Download - skripsi kesmas
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 1/90
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA PEDAGANG HIDANGAN
ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) DI PASAR KLIWON DANJEBRES KOTA SURAKARTA
Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
IMANDA AMALIA
J 410 050 016
Pembimbing I : Dr. Bhisma Murti, MSc, MPH, Ph.D
Pembimbing II: Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid)
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 2/90
ii
ABSTRAK
IMANDA AMALIA. J 410 050 016
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA PEDAGANG HIDANGAN
ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) DI PASAR KLIWON DAN JEBRES KOTA
SURAKARTA
xvi+47
Upaya masyarakat mengatasi penyakit menular, masih berorientasi pada
penyembuhan penyakit, hal ini dirasa kurang efektif karena banyak mengeluarkan
biaya. Upaya yang lebih efektif adalah memelihara dan meningkatkan kesehatandengan berperilaku hidup sehat. Namun, hal ini ternyata belum disadari
sepenuhnya oleh masyarakat. Pedagang hidangan istimewa kampung (HIK) di
Pasar Kliwon dan Jebres belum berperilaku hidup besih dan sehat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pendapatan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pedagang HIK di Kecamatan Pasar Kliwon
dan Jebres. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional dengan
pendekatan cross sectional menggunakan exhaustive sampling. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 40 subjek. Analisis statistik menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah pedagang HIK berperilaku kurang sehat
75% dan sehat 25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara
pendidikan dan PHBS (p= 0,003) dan ada hubungan antara pendapatan dan PHBS
(p = 0,049).
Kata kunci : PHBS, Pedagang HIK, Pendidikan, Pendapatan.
Kepustakaan : 33, 1992-2009
Surakarta, November 2009
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc, Ph.D Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes(Epid)
NIP. 132 125 727 NIK: 863
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid)NIK. 863
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 3/90
iii
@ 2009
Hak Cipta Pada Penulis
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 4/90
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA
PEDAGANG HIDANGAN ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) DI PASAR
KLIWON DAN JEBRES
Disusun Oleh : Imanda Amalia
NIM : J 410 050 016
Telah kami setujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta, November 2009
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc, Ph.D Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes(Epid)
NIP. 132 125 727 NIK: 863
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 5/90
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA
PEDAGANG HIDANGAN ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) DI PASAR
KLIWON DAN JEBRES
Disusun Oleh : Imanda Amalia
NIM : J 410 050 016
Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skipsi Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada
tanggal 10 November 2009 dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Tim
Penguji.
Surakarta, November 2009
Ketua Penguji : Dr. Bhisma Murti, MSc, MPH, Ph.D ( )
Anggota Penguji I : Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes(Epid)( )
Anggota Penguji II : Azizah Gama Trisnawati, SKM, M.Pd( )
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Arif Widodo, S.ST, M.Kes)
NIK. 630
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 6/90
vi
MOTTO
Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya adalah
akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaqnya
(HR. Ahmad dan Al-Hakim)
Allah telah Memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada Ibu dan Bapakmu. Janganlah sekali-kali kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah perkataan yang mulia kepada mereka. (Al-Isra: 23)
Kebajikan itu adalah akhlaq yang baik dan dosa itu adalah sesuatu yang
merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain
(HR. Muslim)
Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan, tetapi tidak
cukupnya tindakan. Dan bukan kurang cerdasnya pemikiran yang melambatkan
perubahan hidup ini, tetapi kurangnya penggunaan dari pikiran dan kecerdasan.
(Mario Teguh)
Barang siapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizhalimi lalu memaafkan
dan mendzalimi lalu beristigfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka
tergolong orang-orang yang memperolah hidayah (HR. Baihaqi)
Alloh selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya
(semuslim) (HR.Ahmad)
Rasa takut atau segan kepada manusia jangan sampai mencegah seorang apabila
mengetahui suatu yang hak untuk menegakkannya (HR. Ahmad)
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 7/90
vii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan untuk :
Umat Islam, sebagai wujud hormatku pada Rasulullah SAW, atas
perjuangan beliau untuk selalu menjadi insan yang bermanfaat
bagi manusia lain
Ustad/Ustadzah dan Dosen tercinta sebagai wujud terima kasihku atas
limpahan ilmu yang bermanfaat didunia maupun diakhirat....
Jazakumulloh khoiral jaza
Bapak dan Mamak ku, sebagai wujud rasa hormat dan tanda baktiku, serta
terimakasih atas doa yang terus mengalir, kasih sayang, pengorbanan, dan
nasihat yang selalu menyejukkan kalbuku
Sahabat dan teman seperjuanganku di Assalaam, HTI, dan Tarbiyah atas
ukhuwah dunia akhiratnya....
Teman-teman seperjuangan KESHMASY ‘05, terimakasih atas canda tawa,suka duka mengarungi 4 tahun bahtera menuntut ilmu
Almamaterku UMS
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 8/90
viii
RIWAYAT HIDUP
Nama : Imanda Amalia
Tempat/Tanggal Lahir : Mataram, 25 Mei 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Swasembada III/17 Kekalik Ampenan Lombok
NTB 83115
Riwayat Pendidikan : 1. Lulus SDN 07 Mataram tahun 1999
2. Lulus MTs Assalaam tahun 2002
3. Lulus SMA Assalaam tahun 2005
4. Menempuh pendidikan di Program Studi
Kesehatan Masyarakat FIK UMS sejak tahun
2005
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 9/90
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillahhirobbil’alamin yang selalu penulis panjatkan atas nikmat dan
berkah yang senantiasa Allah SWT limpahkan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Antara Pendidikan,
Pendapatan Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang
Hidangan Istimewa Kampung (HIK) Di Pasar Kliwon Dan Jebres”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam menempuh derajat S-
1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Dalam pembuatan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Arif Widodo, A.Kep, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Staf.
2. Ibu Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid) selaku Kepala Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc, Ph.D selaku Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4.
Ibu Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid) selaku Pembimbing II yang telahmemberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen progam studi Kesmasy UMS terimakasih atas
ilmu yang telah diberikan khususnya Ibu Dwi Linna Suswardany, SKM dan
Ibu Ambarwati, S.Pd, MSi yang selalu memompa semangat untuk selalu
optimis.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 10/90
x
6. Orang tua ku tercinta, terima kasih atas dukungan, semangat dan saran-
sarannya yang diberikan padaku yang tak henti-hentinya.
7. Ustad dan Ustadzah Assalaam tercinta khususnya Ustadzah Elly Damaiwati,
Ustadzah Aswit Saccarosa dan Ustadzah Yanik Khizanatul, tauladan yang
selalu menyemangati dengan nasihat-nasihat emasnya.
8. Teman-teman pengabdian, jazakumulloh khoiran katsiran atas persahabatan
dunia akhiratnya.
9. Teman-teman Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) atas semangat dakwahnya.
10. Ibu Dr. Diffah Hanim, MSi dan Ibu dr. Anik Lestari, M.Kes atas ilmu,
semangat dan tauladan dalam menuntut ilmu dalam penelitian.
11. Teman-teman Kesehatan Masyarakat ’05 khususnya Ririn Darmasih, Ratih
Wahyu Susilo, Riana Maharendrani, Dewi Indah, Aria Datik dan yang tak
bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan pelangi cerita
bahagia selama perkuliahan.
12. Seluruh responden pedagang HIK Pasar Kliwon dan Jebres yang telah
meluangkan waktu dan pengalaman hidupnya sehingga penelitian dapat
terselesaikan dengan baik.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan didunia maupun diakhirat kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
Amin.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Surakarta, November 2009
Penulis
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 11/90
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
HAK CIPTA .................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
MOTTO............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 5C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan.................................................................................... 8
B. Pendapatan ................................................................................... 9
C. Pengertian Perilaku Kesehatan..................................................... 10
D. Bentuk-bentuk Perilaku Kesehatan.............................................. 12
E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Kesehatan...... 15F. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.................................................. 15
G. Tujuan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.............................. 16
H. Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga..................................... 16
I. PHBS di Tempat Kerja................................................................. 17
J. Hubungan Pendidikan Dengan Perilaku Hidup Sehat................. 18
K. Hubungan Pendapatan Dengan Perilaku Hidup Sehat................. 19
L. Hidangan Istimewa Kampung...................................................... 19
M. Kerangka Teori............................................................................. 21
N. Kerangka Konsep......................................................................... 22
O. Hipotesis....................................................................................... 22
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 12/90
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 23
B. Subjek Penelitian.......................................................................... 23
C. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 23
D. Populasi dan Sampel .................................................................... 23
E. Variabel Penelitian ....................................................................... 24
F. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 25
G. Pengumpulan Data ...................................................................... 26
H. Langkah-langkah Penelitian......................................................... 27
I. Analisis Data ............................................................................... 28
BAB IV HASILA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 29
1. Keadaan Geografi..................................................................... 29
2. Batas Wilayah Kota Surakarta ................................................. 31
3. Keadaan Demografi ................................................................ 31
B. Gambaran Umum Subjek Penelitian............................................ 32
1. Umur ........................................................................................ 32
2. Jenis Kelamin .......................................................................... 32
3. Lama Bekerja .......................................................................... 32
4. Pendapatan Pedagang HIK....................................................... 33
5. Kondisi Lingkungan................................................................. 33
C. Hasil Analisis Univariat ............................................................... 36
1. Pendidikan Pedagang HIK ...................................................... 36
2. Pendapatan Pedagang HIK ...................................................... 37
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ............................................ 37
D. Hasil Analisis Bivariat ................................................................. 38
1. Hubungan Pendidikan Dengan PHBS...................................... 38
2. Hubungan Pendapatan Dengan PHBS .................................... 39
BAB V PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis ............................................................................... 40
1. Pendidikan Pedagang HIK ...................................................... 40
2. Pendapatan Pedagang HIK ...................................................... 41
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ............................................ 42
4. Hubungan Pendidikan Dengan PHBS...................................... 43
5. Hubungan Pendapatan Dengan PHBS .................................... 46
B. Keterbatasan Penelitian................................................................ 48
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 13/90
xiii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 49
B. Saran............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 14/90
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Luas Wilayah 5 Kecamatan di Kota Surakarta........................................... 29
2. Luas Wilayah di Kecamatan Pasar Kliwon................................................ 30
3. Luas Wilayah di Kecamatan Jebres............................................................ 30
4. Distribusi Pedagang HIK Berdasarkan Jenis Kelamin............................... 32
5. Pendapatan Pedagang HIK......................................................................... 33
6. Kondisi Lingkungan Rumah Pedagang HIK.............................................. 33
7. Distribusi Pedagang HIK Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................... 36
8. Distribusi Pendapatan Pedagang HIK ........................................................ 37
9. Distribusi Pedagang HIK Berdasarkan PHBS............................................ 37
10. Hubungan Antara Pendidikan Dengan PHBS ............................................ 38
11. Hubungan Antara Pendapatan Dengan PHBS............................................ 39
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 15/90
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori Penelitian ............................................................................ 21
2. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................................ 22
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 16/90
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
2. Kuesioner Pengumpulan Data
3. Surat Ijin Penelitian
4. Hasil Analisis Statistik
5. Dokumentasi penelitian
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 17/90
xvii
DAFTAR SINGKATAN
BTA : Bakteri Tahan Asam
CFR : Case Fatality Rate
CDR : Case Detection Rate
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dinkes Jateng : Dinas Kesehatan Jawa Tengah
HIK : Hidangan Istimewa Kampung
IPM : Index Pembangunan Manusia
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
P2MPL : Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
WHO : World Health Organization
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 18/90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM adalah indeks
yang mengukur pencapaian keseluruhan negara. Pencapaian ini meliputi 3
indikator yaitu tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan kemampuan
ekonomi masyarakat. Pemeliharaan kesehatan masyarakat akan memacu
produktifitas kinerja masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi
kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia (Dinkes, 2009).
Guna mewujudkan hal tersebut, Departemen Kesehatan telah
merencanakan gerakan pembangunan berwawasan kesehatan yang dilandasi
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau
model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah
kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor
dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan (Depkes RI, 2009).
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 19/90
2
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, salah
satunya ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku yang sehat (Dinkes Jawa Tengah, 2006). Upaya untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, pembangunan lebih
diarahkan pada perubahan perilaku masyarakat.
Sebagian besar masalah kesehatan, dalam hal penyakit yang timbul
pada manusia, disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Penyakit menular
seperti TBC dan diare lebih sering terjadi pada perilaku masyarakat kurang
menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sehingga menjadi tempat
perkembangbiakan dan sumber penularan penyakit (Kusumawati, 2004).
Penyakit menular seperti TBC dan diare adalah penyakit yang
ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah
kesehatan yang besar di hampir semua negara berkembang karena angka
kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi dalam waktu relatif singkat.
Penyakit menular umumnya bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua
lapisan masyarakat. Penyakit ini diproritaskan mengingat sifat menularnya
bisa menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian besar (Widoyono,
2008).
Laporan hasil pengamatan penyakit TBC selama tahun 2008,
ditemukan prevalensi kasus baru TB paru BTA + pada balita 0,99%.
Perkiraan jumlah kasus TB paru BTA + pada balita (1,43%). Angka
penemuan penderita TB paru dengan BTA + (CDR=Case Detection Rate)
pada tahun 2008 sebanyak 381 (69,5%). Jika dibandingkan angka penemuan
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 20/90
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 21/90
4
Menurut Budihardja (2004), berdasarkan beberapa survei di Dinas
Kesehatan, masyarakat yang berperilaku hidup sehat masih kurang dari
10%. Kurangnya perilaku hidup sehat itu mengundang munculnya
kebiasaan-kebiasaan tidak sehat di masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan itu
cenderung mengabaikan keselamatan diri dan lingkungan sehingga
memudahkan terjadinya penularan penyakit.
Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Surakarta masih perlu
ditingkatkan. Rumah tangga berPHBS pada tahun 2008 baru mencapai
12,37% pada strata paripurna. Jika dibandingkan pada tahun 2007, yang
mencapai 14,77%, maka tahun 2008 terjadi penurunan. Upaya yang dapat
dilakukan dalam rangka peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat adalah
dengan peningkatan promosi perilaku hidup bersih dan sehat pada
masyarakat khususnya para pedagang makanan (Dinkes, 2009).
Perilaku hidup seseorang, termasuk dalam hal kesehatan dipengaruhi
oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari orang itu sendiri,
pengaruh orang lain yang mendorong untuk berperilaku baik atau buruk,
maupun kondisi lingkungan sekitar yang dapat mendukung terhadap
perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2005).
Kota Surakarta merupakan kota pusat perdagangan tekstil dan
makanan. Setiap malam terdapat pedagang malam yang menjual makanan.
Perdagangan masyarakat ekonomi lemah yang berupa jajanan makanan
dikenal sebagai hidangan istimewa kampung (HIK). Usaha perdagangan
HIK memudahkan orang untuk mendapatkan makanan jajanan dengan harga
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 22/90
5
terjangkau. Namun, perdagangan HIK biasa berada ditepi-tepi atau pojok
jalan tercemar dan tidak sehat. Kondisi tersebut berisiko terhadap terjadinya
penularan penyakit dikarenakan faktor lingkungan yang tidak sehat.
Penyakit menular yang terjadi antara lain TBC dan diare yang mudah
menyerang pada semua kelompok umur.
(Murti, 2009).
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan pada pedagang
hidangan istimewa kampung (HIK) di Pasar Kliwon dan Jebres ditemukan
bahwa pedagang HIK belum berperilaku hidup besih dan sehat. Hal ini
dikarenakan di tempat kerja pedagang HIK belum menjaga kebersihan
peralatan alat makan dan minum, masih terdapat kualitas fisik sumber air
yang tidak memenuhi syarat dan belum semua mempunyai saluran air kotor.
Partisipasi masyarakat dalam menjaga pola hidup bersih sehat belum
sepenuhnya sesuai anjuran Depkes maupun WHO (WHO, 1992). Peran
penyedia makanan dan minuman seperti warung Hidangan Istimewa
Kampung (HIK) ikut berperan dalam keberhasilan program pengendalian
penyakit menular. Namun, pedagang HIK sangat terbatas kemampuannya
untuk menjamin dagangannya tetap aman, sehat dan bergizi untuk
dikonsumsi setiap saat oleh semua golongan umur, sehingga penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara pendidikan,
pendapatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pedagang
hidangan istimewa kampung (HIK).
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 23/90
6
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut “Apakah ada hubungan antara pendidikan,
pendapatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pedagang
hidangan istimewa kampung (HIK) di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres
Kotamadia Surakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan
Mengetahui hubungan antara pendidikan, pendapatan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pedagang hidangan istimewa
kampung (HIK) di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres Kotamadia
Surakarta
2. Tujuan khusus:
a. Mengetahui pendidikan pedagang hidangan istimewa kampung
(HIK) di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres Kotamadia
Surakarta.
b. Mengetahui pendapatan pedagang hidangan istimewa kampung
(HIK) di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres Kotamadia
Surakarta.
c. Mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pedagang
hidangan istimewa kampung (HIK).
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 24/90
7
d. Menganalisis hubungan antara pendidikan dan PHBS pada
pedagang hidangan istimewa kampung (HIK).
e. Menganalisis hubungan antara pendapatan dan PHBS pada
pedagang hidangan istimewa kampung (HIK).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Menambah wacana/informasi mengenai hubungan antara pendidikan,
pendapatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Bagi masyarakat
Sebagai informasi tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dan mencegah penularan penyakit.
3. Bagi Dinas Kesehatan Surakarta
Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya promosi perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya tentang hubungan
antara pendidikan, pendapatan dan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
E. Ruang Lingkup
Lingkup penelitian ini dibatasi pada hubungan pendidikan, pendapatan
dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pedagang hidangan istimewa
kampung.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 25/90
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan
Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan menerima
informasi kesehatan dari media massa dan petugas kesehatan. Banyak kasus
kesakitan dan kematian masyarakat diakibatkan rendahnya tingkat
pendidikan penduduk. Suatu laporan dari negara bagian Kerala di India
Utara menyatakan bahwa status kesehatan disana sangat baik, jauh diatas
rata-rata status kesehatan nasional. Setelah ditelusuri ternyata tingkat
pendidikan kaum wanitanya sangat tinggi diatas kaum pria (Widoyono,
2008).
Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan
yang lebih tinggi pada umumnya mempunyai wawasan luas sehingga lebih
mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan serta
aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya (Dinkes
Jawa Tengah, 2007).
Jenjang pendidikan memegang peranan penting dalam kesehatan
masyarakat. Pendidikan masyarakat yang rendah menjadikan mereka sulit
diberi tahu mengenai pentingnya higyene perorangan dan sanitasi
lingkungan untuk mencegah terjangkitnya penyakit menular. Dengan
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 26/90
9
sulitnya mereka menerima penyuluhan, menyebabkan mereka tidak peduli
terhadap upaya pencegahan penyakit menular (Sander, 2005).
Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi berorientasi
pada tindakan preventif, mengetahui lebih banyak tentang masalah
kesehatan dan memiliki status kesehatan yang lebih baik. Pada perempuan,
semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kematian bayi dan
kematian ibu (Widyastuti, 2005).
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap
menuju perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang tinggi akan
memudahkan seseorang atau masyarakat memperoleh dan mencerna
informasi untuk kemudian menentukan pilihan dalam pelayanan kesehatan
dan menerapkan hidup sehat. Tingkat pendidikan, khususnya tingkat
pendidikan wanita mempengaruhi derajat kesehatan (Depkes RI, 1999).
Pendidikan dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang.
Kematangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan, cara berfikir, baik
dalam cara pengambilan keputusan maupun dalam pembuatan kebijakan.
Semakin tinggi pendidikan formal, akan semakin baik pengetahuan tentang
kesehatan (Hastono, 1997).
B. Pendapatan
Bila ditinjau dari faktor sosial ekonomi, maka pendapatan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat wawasan masyarakat
mengenai sanitasi, lingkungan dan perumahan. Kemampuan anggaran
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 27/90
10
rumah tangga juga mempengaruhi kecepatan untuk meminta pertolongan
apabila anggota keluarganya sakit (Widoyono, 2008).
Menurut Grossman dalam Murti (2005) terdapat perbedaan antara
upah minimum dengan pendapatan, jika pendapatan adalah uang yang
diterima tanpa bekerja permintaan untuk modal kesehatan mungkin lebih
kecil karena pendapatan tidak secara langsung mengurangi status kesehatan.
Pendapatan yang diterima tidak secara langsung berhubungan dalam
memberi keuntungan atau kerugian atau memberi manfaat kesehatan.
Akibatnya, tingkat optimalisasi dalam permintaan kesehatan untuk setiap
individu menurun dan penurunan dalam permintaan perawatan kesehatan.
Menurut Faturrahman dan Mollo (1995) tingkat pendapatan berkaitan
dengan kemiskinan yang akan berpengaruh pada status kesehatan
masyarakat. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain adalah jenis
pekerjaan, pendidikan formal kepala keluarga, jumlah anggota keluarga dan
lain-lain (Sumiarto, 1993).
C. Pengertian Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,
1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat
diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan
melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 28/90
11
atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2005).
Menurut Mubarok et.al (2007) perilaku seseorang/masyarakat tentang
kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari
orang atau masyarakat yang bersangkutan, ketersediaan fasilitas, sikap dan
perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga mendukung dan
memperkuat terbentuknya perilaku. Perilaku manusia secara operasional
dapat dikelompokkan menjadi 3 macam domain, yaitu perilaku dalam
bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan nyata/perbuatan.
Menurut Machfoed (2005), perilaku sehat adalah perilaku yang
didasarkan oleh prinsip-prinsip kesehatan. Perilaku adalah suatu respon
seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Respon atau reaksi
manusia bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, sikap) maupun bersikap aktif
(tindakan yang nyata).
Menurut Machfoed (2005), pengertian perilaku kesehatan mempunyai
dua unsur pokok, yaitu:
1. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi,
dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau praktis)
2. Stimulus atau rangsangan, terdiri dari 4 unsur pokok yaitu sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 29/90
12
D. Bentuk-bentuk Perilaku Kesehatan
Perilaku manusia menurut Notoatmodjo (2005), dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1. Perilaku Tertutup (Convert behavior)
Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon
seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi,
pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.
2. Perilaku Terbuka (Overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus sudah berupa
tindakan atau peraktik ini dapat diamati orang lain dari luar
“observable behavior”. Contoh: seorang ibu hamil memeriksakan
kehamilannya ke puskesmas atau bidan praktik.
Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2005), mencakup:
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
yaitu bagaimana manusia berespons, baik secara pasif (mengetahui,
bersikap dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada pada
dirinya dan diluar dirinya, maupun aktif (tindakan) yang dilakukan
sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut.
Perilaku terhadap sakit dan penyakit yang dilakukan manusia, sesuai
dengan tingkat-tingkat pencegahan penyakit antara lain berupa:
a. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ( Health
promotion behavior)
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 30/90
13
b. Perilaku pencegahan penyakit ( Health preventions behavior).
Misalnya tidur memakai kelambu untuk mencegah gigitan
nyamuk malaria, imunisasi dan sebagainya, juga termasuk
perilaku untuk menularkan penyakit kepada orang lain.
c. Perilaku pencarian pengobatan ( Health seeking behavior). Yaitu
perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya
usaha-usaha mengobati sendiri penyakitnya atau mencari
pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas,
mantra, dokter praktek, RS dan sebagainya), maupun kefasilitas
kesehatan tradisional (dukun, sinshe).
d. Perilaku pemulihan kesehatan ( Health rehabilitations), yaitu
perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan
kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya
melakukan diet, mematuhi anjuran-anjuran dokter dalam rangka
pemulihan kesehatannya.
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang
terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan kesehatan
modern maupun tradisional. Perilaku ini menyangkut respons terhadap
fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat-
obatannya.
3. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior), yaitu respon
seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan,
yang meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 31/90
14
makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (zat gizi),
pengolahan makanan.
4. Perilaku terhadap kesehatan lingkungan (environmental health
behavior) adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai
determinan kesehatan manusia.
Perilaku ini meliputi :
a. Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk didalamnya
komponen, manfaat dan penggunaan air bersih untuk
kepentingan kesehatan.
b. Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang
menyangkut segi-segi higiene, pemeliharaan, teknik dan
penggunaannya.
c. Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun
limbah cair. Termasuk didalamnya sistem pembuangan sampah
dari air limbah yang sehat, serta dampak pembuangan limbah
yang tidak baik.
d. Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi
ventilasi, pencahayaan, lantai dan sebagainya.
e. Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk
(vektor) dan sebagainya.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 32/90
15
E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan
Menurut Lawrene Green (1980) dalam Notoatmodjo (2005), perilaku
ditentukan 3 faktor yaitu:
1. Faktor Predisposisi (Predisforsing Factors)
Faktor yang dapat memudahkan atau memprodisposisi terjadinya
perilaku pada diri seseorang atau masyarakat adalah pengetahuan dan
sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa yang akan
dilakukan.
2. Faktor Pemungkin ( Enabling Factors)
Faktor pemungkin atau pendukung (enabling) perilaku adalah fasilitas,
sarana dan prasarana yang mendukung atau memfasilitasi terjadinya
perilaku seseorang atau masyarakat.
3. Faktor Penguat ( Reinforsing Factors)
Tokoh masyarakat merupakan faktor penguat bagi terjadinya perilaku
seseorang atau masyarakat peraturan perundang-undangan, Surat
Keputusan dari para pejabat pemerintah daerah atau pusat juga
termasuk faktor penguat perilaku.
F. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 33/90
16
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat (Dinkes, 2006).
G. Tujuan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan
derajat hidup yang optimal (Dinkes, 2006).
H. Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga
Dalam tatanan rumah tangga, yang menjadi indikator PHBS adalah
(Dinkes, 2006):
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Imunisasi dan penimbangan
3. Jamban keluarga
4. Air bersih
5. Penanganan sampah
6. Kebersihan kuku
7. Gizi keluarga
8. Kebiasaan merokok dan menyalahgunakan Napza
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 34/90
17
9. Informasi PMS/AIDS
10. JPKM/Dana sehat/Askes lainnya.
Indikator lingkungan menurut Dinkes (2006), dalam PHBS, meliputi:
1. Terdapat jamban, termasuk penggunaan dan pemeliharaanya
2. Terdapat air bersih dan pemanfaatan untuk kesehatan
3. Terdapat tempat sampah dan pengelolaannya
4. Terdapat saluran pembuangan air limbah dan pengelolaannya
5. Terdapat ventilasi
6. Kepadatan penghuni
7. Lantai bukan tanah
I PHBS Di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan para pekerja
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja
diperlukan untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan
pekerja agar tetap sehat dan produktif (Dinkes, 2009).
Manfaat PHBS di tempat kerja diantaranya masyarakat di sekitar
tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan di
sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah dan sehat.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 35/90
18
Syarat tempat umum yang sehat menurut Dinkes (2009) yaitu:
1. Mengkonsumsi makanan bergizi
2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
3. Tidak merokok di tempat kerja
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Memberantas jentik di tempat kerja
7. Menggunakan jamban
8. Membuang sampah pada tempatnya
J. Hubungan Pendidikan dengan Perilaku Hidup Sehat
Menurut hasil penelitian Ulfa (2009) pada 48 siswa-siswi SDN
Pajagalan I dan SDN Pajagalan II yang bertempat tinggal di Kelurahan
Pajagalan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
dan pengetahuan orang tua terhadap PHBS anak di SDN Pajagalan I dan
SDN Pajagalan II di Kabupaten Sumenep.
Hasil penelitian Kusumawati (2004) dengan sampel sebanyak 175
kepala keluarga (KK) di Kelurahan Joyotakan Surakarta mengemukakan
bahwa ada hubungan antara pendidikan kepala keluarga dengan PHBS.
Zaahara (2001) mengemukakan pula bahwa ada hubungan positif sikap
terhadap kebersihan lingkungan dengan perilaku hidup sehat ibu dalam
keluarga. Sikap seseorang terhadap sesuatu hal akan positif apabila
didukung dengan pengetahuan atau pemahaman yang baik akan hal tersebut.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 36/90
19
Makin positif sikap ibu terhadap kebersihan lingkungan, maka makin tinggi
pula kualitas perilaku hidup sehat ibu dan sebaliknya makin negatif sikap
ibu terhadap kebersihan lingkungan, maka makin buruk pula perilaku hidup
sehatnya dalam keluarga.
K. Hubungan Pendapatan dengan Perilaku Hidup Sehat
Hasil penelitian Zaahara yang dilakukan di Bekasi (2001), status sosial
ekonomi yang meliputi (1) jenis pekerjaan, (2) pendidikan, (3) pemilikan
aset dan (4) prestis berupa penghormatan masyarakat dilihat dari kedudukan
formal, informal maupun lembaga adat dan agama mempunyai hubungan
positif dan signifikan dengan perilaku hidup sehat ibu dalam keluarga.
Makin tinggi status sosial ekonomi ibu, maka makin tinggi pula atau
semakin baik perilaku hidup sehat ibu dan sebaliknya semakin rendah
tingkat sosial ekonomi ibu makin buruk perilaku hidup sehatnya.
L. Hidangan Istimewa Kampung/HIK
Dalam lingkup Joglosemar (Jogja – Solo – Semarang), warung ini
dikenal sangat akrab bagi rakyat, karena mayoritas penikmatnya adalah
masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah. Di kota semarang warung
ini disebut dengan sego kucing, di Jogjakarta ini disebut dengan angkringan
dan di Solo sering disebut dengan HIK , kesemuanya menuju pada satu
tempat dimana masyarakat berkumpul untuk makan sambil mengobrol
dengan penerangan seadanya berupa sentir atau lampu minyak, bermacam
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 37/90
20
makanan kecil, 3 buah teko atau biasa disebut dengan ceret dan yang
menjadikan warung ini disebut sego kucing adalah bungkusan nasi yang
berisi nasi sekepel (segenggaman orang dewasa) dengan lauk ikan teri,
makanan seperti ini identik dengan makanan kucing sehingga masyarakat
lebih mudah mengingat sebagai sego kucing (Anonim, 2009).
Keunikan dari warung ini adalah dimana tidak hanya sebagai tempat
masyarakat mencari makanan, namun merupakan arena berkumpul untuk
membicarakan apapun yang dapat dibahas di sini tanpa perlu memikirkan
pedagang akan mengusirnya, walaupun hanya membeli teh satu gelas.
Kenikmatan seperti inilah yang biasanya tidak didapatkan di restauran atau
tempat makan lainnya, atas dasar keinginan untuk berbagi dan
bersilaturahmi maka terjalinlah keakraban di bawah tenda kuning bernama
warung sego kucing, di sini semuanya dapat dibicarakan dan biasanya antara
pedagang dan pembeli atau pembeli dan pembeli akan membahas berita
yang sedang menjadi pembicaraan umum saat itu, semua dapat berbicara
baik pedagang, tukang becak yang ada di sana hingga mahasiswa dan
pemuda-pemudi yang berwawasan luas. Ada satu keunikan yang sering
terjadi pada masyrakat yang berkumpul di warung ini, ketika semua bahan
pembicaraan habis maka muncul inisiatif pembicaraan yang bermula dari
bungkus nasi yang biasanya terbuat dari kertas koran (Anonim, 2009).
Setting di warung HIK diyakini memiliki pengaruh terhadap budaya
guyub yang dihasilkan dari kegiatan berkumpul dan makan di HIK ini,
banyaknya pengunjung yang duduk di depan gerobak yang menyediakan
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 38/90
21
makanan akan terasa intim ketika duduk saling berhimpit dengan konsumen
lainnya, mengambil makanan dan dekatnya pedagang dengan konsumen
menimbulkan interaksi yang kadang sulit didapatkan di lain tempat.
Menurut penuturan pedagang HIK, mereka berdagang tujuannya untuk
menambah persaudaraan, menyediakan tempat bagi pengunjung yang ingin
makan murah dan lengkap, dengan modal senyuman semuanya bisa menjadi
akrab dan guyub (Anonim, 2009).
M. Kerangka Teori
Gambar 1. Kerangka Teori
(Sumber: Notoatmodjo, 2005)
Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
Faktor Pendukung
• Sarana-sarana
kesehatan
Faktor Pendorong
• Sikap petugas
kesehatan
• Perilaku petugas
kesehatan
Faktor Predisposisi
• Pengetahuan
• Sikap
• Kepercayaan
• Norma sosial
• Faktor demografi(umur, pendidikan,
Sosial ekonomi,
pekerjaan,
pendapatan)
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 39/90
22
N. Kerangka Konsep
Gambar 2. Kerangka Konsep
O. Hipotesis
1. Ada hubungan antara pendidikan dan PHBS pada pedagang hidangan
istimewa kampung (HIK).
2. Ada hubungan antara pendapatan dan PHBS pada pedagang hidangan
istimewa kampung (HIK).
Pendidikan Pedagang HIK
Pendapatan Pedagang HIK
Perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
Variabel Bebas Variabel Terikat
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 40/90
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan cross sectional
karena variabel bebas dan variabel terikat diambil dalam waktu bersamaan
sekaligus pada saat itu ( point time approach) (Pratiknya, 2001).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pedagang hidangan istimewa kampung (HIK)
yang berdagang dan bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon
dan Jebres.
C. Waktu dan Tempat
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan
Oktober 2009. Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Pasar Kliwon dan
Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah pedagang HIK yang berdagang dan
bertempat tinggal di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres, Surakarta.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 41/90
24
2. Sampel
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis bivariat, maka
sampel yang digunakan minimal 30 sampel. Data yang didapat akan
dianalisis dengan uji statistik chi square.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode exhaustive
sampling yaitu peneliti melakukan survei kepada seluruh populasi
sumber (Murti, 2006).
E. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang digunakan sebagai ciri, sifat
atau ukuran yang menjadi fokus penelitian. Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas
Pendidikan dan pendapatan pedagang hidangan istimewa
kampung (HIK).
2. Variabel terikat
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pedagang hidangan
istimewa kampung (HIK).
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 42/90
25
F. Definisi Operasional Variabel
1. Pendidikan
a Definisi: jenjang pendidikan formal yang telah ditamatkan
responden dengan mendapatkan ijasah.
b Alat ukur: dengan menggunakan pedoman waancara dan
dilakukan dengan wawancara.
c Skala pengukuran: kategorikal
0 = tidak sekolah sampai SD
1 = SMP sampai SMA
2 = Perguruan Tinggi (PT)
2. Pendapatan
a Definisi: seluruh uang yang diperoleh keluarga responden dalam
satu bulan baik dari hasil pekerjaan maupun pendapatan lain
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b Alat ukur: dengan menggunakan pedoman wawancara dan
dilakukan dengan wawancara.
c Skala pengukuran: kontinu diubah menjadi kategorikal
0 = di bawah UMR
1 = di atas atau sama dengan UMR
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a Definisi: respon pedagang HIK terhadap lingkungan tempat
tinggal dan tempat kerja yang diukur dengan skor perilaku.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 43/90
26
b Alat ukur: dengan menggunakan pedoman wawancara, dilakukan
dengan wawancara dan pengamatan/observasi.
c Skala pengukuran: kategorikal
0 = kurang sehat
1 = sehat
G. Pengumpulan Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu pendapatan
dan data kualitatif yang meliputi tingkat pendidikan pedagang HIK.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari
wawancara dan pengamatan langsung dengan subjek penelitian dengan
menggunakan kuesioner yang terstruktur.
3. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer dilakukan secara langsung pada subjek
penelitian. Pengumpulan data dengan wawancara langsung
menggunakan kuesioner terstruktur untuk mengukur variabel-variabel
yang diteliti. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
mendatangi instansi terkait untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 44/90
27
H. Langkah-langkah Penelitian
1. Jalannya penelitian
Jalannya penelitian meliputi 4 tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan
Tahap tahap persiapan dilakukan pada bulan pertama yang
dilaksanakan antara minggu ke-tiga sampai minggu ke-empat
bulan Agustus 2009. Pada tahap tersebut dilaksanakan revisi
proposal dan survei tempat penelitian di Kecamatan Pasar
Kliwon dan Jebres.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke-
tiga Agustus hingga minggu ke-dua September 2009. Pada tahap
pelaksanaan dilakukan wawancara dengan menggunakan
kuesioner yang terstruktur. Wawancara dilakukan dengan
mendatangi tiap tempat tinggal dan tempat kerja subjek
penelitian.
c. Tahap analisis data
Analisis data dilaksanakan pada minggu ke-tiga sampai minggu
ke-empat bulan September 2009. Kuesioner yang telah
terkumpul dilakukan pencatatan skor masing-masing kuesioner,
diteruskan dengan memasukkan data menggunakan software
komputer SPSS versi 17. Setelah data terkumpul dilakukan
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 45/90
28
analisis data untuk menentukan korelasi antara variabel yang
akan diukur.
d. Tahap penyelesaian akhir
Tahap akhir terdiri dari penulisan laporan dan penyajian hasil.
Penulisan laporan dilaksanakan pada minggu ke-empat bulan
September 2009.
2. Pengolahan data
Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan software komputer
yaitu SPSS versi 17.
I. Analisis data
1. Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dan
persentase tiap variabel yang diteliti.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variabel
dependen dan sebuah variabel independen. Untuk menguji hubungan
antara variabel variabel bebas dengan variabel terikat digunakan
analisis statistik dengan uji chi square. Dasar pengambilan hipotesis
penelitian berdasarkan tingkat signifikansi (nilai p), yaitu:
a. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.
b. Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 46/90
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Keadaan geografi
Secara geografis wilayah Kota Surakarta berada antara
110˚45’15’’-110˚45’35’’ dengan luas wilayah 44,04 Km2. Luas
wilayah dari 5 Kecamatan di Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel 1
sebagai berikut:
Tabel 1. Luas Wilayah 5 Kecamatan di Kota Surakarta
Kecamatan Luas Wilayah
Kecamatan Laweyan
Kecamatan Serengan
Kecamatan Pasar KliwonKecamatan Jebres
Kecamatan Banjarsari
8,64 Km2
3,19 Km2
4,82 Km2
12,58 Km2
14,81 Km2
Total 44,04 Km2
Berdasarkan Tabel 1 diketahui kecamatan yang memiliki luas
wilayah paling besar adalah Kecamatan Banjarsari sedangkan
kecamatan dengan luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan
Serengan.
Luas wilayah Kecamatan Pasar Kliwon 4,815 Km2 memiliki
9 Kelurahan. Luas wilayah dari 9 Kelurahan di Kecamatan Pasar
Kliwon dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 47/90
30
Tabel 2. Luas Wilayah di Kecamatan Pasar Kliwon
Kelurahan Luas WilayahKelurahan Joyosuran
Kelurahan Semanggi
Kelurahan Pasar Kliwon
Kelurahan Gajahan
Kelurahan Baluarti
Kelurahan Kampung Baru
Kelurahan Kedung Lumbu
Kelurahan Sangkrah
Kelurahan Kauman
0,540 Km2
1,668 Km2
0,360 Km2
0,339 Km2
0,407 Km2
0,306 Km2
0,551 Km2
0,452 Km2
0,192 Km2
Total 4,815 Km
2
Berdasarkan Tabel 2 diketahui kelurahan yang memiliki luas
wilayah paling besar adalah Kelurahan Semanggi sedangkan
kelurahan dengan luas wilayah paling kecil adalah Kelurahan
Kauman
Luas wilayah Kecamatan Jebres 12,582 Km2 memiliki 11
Kelurahan. Luas wilayah dari 11 Kelurahan di Kecamatan Jebres
dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Luas Wilayah di Kecamatan Jebres
Kelurahan Luas Wilayah
Kelurahan Kepatihan Kulon
Kelurahan Kepatihan WetanKelurahan Sudiroprajan
Kelurahan Gandekan
Kelurahan Sewu
Kelurahan Pucang Sawit
Kelurahan Jagalan
Kelurahan Purwodiningratan
Kelurahan Tegalharjo
Kelurahan Jebres
Kelurahan Mojosongo
0,175 Km2
0,225 Km
2
0,320 Km2
0,350 Km2
0,350 Km2
1,270 Km2
0,650 Km2
0,373 Km2
0,325 Km2
3,170 Km2
5,329 Km2
Total 12,582 Km2
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 48/90
31
Berdasarkan Tabel 3 diketahui kelurahan yang memiliki luas
wilayah paling besar adalah Kelurahan Mojosongo sedangkan
kelurahan dengan luas wilayah paling kecil adalah Kelurahan
Kepatihan Kulon.
2. Batas wilayah Kota Surakarta
Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar dan Boyolali
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar
Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar
3. Keadaan demografi
Jumlah penduduk di Kota Surakarta sebesar 554.630 jiwa.
Wilayah dengan penduduk terpadat adalah Kecamatan Serengan
19.394 jiwa/Km2 sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah
adalah Kecamatan Jebres 10.271 jiwa/Km2.
Kecamatan Pasar Kliwon mempunyai jumlah penduduk 85.593
jiwa. Kelurahan dengan penduduk terpadat adalah Kelurahan
Semanggi 31.715 jiwa/Km2 sedangkan wilayah dengan kepadatan
terendah adalah Kelurahan Kauman 3.233 jiwa/Km
2
.
Kecamatan Jebres mempunyai jumlah penduduk 136.762 jiwa.
Kelurahan dengan penduduk terpadat adalah Kelurahan Mojosongo
40.872 jiwa/Km2 sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah
adalah Kelurahan Kepatihan Kulon 3.093 jiwa/Km2.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 49/90
32
B. Gambaran Umum Pedagang HIK
1. Umur
Hasil penelitian menunjukkan umur pedagang HIK rata-rata
adalah 41 tahun dengan umur termuda 21 tahun dan umur tertua 54
tahun.
2. Jenis Kelamin
Tabel 4. Distribusi Pedagang HIK Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-laki 31 77,5
Perempuan 9 22,5
Total 40 100
Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui jenis kelamin pedagang
HIK sebagian besar berjenis kelamin yaitu laki-laki 31 orang (77,5%)
dan perempuan hanya 9 orang (22,5%).
