SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PELAYANAN JASA RAWAT
INAP DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL PENDAPATAN RUMAH SAKIT
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2018)
SKRIPSI
Oleh :
Sri Supadminingsih
NIM. 16.01.0056
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI
SURAKARTA
2020
2
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PELAYANAN JASA RAWAT
INAP DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL PENDAPATAN RUMAH SAKIT
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2018)
Skripsi
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swastamandiri Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Strata
Satu (S1) Program Studi Akuntansi
Oleh :
Sri Supadminingsih
NIM. 16.01.0056
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI
SURAKARTA
2020
ii
3
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PELAYANAN JASA RAWAT INAP DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN INTERNAL PENDAPATAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2018)
Oleh :Sri Supadminingsih
NIM. 16.01.0056
Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji pada tanggal, 27 Juni 2020
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratanuntuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swastamandiri
SUSUNAN DEWAN PENGUJI :
Pembimbing Keua Dewan PengujiMerangkap Anggota Dewan Penguji
Tulus Prijanto, SE.,MH Estiningtyastuti, SE., MM., M.Hum
Anggota Dewan Penguji
Amru Sukmajati, SP.,MM
Surakarta, 27 Juni 2020Mengetahui,
Amru Sukmajati, SP.,MMKetua STIE Swastamandiri
4
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :Nama : Sri SupadminingsihNim : 16.01.0056Judul Skripsi : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PELAYANAN
JASA RAWAT INAP DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENDAPATAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2018)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan – kutipan dan ringkasan – ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti / dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh STIE Swastamandiri batal saya terima.
Surakarta, 27 Juni 2020Yang Membuat pernyataan
materai 6000
Sri Supadminingsih
NIM. 16.01.0056
iviii
5
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMISWASTAMANDIRI
Dengan ini saya menyatakan bahwa, Skripsi dengan judul :
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PELAYANAN JASA RAWAT INAP DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL PENDAPATAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2018)
Oleh :Sri SupadminingsihNIM. 16.01.0056
Telah saya baca dengan seksama dan telah dinyatakan memenuhi standar ilmiah, baik jangkauannya maupun kualitasnya, sebagai skripsi jenjang pendidikan sarjana (S1)
Pembimbing :
Tulus Prijanto, S.E., M.H
Tugas akhir ini telah diserahkan kepada Program Sarjana Jurusan Akuntansi STIE Swastamandiri dan telah diterima sebagai syarat memenuhi jenjang pendidikan sarjana (S1)
Surakarta, 27 Juni 2020Ketua Program Studi Akuntansi
Yuni Pristiwati NW, SE., MSi
6
v
7
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kami persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu yang saya hormati dan saya sayangi
2. Keluarga yang saya cintai dan saya banggakan
3. Kepada rekan-rekan mahasiswa seangkatan yang telah memberikan
dorongan untuk menyelesaikan sekripsi ini
4. Almamater
vi
8
HALAMAN MOTTO
..…Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh
jadi kamu menyenangi sesuatu padahal itu tidak baik bagimu dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui…..
(QS.Al-Baqarah:216)
…..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri…..
(QS.Ar-Ra’du:11)
…..Waktu bagaikan pedang, jika engkau tidak memanfaatkannya dengan baik
(untuk memotong), maka ia akan memanfaatkanmu (dipotong)…..
(HR.Muslim)
vii
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
"Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pelayanan Jasa Rawat Inap Dalam
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pendapatan Rumah Sakit”
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2018) tepat pada waktunya.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak tertentu :
1. Bapak Amru Sukmajati, S.P., M.M., selaku Ketua STIE Swastamandiri
Surakarta
2. Ibu Yuni Pristiwati Noer W, S.E., Msi, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
3. Bapak. Tulus Prijanto, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing, yang telah
memberikan waktu dan perhatiannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu dr. Setyarini, M.Kes., selaku Plt Direktur RSUD dr Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri, yang telah membantu dan memberikan waktu
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Akuntansi, yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
selama penulis menyelesaikan studi di STIE Swastamandiri Surakarta
6. Teman-teman sekelas Angkatan 2016, yang telah melewatkan waktu bersama
selama masa studi.
Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis
terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penulis
mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya,
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Wonogiri, 27 Juni 2020
Penulis
viii
10
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ......................................................................................................i
Halaman Judul ........................................................................................................ii
Halaman Pengesahan..............................................................................................iii
Halaman Pernyataan Keaslian, bermaterai.............................................................iv
Halaman Persetujuan................................................................................................v
Halaman Persembahan............................................................................................vi
Halaman Motto......................................................................................................vii
Kata Pengantar......................................................................................................viii
Daftar Isi ................................................................................................................ix
Daftar Gambar .................................................................................................xii
Daftar Tabel .......................................................................................................xiii
Daftar Lampiran ..............................................................................................xiv
Abstrak (Inggris dan Indonesia).............................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4
1.3 Tujuan Penelitihan..........................................................................4
1.4 Manfaat Penelitihan........................................................................4
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi.........................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7
2.1 Landasan Teori ..............................................................................7
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi.................................................7
1. Pengertian Sistem.............................................................7
2. Pengertian Informasi.........................................................8
3. Pengertian Sistem Informasi ..........................................10
4. Pengertian Akuntansi......................................................11
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.........................12
ix
11
6. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi .....................14
7. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntasi ............16
8. Usaha Kecil ....................................................................16
2.1.2 Pengertian Pelayanan .........................................................17
2.1.3 Pengertian Efektivitas ........................................................18
2.1.4 Pengendalian Internal Pendapatan .....................................21
2.1.5 Pengertian Rumah Sakit ....................................................28
2.1.6 Pengertian Rawat Inap .......................................................30
2.2. Penelitian Terdahulu....................................................................31
2.3. Kerangka Berpikir........................................................................33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..........................................................34
3.1 Metode Penelitian ........................................................................34
3.2 Lokasi Penelitian..........................................................................34
3.3 Subyek dan Obyek Penelitian .....................................................35
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data..............................35
3.4.1 Sumber Data .......................................................................35
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................35
3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................36
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................36
3.7 Pengujian Kredibilitas Data ........................................................38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................40
4.1. Deskripsi Singkat Obyek Penelitian ............................................40
4.2. Visi dan Misi................................................................................42
4.3 Hasil Peneliitian dan Pembahasan...............................................43
12
BAB V. PENUTUP...........................................................................................51
5.1. Kesimpulan.................................................................................51
5.2. Keterbatasan Penulisan...............................................................51
5.3. Saran............................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir...................................................................33
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (interactive model)...........................37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri......41
Gambar 4.2 Tampilan Layar Sistem Informasi Akuntansi ...............44
Gambar 4.3 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi .............................................46
Gambar 4.4 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi .............................................47
xii
14
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................31
xiii
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Blangko Konsultasi Skripsi
Lampiran 2 Print Out (Kwitansi) Sistem Informasi Akuntansi RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
xiv
16
ABSTRAK
Sistem informasi akuntansi berguna untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memelihara, dan mengolah data-data dalam proses transaksi akuntansi yang rutin sehingga menghasilkan informasi akuntansi dan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian internal pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri telah menggunakan system komputerisasi dalam segala lingkup kegiatannya. Mulai dari penerimaan pasien hingga penerimaan kas. System tersebut yaitu Pilar Hospital, yang mencakup sub system Input (masukan), sub system Proses dan sub system Output (keluaran). Sistem tersebut secara umum telah berjalan lancar, efektif dan efisien. (2) RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri telah menerapkan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pendapatan rumah sakit. Hal ini ditunjang oleh sistem informasi akuntansi yang memadai dan terbukti dengan berjalannya sistem tersebut dengan baik dan lancar serta memiliki peran dalam menunjang pengendalian internal pendapatan Rumah Sakit. (3) Untuk alat, catatan, laporan, formulir dan prosedur serta dokumen yang digunakan pada Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pendapatan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri sudah sesuai dengan teori.
Saran yang diberikan (1) Untuk Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap yang secara umum telah berjalan lancar, efektif dan efisien perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi supaya tujuan Pengendalian Internal Pendapatan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri dapat tercapai dengan baik. (2) Untuk alat, catatan, laporan, formulir dan prosedur serta dokumen yang digunakan pada Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pendapatan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri yang sudah sesuai dengan teori sebaiknya ditingkatkan lagi.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Efektivitas Pengendalian Internal Pendapatan, Rumah Sakit Umum Daerah
xv
17
ABSTRACT
Accounting information systems are useful for collecting, recording, storing, maintaining, and processing data in routine accounting transaction processes so as to produce accounting and financial information. This study aims to determine the role of accounting information systems in supporting internal control of the revenue of the Regional General Hospital (RSUD) Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Regency. This research was conducted at the RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
This research is a descriptive qualitative study. The data used is secondary data. Data collection techniques used were literature study and observation. The data analysis technique used is a qualitative method.
The results showed that (1) RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Regency has used a computerized system in all sorts of activities. Ranging from patient acceptance to cash receipts. The system is the Pilar Hospital, which includes the Input sub-system, the Process sub-system and the Output sub-system. This system has generally been running smoothly, effectively and efficiently and has a role in supporting internal control of hospital revenue. (2) RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri has implemented an accounting information system to support the hospital's internal financial management. This is supported by an adequate accounting information system and is proven by the running of the system properly and efficiently. (3) For tools, records, reports, and procedures as well as documents used in the Inpatient Services Accounting Information System in Supporting the Effectiveness of Internal Control Revenue of RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Regency is in accordance with the theory.
