Download - RONDE KEP PARU.doc
RONDE KEPERAWATAN
RENCANA STRATEGI RONDE KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN FISIK PARU
DI RUANG RAWAT INTERNE RS. DR.MA. HANAFIAH. SM BATUSANGKAR
Oleh :
EFRIYANTI S.Kep.
BP. 02121061
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2 0 0 4RONDE KEPERAWATAN
1. Pengertian
Suatu kegiatan yang bertujuan unruk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan, akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat, yang melibatkan seluruh anggota tim.
Karakteristik
Klien dilibatkan secara langsung
Klien merupakan fokus kegiatan
Perawat associate, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
Konsuler memfasilitasi kreatifitas
Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat associate perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
2. Tujuan
Menumbuhkan cara berfikir secara khas
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien
Meningkatkan validitas data klien
Menilai kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
3. Peran
3.1. Perawat Primer dan perawat associate
Dalam menjalankan pekerjaan perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
Menjelaskan masalah keperawatan utama
Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
Menjelaskan tindakan selanjutnya
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
3.2. Peran perawat Primer lain dan atau Konsuler
Memberikan justifikasi
Memberikan reinforcement
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
Mengarahkan dan koreksi
Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Rencana Strategi Ronde Keperawatan
Pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan
Di Ruang Interne
RS. Ali Hanafiah Batu Sangkar
Topik
: Pengkajian Fisik Paru
Sasaran: Klien Ny. N
Waktu
: 10.00 11.00 wib
Hari/tgl: Selasa / 30 November 2004
1. Tujuan
Tujuan Umum
Peserta ronde mampu melakukan pemerikasan fisik
Tujuan Khusus
Mampu melakukan pemeriksaan fisik paru secara : inspeksi,palpasi dan auskultasi.
2. Sasaran
Klien Ny. N Umur tahun, di rawat di ruang Interne Klas II Wanita RS. Prof.Dr.M. Ali Hanafiah, SM (Batusangkar)
3. Materi
Teori pemeriksaan fisik paru
Praktek pemeriksaan fisik paru
4. Metode
Ronde keperawatan (nuning ronde)
5. Media
Materi disampaikan secara lisan
6. Proses Ronde
No.Kegiatan PenyajiKegiatan AudienWaktu
1.Pembukaan
Memberi salam
Menjelaskan tujuan, kontrak waktuMenjawab salam
Mendengarkan dan menyetujui5 menit
2.Pelaksanaan
Menggali pengetahuan audiens tentang cara pemeriksaan fisik dada dan paru
Memberi reinforcement positif
Mendiskusikan bersama audiens tentang pemeriksaan fisik dada dan paru bersama audien.
Menggali pengetahuan audiens tentang pemeriksaan secara inspeksi.
Memberi reinforcement positif.
Mendiskusikan dan mempraktekkan bersama audience tentang pemeriksaan dada, paru secara inspeksi. Menggali pengetahuan audien tentang cara pemeriksaan dada dan paru secara palpasi. Memberikan reinforcement (+)
Mendiskusikan dan melakukan pemeriksan dada danparu secara palpasi bersama audiens
Memberi kesempatan untuk bertanya pada audiens.
Menjawab pertanyaan kalau ada
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan dan mempraktekkan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan dan mempraktekkan
Bertanya
Mendengarkan, memperhatikan30 menit
Menggali pengetahuan audiens tentang pengkajian fisik dada, paru secara perkusi
Memberikan reinforcement (+)
Mendiskusikan , melakukan pem fisik dada, paru bersama audiens dengan cara percusi
Menggali pengetahuan audiens tentang pengkajian fisik dada dan paru secara auskultasi
Reinforcement (+)
Mendiskusikan dan melakukan pemeriksaan/pengkajian dengan dada dan paru dengan cara auskultasi bersama audiens
Memberi kesempatan bertanya pada audiens.
Menjawab pertanyaan Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan dan mempraktekkan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan dan mempraktekkan
Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan
3.Penutup
Menyimpulkan bersama audien tentang pengkajian fisik dada, paru.
Memberi salamIkut berpartisipasi
Menjawab salam5 menit
7. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Kegiatan ronde terlaksana sesuai waktu
Peserta ronde dapat hadir sesuai rencana
Evaluasi Proses
Peserta ronde berperan serta aktif dalam kegiatan ronde
Selama ronde berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan penuh perhatian
Evaluasi Hasil
Peserta ronde dapat melakukan pengkajian dengan dada dan paru dengan cara auskultasi.
8. Pengorganisasian
Kepala Ruangan: Efriyanti
Ketua tim
: Yosefina dan Sofiawati
Perawat Pelaksana: - Nelita Gangga
Novria Ningsih
Nina Hidayati
Efa Trisna
Eka Roza Wijaya
Materi
PENGKAJIAN FISIK PARU
1. Inspeksi
Dada diinspeksi mengenai :
a. Postur :
b. Bentuk : Pada orang dewasa perbandingan antara diameter antero posteriordiameter tranversal adalah 1 : 2
Pada keadaan tidak normalseperti :
Pigeon chest ( diameter transversal sempit, diameter ant. Post membesar, sternum menonjol.
Funnel chest ( sternum menyempit ke dalam
Barel chest ( diameter ant-p9ost transversal 1 : 1
c. Pergerakan pernafasan
Frekuensi normal : 16-24 x/menit
Sifat pernafasan
Dada (ditandai dengan pengembangan pada dada)
Perut (ditandai dengan pengembangan perut)
Kombinasi dada dan perut
Ritme pernafasan
Ritme kusmaul ( cepat dan dalam contoh : pat koma diabetikum.
