Download - RPP-TAMI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013
NAMA : SUTAMI ANGGRINI
NIM : E1M013055
KELAS : A ( REGULER )
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
IDENTITAS
Sekolah : SMAN 1 MATARAM
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / I
Materi Pokok : Korosi
Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran (1 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR
1. KD pada KI-1
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam reaksi redoks sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif
2. KD pada KI-2
2.1 Menunjukkan prilaku responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap tanggung
jawab sebagai wujud dari solusi atas berbagai permasalahan.
3. KD pada KI-3
3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
Indikator :
3.4.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
3.4.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
berdasarkan fenomena korosi dalam kehidupan sehari-hari melalui
diskusi kelompok dan presentasi.
4. KD pada KI-4
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah atau mengatasi terjadinya korosi.
Indikator :
4.4.1 Mengemukakan ide/gagasan cara mencegah atau mengatasi terjadinya
korosi.
4.4.2 Menjelaskan ide/gagasan cara mencegah korosi berdasarkan
percobaan yang dilakukan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi korosi.
2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
berdasarkan fenomena korosi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi
kelompok dan presentasi.
3. Siswa mampu mengemukakan dan menyebutkan ide/gagasan cara mencegah atau
mengatasi korosi.
4. Siswa mampu menjelaskan ide/gagasan cara mencegah korosi berdasarkan percobaan
yang dilakukan.
D. Materi Pembelajaran
Proses korosi adalah peristiwa logam yang mengalami oksidasi. Karat logam
yang terbentuk adalah oksida logam atau garam-karbonat dari logam yang teroksidasi.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi:
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor,
antara lain:
1. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam,
yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan
yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) + 2e- → H2
2. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan
naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
3. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang
mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut:
1) Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air
dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi
terhadap korosi.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode,
bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain
yang mudah teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam
dengan potensial reduksi lebih positif dari besi). Logam yang paling sesuai untuk
proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak
sebagai anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi bertindak
sebagai katode tidak mengalami korosi.
3) Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah
tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, percobaan, diskusi kelompok dan presentasi
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
a. LCD Projector
b. White board
c. LKS
d. Laptop
2. Alat/Bahan :
a. Spidol
b. Penghapus
c. Slide Powerpoint
d. Alat dan bahan eksperimen yang diperlukan (Terlampir di LKS)
3. Sumber Belajar
a. Rahayu, Imam. 2003. Praktis Belajar Kimia. Bandung. Angkasa. Halaman
43.
b. Sutresna, Nana. 2006. Kimia Untuk Kelas XII Semester I. Bandung:
Grafindo Media Pratama. Halaman 81.
c. Suyatno, dkk. 2006. Kimia Untuk Kelas XII. Jakarta: Grasindo. Halaman 75.
d. Yayan, dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas XII.
Bandung: PT. Setia Purnama Inves. Halaman 50.
e. http://kimiastudycenter.com/kimia-xii/69-korosi-dan-pencegahannya
f. http://nurafni.com/2011/05/05/korosi/
g. https://www.academia.edu/8316389/MAKALAH_KOROSI
h. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/07/pengertian-korosi-
penyebab-cara-pencegahan.html
i. Lembar Kerja Siswa.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN KEGIATAN NILAI
KARAKTER
ALOKASI
WAKTUGURU SISWA
KEGIATAN
AWAL
1. Memberi salam
2. Mengabsen siswa.
3. Menjelaskan judul
materi yang akan
disampaikan serta
menyampaikan
indikator beserta
1.Menjawab
salam
2. Mendengarkan
guru.
10 Menit
tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
4. Melakukan apersepsi
untuk menggali
pengalaman siswa
dengan mencontohkan
fenomena yang ada
disekitar kepada siswa,
contohnya apel yang
digigit yang
ditunjukkan dengan
daging buah apel yang
semula berwarna putih
kekuningan menjadi
kecoklatan. Mengapa
apel tersebut dapat
mengalami perubahan?
5. Motivasi :
Guru memberikan
motivasi bahwa
peristiwa yang terjadi
pada apel berkaitan
dengan materi korosi
yang dapat kita
temukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dimana apel tersebut
mengalami oksidasi,
sehingga daging buah
yang sudah digigit
berinteraksi dengan
oksigen di udara itulah
yang menyebabkan
Responsif
Kominikatif
warna apel tersebut
menjadi kecoklatan.
