Oleh :Agus Rahardjo
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahDisampaikan pada Workshop Nasional “Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Peran Sekretariat DPRD dalam Memfasilitasi Pembahasan LKPJ Kepala Daerah”
Palembang, 22 November 2012
SOSIALISASI PERPRES NO. 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
1. Besarnya Nilai Belanja (modal, barang dan jasa) Pemerintah. Tahun Anggaran 2012, jumlah anggaran belanja Negara sebesar Rp. 1.548,3 triliun, sekitar 30-40% dari total anggaran belanja dilakukan melalui proses pengadaan barang/jasa
2. Pengadaan barang/jasa Pemerintah merupakan instrumen strategis dalam mendukung : Menggerakan roda perekonomian nasional dan daerah Penciptaan lapangan pekerjaan Pengembangan daya saing dunia usaha Pemberdayaan usaha kecil dan mikro Partisipasi masyarakat
PERAN STRATEGIS PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DATA DATA KASUS PENGADAAN BARANG/JASAKASUS PENGADAAN BARANG/JASA
JENIS PERKARA 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 JUMLAH %
Pengadaan Barang/Jasa 2 12 8 14 18 16 16 86 44
Perizinan 5 1 3 1 10 5
Penyuapan 7 2 4 13 12 19 57 29
Pungutan 7 2 3 12 6
Penyalahgunaan APBN/APBD 5 3 10 8 5 31 16
JUMLAH 2 19 27 24 47 37 40 196 100
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
Contoh
Kasus korupsi th 2004-2011 Ditangani KPK :
48 Anggota DPR/DPRD; 8 Menteri ; 8 Gubernur Provinsi; 1 Gubernur Bank Indonesia; 4 Deputy Gubernur BI 28 Bupati/Walikota 6 Komisioner KPU; KY; KPPU 3 Duta Besar (satu diantaranya mantan Kapolri); dan 2
konsul jenderal 3 hakim senior, 2 Jaksa Penuntut Umum; 2 Advokad lebih dari 50 Pejabat Pejabat setingkat eselon I dan II di
LD/LPND/BUMN/BUMD serta PBJ,KPA; 50 lebih Pengusaha (sektor swasta) terkait kasus
korupsi yang dilakukan oleh PN dan Penegak Hukum 1 PenyidiK senior (internal KPK)
Kasus Korupsi Tahun 2004-2011 Ditangani KPK
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
Contoh
YANG WAJIB DILAKSANA-KAN SEJAK KEPPRES NO. 80/2003 S/D PERPRES NO. 54/2010
Kasus korupsi th 2004-2011 Ditangani KPK :
a. EFISIEN;b. EFEKTIF;c. TRANSPARAN;d. TERBUKA;e. BERSAING;f. ADIL/NON DISKRIMINATIFg. AKUNTABEL
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
Kasus korupsi th 2004-2011 Ditangani KPK :
a. BARANG;b. PEKERJAAN KONSTRUKSI;c. JASA KONSULTANSI;d. JASA LAINNYA;
PENGADAAN BARANG/JASA MELIPUTI:
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
Kasus korupsi th 2004-2011 Ditangani KPK :
a. SWAKELOLA;b. PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA;
PELAKSANAAN PENGADAAN DILAKUKAN MELALUI:
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
Kasus korupsi th 2004-2011 Ditangani KPK :ORGANISASI PENGADAAN
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
PA/KPA
PPK ULP/PEJABAT PENGADAAN PPHP
Kasus korupsi th 2004-2011 Ditangani KPK :
a. EFISIEN;b. EFEKTIF;c. TRANSPARAN;d. TERBUKA;e. BERSAING;f. ADIL/NON DISKRIMINATIFg. AKUNTABEL
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN
Sumber : Moch. Yasin (2012): Data Kasus yang Ditangani KPK dalam “Pengalaman KPK dalam Manangani Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN”
Memperjelas arah reformasi kebijakan pengadaan barang/jasa
Mempercepat pelaksanaan APBN/APBD
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang Efektif dan Efisien
Menghilangkan multitafsir dengan memperjelas aturan pengadaan
TUJUAN PERUBAHAN PERPRES 54 TAHUN TUJUAN PERUBAHAN PERPRES 54 TAHUN 2010 MENJADI PERPRES 70 TAHUN 20122010 MENJADI PERPRES 70 TAHUN 2012
MEMPERCEPAT PELAKSANAAN ANGGARAN
Waktu Waktu Pemberlakukan Perpres Pemberlakukan Perpres
Nomor 70 Tahun 2012Nomor 70 Tahun 2012
01-08-2012
Perpres 54 Tahun 2010
6-08-2010
Perpres 70 Tahun 2012
Mulai berlaku sejak tanggal diundangkan (1 Agustus 2012). Pengadaan yang sedang dilaksanakan dilanjutkan dengan tetap berpedoman
pada Perpres No. 54 Tahun 2010. Perjanjian/kontrak yang ditandatangani sebelum berlakunya Perpres ini tetap
berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian/kontrak.