3. Lama bekerja
Hasil penelitian menunjukkan lama bekerja pedagang HIK rata-
rata adalah 5 tahun dengan lama bekerja terbaru 1 bulan dan terlama
20 tahun. Para pedagang HIK sebagian besar berdagang dimalam hari
yaitu 35 orang (87,5%) dan hanya sebagian kecil berdagang malam
dan pagi hari 5 orang (12,5%).
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 50/90
33
4. Pendapatan Pedagang HIK
Tabel 5. Pendapatan Pedagang HIK
Variabel n Mean SD Min Maks
Pendapatan
Perhari (Rp)
40 43.125 37.067 10.000 200.000
Pendapatan
Perbulan (Rp)
40 1.121.250 963.740 260.000 5.200.000
Gambaran subjek penelitian berdasarkan pendapatan dari
penelitian ini adalah diperoleh hasil pada tabel 5 bahwa pendapatan
perhari tertinggi pedagang HIK yaitu Rp. 200.000 dan pendapatan
terendah Rp.10.000. Sedangkan pendapatan perbulan tertinggi
pedagang HIK yaitu Rp.5.200.000 dan pendapatan terendah
Rp. 260.000.
5. Kondisi Lingkungan
Tabel 6. Kondisi Lingkungan Rumah Pedagang HIK
Frekuensi PersentaseKriteria
n %
a. Dinding rumah1). Anyaman bambu2). Papan/seng3). Batu bata
b. Cahaya matahari di dalam rumah
1). Cukup2). Kurangc. Jendela dibuka di dalam rumah
1). Ya2). Tidak
d. Lubang ventilasi udara selain jendela
1). Ada2). Tidak ada
e. Rumah berlantai1). Tanah2). Plester semen3). Ubin/keramik
41026
2020
1921
328
71716
102565
5050
47.552.5
8020
17.542.540
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 51/90
34
f. Kondisi lantai
1). Kering dan kotor
2). Basah dan kotor g. Terdapat air bersih dari PAM1). Ya2). Tidak
h. WC/kakus terletak lebih dari 5 meter dari
tempat pembuangan/penyimpanan HIK 1). Ya
2). Tidak i. Terdapat tempat pembuangan sampah
1). Ya2). Tidak
j. Terdapat tempat pembuangan air limbah1). Ya
2). Tidak
2713
337
832
319
328
67.532.5
82.517.5
2080
77.522.5
8020
Berdasarkan tabel 6 di atas bahan dasar dinding rumah
pedagang HIK yaitu 4 rumah dari anyaman bambu (10%) , 10 rumah
dari papan/seng (25%) dan 26 rumah dari batu bata (65%). Para
pedagang HIK dapat berisiko terpapar ISPA dikarenakan masih
terdapat 4 rumah dari anyaman bambu (10%) dan 10 rumah dari
papan/seng (25%). Penyebab terpapar ISPA dikarenakan debu yang
berasal dari bahan dasar dinding dapat masuk ke saluran pernafasan.
Sirkulasi rumah pedagang HIK seperti 20 rumah cukup cahaya
matahari didalam (50%), 19 rumah membuka jendela setiap hari
(47,5%), 32 rumah memiliki lubang ventilasi lain selain jendela
(80%). Sirkulasi udara rumah pedagang HIK belum optimal karena
masih terdapat 21 rumah (52,5%) yang tidak membuka jendela setiap
hari minimal 1 kali dipagi hari.
Lantai rumah pedagang HIK yaitu 7 rumah dari tanah (17,5%),
17 rumah plester semen (42,5%) dan 16 rumah berlantai
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 52/90
35
ubin/keramik (40%). Para pedagang HIK dapat berisiko terpapar,
penyakit cacingan, ISPA dan gangguan pernafasan lainnya
dikarenakan masih terdapat 17,5% dari tanah. Hal ini dikarenakan
adanya telur-telur cacing yang ada ditanah, gangguan ISPA
dikarenakan adanya debu yang berasal dari tanah dapat masuk
kesaluran pernafasan. Keadaan ini diperparah dengan kondisi lantai
rumah pedagang HIK yaitu 27 rumah (67,5%) dengan kondisi lantai
kering serta kotor dan 13 rumah (32,5%) dengan kondisi lantai basah
serta kotor.
Ketersediaan air bersih rumah pedagang HIK sudah cukup
bagus dikarenakan 33 rumah (82,5%) telah mendapat air dari PAM
namun masih terdapat 7 rumah (17,5%) yang tidak mendapat air
bersih dari PAM. Pedagang HIK yang belum mendapat air bersih dari
PAM dapat terpapar penyakit diare karena air yang kurang bersih
mengandung kuman-kuman penyakit. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Robert (2005) bahwa di wilayah Asia Tenggara, akses
yang kurang terhadap air bersih merupakan faktor yang turut
berkontribusi terhadap kematian dan kesakitan karena diare.
Letak WC/kakus di rumah pedagang HIK sebagian besar 32
rumah (80%) kurang terletak lebih dari 5 meter dari tempat
pembuangan/penyimpanan HIK. Hal ini mengakibatkan
terkontaminasinya hidangan HIK yang akan dijual kepada para
pelanggan. Kondisi ini diperparah dengan masih terdapat 9 rumah
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 53/90
36
(22,5%) yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah dan 8
rumah (20%) yang tidak memiliki tempat pembuangan limbah rumah
tangga.
C. Hasil Analisis Univariat
Analisis univariat dimaksudkan untuk mengetahui gambaran
karakteristik responden yang meliputi:
1. Pendidikan Pedagang HIK
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya variasi tingkat
pendidikan pedagang HIK. Menurut Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No.0306/V/1995, tentang pelaksanaan wajib belajar
pendidikan dasar adalah 9 tahun, maka pendidikan responden dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 7. Distribusi Pedagang HIK Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak Sekolah 6 15,0
SD 16 40,0
SLTP 5 12,5
SLTA 13 32,5
Total 40 100
Gambaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dari
penelitian ini adalah diperoleh hasil pada tabel 4 bahwa sebagian
besar pedagang HIK berpendidikan dasar yaitu sebanyak 16 orang
(40%), SLTA 13 orang (32,5%), SLTP 5 orang (12,5%) dan masih
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 54/90
37
terdapat pedagang HIK yang tidak sekolah yaitu sebanyak 6 orang
(15%).
2. Pendapatan Pedagang HIK
Tabel 8. Distribusi Pendapatan Pedagang HIK
Pendapatan Frekuensi (n) Persentase (%)
< Rp 780000 16 40,0
≥ Rp 780000 24 60,0
Total 40 100
Berdasarkan tabel 8 diatas diketahui pendapatan rata-rata
pedagang HIK Rp.780.000. Pendapatan pedagang HIK ≥ Rp. 780.000
adalah 24 orang (60%) dan < Rp. 780.000 adalah 16 orang (40%).
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan
hasil wawancara diperoleh, skor minimal 10 dan skor maksimal 100.
Setelah dikategorikan berdasarkan 15 pertanyaan perilaku yang
meliputi 10 perilaku yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan
dan 5 indikator lingkungan di tempat kerja menurut Dinkes (2009),
maka perilaku yang sehat adalah ≥ 70 skor jawaban, cukup sehat
adalah antara 35 sampai 65 skor jawaban dan kurang sehat < 35 skor
jawaban. Kategori PHBS dapat dilihat pada tabel 9
Tabel 9. Distribusi Pedagang HIK Berdasarkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS Frekuensi (n) Persentase (%)
Kurang Sehat 30 75,00
Sehat 10 25,00
Total 40 100
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 55/90
38
Tabel 9 diatas menunjukkan pedagang HIK sebagian besar
berperilaku kurang sehat sebanyak 30 orang (75%) dan hanya 10
orang (25%) yang berperilaku sehat.
D. Hasil Analisis Bivariat
1. Hubungan Pendidikan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Hubungan antara pendidikan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) pada pedagang HIK dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Hubungan Pendidikan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS
Kurang sehat Sehat
Variabel
N % n %
X2 p
Tingkat pendidikan
- SD/ tak sekolah 20 50,0 2 5,0 10,1 0,003
- SLTP/ SLTA 10 25,0 8 20,0
Tabel 10 menunjukkan proporsi PHBS berdasarkan tingkat
pendidikan yaitu pedagang HIK berpendidikan SLTP/ SLTA
memiliki PHBS lebih baik daripada pedagang HIK berpendidikan
SD/tak sekolah. Pedagang HIK yang berperilaku sehat lebih banyak
yang berpendidikan SLTP/SLTA yaitu 8 orang (20%) daripada yang
berpendidikan SD/tak sekolah yaitu hanya 2 orang (5%). Berdasarkan
proporsi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang sangat
signifikan antara tingkat pendidikan dengan PHBS dengan nilai p
sebesar 0,003.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 56/90
39
2. Hubungan Pendapatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Hubungan pendapatan dengan PHBS dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Hubungan Pendapatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS
Kurang sehat Sehat
Variabel
N % n %
X2 p
Tingkat pendapatan
- < Rp 780000 12 30,0 5 12,5 4,25 0,049
- ≥ Rp 780000 11 27,5 12 30,0
Tabel 11 menunjukkan proporsi PHBS berdasarkan tingkat
pendapatan yaitu pedagang HIK yang berpendapatan ≥ Rp 780000
memiliki PHBS lebih baik daripada pedagang HIK yang
berpendapatan < Rp 780000. Pedagang HIK yang berperilaku sehat
lebih banyak yang berpendapatan≥
Rp 780000 yaitu 12 orang (30%)
daripada yang berpendapatan < Rp 780000 yaitu hanya 5 orang
(12,5%). Berdasarkan proporsi tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan PHBS
dengan nilai p sebesar 0,049.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 57/90
40
BAB V
PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis
1. Pendidikan Pedagang HIK
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya variasi tingkat
pendidikan pedagang HIK. Menurut Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No.0306/V/1995, tentang pelaksanaan wajib belajar
pendidikan dasar adalah 9 tahun, diperolah bahwa sebagian besar
pedagang HIK berpendidikan dasar yaitu sebanyak 16 orang (40%)
sedangkan pedagang yang berpendidikan SLTA 13 orang (32,5%),
SLTP 5 orang (12,5%) dan masih terdapat pedagang HIK yang tidak
sekolah yaitu sebanyak 6 orang (15%).
Pendidikan sebagian besar pedagang HIK rendah karena
sebanyak 16 orang (40%) hanya sampai berpendidikan SD. Hal ini
mempengaruhi kualitas PHBS karena pendidikan merupakan salah
satu faktor yang berhubungan erat dengan kualitas PHBS (Daud,
2000). Pendidikan yang rendah ini juga mempengaruhi tingkat
wawasan mengenai sanitasi lingkungan (Sumiarto, 1993).
