Download - Segudang Manfaat Bawang Merah
Segudang Manfaat Bawang MerahKesehatan | oleh Muhammad AliPosted: 27/12/2011 11:29
Liputan6.com, Jakarta: Siapa yang tak kenal dengan bawang merah? Jenis bumbu masakan ini kerap digunakan sebagai penyedap rasa dalam makanan sehari-hari. Dan ternyata, jenis tanaman umbi ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Manfaat yang terkandung dalam jenis tanaman umbi ini menjadi sumber yang sangat baik dari vitamin K dan vitamin C, dan juga menjadi sumber vitamin A. Tak hanya siungnya saja yang memberi manfaat, daunnya pun menjadi penambah gizi yang dapat menjadi sumber ragam vitamin dan mineral untuk membantu menyembuhkan ragam penyakit.
Lantas, apa saja manfaat bawang merah untuk kesehatan? Menurut paparan laman timesofindia.com, Selasa (27/12), bawang merah ternyata bisa membantu menurunkan tingkat gula dalam darah Anda. Selain itu, bumbu masak yang bisa buat mata perih ini juga dapat memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh.
Dan yang tak kalah penting, bagi Anda yang saat ini terkena flu, Anda bisa menggunakannya sebagai obat alami untuk menyembuhkan pilek tersebut. Selain itu, bila bumbu masak ini dicampur di makanan pembuka, itu akan baik untuk kesehatan Anda. Karena kandungan zatnya, dapat membantu proses pencernaan Anda dengan baik.
Mulai kini, tak perlu ragu untuk mengonsumsi bawang merah. Meski rasanya agak pedas dan sedikit berbau, namun bila diolah dengan baik, itu akan membuat hidangan makin nikmat dan sehat. (MEL)
Manfaat dan Khasiat Bawang MerahPosted on Juni 2, 2012 | 2 Komentar
Bawang Merah
Tidak seperti cerita kakak beradik Si Bawang Merah dan Putih, Kebanyakan orang tidak suka dengan bawang merah, karena baunya yang tajam dan menyebabkan bau mulut tak sedap. Namun jika kita mengetahuinya, ternyata bawang merah memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan. Kandungan kalsium, fosfor, zat besi, karbohidrat, vitamin A, dan vitamin C pada bawang merah memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh kita.Manfaat dan Khasiat Bawang Merah:• Obat Diabetes MellitusKandungan Tolbutamide pada bawang merah mampu menurunkan kadar gula dalam darah yang mampu dikurangi. Bawang merah dapat dikonsumsi baik mentah maupun sudah direbus.• Mencegah Terjadinya Penggumpalan DarahMengkonsumsi bawang merah mentah dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah.• Menghilangkan Mata Ikan pada KakiCaranya, potong bawang merah menjadi potongan-potongan kecil, lalu balurkan potongan-potongan tersebut langsung pada mata ikan, dan balut dengan perban. Lakukan hal ini pada sore hari dan biarkan sampai besok pagi. Lakukan hal ini sampai mata ikan benar-benar terlepas, lalu cucilah dengan air hangat dan sabun.• Menyembuhkan Susah Buang Air KecilDengan mengkompres bawang merah yang telah dihaluskan pada bagian atas ginjal dan kantung kemih, dapat memperlancar buang air kecil.• Mencegah Penyakit TBCKandungan zat yang terdapat pada bawang merah mampu membunuh mikroba diphteria, amuba disentri dan mikroba TBC.
• Menyembuhkan Radang Paru-Paru dan Mengencerkan DahakKompres bawang merah yang telah dihaluskan pada bagian dada untuk mengencerkan dahak pada saat kita mengalami batuk rejan dan juga dapat menyembuhkan radang pada paru-paru.• Anti Radang dan Pembunuh BakteriAir bawang merah yang telah diperas dapat digunakan sebagai antibiotik yang mencegah radang dan pembunuh bakteri pada luka. Balurkan air bawang merah tersebut pada bagian luka yang telah dibersihkan.• Pengganti AmoniakBau bawang merah yang tajam dapat merangsang peredaran darah, fungsi pernafasan dan fungsi-fungsi saraf sehingga sangat baik untuk menyadarkan orang yang pingsan daripada menggunakan amoniak.• Obat CacingUntuk menghilangkan cacing pada anak-anak, bawang merah dapat dibuat dengan cara menyeduh bawang merah yang telah dipotong kecil-kecil, simpan satu malam dan minumkan pada siang harinya dengan dicampurkan madu. Lakukan hal ini setiap hari pada pagi hari, sampai seluruh cacing benar-benar keluar semuanya.Wah.. Ternyata bawang merah memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan kita. Setelah tahu manfaat dan khasiat bawang merah tersebut, tidak ada salahnya kita mencoba dan mengkonsumsi bawang merah .sumber : www.catatankecil.com
(Manfaat Bawang Merah bagi kesehatan tubuh) – Manfaat Bawang Merah bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:1. Menurunkan kadar lemak dalam darah.2. Mencegah penggumpalan darah.3. Menurunkan tekanan darah.4. Melemaskan otot bronchial penderita asma.
Manfaat bawang merah bagi tubuh :
1. mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah2. memberikan peluang kesembuhan pada penderita asma3. menurunkan tekanan darah dan kadar lemak di dalam darah4. mencegah naiknya gula darah pada penderita diabetes melitus
Kandungan yang bermanfaat dari bawang merah :
1. Fosfor
2. Niacin3. Enzym Allinase4. Sulfur5. Vitamin B 16. Vitamin C7. Flavanoid8. Asam Fenol9. Pektin10. Volati Oil11. Sterols12. Kalsium13. Saponis14. Karbohid
Cara Murah Membuat Obat Cacing dan Diabetes. Pada zaman sekarang, umumnya bawang merah digunakan oleh masyarakat untuk bumbu masakan. Ada berbagai macam zat bermanfaat yang terkandung dalam bawang merah.
Bawang Merah memiliki zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin, serta diketahui banyak mengandung minyak asiri, sikloalilin, metilallin, dihidroallin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati.
Selain kandungan tersebut di atas, Bawang Merah juga memiliki kandungan Vitamin K, Vitamin E, Zat Besi, Kalsium, Magnesium, Kalium, Fosfor, Seng, dan Natrium.
Jika Anda ingin memperoleh khasiat bawang merah secara optimal, Anda dapat mengonsumsi irisan bawang merah yang masih mentah setiap hari secara rutin. Irisan bawang merah mentah tersebut dapat Anda padukan dengan cabe kecil, irisan tomat, dan irisan mentimun lalu diberi garam dan air perasan jeruk nipis.
Dengan banyaknya zat yang dikandung, Bawang Merah dapat memenuhi kebutuhan tubuh kita terhadap vitamin maupun mineral.
Kegunaannya antara lain: mengobati batuk, demam, sakit kepala, melancarkan buang air besar, rambut rontok, kencing manis, dan sebagai obat cacing, hingga menyembuhkan luka akibat gigitan ular,
Sumber : Berbagai Sumber di Internet sebagai referensi (situs online google, Wikipedia, facebook, blogspot, kompasiana, dlsb)
NILAI TAMBAH DARI OLAHAN BAWANG MERAH
Category: Artikel Pertanian
16 July 2012
Ir. Saptoningsih, MP.