Ritme biot ( ritme yang tidak tertaru dengan diselingi periode apnea, contoh : Pat kerusakan otak.
Chyne stok ( pernafasan yang mula-mula kecil, amplitudonya ( membesar ( diselingi apnoe.
d. Kulit daerah dada
Mengetahui adanya udema / tonjolan (tumor)
2. Palpasi
Tujuan untuk mengkaji ::
Kulit pada dinding dada
Apakah ada nyeri tekan : seperti pada peradangan, tumor
Masa
Kesimetrisan ekspansi (normal simetris) : TDK normal pada kolap paru.
Premitus (vibrasiyang dpat diraba yang dihantarkan melalui sistem bronchopulmonal selama seseorang bicara).
Getaran keras pada keadaan infiltrat
Getaran lemah pada keadaan empisema, hidrotorak, pneumotorak
Langkah kerja palpasi dinding dada
a. Untuk mengetahui ekspansi paru
Letakkan kedua telapan tangan secara datar pada dinding dada depan.
Anjurkan pasien untuk menarik nafas.
Rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kiri dan kanan.
Letakkan kedua tangan anda dipunggung pasien dan bandingkan gerakan kedua sisi dinding dada.
b. Untuk mengkaji premitus, suruh pasien menyebut bilangan 7.7 sambil anda melakukan palpasi dengan meletakkan telapan tangan pada bagian belakang dindin gdada dekat apek paru-paru. Ulangi pada kedua sisi paru dengan tangan bergerak ke bagian dasar, paru, bandingkan antara kiri dan kanan
3. Perkusi
a. Untuk mengetahui keadaan paru melalui :
Bunyi/suara perkusi paru orang normal adalah resonan. Tapi pada keadaan tidak terjadi konsolidasi ( tidak normal resonan.
Contoh : pat tumor paru akan menghasilkan suara pekak
Pat penumo torak akan menghasilkan suara timpani
b. Untuk mengetahui batas paru dengan organ lain disekitarnya
Secara sistematis, perkusi paru dapat dilakukan dengan cara seabgai berikut :
1) Lakukan perkusi paru mulai dari atas klavikula ke bawah pada setiap spasium inter kostalis. Bandingkan sisikiri dan kanan.
2) Beri tanda spidol pada tempat dimana didapatkan bunyi redup.
4. Auskultasi
Dengan menggunakan stetoskop.
Berguna untuk mengkaji aliran udara melalui trakeobronchial.
Untuk mengetahui adanya sumbatan aliran udara.
Untuk dapat melakuan auskultasi, perawat harus mengetahui bunyi suara nafas yang dikategorikan menurut intensitas, nada dan durasi antara ekspirasi dan inspirasi.
Ciri-ciri bunyi nafas :
Bunyi nafasDurasiNadaIntensitasLokasi
VesikulerInsp > ekspRendahLembutSebagian area paru ka/ki
BronchovesikulerInsp = ekspSedangSedangInterkostal 1 dan 2 dan di skapula
BronchealEksp> inpTinggiKerasDiatas manubrium
TrachealInsp = eksp>> tinggi>> kerasDiatas trakea pada leher
Apabila paru mengalami gangguan, ada beberapa bunyi suara tambahan seperti :
Ronchi
Kering : akibat adanya getaran dalam lumen sal pnjsan
+ akibat penyempitan
+ sekret kental/lengkap
Basah : suara berisik yang terputus akibat aliran udara melewati cairan
Cara :
Suruh pasien bernafas secara normal dan mulai auskultasi dan trachea. Lanjutkan auskultasi dengan arah seperti pada perkusi. Bandingkan kanan dan kiri.
Referensi :
RS PGI.Tjikini, Pedoman Perawatan Ruangan, 1998. Jakarta.
Monica Ester
PLAN OF ACTION
No.KegiatanWaktuPenanggung jawabTempatNara sumberSumber danaIndikator
1.Mengidentifikasi protap tindakan yang sudah ada di ruanganSenin, 6 Des 2004Karu Interne Mhs. PSIK (Efriyanti)Ruang Interne--
2.Menambah protap tindakanSelasa, 7 Des 2004Mhs. PSIK (Nina Hidayati)Ruang InterneFundamental of nursing (Kozier,1998)
3.Penempatan protapSenin, 13 Des 2004Karu Interne Mhs. PSIK (Novria Ningsih)Ruang InterneProtap terpanjang pada tempat yang mudah dibaca.
4.Membuat buku timbang terima alat danprotap timbang terima9 Des, 2004Mhs. PSIK (Sofiawati)Ruang interneMhs. PSIKBuku timbang terima tersedia
5.Rode play
a. Metode tim
b. Pendokumentasian
c. Timbang terima8 s/d 10 Des 2004Karu Interne
PP interne
Mhs.PSIK (Nelita Gangga, Eka Roza Wijaya, YosefinaRuang interneManajemen keperawatan Terlaksananya metode tim diruangan inter
Pendokumentasian dapat terlaksana.
Timbang terima dapat terlaksana secara efektif.
6.Membuat inventaris alat-alat danmembuat proposal penambahan alat diruangan14 Des 2004Karu interne
Mhs PSIK (Eva Trisna)Ruang interneKaru Interne Tersedianya daftar alat alat.