Download - STANDAR OPERASIONAL
• Penataan Urusan• Penataan kelembagaan• Penataan ketatalaksanaan• Penataan SDM
C:yulian3\reformaasi kelembagaan.ppt
PELAYANAN PUBLIKPELAYANAN PUBLIK
REFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASIDAERAHDAERAH
Perubahan Lingkungan Strategik
Perubahan Lingkungan Strategik
PERGESERANPARADIGMA
PEMERINTAHAN
PERGESERANPARADIGMA
PEMERINTAHAN
OTDAOTDAOTDAOTDA
birokrasi efektif, efisisen& ekonomis
birokrasi efektif, efisisen& ekonomis
Bertujuan membangun profil dan perilaku aparatur negara yang memiliki integritas, produktivitas dan bertanggungjawab, serta mampu memberikan pelayanan yang prima melalui perubahan pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) dalam manajemen pemerintahan. Ref. Birokrasi mencakup delapan area perubahan utama pada instansi pemerintah, meliputi organisasi, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabi- litas, pelayanan publik, mind-set dan culture-set. Aspek ketatalaksanaan pemerintahan diarahkan pada pewujudan tatalaksana pemerintahan yang efektif dan efisien. Salah satu aspek ketatalaksanaan yang perlu ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya adalah prosedur kerja dalam bentuk Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP-AP)
GRAND DESIGN RB
2010 - 2025
ROAD MAP RB
2010 - 2014
1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
1. Manajemen PerubahanManajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Per-UU-anPenataan Peraturan Per-UU-an
3. Penataan dan Penguatan OrganisasiPenataan dan Penguatan Organisasi
2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
4.Penataan Tatalaksana :
a. Penyusun SOP pelaksanaan tugas dan fungsi
b. Pembangunan/pengembangan E-Government
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikPeningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3.Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
6. Penataan Sistem Manajemen SDM AparaturPenataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
7. Penguatan PengawasanPenguatan Pengawasan
8. Penguatan Akuntablilitas KinerjaPenguatan Akuntablilitas Kinerja
9. Monitoring, Evaluasi dan PelaporanMonitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Keberadaannya sangat diperlukan dalam manajemen. Oleh karena itu penetapan sistem,prosedur dan tata kerja dalam manajemen adalah hal yang wajar dan menjadi suatu keharusan. Hal ini dikuatkan oleh Victor Lazaro dalam bukunya “System and Procedure, A Handbook for Bussines and Industry“ yang menyatakan “All corporate functions – production, marketing,finance,purchasing, industrial relations, and so on – are performed by mean of routines, or systems and procedures, which transelate the policies of management into action “ Sistem dan prosedure sangat penting dalam proses manajemen.
Keberadaannya sangat diperlukan dalam manajemen. Oleh karena itu penetapan sistem,prosedur dan tata kerja dalam manajemen adalah hal yang wajar dan menjadi suatu keharusan. Hal ini dikuatkan oleh Victor Lazaro dalam bukunya “System and Procedure, A Handbook for Bussines and Industry“ yang menyatakan “All corporate functions – production, marketing,finance,purchasing, industrial relations, and so on – are performed by mean of routines, or systems and procedures, which transelate the policies of management into action “ Sistem dan prosedure sangat penting dalam proses manajemen.
TATA KERJA : cara melaksanakan pekerjaan yang TATA KERJA : cara melaksanakan pekerjaan yang se-se- efisien mungkin atas suatu tugas efisien mungkin atas suatu tugas dengan mem-dengan mem- perhatikan segi tujuan, peralatan, perhatikan segi tujuan, peralatan, tenaga tenaga kerja, waktu, ruang, biaya dsb.kerja, waktu, ruang, biaya dsb.
PROSEDUR KERJA : rangkaian tata kerja yang PROSEDUR KERJA : rangkaian tata kerja yang berurut- berurut- an, tahapan yang secara jelas an, tahapan yang secara jelas menunjukkan menunjukkan jalan, alur, arus (flow) yang harus jalan, alur, arus (flow) yang harus ditempuh, ditempuh, dari mana kegiatan berawal, dari mana kegiatan berawal, kemana/kepada kemana/kepada siapa diteruskan dan kapan/di mana siapa diteruskan dan kapan/di mana selesai. selesai.
SISTEM KERJA : rangkaian tata kerja dan prosedur SISTEM KERJA : rangkaian tata kerja dan prosedur kerja kerja yang kemudian membentuk suatu yang kemudian membentuk suatu kebulatan kebulatan atau pola tertentu dalam pelaksanaan atau pola tertentu dalam pelaksanaan suatusuatu pekerjaan/kegiatanpekerjaan/kegiatan
1. 1. Klasifikasi surat menyurat dan dokumen.
