Download - SHORT VITAE
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaSHORT VITAELahir di Cirebon, Jawa BaratLulus Dokter dari UNIVERSITAS INDONESIALulus Master of Public Health: HARVARD-USALulus Doctor of Science: JOHNS HOPKINS-USAMengikuti Post Doc: UNIV of MICHIGAN-USAKesibukan sekarang:
Indonesian Public Health Assoc, President Dept of Health Policy & Administration, Univ of
Indonesia, Chairman Ctr for Health Administration & Policy Studies,
Univ of Indonesia, Director Global Fund Round-8 TB di FKMUI, Director Tim Roadmap Kesehatan Depkes, anggota
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia MEMOSISIKAN KELEMBAGAAN
DIKLATMENUJU GOOD-GOVERNANCE
SEKTOR KESEHATAN
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaDASAR HUKUM
MENUJU GOOD-GOVERNANCEUU KES NO36/2009
UU RS NO44/2009
PP NO38/2007 :Pembagian Kewenangan
Pusat-Daerah
PP 19/2010:Peran Propinsi
INPRES NO1/2010:Akselerasi Pembangunan
GOOD-GOVERNANCE
UNTUK PERCEPATAN PENCAPAIAN
VISI-MISIKESEHATAN
INPRES NO2/2010:Akselerasi MDG
RENSTRA SEKTOR KES
REFORMASI KESEHATAN
ROADMAP KESEHATAN
SISTEM KES NASIONAL
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaKOMITMEN INTERNASIONAL
UU KES NO36/2009
UU RS NO44/2009
PP NO38/2007 :Pembagian Kewenangan
Pusat-Daerah
PP 19/2010:Peran Propinsi
INPRES NO1/2010:Akselerasi Pembangunan
GOOD-GOVERNANCE
UNTUK PERCEPATAN PENCAPAIAN
VISI-MISIKESEHATAN
INPRES NO2/2010:Akselerasi MDG
RENSTRA SEKTOR KES
REFORMASI KESEHATAN
ROADMAP KESEHATAN
SISTEM KES NASIONAL
M ILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL-2015
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaMENGAPA HARUS?
UN Millennium Development Goals
End poverty by 2015(Janji para pemimpin dunia TERMASUK INDONESIA
pada United Nations Millennium Summit pd tahun 2000 yl)
5
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
STATUS PENCAPAIAN MDGs
(Penyajian KaBappenas-Tampak Siring 2010)
7
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaGOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN• Target 1a : Proporsi penduduk dengan pendapatan di bawah 1 dollar per hari
Status : tercapai (Achieved)• Target 1c : Menurunkan prevalensi kekurangan gizi pada balita
Status : tercapai (Achieved)
GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA• Target 2a : Menjamin pada 2015 semua anak perempuan, laki-laki maupun
perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar
Status : akan tercapai (on track)
GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
• Target 3a: menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan tahun 2005, dan di semua jenjang sebelum 2015 Status : akan tercapai (on track)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia GOAL 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK•Target 4a : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu
1990 dan 2015
Status : akan tercapai (on track)
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU •Target 5a : Mengurangi ¾ angka kematian ibu (AKI) dalam kurun waktu
1990 dan 2015•Status : terjadi penurunan AKI yang signifikan tetapi perlu upaya
• keras untuk mencapai target 2015. •Target 5b : akses terhadap kesehatan reproduksi •Status : akan tercapai (achieved)
9
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaGOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT
MENULAR LAINNYA (TB)• Target 6a : Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurun kasus
baru pada tahun 2015 • Status : diperkirakan tidak tercapai dan diperlukan upaya keras untuk menurunkan status HIV pada tahun 2015.• Target 6c : Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus
malaria dan penyakit menular lainnya (TB) tahun 2015 • Status 1 : pengendalian malaria akan tercapai (on track)• Status 2 : penemuan dan penyembuhan TB tercapai (achieved) GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP•Target 7a : Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses
terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta
fasilitas sanitasi dasar pada 2015• Status 1 : sanitasi layak akan tercapai (on track)• Status 2 : air minum layak akan tercapai (on track)
10
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 1c: Mengurangi ½ dari proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015
Prevalensi kekurangan gizi pada balita
18,5% 18,4% (Riskesdas, 2007)
Baseline : 31,0% (1989)
Tercapai (achieved)
11
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPrevalensi Balita Kekurangan Gizi Per
Provinsi (2007)
12Sumber : Riskesdas, 2007
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
13
Indikator Target Pencapaian Keterangan Target 4a: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
23 34 (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 kelahiran hidup
32 44 (SKDI , 2007)
Akan tercapai (on track)
Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)
Menurun 19 (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak
Meningkat 67,0% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak
Meningkat 76.4% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
GOAL 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
13
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAngka Kematian Bayi dan Balita per Provinsi
Tahun 2007 Nasional• AKB : 34• AKBA : 44AKB :Sumatera : 25-47Jawa-Bali : 19-46Nusa Tenggara: 57-72Kalimantan : 26-58Sulawesi : 35-74Maluku : 51-59Papua : 36-41
AKBA :Sumatera : 45-67Jawa-Bali : 22-58Nusa Tenggara: 80-92Kalimantan : 34-75Sulawesi : 43-96Maluku : 74-93Papua : 62-64
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Per Provinsi Tahun 2007
25
46 47
37 39 4246 43
3943
28
39
2619
35
46
34
72
57
46
30
58
26
35
60
41 41
52
74
59
51
4136 34
0
10
20
30
40
50
60
70
80
NA
DSu
mat
era
Uta
raSu
mat
era
Bara
tR
iau
Jam
biSu
mat
era
Sel
atan
Ben
gkul
uLa
mpu
ngBa
ngka
Bel
itung
Kepu
laua
n R
iau
DK
I Jak
arta
Jaw
a B
arat
Jaw
a T
enga
hD
.I. Y
ogya
kart
aJa
wa
Tim
urB
ante
nBa
liN
usa
Ten
ggar
a B
arat
Nus
a T
engg
ara
Tim
urKa
liman
tan
Bar
atKa
liman
tan
Ten
gah
Kalim
anta
n S
elat
anKa
liman
tan
Tim
urSu
law
esi U
tara
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Ten
ggar
aG
oron
talo
Sula
wes
i Bar
atM
aluk
uM
aluk
u U
tara
Papu
aIri
an J
aya
Bar
atIN
DO
NE
SIAPe
r 1.0
00 K
elah
iran
Hidu
p Angka Nasional34
ANGKA KEMATIAN BAYI
ANGKA KEMATIAN BALITA
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 5a : Mengurangi ¾ AKI dalam kurun waktu 1990 dan 2015
AKI per 100.000 kelahiran hidup
102 228 (SDKI, 2007)
Baseline : 390 (SDKI ,1991)
Terjadi penurunan AKI yang signifikan (dari 307 pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000KH pada tahun 2007), tetapi perlu upaya keras untuk mencapai target 2015.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
Meningkat(Target
RPJMN 2014 sebesar 90%)
74,87 % (Susenas, 2008)Baseline : 38,5% (Susenas, 1992)
Meningkat namun memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui penyediaan tenaga kesehatan strategis
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAngka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran
hidup)
390
334307
228226
102
118
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
Kem
atian
ibu
per 1
00.0
00 k
.h.
