Download - SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA
![Page 1: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/1.jpg)
SKENARIO 1 : SALAH ASUHAN
Bimo Kusumo1061050174
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
![Page 2: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/2.jpg)
Tujuan pembelajaran
• Perkembangan psikososial remaja• Klasifikasi pola asuh (masa pencarian identitas
dan konsep teori psikologi)• Faktor yg mempengaruhi pola asuh• Penanggulangan salah asuh
![Page 3: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/3.jpg)
Perkembangan psikososial remaja
![Page 4: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/4.jpg)
Definisi remaja menurut WHO
1. mereka yg mengalami fase transisi dari ketergantungan sosial-ekonomi penuh menjadi fase yg lebih mandiri
2. Mereka yg menunjukkan tanda seksual sekunder pertama sampai terjadi kematangan seksual
3. Mereka yg mengalami perkembangan psikologis dan identifikasi dari fase kanak kanak menjadi fase remaja
![Page 5: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/5.jpg)
Klasifikasi remaja menurut WHO
• 10-14 tahun : remaja awal• 15-20 tahun : remaja akhir
![Page 6: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/6.jpg)
Teori perkembangan psikososial erikson
• Teori perkembangan psikososial didasarkan pada 8 tahap perkembangan.
• Teori Erikson didasarkan pada gagasan bahwa kehidupan seseorang merupakan serangkaian krisis dan tantangan.
![Page 7: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/7.jpg)
Tahap perkembangan psikososial
• TAHAP 1 – Oral Sensori • TAHAP 2 – Anal-Moskuler • TAHAP 3 – Lokomotor • TAHAP 4 – Latensi • TAHAP 5 – Remaja • TAHAP 6 – Dewasa Muda (Awal) • TAHAP 7 – Dewasa madya • TAHAP 8 – Matang
![Page 8: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/9.jpg)
Oral sensori (0-1 tahun)• Lahir – 1 tahun (bayi) • Konflik dasar: Kepercayaan vs.
ketidakpercayaan • Peristiwa penting menete dan
berhubungan dengan ibunya. • Harus mengembangkan kasih sayang,
hubungan yang penuh kepercayaan/diperhatikan.
• Keberhasilan menghadapi krisis dapat menimbulkan HARAPAN.
• Kegagalan menghadapi krisis ini dapat menimbulkan konflik dan mengakibatkan pada distorsi sensori dan withdrawal
![Page 10: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/10.jpg)
Anal muskuler (1-3 tahun)• Usia 1 - 3 tahun (kanak-kanak) • Konflik dasar = otonomi vs. pemalu dan
ragu-ragu • Peristiwa penting adalah toilet training
and relasi penting dengan orangtuanya.
• Energi anak diarahkan pada pencapaian kematangan keterampilan fisik, seperti berjalan, dan kontrol muskuler.
• Jika berhasil akan menimbulkan KEHENDAK.
• Jika tidak tercapai, akan menimbulkan impulsif.
![Page 11: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/11.jpg)
Lokomotor (3-6 tahun)• USIA 3 - 6 TAHUN (PG/TK) • Konflik dasar = initiatif vs. bersalah • Peristiwa penting = independensi dan hubungan penting dengan
keluarganya • Mengembangkan asertif dalam eksplorasi, penemuan, petualangan
dan bermain • Keberhasian akan mempermudah menetapkan dan mencapai
TUJUAN • Kegagalan dapat menimbulkan rasa bersalah yang berlebihan
![Page 12: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/12.jpg)
Latensi (6-12 tahun)• Usia 6 - 12 tahun (usia sekolah) • Konflik dasar = industry vs. inferiority • Peristiwa penting adalah sekolah dan hubungan penting dengan guru,
teman, dan tetangga • Anak harus belajar keterampilan baru dan mengembangkan prestasi • Keberhasilan akan menimbulkan rasa KOMPETEN • Kegagalan dapat menimbulkan rasa rendah diri dan ketidakkompetenan.
![Page 13: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/13.jpg)
Pubertas (12-20 tahun)• Usia 12-20 tahun (Remaja) • Konflik dasar = identitas vs. kekaburan identitas • Peristiwa penting adalah mengembangkan hubungan pertemanan. • Hubungan penting adalah pengaruh kelompok sebaya, kelompok dan
sosial. • Harus mencapai identitas seperti karir, peran seks, politik dan agama. • Keberhasilan akan menghasikan KESETIAAN • Kegagalan dapat menimbulkan kekaburan identitas dan FANATISME
![Page 14: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/14.jpg)
Genitality (20-40 tahun)• Usia 20-40 tahun • Konflik dasar = intimasi vs. isolasi • Peristiwa penting adalah menjadi orangtua. • Hubungan penting adalah saling menyayangi,
bersahabat dan rekan kerja • Individu harus mengembangkan hubungan
yang intim di keluarga, dunia kerja dan kehidupan sosial.
