i
UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP AL-QUR’AN DAN HADITS DENGAN
MENERAPKAN METODE CARD SORT DI KELAS VII B
MADRASAH TSANAWIYAH AL-HADI GIRIKUSUMA
MRANGGEN KABUPATEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh :
SANTOSO
NIM : 073111562
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2011
ii
iii
iv
MOTTO
خيركم مه تعلم القرآن وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur‟an
kemudian mengajarkannya. “
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur, skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku untuk do‟anya
2. Istriku( Istibahah ) dan anak-anakku tercinta( Silfi Falahah, Adam
Muhammad Veha Kharisma ) untuk semangatnya
3. Kakak, adik, beserta keluarga besarku tersayang
4. dan teman-temanku seperjuangan di Yayasan Pendidikan Islam Al-hadi
Mranggen Demak.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah di tulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran- pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Demak, 28 Februari 2011
Deklarator
Santoso
NIM.073111562
vii
ABSTRAK
Santoso (NIM 073111562). Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa
terhadap al Qur’an dan Hadist dengan Menerapkan Metode Card Sort di
Kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Mranggen Kabupaten Demak.
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar Al
Qur‟an Hadist dengan penerapan strategi Card Sort di kelas VII B MTs Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak. Manfaat penelitian ini adalah
untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar yang berhubungan dengan
minat di kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab.
Demak dan dapat mengetahui langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru
untuk meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini menggunakan metode field research yaitu penelitian yang
dilakukan di kancah atau di medan terjadinya gejala dengan teknik analisis
diskriptif kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan
menggunakan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat
belajar al Qur‟an dan Hadits pada siswa kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Kab. Demak. meskipun belum optimal tapi sudah
dikatakan baik, karena minat adalah sifatnya abstrak. Terbukti di kelas VII B MTs
Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak dari jumlah siswa 46
anak hanya sebagian kecil siswa yang minatnya kurang dalam belajar al Qur‟an
dan Hadits dengan alasan latar belakang siswa yang belum lancar membaca ayat /
surat al Qur‟an.
Upaya yang dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran al Qur‟an dan
Hadits di kelas untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran al
Qur‟an dan Hadits sudah disesuaikan dengan teori yaitu seorang guru al Qur‟an
dan Hadits di kelas VII B MTs Al-Hadi berusaha untuk memotivasi, mendorong
dan memperhatikan siswa yang kurang berminat dalam belajar al Qur‟an dan
Hadist. Adapun upaya yang dilakukan yaitu: a). Memberikan materi yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik, b). Memvariasikan strategi dan
metode, c). Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mendapatkan hasil
yang baik dengan cara memberi atau menciptakan suasana yang menyenangkan
sehingga tercapai proses belajar mengajar yang diinginkan.
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi mahasiswa, para tenaga pendidik, para peneliti dan semua pihak
yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad S.A.W, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa
mengharapkan syafa‟atnya di akhirat nanti.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
pembimbing, para dosen dan semua pihak yang menjadi motivator dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dr Suja‟i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ahmad Muthohar,M.Ag., selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang dan Pengelola Program Kualifilasi.
3. H. Mursid M.Ag., selaku pembimbing dalam skripsi ini sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
4. H.Munhamir Malik, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi
Girikusuma Mranggen Demak.
5. Istibahah Istriku tercinta serta anak-anak tersayang Silfi Falahah dan
Adam Muhammad Veha Kharisma yang senantiasa memberikan do‟a,
motifasi dan pengorbanan yang tidak terhingga dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Sahabat–sahabatku yang secara langsung maupun tidak langsung
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis hanya berdo‟a semoga yang telah diberikan menjadi amal saleh
dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Amien.
Demak, 28 Februari 2011
Penulis
Santoso
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . ............................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
PENGESAHAN ....................................................................................... iii
PERNYATAAN ....................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................. v
MOTTO ................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 4
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah................................................................. 4
D. Rumusan Masalah .............................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian...................................................................... 5
G. Penegasan Istilah ................................................................ 5
H. Kajian Pustaka ............................................................. 7
I. Kerangka Berfikir .................................................................. 8
J. Hipotesa Penelitian ............................................................... 9
K. Metodologi Penelitian................................................................. 9
1. Setting Penelitian ……………………………… 9
2. Subyek Penelitian ……………………………………. 9
3. Sumber Data ………………………… 9
4. Teknik dan Analisis ................................................... 9
BAB II. LANDASAN TEORETIS 12
A. Minat .................................................................................... 12
x
1. Pengertian Minat …………………………………….. 12
2. Macam-macam Minat ………………………………. 13
3. Pentingnya Minat …………………………………….. 14
4. Fungsi Minat ………………………………………… 15
5. Faktor Yang Mempengaruhi Minat …………………. 16
6. Unsur-unsur Minat …………………………………... 17
B. Belajar …………………………………………………….. 19
1. Pengertian Belajar ………………………………….. 19
2. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………………. 20
C. Minat Belajar ……………………………………………… 22
D. Al Qur‟an Hadist ………………………………………….. 23
E. Hubungan Antara Model Belajar Siswa dengan Minat Belajar 24
F. Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa
Al Qur‟an Hadits ................................................................... 27
1. Pengertian Upaya Peningkatan Minat ......................... 27
2. Dasar dan Tujuan Upaya .................................................. 27
3. Bentuk-bentuk Upaya ..................................................... 28
4. Faktor Yang Mempengaruhi Upaya ................................. 29
G. Model Card Sort ................................................................ 30
BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN ………………………….. 32
A. Tujuan Penelitian ………………………………………… 32
B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………… 32
C. Metode Penelitian …………………………………………. 35
1. Desain Penelitian …………………………………….. 35
2. Langkah langkah Penelitian …………………………… 36
3. Instrumen Penelitian …………………………………… 38
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pelaksanaan ......................... 38
1. Populasi dan Sampel ………………………………….. 38
2. Teknik Pelaksanaan Penelitian ………………………… 42
xi
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ………………………… 53
A. Minat Belajar Siswa Selama Penelitian …………………… 53
B. Analisis Hasil Angket Pertanyaan ……………………….. 55
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 65
B. Saran – saran .................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar nama guru MTs Al-Hadi Girikusuma ………………………38
Tabel 3.2 Daftar nama siswa kls VII MTs Al-Hadi Girikusuma ……………………39
Tabel 4.1 Minat siswa kelas VII MTs Al-Hadi Girikusuma pada mata
pelajaran Al Quran Hadist …………………………………………….54
Tabel 4.2 Struktur Penskoran nilai angket pertanyaan …………………………55
Tabel 4.3 Jawaban Responden tentang keaktifan siswa …………………………55
Tabel 4.4 Jawaban Responden tentang posisi duduk siswa ……………………..56
Tabel 4.5 Jawaban Responden tentang bagaimana mengikuti pelajaran …………57
Tabel 4.6 Jawaban Responden tentang hal yang mendorong belajar …………….57
Tabel 4.7 Jawaban Responden tentang arah perhatian siswa ……………………58
Tabel 4.8 Jawaban Responden tentang hal yang mendorong untuk mengulang
pelajaran ……………………………………………………………..58
Tabel 4.9 Jawaban Responden tentang dengan siapa biasa mengulang 59
Tabel 4.10 Jawaban Responden tentang pandangan siswa terhadap pelajaran …..60
Tabel 4.11 Jawaban Responden tentang langkah yang dilakukan ketika
mengalami kesulitan ……………………………………………….60
Tabel 4.12 Jawaban Responden tentang rasa bosan dengan pelajaran ………….61
Tabel 4.13 Jawaban Responden tentang satu hari berapa kali mengulang pelajaran 61
Tabel 4.14 Jawaban Responden tentang hal yang dilakukan siswa ketika pelajaran 62
Tabel 4.15 Jawaban Responden tentang hal yang menyebabkan mau mencatat
Hal yang penting …………………………………………………….63
Tabel 4.16 Jawaban Responden tentang hal yang dilakukan jika kurang paham ...63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada
tuntutan bahwa pendidikan diasumsikan mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dinamisasi jaman yang senantiasa melaju dengan
cepat menuntut dunia pendidikan untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
mengatasi masalah- masalah pendidikan.
Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses belajar mengajar
diselenggarakan secara efektif, artinya dapat berlangsung secara lancar,
terarah dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Tabrani (1989) mengemukakan
berbagai kriteria proses belajar mengajar yang efektif meliputi:
1. Proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep generalisasi dan
bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata.
2. Proses belajar mengajar mampu melayani gaya belajar dan kecepatan
belajar peserta didik yang berbeda- beda.
3. Proses belajar mengajar mampu melayani perkembangan belajar peserta
didik yang berbeda- beda.
4. Proses belajar mengajar melibatkan peserta didik yang aktif dalam
pengajaran sehingga mencapai tujuan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan.
Idealitas proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut di atas,
seringkali sulit diwujudkan dalam praktek kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hal ini karena proses belajar mengajar yang melibatkan antara guru dan siswa
pelaksanaanya masih belum maksimal. Seperti halnya dalam proses belajar
mengajar pada mata pelajaran al Quran dan Hadits masih ditemukan gejala
rendahnya minat belajar siswa dan gejala rendahnya penguasaan materi
pembelajaran. Pada satu sisi karakter penguasaan pendidikan al Quran dan
Hadits dipahami oleh siswa dan guru sebagai materi yang bersifat hafalan,
2
pada sisi lain strategi penyampaian materi pendidikan bertumpu pada metode-
metode tertentu secara monoton.
Hal itu mengakibatkan minat anak dalam belajar rendah, lebih senang
bermain daripada belajar, menganggap materi kurang menarik, anak
menganggap pelajaran al Qur‟an dan Hadits adalah membosankan, bahkan
menganggap materinya yang terlalu berat. Dampaknya pendidikan tidak
interaktif, kurang menarik dan terkesan mengejar target penyelesaian pokok
bahasan, dan bukan pencapaian dan pemahaman.
Minat merupakan suatu landasan yang paling meyakinkan demi
keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang siswa ingin belajar al Qur‟an
dan Hadits maka ia akan dapat cepat belajar mengerti, mengingat dan
mengamalkannya. Belajar al Qur‟an dan Hadits akan menjadi beban dan tidak
dapat memberi manfaat jika tidak disertai sifat terbuka bagi bahan pelajaran
tersebut. Minat yang timbul dari kebutuhan anak merupakan faktor pendorong
bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Jadi dapat dilihat bahwa minat
sangat penting dalam pendidikan sebab merupakan sumber dari usaha anak-
anak tidak perlu mendapat dorongan dari luar apabila pekerjaan yang
dilakukan cukup menarik minatnya1.
Minat mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi
yaitu: (1) Minat melahirkan perhatian yang serta merta, (2) Minat
memudahkan terciptanya konsentrasi, (3) Minat mencegah gangguan
perhatian dari luar, (4) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam
diri sendiri2.
Nurcholis dan Banducci dikutip oleh Chabib Thoha menulis fungsi minat
bagi kehidupan peserta didik sebagai berikut.
1. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita- cita
1Wayan Nurkancana, dkk. Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional 1982) hlm.
230. 2Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) hlm. 83
3
Sebagai contoh anak yang berminat pada olahraga maka cita-citanya
menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada
kesehatan fisiknya, bercita-cita menjadi dokter.
2. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat
Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar
kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang.
Meskipun diajar seorang guru yang sama dan diberi pelajaran yang sama
tapi antara satu anak dengan anak yang lainnya mendapatkan jumlah
pengetahuan yang berbeda, hal ini terjadi karena perbedaan kuatnya minat
mereka dan daya serap peserta didik.
4. Minat yang terbentuk pada masa kanak- kanak sering terbawa seumur
hidup karena minat membawa kepuasan.
5. Minat menjadi guru yang terbentuk sejak kecil sebagai contoh akan terus
terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka
beban menjadi guru tidak akan dirasa, karena semua tugas dikerjakan
dengan penuh kesadaran dan ikhlas. Dan apabila minat ini tidak terwujud
maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa sampai mati. Dengan melihat
fungsi- fungsi tersebut , maka minat sangat penting dalam kehidupan anak
maupun remaja agar mereka dapat berhasil dalam pendidikannya3.
Belajar bidang studi al Qur‟an dan Hadits akan berhasil dan berguna bila
individu itu memiliki minat. Minat merupakan sebuah motivator yang utama
yang dapat meningkatkan gairah belajar peserta didik. Oleh karena itu
pendidik perlu meningkatkan minat agar pelajaran yang diberikan mudah
dipahami oleh peserta didik, khususnya mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits.
Maka dari itu, perlu penanganan secara serius agar peningkatan
pendidikan dapat tercapai, dan harapan terjadinya peningkatan minat belajar
khususnya pada mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits dapat terwujud. Oleh
3Abdul Wahib. Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak.. dlm Chahib Thoha PBMI PAI di
Sekolah (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 1998) hlm. 109 – 110
4
karena itu perlu diujicobakan penerapan berbagai strategi pendidikan untuk
diketahui dampaknya bagi proses dan hasil pendidikan. Untuk memahami
permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) khususnya dengan menerapkan strategi Card Sort di kelas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi dalam
kegiatan belajar mengajar sebagai berikut
1. Rendahnya minat belajar siswa
2. Proses pembelajaran kurang maksimal
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru hanya ceramah, monoton dan
membosankan.
4. Materi pembelajaran kurang menarik.
5. Materi Qur‟an dan Hadits membosankan dan banyak hafalan.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan pengetahuan, waktu, tenaga dan bahan pustaka,
peneliti hanya membatasi masalah tentang rendahnya minat belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut
“Bagaimanakah penerapan strategi Card Sort dapat meningkatkan minat
belajar siswa dalam mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits di kelas VII B MTs
Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini yakni
untuk mengetahui penerapan strategi Card Sort yang dapat meningkatkan
minat belajar siswa dalam mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits.
F. Manfaat Penelitian
5
Apabila terbukti strategi Card Sort dapat meningkatkan minat belajar,
kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa, maka dapat dimanfaatkan
penggunaan model Card Sort pada pendidikan al Qur‟an dan Hadits maupun
pendidikan lainnya di Madrasah Tsanawiyah.
Pelaksanaan penelitian kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa
manfaat yaitu:
1. Siswa, akan memperoleh pendidikan Al Qur‟an Hadits yang lebih
menarik, menyenangkan dan menambah minat dalam belajar.
