SKRIPSI
SITI AISYAH
STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)” dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Orang tua penulis Ibu Supiyani dan Bapak Misrat yang telah mendidik, memotivasi, melimpahkan kasih sayang, dan doa terbesar kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. H. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Faqih Ruhyanudin, M. Kep.,Sp.Kep.MB selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Direktur dan staf Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang berkenan menerima dan mengizinkan saya untuk melakukan penelitian skripsi dibagian instalasi rekam medik.
5. Dian Ermawati, S.Farm., M.sc., Apt. selaku ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing I yang telah tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi semangat, motivasi, serta menginspirasi penulis selama menempuh pendidikan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan.
7. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II yang telah tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi semangat, motivasi, serta menginspirasi penulis selama menempuh pendidikan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan.
8. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.kes selaku penguji I dan II yang telah banyak memberikan kritikan dan saran demi terselesaikannya tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan.
9. Program Studi Farmasi berserta seluruh jajaran staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.
v
10. Pegawai dan jajaran staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berdedikasi membantu saya dalam membuat surat izin penelitian.
11. Komisi Etik Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kelaiakan etik pada proposal saya sehingga dapat melakukan penelitian skripsi.
12. Honis Ulventa Wibyanto yang telah memberikan semangat, dukungan, serta do’a kepada saya.
13. Murni Dwi Prastiwi sebagai teman kerja terbaik saya pada skripsi epilepsi, serta teman skripsi klinis RSUD Sidoarjo, Yeti dan Lisa yang selalu memberikan kritikan, saran dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat terbaik saya : Selvi, Rosita, Edo, Agung, Wenni, Arif, Sahfilda, Fira, Aziz, M. Azis, dan Tita yang dengan tulus mendukung serta memberikan do’a kepada saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman-teman Farmasi D angkatan 2014 yang telah menemani hari-hari saya selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi UMM sehingga saya dapat melewatinya dengan mudah dan menyenangkan.
16. Teman-teman KKN 27 Pujon 2017, khususnya Trialovena, Ninda, Novita, Divani, Ainun, Dina, Hasna, Jerry, Rifky, Shandy, dan Maulana yang telah menemani setengah perjalanan saya dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi UMM.
17. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2014 UMM yang berjuang bersama penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan do’a yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Malang, 26 April 2018
Siti Aisyah
vi
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)
Epilepsi adalah suatu kompleks gejala heterogen-suatu penyakit kronik
yang ditandai oleh kejang (seizure, bangkitan) berulang. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakstabilan muatan listrik pada otak yang selanjutnya menganggu koordinasi otot. Secara global, diperkirakan 2,4 juta orang didiagnosis menderita epilepsi setiap tahunnya. Prevalensi epilepsi di Indonesia 5-10 kasus per 1000 orang dan insidensi 50 kasus per 100.000 orang per tahun. Sebuah studi melaporkan bahwa prevalensi epilepsi di Indonesia berkisar 0,5% sampai 2% dari jumlah penduduk. Gejala sementara yang terjadi pada epilepsi seperti kehilangan kesadaran, dan gangguan gerak, sensasi (termasuk penglihatan, pendengaran, dan rasa), mood, dan fungsi kognitif lainnya. Klasifikasi baru jenis epilepsi terdiri dari 3 jenis epilepsi yaitu epilepsi parsial atau fokal (parsial seizure), epilepsi generalisata primer (generalized seizure), dan unknown onset (tidak dapat diklasifikasikan). Etiologi epilepsi dibagi menjadi dua yaitu epilepsi idiopatik (primer) dan epilepsi simtomatik (sekunder). Menentukan etiologi epilepsi sangat penting karena berhubungan erat dengan penatalaksanaan selanjutnya. Terapi utama pada epilepsi adalah penggunaan obat anti epilepsi (AED). Pengobatan epilepsi banyak dilakukan dengan menggunakan obat anti epilepsi (AED) yaitu seperti valproat, fenitoin, clobazam dan karbamazepin. Asam valproat (VPA) telah banyak digunakan sebagai lini pertama sebagai obat antiepilepsi (AED). VPA memiliki spektrum mekanisme yang luas. VPA adalah AED yang umum digunakan mengontrol kejang parsial dan kejang generalisa, juga efktif untuk mengobati absence seizure.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi terkait jenis, dosis, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan rute pemberian obat dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien epilepsi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif, karena tidak ada perlakuan yang diberikan kepada objek. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Time Limited Sampling yaitu pembatasan waktu pada periode waktu yang telah ditetapkan dan dilakukan dengan pencatatan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien epilepsi yang menerima obat asam valproat di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo periode Januari 2017 sampai Desember 2017 secara observasi retrospektif. Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosa epilepsi yang mendapat terapi asam valproat dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap dan melakukan perawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo.