17
Pemerintah
Pemerintah
DPR
DPR
Kem
enterian/L
embaga
Depkeu
RKAP/RKAP/RAPBNRAPBN
PanitiaPanitiaAnggaranAnggaran
Penyusunan RAPBN
November
RUURUUAPBNAPBN
UUUUAPBNAPBN
PERRESPERRESRINCIANRINCIANAPBNAPBN
PembahasanRUU-APBN
Oktober
KONSEPKONSEPDIPADIPA
DIPADIPA
KONSEPKONSEPDIPADIPA
Penelahaan DIPA
Desember
Kontrak sdh dapat ditanda-tangani
Penyusunan DIPA
RUP dan proses pengadaan tahun anggaran berikutnya
sdh dapat dimulai
KomisiTerkait
PROSES PENGADAAN (PELELANGAN/PEMILIHAN LANGSUNG/SELEKSI) DAPAT DILAKUKAN MENDAHULUI PENGESAHAN DOKUMEN ISIAN PELAKSANAAN
ANGGARAN (DIPA) ATAU DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN (DPA)
Penerapan e-Procurement untuk Mempercepat Pelaksanaan Pengadaan dan Menjadikan Pengadaan yang Lebih Baik
Keharusan Melaksanakan E-Procurement
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 54 TAHUN 2010
TENTANGPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
BAB XIII
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIKBagian Keempat
Layanan Pengadaan Secara ElektronikPasal 111
Gubernur/Bupati/Walikota membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
K/L/I dapat membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik
Pasal 131(1) K/L/D/I wajib melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2012.
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 17 TAHUN 2011
TENTANGAKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
KORUPSI TAHUN 2012
KEDUA : Dalam mengambil langkah-langkah sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, berpedoman pada strategi-strategi yang meliputi :
1. Strategi Pencegahan;2. Strategi Penegakan Hukum;3. Strategi Peraturan Perundang-Undangan;4. Strategi Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset
Hasil Korupsi;5. Strategi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi;6. Strategi Mekanisme Pelaporan.
KEENAM : Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan melakukan koordinasi Pemantauan dan Evaluasi kemajuan secara berkala dan melaporkan hasilnya kepada Presiden.
Lanjutan Keharusan Melaksanakan E-Procurement
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 17 TAHUN 2011
TENTANGAKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2012
No Isu/StrategiNasional
Aksi Keluaran TargetPenyeles
aian
Sasaran InstansiPenang-
gungJawab
InstansiTerkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11 Pelaksanaantransparansi prosesPengadaan Badan PublikPemerintah
Semua K/L dan Pemda (Prov/Kab/ Kota) melaksanakan pengadaan barang/jasamenggunakan Sistem Pengadaan SecaraElektronik (SPSE), dengan mendirikanLayanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di K/L atau Pemda masing-masing, ataubergabung dengan LPSE terdekat. Sehingga, terbentuk satu LPSE Nasional
Desember 2012
Dalam APBN/ APBD tahun 2012, sekurang-kurangnya 75 % dari seluruhbelanja K/L dan 40 % belanja Pemda (Prov/ Kab/Kota) yang dipergunakanuntuk pengadaan barang/jasa wajibmenggunakan SPSE melalui LPSEsendiri atau LPSE terdekat
LKPP Seluruh K/L,PemerintahDaerah
Lanjutan Keharusan Melaksanakan E-Procurement
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 70 TAHUN 2012
TENTANGPERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54
TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Pasal 110Dalam rangka E-Purchasing, sistem katalog elektronik (E-Catalogue) sekurang-
kurangnya memuat informasi teknis dan harga Barang/Jasa.Sistem katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh
LKPP.(2a) Barang/Jasa yang dicantumkan dalam katalog elektronik ditetapkan oleh Kepala LKPP.(3) Dalam rangka pengelolaan sistem katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LKPP melaksanakan Kontrak Payung dengan Penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa tertentu(4) K/L/D/I melakukan E-Purchasing terhadap barang/jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog elektronik
Lanjutan Keharusan Melaksanakan E-Procurement
PEMBENTUKAN ORGANISASI PENGADAN YANG LEBIH
PERMANEN DAN PROFESIONAL
Organisasi Pengadaan1) PA/KPA2) PPK 3) ULP/Pejabat Pengadaan4) Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Pengangkatan dan PemberhentianPengangkatan dan pemberhentian Pejabat Organisasi Pengadaan tidak terikat tahun
anggaran
TUGAS, FUNGSI, PERSYARATAN, LARANGAN ORGANISASI PENGADAAN
Panitia Pengadaan Satuan/Unit Kerja A
Panitia Pengadaan Satuan/Unit Kerja B
Unit Layanan Pengadaan Pemerintah K/L/Pemda/IPanitia Pengadaan
Satuan/Unit Kerja CPanitia Pengadaan Satuan/Unit Kerja D…
Unit Layanan Pengadaan (ULP)Unit organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang
berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada
OrganisasiULP
Perangkat organisasi ULP mengacu kepada peraturan perundang-undangan (di bidang kelembagaan - Kemen PAN). Fungsi-fungsi yang dibutuhkan: a. Kepala; b. Ketatausahaan/Sekretariat; dan c. Kelompok Kerja
Menteri/Pimpinan/Lembaga/Institusi lainnya dapat membentuk lebih dari 1 (satu) ULP, dengan mempertimbangkan :•Sebaran lokasi dan beban kerja. •Beban kerja sebagaimana dimaksud dalam point (1) meliputi volume, besaran dana, dan jenis kegiatan. 1 (Satu) ULP untuk Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
PERUBAHAN METODE, WAKTU PENGADAAN BARANG/JASA
MENAIKAN THRESHOLD NILAI PENGADAAN PADA METODE PELELANGAN SEDERHANA/PEMILIHAN
LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG
NO KEGIATAN PERPRES 54/2010
WAKTU PERPRES 70/2012
1. Penayangan pengumuman
Minimal 3 hari kerja
Minimal 4 hari kerja
2. Pemberian penjelasan (aanwijzing)
Paling cepat 4 hari sejak tanggal pengumuman
Paling cepat 3 hari sejak tanggal pengumuman
3. Masa sanggah 5 hari kerja 3 hari kerja4. Masa sanggah
banding5 hari kerja 3 hari kerja
5. Jawaban sanggah banding
15 hari kerja 5 hari kerja
112
2
3
4567
8
9
1011
• Penyusunan jadwal pelaksanaan pemilihan untuk Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Procurement, dilakukan berdasarkan hari kalender.
• Batas akhir setiap tahapan pemilihan E-Procurement adalah hari kerja
PEMENDEKAN JADWAL PELELANGAN SEDERHANA/PEMILIHAN LANGSUNG/SELEKSI
SEDERHANA
PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN BARANG/JASA
TOPIK PERPRES 70 TAHUN 2012
Penetapan pemenang
• Pengguna Anggaran (Menteri/Kepala SKPD) untuk nilai di atas Rp 100 miliar pekerjaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
• Pengguna Anggaran (Menteri/Kepala SKPD) untuk nilai di atas Rp 10 miliar pekerjaan jasa konsultansi
PENANGANAN SANGGAH DAN PENGADUAN PENGADAAN
BARANG/JASA
TOPIK PERPRES 70 TAHUN 2012 Siapa yang berhak
menyanggah dan sanggah banding?
Sanggahan dan sanggahan banding dapat dilakukan peserta (penyedia barang/jasa) yang memasukan dokumen kualifikasi atau penawaran
Besaran jaminan sanggah banding
Jaminan sanggah banding 1 % dari HPS, dan tidak ada batas maksimum
Pendelagasian wewenang menjawab sanggah banding
a. Pimpinan Kementerian/ Lembaga/Institusi dapat menugaskan Pejabat Eselon I atau Pejabat Eselon II untuk menjawab Sanggahan Banding
b. Kepala Daerah dapat menugaskan Sekretaris Daerah atau PA untuk menjawab Sanggahan Banding
TOPIK PERPRES 70 TAHUN 2012 Materi yang disanggah a. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan Barang/Jasa;
b. adanya rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat; dan/atau
c. adanya penyalahgunaan wewenang oleh Kelompok Kerja ULP dan/atau Pejabat yang berwenang Lainnya
Sanggah banding Sanggahan Banding menghentikan proses Pelelangan/Seleksi
Instansi yang berwenang dapat menindaklanjuti pengaduan setelah Kontrak ditandatangani dan terdapat indikasi adanya kerugian negara
(Pasal 117 ayat (5))
TOPIK PERPRES 70 TAHUN 2012Tanda Bukti Perjanjian
• Bukti pembelian utk Barang/Jasa Lainnya< Rp.10jt;
• Kuitansi utk barang/pek. Konstruksi/jasa lainnya <Rp.50jt;
• SPK utk Pengadaan Barang/Pek.Konstruksi/ Jasa lainnya <Rp.200jt dan jasa konsultansi < Rp.50jt;
• Surat perjanjian utk barang/ pek.konstruksi/jasa lainnya >Rp.200jt dan jasa konsultansi >Rp.50jt.
PENYEDERHANAAN BENTUK KONTRAK
MENGHILANGKAN DAN MEMPERJELAS KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG MULTITAFSIR
TOPIK PERPRES 70 TAHUN 2012Kewenangan Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Kelompok Kerja ULP
Pemutusan Kontrak PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak,apabila (ditambahkan):a.1 berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan s.d 50 hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;a.2. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan s.d50 hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
Perubahan kontrak Ketentuan ini perubahan kontrak hanya untuk kontrak yang menggunakan kontrak harga satuan, dan kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan
MEMPERJELAS ARAH REFORMASI KEBIJAKAN PENGADAAN
1. Mempertegas adanya mainstream Regular Bidding dan Direct Purchasing;
2. Penambahan barang yang Direct Purchasing ditentukan oleh Kepala LKPP.
TERIMA KASIH
Gedung SME Tower Lantai 7, 8, 9, dan 17Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 94 Pancoran Jakarta Selatan 12780
Telp. 021-7991025, Fax. 021-7991075, www.lkpp.go.id