2. Guru, akan membantu permasalahan pendidikan yang dihadapi
dan mendapat tambahan wawasan serta keterampilan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu nya.
3. Madrasah akan dapat memberikan sumbangan dalam upaya menngkatkan
pendidikan.
G. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda
dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian
ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata kata yang menjadi
variabel penelitian.
Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut
1. Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Terhadap Al-Qur‟an dan Hadits
Upaya adalah usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya4. Minat
adalah kecenderungan yang agak memetap dalam subjek merasa tertarik
pada suatu bidang atau hal tertentu dan merasa berkecimpung dalam
bidang itu5.
Jadi minat adalah kecenderungan pelajar yang agak menetap
merasa senang, tertarik pada suatu bidang atau hal tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam bidang tersebut. Sedangkan upaya
4Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Cetakan 3. Kamus
Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka 1990. hal. 995 5Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta PT. Rineka Cipta,2002) hlm. 157
6
meningkatkan minat siswa yaitu suatu usaha yang dilakukan agar pelajar
merasa tertarik pada suatu bidang atau hal tertentu dan merasa terlibat
dalam bidang itu. Adapun indikator dari minat adalah sebagai berikut:
a. Adanya dorongan datang ke sekolah lebih awal
b. Adanya motivasi untuk duduk di depan, mencatat dan
mendengarkan penjelasan guru
c. Adanya semangat dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
baik di sekolah maupun di rumah
d. Adanya rasa ingin tahu sehingga siswa aktif dan rajin bertanya.
Al Qur‟an Hadits merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
madrasah.
2. Model Card Sort: Model pendidikan dengan menyortir kartu. Adapun
langkah- langkahnya sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran (jumlah kartu
sama dengan jumlah murid di kelas dan isi kartu terdiri dari kartu
induk/topik utama dan kartu rincian)
b. Seluruh kartu diacak agar campur.
c. Kartu dibagikan kepada murid dan pastikan masing masing
memperoleh satu kartu (boleh dua apabila masih ada sisa)
d. Guru memerintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya
dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya.
e. Setelah kartu induknya beserta kartu rinciannya ketemu, perintahkan
masing- masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya
di papan secara urut.
f. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan
hasilnya.
g. Salah satu siswa dipilih sebagai penanggungjawab kelompok untuk
menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian meminta komentar dari
kelompok lainnya.
7
h. Guru memberi komentar tentang hasil kerja murid (setiap
kelompok). Guru mengklarifikasi materi/masalah dan
menyimpulkan serta memberi skor penilaian.
i. Mengakhiri pembelajaran dan menjelaskan sekiranya ada
pemahaman anak/siswa yang keliru.6
H. Kajian Pustaka
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sama sekali baru karena
sudah banyak peneliti mengadakan kajian terhadap hal serupa. Hanya saja
peneliti menemukan beberapa celah penting untuk diteliti lebih lanjut.
Setidaknya terdapat beberapa hasil penelitian yang peneliti temukan antara
lain :
(1) Penelitian oleh Siti Fatiyatul Auliya (2009) dengan judul “Pengaruh
Minat Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika di MA AL-
HADI Girikusuma”. Secara garis besar peneliti memfokuskan pada minat
siswa dalam belajar yang mempunyai pengaruh positif dalam mata pelajaran
Matematika khususnya di MA AL-HADI Girikusuma. Dengan kata lain
semakin tinggi minat siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang
dicapai siswa.
(2) Penelitian oleh Ahmad Mudrik (2008) dengan judul “Pengaruh Minat
Belajar PAI terhadap Perilaku Keagamaan Anak Pada Siswa Kelas VII B
MTs Al-Hadi Girikusuma. Penelitian ini memfokuskan pada minat belajar
PAI, apakah juga mempunyai pengaruh yang positif. Lebih lebih pada
perilaku anak dalam beragama, dalam arti ketika peserta didik mempunyai
minat untuk belajar PAI akan bersungguh sungguh untuk mempelajari,
memahami bahkan sampai pada mengamalkan dalam perilaku kehidupan
sehari hari . Contoh : ketika mempelajari PAI tentang salat, zakat dan
kegiatan muamalah yang lain apakah peserta didik hanya menghafal, atau
dipahami dan diamalkan dalam kehidupannya.
6Ismail SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, ( Semarang : Rasail
Media Group, cet. 1. Oktober 2008 ), hlm. 88- 89.
8
(3) Penelitian oleh Abdul Rozaq (2008) dengan judul “Pengaruh
Perilaku Keagamaan Orang Tua terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran PAI di MTs Al-Hadi Girikusuma. Pada garis besarnya penelitian
ini mengkaji apakah ada pengaruhnya atau tidak ketika orang tua mempunyai
perilaku keagamaan yang baik terhadap minat anak untuk mempelajari mata
pelajaran Agama Islam tersebut.Penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya, karena penelitian ini lebih fokus pada upaya upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran
qur‟an hadist dengan menerapkan strategi Card Sort di kelas VII B MTs Al-
Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak.
I. Kerangka Berfikir
Al Qur‟an dan Hadits menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan
memahami materi. Oleh karenanya pendidikan al Qur‟an dan Hadits diarahkan
pada bagaimana siswa dibantu untuk mencari tahu dan melakukan sesuatu
dalam rangka memahami materi dan tujuan.
Untuk mencapai arahan tersebut perlu diterapkan berbagai strategi yang
sesuai dengan mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits di Madrasah Tsanawiyah.
Salah satu strategi yang diasumsikan relevan adalah pendidikan dengan
menerapkan sistem Card Sort.
Dalam sistem Card Sort ini siswa bekerjasama untuk belajar dan
bertanggungjawab atas yang dilakukan. Proses belajar mengajar diorientasikan
pada tujuan dan keberhasilan kelompok. Semua siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk memperoleh keberhasilan. Kelompok dapat diberi
penghargaan dan individu harus konsisten dengan tanggungjawabnya.
Pada satu sisi, dengan sistem Card Sort ini menuntut kesiapan dan
kreativitas guru agar senantiasa melakukan pengembangan materi yang
langsung berkaitan dengan sesuatu yang nyata. Pada sisi lain kesiapan siswa
untuk terlibat secara aktif dalam proses turut menentukan kualitas pendidikan.
9
Jika kualitas pendidikan meningkat dapat diasumsikan terjadi peningkatan
minat belajar yang akhirnya meningkatkan prestasi belajar para siswa.
J. Hipotesis Penelitian
Strategi Card Sort dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran al Qur‟an dan Hadits.
K. Metode Penelitian
1. Setting penelitian
Setting penelitian yang akan penulis lakukan MTs Al-hadi
Girikusuma Mrnggen Demak pada semester I tahun pelajaran
2010/2011.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian yang akan penulis kakukan yaitu semua
siswa kelas VII B Mts Al-hadi Girikusuma Mrnggen Demak yang
berkaitan dengan proses pembelajaran al-Qur‟an dan Hadits
khususnya memahami al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup
dalam mata pelajaran al Qur‟a dan Hadits semester I.
3. Sumber data
Sumber data yang akan digunakan penulis adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits
dan kegiatan pembelajaran memahami al-Qur‟an, seperti
kurikulum,jadwal pelajaran,hasil prestasi mata pelajaran Qur‟an dan
Hadits,guru dan lain-lain.
4. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data penulis menggunakan
beberapa metode yaitu;
a. Metode Observasi
Metode observasi/pengamatan adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang diselidiki.Jenis observasi yang penulis gunakan
10
adalah observasi partisipan. Pada observasi ini penulis ikut serta
ambil bagian atau berada dalam obyek yang diobservasi.7
Dengan metode ini penulis mengadakan observasi terhadap
kegiatan memahami al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup
di MTs Al-hadi Girikusuma Mrnggen Demak dimulai dari
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasinya.
b. Metode Intervieu
Metode intervieu/wawancara adalah proses tanya jawab dalam
penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau
lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-
informasi atau keterangan-keterangan.8
Penulis mengadakan wawancara secara langsung dengan semua
pihak yang terkait dengan penelitian ini, baik di lingkungan
sekolah maupun di luar sekolah.
c. Metode Dokumentasi
Menurut Nasution,dokumentasi adalah kumpulan data verbal yang
berbentuk lisan.9
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto,dokumentasi berasal dari
kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis.10
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen
dan kebijakan yang terkait dengan penelitian ini.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul ,maka penulis analisis dengan analisis
diskriptif kualitatif, artinya ,data-data yang terkumpul dipilah-pilah
dan dikelompokkan,sedang angka-angka yang ada
dijumlahkan,diprosentasi,dan dikualitaskan. Dengan menggunakan
7S. Nasution, Metodologi Researtch, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2004 ), Hlm. 106
8Ibid
9Ibid. hlm. 108
10Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke 13), Hlm.158
11
rumus hasil prosentase kemampuan siswa dalam meningkatkan
minat belajar, yaitu :
P =
keterangan
P= Prosentase jawaban
F= Frekuensi jawaban
N= Jumlah Responden 11
11
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009, hal 54)
nilai rata-rata indikator yang dilaksanakan / F
x 100
indikator yang ada / N
12
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Minat
1. Pengertian Minat
Minat dalam bahasa inggrisnya Interest,12
dalam bahasa Arabnya
ihtimaam. Dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian
dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi objek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam bahasan tersebut
terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian
subjek, ada usaha mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai, atau
berhubungan dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya
penarik dari objek.13
Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan tentang minat, di antaranya:
1) Menurut Andi Mappiare, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut
atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan
tertentu.14
2) Menurut Syaiful Bahri Djamarah, minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.
3) Menurut W. J. S Poerwadarminta, minat yaitu perhatian, kesukaan,
kecenderungan, hati kepada sesuatu atau keinginan kepada sesuatu.15
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap sesuatu yang terdiri dari
suatu campuran perasaan senang, harapan, perasaan tertarik, pemusatan
perhatian yang sengaja, yang terakhir dengan penuh kemauan dan
12
John Echols,Hassan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, cet., xxiv, Jakarta; Gramedia
2000, hal. 327. 13
Syaiful bahri Djamarah, op.cit. hlm. 157. 14
Andi Mappiare , Psikologi Remaja, ( Surabaya : Usaha Nasional, t.th. ), hlm. 62. 15
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka ,
1986 ), hlm . 650.
13
kecenderungan- kecenderungan yang lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan atau motif.
Jadi dapat dikatakan bahwa minat ini terkait dengan usaha semisal
seseorang menaruh minat pada pelajaran Al Qur‟an Hadist, tentu ia akan
berusaha semaksimal mungkin untuk menguasainya, sebaliknya orang
yang kurang berminat, ia kurang berusaha bahkan akan mengabaikannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat an-Najm ayat : 39
39
“ Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang Telah diusahakannya”. (An-Najm 39).16
2. Macam - Macam Minat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat
tergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan, misalnya
berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arah minat, dan berdasarkan,
cara mendapatkan atau mengungkapkan minat itu sendiri.17
Berdasarkan timbulnya minat menurut Crow and Crow (1982)
dalam Purwanto(2004), terdiri dari tiga faktor:18
1) Faktor Dorongan dari Dalam
Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat
untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau
aktivitas lain yang menantang.
2) Faktor Motif Sosial
Yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu
pengetahuan, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari
keluarga atau teman.
3) Faktor Emosional
16
Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, ( Surabaya : Tri Karya, 2002 ), hlm .
766. 17
Syaiful bahri Djamarah, op.cit., hlm. 157-158. 18
Htt://morningcamp,com/?p=82
14
Yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya,
keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan
minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
3. Pentingnya Minat
Menurut pengertian yang paling mendasar, minat bearti sibuk,
tertarik atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena
menyadari pentingnya kegiatan itu. 19
Minat merupakan salah satu faktor
pokok untuk meraih sukses dalam belajar, dan salah satu sebab utama
kegagalan belajar adalah kekurangan minat.
Seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar, akan timbul
perhatiannya terhadap pelajaran yang diminati tersebut. Akan tetapi
perhatian seseorang kadangkala timbul dan adakalanya hilang sama
sekali. Suatu saat anak kurang perhatiannya terhadap penjelasan yang
diberikan oleh guru di depan kelas bukan disebabkan dia tidak memiliki
minat dalam belajar, boleh jadi ada gangguan dalam dirinya atau perhatian
lain yang mengusik ketenangannya di ruang kelas atau guru yang kurang
dapat memberikan teknik pengajaran yang bervariasi, sehingga anak
menjadi tidak tertarik terhadap apa yang dijelaskan oleh guru tersebut.
Sebaliknya tidak semua siswa mempunyai perhatian yang sama
terhadap pelajaran yang disajikan oleh seorang guru. Oleh karena itu
diperlukan kecakapan guru untuk dapat membangkitkan perhatian peserta
didik.20
Menurut Abdul Wahib ada beberapa faktor yang menyebabkan
perilaku anak kehilangan minat/perhatian dalam belajarnya, diantaranya „
1) Kelainan jasmaniah yang sangat mempersulit anak dalam mengikuti
pelajaran atau menjalankan tugas.
2) Pelajaran kurang merangsang, kurang memenuhi anak maka anak
cenderung merasa bosan.
19
Abu Ahmadi, op.cit.,hlm. 83. 20
Syaiful bahri Djamarah, op.cit., hlm. 158.
15
3) Ada masalah atau kesulitan kejiwaan
4) Ada konflik pribadi dengan guru atau orang tua.
Adapun cara untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :
1) Periksalah kondisi jasmani anak
2) Cek kepada orang tua atau guru- guru lain
3) Perhatikan anak di luar kelas atau sekolah untuk melihat apakah yang
diamati anak
4) Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak
agar tergerak minatnya.21
4. Fungsi Minat
Minat berkaitan erat dengan motivasi dapat dikatakan sebagai
segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau
mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, begitu juga
dengan minat, minat akan ada pada seseorang apabila sesuai dengan
kebutuhannya.
Dengan demikian fungsi minat tidak berbeda dengan fungsi
motivasi sebagaimana dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah sebagai
berikut :
1) Sebagai pendorong kegiatan/sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Pada mulanya peserta didik tidak ada hasrat
untuk belajar, tetapi karena ada yang dicari (untuk memuaskan
rasa ingin tahunya), maka muncullah minatnya untuk belajar.
2) Sebagai penggerak perbuatan yakni menentukan perbuatan-
perbutan apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai
tujuan.
