p /-r,'il-u /
LAPDRAN
HAS IL-HAS IL s-1-unv PER.E:JAND l NGAN
TIM PANSLJS RLILJ TEN,-ANG SLI~"".iLJN,:"\N
PEMER I N,-AHAN DAE f~?~l--1 Kl-ILl!3LJS
I BL.Jl<CJ-rA NEGAR?:"\ I~ i.· J AKAF~-1-A
HASIL STUDI PERBANDINGAN PANSUS DPR-RI DAI.AH RANGKA PEHBAHASAN
RVU TENTANG SUSUNAN PEHERINTAHAN IBUKOTA NEGARA RI, JAKARTA GROUP JEPANG,, KOREA,, DAN HONGKONG
------~-~---~--~-------------~------------------~----------------
I. DASAR
a. Peraturan tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat RI Pasal 59 . ayat (4) d.
b. Penugaean anggota-anggota Paneue RUU Susunan Pemerintahan
Daerah Khueue Ibukota Negara RI Jakarta DPR-RI untuk
melakukan study perbandingan ke luar negeri.
II.MAKSUD DAN TUJUAN
a. Menyampaikan laporan basil study perbandingan yang
dilaksanakan aejak tanggal 28 Septembar 1990 s.d. 6
Oktober 1990 ke Jepang, Korea, dan Hongkong, dalam rangka
pembahaean RUU tentang Sueunan Pemerintahan Daerah Khueue
Ibukota Negara RI Jakarta.
b. Tujuan memberikan masukan baik dalam pembahasan RUU maupun
dalam pelaksanaan UU tentang Suaunan Pemerintahan Daer ah
Khusus Ibukota Negara RI Jakarta.
III. Waktu Pelakeanaan
Tanggal 28 September 1990 s.d. 6 Oktober 1990.
IV. Jumlah rombongan/Tim 13 orang terdiri dari . .
1. Pimpinan Pan sue 3 orang
2. FKP 4 orang
3. FABRI 3 orang
4. FPDI 1 orang
5. FPP 2 orang
6. Pendamping (DKI) 1 orang
Rombongan Tim dipimpin oleh Ketua Panaus.
1
V. Jadwal Kegiatan
1. Tanggal 29 September 1990 tiba di Tokyo.
2. Tanggal 30 September 1990 Pertemuan dengan Dubes RI
untuk Jepang, dilanjutkan dengan peninjauan ke beberapa
obyek pembangunan kota.
3. Tanggal 1 Oktober 1990, pertemuan dengan Pemerintahan
Tokyo dan eelanjutnya ke Seoul, Korea.
4. Tanggal 2 Oktober 1990 Pertemuan dengan Dubes RI untuk
Korea.
5. Tanggal 3 Oktober 1990 Peninjauan ke beberapa fasilitas
umum eeperti Pueat Olah Raga, sarana pemasaran produksi
dan lain-lain.
6. Tanggal 4 Oktober 1990 berangkat ke Hongkong, langsung
mengadakan pertemuan dengan Konsulat Jenderal RI di
Hongkong.
7. Tanggal 5 Oktober 1990, pertemuan dengan URBAN COUNCIL
OF HONGKONG (Dewan Kota Hongkong).
8. Ta~ggal 6 Oktober 1990, kembali ke tanah air.
VI. Hasil Studi Perbandingan
Berdasarkan pengamatan sekilas, maka ada beberapa atribut
Susunan pemerintahan Ibukota negara yang secara universal
ditemui. Hal-hal tereebut ialah:
1. Pada umumnya Ibukota negara tersebut memliki kekhususan
Susunan Pemerintahan bila dibanding dengan wilayah lain
yang eetingkat.
Kekhususan tereebut terutama dalam bentuk struktur
organisasi pemerintahan yang luwes agar siap
mengantieipael tuntutan kebutuhan maayarakat yang serba
dinamie.
2. Orientaei perhatian utama dalam sektor pelayanan itu
ialah pada bidang kesejahteraan sosial, dan ekonomi.
3. Intervene! otorita dari luar sangat minim, sehingga
pemerintahtm
· pembangunan
dieyahkan.
Ibukota dapat secara konsisten menata
kotanya sesuai rencana yang telah
2
B. SEOUL·
Tidak terlalu banyak informaei yang dapat diungkap dari Seoul
karena Tim tiba dieana bertepatan dengan libur nasional. Namun
demikian dari buku " Seoul Metropolitan administration'' dapat
diungkapkan bahwa Seoul eebagai Ibukota Korea Selatan adalah
sebuah Kota dengan wajah metropolitan pula. Penduduk Seoul
sekitar 10 juta jiwa dengan luas wilayah adalah 605,4 km2 yang
diperoleh pada saat r.eorganisasi wilayah tahun 1973. Terdiri
atas 22 wilayah berpemerintahan sendiri (otonom) yang disebut
GU membawahi 494 wilayah administratif yang disebut Dong.
Rata-rata sebuah gu, adalah 27,5 km2 dan yang terbesar adalah I
Socho-gu, sebuah district yang baru berkembang dengan luas
wilayah 47,5 km2. Dan yang terkecil ialah Chung-gu, kira-kira
10 km2, terletak di pusat kota Seoul. Pada tahun 1989 rata
rata penduduk sebuah gu adalah-467,568 jiwa, dan untuk Dong
rata-rata 21,656.
Sistem Pemerintahan lokal KOREA terdiri atas dua tingkat
sistem otonomi lokal dengan 3 atau 4 tingkat struktur
administrative.
Badan-badan otonomi lokal yang terendah terdiri atas kota-kota
(shi), Desa (gun) dan urban districts (gu). Sedang yang
menengah adalah badan-badan otonomi, termasuk sebuah
city (Seoul). Pemerintah nasional mengendalikan
(Shi) dan Profinsi-profinsi(do).
special
kota-kota
Kota Seoul, mempunyai sebuah sistem otonomi berjenjang (tow-
tier) dengan 3 tingkat Struktur administratif. Kota Seoul
sendiri adalah badan otonomi level menengah (mid-level
autonomous body) dengan 22 gu.
Pemerintah kota sangat aktif mengantisipasi tuntutan perobahan
yang setiap saat terjadi dengan mengadakan penyesuaian fungsi
fungsi organisasinya.
Khususnya fungsi perencanaan, koordinasi dan pengendalian.
Bulan Januari 1990, Pemerintah kota terdiri atas seorang
Walikota (Mayor) Seorang sekretaris, dan seorang Direktur
Jenderal Penerangan Umum yang bertanggung jawab langsung pada
Walikota, seorang pejabat perencana dan management, 15 biro
fungsional 4 kantor pusat (Headquarters), dan 84 devisi.
4
Setiap gu, terdiri atas 5 biro (urusan umum, keuangan,
kependudukan,
sebuah balai
perencanaan kota, dan konstruksi) 29 Devisi,
pelayanan kependudukan dan seorang pejabat
keaehatan Umum.
Mayor of Seoul diangkat oleh Presiden dan hadir dalam rapat
kabinet.
C. HONGKONG
I. Pendahuluan
1. Wilayah Hongkong merupakan koloni Inggris. Sistim
2.
Pemerintahannya merupakan pengembangan dari pola dasar yang
diberlakukan di seluruh wilayah pemerintahan Inggris di luar
negeri. Kepala pemerintahan Hongkong adalah Gubernur.
Menurut the Joint Declaration of the British and Chinese
Governments on the Question of Hongkong tahun 1984, mulai 1
Juli 1997 Hongkong akan menjadi wilayah administrasi khusus
RRC.
Gubernur merupakan pemegang kekuasaan tertinggi peme-
rintah Hongkong. Ia di ban tu oleh Executive Council,
legislative Council, Urban Council dan Regional Council.
Diaamping itu ada 19 District Board.
II. Kedudukan dan Peranan Gubernur
Gubernur adalah wakil kepala negara (Ratu) Inggris di
Hongkong. Ia merupakan pemimpin tertinggi pemerintahan
Hongkong dan juga komandan Angkatan Bersenjata Inggris yang
di~empatkan di Hongkong. Sebagai kepala pemerintahan
Gubernur mengetuai pertemuan-pertemuan Executive Council
dan Legislative Council. Dalam melaksanakan wewenangnya,
Gubernur berpegang pada the letters Pattern dan the Royal
Instruction.
Dalam prakteknya Gubernur banyak modif ikasi-modifikasi dari
ketentuan-ketentuan formal teraebut. Sehingga pemerintahan
Hongkong mempunyai suatu otonomi tingkat tinggi. Selain itu
Gubernur banyak menggunakan konsultasi - konsultasi dengan
maeyarakat mengenai masalah-masalah kebijaksanaan dan
jalannya administrasi pemerintahan.
5
The letter Pattern menyangkut jabatan Gubernur dan Komandan
AB Hongkong, mengawasi undang-undang dan melaksanakan
instrukei yang diberikan oleh Ratu dan Menteri Luar Negeri.
Selain itu juga menyangkut ketentuan mengenai Executive
Council dan Legislative Council dan wewenang Gubernur atae
perundang-undangan, penggunaan tanah, pengangkatan hakim
hakim dan pajabat-pejabat pemerintah, pengampunan, dan masa
jabatan hakim-hakim.pengadilan tertinggi dan pengadilan
tertinggi dan pengadilan dietrik.
The Royal Instruction berkenaan dengan pengangkatan
anggota-anggota Executive and Legislative Council. Meskipun
Gubernur harue berkonsultaei dengan Executive Council tapi
ia juga berhak menolak saran-saran Executive Council.
Gubernur juga berkuaea atas pemilihan dan keanggotaan
Legislative Council.
III. Pemerintahan
1. Executive Council
Executive Council (EXCO) berfungsi seperti kabinet
pemerintah London. Anggota EXCO diangkat oleh Gubernur atas
persetujuan Menter! Luar Negeri. Jumlah anggotanya eebanyak
16, Gubernur aebagai Ketua, 4 anggota ex-officio yaitu the
Chief Secretary, the Commander British Forces, the Financi~l
Secretary, dan the Attorney General dan 11- angg0ta diangkat.
Biasanya bersidang sekali dalam seminggu.
2. Legislative Council
Fungsi utama Legislative Council (LEGCO) adalah membuat
undang-undang termasuk dana-dana untuk kepentingan
masyarakat. Undang-undang yang dibuat oleh LEGCO baru
menjadi undang-undang apabila telah mendapat persetujuan
Gubernur. Anggota LEGCO yang diangkat oleh Gubernur haruis
mendapat persetujuan Menter! Luar Negeri. Sedangkan anggota
yang dipilih dilakukan oleh 9 functional constituencies dan
komite pemilih (electoral college) yang terdiri dari para
anggota district boards, Urban Council dan Regional
Council.
6
Jumlah anggota LEGCO sebanyak 57 orang yang terdiri
dari Gubernur sebagai Ketua, 3 ex-officio yaitu Chief
Secretary, Finance Secretary, Attorney General, 7
Pejabat pemerintah, 20 anggota yang diangkat dan 26 anggota
yang dipilih.
3. Urban Council
URBCO adalah suatu dewan yang menangani masalah kepentingan
publik di wilayah perkotaan misalnya kebersihan jalan,
eampah, pengawasan lingkungan kesehatan, penanganan makanan
di reetoran, di toko, tempat fasilitas olah raga umum
eeperti kolam renang, taman, tempat-tempat bermain, musium,
perpuetakaan umum dan tempat serba guna seperti City Hall,
Queen Elizabeth Stadium dan Hongkong Collition. Anggota
URBCO terdiri dari 40 anggota, 15 dipilih berdasarkan
pemilihan distrik, 15 diangkat oleh Gubernur dan 10 wakil
Urban District Board. Sehari-hari Urbco dilaksanakan oleh
euatu komite tetap yang terdiri dari 11 anggota komite
terpilih dan 19 kelompok kerja atau sub-komite.
4. Regional Council
REGCO adalah auatu badan hukum yang menangani masalah
maealah perkotaan (pemukiman) baru. Fungsinya seperti Urbco
yakni melayani eemua masalah kesehatan lingkungan,
keeehatan maeyarakat, eanitasi, minuman keras, tempat
tempat rekreaei dan kebudayaan. Regco terdiri dari 36
anggota. 12 anggota dipilih secara langsung, 9 dipilih
eebagai perwakilan badan-badan distrik di wilayah Regco
tersebut dan 12 lainnya diangkat oleh Gubernur. 3 anggota
lainnya adalah anggota-anggota ex-officio, 1 ketua dan 2
wakil ketua the Heung Yee Kuk. Ketua dan Wakil ketua
Regional Council dipilih diantara anggota-anggota tersebut.
Regco mempunyai otonomi di bidang keuangan, sumber
pendapatannya berasal dari wilayah tersebut.
7
5. District Board
a. District Board dibentuk sebagai forum yang efektif bagi
konsultaai dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
diatrik. Di wilayah Hongkong ada 19 District Board yang
maaing-masingnya terdiri anggota-anggota non pemerintah
yang diangkat, anggota-anggota yang terpilih dari
wilayah pemilihan~ Sedangkan untuk New Territories, para
ketua komite kota.
b. Fungai District Board pada pokoknya memberikan nasehat
naaehat kepada pemerintah tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan kesejahteraan penduduk dan pekerjaan di
district tersebut. Setiap distrik melaksanakan program
"meet - the public" dimana penduduknya dapat menemui
anggota-anggota Dewan terse but untuk menyampaikan
berbagai masalah/aaran tentang distrik tersebut. Di
setiap distrik ada komite management yang dip imp in oleh
pejabat diatrik, komite ini terdiri dari wakil-wakil
departemen yang beroperasi di distrik tersebut.
6. Hubungan Antara Lembaga-lembaga Perwakilan
URBO dan REGCO mempunyai hubungan dekat dengan District
Boards. Setiap District Board di wilayah perkotaan
mempunyai wakil dalam URBCO. Begitu juga dengan hubungan
antara REGCO dengan District Boards di New Territories
dimana anggotanya juga termnasuk didalam komite-komite
District dibawah REGCO. Melalui saluran ini, district
boards dikonsultaaikan tentang masalah-masalah yang
berkaitan dengan daerahnya.
7. Sistem Pemilihan URBCO, REGCO dan District Boards
a. Pemilihan untuk URBCO, REGCO dan District Boards
didasarkan atas dasar wilayah geografis dan dilakukan
melalui pemungutan euara. Setiap orang yang berusia 21
tahun atau lebih dan juga warga tetap Hongkong atau
telah tinggal di wilayah Hongkong selama 7 tahun berhak
untuk mendaftar sebagai pemilih di wilayah pemilihan
dimana ia tinggal.
8
Pendaftaran dilakukan aetiap tahun secnra sekarela pada
bulan Agustus
pendaftaran dapat
tersebut.
dan September walaupun
dilakukan kapan saja
pengajuan
pada tahun
b. Pemilihan untuk URBCO, ada 15 wilayah pemilihan yang
masing-masingnya mewakili satu kursi bagi distriknya di
wilayah perkotaan.
Sedangkan untuk REGCO, ada 12 wilayah pemilihan yang
masing-maeingnya satu kurei di wilayah tersebut. 264
terpilih untuk District Boards, 15 terpilih sebagai
Urban Councillor dan 12 terpilih sebagai Regional
Councillor.
8. Sistem Pemilihan untuk Legislative Council
Sistem pemilihan tidak langaung untuk anggota LEGCO
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985 yang mencakup
suatu panitia pemilih (electoral college) dan 9 wilayah
para pemilih fungaional (functional constituencies). The
Electoral College terdiri dari 2 daerah pemilihan khusus
yakni Urban Council dan Regional Council, 10 daerah
pemilihan District Board yang masing-masing hasilnya
seorang anggota untuk Legislative Council. Para pemilih
fungsional tereebut yaitu dari sektor-sektor komersial,
industri, finasial, buruh, pelayanan sosial, akuntan,
media, perawatan kesehatan, pengajaran dan engineering dan
profeeional yang terkait, eemuanya 14 anggota.
IV. Struktur Adminietrasi Pemerintahan
1. Administrasi Pemerintahan Hongkong diorganisir kedalam
bidang-bidang dan departemen-departemen. Bidang-bidang
tersebut dipimpin oleh seorang sekretaris, secara
kolektif membentuk Sekretariat Pemerintah.
2. Tujuan pembagian tugas adalah untuk mencapai
keseimbangan yang reasonable antara ruang lingkup
pekerjaan, yang merefleksikan lebih eratnya tujuan
kebijakan utama pemerintah dan untuk meningkatkan
perumuean kebijakan dan sumber management secara umum.
9
I
i I· I r t 1,
r ~ ~
~ &! ~
~ l.; 7. ... l
(Ii ) G'J .\ '" r!
r~ t~ ;:>
~ ~ ~ 'Q
'
0 u
UI
..l
·~
-· ;,; g "' r~
~ i'l L1
!'J
~ <l
~- ·-
,.-..~,..........-- ........ ,-._,......,. f'" t ,.., ..-<t ... , .. ~ .. f. '4 .... • __,.___~.__..._ • .._J..__•<._J .. _,
.. "'
~ ~ ~ £?. ~ N N
---------------- --,
,-------=----' I I I I I I I -1 ~
,j I~
::1 ~ b
-
d I-_ _.__..: _ _.~ 1-----.L-'----~ n ?<
0 m 8 ~
... '" g
·1 l
I I
I I I I I I I I I I I
l I
I I
i • I I , ' I I-·-·-·-· I
t-. If\
\I L _, f) L u ~,
0 u "U !'jt ·- ·- ,,, -:- ,, U- ..... T1 ·- • .:.. •j.__ c ~. ~· :.,_ ~= ·-: L..'
0 ,...., C''
.0
~ ·--ti ,...., {. ..
L ;-,
r1J '-'
l. ,, ,~
I •1!
'· ,, ., 11
f1_ L t1 L'
,,, '"' ·- L c ... ,. ,,_ ·-,,, ·- '· ,,_ n
r.' C' n
?ii;~ ~: f~ '~ r~ ,_ ~Y'f ""': --
.-:1: f'">lfl - _..,. ·,_ ru -1; 11 • ,_, v. ,.,,
L:U'UHA.l.~ SJ !\CKAT JL\Sl L UJ~JU~\GA.N Tl !·1 P ,\\SUS JWU li}~ 1 J:\}~.\J:.'fA
u: \ L h' l • U .11 l , J'. :'\ \ U: m~ , J1/\t\ ~:] \C..\PllJL\
PL!\! 1/tJ-fU l.ll :~~
J. U!·lU~1. !l:;]l;m r:rngka St\h1)' pc·rbanoiHgan b:1gi pL'nyu~-un:m !WU Sllsun:1n P<:mcr i n t :1 h :; n l lac r :d 1 }~ h u ~ u s 1 bu k o t a ~: c ~·.a r :1 J~ q, uh l 1 }; J n Ll c1 11 c ~ j a . Lil. :n t :1 , Jil :i }, a p:1da t:n1gg:d ?8 Sc:ph·rnbcr !=.:rn:p:d dc·11g;m 1;1r1u'.al ti Cl.tolicr ]~1~:0 'Jjm p;,nsus rwu Susun:rn Pc111(·Lint:d1:lll llaL·r:Jh J:l1\l~llS ]buh11:i \l! 1.:1ra l~l"pUldik lndonrsia ,Jakarta S('jumlah tujuh or;ir1g dj 1:111.li;1h ~:itu 01 ;:rq•. d:11 i ~t:1f Sckretnriat JenJcral llPR Rl 1ebh mcng:1d:1Lrn bmjung;in kc Jhul.ota :\c.·\,·-D~lhi, H:.mgtok, Jan Sing~q)UrJ.