Hits: 946
Salah satu kendala dalam pengembangan agroindustri di Indonesia
adalah kemampuan mengolah produk yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar komoditas
pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan indeks retensi pengolahan sebesar 71-75%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa hanya 25-29% produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan.
Kondisi ini tentu saja memperkecil nilai tambah yang yang diperoleh dari ekspor produk pertanian, sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global ini. Teknologi yang digolongkan sebagai teknologi agroindustri produk pertanian begitu beragam dan sangat luas mencakup teknologi pascapanen dan teknologi proses.
Selama ini bawang merah lebih banyak dipasarkan dalam bentuk segar. Padahal, bawang merah bisa diolah menjadi
berbagai produk yang mampu memberi nilai tambah bagi para petani. Pengolahan produk bawang merah segar ini
terutama sangat diperlukan ketika panen raya dan harga mengalami kejatuhan.
Konsumsi rata-rata bawang merah untuk tahun 2004 adalah 4,56 kg/kapita/tahun atau 0,38 kg/kapita/bulan (Dirjen
Hortikultura, 2004). Estimasi permintaan domestik untuk komoditas tersebut pada tahun 2004 mencapai 915 550 ton
(konsumsi = 795 264 ton; benih, ekspor dan industri = 119 286 ton).
Profil usahatani bawang merah terutama dicirikan oleh 80% petani yang merupakan petani kecil dengan luas lahan
usaha < 0.5 ha. Berbagai varietas bawang merah yang diusahakan petani diantaranya adalah Kuning (Rimpeg,
Berawa, Sidapurna, dan Tablet), Bangkok Warso, Bima Timor, Bima Sawo, Bima Brebes, Engkel, Bangkok,
Philippines dan Thailand. Sementara itu, varietas bawang merah yang lebih disukai petani untuk ditanaman pada
musim kemarau adalah varietas Philippines (impor). Puncak panen bawang merah di Indonesia terjadi hampir
selama 6-7 bulan setiap tahun, dan terkonsentrasi antara bulan Juni-Desember-Januari, sedangkan bulan kosong
panen terjadi pada bulan Pebruari-Mei dan November. Berdasarkan pengamatan tersebut, musim tanam puncak
diperkirakan terjadi pada bulan April-Oktober.
Beberapa komponen teknologi budidaya tanaman bawang merah yang telah dihasilkan oleh lembaga penelitian,
antara lain: (a) tiga varietas unggul bawang merah yang sudah dilepas, yaitu varietas Kramat-1, Kramat-2 dan
Kuning, (b) budidaya bawang merah di lahan kering maupun lahan sawah, secara monokultur atau tumpang sari/gilir,
(c) komponen PHT - budidaya tanaman sehat, pengendalian secara fisik/mekanik; pemasangan perangkap;
pengamatan secara rutin; dan penggunaan pestisida berdasarkan ambang pengendalian, serta (d) bentuk olahan -
tepung dan bubuk.
Tujuan pengembangan agribisnis bawang merah mencakup: (a) menyediakan benih varietas unggul bawang merah
kualitas impor sebagai salah satu upaya substitusi (pengurangan ketergantungan terhadap pasokan impor), (b)
meningkatkan produksi bawang merah rata-rata 5.24% per tahun selama periode 2005 – 2010, (c) mengembangkan
industri benih bawang merah dalam rangka menjaga kontinuitas pasokan benih bermutu, serta (d) mengembangkan
diversifikasi produk bawang merah dalam upaya peningkatan nilai tambah. Substansi pengembangan agribisnis
bawang merah diarahkan pada (a) pengembangan ketersediaan benih unggul, (b) pengembangan sentra produksi
dan perluasan areal tanam, serta (c) pengembangan produk olahan.
Untuk memudahkan, secara garis besar teknologi pascapanen digolongkan
berdasarkan tahapannya yaitu, tahap awal atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan tahap
pengolahan lanjut. Perlakuan pascapanen tahap awal meliputi, pembersihan, pengeringan, sortasi dan pengeringan
berdasarkan mutu, pengemasan, transport dan penyimpanan, pemotongan/pengirisan, pengupasan, dan lainnya.
Dalam pohon industri bawang merah memberikan gambaran bahwa produk olahan yang dapat dihasil dari bawang
merah cukup bervariasi. Produk olahan bawang merah dalam bentuk kupasan utuh dan irisan bawang merah segar
mampu menaikkan nilai tambah sekitar 150- 250%. Harga satu kilogram bawang segar di tingkat petani berkisar
antara Rp. 8.000-Rp. 10.000 per kg tergantung jenis verietasnya, sedangkan harga produk olahan segar minimal
dengan rendeman 80% mencapai Rp. 25.000-Rp. 40.000. Produk olahan bawang merah irisan kering, bawang
goreng, pickles, bubuk bawang dan tepung memiliki rendeman bervariasi antara 10-80%, dengan nilai tambah
berkisar antara 250-300%. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa prospek pengembangan produk olahan bawang
merah masih sangat terbuka.
Pengolahan tersebut bertujuan untuk mengawetkan dan mempertahankan mutu bawang. Pemanfaatan bawang
merah melalui diversifikasi produk olahan seperti tersebut diatas sudah tersedia di pasaran. Salah satu alternatif
produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan adalah tepung bawang, krupuk bawang,
oleoresin, pasta bawang, minyak bawang, dan bawang giling.
Mengingat bahwa intensitas penggunaan bawang merah yang cukup besar maka salah satu solusi alternatif
penanganan pasca panen adalah pembuatan pasta bawang merah, meningkatkan nilai tambah bawang merah
dengan upaya diversifikasi olahan, dan memanfaatkan peluang usaha bumbu bawang berbentuk pasta. Pasta
bawang merah merupakan suatu kreasi dan inovasi baru dari olahan bawang merah yang mempunyai komposisi gizi
yang cukup lengkap dibandingkan produk olahan bawang lainnya. Pasta bawang merah mengandung lemak, protein,
karbohidrat, dan vitamin C. Tingkat keawetan dan kepraktisan serta harga yang terjangkau menjadikan produk ini
sangat kompetitif dengan produk olahan bawang merah lainnya. Pangsa pasar pasta bawang merah ini pun cukup
luas, diantaranya adalah para ibu rumah tangga, para juru masak, dan para pedagang masakan termasuk rumah
makan dan hotel. Pendirian industri pasta bawang merah memberikan nilai kelayakan berupa IRR sebesar 73 % atau
58% lebih besar dari bunga bank yang hanya 15%. Kenaikan produksi sebesar 100 gram mengakibatkan kenaikan
biaya produksi sebasar Rp 144,50 dengan asumsi kenaikan harga bahan baku sebesar Rp. 1000,-.
Olahan kerupuk bawang adalah sejenis kerupuk yang dibuat dengan cara mencampur tepung-tepungan yang
ditambah bawang yang dihaluskan dengan bumbu atau lumatan kemudian dikukus, lalu disayat-sayat tipis atau
dibentuk dengan alat kemudian dijemur agar mudah digoreng.