Hasil pada penelitian ini dalam periode periode Januari 2017 sampai Desember 2017 diperoleh sebanyak 119 RMK pasien dengan diagnosa epilepsi. Dari 119 RMK diperoleh sebanyak 27 RMK pasien epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat, sedangkan 92 RMK pasien epilepsi yang tidak mendapatkan terapi asam valproat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh data demografi pasien yang menunjukkan persentase terbesar jenis kelamin pada pasien epilepsi adalah laki-laki dengan persentase sebesar 59% (16 orang).
vii
Persentase terbesar usia pada pasien epilepsi adalah rentang usia 1-15 tahun dengan persentase sebesar 85% dimana pasien laki-laki sebanyak 15 orang (55%) dan pasien perempuan sebanyak 8 orang (30%). Persentase terbesar status pasien epilepsi adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dengan persentase sebesar 78% (21 orang). Persentase terbesar keluhan utama pada pasien epilepsi adalah kejang dengan persentase sebesar 85% (23 orang). Kemudian klasifikasi epilepsi dengan persentase terbesar adalah epilepsi dengan persentase sebesar 63% (17 orang). Pada hasil penelitian ini juga menunjukkan persentase pola penggunaan terapi pada pasien epilepsi yaitu pola penggunaan asam valproat tunggal sebanyak 13 pasien sebesar 26%, kombinasi 2 sebanyak 23 pasien sebesar 46%, kombinasi 3 sebanyak 13 pasien sebesar 26%, dan kombinasi 4 sebanyak 1 pasien sebesar 2%. Pada penggunaan terapi tunggal dosis yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) sebanyak 5 pasien sebesar 38%. Kombinasi 2 yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) + fenitoin 2x50 mg (IV) sebanyak 2 pasien sebesar 9%. Kombinasi 3 yang paling banyak diberikan adalah asam valproat (2x250 mg) PO + fenitoin (3x100 mg) IV + clobazam (1x10 mg) PO seanyak 2 pasien sebesar 16%. Kombinasi 4 yang diberikan adalah asam valproat (3x750 mg) PO + Loading fenitoin (300 mg dalam 100 ml PZ) IV + Maintanance fenitoin (3x50 mg) IV + Karbamazepin (2x200 mg). Jumlah pola pergantian terapi (switching) asam valproat pada pasien epilepsi sebanyak 13 jenis pola pergantian terapi yang diberikan pada 13 pasien.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian ini pola penggunaan asam valproat tunggal sebanyak 13 pasien sebesar 26%, kombinasi 2 sebanyak 23 pasien sebesar 46%, kombinasi 3 sebanyak 13 pasien sebesar 26%, dan kombinasi 4 sebanyak 1 pasien sebesar 2%. Pada penggunaan terapi tunggal dosis yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) sebanyak 5 pasien sebesar 38%. Kombinasi 2 yang paling banyak adalah asam valproat 2x250 mg (PO) dan fenitoin 2x50 mg (IV) sebanyak 2 pasien sebesar 9%. Penggunaan terapi asam valproat sebagai antiepilepsi pada pasien epilepsi terkait penggunaan jenis, dosis, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan rute pemberian asam valproat telah sesuai dengan pedoman terapi dan pustaka yang ada.
viii
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)
Siti Aisyah*1, Didik Hasmono2, Hidajah Rachmawati1
1) Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2) Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
Latar Belakang : Epilepsi adalah kompleks gejala heterogen suatu penyakit kronik yang ditandai oleh kejang. Asam valproat (VPA) adalah salah satu obat antiepilepsi lini pertama (AEDs) yang memiliki spektrum mekanisme luas. VPA biasa digunakan untuk pengelolaan kejang parsial dan kejang generalisata pada pasien epilepsi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi terkait jenis, dosis, interval pemberian, frekuensi pemberian, dan rute pemberian obat dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien epilepsi. Metode : Penelitian ini bersifat observasional retrospektif dengan penyajian data secara deskriptif pada pasien dengan diagnosa epilepsi yang menerima obat asam valproat di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo periode Januari 2017 sampai Desember 2017. Hasil dan Kesimpulan : Pola penggunaan terapi tunggal dosis yang paling banyak diberikan adalah asam valproat 2x250 mg (PO) sebanyak 5 pasien sebesar 38%. Pola penggunaan asam valproat yang paling banyak digunakan adalah kombinasi 2 sebanyak 23 pasien (46%), dosis yang banyak diberikan adalah kombinasi asam valproat 2x250 mg (PO) dan fenitoin 2x50 mg (IV) sebanyak 2 pasien (9%). Pola penggunaan switch sebanyak 13 pola pada 13 pasien epilepsi. Penggunaan jenis, dosis, interval, frekuensi dan rute pemberian asam valproat telah sesuai dengan pedoman dan pustaka yang ada. Kata Kunci : Asam valproat, Epilepsi, Antiepilepsi
ix
ABSTRACT
STUDY OF VALPROIC ACID USE IN EPILEPSY PATIENT (A research conducted at Sidoarjo Regional Public Hospital Inpatient
Installation)
Siti Aisyah *1, Didik Hasmono2, Hidajah Rachmawati1
1) Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2) Faculty of Pharmacy, Airlangga University Background: Epilepsy is a complex heterogeneous symptom of a chronic disease characterized by seizures. Valproic acid (VPA) is one of the first-line antiepileptic drugs (AEDs) which has a wide spectrum of mechanisms. VPA is commonly used for management of partial seizures and generalized seizures in epilepsy patients. Purpose: This research aims to determine the pattern of valproic acid use in epilepsy patients related of the type, dose, interval administration, frequency of administration, and route of administration of drugs associated with laboratory data and clinical data of epilepsy patients. Method: This study was retrospective observational with the presentation of data descriptively in patients with diagnoses of epilepsy who received valproate acid medicine at Inpatient Installation of Sidoarjo Regional Public Hospital from January 2017 to December 2017. Results and Conclusions: The most commonly used pattern of single dose therapy is valproate acid 2x250 mg (PO) for 5 patients at amount 38%. The most widely used pattern of valproic acid use was a combination of 2 for 23 patients (46%), the dose given was a combination of 2x250 mg (PO) valproate acid and phenytoin 2x50 mg (IV) for 2 patients (9%). The pattern of using switch was 13 patterns in 13 epilepsy patients. The use of the type, dosage, interval, frequency and route of valproic acid administration is in accordance with existing guidelines and libraries. Keywoard : Valproic Acid, Epilepsy, Antiepileptic
