Download - Sejarah Sultan Hasanudin Makasar
PERLAWANAN SULTAN HASANUDIN DI SULAWESI
SELATANDiajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah « sejarah kolonialisme barat »
Disusun oleh : PUJI SUSANTINIRM : 4322311030026
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANSTKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
Siapakah Sultan Hasanudin ?1. Sultan Hasanuddin lahir di Makassar, Sulawesi
Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe.
Siapakah Sultan Hasanudin ?2. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat
tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa.
BAGAIMANA LATAR BELAKANG TERJADINYA PERLAWANAN SULTAN HASANUDDIN ? :
• Belanda Menganggap Makasar sebagai Pelabuhan Gelap.
• Belanda mengadakan blokade ekonomi terhadap Makasar.
• Sultan Hasanuddin menolak monopoli perdagangan Belanda di Makasar.
BAGAIMANA Konfrontasi Hasanuddin – Belanda ?
• Pada tahun 1633, Belanda mengepung pelabuhan Makasar dengan jalan blokade dan sabotase, tetapi sia-sia. Sebab kekuatan pasukan Sultan Hasanuddin mampu mendobrak blokade itu dan mematahkan semua sabotase yang dilakukan Belanda. Kegagalan ini mendorong pihak Belanda mengadakan damai dengan Sultan.
• Pada tahnn 1654 sekali lagi Belanda-Kristen mengerahkan armadanya yang besar untuk menyerang Makasar. Pertempuran berkobar dengan dahsyat, tetapi berkat keberanian tentara Islam Hasanuddin berhasil memukul mundur dan memporakporandakan armada Belanda-Kristen. Dan untuk kesekian kalinya Belanda mengajak damai dengan Sultan.
• Dari kegagalan penyerangan yang kedua ini, Belanda mempelajari dengan sungguh - sungguhtentang kondisi psikologis dan politik Kesultanan Hasanuddin. Akhirnya didapatkan bahwa kekuasaan Sultan Hasanuddin Makasar sangat tidak disenangi oleh sultan-sultan bawahannya dari Bugis. Ketidak-senangan ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh Belanda dengan jalan mengundang Aru Palaka, Sultan Bugis di Bone untuk datang ke Batavia dalam rangka kerjasama, politik dan militer.
• Pertemuan antara Aru Palaka dengan Gubernur Jenderal Brouwer menghasilkan perjanjian kerjasama politik-militer, yaitu Aru Palaka dan Belanda akan bersama-sama menyerang Makasar; dan jika serangan ini berhasil mengalahkan Makasar, maka Aru Palaka akan diangkat menjadi Sultan Bugis di Bone secara penuh dan bersahabat hanya dengan Belanda.
• Pada tahun 1666 armada laut Belanda yang berkekuatan 20 buah kapal dengan prajurit 600 orang, dibawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman menyerang pasukanMakasar dari laut dan pasukan Aru Palaka Bone yang dipersenjatai oleh Belanda menyerang dari arah darat melalui Sopeng. Menghadapi serangan dari dua jurusan pasukan Sultan Hasanuddin bertekad bulat untuk mati syahid, mempertahankan Islam dan kehormatan kaum muslimin. Pertempuran dahsyat terjadi, perang tanding antarapasukan Makasar dengan pasukan Aru Palaka berjalan sangat mengerikan dan pasukan Belanda secara gencar menembakkan meriam-meriamnya dari laut, sehingga korbanberjatuhan tak terhingga banyaknya, terutama di pihak pasukan Makasar.
• Dalam kondisi yang demikian, Sultan Hasanuddin mengundurkan pasukannya sambilmelakukan konsolidasi yang lebih baik. Setelah konsolidasi dilakukan, pertempurandimulai lagi dengan penuh semangat mati syahid. Tetapi karena kekuatan tak seimbang,baik dalam bentuk jumlah pasukan maupun persenjataan, akhirnya pada tahun 1667menyerahlah Sultan Hasanuddin
APA ISI "Perjanjian Bongaya” Pada Tanggal 18 November 1667 ?
Isi perjanjian Bongaya antara lain: Sultan hasanuddin harus memberikan kebebasan
kepada VOC berdagang dikawasan Makassar dan Maluku
VOC memegang monopoly perdagangan di wilyah Indonesia bagian Timur denagn pusatnya Makassar
Sultan Hasanuddin harus mengakui bahwa Aru Palaka adalah Raja Bone
Dengan menerima perjanjian tersebut Sultan Hasanudin dapat mencegah banyaknya korban jatuh di kedua belah pihak, apalagi ternyata pasukannya harus berhadapan dengan bangsa sendiri yaitu Tidore, Ternate, Buton dan Bone yang membantu Belanda. Penghentian sementara perang ini juga merupakan strategi Sultan Hasanudin untuk mengatur nafas sebelum menghadapi perang selanjutnya.
KENAPA SULTAN HASANUDDINMENERIMA PERJANJIAN ?
Sultan Hasanudin wafat pada tanggal 12 Juni 1670 dalam usia yang relatif muda yakni 39 tahun. Dalam usianya yang pendek banyak hal yang telah dikerjakannya, atas jasanya diberikan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah RI pada tahun 1973.
KAPAN SULTAN HASANUDIN WAFAT ?
DAFTAR PUSTAKA :
Sutarto dkk, IPS SMP kelsa VIII, BSE Depdiknas, 2008
http://id.wikipedia.org/wikihttp://www.jagoan.or.id/pahlawan/
hasanuddin.htmhttp://bugistemasek.multiply.com/
journal
TERIMAKASIH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANSTKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG