Download - Slide Kuliah pH Meter[1]
1
Elektrode Membran-Kaca untuk
Pengukuran pH
Program PHK A2
Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
A. Elektrode Ion-Selektif (ISE)
ISE mampu secara selektif mengukur aktivitas (konsentrasi) spesies ionik
tertentu, bahkan dapat menjadi sedemikian selektifnya sehingga disebut
elektrode ion-spesifik.
Potensial sambungan cairan
(liquid junction potential)
Terbentuk pada membran karena
perbedaan mobilitas dari berbagai
ion dalam kedua elektrolit yang
dipisahkannya.
(1)lnln
2
1
1
2
j i i
i
i
i
i i
i
i
i
a
a
Z
tRT
a
a
Z
tRTE
FF
Misalkan ada beberapa ion dengan aktivitas a1 pada sisi kiri dan a2 pada
sisi kanan dari membran, potensial sambungannya
2
Sumbangan setiap ion bergantung pada muatannya, Zi , bukan pada nilai
n untuk reaksi elektrokimia pada elektrode (persamaan Nernst)
Potensial sambungan juga bergantung pada mobilitas setiap ion, yang
dinyatakan sebagai bilangan angkutan (transference number), ti.
Pada membran selektif-ion yang ideal, ti = 1 untuk ion tertentu; sebaliknya,
ti = 0 untuk semua ion lainnya, maka persamaan (1) menjadi:
2
1j ln
a
a
Z
RTE
F
Potensial sambungan merupakan jumlah dari sumbangan setiap ion (i).
Pada 25oC dan dengan logaritma basis 10:
2
1j log
0,05916
a
a
ZE
Untuk suatu sel elektrokimia yang menggabungkan membran selektif-ion:
Esel = Ekanan – Ekiri + Ej
(a1, a2, dan Z merujuk pada ion dengan ti = 1)
Jika kedua elektrode merupakan elektrode
rujukan, seperti elektrode kalomel standar
(SCE) atau Ag/AgCl (tak harus sama), maka:
jkirirujkananrujsel EEEE
2
1kirirujkananrujsel log
05916,0
a
a
ZEEE
Jika aktivitas (konsentrasi) ion terpilih pada
komparteman elektrolit dengan Eruj kanan (a2)
dibuat tetap:
12kirirujkananrujsel log05916,0
log05916,0
aZ
aZ
EEE
)2...(p05916,0
log05916,0
11sel aZ
KaZ
KE
Misalkan membran selektif terhadap Cd2+: pCd05916,0
selZ
KE
3
Tanda pada persamaan (2) bergantung pula pada muatan ion terpilih
karena Z membawa tanda aljabar. Nilai kemiringan + 29,6 mV untuk
elektrode Cd2+, tetapi menjadi sekitar –59,2 mV untuk elektrode F–.
Nilai K bergantung pada kedua elektrode rujukan yang digunakan dan
pada [Cd2+] di dalam kompartemen elektrode yang mengandung
membran ion-selektif tersebut.
Tanda suku aktivitas bergantung pada elektrode di sebelah kiri. Jika
ISE menjadi sisi kiri pada konfigurasi sel elektrokimia, tanda dalam
persamaan (2) akan dibalik, dan tentu saja K juga berlawanan tanda.
Cara paling sederhana untuk menggunakan ISE:
Nilai E diukur untuk beberapa larutan standar, lalu dibuat kurva kalibrasi,
dan nilai K dan kemiringan ditetapkan dengan metode kuadrat terkecil
Nilai Eruj dan a2 tidak diperlukan.
Kenonidealan membran dan/atau pengabaian koefisien aktivitas teratasi.
Garis utuh : a(F), kemiringan = –59 mV;
Garis putus-putus : [F], kemiringan rerata = –57 mV
(terdapat lengkungan kecil pada konsentrasi tinggi)
Jenis-jenis ISE berdasarkan membran yang digunakan:
Elektrode membran kaca
Elektrode membran polimer
Elektrode membran kristalin
Elektrode membran kaca bersama dengan suatu membran
permeabel-gas untuk menetapkan konsentrasi gas
4
A. 1. Elektrode Rujukan
Potensial elektrode rujukan harus tidak bergantung pada larutan tempat ia
dicelupkan dan tidak berubah secara berarti saat dialiri sejumlah kecil arus.