x
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Lembar Pengujian ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Bagi RSUD Sidoarjo ................................................................ 5
1.4.2 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Tinjauan Tentang Sistem Saraf Pusat ............................................................ 6
2.1.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat ................................................................... 6
2.1.2 Mikroanatomi Otak ................................................................................. 9
2.1.3 Sistem Neurotransmiter pada Sistem Saraf Pusat ................................. 11
2.2 Tinjauan Tentang Epilepsi ........................................................................... 16
2.2.1 Definisi Epilepsi ................................................................................... 16
2.2.2 Epidemiologi Epilepsi........................................................................... 17
2.2.3 Klasifikasi Epilepsi ............................................................................... 18
2.2.4 Etiologi Epilepsi ................................................................................... 23
xi
2.2.5 Patofisiologi Epilepsi ............................................................................ 25
2.3 Pemeriksaan Penderita Epilepsi .................................................................. 27
2.3.1 Anamnesis ............................................................................................. 27
2.3.2 Pemeriksaan Umum dan Neurologis .................................................... 28
2.3.3 Pemeriksaan Laboratorium ................................................................... 29
2.3.4 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................ 29
2.4 Prinsip Umum Terapi Farmakologi Pada Epilepsi ...................................... 32
2.5 Tujuan Terapi pada Pasien Epilepsi ............................................................ 33
2.6 Terapi pada Pasien Epilepsi......................................................................... 34
2.6.1 Terapi Non Farmakologi ....................................................................... 34
2.6.2 Terapi Farmakologi............................................................................... 36
2.6.3 Tinjauan tentang Asam Valproat .............................................................. 41
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 51
3.1 Kerangka Konseptual .................................................................................. 51
3.2 Kerangka Operasional ................................................................................. 52
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 53
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................. 53
4.2 Sampel Penelitian ........................................................................................ 53
4.2.1 Kriteria Inklusi ...................................................................................... 53
4.2.2 Kriteria Eksklusi ................................................................................... 53
4.3 Metode Pengambilan Sampel ...................................................................... 53
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 54
4.5 Definisi Operasional .................................................................................... 54
4.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 55
4.7 Pengkajian Data .......................................................................................... 56
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 57
5.1 Data Demografi Pasien Epilepsi .................................................................. 58
5.1.1 Jenis Kelamin Pasien Epilepsi .............................................................. 58
5.1.2 Usia Pasien Epilepsi.............................................................................. 58
5.1.3 Status Pasien Epilepsi ........................................................................... 59
5.2 Keluhan Utama Pasien Epilepsi .................................................................. 59
5.3 Klasifikasi Jenis Epilepsi ............................................................................. 60
xii
5.4 Terapi Asam Valproat pada Pasien Epilepsi ............................................... 60
5.5 Pola Pergantian Terapi Asam Valproat (Switching) pada Pasien Epilepsi . 64
5.6 Distrbusi dan Penggunaan Terapi Lain pada Pasien Epilepsi ..................... 67
5.7 Lama Pemberian Terapi Asam Valproat pada Pasien Epilepsi ................... 68
5.8 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) Pasien Epilepsi ..................................... 68
5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Epilepsi .................................. 69
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 70
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 84
7.1 Kesimpulan .................................................................................................. 84
7.2 Saran ............................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85
Lampiran ............................................................................................................. 95
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Contoh neurotransmiter utama (klasik) dan neuromodulator di sinaps............. 15
II.2 Penyebab kejang atau seizure ............................................................................ 24
II.3 Pemilihan antiseizure berdasarkan atas penggolongan seizure Epileptik ......... 38
II.4 Klasifikasi OAE yang mendapat approval dari FDA waktu ke
Waktu ........................................................................................................... 41
II.5 Bentuk sediaan asam valproat di Indonesia....................................................... 46
II.6 Sediaan asam valproat yang beredar di Indonesia ............................................. 46