Tren AK I S D K IMD G targetR P J M 2009R P J M 2014
Sumber : SDKI 1994-2007
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Sumber : Susenas 2008
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Provinsi Tahun 2008
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia Indikator Target Pencapaian
Keterangan
Target 5b: Meningkatkan akses terhadap kesehatan reproduksi
Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) cara modern
Meningkat (Target RPJMN 2014 sebesar
65%)
57,4%(2007)
Baseline : 47,1% (SDKI, 1991)
Akan tercapai (on track)
Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun )
Menurun (Target RPJMN 2014 sebesar
30/1000 perempuan)
35 (2007)
Baseline : 67% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Unmet need KB Menurun(Target RPJMN
2014 sebesar 5%)
9,1%(2007)
Baseline : 12,7% (SDKI, 1991)
Memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui peningkatan advokasi, KIE dan kualitas pelayanan KB serta perkuatan kelembagaan daerah
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPrevalensi Pemakaian Alat dan Obat
Kontrasepsi
Contraceptive Prevalence Rate (CPR)
61.460.357.454.749.7 57.456.754.752.147.1
20
40
60
80
1991 1994 1997 2002/03 2007Semua Cara Cara Modern
Sumber : SDKI, 2007
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaCPR Per Provinsi
20Sumber : SDKI, 2007
24,529,430,1
37,542,642,944,444,545,446,2
52,252,852,854,054,855,455,456,4
58,859,860,060,361,262,362,562,663,264,765,265,466,066,7
70,457,4
0 20 40 60 80
PapuaMaluku
NTTPabar
SumutSulselSultraSulbar
AcehMalut
NTBRiau
SumbarKepri
DIYBantenKaltim
DKI JakartaGorontalo
SultengJawa Tengah
Jawa BaratKalbar
Jawa TimurJambi
SemselKalselBabel
KaltengBali
LampungSulut
BengkuluIndonesia
Cara Modern
34,138,3
42,147,748,8
50,753,454,254,8
56,757,459,259,960,160,161,162,763,663,764,464,865,266,166,566,967,869,369,471,1
74,0dtadtadta
61,4
0 20 40 60 80
MalukuPapua
NTTAceh
MalutSultraSulsel
SumutNTBRiau
BantenKaltim
SumbarDKI JakartaGorontalo
Jawa BaratKalbar
SultengJawa Tengah
KalselSemsel
JambiJawa Timur
KaltengDIY
BabelSulut
BaliLampungBengkulu
PabarSulbarKepri
IndonesiaSemua Cara
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 6a: Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada tahun 2015.
Prevalensi HIV dan AIDS Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS
0,2% (2009)
Diperkirakan tidak tercapai dan diperlukan upaya keras untuk menurunkan status HIV pada tahun 2015.Memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui peningkatan advokasi, KIE dan kualitas pelayanan kesehatan
Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi
Meningkat • P = 10,3% • L = 18,4%
Persentase remaja usia 15 -24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV dan AIDS
Meningkat • Perempuan (9,5%)
• Laki-laki (14,7%)
(SDKI, 2007)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPeta Epidemi HIV di Indonesia
Sumber: Laporan Program Kemenkes, 2009
PrevalensiJumlah Kasus
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaJumlah Kasus HIV per Provinsi
Tahun 2008
Sumber : Kemenkes, 2008
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
255 219 345 3161195
2638 2873 2947
49693863
5 7 12 17 32 45 69 89 112 154 198 258 352 607 826 1171 14872682
5320
8193
11140
16110
19973
0
5000
10000
15000
20000
25000
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Dec-09
New AIDS CasesCummulative
Kasus AIDS Tahun 1987 s.d Des 2009
Sumber : Kemenkes, 2009
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaJumlah Kasus AIDS per Provinsi
Tahun 2009
Sumber : Kemenkes, 2009
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 6c: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus malaria dan penyakit lainnya (TB) tahun 2015.Prevalensi Malaria (per 1.000 penduduk).
Mengendalikan penyebaran malaria
2,83% (2008)
Akan tercapai (on track) melalui upaya khusus pada penguatan surveilans, pengendalian faktor risiko, dan tatalaksana kasus
Prevalensi malaria di Jawa dan Bali (per 1.000 penduduk).
Mengendalikan penyebaran malaria
0,17 (2008)
Prevalensi Malaria di luar Jawa-Bali (per 1.000 penduduk).
