Download - Saraswati 09312318 Skripsi
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
1/122
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era globalisasi kita dituntut untuk dapat bersaing dengan Negara- Negara
lain dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Selain itu dunia pendidikan juga
merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, karena pendidikan tempat dimana berlangsungnya sumber daya manusia
dibentuk melalui proses belajar mengajar Yoesdhita Agisio (2012)
Perguruan Tinggi adalah salah satu institusi yang menghasilkan lulusan
yang berkulitas dibidangnya, agar lebih memperhatikan mutu dan kualitas dari
kurikulum pendidikannya sehingga lulusannya dapat bersaing di dunia kerja
Mirawati (2012). Pada saat ini banyak Universitas negeri maupun swasta yang
banyak menawarkan beberapa program studi yang eksakta maupun noneksakta.
Namun, pada kenyataannya beberapa survey yang dilakukan menunjukkan bahwa
program studi akuntansi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa pada saat
ini. Survey tersebut dibuktikan oleh Basuki (1999) dalam Eva wany (2011) yang
menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih program studi akuntansi,
didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi.
Selain itu, mereka juga termotivasi dengan adanya anggapan bahwa profesi
akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh berbagai organisasi
maupun perusahaan, khususnya yang berada di indonesia.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
2/122
2
Perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai
kesuksesan dalam karier Yoesdhita Agisio (2012), kebanyakan dari pengajar
akuntansi di perguruan tinggi lebih cenderung mengarahkan mahasiswanya untuk
bekerja sebagai akuntan publik di Kantor Akuntan Publik (KAP) Eva any, (2011).
Pada dasarnya pilihan karier bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada bidang
akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat diambil tergantung faktor-faktor
yang melatarbelakangi Yoesdhita Agisio (2012). Misalnya mahasiswa akuntansi
bisa juga memilih untuk berkarier sebagai Konsultan Pajak.
Konsultan pajak merupakan salah satu pilihan karir yang dapat diambil oleh
mahasiswa akuntansi untuk menjadi profesional dibidang perpajakan namun pada
kenyataannya banyak ketidakmerataan pengetahuan mahasiswa tentang prospek
masa depan mahasiswa didunia perpajakan. Minimnya pengetahuan mahasiswa,
terutama tentang karir, profesi, dan pekerjaan yang berhubungan dengan program
studi perpajakan, membuat mahasiswa tidak mampu memaksimalkan potensinya
selama mengikuti kegiatan dari kampus untuk dijadikan bekal kelak ketika terjun
di dunia kerja
Kebutuhan akan tenaga ahli perpajakan yang sangat besar apalagi sejak
Dirjen Pajak Republik Indonesia memperketat penerapan peraturan perpajakan
Indonesia, Seperti dilansir pada website konsultan pajak Surabaya, bahwa
Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak berencana menambah pegawai sebanyak 8.000
orang hingga 2014 mendatang. Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi
Sumber Daya Aparatur Ditjen Pajak, Wahyu Karya Tumakaka mengatakan saat ini
jumlah pegawai pajak masih kurang ideal. Tercatat, jumlah pegawai pajak
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
3/122
3
sebanyak 32.000. Untuk auditor pajak, hanya berjumlah 4.500 orang. Berbeda
dengan negara Jepang, jumlah pegawai pajak Jepang mencapai 80.000 orang
sementara jumlah penduduknya hanya sekitar 120 juta. Sementara Indonesia
dengan jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta hanya mempunyai pegawai pajak
sebanyak 32.000 orang. Sehingga diperlukan penambahan tenaga kerja pada
kantor pajak di Indonesia. Dengan demikian akan dapat memberikan peluang
kepada peminat yang ingin berkarir di bidang perpajakan (Dirjen Pajak Butuh
8000 Pegawai, http://konsultan pajaksurabaya. wordpress.com).
Perusahaan saat ini semakin berbenah dan mencari tenaga kerja yang selain
dapat memahami akuntansi namun juga dapat memahami perhitungan pajak.
Terkadang sebuah perusahaan mencari tenaga kerja untuk kebutuhan masing-
masing jurusan yakni tenaga akuntan sendiri dan tenaga pajak sendiri. Dengan
adanya Jurusan Akuntansi kosentrasi perpajakan, maka mahasiswa memperoleh
dua ilmu sekaligus yaitu Ilmu Akuntansi dan Ilmu Perpajakan. Kedua ilmu
tersebut sangat berkaitan karena perhitungan pajak tidak akan terlepas dari
perhitungan akuntansi dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan cenderung memilih
lulusan yang memiliki kedua ilmu tersebut karena akan menghemat biaya
rekrutmentnya. Tenaga ahli perpajakan sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi
baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintahan.
Tenaga ahli perpajakan sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pemeriksaan
pajak. Dasar hukum pemeriksaan pasal 29, 29A, 30 dan 31 UU KUP 2007 serta
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 jo. 82/PMK.03/2011
tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak jo PER-34/PJ/2011, tentang Petunjuk
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
4/122
4
Pelaksanaan Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan lapangan
adalah pemeriksaan yang dilakukan ditempat kedudukan, tempat kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib pajak, atau tempat lain yang
ditentukan Direktorat Jenderal Pajak.
Oleh sebab itu, kesempatan karir tenaga ahli perpajakan sangat terbuka
untuk lulusan akuntansi yang memiliki keahlian dibidang perpajakan. Karir
dibidang perpajakan meliputi pegawai direktorat jenderal pajak, konsultan pajak,
dan tax specialist (perusahaan). Pilihan karir yang ada saat ini diharapkan akan
menjadikan seorang lulusan akuntansi menjadi seorang profesional dalam
bidangnya masing-masing sehingga karir yang diinginkan akan tercapai sesuai
dengan harapannya Mei Trisnawati (2013).
Di indonesia penelitian tentang perpajakan masih sangat jarang. Beberapa
penelitian tentang tentang karir lulusan akuntansi dibidang perpajakan telah
dilakukan oleh Yoesdhita Agisio Chirdiansyah (2012) dan Mei Trisnawati (2013).
Pada penelitian Yoesdhita Agisio Chirdiansyah (2012) dengan judul Perbedaan
Persepsi, Motivasi Dan Minat Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2008 Universitas
Brawijaya Atas Pemilihan Bidang Kerja Setelah Menjadi Sarjana Akuntansi
diketahui bahwa ketiga variabel persepsi, motivasi, dan minat secara parsial dan
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
5/122
5
simultan memberikan pengaruh terhadap pemilihan bidang kerja terikat karena
nilai signifikansinya yang kurang dari α (0.05). Pada penelitian Mirawati (2013)
dengan judul Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa
Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir
Di Bidang Perpajakan didapatkan hasil thitung 2,091 dan signifikansi t sebesar
0,040. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mempengaruhi minat
mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Sedangkan koefisien beta persepsi
adalah sebesar 0,202 dan memiliki hubungan positif. Untuk mengetahui pengaruh
motivasi thitung 2,425 dan signifikansi t sebesar 0,017. Jadi dapat disimpulkan
bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang
perpajakan. Sedangkan nilai koefisien beta dari motivasi adalah sebesar 0,202 dan
memiliki hubungan positif. Dengan demikian dapat diketahui bahwa persepsi dan
motivasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang
Perpajakan. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk menganalogkan dengan
penelitian yang dihasilkan oleh Eva wany (2011) dengan Judul Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Tentang Faktor-Faktor Pemilihan Karir Akuntan Publik
dan penelitian yang dihasilkan oleh Mirawati (2012) dengan judul Pengaruh
Motivasi Terhadap Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai
Akuntan Publik. Penelitian ini mencoba mengambil variable independen pada
penelitian Eva wany (2011) dan Mirawati (2012) yaitu minat pemilihan karir
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
6/122
6
sebagai akuntan publik. Penelitian ini sebagai bahan perbandingan berkarir
sebagai konsultan pajak dengan berkarir sebagai sebagai akuntan publik.