II.7 Interaksi antara obat-obat antiepilepsi ............................................................... 48
II.8 Interaksi asam valproat dengan obat lain .......................................................... 48
II.9 Efek samping asam valproat .............................................................................. 49
V.1 Jenis kelamin pasien epilepsi ............................................................................ 58
V.2 Usia pasien epilepsi .......................................................................................... 58
V.3 Status pasien epilepsi ........................................................................................ 59
V.4 Keluhan utama pasien epilepsi .......................................................................... 60
V.5 Klasifikasi jenis epilepsi.................................................................................... 60
V.6 Pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi ....................................... 61
V.7 Terapi asam valproat tunggal pada pasien epilepsi ........................................... 61
V.8 Pola penggunaan kombinasi dua terapi asam valproat pada pasien epilepsi .... 62
V.9 Pola penggunaan kombinasi tiga terapi asam valproat pada pasien epilepsi .... 63
V.10 Pola penggunaan kombinasi empat terapi asam valproat pada pasien
epileps ............................................................................................................ 64
V.11 Pola pergantian terapi asam valproat pada pasien epilepsi .......................... 64
V.12 Terapi lain yang diberikan pada pasien epilepsi .......................................... 67
V.13 Lama pemberian terapi asam valproate........................................................ 68
V.14 Lama MRS pasien epilepsi dengan terapi asam valproate ........................... 68
V.15 Kondisi KRS pada pasien epilepsi ............................................................... 69
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Potongan otak secara midsagital ........................................................... 9
Gambar 2.2 Komponen struktural sel saraf (neuron) ............................................... 11
Gambar 2.3 Bagian neuron ...................................................................................... 11
Gambar 2.4 Aksi, biosintesis, dan inaktivasi neurotransmitter ................................ 16
Gambar 2.5 Klasifikasi tipe kejang atau seizure ...................................................... 19
Gambar 2.6 Aktifitas EEG normal, dalam kelompok frekuensi .............................. 30
Gambar 2.7 Elektroensefalogram pada tipe epilepsi yang berbeda ......................... 31
Gambar 2.8 Diagram mekanisme kerja berbagai OAE di inhibitory dan
excitatory synapse................................................................................. 37
Gambar 2.9 Rasio monoterapi obat antiepilepsi yang paling umum digunakan...... 41
Gambar 2.10 Struktur kimia asam valproat ............................................................. 42
Gambar 2.11 Mekanisme kerja asam valproat ......................................................... 44
Gambar 2.12 Perbedaan efek samping pada perilaku berdasarkan obat
antiepilepsi yang diberikan pada anak-anak yang lebuh mud ............ 50
Gambar 5.1 Skema inklusi penelitian pada pasien epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat .............................................................................. 57
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................ 95
Lampiran 2. SURAT PERNYATAAN .................................................................... 96
Lampiran 3. SURAT TUGAS .................................................................................. 97
Lampiran 4. HASIL DETEKSI PLAGIASI............................................................. 98
Lampiran 5. SURAT IZIN PENELITIAN BAKESBANGPOL PROVINSI ......... 101
Lampiran 6. SURAT IZIN PENELITIAN BAKESBANGPOL KABUPATEN.... 102
Lampiran 7. SURAT ETHICAL CLEARENCE .................................................... 103
Lampiran 8. DAFTAR NILAI NORMAL DATA KLINIK DAN DATA
LABORATORIUM............................................................................ 104
Lampiran 9. LEMBAR PENGUMPUL DATA ...................................................... 106
Lampiran 10. TABEL INDUK ............................................................................... 220
xvi
DAFTAR SINGKATAN
Ach : Asetilkolin
ADH : Antidiuretic Hormone
AMPA : Alpha-amino-3-hidroxy-5-isoxazole propionic acid
ATP : Adenosin Tripospat
BB : Berat Badan
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ca2+ : Kalsium
CT Scan : Computerized Tomographic Scan
DMK : Data Medis Kesehatan
EEG : Electroencephalography
GABA : Gamma Aminobutyric Acid
ILAE : International League Againts Epilepsy
IV : Intra Vena
kg : Kilo Gram
KRS : Keluar Rumah Sakit
K+ : Kalium
L : Liter
LPD : Lembar Pengumpulan Data
mg : Mili Gram
ml : Mili Liter
MRI : Magnetic Resonance Imaging
MRS : Masuk Rumah Sakit
Na+ : Natrium
NMDA : N-metil-d-aspartat
OAE : Obat Anti Epilepsi
AED : Antiepilepsy Drug
pH : Potential of Hydrogen
RR : Respiratory Rate
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SSP : Sistem Saraf Pusat
xvii
SST : Sistem Saraf Tepi
SSS : Sistem Saraf Somatik
TD : Tekanan Darah
VNS : Vagal Nerve Stimulator
µg : Mikro Gram
85
DAFTAR PUSTAKA
Aaberg, K.M., Suren, P., Soraas, C.L., Bakken, I.J., Lossius, M.I., Stoltenberg, C.,
dan Chin, R. 2017. Seizures, Syndromes, and Etiologies in Childhood
Epilepsy: The International League Against Epilepsy 1981, 1989, and
2017 Classifications Used in a Population-based Cohort. Full-Length
Original Research. 1-12.
Abdulmaleki, A., Moghimi, A., Ghayour, M.B., dan Passouli, M.B. 2016.
Evaluation of Neuroprotective, Anticonvulsant, Sedative, and
Anxiolytic Activity of Citicoline in Rats. European Journal of
Pharmacology. S0014-2999 (16) 30488-5.
Ahmed Z, dan Spencer S.S. 2004. An Approach to the Evaluation of a Patient
for Seizures and Epilepsy. Wisconsin Medical Journal, 103(1) : 49-55
American Epilepsy Society (AES). 2014. Basic Mechanisms Underlying
Seizures and Epilepsy. American Epilepsy Society-9(04).
