-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR :
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN
SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem
prestasi kerja, perlu dilakukan penilaian sasaran kerja pegawai negeri
sipil;
b.
c.
bahwa dalam rangka penilaian sasaran kerja Pegawai Negeri Sipil
diperlukan pedoman penyusunan dan penilaian sasaran kerja Pegawai
Negeri Sipil;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir
Nasional tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja
Pegawai Negeri Sipil Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Mengingat : 1.
2.
3.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041),
sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135) ;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2011 nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5258);
Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah
Tinggi Teknologi Nuklir;
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 tentang Tata Kerja Balai
Elektromekanik;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 394/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Instrumentasi dan Elektromekanik;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 395/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pemantauan Data Tapak dan Lingkungan Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir;
Peraturan Kepala BATAN Nomor 396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Iradiasi, Elektromekanik dan Instrumentasi;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 101/KA/VI/2007
tentang Pedoman Manajemen Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan,
Diseminasi, dan Penguatan Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nuklir;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 093/KA/IV/2009
tentang Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Penelitian, Pengembangan,
Perekayasaan, Diseminasi, dan Penguatan Kelembagaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Nuklir;
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
316.
17.
18.
19.
20.
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 013/KA/I/2010
tentang Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2010 -
2014;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 211/KA/XII/2010
tentang Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, Pelaporan, Pengawasan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Tenaga Nuklir Nasional;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 212/KA/XII/2010
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka
Kreditnya;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 108/KA/V/2011
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2010 – 2014 di Badan
Tenaga Nuklir Nasional ;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 132/KA/VI/2011
tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir
Nasional Nomor 013/KA/I/2010 tentang Rencana Strategis Badan Tenaga
Nuklir Nasional Tahun 2010 - 2014;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Pasal 1
Pedoman Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP)
Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana tersebut dalam Lampiran,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 2
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
4Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 1 -LAMPIRAN PERATURANKEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONALNOMOR : TANGGAL :
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, dinyatakan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional,
bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Selanjutnya, pasal 20 dinyatakan bahwa untuk menjamin obyektivitas dalam
mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan
penilaian prestasi kerja.
2. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dititikberatkan pada pengukuran
sasaran kerja pegawai (SKP) atau tingkat capaian hasil kerja (output) yang telah
direncanakan dan disepakati antara Pejabat Penilai dengan Pegawai Negeri Sipil yang
dinilai sebagai kontrak kerja.
3. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil diarahkan sebagai pengendali
perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati
dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan
jabatan pegawai yang bersangkutan.
4. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengevaluasi
kinerja individu Pegawai Negeri Sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang
berwenang dalam rangka mengevaluasi kinerja unit kerja dan kinerja organisasi. Hasil
penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pengelolaan karier Pegawai Negeri
Sipil, yang berkaitan dengan bidang:
a. Pekerjaan
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan dalam kebijakan perencanaan kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia Pegawai Negeri Sipil, serta kegiatan perancangan pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil dalam organisasi (job design).
b. Pengangkatan dan Penempatan
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan dalam proses pengangkatan dan penempatan Pegawai Negeri Sipil
dalam jabatan, sesuai dengan kompetensi dan prestasi.
c. Pengembangan
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan pengembangan karier dan pengembangan kemampuan serta
keterampilan Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan pola karier dan program
pendidikan dan pelatihan organisasi.
d. Penghargaan
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan pemberian penghargaan dengan berbasis prestasi kerja seperti
kenaikan pangkat, kenaikan gaji atau tunjangan prestasi kerja, promosi atau
kompensasi lainnya.
4. Untuk mencapai obyektivitas penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil, diperlukan
parameter penilaian sebagai ukuran dan standar penilaian hasil kerja yang nyata dan
terukur dari tingkat capaian Sasaran Kerja Pegawai. Oleh karena itu, penilaian
prestasi kerja secara sistemik merupakan gabungan antara penetapan Sasaran Kerja
Pegawai dengan penilaian proses pelaksanaan pekerjaan yang tercermin dalam
perilaku kerja produktif, yang hasilnya direkomendasikan sebagai dasar pertimbangan
tindakan pembinaan dan pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
B. TUJUAN
Pedoman penyusunan dan penilaian Sasaran Kerja Pegawai digunakan sebagai petunjuk
bagi setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Penilai dalam menyusun Sasaran Kerja
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
3Pegawai sesuai dengan tugas jabatan agar Pejabat Penilai dapat menilai capaian Sasaran
Kerja Pegawai.