2. Su.sunan An !.! l'. :rn t :i Tim. Susunan Anggnuta 1 · i m t e r J j r i d ~1 r i :
a. Sdr. Dr s. H. Asful l.,nv.· n r , b. SJr. M.A. Da Gomes , c. Sdr. H. 1 r~wan Iha t a'kt.: s'um ah, SH, d. Sdr. H. Koo1 shol d10C'di n, ('. Sdr. B.N. M;:irbun, Sil, f. Sdr. nrs. !·lodjono. Ms, £· Sdr. rrs. SH. 5 i ~> .:i t u r u n g •
3. A C A R A. Ac.ira l.unjungan sd1 ;ip,~d hi.::dh1t:
a. Tanggal 2S Scptc~.h,·r 1990 Tim ber•1n~1.L1t (leng:~n rcs~,,·3t ~LM dari P.andara Soclar;-io-H~tta J:-:}~;-,rt;J ;;_('nuju :~c\,· llclJd. liha ('1i \'c,,· DcJhi pu-kul 00.01 tangga1 29 5c.·ptC'11J•(·r 1~ 1 90.
:l.c a r a ~ ~· Lrn: n <l i !'\ c ,,. n C'l h i ~ b b :
1) T(lnr~nl 29 ~q>tC'mbcr 1990 - M (: n i n j au Ra j G h 3t , - Menini3u JnJra Gandhi Musium, - Mcnin]au CcJung Pc·merint:ih .
. n Tangg:il 30 Sc·ph:1:1ber l 990 - Acl r :i b c- b n s r1 c- n i n j nu E J b J i 11 C' use \\'or ::; h .i p ~~in pc-mu k i m ~rn rum :J h
golong3n kast3 tcrcnd~h.
3) Tanggal 1 Oktobcr 1990 - Menghadiri ur:icara H=ipsnk bcT$OITl.'.'.l StJf l:cJut<lan RI - Conttr-ssy c~111 dcng:m Lt.GO\'('.rlll•r l·lr. Arjun Singh hc·rtc1:;pat di
Motilal ~\\.'·hru t-1arg. - ~lcnini:m Par1c1:1cn Lok Sh~1h:1 d;1n )::1jya Sh;1h:1. - Pcrtei11u:in tlcng:rn Duta be~nr tbll St:1f Kcdut:1:rn JU lwrtl·mpat cli
Kc<lut:1an ··ru di !\cw Delhi.
4) Tanggal 2 Oktobcr 1990 Tim mE-ninr.galk:rn ~cw Delhi mcnuju 1·~ang1.ok dcng:1n mcnggunahnn pc-s :1 ,,. n t Th~ i Ai r l .i n e •
b. TanggDl 2 OktohC'T ]990 t]bn di Rnnr.kol sckitar rukul o.g_,.'10 <lan Cf:ll~~lD acara sebaroi bcrikut:
1) Tanggol 2 Oktobcr 1990 - Pertc·rr,unn lkngan Duta H('snr RJ d:1n Strif rC'<lUtLl:-in RI bcrtcmp:.it cli
Kedutaan RI di Bangkok. 2) T3ngial 3 Oktobcr 1990
- rertemu:rn c.h-ng3n Dc·pUt)' Cli.•VC'Tnor F:1ngl.0\, - PcrtC'rnuan dcngun Deputy of I'cp:1rtc·mcnt of PoJicy ~ir1J. PJanning. - re n i n j a u an J, o t a I~ :rn g J~ o k.
3) • • t e e I I a I • •
3) T::ing!:_~LJ] ~ (1J.tc1hL·r Ei~iO r.i(·nuju ~j1i!'.:1rur.1 dc;)f>i~1 pcs<n>"at Tha:i cl.Jn tih:1 di Sini:.:ipur:.J puLul L?.f•O
c. Tanggal 4 01.toLt:r E 1 90 t:iba tl] ~-,j11i::;j 1 llr:1. Ac:ir:J di Sing:ipur:i ~lb;i!::d hcrj}.ut:
l) PC'rtt·mu;rn dcng;m Duta Hcsar Ji.J d:rn :-.t;if J:nlutaan Ja di Sing::ipura.
2 ) T :1 n g g a l S (1 L t u b C' r l 9 9 O - ~~cngunjungj JJong J\:d1 Councj J (l0hn Cound J) di .Jurong h'cst. - MC'ngh~1djri f.rl:1:11(Jt~in tlt1Lrn1 r~111gJ,a l!llT .\:'.J\l kc .15 bcrtC'1::p:1t
<lj J:c-Jut~un JU di ~inn;P1H1r:1. ~) T b .- :.ingg:d (1 Okt.cbcr 1990 Tim JJ;1.·nuju J~k1rta de:ngan pcsa,,·nt CJ:'\.
KEADAN~ !> .. \~ J~0>~~l21_
4. NE\\' f1ELH I.
a. Luas: l.483 Km prrsC"gi b. PenJuduk: S,2 juta ji~a c. Bah:isa rc~nd: J·::ih~sa Hindi sc·c.l:rnr,L111 l1~liasa lnn~cris 111crupakan
Bah:1 s ~ Urn um. d. S)stcm PC'mcr.lnt•1han •1dalah Parlcn.cntcr l1C'ng~in nicnganut sjstcm Jn?f,1."'r.i
tcrdiri cbri dua bcntuk yaitu y~ir,f'. clin:i::::JLrn Lol: ~h:::ba ( SC'nJ]Ci:1m
House> of cornr:.on) d;-in Rajya 5h;:iba ( ~:c;:i~1c:1m !Jou5c of Lord) (.bn J'rc~i(~l duJuk di RJ ivJ ~h:1b:i.
e. Kekuas3~1n Li~·tL·n:rnt G0\'c·rrwr. Lt. Cc·\·cnrnr r1('r:1i liki },eJ..:u:-i~aan l.hu~us °(fi1Lim h:il pc·ny1.-Jc-nggara::n :Ji.fo1in.i~·,tr:1sl l.ota ~-:c,,· Delhi Jan Mctropolit.J Council. _;r<JbjJa tc-rjJJi l:onfJik d:1Jarn hnl pc-nt11tuan l:cputusa.n y:rne berhubunP:1n dc-nga pcnYe]cT1cr:=tr~1:Jn p1.111l:'Tjntah;:rn Ji ~\\:h' Ili::lhi antL!ra l.t Gorcrnor""'dcng~Jn !·Ictropoljtz;;~ Councj J 11;3k3 J.cputusJn y3ng bc·rlaku <J..b] r ~ n g d i p u t u s k a n o J ch L t • Co v (~ r n o r • \ •! !i: u n ck llJ j :u :m n o rm : i] n y ~ Lt . f. u -\'c·rnor ~('n<1ntja~3 r.:cn~:id41kin kc111~.u1 dc1~t>111 '.·lltropol:itJ.n Coundl ,bJ;nn h31 pcbJ~s~!71.:i;1n tubosnya tetapi na::--ch~it J:ni Metropolitan Council tida k rnc·n ci k at. 1\c-\\'l'nCingsn Lt. Go\'C'Tnor sc·Jain tcrm:-1suk l:chu~15;1:-:n dibidang pcrumJhan, p cm c- 1 i ha r a ~rn l~ c ;: m ~1 n a n c.la n l\ c t c rt :i b;rn J: o t a , p ni ~· c • r g an :i s ::i s i a n p o l i s i d an b C' be n: I" :1 h c hrn 5 :i :m 1 a i :in ya r ;rn g J :rn gs u 11 g d .i h c r i k :1 n o 1 (' h J' r c ~ j d c- n
f. ~1a5tC'r Pl:in Ilclh:i.
Delhi bcrbatns~n dC'n~an Propinsi / J\cg:na b~1gi;;n JJ:nyun3 <lan Ultra Pradcst. !·!aster Plan Dc·lhj Jipc·r~]:ipk:in ~ar.:p:ij dcng:rn tahun :?001 dan dimulai 1.bri t:dnm ]9(12. J\.c-nc~rn:i bcs::1rr~Y:1 ~!d~1L1h untuk mcningJ:atkan h·m:ikmur.:in, rnc-;;.b('Tikan J,c:hb:rn yJ.ng ny:-1;:,::n lbn :1m:rn b:-1gi ~c·m~1a penJuJuk Delhi. f.li5:1mping itu t1jpcr~j:1pLin ~u:1tu rencrna urb;rn di Dc-lJd, ~c-rta l:1jn-loin n·nc:ina ~L·pcrti l:cscJ1;1L1n, pC'lt'stari::m kn1f.unan )':rng me:n:i1iki •n~itcktur y:ing }:has untuk di~',llJ1~~Lrn ~.::bJgai monu-
.mcJntal d;in ju.ca scbngai colltcih dcs:1in ba!.}.i bar1~:un:m umum maupun pTibadi. Kckurangrin sumber ulam yang dipc·rJukan Lldhi sercTti sun1ber air, susu dlln mal\an.'.ln lnfr:nya, sc·hingga. pL'JJU uidcd:rnr,b1n J~·iri Negara b:-igian di lu:tr ~cw Delhi yang mi:·nycbabLrn t.~i11ga t kct crfJintungan 1''ew DcJh:i pada kPscJia'1n !\cgar~ bagian· y:-ing mc·mil:iki 5u;:1hcr air terscbut.
g. Keacl3an 1'1innyn. Lalu lintas di !\cw DcJhi rebtif tcrtib . • Ju m 1.3 h }~ e n d a r a ~rn p r i b a d i t i J a k t c r Lil u k1 n y : 1 k ~ t Ji i n g g a t i. J a k t c r j a d i kemncetan lalu lintas. J en i s k en J l:l r n a n ~ C' b a g i a n b e $ a r ;1 J :JJ ~' h h a s i l p r o d u k s i d a b m n c g c.~ r i )' :i n bcntuk.nyn ~C'd~·rh:in:i, ~r·pcrt] Mc 1 J; .-·v11li:"1s:1Jc1r d:rn !1faruti. J:cndaraan ini di~.unnb1n scJn:in oJch pc·nJ,;,;uk jut:i oJch para Pcj~Jb:it ~c:g~rJ ~epC'rti !·kntcri d:rn .:\n!:got:i P:iTlc-nicn. J\ o ta ~\cw De 1 hi ''al 2 up u n b (· r k e 5 :rn k o t or t ct :1 pi Ll :.i r i s cg i pc· re n can :i :m kota ( planologi) cukup baik. Penghij~rnnn scrta pcrlintlung:rn tc·rh:11..bJ1 Lc,,·:rn :.(·Jll'Tti hurung-burung dil~ks:rnak[ln, ~c:hingga na1q :1k cul,up tL·rj~iinin J.c:1J:1:m ci.osistc·r..nya.
Pc·rumahan kumuh 111:isih cutup h;1ny;Jk tl:rut:rn1:1 y~rng diliuni oleh pc nu u Ju k u :n i J; a~ t a y :1 JJ g pa] i n g n· n d :il i , l:;, n n :i m c· rd: a t :i d :J k d:iJ·l.·rb·n:rnkan Lc:LHla Lcr5:1111:1-!-.:rn14.! c.le11g:::1 L1~t:1 y;1n!: JL"ldh tingg].
CZltnt~in: P3d3 ~a•Jt ini r.1:1s:ih tcrj:Hli ~tl:5:i protl's darjp:itlil M;ihll~l~hn y:jng Ji1(·11c·11t:ing Ji J:1ksanak~lllll)'~1 11 !·i:1u~l:1) Co!liYlli.5ion" yn)tu ~u~tu p(·;:,crint~di~in untul~ J1;(·rnh(·r:iL1n l:q>:1n1::1n J..crja Lcp;Hla golong;rn B:Jcl:h·:1rd Clussc.·s. Aks) protc·s dj !\vw llC"lhi tl'lah rnc1dmhuH:in J.orkrn ant~1r:i J:dn Liksi protes b:iru (kngan c:n-a 111c·rnb<iL1r cbr:i ("lli:uJ:it:ion").
5. BA!\GKOK.
a. Lu3 s : -b. PcnduJuk 5,2 juta jiwa. c. B3h~sa rcsm1: -d. Si stem pcn1c·rin1ah:m: Si st Pm B:rnr.kok !·ktropoli tnn lH'rbccb dcn~an
sistcm pC>mc·rinCJh:-innya lninya di Th~1iL1nd.
Kot::i Bangkok M(:tropolitan rr;c:Ii1punyai c:ir:i l.has )'J:itu: - B~lik f.ksckutif Jrj:1upun I.('gis)iiiif dipJlih okh r~1l~y;1t. - Eksckutif tc·rJi ri <l~ni s~tu f.uhc·rnur d~rn cmpat !Jc·puti CTubcrnur - Legistatif " Ecrn~J,ok !·ktropolitan AJmini~trati0n" (hMA) Assc-bly
te>rdir:i dari ... \nn:ota - Anr..gotn yang dipiljh oJch r~J~ynt yaitu satu orang Anggcta mc·,,·3J:ili J00.000 PL·11dudul;.
- Org:1ni-sasi h!\1A tenHTi ,l:Jri tig~ Office 12 Dep:ntcwcnt dan ~(l l>i~tr] Orf:icc,,
- Fung s i · Bf·1A t c rd i r i tL r i ·:. i J.cJ.l is.
(- e • • • • e • • e I
/. 4
e. ~u;:.:.£r .i t.:nti. r-.~t:.r: ~··H t~r~iri G;..:ri aw2 J.:. .:·1is :,·c.i t .... ?i:.·.~:::~~~·~·t;;.:i ri:..t,:u1c.r ( 11 i.c.[.·~ie-r j.Lvc.-~·~t:.(;::) J:..n .i.12~-.d.:.;._....&:i~::.n JJ,t..:l.Q ( 11 ..::.., .. c-c.::c.1 i-it:l!~r.·..:l"/•
L..:i.:-ter pl~!1 ..:..·.J. dii~u--siu~~;L:.!:. ~~- i tW.t.:fJ 1S~2 ;::.~:-:;~:i ... _:-: ... ~-:"! -'...: .. J.u .. i~·S·1 • .:.('nCU.:.L. ~·1...·:;.;;~ .. ~.~.;~:-; t~ .. L2.j:1 ~~t:-:i~~ ~1 ~::1._, !:..Ld_.J,_ j:._J·_.~~.:..!"1~}:.:..n t~:: (.-i,...i ··::..ri 1-:·.~· ·v Li' .... -.,-J ..... _ •. r-, ( 11 ·----·~,,... ~ ..... , __ ._ .. .-i,·.·.·.-· -l-) \·-.··+,, · ·11·--,,-; -· w~ --···- J· •.. Mt ... ._,""""··~· ~...,.~,a • .....- '"•'-'V'""'"' _.._ - L.1-L Jc....-...,i..C "·''- l""...,..
ti : - e:.:~v iro;:J.:t: !"J t~l C.: L·: c :!.. c,J._·: .. e; !. t l.lt.!·~,
l~~:ac u::c: i..r:.ffic .:.::d pu:..·lic t:L.ili:y s:,·s~~:.-. ~i.:\'\..2-.::..L ... L •• '- l-l:::.r:, li.f~ ~"...l~li\y ~nj .S~Ch.l !:Cr\"iC( CcVElC~·: .. e::·J~ :tlL..n, i:.~:.L~is trc:. t.i 0;1 c;;.r:.d l bc~1 C :..·.·E-r~.c:nt d ~ v(:] ~~ :-:1CT!t rlc.: J~ •••
L:.lu li::.tas di ~:ote:. .32r.:c~:c;·: J.-:;.da he:=;;iir !:-l: .. ·.J:! ~(..:.l~n .st.::·.;;2t .;. 2~:. t. }:c:-J::~ru~:--.. r.ri:.,i.:.6..: ~::. .• Lt..d~r·c.~n i:.: • ...:.:J ;:.2r,;::_2t L~;·.~\.:i:. ~.e.;::.~fJ ::.~~.,i!:i~rJ l:ec::.dt:..:.n Cl.:.;·:u;. ·~crt.i b. ! .e2~.:::.z.:·J ~:o"t.c:. cu~-:up be r :,i h. i c:·.i_.L i ~~~L:.ri c-..:~:u,t;, bS:.i~~ dc:n _,~l'.:-r~~u.r • .uc::.rii:;ur;2..~-J }:·~r:.o yen._. : .. i:..>: .. il.i~:.i 2.r.si tc;:tur lr:·.:.·,Q t~t::.;,.; ter;;e-lit~ra ·~t:ru ... i::.=-~-;a r.~Lu~.L:-"·~~~~::;. d~:i i[~2:.c:.t r.::.~c. >-=.:.:-J~ -tcrL:.::.::·.:. t.:..i;~.: i:ce:~::..a:·. }j·.as .::.~~-L-1:0~: ~-;:,,~ " ... 0't.2,i. cii;.E:-rt~.£..:·1~·:.:.:·J .sl·.: l-'r·~ i ; c1;:_,,::u .. ::.2:·J ~-.i..lr·..:.f i'!·.1:1 lJ~C:.:: ·~:..:~du.-.:~:..:-jd!! ::_~:u l~r~~:c:; .:.~;·1 -~~:::::. ~:_1~~· .• •. ~lw.~:~-\.1~·~ : ... c.-£.iL '":a:·.yi:.1-: ;ro:.;lc:.. j'L::~ .... C.i!-.. ;:.d2:; .. i ~ .. _:_ =-l.·" a:.i ::.~.s~:~. ~ .... :: .• ·C.rJ ~~:-, ~:e::-.::.ce:tt;.n lalu :i::j:as n~:,;un ~:.~-JG1~~l-: La~iL ::.c:J~:;.2i ; ·i...:: ~t. C.:..~ . .-i: -;:.::i: i~~ Le:.~i :.;;.ra -:t:.r.::.s ~::.ri ~· .. c.:c::. ~·Jc:t,;;::.L tl~i ds.tc::. -t·J.r~s : .. <-...~cZJ •. 1.-u:2·(:! yc_rJ~ n.:.'t3-.:.":;;ta ;;;i;;;~c:.~.z::.~ ~·.::::12..!·; 5 :,-..;t~ or~n~ Dc~· . .i.;~_;(;r: ; . .c.~: .. ;.:.:.:.l~~~~ j:.C.:.as·..;.1·::.:·J st-;·:i-:~r ::: .. _.::.l:/c.r 1.j,:;_ .::.,e:lar. ;:c_ud.:...:.;·J u .. t~:: ;:.c;;_-~:.H .. ;~:.n l::=:0starian atau ;·c.·:·;ct;;;.c..rc:.n l.:..i·;~::·...l;:.'->~!1 ~::i:~ C.i. l.:. ... >.;...<:~:....2.~. ~:.•·l!.;.:~c~~ i·.~-.yc.. a:ijLi~:an ?t::·.~2.· ... -:..s.:..:J i:;d-...:.s-:ri il:·.tu~: i. .. d-...::~ri-L:~·~stl~i ys.:-.i.:_ r:..:._:.J. c:~~: ~t-d.~nc, .sc-d.:..::.:-;...,:~i..:.~·· -i...:. .. -. t.L:.": i .. ::i.-...:.~ tri y~l!;,;. ·~ . .::.r·c.:. "!:. cii ::.~ >::-:.-; e::r;t:.::-;L:..:J di l ~ar J::.i1£):ok
SilJGA?URA
a.. Li.:.t:S
2 ,(; ~Utt=. 6; .. l;~d.::..a
c. ~::J-.. asa r~s~i s1...s·~:.~ l.·v z.;cl~lah b~·.c.s;: :-.t::<::.~"'..l !1i:....: • .-..J.:1 ·h2..Lc:.;.:~ :i.v:r::·.~1 :/C:.l~~ c!i£;u2-• .:.l:::;~ u.~:.l::h bo.L~~:.:. ir.L._,r·:.~ • .:.e:::~ .. ~L .... ~~2:1 D2.
J.c:.s~ ~~c.:.u:.~"':.,·2. L:.dnl~h b~.:.s~ i"bu : .. ~~~i: .. ~-::;:..~.i~-.. c. c.
c •
~~~n~ ~:~ r:i~:!;;7 z~} ~~i~'~ 1~~~ 1~ ~r~ r~~~~ ~ :~ ~~ l:: ~~ ~f ~ ~ i L ~~; ~,. l·:er~~c.~:t:t ~iztcu 7ri2.s F-oli tic::. :;£.itu e;.ksE~~-.;tif b.::rc:~:~ .::i t2~< .. =!~: !~ab:.~·.et di1)i:~.;.:~-J J.-c.:--d.::.:-.~ }-:(.;·,·~cr.i, Lc:..._islCJ.~if cli :.::::-1;,_:....:: ~ ::.1~1c:.c:1 ._:...~·. 1~er:·..:asr:an :-udi~~a ti.f y ~:!,:;: d.i~.etuai ol ch Ct.i u"' Y·1.1~ tic c=. ~ i:-~c::.;::·-..ira r;.cr:-':i.· '-:~a:·. 11 ~ t.L;.. te ~ i t:n Si.;.::~\:r PerJ.5.:;.~_.2tan.
.s.:.r .. ga;iur.a tic.:.~·~ :.e:r:;,-""~:yz.i.i r.u.: .. :.-~.r ~\.t::~:a:\·a~n ~J.~1 :.:.L:·.ce.n t~nalJ ye:.:~[ t1:r!)z:.. tas s .::r:.E.. ti-:~c::J: ::,t:-::-.il.i}·:i "hi:--Jte::rlc:.nd 11 • i: cd2l ~ ir.;::;.o:..:.rc. y .::it:, dG;,~ ~ :.e:-ii~1£]:c: -:1: 2.n ;·ci·.:J.,:;;~~ta~1 nt: c;ara adalc.:h .:lcn::.:~~ri ~ c ~:.~:.~·s~& tt.:.n 1€:.ai~ L;C:Ot;re:.:.:..sr;ycS y.:.1!~ strate::i~ t:t;;r-:u. ;..e~·.i;·J ... )~"-tc.~~ ...:.~_n ::r,..:.·r.~..:.::::.:,l .. !;:~~~J J:ur:.litas r:.:.?::.J.~.ia::ya.
.S insa.~urE:J ••••••••••
- 5 -
S:f ncA)'\Jrk frll'Ot;HnUt !d ~tem ~konomi J :f lt<·rn] d£•tir:ctn P''.!:
dacancEtn l1£•l>a:s nienil>erikan kf4~<·mpa1nn y;1ur: ~t.·lua~-lua~
nya d&Jlnn1 J,t·nnnaman mod;d a~int~·
Sc•ktor lHinnya yu11c llll·nin1~knt di~ampine ·tif·ktvr pc·rcia
eancan adnlu.h p€·rjndu!otrian/manufaktu1·inc. Dari ~ektor
manufnktur:fng pi-tdn tiihu11 19R8 tr·l<1h m<!n(:h<t~dlLon ma!'>u
kan sc~LiHl)'nk s.S lJ.~21 juta. t~;.s"'·asan indu~tri d:ikclo
la olel1 Juronc To"_'.n Corporntion (JTC) rnc•l]puti 21 ka-
..... asan indu!->tri. Disampin~ pendapntan nrtri ha~il p~rd.!!,
eancan dan indust.ri Jut!a cHpcroJ£-h di:tri LerLacai pa
jak, Sehint:ca pada saAt ini :Income p~r capita Sinr,ap~
ra s.S 100,50,-.
f. Keadaan l<linnva.
Singapurn ndalah suatu "5tate city" yang n:iatur dengan
p e r a tu r a n d an s a n k s i ya n ~ c u l< u p k e r n s • ~: e ~a n ya n c. n n ~
pak Sinr,apura merupAlian llf'Grtra ynnr, "oYcr regulated" '
terutama tcrlladap peraturan yanc rrienyan1:l.:ut hak azasi
manu!.ia. Un'tuk menjaca kf'hersihan·dun kete1·tH1an telah
diadakan p~rnturan ynng cukup krras sep~rti dilarang
rneludah di jalnn, rnemhuan~ smnpah semharancau, merokok
di ja 1 a nan urnum, d s bnya.
Sincnpura n1P.rupakan kota tertutup terhaciap tc·nnc,a ker
ja asinr. maupun imi~ran. Kekurancan tenar.a h£>rja diisi
dari pe:nduduk Sinr,apura send:ir:i. Pado saat ~f.'k<-arunG
Si n ca pu r a t e l ah mr n r. a 1 am 1 k e k u r a n r, a n t e n a r. a m <1 r. u s i a
karena ~f'makin uerkuran~nra ancka kelnhiran. lJr;tuk n1em
berikan ranc,setncan _bar.i penincl<atan kelnhiran maka 'ke
pada heluarea golonc;an utama scperti para prof'esor,
peu;bayar pajak terbesar yang dap;st mena111hah kelahiran
me-ndapathan insentif dari pemerintah, seperti pencuran_£
an pembayaran pajak.
Keadaan lalu lintas dapat dikendalikan karena jun.Jah
kendaraan pribadi dil>atasi denf:An cara penentuan kouta
melalui tender kesaner.upan pemLayar pajnk )'CJl1G ting~i.
Walaupun Sincapura nrr,ara makmur namun nrla ke san h;th
\o."a penduriuknya merasa t~rlalu dik~kanc; oleh LerLacai
pc>raturan sehinGca b;lnyak yanc inr:in kelu;1r r:ari f'i
neapura. Sinr,apura menarik untuk dikunjunci t(·nl1arna
para turis manca negara, Jumlah turis ~etinp twhunnya
meninekat. Dari jumlah kamar hotel seLunyak l~Lih ku
rang 27.222 kamar dapat terisi µalinc sedikit 68~.
ProLlem •••••••
- 6 -
J> r o L 1 E> m y a n g d i h ad n p i S i n e <1 p u J ·a < 1 El u "1 o h n 1; t b a l a h
J>l'r11buant:an !;a111pah dttn ~ulitnya u;E:"f'IJl(:rolrli Jahan.
JJalam upC1ya m£•m(•] ihara kel1ersil1an l ir1r.kuncan, ke
tenant_:etn, ko111urdka!:d s~rta pela)'iH1ar.1 J;dnrira pE.sda
n1~~yarakat niuka di S:int~npurn dibC'n1llk Tch.n Coun
cil (di Jndor1P!dn ditpitt di~i1111;1kitr1 dt•flf'."" i.~·) Y""i:
rnc-ncelola suatu lint~kungan fle:tt ~~Lat:eti pP111c.·rinta2!
an umum. jum.lah To"''" Council Llrln sekitcir 65 Luah.
Yi\n{; di tin jau ol d1 Tim ada l Eth }Jong Kah To"·n Coun-
c i 1 ynua mcneelola suatu l<a\On~an f'lat di Jllock 509
Juronc ~est St 51 Sincapura.
7. 1\unjuncan Tim ke ~ew Delhi, Bnnr,kok, dan S:inr,apura
dalam raneka n.elfskukan ~tudy J•erbaridinr.a11 telah di
lak.sanakan se~uai rencana dan jach.·al yl'nf: tt>lah di
sinpkan. nnri hasil peninjauan tersel>ut d;qiat di
!\impulkan antarR lain sc>bat:ai bP.ril<ut
a. Dalaru l>ct>erapa hal I>KI JoJ.;arta mernilHd potensj
untuk ditinGkatkan dalam mernC'nuJd kt·uutuhan pe!!
cJ u cl u k n ya }.; a re n a T> J\ ] J <1 k a rt a m P mi J i k i '' h i n t E: r 1 and 11
yaitu DOL\H~K yan{~ dapat men~uplai l<.e~utuhan DKI
Jakarta sPperti sumbPr air bPrsih k<·perluan sehE_
ri-harj lainnya seperti Lerns diln 5ebaGainya,se
hincca tidak munckin dapat terj'1di sepl'rti hal
nya di Net..· Ilelhi yane rr1en1peroleh f>Umher air mi
num dari n~gara l>acian lainnya yanc pada saat
Tim Lerkunjung ke ~ew Eell1i 5edanc dil>atasi catu
air bersih kart:na jatah air minum di !\.e• Delhi
dikurangi oleh pemilik suml>ernya.