Jadi, Sama halnya
dengan proses korosi
yang mengalami
oksidasi. Dimana korosi
juga terjadi karena
adanya pengikatan
oksigen oleh logam
seperti besi. Melalui
materi korosi ini kita
dapat mengetahui
faktor-faktor yang
menyebabkan
terjadinya korosi
sehingga dapat dicari
cara pencegahannya.
Untuk itu, kalian
diharapkan bersungguh-
sungguh dalam kegiatan
pembelajaran hari ini.
6. Guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok
secara heterogen.
7. Guru memberikan
masing-masing
kelompok LKS dan alat
bahan yang dibutuhkan
untuk melakukan
percobaan.
6.Siswa
bergabung
dengan masing-
masing anggota
kelompok.
7.Siswa
mengambil LKS
beserta alat dan
bahan untuk
melakukan
percobaan.
KEGIATAN
INTI
MENGAMATI
Guru memberikan
beberapa fenomena
korosi dalam kehidupan
sehari-hari melalui
video dan gambar yang
ditampil pada LCD di
depan kelas.
MENANYA
Guru membimbing
siswa sehingga muncul
pertanyaan
“Mengapa hal tersebut
dapat terjadi? Faktor
apa saja yang
mempengaruhi? dan
Bagaimanakah cara
mengatasinya?”
MENGUMPULKAN
DATA
1. Guru memberikan
kesempatan kepada
MENGAMATI
Siswa mengamati
fenomena korosi
dalam kehidupan
sehari-hari yang
ditampilkan
dalam video dan
gambar.
MENANYA
Siswa
memberikan
pertanyaan-
pertanyaan
mengenai
fenomena korosi
yang ditampilkan
oleh guru seperti
“Mengapa hal
tersebut dapat
terjadi? Faktor
apa saja yang
mempengaruhi?
dan
Bagaimanakah
cara
mengatasinya?”
MENGUMPUL
KAN DATA
1.Siswa mencari
Rasa ingin
tau
Komunikatif
Rasa ingin
tau.
Komunikatif
Aktif
Responsif
Komunikatif
30 Menit
siswa untuk mencari,
mengumpulkan data
dan mendiskusikannya
bersama anggota
kelompok mengenai
faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi
dan cara mengatasinya
melalui berbagai
sumber.
2. Guru meminta siswa
untuk mencari dan
mengumpulkan data
dengan melakukan
percobaan mengenai
cara mengatasi korosi
berdasarkan langkah
kerja yang terdapat
dalam LKS dan
mencatat hasil
pengamatannya.
Dimana sebelumnya
guru telah membagikan
alat dan bahan yang
diperlukan.
informasi dan
data dari berbagai
sumber mengenai
fenomena yang
ditampilkan dan
melakukan
diskusi kelompok
untuk membahas
faktor-faktor apa
saja yang
mempengaruhi
terjadinya korosi
dan bagaimana
cara mengatsinya
yang dikaitkan
dengan gambar
yang telah
ditampilkan guru.
2.Siswa
melakukan
percobaan
berdasarkan
langkah kerja
yang terdapat
dalam LKS.
Siswa mencatat
hasil pengamatan
pada hasil
pengamatan pada
tabel hasil
pengamatan yang
telah terlampir di
LKS.
Aktif
Bertanggung
Jawab
Teliti
Jujur
MENGASOSIASIKAN
Guru meminta siswa
bersama anggota
kelompoknya untuk
menyimpulkan atau
menyatukan pendapat
berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dari
berbagai sumber dan
berdasarkan hasil
pengamatan dari
percobaan yang telah
dilakukan untuk
menjawab
permasalahan mengenai
faktor-faktor penyebab
korosi dan cara
mengatasi korosi
MENGKOMUNIKAS
IKAN
Guru meminta
perwakilan setiap
kelompok maju
kedepan kelas untuk
mengemukakan hasil
diskusinya dan
kelompok lain dapat
MENGASOSIASI
KAN
Siswa bersama
kelompoknya
menyimpulkan
atau menyatukan
pendapat
berdasarkan data
yang telah
dikumpulkan dari
berbagai sumber
dan berdasarkan
hasil pengamatan
dari percobaan
yang telah
dilakukan guna
menjawab
permasalahan
mengenai faktor-
faktor penyebab
korosi dan cara
mengatasinya.