Androsova, G., Krause, R., Borghei, M., Wassenaar, M., Auce, P., Avbersek, A.,
Becker, F., Berghuis, B., dkk. 2017. Comparative Effectiveness of
Antiepileptic Drugs in Patients With Mesial Temporal Lobe Epilepsy
With Hippocampal Sclerosis. Epilepsia: 1-8,20.
Ariani, T.U. 2012. Sistem Neurobehavior. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Bahrudin, M. 2013. Neurologi Klinis. Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang Press.
Bintoro, A.C. 2012. Pemeriksaan EEG untuk Diagnosis dan Monitoring pada
Kelainan Neurologi. Medica Hospitalia. 1(1): 64-70.
Breda, S.G.J.V., Claessen, S.M.H., Herwijnen, M.V., Theunissen, D.H.J., Jennen,
D.G.J., Kok, T.M.C.M.D., dan Kleinjans, J.C.S. 2017. Integrative Omics
Data Analyses of Repated Dose Toxicity of Valproic Acid in Vitro
Reveal New Mechanisms of Steatosis Induction. Elsevier Journal. 393
(2018) 160–170.
Brodie, M.J., dan Kwan, P. 2012. Early Identification of Refractory of
Epilepsy. The New England Journal of Medicine. 342: 314-319.
86
Bromfield, E., Dworetzky, B., Hurwitz, S., Eluri, Z., Lane, L., Replansky, S., dkk.
2014. A Randomized Trial of Polyunsaturated Fatty Acids for
Refractory Epilepsy. Epilepsy Behav. 12: 187-190.
Budikayanti, A., Syegan, Z., Octaviana, F., dkk. 2014. EEG Praktis. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI: p. 103-139.
Canpolat, M., Per, H., Gumus, H., Elmali, F., dan Kumandas, S. Investigating
The Prevalence of Febrile Convulsion in Kayseri, Turkey: An
Assesment of The Risk Factors For Recurrence of Febrile Convulsion
and for Development of Epilepsy. Elsevier Journal. 55 (2018) 36-47.
Carrol, R.G. 2010. Problem-Based Physiology. Philadelphia: Saunders, an
Imprint of Elsevier Inc.
Catibusic, F.H., Hasanbegovic, E., Melunovic, M., Zubcevic, S., dan Uzicanin, S.
2017. Effects of Carbamazepine and Valproate on Serum Aspartate
Aminotransferase Alanine Aminotransferase and Gamma-
Glutamyltransferase in Children. Original Paper. 71(4): 239-242.
Chaudhuri, I.R., Mridula, K.R., Rathnakishore, C.H., Balaraju, B., dan Bandaru
V.C.S. 2017. Association of 25-Hydroxyvitamin D Deficiency in
Pediatric Epileptic Patients. Iran J Child Neurol. 11(2): 48-56.
Chen, W., dan Meng, F.G. 2017. Ictal Heart Rate Changes and The Effects of
Vagus Nerve Stimulation For Patients With Refractory Epilepsy.
Neuropsychiatric Disease and Treatment. 2017(13): 2351-2356.
DEPKES RI. 2013. Kumpulan Peraturan Jaminan Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/himpunan-peraturan-
jaminan-kesehatan.pdf. Diakses tanggal 16 April 2018.
DEPKES RI. 2013. Panduan Praktis Tentang Kepesertaan dan Pelayanan
Kesehatan Yang Diselenggarakan Oleh BPJS Kesehatan Berdasarkan
Regulasi Yang Sudah Terbit. Diakses tanggal 16 April 2018.
Dijkman, S.C., Rauwe, W.M., Danhof, M., dan Pasqua, O.D. 2018.
Pharmacokinetic Interaction and Dosing Rationale for Antiepileptic
Drugs In Adult dan Children. Br J Clin Pharmacol. 84(1): 97-111.
87
Du, Z., Jiao, Y., dan Shi, L. 2016. Association of UGT2B7 and UGT
Polymorphisms with Serum Concentration of Antiepileptic Drug in
Children. Medical Science Monitor. 22: 4107-4113.
Fisher, R.S. 2017. The New Classification of Seizures by The International
League Against Epilepsy 2017. Curr Neurol Neurosci Rep 17:48.
Formularium Nasional. 2016. Daftar Obat Formularium Nasional.
binfar.kemkes.go.id/2016/01/formularium-nasional/. Diakses tanggal 5
November 2017.
Gauffin, H. 2012. Epilepsy In Young Adulthood: Medical, Psychosocial and
Functional Aspects. Linköping University Medical Dissertations.
Gilman, A.G. 2015. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, Ed. 10,
Vol. 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Giri, V.P., Giri, O.P., Khan, F.A., Kumar, N., Kumar, A., dan Haque, A. 2016.
Valproic Acid versus Lamotrigine as First-line Monotherapy in Newly
Diagnosed Idiopathic Generalized Tonic –Clonic Seizures in Adults –
A Randomized Controlled Trial. Journal of Clinical and Diagnostic
Research. 10(7): FC01-FC04.