Tepung bawang adalah sejenis olahan bawang yang dimulai dari pengirisan, perendaman larutan metabisulfit, penirisan, pengeringan dan memblenderan. Umbi yang digunakan haruslah umbiyang bemutu, bawang merah harus dipanen pada tingkat ketuaan yang optimum. Padapembuatan tepung bawang merah dari varietas Sumenepmcnunjukkan bahwanilai VRS (zat volatile), rendemen tepung, nilai kelarutan dan wama tepung bawangmerah terbaik diperoleh pada perlakuan varietas Sumenep dengan tebal pengirisan 1-3rnm dengan suhu pemanasan 60°C, sedangkan aroma tepung bawang merah yang disukaipanelis pada perlakuan varietas Bima dengan tebal pengirisan 1-3 rnm dan suhupengeringan70°C (Hartuti dan Asgar, 1994). Untuk membuat tepung bawang dilakukan proses pendahuluan yang diawali dengan perendaman dalam senyawa sulfit dapat meningkatkan daya perlindunganterhadap reaksi pencoklatan yang sering terjadi pada bahan yang dikeringkan. Pengeringan bawang dilakukan dengan menggunakan dengan oven suhu 60°C selarna 24
jam. Setelah kering bawang merah telah kering digiling dengan menggunakan grinder dan dilakukan penyaringan denganukuran 60 mesh. Pengemasan hasil pengayakan dikemas dalam botol yang tertutup rapat, lalu disimpan padasuhu kamar.
Bawang merah goreng adalah pengoiahan bawang rnerah dapat dilakukan dengan mengolah umbi segar
melaluipenggorengan.Untuk meningkatkan kerenyahan pada bawang merah goreng diberi Natriumklorida. Pada
pembuatan bawang goreng dari beberapa varietas, menunjukkan bahwaperlakuan perendaman dalarn iarutan 5%
NaCl selama I jam mengurangi kadar air bawang sehingga akan memberikan kerenyahan pada saat
penggorengan. Jenis bawang yang yang baik digunakan untuk membuat bawang merah goreng adalah varietas
sumenep. Setelah itu lama penggorengan 10 menit kemudian dilakukan penirisan setelah itu dikemas.
Irisan bawang merah kering adalah salah satu pengawetan bawang merah yang perlakuannya hampir sama dengan
pembuatan tepung bawang perbedaannya adalah tanpa dilakukan pemblenderan. Seperti halnya pada pembuatan
tepung bawang merah, psosedur pengolahandimulai dengan pemilihan bahan, pengupasan, pengirisan,
perendanman dan pengeringan. Irisan-irisan bawang yang dikeringkan selanjutnya dipisahkan dalam berbagai
bentuk dan ukuran, kemudian pengemasan dan penyimpanan. Proses pembuatan irisan bawang merahkering
dengan menggunakan Natrium bisulfit dan Natrium khlorida, akan menghasilkan irisan dengan warna cerah.
Alternatif perlakuan pasca panen bawang rnerah yang lain adalah pembuatanacar bawang merah. Pada pembuatan
acar ini pada prinsipnya adalah penggunaan cukadan garam sebagai bahan pengawet. Bau acar sangat khas akibat
pengaruh cuka yangditambahkan. Acar bawang merah sering digunakan sebagai pelengkap masakan.
Proses pembuatan olahan bawang merah dibuat oleoresin adalah dimulai dari pemilihan, pengupasan bawang
merah dan pencucian bubur bawang merah penggilingan & blender pelarutan & pengadukan selama 90 menit
pemisahan padatan filtrat penguapan pelarut dengan rotary evaporator padatan kulit media larutan panas : air, cuka,
gula & garam pelarutShortening nabati.
Penanganan pasca panen bawang merah yang baik, khususnya dalarn hal pengolahan dapat memperpanjang masa
simpan dan mernpertahankan mutu bawangmerah, menjamin kontinuitas stok bawang merah sepanjang masa serta
meningkatkannilai ekonominya. Untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas hal-hal yangperlu mendapat
perhatian adalah umur panen, pemilihan bahan, pengirisan, kadar airbahan, penggunaan bahan pengawet dan
bentuk pengemasan. Beberapa olahan bawang merah tersebut dapat menjadi alternatif meningkatkan nilai tambah
bawang merah yang hanya dijual dalam bentuk segar, beberapa negara sudah dapat menerima olahan tersebut
untuk tujuan ekspor seperti Singapore dan negara tetangga lainnya.
ANALISA USAHA DAN NILAI TAMBAH BAWANG GORENGStudi Kasus Usaha Bawang Goreng Milik Bapak Sugeng Raharjo di Desa Sumber Rejo Kota BatuUndergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-11-20 04:58:00Oleh : SURYANI ( 97720017), Dept. of AgribusinessDibuat : 2002-06-27, dengan 1 file
Keyword : analisa, usaha, nilai, tambah, bawang, goreng, studi, kasus, suryani
Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis dengan perannya dalam perekonomian nasional memberikan beberapa hal yang menunjukan keunggulan yang patut dipertimbangkan dalam pembangunan nasional. Keunggulan tersebut antara lain melihat tingginya nilai tambah agroindustri.
Dengan melihat sifat produk pertanian yang tidak tahan lama maka peran agroindustri sangat diperlukan, misalnya dengan cara pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama dan siap dikonsumsi. Bawang merah termasuk salah satu dari produk pertanian yang perlu langsung di konsumsi atau memerlukan pengolahan terlebih dahulu, sehingga agar penggunaan bawang merah bisa lebih praktis di oerlukan penanganan lebih lanjut.
Harga bawang merah selalu berfluktuasi. Pada panen besar produksi melimpah dan harga bawang merah menjadi rendah, sedangkan pada waktu tertentu produksi rendah sehingga harga bawang merah menjadi tinggi. Untuk mengendalikan harga yang berfluktuasi, perlu dilakukan usaha pengawetan yang mendatangkan keuntungan.
Dari keadaan tersebut di atas maka penelitian ini menitik beratkan permasalahan pada: bagaimana struktur biaya usaha bawang goreng, berapa pendapatan dari usaha bawang goreng, berapa tingkat efisiensi produksi bawang goreng, berapa besar nilai Break Event point dan Break Event Price usaha bawang goreng, dan berapa nilai tambah dari usaha bawang goreng. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui struktur biaya usaha bawang goreng, untuk mengetahui pendapatan dari usaha bawang goreng, untuk mengetahui tingkat efisiensi produksi bawang goreng, dan untuk mengetahui nilai impas atau nilai Break Event Point dan Nilai Break Event Price dari usaha goreng, serta untuk mengetahui nilai tambah dari usaha bawang goreng.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: Dapat memberikan informasi tentang struktur biaya, pendapatan, dan nilai tambah dari usaha bawang goreng serta sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
Daerah penelitian ditentukan dengan sengaja daerah yang dipilih adalah usaha bawang goreng milik Bapak Sugeng Raharjo dengan mempertimbangkan jumlah kapasitas produksinya.
Data yang digunakan adalah data primer, data primer ini diperoleh dari pemilik usaha bawang goreng dengan cara pengamatan dan wawancara langsung, pengamatan di sini dilakukan dalam jenjang waktu tertentu dalam penelitian ini selama 26 hari yang diamati setiap hari. Metode analisa data mengunakan metode analisa kelayakan usaha yang terdiri dari: metode analisa pendapatan, analisa R/C Ratio, analisa BEPq dan analisa BEPr, serta analisa nilai tambah.
Hasil penelitian dilapangan adalah:
1. Usaha bawang goreng milik Pak Sugeng Raharjo setiap harinya mengolah bawang merah, rata-rata 52 Kg, dengan biaya bahan baku rata-rata per hari RP. 173.763,4615. Dengan total bahan baku selama penelitian 1352 Kg. Dan biaya total selama penelitian Rp. 7.054.788,852.