3) Sebagai pengarah perbuatan.22
Dalam rangka mencapai tujuan,
peserta didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana
perbuatan yang harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan.
21
Abdul Wahib, op.cit., hlm 110- 111.
16
4) Dapat melahirkan perhatian yang serta merta. Perhatian serta
merta terjadi secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan dan
tumbuh tanpa pemakaian daya kemauan dalam diri seseorang,
semakin besar minat seseorang semakin besar derajat spontanitas
perhatiannya.
5) Dapat memudahkan terciptanya konsentrasi. Konsentrasi yaitu
pemusatan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran, jadi tanpa minat
maka konsentrasi terhadap pelajaran juga sulit dikembangkan
dan dipertahankan.
6) Dapat mencegah gangguan perhatian dari luar. Minat yang kecil
dapat mengalihkan perhatian dari pelajaran kepada hal-hal lain.
7) Dapat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
Meskipun yang menyampaikan pelajaran orangnya judes, kalau
ada minat untuk mempelajarinya maka hanya dibaca atau
disimak sekali senantiasa teringat, sebaliknya akan mudah hilang
jika belajar tanpa ada minat.
8) Dapat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri. Dengan
minat kejemuan yang berasal dari diri sendiri dapat teratasi,
karena kejemuan banyak berasal dari dalam, diri sendiri daripada
dari luar.
5. Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Muhibbin Syah faktor yang mempengaruhi minat ada
dua, yaitu:
a. Faktor intrinsik
Yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang
dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, meliputi perasaan
menyenangi materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut.
22
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2000), hlm. 123-
124
17
b. Faktor ekstrinsik
Yaitu hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, meliputi pujian,
hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua dan cara
mengajar guru.23
Sedangkan Crow and Crow (1973) sebagaimana yang dikutip oleh
Abdul Rahman Shaleh, ada tiga faktor yang yang menjadikan timbulnya
minat, yaitu:
a. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan, ingin
tahu seks. Dorongan untuk makan membangkitkan minat untuk
belajar atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan
dan lain-lain, sedangkan dorongan rasa ingin tahu akan
membangkitkan minat untuk belajar, menuntut ilmu, melakukan
penelitian dan lain-lain.
b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang mengembangkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya minat untuk belajar atau
menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapatkan
penghargaan di masyarakat.
c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan
emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan
menimbulkan perasaan senang dan memperkuat minat, sebaliknya
kegagalan akan menghilangkan minat.24
6. Unsur-unsur Minat
a. Perasaan tertarik
Sumadi Suryabrata mengatakan bahwa sejak semula dunia ini
menunjukkan suatu karakter yang bersifat mengajak bagi seorang
23
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, cet. I (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 137. 24
Abdul rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, op.cit, hlm.263-265.
18
anak. Artinya dunia ini memperlihatkan dirinya dengan cara yang
menarik, memikat.25
Begitu juga dengan pelajaran, seorang siswa mempunyai rasa
tertarik pada pelajaran al-Qur‟an dan Hadits senang hati untuk
mengikuti pelajaran al-Qur‟an dan Hadits tersebut, sebaiknya kalau
siswa tidak mempunyai rasa tertarik, maka enggan untuk mengikuti
bahkan malas mengerjakan tugas-tugas pelajaran al-Qur‟an dan
Hadits.
b. Motif
Motif dalam bahasa Inggrisnya “motive” dari kata “motion”
yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Motif dalam
psikologi berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi
terjadinya suatu tingkah laku. Jadi kata maaf diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Menurut Mustaqim, motif adalah faktor dalam yang dapat
merangsang perhatian.26
Sedangkan menurut Soemadi Soerjabrata, motif adalah keadaan
dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. 27
c. Perasaan senang
Antara minat dengan perasaan senang terdapat hubungan
timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik yang
berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat dan sebaliknya.
Perasaan senang merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya
subyek menghayati nilai-nilai dari suatu objek.
Orang yang mempunyai perasaan senang terhadap mata
pelajaran al-Qur‟an dan Hadits tentu akan berusaha untuk
25
Sumadi Suryabrata, Psikoologi Pendidikan, (Jakarta. PT Raja Grafindo. 2004 ),
hlm. 60. 26
Mustaqim, Psikologi pendidikan (Semarang. 2009), hlm. 60. 27
Soemardi Soerjabrata, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Rake Press, 1981), hlm. 85.
19
mendapatkan hasil yang baik dan semangat untuk mengikuti
pelajaran al-Qur‟an dan Hadits.
d. Perhatian
Menurut Mustaqim, perhatian dapat diartikan menjadi dua
macam:
1) Perhatian yaitu pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertentu
kepada suatu objek-objek
2) Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk mengerti
sesuatu aktivitas.28
Perhatian dan minat dalam kaitannya dengan belajar
pendidikan agama Islam mempunyai hubungan yang erat sekali,
karena peserta didik yang menaruh minat dalam bidang studi agama
Islam biasanya cenderung untuk memperhatikan semua materi mulai
dari mencatat, mengingat, memahami dan mau bertanya ketika
belum paham tentang materi yang disampaikan, sehingga tujuan
tercapai sesuai yang dicita-citakan yaitu mendapatkan hasil yang
baik dan optimal, serta dapat mengamalkan materi pendidikan
agama Islam yang di dapat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selalau mengacu pada
prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan
mengalami suatu perubahan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, belajar adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, jiwa dan raga.29
28
Mustaqim,op.cit hlm. 52. 29
Syaiful Bahri Djamarah. op.cit hlm. 13
20
Menurur Mulyati, belajar adalah pembentukan tingkah laku
individual melalui kontak dengan lingkungan.30
Menurut Catharina Tri Anni, belajar adalah perubahan prilaku
manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.31
Menurut Muhibbin Syah, belajar adalah kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri32
Definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli berbeda- beda.
Kalau disimpulkan menurut penulis paling tidak ada dua hal pokok
sebagai berikut
a. Belajar itu membawa perubahan
b. Perubahan itu terjadi karena usaha.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah
faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi
faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang meliputi faktor
keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
individu.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar ada dua, yaitu;33
30
Mulyati, Pengantar Psikologi Belajar( Jogjakarta. Quality Publishing. 2007 ) hal. 2 31
Catharina Tri Anni. Psikologi Belajar ( Semarang. UPT MKK Unnes. 2004 ) hal.2 32
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, PT Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999 hlm. 59. 33
Syaiful Bahri Djamarah. op.cit hlm 142-143
21
1. Faktor dari dalam individu
a. Faktor psikologis
- Minat
- Kecerdasan
- Bakat
- Motivasi
- Kemampuan kognitif
d. Faktor fisiologis
- Kondisi fisiologis
- Kondisi pancaindra
2. Faktor dari luar individu
a. Faktor lingkungan
- Alam
- sosial budaya
b. faktor intrumental
- Kurikulum
- Program
- Sarana dan fasilitas
- Guru
Menurut Mustaqim, faktor psikis terhadap hasil belajar mempunyai
pengaruh yang dominan,34
yang meliputi ;
- Perhatian
- Tanggapan
- Fantasi
- Ingatan
- Berfikir
- Perasaan dan
- Motivasi.
34
Mustaqim : op.cit. hlm. 52
22
C. Minat Belajar
Yang dimaksud dengan minat belajar adalah suatu kecenderungan hati
yang dimiliki oleh seseorang yang disertai perhatian, daya tarik dan keaktifan
yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan dengan melalui aktifitas yang
pada akhirnya melahirkan suatu perubahan baik pada pengetahuan, sikap
maupun keterampilan yang sifatnya relatif tetap.
Pengajaran yang menarik harus mempertimbangkan minat pribadi
siswa. Ini memang tidak mudah , akan tetapi setidak-tidaknya sekolah itu
harus dapat memberikan ruang gerak yang lebih luas daripada yang ada
sekarang ini demi kepentingan minat dan perhatian siswa. Pelajaran akan lebih
menaraik bagi siswa jika mereka diberi kesempatan untuk dapat giat sendiri.
Kesempatan mengambil sendiri, giat secara mandiri, sudah akan
memungkinkan mereka dapat meresapkan bahan-bahan pelajaran.
Minat belajar siswa akan bertambah jika siswa tersebut dapat melihat
dan mengalami bahwa dengan bantuan yang dipelajari itu dapat mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Artinya siswa dapat segera menerapkan apa yang telah
dipelajarinya, oleh karena itu, bimbingan teknik kerja lebih berarti bagi siswa
daripada penambahan dan perluasan bahan pelajaran. Dan akhirnya pelajaran
yang dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa harus
memberikan kesempatan bagi peran serta atau bahkan rasa keterlibatan bagi
siswa. Dan ini hanya mungkin jika guru itu sendiri merasa tergerak serta
berada di tengah-tengah mata pelajaran tersebut. Persyaratan minat ini
termasuk faktor yang paling menentukan, siswa akan memperlihatkan suatu
minat dengan jalan menyamakan dirinya dengan para orang dewasa. Jika
orang tua merasa tertarik akan sesuatu, jika guru merasa senang akan sesuatu,
maka situasi emosional ini pun akan mungkin diambil oleh siswa. Setidak-
tidaknya siswa akan dapat lebih mudah berorientasi pada pendidiknya jika
diantara mereka terjalin suatu hubungan yang baik.
Jika terpenuhi persyaratan tersebut, berarti kita telah membukakan
pintu bagi keinginan siswa untuk memperluas pandangannya serta untuk
memenuhi tuntutan keinginan belajarnya.
23
D. Al-Qur‟an dan Hadits
Al Qur‟an dan Hadits merupakan ”bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada madrasah untuk memberikan motivasi,
bimbingan, mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar
dan penghayatan isi yang terkandung dalam al Qur‟an dan Hadits yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan Iman dan
Taqwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan al Qur‟an dan Hadits.
Adapun tujuan mata pelajaran al-Qur‟an dan hadits di madrasah tsanawiyah
adalah:
a. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur‟an dan Hadits.
b. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur‟an dan
Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
c. Meningkatkan kekhusukan siswa dalam beribadah terlebih shalat,dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam
surat-surat pendek yang mereka baca.
Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran al-Qur‟an Hadits di
madrasah tsanawiyah meliputi:
a. Memahami dan mencintai al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup
umat Islam.
b. Meningkatkan pemahaman al-Qur‟an, al-Fatihah dan surat-surat pendek
pilihan melalui upaya penerapan cara membacanya, menangkap
maknanya, memahami kandungan isinya, dan mengaitkan dengan
fenomena kehidupan.
c. Menghafal dan memahami makna hadits-hadits yang terkait dengan tema
isi kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Sebagai bentuk tanggung jawab sebuah lembaga pendidikan dalam
mengajarkan kepada para siswanya maka, Mts Al-hadi Girikusuma Mranggen
Demak telah melaksanakan pembelajaran al-Qur‟an dan Hadits sebagai upaya
untuk meningkatkan prestasi dalam mata pelajaran Qur‟an dan Hadits,sebagai-
mana Hadits Nabi yang berbunyi
24
Artinya: “Dari Utsman r.a, dari Nabi SAW.berkata :Sebaik-baik kalian
adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mau pula
mengajarkannya”(HR.Bukhari).41
E. Hubungan antara Model belajar Siswa dengan Minat Belajar Al-Qur‟an dan
Hadits
Strategi sebenarnya berasal dari istilah kemiliteran yaitu usaha untuk
mendapatkan posisi yang menguntungkan dengan tujuan mencapai
kemenangan /kesuksesan. Strategi juga dapat diartikan sebagai ketrampilan
dalam mengelola/menangani suatu masalah. Jika strategi ini dimasukkan
dalam dunia pendidikan secara makro, strategi merupakan kebijakan-
kebijakan yang mendasar dalam pengembangan pendidikan sehingga tercapai
tujuan pendidikan secara lebih terarah, lebih efektif dan efisien. Jika dilihat
secara mikro dalam strata operasional khususnya dalam proses belajar
mengajar maka pengertiannya adalah langkah-langkah tindakan yang
mendasar dan berperan besar dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
sasaran pendidikan.
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan tingkah laku baik
perilaku kognitif, afektif maupun psikomotorik. Jadi unsur pertama dalam
strategi yang berkaitan dengan pengidentifikasian tujuan harus jelas cakupan
spesifikasi sasarannya pada kognitifnya, afektifnya dan psikomotoriknya,
sedang kualifikasinya seberapa luas kognitifnya, seberapa dalam afektifnya
dan seberapa trampil psikomotoriknya. Dengan demikian tujuan perolahan
yang akan dicapai dapat diketahui pencapaiannya dan dapat diukur
kualitasnya. Sebagai contoh dalam kurikulum al Qur‟an dan Hadits ketika
mengajarkan tentang hafalan surat-surat pendek, tujuannya adalah agar peserta
35
Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al Buchari, Matan Buchari Masykul. Juz III, Darul
Fikr. Hal. 232.
25
didik mampu menghafal surat-surat pendek. Perumusan tujuan ini akan
mencakup pemahaman tentang teori dan cara-cara menghafal surat-surat
pendek (kognitif), sikap senang dan merasa bahwa membaca surat-surat
pendek merupakan kebutuhan spiritualnya (afektif), serta trampil dan hafal
dalam melafalkan bacaan surat-surat pendek serta tanda bacanya.
Setelah jelas perumusan tujuannya maka baru dipertimbangkan
pendekatan yang bagaimana yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran.
Pada hakekatnya pendekatan adalah suatu cara memandang terhadap suatu
hal.Dengan demikian pendekatan dalam pendidikan yang secara mikro adalah
kegiatan belajar mengajar mengandung makna bagaimana kita memandang
kegiatan proses belajar mengajar itu. Apakah akan memfokuskan pada peran
gurunya, kegiatan belajar muridnya, atau cara memandang yang lain.
Pertimbangannya adalah pada efektifitas dan efisiensinya dalam mencapai
sasaran tujuan tadi. Dengan demikian perlu mempelajari teori-teori, konsep-
konsep, pengalaman-pengalaman serta hasil penelitian pendidikan. Dari input
ini baru dipilih mana yang paling tepat dan sesuai dengan sasaran tujuan
pendidikan. Dari teori atau konsep yang dipilih kemudian ditentukan langkah-
langkah yang akan diambil dalam proses belajar mengajar, dari perencanaan
awal sampai pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dengan segala
kegiatan yang terkait serta tahap evaluasi akhir.