C. PENGERTIAN
1. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.
2. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi
pemerintah.
3. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan
target yang akan dicapai oleh seorang pegawai, yang disusun dan disepakati bersama
antara pegawai dengan atasan pegawai.
4. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan
Pegawai Negeri Sipil atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai Negeri Sipil
pada suatu satuan organisasi sesuai dengan SKP dan perilaku kerja.
6. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas
jabatan.
7. Capaian SKP adalah hasil akhir kegiatan yang diperoleh seorang Pegawai Negeri
Sipil.
8. Rencana kerja tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target
yang akan dicapai sebagai penjabaran sasaran dan program yang telah ditetapkan
oleh instansi pemerintah.
9. Pejabat Penilai adalah atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, dengan
ketentuan paling rendah pejabat eselon IV, atau pejabat lain yang ditentukan.
10. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung pejabat penilai.
II. TATA CARA PENYUSUNAN SKP
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
4Dalam sistem penilaian prestasi kerja, setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menyusun SKP
sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, sesuai dengan rincian tugas,
tanggung jawab dan wewenang, yang secara umum telah ditetapkan dalam struktur dan
tata kerja organsasi. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan
kegiatan tugas jabatan, dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja (Renja) tahunan organisasi, yang berisikan tentang kegiatan yang akan dilakukan,
hasil yang akan dicapai, jumlah keluaran yang akan dihasilkan, dan waktu yang dibutuhkan.
Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilaksanakan harus ditetapkan :
1. sasaran kerja yang akan dicapai sebagai indikator keberhasilan
kerja,
2. bobot sesuai dengan tingkat kesulitan dan tingkat prioritas
pekerjaan,
3. serta target sebagai hasil kerja (output) yang harus
diwujudkan, dengan mempertimbangkan aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya.
A. UNSUR-UNSUR SKP
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 jabatan terdiri dari jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan
jabatan fungsional umum.
Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan, yang secara umum telah ditetapkan
dalam struktur dan tata kerja organisasi. Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan
harus mengacu pada rencana kerja tahunan organisasi, sebagai implementasi
kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah
ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur.
a. Tingkat Eselon I
Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana
strategis (Renstra) dan rencana kerja (Renja) tahunan organisasi, dijabarkan
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
5sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi sasaran kerja unit eselon I yang
dioperasionalkan menjadi SKP pejabat eselon I, sebagai implementasi kebijakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
b. Tingkat Eselon II
Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja
tahunan unit eselon I, dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi
sasaran kerja unit eselon II yang dioperasionalkan menjadi SKP pejabat eselon II,
dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon I.
c. Tingkat Eselon III
Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja
tahunan unit eselon II, dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi
sasaran kerja unit eselon III yang dioperasionalkan menjadi SKP pejabat eselon
III, dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon II.
d. Tingkat Eselon IV
Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja
tahunan unit eselon III atau eselon II atasan langsung, dijabarkan sesuai dengan
uraian tugas jabatan, menjadi sasaran kerja unit eselon IV yang dioperasionalkan
menjadi SKP pejabat eselon IV, dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon III
atau eselon II atasan langsung.
e. Tingkat Jabatan Fungsional Tertentu
Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja
tahunan unit kerja eselon yang membawahkan, dijabarkan sesuai dengan uraian
tugas jabatan, menjadi SKP Pejabat Fungsional Tertentu, dalam rangka mencapai
sasaran kerja eselon yang membawahkan.
Setiap PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu diharuskan untuk
mengumpulkan angka kredit setiap tahun sesuai dengan ketentuan.
f. Tingkat Jabatan Fungsional Umum
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
6Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja
tahunan unit eselon IV, dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatan, menjadi
SKP Pejabat Fungsional Umum, dalam rangka mencapai sasaran kerja eselon IV.
2. Target
Setiap pelaksanaan tugas jabatan harus ditetapkan target yang akan diwujudkan
secara jelas, sebagai ukuran penilaian prestasi kerja. Target merupakan jumlah
beban kerja yang akan dicapai oleh setiap PNS dalam kurun waktu tertentu. Target
bukan merupakan standar prestasi kerja yang ideal, bukan merupakan ukuran
minimal atau maksimal, tetapi merupakan ukuran atau tolok ukur prestasi kerja yang
realistis tetapi penuh tantangan. Oleh karena itu, dalam menetapkan target prestasi
kerja harus mempertimbangkan 4 (empat) aspek yaitu:
a. Aspek Kuantitas (target output)
Dalam menentukan target kuantitas/output (TO) dapat berupa dokumen,
dokumen teknis, konsep, naskah, surat keputusan, laporan, varietas, paten,
prototipe, paket teknologi, publikasi ilmiah, dan sebagainya.
