maupun pemasok cadangan.
Membuat daftar para pemasok, dan melakukan perbandingan harga antara
satu dengan yang lainnya.
Menghubungi pemasok, untuk melakukan pesanan pembelian bahan
baku kebutuhan operasional
Pemasok menyediakan dan
memeriksa pesanan Zilla Cafe
Pemasok menerima pesanan dan
membuat invoice
Pemasok mengecek ketersediaan barang, bila ada maka pesanan
diterima
Pemasok memerima
pesanan dari Zilla Cafe
Mengirimkan pesanan kepada
Zilla Cafe Zilla Cafe menerima pesanan
bersama dengan invoice
Memeriksa pesanan yang
datang sesuai atau tidak
Melakukan pembayaran
C. Rencana Kebutuhan Teknologi Dan Peralatan Usaha
Dengan maraknya perkembangan dan penggunakan teknologi, sangat
mempengaruhi kegiatan kita sehari-hari, teknologi merupakan hal yang utama dan penting
dalam membantu kegiatan kita. Dengan penggunakan teknologi yang tepat dapat membantu
proses operasinal bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar serta efektif.
Berikut merupakan teknologi dan peralatan yang akan digunakan oleh Zilla Cafe:
a) Chiller dan Freezer b) Mesin kasir c) Handphone d) Showcase e) Internet f) CCTV g) AC
STRATEGI BISNIS
1. Segementasi pasar
Segmentasi pasar melibatkan membagi pasar menjadi segmen pembeli yang lebih kecil
dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan
strategi atau campuran pemasaran terpisah. Perusahaan mengidentifikasi berbagai cara
untuk mensegmentasi pasar dan mengembangkan profil dari segmen pasar yang
dihasilkan.”
Menurut Kotler dan Amstrong (2014:215) segmentasi dibagi menjadi 4 kelompok :
a. Segmentasi geografis
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti
negara, provinsi, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Sebuah perusahaan
dapat memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa area geografis atau beroperasi
di semua area tetapi memperhatikan perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan.
Berdasarkan segmentasi geografis tersebut, segmentasi yang ditetapkan oleh Zilla Cafe
adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah Jakarta Timur (Jatinegara dan Pondok
Bambu), Jakarta Selatan (Tebet dan Kuningan) dan Jakarta Utara (Kelapa Gading dan
Sunter).
b. Segmentasi demografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.
Salah satu alasannya adalah bahwa kebutuhan, keinginan, dan tingkat penggunaan
konsumen sering sangat bervariasi dengan variabel demografis.
Berdasarkan segmentasi demografis tersebut, Zilla Cafe melakukan segmentasi
demografis sebagai berikut:
1. Usia dan siklus hidup, yaitu membagi pasar menjadi kelompok usia dan siklus
hidup yang berbeda. Fokus segmentasi Zilla Cafe adalah usia 15 tahun ke atas karena.
Sedangkan siklus hidup konsumen Zilla Cafe yaitu mulai dari anak-anak hingga dewasa.
2. Jenis kelamin, yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan jenis
kelamin. Fokus segmentasi Zilla Cafe adalah semua jenis kelamin yang menyukai aneka
kue yang dibuat dari keju dan cokelat.
c. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
Berdasarkan segmentasi psikografis tersebut, Zilla Cafe membagi sebagai berikut:
1. Kelas sosial, yaitu membagi pasar berdasarkan kelas sosial masyarakat. Fokus
segmentasi Zilla Cafe adalah pada semua kalangan, dimulai dari masyarakat dengan kelas
sosial menengah ke atas.
2. Gaya hidup, fokus segmentasi Zilla Cafe adalah pada masyarakat yang memiliki
gaya hidup yang suka membeli aneka kue yang dibuat dari keju dan cokelat.
3. Karakteristik kepribadian. Fokus segmentasi Zilla Cafe adalah mereka yang
memiliki keinginan untuk mengkonsumsi kue manis untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka maupun sebagai makanan ringan ketika sedang berkumpul dengan
keluarga ataupun teman.
d. Segmentasi tingkah laku
Segmentasi tingkah laku membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan dan atau reaksinya terhadap suatu produk
atau jasa.