2. Dari total biaya bahan baku sejumlah 1352 Kg, usaha bawang goreng ini memperoleh hasil produksi sebanyak 4.052 ons dengan harga per ons rata-rata RP. 21.353,85. Total penerimaan yang dicapai usaha ini
selama penelitian sebesar Rp. 8.696.000 dengan total pendapatan Rp. 1.639.611,148. R/C ratio dari usaha ini adalah 1,233%, BEPQ 125,978 ons dan BEPr Rp1.739,346.
3. Dari Proses perhitungan nilai tambah, didapatkan imbalan tenaga kerja dari usaha ini sebesar 34,29% dan imbalan untuk pengusaha sebanyak 65,714%, Hasil ini menunjukan bahwa usaha ini termasuk usaha padat modal.
Deskripsi Alternatif :
Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis dengan perannya dalam perekonomian nasional memberikan beberapa hal yang menunjukan keunggulan yang patut dipertimbangkan dalam pembangunan nasional. Keunggulan tersebut antara lain melihat tingginya nilai tambah agroindustri.
Dengan melihat sifat produk pertanian yang tidak tahan lama maka peran agroindustri sangat diperlukan, misalnya dengan cara pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama dan siap dikonsumsi. Bawang merah termasuk salah satu dari produk pertanian yang perlu langsung di konsumsi atau memerlukan pengolahan terlebih dahulu, sehingga agar penggunaan bawang merah bisa lebih praktis di oerlukan penanganan lebih lanjut.
Harga bawang merah selalu berfluktuasi. Pada panen besar produksi melimpah dan harga bawang merah menjadi rendah, sedangkan pada waktu tertentu produksi rendah sehingga harga bawang merah menjadi tinggi. Untuk mengendalikan harga yang berfluktuasi, perlu dilakukan usaha pengawetan yang mendatangkan keuntungan.
Dari keadaan tersebut di atas maka penelitian ini menitik beratkan permasalahan pada: bagaimana struktur biaya usaha bawang goreng, berapa pendapatan dari usaha bawang goreng, berapa tingkat efisiensi produksi bawang goreng, berapa besar nilai Break Event point dan Break Event Price usaha bawang goreng, dan berapa nilai tambah dari usaha bawang goreng. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui struktur biaya usaha bawang goreng, untuk mengetahui pendapatan dari usaha bawang goreng, untuk mengetahui tingkat efisiensi produksi bawang goreng, dan untuk mengetahui nilai impas atau nilai Break Event Point dan Nilai Break Event Price dari usaha goreng, serta untuk mengetahui nilai tambah dari usaha bawang goreng.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: Dapat memberikan informasi tentang struktur biaya, pendapatan, dan nilai tambah dari usaha bawang goreng serta sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
Daerah penelitian ditentukan dengan sengaja daerah yang dipilih adalah usaha bawang goreng milik Bapak Sugeng Raharjo dengan mempertimbangkan jumlah kapasitas produksinya.
Data yang digunakan adalah data primer, data primer ini diperoleh dari pemilik usaha bawang goreng dengan cara pengamatan dan wawancara langsung, pengamatan di sini dilakukan dalam jenjang waktu tertentu dalam penelitian ini selama 26 hari yang diamati setiap hari. Metode analisa data mengunakan metode analisa kelayakan usaha yang terdiri dari: metode analisa pendapatan, analisa R/C Ratio, analisa BEPq dan analisa BEPr, serta analisa nilai tambah.
Hasil penelitian dilapangan adalah:
1. Usaha bawang goreng milik Pak Sugeng Raharjo setiap harinya mengolah bawang merah, rata-rata 52 Kg, dengan biaya bahan baku rata-rata per hari RP. 173.763,4615. Dengan total bahan baku selama penelitian 1352 Kg. Dan biaya total selama penelitian Rp. 7.054.788,852.
2. Dari total biaya bahan baku sejumlah 1352 Kg, usaha bawang goreng ini memperoleh hasil produksi sebanyak 4.052 ons dengan harga per ons rata-rata RP. 21.353,85. Total penerimaan yang dicapai usaha ini selama penelitian sebesar Rp. 8.696.000 dengan total pendapatan Rp. 1.639.611,148. R/C ratio dari usaha ini adalah 1,233%, BEPQ 125,978 ons dan BEPr Rp1.739,346.
3. Dari Proses pe
CAPCIPCUP CEPAEBULBUS DARI LIMBAH BUNGA BAWANG MERAH SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DARAH DALAM TUBUHPosted: July 9, 2012 in PKM
0
Masyarakat Indonesia yang pluralis dengan beraneka
ragam kebudayaan dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda pula menyebabkan pola atau gaya
hidup antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidaklah sama. Ada sebagian
masyarakat yang benar-benar memperhatikan kesehatan dengan menjaga pola makan yang benar.
Tetapi sebagian besar kurang memperhatikannya dikarenakan minimnya pengetahuan dan tuntutan
ekonomi mereka sehingga rendah dalam memperhatikan kesehatan. Tak jarang juga masyarakat
dengan kalangan ekonomi yang mencukupi masih juga kurang memperhatikan pola hidup sehat
sehingga mudah terserang penyakit. Penyakit yang banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat
yaitu diabetes atau kadar gula darah yang terlalu tinggi didalam tubuh.
Kadar gula darah dalam tubuh dapat dikontrol dengan baik manakala kita berpola hidup sehat.
Bagaimana tidak, sedangkan makanan dan minuman yang kita konsumsi tersebut banyak
mengandung gula. Misalnya, roti, cake, sayuran manis, sirup, kecap, permen dan masih banyak lagi
contoh makanan dan minuman yang mengandung gula. Komponen ini akan terakumulasi sedikit demi
sedikit di dalam tubuh, sedangkan penggunaannya sangat sedikit tergantung aktivitas dari masing-
masing individu tersebut. Sehingga komponen gula yang tidak diolah didalam tubuh akan menjadi
racun bagi kita yang menyebabkan penyakit gula darah tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut, maka
kami berupaya menciptakan suatu olahan limbah yang dapat dimanfaatkan dalam menurunkan kadar
gula darah dalam tubuh. Limbah ini yaitu bungan bawang merah. Bunga ini ketika musim panen tiba
biasanya dibiarkan mati begitu saja tanpa diolah menjadi produk yang berguna, sehingga sangat
disayangkan karena kandungan gizi yang begitu tinggi dalam bunga ini tetapi belum bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Limbah ini dapat diolah menjadi sirup dan kecap yang merupakan produk yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat. Oleh karena itu, dapat dijadikan sebagai suatu peluang usaha dalam pembuatan
capcipcup cepaebulbus sebagai penurun kadar gula darah dalam tubuh dengan harga yang sangat
terjangkau untuk semua lapisan masyarakat. Apalagi bunga bawang merah mengandung minyak atsiri
mampu meningkatkan hormon tubuh sebagai peningkat stamina dan nafsu makan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah dalam program ini yaitu :
1. Bagaimana cara mengolah limbah bunga bawang merah menjadi produk olahan capcipcup
cepaebulbus.
2. Bagaimana membuat teknologi tepat guna yang dapat mempertahankan kandungan bunga
bawang merah yang berfungsi menurunkan kadar gula darah selama proses pengolahan.
3. Bagaimana cara melihat peluang usaha yang ada untuk memasarkan produk capcipcup
cepaebulbus.