Minat merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Dengan strategi belajar yang
menyenangkan dan bervariasi maka minat siswa untuk belajar akan semakin
meningkat dan siswa akan mempunyai semangat baru untuk belajar.Jadi
pendidik harus pandai menerapkan strategi pada siswa agar siswa tidak merasa
bosan dalam belajar dan mempunyai minat yang tinggi dalam belajar.Dari
penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa strategi belajar mempunyai
hubungan erat dengan minat belajar, karena dengan strategi belajar dapat
meningkatakan dan memunculkan minat pada siswa, sehingga dapat diketahui
bahwa strategi adalah alat motivasi untuk meningkatkan minat.
26
Minat dapat dipengaruhi oleh dua faktor, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Muhibbin Syah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
minat adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Sebagai contoh, seorang
siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin memperoleh suatu
pengetahuan, nilai atau ketrampilan agar dapat berubah dalam tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan lain. Dalam melakukan aktifitas belajar,
motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama dalam hal belajar. Seseorang
yang memiliki minat intrinsik yang kuat akan selalu ingin maju dalam
belajarnya. Keinginan yang dimiliki tentunya dilatarbelakangi oleh pemikiran
yang positif, bahwa pelajaran yang ditempuh dan dipelajari saat sekarang akan
berguna di masa yang akan datang.
Sedangkan faktor ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari
luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar yang meliputi pujian, hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri
tauladan orang tua dan juga cara mengajar guru. Faktor ekstrinsik digunakan
jika ada materi pelajaran yang kurang menarik dan siswa kurang berminat
untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan guru, oleh karenanya itu
membangkitkan minat siswa dan semangat dalam mengikuti pelajaran tersebut
seorang guru menggunakan strategi belajar yang bervariasi contoh dengan
strategi card sort.
Jadi dapat diketahui bahwa bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa adalah faktor ekstrinsik yaitu strategi
belajar. Minat yang dimilki oleh seorang siswa biasanya ditimbulkan oleh
rangsangan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Strategi
belajar akan mempermudah siswa dalam menguasai dan memahami pelajaran
yang diikuti, sehingga minat siswa akan timbul dengan semaksimal mungkin.
Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa strategi belajar dan minat belajar
siswa dalam pelajaran Qur‟an dan Hadist memilki hubungan yang sangat erat.
27
F. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Al-Qur‟an dan Hadits
1. Pengertian Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa terhadap Al-Qur‟an
dan Hadits
Dalam kamus besar bahasa Indonesia upaya diartikan usaha, akal,
ikhtiar, untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari
jalan keluar dan sebagainya.36
Jadi upaya meningkatkan minat siswa dalam belajar al-Qur‟an dan
Hadits disini adalah suatu usaha yang dilakukan agar peserta didik
mengerti, memahami dan mengamalkan al-Qur‟an dan Hadits dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Dasar dan tujuan Upaya Meningkatkan Minat Siswa dalam Belajar Al-
Qur‟an dan Hadits
Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang penting dalam
proses belajar mengajar, sebagaimana telah penulis nyatakan bahwa
seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar akan timbul
perhatiannya terhadap pelajaran yang diminati tersebut. Akan tetapi
perhatian seseorang terkadang kala timbul dan ada kalanya hilang sama
sekali. Suatu saat anak kurang perhatiannya terhadap pelajaran yang
diberikan oleh guru di muka kelas bukan disebabkan dia tidak memiliki
minat dalam belajar, boleh jadi ada gangguan dalam dirinya atau perhatian
lain yang mengusik ketenangan di ruang kelas atau guru yang kurang
dapat memberikan teknik pengajaran yang bervariasi, sehingga anak
menjadi tidak tertarik terhadap apa yang akan dijelaskan oleh guru
tersebut.
Dengan melihat hal diatas maka yang menjadi dasar atau faktor
pendorong mengapa perlunya upaya meningkatkan minat siswa, yaitu
untuk mengatasi anak-anak yang kehilangan minat belajarnya dan
mempertahankan siswa yang ada minat untuk belajar.
36
Kamus Besar Bahasa Indonesia (ed.), op.cit., hlm. 995.
28
Adapun tujuan bagi peserta didik yang sudah mempunyai minat
belajar dapat meraih kesuksesan dalam belajarnya, bagi siswa yang
kehilangan minat belajar, dengan adanya upaya dapat diusahakan dan
dapat menyeimbangkan dengan teman-teman yang lain karena pada
dasarnya minat adalah faktor pokok untuk meraih sukses dalam belajar.
3. Bentuk-bentuk upaya yang meningkatkan minat siswa dalam belajar Al-
Qur‟an dan Hadits
1) Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik,
sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.
Kebutuhan peserta didik pada umumnya adalah setelah selesai proses
belajar mengajar harus bisa kerja, disini seorang guru harus bisa
memberikan materi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
tersebut.
Dijelaskan bahwa kerja ada hubungannya dengan usaha,
usaha harus disertai dengan minat yang sungguh-sungguh sehingga
akan membawa hasil.
Contoh: Orang yang berminat untuk belajar maka ia akan
mendapat hasil belajar yang baik, orang yang berminat pada usaha
maka ia akan menjadi usahawan yang sukses.
Dari keterangan dan contoh diatas kiranya dapat memperjelas
adanya penyesuaian antara materi dengan kebutuhan peserta didik.
2) Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah
menerima bahan pelajaran.
Contoh: Menghafal surat pendek, setiap hari siswa
mengalaminya sendiri jadi dapat mempermudah guru
menjelaskannya.
3) Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang
kreatif dan kondusif.
29
Contoh: seorang guru dalam proses belajar mengajar dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan, tidak membedakan antara
murid yang satu dengan yang lainnya, memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk berkompetisi yang sehat, sehingga proses belajar
mengajar tercipta dengan hasil yang baik.
4) Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam
konteks perbedaan individual anak didik.37
Seorang guru harus bisa memvariasikan metode dan harus
bisa menyesuaikan metode antara anak didik yang satu dengan
lainnya.
Contoh:
Siswa yang dalam aktivitas belajar senang dengan aktivitas
mendengarkan, maka seorang guru harus menerangkan dan
menjelaskan dengan metode ceramah.
Siswa yang senang dengan aktivitas latihan/praktek, maka
seorang guru harus bisa mengkombinasikan antara metode
ceramah dengan metode drill/latihan, dan lain-lain.
4. Faktor yang mempengaruhi upaya untuk meningkatkan minat siswa dalam
belajar Al-Qur‟an dan Hadits
Berbicara faktor yang mempengaruhi upaya, disini hampir sama
dengan faktor yang mempengaruhi minat yang mana faktornya ada yang
berasal dari dalam dan dari luar.
a. Dari dalam (intrinsik)
Yaitu faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri.
Contoh: Siswa kesulitan dalam belajar al-Qur‟an dan Hadits
(membaca tulisan arab, maka ia akan belajar sendiri berulang-
ulang, sehingga kesulitan itu dapat teratasi).
b. Dari luar ( ekstrinsik )
Faktor dari luar ini bisa dari lingkungan keluarga maupun dari
lingkungan sekolah.
37
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., hlm.133
30
Contoh:
Upaya yang dilakukan oleh kedua orang tua dengan
mendatangkan guru privat dan memenuhi kebutuhan anaknya.
Upaya dari lingkungan sekolah yang dilakukan oleh guru
dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan memberikan pujian, hadiah yang bijaksana sehingga dapat
memotivasi peserta didik dan kegiatan belajar mengajar.
G. Metode Card Sort ( Menyortir Kartu )
Dalam pembelajaran seorang guru harus pandai memilih metode
ataupun strategi yang tepat dan sesuai dengan mata pelajaran pada saat proses
belajar mengajar. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menerapkan
strategi pembelajaran aktif yang dapat meningkatkan minat belajar siswa
dalam suasana yang menyenangkan yaitu dengan strategi Card Sort.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah peneliti menyiapkan
kartu yang berisi tentang materi pokok sesuai Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran al-Qur‟an dan Hadits. Jumlah kartu
disesuaikan dengan jumlah siswa di kelas dan isi kartu terdiri dari kartu
induk/topik utama dan kartu rincian.
Langkah kedua peneliti mengacak semua kartu agar campur dan kartu
tersebut dibagikan, pastikan masing-masing siswa memperoleh satu kartu.
Peneliti meminta setiap siswa bergerak mencari kartu pasangannya (kartu
induk dan kartu rinciannya) dengan mencocokkan kepada teman sekelasnya.
Langkah ketiga peneliti meminta masing-masing membentuk
kelompok berdasarkan pasangan antara kartu induk dan kartu rinciannya.
Hasil pasangan kartu tiap kelompok ditempelkan di papan secara urut.
Langkah ke empat peneliti melakukan koreksi bersama siswa terhadap
hasil yang ditempel. Tiap kelompok mewakilkan satu siswa untuk
membacakan dan menjelaskan hasil sortir kartunya dan kelompok lain diminta
mengomentari.
31
Langkah kelima peneliti memberi komentar terhadap hasil kerja siswa
tiap-tiap kelompok. Peneliti mengklarifikasikan materi dan menyimpulkan
serta memberi skor penilaian. Peneliti mengakhiri pembelajaran dan
menjelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.38
38
Ismail SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, ( Semarang : Rasail Media
Group, cet. 1. Oktober 2008 ), hlm. 88- 89.
32
BAB III
KAJIAN OBJEK PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini
dirumuskan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dalam
mata pelajaran al Qur‟an dan Hadits dengan menerapkan strategi Card
Sort di kelas VIIB MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Kab. Demak tahun 2010.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian terdiri dari 3 siklus, siklus pertama pada tanggal
24 Agustus 2010, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
memperlancar jalannya penelitian. Penelitian ini dimulai dengan
menerapkan strategi Card Sort dengan pokok bahasan menjelaskan
pengertian dan fungsi al-Qur‟an dan Hadits. Kemudian dilanjutkan
siklus kedua pada tanggal 31 Agustus 2010, peneliti menerapkan
strategi Card Sort lagi dengan pokok bahasan menjelaskan cara-cara
mengfungsikan al-Qur‟an dan Hadits
Dilanjutkan pada siklus ketiga tanggal 7 september 2010, peneliti
mengulang menerapkan strategi Card Sort lagi dengan pokok bahasan
menerapkan al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan adalah Madrasah Tsanawiyah Al-
Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Keberadaan
Pondok Pesantren Al-Hadi Girikusuma tergolong cukup tua.
Berdasarkan catatan yang menempel di dinding masjid, lembaga ini
berdiri pada 16 Rabiul awal 1288 H atau sekitar tahun 1836 M oleh
KH Hadi Siraj. Semasa remaja ia pernah bermukim di Makkah.
33
Pondok Pesantren ini lebih dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan
tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah
Sebagaimana umumnya pondok pesantren pada saat itu,
pengelolaan pondok terfokus pada seorang figur sentral, yakni kiai.
Demikian halnya di pondok pesantren Al Hadi pertama kali didirikan
oleh KH Hadi Siraj. Setelah KH Hadi Siraj wafat, secara turun
temurun pengelolaan pondok pesantren di bawah kepemimpinan
keturunan K.H. Hadi Siraj.
Pertama oleh putranya, KH Zahid Hadi. Setelah KH Zahid
Hadi wafat diteruskan oleh cucu pendiri Kyai Moh Zuhri Zahid.
Pondok pesantren Al-Hadi Girikusuma berada di dua lokasi. Lokasi
pertama berada di sebelah utara dukuh Girikusuma yang sekarang
bernama Pondok Pesantren Salaf Islami yang semula diasuh oleh KH.
Muhammad Nadlif Zuhri, Lc kemudian diteruskan oleh adik kandung
beliau yaitu KH. Muhammad Munif Zuhri.
Sedangkan yang kedua berada di sebelah selatan tepatnya di
bawah bukit makam KH. Muhammad Hadi yang sampai sekarang
tetap dipertahankan namanya yaitu Pondok Pesantren Al-Hadi
Girikusuma. Nama ini diambil dari nama tokoh pendiri cikal bakal
pondok pesantren di Girikusuma.
Al-Hadi di bawah pimpinan KH. Sarkowi semula berkembang
dengan baik, namun karena degradasi zaman berangsur-angsur santri
berkurang.
Selanjutnya KH. Sarkowi menyerahkan kepemimpinan pondok
pesantren Al-Hadi kepada putranya yaitu KH. Abdul Hadi. Sebagai
langkah bijak KH. Abdul Hadi mengambil inisiatif membuka sistem
pendidikan baru di lingkungan pondok pesantren Al-Hadi Girikusuma
yang mengacu pada sistem pendidikan pemerintah yang menggunakan
kurikulum nasional dipadukan dengan pendidikan Islam yaitu
Madrasah.
34
Inilah awal berdirinya lembaga pendidikan Islam yang
menggunakan kurikulum resmi pemerintah yang selanjutnya diberi
nama Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusuma.
Madrasah Tsanawiyah Al-hadi yang kini berada pada naungan
Yayasan Pendidikan Islam Al-Hadi berdiri sejak 12 Januari 1976,1)
usia yang cukup dewasa bagi sebuah lembaga pendidikan yang
berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah yaitu
mencerdaskan anak bangsa.
MTs Al-hadi berdiri untuk menampung minat belajar anak
yang berada jauh dari perkotaan dan dari kalangan masyarakat yang
kurang mampu, baik dalam hal finansial maupun dalam segi
intelektual. Pada awalnya MTs Al-hadi masuk sore hari karena tidak
adanya tempat untuk ruang belajar, sehingga harus menempati ruang
belajar MI, baru setelah tahun 1983 MTs Al-Hadi menempati gedung
milik sendiri yang saat itu siswanya satu kelasnya satu ruang dan bisa
masuk pada pagi hari sebagaimana lembaga pendidikan pada
umumnya.
Dalam perjalanannya MTs Al-Hadi mengalami pasang surut
dalam perkembangannya terutama berkaitan dengan jumlah siswa dari
tahun ke tahun. Pada saat penelitian (tahun pelajaran 2010/2011)
jumlah siswa kelas VII sampai kelas IX berjumlah 370 siswa.
Pada awal berdirinya sampai sekarang, Kepala Madrasah
Tsanawiyah Al-Hadi telah mengalami pergantian sebanyak tiga kali.
Adapun personal yang pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah
adalah sebagai berikut :
1)
Data diambil dari profil MTs Al-Hadi Girikusuma tahun pelajaran 2005/2006
35
TABEL 3.1.