Elektrode Hidrogen Standar (SHE)
Elektrode: sepotong kecil lembaran Pt
yang dilapisi oleh selembar Pt yang
terbagi dengan halus (Pt hitam)
Permukaan Pt hitam yang sangat luas dapat menjerap sejumlah besar gas
itu, dan membuatnya bersentuhan dengan H+(aq) pada permukaan elektrode.
Lembaran terlapisi ini dicelupkan ke
dalam larutan asam dengan a(H+) =
1,0, dan melaluinya dialirkan gas H2
dengan P = 1,0 atm.
Potensial elektrode Pt ditentukan oleh kecenderungan relatif H+(aq) untuk
tereduksi dan H2(g) untuk teroksidasi.
Potensial SHE diberi nilai tepat nol pada semua suhu:
2 H+(aq) + 2 e- H2(g) E
o = 0,00 V
dan dijadikan rujukan universal untuk penetapan potensial semua elektrode
lainnya, baik langsung maupun tak langsung.
Kelebihan:
Sangat dapat-ulang (reproducible).
Potensial yang dihasilkan sangat dekat dengan perkiraan teoretis.
Kekurangan:
Permukaan elektrode sangat rapuh dan tidak boleh tersentuh, tergores,
atau dibiarkan kering.
Diperlukan gas H2 serta regulator tekanan dan aliran yang terkait.
Elektrode Kalomel Jenuh (SCE)
Bagian kerja elektrode: kawat Pt yang dicelupkan dalam bubur (slurry)
dari Hg2Cl2 (kalomel), Hg(l), dan KCl(aq) jenuh, ditampung pada tabung
sebelah dalam.
5
Di bagian bawahnya terdapat sebuah serat keramik atau benang
asbes berpori yang kecil, yang memungkinkan hubungan listrik antara
satu sisi jembatan garam dan larutan uji tanpa menyebabkan aliran
cairan yang lumayan di antara kedua larutan itu.
SCE: (a) komersial; (b) disiapkan di laboratorium
Tabung sebelah luar: jembatan garam KCl jenuh yang memungkinkan
keseluruhan rakitan untuk ditempatkan langsung dalam larutan uji.
Lubang di dekat puncak tabung sebelah luar ialah untuk menambah
atau mengganti larutan KCl.
Setengah-sel SCE: Hg | Hg2Cl2 (jenuh), KCl (jenuh) | |
Setengah-reaksi SCE: Hg2Cl2(s) + 2e- 2 Hg(l) + 2 Cl-(aq)
Potensial SCE:
(persamaan Nernst) 1
]Cl)[1(log
2
0592,0 2o
/HgClHg 22
EE
Esel konstan selama larutan jembatan garam tidak bercampur dengan
larutan uji
Karena digunakan larutan jenuh,
[Cl] tetap (KCl jenuh ~ 4,2 M) jika sejumlah pelarut menguap.
Ej relatif kecil pada kedua antarmuka jembatan garam-larutan.
Kelarutan KCl, dan karena itu konsentrasi larutan jenuh, bergantung
pada suhu, maka perubahan kecil pada suhu menyebabkan perubahan
besar pada potensial elektrode.
6
Pengaruh suhu ini jauh lebih kecil dalam elektrode kalomel yang meng-
gunakan larutan KCl takjenuh (1,0 M atau 0,1 M):
Suhu (oC)
Potensial (V)
Kalomel
(KCl 0,1 M)
Kalomel
(KCl 1,0 M)
Kalomel
(KCl jenuh)
Ag/AgCl
(KCl 1,0 M)
10
15
20
25
30
35
40
0,3362
0,3361
0,3358
0,3356
0,3354
0,3351
0,3345
0,2810
0,2539
0,2511
0,2478
0,2445
0,2412
0,2376
0,2345
0,2314
0,2286
0,2256
0,2223
0,2190
0,2157
0,2121
Elektrode Perak-Perak Klorida
Sebuah kawat Ag berlapis AgCl dicelupkan dalam suatu larutan KCl
yang dijenuhkan dengan AgCl.
Setengah-sel: Ag(s) | AgCl (jenuh), KCl (x M) | |
Setengah-reaksi:
AgCl(s) + e- Ag(s) + Cl-(aq)
Potensial SCE (persamaan Nernst):
]log[Cl1
0,0592o
AgCl/Ag
EE
Keuntungan elektrode ini terhadap SCE yang
populer ialah dapat dibuat sangat kecil dan
dapat digunakan pada suhu agak lebih tinggi.
7
A. 2. Elektrode Membran Kaca
Membran kaca tipis yang peka terhadap H3O+ dilapiskan pada bagian
bawah suatu tabung kaca yang lebih tebal, kokoh, dan non-responsif
sehingga seluruh membran dapat terendam selama pengukuran.
Elemen internal berupa elektrode rujukan Ag-AgCl yang direndam
dalam larutan internal dengan [H3O+] tertentu (biasanya bufer pH
7) yang dijenuhkan oleh AgCl.
Perilaku membran kaca lebih rumit daripada sekadar konsep potensial
sambungan difusional sederhana yang dijelaskan sebelumnya.
8
Konduktivitas membran-kaca diakibatkan oleh migrasi Na+ melalui kaca,
sedangkan (beda) potensial peka-pH berasal dari kesetimbangan pada
permukaan sebelah dalam dan sebelah luar dari membran kaca.
Secara struktural, membran kaca merupakan jaringan tak beraturan dari
unit-unit SiO2 tetrahedral yang dihubungkan melalui atom-atom oksigen
yang dimiliki bersama
Jaringan semacam ini mengandung banyak oksigen bermuatan negatif
yang dapat mengikat kation, terutama Na+.
Ketika bersentuhan dengan larutan berair, permukaan luar membran
menyerap banyak air dan terbentuk lapisan terhidrasi yang mirip-gel.
Ketebalannya bergantung pada komposisi kaca, tetapi biasanya dalam
kisaran 10-5 sampai 10-4 mm
Lapisan-lapisan ini berperan sebagai membran penukar-kation dengan
selektivitas yang tinggi terhadap kation tertentu.
Dalam hal elektrode-pH kaca, ion H3O+ dalam larutan yang secara spesifik
berdifusi ke dalam lapisan terhidrasi dan menggantikan ion Na+ dari tapak
pengikatan kation:
kacalar3 NaOH kaca3lar OHNa ..... (4)
Tetapan kesetimbangan untuk Persamaan (4) demikian besar sehingga
pada pokoknya semua tapak pada permukaan kaca akan ditempati oleh
ion H3O+, kecuali untuk larutan yang paling basa.
Karena itu, [H3O+]lar yang akan memengaruhi posisi kesetimbangan dan
pada gilirannya menentukan jumlah tapak pengikatan negatif yang bebas.
[Keberadaan air penting bagi kesetimbangan permukaan ini;
elektrode kaca yang kering tidak akan responsif terhadap pH.]
Konsentrasi (aktivitas) H3O+ pada larutan yang akan diukur pH-nya (a1) ≠
konsentrasi H3O+ internal (a2) setiap sisi membran kaca akan memiliki
muatan negatif, dan karena itu potensial permukaan, yang berbeda pula
9
Permukaan terhidrasi sebelah luar yang bersentuhan dengan a1 memiliki
potensial V1, sementara yang sebelah dalam potensialnya V2:
)1(
11 log 0,0592
ga
aV
2
)(
2 log 0,0592a
aV
g2
a1(g) dan a2(g) = aktivitas ion hidrogen dalam permukaan gel terhidrasi
(berturut-turut sebelah luar dan dalam)
Jika kedua permukaan gel identik dan semua tapak yang tersedia
diisi oleh H+, a1(g) = a2(g), maka
2
1
2)1(
)2(1
21 log 0,0592log 0,0592a
a
aa
aaVVE
g
g
m
... (5)
Berdasarkan diagram sel: Esel = EAgCl/Ag – ESCE + Ej = K’ + Em … (6)
Karena a2 merupakan tetapan,
1 log 0,05916 aK"Em atau pH 0,05916 K"Em... (7)
Secara eksperimental, cocok: Esel = K – 0,05916 pH ... (8) Potensial Asimetri
Jika kedua elektrode rujukan identik (misalnya, keduanya elektrode
Ag/AgCl), dan larutan internal dan eksternal sama pH-nya, beda
potensial terukur (Esel) seharusnya sama dengan nol
Dalam eksperimen, hampir selalu teramati suatu beda potensial kecil
yang disebut potensial asimetri.
Nilai potensial asimetri berbeda-beda dari elektrode ke elektrode
(tidak dapat-ulang)
Untuk elektrode tertentu, nilainya berubah-ubah terhadap waktu
Potensial asimetri disebabkan oleh tidak identiknya kedua permukaan
membran pada skala mikroskopik akibat
cacat permukaan atau regangan (strain) mekanis selama pembuatan,
serangan kimiawi dan mekanis dan kontaminasi permukaan luar
selama penggunaan rutin.
10
Potensial asimetri tidak berubah dengan cepat, dan pengaruhnya pada
pengukuran yang diinginkan dapat dikoreksi dengan kalibrasi berkala
elektrode pH meter menggunakan larutan bufer pH standar.
Larutan ini dapat dibeli atau disiapkan in-house menggunakan resep
yang tepat. Berikut ini ialah 7 resep bufer versi National Institute of
Standard and Technology (NIST).
Suhu (oC)
20 25 30 35 40
Kalium hidrogen tartrat, dijenuhkan pada 25 oC - 3,557 3,552 3,549 3,547
Kalium dihidrogen sitrat 0,05000 M 3,788 3,776 3,766 3,759 3,753
Kalium hidrogen ftalat (KHP) 0,05000 M 4,002 4,008 4,015 4,024 4,035
Kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) 0,02500 M +
dinatrium hidrogen fosfat (Na2HPO4) 0,02500 M 6,881 6,865 6,853 6,844 6,838
KH2PO4 0,008695 M + Na2HPO4 0,03043 M 7,429 7,414 7,400 7,389 7,380
Natrium tetraborat (Na2B4O7) 0,01000 M 9,225 9,180 9,139 9,102 9,068
Natrium bikarbonat (NaHCO3) 0,02500 M +
natrium karbonat (Na2CO3) 0,02500 M 10,062 10,012 9,966 9,925 9,889
Ketidakpastian nilai Ka dan ketidakpastian lainnya dalam mengukur
pH membuat pengukuran mutlak tidak lebih baik dari sekitar + 0,01
pH (ketidakpastian 2,3% dalam [H3O+])
Bagaimanapun, perubahan pH dalam suatu sistem dapat diukur
dengan ketepatan jauh lebih tinggi, dan tersedia pH meter komersial
yang mengukur sampai + 0,001 pH.
Selektivitas
Selektivitas ISE ditentukan oleh kekhususan reaksi yang membawa ion
analit ke dalam lapisan terhidrasi.
Komposisi kimiawi dan struktur membran kaca sangat menentukan,
tetapi hubungannya dengan selektivitas respons belum dimengerti
dengan baik.
Hingga saat ini, belum ada elektrode yang merespons satu jenis tunggal
ion. Hanya elektrode selektif-ion H3O+ (elektrode pH) dan -ion Na+ yang
cukup baik dan bernilai.
11
[Kedua kaca tersusun terutama oleh SiO2 (sekitar 70%). Sisanya ialah
campuran CaO, BaO, Li2O, dan Na2O dalam kaca selektif-ion H+,
sementara dalam kaca selektif-ion Na+, merupakan Al2O3 dan Na2O.]
Respons relatif elektrode terhadap ion penyusun lainnya, B, yang
dibandingkan dengan respons untuk ion analit, A, pada konsentrasi yang
sama disebut tetapan selektivitas:
Aterhadaprespons
BterhadapresponsS K
Diinginkan KS yang kecil, misalnya:
KS = 0,001 [B] harus 1000 [A] (dengan asumsi muatan ionik
keduanya sama) untuk menghasilkan respons elektrode yang sama
Telah disebutkan sebelumnya bahwa permukaan membran kaca
seluruhnya berbentuk H3O+, kecuali dalam larutan yang sangat basa
selektivitas elektrode pH terhadap H3O+ luar biasa tinggi (KS <<).
Linear sampai [H3O+] berorde 12:
logam alkali tidak mengganggu
sampai konsentrasi mereka
sekitar 100 miliar kali lebih besar
daripada [H3O+]! (Sekarang ini,
telah dikembangkan membran
kaca dengan KS < 10-10.)
Respons-pH elektrode kaca
dalam larutan 0,1 M dari
berbagai kation logam alkali:
Tidak ada elektrode membran lain yang dapat menyamai elektrode pH
kaca dalam hal selektivitas
Elektrode ion-natrium sesungguhnya lebih responsif terhadap H3O+,
tetapi ia masih dapat digunakan untuk mengukur Na+ sampai 10-5 M
dalam larutan netral atau agak basa yang [H3O+]-nya sangat rendah.
12
Ketika [Na+] dalam larutan >> [H3O+], seperti ketika pH>11, membran
kaca akan menunjukkan respons terhadap [Na+] galat basa.
Potensial sel terukur akan meliputi pula sumbangan dari [Na+]:
Esel = K + 0,05916 log ([H3O+] + Ks[Na+])
KS = 1 membran merespons sama besar pada kedua ion.