Glauser, T., Menachem, E.B., Bourgeois, B., Cnaan, A., Guerreiro, C., Kalvianen,
R., Mattson, R., French, J.A., Perucca, E., dam Tomson, T. 2013. Updated
ILAE Evidence Review of Antiepileptic Drug Efficacy and
Effectiveness as Initial Monotherapy for Epileptic Seizures and
Syndromes. Epilepsia. 54(3): 551-563.
Gould, D.J. 2012. Buku Anatomi Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Guilfoyle, S.M., Junger, K.F., Smith, A.W., Combs, A., Ollier, S., Hater, B., dan
Modi, A.C. 2017. Antiepileptic Drug Behavioral Side Effects and
Baseline Hyperactivity in Children and Adolescents with New Onset
Epilepsy. Epilepsia; 1-9.
Gunadarma, S., Kusumastuti, K., dan Kustiowati, E. 2014. Pedoman
Tatalaksana Epilepsi Kelompok Studi Epilepsi Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 18-23.
88
Gurnida, D.A., dan Qurbani, S.N. 2013. Tatalaksana Diet Ketogenik Pada
Penderita Epilepsi Anak Intractable. Jurnal Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Universitas Padjajaran.
Hantoro, R. 2013. Buku Pintar Keperawatan Epilepsi. Yogyakarta: Penerbit
Cakrawala Ilmu.
Harsono. 2011. Buku Ajar Neurologi Klinis Ed. 5. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Hu, Q., Zhang, F., Teng, W., Hao, F., Zhang, J., Yin, M., dan Wang, N. 2017.
Efficacy and Safety of Antiepileptic Drugs for Refractory Partial-
onset Epilepsy. J Neurol. 10: 415-017.
Huang, C.R., Lin, C.H., Hsiao, S.C., Chen, N.C., Tsai, W.C., Chen, S.D., Lu,
Y.T., dan Chuang, Y.C. 2017. Drug Interaction between Valproic Acid
and Carbamapenems in Patients with Epileptic Seizures. Kaohsiung
Journal of Medical Sciences. 33: 130-136.
Hussein, A.M., Ghalwash, M., Magdy, K., dan Abulseoud, O.A. 2016.
Betalactams Antibiotic Ceftriaxone Modulates Seizures, Oxidative
Stress, and Connexin 43 Expression in Hippocampus of
Pentylenetetrazole Kindled Rats. Journal of Epilepsy Research. Vol. 6.
No. 1.
Ikawati, Z. 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat. Yogyakarta :
Bursa Ilmu.
ILAE. 2017. New ILAE Seizure Classification. https://www.ilae.org/guidelines.
Diakses tanggal 19 Oktober 2017.
ILAE. 2014. Definitoin of Epilepsy. https://www.ilae.org/guidelines/definition-
and-classification/definition-of-epilepsy-2014. Diakses tanggal 11
September 2017.
Imam, S.F., Lodhi, O.U.H., Zafar, R., Nasim, S., dan Malik, W.T. 2017.
Valproic-induced Hyperammonemic Enchephalopathy In a Known
Case of Epilepsy. Cureus 9(8): e1557.
Irianto, K. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Penerbit Alfabeta, cv.
89
Isselbacher, K.J., Braunwald, E., Wilson, J.D., Martin, J.B., Fauci, A.S., dan
Kasper, D.L. 2015. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 5 Ed. 13.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ito, G., Okumura, A., dan Kanemoto, K. 2017. Efficacy of a Third or Later
Antiepileptic Drug Regimen According to Epilepsy Syndrome among
Adult Patients. Journal Epilepsy Research. 1211(17): 30125-0.
Katzung, B.G., Masters, S.B., dan Trevor, A.J. 2015. Farmakologi Dasar &
Klinik, Ed.12, Vol. 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Khasanah, R., Mahama, C.N., dan Runtuwene, T. 2015. Profil Penyandang
Epilepsi di Poliklinik Saraf RSUP Prof. R.D. Kandou Manado Periode
Juni 2013-Mei 2014. Jurnal e-Clinic (eCI): 3(1).
Koppel, B.S., dan Harden, C.L. 2014. Gender Issues in The Neurobiology of
Epilepsy: A Clinical Perspective. Elsevier Journal. 72(2014): 193-197.
Kossof, E.H., Kania, B.A.Z., dan Rho, J.M. 2009. Ketogenic Diets: An Update
for Child Neurologists. Journal of Child Neurology. 24: 979.
Kristanto, A. 2017. Epilepsi bangkitan umum tonik-klonik di UGD RSUP
Sanglah Denpasar-Bali. Intisari Sains Medis. 8(1): 69-73.
Kusumastuti, K., Gunadarman, S., Kustiwanto, E., dkk. Pedoman Tatalaksana
Epilepsi. Surabaya: Airlangga University Press.
Liao, J., dan Xiong, L. 2016. Implementation of Ketogenic Diet Therapy in
Refractory Epilepsies. Epilepsy Journal. Vol. 2 (issue 3).
Lind, L.K., Wide, K., Wettermark, B., dan Euler, M.V. 2018. Utilization of
Antiepileptic Medicines In Swedish Children and Adolescents with
Different Diagnoses. Original Article: Department of E-Health and
Strategic IT, Stockholm-Sweden.