The advice given is (1) For Accounting Information Systems for Inpatient Services that have generally been running well, effectively and efficiently need to be improved and moreover to increase the objectives of Internal Control Revenue of RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Regency can be achieved well. (2) For tools, records, reports, and procedures as well as documents used in the Inpatient Services Accounting Information System in Supporting the Effectiveness of Internal Control Revenue of RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Regency which is in accordance with the theory should be icreased again.
Keywords : Accounting Information System, Internal Control Effectiveness, Regional General Hospital
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting. Tujuan utama bidang
kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, merata dan dapat terjangkau,
baik oleh masyarakat perkotaan dan perdesaan. Dengan derajat kesehatan yang
tinggi, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
Melihat betapa pentingnya pembangunan di bidang kesehatan, maka
pemerintah mengeluarkan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang pokok-
pokok kesehatan Republik Indonesia, yang dalam Bab 1, pasal 1 menyatakan
secara lugas bahwa setiap warga Negara Republik Indonesia berhak memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-
usaha kesehatan pemerintah.
Dalam mewujudkan tujuan pelayanan kesehatan tersebut, Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan.
Adapun pelayanan jasa kesehatan yang disediakan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri antara lain dalam
bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan, tindakan medis maupun tindakan
diagnostik lainnya yang dibutuhkan oleh pasien. Pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh rumah sakit harus ditunjang pula dengan kualitas dan kesediaan
dari sumber daya yang memadai, yaitu sumber daya manusia, sumber daya modal,
dan penggunaan teknologi.
Walaupun rumah sakit merupakan organisasi yang jenis usahanya tidak
berorientasi pada perolehan laba secara maksimal, namun untuk menjaga
kelangsungan hidupnya dan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, maka
tumah sakit tidak dapat terlepas akan kebutuhan dana. Kebutuhan dana tersebut
antara lain dipenuhi dari pendapatan yang diperoleh melalui pelayanan jasa rawat
jalan dan jasa rawat inap.
1
2
Pendapatan yang diperoleh atas jasa rawat jalan dan rawat inap merupakan
bagian yang penting dan sangat rawan, sehingga perlu dirancang suatu sistem
rawat jalan dan rawat inap yang terdiri dari prosedur-prosedur seperti prosedur
jasa rawat jalan, prosedur jasa rawat inap yang dilakukan dan prosedur balas jasa
yang didapat dari kedua sistem rawat jalan dan rawat inap tersebut, sehingga
efektivitas prosedur perolehan pendapatan dapat terjamin, oleh karena itu
pengendalian terhadap prosedur ini merupakan hal yang sangat penting bagi
rumah sakit, karena pendapatan itu merupakan sumber dana utama yang harus
dicapai dalam tujuan perusahaan, dalam hal ini termasuk dalam tujuan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso dan juga untuk
membiayai kelangsungan hidup rumah sakit.
Sistem pengendalian internal dapat dikatakan efektif apabila perusahaan
mencapai tepat waktu dalam pencapaian tujuan, tepat dalam pengukuran, serta
prosedur-prosedur dan kebijakan yang telah digariskan manajemen dipatuhi oleh
para pegawai. Pengendalian internal merupakan proses yang diimplementasikan
oleh dewan direksi, serta seluruh karyawan dibawah arahan mereka dengan tujuan
untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya suatu tujuan
pengendalian. Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari
masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Dengan diterapkannya sistem
pengendalian internal dalam organisasi perusahaan, diharapkan secara
menyeluruh harta perusahaan dapat dilindungi dari kerusakan phisik dan
kecurangan manusia dan kecurangan manusia dalam hal ini pegawai. Selain itu
juga terjamin keakuratan data dan terhindarnya kesalahan pencatatan baik
disengaja atau tidak disengaja.
Rumah Sakit identik dengan organisasi sosial yang tujuannya untuk
pelayanan umum atau mengutamakan kepentingan masyarakat dan tidak mencari
laba. Padahal, Rumah Sakit merupakan organisasi atau lembaga yang padat
modal, padat teknologi dan padat karya. Padat modal, artinya harus mempunyai
sumber dana yang cukup untuk menjalankan usahanya yang bisa didapat melalui
3
laba atau jika reinvestasi tercapai. Padat teknologi, artinya menggunakan
teknologi tinggi dalam kegiatan operasionalnya dan pemeliharaannya. Padat
karya, artinya memperkerjakan tenaga dokter, para medis, perawat, karyawan dan
tenaga kerja lainnya. Untuk menjalankan usahanya, modal yang cukup sangat
diperlukan dan penggunaan teknologi serta memperkerjakan tenaga kerja
memerlukan dana untuk pembiayaannya. Oleh karena itu Rumah Sakit saat ini
tidak bisa lagi dikatakan sebagai organisasi yang memberikan pelayanan dengan
biaya serendah mungkin tanpa memperhitungkan pengembalian modal
(reinvestasi).
Sistem informasi akuntansi merupakan hal penting yang dimiliki sebuah
perusahaan karena tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah menyediakan
informasi bagi para pengguna informasi akuntansi yakni pemilik perusahaan,
investor dan pengguna lainnya. Sistem informasi berkembang dari waktu ke
waktu sehingga menyebabkan pemisahaan efektivitas dan efisien. Sistem
informasi akuntansi yang efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan
informasi yang handal dan dapat menyediakan informasi yang berkualitas bagi
pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga bebas dari kesalahan-kesalahan, dan
harus jelas maksud dan tujuannya. Untuk dapat menghasilkan informasi dengan
karakteristik tersebut, data yang diproses dalam sistem infonnasi akuntansi harus
data yang benar dan akurat agar menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.
Sistem informasi akuntansi berguna untuk mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, memelihara, dan mengolah data-data dalam proses transaksi
akuntansi yang rutin sehingga menghasilkan informasi akuntansi dan keuangan.
Infonnasi yang dihasilkan tersebut dibutuhkan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan, membuat laporan internal dan eksternal, merencanakan
strategi untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, dan membuat pengendalian
internal.
Ditinjau dari kegiatan usahanya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri memerlukan sistem informasi
akuntansi pendapatan karena memerlukan simulasi yang baik untuk menunjang
efektivitas pendapatan. Pengendalian internal pendapatan sangat diperlukan oleh
4
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso karena
pendapatan merupakan bagian yang penting dan sangat rawan sehingga perlu
adanya prosedur-prosedur didalam sebuah pengendalian intern pendapatan.
Berdasarkan uraian diatas serta mengingat pentingnya sistem informasi
yang handal, maka penulis memilih judul skripsi "Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) Pelayanan Jasa Rawat Inap Dalam Menunjang Efektivitas
Pengendalian Internal Pendapatan Rumah Sakit” (Studi Kasus pada Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri Tahun 2018)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah :
Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian
internal pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian
internal pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi instansi
Penulisan ini diharapkan bisa memberi masukan kepada RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tentang sistem
informasi akuntansi yang menunjang pengendalian internal pendapatan
Rumah Sakit.
5
1.4.2 Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan infomasi dan referensi dalam penelitian mendatang.
1.4.3 Bagi Peneliti
Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan dan
mengembangkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan praktik yang
sesungguhnya.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera
pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan
sistematika penyampaian sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini diuraikan tentang tinjauan pustaka
menjelaskan beberapa teori dan konsep dasar yang sesuai dengan
penelitian dan beberapa daftar pustaka yang berhubungan dengan
penelitian.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan metodologi yang digunakan penulis untuk
melakukan penelitian, obyek penelitian, lokasi penelitian, sumber
data dan teknik pengumpulan data, Instrumen Penelitian, teknik
analisis data dan pengujian kredibilitas data.
BAB IV : Hasil Pembahasan
6
Bab ini berisikan diskripsi singkat objek penelitian, visi dan
misi, serta hasil penelitian dan pembahasan mengenai Sistem Informasi
Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
dan kaitannya dengan efektivitas pengendalian internal pendapatan
Rumah Sakit.
.BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab penutup yang berisikan tentang
kesimpulan hasil penelitian yang merupakan jawaban dari
permasalahan yang diajukan pada bab pendahuluan dan merupakan
hasil analisis dari bab – bab sebelumnya, saran - saran bagi pengelola
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, serta
keterbatasan penulisan yang merupakan keterbastasan atau
kekurangan dalam penulisan ini yang bisa diajukan sebagai bahan
perbaikan bagi penulis berikutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi
Didalam suatu perusahaan diperlukan adanya informasi akuntansi
yang akurat, tepat, dan cepat agar perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem informasi
akuntansi, kita perlu tahu pengertian sistem informasi itu sendiri. Sistem
informasi akuntansi berfungsi untuk melayani berbagai kebutuhan
infonnasi dari berbagai tingkatan manajemen dalam pengambilan
keputusan. Aturan umum yang berlaku adalah semakin tinggi kualitas
informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, maka semakin baik
keputusan yang dihasilkan.
1. Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2016 : 2) "Suatu sistem adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu". Sedangkan menurut
pendapat Azhar Susanto (2013 : 22) "Sistem adalah kumpulan atau
group dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik pisik
ataupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja
sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu".
Romney (2014 : 3) mendefinisikan sistem (system) adalah
serangakaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagaian besar sistem terdiri dari
8
subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Sedangkan menurut Gelinas (2012 : 13), sistem adalah sekumpulan
elemen yang saling bergantung yang bersama – sama mencapai suatu
tujuan tertentu. Sistem juga dikatakan sebagai kumpulan dari bagian
yang saling terintegrasi satu dengan yang lain’
Menurut pernyataan Hall (2011 : 5), sistem adalah sebuah
kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau
subsistem untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, menurut O’Brien
(2013: 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama menuju
tujuan tertentu dengan menerima input serta menghasilkan output yang
merupakan fungsi dasar dalam proses transformasi yang teratur.
Dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian
umum mengenai sistem sebagai berikut :
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
Unsur-Unsur sistem terdiri dari subsistem yang kecil, yang terdiri
pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
b. Unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya
dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai
bentuk tertentu.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
2. Pengertian Informasi
Jogianto (2009 : 11) menyatakan bahwa suatu informasi
dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Menurut Krismaji (2002 : 15) "informasi
9
adalah data yang telah diorganisasikan dan memiliki kegunaan dan
manfaat".
Menurut Romney (2014), informasi (information) adalah data yang
telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki
proses pengambilan keputusan. Sebagaimana peranannya, penguna
membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuanlitas dan kualitas dari
peningkatan informasi. Beda lagi menurut Wilkinson (2000 : 5)
mendefinisikan informasi sebagai berikut :
"Information is knowledge that is meaningfull and usefull for
achieving desired objectives, expressed differently its data that have
been transformed and made more valuable by processing” Arti
pengertian diatas adalah pengetahuan yang bermanfaat untuk mencapai
tujuan dan hasil dari suatu proses pengolahan data.
Gelinas (2012 : 18), berpendapat bahwa informasi didefinisikan
sebagai data yang disajikan dalam bentuk yang membantu dalam
aktivitas pengambilan keputusan. Informasi tersebut mempunyai nilai
kepada pengambil keputusan karena mengurangi ketidakpastian dan
meningkatkan pengetahuan akan area tertentu yang menjadi perhatian.
Menurut Hall (2013: 10), informasi sering diartikan sebagai data yang
diolah dimana informasi tersebut ditentukan oleh efeknya terhadap
pengguna, bukan dari bentuk fisiknya. Karakteristik informasi yang
berguna menurut Hall (2013:12) adalah relevance, timeliness,
accuracy, completeness dan summarization. Penjelasan dari
karakteristik informasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Relevance (Relevan)
Relevan dapat berarti sesuai dengan hal yang dimaksud atau
diperlukan. Oleh karena itu, isi dari sebuah laporan atau dokumen
harus menyajikan suatu tujuan yaitu memenuhi kebutuhan
pengguna informasi. Oleh karena itu, sistem informasi harus
menyajikan data yang relevan dalam laporannya.
b. Timeliness (Tepat Waktu)
10
Informasi yang berguna adalah informasi yang digunakan tepat
pada waktunya.
c. Accuracy (Akurat)
Informasi harus bebas dari kesalahan yang bersifat material.
Material dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
bersifat penting dan dapat mengakibatkan perubahan atas
pertimbangan seseorang yang meletakkan kepercayaan terhadap
informasi tersebut.
d. Completeness (Kelengkapan)
Informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan harus
lengkap, dalam arti tidak ada informasi penting yang terlewatkan
atau hilang. Sebagai contoh, suatu laporan harus menyediakan
semua perhitungan yang diperlukan dan menyajikan pesan yang
jelas dan tegas (tidak ambigu).
e. Summarization (Keringkasan)
Informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Manajer pada tingkat yang lebih rendah umumnya memerlukan
informasi yang rinci sedangkan pada tingkat manajemen puncak
cenderung memerlukan informasi yang ringkas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari
pengolahan data yang melalui berberapa proses sehingga dapat
membantu para pengguna dalam membuat dan mengambil keputusan.
Informasi yang dihasilkan dapat dikatakan bermanfaat bagi para
penggunanya jika informasi tersebut relevan, tepat waktu, akurat, dan
lengkap sehingga hasil keputusan yang diambil untuk memecahkan
suatu masalah merupakan suatu keputusan yang tepat.
3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2013: 565) sistem informasi merupakan
sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
11
Selain itu, menurut Gelinas (2012 : 15) sistem informasi adalah sebuah
sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan
yang terintegrasi dari komponen berbasis komputer dan susunan
komponen manual untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola
data dan untuk menyediakan hasil informasi kepada pengguna.
Menurut Satzinger, (2005), sistem informasi adalah
sekumpulan dari komponen yang saling berinteraksi yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai
output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses bisnis.
Sedangkan Menurut Stair (2010 : 10), komponen dalam sistem
informasi adalah sebagai berikut :
a. Input adalah aktivitas mengumpulkan dan memperoleh data
mentah.
b. Processing adalah mengkonversi atau mentransformasikan data
menjadi output yang bermanfaat.
c. Output adalah hasil dari informasi yang bermanfaat, biasanya
dalam bentuk dokumen dan laporan
d. Feedback adalah output yang digunakan untuk membuat
perubahan pada input atau aktivitas pemrosesan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
serangkaian prosedur formal dari sekumpulan komponen berbasis
komputer dan komponen manual yang saling berinteraksi yang
bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi
pengguna.
4. Pengertian Akuntansi
Dewi Anggadini (2009 ; 2) mengutipkan pendapat para ahli
dari “American Institute Of Certified Public Accountants” bahwa
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan
peringkasan,tranksaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan
12
cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan
pengintrepestasian hasil proses tersebut. Horngren Bamber (1999 : 4)
"Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
pemrosesan informasi menjadi laporan keuangan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat pengambil
keputusan".
Menurut Romney (2014:11), akuntansi adalah proses
identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses
pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi. Sedangkan
menurut Kieso (2011), akuntansi adalah mengidentifikasi, mencatat,
dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi suatu organisasi kepada
para pengguna yang berkepentingan. Warren Reeve (2008), akuntansi
adalah sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada
pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi dari sebuah bisnis.
Dalam Warren Reeve (2008:15) menjelaskan bahwa
“Financial accounting is primarily concerned with the recording and
reporting of economic data and activites for a business. Although
suchreports provide useful information for managers, they are the
primary reports for owners, creditors, governmental agencies, and the
public”. Artinya : Akuntansi keuangan adalah pencatatan dan
pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan.Walaupun laporan
tersebut menghasilkan informasi yang berguna bagi manajer, namun
hal itu merupakan laporan utama bagi pemilik(owner), kreditor,
lembaga pemerintah dan masyarakat umum.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
mengidentifikasi, mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan
mengkomunikasikan informasi mengenai kegiatan ekonomi suatu
organisasi dan kondisi dari sebuah bisnis kepada pengguna yang
berkepentingan.
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
13
Menurut Romney (2014:11), Sistem Informasi Akuntansi
adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil
keputusan. Sedangkan menurut Kieso (2011), sistem informasi
akuntansi adalah mengumpulkan dan memproses data – data transaksi
dan mengkomunikasikan informasi keuangan untuk pengambilan
keputusan.
Menurut Grande (2011), “Accounting Information Systems
(AIS) are a tool which, when incorporated into the field of Information
and Technology systems (IT), were designed to help in the
management and control of topics related to firms’ economic-financial
area.” Dapat diartikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
merupakan sebuah alat yang ketika digabungkan ke dalam bidang
teknologi informasi (TI), dapat membantu dalam pengelolaan dan
pengendalian topik-topik yang terkait dengan bidang ekonomi-
keuangan perusahaan.
Menurut Gelinas (2012 : 16), Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) adalah spesialisasi subsistem dari sistem informasi untuk
mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang
berhubungan dengan aspek keuangan dari kejadian bisnis. Selain itu,
menurut Hall (2013: 8), Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
subsistem dari proses keuangan dan transaksi non keuangan yang
secara langsung mempengaruhi pengolahan transaksi keuangan.
Krismiaji (2015:5) berpendapat bahwa Sistem informasi
akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi
guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan manusia, seperangkat alat, dan
sumber modal dalam suatu organisasi yang berpengaruh dalam
pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi
14
keuangan. Informasi tersebut berguna bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan manajemen serta pengawasan dan
pengendalian perusahaan.
6. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi
Terdapat beberapa unsur pokok Sistem informasi akuntansi,
menurut Azhar Susanto (2003:12) dalam bukunya “Sistem Informasi
Akuntansi” adalah sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia merupakan
potensi manusia atas peranannya untuk melaksanakan suatu sistem
didalam suatu perusahaan
b. Alat Alat merupakan semua sarana dan prasarana yang digunakan
dalam menjalankan pelaksanaan suatu sistem informasi akuntansi
didalam suatu perusahaan
c. Metode, yang terdiri dari:
1) Organisasi Organisasi merupakan wadah kerjasama antara dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dalam
koordinasi suatu bangunan sistem. Organisasi berarti penentu
pengelompokan dan pengaturan dari berbagai aktivitas yang
dianggap perlu untuk mencapai tujuan
2) Prosedur Prosedur merupakan suatu urutan dari suatu pekerjaan
tata usaha yang biasanya melibatkan beberapa petugas yang
diadakan untuk menjamin pelaksanaan yang seragam dari
transaksi yang berulang-ulang didalam perusahaan
3) Formulir Formulir merupakan alat bantu yang berupa daftar
isian yang berfungsi sebagai alat bukti atas terjadinya transaksi
d. Pencatatan Pencatatan merupakan pengumpulan dan
pengelompokan data, biasanya dicatat didalam suatu buku
catatan untuk memudahkan proses pengolahan data
selanjutnya.
15
d. Pelaporan Pelaporan merupakan keluaran dari suatu system
pengolahan data yang melibatkan koordinasi manusia, alat dan
metode didalam suatu perusahaan.
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang dikemukan oleh
Barry E.Cushing dan diterjemahkan oleh Kosasih (2007 : 23) adalah :
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang digunakan dalam suatu perusahaan
untuk mengolah data akuntansi adalah karyawan yang mempunyai
pengetahuan dan pengalaman yang cukup dibidangnya, artinya
karyawan itu mempunyai keahlian dan keterampilan dalam
menunjang suatu sistem informasi akuntansi yang ada pada
perusahaan
b. Alat
Alat dapat berupa benda atau mesin yang membantu sumber daya
manusia dalam aktivitasnya menghasilkan suatu informasi. Jenis
alat yang sering digunakan dalam perusahaan adalah komputer dan
mesin tik.
c. Catatan
Data dihasilkan dari catatan berupa jurnal-jurnal, buku besar, dan
buku tambahan data juga dihasilkan dari formulir-formulir yang
digunakan sebagai bukti tertulis dari transaksi.
d. Laporan
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah informasi
akuntansi keungan dan informasi akuntansi manajemen.
e. Formulir
Formulir merupakan unsur pokok dalam sistem informasi
akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi sehingga
merupakan bukti tertulis. Contoh dari formulir yaitu, faktur
penjualan, bukti kas keluar, formulir ini dapat digunakan untuk
melakukan pencatatan lebih lanjut kedalam jurnal maupun buku
besar.
16
f. Prosedur
Prosedur merupakan gambaran yang mencakup seluruh jalannya
kegiatan mulai dari saat dimulainya aktivitas sampai pada saat
berakhirnya aktivitas tersebut, sehingga dengan adanya prosedur
diharapkan dapat terlaksananya pekerjaan dengan efektif, efisien
dan ekonomis.
7. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntasi
Mardi (2011 : 4) terdapat tiga tujuan sistem informasi
akuntansi, diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang
diberikan kepada seseorang. Pengelolaan perusahaan selalu
mengacu pada tanggung jawab manajemen guna menata secara
jelas segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan sistem melalui laporan
keuangan, demikian pula ketersediaan dalam laporan internal yang
diutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan berharga bagi
pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi
menyediakan informasi guna mendukung setiap keputusan yang
diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban yang
ditetapkan.
c. Sistem informasi digunakan guna mendukung kelancaran
operasional perusahaan sehari-hari.
Azhar Susanto (2013:8) menyatakan bahwa fungsi sistem
informasi adalah :
a. Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan.
b. Mendukung proses pengambilan keputusan.
c. Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan
perusahaan.
17
Fungsi penting yang dibentuk sistem informasi akuntansi pada
sebuah organisasi adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan
transaksi.
b. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan .
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
2.1.2 Pengertian Pelayanan
Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang
diperlukan orang lain. Sedangkan menurut Moenir (2010 : 26) pelayanan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode
tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai
dengan haknya.
Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu
pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai proses, pelayanan
berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh
kehidupan orang dalam masyarakat. Sedangkan menurut Groonros (1990 :
27) dalam Atik (2005 : 2) pelayanan adalah suatu aktivitas atau
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang di sediakan oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen
atau pelanggan.
Berbeda dengan Supranto (2006:227) mengatakan bahwa
pelayanan atau jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak terwujud
dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan
lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengonsumsi jasa tersebut.
18
Menurut Philip Kotler dalam Supranto (2006:228) karakteristik jasa dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Intangible (tidak terwujud)
Suatu jasa memiliki sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan
dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.
2. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan)
Pada umumnya jasa yang diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada
waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk
diserakan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan
bagian dari jasa tersebut.
3. Variability (bervariasi)
Jasa senantiasa mengalami perubahan, tergantung dari siapa penyedia
jasa, penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh
berbagai faktor.
Sedangkan menurut Sampara dalam Sinambela (2011:5) pelayanan
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka peneliti mengambil
kesimpulan bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang
maupun sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain sesuai
dengan prosedur dan sistem yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.3 Pengertian Efektivitas
Efektivitas merupakan ukuran sejauh mana tingkat output,
kebijakan dan prosedur dari perusahaan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut Bungkaes (2013 : 148) Efektivitas adalah hubungan
antara output dengan tujuan. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009 : 59)
19
Efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target akan tercapai.
Masruri (2014 : 11) berpendapat bahwa, Efektivitas merupakan
ukuran seberapa baik pekerjaan yang telah dilakukan dan sejauh mana
perusahaan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan menurut Makmur (2011 : 5) Efektivitas berhubungan dengan
tingkat kebenaran atau keberhasilan dan kesalahan, semakin rendah tingkat
kesalahan yang terjadi, tentu akan semakin mendekati ketepatan dalam
pelaksanaan setiap aktivitas atau pekerjaan (tugas) yang dibebankan setiap
orang.
Aspek-aspek efektivitas menurut pendapat Muasaroh (2010 : 13)
antara lain :
1. Aspek tugas atau fungsi yaitu lembaga perusahaan dikatakan
efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu
program pembelajaran dapat dikatakan efektif jika tugas dan fungsinya
dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Aspek rencana atau program adalah dengan rencana pembelajaran
yang terprogram, apabila seluruh rencana dapat dilaksanakan maka
rencana atau progarm dikatakan efektif.
3. Aspek ketentuan dan peraturan, dengan efektivitas suatu program juga
dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat
dalam rangka menjaga berlangsungnya proses kegiatannya. Jika aturan
ini dilaksanakan dengan baik berarti ketentuan atau aturan telah
berlaku secara efektif.
4. Aspek tujuan atau kondisi ideal yaitu suatu program kegiatan
dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program
tersebut dapat dicapai.
Pengendalian intern yang efektif selalu terikat dengan
komponenkomponen pengendalian. Menurut Makmur (2011:7-9) dalam
menentukan efektivitas perusahaan dapat diukur melalui indicator -
indikator berikut :
20
1. Ketepatan waktu
suatu yang dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan suatu
aktivitasvperusahaan. Penggunaan waktu yang tepat menciptakan
efektivitas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ketepatan perhitungan biaya
Ketepatan dalam menentukan satuan - satuan biaya merupakan bagian
dari pada efektivitas dalam artian tidak mengalami kekurangan dan
kelebihan biaya.
3. Ketepatan dalam pengukuran
Ketepatan dalam pengukuran yang telah ditetapkan sebelumnya
merupakan gambaran daripada efektivitas kegiatan yang menjadi
tanggung jawab dalam sebuah organisasi.
4. Ketepatan dalam menentukan pilihan
Menentukan pilihan yang terbaik bukan hal yang mudah, manajemen
harus menemukan pilihan yang terbaik diantara yang baik.
5. Ketepatan berpikir
Ketepatan berpikir dapat melahirkan keefektifan sehingga kesuksesan
yang senantiasa diharapkan dalam melakukan suatu bentuk kerjasama
dapat memberikan hasil yang maksimal.
6. Ketepatan dalam melakukan perintah
Keberhasilan aktivitas suatu organisasi sangat banyak dipengaruhi oleh
kemampuan seorang pemimpin, salah satunya dalam memberikan
perintah yang jelas dan mudah dipahami oleh bawahan.
7. Ketepatan dalam menentukan tujuan
Tujuan yang ditetapkan secara tepat akan menunjang efektivitas
pelaksanaan kegiatan terutama berorientasi kepada jangka panjang.
8. Ketepatan sasaran
Penentuan sasaran yang tepat baik yang ditetapkan secara individu
maupun secara organisasi sangat menentukan keberhasilan aktivitas
organisasi.
21
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
efektivitas pengendalian intern dapat dinilai dari sejauh mana manajemen
melaksanakan pengendalian intern dapat dinilai dari sejauh mana
manajemen melaksanakan aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan
dengan ketepatan sasaran, perintah, biaya, dan waktu serta mengawasi
kinerja karyawan agar tujuan pengendalian internal didalam perusahaan
menjadi jelas. Efektivitas dalam perusahaan adalah sebagai suatu
informasi dalam menilai tingkat keberhasilan manajemen melaksanakan
rencana yang telah tersusun sesuai tujuan perusahaan dengan waktu yang
seefisien mungkin.
2.1.4 Pengendalian Internal Pendapatan
1. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan rencana dan metode yang
dilakukan oleh pihak intern perusahaan untuk mengendalikan
pendapatan yang diperoleh dari aktivitas yang dilakukannya dalam
suatu periode, dimana akan menghasilkan laporan keuangan yang
handal mengenai pendapatan, efektif dannefisien serta tetap menaati
peraturan-peraturan yang berlaku dalam memperoleh pendapatannya.
Menurut Jones (2009 : 132), pengendalian internal adalah suatu
proses yang dipengaruhi oleh entitas seperti dewan direksi, manajemen
dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian
yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran seperti: efektivitas
dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Hery (2015:159) berpendapat bahwa pengendalian intern
adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau
kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan,
menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat,
serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum atau
undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau
22
dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan.
Demikian juga pengendalian internal dilakukan untuk memantau
apakah kegiatan operasional maupun finansial perusahaan telah
berjalan sesuai dengan prosedurdan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi (2016 : 129) Sistem
pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga asset
organisasi,mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Ely (2010 : 312) menyatakan “Pengendalian intern merupakan
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut
ini:
a. Keandalan pelaporan keuangan
b. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
d. Efektivitas dan efisiensi operasi (Pengendalian intern bagi suatu
perusahaan adalah suatu keharusan).”
Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (2011 : SA319. part6), pengendalian
internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut
ini :
a. Keandalan pelaporan keuangan.
b. Efektifitas dan efisiensi operasi.
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut Kieso (2011 : 300), pengendalian internal terdiri dari
semua metode terkait dan pengukuran yang diadopsi dalam sebuah
23
organisasi untuk menjaga aset-asetnya, meningkatkan kehandalan
dalam pencatatan akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi, dan
memastikan bahwa organisasi mematuhi hukum dan peraturan yang
ada.