Mengendalikan penyebaran malaria
18,6 (2008)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPrevalensi Annual Parasite Index (API)
Malaria Per Provinsi Tahun 2008- 0,
03
0,03
0,
07
0,17
0,
23
0,25
0,
25
0,28
0,
31
0,33
0,
41
0,45
0,
57
0,58
0,
65
0,71
1,
04
1,34
2,
04
2,12
2,
47
2,53
2,
56
3,37
4,
13
4,70
4,
88 8,09
8,
91
8,94
18
,35
20,3
5 46
,10
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
45,00
50,00 DK
I Jak
arta
Bant
enYo
gyak
arta
Jate
ng Bali
Riau
NAD
Sum
utSu
ltra
Sulse
lLa
mpu
ngSu
mba
rSu
mse
lSu
lbar
Jaba
rKa
lbar
Jatim
Kalse
lKe
p Ri
auKa
ltim
Jam
biIN
DONE
SIA
Kalte
ngSu
lteng
Sulu
tGo
ront
alo
Beng
kulu NTB
Babe
lM
aluk
u Ut
ara
Mal
uku
Papu
aNT
TPa
pua
Bara
t
Sumber : Laporan Program Kemenkes, 2008
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 6c: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus malaria dan penyakit lainnya (TB) tahun 2015.Prevalensi Tuberculosis (per 100.000 penduduk).
Mengendalikan penyebaran kasus TB
253 (2008)
Akan tercapai (on track)
Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS.
70% 73% (2008)
Tercapai
Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS.
85% 91% (2008)
Tercapai
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
75,7
69,8
72,871,9
68
54
37,6
29
2120
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
CDR (%
)
Angka Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA Positif,
1995-2009
77,380,4
83,1 81,5
71,47071,6
80,982,5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Tahun
Persen (%
)
Angka Kesembuhan Kasus Baru TB Paru BTA, 2000-2008
Sumber : Profil TB Kemenkes, 2009
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAngka Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA
Positif Per Provinsi, Tahun 2009
30
43,965,5
48,332,3
33,460,5
44,852,2
59,440,3
76,869,870
47,651,6
55,666,7
45,430
39,429,9
84,966,3
35,438,7
42,851,6
33,333,3
71,634,6
52,341
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
NADSUMUT
SUMBARRIAU
KEPRIJAMBI
SUMSELBABEL
BENGKULULAMPUNG
BANTENDKI
JABARJATENG
DI YOGYAJATIM
BALIKALBAR
KALTENGKALSELKALTIMSULUT
GORONTALOSULTENG
SELSELSULBARSULTRA
NTBNTT
MALUKUMALUTPAPUA
IRJABAR
Sumber : Profil TB Kemenkes, 2009 Keterangan: Dibawah target (< 70) Diatas target (> 70)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAngka Kesembuhan Kasus Baru TB Paru
BTA Positif Per Provinsi, 2009
31
84,793,6
77,972,6
67,483,5
87,184,9
92,685,8
75,862,8
85,183,4
78,482,8
66,982,4
75,189,8
68,187,1
80,480,8
86,474,5
78,578,7
79,889,2
52,23838,5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
NADSUMUT
SUMBARRIAU
KEPRIJAMBI
SUMSELBABEL
BENGKULULAMPUNG
BANTENDKI
JABARJATENG
DI YOGYAJATIM
BALIKALBAR
KALTENGKALSELKALTIMSULUT
GORONTALOSULTENG
SELSELSULBARSULTRA
NTBNTT
MALUKUMALUTPAPUA
IRJABAR
Sumber : Profil TB Kemenkes, 2009Keterangan: Diatas target (> 85) Dibawah target (< 85)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 7a: Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi sumber-sumber kerusakan lingkungan
Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan luas kawasan hutan
Meningkat 52.43% (2008) Akan tercapai (on track)
Emisi Karbondioksida (CO2)
Menurun minimal 26% pada tahun
2020
Akan tercapai (on track)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaKerusakan lahan dan hutan mencapai 59,2 juta ha dg laju deforestasi rata-rata sekitar 1,19 juta hektar per