Dari latar belakang diatas dan beberapa literatur penelitian yang penulis
dapat, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA
AKUNTANSI DALAM PILIHAN KARIR KONSULTAN PAJAK (STUDI
KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI FE SELURUH D.I.Y)"
1. 2 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini minat diproxykan dengan persepsi dan motivasi
berdasarkan uraian di atas maka peneliti memunculkan permasalahan penelitian
sebagai berikut:
1.
Apakah persepsi berpengaruh terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi
dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi
dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
7/122
7
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui apakah persepsi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?
2. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini kita dapat :
1.
Memperoleh bukti bahwa persepsi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak
2. Memperoleh bukti bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
8/122
8
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika dalam penelitian ini dibagi manjadi Lima Bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.
BAB II : KAJIAN TEORITIK
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka dan penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini serta dilanjutkan dengan
hipotesis penelitian berserta kerangka penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian variabel dan
pengukurannya, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel,
dan metode analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan analisis data dan pembahasan hasil
penelitian meliputi deskripsi data penelitian, analisis data, pengujian
hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari seluruh
pembahasan sebelumnya, keterbatasan penelitian dan implikasi hasil
penelitian serta diakhiri dengan saran dan rekomendasi.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
9/122
9
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2.1 Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: persepsi diartikan sebagai
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu dan pandangan tentang suatu objek
secara menyeluruh. Jadi pada hakekatnya persepsi merupakan proses pengamatan
melalui penginderaan terhadap obyek tertentu. Obyek tersebut dapat berupa orang,
situasi, dan kejadian atau peristiwa. Dalam kehidupan sehari-hari persepsi lebih
diidentifikasikan sebagai pandangan.
Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Rahmat (2004) dalam Eva Wany (2011)
Persepsi berperan dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya, dan
menerjemahkan atau menginterprestasikan rangsangan yang sudah teratur itu
untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
Proses persepsi adalah meliputi interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi,
penyusunan, dan penafsiran yang semuanya sangat tergantung pada penginderaan
data. Karena persepsi melibatkan proses kognitif yang kompleks, maka
melaluinya dapat menghasilkan gambaran unik tentang kenyataan yang
memungkinkan berbeda dari kenyataannya. Thoha (2000) dalam Eva Wany (2011)
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
10/122
10
Pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan asumsi-
asumsi (stimulus), hasil dari persepsi mungkin berbeda satu dengan yang lainnya
karena sifatnya yang subjektif Walgito (2002) dalam Yoesdhita Agisio (2012).
Persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa terjadi dalam
setiap kesempatan, disengaja atau tidak. Hal ini terjadi karena orang tersebut
dalam mencerna informasi dari lingkungan berhasil melakukan adaptasi sikap,
pemikiran, atau perilaku terhadap informasi tertentu.
Persepsi merupakan aspek kognisi dari sikap. Faktor pengalaman dan
proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang
dilihat, sedangkan pengetahuan dan cakrawala memberikan arti terhadap obyek
psikologis tersebut. Melalui komponen kognisi akan timbul ide kemudian konsep
mengenai apa yang dilihat dan berdasarkan norma yang dimiliki pribadi seseorang
akan terjadi keyakinan berbeda dari individu terhadap objek tertentu. Eva wany
(2011 ).
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas terdapat
perbedaan namun dapat disimpulkan bahwa pengertian atau pendapat satu sama
lain saling menguatkan, yaitu bahwa yang dimaksud dengan persepsi adalah suatu
yang muncul lewat Panca indra, baik indera penglihat, pendengar, peraba, perasa,
dan pencium, kemudian secara terus-menerus berproses sehingga mencapai
sebuah kesimpulan yang berhubungan erat dengan informasi yang diterima.
Persepsi dan penilaian seseorang terhadap suatu hal akan dipengaruhi secara
signifikan oleh asumsi-asumsi (stimulus) yang kita buat tentang suatu hal tersebut.
Setiap orang dapat memilih berbagai petunjuk yang mempengaruhi persepsinya
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
11/122
11
atas objek, orang dan simbol. Maka dari itu, persepsi masing-masing individu
terhadap suatu hal tidak selalu sama, bahkan bisa berbeda.
Persepsi terhadap karier berdasarkan penelitian Nystrom et al (1998) dalam
Eva wany (2011) dapat ditinjau dari dua cara yaitu, karier sebagai variabel
dependen dan karier sebagai variabel independen. Sebagai variabel dependen,
artinya karier dipengaruhi oleh berbagai pilihan organisasi seperti strategi, struktur,
proses, dan kondisi organisasi. Sebaliknya bila karier sebagai variabel independen
akan mempengaruhi kinerja organisasi, misalnya kesempatan promosi dalam
organisasi akan mempengaruhi kualitas tenaga kerja.
2.2 Motivasi
2.2.1 Teori-Teori Motivasi
2.2.1.1 Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan yang diungkapkan oleh David McClelland dalam Robbins
(2008) berfokus pada kebutuhan atas prestasi atau achievement, kekuasaan atau
power, dan afiliasi atau pertalian yang masing-masing didefinisikan sebagai
berikut : 1. Kebutuhan akan prestasi, dorongan untuk mengungguli, berpresatsi
sehubungan dengan seperangkat standar, berjuang untuk sukses. 2. Kebutuhan
akan kekuasaan, kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berperilaku dalam
suatu cara yang orang-orang itu inginkan atau tanpa dipaksa. 3. Kebutuhan akan
afiliasi, keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar pribadi yang ramah dan
akrab.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
12/122
12
David McCelland dalam Robbins (2008) mendapatkan bahwa peraih
prestasi tinggi membedakan diri mereka hati orang-orang lain oleh hasrat mereka
untuk menyelesaikan hal-hal dengan lebih baik. Peraih prestasi tinggi menyukai
tantangan menyelesaikan suatu masalah dan menerima baik tanggung jawab
pribadi untuk keberhasilan atau kegagalan bukannya mengandalkan hasil itu pada
kebetulan atau peluang atau tindakan-tindakan orang lain.
2.2.1.2 Teori Hirarki Kebutuhan
Thantawi (2001) dalam Yoesdhita Agisio (2012) mendasarkan konsep
hirarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama yaitu kebutuhan-kebutuhan manusia
dapat disusun dalam suatu hirarki dari kebutuhan terendah sampai tertinggi.
Kedua yaitu suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator
utama dari perilaku manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang
paling kuat sesuai dengan waktu, keadaan, dan pengalaman yang bersangkutan
mengikuti suatu hirarki.
Istilah motivasi berasal dari kata latin movere, yang berarti “bergerak, Fred
Luthans (2006) dalam Mirawati (2013). Arti ini adalah bukti dari definisi
komprehensif berikut ini: motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi
fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang
ditujukan untuk tujuan atau insentif. Dengan demikian, kunci untuk memahami
proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan,
dorongan, dan insentif. Kebutuhan membentuk dorongan yang bertujuan pada
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
13/122
13
insentif; begitulah proses dasar motivasi.
Motivasi ialah sesuatu yang menggerakkan orang bertindak dengan penuh
semangat. Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Proses
timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan,
dorongan, tujuan dan imbalan. Proses motivasi terdiri dari beberapa tahapan,
diantaranya:
a.
Munculnya suatu kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan adanya
ketidakseimbangan dalam diri seseorang dan berusaha untuk
menguranginya dengan perilaku tertentu.
b. Seseorang kemudian mencari cara untuk memuaskan keinginan tersebut.
c. Seseorang mengarahkan perilakunya kearah pencapaian tujuan atau
prestasi dengan cara yang telah dipilihnya dengan didukung oleh
kemampuan, keterampilan maupun pengalamannya.
d. Penilaian prestasi dilakukan oleh diri sediri atau orang lain tentan
keberhasilannya dalam mencapai tujuan.
e. Imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada
evaluasi atas prestasi yang dilakukan.
f.