• Keberhasilan akan menanamkan CINTA DEWASA-MUTUALISME
• Kegagalan dapat menimbulkan rasa kesepian dan keterisolasian
![Page 15: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/15.jpg)
Dewasa (40-65 tahun)• Usia 40 - 65 TAHUN • Konflik dasar = kegairahan hidup (generativity)
vs. Stagnasi (stagnation) • Peristiwa penting adalah menjadi orangtua. • Hubungan penting adalah menjalin relasi
dengan anak dan masyarakat • Tahap ini didasarkan pada ide tentang
penemuan cara mencapai kepuasan hidup, dukungan kontribusi bagi generasi berikutnya.
• Keberhasilan akan menguatkan rasa PERHATIAN
• Kegagalan dapat menimbulkan overextension atau rejectivity
![Page 16: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/16.jpg)
Matang (65 tahun-wafat)• Usia 65 - wafat • Konflik dasar adalah integritas ego vs.
terpecah (hina)/despair • Peristiwa penting adalah melakukan
refleksi dan menerima kehidupan individualnya
• Individu membuat makna dan tujuan hidupnya dan merefleksi prestasi yang dicapai dalam hidupnya
• Keberhasian akan membentuk KEBIJAKSAAAN Kegagalan dapat berakibat meremehkan kehidupannya atau semua orang
![Page 17: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/17.jpg)
Klasifikasi pola asuh(pencarian identitas)
![Page 18: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/18.jpg)
pendahuluan• Erikson (1964) mengatakan bahwa fase remaja
merupakan fase dimana terjadi krisis identitas. Timbul kebingungan pada remaja mau jadi siapa mereka kelak nanti? Mau berperan apa ditengah kehidupan bermasyarakat?
![Page 19: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/19.jpg)
Identitas pada remaja menurut james marcia
• Menurut james marcia, dia menjawab pertanyaan dari erikson dengan mengemukakan kategori dan dasar perkembangan identitas pada remaja
![Page 20: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/20.jpg)
Dasar perkembangan remaja
DASAR PERKEMBANGAN REMAJA
KRISIS KOMITMEN
![Page 21: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/21.jpg)
Kategori identitas remaja
1. Identity diffusion2. Moratorium3. Foreclosure4. Identity achievement
![Page 22: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/22.jpg)
Identity diffusion
• Orang tipe ini, yaitu orang yang mengalami kebingungan dalam mencapai identitas. Ia tidak memiliki krisis dan juga tidak memiliki tekad untuk menyelesaikannya
![Page 23: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/23.jpg)
Ciri seorang dengan identity diffusion
1. tidak mempunyai pilihan-pilihan yang dipertimbangkan secara serius
2. tidak mempunyai komitmen3. tidak yakin pada dirinya sendiri4. cenderung menyendiri5. orang tua tidak mendiskusikan mengenai
masa depan dengannya6. mereka sering bicara semua terserah
mereka7. beberapa dari mereka tidak mempunyai
tujuan hidup, cenderung tidak bahagia, sering menyendiri karena kurangnya pergaulan
![Page 24: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/24.jpg)
moratorium
• identitas ini ditandai dengan adanya krisis, tetapi ia tidak memiliki kemauan kuat (tekad) untuk menyelesaikan masalah krisis tersebut
![Page 25: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/25.jpg)
Contoh moratorium
• Seorang remaja laki-laki naksir pada teman perempuannya, namun tidak melakukan usaha apapun untuk mendekatinya
![Page 26: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/26.jpg)
foreclosure
• identitas ini ditandai dengan tidak adanya suatu krisis, tetapi ia memiliki komitmen atau tekad. Sehingga individu seringkali berangan-angan tentang apa yang ingin dicapai dalam hidupnya, tetapi seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapinya
![Page 27: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/27.jpg)
Contoh foreclosure
• Seorang anak yg dipaksa orangtua untuk masuk jurusan universitas pilihan orangtuanya, anak nya menjalani nya namun sebenarnya tidak sesuai dengan keinginan dan cita-cita anak tersebut untuk pilihan jurusan universitasnya.
![Page 28: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/28.jpg)
Identity achievement
• seorang individu dikatakan telah memiliki identitas, jika dirinya telah mengalami krisis dan ia dengan penuh tekad mampu menghadapinya dengan baik
![Page 29: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/29.jpg)
Contoh identity achievement
• Seorang anak sekolah di FKUKI dan merupakan pilihannya dan dia menjalani kehidupannya di lingkungan FKUKI dengan baik
![Page 30: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/30.jpg)
![Page 31: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/31.jpg)
Klasifikasi pola asuh(konsep teori psikologi)
![Page 32: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/32.jpg)
pendahuluan
• Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting yg menentukan bagaimana kepribadian anak kedepannya dalam berkehidupan sosial di tengah masyarakat terbentuk.
![Page 33: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/33.jpg)
Jenis pola asuh orang tua
1. Pola asuh permisif2. Pola asuh otoriter3. Pola asuh demokratif
![Page 34: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/34.jpg)
Pola asuh permisif
• Pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang cuek terhadap anak.