Dalam ran,;ka memelihara kelancaran sun1her air di
DKI J~karta maka pelestarian resapan air perlu r
ditint;katkan melalui kordinasi dt-nc;.in daerah DO-
TADEJ\.
b. Problem pemLuangan sampah se1>erti di Bangkok .dan
Singapura sulit diatasi sedanckan liac:i JJKI Jaka.!.
ta nienr;enai p('·mhuanr.an sa1111iah :ini ma~ih belum
merupakan permnsalahan yan(; licrat. t:ntuk mence
cah timliulnya permrtsalahan pembuancan 5cimpah di
Dhl Jakarta dima~a yanc aknn datanc sebaiknya
mulai sejal\ dini sudah direncanahan secara sung
c:uh-sungguh mi5alnya dihentuknya pabrik daur u
lane sampah. ,.
.,, ,
c. Mat-ale.di urLnn u11tul< Tl<1nel.ok ~c-tma br>per·ti ycinc,
dj}Htdapi DJ\J Jaknrta yang pe1·lu :UM1dnpeitl,un ·
perhatian. !\nmun denr.an adanya koo1·dina~:f df>
n G; 1 n J> (• m d A I~ 0 TA I I CJ\ r11 ;1 'k a m H ~ a J ah u r 1> a 11 d a ri pc~ -
111uhir11anriya 'kiranycs d11pnt diatasi pada rr•<i:--tt ~r.
lanjutnya.
d. ~~<.tsnL:..ih k~macl'tt.in lalu lint.a~ di J1&..111t;kuk r111J~ih
cukup Lerat#, la~c-unli ihukot.a t\e\o.' D(•lld dan Si
ng n pu r a d n pn t c1 i a t a s i k n r r n a ju nt l ah }.; f" n d a r a a n
priLadi dihata5i, dencan sistcm kouta untuk di I
Si n C ;, pu r a d a n d i !\ e w n e J h i k a r c~ n a ni a ~ i h t e r b a -
ta ~nya dayc. hp l i cla r i seLnGi an t e rl>c· sar pendu
duk J\P\oo' DC'lhi ser·ta hr-.rca 1Jal1an bakar ynt1G ti11_G
ci mr·ucapai 1£~hih kuranc Hp.1.000,- per liter.
Vntuk lJhl Jokartn pcnertiban lalu lintas sudah
ada. pE>ninekat<JJl dan yang masih pcrlu dilak~ana
k a n o l c h Pe m cl a Jn~ J .. Tel k a r 1 il y a i t u pc n n r.i h., ha n bu s
umum yantr liersih de.in pc-ni11ckC\tan dj!--iplin par·a
penGPmudi dan JH?rie£:una jr1~a 5Pperti yriric dilc.k
s a n a k a n d i S i 11 c C! pu r a mi !.- ;d t 1 y a d e n can a n 1 r i d a n
dipatuhinya mt=-ncgunakan pintu masuh c111n pintu
keluar.
e. Masalah keLersil1an yaue dilaksanakan di Singa
pu r a r u k u p ~ e ta t s eh i n ta; a k o ta n ya t., c· r s i h d a n
t er a t u r r a pi h • Demi k i a n ju ea d i BC\ n cl; n k \,," ri J au -
pun kepadatannya ~ama ~eperti DKJ J<ikartn namun
n1asalah kehersihan ini rfapat diatasinya de-n~an
diadakannya bC'rbai;rti ]ara11can untu'k m<>n.elil1ara
k Pb e r s i ha n • Ha l p e- n ca t u r a n k e lH· r s i ha n <1 i fl K I
Jukarta JH~rlu dirPncanakan dcncan lel.Jih ~eH1pu!:
na dimasa yane akan datanc.
8. Demikian laporan Tim yane mf>ncunjunc,i !\ew l>E>lhi,
Eanckok, dan Sincc:tpuril dalam ranc;ka JH:nyam11<dan la
poran basil ~unjuncan secara ~inckat.
Sedanckan lnporan yanc lcbih rinci nkan di~r-trnpaikan
pr1 d a k e s c· m pc-t 1 a n l a i n n y n d e1 1 ct rn ''a k t u ya n e 1 e b i h c e pa t •
Sekian, terima kasih.
/'_, .··l' 1_/_.~;J-~ -/·L-·:-Y, .. ,-·· t ~? t:•< ' ... • l - ~-
l'~)~~f_X~ ~ .. AC:\~J. L.l •
J IJ\SJ L STUDY P EIWJ\NDJ NGAN P ANSUS DPR- RI DAL.AM RANGKA
P 1:GllL'\1Lb,\N i~lHJ T1:NTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH
KlllJSLJS 1 UlJKOTJ\ NEGJ\RA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA_
1\t: Nl:lv Zl2LAND DAN AUSTRALIA
1 . D.'\S:\1{.
u. l'(·_c;1lui-:1u Lita 'l\:rtib Dewan Perwakilan Rakyat RI Pasal 59 ~I )' :.l t ( 4 .) d ,
h. Pv11ug~1:-;:111 :111~ 1.gor:1-:mggota Pansus RUU tcntang Su.sunan Peme cintah~1n lbc:r:ih Kliusus Ibukota Negara RI Jakarta DPR-RI unruk J11(·L1k11L111 study perbanding:.in ke luar negeri.
J .I. f\l/\KSlJD D/\N TU.JUAN.
d. 1\kny:1111p;_1 i L:111 J:1poran hasil study perbandingan yang dilak-::;~111ak:.111 ::l~j;_1k tgl. 3 Oktobcr 1990 s.J. 11 Oktober 1990 kc Ne\\ /,;;,I:i11ct d~111 Australia, dalam rangka pembahasan RUU tl·nt~1n~~ ~:usun:111 PL'.mcrintahan Dacrah Khusus Ibukota Negara 1~ l J :1 k .11· { ;1 )
b. Tuj u~rn 111L'111bL: 1· i L:1n masukan baik <lalam pcmbahasan RUU maupun LL1 L1111 pL·Lil-.'.;:1n:1aa UU tent~.mg Susunan P~merintahan Dae r:1h 1\husus lbukuc1 Negara RI Jakarta.
I l 1. J1rn1 lall ru111hnng:1u/'l"im 7 orang terdiri dari
l. r:. i\BlU l or;11q.1, ll\etua Tim/Wk. Kctua Pansus9, ') i:. Pffl - l or : 11 q), l \ v k • Ket u a Pans us ) ,
:; • 1: KP - 2 or~ng,
~1. i:pp or:1ng,
:). PL'111.Ll1npi11g Sckrcrariat Pansus - 1 orang, dan
o. Pvnd~tllli'in:::i, Df\f - 1 orang.
~1. ~~ tully Jh·rhaud i 11 1 ).~rn tclah dilaksanakan sesuai dengan renc~ u:1 y:111:::, di.tct:1pL111 mc:lalui pertemuan dcngan para pejabat pl-'lllL'ri1lLth~1n J.-.,Jt:1 yang dikunjungi, melakukan peninjauan Lip:1n~~:1n (en t Ile spot), mempelaj ari bcrbagai referensi y :t 11g t l' t' ~> l·1..I i :1 d :111 tc: l ah mendapa tka n has i 1 yang dip er lukan.
b . ,J d d ,,, ; 1 J L c i-: j " 1: 1 n y :rn g t e 1 ah di 1 ak s •ma k an.
l . T~, J •
) 'f ~~ l . ·I Ok t ulk r - . 3. 'l'gl. s Oktobc1·
1U.UO
1090 I
1990.
15.25 bcrangkat dari Jakarta· lcwa t Sing apura.
14. 30 (\\'ST) tiba di Wellington.
Delegasi bcrtcmu Elizabeth Tennet MP (Anggota Parlemen).
11.00 ...•.••.• /2
•
- 2 -
l J. 00
] :> • =·)tJ
1 ~) • ll 0
~1 . '1' t'. l i.) 0 k t o L c r 1 9 9 0 •
5 • Ti..:·: 1 7 0 kt ob v r 1 9 9 0.
- 'fiL:_t·-~ C~t__~~i~r_!~:
l~. Tr':l 8 Ok L 0L:>1:·r l 990
j u lfl 0 9 • (h) .
] 0 .. ) (}
1]. 4 5
.l .2 • ·I 5
7. TgJ.. 0 Oktdbvr 1990.
0 0 . u u - 1 ~1 • 0 0
.Lo.00
~- Tgl. 10 OL.tohcr 1990
9. Tgl. 11. ULtober 1990
V. lbsi1 Study pL:rl>~t11dingan.
l. l\1c1lington.
Delegasi diterima oleh His Worship Mr. Jim Bellich, Walikota (f'.layor) Wellington Ci ty. -
Delcgasi Jiterima oleh Mr. Pe ter Rama <.bn Neil Taylor" Managemcn t anJ City So}.icitor 1
Wellington City Council·.
Acara bcrsama warga Indonesia di KBRI Jalam rangka HUT ABRI.
Peninjauan ke beberapa objek di kota Wellington.
Meuinggalkan Wellington menuju Canberra.
Pertemuan dengan Duta Besar dan Sta£ KBRI di Kedubes RI, Canbc1-ra.
Pertemuan di Legislative Assemb ly, untuk mendapat penfelasantentang Inter-Governmental Relations (Electorial System, Rela tian With Commonwealth, Financ~,
etc ), dan
Regional Dcvelopm~nt (Road and Health ScrviGes). Pertemuan <lengan Chief Minister Canberra.
Perternuan di Departement of the Environment:. Land acnd Planning.
Peninjau3n ke beberapa objek di Canberra.
