Sekretariat Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
RENCANA STRATEGIS
SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019
i
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal
disusun dengan mengacu kepada Renstra
Kementerian PUPR Tahun 2015-2019 yang
merupakan dokumen perencanaan Kementerian
PUPR untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra
Sekretariat Jenderal memuat v isi, misi, tujuan,
sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi,
program, kegiatan, target, indikator kinerja, serta
kerangka pendanaan sesuai dengan tugas dan
fungsi Sekretariat Jenderal.
Penyusunan Renstra Sekretariat Jenderal Tahun
2015-2019 ini dilakukan untuk mendukung tugas
Sekretariat Jenderal yaitu menyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dan mendukung fungsi-fungsinya yaitu
koordinasi kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Pembinaan dan
penataan organisasi dan tata laksana; Koordinasi dan penyusunan peraturan
perundangundangan serta pelaksanaan advokasi hukum; Penyelenggaraan
pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
KATA PENGANTAR
ii
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Renstra Sekretariat Jenderal akan digunakan sebagai acuan dalam penjabaran
ke dalam rencana kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam
rangka mewujudkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Melalui pelaksanaan kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal
dengan kerangka pendanaan yang semakin meningkat setiap tahun,
diharapkan dapat mendukung peningkatan capaian Kementerian PUPR
khususnya perolehan apresiasi dari pihak luar berupa opini WTP dari BPK serta
nilai LAKIP dengan kategori A dari Kementerian PAN dan RB.
SEKRETARIS JENDERAL
Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc
iii
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Kata Pengantar................................................................................ .................... i
Daftar Isi................................................................................ ............................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Umum ............................................................................................... 1
1.2. Tugas dan Fungsi ............................................................................... 2
1.3. Kondisi Umum ..................................................................................10
1.4. Capaian Sekretariat Jenderal .............................................................14
1.5. Permasalahan dan Tantangan ............................................................24
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS ................................32
2.1. Visi dan Misi .....................................................................................32
2.2. Tujuan .............................................................................................34
2.3. Sasaran Strategis..............................................................................35
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI.....................................................40
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi ..............................................................40
3.2. Kerangka Regulasi ............................................................................45
BAB 4 PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN ..........................................47
4.1. Program dan Kegiatan.......................................................................47
4.2. Kerangka Pendanaan ........................................................................53
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................55
DAFTAR ISI
iv
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tabel I.1 : Nilai Neraca Aset ............................................................................19
Tabel I.2 : Progres IP Bendungan 2014 ..............................................................19
Tabel I.3 : Progres IP Tanah Jalan Nasional Semester 1 Tahun 2014.........................20
Tabel I.4 : Progres IP Tanah Jalan Tol Semester 1 Tahun 2014................................20
Tabel I.5 : Sertif ikasi Tanah Kementerian PU .......................................................20
Tabel I.6 : Proses Pengamanan Tanah di Lingkungan Ditjen SDA TA. 2014 .................21
Tabel I.7 : Proses Pengamanan Tanah di Lingkungan Ditjen Bina Marga TA. 2014........21
Tabel I.8 : Progres Hibah/Alih Status Aset Rusunawa.............................................22
Tabel II.1 : Cara Pengukuran Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian PUPR ............................37
Tabel II.2 : Cara Pengukuran Indikator Kinerja Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Kementerian PUPR ................................................38
Tabel IV.1: Kerangka Pendanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian PUPR .............................................53
Tabel IV.2: Kerangka Pendanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian PUPR ..........................................................................54
Gambar 1.1: Alih Status Aset Rusunawa dari Kementerian PU kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan ..............................................................23
Gambar 1.2: Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian PU ..........................26
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
0
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Bab 1 Pendahuluan
1
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
1.1. Umum
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengamanatkan bahwa setiap kementerian/lembaga diwajibkan
menyusun rencana strategis kementerian/lembaga untuk periode 5 tahun yang
memuat tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Pada tahapan pelaksanaan pembangunan jangka panjang tahap ketiga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalankan tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kementerian tersebut di atas maka
Sekretariat Jenderal, sebagai unit organisasi di bawah Kementerian PUPR,
mempunyai tugas untuk menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan Kementerian PUPR. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas
tersebut, Sekretariat Jenderal melakukan peningkatan dukungan manajemen di
berbagai aspek melalui peningkatan dan pengoptimalan sumber daya yang ada
seperti aset barang milik negara, teknologi informasi, keuangan, kelembagaan,
prasarana dan sarana aparatur negara, dan lain-lain.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Jenderal akan menghadapi
berbagai permasalahan dan tantangan ke depannya, sehingga perlu disusun suatu
perencanaan yang matang untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam
rangka mengatasi permasalahan dan tantangan yang muncul. Untuk itu, maka
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal tahun 2015-2019 sebagai turunan dari
Rencana Strategis Kementerian PUPR yang nantinya akan digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas dan fungsinya menjadi hal yang penting.
BAB 1 Pendahuluan
2
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
1.2. Tugas dan Fungsi
Landasan peraturan dan perundang-undangan Sekretariat Jenderal dalanm
melaksanakan tugas dan fungsinya adalah antara lain:
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum;
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) 2015–2019;
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara;
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2015–2019.
3
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Sekretariat Jenderal adalah
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dalam mendukung pelaksanaan tugas tersebut, Sekretariat Jenderal melaksanakan
fungsi:
a. Koordinasi kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
b. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pekerjaan U mum
dan Perumahan Rakyat;
d. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
4
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan
pengadaan barang/jasa; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, Sekretariat Jenderal didukung oleh 7 (tujuh) biro
dan 2 (dua) pusat yang secara administratif struktural berada di bawah pembinaan
Sekretaris Jenderal, namun dalam tugas memberikan masukan langsung kepada
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
A. Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri
Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dan penyusunan administrasi anggaran, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran, fasilitasi penganggaran
infrastruktur daerah, serta kerja sama luar negeri bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar
Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan administrasi anggaran;
b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penganggaran infrastruktur daerah;
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kinerja serta
pelaksanaan anggaran;
d. Pelaksanan koordinasi perencanaan program dan administrasi kerja sama luar
negeri;
e. Pelaksanaan kegiatan strategis kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro;
Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri terdiri atas:
a. Bagian Administrasi Penganggaran;
b. Bagian Fasilitasi Penganggaran Infrastruktur Daerah;
c. Bagian Pemantauan dan Evaluasi; dan
d. Bagian Kerja Sama Luar Negeri.
B. Biro Kepegawaian, Organisasi, dan Tatalaksana
Biro Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana
menyelenggarakan fungsi:
5
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
a. Penyiapan perumusan, pembinaan, dan pelaksanaan perencanaan pegawai;
b. Pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian;
c. Pelaksanaan pengadaan dan seleksi pegawai;
d. Penyusunan sistem pembinaan pegawai;
e. Penyiapan perumusan, pembinaan, pelaksanaan dan pemantauan mutasi
pegawai;
f. Penelaahan peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian;
g. Penyiapan perumusan, pembinaan, dan penataan organisasi dan tata laksana;
h. Pengelolaan data, informasi, dan arsip kepegawaian; dan
i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana terdiri atas:
a. Bagian Informasi Kepegawaian dan Umum;
b. Bagian Pembinaan Pegawai;
c. Bagian Mutasi; dan
d. Bagian Organisasi dan Tata Laksana.
C. Biro Keuangan
Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyusunan tata
laksana keuangan, perbendaharaan, akuntansi, penatausahaan Pendapatan
Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum, Laporan Keuangan Kementerian
serta penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja.
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Pembinaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan;
b. Pembinaan dan pelaksanaan sistem akuntansi;
c. Pembinaan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Badan
Layanan Umum;
d. Penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi;
e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan;
f. Pembinaan dan penatausahaan penetapan pejabat perbendaharaan satuan
kerja;
g. Penatausahaan hasil pemeriksaan;
h. Penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal;
i. Penyusunan laporan keuangan Kementerian; dan
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
6
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Biro Keuangan terdiri atas :
a. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum;
b. Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan;
c. Bagian Perbendaharaan; dan
d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan.
D. Biro Umum
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengelolaan
ketatausahaan, kerumahtanggaan dan prasarana fisik serta urusan protokoler
pimpinan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Menteri, Sekretaris
Jenderal, Staf Ahli, Staf Khusus, dan protokoler pimpinan kementerian;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan
kementerian;
c. Pelaksanaan urusan kesehatan, keamanan dan ketertiban lingkungan serta
urusan dalam dan angkutan pegawai;
d. Pelaksanaan urusan utilitas, bangunan gedung, rumah jabatan serta sarana dan
prasarana lingkungan;
e. Pelaksanaan penatausahaan barang milik negara Sekretariat Jenderal; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
Biro Umum terdiri atas :
a. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;
b. Bagian Administrasi Perkantoran;
c. Bagian Rumah Tangga; dan
d. Bagian Prasarana Fisik.
E. Biro Hukum
Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pembinaan
penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan
perumahan, pemberian advokasi hukum, pertimbangan hukum, penyebarluasan
informasi, dokumentasi, dan produk hukum serta fasilitasi proses penetapan dan usul
pengalihan status rumah negara.
7
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat serta bidang terkait;
b. Pembinaan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan
umum dan perumahan, dan advokasi hukum;
c. Koordinasi pemberian advokasi dan pertimbangan hukum terkait tugas dan
fungsi Kementerian;
d. Pelaksanaan penyebarluasan informasi, dokumentasi dan produk hukum;
e. Fasilitasi proses penetapan dan usul pengalihan status rumah negara; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Biro Hukum terdiri atas :
a. Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan I ;
b. Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan I I ;
c. Bagian Advokasi Hukum I ; dan
d. Bagian Advokasi Hukum I I ;
F. Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan
Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, pembinaan dan penyelenggaraan barang milik negara dan kekayaan
Negara serta layanan pengadaan pada tingkat Kementerian.
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan barang milik negara;
b. Pembinaan dan pengendalian barang milik negara;
c. Pelaksanaan pembinaan penyusunan pelaporan barang milik negara;
d. Penatausahaan barang milik negara pada tingkat Kementerian;
e. Pelaksanaan pengelolaan informasi dan dokumentasi barang milik negara;
f. Koordinasi pemantauan, evaluasi, dan pelaporan barang milik negara;
g. Koordinasi pelaksanaan sertifikasi dan perkuatan hak;
h. Pembinaan layanan pengadaan;
i. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa;
dan
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
8
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan terdiri atas :
a. Bagian Pengembangan Sistem BMN dan Umum;
b. Bagian Pengelolaan BMN I ;
c. Bagian Pengelolaan BMN I I ; dan
d. Bagian Layanan Pengadaan.
G. Biro Komunikasi Publik
Biro Komunikasi Publik memiliki tugas melaksanakan pembinaan dan
penyelenggaraan komunikasi publik di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Komunikasi Publik menyelenggarakan fungsi :
a. Pembinaan pelayanan komunikasi publik;
b. Pengelolaan dan pelayanan informasi publik kementerian;
c. Penyiapan perumusan strategi dan evaluasi komunikasi;
d. Penyelenggaraan publikasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
e. Pengelolaan dan penyebarluasan informasi;
f. Pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi kegiatan Kementerian;
g. Penyiapan bahan laporan pimpinan dan koordinasi hubungan antar lembaga;
dan
h. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
Biro Komunikasi Publik terdiri atas:
a. Bagian Pelayanan Informasi Publik Dan Umum;
b. Bagian Hubungan Masyarakat;
c. Bagian Publikasi dan Perpustakaan; dan
d. Bagian Pelaporan Pimpinan dan Hubungan Antar Lembaga.
H. Pusat Data dan Teknologi Informasi
Pusat Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,
pengembangan, pengelolaan, penyediaan data dan teknologi informasi, serta
penyelenggaraan sistem informasi untuk mendukung manajemen kementerian.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Data dan Teknologi Informasi
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pembinaan, pengembangan, pengelolaan
data dan teknologi informasi;
9
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
b. Pembinaan dan pengembangan sistem informasi;
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan pengamanan data dan informasi,;
d. Pengendalian mutu sistem dan teknologi informasi;
e. Pengelolaan dan penyediaan data dan informasi geospasial dan statistik; dan
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pusat Data dan Teknologi Informasi terdiri atas:
a. Bagian Program dan Umum;
b. Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Sistem Informasi; dan
c. Bidang Integrasi Data dan Layanan Teknologi Informasi.
I. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan merupakan unit organisasi non
eselon yang mempunyai tugas melaksanakan penyaluran dan pengelolaan dana
pembiayaan perumahan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelayanan pembiayaan perumahan;
b. Pengelolaan keuangan;
c. Pengelolaan operasi kegiatan;
d. Pengelolaan urusan umum dan hukum;
e. Pelaksanaan pemeriksaan intern; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan terdiri atas:
a. Direktur Utama;
b. Direktur Layanan;
c. Direktur Keuangan;
d. Direktur Operasi;
e. Direktur Umum dan Hukum; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.