DATA KEPALA MADRASAH
NO NAMA JABATAN PERIODE
1 KH. Muharor Kepala Madrasah 1976 - 1997
2 K. Azhari Zaenuri Kepala Madrasah 1998 - 2000
3 K. Munhamir Malik Kepala Madrasah 2001 - Sekarang
C. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas untuk peningkatan
minat belajar Al Qur‟an Hadits dengan menerapkan strategi Card Sort di
kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusumo, Banyumeneng, Mranggen, Demak.
Suharsimi Arikunto dan kawan – kawan mengatakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada
tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu: (1)penelitian, (2)tindakan,
(3) kelas.
Dengan menggabungkan tiga kata tersebut dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan
oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.39
39
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, cet.4.hlm
2-3
36
Dari pengertian diatas, maka penelitian ini dilakukan di dalam kelas yaitu
pada siswa kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Kab. Demak tahun 2010.
2. Langkah-langkah Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian
didasarkan pada permasalahan minat belajar al Qur‟an dan Hadist pada
siswa kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Kab. Demak tahun 2010.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus.Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perbaikanyang dicapai, seperti yang
telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Dalam siklus satu
peneliti belum menerapkan strategi Card Sort dalam pembelajaran dengan
pokok bahasan tentang menjelaskan pengertian dan fungsi al-Qur‟an dan
Hadits sesuai dengan materi yang dtentukan.
Dalam siklus dua, peneliti mulai menerapkan strategi Card Sort
dalam pembelajaran dengan pokok bahasan tentang penerapan al-Qur‟an
dan Hadits sebagai pedoman hidup sesuai dengan materi yang ditentukan.
Siswa diharapkan mampu menghafalkan dan memahami al- Qur‟an dan
Hadits sebagai pedoman hidup secara mudah dan cepat mengingat.
Berdasarkan refleksi awal serta diskusi dengan teman maka
langkah-langkah yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan minat
belajar adalah dengan meningkatkan aktifitas dan peran serta siswa dalam
pembelajaran , serta guru dalam penerapan strategi pembelajaran yang
tepat yaitu penerapan strategi Card Sort.
Dengan berpedoman pada hal tersebut diatas, maka prosedur pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini adalah : (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c)
Observasi, (d) refleksi disetiap siklus.
Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi tiap
Tindakan Siklus
37
Secara rinci prosedur tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi :
1. Peneliti menetapkan upaya meningkatkan minat belajar al
Qur‟an dan Hadits.
2. Peneliti membuat perencanaan penerapan strategi pembelajaran
yang tepat untuk meningkatkan minat belajar al Qur‟an dan
Hadits.
3. Menggunakan metode yang sesuai untuk pembelajaran al
Qur‟an dan Hadits
4. Membuat lembar observasi.
5. Mengadakan evaluasi secara lesan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakandalam tahap ini adalah melaksanakan
pembelajaran yang telah direncanakan yaitu pokok bahasannya
memahami al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup yang terdiri
dari tiga siklus.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap tindakan dengan
menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti,
peneliti meminta rekan guru lain untuk mengobservasi selama peneliti
terlibat dalam pembelajaran. Hal ini selain karena tidak
memungkinkan melakukan sendiri, juga untuk menjaga obyektifitas.
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis
dalam tahap ini. Berdasar hasil observasi tersebut, peneliti dapat
merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Penerapan strategi
Card Sort
Lembar
Observasi
Hasil
Observasi
38
Berdasar hasil refleksi ini akan dapat dilihat kelemahan-kelemahan
pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat ditentukan
pelaksanaan siklus selanjutnya yang akan benar-benar bermanfaat dan
dapat meningkatkan minat belajar al Qur‟an dan Hadits di kelas VII B
MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak.
3. Instrumen Penelitian
Intrumen dalam penelitian ini adalah soal lesan, soal lesan yang
meliputi pengertian dan fungsi al-Qur‟an dan Hadits serta
penerapannya pada pelaksanaan pre test dan post test.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pelaksanaan Penelitian
1) Populasi dan Sampel
Populasi dan sample pada penelitian ini adalah siswa kelas VII B
MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak
tahun 2010 berjumlah 375 siswa terdiri dari 187 siswa laki-laki dan
188 siswa perempuan. Berikut ini table Guru dan data siswa kelas VII
MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak.
Tabel 3.1 daftar nama guru dan Tabel 3.2 data siswa kelas VIIB MTs
Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak tahun
2010.
Tabel 3.1
Daftar nama guru MTs al-Hadi
NO NAMA PENDIDIKAN MENGAJAR MULAI
TUGAS
1 K.Munhamir Malik Ponpes Kepala Madrasah 1981
2 Muh Shoheh D2 / UNU Bhs. Daerah 1980
3 Muh. Efendi Ponpes Aqidah Akhlak 1982
4 Ahmad Mudrik,BA D3 / IAIN Qur‟an Hadits 1990
5 Muhson Faqih, BA D3 / IAIN IPS 1989
39
6 Sabihin SLTA proses
S1/UWH Qur‟an Hadits 1990
7 Misbah Zamil Ponpes Bahasa Arab 1992
8 Santoso MA Matematika 1992
9 Imam Muthohar,SPdI S1 / IAIN Penjaskes(Honorer) 1996
10 Dzikron Najib,S.HI S1 / IAIN Pend. Seni 1997
11 Muhibin, S.Pd S1 / IKIP Bhs.Indonesia 1997
12 Hamdan Rifa‟i,S.Ag S1 / IIWS IPS 1999
13 Farid Nashori,S.Ag S1 / IAIN Bhs. Arab 1999
14 Asmuni, S.Pd S1 / IKIP Guru BP (Honorer) 2000
15 Yazid Muhlas, S.Pd S1 / IKIP Bhs. Inggris 2000
16 Asfaroni, S.Ag S1 / IAIN SKI 2003
17 Shofiana Rosyida SLTA/ Proses
S1 / IKIP Kertangkes 2002
18 Siti Sa‟adiyah, S.Pd S1 / IKIP Biologi 2004
19 Titik Zuliyanti,S.Pd S1 / IKIP Bhs. Inggris 2004
20 Mas‟udi, S.Ag S1 / IAIN Nahwu Sorof 2005
21 Hamdi, S.Ag S1 / IIWS PPKn 2005
22 Nila Sari Dewi, S.T S1 / UNES Fisika 2003
23 Abdul Aziz SLTA/ proses
D2 Infokom 2003
24 Abdur Rozaq SLTA Kitab Salaf 1995
25 Hammam SLTA/ Proses
S1 UNIMUS TIK 2004
26 Lina SLTA/ proses
S1 / UDINUS Bhs.Inggris 2004
27 Rofi‟ah, S.Pd S1 / IKIP Matematika 2004
28 Imronah, S.Pd S1 / IKIP IPA (PNS) 2005
40
Tabel 3.2
Daftar Siswa
No No Induk Nama Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan Orang Tua
1 10,2595 Agus Syarif Hidayatullah L 12 SD
2 10,2512 Ana Melisa P 12 SD
3 10,2567 Andik Setiawan L 12 MTs
4 10,2530 Atok Wahiban Ni'am L 13 SD
5 10,2572 Daniel Aviv L 12 SMP
6 10,2566 Devi Trisetyo Ningsih P 12 PGA
7 10,2517 Dewi Purwanti P 12 SD
8 10,2600 Doni Wirarahmat L 12 MI
9 10,2494 Faizatun Nikmah P 12 MI
10 10,2497 Fina Zaidatun P 13 MI
11 10,2486 Finarika Safitri P 13 SD
12 10,2505 Husnul Khotimah P 13 SD
13 10,2506 Intan Wulandari P 13 SD
14 10,2490 Ira Dewi Ayu Oktavia P 12 SMP
15 10,2519 Irfak Darojat L 12 SMP
16 10,2534 Itsna Fadlilatul Udzimah P 11 SMP
17 10,2515 Karina Andriani P 11 MI
18 10,2487 Khotimah P 12 MI
19 10,2489 Laila Alfiana P 12 MI
20 10,2533 Laili Ainun Nabela P 12 MI
21 10,2488 Laili Alfiani P 12 SMP
22 10,2565 Lutfi Rustianto L 12 SD
23 10,2522 Melinda Sucianing Wulan P 12 SD
24 10,2602 Muhammad Abdillah Ar Rafiq L 12 MI
25 10,2570 Muhammad Abdul Syukur L 13 MTs
26 10,2594 Muhammad Alfian Nafis L 12 MTs
41
27 10,2500 Muhammad Ali Sodikin L 12 SD
28 10,2527 Muhammad Arif Hidayatullah L 12 MI
29 10,2593 Muhammad Jamaludin L 12 MI
30 10,2507 Muhammad Kamil Fuadi L 12 MTs
31 10,2592 Muhammad Miftahudin L 12 MI
32 10,2499 Muhammad Ridwanullah L 13 MI
33 10,2529 Muhammad Shohim L 12 SD
34 10,2508 Muhammad Syarif Hidayatullah L 12 SD
35 10,2491 Muhammad Ulil Albab L 12 SD
36 10,2516 Munawir Sadzali L 13 SMP
37 10,2523 Nurul Qomariyah P 12 SMP
38 10,2591 Ratna Kusumaning Tyas P 12 SMP
39 10,2495 Rifqi Hidayat L 12 MI
40 10,2526 Rustiono L 13 MI
41 10,2601 Shofwan Idris L 12 MI
42 10,2498 Siti Masitoh P 12 SMP
43 10,2528 Supriyanto L 13 SMP
44 10,2482 Wahyu Dwi Romadhon L 13 SMP
45 10,2485 Wahyuril Mawarni P 12 MI
46 10,2597 Irma Wati P 12 MI
Dari tabel diatas dapat dilihat karakteristik siswa kelas VII B MTs Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak tahun 2010
a. Usia siswa rata-rata 12 tahun
b. Latar belakang keluarga atau orang tua mayoritas berpendidikan rendah
dan berprofesi sebagai buruh.
c. Tingkat kemampuan siswa berbeda-beda, berdasarkan pengamatan
selama peneliti mengajar adalah 12 anak cukup pandai, 26 anak tingkat
kemampuan belajarnya sedang dan sisanya 8 anak sangat kurang atau
lambat dalam mengikuti proses belajar mengajar.
42
2) Teknik Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus yang masing-masing
dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi beserta rencana
yang direvisi. Selanjutnya ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada minggu keempat
bulan Agustus yaitu pada hari Selasa tanggal 24 Agustus 2010 dengan
pokok bahasan menjelaskan pengertian dan fungsi al-Qur‟an dan
Hadits. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan
sebagai berikut :
Refleksi Awal, yaitu peneliti melakukan perenungan
berdasarkan hasil ketuntasan siswa terhadap pembelajaran dalam
menjelaskan pengertian dan fungsi al-Qur‟an dan Hadits yang
selama ini dilakukan menunjukkan kurangnya minat belajar.
Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan rencana
program pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan
instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
Penyiapan sarana pembelajaran dengan strategi Card Sort
tentang materi tentang pengertian al-Qur‟an dan Hadits.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian peneliti bertindak sebagai
pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan. Dalam pelaksanaan penelitian
peneliti menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan rencana
43
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu menggunakan strategi
pembelajaran Card Sort.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah tentang menjelaskan
pengertian dan fungsi al-Qur‟an dan Hadits.
Melaksanakan pre test secara lesan tentang materi menjelaskan
pengertian al Qur‟an dan Hadits. Adapun tes lesan
dilaksanakan secara individual.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Pada akhir proses belajar siswa ditanya tentang pengertian
Qur‟an dan Hadits secara bergiliran satu persatu sebagai tes
akhir pembelajaran (post test) dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang
dilakukan, dengan pengertian yang sama dengan pre test.
c. Tahap Observasi
Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar.Sesuai dengan tujuan penelitian ini
yaitu upaya meningkatkan minat belajar al Qur‟an dan Hadist
dengan menerapkan strategi Card Sort pada siswa kelas VII B
Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Demak tahun 2010 dan pokok bahasannya memahami
al-Qur‟an dan Hadits, maka observasi difokuskan pada cara cepat
untuk menjelaskan pengertian al-Qur‟an dan Hadits.
Untuk melakukan observasi terhadap situasi saat
pembelajaran, peneliti meminta bantuan rekan sejawat untuk
memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang
valid.
44
Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan
lembar pengamatan sebagai berikut :
No Aspek yang diamati Kemunculan Komentar/ Catatan
Pengamat Ya Tidak
1. Adanya semangat dan
tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas
26 20 56, 52% siswa
memiliki semangat
dan tanggung
jawab dalam
menyelesaikan
tugas
2.
Adanya rasa
ingin tahu
Sehingga siswa aktif, dan
rajin bertanya.
16 30 34, 78% siswa
mempunyai rasa
ingin tahu dan aktif
bertanya
3. Adanya motifasi untuk
duduk di depan, mencatat dan
mendengarkan penjelasan
dari guru.
12 34 26,08% siswa
mempunyai
motivasi duduk di
depan
4. Adanya dorongan untuk
datang ke sekolah lebih
awal.
10 36 21,73% siswa
mempunyai
dorongan datang
lebih awal
d. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil
penelitian yaitu hasil pengamatan situasi belajar mengajar dan hasil
perbandingan atau peningkatan nilai ketuntasan pada post test
dibanding nilai ketuntasan pada pre test.
Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus pertama, diperoleh keterangan sebagai
berikut :
45
1) Ketika peneliti menerapkan pembelajaran dengan strategi card
sort, masih ada sebagian siswa yang belum aktif dan kelihatan
kebingungan untuk mengikuti gerak gerik teman yang sudah
aktif mengikuti pembelajaran.
2) Belum semua siswa jelas tentang jalannya pembelajaran, masih
menganggap hal yang baru.
3) Guru kurang maksimal dalam memotifasi dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu.
Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan
perubahan atau peningkatan yaitu dalam hal kemampuan siswa dalam
menjelaskan dan memahami pengertian Qur‟an dan Hadits dengan sedikit
demi sedikit dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Selanjutnya, perbandingan nilai ketuntasan post test terhadap pre
test menunjukkan belum adanya peningkatan. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada siklus 1 ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu
adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Dan hal-hal yang
harus direvisi pada siklus kedua adalah sebagai berikut :
1) Mengubah cara mengajar dari yang semula hanya menghafal secara
monoton menjadi menghafal secara bervariasi dengan kartu kartu yang
menjadikan siswa tertarik dan menyenangkan.
2) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak untuk terlibat
langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
3) Guru perlu mengelola waktu secara baik dengan menambahkan informasi-
informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.
2. Siklus Kedua
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu terakhir
bulan Agustus 2010 tepatnya pada hari Selasa 31 Agustus 2010 dengan
46
pokok bahasan menjelaskan cara-cara mengfungsikan al-Qur‟an dan
Hadits. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi kedua yaitu peneliti melakukan perenungan
berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran pengertian al-
Qur‟an dan Hadits pada siklus pertama yang masih ada
kelemahan dan kekurangan.
2) Penentuan focus permasalahan dan mengkaji kelemahan atau
kekurangan pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) sesuai
dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data
selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
4) Penyiapan perangkat atau sarana pembelajaran untuk
melaksanakan strategi card sort tentang menjelaskan cara-cara
mengfungsikan al-Qur‟an Hadits.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian, penelitian menerapkan
metode pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran
(RPP) yaitu menerapkan strategi card sort. Pokok bahasan yang
diajarkan adalah menjelaskan cara mengfungsikan al-Qur‟an dan
Hadits. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana
pembelajaran dengan pembelajaran dengan memperhatikan revisi
pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak
terulang lagi pada siklus II.
Langkah- langkah pelaksanaan ini meliputi :
1) Melakukan pre test secara lesan terhadap siswa tentang cara-cara
mengfungsikan al-Qur‟an dan Hadits .
47
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
dalam rencana perbaikan pembelajaran yaitu membagikan kartu
induk dan kartu rincian yang berisi tentang meteri cara
mengfungsikan al-Qur‟an dan Hadits kepada semua siswa.
3) Guru memberikan informasi-informasi tentang materi
pembelajaran.
4) Pada akhir proses pembelajaran siswa disuruh maju memberikan
contoh satu persatu cara mengfungsikan al-Qur‟an dan Hadits
secara bergiliran satu persatu sebagai tes akhir pembelajaran
(post test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II.
c. Tahap Observasi
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelakasaan belajar mengajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini
yaitu meningkatkan minat belajar al Qur‟an dan Hadist
menggunakan strategi card sort pada siswa kelas VIIB MTs Al-
Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak dan pokok
bahasannya memahami cra-cara mengfungsikn al-Qur‟an dan Hadits.
Untuk melakukan observasi terhadap situasi saat pembelajaran,
peneliti meminta bantuan rekan sejawat untuk memperlancar
jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.
48
Dalam pengamatan (observasi) peneliti menggunakan lembar pengamatan
sebagai berikut :
No Aspek yang diamati Kemunculan Komentar/ Catatan
Pengamat Ya Tidak
1. Adanya semangat dan
tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas
34 12 73,91% siswa
memiliki semangat
dan tanggung
jawab dalam
menyelesaikan
tugas
2.
Adanya rasa
ingin tahu
Sehingga siswa aktif, dan
rajin bertanya.
24 22 52,17% siswa
mempunyai rasa
ingin tahu dan aktif
bertanya
3. Adanya motifasi untuk
duduk di depan, mencatat dan
mendengarkan penjelasan
dari guru.
20 26 43,47% siswa
mempunyai
motivasi duduk di
depan
4. Adanya dorongan untuk
datang ke sekolah lebih
awal.
18 28 39,13% siswa
mempunyai
dorongan datang
lebih awal
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil
penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil
perbandingan atau peningkatan nilai post test. Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini
dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:
1) Sebagian dari siswa bisa menjelaskan secara benar dan cepat.
49
2) Kemauan atau minat siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran belum maksimal.
Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan
perubahan atau peningkatan, yaitu dalam hal :
1) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Perhatian siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa
mau menjelaskan materi dengan perasaan senang dan penuh
rasa tanggung jawab.
Selanjutnya perbandingan nilai hasil post test terhadap pre
test menunjukkan adanya peningkatan walaupun belum maksimal.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih
terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan
pada siklus berikutnya. Hal-hal yang harus direvisi pada
pelaksanaan siklus III adalah sebagai berikut :
1) Materi tentang memahami Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman
hidup harus diulang-ulang.
2) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat
siswa lebih termotivasi selama proses pembelajaran
berlangsung.
3) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada
perasaan takut dalam diri siswa untuk bertanya
4) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak soal-soal latihan
pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan
pembelajaran.
3. Siklus Ketiga
Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada minggu pertama bulan
September tepatnya pada hari Selasa tanggal 7 september 2010 dengan
50
pokok bahasan menerapkan al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi ketiga, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran pada siklus kedua yang masih ada
kelemahan dan kekurangan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan atau
kekurangan pada pembelajaran di siklus II.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan RPP sesuai
dengan pokok bahasan dan instumen pengumpulan data selama
penelitian tindakan ini dilaksanakan.
4) Penyiapan sarana dan prasarana sebagai alat pembelajaran .
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan metode pembelajaran
sesuai dengan rencana pelaksanaan perbaikan, yaitu strategi card sort
Pokok bahasan yang diajarkan adalah memahami al-Qur‟an dan
Hadits.
Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kekurangan/
kesalahan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.
Langkah – langkah pelaksanaan ini meliputi :
1) Melakukan pre test secara lesan tentang materi menerapkan al-
Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup.
2) Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah – langkah dalam
rencana perbaikan pembelajaran.
3) Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.
4) Pada akhir pembelajaran siswa disuruh maju secara bergiliran
satu persatu sebagai tes akhir pembelajaran (post test) dengan
51
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang dilakukan pada siklus II.
c. Tahap Observasi
Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan
dengan kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
meningkatkan minat belajar al Qur‟an dan Hadist dengan strategi
card sort dan pokok bahasannya adalah menerapkan al-Qur‟an dan
Hadits sebagai pedoman hidup.
Untuk melakukan observasi terhadap situasi pembelajaran,
peneliti meminta bantuan rekan sejawat untuk memperlancar
jalannya penelitian sehiungga didapatkan data yang valid.
Dalam observasi dan pengamatan peneliti menggunakan
lembar pengamatan sebagai berikut :
No Aspek yang diamati Kemunculan Komentar/ Catatan
Pengamat Ya Tidak
1. Adanya semangat dan
tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas
40 6 86,95% siswa
memiliki semangat
dan tanggung
jawab dalam
menyelesaikan
tugas
2.
Adanya rasa
ingin tahu
Sehingga siswa aktif, dan
rajin bertanya.
34 12 73,91% siswa
mempunyai rasa
ingin tahu dan aktif
bertanya
3. Adanya motifasi untuk
duduk di depan, mencatat dan
mendengarkan penjelasan
dari guru.
30 16 65,21% siswa
mempunyai
motivasi duduk di
depan
52
4. Adanya dorongan untuk
datang ke sekolah lebih
awal.
26 20 56,52% siswa
mempunyai
dorongan datang
lebih awal
d. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
dengan penerapan strategi pembelajaran yaitu strategi card sort .Dari
data – data yang telah diperoleh, dapat diuraikan keterangan sebagai
berikut :
1) Selama proses be;lajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna, tetapi prosentase pelaksanaannya untuk masing –
masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa keaktifan dan
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar mengalami
peningkatan.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami
perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Peningkatan minat terhadap materi pembelajaran pada siklus III
mencapai peningkatan sesuai yang diharapkan.
Pada siklus III guru telah menerapkan strategi pembelajaran yaitu card
sort dengan baik dan dilihat dari aktifitas siswa, perhatian serta minat terhadap
pembelajaran sudah mengalami peningkatan. Maka tidak perlu dilakukan revisi
terlalu banyak, tetap yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah
memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar
pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya dengan strategi card sort dapat
meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
53
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang pengolahan data atau hasil observasi maupun
hasil jawaban pada angket tentang minat siswa dalam belajar al Qur‟an dan
Hadist yang menggunakan rumus persen. Adapun analisis pada bab ini yaitu
menggunakan metode analisis deskriptif.
Adapun rumus prosentasenya adalah sebagai berikut :
100XN
FP
Keterangan : P = Prosentase Jawaban
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
A. Minat Belajar Siswa selama Penelitian Tindakan
Minat adalah faktor psikologis peserta didik, minat dapat mempengaruhi
besar kecilnya prestasi, dengan adanya minat maka akan timbul rasa
ketertarikan, rasa senang serta perhatian terhadap hal-hal yang ada
disekelilingnya. Semisal anak tertarik pada pelajaran al Qur‟an dan Hadist,
maka hasil atau prestasi yang akan dicapai juga baik, tentunya disertai dengan
minat yang besar.
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas VII MTs Al-
Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak, maka dapat
diketahui bahwa minat belajar al Qur‟an dan Hadist adalah baik sekali,
terbukti setiap item soal menghasilkan jawaban yang positif.
54
Tabel 4.1
Minat belajar siswa kelas VII B Mts Al-hadi Girikusuma Mranggen Demak
pada mata pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
No.
Item
Hasil Angket Jumlah Responden
A B C D
1 28 0 18 0 46
2 20 18 0 8 46
3 30 12 4 0 46
4 38 0 8 0 46
5 36 8 0 2 46
6 38 2 0 6 46
7 28 14 0 4 46
8 20 0 20 6 46
9 16 24 0 6 46
10 16 28 0 2 46
11 30 16 0 0 46
12 18 6 12 10 46
13 30 14 0 2 46
14 38 8 0 0 46
15 18 24 4 0 46
Keterangan: A = sangat baik
B = baik
C = kurang baik
D = tidak baik
55
Tabel 4.2
Struktur Penskoran Nilai Angket Pernyataan
Option Pernyataan
+ -
a. sangat baik 4 1
b. baik 3 2
c. kurang baik 2 3
d. tidak baik 1 4
B. Analisis Hasil Angket Pernyataan Tentang Minat Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Al Qur‟an dan Hadist dengan Penerapan Strategi Card Sort
Dalam analisis deskriptif tentang minat siswa dalam belajar al Qur‟an dan
Hadist di kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Kab. Demak ini peneliti melakukan analisis setiap item soal dan menghitung
besarnya soal , besarnya prosentase jawaban, sehingga diperoleh gambaran
yang jelas mengenai kondisi lapangan , untuk lebih jelasnya berikut ini kami
paparkan prosentase hasil jawaban setiap item soal.
1. Nilai Ketertarikan Siswa dengan Penerapan Strategi Card Sort pada mata
pelajaran al Qur‟an dan Hadist .
Tabel 4.3
Jawaban Responden tentang keaktifan siswa dalam belajar
Al Qur’an dan Hadist dengan menggunakan Strategi Card Sort.
Jawaban N F Prosentase
a. Selalu 46 28 60, 9%
b. Sering - -
c. Kadang 18 39, 1%
d.Tidak pernah - -
56
Dengan melihat table diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
siswa kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Kab. Demak ini selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan
penerapan strategi Card Sort terbukti prosentasenya adalah 60,9 %
atau 28 anak, meskipun ada 18 anak atau 39,1% yang kadang kadang
aktif dan kadang kadang tidak tapi antara yang selalu aktif mengikuti
dengan yang kadang kadang aktif dan kadang kadang tidak lebih
banyak yang selalu aktif mengikuti.
Tabel 4.4
Jawaban Respomden Tentang Posisi Siswa
ketika pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. Di depan 46 18 39,1%
b. Di tengah 18 39, 1%
c. Di samping 0 0
d..Di belakang 10 21,8%
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 78‟2% atau 36 anak dari
46 siswa memposisikan dirinya duduk didepan dan ditengah ketika
pembelajaran al Qur‟an dan Hadist, tetapi ada 10 anak atau 21,8%
yang memposisikan duduk dibelakang karena tidak berminat dengan
pelajaran al Qur‟an dan Hadist.
57
Tabel 4.5
Jawaban tentang bagaimana ketika mengikuti pelajaran
Al Qur’an dan Hadist dengan menggunakan Strategi Card Sort.
Jawaban N F Prosentase
a. Semangat 46 30 65, 2%
b. Biasa- biasa aja 12 26, 1%
c. Kadang- kadang malas 4 8, 7%
d. Malas sekali - -
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada saat pelajaran
al Qur‟an dan Hadist dengan menggunakan strategi Card Sort siswa
kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab.
Demak rata rata mengikuti dengan semangat terbukti dengan 46 siswa
hanya 4 anak atau 8.7% yang kurang semangat ketika pelajaran al
Qur‟an dan Hadist menggunakan srtategi Card Sort.
Dengan melihat tabel tabel diatas bahwasanya rasa ketertarikan
siswa kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Kab. Demak ini sangat baik, karena, mereka dapat menunjukkan rasa
ketertarikannya dengan cara keaktifan dalam belajar, memposisikan
diri di depan ketika pelajaran dan dapat mengikutinya dengan penuh
semangat.
2. Nilai Motif dan Perhatian siswa pada pelajaran Al Qur‟an dan Hadist.
Tabel 4.6
Jawaban Responden tentang hal yang mendorong belajar Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. cara/ strateginya menarik 46 38 82, 6%
b. gurunya menarik - -
c. mengisi absent 8 17, 4%
d.mendapat sanksi - -
58
Dari 46 siswa yang menjawab bahwa cara/strateginya menarik ada
38 anak atau 82,6% dan hanya 8 suswa atau 17,4% yang belajar al
Qur‟an dan Hadist karena ingin mengisi absent saja.
Tabel 4.7
Jawaban tentang arah perhatian ketika pelajaran Al Qur’an dan Hadist
Jawaban N F Prosentase
a. Guru dan pelajarannya 46 36 78,3%
b. Guru yang mengajar saja 8 17,4%
c. Pelajaran saja - -
d.Tidak kedua duanya 2 4,3%
Terlihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa 78,3% atau 36 anak
perhatian anak terarah pada guru yang mengajar dan pelajaran yang
diajarkannyadan hanya 5 anak yang tidak memperhatikan keduanya.
Tabel 4.8
Jawaban Responden tentang hal yang mendorong untuk mengulang
pelajaran Al Qur’an dan Hadist dengan Strategi Card Sort
Jawaban N F Prosentase
a. Agar selalu ingat dan hafal 46 38 82, 60%
b. Diajak teman teman 2 4,3%
c. Diperintah oleh guru - -
d. Agar terlihat rajin 6 13,1%
Terlihat 82,6% menjawab agar selalu ingat dan hafal tentng materi
pelajaran al Qur‟an dan Hadist dan 13,1% jawaban siswa agar terlihat
rajin.
