Download - Sindrom Kompartmen Akut 1
SINDROM KOMPARTMEN AKUTIRMA PRYUNI AINANDAI11109008
Definisi
Peningkatan tekanan intertisial didalam ruang terbatas, mengakibatkan pengurangan aliran darah ke jaringan yang terdapat dalam ruang tsb.
• Exertional compartment syndrome : peningkatan tekanan interkompartmen selama latihan iskemik, nyeri, dan jarang menyebabkan gejala dan tanda neurologis. Dapat hilang dengan istirahat, namun dapat berkembang menjadi sindrom kompartmen akut bila latihan terus berlanjut.
• Volkman’s ischemic contracture : stadium akhir sindrom kompartmen akut yang tidak tertangani nekrosis otot ireversibel kontraktur iskemik• Crush syndrome : manifestasi sistemik nekrosis otot yang terjadi karena kompresi eksternal yang terlalu lama, umumnya pada ekstremitas.
Peningkatan tekanan intrakompartmen yang terjadi pada tingkat tertentu dan bila dalam durasi tertentu tidak dilakukan dekompresi maka menyebabkan terjadinya iskemik dan nekrosis jaringan.
Epidemiologi
Peningkatan volume isi
kompartmen
Penyakit penyerta
Penurunan volume
komparten
Etiologi
Patogenesis
•Perkembangan sindrom kompartmen tidak hanya tergantung pada tekanan intrakompartmen tapi juga tekanan sistemik darah
•Melibatkan hemostasis jaringan lokal normal yang menyebabkan peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah kapiler dan nekrosis jaringan lokal akibat hipoksia
Peningkatan dalam tekanan kompartmen
Tekanan kompartmen > tekanan kapiler
dalam kompartmen
Kapiler kolaps
Oksigen, nutrisi dan hasil
metabolisme tidak dapat di
distribusikan
Kerusakan sel
Pembengkakan sel
Pelepasan zat-zat kimia
Hipoksia
Pelepasan substansi vasoaktif
Peningkatan permeabilitas
endotel
Peningkatan tekanan jaringan
Memperberat kerusakan
nekrosis
Efek peningkatan tekanan jaringan pada ototPeningkatan
tekanan jaringan
Penurunan aliran darah
otot
Penurunan tekanan perfusi
Iskemik Nekrosis
•Nilai ambang tekanan jaringan :▫10-20 mmHg dibawah tekanan darah
diastolik, atau▫25-30 mmHg dibawah MAP (mean arterial
pressure)
Peningkatan kerentanan terhadap trauma ataupun iskemik otot sebelumnya terjadi ketika tekanan jaringan > 30 mmHg
dibawah MAP
Efek peningkatan tekanan jaringan terhadap persarafan
•Masih belum diketahui secara jelas mengenai mekanisme kerusakan saraf dan hasil dari iskemia, iskemia dengan kompresi, efek toksik atau efek asidosis.
Peningkatan tekanan jaringan
Penurunan fungsi
neuromuskular
Pada ambang tekanan dan durasi tertentu
Efek peningkatan tekanan jaringan terhadap tulang
Iskemi otot dapat menurunkan kapasitas perkembangan suplai darah ekstraoseus, yang mana tulang-tulang panjang memerlukan suplai darah ekstraoseus tersebut untuk proses penyembuhan.
Nonunion
Reperfusion Injury•Reperfusion syndrome adalah sekelompok komplikasi yang mengikuti terjadinya pembentukan kembali aliran darah pada jaringan iskemik, dapat terjadi setelah fasciotomi dan perbaikan aliran darah otot pada sindrom kompartmen akut
•Reperfusi diikuti oleh renspon inflamasi pada jaringan iskemik yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut
•Respon inflamasi dipicu oleh produk yang dihasilkan akibat perusakan otot
•Prokoagulan aktivasi faktor pembekuan intrinsik meningkatkan trombosis mikrovaskular meningkatkan perluasan kerusakan otot
prokoagulan
Sirkulasi sistemik
Koagulasi sistemik(dengan aktivasi
mediator inflamasi)
Kerusakan endotelium
vaskular
Peningkatan permeabilitas dan
berlanjut pada kegagalan organ
Diagnosis
•Terlambat diagnosis terlambat penatalaksanaan katastropik komplikasi serius : defisit sensorik dan motorik yang permanen, kontraktur, infeksi maupun amputasi (pada ekstremitas)
•Penanganan yang dini untuk pencegahan komplikasi yang lebih buruk
Pain •Tanda awal iskemik jaringan•Subjektif, sulit dinilai pada pasien tidak sadar•Nyeri passive stretch
Pallor •Penurunan suplai aliran darah pada jaringan•Kulit terasa dingin bila di palpasi dan warnakulitt yang pucat
Pulseless •Akibat adanya gangguan perfusi arteri•Dapat terjadi pada perabaan yang bengkak pada jaringan (palpable swelling), subjektif
Paraesthesia and hypoesteshia
•Tanda awal adanya kerusakan jaringan saraf•Meskipun tanda sensorik juga berhubungna dengan nerve injury
Paralisis •Umumnyatandak paling akhir yang muncul•Sensitivitas lemah, sulit dibedakan dengan kelemahan akibat yeri bila digerakkan, kerusakan langsung pada otot, atau nerve injury
Penilaian tekanan kompartmen
1. Needle manometer method
2. Wick catheter3. Slit catheter
Nilai ambang dekompresi Sindrom kopartemen akut•Intracompartement Pressure (ICP)
▫30 mmHg (mendekati nilai tekanan darah kapiler)
▫40 mmHg▫50 mmHg (ex: fraktur tibia)
•Toleransi tiap individu terhadap peningkatan ICP, karena adanya variasi tekanan darah
Aplikasi anatomi dan bedahTHIGH LEG
ARM
HAND
Tata laksana
•Fasciotomi
TERIMA KASIH