Tujuan Program
Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembuatan capcipcup cepaebulbus dari
limbah bunga bawang merah adalah :
1. Menemukan prosedur yang tepat dalam mengolah limbah menjadi produk yang berguna bagi
kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan teknologi yang sudah ada untuk memunculkan teknologi baru yang sesuai
dengan pembuatan capcipcup cepaebulbus.
3. Mengolah ketrampilan dalam menjual dan mengelola suatu usaha baru.
Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program pembuatan produk olahan dari limbah bunga
bawang merah adalah :
1. Terciptanya peluang usaha mandiri yang bergerak di sektor pangan.
2. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dalam menghasilkan penghasilan sendiri serta
mengurangi pengangguran.
Kegunaan Program
Kegunaan program yang dapat diambil dari pembuatan capcipcup cepaebulbus adalah :
1. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam menemukan ide-ide baru demi kesejahteraan
masyarakat.
2. Meningkatkan nilai ekonomis limbah bunga bawang merah menjadi produk yang lebih diminati
masyarakat.
3. Sebagai wahana dalam menciptakan suatu usaha baru.
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Karakteristik Tanaman Bawang Merah dan Prospek Pengembangan
Bawang merah merupakan herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi
lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota
bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang
Digunakan Umbi lapis.
NAMA DAERAH: Bawang abang mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang abang (Palembang); Bawang sirah,
Barambang sirah, Dasun merah (Minangkabau); Bawang suluh (Lampung); Bawang beureum (Sunda);
Brambang, Brambang abang (Jawa); Bhabang mera (Madura); Jasun bang, Jasun mirah (BaIi); Lasuna
mahamu, Ransuna mahendeng, Yantuna mopura, Dansuna rundang, Lasuna randang, Lansuna mea,
Lansuna Raindang (Sulawesi Utara); Bawangi (Gorontalo); Laisuna pilas, Laisuna mpilas (Roti); Kalpeo
meh (Timor); Bowang wulwul (Kai); Kosai miha; Bawa rohiha (Ternate); Bawa kahori (Tidore). NAMA
ASING: NAMA SIMPLISIA Cepae Bulbus; Umbi lapis Bawang Merah.
SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran, dan diuretik.
PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh
ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil
penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan
penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb
secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21 %, dan pemberian air
suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal
sebesar 3,00%.(www.bawang-merah-kandungan-kimia-dan-manfaat-untuk-obat.html)
Prospek Pengembangan dari limbah bunga bawang merah menjadi capcipcup cepaebulbus merupakan
alternatif produk olahan bahan masakan yang mengandung obat baik dikonsumsi oleh seluruh lapisan
masyarakat khususnya yang menderita diabetes. Karena produk ini dapat menurunkan kadar gula
darah dalam tubuh yang mengkonsumsinya secara teratur. Capcipcup cepaebulbus ini adalah kecap.
Kecap memang sudah banyak dipasarkan oleh berbagai produsen tetapi kecap ini berbeda dengan
kecap yang lain karena mempunyai nilai tambah dalam kegunaan.
1. Keunggulan Produk
1. Dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh individu yang mengkonsumsinya
secara teratur.
2. Dapat mengontrol kadar gula darah dalam darah bagi yang ingin berpola hidup sehat.
3. Mengandung minyak atsiri yang berfungsi dalam meningkatkan hormon tubuh sebagai
peningkat stamina dan nafsu makan.
4. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku
Capcipcup cepaebulbus merupakan bahan makanan berupa kecap herbal yang mempunyai kegunaan
dalam menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di
pasaran, yang cenderung menggunakan bahan pengisi tambahan berupa kimia sintetis. Produk
capcipcup cepaebulbus ini masih jarang ditemui bahkan belum ada di pasaran, karena hanya berkisar
pada pengkonsumsian pribadi. Perolehan bahan baku bunga bawang merah ini masih tergolong
mudah dan murah. Jadi, adanya ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin
keberlangsungan usaha pembuatan capcipcup cepaebulbus sebagai penurun kadar gula darah dalam
tubuh.
1. Analisis Pasar
Profil konsumen
Sebagai salah satu limbah yang jumlahnya melimpah dan bernilai gizi tinggi dengan segudang
manfaat, bunga bawang merah sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan oseng-
oseng. Pemanfaatan tersebut hanya sedikit sekali mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Karena
profil inilah kami berusaha memberi kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan produk
“Capcipcup Cepaebulbus” dalam bentuk kecap agar lebih mudah dikonsumsi oleh masyarakat serta
mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
Peluang, pesaing dan segmen pasar
Kebutuhan akan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi serta berasal dari alam masih sangat
dinantikan oleh masyarakat. Apalagi produk multifungsi tanpa efek samping seperti halnya jika
menggunakan bahan obat non alami. Kondisi ini tentunya membuka peluang bagi produk capcipcup
cepaebulbus untuk ikut andil dalam dunia usaha.
Pesaing dari usaha capcipcup cepaebulbus ini adalah produk-produk sejenis yang telah terlebih dahulu
dipasarkan di masyarakat. Namun, dari inovatif pengolahannya serta kegunaan lain yang dimiliki
produk ini maka produk ini diharapkan dapat menembus dunia pemasaran.
Seperti halnya dengan produk sejenis lainnya, capcipcup cepaebulbus ini pun diharapkan dapat
diperjualbelikan sebagai bahan makanan yang bernilai lebih di setiap pasar dengan seluruh lapisan
masyarakat dapat menerima produk ini dengan baik pula.
1. Media Promosi yang Digunakan
Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
mengenalkan produk ini di masyarakat. Misalnya, media pamflet, angket, brosur dan beriklan di koran
serta radio. Selain itu dapat juga dari perbincangan dengan orang lain, yang biasanya jika dari satu
mulut ke mulut lain lebih efektif penyebarannya.
1. Strategi Pemasaran yang Diterapkan
Sebelum mengembangkan strategi pemasaran yang akan kami terapkan, terlebih dahulu perlu
mengembangkan sebuah strategi diferensiasi dan penentuan posisi. Strategi diferensiasi yang akan
digunakan adalah menawarkan produk terbaik pada harga menengah dengan pelayanan memuaskan
yang dipromosikan dengan baik dan diarahkan untuk semua kalangan masyarakat. Posisi dari produk
kami adalah sebagai inovator (pendahulu) sehingga kami harus gencar melakukan promosi.
Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha pembuatan capcipcup cepaebulbus ini
menggunakan analisis pemasaran yaitu :
a Kebijakan Produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini berupa kecap multifungsi.
b Kebijakan Harga
Harga yang diberikan kepada pelanggan yaitu Rp. 15.500,00 perbotol.
c Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan maka perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi ini diantaranya
yaitu pamflet, spanduk, radio dan media promosi lainnya. Sistem penjualan yang digunakan yaitu
penjualan secara tunai, kredit dan sistem penitipan produk ke toko-toko penduduk.