Akhirnya seseorang menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah
memuaskan kebutuhannya.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
14/122
14
2.3 Minat
Minat merupakan faktor psikologi yang terbentuk dan berkembang oleh
adanya pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan
merupakan faktor paling dominan yang dapat mempegaruhi minat. Pada awalnya
minat berpusat pada individu, kemudian berpusat pada orang lain dan objek-objek
lain yang ada dalam lingkungannya.
Menurut Muhammadinah (2009), minat diartikan sebagai kehendak,
keinginan atau kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat
dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga
penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang lebih
giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.
Minat adalah aspek individu, yaitu berhubungan dengan kesiapan mental,
juga dipandang bahwa minat merupakan suatu kedaan individu yang mempunyai
peranan yang erat hubungannya dengan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi
yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya
sendiri. Oleh sebab itu, apa yang dilihat seseorang tentu akan membangkitkan
minatnya, sejauh yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya
sendiri. Bernanrd dalam Sardiman (2008) mengatakan bahwa minat tidak timbul
secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman,
kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.
Minat merupakan hal penting untuk mengerti individu dan menuntun
aktivitas dimasa yang akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
15/122
15
Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut:
a. Minat Pribadi
Merupakan karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang
cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat
membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik yang spesifik.
Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas
atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum meyukai
topik atau aktivitas tersebut, serta topik atau aktivitas yang dijalani
memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.
b. Minat Situasi
Merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi
lingkungan.
c. Minat dalam Ciri Psikologi
Merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri
lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak
hanya karena seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi
karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai tinggi dan mengetahui
lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
16/122
16
Minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang
terhadap objek tersebut. Minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan
dalam setiap usaha, minat perlu ditumbuhkembangkan pada diri setiap individu.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan
faktor yang mempengaruhinya.
Menurut M. Surya (1985: 72), faktor-faktor yang mempengaruhi minat
adalah:
1. Faktor dari dalam (internal)
a)
Faktor fisiologi atau jasmani individu, yang bersifat bawaan, seperti
penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
b) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan ataupun herdeditas yang
terdiri atas faktor intelektual dan faktor non intelektual.
2.
Faktor dari luar (eksternal)
a) Faktor sosial, yang terdiri atas faktor lingkungan keluarga
b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan
sebagainya.
d)
Faktor spiritual dan lingkungan keagamaan.
Menurut Kartini (1990) Dalam Mei Trisnawati (2013) faktor-faktor yang
mempengaruhi minat terbagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik atau faktor dalam diri seseorang sebagai pendorong
minat meliputi adanya kebutuhan pendapat, nilai-nilai pribadi, konsep diri, harga
diri, persepsi dan perasaan senang. Sedangkan faktor ekstrinsik atau faktor dari
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
17/122
17
luar diri seseorang yang mempengaruhi minat yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan
2.4 Konsep karir
2.4.1 Pengertian karir
Menurut Ariani (Benny, dkk, 2006) karier merupakan suatu keahlian atau
profesional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman
kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi. Pilihan karier
merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan menunjukkan motivasi
seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Menurut
Hall (Benny, dkk, 2006) karier dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan
perilaku yang berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang
kehidupan kerjanya. Cascio dan Awad (Kunartinah, 2003) menyatakan, karier
dipandang sebagai rangkaian promosi untuk memperoleh pekerjaan yang lebih
mempunyai tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi yang lebih baik
dalam hierarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Menurut
Muharomah (1997), inf ormasi karier adalah: “Sejumlah bahan informasi tentang
pemahaman diri, pemahaman nilai dan pemahaman dunia kerja serta jenis
pendidikan tertentu sehingga seseorang dapat merencanakan masa depannya
sesuai dengan kemampuannya dan mendapatkan kepuasan atas pilihan kariernya”.
Sukardi (1988) mengemukakan bahwa informasi karier bertujuan untuk
dipergunakan sebagai suatu alat untuk membantu individu memperoleh
pandangan, pengetian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
18/122
18
kerja.
Berkenaan dengan pentingnya individu untuk memperoleh pandangan dan
pengertian untuk mengambil keputusan tentang karier, L.E.Tayler yang dikutip
E.Lahope (Muharomah, 1997) mengemukakan bahwa:
“Informasi karier penting diberikan seseorang agar ia dapat mengetahui
dengan jelas apa dan bagaimana pekerjaan itu, ciri-ciri pribadi apa yang
dituntutnya, serta mana yang dikehendaki dan mana yang tidak, dengan maksud
membawa seseorang kepada pilihan, keputusan dan rencana hidup di masa depan”.
2.4.2 Pemilihan Karir
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemilihan adalah: “Hal, cara, hasil
atau proses memilih, yaitu mengambil satu diantara banyak mana yang baik, yang
sesuai”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan Karier
adalah: “ Perkembangan dan kemajuan di kehidupan pekerjaan, jabatan, dan
sebagainya. Atau karier adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju”.
Dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pemilihan karier merupakan suatu cara atau usaha seseorang mengambil satu di
antara banyak jabatan atau pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju dan
sesuai dengan yang diinginkan.
dalam pekerjaan serta menyiapkan diri menuju persaingan yang semakin
ketat Yendrawati (2007).
Menurut Bensinger (1999) dalam Sri Rahayu et.al (2003) mahasiswa
akuntansi sebagai calon profesional harus memiliki (knowledge), ketrampilan
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
19/122
19
( skill ) dan kemampuan (ability) dalam berkarir. Dalam memilih karir mahasiswa
memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk bekerja dan memilih karir yang
sesuai. Motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.
2.5 Karir Sebagai Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Direktorat jenderal pajak adalah sebuah direktorat jenderal di bawah
Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak menyelenggarakan fungsi
Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang perpajakan.
Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan., Perumusan standar, norma,
pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang perpajakan, Pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi di bidang perpajakan., Pelaksanaan administrasi direktorat
jenderal. Pegawai direktorat jendral pajak adalah Pegawai Negeri Sipil yang
direkrut melalui tes penerimaan calon pegawai negeri sipil yang dilakukan
serentak di seluruh Indonesia.
2.6 Karir Konsultan Pajak
Ketentuan tentang Konsultan Pajak ini diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003 tentang Konsultan Pajak Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
http://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Keuangan_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://www.pajakonline.com/engine/artikel/view.php?id=64986d86a17424eeac96b08a6d519059http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/artikel/view.php?id=64986d86a17424eeac96b08a6d519059http://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Keuangan_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_jenderal
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
20/122
20
98/PMK.03/2005. Konsultan Pajak adalah adalah profesi yang dijalankan oleh
profesional yang memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Untuk menjadi seorang
konsultan pajak seseorang harus lulus Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi
masa studi diperkirakan kurang lebih 4 tahun kemudian mengikuti Ujian
Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) .Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak merupakan
pintu gerbang bagi para praktisi pajak untuk memperoleh Izin Praktek Konsultan
Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Praktisi pajak yang sudah
lulus USKP berhak menyandang gelar BKP (Bersertifikat Konsultan Pajak).
USKP diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia bekerja sama
dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpajakan. Sedangkan kurikulum,
peraturan, soal ujian, dan metode penilaian USKP diselenggarakan oleh
Konsorsium Pengembangan Konsultan Pajak Indonesia.
Gambar 2.1
Karir Konsultan Pajak
Lulus S1Akuntansi (4
tahun)
Lulus USKP (2tahun)
KonsultanPajak
http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bb
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
21/122
21
2.7 Karir Sebagai Tax Spesialist (perusahaan)
Tax spesialist adalah profesional yang memiliki kemampuan dan latar
belakang perpajakan yang memadai serta memiliki kualifikasi teknis tertentu
untuk melaksanakan seluruh kewajiban dan kepatuhan perpajakan, memberikan
analisa atas setiap permasalahan perpajakan yang terjadi, serta menginformasikan
dampak dari setiap perubahan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pada prakteknya, profesi Tax Specialist dapat berfungsi sebagai pengelola
pajak (Tax Manager ) didalam Perusahaan, pengajar/ akademisi ilmu bidang
perpajakan, maupun pengamat serta analis perpajakan.