![Page 35: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/35.jpg)
Penyebab pola asuh permisif
• Biasanya pola pengasuhan anak oleh orangtua semacam ini diakibatkan oleh orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik.
![Page 36: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/36.jpg)
Dampak pola asuh permisif
• Anak menjadi : 1. kurang perhatian2. merasa tidak berarti3. rendah diri4. Nakal5. memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk6. kontrol diri buruk7. salah bergaul8. kurang menghargai orang lain, dan lain sebagainya baik
ketika kecil maupun sudah dewasa.
![Page 37: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/37.jpg)
Pola asuh otoriter
• Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak.
![Page 38: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/38.jpg)
Dampak pola asuh otoriter
• Anak menjadi :1. tidak bahagia2. paranoid / selalu berada dalam ketakutan3. mudah sedih dan tertekan4. senang berada di luar rumah5. benci orangtua, dan lain-lain
![Page 39: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/39.jpg)
Pola asuh otoriter
![Page 40: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/40.jpg)
Pola asuh demokratif
• Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orangtua.
![Page 41: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/41.jpg)
Dampak pola asuh demokratif
• Anak akan menjadi:1. hidup ceria2. Menyenangkan3. Kreatif4. Cerdas5. percaya diri6. terbuka pada orangtua7. menghargai dan menghormati orangtua8. tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, disukai
lingkungan dan masyarakat dan lain-lain.
![Page 42: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/42.jpg)
![Page 43: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/43.jpg)
Faktor yg mempengaruhi
pola asuh
![Page 44: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/44.jpg)
pendahuluan
• Setiap orang mempunyai sejarah sendiri – sendiri dan latar belakang yang seringkali sangat jauh berbeda. Perbedaan ini sangat memungkinkan terjadinya pola asuh yang berbeda terhadap anak
![Page 45: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/45.jpg)
Faktor yg mempengaruhi pola asuh
• Menurut Maccoby & Mc loby ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu:
1. Sosial ekonomi2. Pendidikan3. Nilai agama yg dianut orangtua4. Kepribadian5. Jumlah anak
![Page 46: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/46.jpg)
Sosial ekonomi
• Lingkungan sosial berkaitan dengan pola hubungan sosial atau pergaulan yang dibentuk oleh orang tua maupun anak dengan lingkungan sekitarnya.
• Anak yang sosial ekonaminya rendah cenderung tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan tidak pernah mengenal bangku pendidikan sama sekali karena terkendala oleh status ekonomi.
![Page 47: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/47.jpg)
pendidikan
• Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.
![Page 48: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/48.jpg)
Nilai-nilai agama
• Nilai – nilai agama juga menjadi salah satu hal yang penting yang ditanamkan orang tua pada anak dalam pengasuhan yang mereka lakukan sehingga lembaga keagamaan juga turut berperan didalamnya.
![Page 49: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/49.jpg)
kepribadian
• Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuhkembangkan kepribadian anak (Riyanto, 2002).
![Page 50: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/50.jpg)
Jumlah anak
• Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan orang tua.
![Page 51: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/51.jpg)
Penanggulangan salah asuh
![Page 52: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/52.jpg)
pendahuluan
• penangangan pada anak yang agresif pada skenario adalah perkara yang gampang-gampang susah. Akan menjadi gampang, bila kita tahu caranya. Dan akan menjadi susah bila kita terlalu cuek dan tidak peduli atau malah merasa “malu” untuk membicarakan hal buruk yang terjadi pada anak sendiri.
![Page 53: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/53.jpg)
Komunikasi yg baik
• Untuk bisa menyelesaikan masalah ini memang sangat dibutuhkan sebuah keterbukaan, khususnya bagi orang tua. Komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, orang tua dengan sekolah, orang tua dengan lingkangan, dan sekolah dengan orang tua perlu terjalin dengan baik
![Page 54: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/54.jpg)
Komunikasi sebagai inti penanganan
• Jadi komunikasi adalah hal yang sangat penting, dan semua kembali pada orang tua.
![Page 55: SKENARIO 1 KENAKALAN REMAJA](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022061609/55cf9b45550346d033a561f7/html5/thumbnails/55.jpg)
referensi• Slater, Charles L. (2003), "Generativity versus stagnation: An
elaboration of erikson's adult stage of human development", Journal of Adult Development 10 (1): 53–65
• Erikson, Erik H. (1993) [1950]. Childhood and Society. New York, NY: W. W. Norton & Company. p. 242.
• Kail, Robert V. & Cavanaugh, John C. (2004). Human development: A life-span view (3rd ed.). Belmont, CA: Thomson/Wadsworth. p. 16.
• Erik H. Erikson: Childhood and Society, ch. 11 (1950).• Marcia, James E. (1966). "Development and validation of ego identity
status" (PDF). Journal of Personality and Social Psychology 3: 551–558. Retrieved 2012-01-28.
• Erikson, Erik (1956). "The problem of ego identity" (pdf). Journal of the American Psychoanalytic Association 4: 56–121. Retrieved 2012-01-28.