Jenjang pendidikan pedagang HIK memegang peranan penting
dalam kesehatan masyarakat. Pendidikan pedagang HIK yang rendah
menjadikan mereka sulit memahami akan pentingnya higyene
perorangan dan sanitasi lingkungan untuk mencegah terjangkitnya
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 58/90
41
penyakit menular. Dengan sulit memahami arti penting PHBS
menyebabkan pedagang HIK tidak peduli terhadap upaya pencegahan
penyakit menular (Sander, 2005).
Hal diatas akan berbeda dengan pedagang HIK yang memiliki
tingkat pendidikan lebih tinggi karena memiliki PHBS lebih baik. Hal
ini sesuai dengan penelitian Goodman (2001), bahwa seseorang yang
berpendidikan tinggi dapat lebih memelihara tingkat kesehatannya
daripada seseorang yang berpendidikan lebih rendah. Orang yang
berpendidikan lebih tinggi lebih mudah untuk menjaga kesehatan di
lingkungannya.
2. Pendapatan Pedagang HIK
Pedagang HIK di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta
memperoleh pendapatan perhari tertinggi yaitu Rp. 200.000 dan
pendapatan terendah Rp.10.000. Pendapatan pedagang HIK mengalami
penurunan dikarenakan sakit (65%) dan faktor lain (35%). Pendapatan
pedagang HIK dapat ditingkatkan dengan menjaga kesehatan pedagang
HIK melalui PHBS sehingga produktifitas pedagang HIK dapat
ditingkatkan.
Pendapatan merupakan faktor yang berhubungan dengan kualitas
PHBS (Daud, 2000). Pendapatan pedagang HIK tergolong dalam
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah sehingga mengakibatkan
kurang terpenuhinya kebutuhan pokok dalam jumlah cukup. Hal ini
juga menyebabkan pedagang HIK kurang memperhatikan PHBS
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 59/90
42
karena pedagang HIK lebih berorientasi dengan perbaikan
penghasilan.
Bila ditinjau dari faktor sosial ekonomi, maka pendapatan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat wawasan
masyarakat mengenai kesehatan lingkungan (Sumiarto, 1993). Hal ini
juga sesuai dengan pendapat Faturahman dan Mollo (1995) bahwa
tingkat pendapatan berkaitan dengan kemiskinan yang berpengaruh
pada status kesehatan.
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS pada pedagang HIK yang diperoleh dengan wawancara
memperlihatkan bahwa pedagang HIK sebagian besar yaitu 30 orang
(75%) kurang berperilaku hidup bersih dan sehat dan hanya 10 orang
(25%) yang berperilaku hidup bersih dan sehat sehat.
Perilaku pedagang HIK yang kurang sehat, berdasarkan hasil
wawancara yaitu batuk tanpa menutup dengan tangan, meludah atau
membuang dahak dilantai, menggunakan air mentah untuk membuat
minuman, tidak mengganti air cucian setelah digunakan lebih dari 10
kali, membuang sampah di sembarang tempat dan membuang air
limbah di sembarang tempat. Sedangkan untuk mencuci tangan
sebelum membuat atau menghidangkan panganan belum menjadi
kebiasaan yang harus dilakukan.
Perilaku yang termasuk kategori sehat ditunjukkan oleh
pedagang HIK yang telah melakukan tindakan meliputi menutup
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 60/90
43
tangan bila batuk, tidak meludah atau membuang dahak dilantai,
menggunakan air PAM untuk membuat makanan atau minuman,
menggunakan air matang untuk membuat minuman, membuang
sampah di tempat pembuangan sampah, membuang air limbah di
tempat yang semestinya dan membiasakan mencuci tangan sebelum
membuat atau menghidangkan panganan HIK.
4. Hubungan Pendidikan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Proporsi PHBS berdasarkan tingkat pendidikan yaitu pedagang
HIK berpendidikan SLTP/ SLTA memiliki PHBS lebih baik daripada
pedagang HIK berpendidikan SD/tak sekolah. Proporsi tersebut
menunjukkan adanya hubungan sangat signifikan antara tingkat
pendidikan dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai p sebesar
0,003.
Tingkat pendidikan pedagang HIK sangat berpengaruh terhadap
perubahan sikap menuju perilaku hidup bersih dan sehat. Tingkat
pendidikan pedagang HIK yang rendah akan mempengaruhi pedagang
HIK dalam memperoleh dan mencerna informasi untuk kemudian
menentukan pilihan dalam menerapkan hidup sehat.
Hasil penelitian pada pedagang HIK, proporsi pedagang HIK
yang berpendidikan SD/tak sekolah berperilaku kurang sehat lebih
tinggi (50%) dibanding dengan pedagang HIK berpendidikan
SLTP/SLTA. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sander
(2005) yang menyimpulkan bahwa jenjang pendidikan memegang
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 61/90
44
peranan penting dalam kesehatan masyarakat. Pendidikan masyarakat
yang rendah menjadikan pedagang HIK sulit memahami akan arti
pentingnya higyene perorangan dan sanitasi lingkungan untuk
mencegah terjangkitnya penyakit menular. Penelitian ini juga sesuai
dengan hasil penelitian Hardiyanto (2003), bahwa tingkat pendidikan
yang kurang mendukung merupakan salah satu penyebab rendahnya
kesadaran kesehatan lingkungan, karena kesadaran memerlukan
pemahaman yang baik akan arti pentingnya kondisi lingkungan yang
sehat. Semakin baik tingkat pendidikan formal, maka semakin baik
pengetahuan tentang kesehatan, sehingga akan mematangkan
pemahaman tentang pengetahuan kesehatan lingkungan dan kesadaran
menjaga kesehatan lingkungan termasuk penerapan prinsip-prinsip
hidup sehat.
Pada penelitian ini pedagang HIK yang berpendidikan
SLTP/SLTA berperilaku sehat (20%) lebih banyak daripada pedagang
yang HIK berpendidikan SD/tak sekolah (5%). Hal ini sesuai dengan
penelitian Goodman (2001), bahwa seseorang yang berpendidikan
tinggi dapat lebih memelihara tingkat kesehatannya daripada seseorang
yang berpendidikan lebih rendah. Orang yang berpendidikan lebih
tinggi lebih mudah untuk menjaga kesehatan dilingkungannya.
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi pada pedagang HIK
menjadikan pedagang HIK lebih berorientasi pada tindakan preventif,
mengetahui lebih banyak tentang masalah kesehatan dan memiliki
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 62/90
45
status kesehatan yang lebih baik (Widyastuti, 2005). Pendidikan dapat
meningkatkan kematangan intelektual seseorang. Kematangan
intelektual ini berpengaruh pada wawasan, cara berfikir, baik dalam
cara pengambilan keputusan maupun dalam pembuatan kebijakan.
Semakin tinggi pendidikan formal, akan semakin baik pengetahuan
tentang kesehatan (Hastono, 1997).
Hasil penelitian pedagang HIK sesuai dengan hasil penelitian
Ulfa (2009) yang menemukan adanya keterkaitan antara pendidikan
dan perilaku hidup bersih dan sehat didukung pada 48 siswa-siswi
SDN Pajagalan I dan SDN Pajagalan II yang bertempat tinggal di
Kelurahan Pajagalan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap PHBS anak di
SDN Pajagalan I dan SDN Pajagalan II di Kabupaten Sumenep.
Hasil penelitian Daud (2009) juga menemukan adanya hubungan
tingkat pendidikan masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Penelitian in menggunakan sampel sebanyak 86 orang masyarakat di
pesisir pantai Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Kabupaten
Gorontalo. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian
Kusumawati (2004), mengemukakan bahwa ada hubungan antara
pendidikan kepala keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 175 kepala
keluarga (KK) di Kelurahan Joyotakan Surakarta.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 63/90
46
5. Hubungan Pendapatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Proporsi PHBS berdasarkan tingkat pendapatan yaitu pedagang
HIK berpendapatan ≥ Rp 780000 memiliki PHBS lebih baik daripada
pedagang HIK berpendapatan < Rp 780000. Proporsi tersebut
menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pendapatan
dengan PHBS dengan nilai p sebesar 0,049.
Tingkat pendapatan pedagang HIK sangat berpengaruh terhadap
perubahan sikap menuju perilaku hidup bersih dan sehat. Tingkat
pendapatan pedagang HIK yang rendah akan mempengaruhi pedagang
HIK dalam memperoleh dan mencerna informasi untuk kemudian
menentukan pilihan dalam menerapkan hidup sehat. Pedagang HIK
(30%) berusaha menambah penghasilan di luar berdagang HIK
(Rp.221.000 per bulan), namun pendapatan pedagang HIK tetap belum
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Pedagang HIK yang belum
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari juga mengakibatkan pedagang
HIK lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan hidup daripada
pengobatan penyakit dan pencegahan penyakit berupa PHBS baik di
rumah maupun di tempat kerja.
Orientasi pedagang HIK pada pemenuhan kebutuhan hidup dapat
dilihat dari hasil pengeluaran pedagang HIK per bulan untuk makanan
Rp. 638.750, namun pengeluaran untuk biaya kesehatan per bulan
hanya Rp.3.700. Hal inilah yang mengakibatkan pedagang HIK
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 64/90
47
menjadi lebih mudah terpapar penyakit seperti diare, TBC, ISPA dan
penyakit menular lainnya.
Hasil penelitian pada pedagang HIK di Pasar Kliwon dan Jebres
diketahui bahwa proporsi pedagang HIK yang berpendapatan rendah
lebih banyak yang berperilaku kurang sehat (50%). Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Faturrahman dan Mollo (1995) bahwa tingkat
pendapatan berkaitan dengan kemiskinan yang akan berpengaruh pada
status kesehatan masyarakat. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
antara lain adalah jenis pekerjaan, pendidikan formal kepala keluarga,
jumlah anggota keluarga dan lain-lain (Sumiarto, 1993). Hasil
penelitian ini juga mendukung penelitian Widoyono (2008) bahwa
pendapatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
wawasan masyarakat mengenai sanitasi lingkungan.
Kondisi sanitasi lingkungan rumah pedagang HIK di Pasar
Kliwon dan Jebres belum dijaga dengan baik karena lantai rumah
pedagang HIK yaitu 27 rumah (67,5%) dengan kondisi lantai kering
serta kotor dan 13 rumah (32,5%) dengan kondisi lantai basah serta
kotor. Sirkulasi udara rumah pedagang HIK juga belum optimal
karena masih terdapat 21 rumah (52,5%) yang tidak membuka
jendela setiap hari minimal 1 kali dipagi hari.