Tax Manager adalah Tax Specialist yang mewakili manajemen WP dalam
menangani seluruh aspek perpajakan perusahaan yang telah memenuhi kualifikasi
teknis tertentu dan menerima gaji dari perusahaan. Tax Manager dituntut untuk
menciptakan dan menjalankan suatu sistem internal informasi perpajakan yang
efektif dan efisien untuk menciptakan kualitas dokumen dan pelaporan perpajakan
yang auditable dan reliable. Tax Manager wajib mengetahui jalannya kegiatan
usaha perusahaan dan mengidentifikasi setiap kelemahan yang ada, untuk
kemudian melakukan suatu pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk
memenuhi kewajiban kepatuhan perpajakan.
Untuk menjadi seorang Tax Specialist , tidak diperlukan adanya kualifikasi
formal baku yang harus dipenuhi. Namun, pengalaman dalam seluruh aspek
manajemen perpajakan mutlak diperlukan, dan kemampuan komunikasi dengan
pihak-pihak internal, seperti departemen lain, karyawan, atasan, publik, dan
pihak-pihak eksternal, seperti fiskus, pemeriksa dari berbagai instansi dan yang
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
22/122
22
paling utama adalah pengetahuan yang mendalam mengenai bisnis perusahaan.
(pajakonline.com).
Dalam hal ini pengalaman sebagai konsultan pajak sebelumnya akan sangat
mendukung dan mempengaruhi kinerja seorang Tax Specialist perusahaan.
Jenjang karir Tax Specialist di perusahaan, pada umumnya adalah sebagai berikut:
Tax Accountant
Senior Tax Accountant
Tax Supervisor
Tax Manager
Tax Director
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Mei Trisnawati (2013) dengan judul
“Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang
Perpajakan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi
dan motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. Penelitian ini menggunakan
88 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Universitas Brawijaya yang masih
aktif tahun akademik 2008 hingga 2011. Penilitian ini dilakukan dengan metode
survey terhadap mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Tahap
pertama menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan setiap variabel. Tahap kedua,
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
23/122
23
melakukan regresi variabel persepsi dan motivasi terhadap minat mahasiswa
berkarir di bidang perpajakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa 1. secara
simultan atau bersama-sama variabel persepsi dan motivasi berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. 2. secara parsial
variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang
perpajakan. 3. secara parsial variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap
minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. 4. Variabel persepsi dan motivasi
mempunyai kemamapuan menjelaskan perubahan variabel minat mahasiswa
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di
bidang perpajakan yang rendah. Artinya bahwa persepsi dan motivasi memiliki
pengaruh terhadap minat mahasiwa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya berkarir dibidang Perpajakan.
2.9 Hipotesis
2.9.1 Pengaruh Dari Persepsi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak
Persepsi adalah tanggapan seseorang dalam memahami apa yang ada
disekitarnya, termasuk dalam hal ini adalah lingkungan berupa objek, orang, atau
simbol tertentu. Persepsi dan stereotype terhadap karir merupakan hal penting
untuk menentukan pilihan karir karena persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi
oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
24/122
24
terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan Felton
(1994 ) dalam Mei Trisnawati (2013).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammadinah dan Effendi (2009)
menunjukkan pandangan mahasiswa terhadap faktor persepsi dalam minat
berprofesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki
persepsi yang baik mengenai profesi akuntan publik, maka hal ini dapat
membentuk suatu minat mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan publik. Hal
tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada seseorang yang akan
berkarir di bidang perpajakan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu (2003) dalam Mei
trisnawati (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa
akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Hal
tersebut diketahui dari adanya perbedaan pandangan di antara mahasiswa
akuntansi, secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya. Dengan demikian
membuktikan bahwa apabila karir yang dipilih berbeda maka setiap calon akuntan
mengharapkan hal yang berbeda pula.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
H01 = diduga tidak terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa
Jurusan Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak
Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa Jurusan
Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
25/122
25
2.9.2 Pengaruh Dari Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak
Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan
sesuatu hal yang berasal dari luar diri seseorang dan berasal dari dalam diri
seseorang. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani
untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan
manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan
tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2011), menunjukkan
hasil bahwa terdapat pengaruh positif dari motivasi kualitas, motivasi karir dan
motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAK.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2004) menunjukkan
variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi
minat mahasiswa, sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak
signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk memilih karir. Berdasarkan
uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H02 = diduga tidak terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa
Jurusan Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak
Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan
Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
26/122
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif. Penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau
sample tertentu, teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan sugiyono (2010).
3.2 Sumber Definisi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yaitu kumpulan dari seluruh elemen- elemen atau individu yang
merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian, sedangkan samplenya
merupakan bagian atau wakil dari populasi yang memiliki karakteristik sama
dengan populasinya, diambil sebagai sumber data penelitian.
Berdasarkan pengertian tersebut target populasi dalam penelitian ini adalah
semua Universitas yang mempunyai program studi akuntansi di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Total populasi dalam penelitian ini adalah 650 mahasiswa. Dan
sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi yang telah
menempuh mata kuliah perpajakan.Pemilihan dan pengumpulan data sampel yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Non Probability
Sampling yang mendasarkan pada seluruh anggota populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Sample dalam penelitian ini
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
27/122
27
sebanyak 50 responden untuk setiap Universitas yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Ada sebanyak 13 Universitas yang menjadi sample penelitian.
Universitas yang menjadi sample penelitian diantaranya : Universitas Islam
Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Muhammadyah Yogyakarta,
YKPN, Universitas Pembangunan Nasional "veteran", Universitas Atmajaya,
Universitas Sanata Dharma, Universitas Teknology Yogyakarta, Universitas
Kristen Duta Wacana, Universitas PGRI Yogyakarta, Universitas Negeri
Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, dan Universitas Ahmad
Dahlan.
3.3 Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek
penelitian. Data diambil dengan menyebarkan kuesioner kepada orang yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan tersebut adalah
mahasiswa akuntansi yang ada di seluruh D.I Yogyakarta yang sudah menempuh
mata kuliah perpajakan.
3.4 Metode Pengumpulan data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat dalam pilihan karir konsultan pajak pada mahasiswa
akuntansi diseluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang
dipakai pada penelitian ini adalah data primer. Kuesioner merupakan teknik
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
28/122
28
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Sugiyono
(2008).
Data diambil dengan menyebarkan kuesioner atau angket kepada 13
Universitas yang mempunyai program studi akuntansi yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan yaitu mahasiswa akuntansi yang sudah menempuh mata
kuliah perpajakan. Peneliti menggunakan kuesioner dalam metode pengumpulan
data karena dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada
responden maka peneliti akan memperoleh informasi dari objek peneliti yaitu
seluruh mahasiswa akuntansi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel terikat dari penelitian ini adalah minat mahasiswa Akuntansi
Fakultas Ekonomi di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta berkarir di bidang
perpajakan. Indikator dari minat berkarir di bidang perpajakan adalah:
Muhammadinah (2009) dalam Mei Trisnawati (2013)
a.
Karir bidang perpajakan memberikan peluang yang besar bagi mahasiswa
akuntansi
b. Tertarik berkarir di bidang perpajakan karena memberikan banyak pengalaman
dan pengetahuan tentang pajak
c. Berminat berkarir dalam bidang perpajakan karena memberikan gaji yang
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
29/122
29
besar
d.
Berminat berkarir di bidang pajak karena akan dapat fasilitas yang memadai
e. Akan berkarir di bidang perpajakan setelah studi selesai
Variabel Bebas (independent variabel ) merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain:
a. Variabel Persepsi (X1)
Indikator persepsi berkarir di bidang perpajakan adalah: Muhammadinah
(2009) dalam Mei Trisnawati (2013). Proses perkuliahan pajak akan membantu
ketika berkarir di bidang perpajakan
a.