(1) Manfaat yang dicari
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang orang cari dari
suatu produk. Segmentasi yang ditetapkan Zilla Cafe berdasarkan manfaat yang dicari
adalah orang-orang yang mencari makanan ringan yang manis seperti kue sebagai
cemilan.
(2) Status loyalitas
Pasar dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen, terdapat kelompok
konsumen yang benar-benar loyal yang selalu membeli satu macam merek, ada kelompok
konsumen yang agak loyal yang menggunakan dua merek atau lebih untuk suatu produk,
dan ada juga kelompok yang tidak menunjukkan loyalitas terhadap merek apapun yang
menginginkan sesuatu yang baru atau membeli merek apapun yang sedang diskon.
Tingkat loyalitas konsumen Zilla Cafe adalah agak loyal dan pengguna yang benar-benar
loyal.
2. Target pasar
Target pasar dari Zilla Cafe adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah
Jakarta Timur dan sekitarnya, khususnya kalangan menengah ke atas yang memiliki
kegemaran untuk memakan kue berbahan dasar coklat dan keju yang dapat dimakan
ditempat maupun dibawa pulang ke rumah.
3. Positioning
Positioning yang dilakukan Zilla Cafe adalah dengan memposisikan Zilla Cafe sebagai
salah satu bisnis yang menyediakan jenis kue yang menggunakan kualitas terbaik, namun
memiliki harga yang relatif jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan para pesaingnya.
4. Marketing Mix
a. Produk:
1. GodCheese
2. Souffle Cheese
3. Hanjuku
4. Cheese Tart
5. Choco Tart
6. Gateaux
7. Tiramisu
8. Nama Choco
b. Price Range harganya berkisar dari Rp 15.000 – Rp 24.000, tergantung dengan
menu yang dipesan
c. Place Lokasinya terletak di Jalan Pahlawan Revolusi no.6, Klender, Jakarta
Timur
d. Promotion
- Media social (Facebook , Instagram, )
- Periklanan (Instagram Ads)
- Pemasaran langsung
RENCANA ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja
Zilla Cafe memerlukan 5 tenaga kerja yang terdiri dari 1 Manajer, 1 Produksi, 1 Kasir, 1
Staf Produksi Part Time, dan 1 Staf Kasir Part Time yang bertanggung jawab dan disiplin
serta mampu memahi setiap tugas mereka masing-masing dengan baik dan mampu
menjalankan seluruh kegiatan operasional dengan lancar. Mereka bekerja dimulai dari pukul
09.00-21.00 WIB, terbagi menjadi 2 shift, dimana setiap 1 shift bekerja selama 6 jam.
Rencana kebutuhan tenaga kerja Zilla Cafe adalah sebagai berikut
B. Rencana Kompensasi Pegawai Zilla Cafe
- Manajer : Rp 6.000.000
- Staff Produksi : Rp 4.617.272
- Kasir : Rp 5.000.000
- Kasir Part Time : Rp 1.440.000
- Produksi Part Time : Rp 1.440.000
RENCANA KEUANGAN Dengan melakukan lima analisis yaitu pada analisis Payback Period (PP) diperkirakan
Zilla Cafe akan mencapai titik balik modal dalam waktu 1 Tahun 3 Bulan 12 Hari, untuk Net Present Value (NPV) nilainya lebih besar daripada 0 yaitu Rp Rp 359.368.634,09, untuk Profitability Index (PI) nilainya lebih besar dari 1 yaitu 3.05888816, Internal Rate of Return
(IRR) nilainya lebih dari rate of return (10.29 %) yaitu 74.58 %, sedangkan untuk analisis Break-Even Point (BEP) nilai penjualan yang dihasilkan oleh Zilla Cafe pert tahunnya lebih tinggi daripada nilai BEP nya, maka bisnis Zilla Cafe bisa direkomendasikan dan layak untuk dijalankan.
ANALISIS RESIKO USAHA
Resiko bisnis adalah sesuatu yang harus dihadapi semua pemilik bisnis baik resiko
yang kecil maupun yang besar. Sebuah resiko bisa muncul apabila terjadi ketidakpastian
dalam lingkungan yang terus berubah sesuai jalannya waktu. Resiko bisnis adalah sebuah
keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi dan profitabilitas
suatu perusahaan. Resiko yang paling mungkin muncul dalam usaha Zilla Cafe adalah
sebagai berikut :
1. Munculnya pesaing baru atau pendatang baru
Bisnis kue ini merupakan salah satu bisnis yang mudah ditiru. Ketika para
pebisnis melihat adanya kemungkinan atau peluang yang luas maka mereka akan
masuk ke dalam industri tersebut, dan mengikuti bisnis Zilla Cafe yang akan
membuat sebuah ancaman bagi Zilla Cafe karena usahanya dapat ditiru oleh para
pesaing baru.
