Download - Speech Act Theory
![Page 1: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/1.jpg)
Dwina Deandra Subroto
Mankom A
210110120076
Teori Tindak Tutur(Speech Act Theory)
Dosen Pengampu:
DR. Antar Venus, M.A.
Comm.
Manajemen Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran 2013/2014
Dosen Pengampu:
Meria Octavianti, S.Sos,
M.Si
![Page 2: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/2.jpg)
TEORI TINDAK TUTUR
IDENTITAS TOKOH
Penjelasan Singkat Tindak Tutur
Penjelasan Mendalam Tindak
Tutur
STUDI KASUSTERIMAKASIH
![Page 3: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/3.jpg)
Identitas Tokoh
Pelopor teori tindak tutur
(Speech Act Theory)Lancaster, 26
Maret 1911 -
1960.
“White’s Professor
of Moral Philosophy”
(1952)
Ketua Lingkaran
Oxford (Oxford
Philosophy)
Langshaw Austin & Mary Bowes-Wilson
Buku
“Philosophical
Papers” (1961)
Buku“How to Do Things with
Words”. (1965)
John Langshaw Austin
![Page 4: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/4.jpg)
Penjelasan Singkat
“An action performed in saying something.” (Suatu
aksi dalam menyampaikan atau mengucapkan
sesuatu.
Dilakukan saat bertujuan untuk meminta maaf,
mengeluh, mengundang, memuji, menolak, atau
sebagainya.
Lebih dilihat pada makna tuturan tersebut. (abdul chaer 2004 : 16)
![Page 5: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/5.jpg)
Penjelasan Mendalam
4
11 23
1 : Lokusi, Ilokusi, dan
Perlokusi
2: Constitutive Rules
3: Regulative Rules
4: Felicity Condition
Klik Bagian berwarna untuk penjelasan detail.
![Page 6: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/6.jpg)
Klasifikasi Austin & Searle
Lokusi
Ilokusi
Perlokusi
![Page 7: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/7.jpg)
Contoh: “Saya sedang makan”
Lokusi
Tindak tutur yang semata-
mata tindak berbicara /
sesuai dengan makna kata di
dalam kamus.
![Page 8: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/8.jpg)
Dua Tipe Lokusi
Utterance acts :
Suatu kata atau suara
yang diucapkan yang
tidak memiliki arti yang
berarti.
Contoh : Oh! (Ketika
terkejut)
Propositional acts :
Makna baru yang
dibentuk oleh susunan
kata, tanpa ada
komunikasi yang
dimaksudkan.
Contoh : Kucing hitam
![Page 9: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/9.jpg)
Contoh: “Nasi pecel Pak Ali itu enak”
Ilokusi
Tindak tutur yang mengandung
maksud dan daya tuturan, yang
memiliki makna seperti yang
dipahami oleh pendengar.
![Page 10: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/10.jpg)
Jenis Ilokusi
Representatif
DirektifEkspresif
KomisifDeklaratif
![Page 11: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/11.jpg)
Contoh : “ SBY presiden Indonesia “
Representatif (Asertif) Tindak tutur yang
mengikat penuturnya
kepada kebenaran atas hal
yang dikatakannya
(menyatakan, menuntut,
dll.)
![Page 12: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/12.jpg)
.
Contoh : “Berikan laptop itu“
Direktif (Imposif)
Tindak tutur yang dilakukan
agar lawan tuturnya
melakukan tindakan yang
diujar (memaksa, mengajak,
meminta, dll.)
![Page 13: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/13.jpg)
Contoh :“Terimakasih atas sanjunganmu“
Ekspresif (Evaluatif)
Tindak tutur yang
dimaksudkan agar
ujarannya diartikan
sebagai evaluasi
(memuji, mengkritik,
dll.)
![Page 14: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/14.jpg)
Contoh : “Saya akan segera datang ke
rumahmu.”
KomisifTindak tutur yang mengikat
penuturnya untuk
melaksanakan apa yang
disebutkan di dalam
tuturannya (berjanji, dll.)
![Page 15: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/15.jpg)
Contoh : “Kamu jangan keluar rumah ya,
nak“
Deklaratif (Isbati)
Tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya untuk menciptakan
hal yang baru (mengesahkan,
memutuskan, dll.)
![Page 16: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/16.jpg)
Contohnya : “Ma, uang saya habis“
Perlokusi Ujaran yang diucapkan penutur dengan
mengandung maksud dan tujuan tertentu
untuk menghasilkan efek terhadap mitra
tutur/penyimak.
![Page 17: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/17.jpg)
Contoh :
“Dingin sekali disini“.
*catatan*Ada kemungkinan bagi kita untuk merasa kesulitan dalam mengenali apakah suatu kalimat berupa lokusi, ilokusi maupun perlokusi jika tidak berhadapan langsung dengan seorang penutur kalimat dan keadaan / suasana pada saat kalimat itu dituturkan.
![Page 18: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/18.jpg)
Regulative Rule
Suatu aturan yang berhubungan
dengan kondisi suatu bentuk tingkah laku
tertentu pada suatu peristiwa.
Contoh : Anak-anak dilarang bermain bola
di atas rumput.
![Page 19: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/19.jpg)
Constitutive Rules
Suatu aturan yang mendefinisikan
tingkah laku itu sendiri.