Contoh 1
Penetapan Target Kuantitas/output yang akan diwujudkan untuk setiap kegiatan
tugas jabatan bagi jabatan struktural/fungsional umum.
FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA Ir. Agoes Soejoedi2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN Kepala PRSG 4 JABATAN Kepala Bagian Tata Usaha5 UNIT KERJA 5 UNIT KERJANO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN
(diambil dari IJ/ABK)
ANGKA
KREDIT
TARGETKUANTITA
TIF
OUTPUT
KUALITA
TIF
MUTU
WAKTU BIAYA
1 2 3 4 5 6 71 Merencanakan kebutuhan anggaran 12
dokumen
100 12 bulan
2 Merencanakan analisis kebutuhan 108 surat 100 6 bulan
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
7penetapan formasi
3 Merumuskan rancangan peraturan
perundang-undangan
14 naskah 100 12 bulan
4 Menetapkan pertimbangan teknis kenaikan
pangkat PNS
1000 SK 100 6 bulan
5 Mengelola dokumen kepegawaian 1000 SK 100 6 bulan6 Menyelesaikan permasalahan kepegawaian 500 surat 100 12 bulan
................, ........................
Pejabat Penilai PNS yang dinilai
........................ ...................................
NIP. NIP.
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
8Contoh 2
Penetapan Target angka kredit yang akan diwujudkan untuk setiap kegiatan
tugas jabatan bagi jabatan fungsional tertentu.
FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN Kepala PATIR 4 JABATAN Pranata Nuklir Utama5 UNIT KERJA PATIR 5 UNIT KERJA PATIRNO IV. KEGIATAN TUGAS JABATAN
(diambil dari IJ/ABK)
ANGKA
KREDIT
TARGETKUANTITA
TIF
OUTPUT
KUALITA
TIF
MUTU
WAKTU BIAYA
1 2 3 4 5 6 71 Memeriksa berkas usulan Kenaikan
pangkat PNS (0,006/berkas
6 1000
berkas
100 12 bulan
................, ........................
Pejabat Penilai PNS yang dinilai
........................ ...................................
NIP. NIP.
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
9
FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN Kepala PTRKN 4 JABATAN Peneliti Utama5 UNIT KERJA PTRKN 5 UNIT KERJA PTRKNNO V. KEGIATAN TUGAS JABATAN ANGKA
KREDIT
TARGETKUANTITA
TIF
OUTPUT
KUALITA
TIF
MUTU
WAKTU BIAYA
1 2 3 4 5 6 71 Memeriksa berkas usulan Kenaikan
pangkat PNS (0,006/berkas
6 1000
berkas
100 12 bulan
................, ........................
Pejabat Penilai PNS yang dinilai
........................ ...................................
NIP. NIP.
b. Aspek Kualitas (target kualitas)
Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil kerja
yang terbaik, dalam hal ini nilai yang diberikan adalah 100 dengan sebutan Sangat
Baik, misalnya target kualitas harus 100.
c. Aspek Waktu (target waktu)
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
10Dalam menetapkan target waktu (TW) harus memperhitungkan berapa waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya satu bulan,
triwulan, caturwulan, semester, 1 (satu) tahun, dan lain-lain.
d. Aspek Biaya (target biaya)
Dalam menetapkan target biaya (TB) harus memperhitungkan jumlah biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya
jutaan, ratusan juta, milyaran, dan lain-lain.
A. TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS
Selain melakukan kegiatan tugas jabatan, apabila ada tugas tambahan terkait dengan
jabatan dapat ditetapkan menjadi tugas tambahan. Tugas tambahan pada dasarnya
merupakan kegiatan pendukung tugas yang oleh pimpinan dibebankan untuk
dilaksanakan, sedang kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang bermanfaat bagi organisasi. Oleh karena tugas tambahan dan kreativitas
sebagai kegiatan yang tidak atau belum direncanakan sebelumnya, tugas tersebut diberi
bobot maksimal 20%, dengan rincian 10% untuk tugas tambahan dan 10% untuk tugas
kreativitas.