Pengetahuan terkait pajak akan sangat bermanfaat dalam karir di bidang
perpajakan
b Pelatihan sebelum berkarir di bidang perpajakan membantu dalam
pengembangan karir
c Karir di bidang perpajakan akan dapat meningkatkan kemampuan analitis,
decision making , dan problem solving untuk memecahkan masalah pajak
d Karir di bidang perpajakan akan menambah kemampuan interpersonal
seperti kemampuan bekerjasama dalam kelompok
b. Variabel Motivasi (X2)
Indikator motivasi berkarir dibidang perpajakan adalah: Muhamad Ikbal (2011)
dalam Mei Trisnawati (2013)
a. Menginginkan perkerjaan di bidang perpajakan karena sesuai dengan
pendidikan di jurusan akuntansi.
b Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan perpajakan
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
30/122
30
untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari.
c
Meningkatkan kemampuan berprestasi ketika berkarir di bidang perpajakan
d Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok,
seperti honor) yang
e tinggi.
f Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab
yang akan dimiliki ketika berada di tengah-tengah masyarakat
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan suatu
peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian
menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang
diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009)
menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
31/122
31
yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Semua instrumen kuesioner
memiliki nilai signifikansi masing-masing variable lebih kecil dari 0,05 berarti
bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Sugiarto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk
memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul
data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan. Ghozali
(2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.
Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya
prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberapa skor-skor yang diperoleh seseorang itu
akan menjadi sama jika orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada
kesempatan berbeda. Beberapa teknik yang sering digunakan untuk menguji
reliabilitas instrument adalah stabilitas pengukuran yang dapat diperoleh melalui
test-retest, dan parallel form reliabily, dan konsistensi ukuran yang diperoleh
melalui reliabilitas belah dua (split- half), koefisien alpha, dan lain sebagainya.
Salah satu cara melihat apakah suatu item atau instrumen reliabel atau tidak
dapat dilihat dari koefisien Cronbach. Angka Cronbach alpha pada kisaran 0.70
adalah dapat diterima, di atas 0.80 baik (Sekaran, 2006). Sejalan dengan pendapat
beberapa ahli seperti Nunnally (1978, p. 245 - 246) yaitu : untuk Preliminary
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
32/122
32
research direkomendasikan sebesar 0.70, untuk basic research 0.80 dan applied
research sebesar 0.90 - 0.95. Kaplan dan Saccuzo, (1982:106) merekomendasikan
nilai cronbach alpha sebesar 0.7 – 0.8 untuk basic research, dan 0.95 untuk
applied research.
Untuk mengukur konsistensi interval penggunaan instrument digunakan
Cronbach's Alpha Coefficient. Pada penelitian ini nilai Cronbach Alpha masing-
masing variable sama dengan atau lebih besar dari 0,6 yang berarti bahwa alat
ukur dalam penelitian ini adalah reliable atau andal.
3.7 Analisis Data
3.7.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variable utama
penelitian yang terdiri dari persepsi, motivasi, dan minat menjadi konsultan pajak.
Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata, maksimal, minimal, dan standar
deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
1. Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan satu ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual pengamatan satu ke residual ke
pengamatan yang lain tetap, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Regresi yang baik adalah
yang tidak terjadi heteroskedastisitas.Jika pada grafik scatterplot terlihat titik-
titik menyebar secara acak dan tersebar di atas maupun dibawah angka 0
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
33/122
33
sumbu Y maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas dalam model regresi. Dan jika terlihat titik-titik yang tidak
menyebar dan membentuk pola maka dapat disimpulkan terdapat gejala
heteroskedastisitas dalam model regresi (Ghazali, 2006).
2. Multikolinieritas
Tujuan uji multikolinearitas untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
yang sempurna atau tidak sempurna diantara beberapa atau semua variabel
yang menjelaskan. Multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat korelasi
antar variabel independen. Salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi
masalah multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan cara
melakukan regresi dependen variabel bebas yang terkandung dalam suatu
model regresi yang sedang diuji. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya, yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance<
0,10 atau sama dengan nilai VIF > 1 (Ghazali, 2006).
3. Normalitas
Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji
normalitas, yaitu Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S). Dasar pengambilan
keputusan pada analisis Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S )adalah apabila
nilai Asymp Sig. (2-tailed)> 0,05 maka data residual terdistribusi dengan
normal (Ghozali, 2006).
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
34/122
34
3.7.3 Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh independen variabel
terhadap variabel dependen dilakukan analisa data dengan menerapkan model
statistik regresi linier berganda. Model statistik regresi berganda adalah model
yang digunakan untuk memperoleh suatu persamaan yang menunjukkan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.Model persamaan regresi yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Minat Menjadi Konsultan Pajak
a = konstansta
, , = koefisien regresi.
X1 = Persepsi
X2 = Motivasi
e = random error
3.7.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji Parsial (Uji t).
Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk melakukan pengujian untuk mengetahui
kemampuan masing-masing variabel independen dalam menjelaskan perilaku
variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah
jika nilai signifikansi < 0,05 berarti variabel independen bepengaruh signifikan
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
35/122
35
terhadap variabel dependen sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 berarti
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
36/122
36
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengumpulan Data
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di
Yogyakarta. Kuesioner disebar secara langsung ke calon responden. Total
kuesioner yang disebar sebanyak 650 lembar. Dari 650 yang disebarkan, hanya
617 kuesioner yang dapat digunakan oleh peneliti, sedangkan sisanya 23
kuesioner tidak dapat digunakan karena kuesioner tidak diisi secara lengkap dan
10 kuesioner tidak kembali. Keterangan lebih lengkap mengenai pengumpulan
kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Data kuesioner yang disebar
Jumlah UADSANATADARMA UTY UST UGM UMY UKDW ATMAJAYA UNY UPY UPN UII YKPN TOTAL
Jumlah
Kuesioner 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 650
JumlahKuesioner
Tdk Lengkap 1 1 2 5 1 0 7 0 0 6 0 0 0 23
JumlahKuesioner
Tdk Kembali 0 0 0 4 0 1 0 5 0 0 0 0 0 10
Total 49 49 48 41 49 49 43 45 50 44 50 50 50 617
Sumber : data diolah
4.2 Deskipsi Responden
4.2.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin responden terdiri dari 2 kategori, yaitu pria dan
Wanita. Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak
180 responden adalah pria, dan 437 responden adalah Wanita. Adapun informasi
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
37/122
37
Tabel 4.2.
Jenis Kelamin Responden
Kategori Keterangan Jumlah Responden %
Jenis KelaminPria 180
30%
Wanita 43770%
Sumber : data diolah
4.2.2 Asal Universitas
Berdasarkan asal universitas responden terdiri dari 13 kategori, yaitu UAD,
Sanata Dharma, UTY, UST, UGM, UMY, UKDW, Atmajaya, UNY, UPY, UPN,
UII dan YKPN. Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti.
Sebanyak 49 responden berasal dari UAD, 49 responden berasal dari Sanata
Dharma, 48 responden berasal dari UTY, 49 responden berasal dari UGM, 49
responden berasal dari UMY, 43 berasal dari UKDW, 45 responden berasal dari
Atmajaya, 50 responden berasal dari UNY dan 44 responden berasal dari UPY, 50
responden berasal dari UPN, 50 responden berasal dari UII, dan 50 responden
berasal dari YKPN. Adapun informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
38/122
38
Tabel 4.3.
Asal Universitas Responden
Kategori Keterangan Jumlah Responden %
Universitas
UAD 497.94%
Sanata Dharma 497.94%
UTY 48
7.78%UST 41
6.65%
UGM 497.94%
UMY 497.94%
UKDW 436.97%
Atmajaya 457.29%
UNY 508.10%
UPY 44
7.13%UPN 50
8.10%
UII 508.10%
YKPN 508.10%
Sumber : data diolah
4.2.3 Minat Karir di Bidang Pajak
Berdasarkan minat karir terdiri dari 4 kategori, yaitu pegawai direktorat
jendral pajak, konsultan pajak, tax specialist, dan lainnya. Dari hasil data yang
diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 311 responden berminat
menjadi pegawai direktorat jendral pajak, 120 berminat menjadi konsultan pajak,
113 berminat menjadi tax specialist, dan 73 responden berminat berkarir diluar
bidang pajak. Adapun informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
39/122
39
Tabel 4.4
Pendidikan Responden
Kategori Keterangan Jumlah Responden %
Minat
karir
Pegawai Direktorat Jendral Pajak 31150.41%
Konsultan pajak 12019.45%
Tax Specialist 11318.31%
Lainnya 7311.83%
Sumber : data diolah
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung korelasi antara
score masing-masing butir pertanyaan dengan total score setiap konstruknya.
Pengujian ini menggunakan metode Pearson Correlation. Tabel berikut
menyajikan hasil uji validitas.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
Pearsons’s
CorrelationsSignifikansi Keterangan
Persepsi
Butir 1 0,768 0.000 Valid
Butir 2 0,736 0.000 Valid
Butir 3 0,692 0.000 Valid
Butir 4 0,651 0.000 Valid
Butir 5 0,682 0.000 Valid
Motivasi
Butir 1 0,811 0.000 Valid
Butir 2 0,804 0.000 Valid
Butir 3 0,869 0.000 Valid
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
40/122
40
Butir 4 0,794 0.000 Valid
Butir 5 0,843 0.000 Valid
Minat
Butir 1 0,779 0.000 Valid
Butir 2 0,848 0.000 Valid
Butir 3 0,838 0.000 Valid
Butir 4 0,841 0.000 Valid
Butir 5 0,813 0,000 Valid
Sumber : Data Diolah
Dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui besarnya koefisien korelasi
dan signifikansi dari seluruh butir pernyataan variabel-variabel penelitian. Dari
hasil perhitungan koefisien korelasi seluruh butir pernyataan variabel penelitian
mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0,05, yang artinya seluruh butir
pernyataan dan pertanyaan pada variabel penelitian dinyatakan valid, sehingga
seluruh butir pernyataan dan pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dapat
dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu
tekhnik cronbach Alpha (α). Apabila nilai cronbach alpha dari hasil pengujian >
0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu adalah reliabel. Hasil
analisis uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Persepsi 0,746 Reliabel
Motivasi 0,880 Reliabel
Minat 0,881 Reliabel
Sumber : data diolah
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
41/122
41
Dari hasil uji reliabilitas diperoleh seluruh variabel penelitian ini dapat
dinyatakan sangat reliabel karena koefisien alpha lebih besar dari 0,6, maka dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan dan pertanyaan dapat digunakan
sebagai instrumen untuk penelitian selanjutnya.
4.4 Statistik Deskriptif
Analisis ini menggunakan nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),
dan standar deviasi atas jawaban responden dari tiap-tiap variabel. Hasil analisis
deskriptif variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Sumber : Data Output SPSS, 2013
Dari hasil analisis data di atas, maka dapat disimpulkan deskripsi masing-
masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Variabel persepsi berkarir sebagai konsultan pajak memiliki nilai minimum
sebesar 1 yang berarti bahwa dari seluruh responden yang memberikan
penilaian terendah jawaban atas persepsi berkarir sebagai konsultan pajak
adalah sebesar 1. Nilai maksimumnya sebesar 5 yang berarti bahwa dari
seluruh responden yang memberikan penilaian paling atas jawaban atas
persepsi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 5. Nilai rata-rata
variabel persepsi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 4,0749
artinya bahwa dari seluruh responden yang memberikan jawaban atas persepsi
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
42/122
42
berkarir sebagai konsultan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian
sebesar 4,0749. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,50507 memiliki arti
bahwa ukuran penyebaran data dari variabel persepsi berkarir sebagai
konsultan pajak adalah sebesar 0,50507 dari 617 responden.
2. Variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak memiliki nilai minimum
sebesar 1 yang berarti bahwa dari seluruh responden yang memberikan
penilaian terendah jawaban atas motivasi berkarir sebagai konsultan pajak
adalah sebesar 1. Nilai maksimumnya sebesar 5 yang berarti bahwa dari
seluruh responden yang memberikan penilaian paling atas jawaban atas
motivasi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 5. Nilai rata-rata
variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 4,0989
artinya bahwa dari seluruh responden yang memberikan jawaban atas motivasi
berkarir sebagai konsultan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian
sebesar 4,0989. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,78807 memiliki arti
bahwa ukuran penyebaran data dari variabel motivasi berkarir sebagai
konsultan pajak adalah sebesar 0,78807 dari 617 responden.
3. Variabel minat berkarir sebagai konsultan pajak memiliki nilai minimum
sebesar 1 yang berarti bahwa dari seluruh responden yang memberikan
penilaian terendah jawaban atas minat berkarir sebagai konsultan pajak adalah
sebesar 1. Nilai maksimumnya sebesar 5 yang berarti bahwa dari seluruh
responden yang memberikan penilaian paling atas jawaban atas minat berkarir
sebagai konsultan pajak adalah sebesar 5. Nilai rata-rata variabel minat
berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 3,5673 artinya bahwa dari
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
43/122
43
seluruh responden yang memberikan jawaban atas minat berkarir sebagai
konsultan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian sebesar 3,5673.
Sedangkan standar deviasi sebesar 0,77980 memiliki arti bahwa ukuran
penyebaran data dari variabel minat berkarir sebagai konsultan pajak adalah
sebesar 0,77980 dari 617 responden.
4.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji
multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji autokorelasi tidak digunakan
dalam penelitian ini karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
cross section bukan data time series.
4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penganngu atau residual memiliki distribusi normal.
Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan uji statistik kolmogorov-
smirnov. Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dapat
dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini :
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
44/122
44
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data Output SPSS, 2013
Dari hasil uji kolmogorov-smirnov di atas, dihasilkan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,193. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data residual dalam
model regresi ini terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas
0,05 dan model regresi tersebut layak digunakan untuk analisis selanjutnya
4.5.2 Multikolinieritas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas pada model
regresi berganda yang dihasilkan dapat dilakukan dengan menghitung nilai
Variance Inflation Factor ( VIF ) dan nilai tolerance dari masing-masing variabel
bebas dalam model regresi. Tidak adanya masalah multikolinieritas dalam model
regresi apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
45/122
45
Table 4.9
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data SPSS diolah,2013
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian collinierity statistic,
nilai VIF pada seluruh variabel independen lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance
di atas 0.1. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa seluruh variabel independen pada
penelitian ini tidak ada gejala multikolinieritas.
4.5.3 Heteroskedastisitas
Penyimpangan asumsi model klasik yang lain adalah adanya
heteroskedastisitas, artinya varians variabel dalam model tidak sama (konstan).
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik
scatterplots, jika grafik terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tersebar di
atas maupun dibawah angka 0 sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastistas pada
model regresi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.1 di
bawah ini :
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
46/122
46
Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data SPSS diolah, 2013
Dari hasil analisis uji heteroskedastisitas di atas, pada grafik scatterplot
terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tersebar di atas maupun dibawah
angka 0 sumbu Y. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas dalam model regresi dan dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya.
4.6 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis mengenai koefisien model
regresi adalah seperti yang tercantum dalam table berikut ini :
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
47/122
47
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber : Data SPSS diolah, 2013
Berdasarkan tabel diatas, maka model regresi yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
Minat = 0,295+ 0,300Persepsi + 0,500Motivasi
Dari hasil persamaan regresi linier dapat diartikan sebagai berikut :
1. Konstanta (α) sebesar 0,295 memberi pengertian jika seluruh var iabel
independen konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya tingkat minat
berkarir sebagai konsultan pajak sebesar 0,295 satuan.