59
Tabel 4.89 Jawaban Responden tentang dengan siapa biasanya mengulang
pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. Sendiri di rumah 46 28 60,9%
b. Belajar Kelompok 14 30,4
c. Dengan Kakak 0 -
d. Tidak pernah mengulang 4 8,7%
Hanya 8,7% atau 4 anak yang tidak pernah mengulang pelajaran al
Qur‟an dan Hadist, sedangkan yang lain ada yang mengulang dengan
cara belajar sendiri di rumah yaitu sebanyak 28 anak atau 60,9% dan
ada yang dengan cara belajar dengan teman teman atau kelompok
sebanyak 14 anak atau 30,4%.
Tabel 4.10
Jawaban Responden tentang tand khusus pada pelajaran
Al Qur’an dan Hadist jika menarik perhatian.
Jawaban N F Prosentase
a. Selalu 46 20 43,5%
b. Sering 0 -
c. Kadang kadang 20 43,5%
d. Tidak pernah 6 13%
Terlihat bahwa hanya 20 anak atau 43,5% yang selalu perhatian
dan mau memberi tanda khusus pada pelajaran al Qur‟an dan Hadist
untuk mempermudah mengingat dan belajar serta lebih dari 43%
kadang kadang memberi dan kadang kadang tidak. Yang tidak pernah
memberikan tanda khusus pada pelajaran al Qur‟an dan Hadist ada 6
anak atau 13%
60
Tabel 4.11
Jawaban Responden tentang pandangan siswa
terhadap pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. Mudah 46 16 34,8%
b. Biasa biasa saja 20 43,5%
c. Sulit 0 -
d. Sulit sekali 10 21,7%
Dari tabel diatas dapat diketahui 16 anak atau 34,8% mengatakan
bahwa pelajran al Qur‟an dan Hadist mudah dan 20 anak atau 43,5%
mengatakan biasa biasa saja dan yang mengatakan sulit sekali ada 10
anak atau 21,7%.
Tabel 4.12
Jawaban Responden tentang langkah yang dilakukan
ketika mengalami kesulitan dalam pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. Belajar sendiri 46 16 34,8%
b. Bertanya dengan teman 28 60,9%
c. Dengan Kakak 0 -
d. Masa bodoh 2 4,3%
Hampir semua siswa kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Kab. Demak jka mengalami kesulitan dalam
pelajaran al Qurr‟an dan Hadist mereka mengambil langkah dengan
cara belajar sendiri sebanyak 16 anak atau 43,8% dan belajar dengan
teman sebanyak 28 anak atau 60,9% dan hanya 2 anak atau 4,3% yang
menjawab masa bodoh.
61
Motif dan perhatian siswa pada pelajaran al Qur‟an dan Hadist bias
dikatakan baik karena pada tabel diatas hanya sebagian kecil anak
yang kurang berminat pada pelajaran al Qur‟an dan Hadist.
1) Nilai Kesenangan Siswa Pada Pelajaran Al Qur‟an dan Hadist
Tabel 4.13
Jawaban Responden tentang rasa bosan dengan pelajaran
Al Qur’an dan Hadist setelah menerapkan strategi Card Sort.
Jawaban N F Prosentase
a. Tidak pernah 46 30 65,2%
b. Kadang kadang 16 34,8%
c. Sering 0 -
d. Selalu 0 -
Rata-rata dari mereka tidak bosan dengan pelajaran al Qur‟an dan
Hadist, meskipun ada yang kadang kadang bosan sebanyak 16 anak
atau 34,8%
Tabel 4.14
Jawaban Responden tentang satu hari berapa kali mengulang
pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. 3 kali 46 18 39,1%
b. 2 kali 6 13%
c. 1 kali 12 26,1%
d. Tidak pernah mengulang 10 21,8%
Dari 46 siswa hanya 10 anak atau 21,8% yang tidak pernah
mengulang pelajaran al Qur‟an dan Hadist, sedangkan yang lainnya
mau mengulang meskipun frekuensinya berbeda beda, terbukti yang
62
mengulang 3 kali sehari sebanyak 18 anak atau 39,1%, yang 2 kali
sebanyak 6 anak atau 13% dan ada yang 1 kali dalam sehari sebanyak
12 anak atau 26,1%. Hasil angket yang ditunjukkan dalam tabel ini
menunjukkan bahwa rasa senang yang dimiliki oleh siswa kelas VII B
MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak
sangan baik karena rata rata mereka tidak bosan dan mau mengulang
pelajaran al Qur‟an dan Hadist tersebut. Meskipun ditemukan ada 10
anak atau 21,8% yang tidak pernah mengulang pelajaran ini, tetapi
50% lebih dari keseluruhan siswa rata rata mengulang pelajaran al
Qur‟an dan Hadist dengan kemampuan masing masing.
2) Nilai Keingintahuan Siswa pada Pelajaran Al Qur‟an dan Hadist
Tabel 4.15
Jawaban Responden tentang hal yang dilakukan siswa ketika pelajaran
Al Qur’an dan Hadist yang diajarkan dengan strategi card sort.
Jawaban
N F Prosentase
a. Mendengarkan dan mencatat 46 30 65,2%
b. Mendengarkan saja 14 30,4%
c. Memperhatikan saja 0 -
d. Acuh tak acuh 2 4.4%
Melihat tabel di atas hanya 2 anak atau 4,4% yang acuh tak acuh
terhadap keterangan guru dan yang lain mau mendengarkan dan
mencatat keterangan guru meskipun ada 14 anak atau 30,4% yang
hanya mendengarkan saja tanpa mau mencatat keterangan dari guru.
63
Tabel 4.16
Jawaban Responden tentang hal yang menyebabkan mau mencatat
yang penting dalam pelajran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. Agar tahu dan tak lupa 46 38 82, 6%
b. Agar tahu saja 8 17,4%
c. Agar tidak lupa 0 -
d. Daripada mengantuk 0 -
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 38 anak atau 82,6% mau
mencatat hal yang penting adalah agar tahu dan tidak lupa . Jadi dapat
dikatakanbahwa 100% dari 46 siswa mau mencatat hal yang penting
dalam pelajaran al Qur‟an dan Hadist.
Tabel 4.17
Jawaban Responden tentang hal yang dilakukan jika kurang paham
dengan Pelajaran Al Qur’an dan Hadist.
Jawaban N F Prosentase
a. Bertanya sendiri 46 18 39,1%
b. Bertanya lewat teman 24 52,2%
c. Lewat Catatan 4 8,7%
d. Diam saja 0 -
Yang dilakukan oleh siswa apabila kurang paham dalam pelajaran adalah
mau bertanya meskipun yang mau bertanya sendiri sendiri hanya 18 anak atau
39,1% dan yang bertanya lewat teman ada 24 anak atau 52,2% serta 4 anak
atau 8.7% yang bertanya lewat catatan.
Rasa ingin tahu siswa terhadap pelajran al Qur‟an sangat besar yaitu siswa
berusaha untuk dapat menetahui hal hal yang belum diketahui dan bersedia
untuk mencatat hal hal yang penting, memberi tanda pada pelajran al Qur‟an
64
dan Hadist dengan tujuan untuk mudah diingat dan mau berusaha bertanya
ketika belum paham dengan pelajaran yang disampaikan.
Setelah melihat dan memperhatikan hasil pernyataan demi pernyataan
yang diajukan pada responden dapat disimpulkan bahwa minat belajra al
Quran dan Hadist termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari
setiap indicator soal pernyataan selalu menghasilkan jawaban positif atau
selalu menunjukkan angka prosentase berkisar antara 60,9% - 82,6%.
Meskipun demikian masih perlu juga upaya untuk meningkatkan minat belajar
siswa dalam pelajran al Qur‟an dan Hadist untuk mencapai hasil yang
maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian yang telah peneliti lakukan dilihat
dari berbagai aspek adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari metodologinya, peneliti ini menggunakan metode
penelitian tindakan kelas dan hanya satu kelas saja sebagai sample.
2. Dilihat dari referensi dengan keterbatasan kemampuan peneliti dan
referensi yang ada, peneliti yakin skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Sebagaimana kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” maka
peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya.
3. Dilihat dari indicator yang digunakan, peneliti hanya memfokuskan
pada upaya peningkatan minat belajar siswa dalam mata pelajaran al
Qur‟an dan Hadist saja.
4. Penelitan tindakan ini dilaksanakan pada saat menjelang ujian
sekolah di tempat penelitian, sehingga dalam waktu yang terbatas
peneliti hanya dicukupkan pada siklus III saja.
Keterbatasan tersebut, bagi peneliti tentunya sedikit banyak
berpengaruh terhadap penelitian. Akan tetapi, penelitian bersyukur bahwa
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minat merupakan faktor psikologis yamg mempengaruhi
keberhasilan seseoarang dalam proses belajar mengajar . Minat sendiri
mempunyai pengertian kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Minat ini terdiri darisuatu campuran perasaan senang, tertarik,
perhatian dan kecenderungan lain yang mengarahkan individu pada suatu
pilihan(motif). Sedangkan minat belajar siswa kelas VII B MTs Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak sudah dikatakan baik,
tapi masih perlu upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa,
mengingat minat bersifat abstrak.
Dari jawaban angket yang diberikan pada siswa kelas VII B MTs
Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak yang
berjumlah 46 siswa masih ada sekitar 8 anak yang kurang berminat dalam
pelajaran al Qur‟an dan Hadist dengan Strategi Card Sort dengan alasan
bahwa mereka belum mengetahui akan tujuan dan manfaat dari
pembelajaran dengan penerapan strategi card sort tersebut. Dengan adanya
tabel tersebut juga dapat memperjelas bahwa penerapan strategi card sort
dapat meningakatkan minat belajar al Qur‟an dan Hadist pada siswa kelas
VII MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak
Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII B MTs Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Kab. Demak sudah mewakili dalam
rangka meningkatkan minat siswa untuk belajar al Qur‟an dan Hadist.
Terbukti proses belajar mengajar di kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak ini proses pelaksanaannya juga
menentukan tujuan, metode, media yang sesuai dengan proses
pembelajaran al Qur‟an dan Hadist .Dimana pelaksanaan evaluasinya
secara komprehensif meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.
66
Dengan penerapan strategi pembelajaran Card Sort dapat
meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar al Qur‟an dan Hadist. Siswa
yang semula hanya bisa menghafal materi dengan cara yang monoton dan
hanya mendengar ceramah dari guru, yang kemudian siswa bosan dan
jenuh. Gurupun susah bila menghadapi anak didik yang pasif dengan
kesadarannya guru mengubah strategi pembelajarannya yaitu dengan
Card Sort atau menyortir kartu untuk membangkitkan minat siswa supaya
bisa aktif mengikuti pembelajaran al Qur‟an dan Hadist. Guru membuat
strategi dengan Card Sort dalam memahami al-Qur‟an dan Hadits sebagai
pedoman hidup dan siswa dapat dengan mudah memahami dan
menjelaskan materi tersebut.
B. Saran
Demi meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran al
Qur‟an dan Hadist di kelas VII B MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Kab. Demak, maka penulis memandang perlu seorang guru al
Qur‟an dan Hadist memperhatikan hambatan – hambatan yang dialami
oleh sekolah tersebut, ketika yang menjadi faktor penghambat salah
satunya adalah siswanya itu sendiri, maka penulis tawarkan adalah sebagai
berikut:
1. Alangkah baiknya dalam proses belajar mengajar al Qur‟an dan Hadist
seorang guru harus bisa menjelaskan materi dengan jelas dan akurat
sehingga semua siswa dapat menerima dengan baik dan memahaminya
serta ketika proses belajar mengajar diberitahukan tentang tujuan dari
mempelajari al Qur‟an dan Hadist karena tujuan adalah salah satu
Faktor yang mendorong minat siswa dalam belajar al Qur‟an dan
Hadist.
2. Sebisa mungkin seorang guru al Qur‟an dan Hadist bisa memberi
perhatian khusus pada siswa yang kurang berminat belajar al Qur‟an
dan Hadist (dalam arti tidak memanjakan, tapi memberi motivasi,
67
perhatian dan mendorong sehingga siswa ini bias berminat untuk
belajar al Qur‟an dan Hadist).
3. Penulis mengharapkan adanya kerjasama antara semua pihak, baik
kepala sekolah, guru-guru maupun staf yang lain dalam rangka
meningkatkan minat siswa, khususnya minat belajar al Qur‟an dan
Hadist. Memang ini adalah tugas dari guru al Qur‟an dan Hadist itu
sendiri, akan tetapi melihat hambatan yang dialami oleh guru adalah
masalah strategi maka pihak yang lain bisa berperan dalam hal
memberi bantuan saran dan kritik tentang strategi yang digunakan
dalam belajar al Qur‟an dan Hadist.
4. Alangkah baiknya seorang kepala sekolah sebagai orang pertama atau
pimpinan dilembaga sekolah hendaknya selalu meninjau dan
memantau dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.Karena
dengan kegiatan supervisi itu akan dapat meningkatkan kualitas
bawahan atau anak buahnya didalam mengajar kepada anak didiknya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Shaleh, At-Tarbiyah Wa Thuruqul Tadris, Mesir: Darul Maa‟rif, t.th.
Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Jakarta: Rienika Cipta. 2004
Al Buchari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail. Matan Buchari Masykul. Juz lll.
Darul Fikr, t.t.
Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007, cet 4.
_____, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2006. Cet. Ke 13.
_____, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2006.
Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: CV Jaya
Sakti,1989.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
Echols, John M., Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Cet. xxiv, Jakarta.
Gramedia,2000.
http://morningcamp.comp/?p=82 tanggal diunduh tanggal 21 Februari 2011
Mappiare, Andi, Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasional, t.th.
Mulyati. Psikologi Belajar. Jogjakarta: Quality Publishing. 2007.
Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Nasution, S. Metode Reseach. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2004.
Nurkancana, Wayan dkk., Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional,
1982.
Poerwadarminta, W. J. S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1986.
Shaleh, Abdul Rahman, Didaktik Pendidikan Agama, Jakarta: Bintang
Bulan,1976.
69
Shaleh, Abdul Rahman, Muhhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004.
SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang
Rasail Media Group, 2008, cet. 1
Soerjabrata, Soemardi, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta : Rake Press,1981.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos, 1999, cet. 1.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990, cet. 3.