Selain galat basa yang berarti, elektrode kaca juga menampakkan
galat positif kecil dalam larutan asam kuat. Di bawah pH 0 sampai
1, galat sebesar beberapa persepuluh dari pH akan teramati.
Dalam persamaan yang diperluas, gangguan dari semua ion harus
dijumlahkan, maka:
i
ZZ
iis,iK
ZKE I,
A
[I][A] log0,05916
A
sel
[A] = konsentrasi ion analit dan [I]i = konsentrasi ion(-ion) pengganggu.
Respons elektrode kaca terhadap ion Na+ telah mendorong kimiawan
analitik untuk mengembangkan membran kaca yang selektif terhadap
berbagai kation. Artinya, nilai KS justru diharapkan besar!
Telah ditemukan bahwa kaca yang mengandung Al2O3 atau B2O3
responsif terhadap ion logam alkali dan bahwa membran kaca yang
responsif terhadap Na+, K+, NH4+, Rb+, Cs+, Li+, dan Ag+ dapat dibuat.
Pangkat ZA/ZI,i mengoreksi perbedaan muatan antara analit dan setiap
pengganggu. Biasanya, pengganggu yang paling serius bermuatan
sama seperti analit ZA/ZI = 1
Jenis Elektrode Membran Kaca
Elektrode kaca dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk:
Elektrode ujung-runcing dirancang untuk menembus dan mengukur
pH berbagai bahan semilunak seperti roti, keju, dan buah.
Elektrode semimikro akan pas di dalam tabung reaksi kecil dan hanya
memerlukan 0,2 mL larutan contoh.
13
Sebagian besar elektrode pH juga dijual
tergabung secara fisik dengan suatu
elektrode rujukan Ag-AgCl eksternal,
dalam sebuah tabung tunggal.
Lebih kompak daripada sistem dua-
elektrode terpisah.
Mudah dikenali di laboratorium dari
steker penghubung dua-cabangnya Elektrode gabungan
B. Teknik Pengukuran Potensiometrik Langsung
Kelebihan:
sederhana,
analitstandarlarutandalamyapotensialn
ujilarutandalamindikatorelektrodepotensialDasarnya,
tidak perlu praperlakuan contoh jika KS << dan bebas dari pengaruh
matriks contoh,
mudah diadaptasikan dengan pemantauan sinambung pada berbagai
proses industri dan alami.
B. 1. Kalibrasi Elektrode
Teknik ini melibatkan pengukuran potensial suatu elektrode indikator
yang direndam dalam larutan anu dan menggunakan persamaan
respons elektrode tersebut untuk menghitung konsentrasinya.
14
Tegangan sel terukur: Esel = Eind – Eruj + Ej ... (9)
dengan 2 potensial sambungan terpenting terjadi saat jembatan garam
bersentuhan dengan larutan analit dan larutan elektrode rujukan.
Dengan menggabungkan respons elektrode penunjuk untuk analit A ke
dalam persamaan 9, dihasilkan
jrujsel pA0592,0
EEn
QE
dengan K = Q + Ej – Eruj harus ditetapkan secara eksperimental,
karena Ej tidak dapat dievaluasi dari teori, menggunakan larutan yang
diketahui konsentrasi analitnya.
n
EK
n
EEEQ
/0592,0/0592,0
)(pA selselrujj
... (10)
Setelah K diketahui, Esel zat anu diukur, dan kedua nilai ini digunakan
untuk menghitung pA.
Persamaan (10), dituliskan dalam terminologi pH, dapat ditata ulang
menjadi persamaan (8).
Ketika elektrode pH dan rujukan direndam dalam larutan bufer standar
yang diketahui pH-nya dengan akurat, pembacaan meter yang tepat
diset dengan kenop berlabel kalibrasi: meter diberi tahu nilai K.
Semua pH meter dirancang untuk mengubah 1 satuan pH setiap terjadi
perubahan tegangan sel sebesar 0,0592 V pada 25 °C.
Jika perubahan potensial akibat perubahan 1 satuan pA tidak persis
0,0592/n V, respons elektrode dikatakan non-Nernstian.
Respons ini cukup umum dalam ISE dan membuat pembacaan meter
tidak tepat. Digunakan kenop berlabel kemiringan atau suhu untuk
menyetel ke nilai yang tepat.
15
Kesahihan (validity) pengukuran potensiometrik langsung bergantung
pada kemampuan kita membuat potensial sambungan demikian
kecilnya sehingga dapat diabaikan
atau, jika tidak berhasil, untuk memastikan bahwa nilainya hampir
sama dalam pengukuran larutan standar maupun larutan anu.