tahun (Tahun 2000-2005)
Grafik laju deforestasi di Indonesia kurun waktu 2000-2005
2000-2001 2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005
S u m b e r : Departemen Kehutanan, 2007
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
1.018.200
926.300
1.906.100
634.700
962.500
Sumber : Kementerian Kehutanan, 2007
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
2,26
2
1,95
8 2,12
2
2,26
0
2,37
5
2,50
6
2,53
6
2,56
9
2,60
5
2,64
3
2,68
3
2,72
9
2,77
8
2,83
0
2,88
7
2,94
9
2,26
2
1,92
3
2,04
8
2,14
3
2,21
2
2,29
2
2,27
6
2,26
1
2,24
6
2,23
2
2,22
0
2,20
8
2,19
8
2,19
1
2,18
5
2,18
2
0,000
0,500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
BAU
Reduction 26 %
26 %
CO2 Emission (GTon CO2e)
Year
Skenario Reduksi Emisi CO2 sebesar 26% dari
Business as usual (BAU) Tahun 2005-2020
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 7c: Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.
Proporsi penduduk dengan air minum layak
• Kota : 57,5 %• Desa : 61,6%•Total : 60,3%
49,79%45,65%47,63%
(BPS, 2009)
Akan tercapai (on track)
Proporsi penduduk dengan akses sanitasi dasar
62,4% 51,02%(BPS, 2009)
Akan tercapai (on track)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaTren Akses Terhadap Air Minum Layak,
1993-2009
Sumber: Susenas berbagai tahun
20,5
9
18,9
1
19,0
6
21,0
3
20,8
9
20,2
8
20,7
7
15,5
2
27,3
7
27,0
9
28,0
4
28,1
9
26,9
3
26,8
8
29,5
5
46,4
5
47,6
3
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAkses Terhadap Air Minum Layak
Berdasarkan Provinsi, 2009
Sumber: Susenas KOR 2009
27,2
4 30
,53
32,8
9 34
,70
34,7
5 36
,58
36,8
9 37
,64
40,3
0 40
,43
40,9
6 42
,31
43,7
5 44
,21
44,4
1 44
,83
44,9
9 45
,77
46,6
8 47
,63
47,7
9 49
,00
49,9
3 51
,17
51,3
1 51
,88
53,5
3 55
,40
55,5
7 55
,62
58,0
8 59
,25
59,9
6 60
,40
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
Bant
enAc
ehBe
ngku
luDK
I Jak
arta
Papu
aKa
liman
tan
Teng
ahKe
p. B
angk
a Be
litun
gKe
p. R
iau
Lam
pung
Jaw
a Ba
rat
Riau
Sula
wes
i Bar
atM
aluk
u Ut
ara
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Uta
raGo
ront
alo
Nusa
Ten
ggar
a Ba
rat
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Sum
ater
a Ba
rat
Indo
nesia
Papu
a Ba
rat
Sum
ater
a Se
lata
nSu
law
esi S
elat
anSu
mat
era
Utar
aJa
mbi
Kalim
anta
n Se
lata
nKa
liman
tan
Bara
tKa
liman
tan
Tim
urJa
wa
Tim
urM
aluk
uJa
wa
Teng
ahSu
law
esi T
engg
ara Ba
liDI
Yog
yaka
rta
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaTren Akses Terhadap Sanitasi Layak,
1993-2009
Sumber: Susenas berbagai tahun
Keterangan:*) sendiri/bersama dan tangki septik tanpa klasifikasi jenis kloset/jamban**) data tidak mendukung
24,7
4
27,4
4
21,8
9
25,1
5
27,4
4
28,9
0
32,5
8
32,7
2
34,3
0
35,6
4
35,6
1
38,1
3
35,0
3
44,1
9 48,5
6
51,0
2
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
1993
*)
1994
*)
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
**)
2006
2007
2008
2009
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAkses Terhadap Sanitasi Layak
Berdasarkan Provinsi, 2009
Sumber: Susenas KOR 2009
15,3
3 21,4
8 25
,42 32
,05
34,7
8 38
,54
39,2
4 39
,30
39,3
1 39
,82
41,0
0 41
,11
41,7
5 41
,84
42,0
5 43
,17
43,8
2 44
,88
45,6
8 45
,74 50
,96
51,0
2 51
,76
52,0
2 52
,84
53,8
5 57
,19
58,4
0 58
,61
60,8
5 63
,78
75,2
2 75
,86
80,4
6
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
Nusa
Ten
ggar
a Ti
mur
Papu
aKa
liman
tan
Teng
ahPa
pua
Bara
tBe
ngku
luLa
mpu
ngM
aluk
uKa
liman
tan
Bara
tSu
mat
era
Bara
tNu
sa T
engg
ara
Bara
tJa
mbi
Kalim
anta
n Se
lata
nSu
mat
era
Sela
tan
Sula
wes
i Ten
gah
Aceh
Mal
uku
Utar
aGo
ront
alo
Sula
wes
i Bar
atKe
p. R
iau
Sula
wes
i Ten
ggar
aJa
wa
Tim
urIn
done
siaJa
wa
Bara
tSu
mat
era
Utar
aRi
auJa
wa
Teng
ahSu
law
esi S
elat
anKa
liman
tan
Tim
urBa
nten
Kep.
Ban
gka
Belit
ung
Sula
wes
i Uta
raDI
Yog
yaka
rta
Bali
DKI J
akar
ta
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaStrategi Percepatan Pencapaian
Target MDGs Goal 1: Penurunan Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Balita
(1)1. Asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein,
dan lemak) dan zat gizi mikro (kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi mikro lainnya) untuk memenuhi angka kecukupan gizi;
2. Survailans pangan dan gizi; 3. Pengetahuan masyarakat tentang pola hidup
sehat dan penerapan gizi seimbang; 4. Pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan; 5. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
mulai dari bayi usia 6−24 bulan dan makanan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK);
6. Pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun pertama;
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaStrategi Percepatan Pencapaian Target
MDGs Goal 1: Penurunan Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Balita
(2)7. Kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui
posyandu dan keluarga sadar gizi; 8. Fortifikasi; 9. Pemberian makanan pemulihan balita gizi-
kurang; 10.Penanggulangan gizi darurat; 11.Tatalaksana penanganan gizi buruk anak
balita (0−59 bulan); dan 12.Peningkatan jumlah, kualitas, dan
penyebaran tenaga gizi.
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaStrategi Percepatan Pencapaian Target
MDGs Goal 4-AKB & Goal 5-AKI (1)
1. Peningkatan pelayanan continuum care kesehatan ibu dan anak;
2. Penyediaan sarana kesehatan yang mampu melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED)dan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK);
3. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih;
4. Peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4);
5. Peningkatan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani;
6. Peningkatan cakupan penanganan komplikasi kebidanan pelayanan nifas;
7. Peningkatan cakupan peserta KB aktif yang dilayani sektor pemerintah;
8. Pemberian makanan pemulihan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK).
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaStrategi Percepatan Pencapaian Target
MDGs Goal 4-AKB & Goal 5-AKI (2)
9. Peningkatan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani; 10. Peningkatan cakupan kunjungan bayi; 11. Peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita; 12. Perbaikan kesehatan dan gizi ibu hamil; 13. Pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan; 14. Peningkatan peran posyandu dalam rangka peningkatan
kesehatan anak; 15. Penyediaan tenaga pelayanan kesehatan bayi dan balita (dokter,
bidan dan kader); dan 16. Perbaikan kualitas lingkungan dalam rangka penurunan faktor
risiko kesehatan bagi bayi dan balita.