Meninggalkan Canberra menuju Sydney.
Perternuan di Konjen RI.
Meninggalkan Sydney menuju Jakarta.
l\ot~l lv·1..·lLington dipilih sebagai Ibukota New Zealand karena lcr:1LJ1ya y:rng s tra tcgis dan beradu di tengah-tengah, dell~'.:1u ju111Lih pcnd11duk 154-. 000 qrang' dipimpin oleh seorang l~:1 l i kc; Lt (City ~l:1yor) yang dipilih oleh rakyat setiap :~ 3 t ~l h LI n. /~ ·. ··~ Ko t:-t \VL· 11.int'. ton mcmpunyai otonomi yang luas, karenanya ses\1- · ~Li d L~n:~ an s y '.-:~ t eu1 yang dipergunakan maka dapa t saja ter jadi
pt:.:i'lH!ll~t:1n pL'nd:1p:1t :1ntara Walikota dengan Perdana Menteri sek~ lip11n dar i. ~.:1tu partai. Apabila hal ini bonar-benar terjadi, 111;tl·.d \lit l ihota akan tetap Lerpct•:J.n~.;· pa.d~ kepentingan I~; d .. Va t. pf· 111 i l il 1 •
Dalam ••••• •.• ./J
')
- 3 -
Da lalll 11H:nja I ~lnl..:au tu1.~asnya, Walikota Wellinpton dibantu ~nt;,r;l la.in olerJ Leg-al and Property Management Depart-lllt-!nt, u~nga.n Sl&sunan Organisasi sebagaimana terlampir.
\l/a1 ikuta \foll ington dipilih oleh rakyat, karena itu s~1ng~1t 111e1111H:rhatikan kepentingan rakyat dan dia bertan~~:-~urig j ~lh'~tb kepada rakyat yang memilihnya.
Dlllam Lrngka pL~layanan kepada masyarakat, maka bidang pcnJ·idika11, kcschutan danKepolisian ditan~ani langsung o lch PL:1ncrin tah Pus at, bi dang transportasi dan j alan diberi sul>sidi o1ch Pemerintah Pusat, sedang untuk air d an l j ~a r i. k d 11 di t anggung · oleh Pemerin tah Ko ta.
Ju1uLll1 an~~g(1r:1n yang tersedia sebanyak 350 juta dollar Ni. y:111g p(.•11~~l~un:1:rnuya sesuai dengan pcrcncanaan yang disetujui o1eh City Council.
Sumher pcndap~1tan c.laerah diperoleh <lari berbagai macam pa. j ak dan d~ri hasi 1 perusahaan-perusahaan, baik milik dae·rah rnaupun y~!11g bckerjasama c.lengan daerah , dengan perincian bidnng-bidang sebagaimana terlampir.
Un tuk 111e\vuj ud kan kesej ahteraan bagi seluruh rakyat, maka sl:mua \.J:1rga nl'g:1ra yang tidak bckerja mendapat bantuan d_! ri PL'Jllcrint~h.
1\cg i :1L1 n pcrnb~1ngunJ.n kota baik percncanaan maupun pelak~;a11~t:11111ya dikoordinir oleh Town Clerk, seorang pAjabat/ pe f':<.J.Wa i l...:a r i c~ r.
C\N I~Llml\ ------
Ca11bcrra,1ucn•pakan j bukota Australia meliputi luas wilayah 2.350 km- de11g~1n j11rnlah penduduk !. 382.600 orang (sensus .1990).
SL'Jllu1a Au~~li-alLrn Ctpital Territory (ACT) merupakan wila-yah y~1ng l>l'r~1da 1;.mgsung di bawah Pcmcrintah Federal (Comm ornvc;.dth) cq f\k'ntcr·i Urusan Kesenian, Olah Raga, Turisme -d ~t n \~ i 1 a y ;.tl i • P ~1 d a bu 1 an Nope mb er 19 S 8 Par 1 em en Aust r ~ 1 i a rneayetujui RUU Hcrpcmcrintahan sondiri bagi ACT, yang ke-111 L H.l i ~1 n d i u n i.b 11 g L 1 n 111 c n j ad i UU no • 1 0 6 t ah u n 19 8 8 •
D~1l~tm UU tcrscbut ditcntukan pembentukan Dewan Legislatif bLTjumlah 17 orang 1..lan Dewan Eksekutif terdiri atas seorang Chj.cr ~Unistcr dan ~) (tiga) orang Menteri.
Deng an bcr1 ~•kunya lJLJ no 106 tahun 1988, maka Pemerintah Fed('L1l (Cu111111on\vclltli) mclimpahkan sebagian kekuasaan dan. :; Clflt!,guug _jM!ab llll'Jlgl'll~li pemerintahan., i'unesi Kepolisian s·erta kt::kua8u.an untuk ua~nentukan sistem pemilihan dan besarnya ba-d;111 Lkseku Lif' ke 1)aufl l)ernerintHh ACT. Secara berangsur-augsur ruri~'.Si pe11~~adj Jan dan kepolisian tsb akan diserahkan kl·p~1d~1 J\CT.
lh:~11g~1n dj tcntukanuy:1 jumlah menteri, maka dalam menentukan l ug:L:> pc111c r in u1 h:1 n lcrj adi perangkapan tug as. Chief. Minister 111cr:111gJ .. :1pan j:1b:1t:in sebagai Jaksa Agung dan Menteri Pe :ru1uah~w J:1n Pc L1y a11an f'.lasyaraka t; Men teri Keuangan merang 7 k~q> _ _i:1b:1 c1n. pel~1yu11:1n Kata; dan urusan pendidikan, kesehat
an dan keseni.an •· ••• I 4
- ·1 -
an dan kcsenian J.i tangani oleh scorang Menteri.
na 1:1111 h:ll yan~~ 111enyangkut manajemen pelayanan publik se-L~ : 1 r a kl~ s L' l u n 1 h : 1 n , m aka Chi c f Mi n i s t e r d i b ant u o 1 eh s e o -rang Kq):.da J\d1ui nistrasi (Head of Administration) dan jL ka d ip:.1ndang pcrlu clibantu olch"Associate Heads of Admi:nistL1t ion" . Baik Kcpala Administrasi maupun pembantunya d i. an~·. k a t o 1 eh Chi e f Mini s t er •
Be:rJain~n dcng~tn Negara Bagian, dimana Kepala Eksekutif sL:G1L1 siml>ol:ls bL:rada pada scorang Gubernur, maka di ACT ti d:1 k ad:1 j :11> :1 L1 n seperti i tu. Dal am hubungan ini j abat:tu le1·scbut masi.h bcrada di tangan gubernur jenderal. Ulch k:1 rcua :i tu scanclainya Dewan Pcnvakilan ACT kaeena se suatu s ... ·b~1b tid:1k dapat melaksanakan fungsinya. maka Gu-LJL•rnu·r ,JendL~l':t l 1 :-1h yang m~mbubarkannya melalui .suatu prok 1 :1111 :.1 ::-: i_ •
Dalam pcnunjukkan caretaker pclllL'r in L1h:m jug a tcrdapa t ke lainan. Di ACT Gubernur Jen-1.lcLil 111c·m1njuk S(.'orang .Commissioner sampai terbentuknya 11c\\·~111 Pcnval~i "Ian ./\CT, sedang di ncgara bagian Gubernur me nunjuk pi111pinan partai lain untuk mcnyelenggarakan pemilu.
llubung~111 laj n au tar a pemerintah ACT dan pemerintah Federal 111cny:rngLut m:1.sal:1h keuangan. Di dalam UU no 106 tahun 1988 di tl'n tuk:1n b~dnv~1 Pcmerintah Federal akan memberikan perlaku:tn y:1ng ~a1n:1 kcpada ACT sepcrt.i kcpada negara bagian. J\ll'ng i 11~>,:1 t J\CT llll:rupakan pusat pcmlTintahan, maka PemerinClh ACT riJak di bcbani pembiayaan yang menyangkut pelak~a1w~1n \vc\vcn~.rng Commonweal th yang tcrdapat di ACT.
l\k·ngin~~:tt J\CT tcrletak di tengah-tcngah Negara Bagian New South \h1l·s, dalam Pcraturan Pclaksanaan UU No.106 juga ditcntukan ad~rnya bcbcrapa pcraturan perundang-undangan Ne\v South Wales yang berlaku di ACT. Dis amping i tu ACT me rup~1k~111 pusat kc·schatan yang melayani daerah-daerah Nega':" Lt lLLg i an Ne\v Sou th \fales di se ki tar ACT.
SLru1~tur Pcrnc~rintahan ACT terlampir.
SctL~Lll1 .:\CT disahkan dan berdiri sendiri, maka masalah ut:1111a y.1ng dih~1d:ipi ialah berkurangnya subsidi dari Peme-r int~d1 Fcdcr:tl; dan saat ini sedang dilakukan negosiasi datam pcmb:ly~1ran b1.-:berapa jcnis perpajakan dari masyarakat l~~lnbL'rra ant:,1ra State teritory dengan ACT (Australia Capitol Territory).