1. Kebijakan Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara langsung di tempat usaha maupun
secara tidak langsung yaitu dengan menawarkan kerjasama ke masyarakat
1. Rencana Produksi Selama Satu Tahun
Target atau rencana produksi capcipcup cepaebulbus selama satu tahun adalah sebagai berikut :
1 bulan = 150 botol
1 tahun = 150 x 12 = 1800 botol
Harga perbotol adalah Rp. 15.500,00
1. Analisis Keuangan
1. Analisis awal yang diperlukan
No Investasi Satuan Jumlah
1 Sewa Tempat 1. 500.000,00
2 Sertifikasi Rp.1.000.000,00
3 Timbangan 1 buah x @ Rp. 500.000,00 1. 500.000,00
4 Baskom 4 buah x @ Rp. 20.000,00 1. 80.000,00
5 Pisau 4 buah x @ Rp. 25.000,00 1. 100.000,00
6 Panci 1 buah x @ Rp. 250.000,00 1. 250.000,00
7 Dandang 1 buah x @ Rp. 375.000,00 1. 375.000,00
8 Penggorengan 1 set x @ Rp. 415.000,00 1. 415.000,00
9 Toples Kaca 10 buah x @ Rp. 50.000,00 1. 500.000,00
10 Saringan 4 buah x @ Rp. 15.000,00 1. 60.000,00
11 Sendok 1 lusin x @ Rp. 22.500,00 1. 22.500,00
12 Oven 1 buah x @ Rp. 545.000,00 1. 545.000,00
13 Talenan 4 buah x @ Rp. 22.500,00 1. 90.000,00
14 Nampan 10 buah x @ Rp. 7.500,00 1. 75.000,00
15 Kompor Gas 1 set x @ Rp. 520.000,00 1. 520.000,00
Total Rp 5.032.500,00
1. Penyusutan Aktiva per bulan
No Nama Aktiva Umur Ekonomis (th) Penyusutan
1 Timbangan 5 1. 8.333,33
2 Baskom 31. 2.222,22
3 Pisau 21. 4.166,67
4 Panci 41. 5.208,33
5 Dandang 41. 7.812,50
6 Penggorengan 41. 8.645,83
7 Toples Kaca 31. 13.888,89
8 Saringan 41. 1.250,00
9 Sendok 41. 468,75
10 Oven 5 1. Rp. 9.083,33
11 Talenan 31. 2.500,00
12 Nampan 21. 3.125,00
13 Kompor Gas 51. 8.666,67
Total Penyusutan1. 75.371,52
1. Biaya Operasional per bulan
No Kebutuhan Satuan Jumlah
1 Kedelai 10 kg x @ Rp. 8.000,00 1. 80.000,00
2 Ragi Tempe 1 kg x @ Rp. 20.000,00 1. 20.000,00
3 Garam 1 pak x @ Rp. 7.500,00 1. 7.500,00
4 Gula Jawa 30 kg x @ Rp. 8.000,00 1. 240.000,00
5 Air Kelapa 25 L x @ Rp. 2.000,00 1. 50.000,00
6 Air 50 L x @ Rp. 3.000,00 1. 150.000,00
7 Bumbu-bumbu 1. 200.000,00
8 Botol Kemasan 150 buah x @ Rp. 1.000,00 1. 150.000,00
9 Daun Pisang 10 jinah x @ Rp. 2.500,00 1. 25.000,00
10 Kedelai 10 kg x @ Rp. 8.000,00 1. 80.000,00
11 Ragi Tempe 1 kg x @ Rp. 20.000,00 1. 20.000,00
12 Bahan bakar gas 3 buah x @ Rp. 15.000,00 1. 45.000,00
13 Beban listrik 1. 75.000,00
14 Peny. Aktiva 1. 75.371,52
15 Transportasi 1. 100.000,00
16 Beban promosi 1. 150.000,00
17 Beban telepon 1. 35.000,00
18 Beban gaji kary. 1. 150.000,00
Total Biaya Rp.1.652.871,52
Total Investasi Awal : Rp. 6.685.371,52
1. Penentuan Harga Pokok Penjualan
Profit margin yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar 40% dari hasil penjualan. Perusahaan dapat
menjual sebanyak 100% dari total produksinya, maka :
Harga pokok penjualan :
HPP = Biaya Operasional : Jumlah Produksi
= Rp.1.652.871,52 : 150
= Rp. 11.019,14
Harga setelah profit = Rp. 11.019,14 + (0,4 x Rp. 11.019,14)
= Rp. 15.426,796 ≈ Rp. 15.500,00
1. Laporan Laba Rugi 1 bulan
Penjualan 150 x @Rp. 15.500,00 : Rp. 2.325.000,00
HPP : Rp. 1.652.871,00 -
Laba Bersih Rp. 672.212,00
1. Analisis Kelayakan
Produksi 1 bulan = 150 botol
Produksi 1 tahun 12 x 150 = 1800 botol
Harga per botol yang ditawarkan : Rp. 15.500,00
Hasil penjualan 1 tahun = 1800 x Rp. 15.500,00
= Rp. 27.900.000,00
Total Biaya operasional 1 tahun = 12 x Rp.1.652.871,52
= Rp. 19.834.458,24
Keuntungan tiap tahun = Rp. 27.900.000,00 – Rp. 19.834.458,24
= Rp. 8.065.541,76
BEP (Break Even Point)
BEP Volume produksi = Total Biaya : harga
= Rp. 19.834.458,24 : Rp. 15.500,00
= 1279,642 ≈ 1280
Jadi pada tingkat volume produksi 1280 botol, usaha ini berada pada titik impas. BEP ini terjadi setelah
berproduksi selama 8 bulan 16 hari.
BEP harga produksi = total biaya : jumlah produksi
= Rp. 19.834.458,24 : 1800
= Rp. 11.019,14
Jadi pada tingkat harga Rp. 11.019,14 usaha ini berada pada titik impas.
B/C Ratio
B/C Ratio = hasil penjualan : total biaya
= Rp. 27.900.000,00 : Rp. 19.834.458,24
= 1,41
Karena B/C ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap satuan biaya yang
dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 1,41 kali lipat.
ROI (Return On Investment)
ROI = keuntungan : total biaya
= Rp. 8.065.541,76 : Rp. 19.834.458,24
= 0,41 = 41 %
Usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp. 100,00 diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 41,00.
Perhitungan Pengembalian Modal
Pengembalian modal =
=
= 121,77 %
Artinya modal ini akan terlunasi sebesar 121,77% per tahun. Berdasarkan perhitungan analisis
kelayakan di atas maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan. Jadi gambaran usaha ini benar
menghasilkan profit.
III. METODE PENDEKATAN
Pelaksanaan program usaha capcipcup cepaebulbus sebagai penurunkadar gula darah dalam tubuh ini
terdiri dari 3 tahapan yaitu :
1 Perancangan Pembuatan Produk
Sebelum membuat produk, langkah awal yang kita lakukan adalah merencanakan hal-hal yang harus
ada dalam proses produksinya. Hal-hal tersebut antara lain :
a. Persiapan pelaksanaan
b. Izin tempat pelaksanaan program
c. Pembelian bahan baku dan perlengkapan
Tujuan dari perencanaan tersebut adalah agar produk yang kita buat dan nantinya kita tawarkan pada
konsumen merupakan produk yang baik, berkualitas, bermutu tinggi dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
2 Pembuatan Produk
Pembuatan produk melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Menimbang kedelai sesuai basis, cuci bersih kemudian rebus selama 30 menit. Hilangkan kulit
arinya dan kukus selama 45 menit kemudian ditiriskan diatas tampah tunggu hingga dingin.
2. Taburkan satu sendok ragi tempe secara merata, kemudia bungkus dengan daun pisang.
Peram selama 2-3 hari.