10
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
1.3. Kondisi Umum
Pada tahun 2015 ini, terdapat perubahan struktur organisasi Kementerian Pekerjaan
Umum menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
khususnya perubahan pada unit organisasi Sekretariat Jenderal. Sebelumnya
terdapat 5 (lima) biro dan 5 (lima) pusat di bawah Sekretariat Jenderal yaitu Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Biro Hukum, Biro Umum, Biro Keuangan,
Biro Kepegawaian dan Ortala, Pusat Pengolahan Data, Pusat Komunikasi Publik,
Pusat Kajian Strategis, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, dan Pusat Pengelolaan BMN.
Untuk periode 2015-2019, terdapat beberapa perubahan, meliputi:
a. 2 pusat yang berubah menjadi biro yaitu Biro Pengelolaan BMN dan Layanan
Pengadaan dan Biro Komunikasi Publik;
b. 2 fungsi pusat yaitu Pusat Kajian Strategis dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan
tidak lagi berada di bawah Sekretariat Jenderal; dan
c. 1 fungsi pusat baru non eselon yang berada di bawah koordinasi Sekretariat
Jenderal, Kementerian PUPR, yang sebelumnya berada di bawah Sekretariat
Jenderal Kementerian Perumahan Rakyat yaitu Pusat Pengelolaan Dana
Pembiayaan Perumahan.
Selama tahun 2010-2014, Kementerian PU
telah memperoleh berbagai capaian
khususnya dalam mewujudkan dukungan
manajemen serta sarana dan prasarana.
Capaian tersebut diperoleh antara lain
dalam aspek penyusunan rencana, program,
dan anggaran; penyusunan peraturan
perundang-undangan dan fasilitasi bantuan
hukum; pengelolaan BMN; pembangunan
dan perbaikan gedung sejumlah 4 unit;
pembuatan data center, peta tematik, dan
buku informasi statistik PU; pengadaan CPNS
dan penyusunan standar kompetensi. Selain
itu, terdapat beberapa capaian yang sejak
tahun 2015 ini tidak lagi di bawah koordinasi
Sekretariat Jenderal, seperti capaian Pusat
Pendidikan dan Pelatihan yaitu pendidikan &
pelatihan prajab dan teknis fungsional serta
capaian Pusat Kajian Strategis yaitu
penyusunan rencana kebijakan dan strategi
Kementerian Pekerjaan Umum meliputi 1
Renstra Kementerian, 1 Revisi Renstra
Kementerian, 1 Review Renstra Kementerian
11
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
tahun 2010-2014, serta 1 Renstra Sekretariat Jenderal, 1 Review Sekretariat Jenderal
tahun 2010-2014, termasuk Renstra Kementerian maupun Renstra Sekretariat
Jenderal 2010-2014, serta 5 LAKIP Kementerian dan 5 LAKIP Sekretariat Jenderal.
Capaian lainnya yang sangat baik adalah diperolehnya opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) oleh BPK RI sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
Sementara untuk nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
masih memperoleh kategori “B”. Tentunya hal tersebut merupakan tantangan bagi
Kementerian PUPR saat ini untuk dapat mempertahankan opini WTP pada tahun-
tahun berikutnya serta dapat memperoleh kategori “A” untuk Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pada periode tahun 2010-2014, Sekretariat Jenderal telah melakukan perbaikan
manajemen internal melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan
penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi. Perbaikan tersebut dilakukan melalui
penerapan Sistem Ketatalaksanaan dengan mengacu kepada Standar SNI -ISO
9001 edisi 2000 yang kemudian telah diperbaharui menjadi Sistem Manajemen Mutu
berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2009. Peraturan Menteri ini telah
diterapkan oleh beberapa Unit Kerja Eselon I I di lingkungan Sekretariat Jenderal
dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian PU juga telah disusun, dengan rincian meliputi: Manajemen
Perubahan, Penataan Peraturan Per-Undang-undangan, Penataan dan Penguatan
Organisasi dan Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM
Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik serta Monitoring Evaluasi dan Pelaporan.
Untuk capaian target periode 2010-2014
pada Kementerian Perumahan Rakyat terkait
dengan dukungan manajemen, sarana dan
prasarana meliputi antara lain tersusunnya 3
RPP yang masih menunggu persetujuan para
menteri dan kepala lembaga terkait, yaitu: (i)
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
meliputi: RPP tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman; RPP
tentang Penyelenggaraan Rumah Susun;
serta RPP tentang Pembinaan
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman); dan (ii) 2 (dua) RPP yang masih
dalam tahap harmonisasi Kementerian dan
Lembaga terkait yang meliputi: RPP Tentang
Pengerahan dan Pemupukan Dana Serta
Bantuan dan Kemudahan Pembiayaan; dan
RPP tentang Badan Pelaksana Pembangunan
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
12
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Selain itu dalam pelaksanan SAKIP, Kementerian Perumahan Rakyat telah
mensejajarkan diri pada peringkat B (Baik) di tingkat Kementerian/Lembaga.
Sedangkan Peningkatan Opini atas Laporan Keuangan dari BPK RI terkait
Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Perumahan Rakyat sejak tahun
tahun 2013 kembali meraih status predikat WTP. Penyerahan aset hasil
pembangunan Rusunawa dalam kurun waktu tahun 2005-2011 meliputi Rusunawa
yang telah terbangun sebanyak 187 Twin Block (TB) melalui Alih Status Penggunaan
ke Kementerian/Lembaga sebanyak 14 Twin Block dan kepada Pemerintah Daerah
dengan mekanisme hibah sebanyak 2 Twin Block sehingga jumlah yang telah
diserahterimakan baik kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
sebanyak 16 Twin Block.
Untuk pelaporan hasil Monitoring dan Evaluasi Kinerja Kementerian Perumahan
Rakyat Kepada UKP4 dan Bappenas berupa Laporan Triwulan Capaian Rencana
Aksi Prioritas Nasional 4 (Penanggulangan Kemiskinan) dan Prioritas Nasional 6
(Bidang Infrastruktur) dan Laporan Triwulan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan. Dari hasil polling Pemberitaan Program Pemerintah
Kabinet Indonesia Bersatu II selama masa polling dari Januari hingga Mei 2014 yang
dilakukan oleh Forum Jurnalis Jakarta (FJJ) tercatat telah mendapat perhatian dari
pers dengan sebanyak 348 berita. Ketertarikan media pada 10 Kementerian teratas
dikarenakan memiliki program-program kehumasan yang efektif dalam
merangsang para jurnalis untuk melakukan peliputan pemberitaan. Penyediaan
Media Center untuk memfasilitasi pemberitaan tentang Kementerian Perumahan
Rakyat dengan dilengkapi 15 unit telev isi yang berjaringan nasional beserta
kelengkapannya.
Hasil survey kepuasan masyarakat terhadap Layanan Kementerian Perumahan
Rakyat sebesar 70,66% (kategori Baik) pada tahun 2013. Survey ini didasarkan pada
kriteria: (1) Kesesuaian Kebijakan; (2) Sistem Prosedur; (3) Sumber Daya Manusia
(SDM); dan (4) Kepuasan Total Terhadap Layanan dan Operasionalisasi Kebijakan
Kementerian Perumahan Rakyat. Terkait sarana dan prasarana, telah dilakukan
renovasi ruang kerja, toilet disetiap lantai, ruang serba guna (aula) pada lantai 9
sebagai sarana untuk rapat koordinasi dan sarana pengajian pegawai Kementerian
Perumahan Rakyat, serta telah dibangun Poliklinik dan perlengkapannya yang telah
dapat difungsikan.
Dengan adanya penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian
Perumahan Rakyat (PUPR), diharapkan dukungan manajemen, sarana, dan
prasarana Kementerian PUPR akan semakin kuat. Tentunya manajemen internal
perlu semakin ditingkatkan khususnya melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang
semakin baik serta peningkatan sarana dan prasarana Kementerian PUPR. Selain
berusaha mempertahankan opini WTP, Kementerian PUPR juga akan berusaha
meningkatkan nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan target nilai 78 di
Tahun 2019 atau dengan kategori “A”. Upaya tersebut mulai diwujudkan melalui
penyusunan indikator berupa outcome yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
serta mendukung kebijakan dan program nasional.
13
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Ke depannya, dengan dukungan Sekretariat Jenderal, Kementerian PUPR akan
terus melakukan upaya peningkatan pembangunan infrastruktur dalam
mendukung program Nawacita Presiden RI 2015-2019. Berbagai upaya peningkatan
tersebut dilakukan melalui: 1) pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk
sumber daya maritim guna mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan
ketahanan energi; 2) percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
untuk meningkatkan konektiv itas nasional baik konektiv itas daratan dan maritim; 3)
percepatan pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mewujudkan layanan infrastruktur dasar yang layak; 4) percepatan pembangunan
infrastruktur PUPR secara terpadu dari pinggiran untuk keseimbangan
pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan,
dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI ; dan 5) peningkatan tata kelola
sumber daya organisasi mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang
terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan
pengawasan yang ketat.
14
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
1.4. Capaian Sekretariat Jenderal
Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri
Dalam kurun waktu tahun 2010-2014, kinerja
koordinasi perencanaan dan penganggaran
cukup baik. Penyusunan dan penyampaian
dokumen perencanaan masing masing unit
organisasi dapat dilaksanakan tepat waktu
dan memiliki kualitas yang baik, antara lain 3
dokumen Rencana Strategis (Renstra), 40
dokumen Rencana Kerja (Renja), 1.022
dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA),
5 Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan 5 Nota
Keuangan. Penyusunan rencana jangka
menengah dan tahunan, serta dokumen anggaran tersebut merupakan acuan
dan pedoman penting bagi unit organisasi dalam pelaksanaan kegiatan di
lapangan. Meskipun demikian, perbaikan dan peningkatan kualitas rencana,
program, dan anggaran masih perlu dilakukan untuk menjamin terlaksanya agenda
yang ditargetkan dalam RPJMN 2015-2019.
Sementara itu, dalam memenuhi fungsi koordinasi dan pembinaan perencanaan
program dan administrasi kerjasama luar negeri, Biro Perencanaan Anggaran dan
KLN melakukan penyusunan program Daftar Rencana Pinjaman dan/atau Hibah
Luar Negeri (DRPHLN)/blue book, penyiapan negosiasi PHLN/brown book, dan
evaluasi pengendalian PHLN/green book. Biro Perencanaan Anggaran dan KLN
melakukan pembinaan perencanaan program dan administrasi kerjasama luar
negeri, mulai dari perencanaan sampai monitoring dan evaluasinya. Selain itu juga
melakukan pengurusan perizinan penugasan tenaga ahli asing di Indonesia yang
diperbantukan di proyek-proyek di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
melakukan koordinasi kerjasama Luar Negeri baik Multilateral, Bilateral, maupun
Internasional.
Kementerian PUPR c.q. Sekretariat Jenderal telah berupaya meningkatkan
transparansi pelaksanaan program melalui penerapan eMonitoring dalam
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan. Dengan adanya
sistem eMonitoring, progress pelaksanaan program pembangunan baik fisik
maupun keuangan dapat dilaporkan secara lengkap, akurat, dan terkini sehingga
dapat dirumuskan suatu tindak lanjut dengan cepat dan tepat terhadap kendala
program pembangunan yang dilaksanakan. Dalam kurun waktu 2010-2014
eMonitoring telah digunakan di 7 (tujuh) Kementerian/Lembaga: Kementerian
Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Negara, Badan
Pengembangan Wilayah Suramadu, Kementerian Sosial, Kejaksaan Agung, dan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
15
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran secara
elektronik telah mengantarkan Kementerian PU mendapatkan penghargaan dari
Unit Kerja Presiden Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan (UKP4) .
Biro Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana
Dalam kurun waktu Tahun 2010-2014,
Kementerian PUPR telah mampu melayani
administrasi kepegawaian sebanyak 30.975
pegawai, menyusun 204 Standar Operating
Procedure (SOP) yang menyangkut efektiv itas
penyelenggaraan organisasi dan tata
laksana. Dengan bergabungnya Kementerian
PU dengan Kementerian Perumahan Rakyat,
jumlah pegawai akan semakin meningkat. Hal
tersebut merupakan potensi sekaligus
tantangan bagi kepegawaian dan tata
laksana untuk menjamin terselenggaranya
layanan kepegawaian yang mampu menunjang kinerja masing-masing pegawai.
Pelaksanaan reformasi birokrasi yang terus didukung dengan berbagai kebijakan
peraturan merupakan dukungan penting bagi terselenggaranya fungsi
kepegawaian dan tata laksana dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Biro Keuangan
Dalam kurun waktu Tahun 2010-2014, Kementerian
PUPR telah mampu mendapatkan predikat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan
keuangan. Hal tersebut merupakan prestasi yang
cukup baik dan menggambarkan upaya
perbaikan yang terus dilakukan Kementerian PUPR
dalam hal adminsitrasi penggunaan uang negara.
Kedepannya, Kementerian PUPR sebagai salah
satu Kementerian pengguna APBN terbesar akan
sangat menentukan kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP). Predikat yang diperoleh
tersebut perlu terus dipertahankan, apalagi
mengingat alokasi pagu APBN yang diterima oleh
Kementerian PUPR semakin besar dari tahun
sebelumnya.
16
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Biro Umum
Dalam kurun waktu Tahun 2010-2014, pembangunan kompleks Kampus Pattimura
Kementerian PUPR hampir mencapai seluruh target yang telah direncanakan, yaitu
seluas 215.173 m2. Keberadaan gedung baru lengkap dengan fasilitas kerja tersebut
sangat menunjang pelaksanaan tugas di seluruh unit organisasi di Kampus
Pattimura. Pemeliharaan rutin dan berkala terhadap gedung yang telah ada
tersebut merupakan hal yang harus dilakukan untuk menjamin seluruh sarana dan
prasarana yang telah dibangun dapat berfungsi dengan baik serta dapat
mendukung pencapaian kinerja Kementerian PUPR. Jumlah aset akan semakin
bertambah dengan penggabungan dengan aset yang dimiliki oleh eks
Kementerian Perumahan Rakyat, sehingga tanggung jawab pengelolaan dan
pemeliharaan aset akan semakin besar ke depannya.
Sekretariat Jenderal pada periode 2009-2013 telah melaksanakan beberapa
pembangunan gedung baru yang lebih memadai dengan standar green
construction dan eco building. Dengan standar tersebut tentunya pengelolaan dan
pemeliharaannya menjadi sangat penting dalam upaya mempertahankannya,
terutama dengan adanya predikat “Platinum”.
Biro Hukum
Dalam kurun waktu Tahun 2010-2014,
target peraturan perundang-undangan
sesuai dengan Renstra Kementerian
2010–2014 sebanyak 116 peraturan.
Jumlah capaian melebihi target yang
ditetapkan, yaitu sebanyak 124
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal pendampingan masalah
hukum dan opini hukum, target sesuai
Renstra 2010-2014 sebanyak 102 perkara
dan 48 opini dengan total capaian
sebanyak 109 perkara dan 52 opini.
Biro Hukum melaksanakan penetapan status rumah negara yaitu penetapan status
rumah negara golongan I , rumah negara golongan I I serta usulan pengalihan status
rumah negara yaitu perubahan rumah negara golongan I I menjadi rumah negara
golongan I I I , perubahan rumah negara golongan I menjadi rumah negara
golongan I I , dan perubahan rumah negara golongan I I menjadi rumah negara
golongan I setelah memenuhi persyaratan pada peraturan perundang-undangan
bidang rumah negara, sebagai salah satu upaya pelaksanaan pengelolaan rumah
negara. Dalam 2010–2014, Biro Hukum telah melaksanakan penetapan/pengalihan
status rumah negara menetapkan sebanyak 740 dokumen.
17
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Hukum, telah dilaksanakan
secara terus menerus dan berkesinambungan jejaring kerja dengan Kementerian/
Lembaga lain yang diwujudkan dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Nasional (JDIHN). Produk hukum yang telah dihasilkan dapat diakses oleh
masyarakat luas melalui situs JDIH Kementerian Pekerjaan Umum.
Biro Komunikasi Publik
Dalam kurun waktu Tahun 2010-2014, dalam hal komunikasi publik citra Kementerian
PU sebagai penyedia infrastruktur yang andal mampu ditingkatkan, di antaranya
melalui kegiatan; (a) pemberitaan, rangkaian peresmian, program TV/radio (Iklan
Layanan Masyarakat, talkshow), advertorial di media cetak; (b) memunculkan figur
Pimpinan Kementerian PU dengan memaksimalkan media relations seperti
konferensi pers, kunjungan ke kantor media massa, press briefing dan media
gathering; (c) peliputan berbagai kegiatan dan hasil pembangunan Kementerian
PU; (d) Pameran hasil pembangunan infrastruktur; dan (e) mulai memanfaatkan
Media Sosial (Youtube, Facebook, twitter, Instagram) dan Media Online
(meluncurkan Microsite Ayo Mudik dan pemanfaatan situs-situs berita yang
terpercaya). Kinerja yang baik tersebut merupakan modal yang berharga di tahun
mendatang, mengingat besarnya sorotan dan tuntutan publik yang semakin tinggi
terhadap layanan infrastruktur.
Di Tahun 2013 Pusat Komunikasi Publik telah melakukan Evaluasi Penyebarluasan
Informasi Bidang Pekerjaan Umum melalui metode survei yang hasilnya tingkat
pengenalan responden terhadap PU secara keseluruhan sebesar 75,42%. Tingkat
pengenalan responden pada tahun 2013 tersebut meningkat jika dibandingkan
pada Tahun 2011 yang baru pada tingkat 70,16%. Dengan penggabungan
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Biro Komunikasi Publik harus meningkatkan
penyebarluasan informasi tidak hanya bidang PU saja tetapi juga bidang
Perumahan Rakyat.
18
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Dalam kurun waktu Tahun 2010-2014, telah diberikan penghargaan terhadap kinerja
layanan informasi publik Kementerian PU diantaranya adalah sebagai berikut:
Penghargaan pada Kompetisi Open Government Tahun 2012 sebagai 10
Layanan Publik Paling Progresif dari UKP4.
Penghargaan Sebagai Juara Ke-3 pada Anugerah Media Humas Tahun 2012
yang diselenggarakan oleh Bakohumas.
Penghargaan Sebagai Badan Publik Pusat Terbaik X Tahun 2012 dalam
Pelaksanaan UU KIP oleh Komisi Informasi Pusat.
Stand Terbaik pada RITech Expo di Bandung Tahun 2012.
Stand Terbaik pada I I ICE Tahun 2012.
Penghargaan sebagai Badan Publik Peringkat I I dalam Keterbukaan
Informasi Publik untuk Kategori Badan Publik Pemerintahan dari Komisi
Informasi Pusat Tahun 2013.
Juara I Stand Terbaik Kategori Instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah pada
3rd Indonesia Climate Change Education Forum and Expo Tahun 2013.
Stand Terbaik I I dalam Pameran Terpadu Pengelolaan Perbatasan Negara.
Best Ministry Booth pada Indonesia International Infrastructure Conference
and Exhibition (I I ICE) Tahun 2013.
Penghargaan Terbaik I I I Anugerah Media Humas 2014 Kategori Advertorial
Kementerian/LPNK/BUMN/PTN dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Penghargaan Booth Terbaik Ketiga Kegiatan Mentawai Megathrust Disaster
Relief Exercise dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNPB).
Penghargaan Peringkat ke-6 Keterbukaan Informasi Publik Kategori
Kementerian Tahun 2014 dari Komisi Informasi Pusat.
Biro Pengelolaan Barang Milik Negara dan Layanan
Dalam kurun waktu tahun 2010-2014, Beberapa hal yang telah dilakukan
Kementerian PUPR bersama stakeholdernya dalam usahanya mewujudkan
pengelolaan BMN yang tertib dan akuntabel antara lain :
1. Laporan Keuangan Kementerian tahun 2014 Pekerjaan Umum (PU) kembali
memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan
atau BPK RI . Salah satu yang menjadi tolak ukur BPK RI memberikan opini atas
laporan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara di Kementerian
PU, adalah mengenai Aset. BPK berpendapat Kementerian PU sudah berhasil
melakukan tindak lanjut terhadap temuan BPK sesuai rekomendasinya
terutama perihal temuan Persediaan.
2. Tabel di bawah menunjukkan sebaran aset Kementerian PU berdasarkan Aset
lancar, asset tetap, asset lainnya, dan akumulasi penyusutan. Progres positif
ditunjukkan secara signifikan sejak berbagai bidang pengelolaan BMN
dilakukan oleh Kementerian PU sampai dengan tahun 2014, Kementerian PU
mencatet asset senilai Rp 685.855.748.239.308,- (berdasarkan neraca semester 1
TA 2014) aset yang telah diinventarisasi dengan baik.
19
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tabel I.1. Nilai Neraca Aset
3. Kementerian PUPR bersama stakeholdernya telah melakukan koordinasi dan
monitoring IP terhadap 114 bendungan dan 67 sedang dalam proses.
Tabel I.2 Progres IP Bendungan 2014
Uraian Jumlah
Bendungan
Nilai IP
(Rp triliun)
Sudah IP 114 20,46
Proses Penilaian 67 0
Total 181 20,46
4. Selain bendungan, juga telah dilakukan proses inventarisasi dan penilaian
terhadap aset tanah Jalan Nasional. Sampai dengan 30 Juni 2014, terdapat
357.228.975 m2 jalan yang telah ditetapkan IP dengan total nilai Rp
155.947.819.685.042 (155,948 Triliun). Tabel tersebut menunjukan rekapitulasi
monitoring IP terhadap 357.607.176 m2 jalan nasional hingga semester 1 tahun
2014.
20
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tabel I.3 Progres IP Tanah Jalan Nasional Semester 1 Tahun 2014
Uraian Jumlah Kuantitas (m2) Nilai IP
Sudah IP 378.201 214.857.536.209
Proses
Penilaian
357.228.975 155.947.819.685.042
Total 357.607.176 156.162.677.221.251
5. Di sisi lain, Kementerian Pekerjaan Umum sampai dengan semester 1 tahun 2014
juga telah melakukan IP terhadap 55.856.297 m2 jalan tol di Indonesia dengan
nilai Rp 125.396 Triliun, sedangkan yang masih dalam proses penilaian sebanyak
877.507 m2 dengan nilai ± Rp 1.579 Triliun.
Tabel I.4 Progres IP Tanah Jalan Tol Semester 1 Tahun 2014
Nama Ruas Tol Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Proses IP 877.507 1.579.022.465.697
Sudah IP 55.856.297 125.396.034.229.728
Total 56.733.804 126.975.056.695.425
6. Salah satu peningkatan mendasar yang memberikan dampak signifikan pada
pengelolaan tanah milik Kementerian PU tercermin pada tahun 2008, dimana
neraca Kementerian PU mencatat tanah senilai Rp. 9 Triliun. Kemudian, melalui
proses inventarisasi dan penilaian, nilai aset tanah yang tercatat dalam neraca
Kementerian PU pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 402.144.437.583.521,-
(Status 30 Juni 2014).
7. Dalam hal pengamanan dan perkuatan hak atas tanah, dari ± 60.000 bidang
tanah di Kementerian PU, sampai dengan tahun 2014 sekitar 4.615 sertifikasi
tanah telah dimiliki Kementerian PU.
Tabel I.5 Sertifikasi Tanah Kementerian PU
No Satminkal
Jumlah Sertifikat Luas Tanah
(m2)
Jumlah
Sertifikat Total Asli Copy
2013 2014 2013 2014 2013 2014
1 Sekretariat Jenderal 22 22 0 0 201.999
2 Ditjen Sumber Daya
Air
2967 3084 1059 1213 109.034.102
3 Ditjen Bina Marga 135 131 120 120 4.729.262
4 Ditjen Cipta Karya 5 8 7 7 169.679
5 Badan Pembinaan
Kontruksi
9 9 56.427
6 Badan Penelitian dan
Pengembangan
12 21 0 0 92.236
Jumlah total 3.141 3.266 1.195 1.349 114.283.705 4.336 4.615
21
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Proses Sertifikasi memiliki banyak kendala, hambatan, dan tantangan di
lapangan mulai dari akuisisi oleh oknum masyarakat, posisi tanah yang sering
luput dari pengawasan (misalnya: tanah gergaji), sampai belum efektifnya
Sistem Informasi Manajemen Tanah Pemerintah (SIMANTAP).
8. Dalam rangka pengamanan dari aspek hukum dan percepatan sertifikasi di
lingkungan Kementerian PU telah dilakukan proses sertifikasi Tanah yaitu :
Tabel I.6 Proses Pengamanan Tanah di Lingkungan
Ditjen Sumber Daya Air TA. 2014
Provinsi Jumlah
Bidang
Total Luas
Tanah (m2) Status
Wilayah DKI Jakarta 1 3.879 Sertifikat
Wilayah Jawa Barat 9 27.546 Sertifikat
4 71.552 Peta Bidang
Wilayah JawaTimur 2 665 SK Hak
Wilayah Jawa Tengah 34 143.472 Peta Bidang
Wilayah Banten 14 26.541 Sertifikat
64 273.655
Tabel I.7 Proses Pengamanan Tanah di Lingkungan
Ditjen Bina Marga TA. 2014
Provinsi Jumlah
Bidang
Total Luas
Tanah (m2) Status
Provinsi
Sumatera Utara 10 30,185.00 Sporadik selesai
Prov insi DKI
Jakarta 13 37,795.00
Sporadik selesai, 7 bidang
sudah didaftarkan ke BPN
Prov insiJawa
Barat 21 44,926.90 Sporadik selesai
44 112.906,90
9. Dalam rangka mendukung pengelolaan BMN yang lebih baik dan seiring
dengan bergulirnya reformasi keuangan, Kementerian PUPR telah menerbitkan
berbagai peraturan yang mengatur pengelolaan BMN. Adapun dasar hukum
tersebut antara lain :
Surat Edaran Nomor 14/SE/M/2011, tentang Tata Cara Penyewaan Tanah
dan Sarana/Prasarana Kementerian PU untuk Penyelenggaraan Reklame.