Menurut Romney (2012 : 204), pengendalian internal adalah
proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan mereka
yang di bawah arahannya untuk memberikan keyakinan memadai
bahwa tujuan pengendalian yang ingin dicapai, antara lain :
a. Melindungi aset, termasuk mencegah atau mendeteksi, secara tepat
waktu, akuisisi tidak sah, penggunaan, atau disposisi asset bahan
perusahaan.
b. Memelihara catatan secara rinci untuk secara akurat dan adil
mencerminkan aset perusahaan.
c. Menyediakan informasi yang akurat dan dapat diandalkan.
d. Memberikan jaminan yang wajar bahwa pelaporan keuangan yang
disusun sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principle
(GAAP) atau International Financial Reporting Standarts (IFRS).
e. Mempromosikan dan meningkatkan efisiensi operasional, termasuk
membuat penerimaan perusahaan yakin dan pengeluaran yang
dibuat sesuai dengan manajemen dan kewenangan direksi.
f. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajerial yang
ditentukan.
g. Mematuhi hukum dan peraturan
2. Unsur-unsur Pengendalian Internal
Suatu pengendalian internal yang baik dan memadai perlu
adanya unsur- unsur yang berhubungan secara langsung dengan tujuan
pengendalian tersebut. Unsur-unsur ini merupakan cara perusahaan
untuk mencapai tujuannya.
Unsur-unsur pengendalian internal yang dikemukakan oleh
Beasley (2003;274) terdiri dari 5 unsur yaitu :
24
a. Control Environment
b. Risk Assesment
c. Control Activities
d. Information and Communication
e. Monitoring
Unsur-unsur di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian
dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil
organisasi ytentang pengendalian. Lingkungan pengendalian
merupakan dasar untuk semua unsur pengendalian intern yang lain
yang membentuk disiplin dan struktur serta mencerminkan sikap
dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai
pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektifitas unsur
pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang
diciptakan lingkungan pengendalian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian terdiri
dari :
1) Integrity and ethical value
2) Commitment to competence
3) Board of director/audit committee participation
4) Managements philosophy and operating style
5) Oeganizational structure
6) Assigment of authority and responsibility
7) Human resources policies and practies
Berbagai faktor yang mempengaruhi lingkungan
pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Integritas dan Nilai-Nilai Etika
Efektifitas struktur pengendalian intern bersumber dari dalam
diri orang yang mendesain dan melaksanakannya. Struktur
pengendalian intern yang memadai harus dijalankan oleh
25
orang-orang yang menjunjung tinggi integritas dan memiliki
nilai-nilai etika, agar tujuan pengendalian intern dapat
terwujud, manajemen harus menjunjung tinggi integritas
artinya harus mampu mewujudkan apa yang dikatakan atau apa
yang telah menjadi komitmennya dan menjalankan aktivitas
bisnisnya dengan mengacu pada nilai-nilai etika.
2) Komitmen Terhadap Kompetensi
Kompetensi merupakan pengetahuan dan kemampuan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas dari pekerjaan
seseorang. Komitmen terhadap kompetensi mencakup
pertimbangan manajemen dari tingkatan-tingkatan tersebut
sehingga menghasilkan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan.
3) Dewan Komisaris atau Komite Audit
Dewan komisaris adalah wakil dari pemegang saham dalam
perusahaan perseroan terbatas, yang berfungsi mengawasi
pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen.
Dewan ini berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang
dilaksanakan oleh manajemen. Dengan demikian dewan
komisaris yang aktif menjalankan fungsinya dapat menegah
konsentrasi pengendalian internal yang terlalu banyak di tangan
manajemen.
4) Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi
Melalui kegiatannya manajemen menyediakan petunjuk-
petunjuk yang jelas untuk melakukan pengendalian internal.
5) Struktur Organisasi
Struktur organisasi suatu satuan usaha membatasi garis
tanggungjawab dan wewenang yang ada. Ini biasanya juga
menghubungkan garis arus komunikasi.
6) Pelimpahan Wewenang dan tanggung Jawab
26
Pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas bertujuan
memberi kemudahan dalam pertanggungjawaban konsumsi
sumber daya organisasi agar tujuan organisasi tercapai.
Pembebanan wewenang yang terlalu berlebihan akan
menimbulkan ketidakberesan dalam pelaksanaan wewenang
tersebut.
7) Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
Aspek paling penting dalam sistem pengendalian adalah
karyawan. Jika karyawan kompeten dan dapat dipercaya,
pengendalian lain boleh tidak ada dan laporan kauangan yang
andal tetap akan dihasilkan.
b. Penaksiran Resiko
Penaksiran resiko ini bertujuan untuk mengidentifikasi,
menganalisa dan mengelola resiko yang berhubungan dengan
penyusunan laporan keuangan yang akan dihasilkan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penaksiran resiko
manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap resiko
yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti bidang baru
bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akuntansi yang
belum pernah dikenal, perubahan standar akuntansi, hukum dan
peraturan, perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan
teknologi baru yang digunakan untuk pengolahan informasi,
pertimbangan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi
pengolahan dan pelaporan informasi serta orang yang terlibat
dalam fungsi tersebut.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang secara
umum aktivitas pengendalian dikategorikan, yaitu :
Review kerja
Proses infomasi
Pengendalian fisik
27
Pemisahan fungsi
d. Informasi dan Komunikasi
Tujuan dari adanya sistem informasi dan komunikasi akuntansi
adalah untuk memulai, menyimpan, memproses dan melaporkan
adanya suatu transaksi dan untuk mempertahankan akuntabilitas
dari asset-asset yang terkait.
e. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja
struktur pengendalian internal yang berkaitan dengan penilaian
efektifitas rancangan dan operasi struktur pengendalian internal
secara periodik dan terus-menerus oleh manajemen untuk melihat
apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki
sesuai keadaan.
3. Tujuan Pengendalian Internal Pendapatan
Tujuan pengendalian internal pendapatan menurut Beasley
(2003 : 324) adalah :
a. Pendapatan tercatat adalah untuk pendapatan aktual yang dilakukan
kepada pelanggan non fiktif (keberadaan)
b. Pendapatan yang ada telah dicatat (kelengkapan)
c. Pendapatan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim
dan ditagih dan dicatat dengan benar (akurasi)
d. Transaksi pendapatan diklasifikasikan dengan pantas (klasifikasi)
e. Pendapatan dicatat pada waktu yang tepat (tepat waktu)
Transaksi pendapatan dimasukkan dengan pantas dalam berkas
induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran)
Berdasarkan uraian tersebut tujuan pengendalian internal
pendapatan merupakan perluasan dari tujuan pengendalian internal
secara umum yaitu meningkatkan kegiatan operasi yang efektif dan
efisien, keandalan laporan keuangan, kesesuaian hukum, dan peraturan
perundang-undangan.
28
2.1.5 Pengertian Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit, bahwa pengertian Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara parnipurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
(Permenkes Tahun 2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit). Rumah Sakit
adalah institusi kesehtan professional yang pelayanannya diselenggarakan
oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli lainya. Di dalam Rumah Sakit
terdapat banyak aktivitas dan kegiatan yang berlangsung secara berkaitan
(Wulandari 2012). Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bagian dari tugas
serta fungsi Rumah Sakit, yaitu:
a. Memberi pelayanan medis
b. Memberi pelayanan penunjang medis
c. Memberi pelayanan kedokteran kehakiman
d. Memberi pelayanan medis khusus
e. Memberi pelayanan rujukan kesehatan
f. Memberi pelayanan kedokteran gigi
g. Memberi pelayanan social
h. Memberi penyuluhan kesehatan
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
29
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan; dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Menurut (Muninjaya, 2004) menjelaskan Rumah Sakit merupakan
suatu tempat yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk
masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
Dalam Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 77 Tahun 2008 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso, disebutkan bahwa tugas
pokok Rumah Sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan,
pelayanan rujukan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan;
2. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pelayanan kesehatan;
3. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
di bidang pelayanan kesehatan;
4. Pelayanan medik;
5. Pelayanan penunjang medik;
6. Pelayanan keperawatan;
7. Pelayanan rujukan;
30
8. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat;
9. Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
10. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat,
organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan
umum;
11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
2.1.6 Pengertian Rawat Inap
Rawat inap adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan kedokteran
intensif (hospitalization) yang diselenggarakan oleh rumah sakit, baik
rumah sakit umum maupun rumah sakit bersalin. Menurut Azwar
(1996:73) Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses
perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit
tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Ruang
rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat dan pasien tersebut harus
mandapatkan perawatan intensif oleh dokter dan tenaga kesehatan lain
yang merawatnya.
Rawat inap adalah pelayan pasien untuk observasi diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medis dan upaya pelayanan kesehatan lainnya
dengan menginap di rumah sakit (Gemala Hatta, 2009). Sedangkan
menurut Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 01 Tahun 2012
Tentang Retribusi Jasa Umum Di Kabupaten Wonogiri, Pelayanan Rawat
Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau kesehatan lainnya
dengan menempati tempat tidur. Pelayanan kesehatan rawat inap, terdiri
atas :
1. Perawatan kelas III; dan
2. Perawatan kelas II
31
Prosedur pelayanan obat rawat inap menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional adalah :
1. Peserta mendapatkan pelayanan medis dan/atau tindakan medis di
Fasilitas Kesehatan.
2. Dokter menuliskan resep obat sesuai dengan indikasi medis.
3. Peserta mengambil obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau apotek
jejaring rumah sakit dengan membawa identitas dan bukti pelayanan
yang diperlukan.
4. Apoteker melakukan verifikasi resep dan bukti pendukung lain.
5. Apoteker melakukan pengkajian resep, menyiapkan dan meyerahkan
obat kepada Peserta disertai dengan pemberian informasi obat.
6. Peserta menandatangani bukti penerimaan obat.
2.2 Penelitian Terdahulu
Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis mempelajari dan membaca
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, untuk menjaga
keaslian penelitian, maka dapat dibandungkan dengan peelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan variabel penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Kesimpulan
1. NDARU HALIM Tahun 2009
Peranan Sistem Informasi kuntansi Pelayanan Jasa Rawat Jalan Dan Rawat Inap Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pendapatan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit dr.
Sistem informasi akuntansi pelayanan jasa rawat jalan dan rawat inap pada Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin telah dilaksanakan secara sangat memadai sehingga sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pendapatan rumah sakit. Dengan demikian maka
32
Hasan Sadikin Bandung)
hipotesis yang penulis ajukan telah terbukti dan dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan adanya struktur organisasi yang memadai, telah ditetapkannya prosedur-prosedur pelayanan jasa perawatan yang memadai, dan catatan akuntansi yang memadai..
1. CeacilliaSriminarti,2012
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(SIA) Ditinjau DariKepuasaan Pemakai dan Pemakaian SIA Yang DipengaruhiOleh Partisipasi, Kemampuan, PelatihanDan Pendidikan Pemakaian SIA
(1) Hasil dari penelitian ini Partisipasi pemakai dalam proses perencanaan dan pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA yang diukur dari kepuasan pemakai dan pemakaian SIA formal..
3. Agustina Florentiana Du’a NenaTahun (2015)
Analisa Sistem Informasi Akuntansi Dalam meningkatkan Pengendalian Internal Atas Pendapatan di Rumah Sakit Hermana Lembean
Hasil penelitian disimpulkan bahwa setelah menganalisa sistem informasi akuntansi di RS. Hermana sudah memadai dan berperan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan pengendalian internal pada pendapatan. Namun masih perlu diperhatikan untuk penilaian resiko dan pengawasan dengan membentuk tim auditor untuk keseluruhan rumah
33
sakit
2.3 Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis
besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat
berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan
suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep
tersebut (Polancik, 2009).
Kerangka pemikiran penelitian ini sebagaimana diuraikan diatas dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap
Efektivitas Pengendalian Internal Pendapatan
Hasil Penelitian
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang akan coba saya bahas dalam tulisan ini adalah
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis
penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan,
fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan
menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan
menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap
serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua
keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta
yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.
Menurut Sugiyono (2010: 18), jenis-jenis metode penelitian
dikelompokkan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting)
obyek yang diteliti. Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis
suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas.
Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post
positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan data dengan gabungan, analisis
data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010:15).
35
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri, yang beraalamat di Jalan Jalan Achmad Yani Nomor 40
Wonogiri yaitu di dusun Joho Lor, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri,
Kabupaten Wonogiri
3.3 Obyek Penelitian
Obyek penelitiannya adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pelayanan
Jasa Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu:
1. Data Primer
Berupa data subjek yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya yang berupa data mengenai struktur organisasi, aktivitas
operasional yang terjadi, dan gambaran umum organisasi.
2. Data Sekunder
Berupa data internal yang diperoleh dari objek yang diteliti
yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pelayanan Jasa Rawat Inap
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun
2018.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan
Pengkajian terhadap beberapa literature, dokumen, website dan
peraturan perundangan yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti.
2. Observasi
34
36
Pengamatan langsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah cara atau alat untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen
utama (key instrumen) dalam pengumpulan data dan menginterpretasi data dengan
dibimbing oleh pedoman wawancara dan pedoman observasi.
Seperti yang diutarakan Sugiyono (2012: 15) metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah ekperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Selain peneliti sendiri yang menjadi komponen utama instrument
penelitian, penelitian ini juga menggunakan alat bantu pengumpulan data yaitu
berupa :
1. Studi Kepustakaan
Pengkajian terhadap beberapa literature, dokumen, website dan peraturan
perundangan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara terjun lansung kedalam lapangan
penelitian. Fungsi yang diharapkan dari teknik ini adalah agar mendaptkan
data-data penelitian yang bisa untuk dipertanggung jawabkan baik secara
ilmiah maupun non ilmiah.
37
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis data lebih
difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
Penelitian ini adalah penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah
penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.
Menurut Sugiyono (2009: 335-336), analisis data merupakan proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Analisis
data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009: 337-338) mengemukakan
bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan lagi sampai tahap tertentu hingga diperoleh data yang dianggap
kredibel. Selain itu, aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Langkah-langkah analisis data ditunjukan pada gambar berikut ini :
Data Collection
Data Display
38
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (interactive model)
Gambar 3.1 menunjukkan langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis
data menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015, 247), yaitu sebagai
berikut:
1. Data Reduction (Reduksi data)
Data Reduction (Reduksi data) sebagai suatu proses pemilihan, pemusatan,
perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan lapangan, sehingga data itu memberi gambaran
yang lebih jelas tentang hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Data Display (Penyajian data)
Data Display (Penyajian data) yaitu sekumpulan informasi tersusun memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam
penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, tabel, grafik, pictogram, dan sejenisnya. Melaui penyajian data
tersebut, maka data terorganisasikan sehingga akan semakin mudah dipahami.
3. Conclusion Drawing atau Verification (Simpulan atau verifikasi), peneliti
membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi
dan display data. Penarikan kesimpulan yang dikemukakan bersifat sementara
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Data Reduction
Conclution Drawing
39
3.7 Pengujian Kredibilitas Data
Keabsahan data mutlak diperlukan dalam studi kualitatif. Oleh karena itu
agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya dilakukan
verifikasi data tersebut. verifikasi terhadap data tentang strategi komunikasi
persuasif dalam menumbuhkan partisipasi kepedulian sosial. Dilakukan dengan
langkah – langkah berikut :
1. Mengecek metodologi yang telah digunakan untuk memperoleh data,
Mengecek kembali hasil laporan yang berupa uraian data dan hasil
interpretasu peneliti tentang strategi komunikasi persuasif dalam
menumbuhkan partisipasi kepedulian sosial.
2. Triangulasi guna menjamin objektivitas dalam memahami dan menerima
informasi, sehingga hasil studi akan lebih objektif sebab metode ini
tampaknya lebih cermat dan jika dilakukan secara sempurna data yang
diperoleh akan sulit dibantah sebab didukung dengan cross check sehingga
hasilnya lebih dapat di pertanggungjawabkan.
Menurut Norman K. Denkin triangulasi meliputi empat hal, yaitu:
a. Triangulasi Metode
b. Triangulasi Antar Peneliti (jika penelitian dilakukan secara kelompok)
c. Triangulasi Sumber Data
d. Triangulasi Teori
Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan melakukan teknik
triangulasi sumber. Menurut Wiliam Wiersma (1986) dalam Sugiyono
(2015:372), “Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the
sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources
or multiple data collection procedures”. Triangulasi dalam pengujian
kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
Peneliti akan menguji keabsahan atau kredibiltas data penelitian dengan
40
menggunakan triangulasi sumber, yang dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui 1 sumber yaitu membandingkan hasil wawancara
dengan suatu dokumen yang berkaitan. Proses triangulasi sumber adalah
proses dimana tahap akhir data yang telah dianalisa dan ditarik kesimpulan
dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data (Sugiyono;
2014).
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Singkat Obyek Penelitian
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Daerah Wonogiri yang ijin operasionalnya ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI dengan Surat Keputusan Nomor : 13827/G, tanggal 13
Januari 1956, dan mulai difungsikan pada tanggal 13 Februari 1956 dengan
klasifikasi rumah sakit Kelas D.
Berdasarkan Surat Akreditasi Rumah Sakit Nomor
KARS-SERT/569/I/2017 tanggal 5 Januari 2017, sekarang ini RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso telah terakreditasi Paripurna dan telah melaksanakan evaluasi
tahun pertama Akreditasi versi 2012 pada tanggal 11 Nopember 2017.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri diatur berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Wonogiri. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :
1. Direktur
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi :
41
a. Bagian Umum
b. Bagian Perencanaan Program
c. Bagian Keuangan
3. Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik, membawahi :
a. Bidang Perawatan
b. Bidang Pelayanan Medik
c. Bidang Penunjang Medik
4. Kelompok Jabatan Fungsional
Berikut gambar struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.
40
Kelompok Jabatan
Fungsional
DIREKTUR
Wakil DirekturUmum & Keuangan
Wakil DirekturPelaksana & Penunjang Medik
KA. Bidang Keperawatan
KA. Bidang Pelayanan Medik
KA. Bidang Penunjang
MedikKA. Bagian
Umum
KA. Bagian Perencanaan
Program
KA. Bagian Keuangan
KA. Sub Bagian Tata Usaha
KA. Sub Bagian Kepegawaian
KA. Sub Bagian Rumah Tangga &
Perlengkapan
KA. Sub Bagian Program
Pelaporan & Evaluasi (PPE)
KA. Sub Bagian Hukum, Humas &
Perpustakaan
KA. Sub Bagian Rekam Medik
KA. Sub Bagian Anggaran
KA. Sub Bagian Perbendaharaan
KA. Sub Bagian Vereifikasi &
Pelaporan
Seksi Asuhan Keperawan &
Kebidanan
Seksi Infeksi Nosokomial &
Loundry
Seksi Alat Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
KesehatanKesehatan
KesehatanKesehatanINSTALASI
42
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO
Seksi Etika, Mutu Keperawan &
Kebidanan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
41
INSTALASI
43
4.2 Visi dan MisiRencana Strategis merupakan suatu proses awal dari serangkaian proses
dalam rangka untuk mencapai tujuan. Rencana strategis meliputi penetapan visi,
misi, tujuan, sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan.
1. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri adalah : “Menjadi Rumah Sakit Unggulan
yang Berdaya saing dan Diminati Masyarakat”.
2. Misi
Sedangkan misi yang menunjang Visi tersebut adalah :
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan lengkap dan paripurna.
3. Motto
Motto pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran
Mangun Sumarso yaitu : ”Kami Melayani Dengan Sepenuh Hati“
4. Nilai
Nilai-nilai yang ditanamkan pada karyawan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat adalah “MITRA HATI”, yang merupakan
akronim dari :
Mengelola rumah sakit dengan niat iklas dan bertanggungjawab.
Ingat, pasien datang untuk sembuh.
Tanamkan kepercayaan pasien kepada setiap pelayanan.
Rasakan setiap langkah pelayanan mampu mengatasi beban penderitaan.
Agar kesembuhan cepat didapat,
Hanya satu tekad kita bersama.
Antusias menjadi kunci keberhasilan.
Teguhkan pendirian, kedepankan pengabdian.
Ibadah sebagai dasar pelayanan.
Nilai dasar MITRA HATI mengandung pengertian : semua niat (hati) kita
abdikan kepada rumah sakit sebagai mitra pengabdian kita sampai akhir hayat
untuk melayani semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu tidak ada jarak
44
antara pasien yang dilayani dengan semua karyawan rumah sakit termasuk
dokter, perawat dan jajaran manajemen, semuanya bagaikan mitra yang
terpaut dalam satu hati untuk sembuh. Dua kata yang tepat untuk meletakkan
nilai dasar pelayanan adalah MITRA HATI. Kita sering bersentuhan dengan
kutup negatif dan kutup positif, namun kita akan menjadikan dua kutup itu
bersinergi melahirkan yang terbaik bagi masyarakat. Kepuasan akan didapat
tanpa mengorbankan harga diri masing-masing. Setiap menjalankan tugas kita
harus bermitra dengan hati atau dengan filosofi Jawa : “tepakno awakmu
dhewe”, Yang berarti samakan dengan dirimu sendiri.
(https://rsudsoediranms.com/visi-dan-misi/).
4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap RSUD Dr.
Soediran Mangun Sumarso
Berdasarkan hasil penelian, RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri telah menggunakan system komputerisasi dalam segala
lingkup kegiatannya. Mulai dari penerimaan pasien hingga penerimaan kas.
Penggunaan system komputerisasi diikuti dengan suatu aplikasi untuk
mempermudah seluruh kegiatan operasional. System tersebut yaitu Pilar
Hospital.
Pilar Hospital adalah suatu aplikasi yang digunakan di klinik atau
rumah sakit mulai dari penyimpanan rekam medic sampai dengan pengelolaan
keuangan. Penggunaan aplikasi Pilar Hospital memberi kemudahan bagi
seluruh karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional rumah sakit.
Untuk memberikan sedikit gambaran mengenai Sistem Informasi
Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri, berikut tampilan dari layar komputer yang di dalamnya
memuat data-data kesehatan :
45
Gambar 4.2 Tampilan Layar Sistem Informasi AkuntansiDi RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
Sumber : RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Tahun 2019
Pada dasarnya pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan
mencakup tiga hal yang menjadi sub sistemnya. Untuk lebih jelasnya, dibawah
ini akan peneliti jelaskan ketiga sub sistem tersebut.
1. Sub Sistem Input (Data Masukan)
Di dalam rangkaian kegiatan sistem informasi akuntansi yang
dijalankan oleh RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri, sub sistem input merupakan proses awal dari sebuah perjalanan
arus informasi. Sub sistem input atau data masukan, yaitu aktivitas
pemasukan data seperti registrasi pasien, yang antara lain pencatatan dan
pemeriksaan data pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk
memperoleh keterangan atau informasi yang di dalamnya terdapat
kegiatan menghimpun data-data dan fakta-fakta yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
Dalam menghimpun data-data dan fakta maka tidak terlepas dari
adanya sumber data, untuk itu maka yang menjadi sumber data di sini
adalah pasien RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
baik pasien baru maupun pasien lama atau yang sudah pernah berobat di
46
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Data calon
pasien di dalam formulir pendaftaran mempunyai peranan dan fungsi yang
penting dalam sub sistem input.
Berdasarkan hasil observasi di RSUD Dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri, data tersebut meliputi nama, tempat
tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, Kartu Tanda
Penduduk (KTP), nomor telepon, dan tanggal atau waktu kunjungan
terakhir pasien.
Setelah melewati proses pendaftaran atau pengumpulan data
pasien, secara khusus petugas akan memasukkan data yaitu data pasien
secara langsung kedalam sistem komputer dengan bantuan formulir atau
kartu berobat yang berisi sejumlah data untuk di masukkan ke dalam
sistem komputer. Dalam pengumpulan data pasien, pihak atau unit
pendaftaran menggunakan formulir bagi pasien baru dan kartu berobat
bagi pasien yang pernah berobat sebelumnya, dimana data formulir
tersebut berisi antara lain, nama, usia, jenis kelamin, tempat tanggal lahir,
alamat, dan nomor telephon yang nantinya akan membantu dalam
kelengkapan data pasien.
2. Sub Sistem Proses
Sub sistem proses merupakan suatu tahap berikutnya di dalam
perjalanan arus informasi, dimana di dalam sistem informasi pelayanan
kesehatan ini mekanisme pengolahan data untuk kemudian di simpan di
dalam bank data. Bank data sendiri merupakan kumpulan-kumpulan data
yang strategis dari unit kerja terkait yang nantinya tersimpan di suatu
server atau komputer pusat yang bisa diakses melalui media elektronik
atau internet. Dalam sub sistem proses ini meliputi kegiatan
mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi kemudian diolah menjadi
laporan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Berdasarkan hasil penelitian dalam memasukkan setiap data
kedalam komputer, atau tiap pemrosesan, tiap petugas yang bertugas di
bagian unit tersebut mempunyai password untuk log in atau masuk ke
47
server atau jaringan, sehingga dapat diketahui nama petugas ketika
mencatat atau menginput data dalam komputer. Hal ini dimaksudkan,
bahwa petugas yang mengisikan ini bertanggung jawab jika ada kesalahan
dalam penulisan atau pengisian dalam proses pengolahan data.
3. Sub Sistem Output (Hasil Keluaran)
Sub sistem output merupakan hasil atau keluaran dari proses dalam
sistem informasi. Didalamnya terdapat kegiatan untuk menyajikan dan
mendistribusikan informasi yang ada kepada pihak yang memerlukan.
Wujud dari informasi yang dihasilkan dalam output data sistem
informasi Akuntansi kesehatan ini adalah Data Laporan Rutin bulanan,
tribulanan, enam bulanan dan tahunan, yang bertujuan untuk mengukur
mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar yang berlaku,
sehingga pada gilirannya dapat diupayakan aplikasi yang relevan sesuai
dengan hasil penyajian dan keluaran dari Sistem Informasi Rumah Sakit.
Selain itu bahwa output data dalam sistem informasi tersebut dapat
berupa kwitansi yang berisi tentang informasi berupa rincian biaya – biaya
yang harus dibayar pasien sebelum diperbolehkan pulang. Berikut gambar
output dari Sistem Informasi Akuntansi di RSUD Dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri :
Gambar 4.3 Output (Kwitansi) Sistem Informasi AkuntansiSumber : RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Tahun 2019
48
Secara umum system tersebut telah berjalan lancar, efektif dan
efisien hal ini terbukti dengan semakin cepatnya entri data dan proses
pembayaran di kasir. Berikut ini flowchart Sistem Informasi Akuntansi
Pelayanan Jasa Rawat Inap RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso :
APOTEK LAB FRONT OFFICE PASIEN BAGIAN
KEUANGAN
Gambar 4.4 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri
Mulai
K1
Kwitansi
1
K2
Kwitansi
2
2 1
K2
KwitansiK1
Kwitansi
Diinput
2Kwitansi1
Kwitansi
Uang
4 3
3
Rekapan
1Kwitansi
Uang
Stop
4
2Kwitansi
Uang
Pencatatan Jurnal
Jurnal Umum
A
49
Keterangan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa
Rawat Inap RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri :
1. Setiap transaksi yang terjadi pada bagian apotek dan lab akan dicetak
dan diserahkan ke bagian FO (Front Office) untuk diinput.
2. Setelah itu FO (Front office) akan merekap semua total biaya yang
harus dibayar selama pasien berobat atau dirawat inap di RSUD Dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, ketika pasien
diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit yang bertanggungjawab atas
keberadaan pasien selama pasien dirawat inap.
3. Kemudian hasil rekapan tersebut di terbitkan oleh bagian Front Office
menjadi 2 lembar. Lembar pertama (warna putih) diberikan ke pasien,
sedangkan lembar kedua (warna merah muda) untuk laporan harian dari
Front Office.
4. Setelah itu Front Office akan menerima total pembayaran (uang) dari
pasien sesuai dengan total biaya dari kwitansi pembayaran pasien rawat
inap yang telah diterbitkan.
5. Setiap hari Front Office bertanggung jawab untuk menyerahkan total
hasil rekapan penerimaan kas beserta kwitansi pembayaran pasien
rawat inap ke bagian akuntansi.
6. Kemudian bagian akuntansi mencatat biaya-biaya yang ada dalam
kwitansi pembayaran pasien rawat inap ke dokumen transaksi yaitu
jurnal umum.
7. Setelah itu kwitansi pembayaran pasien rawat inap di arsip.
2. Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap Dalam
Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pendapatan Rumah Sakit
Sistem informasi akuntansi memproses data dan transaksi agar dapat
bermanfaat bagi kepentingan perencanaan, pengoperasian dan pengawasan.
Hal ini tidak terlepas penggunaannya untuk kepentingan pendapatan.
Sedangkan pengendalian intern adalah alat yang memberikan jaminan
yang memadai bahwa semua harta milik perusahaan terjamin, aktivitas
50
operasional perusahaan berjalan efektif dan efisien, serta keandalan laporan
keuangan. Hal ini akan berpengaruh kepada kelayakan data-data yang
diperlukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.
Di sisi lain, pengendalian internal yang telah dijalankan harus
ditunjang oleh sistem informasi akuntansi yang memadai, agar pengendalian
internal dapat tercapai tujuannya yaitu keandalan laporan keuangan, efisiensi
dan efektifitas operasi dan mendorong kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan perusahaan.
Dalam sistem informasi akuntansi yang memadai terdapat
pengendalian yang melekat. Keefektifan pengendalian internal pendapatan
dapat dicapai apabila sistem informasi akuntansi lengkap dan dilaksanakan
sesuai dengan seharusnya.
Dengan demikian bila dalam perusahaan telah melaksanakan sistem
informasi akuntansi yang memadai, dan ditunjang oleh unsur-unsur
pengendalian internal yang baik maka tujuan pengendalian internal
pendapatan dapat tercapai.
Berdasarkan analisa dari Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa
Rawat Inap yang terlaksana di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri telah efektif dan efesien dalam meningkatkan
pengendalian internal pada pendapatan rumah sakit. Hal ini terbukti dengan
berjalannya sistem tersebut dengan baik dan lancar. Hal ini tidak terlepas dari
lima tujuan pengendalian internal atas transaksi. Terdapat lima tujuan
pengendalian atas transaksi pada RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari :
a. Otoritas (wewenang)
Setiap transaksi harus mendapat otoritas dari Direktur Keuangan dengan
berdasarkan struktur dan kebijakan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri. Dalam keadaan atau masalah - masalah tertentu
sangat mungkin diperlukan otorisasi khusus.
51
b. Pencatatan
Pencatatan atas transaksi pada RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri dilaksanakan pada waktu yang tepat dengan uraian
yang wajar. Transaksi yang dicatat adalah transaksi yang benar - benar
terjadi dan lengkap.
c. Perlindungan
Pada RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri terdapat
lemari brangkas untuk menyimpan dokumen kuangan. Dalam hal ini
pengendalian internal memperkecil resiko terjadinya kecurangan oleh
karyawan atau manajemen sekalipun.
d. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi secara kontinyu dan periodik antar pencatatan dengan harta
fisik sudah dilakukan oleh RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri. Misalnya mencocokan jumlah transaksi yang
dilakukan oleh RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
dengan pihak bank.
e. Penilaian
Pada RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri terdapat
ketentuan agar memberikan kepastian bahwa seluruh harta rumah sakit
dicatat berdasarkan nilai yang wajar. Efektifitas pengendalian internal
pendapatan juga bisa dilihat dari sistem informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas yang baik, semangat dan etos kerja serta disiplin
karyawan yang tinggi untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat,
serta penerapan fasilitas kesehatan dan IPTEK yang mendukung
terciptanya kesehatan masyarakat yang memadai dan lebih baik.
52
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diambil kesimpulan
tentang peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian
internal pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri adalah :
1. RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri telah
menggunakan system komputerisasi dalam segala lingkup kegiatannya. Mulai
dari penerimaan pasien hingga penerimaan kas. Penggunaan system
komputerisasi diikuti dengan suatu aplikasi untuk mempermudah seluruh
kegiatan operasional. System tersebut yaitu Pilar Hospital. Sistem Informasi
Akuntansi tersebut mencakup Sub system Input (masukan), Sub system Proses
dan sub system Output (keluaran). Secara umum system tersebut telah
berjalan lancar, efektif dan efisien dan memiliki peran dalam menunjang
pengendalian internal pendapatan Rumah Sakit. Hal ini terbukti dengan
semakin cepatnya entri data dan proses pembayaran di kasir.
2. RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri telah menerapkan sistem
informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pengendalian internal
pendapatan rumah sakit. Hal ini ditunjang oleh sistem informasi akuntansi
yang memadai dan terbukti dengan berjalannya sistem tersebut dengan baik
dan lancar.
3. Untuk alat, catatan, laporan, formulir dan prosedur serta dokumen yang
digunakan pada Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap
Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pendapatan Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri sudah
sesuai dengan teori.
51
53
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri memiliki keterbatasan-keterbatasan
penelitian. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini hanya
menggunakan studi kepustakaan dan observasi saja tanpa menggunakan teknik
yang lainnya
2. Penulis melakukan analisis terhadap Sistem Informasi Akuntansi
berdasarkan pada data yang diperoleh selama penelitian berlangsung,
sehingga jika ada faktor - faktor lain yang mempengaruhi efektifitas
pengendalian internal pendapatan Rumah Sakit di luar data yang
diperoleh, faktor-faktor lain tersebut tidak diteliti.
5.3 Saran
Berdasarkan data yang ditemukan dan kesimpulan dari penelitian ini,
peneliti perlu memberikan saran yang terkait dengan Sistem Informasi Akuntansi
Pelayanan Jasa Rawat Inap Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal
Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap yang secara
umum telah berjalan lancar, efektif dan efisien perlu dipertahankan dan lebih
ditingkatkan lagi supaya tujuan Pengendalian Internal Pendapatan Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
dapat tercapai dengan baik.
2. Untuk alat, catatan, laporan, formulir dan prosedur serta dokumen yang
digunakan pada Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Inap
Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Pendapatan Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri yang
sudah sesuai dengan teori sebaiknya ditingkatkan lagi.
54
55
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Atik, dan Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan, Disertai Dengan Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter Dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arens, A.A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. 2003. Edisi 9. Auditing and Assurance Service: An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall International, Inc
Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya
Azwar, Azrul (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara Pubisher.
Bungkaes, H. R., Posumah, J. H., & Kiyai, B. 2013. Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecapatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud. Journal “Acta Diurna”
Chusing, Barry E, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.
Ely Suhayati, Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama,. Yogyakarta : Graha Ilmu
Gelinas, Ulrich & Dull, B. Richard. 2012. Accounting Informations System, 9th ed. South Western Cengage Learning 5191 Natorp Boulevard Mason, USA. P. 19
Grande, E.U., Estébanez, R. P, dan Colomina, C. M. 2011. The impact of Accounting Information Systems (AIS) on Performance Measures: Empirical Evidence in Spanish SMEs. The International Journal of Digital Accounting Research, Vol. 11
Gregor Polančič, 2007. Empirical Research Method Poster, 2007
Haliman dan Wulandari. 2012. Cerdas Memilih Rumah Sakit. Yogyakarta: CV. Andy Offset
56
Harisson, Horngren and Bamber. 1999. Accounting 4th Ed, New Jesrey: Prentice Hall.
Hall, James A, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Jakarta : Salemba Empat
____________, 2013. Accounting Information System, Jakarta : Salemba Empat
Hatta, Gemala R. 2009. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For Academic Publishing Services.
Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Akuntansi Intermediate, Edisi Kedua Belas, Jakarta : Erlangga,
Krismiaji, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi keempat, Yogyakarta : UPP STIM. YKPN
La Midjan dan Susanto, Azhar, 2003. Sistem Informasi Akuntansi I, Edisi Kesembilan, Lembaga Informasi Akuntansi, Bandung.
Makmur, 2011. Efektifitas Kebijakan kelembagaan Pengawasan. Bandung : , Refika Aditama
Masruri, 2014. “Analisis Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM) (Studi kasus Pada Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan Tahun 2010)”.Governance and Public Policy, vol 1 (1) : 53-76
Mardi, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Ghalia Indonesia
Muasaroh. 2010. Aspek-aspek Efektifitas studi Tentang Efektifitas Pelsksanaan Program Pelaksanaan PNPM-MP. Universitas Brawijaya Malang
Moenir, A. S. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara
Mulyadi. 2016. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu. Manajemen YKPN
O’Brien & Marakas. (2013). Management Information Systems. Sixteenth Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin
57
Puspitawati, Lilis., Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rahayu, Siti Kurnia, Suhayati, Ely (2010). Auditing : Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu
Rama, Dasaratha V. dan Frederick L. Jones 2009. Sisitem Informasi Akuntansi. Jakarta : Selema Empat.
Romney, Marshall B amd Paul John Steinbart, 2012, Accounting Information System (12 th Edition). London: Prentice Hall
____________, 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketiga belas, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira dan Novita Puspasari, Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., and Burd, S.D. 2005. Object-Oriented Analysis andDesign with the Unified Process. Boston: Course Technology
Sedarmayanti, M.Pd,. APU. 2009, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Penerbit Mandar Maju
Sinambela, Lijan Poltak. Dkk. 2011 .Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara
Stair, R., & Reynolds, G. 2010. Principles of Information Systems. Tenth Edition. Boston-USA: Course Technology. Cengage Learning.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
____________, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta
____________, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan R & D, Bandung : Cv. Alfa Beta
____________, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
____________, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
____________, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
58
Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta.
Warren, Reeve, dan Fess. 2008. Pengantar Akuntansi, Edisi Dua Puluh Satu, Jakarta : Salemba Empat
Wilkinson, Josep W. Et all, 2000. Accounting Information System Essential Concept and Application, 4 Edition, New York-USA : John Willey & Sons Inc.
_____________, Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 77 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
_____________, Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11. Tahun 2008. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri
_____________, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta : Depkes RI
____________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44. Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI
59
60
Lampiran 2