Letak WC/kakus di rumah pedagang HIK sebagian besar 32
rumah (80%) tidak terletak lebih dari 5 meter dari tempat
pembuangan/penyimpanan HIK. Hal ini mengakibatkan
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 65/90
48
terkontaminasinya hidangan HIK yang akan dijual kepada para
pelanggan. Kondisi ini diperparah dengan masih terdapat 9 rumah
(22,5%) yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah dan 8
rumah (20%) yang tidak memiliki tempat pembuangan limbah rumah
tangga.
Tingkat pendapatan berhubungan dengan PHBS juga sesuai
dengan hasil penelitian Nasrul (2007) bahwa terdapat hubungan
antara pendapatan atau kemampuan finansial dengan PHBS dengan
sampel sebanyak 45 orang di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok.
Hasil penelitian hubungan antara pendapatan dan PHBS pada
pedagang HIK, juga didukung oleh hasil penelitian Daud (2009)
dengan sampel sebanyak 86 orang masyarakat dipesisir pantai Desa
Huangobotu Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo menunjukkan
bahwa adanya hubungan tingkat pendapatan masyarakat dengan
perilaku hidup bersih dan sehat.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya meneliti pendidikan dan pendapatan yang
berhubungan dengan PHBS, penelitian ini belum meneliti faktor predisposisi
lain seperti sikap, kepercayaan, dan norma sosial.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 66/90
49
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka dapat
diambil kesimpulan yaitu
1. Pendidikan pedagang hidangan istimewa kampung (HIK)
di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres Kotamadia Surakarta sebagian
besar berpendidikan sekolah dasar yaitu sebanyak 16 orang (40%).
2. Pendapatan perhari tertinggi pedagang hidangan istimewa kampung
(HIK) yaitu Rp. 200.000 dan pendapatan terendah Rp.10.000.
3. Pedagang HIK sebagian besar berperilaku kurang sehat sebanyak 30
orang (75%) dan hanya 10 orang (25%) yang berperilaku sehat.
4. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan PHBS (p = 0,003) pada
pedagang HIK.
5. Ada hubungan antara tingkat pendapatan dan PHBS (p = 0,049) pada
pedagang HIK.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dan selektif dalam memilih warung atau kedai
tempat makan.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 67/90
50
2. Bagi Dinas Kesehatan Surakarta
Meningkatkan inspeksi pada para pedagang HIK dan upaya promosi
kesehatan khususnya di tempat kerja sehingga masyarakat lebih paham
akan arti pentingnya menciptakan dan menjaga kesehatan lingkungan
di tempat kerja.
3. Bagi peneliti lain
Mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 68/90
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Sego-Kucing-Angkringan-Hidangan Istimewa Kampung. Tersedia
dalam:http://www.facebook.com/pages/Sego-kucing-angkringan60697165928
Diakses tanggal 17 juli 2009.
Budihardja. 2004. Perilaku Hidup Sehat Masyarakat Kurang. http://suara
merdeka.com/harian/0310/02/kot18.htm. Semarang: Diakses tanggal 14 Maret
2009.
Daud, R. 2009. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pendapatan Dan Perilaku
Masyarakat Dengan Kualitas Sanitasi Lingkungan Di Pesisir Pantai Desa
Huangobotu Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo. [Tesis] Yogyakarta:UGM.
Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta: Depkes RI.
_________. 2009. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat.
Tersedia dalam: http:// www.depkes.go.id Diakses tanggal 17 Juli 2009.
Dinkes. 2006. Pedoman Program Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tatanan Rumah Tangga. Semarang: Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
_____. 2007. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Jawa Tengah: Dinkes Jateng.
_____. 2009. Profil Kesehatan Kota Surakarta. Surakarta: Dinkes Kota Surakarta.
_____. 2009. Pengembangan PHBS Di Tempat Kerja. Lampung: Dinas Kesehatan
Lampung.
Faturahman dan Mollo. 1995. Kemiskinan dan Kependudukan di Pedesaan Jawa:
Analisis Data Suseno 1992. Pusat Penelitian Kependudukan. Yogyakarta:
UGM.
Goodman, A. 2001. The Economics of Health And Health Care. Third edition.
New Jersey: Upper Saddle River.
Hardiyanto. 2003. Rendah Kesadaran Kesehatan Lingkungan. Tersedia dalam:
http://suaramerdeka.com/hrian/0305/25/kol3.htm. Semarang. Diakses tanggal
15 September 2009.
Hastono, PS. 1997. Hubungan Faktor Sosial Demografi Ibu Dengan Pemanfaatan
Penolong Persalinan di Kabupaten Cianjur 1995. Jurnal Penelitian UI.
Makaro no I seri A.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 69/90
Kusumawati, Y. 2004. Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala
Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Di Kelurahan Joyotakan Surakarta. [Laporan Penelitian].Surakarta: UMS.
Machfoed. 2005. Perilaku Sehat Dalam Prinsip-prinsip Kesehatan. Yogyakarta:
UGM.
Mubarok, W.I, Chayatin. N, Rozikin, K., Supradi. 2007. Promosi Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Murti, B. 2005. The Family As Health Producer in Indonesia: A An Examination
Using The Grossman Model And Its Extension. [Disertation] Australia:
University of Newcastle.
Nasrul, M. 2007. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pendapatan dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Masyarakat Kecamatan Sangir
Kabupaten Solok. [Skripsi] Yogyakarta: UGM.
______. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
_____. 2009. Model Optimalisasi Daya Ungkit Kampung-Kampung Hidangan
Ekonomi Kecil (HEK) Bebas Tuberculosis Di Kota Solo. Surakarta: UNS.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
____________. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
____________. 2005. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
Pratiknya, AW. 2001. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran danKesehatan. Jakarta: PT Gramedia.
Robert, N. 2005. Global and Local: Food Safety Around The World. Washington
DC: CSPI.
Sander M.A. 2005. Hubungan Faktor Sosio Budaya Dengan Kejadian Diare di
Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal MedikaI. Vol 2.
No.2. Juli-Desember 2005: 163-193.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 70/90
Simons-Morton B.G., Greene, W.H. and Gottlieb, N.H. 1995. Introduction to
Health Education and Health Promotion. Second edition. Waveland Press,
Inc. Illinois, USA.
Sumiarto. 1993. Perumahan dan Pemukiman, Sejarah dan Tantangan di Depan ,
Forum Perencanaan Pembangunan Vol 1 Nomor 2, Desember 1993,
Yogyakarta: UGM.
Ulfa, M. 2009. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Orang
Tua Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak di SDN
Pajagalan I Dan II di Kabupaten Sumenep. [Skripsi] Jember: Universitas
Jember.
WHO. 1992. Pendidikan Kesehatan (terjemahan). Bandung: ITB Press.
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Semarang: Penerbit Erlangga.
Widyastuti P (ed). 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar . Edisi 2. Jakarta: EGC.
Zaahara, T. 2000. Upaya Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Dalam Keluarga
Dalam Rangka Pembangunan Keluarga Sejahtera. http://www.
Depdiknas.go.id/jurnal/30/upaya peningkatan_perilaku_hidup.htm. Jakarta.
Diakses tanggal 14 Juni 2009.
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 71/90
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 72/90
Lampiran 1
PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA PEDAGANG HIDANGAN
ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) DI PASAR KLIWON DAN JEBRES
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
PENELITIAN TENTANG : Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan dan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK)
Di Pasar Kliwon dan Jebres
Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh
Nama : Imanda Amalia
NIM : J.410.050.016
Mahasiswa S1 dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta, ………………2009
Peneliti Responden
(Imanda Amalia) (____________________)
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 73/90
Lampiran 2
KUISIONER
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA PEDAGANG HIDANGAN
ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) DI PASAR KLIWON DAN JEBRES
Nama pedagang HIK : ………………………………………
Alamat : ………………………………………
Pewawancara : ………………………………………
Tanggal wawancara : ………………………………………
A. Data Demografi Subjek
Instruksi bagi pewawancara: isilah atau lingkarilah untuk pilihan jawaban
setiap pertanyaan di bawah ini menyangkut pedagang HIK
1. Umur pedagang HIK : …………………tahun
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki, b. Perempuan
3. Pendidikan :
a. Tidak sekolah, b. SD, c. SLTP, d. SLTA, e. Perguruan tinggi
4. Berapa lama bekerja sebagai pedagang HIK: …………….tahun
B. Kondisi Lingkungan
Instruksi bagi pewawancara: berikan tanda contreng (√) sesuai dengan hasil
pengamatan, tentang kondisi lingkungan tempat tinggal pedagang HIK
No. Variabel Ya Tidak
1. Apakah dinding rumah terbuat dari anyaman bambu ?
2. Apakah dinding rumah terbuat dari papan/seng ?
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 74/90
3. Apakah dinding rumah terbuat dari batu bata ?
4. Apakah terdapat cukup cahaya matahari didalam rumah ?
5. Apakah terdapat jendela yang dibuka didalam rumah ?
6. Apakah terdapat lubang ventilasi udara selain jendela ?
7. Apakah rumah berlantai tanah ?
8. Apakah rumah berlantai plester semen ?
9. Apakah rumah berlantai ubin/keramik ?
10. Apakah lantai rumah kering dan kotor ?
11. Apakah lantai rumah basah dan kotor ?
12. Apakah terdapat air bersih dari PAM ?
13. Apakah WC/kakus terletak lebih dari 5 meter dari tempat pembuangan/penyimpanan panganan HIK ?
14. Apakah terdapat tempat pembuangan sampah ?
15. Apakah terdapat tempat pembuangan air limbah ?
C. Pendapatan
Instruksi bagi pewawancara: Isilah besaran nominal uang dalam rupiah (Rp)
di dalam kolom untuk masing-masing pertanyaan.
No. Variabel Nominal
(Rp).
1. Berapa besar rata-rata belanja bahan-bahan makanan per
hari yang diperlukan untuk membuat atau menjual
panganan dan minuman HIK ?
Rp…………….
2. Berapa keuntungan bersih per hari dari berdagang
panganan HIK ?
Rp…………….
3. Berapa rata-rata pendapatan per bulan dari pekerjaan
saudara di luar pedagang HIK ?
Rp…………….
4. Berapa rata-rata pengeluaran keluarga per bulan untuk
makanan ?
Rp…………….
5. Berapa rata-rata pengeluaran keluarga per bulan untuk
biaya kesehatan ?
Rp…………….
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 75/90
D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Instruksi bagi pewawancara: berikan tanda contreng (√) sesuai dengan hasil
pengamatan, tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pedagang HIK
No. Variabel Ya Tidak
1. Apakah saudara biasa batuk tanpa menutup dengan
tangan ?
2. Apakah biasa meludah atau membuang dahak dilantai ?
3. Apakah biasa memegang panganan/hidangan beberapa
kali dengan tangan ketika menyiapkan, menjual atau
membeli panganan HIK ?