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia 1. Kemampuan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko, termasuk imunisasi;
2. Peningkatan survailans epidemiologi dalam rangka mengembangkan sistem kewaspadaan dini dengan didukung oleh peningkatan jumlah dan kualitas tenaga survailans;
3. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);
4. Penguatan penemuan penderita dan tata laksana kasus;
5. Penguatan sistem pengendalian zoonosis secara terpadu;
6. Promosi dan pemberdayaan masyarakat.
Strategi Percepatan Pencapaian Target MDGs
Goal 6: Penyakit Menular
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Kesehatan Lingkungan
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);
2. Peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi dasar serta perubahan perilaku hygiene dan sanitasi melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan pendekatan kabupaten/kota/kawasan sehat;
3. Promosi dan pemberdayaan masyarakat;
Strategi Percepatan Pencapaian Target MDGs
Goal 7: Kelestarian Lingkungan Hidup
46
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
PERBAIKAN TATA KELOLASEBAGAI PRIORITAS PERTAMA
(Inpres no.1/2010)
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Efektifitas Pemerintahan
Rule of Law
Pengendalian KORUPSI
Akuntabilitas & suara
RAKYATKualitas
REGULASI
Stabilitas POLITIK
KOMPONEN TATA KELOLA YG BAIK
World Bank, 2007
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaAkuntabilitas & Suara Rakyat
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaStabilitas Politik
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaEfektifitas Pemerintah
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPenegakan Hukum
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPemberantasan Korupsi
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaInilah
Elite Bangsa Indonesia.. Persoalan bangsa tidak berhasil dituntaskan
secara substansial bahkan bertendensi hanya memindahkan persoalanMelemahkan sendi-sendi berbangsaAkan tenggelam dalam krisis dimensi lebih
luas, kompleks dan dalam Salah satu penyebabnya adalah:
Para pemimpinnya telah mati rasa..Tidak konsisten antara ucapan dan perilakuKalahnya keluhuran budiKerdilnya semangat kebangsaanInteraksi transaksional yang paling rakus
Ahmad Syafii Ma’arif, 2010
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia Aliansi strategis, tmsk barisan moral
Keputusan yg AKUNTABEL
Pengemb KAPASITAS & KAPABILITAS
Tupoksi yang mendukung
Nilai2/Budaya Bangsa yang mendukung
Orientasi Pengabdian(pd kien dst)
SOLUSI?
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaPerhatikan Staf
Garuda(dengan profit 1T pd tahun 2009)
Client careResponsif – Akomodatif – Persuasif
Prinsip totalitas dalam mencapai tujuanTotal commitment within unitSeamless sinergy among units (Garuda as
unity) Performance based incentives
Melaporkan kesalahan mendapat bonus Intensive HR trainings
contoh
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaALIANSI EFEKTIF
JANGAN BAU
Pendidikan
Penanggulangan Kemiskinan
Pengendalian Ekologi
Kesetaraan Gender
PROGRAM KESEHATAN
Rencana Aksi Berbasis MDG
=BUSINESS AS USUAL
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
STRATEGI SEKTOR KESEHATAN?