2. Untuk variabel persepsi berkarir sebagai konsultan pajak, diperoleh nilai
koefisien sebesar 0,300 yang dapat diartikan bahwa apabila pada variabel
persepsi berkarir sebgai konsultan pajak meningkat sebesar 1 satuan, maka
tingkat minat berkarir sebagai konsultan pajak sebesar 0,300 satuan dengan
asumsi bahwa variabel independen lain dalam kondisi konstan.
3. Untuk variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak, diperoleh nilai
koefisien sebesar 0,500 yang dapat diartikan bahwa apabila pada variabel
motivasi berkarir sebagai konsultan pajak meningkat sebesar 1 satuan, maka
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
48/122
48
tingkat minat berkarir sebagai konsultan pajak akan meningkat sebesar 0,500
satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lain dalam kondisi konstan.
4.7 Uji Koofisien Determinasi
Pengukuran koefisien determinasi (Adjusted R 2) dilakukan untuk
mengetahui persentase pengaruh variabel independen (prediktor) terhadap
perubahan variabel dependen. Hasil analisis koofisien determinasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Koofisien Determinasi
Sumber : Data Output SPSS Diolah
Hasil analisis koofisien determinasi, dihasilkan nilai koofisien determinasi
(Adjusted R Square) sebesar 0,360. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
besarnya variasi variabel independent dalam mempengaruhi model persamaan
regresi adalah sebesar 36% dan sisanya sebesar 64% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
4.8 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistic t. Hasil
uji statistic t dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini :
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
49/122
49
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Hipotesis
HIPOTESIS SIGNIFIKANSI KESIMPULAN H01 :Diduga tidak
terdapat pengaruh
persepsi terhadap minat
mahasiswa akuntansi
dalam pilihan karir
konsultan pajak
Ha1 :Diduga terdapat
pengaruh persepsi
terhadap minat
mahasiswa akuntansi
dalam pilihan karirkonsultan pajak.
0.000 Besarnya koefisien
regresi persepsi berkarir
sebagai konsultan pajak
yaitu 0,300 dan nilai
signifikansi sebesar
0,000. Pada tingkat
signifikansi α = 5%;
maka koefisien regresi
tersebut signifikan karena
0,000 < 0,05.
H02 : Diduga tidak
terdapat pengaruh
motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi
dalam pilihan karir
konsultan pajak
Ha2 :Diduga terdapat
pengaruh motivasi
terhadap minat
mahasiswa akuntansi
dalam pilihan karir
konsultan pajak
0.000 Besarnya koefisien
regresi motivasi berkarir
sebagai konsultan pajak
yaitu 0,500 dan nilai
signifikansi sebesar
0,000. Pada tingkat
signifikansi α = 5%;
maka koefisien regresi
tersebut signifikan karena
0,000 < 0,05
Sumber : Data Diolah
Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian
signifikansi koefisien regresi dari variabel persepsi berkarir sebagai konsultan
pajak. Besarnya koefisien regresi persepsi berkarir sebagai konsultan pajak
yaitu 0,300 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Pada tingkat signifikansi α =
5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena 0,000 < 0,05 dan niai
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
50/122
50
koofisien regresi sebesar 0,300 dapat diartikan bahwa persepsi berkarir sebagai
konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat berkarir sebagai konsultan
pajak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, persepsi berkarir di bidang pajak berpengaruh positif signifikan
terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak sehingga hipotesis penelitian
pertama dalam penelitian ini diterima.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian signifikansi
koefisien regresi dari variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak.
Besarnya koefisien regresi motivasi berkarir sebagai konsultan pajak yaitu
0,500 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Pada tingkat signifikansi α = 5%;
maka koefisien regresi tersebut signifikan karena 0,000 < 0,05 dan niai
koofisien regresi sebesar 0,500 dapat diartikan bahwa motivasi berkarir sebagai
konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat berkarir sebagai konsultan
pajak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, motivasi berkarir sebagai konsultan pajak berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak sehingga hipotesis
penelitian kedua dalam penelitian ini diterima.
4.9 Pembahasan
4.9.1 Pengaruh Persepsi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak Terhadap Minat
Berkarir Sebagai Konsultan Pajak
Dari hasil analisis data di atas, dapat diketahui bahwa persepsi berkarir
sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berkarir di
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
51/122
51
bidang pajak. Persepsi adalah bagaimana orang menginterprestasikan peristiwa,
objek, serta Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap
karir sebagai konsultan pajak. Apabila mahasiswa memiliki persepsi yang positif
terhadap profesi konsultan pajak, maka terdapat kemungkinan mahasiswa tersebut
memiliki niat untuk berkarir sebagai konsultan pajak. Demikian pula sebaliknya,
apabila mahasiswa memiliki persepsi yang negatif terhadap minat berkarir sebagai
konsultan pajak, maka terdapat kemungkinan mahasiswa tersebut tidak tertarik
untuk berkarir sebagai konsultan pajak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mei Trisnawati (2013) yang
menemukan hasil bahwa persepsi berkarir di bidang pajak berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berkarir di bidang pajak.
4.9.2 Pengaruh Motivasi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak Terhadap Minat
Berkarir Sebagai Konsultan Pajak
Dari hasil analisis data di atas, dapat diketahui bahwa motivasi berkarir
sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berkarir
sebagai konsultan pajak. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri
seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Motivasi dapat membentuk usaha- usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya. Adanya motivasi juga bisa meningkatkan minat mahasiswa berkarir
sebagai konsultan pajak
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
52/122
52
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mei Trisnawati (2013) yang
menemukan hasil bahwa motivasi berkarir di bidang pajak berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berkarir di bidang pajak.
.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
53/122
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Persepsi berkarir sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan
terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak. Hasil ini mengindikasikan
bahwa semakin besar Persepsi berkarir sebagai konsultan pajak yang dimiliki
mahasiswa akan semakin meningkatkan minat berkarir sebagai konsultan pajak,
demikian pula sebaliknya.
2. Motivasi berkarir sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan
terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak. Hasil ini mengindikasikan
bahwa semakin besar motivasi berkarir sebagai konsultan pajak yang dimiliki
mahasiswa akan semakin meningkatkan minat berkarir sebagai konsultan pajak,
demikian pula sebaliknya.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain :
1.
Penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa di Yogyakarta, sehingga tidak
dapat mewakili tingkat minat berkarir sebagai konsultan pajak.
2. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu persepsi berkarir
sebagai konsultan pajak dan motivasi berkarir sebagai konsultan pajak.
3.
Data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode kuesioner,
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
54/122
54
sehingga memungkinkan terjadinya pengisian kuesioner responden yang tidak
bersungguh-sungguh dan dapat menimbulkan hasil yang menyesatkan.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka dapat diberikan
saran bagi penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan judul yang sama, tetapi
dengan populasi yang berbeda agar mendapatkan hasil yang lebih luas dan
lebih baik.
2.
Penelitian mendatang diharapkan menambah variabel independen yaitu
seperti gender, job expectation, persepsi, cognitive style, referents, dan
kontrol perilaku persepsian.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan atau menambakan metode
pengumpulan data selain dengan metode kuesioner hal ini berguna agar
dapat mengurangi terjadinya bias dan kesesatan data.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
55/122
55
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta
Agisio Chirdiansyah, Yoesdhita. 2012. "Perbedaan Persepsi, Motivasi Dan Minat
Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2008 Universitas Brawijaya Aatas
Pemilihan Bidang Kerja Setelah Menjadi Sarjana Akuntansi".
Apriyanti, Diana. 2006. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Lingkungan
Kerja Akuntan Publik (Studi Kasus pada Universitas Islam Indonesia).
Skripsi Universitas Islam Indonesia
Devi Luckytasari, Prima. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) danDana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Belanja Modal Pelayanan Publik di
Kabupaten Kudus periode 2007 – 2011. Skripsi Universitas Islam
Indonesia
Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS”.
Semarang : Badan Penerbit Undip
Hidayatulloh, Arif Triharto. 2010. Persepsi Dosen dan Mahasiswa terhadap
Konvergensi Internasional Financial Reporting Standart (Studi pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya). Skripsi. Malang:
Program Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya.