1. Penilaian tugas tambahan/unsur penunjang dilakukan dengan rumus :
RO
NTt = _____________ x 100 x 10%
TO
Keterangan :
NTt : Nilai tugas tambahan/unsur penunjang
RO : Realisasi output
TO : Target output
2. Penilaian kreativitas dilakukan dengan rumus:
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
11 RO
NKr = _____________ x 10 x 10%
TO
Keterangan :
NKr : Nilai kreativitas
RO : Realisasi output
TO : Target output
B. PENETAPAN SKP
Formulir SKP yang telah diisi dengan rencana pelaksanaan kegiatan tugas jabatan dan
target, yang secara keseluruhan telah disepakati bersama antara PNS yang bersangkutan
dengan atasan langsung sebagai pejabat penilai, harus ditandatangani sebagai penetapan
kontrak kerja, yang selanjutnya pada akhir tahun digunakan sebagai ukuran penilaian
prestasi kerja PNS yang bersangkutan, menggunakan formulir SKP dan formulir penilaian
capaian SKP sebagaimana tersebut dalam lampiran 1 dan lampiran 2.
III. PENILAIAN CAPAIAN SKP
Penilaian capaian SKP diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target dari
aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan dapat disertai biaya, sebagai berikut:
A.Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan
antara realisasi output (RO) dengan target output (TO) dikalikan 100. Hasil dari
penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi output dari target output
yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau
sebaliknya semakin rendah realisasi output dari target output yang direncanakan,
menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.
Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek kuantitas, dengan rumus:
Penilaian capaian Realisasi output (RO)
SKP (aspek kuantitas) = _____________________ x 100
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
12 Target output (TO)
14/14X100 = 100
B. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan
antara realisasi kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan 100. Hasil
penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi kualitas dari target
kualitas yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik, atau
sebaliknya semakin rendah realisasi kualitas dari target kualitas yang direncanakan,
menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.
Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus:
Penilaian capaian Realisasi Kualitas (RK)
SKP (Aspek Kualitas) = _____________________ x 100
Target Kualitas (TK)
85/100X100 = 85
Pedoman untuk menetapkan tingkat atau sebutan kualitas output sebagai berikut:
Nilai Sebutan Keterangan
91 - 100 Sangat baik
Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak
ada revisi dan pelayanan diatas standar yang
ditentukan, dan lain-lain
76 - 90 Baik
Hasil kerja mempunyai 1 atau 2 kesalahan kecil,
tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan, dan
lain-lain
61 - 75 Cukup
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil,
tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan
cukup memenuhi standar yang telah ditentukan,
dan lain-lain
51 - 60 Kurang
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil, dan ada
kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup
memenuhi standar yang telah ditentukan, dan
lain-lain
50 ke bawah Buruk
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan
kecil, dan ada kesalahan besar, kurang
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
13memuaskan, revis, pelayanan dibawah standar
yang telah ditentukan, dan lain-lain
C. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari nilai tertimbang (NT=1,76)
dikalikan dengan Target Waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW) dibagi Target Waktu
(TW) dikalikan 100. Hasil penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama realisasi
waktu yang dipergunakan dari target waktu yang direncanakan, menunjukkan tingkat
prestasi kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari
target waktu yang direncanakan (maksimal efisiensi waktu sampai dengan 24%)
menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.
Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek waktu, dengan rumus:
Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) - Realisasi Waktu (RW)
SKP (Aspek Waktu) = _______________________________________________________ x 100
Target Waktu (TW)
Jika realisasi waktu 0 (nol), penghitungan capaian SKP menggunakan rumus:
Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) - Realisasi Waktu (RW)
SKP (Aspek Waktu) = _______________________________________________________ x n x 100
Target Waktu (TW)
n = nilai koefisien = 0
((1.76X12-12)/12)X100 = 76
D. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dihitung dari nilai tertimbang (NT= 1,76)
dikalikan dengan Target Biaya (TB) dikurangi Realisasi Biaya (RB) dibagi Target Biaya (TB)
dikalikan 100. Hasil penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin besar realisasi biaya
yang dipergunakan dari target biaya yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi
kerja yang semakin buruk atau sebaliknya semakin kecil realisasi biaya dari target biaya
yang direncanakan (maksimal efisiensi biaya sampai dengan 24%), menunjukkan tingkat
prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.