Tri Anni Catharina. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. 2005.
Wahib, Abdul, Menumbuhkan Minat dan Bakat anak, dlm Chabib Toha PBM PAI
di sekolah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 1998.
70
DAFTAR ANGKET
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
II. Petunjuk Pengisian
a. Tulislah identitas kamu terlebih dahulu pada kolom yang tersedia.
b. Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a,
b, c, atau d!
1. Apakah kamu selalu aktif mengikuti proses pembelajaran dengan
penerapan strategi card sort pada pelajaran al Qur‟an dan Hadist?
a. Selalu.
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
2. Pada saat pelajaran al Qur‟an dan Hadist dimanakah posisi duduk yang
kamu inginkan?
a. Di depan
b. Di tengah
c. Di samping
d. Di belakang
3. Bagaimana perasaan kamu ketika mengikuti proses pembelajaran al
Qur‟an dan Hadist dengan Strategi Card Sort?
71
a. Semangat
b. Biasa-biasa saja
c. Kadang-kadang malas
d. Malas Sekali
4. Apa yang mendorong kamu untuk belajar al Qur‟an dan Hadist?
a. Cara/strateginya menarik
b. Gurunya menarik
c. Mengisi absent
d. Mendapat sanksi
5. Ketika pelajaran al Qur‟an dan Hadist diajarkan, terarah kemanakah
perhatian kamu?
a. Guru yang mengajar dan pelajarannya.
b. Guru yang mengajar saja.
c. Pelajarannya saja.
d. Tidak memperhatikan keduanya
6. Apa yang mendorong kamu untuk mengulangi belajar al Qur‟an dan
Hadist dengan strategi Card Sort?
a. Agar cepat bisa mengerti dan hafal.
b. Diajak teman-teman
c. Diperintah oleh guru
d. Agar terlihat rajin
7. Dengan siapa biasanya kamu mengulang pelajaran al Qur‟an dan
Hadist?
a. Sendiri di rumah
b. Belajar Kelompok
c. Dengan Kakak
d. Tidak pernah mengulang
72
8. Pernahkah kamu memberikan tanda khusus pada pelajaran al Qur‟an
dan Hadist, apabila ada keterangan yang menarik perhatian?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Bagaimana pandangan kamu tentang pelajaran al Qur‟an dan Hadist?
a. Mudah
b. Biasa-biasa saja
c. Sulit
d. Sulit sekali
10. Apabila kamu mengalami kesulitan dalam pelajaran al Qur‟an dan
Hadist, apa langkah yang kamu tempuh?
a. Belajar sendiri
b. Belajar dengan teman
c. Dengan kakak
d. Masa bodoh
11. Pernahkah kamu merasa bosan dengan pelajaran al Qur‟an dan Hadist?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
12. Dalam satu hari, berapa kali kamu mengulang pelajaran al Qur‟an dan
Hadist?
a. 3 kali
b. 2 kali
73
c. 1 kali
d. Tidak pernah mengulang
13. Ketika pelajaran al Qur‟an dan Hadist diajarkan oleh seorang guru
dengan penerapan strategi card sort, apa yang kamu lakukan?
a. Mendengarkan dan mencatat keterangan guru
b. Mendengarkan saja
c. Memperhatikan saja
d. Acuh tak acuh
14. Apa yang menyebabkan kamu mau/bersedia untuk mencatat hal yang
kamu anggap penting?
a. Agar tahu dan tidak lupa
b. Agar tahu saja
c. Agar tidak lupa
d. Daripada mengantuk
15. Apa yang kamu lakukan apabila dalam pelajaran al Qur‟an dan Hadist
kurang paham?
a. Bertanya sendiri
b. Bertanya lewat teman
c. Lewat Catatan
d. Diam saja.
74
DAFTAR NAMA RESPONDEN
SISWA KELAS VII B MTS AL-HADI GIRIKUSUMA
MRANGGEN DEMAK
TAHUN 2010/2011
REKAPITULASI JAWABAN ANGKET KENYATAAN MINAT BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN AL QUR‟ AN DAN HADIST
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Agus Syarif Hidayatullah Laki-laki
2 Ana Melisa Perempuan
3 Andik Setiawan Laki-laki
4 Atok Wahiban Ni'am Laki-laki
5 Daniel Aviv Laki-laki
6 Devi Trisetyo Ningsih Perempuan
7 Dewi Purwanti Perempuan
8 Doni Wirarahmat Laki-laki
9 Faizatun Nikmah Perempuan
10 Fina Zaidatun Perempuan
11 Finarika Safitri Perempuan
12 Husnul Khotimah Perempuan
13 Intan Wulandari Perempuan
14 Ira Dewi Ayu Oktavia Perempuan
15 Irfak Darojat Laki-laki
16 Itsna Fadlilatul Udzimah Perempuan
17 Karina Andriani Perempuan
18 Khotimah Perempuan
19 Laila Alfiana Perempuan
20 Laili Ainun Nabela Perempuan
75
21 Laili Alfiani Perempuan
22 Lutfi Rustianto Laki-laki
23 Melinda Sucianing Wulan Perempuan
24 Muhammad Abdillah Ar Rafiq Laki-laki
25 Muhammad Abdul Syukur Laki-laki
26 Muhammad Alfian Nafis Laki-laki
27 Muhammad Ali Sodikin Laki-laki
28 Muhammad Arif Hidayatullah Laki-laki
29 Muhammad Jamaludin Laki-laki
30 Muhammad Kamil Fuadi Laki-laki
31 Muhammad Miftahudin Laki-laki
32 Muhammad Ridwanullah Laki-laki
33 Muhammad Shohim Laki-laki
34 Muhammad Syarif Hidayatullah Laki-laki
35 Muhammad Ulil Albab Laki-laki
36 Munawir Sadzali Laki-laki
37 Nurul Qomariyah Perempuan
38 Ratna Kusumaning Tyas Perempuan
39 Rifqi Hidayat Laki-laki
40 Rustiono Laki-laki
41 Shofwan Idris Laki-laki
42 Siti Masitoh Perempuan
43 Supriyanto Laki-laki
44 Wahyu Dwi Romadhon Laki-laki
45 Wahyuril Mawarni Perempuan
46 Irma Wati Perempuan
76
REKAPITULASI JAWABAN ANGKET KENYATAAN MINAT BELAJAR
SISWA PADA PEMBELAJARAN AL-QUR‟AN DAN HADITS
No.
Responden
Item Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 A B A A A A B A B A A A A A A
2 C A B A A D A B B B B B A A A
3 C A A A A A A C B A B C A A A
4 C A B A A D A D A A A A A A B
5 C A B A A D A D A D A D A A B
6 A B A A A A A A A A A A A A A
7 A B A A B A B C A B A D B B B
8 B B A A A A A A A A B C A A C
9 C B A A A A A A B A A A A A A
10 A B A A A A B C A B A D C B B
11 A B A A A A B C A B A D B B B
12 A B A A A A B C A B A D B B B
13 C A A A A A A A B A B C A A A
14 A D A A D A D C D B A D A A C
15 A D A A B A B D D B A A A A B
16 A A A A A A A C A A A D A B B
17 A D A A B A D C D B A A A A B
18 A D A A B A B C D B A A A A B
19 A B A A B A B C A B A D B B B
20 A D A B D A D C D B A C A A C
21 A D A A B A D C D B A A A A B
22 B B A A A A A A A A A A A A A
23 A D A A B A B C A B A D B B B
24 A A B A A A A C B B B B A A A
25 A B A A A A B C A B A C A A C
26 A B A A B A B C A B B A A A B
27 C A A A A A A A B B B C B A B
77
28 A A B C A A A B B B B A A A A
29 A A B A A B A D A A A A A A A
30 A A B A A B A D A A A A A A B
31 B A B A A D A B B B B B A A A
32 C A B A A D A D B D A D B A B
33 C A A A A A A A B B B C B A B
34 B B A A A A A A A A A A A A A
35 C A B A A A A A B B B C B A B
36 A A A A A D A D A A A A A A B
37 A B A A A A B C A A A D A A A
38 A A B A A A A C B B B B A A A
39 C B A A A A A A B A A A A A A
40 B B A A A A A A B A A A A A A
41 A A C B A A A A B B B B A A A
42 B B A A A A A A A A A A A A A
43 A B A A A A B A B A A A A A A
44 C A B A A A A A B B B C A A B
45 A B C C B B B A B B B C D A C
46 A B C C B B A A B B B C D B B
78
REKAPITULASI NILAI JAWABAN ANGKET PERNYATAAN
MINAT BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN AL QUR‟ AN DAN HADIST
No.
Responden
Item Jawaban Nilai Jumlah
A B C D 4 3 2 1
1 12 3 48 9 57
2 7 6 1 1 28 18 2 1 49
3 10 2 3 40 6 6 52
4 10 2 1 2 40 6 2 2 50
5 8 2 1 4 32 6 2 4 44
6 14 1 56 3 59
7 6 7 1 1 24 21 2 1 48
8 10 3 2 40 9 4 53
9 12 2 1 48 6 2 56
10 7 5 2 1 28 15 4 1 48
11 7 6 1 1 28 18 2 1 49
12 7 6 1 1 28 18 2 1 49
13 11 2 2 44 6 4 54
14 7 1 2 5 28 3 4 5 40
15 8 4 3 32 12 6 50
16 11 3 1 44 9 2 55
17 8 3 1 3 32 9 2 3 46
18 8 4 1 2 32 12 2 2 48
19 6 7 1 1 24 21 2 1 48
20 6 2 3 4 24 6 6 4 40
21 8 3 1 3 32 9 2 3 46
22 13 2 52 6 58
23 6 6 1 2 24 18 2 2 46
24 9 5 1 36 15 2 53
25 9 3 3 36 9 6 47
79
26 8 5 1 1 32 15 2 1 50
27 8 5 2 32 15 4 51
28 8 6 1 32 18 2 52
29 12 2 1 48 6 1 55
30 11 3 1 44 3 1 54
31 7 7 1 28 21 1 50
32 6 4 1 4 24 12 2 4 42
33 8 5 2 32 15 4 51
34 13 2 52 6 58
35 7 6 2 28 18 4 50
36 12 1 2 48 3 2 53
37 11 2 1 1 44 6 2 1 53
38 9 5 1 36 15 2 53
39 12 2 1 48 6 2 56
40 12 3 48 9 57
41 9 5 1 36 15 2 53
42 13 2 52 6 58
43 12 3 48 9 57
44 8 5 2 32 15 4 51
45 3 7 3 2 12 21 6 2 41
46 3 8 3 1 12 24 6 1 43
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Asal madrasah : MTs AL-HADI
Mata Pelajaran : Qur‟an Dan Hadits
Kelas/ Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
Waktu/ Pertemuan ke- :
A. Standar Kompetensi
Memahami Al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman hidup
B. Kompetensi Dasar
1.2. Menjelaskan cara-cara mengfungsikan Al-Qur‟an dan Hadits
C. Indikator hasil belajar
Siswa dapat:
1 Memahami Al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan
pribadi
2. Memahami Al-Qur‟an dan Hadits dalam kehidupan keluarga
3. Memahami Al-Qur‟an dan Hadits dalam kehidupan bermasyarakat
4. Memahami Al-Qur‟an dan Hadits dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
D. Materi Ajar
Cara-cara mengfungsikan Al-Qur‟an dan Hadits
E. Metode Pembelajaran
Metode “Card Sort”
Metode ini digunakan untuk mengaktifkan setiap individu sekaligus
kelompok dalam belajar.
F. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai
pelajaran
81
b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
danberdoa
c. Melakukan tes penjajakan
d. Penjelasan singkat tengtang tujuan dan proses pembelajaran yang
akan dijalani siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Guru menyiapkan kartu yang berisi materi pokok sesuai SK
dan KD mapel Al- Qur‟an Hadist (Jumlah kartu sesuai jumlah
siswa, isi kartu terdiri dari kartu induk/ topic dan kartu rincian).
2. Guru mangacak semua kartu
3. Guru membagikan kartu (pastikan tiap siswa memperoleh
hanya 1 kartu)
b. Elaborasi
1. Siswa diminta untuk bergerak mencari kartu pasangan (kartu
induk dan kartu rincian) dengan mencocokkan pada teman lain.
2. Siswa diminta untuk membentuk kelompok berdasarkan
pasangan kartu induk dan kartu rinciannya.
3. Siswa diminta untuk menempelkan hasil pasangan kartu di
papan tulis secara urut pada ayat
c. Konfirmasi
1. Guru bersama- sama siswa mengoreksi hasil pekerjaan yang
telah ditempel.
2. Siswa diminta untuk mewakilkan satu orang per kelompok
untuk membacakan dan menjelaskan hasil sortir kartunya.
3. Siswa dari kelompok lainnya diminta untuk mengomentari
4. Guru memberikan komentar terhadap hasil kerja siswa tiap
kelompok
5. Guru mengklarifikasikan materi
82
3. Kegiatan akhir
a. Bersama- sama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan penilaian/ skor pada hasil pekerjaan siswa.
c. Tanya jawab tentang pemahaman materi yang telah dipelajari selama
proses pembelajaran sebagai evaluasi proses dan hasil belajar.
d. Mengajak siswa untuk berdoa bersama untuk mengakhiri pelajaran
G. Alat/ bahan/ sumber belajar
2. Alat dan bahanLem
Isolasi atau perekat
Gunting
Kertas Karton (bahan membuat kartu sortir)
Spidol
2. Sumber Belajar
Buku paket qur‟an hadits klas V11
Standar Isi Mata Pelajaran Al Qur‟an Hadist
Buku- buku ajar siswa yang relevan
H. Penilaian
1. Produk
2. Performansi (menghafal)
I. Kriteria Penilaian
1. Produk
No Aspek Kriteria Skor
1. Ketepatan mencari
pasangan kartu dan
mengurutkannya
Semua benar
Sebagian
besar benar
Sebagian
kecil benar
Semua salah
4
3
2
1
83
2. Performansi
No Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Kerjasama
Partisipasi
Bekerjasama
Kadang- kadang
kerjasama
Tidak kerjasama
Aktif
berpartisipasi
Kadang- kadang
aktif
Tidak aktif
4
2
1
4
2
1
CATATAN:
Nilai= ( jumlah skor: jumlah skor maksimal ) x 10
Mranggen, Agustus 2010
Mengetahui,
Kepala MTs Al-Hadi Guru Mapel
H. Munhamir Malik Santoso