Listiana, S.A., Didik, S., dan Susanti. Identifikasi Permasalahan Dosis dan
Interaksi Obat Pada Pasien Askes dan Umum Penderita Epiliepsi di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. PHARMACY,
Vol.09 No. 02 Agustus 2012.
Liu, X., Carney, P.R., Bussing, R., Segal, R., Cottler, L.B., dan Winterstein, A.G.
2017. Trends in Antiepileptic Drug Use in Children and Adolescents
with Epilepsy. Pediatric Neurology. S0887-8994(16)30767-6.
90
Mahalaxmi, R., Ravikumar., Pandey, S., Shirwaikar, A., dan Shirwaikar A. 2009.
Effect of Recrystallization on Size, Shape, Polumorph, and Dissolution
of Carbamazepine. International Journal of PharmTech Research. 01(3):
pp 725-732.
Mashudi, S. 2011. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar: Aplikasi Model
Pembelajaran Peta Konsep. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Masriadi, S.K.M. 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : CV.
Trans Info Media.
Mei, S., Feng, W., Zhu, L., Yu, Y., Yang, W., Gao, B., Wu, X., Zhao, Z., dan
Fang, F. 2017. Genetic Polimorphisms and Valproid Acid Plasma
Concentration in Children with Epilepsy on Valproic Acid
Monotherapy. Seizure: European Journal of Epilepsy: 1059-1311.
MIMS Indonesia. 2017. Asam Valproat. https://www.mims.com/indonesia.
Diakses tanggal 5 November 2017.
MIMS Indonesia. 2018. Kaen 3B. https://www.mims.com/indonesia. Diakses
tanggal 18 April 2018.
Moore, K.L., dan Dalley, A.F. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis Ed. Kelima,
Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mozayani, A., dan Raymon, L.P. 2014. Buku Ajar Interaksi Obat Pedoman
Klinis & Forensik. Jakarta: Penerbut Buku Kedokteran EGC.
Mukhopadhyay, H.K., Kandar, C.C., Das, S.K., Ghosh, L., dan Gupta, B.K. 2012.
Epilepsy and Its Management : A Review. Journal of PharmaSciTech.
1(2): 20-26.
Niantirno, F.H. 2012. Prediktor Kejadian Kejang Pascaoperaso Bedah
Epilepsi Lobus Temporal Pada Penderita Epilepsi Lobus Temporal.
Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro.
Nugroho, A.E. 2014. Farmakologi Obat-obat Penting dalam Pembelajaran
Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Peate, I., dan Nair, M. 2011. Fundamentals of Anatomy and Physiology For
Student Nurses. UK: Blackwell Publishing Ltd.
Pellock, J.M., Jr, R.N.D., Sankar, R., dan Wheless, J.W. 2017. Pediatric Epilepsy
Diagnosis and Therapy. New York: Demos Medical Publishing, LLC.
91
PERDOSSI. 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi 2014.
https://www.scribd.com/doc/236670695/Pedoman-Tatalaksana-Epilepsi-
2014-Perdossi. Diakses tanggal 17 Oktober 2017.
Perucca, E., dan Tomson, T. 2011. The Pharmacological Treatment of Epilepsy
in Adults. Lancet Neurol. 10: 446-56.
Poduri, A., Pinto, A.L., Lohani, S., Bergin, A.M., Bourgeois, B.F., Prabhu, S.P.,
Madsen, J.R., dan Takeoka, M. 2014. Surgery For Intractable Epilepsy
Due To Unilateral Brain Disease: A Retrospective Study Comparing
Hemispherectomy Techniques. Elsevier Journal. 51(3): 336-43.
Qiao, P.F., dan Niu, G.M. 2017. Resting-State fMRI Findings in Patients with
First-Episode Idiopathic Epilepsy Before and After Treatment.
Neurosciences vol. 22(4).
Raharjo, T.B. 2007. “Faktor-faktor Risiko Epilepsi Pada Anak di Bawah Usia
6 Tahun”. Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter
Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf. Universitas Diponegoro Semarang.
Eprints.undip.ac.id/18016/1/Tri_Budi_Raharjo.pdf. Diakses tanggal 16
April 2018.
Rattu, P., Warouw, H., dan Hamel, R.S. 2015. Perbedaan Kualitas Pelayanan
Keperawatan Terhadap PasienaaPenerima Bantuan Iuran dan Pasien
Bukan Penerima Bantuan Iuran. ejournal Keperawatan (e-Kp) vol.3 (1).
Rizvi, S., Ladino, L.D., Ronquillo L.H., dan Zenteno, J.F.T. 2017. Epidemiology
of Early Styles of Epilepsy: Risk of Seizure Reccurence After a First
Seizure. Elsevier Journal. 2894(8): 1059-1311.
Ruiz, M.L., Sarasa, M.L.R., Rodriguez, L.S., Nieves, M.T.P., Estellez, F.I., Arce,
S.A., Ristol, E.G.A., dan Leon, J.B. 2017. Guidelines for Seizure
Management in Palliative Care: Proposal for an Updated Clinical
Practice Model Based On a Systematic Literature Review. Neurologia.
S0213-4853(17)30003-8.
Saha, R., Mohapatra, S., Kar, S.K., Tekkalaki, B., dan Anand, K.S. 2017.