MENGKOMUN
IKASIKAN
Setiap perwakilan
kelompok
mengemukakan
hasil diskusinya
dan kelompok
lain dapat
mengajukan
tanggapan.
Komunikatif
Aktif
Responsif
Teliti
Komunikatif
Aktif
Responsif
mengajukan tanggapan.
KEGIATAN
AKHIR
1. Guru sekilas
mengulas kembali
materi yang telah
didiskusikan.
2. Guru menuntun
siswa untuk dapat
menyimpulkan hasil
yang diperoleh dari
hasil pembelajaran hari
ini.
3. Guru menutup
pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
1.Siswa
mendengarkan
penjelasan dari
guru.
2.Siswa
menyimpulkan
hasil yang
diperoleh dari
hasil
pembelajaran hari
3.Siswa
menjawab salam.
Aktif
Responsif
5 Menit
H. Penilaian
1. Bentuk dan Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen berupa: Tes uraian, pengamatan, dan penilaian kerja
NoAspek
PenilaianIndikator Teknik penilaian Keterangan
1. Sikap
Jujur, Responsif,
Aktif, Bertanggung
Jawab, Komunikatif,
Rasa Ingin Tahu dan
teliti.
Lembar
Observasi
Selama proses
pembelajaran, saat
melakukan percobaan, saat
melakukan diskusi
kelompok dan melakukan
presentasi.
2. Pengetahuan Dapat menjelaskan
faktor-faktor dan
Kegiatan tanya
jawab
Penyelesaian kelompok
Penyelesaian hasil
cara mengatasi
korosi
Menyelesaikan
percobaan dan
dapat
mengemukakan
cara mengatasi
korosi berdasarkan
percobaan yang
dilakukan.
Dapat memberikan
tanggapan terhadap
presentasi yang
dilakukan
Lembar hasil
pengamatan
Cara
menanggapi
hasil
presentasi
kelompok lain.
pengamatan pada tabel
pengamatan
Hasil presentasi.
3. Ketrampilan
Cara melakukan
percobaan
Keaktifan ketika
melakukan
percobaan
Keaktifan dalam
melakukan diskusi
Cara
mempresentasikan
tugasnya
Cara menanggapi
hasil presentasi
kelompok lain.
Kinerja hasil
percobaan
Kinerja
presentasi
Rubrik
penilaian
Percobaan
Diskusi kelompok
Presentasi
Mataram, 01 Juli 2015
Kepala SMA NEGERI 1 MATARM Guru Mata Pelajaran KIMIA
Drs. H. L. Fatwir Uzali, S.Pd, M.Pd.
NIP: 196303291988031009
SUTAMI ANGGRINI, S.Pd.
NIM E1M013055
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelas/Semester : XII/Satu
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Korosi
A. Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
Indikator :
3.4.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
3.4.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
berdasarkan fenomena korosi dalam kehidupan sehari-hari melalui
diskusi kelompok dan presentasi.
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah atau mengatasi terjadinya korosi.
Indikator :
3.4.3 Mengemukakan ide/gagasan cara mencegah atau mengatasi terjadinya
korosi.
3.4.4 Menjelaskan ide/gagasan cara mencegah korosi berdasarkan percobaan
yang dilakukan.
KOROSI
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan atau degradasi
logam akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai
serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia
dengan lingkungan. Dalam kehidupan sehari - hari, besi yang teroksidasi disebut dengan
karat dengan rumus Fe2O3·xH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana
logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air
yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe → Fe2+ + 2 e–
Katode : O2 + 2H2O → 4e– + 4 OH–
Faktor-faktor penyebab terjadinya korosi :
Pada umumnya ada beberapa faktor yang menyebebkan timbulnya percepatan korosi,
yaitu:
1. Uap air
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada korosi, air merupakan salah satu faktor penting
untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembab)
akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya korosi.
Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks.
Sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O).
3. Larutan garam
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer
muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di
udara. Air hujan banyak mengandung asam, dan air laut banyak mengandung garam,
maka air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
4. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang
akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan
bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang
akan bertindak sebagai anode dan katode.
5. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara
umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Efek korosi
yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau
mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti
cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
6. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena
adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam
yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
Cara pengendalian/pencegahan korosi
Korosi logam tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan seminimal mungkin.
Ada tiga metode umum untuk mengendalikan korosi, yaitu pelapisan (coating), proteksi
katodik, dan penambahan zat inhibitor korosi.
1. Metode Pelapisan (Coating)
Metode pelapisan adalah suatu upaya mengendalikan korosi dengan menerapkan suatu
lapisan pada permukaan logam besi. Misalnya, dengan pengecatan atau penyepuhan
logam. Penyepuhan besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedua logam
ini dapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat (pasivasi) sehingga besi
terlindung dari korosi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan film permukaan dari oksida
logam hasil oksidasi yang tahan terhadap korosi sehingga dapat mencegah korosi lebih
lanjut.
2. Proteksi Katodik
Proteksi katodik adalah metode yang sering diterapkan untuk mengendalikan korosi besi
yang dipendam dalam tanah, seperti pipa ledeng, pipa pertamina, dan tanki penyimpan
BBM. Logam reaktif seperti magnesium dihubungkan dengan pipa besi. Oleh karena
logam Mg merupakan reduktor yang lebih reaktif dari besi, Mg akan teroksidasi terlebih
dahulu. Jika semua logam Mg sudah menjadi oksida maka besi akan terkorosi.
3. Penambahan Inhibitor
Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif dengan
kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi. Inhibitor korosi dapat
dikelompokkan berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik,
inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi.
a. Inhibitor anodik
Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara
menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibitor anodik yang
banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat.
b. Inhibitor katodik
Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara
menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas
oksigen (oxygen scavenger) atau pengikatan ion-ion hidrogen. Contoh inhibitor
katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
c. Inhibitor campuran
Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di
katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial
berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor
jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan fosfat.
Lembar Kerja Percobaan
Tujuan : Siswa dapat mengetahui cara untuk mengatasi / menanggulangi penyebab
korosi.
Alat dan Bahan :
1) Alat
a) Kain lap.
b) Gelas plastik.
2) Bahan
a) Air berkarbonasi (coca-cola).
b) Kawat besi yang berkarat.
c) Tissu.
Cara kerja Hasil Pengamatan
1. Disiapkan alat daan bahan.
2. Dituangkan air berkarbonasi kedalam
gelas plastik.
3. Dicelupkan kain lap pada air
berkarbonasi tersebut hingga terserap
pada kain, kemudian di gosokkan
pada permukaan kawat besi yang
berkarat tersebut.
4. Diamati dan dicatat perubahan yang
terjadi.
Pertanyaan :
1. Mengapa digunaakan air berkarbonasi untuk menghilangkan korosi tersebut?
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENILAIAN DAN RUBRIC
A. Penilaian kognitif
1. Berdasarkan urutan logam pada deret volta, kemukakan alasan anda, logam-logam
apa sajakah yang dapat digunakan untuk melindungi besi secara katodik dibawah ini?
(diketahui data E0 Cu=+0,34V, E0Al=-1,66V E0Ag=+0,80V, E0 Mn= -1,18V.
a. Al
b. Ag
c. Mn
d. Cu
C3 indikator memberikan penjelasan sederhana (bertanya dan menjawab
pertanyaan)
2. Sesuai dengan pemahaman anda, mengapa logam alumunium lebih awet dan tidak
mudah berkarat dari pada besi, sedangkan alumunium merupakan logam yang lebih
reaktif dari pada besi.! C4 indikator Menyimpulkan (Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan)
3. Au, Fe, merupakan contoh beberapa logam yang terdapat di dalam sistem periodik
unsur. Fe merupakan logam yang dapat mengalami korosi karena beberapa faktor
diantaranya faktor dari lingkungan salah satunya adalah udara (gas oksigen). Fe akan
mengalami korosi apabila dibiarkan berada di lingkungan bebas tanpa diberi
perlindungan. Emas merupakan logam yang terdapat di sistem periodik unsur,
apabila emas dibiarkan berada di lingkungan bebas dan berinteraksi bebas dengan
gas oksigen, mungkinkah emas akan mengalami korosi seperti besi? Jelaskan
pendapat anda? C4 indikator Memberikan penjelasan lanjut (Mendefinisikan istilah
dan mempertimbangkan suatu definisi)
4. Berdasarkan pemahaman anda tentang factor-faktor yang mempengaruhi korosi,
Logam yang bagaimankah yang dapat mengalami korosi? Dan bagaimana pula
pengaruh pH dan alkalinitas terhadap terjadinya korosi?