Surat Edaran Nomor 05/SE/M/2014, tentang Pelaksanaan Tata Cara
Inventarisasi BMN di Kementerian PU.
22
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/IN/M/2011, tentang
Pengamanan dan Penatausahaan Barang Persediaan di Lingkungan
Kementerian PU.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 337/KPTS/M/2011, tentang
Pelimpahan Wewenang Menteri PU kepada para Sekretaris, Kepala Balai,
Kepala Biro, dan Kepala Pusat untuk dan atas nama Menteri PU
menandatangani Surat Permohonan Hak dan Surat Pernyataan Penguasaan
Tanah dalam rangka Proses Pembuatan Sertipikat.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2009, tentang
Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN di Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2013, tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri PU Nomor 02/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN di Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum.
Konsep Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Hibah.
10. Sampai dengan 9 September 2014, dari total 235,5 Twin Blok (TB) rusunawa, 22
TB sudah dialihstatuskan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
153 TB sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah, 57,5 TB masih
dalam proses di Kementerian Keuangan, 3 TB sedang di proses di satker.
Tabel I.8 Progres Hibah/Alih Status Aset Rusunawa
Uraian TB Unit Nilai
(Rp miliar) Sudah dihibahkan kepada
Pemerintah Daerah 153 14784 1.687.358.562.558
Sedang diproses
di Kementerian Keuangan 57,5 5589 663.463.268.219
Sedang dalam proses di
Kementerian PU 3 288 27.399.009.000
Alih status penggunaan 22 2122 189.087.865.809
Total 235,5 22.783 2.567.308.705.586
11. Lokasi dengan jumlah Twin Block (TB) Rusunawa terbanyak terdapat di DKI
Jakarta yang mencapai total 7 TB. Sementara itu, hibah rusunawa juga tersebar
di berbagai daerah diantaranya Bandung, Bogor, Yogyakarta, Sidoarjo,
Banjarmasin dan lokasi lainnya yang terdapat di 18 Kabupaten/kota.
23
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
12. Alih status aset Rusunawa yang telah diserahterimakan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 22 TB dengan jumlah nilai total sebesar
Rp 189.088 miliyar di berbagai kampus seperti Universitas Gadjah Mada,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Cenderawasih, Institut Teknologi Sepuluh
November, dan Universitas Hassanudin dan lain – lain.
13. Gambar 1.1 Alih Status Aset Rusunawa dari Kementerian PU kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
9 TB 7 TB 6 TB
Rp 69,102 Miliar
Rp 59,329 Miliar Rp 60,656 Miliar
Tahap I Tahap II Tahap III
Pusat Data dan Teknologi Informasi
Dalam kurun waktu tahun 2010-2014,
capaian dalam penyelenggaraan data
yaitu pembuatan peta profil infrastruktur
sebanyak 1.800 lembar peta, sementara
dalam hal sistem informasi telah terdapat
jaringan Local Area Network (LAN) yang
tergabung dalam 5 sistem, dan 1 data
center. Tahun 2011, Kementerian PU berhasil memenangkan peringkat I I dalam e-
government award yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, pada Tahun 2012
sebagai Peringkat Kedua dengan Kategori BAIK dalam Pemeringkatan e-
Government Indonesia (PeGI) oleh KOMINFO, dan pada Tahun 2013 sebagai
Peringkat Ketiga Terbaik e-Transparancy Award 2014 dalam Kompetisi Situs Web 47
Kementerian dan Lembaga. Kementerian PU dinilai berhasil mengembangkan
layanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi. Perkembangan
teknologi dan informasi yang semakin pesat, serta alokasi anggaran yang semakin
meningkat, merupakan peluang yang besar bagi Kementerian PUPR untuk
melengkapi, dan memperbarui sarana dan prasarana, serta meningkatkan kualitas
pengelola TIK yang ada, sehingga layanan data dan informasi Kementerian PUPR
semakin cepat dan handal untuk menunjang kinerja pelaksanaan tugas.
24
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
1.5. Permasalahan dan Tantangan
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR,
beberapa permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi antara lain:
Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri
Permasalahan:
1. Penerapan reward and punishment terkait dengan pelaksanaan rencana kerja
dan anggaran Kementerian PUPR belum optimal.
2. Masih terdapatnya beberapa pekerjaan konstruksi dari pinjaman luar negeri
yang tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
3. Kurang optimalnya administrasi PHLN.
4. Pemahaman penganggaran berbasis kinerja masih rendah.
5. Efektiv itas dan efisiensi penggunaan dana masih belum optimal.
6. Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk infrastruktur PUPR daerah semakin
besar, namun belum didukung oleh adanya basis data yang lengkap dan
terbaru terkait kondisi eksisting infrastruktur PUPR di daerah.
Tantangan:
1. Tantangan perolehan nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan skor > 75
atau dengan kategori A (sangat memuaskan). Selama ini nilai laporan kinerja
belum mampu meraih “A” disebabkan Indikator Kinerja Utama yang secara
umum masih belum SMART (Specif ic, Measureable, Achieveable, Reliable,
Timely).
2. Tantangan peningkatan prasarana dan sarana untuk mendukung sistem
pelaporan.
3. Perubahan kebijakan sistem dan mekanisme penganggaran.
4. Kesenjangan antara kebutuhan dan kemampuan penganggaran infrastruktur
semakin membesar, dimana idealnya alokasi anggaran infrastruktur yaitu sekitar
5% dari PDB, sementara eksisting baru sekitar 2-3% dari PDB.
Biro Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana
Permasalahan:
1. Perencanaan jangka panjang dan jangka pendek terkait jumlah dan komposisi
pegawai belum terbakukan dan belum banyak digunakan sebagai instrumen
pengelolaan terhadap SDM aparatur.
25
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
2. Rekrutmen pegawai yang belum sepenuhnya berbasis kebutuhan jabatan.
3. Kondisi pemenuhan kompetensi SDM terhadap persyaratan jabatan yang masih
rendah.
4. Kesenjangan kompetensi dan golongan antar generasi yang masih tinggi
menyebabkan kesulitan dalam regenerasi/perencanaan suksesi.
5. Belum terarahnya pola dan pengendalian karier dalam kaitannya dengan
pemenuhan kompetensi.
6. Belum optimal dan terstrukturnya sistem pembinaan pegawai, salah satu
bentuknya seperti pelaksanaan mentoring dan konseling pegawai.
7. Belum tersedianya sistem manajemen kinerja dan penilaian kinerja pegawai
yang akurat dan real time dalam mendukung pencapaian misi instansi.
8. Belum optimalnya pengendalian disiplin pegawai.
9. Proses mutasi kepegawaian dan layanan umum administrasi kepegawaian
lainnya yang belum seluruhnya terlaksana secara tepat, cepat, obyektif dan
transparan.
10. Belum terinternalisasinya peraturan perundangan bidang kepegawaian
terhadap seluruh pegawai.
11. Tatalaksana yang belum tersedia dan digunakan sebagai sarana untuk
menerapkan efisiensi dan efektiv itas pelaksanaan pekerjaan di instansi.
12. Sistem informasi kepegawaian yang belum sepenuhnya akurat, dan dapat
menyediakan data kebutuhan kekinian.
Tantangan:
1. Penempatan pegawai yang belum sepenuhnya berdasarkan pada
kompetensi/persyaratan jabatan.
2. Rasio Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) terhadap total pegawai yang masih
rendah.
3. Pergeseran kebijakan terkait Aparatur Sipil Negara yang akan berdampak pada
perubahan pengelolaan sistem manajemen SDM aparatur, belum sepenuhnya
diantisipasi.
Biro Keuangan
Permasalahan:
1. Penerapan clean and good governance di bidang keuangan negara masih
belum optimal.
2. Masih belum optimalnya penerapan sistem akuntansi berbasis “full accrual”.
3. Masih ditemuinya kendala dalam pelaporan keuangan karena beragamnya
karakteristik mata anggaran pada masing-masing satker dimana pada
sebagian satker terdapat belanja modal dan pada sebagian lagi tidak
terdapat belanja modal.
26
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tantangan:
1. Upaya mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Gambar 1.2 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian PU
Keterangan:
Disclaimer (tidak memberikan opini); WDP (Wajar Dengan Pengecualian); WTP-PP (Wajar Tanpa
Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan); WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
*) Target 2014.
2. Diperlukan peningkatan tertib administrasi sesuai dengan perkembangan
pembangunan dan daya kritis masyarakat yang terus berkembang.
3. Masih belum idealnya jumlah Jabatan Fungsional Bendahara.
Biro Umum
Permasalahan:
1. Pengelolaan di bidang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan masih secara
manual.
2. Belum optimalnya koordinasi pengelolaan arsip inaktif di lingkungan
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.
3. Masih kurangnya kesadaran pegawai dalam mendukung kebijakan
penghematan penggunaan Energi, Air, dan BBM.
4. Masih kurangnya kesadaran pegawai dalam rangka ketertiban, keamanan
dan kebersihan kantor.
5. Masih terbatasnya sarana dan prasarana kerja dalam rangka mendukung
pelayanan secara optimal.
6. Terbatasnya kualitas SDM baik teknis maupun non teknis yang menangani
sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian PUPR.
Tantangan:
1. Upaya mempertahakan Green Building (Gedung Utama Kementerian PUPR)
dengan predikat “Platinum”.
2. Kurang optimalnya pengaturan penyediaan pelayanan perparkiran dan
keamanan.
27
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Biro Hukum
Permasalahan:
1. Penyusunan Peraturan perundang-undangan yang berasal dari unit kerja
pemrakarsa belum sepenuhnya mengikuti prosedur penyusunan produk hukum
yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 17/SE/M/ 2013.
2. Pembinaan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan,
pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum, pemberian advokasi hukum
belum seluruhnya dapat terinformasikan kepada stakeholder.
3. Keterlambatan laporan unit organisasi yang mendapatkan permasalahan
hukum sehingga penanganan perkara hukum tidak tertangani secara cepat
dan tepat sejak awal permasalahan hukum timbul.
4. Kurang terkoordinasinya pengelolaan dokumentasi informasi hukum di
Kementerian PUPR sehingga data-data belum seluruhnya tersedia secara
lengkap dan terakses secara nasional.
5. Kurangnya informasi pemahaman para penghuni rumah negara / pemohon
alih status rumah negara/ pemroses rumah negara di unit kerja sehingga perlu
mengadakan sosialisasi kepada penghuni/ pemohon/ pemroses untuk
mewujudkan transparansi dan tertib pengelolaan rumah negara.
Tantangan:
1. Masih terdapat beberapa penyusunan peraturan perundang-undangan yang
penyelesaiannya tidak sesuai dengan target waktu yang direncanakan.
2. Koordinasi dalam penyusunan Kesepakatan Bersama (Memorandum of
Understanding (MoU)) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan
Kementerian/Lembaga masih ada yang membutuhkan waktu lama.
3. Sesuai dengan perkembangan ilmu hukum dan tantangan yang dihadapi,
perlu meningkatkan kompetensi dan kuantitas SDM bidang hukum.
4. Masih terdapat peraturan pelaksanaan bidang pekerjaan umum dan
perumahan sebagai tindak lanjut dari peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi, belum diselesaikan tepat waktu.
5. Dalam penyelesaian perkara/masalah di bidang Perdata, data/dokumen asli
yang berkaitan dengan obyek sengketa tidak lengkap, karena pengarsipan
data/dokumen aset barang milik Negara tidak tertib.
6. Kurangnya sinkronisasi peraturan perundang-undangan yang ada baik dengan
peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh kementerian/lembaga
terkait maupun dengan peraturan daerah akibat adanya ego sektor, sehingga
dalam penyusunan peraturan perundang-undangan diperlukan harmonisasi
dan konsultasi publik yang melibatkan kementerian / lembaga, pemerintah
daerah dan unsur-unsur terkait.
28
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
7. Dengan bergabungnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian
Perumahan Rakyat, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara, terdapat potensi meningkatnya
penyusunan peraturan perundang-undangan.