,J u1111 ah :.1 ngg ar an ACT s aa t ini s ebes ar Aus.$ 1 mi lyar bera-~; a 1 1.L1 r i. ~; u b ~-; i d i F c: Jc -r a 1 6 0 % <l an 4 0 % d a r i be r bag ai p a j a k •
P\..~lnL'L'.illtJh h~~dcral memberi subsidi untuk keamanan, tunjang:111 ih'Jbiu1wu, tunj: .. mgan peng_angguran, pendidikan dan keseli:1t:111, se1.l~1n~:k:1n untuk angkutan umum disubsidi 23% dari pell~; 01 u ~• r :1 n .
p\..··111h:1ngun:1 n c konomi di ACT di lakukan oleh Capital Deve:·1 op111c11 r couli~:3ioi1 bckerja-sama dengan New South Wales dan daL·L1h S\..'ki t:tr C:mbcrra dengan asumsi bahwa kemajuan ekono-1ni J\CT bcrk:1 i Lin pula dengan kemajuan daerah lain terutama d:1 C'L1 h ~d- it :1 n1 y:1 secara terpadu. Kerj a sama ini di laksanak:1n u11Luk 111l·11 ... Lqi:1tkan identifikasi aYah kemajuan untuk S :-;:1111p:1i dcng~rn ·20 tahun yang akan <la.tang, hal ini untuk·me-
1i11 at ••••••••• · ••••••••
- 5 -
lih~1 t scj :u1li 111~1na kekuatan dan kelemahan ACT, baik secara reg i on~11, 11:1si011:11. maupun intcrnasional terutama di bi dang pcm:1~;:1r:1n b:1rang-barang hasil pro<luksi ACT.
Untuk 111L.'ningka tL1n partisipasi aktif masyarakat, makadilakukan pertcmuan, pcnyuluhan-pcnyuluhan tentang masalah ek~ norn i rq~ i on:1 l . - sumber daya manusia, pemanfaat an 1nf r:1-struktur scperti jalan, kerata apai, pelabuhan dan lain-l:1iu, pl·111:1nL1atan sumber daya alam nasional, masalah l.in!.1.kung~1n hidup, d3n dibahas pul3 bagaimana peranan peme-r iui-:th d:1n k:1L1ngan swasta tcrhadap pembangunan wilayah.
U11 tuk 111vnu111i>uhkembangkan bidang ekonomi, maka telah diJa ku k:111 kL·g i :1 t ;111- kL'g ia tan di bi Jang pert ani an an tara lain PL'I1:1n:1111:111 cherry y;ing hasilnya tclah diekspor ke Jepang; IJL'n:1n:1m:m k:1yu scrta mendirikan pabrik pengolahannya, pe-11in~~t:1L111 {H:t1t·1·n~1Lm biri-biri untuk wool, dan juga bidang kL~p:1r i \>' i s~11 :1:1n. Masalah yang scJang dintasi saat ini ialah bclu111 f(·rs('di:111ya pclabuhan yang mcmadai.
L;.i1i..Jc!rr .. t tc1'd.iri.- dari 4 (ernpat) w·ilayab yaitu Delconwen, Cen Lr;, l Cauberr~t ( Cauberra Utara cJan Sela tan ) , \ioden Valley &.:. ~l'oucvecJ.;: d~.dl 'f'unggeranong, antara wilayah satu dengan
yang l.,ln,
di pi:-~:1hkan uleh buki t dan tanah lapang yang merupakan bagian d~1ri siste111 lapangan terbuka regional.
Sebelum ~1d:1 1\C'i' tahun 1988 semua t~mah di Canberra dimi-1 iki o "l ch Pc·mcrintah conunenweal th dan tidak ada pemilikan ran:_ll1 prih~d i, yang ada ialah tan:ih sewa selama 9~ tahun. S~kal i pun J\CT tL<lah berdiri tetapi Pemerintah Federal tel~tp 111c1Hvgaug pl~11~-~~1turan m:magement pcrtanahan agar dapat 1J1cmpc r Ld1ank:1 n cir i khusus Canberra scbagai Ibukota Negar:1. C:1nbvrL1 d.ipvrsi:tpkan untuk dihuni olch 2 juta penduduk, d:1n s:1:1 r in i pl.:Jh.luduknya baru mcncapai 382.600 (hasil sen:--;us pL'11d11duk :.;u Juni 1990), dengan dcmikian belum banyak 111L~ng:1·1 :1111i pern1:1s~llahan ten tang pcnJuduk.
Sl..·mua L111:1h di Canberra telah di tetapkan peruntukannya sesua i lkll~-~an kc~rcntu;in tata. ruang y~rng tclah ditetapkan, yai tu un tuk pc·ru111:1han, pcrdagangan (komersial), sarana u1t1u111 d:1 n lh'ng hi j au an dan daerah p crbuki tan di Canberra tetap dijag:1 kclestariannya. Untuk mengajukan sewa guna tan~Lh h~1n1s discbutkan peruntukannya serta siapa yang akan rn0rnaLL1 tan:.ih i tu, hal ini untuk mcnjaga agar penggunaan t:.1n~1h scsu~1i dcngan perencanaan, dan masing-masing jenis 1)(~nggun:1:1n tan:d1 111cmpunyai tarip yang berbeda-beda.
P(·nggwL1:rn tanah untuk kedutaan bcsar dan sewa tanah unruk orang as i ng d i1akukan oleh Pcmcrintah Federal.
i\J:1sy:1r~t}~;1t diJ>L:1'j kCSClllpatan llfltUk tUTUt aktif Jilendisk,USi-Ltll LL·:1d:1:111 kut:1 yang bagaimana yang mcreka perlukan. Hal iui di.L1kukan :inL1ra lain dengan memberikan saran ·-saran dd11 L:1n:'.t'.:1p:1n at:1s purencanaan yang diadakan, serta ada l-:0nsulc1si u111u111 ten tang apa yang <likehcndaki rakyat tentang ·. kotany~1 dan np:1 pL·nJ:.:tpat mereka apabila terjadi perubahan {h'1·c-nc1I1~1:in pc·uggun:1an tanah. nalam h:il ini rakyat dapat meng:--tJul.:an -;:;,,:r·<.:t.d-:--~ 1·;ll1 clan kalau mnsih tidak puas, maka dapat rn e n g a j uL1 n kc p t.' li g ~ l lli 1 an •
Council ' . . . . . . . . . . . . . . .
CAPrTAL • .DA1~t Ptl.o.Dtkrs
'° LT))
JooYo 4-Sfo &at"d:
4- ot,ct~
I tc~,Uor
LFiMe>loN HA~eouR UJMP/'iNY
IOd),
eAPITAL Hol.J)tNGS L1m1T£J).
WELLIN'101'/
AaR.Po"r ~'MPfltV'/
34-~/o
Boo.rJ: 1r e.c~·,\lof'S. I "I '3 othcu-:s OO to -""°'l«<>I"' WG~w
- f,\\\ ~«.le. - s\t~ ~Y\l'\C. $l"\\Vc.\y
MEJ>/ PA~h'c;;eR WoA><S IAAl{SPtJAI ~~-fruc.ttcn fflfJfflL tT-4~ toMPANf e0Mpr:u1y
1001c, 1cofa 100/D ~
f"~hb\1:,h""'"\ t,M·!> Wt. \l -l\.,,·01"'fh \.'.Vr"K on ~~°'ft'" /fo.n;;.port -{. WOl"K~ Gnsl-ruc.l'°r'I e~nys. bOt\fd ~ p \o.M<c;\ :
WOl\1<)$: ~h"1 Alu. ~wainSDn IP.F'IN$Pop,T: e~"' Koe> 6'Mf'f:>EU..
I e""'X;\\or q.. Othtr_,,
~ ~&O'lc;lf~A~
~ Otht<'~
RT/1996 3/9/90
· LEGAL ANO PROPERTY MANAGEMENT DEPARTMENT - ORGANISATIONAL CHART
ASSISTAHT CITY SOLICITOR Hr Chris Hitchell
ADKIN l't.AHAGER Hs Gay Hatherell
SEHIOR SENIOR SOLICITOR SOLICITOR
SOLICITOR Hr Neil
Taylor Mr Peter Miss Ann Jones Callaghan
SENIOR DATA EHTRY/ TYPIST IN CHARGE ACCOUNTS Mrs Robyn Taylor CLERK
, I Hrs Carol Thompson
RECEPTIONIST/ WORD PROCESSOR/ TYPIST TYPIST
11rs Beryl Hrs Janice
Stevenson l./oodward
SOLICITOR !1r Ian Beetha111
RECORDS CLEID::
Hiss Valerie La111bert
LEGAL CLERK
Hr Malcolm Carmichael
ADKIN ASSISTANT
(TEMPORARY)
Hr David Edmonds
LEGAL
EXEC
Hr Roger Kiddle
RECEPTIONIST/ RECEPTIONIST/WORD WORD PROCESSOR PROCESSOR, JOB SHARE
Hrs Brenda Hs Janet Stephen Cowan Hrs Jean St John
(EBOU)
CITY SOLICITOR Hr Peter Rama
C.S. SECRETARY Hrs Pat Tildesley
..
-------- ........
EBDU IWW>ER
Hr Peter Healy
PROPERTY MANAGER Hs Rosemary Dunne-Smith
SENIOR LAND & lAHD &
PROPERTY PROPERTY PROPERTY OFFICER OFFICER OFFICER Hr Teri Hiss Jacquie Hiss Fiona
Tekii Barnes McLaughlin
E~IC ECOteiftIC DEVELOPMENT Pl.AH.'iER
CITY VALUER Hr James Stratton
REGISTERED QUALIFIED VAWER VALUER Hrs Jan Hrs Lynne Webster Fromow
SENIOR
BUSINESS OFFICER Hr Dave Stimpson ADVISOR
Hr Charles Bagnall (vacant)
I TEMAHT SERVICES TEJWfT & OFFICE EHTERPRISE BUSINESS
COORDINATOR SERVICES TRAINING & ADVISOR BCC COORDINATOR DEVELOPHEHT Hs Gerda
Hr Lou Berecz Hs Ursula OFFICER Yska Taylor-Stevens (vacant)
\
QUALIFIED VALUER
Hr Jason Loche ad
BUSINESS
ADVISOR Hs Sue Hartin