Download - sht hppn
Ada sebuah kisah yang mengharukan tentang hubungan seorang ayah dengan anaknya yang
cacat sejak dari lahirnya. Sang ayah bernama Dick dan si anak bernama Rick. Dick dan Rick
Hoyt adalah ayah dan anak, sekaligus salah satu tim yang ikut serta dalam sebuah
pertandingan triathlon yaitu semacam marathon dengan rupa-rupa olah raga seperti lari yang
berjarak 26,2 mil, ditambah bersepeda sejauh 112 mil, serta berenang 2,4 mil. Belum lagi
mereka harus mendaki gunung dan lain sebagainya. Total keseluruhannya sekitar 3,735 mil.
Dick Hoyt, sang ayah yang berusia 65 tahun saat itu, mendorong dan menarik Rick yang hanya
dapat duduk dibangku roda karena kondisi tubuhnya yang cacat. Sebenarnya, sejak Rick lahir
Dick dan istrinya sudah mengetahui bahwa mereka akan memiliki anak yang cacat. Namun,
mereka tetap menerima keadaan Rick.
Pada saat pertandingan triathlon ini akan diselenggarakan, Rick berkata kepada ayahnya
apakah ia dapat mengikuti pertandingan itu. Dan tanpa ragu, sang ayahpun bersedia untuk
mengikutinya. Jadilah mereka mengikuti pertandingan yang menghabiskan waktu sangat lama
itu. Sepanjang pertandingan, Dick terus mendorong dan menarik Rick. Dick berjuang dengan
sekuat tenaga berenang menarik Rick yang terbaring di dalam perahu.Dick berlari mendorong
kursi roda Rick tanpa lelah, Dick menggendong Rick memindahkannya dari satu tempat ke
tempat lainnya, mereka berdua melewati lika-liku perjalanan yang sulit ditempuh dengan
waktu yang sangat lama. Ketika pertandingan usai, dan Rick ditanya mengenai perasaannya
saat menjalani pertandingan bersama ayahnya, Rickpun menjawab,”aku merasa seperti aku
tidak cacat, dan aku ingin sekali membiarkan ayah yang duduk di kursi roda ini dan aku yang
berlari mendorong dan menariknya.” Ternyata, apa yang Dick lakukan menimbulkan dampak
yang luar biasa bagi Rick. Memang, Dick adalah ayah yang luar biasa. Ia rela berlari, berenang,
mendorong, menarik dan menggendong sang anak sepanjang medan pertandingan. Sekalipun
anaknya memiliki keterbatasan, Dick terus ada dengan setia melewati keseluruhan
pertandingan itu.
Kisah ini membuktikan kepada kita bahwa ada sebuah pengorbanan yang rela diberikan
seorang ayah terhadap anaknya yang sangat terbatas. Ada seorang ayah yang punya cinta
kasih yang begitu besar menerima sang anak dengan ketidaksempurnaan tubuh. Ada seorang
ayah yang selalu mau berlari, berenang, mendaki, mendorong dan menarik tubuh sang anak
untuk bersama melewati sebuah pertandingan dengan medan yang sangat berat dengan jarak
dan waktu yang sangat lama. Ada seorang ayah yang menyatakan ia bersedia untuk
bertanding bersama sang anak sekalipun ia tahu anaknya tidak dapat berbuat banyak. Ada
seorang ayah yang tahu bahwa sang anakpun dapat bertahan dalam pertandingan itu, bahwa
sang anak kuat untuk bertanding karena ada ayah disisinya yang dengan setia selalu
bersamanya.
Sungguh, kisah inipun juga mengingatkan kepada kita betapa setiap dari kitapun juga memiliki
Bapa yang rela berkorban untuk kita. Bapa yang kasihnya sangat besar sehingga kita
dicintainya apa adanya. Bapa yang mau berjalan, berlari, mendaki, mendorong, menarik kita
agar kita aman dan kuat. Bapa yang setia bersama kita saat kita senang, susah dan sakit. Ya,
Bapa yang patut kita banggakan dan syukuri. Cintanya yang luar biasa selalu tersedia untuk
kita.
"Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehNya" 1 Yohanes 4:9