8. Dengan dicabutnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air beserta seluruh peraturan pelaksanaannya berdasarkan Keputusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013 tanggal 18 Februari 2015, Undang-
Undang 11 Tahun 1974 tentang Pengairan diberlakukan kembali. Hal ini
menyebabkan perlu dilakukan percepatan penyesuaian dengan kondisi saat ini
yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
9. Terdapat potensi meningkatnya kasus hukum yang melibatkan pegawai di
lingkungan Kementerian PUPR karena banyaknya paket pekerjaan konstruksi,
sehingga penguatan dalam bidang hukum mutlak diperlukan.
Biro Komunikasi Publik
Permasalahan:
1. Belum optimalnya manajemen database informasi dalam memenuhi
permintaan informasi sebagaimana yang diamanatkan UU Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
2. Belum optimalnya integrasi strategi komunikasi publik antara Biro Komunikasi
Publik dengan unit-unit kehumasan/data dan informasi di lingkungan
Kementerian PUPR.
3. Belum adanya tata laksana komunikasi krisis dalam merespon suatu
kejadian/bencana yang mengakibatkan tidak berfungsinya/rusaknya
infrastruktur bidang PUPR.
Tantangan:
1. Tuntutan yang semakin besar dari masyarakat maupun pers dalam hal
transparansi, ketepatan, dan kecepatan penyediaan informasi.
2. Belum optimalnya penggunaan media sosial dan media online dalam
pembentukan opini publik yang positif terhadap capaian pembangunan
infrastruktur yang dilaksanakan Kementerian PUPR.
Biro Pengelolaan Barang Milik Negara dan Layanan Pengadaan
Permasalahan:
1. Masih terdapat beberapa rekomendasi atas temuan BPK RI yang belum
dilakukan dan konsistensi dalam pencegahan terjadinya temuan berulang di
bidang pengadaan dan pengelolaan BMN pada Kementerian PUPR.
29
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
2. Sumber Daya Manusia (SDM) pada Kementerian PUPR yang memahami dan
mampu melaksanakan penatausahaan dan pengelolaan BMN masih rendah
baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
3. Masih banyak BMN pada Kementerian PUPR yang belum dilakukan
pengamanan fisik dan hukum sehingga rawan okupansi oleh pihak lain.
4. Masih banyak BMN berupa tanah pada Kementerian PUPR yang belum optimal
pemanfaatannya.
5. Masih rendah pemahaman SDM pada Kementerian PUPR dalam penggunaan
aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
6. Masih rendah pelaksanaan keamanan informasi dan manajemen risiko sistem
pengadaan yang terintegrasi dan akuntabel pada Kementerian PUPR.
7. Belum terintegrasi dengan baik antara Unit Layanan Pengadaan, Penyedia
Jasa dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Tantangan:
8. Diperlukannya peningkatan kinerja satuan kerja di bidang pengelolaan BMN
untuk mempertahankan opini BPK berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
terhadap Laporan Keuangan Kementerian PUPR.
9. Diperlukannya penyusunan berbagai kebijakan dan peraturan untuk
mengakomodir kekosongan kebijakan akuntansi, terutama yang bersifat spesifik
di bidang pengelolaan BMN Kementerian PUPR.
10. Diperlukannya pengembangan sistem terhadap aplikasi SIMAK-BMN pada
Kementerian PUPR.
11. Diperlukannya pendataan kembali dan inventarisasi BMN sebagai dampak
perubahan organisasi pada Kementerian PUPR.
12. Diperlukannya penyusunan rencana dan program pelaksanaan layanan
pengadaan secara elektronik pada Kementerian PUPR.
13. Diperlukannya peningkatan pelayanan registrasi, verifikasi dan Layanan
pengguna Barang dan jasa yang lebih baik pada Kementerian PUPR.
14. Diperlukannya penyelenggaraan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
untuk mendukung terwujudnya layanan pengadaan yang akuntabel pada
Kementerian PUPR.
Pusat Data dan Teknologi Informasi
Permasalahan:
1. Perlunya pengaturan peran serta unit organisasi dalam penyediaan data dan
informasi yang terkini, akurat, serta terintegrasi.
2. Belum optimalnya dukungan penyelenggaraan sistem informasi geografis yang
terpadu dalam pendataan infrastruktur PUPR.
30
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
3. Belum optimalnya penerapan aplikasi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian PUPR.
Tantangan:
1. Perlu ditingkatkannya manajemen pengelolaan infrastruktur jaringan teknologi
dan informasi serta pengelolaan sistem-sistem informasi untuk pelayanan data
dan informasi yang lebih mudah, cepat, efektif dan efisien menuju terwujudnya
e-government.
2. Belum optimalnya penyelenggaraan pembinaan sumber daya manusia yang
menangani TIK di masing-masing Satminkal di lingkungan Kementerian PUPR.
3. Belum optimalnya penyelenggaraan pembinaan sumber daya manusia yang
menangani TIK di masing-masing Satminkal di lingkungan Kementerian PUPR.
4. Pusdatin sebagai unit yang menangani tentang TI di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat memiliki tantangan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan infrastruktur IT. Selain itu juga mengembangkan sistem informasi
yang dapat terintegrasi dengan Kementerian dan lembaga lain.
31
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Bab 2 Visi, Misi, Tujuan,
dan Sasaran Strategis
32
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
2.1. Visi dan Misi
Visi Sekretariat Jenderal adalah:
"Terwujudnya Sekretariat Jenderal sebagai Pendukung Penyelenggaraan Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Berkualitas, Bersih, dan Terdepan"
Berkualitas maksudnya adalah lingkungan yang didukung oleh fungsi dari SDM
yang memiliki kompetensi tinggi dan produktif yang didukung oleh ketersediaan
sarana dan prasarana kerja yang memadai untuk mencapai hasil yang berkualitas
berupa produk, jasa, proses dukungan administrasi dan penciptaan lingkungan
yang kondusif dalam rangka mendukung baik lingkungan internal maupun
stakeholders lainnya dalam penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
Bersih maksudnya adalah bahwa
penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat harus sesuai dengan
pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik
(good governance) yang meliputi transparansi,
kesetaraan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi
dan efektiv itas, profesionalisme, partisipasi serta
penegakkan hukum. Bersih merupakan fungsi dari
etos kerja dan komitmen yang tinggi dari aparatur,
sikap mental yang taat asas, dan adanya lingkungan kerja yang kondusif dan tata
kelola yang baik (good governance).
Terdepan maksudnya adalah institusi Sekretariat jenderal adalah unit yang
berwawasan lebih ke depan dalam menjalankan fungsi sebagai pemandu dan
koordinasi bagi unit-unit eselon satu lainnya dalam melaksanakan langkah-langkah
penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
BAB 2 Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran Strategis
33
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Misi Sekretariat Jenderal adalah untuk mendukung salah satu misi Kementerian
Pekerjaan Umum yaitu: Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang
ketat. Untuk mendukung misi tersebut maka Misi Sekretariat Jenderal adalah:
“Mewujudkan Tata Kelola Sumber Daya Organisasi yang Profesional, Akuntabel, dan
Inovatif untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang handal”
Terdapat 3 (tiga) kata kunci dalam misi tersebut yaitu professional, akuntabel dan
inovatif yang dimaknai sebagai berikut:
Profesional maksudnya adalah bahwa dalam rangka melaksanakan fungsi–fungsi
manajemen (fungsional maupun sumberdaya), sumberdaya manusia diharapkan
mempunyai kompetensi dan profesionalitas untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi Sekretariat Jenderal.
Akuntabel maksudnya adalah institusi menghasilkan keluaran yang memenuhi
aspek akuntabilitas dari segi adminsitrasi dan keuangan serta dari aspek
pemenuhan kinerja yang diharapkan dalam proses pelaksanaan tugas dan fungsi
dalam memeberi pelayanan internal maupun pelayanan publik.
Inovatif maksudnya adalah institusi maupun indiv idu yang ada mampu memberikan
pembaruan dan pencerahan sesuai dengan tuntutan lingkungan strategis yang
berkembang dan sistim adminsitrasi pemerintahannya serta peningkatan fungsi
koordinasi yang akan menempatkan Sekretariat Jenderal sebagai insitusi terdepan.
34
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Misi Sekretariat Jenderal sebagai penjabaran misi yang tercantum dalam Renstra
Kementerian adalah:
1. Meningkatnya manajemen fungsional yang integratif, transparan, dan akuntabel.
2. Meningkatnya manajemen sumberdaya yang dapat mendorong peningkatan
kinerja produktiv itas dan profesionalitas sumber daya manusia serta
mengembangkan kelembagaan yang efektif dan efisien.
3. Meningkatnya pelayanan administrasi pimpinan yang prima dan menyediakan
informasi publik yang akurat dan inovatif.
2.2. Tujuan
Tujuan Sekretariat Jenderal adalah
bagian dari tujuan Kementerian PUPR
2015-2019 yaitu tujuan ke-5 (lima)
“Menyelenggarakan tata kelola sumber
daya organisasi bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang
meliputi sumber daya manusia,
pengendalian dan pengawasan,
kesekertariatan, serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung
penyelenggaraan pembangunan
bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel”.
Terkait dengan tujuan tersebut
Sekretariat Jenderal mendukung dalam
aspek peningkatan kapasitas
kelembagaan Kementerian PUPR untuk meningkatkan kinerja pelayanan bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Tujuan Sekretariat Jenderal tersebut dibagi kedalam 3 (tiga) kelompok tujuan yaitu:
1. Meningkatkan manajemen fungsional yang integratif, transparan, dan akuntabel.
2. Meningkatkan manajemen sumberdaya yang dapat mendorong peningkatan
kinerja produktiv itas dan profesionalitas sumber daya manusia serta
mengembangkan kelembagaan yang efektif dan efisien.
3. Meningkatkan pelayanan administrasi pimpinan yang prima dan menyediakan
informasi publik yang akurat dan handal.
35
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
2.3. Sasaran Strategis
Untuk peningkatan kapasitas kelembagaan aparatur dan peran dukungan sarana
dan prasarana bagi terwujudnya sistem perencaan yang berkualitas, pelaksanaan
kegiatan yang optimal, dan responsibilitas evaluasi pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam mewujudkan tata kelola sumber
daya organisasi yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, maka
dilaksanakanlah 2 (dua) sasaran strategis Kementerian PUPR oleh Sekretariat
Jenderal, yang meliputi:
1. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis:
Tingkat kinerja dan integritas Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Tingkat kinerja dan integritas Kementerian PUPR dapat diukur dari indikator
nilai Laporan Kinerja Pemerintah, opini WTP hasil audit BPK, transparansi
pelaksanaan program, serta tingkat pengelolaan dan pengadministrasian
pegawai.
2. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi
publik, serta sarana dan prasarana.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis:
Tingkat pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi
publik, serta sarana dan prasarana.
Indikator kinerja tersebut dapat diukur dari indikator tingkat fasilitasi produk
hukum dan bantuan hukum (pada sasaran program 1), tingkat
kenyamanan bekerja, tingkat layanan data dan teknologi informasi, dan
tingkat layanan informasi publik.
Sasaran strategis Kementerian PUPR tersebut akan dilaksanakan melalui sasaran
program sebagai berikut:
1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Kementerian PUPR.
Indikator Kinerja Program:
Nilai Laporan Kinerja Pemerintah.
Opini WTP hasil audit BPK.
Transparansi pelaksanaan program.
36
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tingkat pengelolaan dan pengadministrasian pegawai.
Tingkat fasilitasi produk hukum dan bantuan hukum.
2. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana aparatur Kementerian PUPR.
Indikator Kinerja Program:
Tingkat kenyamanan bekerja.
Tingkat layanan data dan teknologi informasi.
Tingkat layanan informasi publik.
Sasaran strategis Kementerian dan sasaran program di atas dapat dijabarkan
tingkatannya sebagai berikut:
SS 1. Meningkatnya budaya
organisasi yang berkinerja
tinggi dan berintegritas
SS. 2. Meningkatnya
pengelolaan regulasi dan
layanan hukum, data dan
informasi publik, serta sarana
dan prasarana
Indikator:
Tingkat kinerja dan integritas
Kementerian PUPR
Indikator:
Tingkat pengelolaan regulasi dan
layanan hukum, data dan
informasi publik, serta sarana dan
prasarana
SP 1. Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya Kementerian PUPR
Nilai laporan Kinerja Pemerintah
Opini WTP hasil audit BPK
Transparansi pelaksanaan
program
Tingkat pengelolaan dan
pengadministrasian pegawai
Tingkat fasilitasi produk hukum dan
bantuan hukum
SP 2. Tersedianya dukungan sarana
dan prasarana aparatur Kementerian
PUPR
Tingkat kenyamanan bekerja
Tingkat layanan data dan
teknologi informasi
Tingkat layanan informasi publik
Level Kementerian PUPR Level Sekretariat Jenderal
37
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tabel II.1 Cara Pengukuran Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
NO SASARAN PROGRAM TARGET BASELINE CARA PENGUKURANPENANGGUNG
JAWAB
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
a. Publikasi
Program&Kegiatan
Reguler: 75%
- Profil (Provinsi&PHLN):
25%
- Progres pelaksanaan
dipublikasikan: 20%
- Program strategis: 30%
b. Publikasi program &
kegiatan DAK: 25%
a. Adanya sistem informasi
pegawai yang bisa diakses
oleh semua pegawai: 25%
b. Keterbukaan dalam
seleksi jabatan: 25%
c. Tingkat ketepatan layanan
mutasi pegawai: 25%
d. Sistem rekrutmen
pegawai secara terbuka:
25%a. Penyiapan peraturan: 30%
b. Publikasi peraturan: 40%
c. Keberhasilan penanganan
perkara: 30%
85% fasilitasi 80%
3 Transparansi pelaksanaan program
4
5
74 73,36
55% publikasi 45%
60% layanan 70%
Opini WTP WTP2
Nilai Laporan Kinerja Pemerintah1Tersedianya dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Kementerian PUPR
1 Hasil penilaian Kementerian
PAN dan RB
Biro Keuangan,
Biro Pengelolaan
BMN dan Layanan
Pengadaan
Biro Perencanaan
Anggaran dan KLN
Biro Perencanaan
Anggaran dan KLN
Opini BPK WTP
Tingkat pengelolaan dan pengadministrasian pegawai
Tingkat fasilitasi produk hukum dan bantuan hukum
Opini WTP hasil audit BPK
Biro Kepegawaian,
Organisasi dan
Tatalaksana
Biro Hukum
INDIKATOR KINERJA
(3)
1) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
38
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Tabel II.2 Cara Pengukuran Indikator Kinerja Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian PUPR
NO SASARAN PROGRAM TARGET BASELINE CARA PENGUKURANPENANGGUNG
JAWAB
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
a. Kepuasan kebersihan:
25%
b. Kepuasan keamanan:
25%c. Ketertiban parkir: 25%
d. Penggunaan energi&air:
25%
a. Layanan data spasial bagi
pengguna: 30%
b. Layanan penggunaan
jaringan (LAN dan Internet)
di Kampus Kementerian
PUPR: 50%
c. Layanan penggunaan
email pejabat struktural &
fungsional tertentu dengan
domain pu.go.id : 20%
a. Media sosial: 20%
b. Media
cetak/elektronik/luar ruang:
20%
c. Penyelenggaraan
pameran & perpustakaan:
20%
d. Laporan/bahan informasi
pimpinan: 20%
e. Pelayanan informasi
publik: 20%
Biro Umum,
Biro Perencanaan
Anggaran dan KLN
Pusat Data dan
Teknologi Informasi
Biro Komunikasi Publik
55% 45%
80% 65%
365 layanan 0
2 Tersedianya dukungan sarana dan
prasarana aparatur Kementerian PUPR
Tingkat kenyamanan bekerja1
2 Tingkat layanan data dan teknologi informasi
3 Tingkat layanan informasi publik
2) PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
INDIKATOR KINERJA
(3)
39
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Bab 3 ARAH KEBIJAKAN
DAN STRATEGI
40
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
Agenda prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan peningkatan
pengendalian dan pengawasan adalah membuat Pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya. Untuk mewujudkan hal tersebut, dirumuskan kebijakan dan strategi
sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas dukungan kesekretariatan dalam mendukung
implementasi program pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat melalui penerapan prinsip-prinsip good governance (Biro
Umum) dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan kualitas penyelenggaraan administrasi dan pemberdayaan
aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
b) Peningkatan kualitas pembinaan pengelolaan dan pengolahan kearsipan,
pengembangan Sistim Aplikasi Tata Naskah Elektronis Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat, dan Sistim Kearsipan Elektronik.
c) Revitalisasi pelayanan administrasi publik melalui tata laksana administrasi
yang baik.
d) Optimalisasi peran Sekretariat Jenderal sebagai unit organisasi terdepan
dalam mendukung implementasi program pembangunan infrastruktur PUPR.
2. Peningkatan kinerja pengelolaan bidang keuangan kementerian (Biro
Keuangan), dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan.
b) Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan pengelolaan keuangan.
c) Peningkatan kualitas penatausahaan PNBP melalui penetapan NSPK.
BAB 3 Arah Kebijakan dan
Strategi
41
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
3. Peningkatan citra positif kementerian (Biro Komunikasi Publik), dicapai melalui
strategi:
a) Peningkatan penyebarluasan informasi penyelenggaraan infrastruktur melalui
berbagai media.
b) Peningkatan kualitas keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik.
c) Peningkatan pengelolaan perpustakaan kementerian.
d) Peningkatan integrasi data/informasi.
4. Peningkatan kualitas pengelolaan BMN dan Layanan pengadaan barang dan
jasa (Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan), dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan kualitas SDM melalui sosialisasi, pelatihan dan diseminasi di
bidang penatausahaan dan pengelolaan BMN.
b) Pengembangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dalam
pelaksanaan pengelolaan BMN pada Kementerian PUPR.
c) Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan BMN.
d) Fasilitasi proses penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,
pengamanan, penilaian, penatausahaan, dan penghapusan BMN pada
Kementerian PUPR.
e) Meningkatan kualitas SDM melalui sosialisasi, pelatihan dan diseminasi di
bidang layanan pengadaan barang / jasa dan sistem pengadaan secara
elektronik.
f) Fasilitasi penyelengaraan layanan pengadaan barang / jasa di Kementerian
PUPR.
g) Pengembangan sistem/norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) serta
monitoring dan evaluasi pelaksanaan layanan pengadaan barang/jasa.
42
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
5. Peningkatan pelayanan administrasi dan pembentukan peraturan
perundangan serta bantuan hukum (Biro Hukum), dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan kualitas SDM bidang hukum.
b) Penyebarluasan peraturan perundangan bidang pekerjaan umum dan
perumahan, serta peraturan terkait.
c) Peningkatan koordinasi dalam penanganan perkara/masalah hukum.
d) Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan jaringan dokumentasi dan
informasi hukum.
e) Peningkatan pelayanan administrasi dan penyebarluasan informasi terkait
rumah negara yang tertib dan berkepastian hukum.
6. Pembinaan pengelolaan dan penyediaan data spasial/peta dan data
literal/numerik bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat serta
penyelenggaraan sistem informasi mendukung manajemen Kementerian (Pusat
Pengolahan Data dan Teknologi Informasi), dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan penyediaan Infrastruktur teknologi informasi yang handal dalam
mendukung proses bisnis Kementerian,
b) Penyediaan data dan informasi spasial dan statistik dalam mendukung TUSI
unit kerja di lingkungan Kementerian.
c) Penyediaan aplikasi sistem informasi yang dapat menyediakan informasi
kepada pimpinan (Decision Support System (DSS).
7. Penciptaan kelembagaan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat yang efektif, efisien, dan sinergis (Biro Kepegawaian dan Ortala), dicapai
melalui strategi:
a) Penyempurnaan struktur organisasi.
b) Penajaman tugas dan fungsi organisasi.
c) Penggunaan instrumen fragmentasi, diferensiasi, dan tumpang tindih dalam pelaksanaan evaluasi organisasi.
43
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
8. Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi, dicapai melalui strategi:
a) Penguatan kelembagaan dan tatakelola pengelolaan reformasi birokrasi
nasional.
b) Penyempurnaan kebijakan reformasi birokrasi nasional Grand Design dan
Road Map).
c) Penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara.
d) Sistem evaluasi pelaksanaan RBN.
9. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan,
kompetitif, dan berbasis merit (Biro Kepegawaian dan Ortala), dicapai melalui
strategi:
a) Perencanaan komposisi dan kebutuhan pegawai secara akurat
b) Penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang obyektif, transparan,
kompetitif dan berbasis ICT.
c) Penempatan pegawai dengan pendekatan kesesuaian kompetensi.
d) Penerapan sistem promosi secara merit.
e) Penerapan sistem manajemen kinerja indiv idu.
f) Penguatan sistem informasi kepegawaian.
g) Pengelolaan layanan administrasi kepegawaian yang cepat, akurat dan
dapat dipantau.
10. Penguatan kebijakan bidang kepegawaian yang dapat menyentuh seluruh
lapisan pegawai, dicapai melalui:
a) Internalisasi dan penegakan disiplin pegawai.
b) Perumusan/pengembangan model penghargaan pegawai yang benar-
benar dapat memunculkan motivasi.
c) Pengembangan model mentoring dan konseling pegawai.
44
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
11. Peningkatan kualitas pelayanan publik (Biro
Perencanaan Anggaran dan KLN), dicapai
melalui strategi:
a) Penguatan kerangka kebijakan
kelembagaan pelayanan dalam rangka
kemitraan antara pemerintah dan swasta.
b) Peningkatan pelayanan publik yang lebih
terintregrasi.
c) Memastikan implementasi kebijakan secara
konsisten sebagaimana diamanatkan UU
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.
d) Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pelayanan publik,
penetapan quick wins pelayanan publik.
e) Penyempurnaan kebijakan reformasi
birokrasi (menyelaraskan road map dengan
Renstra).
f) Pelaksanaan inovasi pelayanan publik.
g) Pemantapan penerapan SPM yang
terintegrasi dalam perencanaan dan
penganggaran.
h) Penguatan kapasitas pengendalian kinerja
pelayanan publik, yang meliputi
pemantauan, evaluasi, penilaian, dan
pengawasan, termasuk pengawasan oleh
masyarakat.
12. Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan
pembangunan yang efisien, efektif, transparan, dan terintegrasi, dicapai melalui
strategi:
a) Penguatan kebijakan e-government.
b) Penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang terintegrasi.
c) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan dan kompetensi SDM.
d) Penetapan quick wins penerapan e-government.
e) Pengendalian pegembangan sistem dan infrastruktur e-government.
45
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
3.2. Kerangka Regulasi
Kerangka Regulasi dalam hal ini berarti arah regulasi dan/atau kebutuhan regulasi
yang bentuknya dapat berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan
Rakyat. Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau
mengatur perilaku penyelenggara pembangunan serta masyarakat termasuk
swasta dalam rangka pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Kerangka Regulasi juga disusun sebagai instrumen untuk memecahkan
permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap
pencapaian sasaran pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Permasalahan saat ini adalah kerangka regulasi yang selama ini ada belum
sepenuhnya dikelola dengan baik sehingga belum sepenuhnya mampu
mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat secara optimal dan terpadu. Demikian pula, regulasi yang
seharusnya menjadi „faktor pengintegrasi‟ yang mengemas kebijakan
pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara utuh dan
menyeluruh masih ada yang menjadi alat bagi masing-masing sektor untuk
memperjuangkan kepentingan sektoralnya. Akibatnya, regulasi dalam rangka
mendukung penyelenggaraaan pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tidak mampu secara optimal memaksimalkan penyelenggaraan
pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terpadu untuk
mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU
SPPN) telah mengamanatkan penanganan kerangka regulasi yang sejalan dengan
kerangka pendanaan sejak proses perencanaan. UU No 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan pada Pasal 18 merupakan langkah
terobosan untuk mensinergikan antara kebijakan dan regulasi.
Dalam konteks rencana strategis Sekretariat Jenderal, kerangka regulasi disiapkan
untuk mendukung Kementerian PUPR di antaranya adalah:
1. Pemenuhan peraturan menteri/ pedoman turunan dari Peraturan Pemerintah
terkait Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Data dan Informasi, Informasi publik,
Pelayanan Publik, Pengelolaan BMN, dan yang lain yang terkait.
2. Pemenuhan peraturan menteri/ pedoman turunan dari Peraturan Pemerintah
terkait Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
46
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Bab 4 PROGRAM,
KEGIATAN DAN
PENDANAAN
47
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
4.1. Program dan Kegiatan
PROGRAM 1. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kegiatan 1: PENYUSUNAN PERENCANAAN, PEMROGRAMAN, PENGANGGARAN,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI, SERTA PEMBINAAN PHLN
Unit Organisasi: Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri
Sasaran Kegiatan:
1. Fasilitasi pendanaan infrastruktur daerah
Indikator Kinerja Kegiatan:
Mekanisme proses pengusulan DAK yang transparan.
2. Pengelolaan administrasi anggaran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Penyusunan dokumen administrasi anggaran yang tepat waktu.
3. Koordinasi perencanaan program dan administrasi kerjasama luar negeri
Indikator Kinerja Kegiatan:
Mekanisme pengusulan pinjaman, hibah, investasi, dan administrasi kerja
sama luar negeri yang transparan.
BAB 4 Program, Kegiatan,
dan Pendanaan
48
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
Indikator Kinerja Kegiatan:
Data pelaporan pemantauan dan evaluasi program yang lengkap,
akurat, dan terkini.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang tepat waktu.
5. Pengelolaan administrasi perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Fasilitasi layanan administrasi perkantoran.
