Download - Simbol dan tipologi
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA
JAKARTA
HERMENEUTIK
SIMBOL & TIPOLOGI
KELOMPOK 3
KIRENIUS WADU
EUNIKE LOLOWANG
OLIVIA PASARIBU
DJOHAN GAUTAMA
YEFTA EL NATAN
ESRAWAN IYO
YOSUA SARAGIH
S I M B O L
Simbol merupakan tanda yang memberi makna khusus melebihi makna yang umum. Simbol tidak dibatasi oleh waktu, sehingga
symbol dapat melambangkan makna tertentu pada masa-masa yang tidak sama.
Simbol tidak sama dengan tipe. Karena tipe selalu dihubungkan dengan hal yang akan datang.
ciri simbol :
1. Simbol selalu bermakna harfiah.
7. Penafsir dituntut bersikap sensitive dan teliti.
6. Simbol memberi makna yang dalam kepada pembacanya, atau sebaliknya .
5. Dalam Alkitab, symbol yang sama mungkin memberi dua bahkan lebih makna yang
berbeda.
4. Pemakaian symbol yang memberi penjelasan perlu dipegang sebagai patokan untuk
memahami symbol itu.
3. Simbol memiliki hubungan tertentu dengan makna yang ingin disampaikannya.
2. Simbol menyampaikan sebuah makna atau ajaran.
8. MUKJIZAT
7. PENGLIHATAN
6. NAMA
5. WARNA
4. ANGKA
3. TINDAKAN
2. PERATURAN
ATAU UPACARA
1. BENDA
Pembagian Simbol Menurut Jenisnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penafsiran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penafsiran
1.Bersikap hati-hati dan memperhatikan keunikan setiap kasus, terutama
untuksimbol-simbol yang tidak dapat dipastikan maknanya.
2.Ekstra hati-hati dalam menafsir warna, angka, logam atau permata, dan juga menjelaskan maksud utama bagian
terkait daripada berupaya keras mencari makna yang terkandung dalam simbol-simbol
itu.3.Memberikan perhatian kepada ciri-ciri umum,
utama dan penting sebuah simbol yaitu simbol perlu dipahami pertama-tama dengan
makna harfiah.4.Memperhatikan latar belakang yang
berkaitan dengan simbol.5.Memberikan perhatian besar kepada konteks
simbol tersebut .
6. Jika bagian terkait tidak memberikan informasi, penafsir perlu
memperhayikan konteks yang lebih dan tujuan kitab tersebut.
7. Penafsir perlu Memakai konkordansi untuk prinsip dan metode penyelidikan.8. Jika dapat memastikan salah satu ciri
simbol yang ditafsir , maka penafsir boleh memulai penyelidikannya
berdasarkan ciri itu.9. Dalam banyak kasus, penafsiran yang sederhana dan natural justru yang lebih
baik.
TIPOLOGI
TIPOLOGI
Kata "tipe menurut kamus menunjuk kepada model, contoh atu corak. Namun kata tipe ini dari bahasa
inggris type, yang berasal dari kata Yunani tupos : bekas yang kelihatan
(karena pukulan atau tekanan), salinan, gambaran dan patung. Kata
lain yang berhubungan adalah “skia” : bayangan, Kol 2:17,.
a. Mengenal Tipe
Dalam PL kata tipe menunjuk bayangan suatu kebenaran sedangkan
dalam perwujudannya yaitu antitipe yang
dicatat dalam PB. perbedaan antara tipe dengan simbol terlebih
dahulu. Simbol memberi makna tanpa harus ada hubungan dengan masa
yang akan datang. Sedangkan tipe selalu
menunjukan tipe yang ada dalam PL.
b. Ada beberapa hal perbedaan antara tipe dengan simbol
1. Tipe biasanya lebih rumit dan mencantumkan
banyak informasi, sedangkan
simbol hanya dipakai dengan
satu makna saja.
2. Tipe dan antitipe adalah tokoh, peristiwa
atau benda didalam sejarah
sedangkan simbol tidak
selalu demikian
3. Tipe hanya terdapat dalam
Alkitab sedangkan simbol dapat
ditemukan dalam semua
bahasa dan sastra.
d. Ciri-ciri Tipe 1. Tipe yang ada dalam PL sepadan
antitipe
3. Walaupun tokoh, peristiwa tertentu merupakan tipe dalam PL, tak berarti orang-orang yang hidup di zaman itu
memahami makna tipe itu.
2. Tipe bersifat nubuat, dan antitipe selalu berkisar pada Yesus Kristus
d. Beberapa macam pandangan mengenai Tipe1. Kelompok yang terlalu banyak
menemukan tipe dalam Alkitab (bapak-bapak gereja).
2. Kelompok yang menolak tipologi (kelompok ini juga meragukan doktrin
tentang wahyu).
3. Kelompok yang bersikap sangat hati-hati terhadap tipologi (Herbert Marsh 1757- 1839). Ia berpendapat,
tipe yang dituliskan dengan jelas oleh PB baru dapat diterima sebgai tipe
sejati.
4. Kelompok yang mencoba menafsir tipe dengan berhati-hati, tapi tidak
terlalu kaku (setuju bahwa tipe harus dimulai dari PB).
TOKOH
PERISTIWA
JABATAN LEMBAGA
BENDA
TEMPAT
E. PEMBAGIAN TIPE
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penafsiran
1. Pastikan terlebih dahulu apakah hubungan tipologis sungguh ada.
2. Antitipe sebaiknya dimulai dari PB.3. Pelajari kasus dengan teliti (konteks, tujuan, penekanan dan informasi yang berhubungan).
4. Selidiki tipe dan antitipe dengan teliti sebagai fakta historis.
5. Tipe selalu berhubungan dengan Kristus khususnya karya keselamatan.
6. Tipe dalam PL tidak mungkin sesuatu yang kurang. Tipe juga tidak mungkin mengandung
makna yang melebihi antitipe dalam PB.7. Jangan membangun doktrin atas hubungan
tipologis yang tidak begitu jelas.
GOD BLESS YOU