2. Perubahan harga-harga bahan baku
Perubahan harga yang terjadi pada bahan baku menjadi salah satu ancaman
dalam bisnis apabaila harga-harga bahan baku meningkat terutama bahan-bahan
baku utama seperti susu dan berbagai macam jenis keju, maka akan terjadi kenaikan
harga pula pada produk yang dijualan yang akan mempengaruhi hasil penjualan
Zilla Cafe.
3. Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
bisnis, apabila para SDM/pegawai tidak bekerja dengan baik dan tidak sesuai
dengan standar oprasional Zilla Cafe dapat mempengaruhi kinerja dan kualitas
pelayanan yang telah ditetapkan, sehingga dapat mengecewakan para konsumen.
Maka dari itu untuk menghindari hal-hal tersebut perlu dilakukan evaluasi rutin
terhadapat para pergawai dan melakukan training rutin untuk menjaga kualitas
pelayanan dari setiap pegawainya, yang dapat mempengaruhi reputasi dan citra Zilla
Cafe.
ANTISIPASI RESIKO USAHA
Pengusaha harus menunjukkan potensi risiko pada usaha baru. Selanjutnya harus
menjadi diskusi tentang apa yang mungkin terjadi jika risiko ini menjadi kenyataan.
Akhirnya, wirausahawan harus membahas strategi yang akan digunakan untuk mencegah,
meminimalkan, atau merespons risiko jika terjadi. Risiko besar untuk usaha baru dapat
timbul dari reaksi pesaing; kelemahan dalam tim pemasaran, produksi, atau manajemen;
dan kemajuan baru dalam teknologi yang mungkin membuat produk baru menjadi usang.
Bahkan jika faktor-faktor ini tidak menimbulkan risiko bagi usaha baru, rencana bisnis
harus membahas mengapa itu terjadi. ”
1. Dalam mengantisipasi para pesaing, maka Zilla Cafe akan terus melakukan inovasi
dan pengembangan produk dan varian rasa serta melakukan promosi yang menarik,
mempertahankan kualitas dari produk dan pelayanan kepada para konsumen yang
dapat membuat para konsumen menjadi pelanggan yang loyal.
2. Dalam mengantisipasi perubahan harga bahan baku, Zilla Cafe akan mencari para
pemasok-pemasok cadangan yang memiliki harga lebih murah namun kualitas nya
tetap terbaik.
3. Dalam mengatasi kualitas sumber daya manusia, Zilla Cafe akan selalu melakukan
evaluasi rutin setiap hari maupun bulanan dan akan melakukan training secara rutin
apabila diperlukan untuk terus meningkatkan pelayanan yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, Said Kelana (2017), Manajemen Keuangan, Edisi 2, Indonesia : Universitas Terbuka.
David, Fred R., Forest R.David (2015), Strategic Management: A Competitive Advantage, Concept
and Cases, Edisi 15, Global Edition, United States of America : Pearson Education
Dessler, Gary (2015), Human Resource Management, Edisi 14, United States of America : Pearson
Education.
Heizer, Jay et al (2017), Operations Management: Sustainability and Supply Chain Management,
Edisi 12, Global Edition, Malaysia : Pearson Education.
Hisrich, Robert D. et al (2017), Enterpreneurship, Edisi 10, International Edition, United States of
America : McGraw-Hill Education.
Husnan,Suad , Suwarsono Muhammad (2014) , Studi Kelayakan Proyek Bisnis , Edisi 5,
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN.
Kotler, Philip, Gary Armstrong (2014), Principal of Marketing, Edisi 15, Global Edition, United
States of America : Pearson Education.
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller (2016), Marketing Management, Edisi 15, Global Edition, United
States of America : Pearson Education.
Robbins, Stephen P., Marry A. Coulter (2018), Management, Edisi 14, Global Edition, Malaysia :
Pearson Education.
Zutter, Chad J., Scott B. Smart (2019), Principle of Managerial Finance, Edisi 15, Global Edition,
Malaysia : Pearson Education.
Website dan Artikel
Grand View Research (2017), “Tingkat Permintaan Produk Bakery di Amerika Serikat di Tahun
2014-2015”, Grand View Research, diakses pada 20 Februari 2020.
https://www.grandviewresearch.com/industry-analysis/carmine-
market?utm_source=sites.google.com&utm_medium=referral&utm_campaign=sites_supriy
a_Oct&utm_content=content
OJK (2017), “Undang –undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro kecil
dan menengah (UMKM)”, OJK, diakses 20 Februari 2020.
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/undangundang/Documents/Undang-
Undang%20Nomor%2020%20Tahun%202008%20Tentang%20Usaha%20Mikro,%20Kecil
,%20dan%20Menengah.pdf
Andreas Kristiawan (2019), “Chef Arnold Prediksi Dessert bakal jadi Primadona di 2020”, Tribun
News, diakses 23 Februari 2020.
https://jakarta.tribunnews.com/2019/12/16/chef-arnold-prediksi-dessert-bakal-jadi-
primadona-di-2020.
Lenny Tristia Tambun (2020), “Omnibus Law Cipta Kerja Berikan 6 Kemudahan Bagi UMKM”,
Berita Satu, diakses 15 Maret 2020.
https://www.beritasatu.com/feri-awan-hidayat/ekonomi/600836/omnibus-law-cipta-kerja-
berikan-6-kemudahan-bagi-umkm
Humas (2020), “Anggarkan Rp123,46 Triliun, Pemerintah Dukung UMKM Go Digital Pulih dan
Produktif”, Setkab, diakses 14 Oktober 2020.
https://setkab.go.id/anggarkan-rp12346-triliun-pemerintah-dukung-umkm-go-digital-
pulih-dan-produktif/
Noviyanto (2019), “Data Pertumbuhan Pengguna Sosial Media di Indonesia”, Koin Works, diakses
17 Juni 2020.
https://koinworks.com/blog/data-pertumbuhan-pengguna-sosial-media-di-indonesia/
Kiki Safitri (2020), “Jumlah Pelanggan GoFood Naik Dua Kali Lipat”, Kompas, diakses 17 Juni
2020
https://money.kompas.com/read/2020/02/11/231900126/tahun-2019-jumlah-pelanggan-
gofood-naik-dua-kali-lipat?page=all..
Pergi Kuliner (2018), “Cheese Cake Enak di Jakarta yang Rasa Kejunya Nendang Banget”, Pergi
Kuliner, diakses 18 Juni 2020.
https://pergikuliner.com/blog/11-cheese-cake-enak-di-jakarta-yang-rasa-kejunya-nendang-
banget
BPS (2020) “Indeks Harga Konsumen dan Inflasi di Indonesia pada tahun 2015-2019”, BPS,
diakses 17 Agustus 2020.
https://www.bps.go.id/statictable/2009/06/15/907/indeks-harga-konsumen-dan-inflasi-
bulanan-indonesia-2006-2020.html
Rani Maulida (2019), “Formulir Pendaftaran NPWP Badan”, Online Pajak, diakses 17 Agustus
2020.
https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/formulir-pendaftaran-npwp-badan
Novia Widya Utami (2020), “Panduan Membuat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)”, Jurnal ID,
diakses 28 September 2020.
https://www.jurnal.id/id/blog/panduan-membuat-siup/
Sleekr (2018), “Cara Menghitung Kenaikan UMP untuk Tahun 2019”, Sleekr, diakses 28
September 2020.
https://sleekr.co/blog/cara-menghitung-kenaikan-ump-untuk-tahun-2019/
Viva Budy Kusnandar (2019), “Penurunan Bunga Kredit Perbankan Tidak Sekencang Suku Bunga
Acuan BI”, Data Boks, diakses 28 September 2020.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/11/penurunan-bunga-kredit-
perbankan-tidak-sekencang-suku-bunga-acuan-bi
Undang – Undang
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. Sekretariat Negara.jakarta
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. Sekretariat Negara. Jakarta
Peraturan Menteri. 2016. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 6 Tahun 2016 Tentang Tunjangan
Hari Raya Keagamaan.
Peraturan Pemerintah. 2018. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018
Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh
Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.