Kegiatan 2: PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANISASI
TATALAKSANA
Unit Organisasi: Biro Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana
Sasaran Kegiatan:
1. Penyusunan, penerapan dan evaluasi organisasi, tatalaksana, dan fasilitasi
reformasi birokrasi
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah dokumen organisasi, tatalaksana, perencanaan pegawai dan
reformasi birokrasi.
2. Pelaksanaan, perencanaan, pembinaan, dan manajemen kepegawaian
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah dokumen mutasi dan layanan umum kepegawaian.
Jumlah dokumen pengadaan, pengembangan, dan pembinaan
pegawai.
Jumlah dokumen data dan informasi kepegawaian.
Jumlah dokumen pengembangan kebijakan bidang kepegawaian.
3. Pengelolaan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah laporan pengelolaan administrasi Perkantoran.
49
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Kegiatan 3: PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEMENTERIAN
Unit Organisasi: Biro Keuangan
Sasaran Kegiatan:
1. Pembinaan bidang keuangan
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan.
2. Penatausahaan perbendaharaan
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah laporan penatausahaan perbendaharaan.
3. Laporan keuangan
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah laporan penyusunan laporan keuangan.
4. NSPK bidang keuangan
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah dokumen peraturan bidang keuangan.
5. Terkelolanya administrasi perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran.
Kegiatan 4: PEMBINAAN, PERENCANAAN, HARMONISASI DAN PUBLIKASI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN SERTA BANTUAN HUKUM
Unit Organisasi: Biro Hukum
Sasaran Kegiatan:
1. Penyusunan produk hukum dan pembinaan hukum
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah produk hukum yang diproses.
Jumlah SDM yang dibina.
50
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
2. Bantuan hukum, opini hukum, pendampingan dan pembinaan hukum
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah perkara di Kementerian PUPR yang ditangani.
Jumlah opini hukum, MoU, dan perjanjian kerjasama yang disusun.
Jumlah SDM yang dibina.
3. Pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah dokumen hukum yang ditayangkan dalam jaringan dokumentasi
dan informasi hukum.
Jumlah SDM yang dibina.
4. Proses penetapan rumah negara serta usulan pengalihan status rumah negara
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah dokumen penetapan status rumah negara dan usulan pengalihan
status rumah negara.
5. Pengelolaan administrasi perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran.
Kegiatan 5: PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DAN LAYANAN PENGADAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Unit Organisasi: Biro BMN dan Layanan Pengadaan
Sasaran Kegiatan:
1. Pengelolaan, penatausahaan, dan pembinaan BMN
Indikator Kinerja Kegiatan
Jumlah laporan pengelolaan dan penatausahaan BMN.
Jumlah laporan pengawasan, pengamanan, dan pengendalian BMN.
Jumlah aplikasi pengembangan sistem.
Jumlah konsep NSPK pengaturan BMN.
51
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Jumlah laporan pemantauan, evaluasi, dan perencanaan pengelolaan
BMN.
Jumlah laporan sosialisasi BMN.
2. Pengadaan barang dan jasa Kementerian PUPR yang akuntabel
Indikator Kinerja Kegiatan
Penyelenggaraan, penyiapan, pelaksanaan, dan pengadaan layanan
pengadaan barang / jasa.
3. Pengelolaan administrasi perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran.
PROGRAM 2. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kegiatan 1: PENGEMBANGAN, PENGENDALIAN, DAN PELAKSANA PEKERJAAN
STRATEGIS BIDANG PUPR LAINNYA
Unit Organisasi: Biro Perencanaan Anggaran dan KLN (PMU)
1. Pekerjaan strategis bidang PUPR dan lainnya
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah dokumen pelaksanaan pekerjaan strategis bidang PUPR dan
lainnya.
Jumlah unit gedung yang dibangun.
Kegiatan 2: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN PUPR
Unit Organisasi: Biro Umum
Sasaran Kegiatan:
1. Pelayanan umum, kerumahtanggaan, dan perlengkapan
Indikator Kinerja Kegiatan:
Laporan pembinaan tata usaha, program kerja, dan laporan kinerja serta
pembinaan pengelolaan BMN Biro Umum.
52
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Laporan pembinaan pelayanan, pengamanan, dan kesehatan di
lingkungan Kementerian PUPR.
Laporan pengelolaan prasarana dan sarana gedung kantor pusat
Kementerian PUPR.
2. Hasil pembinaan dan pengelolaan kearsipan dan tata naskah dinas tingkat
kementerian serta BMN tingkat Biro Umum dan Sekretariat Jenderal
Indikator Kinerja Kegiatan:
Laporan pembinaan dan pengelolaan kearsipan dan tata naskah dinas di
lingkungan Kementerian PUPR serta pembinaan dan pengelolaan BMN
tingkat Sekretariat Jenderal.
3. Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Layanan perkantoran.
Kegiatan 3: PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN DATA DAN SISTEM
INFORMASI BIDANG PUPR DAN PERMUKIMAN
Unit Organisasi: Pusat Data dan Teknologi Informasi
Sasaran Kegiatan:
1. Pembinaan dan pengelolaan data dan TIK
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah NSPK pengembangan dan pelaksanaan TIK di Kementerian PUPR
yang disusun.
Jumlah sumber daya manusia TIK yang dibina.
Jumlah sistem informasi yang terintegrasi.
Jumlah peta tematik bidang PUPR yang dihasilkan dan dipublikasikan.
Jumlah buku informasi Infrastruktur ke-PUPR-an yang disusun.
Jumlah sistem aplikasi yang telah memanfaatkan infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi Kementerian PUPR.
53
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Kegiatan 4: PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN INFORMASI PUBLIK
Unit Organisasi: Biro Komunikasi Publik
Sasaran Kegiatan:
1. Penyelenggaraan dan pembinaan informasi publik
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah peliputan kegiatan kementerian.
Jumlah publikasi.
Jumlah bahan informasi pimpinan.
Jumlah permintaan informasi.
2. Pengelolaan administrasi perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan:
Jumlah bulan layanan perkantoran.
4.2. Kerangka Pendanaan
Tabel IV.1 Kerangka Pendanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian PUPR
No Kegiatan Alokasi (Miliar Rupiah)
Total 2015 2016 2017 2018 2019
1 Penyusunan perencanaan,
pemrograman,
penganggaran,
pemantauan dan evaluasi,
serta pembinaan PHLN
50.550 60.417 73.285 88.456 107.759 380.467
2 Pengelolaan dan
pengembangan SDM dan
organisasi tatalaksana
45.100 45.671 47.953 50.349 52.877 241.950
3 Pembinaan dan
pengelolaan keuangan
Kementerian
32.000 35.000 37.000 40.000 45.000 189.000
4 Pembinaan, perencanaan,
harmonisasi dan publikasi
peraturan perundang-
undangan serta bantuan
hukum
34.900 38.390 42.230 46.452 51.098 213.070
54
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
No Kegiatan Alokasi (Miliar Rupiah)
Total 2015 2016 2017 2018 2019
5 Pengelolaan barang milik
negara dan layanan
pengadaan Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
35.000 35.000 36.750 38.588 40.517 185.854
Tabel IV.2 Kerangka Pendanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Kementerian PUPR
No Kegiatan Alokasi (Miliar Rupiah)
Total 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pengembangan,
pengendalian, dan
pelaksana pekerjaan
strategis bidang PUPR
lainnya
172.670 231.470 225.300 44.000 45.000 718.440
2 Dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya Kementerian
PUPR
105.247
147.854
162.635
178.894
196.784
791.414
3 Penyelenggaraan dan
pengembangan data dan
sistem informasi bidang
PUPR dan permukiman
79.717 84.200 89.700 95.200 100.700 449.517
4 Penyelenggaraan dan
pembinaan informasi
publik
43.707
48.000
53.000
58.000
64.000
266.707
55
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR 2015-2019
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal tahun 2015-2019 sebagai turunan
dari Renstra Kementerian PUPR tahun 2015-2019 merupakan arahan kebijakan yang
akan dijabarkan ke dalam rencana kegiatan di setiap unit kerja (Eselon 2) di
lingkungan Sekretariat Jenderal.
Dengan adanya perubahan struktur organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal
menjadi 7 (tujuh) biro dan 2 (dua) pusat diharapkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Sekretariat Jenderal semakin berkualitas, bersih, dan terdepan sehingga dapat
mencapai salah satu tujuan Kementerian PUPR yaitu menyelenggarakan tata kelola
sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, telah disusun 2 (dua) program utama
yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian PUPR yang dijabarkan ke dalam 5 (lima) kegiatan dan Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian PUPR yang dijabarkan ke
dalam 4 (empat) kegiatan. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian PUPR akan dilaksanakan dengan alokasi
pendanaan total tahun 2015-2019 sebesar Rp 1.210.342.000.000 dan Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian PUPR sebesar Rp
2.226.078.000.000.
Melalui pelaksanaan kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dengan
kerangka pendanaan yang semakin meningkat setiap tahun, diharapkan dapat
mendukung peningkatan capaian Kementerian PUPR khususnya perolehan
apresiasi dari pihak luar berupa opini WTP dari BPK serta nilai LAKIP dengan kategori
A dari Kementerian PAN dan RB.
Akhir kata, Renstra Sekretraiat Jenderal Tahun 2015-2019 perlu unyuk dijabarkan ke
dalam rencana kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal secara
konsisten.