4. Apakah menutup tempat panganan/hidangan HIK ?
5. Apakah mencuci tangan dulu ketika membuat panganan
HIK ?
6. Apakah mencuci tangan dulu ketika menyiapkan
panganan HIK sebelum dijual ?
7. Apakah menggunakan air PAM yang bersih dalam
membuat atau menyiapkan makanan/minuman ?
8. Apakah mencuci alat makan yang akan digunakan untuk
menyajikan atau menyimpan panganan HIK ?
9. Apakah menggunakan air PAM yang bersih untuk
mencuci piring dan gelas ?
10. Apakah baru mengganti air pencuci setelah digunakan
lebih dari 10 kali mencuci piring dan gelas ?
11. Apakah menggunakan air mentah untuk hidangan
minuman dingin/es yang dijajakan ?
12. Apakah membuang sampah di sembarang tempat ?
13. Apakah membuang air limbah disembarang tempat ?
14. Apakah pernah mendapat penyuluhan tentang makanan
sehat dan bergizi dari petugas kesehatan pemerintah ?15. Apakah berkeinginan meningkatkan mutu panganan/
Minuman HIK sehingga lebih sehat dan bergizi ?
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 76/90
Lampiran 4
Tabel Frekuensi
Umur
Valid 40N
Missing 0
Mean 40.68
Median 41.00
Std. Deviation 9.253
Minimum 21
Maximum 54
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Laki-laki 31 77.5 77.5 77.5
Perempuan 9 22.5 22.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
21 1 2.5 2.5 2.5
25 1 2.5 2.5 5.0
27 2 5.0 5.0 10.0
29 1 2.5 2.5 12.5
31 3 7.5 7.5 20.0
32 1 2.5 2.5 22.5
33 1 2.5 2.5 25.0
34 1 2.5 2.5 27.5
35 4 10.0 10.0 37.5
36 1 2.5 2.5 40.0
37 1 2.5 2.5 42.5
38 1 2.5 2.5 45.0
40 2 5.0 5.0 50.0
42 1 2.5 2.5 52.5
43 1 2.5 2.5 55.0
45 5 12.5 12.5 67.5
49 3 7.5 7.5 75.0
50 3 7.5 7.5 82.5
52 4 10.0 10.0 92.5
53 2 5.0 5.0 97.5
54 1 2.5 2.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 77/90
Lama Bekerja
Valid 40N
Missing 0
Mean 5.042
Median 2.250
Std. Deviation 4.9679
Minimum .1
Maximum 20.0
Lama Bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
.1 2 5.0 5.0 5.0
.3 1 2.5 2.5 7.5
.4 3 7.5 7.5 15.0
.5 1 2.5 2.5 17.5
1.0 5 12.5 12.5 30.0
1.5 2 5.0 5.0 35.0
2.0 6 15.0 15.0 50.0
2.5 1 2.5 2.5 52.5
4.0 1 2.5 2.5 55.0
5.0 3 7.5 7.5 62.5
6.0 1 2.5 2.5 65.0
7.0 2 5.0 5.0 70.0
8.0 2 5.0 5.0 75.0
10.0 5 12.5 12.5 87.5
11.0 1 2.5 2.5 90.0
12.0 1 2.5 2.5 92.5
14.0 1 2.5 2.5 95.0
15.0 1 2.5 2.5 97.5
20.0 1 2.5 2.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 78/90
Pendapatan Per Bulan
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendapatan per bulan(Rupiah)
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 1121250.00 152380.759
Lower Bound 813030.8295% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 1429469.18
5% Trimmed Mean 978611.11
Median 780000.00
Variance 9.288E11
Std. Deviation 963740.543
Minimum 260000
Maximum 5200000
Range 4940000
Interquartile Range 780000
Skewness 2.690 .374
Pendapatan per bulan(Rupiah)
Kurtosis 8.739 .733
Extreme Values
Case Number Value
1 17 5200000
2 29 3900000
3 34 26000004 8 1950000
Highest
5 35 1950000
1 37 260000
2 13 260000
3 23 390000
4 21 390000
Pendapatan per bulan(Rupiah)
Lowest
5 15 390000
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 79/90
Pendapatan Selain Keuntungan Bersih Pedagang HIK
C1_INCOME C3_INCOME C4_INCOME C5_INCOME
Valid 40 40 40 40NMissing 0 0 0 0
Mean 181125.00 221000.00 638750.00 3687.50
Median 150000.00 .00 500000.00 .00
Std. Deviation 98335.425 334869.282 413937.859 16879.926
Minimum 20000 0 100000 0
Maximum 400000 1300000 1500000 100000
C1_INCOME
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
20000 1 2.5 2.5 2.550000 2 5.0 5.0 7.5
60000 2 5.0 5.0 12.5
100000 6 15.0 15.0 27.5
125000 3 7.5 7.5 35.0
150000 7 17.5 17.5 52.5
180000 1 2.5 2.5 55.0
200000 9 22.5 22.5 77.5
300000 6 15.0 15.0 92.5
400000 3 7.5 7.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
C3_INCOME
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
0 21 52.5 52.5 52.5
30000 1 2.5 2.5 55.0
60000 1 2.5 2.5 57.5
100000 1 2.5 2.5 60.0
150000 3 7.5 7.5 67.5
300000 2 5.0 5.0 72.5
400000 2 5.0 5.0 77.5
500000 2 5.0 5.0 82.5
600000 3 7.5 7.5 90.0
750000 1 2.5 2.5 92.5
900000 1 2.5 2.5 95.0
1050000 1 2.5 2.5 97.5
1300000 1 2.5 2.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 80/90
C4_INCOME
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
100000 4 10.0 10.0 10.0
150000 2 5.0 5.0 15.0
200000 1 2.5 2.5 17.5
300000 3 7.5 7.5 25.0
400000 4 10.0 10.0 35.0
450000 1 2.5 2.5 37.5
500000 6 15.0 15.0 52.5
600000 4 10.0 10.0 62.5
750000 2 5.0 5.0 67.5
800000 1 2.5 2.5 70.0
900000 2 5.0 5.0 75.0
1000000 5 12.5 12.5 87.5
1200000 1 2.5 2.5 90.0
1500000 4 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
C5_INCOME
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
0 37 92.5 92.5 92.5
7500 1 2.5 2.5 95.0
40000 1 2.5 2.5 97.5
100000 1 2.5 2.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 81/90
Dinding Rumah Dari Anyaman Bambu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak 36 90.0 90.0 90.0
ya 4 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Dinding Rumah Dari Papan/Seng
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 24 60.0 60.0 60.0ya 16 40.0 40.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Dinding Rumah Dari Batu Bata
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 3 7.5 7.5 7.5
ya 37 92.5 92.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Terdapat Cukup Cahaya Matahari Didalam Rumah
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 20 50.0 50.0 50.0
ya 20 50.0 50.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Terdapat Jendela Didalam Rumah
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 21 52.5 52.5 52.5
ya 19 47.5 47.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 82/90
Terdapat Lubang Ventilasi Udara Selain Jendela
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak 8 20.0 20.0 20.0
ya 32 80.0 80.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Rumah Berlantai Tanah
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 33 82.5 82.5 82.5
ya 7 17.5 17.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Rumah Berlantai Plester Semen
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 23 57.5 57.5 57.5
ya 17 42.5 42.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Rumah Berlantai Ubin/Keramik
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 21 52.5 52.5 52.5
ya 19 47.5 47.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Kondisi Lantai Kering dan Kotor
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 27 67.5 67.5 67.5
ya 13 32.5 32.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 83/90
Kondisi Lantai Basah dan Kotor
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 34 85.0 85.0 85.0
ya 6 15.0 15.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Terdapat Air Bersih Dari PAM
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 7 17.5 17.5 17.5
ya 33 82.5 82.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
WC/kakus Terletak Lebih Dari 5 Meter Dari Tempat Penyimpanan HIK
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 32 80.0 80.0 80.0
ya 8 20.0 20.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Terdapat Tempat Pembuangan Sampah
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 9 22.5 22.5 22.5
ya 31 77.5 77.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Terdapat Tempat Pembuangan Air Limbah
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
tidak 8 20.0 20.0 20.0
ya 32 80.0 80.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 84/90
Pendapatan per bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
< Rp 780000 16 40.0 40.0 40.0
>= Rp 780000 24 60.0 60.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Tidak Sekolah 6 15.0 15.0 15.0
SD 16 40.0 40.0 55.0
SLTP 5 12.5 12.5 67.5
SLTA 13 32.5 32.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
PHBS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Kurang sehat 30 75.0 75.0 75.0
Sehat 10 25.0 25.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 85/90
Uji Statistik
Uji Chi square
a. Pendidikan dengan PHBS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan (dikotomi) *
PHBS
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
PHBS
Kurang sehat Sehat Total
Count 20 2 22SD/
tak sekolah% of Total 50.0% 5.0% 55.0%
Count 10 8 18
Pendidikan
(dikotomi)
SLTP/SLTA
% of Total 25.0% 20.0% 45.0%
Count 30 10 40Total
% of Total 75.0% 25.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 10.117 1 .003
Likelihood Ratio 9.781 1 .004
Linear-by-Linear Association 9.728 1 .004
N of Valid Cases 40
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 86/90
b. Pendapatan dengan PHBS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendapatan per bulan
(dikotomi) * PHBS
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
PHBSKurang sehat Sehat Total
Count 12 5 17< Rp 780000
% of Total 30.0% 12.5% 42.5%
Count 11 12 23
Pendapatan per
bulan (dikotomi)
>= Rp 780000
% of Total 27.5% 30.0% 57.5%
Count 23 17 40Total
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4.257 1 .049
Likelihood Ratio 7.637 1 .023
Linear-by-Linear Association 4.089 1 .053
N of Valid Cases 40
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 87/90
Lampiran 5
Dokumentasi Penelitian
Gambar 2. Pembeli HIKGambar 1. Warung HIK
Gambar 3. Pedagang HIK Gambar 4. Panganan HIK
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 88/90
Gambar 5. Pembeli menyantap HIK Gambar 6. Nasi Bungkus
Pedagang HIK
Gambar 7. Dinding Rumah Anyaman
Bambu Pedagang HIKGambar 8. Dinding Rumah Dari Seng
Pedagang HIK
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 89/90
Gambar 9. Lantai Rumah Dari Keramik Gambar 10. Lantai Rumah Dari Semen
Gambar 11. Kamar Mandi Gambar 12. Bak Mandi dan Kakus
8/3/2019 skripsi kesmas
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-kesmas 90/90
Gambar 13. Dapur Gambar 14. Penampungan Air