Sayangnya, kita sering tidak dapat melakukan keduanya karena
komposisi zat anu hampir pasti akan berbeda dari larutan standar
yang digunakan untuk kalibrasi elektrode.
Respons ISE lebih ditentukan oleh aktivitas daripada konsentrasi analit.
Ketika kekuatan ionik (I) << atau ketika I contoh ≈ standar, koefisien
aktivitas () ~ 1 perbedaan antara aktivitas dan konsentrasi dapat
diabaikan.
Penambahan elektrolit lembam dalam jumlah besar (berlebih), tetapi
terukur pada setiap larutan dapat ‘menyetarakan’ I contoh dan standar.
Meskipun sangat sederhana dan cepat, teknik kalibrasi elektrode kurang
baik karena galat yang kecil dalam tegangan terukur diterjemahkan
sebagai galat yang besar dalam konsentrasi terhitung.
Persamaan (10): n
EK
/0592,0pA sel
[analit] ‘sesungguhnya’
Misalkan tegangan sel terukur bergalat 1 mV (0,001 V), maka:
n
EK
/0592,0
001,0pA' sel
[analit] ‘eksperimental’
yang jika ditata ulang untuk n = 1 menjadi 04,110[A]
][A' 0169,0
n/0592,0
001,0pA'pA )0169,0(
]A'[
1log
]A[
1log n
Maka:
Jadi, galat dalam konsentrasi terhitung sebesar %100x]A[
[A]-]A'[ = 4%
Galat ini menjadi dua kali lebih besar untuk ion divalen (n = 2).
16
B. 2. Kalibrasi Sistem
Teknik kalibrasi elektrode memiliki dua keterbatasan serius:
Persamaan (10) (atau yang serupa dengannya) diasumsikan sahih.
Digunakan standar tunggal untuk menentukan nilai K dalam persamaan
tersebut.
Kalibrasi sistem menggunakan sederet standar untuk menentukan
secara eksperimental hubungan antara sinyal dan konsentrasi.
Potensial elektrode terukur
dialurkan terhadap logaritma
negatif dari konsentrasi atau
aktivitas.
Pengaruh galat acak yang kecil juga dikurangi dengan menggunakan
sejumlah nilai untuk menetapkan posisi kurva.
Galat yang tak diduga-duga besarnya pada salah satu nilai terukur
mudah dikenali karena titik tersebut akan berada jauh dari kurva yang
digambarkan oleh titik-titik lainnya.
Karena potensial elektrode juga ditentukan oleh aktivitas ion analit,
seperti halnya kalibrasi elektrode, kesahihan prosedur ini bergantung
pada nilai yang hampir sama untuk standar dan zat anu.
17
B. 3. Penambahan Standar
Teknik ini menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi
masalah kekuatan ionik.
Potensial elektrode contoh diukur sebelum dan sesudah penambahan
sejumlah kecil larutan standar analit.
Diasumsikan bahwa larutan standar yang ditambahkan tidak mengubah
I, dan karena itu , secara berarti.
Persamaan (10):
n
EKC
/0592,0logpA 1
A
0592,0
)(log 1
A
KEnC
atau ... (11)
Setelah penambahan larutan standar:
0592,0
)(log 2
SA
SSAA KEn
VV
VCVC
... (12)
CA & CS = konsentrasi larutan anu dan standar
VA = volume larutan mula-mula
VS = volume larutan standar yang ditambahkan
E2 = tegangan sel terukur yang baru
dengan
0592,0
)(
0592,0
)(loglog 21
SA
SSAA KEnKEn
VV
VCVCCA
yang dapat dipecahkan untuk CA, memberikan
A
0592,0/)(
SA
SS
A2110)( VVV
VCC
EEn
Dengan mengurangkan persamaan (12) dari persamaan (11):
Agak sulit memutuskan jumlah standar yang tepat harus ditambahkan.
Standar yang ditambahkan terlalu sedikit
E tidak berubah banyak & galat relatif terkait dengan pengukuran
selisih yang kecil antara dua nilai yang besar cukup berarti
18
raw creative.inc
Standar yang ditambahkan terlalu banyak
I akan berubah secara berarti menggagalkan salah satu alasan
utama penggunaan teknik penambahan standar.
Thank’s to Riki Ariwanda for your help in designing this awesome slide.
Mmm …, this lesson is
so tasty; I can’t hold
for the next one.
The End