Penghitungan capaian SKP berdasarkan aspek biaya, dengan rumus:
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
14Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya (TB) - Realisasi Biaya (RB)
SKP (Aspek Biaya) = _______________________________________________________ x 100
Target Biaya (TB)
Jika realisasi biaya 0 (nol), penghitungan capaian SKP menggunakan rumus:
Penilaian capaian Nilai Tertimbang (NT) x Taget Biaya (TB) - Realisasi Biaya (RB)
SKP (Aspek Biaya) = _______________________________________________________ x n x 100
Target Biaya (TB)
n = nilai koefisien = 0
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
15Contoh 1
Penilaian SKP untuk jabatan Struktural/Fungsional Umum :
PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PNS
Kepala Bagian Tata Usaha - PRSG
Jangka waktu penilaian : ...Januari s.d. Desember .....
NO KEGIATAN TUGAS
JABATAN
AK
TARGET
AK
REALISASI
HASIL
PENGHI
TUNGAN
NILAI
CAPAIAN
SKPKUANTIT
AS/
OUTPUT
KUALI
TAS/
MUTU
WAK
TU
BIAYA KUANT
ITAS/
OUTPU
T
KUALI
TAS/
MUTU
WAK
TU
BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141
TUGAS TAMBAHAN DAN
KREATIVITAS/UNSUR
PENUNJANG1 Menjadi Narasumber 1 1 1/1 x 10 x
10%
1
2 1 1 1/1 x 10 x
10%
1
NILAI CAPAIAN SKP
................., 31 Desember ....
Pejabat Penilai,
.........................
NIP. .....
PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PNS
Pranata Nuklir Utama - PATIR
Jangka waktu penilaian : ...Januari s.d. Desember .....
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
16
NO KEGIATAN TUGAS
JABATAN
AK
TARGET
AK
REALISASI
HASIL
PENGHI
TUNGAN
NILAI
CAPAIAN
SKPKUANTIT
AS/
OUTPUT
KUALI
TAS/
MUTU
WAK
TU
BIAYA KUANT
ITAS/
OUTPU
T
KUALI
TAS/
MUTU
WAK
TU
BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 14 100 12 bln 14 100
TUGAS TAMBAHAN DAN
KREATIVITAS/UNSUR
PENUNJANG1 Menjadi Narasumber 1 1 1/1 x 10 x
10%
1
2 1 1 1/1 x 10 x
10%
1
NILAI CAPAIAN SKP
................., 31 Desember ....
Pejabat Penilai,
.........................
NIP. .....
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
17
IV. STANDAR NILAI PRESTASI KERJA
Nilai angka terhadap tingkat capaian SKP PNS dinyatakan dengan sebutan dan angka
sebagai berikut :
a. Sangat baik : 91 ke atas
b. Baik : 76 – 90
c. Cukup : 61 – 75
d. Kurang : 51 - 60
e. Buruk : 50 ke bawah
V. ANAK LAMPIRAN
1. Formulir SKP dan petunjuk pengisian
2. Formulir penilaian SKP dan petunjuk pengisian
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
18Anak Lampiran 1
FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI1 NAMA 1 NAMA2 NIP 2 NIP3 PANGKAT/GOL 3 PANGKAT/GOL4 JABATAN 4 JABATAN5 UNIT KERJA 5 UNIT KERJANO 2. KEGIATAN TUGAS JABATAN ANGKA
KREDIT
TARGETKUANTITA
TIF
OUTPUT
KUALITA
TIF
MUTU
WAKTU BIAYA
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
................, 1 Januari ........
Pejabat Penilai PNS yang dinilai
........................ ...................................
NIP. NIP.
Anak Lampiran 2
FORMULIR PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PNS
Jangka waktu penilaian : ...Januari s.d. Desember .....
-
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
19
NO KEGIATAN TUGAS
JABATAN
AK
TARGET
AK
REALISASI
PENGHI
TUNGAN
NILAI
CAPAIAN
SKPOUTPUT MUTU WAK
TU
BIAYA OUT
PUT
MUTU WAK
TU
BIAYA
1
2
3
4
5
6
TUGAS TAMBAHAN DAN
KREATIVITAS/UNSUR
PENUNJANG
NILAI CAPAIAN SKP
................., 31 Desember.....
Pejabat Penilai,
.........................