Mirawati. 2012. "Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Sebagai Akuntan Publik".
Muhammadinah, Effendi, Rahmad. 2009. Pengaruh Persepsi dan MinatMahasiswa
Akuntansi Universitas Bina Darma Palembang terhadap Profesi
AkuntanPublik. Jurnal Riset Akuntansi.
Oktavia, Melani. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi PemilihanKarir Bagi Mahasiswa Akuntansi. (Studi Survey Pada Universitas
Widyatama Bandung). Skripsi. Universitas Widyatama
Peraturan Menteri Keuangan No. 98/PMK.03/2005 Tentang Konsultan Pajak
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Besar Umum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2006), h. 880-881
Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Salemba
Empat
http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bb
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
56/122
56
Sri Rahayu, EkoArief Sudaryono, dan Doddy Setiawan. 2003,
PersepsiMahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir , Surabaya, Simposium Nasional AkuntansiVI.
Thantawi. 2001. Pengantar Manajemen. Malang: Bito Penerbitan Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya.
Trisnawati, Mei. 2013. "Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan".
Wany, Eva. 2011. "Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Faktor-Faktor
Pemilihan Karir Akuntan Publik".
Yendrawati, Reni. 2007. Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan”.
Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
57/122
57
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PENELITIAN
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
58/122
58
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat,
Dalam rangka penyusunan penelitian yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam
Pilihan Karir Konsultan Pajak (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FE
Seluruh D.I.Y)” kami mohon kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang kami ajukan dalam kuesioner ini.
Kuesioner ini merupakan wahana untuk menggali informasi mengenai
informasi mahasiswa jurusan akuntansi yang berkaitan dengan persepsi dan
motivasi mahasiswa berkarir dibidang perpajakan. Jawaban anda tidak akan
mempengaruhi reputasi anda sebagai mahasiswa dalam Universitas, karena
penelitian ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis. Pilihlah item
jawaban yang telah tersedia dengan menjawab sebenar-benarnya dan dengan jujur
sesuai apa yang anda alami dan rasakan selama ini. Jawaban anda berdasarkan
pendapat sendiri akan menentukan obyektifitas hasil penelitian ini dan
menunjukkan kebenaran serta ketepatan pernyataan tersebut. Jawablah pertanyaan
dengan cara menyatakan tingkatan yang benar menurut anda. Kami menjamin
rahasia identitas Saudara.
Atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisisi kuesioner ini,
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
I. Identitas Responden
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Semester yang ditempuh :
Penulis
Saraswati
Dosen Pembimbing
Kesit Bambang Prakosa,Drs,Msi
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
59/122
59
II. Minat Karir
Berikan tanda check list (√) pada satu pilihan karir Anda di bidang perpajakan, berikut ini:
III. Daftar Pertanyaan
Berikan tanda check list (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuaidengan pendapat anda
Keterangan:STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat setuju
TS = Tidak Setuju S = Setuju
Pegawai Direktorat
Jendral Pajak
Konsultan Pajak Tax Specialist
(Perusahaan)
Lainnya
(Sebutkan)
A. Persepsi Berkarir di Bidang Perpajakan
No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Saya berfikir bahwa proses perkuliahan pajak
akan membantu ketika berkarir di bidang
perpajakan
2 Saya berfikir bahwa pengetahuan terkait pajak
akan sangat bermanfaat dalam karir di bidang perpajakan
3 Saya merasa bahwa sebelum berkarir di bidang
perpajakan perlu mengikuti pelatihan untuk
pengembangan karir
4 Saya berfikir bahwa berkarir di bidang
perpajakan akan dapat meningkatkan
kemampuan analitis, decision making, dan
problem solving untuk memecahkan masalah
pajak.5 Saya merasa bahwa berkarir di bidang
perpajakan akan menambah kemampuan
interpersonal seperti kemampuan bekerjasama
dalam kelompok.
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
60/122
60
B. Motivasi Berkarir di Bidang Perpajakan
No Pertanyaan STS TS N S SS1 Saya ingin mendapatkan perkerjaan yang sesuai
dengan latar belakang pendidikan
2 Saya ingin meningkatkan keahlian dalam
mengaplikasikan pengetahuan perpajakan untuk
memecahkan masalah- masalah riil dalam
kehidupan sehari-hari
3 Saya ingin meningkatkan kemampuan
berprestasi didalam pekerjaan
4 Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang
memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok,
seperti honor) yang tinggi
5 Saya ingin mendapatkan pengetahuan berkaitan
dengan peran dan tanggung jawab yang akan
dimiliki ketika berada di tengah-tengah
masyarakat.
C. Minat Berkarir di Bidang Perpajakan
No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Karir bidang perpajakan memberikan peluangyang besar bagi mahasiswa akuntansi
2 Saya tertarik berkarir di bidang perpajakan
karena banyak pengalaman dan pengetahuan
tentang pajak
3 Saya berminat berkarir dalam bidang
perpajakan karena memberikan gaji yang besar
4 Saya berminat berkarir di bidang pajak karena
akan dapat fasilitas yang memadai
5 Saya akan berkarir di bidang perpajakan
setelah studi selesai
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
61/122
61
LAMPIRAN 3
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas persepsi
Validitas motivasi
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
62/122
62
Validitas minat
Reliabilitas persepsi
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
63/122
63
Reliabilitas motivasi
Reliabilitas minat
LAMPIRAN 4
HASIL OLAH DATA
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
64/122
64
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
65/122
65
Regresi
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
66/122
66
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
67/122
67
LAMPIRAN 5
TABULASI JAWABAN RESPONDEN
Persepsi
1 2 3 4 5
4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 2 3.2
4 4 5 3 3 3.8
4 4 4 3 2 3.4
4 4 5 3 3 3.8
4 4 3 4 3 3.6
4 4 3 4 3 3.6
5 5 5 5 5 5
5 5 4 3 3 4
5 5 4 4 4 4.4
5 5 4 3 2 3.8
5 5 4 3 2 3.8
4 4 4 4 2 3.6
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3.8
1 1 2 2 1 1.4
5 4 4 4 3 4
5 5 5 4 4 4.6
5 5 4 4 3 4.2
5 5 5 5 4 4.8
5 5 4 4 2 4
4 5 5 4 4 4.4
5 5 4 5 4 4.6
4 3 3 3 2 3
5 5 4 4 4 4.4
5 5 4 4 3 4.2
4 4 4 5 3 4
5 4 3 4 3 3.85 5 5 4 4 4.6
5 4 3 4 3 3.8
4 4 5 4 4 4.2
4 4 3 4 4 3.8
4 4 4 3 4 3.8
5 5 5 4 4 4.6
5 5 4 4 5 4.6
5 5 5 5 3 4.6
4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3.6
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
68/122
68
4 4 4 3 4 3.8
5 5 5 4 4 4.6
5 5 4 4 4 4.4
4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 3 4
5 5 5 4 5 4.8
5 5 5 4 5 4.8
5 5 5 4 5 4.8
4 5 5 3 4 4.2
1 1 4 4 2 2.4
4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3.6
4 3 5 4 4 4
1 1 1 1 2 1.2
5 5 4 4 3 4.2
4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4.4
4 4 5 3 4 4
4 4 5 3 4 4
4 3 3 4 4 3.6
3 3 3 3 3 3
5 5 4 4 3 4.2
4 5 5 3 3 4
4 5 3 4 2 3.6
3 4 3 4 4 3.6
4 4 4 5 3 4
4 4 4 5 4 4.2
4 4 4 3 3 3.6
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 2 4
5 5 4 4 4 4.4
4 4 5 3 3 3.8
5 5 5 4 4 4.6
5 5 4 4 4 4.4
5 5 4 4 3 4.2
5 5 5 5 4 4.8
5 5 5 4 5 4.8
5 5 3 4 4 4.2
5 4 4 3 3 3.8
4 4 4 3 3 3.6
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
-
8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi
69/122
69
5 5