Causative Factors and Phenomenology of Depression in EPILEPSY-A
Review. International Journal of Epilepsy. 4: 70-78.
92
Simon, B., dan Blake, J. 2017. Mechanism of Action of Non-invasive Cervocal
Vagus Nerve Stimulation For The Treatment of Primary Headaches.
Am J Manag Care. 23(17): 312-316.
Sirait, E., Lubis, R., dan Hiswani. 2013. Karakteristik Penderita Epilepsi
Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2011-2013.
Jurnal Departemen Epidemiologi FKM USU Medan.
Sirven, J.I., Noe, K., Hoerth, M., dan Drazkowski, J. 2012. Antiepileptic Drugs
Resent Advance and Trends. Mayo Clin Proc. 87(9): 879-89.
Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Snell, R.S. 2015. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Stafstrom, C.E., dan Rho, J.M. 2012. The Ketogenic Diet As a Treatment
Paradigm for Diverse Neurological Disorders. Front Pharmacol: 3, 59.
Stafstrom, C.E. & Carmant, L. 2015. Seizures and Epilepsy: An Overview for
Neuroscientists. Cold Spring Harbor Laboratory Press. 5: a022-426.
Steensberg, A.T., Olsen, A.S., Litman, M., Jespersen, B.O., Kolko, M., dan
Pinborg, L.H. 2017. Visual Field Defects After Temporal Lobe
Resection for Epilepsy. Elsevier Ltd on behalf of British Epilepsy
Association. 54 (2018): 1-6.
Steinert, T., dan Froscher, W. 2017. Epileptic Seizures Under Antidepressive
Drug Treatment : Systematic Review. Pharmacopsychiatry Georg
Theme Verlag KG Stuttgart-New York. s-0043-117962.
Sunaryo, U. 2007. Diagnosis Epilepsi. Jurnal Neurologi Universitas Wijaya
Kusuma. 1(1): 49-56.
Syeda, A., dan Karim, R. 2016. The Mean Age of Petit Mal Epilepsy. Journal
of Pediadtric Neurosciences. 11(2): 112-114.
Tang, J.Y., Kiang, T.K.L., dan Enso, M.H.H. 2017. Pharmacokinetic
Interactions between Valproic Acid and Lorazepam (PIVOtAL
Study): A Review of Site-Specific Practices. Can J Hosp Pharm. 70(3):
171-8.
93
Tang, L., Ge, L., Wu, W., Yang, X., Rui, P., Wu, Y., Yu, W., dan Wang, X. 2017.
Lamotrigine Versus Valproic Acid Monotherapy for Generalised
Epilepsy : A Meta-analysis of Comparative Studies. Elsevier Journal.
51: 95-101.
Tarwoto., Aryani, R., dan Wartonah. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Triono, A., dan Herini, E.S. 2014. Faktor Prognostik Kegagalan Terapi
Epilepsi pada Anak dengan Monoterapi. Sari Pediatri, Vol. 16, No. 4,
Desember 2014.
Veliskova, J., dan DeSantis, K.A. 2012. Sex and Hormonal Influences On
Seizures and Epilepsy. Elsevier Journal. 63 (2013): 267-277.
Vera, R., Dewi, M.A.R., dan Nursiah. 2014. Sindrom Epilepsi Pada Anak.
MKS, Th. 46. No.1.
Vidaurre, J., Gedela, S., dan Yaros, S. 2017. Antiepileptic Drugs and Liver
Disease. Pediatric Neurology. (17): 0887-8994.
Vizuette, A.F.K., Hansen, F., Negri. E., Leite, M.C., Oliveira, D.L., dan
Gonjalves, C.A. 2018. Effects of Dexamethasone on The Li-
Pillocarpine Model of Epilepsy: Protection Against Hippocampal
Inflamation and Astrogliosis. Biomed Central.
Waugh, A., & Grant, A. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika.
Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., DiPiro, J.T., dan DiPiro, C.V. 2015.
Pharmacotherapy Handbook Ninth edit. Inggris : McGraw-Hill
Education Companies.
WHO. 2012. Epilepsy. www.who.int/gho/publications/world_health/2012/en/.
Diakses tanggal 20 oktober 2017.
WHO. 2017. Epilepsy. www.who.int/csr/don/archive/year/2017/en/. Diakses
tanggal 15 september 2017.
Wibowo, S., dan Gofir, A. 2011. Farmakoterapi dalam Neurologi. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika.
94
Younus, I., dan Reddy, D.S. 2017. A Resurging Boom in New Drugs for
Epilepsy and Brain Disorders. Expert Review of Clinical Pharmacology:
01-56.
Yu, P., Zhou, D., Liao, W., Wang, X., Wang, T., Wang, Y., Wu, Y., Lang, S.,
dkk. 2016. An Investigation of The Characteristics of Outpatients
With Epilepsy and Antiepileptic Drug Utilization In a Multicancer
Cross-Sectional Study In China. Elsevier Journal. 69(2017)126-132.
Zain, M.S.B. 2013. Anatomi Sistem Regional & Perkembangan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Zhao, Y., Wang, Z., Lao, W., Kwang, P., Jiang, N., dkk. 2017. Anticonvulsant
Effect of Gentamicine on The Seizures Induced by Kainic Acid.
Neurological Research (1743-1328)