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
4-KapasitasiMengelola Pengetahuan
1-KapasitasiKebijakan&Pemograman
Kes
3-KapasitasiPartisipasi Kesehatan
2-Kapasitasi Aliansi
KOMPLEMENTASI
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Prop sbg wakil Pusat (PP19/2010)
Pusat: NSPK (PP38/2007)
Peluang Kerjasama Global
Governance
Stewardship
Financial
Capacity building
Benchmarking
Standardization
StewardshipGovernance
Financial
Capacity building
Benchmarking
Standards
UPT KES
Predisposing
Reinforcing Enabling
Kapasitas Desentralisasi
Kapasitas kebijakan Kes
Kapasitas Mgmt Kes
Kapasitas Mgmt SDMKes
Kapasitas Pembiayaan
HIS & Knowl mgmt
Kemitraan & Pemberdayaan
Knowl management & network
International funding
Hlth & Devt Policy & communicationCapacities devt
Bachtiar 2009
1-“Sinergi Kebijakan & Pemograman yang efektif”
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia2-Aliansi yang mempercepat
pencapaian pembangunan1-Aliansi
Pemerintah & Masy Sipil
2-Prioritas &Strategi
Pemb Kesehatan
3-Target & Program
4-RencanaAksi
Bersama
5-Implementasiterkendalimelibatkanmasy-sipil
6-Memetik ygterbaik
(Best Practices)
OutcomeKesehata
nMembaik
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia3-KAPASITASI PARTISIPASI
DALAM KESPerkiraan Efek Tdk
Menguntungkan
Perkiraan Efek
Menguntungkan
TingkatKemauan Pertisipasi
ArtikulasiMasalah
Kesehatan
MerencanakanPemberdayaan
TingkatKepercayaan
TindakKemandirian
modifikasi Paton, McIver, Johnston, 2007
PERAN PEMR
& Masy Sipil
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
iaGlobal-regional , Kearifan lokal
4-MENGELOLA PENGETAHUAN
ORGANISASI PROFESI-PT-PAKAR
IPTEK
Learning-Knowledge–Innovation
Peran OP (bersama PT)
adalah mencipta pengetahuan dan
ketrampilan (KNOWLDEGE
CREATION & PRESERVATION)
sehingga bermanfaat bagi
SEMUA
Suplai Masy
ORGANISASI PELAKSANA (PEM & MASY)PELKES
Tacit&embedded knowlPeluang & Ancaman
OUTCOME KES
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Atas dasar hal tsbRAKERNAS SEBAGAI BATU
LOMPATAN AWAL
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
RENCANA AKSI PADA RAKERKESNAS 2010
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
KINERJA KESEHATAN
BUKAN BUSINESS AS-USUAL
PASCARAKERKESNAS
DG URAIAN RENCANA AKSI
& IMPLEMENTASIGOOD-
GOVERNANCE
RAKERKESNAS SEBAGAIAJANG
RENCANA AKSI
PROSES KERJA-BARENG
PROSES PERSIAPANPUSAT-DAERAH
Pengisian Matriks
Oleh Unit Pusat
Dan Daerah
Seri workshop
Oleh Kesra, Bappenas& Kemkes
sediri
Persiapan menuju
Inpres no1 & no2/ 2010
Rencana Aksi Pusat:
-Renstra-Reformasi-Roadmap
Inputtingsosialisasi
Interaksi stakeholders dlm diskusi
FormulasiRencana Aksi
olehPeserta Raker
Fasilitasi (oleh Pusat)
Penyusunan Rencana Aksi
Prop
Pendampingan Implementasi
Good-Governance
Instrumentasi Bimdal
bertingkat Audit Pencapaian &
Anggaran
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
WHAT NEXT?
FK
M U
niv
ersi
tas
Ind
ones
ia
Pengelolaan Bapelkes Berbasis BLU
Mgmt SDM Yang Profesional
Penyediaan sar-prasSec efisien
SISFO yang memberdayakan
Sistem InsentifBerbasis Kinerja
Sistem Pemasaran DiklatBerorientasi need-demand
Penilaian Kinerja sec obyektif
Diversifikasi un-relatedYg efektif-efisien
Ekstensifikasi KediklatanKomprehensif
e-Traning &Pendampingan
Knowledge MgmtMendorong kreatifitas
Leadership & Mgmt berbasis TQM
Cost-controlProgram
Quality MgmtProgram
Diklat ygEfektif-efisien
Kemitraan salingmenguntungkan
Penyediaan tenagaYg fleksibel
Client Satisfaction&
Loyalty
IndeksPersaingan
Nilai tambah Corporate
KesejahteraanStaf
Budget support
PEM
BELA
JARA
N
PR-
INTE
RNAL
FINA
NSIA
L
PELA
NGGA
N