3. Tempe yang dihasilkan diiris tipis lalu dioven hingga kering. Sambil menunggu, buatlah larutan
garam 20%. Masukkan larutan garam dan tempe yang sudah dikerungkan ke dalam toples dan
digojok lalu diperam selama 1 bulan dengan setiap hari selalu digojog. Pisahkan filtrat dari
ampasnya.
4. Bunga bawang merah dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil kemudian diblender hinga halus
dan diperas untuk diambil sarinya.
5. Bumbu-bumbu dihaluskan dan disangrai, gula jawa dilarutkan dalam air kelapa. Campurkan
bumbu, gula jawa yang sudah dilarutkan sisa air kelapa dan filtrat tempe dan bunga bawang ke
dalam wajan. Aduk hingga tidak menimbulkan buih.
6. Saring kecap dari ampas dan masukkan ke dalam botol yang telah steril.
3 Promosi dan Pemasaran
Promosi dapat dilakukan sebelum produk dibuat, akan tetapi agar lebih mudah menarik minat
konsumen maka perlu dibuat sampel produk. Setelah produk selesai dibuat dan dikemas, maka siap
untuk dipasarkan ke konsumen. Pemasaran dapat disebarkan pada toko-toko penduduk, pasar
tradisional, koperasi dan dapat langsung memesan ke tempat usaha
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
Tempat Produksi : Rumah Bapak Suyanto
Jalan Karanganyar RT 09 RW XII Semarang
Waktu : Januari – Mei 2011
Jadwal Faktual Pelaksanaan
NO TANGGAL KEGIATAN
1 10-02-2011 Survey harga peralatan yang dibutuhkan di pasaran
2 11-02-2011 Pembelian peralatan yang dibutuhkan
3 12-02-2011 Pembuatan ragi tempe
4 14-02-2011 Survey petani bawang merah terdekat di sekitar Semarang
5 15-02-2011 - Pembelian bahan untuk membuat tempe- Pembuatan tempe
6 15s/d18-02-2011 Pemeraman tempe
7 18-02-2011 Pemotongan tempe, pengovenan dan pemeraman dalam air garam selama 3-4 minggu
8 21-02-2011 Survey kemasan di pasaran
9 22-02-2011 Pembelian kemasan
10 23s/d27-02-2011 Mendesain pamflet, leaflet, brosur dan label kemasan
11 28-02-2011 Pembuatan sistem pembukuan
12 01s/d05-03-2011 Pencetakan pamflet, leaflet dan brosur
13 07s/d10-03-2011 Pencetakan label kemasan
14 11-03-2011 Pembelian bahan-bahan pembuatan kecap untuk bulan Maret
15 12-03-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
16 13-03-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin
17 14-03-2011 - Pencatatan penjualan- Pembuatan tempe
18 15s/d17-03-2011 Pemeraman tempe
19 18-03-2011 Pemotongan tempe, pengovenan dan pemeraman dalam air garam selama 3-4 minggu
20 19-03-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
21 20-03-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin
22 21s/d23-03-2011 - Penyebaran pamflet, leaflet dan brosur- Pencatatan penjualan
23 26-03-2011 - Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.-
Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
24 27-03-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin
25 28-03-2011 Pencatatan penjualan dan penghitungan laba rugi
26 29s/d31-03-2011 Mendesain pamflet, leaflet, brosur yang baru
27 2-04-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
28 3-04-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin, Penyebaran pamflet, leaflet dan brosurPencatatan penjualan
29 9-04-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
30 10-04-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin, Penyebaran pamflet, leaflet dan brosurPencatatan penjualan
31 14-04-2011 Pengurusan ke Dinkes
32 16-04-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
33 17-04-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin, Penyebaran pamflet, leaflet dan brosurPencatatan penjualan
34 20-04-2011 Pengurusan cek kandungan kecap ke Lab. Kimia
35 23-04-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
36 24-04-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin, Penyebaran pamflet, leaflet dan brosurPencatatan penjualan
37 27-04-2011 Pengurusan cek kandungan kecap ke Lab. AKIN
38 28-04-2011 Pembuatan tempe
39 29s/d1-05-2011 Pemeraman tempe
40 2-05-2011 Pemotongan tempe, pengovenan dan pemeraman dalam air garam selama 3-4 minggu
41 7-05-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
42 8-05-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin, Penyebaran pamflet, leaflet dan brosurPencatatan penjualan
43 14-05-2011
- Pemanenan peraman tempe dalam air garam- Pensterilan kemasan dan peralatan.- Pembuatan kecap
- Pengemasan dan penempelan label
44 15-05-2011 Distribusi dan promosi kecap yang telah diproduksi kemarin, Penyebaran pamflet, leaflet dan brosurPencatatan penjualan
45 17s/d26-05-2011 Persiapan MONEV
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan program ini antara lain pengelas plastik, timbangan,
wajan, susruk, kompor gas, tabung gas, baskom, ember, pengaduk besar, nampah, talenan, pisau,
sendok, toples, gelas ukur plastik dan cobek serta dalam hal promosi digunakan pamflet, leaflet,
brosur.
Rancangan dan Realisasi Biaya
NO NAMA BARANG RANCANGAN REALISASI
1 Keskretariatan 1. 370.000,002. 370.000,00
2 Pembuatan Produk 1. 4.455.000,002. 4.564.500,00
3 Transportasi 1. 1.435.000,002. 675.500,00
4 Dokumentasi 1. 740.000,002. 240.000,00
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan dari pelaksanaan program kreatifitas kewirausahaan ini maka hasil yang didapatkan yaitu
sesuai dengan target luaran yang telah ditetapkan pada awal program pada laporan kemajuan yakni
Ketercapaian target luaran dapat dilihat dari logbook yang dibuat dan poin-poin dalam target luaran
yang telah ditetapkan apakah sudah dicapai atau belum. Dilihat dari logbook untuk PKMK ini maka
ketercapaian program adalah sebagai berikut :
1. Dalam hal terciptanya peluang usaha mandiri, sudah jelas tercapai karena bisnis yang
dijalankan merupakan bisnis dengan inovasi baru yang memberikan peluang cukup besar di
kalangan masyarakat. Dimana kelebihan dari produk ini yaitu bermanfaat bagi kesehatan tubuh
manusia dalam mengontrol kadar gula darah dalam tubuh yang berupa kecap. Sehingga target
luaran untuk poin pertama telah tercapai.
2. Poin kedua yaitu mengenai meningkatkan kesejahteraan mahasiswa, sudah jelas tercapai
karena bisnis kecap ini memberikan profit yang cukup menjanjikan untuk keberlangsungan produk
tersebut. Ketercapaian dalam omset penjualan, sudah melebihi target yang ditentukan yaitu 150
botol per bulan. Jika dilihat dari logbook maka omset penjualan kecap capcipcup cepaebulbus
bertambah dari minggu ke minggu. Sehingga dapat dikatakan target tersebut telah tercapai dengan
baik. Sedangkan dalam hal mengurangi pengangguran disini kami merekrut untuk membantu dalam
pendistribusian dari kecap tersebut. Sehingga secara tidak langsung mereka juga memperoleh profit
dari penjualan kecap tersebut.
Dari perkembangan usaha Kecap Capcipcup Cepaebulbus tersebut maka keberlangsungan usaha ini
dapat terjamin dan memberikan profit yang menguntungkan. Program ini membutuhkan waktu 4
bulan dalam pelaksanaannya sesuai dengan proposal yang ada, Akan tetapi usaha ini akan terus
berlanjut dengan pemantauan dan pendampingan dari tim PKMK Universitas Negeri Semarang.
Analisis Keuangan
Analisis yang diperlukan
No Investasi Satuan Jumlah
1 Sewa Tempat 1. 500.000,00
2 Timbangan 1 buah x @ Rp. 100.000,00 1. 100.000,00
3 Baskom 4 buah x @ Rp. 20.000,00 1. Rp. 80.000,00
4 Pisau 4 buah x @ Rp. 25.000,00 1. 100.000,00
5 Panci 1 buah x @ Rp. 250.000,00 1. 250.000,00
6 Dandang 1 buah x @ Rp. 375.000,00 1. 375.000,00
7 Penggorengan 1 set x @ Rp. 415.000,00 1. 415.000,00
8 Toples Kaca 10 buah x @ Rp. 50.000,00 1. 500.000,00
9 Saringan 4 buah x @ Rp. 15.000,00 1. 60.000,00
10 Sendok 1 lusin x @ Rp. 22.500,00 1. 22.500,00
11 Oven 1 buah x @ Rp. 345.000,00 1. 345.000,00
12 Talenan 4 buah x @ Rp. 22.500,00 1. 90.000,00
13 Nampan 10 buah x @ Rp. 7.500,00 1. 75.000,00
14 Kompor Gas 1 set x @ Rp. 320.000,00 1. 320.000,00
Total Rp 3.232.500,00
Penyusutan Aktiva per bulan
No Nama Aktiva Umur Ekonomis (th) Penyusutan
1 Timbangan 51. 1.666,67
2 Baskom 31. 2.222,22
3 Pisau 21. 4.166,67
4 Panci 41. 5.208,33
5 Dandang 41. 7.812,50
6 Penggorengan 41. 8.645,83
7 Toples Kaca 31. 13.888,89
8 Saringan 41. 1.250,00
9 Sendok 41. 468,75
10 Oven 51. 5.750,00
11 Talenan 31. 2.500,00
12 Nampan 21. 3.125,00
13 Kompor Gas 51. 5.333,33
Total Penyusutan1. 62.038,19
Biaya Operasional per bulan
No Kebutuhan Satuan Jumlah
1 Kedelai 4 kg x @ Rp. 8.000,00 1. 32.000,00
2 Ragi Tempe 1 kg x @ Rp. 20.000,00 1. 20.000,00
3 Garam 1 pak x @ Rp. 7.500,00 1. 7.500,00
4 Gula Jawa 20 kg x @ Rp. 8.000,00 1. 160.000,00
5 Air Kelapa 25 L x @ Rp. 2.000,00 1. 50.000,00
6 Air 50 L x @ Rp. 3.000,00 1. 150.000,00
7 Bumbu-bumbu 1. 200.000,00
8 Botol Kemasan 150 buah x @ Rp. 1.000,00 1. 150.000,00
9 Daun Pisang 10 jinah x @ Rp. 2.500,00 1. 25.000,00
10 Kedelai 10 kg x @ Rp. 8.000,00 1. 80.000,00
11 Ragi Tempe 1 kg x @ Rp. 20.000,00 1. 20.000,00
12 Bahan bakar gas 3 buah x @ Rp. 15.000,00 1. 45.000,00
13 Beban listrik 1. 75.000,00
14 Peny. Aktiva 1. 62.038,19
15 Transportasi 1. 100.000,00
16 Beban promosi 1. 150.000,00
17 Beban telepon 1. 35.000,00
18 Beban gaji kary. 1. 150.000,00
Total Biaya Rp.1.511.538,19
Total Investasi Awal : Rp. 4.744.038,19
Penentuan Harga Pokok Penjualan
Profit margin yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar 40% dari hasil penjualan. Perusahaan dapat
menjual sebanyak 100% dari total produksinya, maka :
Harga pokok penjualan :
HPP = Biaya Operasional : Jumlah Produksi
= Rp.1.511.538,19 : 300
= Rp. 5.038,46
Harga setelah profit = Rp. 5.038,46 + (0,4 x Rp. 5.038,46)
= Rp. 7.053,84 ≈ Rp. 8.000,00
Laporan Laba Rugi untuk bulan Maret
Penjualan 300 x @Rp. 8.000,00 : Rp. 2.400.000,00
HPP : Rp. 1.511.538,19 -
Laba Bersih Rp. 888.461,81
Laporan Laba Rugi untuk bulan April
Penjualan 400 x @Rp. 8.000,00 : Rp. 3.200.000,00
HPP : Rp. 2.015.384,25 -
Laba Bersih Rp. 1.184.615,75
Analisis Kelayakan
Produksi 1 tahun = 10.200 botol
Harga per botol yang ditawarkan : Rp. 8.000,00
Hasil penjualan 1 tahun = 10.200 x Rp. 8.000,00
= Rp. 81.600.000,00
Total Biaya operasional 1 tahun = (Rp.1.511.538,19 : 300) x 10.200
= Rp. 51.392.298,46
Keuntungan tiap tahun = Rp. 81.600.000,00 – Rp. 51.392.298,46
= Rp. 30.207.701,54
BEP (Break Even Point)
BEP Volume produksi = Total Biaya : harga
= Rp. 51.392.298,46 : Rp. 8.000,00
= 6.424,037 ≈ 6.424
Jadi pada tingkat volume produksi 6.424 botol, usaha ini berada pada titik impas. BEP ini terjadi
setelah berproduksi selama 7 bulan 21 hari.
BEP harga produksi = total biaya : jumlah produksi
= Rp. 51.392.298,46 : 10.200
= Rp. 5.038,46
Jadi pada tingkat harga Rp. 5.038,46 usaha ini berada pada titik impas.
B/C Ratio
B/C Ratio = hasil penjualan : total biaya
= Rp. 81.600.000,00 : Rp. 51.392.298,46
= 1,59
Karena B/C ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap satuan biaya yang
dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 1,59 kali lipat.
ROI (Return On Investment)
ROI = keuntungan : total biaya
= Rp. 30.207.701,54 : Rp. 51.392.298,46
= 0,588 = 58,8 %
Usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp. 100,00 diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 58,80.
Perhitungan Pengembalian Modal
Pengembalian modal =
=
= 638,06 %
Artinya modal ini akan terlunasi sebesar 638,06 % per tahun. Berdasarkan perhitungan analisis
kelayakan di atas maka investasi tersebut layak untuk dilanjutkan. Jadi usaha ini benar menghasilkan
profit.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diberikan mengenai program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. 1. Dalam pelaksanaan program kreatifitas yang direncanakan haruslah sesuai dengan
kemampuan dan dibutuhkan suatu kerjasama yang baik.
2. 2. Dalam menjalankan suatu usaha yang baik haruslah mempunyai dasar yang kuat
mengenai pengelolaan uang dan pemasaran.
3. 3. Melakukan pembimbingan yang teratur dan intesif sangatlah mendukung demi kemajuan
program yang telah direncanakan.
Saran yang dapat diberikan dalam pelaksanaan program kewirausahaan antara lain :
1. Melakukan survey mengenai apasaja dalam hal-hal yang dibutuhkan demi kemajuan uaha
sangatlah penting.
2. Melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan dengan berpacu pada kualitas produk
yang dihasilkan adalah sangat penting demi terwujudnya keberlangsungan usaha.