C5 indikator Membangun keterampilan dasar (Mempertimbangkan
apakah sumber dapat dipercaya atau tidak).
5. Pada Percobaan Berikut ini, buktikan sesuai dengan pendapat anda. Manakah Besi
yang Mengalami Korosi Paling Cepat dan Paling Lambat terhadap ketiga perlakuan
tabung tersebut? C6 indikator.
Menyimpulkan (Membuat dan menentukan hasil pertimbangan)
Jawaban
1. Perlindungan logam secara katodik adalah cara melindungi besi dari korosi dengan
menghubungkan besi dengan logam lain yang mempunyai E0 lebih kecil. Logam-
logam tersebut yang dapat digunakan secara katodik untuk melindungi besi adalah
logam Al dan Mn. Hal ini dikarenakan logam Al dan Mn mempunyai E0 lebih kecil
dibandingkan besi.
2. Logam Aluminium lebih reaktif dari pada besi dimana E0 Al lebih kecil dibandingkan
Fe dalam deret volta dan lebih mudah teroksidasi dari pada besi. Namun logam ini
lebih awet dikarenakan apabila teroksidasi, aluminium oksida yang terbentuk akan
melapisi logam aluminium bagian dalamnya yang belum teroksidasi sehingga proses
oksidasi tidak terus berlanjut seperti besi.
3. Emas terdapat dalam deret volta paling kanan. Semakin ke kanan, maka semakin
sulit teroksidasi. Hal ini dikarenakan pada logam emas dibutuhkan energi yang
sangat besar untuk mengalami proses oksidasi. Hal inilah yang menyebabkan emas
sulit melakukan oksidasi/perkaratan. Dan emas dapat berkarat, tetapi dengan kadar
yang sangat rendah dan diperlukan waktu yang lama.
4. Logam yang dapat mengalami korosi yaitu suatu logam yang mudah memberikan
elektron atau yang mudah teroksidasi, sehingga menyebabkannya akan mudah
terkorosi.
pH dan Alkalinitas mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam,
yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan
yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) + 2e- → H2
5. Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi masuknya air
atau udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang tersisa dalam wadah
dapat mempercepat korosi jika terjadi pengembunan akibat perubahan suhu
lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya. Jadi, Percobaan 1 terjadi korosi yang
paling cepat. Serta Pada percobaan 2 dan 3, kapas kering digunakan untuk menyerap
uap air, silika gel juga bahan yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel
yang baik sebagai pengering berwarna biru, sementara itu jika sudah jenuh, akan
berwarna merah muda, sehingga kemampuan penyerapannya berkurang. Sehingga
pada percobaan 2 dan 3 dikatakan terjadinya korosi yang paling lambat dikarenakan
adanya silika gel sebagai bahan pengering untuk menyerap kelembaban.
B. Penilaian sikap (Afektif)
KD 2:
2.1Meningkatkan kemampuan berfikir kritis melalui perilaku ilmiah (jujur,
responsif, aktif, bertanggung jawab, komunikatif, rasa ingin tahu dan teliti)
dalam melakukan percobaan, diskusi kelompok dan presentasi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Berikan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Nama
siswa
Penilaian Sikap
Jujur ResponsifTanggung
JawabAktif
Kominika
tif
Rasa
Ingin
Tahu
Teliti
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
Keterangan:
A : sangat baik
B : baik
C : kurang baik
D : cukup
B. Penilaian Keterampilan
No NamaSiswa
Keterampilan
Cara mempresentasikan
tugasnya
Cara menanggapi yang
dipresentasi.
KT T ST KT T ST
1
2
3
….
Dst
Keterangan pengisian skor
ST : Sangat tinggi
T :Tinggi
KT : Kurang tinggi
Presentasi Kelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3. Metode Penyajian