BAB 5 Penutup
5-1
TUJUAN 5:
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(1) Tingkat kinerja dan integritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
% 72,25 77,5 82,75 88 94,5 94,5
(1) Tingkat pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta sarana dan prasarana % 80 85 89,5 94 100 100
197.550 214.478 237.218 263.845 297.251 1.210.3421
1Nilai Laporan Kinerja Pemerintah Nilai 74 75 76 77 78 78
2 Opini WTP hasil audit BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP3
Transparansi pelaksanaan program Publikasi 55% 65% 75% 85% 100% 100%
4 Tingkat pengelolaan dan pengadministrasian pegawai Layanan 60% 70% 80% 90% 100% 100%
5 Tingkat fasilitasi produk hukum dan bantuan hukum Fasilitasi 85% 90% 93% 96% 100% 100%
50.550 60.417 73.285 88.456 107.759 380.467Transparansi mekanisme 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1 Mekanisme proses pengusulan DAK yang transparan
Transparansi mekanisme 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1 Penyusunan dokumen administrasi anggaran yang tepat waktu Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Transparansi mekanisme 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1 Mekanisme pengusulan pinjaman, hibah, investasi, dan administrasi kerja sama luar negeri yang transparan
Transparansi mekanisme 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ANGGARAN (JUTA)SASARAN / SATUAN LOKASI TARGET
Pengelolaan administrasi anggaran
Koordinasi perencanaan program dan administrasi kerjasama luar negeri
11.378 59.762 9.102
5.562
PROGRAM 1: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
UNIT ORGANISASI : BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERIKEGIATAN 1 : PENYUSUNAN PERENCANAAN, PEMROGRAMAN, PENGANGGARAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI, SERTA PEMBINAAN PHLN
SASARAN PROGRAMTersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian PUPR
4.450
3
SASARAN KEGIATAN Fasilitasi pendanaan infrastruktur daerah
7.282
2
8.900 1
TABEL 2.5. MATRIKS PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN TUJUAN V
INDIKATOR KINERJA
SASARAN STRATEGIS
Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
1
Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas
1
Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta sarana dan prasarana
2
11.125 13.906 17.383 21.729 73.043
17.778
36.520 6.953 8.691 10.864
14.222
5-2
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ANGGARAN (JUTA)SASARAN / SATUAN LOKASI TARGETINDIKATOR KINERJA
1
Kualitas Data Nilai
100%74
100% 75
100%76
100%77
100%78
100%78
1 Data pelaporan pemantauan dan evaluasi program yang lengkap, akurat, dan terkini
Kualitas Data 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang tepat waktu Nilai 74 75 76 77 78 78
Bulan 12 12 12 12 12 60
1 Fasilitasi Layanan Administrasi Perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 60
45.100 45.671 47.953 50.349 52.877 241.950
Dokumen 3 9 9 9 9 39
1 Jumlah Dokumen Organisasi, Tatalaksana, Perencanaaan Pegawai dan Reformasi Birokrasi Dokumen 3 9 9 9 9 39
2Orang
Dokumen12
2.20312
6.35312
6.35312
6.35312
6.35360
27.615
19.200 19.571 21.073 22.126 23.243 105.213
1 Jumlah Dokumen Mutasi dan Layanan Umum Kepegawaian Dokumen 1.200 4.500 4.500 4.500 4.500 19.200
2 Jumlah Dokumen Pengadaan, Pengembangan, dan Pembinaan Pegawai
Dokumen 1.000 1.850 1.850 1.850 1.850 8.400
3 Jumlah Dokumen Data dan Informasi Kepegawaian Dokumen 3 3 3 3 3 15
4 Jumlah Dokumen Pengembangan Kebijakan Bidang Kepegawaian Orang 12 12 12 12 12 60
Laporan 2 2 2 2 2 10
1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Perkantoran Laporan 2 2 2 2 2 10
32.000 35.000 37.000 40.000 45.000 189.000orang 1.250 1.100 1.100 1.100 1.100 5.650
1 Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan orang 1.250 1.100 1.100 1.100 1.100 5.650
2laporan 6 6 6 6 6 30
1 Jumlah laporan penatausahaan perbendaharaan laporan 6 6 6 6 6 30
3 laporan 17 15 15 15 15 771 Jumlah Laporan penyusunan laporan
keuangan laporan 17 15 15 15 15 77
4 dokumen 8 2 2 2 2 161 Jumlah dokumen peraturan bidang
keuangan dokumen 8 2 2 2 2 16
1
KEGIATAN 3 : PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEMENTERIANUNIT ORGANISASI : BIRO KEUANGAN
Penatausahaan Perbendaharaan
Laporan Keuangan
NSPK bidang Keuangan
3
SASARAN KEGIATAN Pembinaan Bidang Keuangan
19.400 20.475 21.498
5
4
Pengelolaan administrasi Perkantoran 16.543
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
20.678
Pelaksanaan, Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian
17.000 75.375 13.375 13.950 15.200 15.850
32.310 40.388 135.767
19.200
KEGIATAN 2 : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANISASI TATALAKSANAUNIT ORGANISASI : BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORTALA
1
Pengelolaan administrasi Perkantoran
SASARAN KEGIATAN Penyusunan, Penerapan dan Evaluasi Organisasi, Tatalaksana dan Fasilitasi Reformasi Birokrasi
6.700 6.405 6.725 7.061 33.591
25.848
22.573 103.146
6.700
5-3
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ANGGARAN (JUTA)SASARAN / SATUAN LOKASI TARGETINDIKATOR KINERJA
15
laporan 3 3 3 3 3 15
1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran laporan 3 3 3 3 3 15
34.900 38.390 42.230 46.452 51.098 213.070
Dokumen Orang Jakarta 30320
30320
30320
30320
30320
1501.600
1 Jumlah produk hukum yang diproses Dokumen Jakarta 30 30 30 30 30 150
2 Jumlah SDM yang dibina Orang Jakarta 320 320 320 320 320 1.600
Dokumen Orang Jakarta 65315
65315
65315
65 315
65315
3251575
1 Jumlah perkara di Kementerian PUPR yang ditangani Dokumen Jakarta 40 40 40 40 40 200
2 Jumlah opini hukum, MoU, dan perjanjian kerjasama yang disusun Dokumen Jakarta 25 25 25 25 25 125
3 Jumlah SDM yang dibina Orang Jakarta 315 315 315 315 315 1.575
DokumenOrang Jakarta 60
406040
6040
6040
6040
300200
1 Jumlah dokumen hukum yang ditayangkan dalam jaringan dokumentasi dan informasi hukum Dokumen Jakarta 60 60 60 60 60 300
2 Jumlah SDM yang dibina Orang Jakarta 40 40 40 40 40 200
Dokumen Jakarta 80 80 80 80 80 400
1 Jumlah dokumen penetapan status rumah negara dan usulan pengalihan status rumah negara
Dokumen Jakarta 80 80 80 80 80 400
Laporan Jakarta 4 4 4 4 4 20
1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Perkantoran Laporan Jakarta 4 4 4 4 4 20
35.000 35.000 36.750 38.588 40.517 185.854Laporan
UnitKonsep NSPK
361-
3613
3913
391 3
43 1 3
193 5 3
1 Jumlah laporan pengelolaan dan penatausahaan BMN Laporan 12 12 13 13 14 64
2 Jumlah laporan pengawasan, Pengamanan, dan Pengendalian BMN Laporan 6 6 6 6 6 30
3 Jumlah aplikasi pengembangan Sistem Unit 1 1 1 1 1 5
4 Jumlah konsep NSPK pengaturan BMN Konsep NSPK 0 3 3 3 3 12
Pengelolaan administrasi perkantoran 8.200 9.020 9.922
1 Pengelolaan, penatausahaan dan pembinaan BMN
SASARAN KEGIATAN
2
KEGIATAN 4 : PEMBINAAN, PERENCANAAN, HARMONISASI DAN PUBLIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA BANTUAN HUKUMUNIT ORGANISASI : BIRO HUKUM
Bantuan hukum, opini hukum, pendampingan dan pembinaan hukum
4 Proses penetapan rumah negara serta usulan pengalihan status rumah negara
5
Pengelolaan administrasi perkantoran
3 Pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum
Penyusunan produk hukum dan pembinaan hukum
SASARAN KEGIATAN 1
KEGIATAN 5 : PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DAN LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATUNIT ORGANISASI : BIRO BMN DAN LAYANAN PENGADAAN
12.350 13.585 14.944 16.438 18.082 75.399
12.350 13.585 14.944 16.438 18.082 75.399
1.300 1.430 1.573 1.730 1.903 7.936
700 770 847 932 1.025 4.274
10.914 12.006 50.062
21.000 20.300 21.315 22.381 23.500 108.496
5-4
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ANGGARAN (JUTA)SASARAN / SATUAN LOKASI TARGETINDIKATOR KINERJA
15 Jumlah laporan pemantauan,
Evaluasi,dan Perencanaan Pengelolaan BMN
Laporan 9 9 10 10 13 51
6 Jumlah laporan sosialisasi BMN Laporan 9 9 10 10 10 48
Laporan 3 3 4 4 4 18
1 Penyelenggaraan, Penyiapan, Pelaksanaan, dan Pengadaan Layanan Pengadaan Barang / Jasa Laporan 3 3 4 4 4 18
Dokumen 4 4 4 4 4 20
1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Perkantoran Dokumen 4 4 4 4 4 20
401.341 511.524 530.635 376.094 406.484 2.226.078
1 Tingkat kenyamanan bekerja % Jakarta 55% 65% 75% 85% 100% 100%2 Tingkat layanan data dan teknologi
informasi % Jakarta 80% 85% 90% 95% 100% 100%
3 Tingkat layanan informasi publik Layanan 365 365 365 365 365 1825
172.670 231.470 225.300 44.000 45.000 718.440 Dokumen
Unit40 1
40 1
40 1
40 -
40 -
200 3
1 Jumlah Dokumen Pelaksanaan pekerjaan strategis bidang PUPR dan lainnya
Dokumen 40 40 40 40 40 200
2 Jumlah unit gedung yang dibangunUnit 1 1 1 - - 3
105.247 147.854 162.635 178.894 196.784 791.414
Laporan Jakarta 5 5 5 5 5 25
1 Laporan pembinaan tata usaha, program kerja dan laporan kinerja serta pembinaan pengelolaan BMN Biro Umum
Laporan Jakarta 1 1 1 1 1 5
2 Laporan Pembinaan Pelayanan, Pengamanan dan Kesehatan di lingkungan Kementerian PUPR Laporan Jakarta 1 1 1 1 1 5
3 Laporan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Gedung Kantor Pusat Kementerian PUPR
Laporan Jakarta 3 3 3 3 3 15
8.820
6.000 6.300 6.615 6.946 7.293
8.000 8.400
KEGIATAN 1: PENGEMBANGAN, PENGENDALIAN, DAN PELAKSANA PEKERJAAN STRATEGIS BIDANG PU LAINNYA
Pengelolaan administrasi Perkantoran
2
PROGRAM 2 : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pengadaan barang dan jasa Kementerian PU PERA yang akuntabel
3 9.261 9.724
172.670 1 Pekerjaan strategis bidang PU dan lainnya
SASARAN KEGIATAN
SASARAN PROGRAM1 Tersedianya dukungan sarana dan
prasarana aparatur Kementerian PUPR
KEGIATAN 2: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PUPR
SASARAN KEGIATAN Pelayanan umum, Kerumahtanggaan dan Perlengkapan
8.024 1
UNIT ORGANISASI : BIRO UMUM
UNIT ORGANISASI : BIRO PERENCANAAN DAN KLN (PMU)
8.826 9.709 10.680 11.748 48.987
33.154
44.205
231.470 225.300 44.000 45.000 718.440
5-5
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ANGGARAN (JUTA)SASARAN / SATUAN LOKASI TARGETINDIKATOR KINERJA
1
Laporan Jakarta 3 3 3 3 3 15
1 Laporan Pembinaan dan Pengelolaan Kearsipan dan Tata Naskah Dinas di lingkungan Kementerian PUPR serta Pembinaan dan Pengelolaan BMN tingkat Sekretariat Jenderal
Laporan Jakarta 3 3 3 3 3 15
Laporan Jakarta 12 12 12 12 12 601 Layanan perkantoran Laporan Jakarta 12 12 12 12 12 60
79.717 84.200 89.700 95.200 100.700 449.517 1 NSPK
Orang Peta Buku
Sistem
5 450
3 515
5 450
3 515
5 450
3 515
5 450
3 515
5 450
3 515
25 2.250
15 2578
49.017 51.500 53.500 57.000 61.500 272.517
1 Jumlah NSPK pengembangan dan pelaksanaan TIK di Kemen.PU yang
NSPK 5 5 5 5 5 25
2 Jumlah Sumber Daya Manusia TIK yang dibina
Orang 450 450 450 450 450 2250
3 Jumlah sistem informasi yang terintegrasi
Sistem 3 3 3 3 3 15
4 Jumlah Peta Tematik Bidang PU yang dihasilkan dan dipublikasikan
Peta 3 3 3 3 3 15
5 Jumlah buku informasi Infrastruktur ke-PU-an yang disusun
Buku 5 5 5 5 5 25
6 Jumlah Sistem Aplikasi yang telah Memanfaatkan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian PU
Sistem 12 12 13 13 13 63
2Laporan 1 1 1 1 1 5
1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Perkantoran Laporan 1 1 1 1 1 5
3 Laporan 13 13 13 13 13 65
1 Jumlah Sektor Yang Telah Dikelola Data dan Informasi Audio Visualnya
Dokumen 7 7 7 7 7 35
2 Jumlah Informasi Audio Visual Yang Dipublikasikan Setiap Bulan Melalui Galeri Informasi Audio Visual
Laporan 4 4 4 4 4 20
3 Laporan Kegiatan Pembinaan SDM dalam Pengelolaan Data & Informasi Audio Visual
Laporan 2 2 2 2 2 10
KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN DATA DAN SISTEM INFORMASI BIDANG PUPR DAN PERMUKIMANUNIT ORGANISASI : PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
1.707 1.707 1.850 1.910 1.980 Pengelolaan data dan informasi Audio Visual Infrastruktur PU PR
Pengelolaan administrasi Perkantoran
Pembinaan dan pengelolaan data dan TIK
SASARAN KEGIATAN
3.878
22.000
9.154
2
24.000 27.000 28.500 29.000
148.234 163.053
130.500
3
4.266 4.692 5.161 5.677 23.674
93.346 134.762 179.358 718.753
Hasil Pembinaan dan Pengelolaan Kearsipan dan Tata Naskah Dinas tingkat Kementerian serta BMN tingkat Biro Umum dan Sekretariat Jenderal
Administrasi Perkantoran
5-6
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ANGGARAN (JUTA)SASARAN / SATUAN LOKASI TARGETINDIKATOR KINERJA
14 Bulan 12 12 12 12 12 60
1 Jumlah Layanan Publik (PNBP) Bulan 12 12 12 12 12 605 Sektor
Bulan7
127
127
127
127
123560
1 Jumlah Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Sektor/ Bidang 7 7 7 7 7 35
2 Jumlah Layanan Perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 60
43.707 48.000 53.000 58.000 64.000 266.707 Liputan Publikasi
Buku Permintaan Informasi
Jakarta
365 60 300 330
365 60 300 310
365 60 300 280
365 60 300 250
365 60 300 220
1.825 300
1.500 1.390
1 Jumlah peliputan kegiatan kementerian Liputan Jakarta 365 365 365 365 365 1.825
2 Jumlah publikasi Publikasi Jakarta 60 60 60 60 60 300 3 Jumlah bahan informasi pimpinan
Buku Jakarta 200 200 200 200 200 1.000
4 Jumlah permintaan informasi Permintaan Informasi Jakarta 330 310 280 250 220 1.390
Bulan Jakarta 12 12 12 12 12 60
1 Jumlah bulan layanan perkantoran Bulan Jakarta 12 12 12 12 12 60
170 170 180 910 Layanan publik PNBP 190 200
SASARAN KEGIATAN 1
2 Pengelolaan administrasi perkantoran
Penyelenggaraan dan pembinaan informasi publik
19.952 20.000 20.500 21.000 22.000
Pengelolaan administrasi Perkantoran BPAV
103.452
6.823 6.823 7.170 7.600 8.020 36.436
23.755 28.000 37.000 42.000 163.255
KEGIATAN 6: PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN INFORMASI PUBLIKUNIT ORGANISASI :BIRO KOMUNIKASI PUBLIK
32.500