Contoh : Seorang pemain bola akan
dinyatakan offside, apabila…
![Page 20: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/20.jpg)
Felicity Condition
Kondisi yang harus ada dan kriteria yang harus dipenuhi
untuk tindak tutur untuk mencapai tujuannya. Kondisi ini
tidak menyatakan benar atau salah, tetapi sah atau tidak
sah.
Contoh :
Saya berkata“Saya nyatakan
sekolah dibubarkan.”
![Page 21: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/21.jpg)
Tiga Jenis Felicity Condition
Kondisi Penting
Kondisi Ketulusa
n
Kondisi Persiapan
![Page 22: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/22.jpg)
Farhat
Abbas
dalam Mata
Najwa
Analisis Farhat Abbas
Analisis Naj
wa Sihab
Bukti Berita
![Page 23: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/23.jpg)
![Page 24: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/24.jpg)
“Berkuasa yang penting amanah.
Kemudian benar, sejahtera dan bisa
adil.”
Tindak Tutur Ilokusi Komisif (Austin & Searle)
Karena secara tidak langsung, Farhat menawarkan dirinya untuk
mengabdi kepada masyarakat karena beliau meyakini diri bahwa
beliau cocok untuk menjadi presiden yang amanah, sejahtera, dan adil.
![Page 25: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/25.jpg)
Kritikan Farhat Abbas mengenai keyakinan
masyarakat bahwa dirinya hanyalah mencari
sensasi bukan prestasi.
Tindak Tutur Searle model Tindak Tutur Ekspresif
(Evaluatif). Karena, beliau mengevaluasi pernyataan tersebut
dengan meyakinkan bahwa beliau tidak mencari sensasi, namun
memiliki prestasi dalam bidang pengacara, yaitu berhasil
membebaskan gembong narkoba yang akan diberikan hukuman
mati.
![Page 26: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/26.jpg)
Penolakan kebenaran berbagai laporan
Najwa mengenai penuduhan calo
perkara dsb. oleh Farhat Abbas
Tindak Tutur Ilokusi Acknowledgment (Austin dan
Searle).
Karena beliau terus menolak kebenaran laporan, kemudian
memberikan berbagai pernyataan untuk memperbaiki laporan
yang ada tersebut.
![Page 27: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/27.jpg)
Lontaran laporan maupun informasi negatif dari Najwa
mengenai Farhat, seperti “ Menurut laporan kepolisian,
anda dituduh sebagai calo perkara. Benarkah itu?”
Tindak Tutur Ilokusi Konstantif (Austin dan Searle).
Karena, Najwa yang melaporan berbagai informasi kepada
Farhat maupun khalayak yang menonton Acara Mata Najwa
yang disertakan dengan beberapa bukti, memiliki maksud untuk
mencari tahu tanggapan Farhat mengenai berbagai laporan
tersebut.
![Page 28: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/28.jpg)
Najwa memberikan berbagai pertanyaan, seperti, “Selain
ingin menjadi calon presiden, Anda juga sempat ingin
menjadi Bupati Kolaka. Masih jalan dengan niat itu?”
Tindak Tutur Ilokusi Direktif (Austin dan Searle).
Karena Najwa bertujuan untuk menentukan alur
pembicaraan dengan memberikan pertanyaan kepada
Farhat.
![Page 29: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/29.jpg)
Penilaian Najwa bahwa Farhat Abbas merupakan
kutu loncat
Tindak Tutur Tidak Literal (Wijana).
Karena maknanya tidak sama dengan arti kata
sebenarnya. Maksud dari kutu loncat tersebut adalah
posisi Farhat Abbas yang terus berpindah-pindah
partai politik.
Tindak Tutur Ilokusi Konstantif (Austin dan Searle)
Karena Najwa menanggapi pernyataan Farhat yang terus
berpindah-pindah partai politik dengan menilai dan
mengasumsikan Farhat sebagai kutu loncat.
![Page 30: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/30.jpg)
Nama : Dwina Deandra Subroto
TTL : Bandung, 3 Juli 1994
Hobi : Menonton film, bermain hulahup, menyanyi
Pengalaman : Dalam pelajaran teori komunikasi ini, saya
mendapatkan banyak pengalaman berharga. Salah satu pengalaman
yang saya raih adalah untuk mencapai suatu keberhasilan terkadang
tidaklah semudah yang kita kira. Kita harus berjuang untuk
mendapatkannya. Namun, bila keberhasilan tersebut telah dicapai,
bukan berarti kita boleh berhenti untuk berjuang menjadi lebih maju.
Profil Mahasiswa
![Page 31: Speech Act Theory](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020710/54781ed0b4af9fb2138b46df/html5/thumbnails/31.jpg)
Handke, Jurgen. “Semantics and Pragmatics – Speech Acts, An
Overview”. 14 April 2014. http://www.youtube.com/watch?
v=rs6O77SkIOo
Vogt, Peter T. “Speech Act Theory Presentation”. 14 April 2014.
http://www.youtube.com/watch?v=IKXOjh98R90
Jaworowska, Joanna. “Speech Act Theory”. 16 Mei 2014.
http://instructional1.calstatela.edu/Ikamhis/tesl565_sp04/troy/spchact.ht
m
Pringganti, Agustina. “Analisis Tindak Tutur”. 4 Juni 2014.
http://www.academia.edu/4153329/ANALISIS_TINDAK_TUTUR
Referensi