2. Pembubuhan kode-kode surat (coding).
3. Penyimpanan dalam bundel tertentu (folder).
4. Menyusun dalam almari file (filling).
5. Penentuan jangka waktu penyimpanan (record retention).
1. Prosedur Penerbitan Surat Keputusan.2. Prosedur Kearsipan.3. Prosedur Surat Menyurat.4. Prosedur Penyelesaian Jawaban DPRD.5. Prosedur Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.6. Prosedur Perencanaan dan Pengadaan Pegawai.7. Prosedur Keamanan Intern.8. Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah.9. Prosedur Penyusunan Anggaran.10.Prosedur Pengadaan Barang.11.Prosedur Penghapusan Barang. 12.Dan sebagainya.
1. Prosedur Penerbitan Surat Keputusan.2. Prosedur Kearsipan.3. Prosedur Surat Menyurat.4. Prosedur Penyelesaian Jawaban DPRD.5. Prosedur Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.6. Prosedur Perencanaan dan Pengadaan Pegawai.7. Prosedur Keamanan Intern.8. Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah.9. Prosedur Penyusunan Anggaran.10.Prosedur Pengadaan Barang.11.Prosedur Penghapusan Barang. 12.Dan sebagainya.
PEDOMAN KERJAPEDOMAN KERJA : :
pengaturan pelaksanaan suatu kegiatanpengaturan pelaksanaan suatu kegiatansecara umum.secara umum.
PEDOMAN KERJAPEDOMAN KERJA : :
pengaturan pelaksanaan suatu kegiatanpengaturan pelaksanaan suatu kegiatansecara umum.secara umum.
PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA :
pengaturan lebih lanjut masing-masingpedoman kerja, lebih terperinci
PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA :
pengaturan lebih lanjut masing-masingpedoman kerja, lebih terperinci
MANUAL KERJA :
pengaturan lebih rinci dari petunjukpelaksanaan kerja
MANUAL KERJA :
pengaturan lebih rinci dari petunjukpelaksanaan kerja
BENTUKPROSEDUR
KERJA
BENTUKPROSEDUR
KERJA
STANDARD OPERATIONAL PROCEDUREserangkaian instruksi tertulis yg.dibakukanmengenai pelaksanaan serangkaian kegiatan,baik administratif maupun teknis.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDUREserangkaian instruksi tertulis yg.dibakukanmengenai pelaksanaan serangkaian kegiatan,baik administratif maupun teknis.
(PERMENPAN & RB NOMOR 35 TAHUN 2012)(PERMENPAN & RB NOMOR 35 TAHUN 2012)(PERMENPAN & RB NOMOR 35 TAHUN 2012)(PERMENPAN & RB NOMOR 35 TAHUN 2012)
1.1. Sebagai standarisasi cara yang harus dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan.Sebagai standarisasi cara yang harus dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan.
2.2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin akan terjadi.Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin akan terjadi.
3.3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.
4.4. Membantu pelaksanaan tugas lebih mandiri.Membantu pelaksanaan tugas lebih mandiri.
5.5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
6.6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang memberikan acuan konkrit.Menciptakan ukuran standar kinerja yang memberikan acuan konkrit.
7.7. Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dlm. berbagai situasi.Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dlm. berbagai situasi.
8.8. Menjamin konsistensi pelayanan baik dari segi mutu, waktu dan tahapan kegiatan.Menjamin konsistensi pelayanan baik dari segi mutu, waktu dan tahapan kegiatan.
9.9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang diperlukan.Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang diperlukan.
10.10. Memberikan informasi bagi peningkatan kompetensi SDM.Memberikan informasi bagi peningkatan kompetensi SDM.
11.11. Memberikan informasi beban tugas yang harus diemban oleh setiap individu.Memberikan informasi beban tugas yang harus diemban oleh setiap individu.
12.12. Sebagai instrumen yg. dapat melindungi pelaksana dari tuntutan hukum.Sebagai instrumen yg. dapat melindungi pelaksana dari tuntutan hukum.
13.13. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
14.14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural yang terjadi.Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural yang terjadi.
15.15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam menyusun standar pela-Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam menyusun standar pela- yanan. yanan.
1.1. Sebagai standarisasi cara yang harus dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan.Sebagai standarisasi cara yang harus dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan.
2.2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin akan terjadi.Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin akan terjadi.
3.3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.
4.4. Membantu pelaksanaan tugas lebih mandiri.Membantu pelaksanaan tugas lebih mandiri.
5.5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
6.6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang memberikan acuan konkrit.Menciptakan ukuran standar kinerja yang memberikan acuan konkrit.
7.7. Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dlm. berbagai situasi.Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dlm. berbagai situasi.
8.8. Menjamin konsistensi pelayanan baik dari segi mutu, waktu dan tahapan kegiatan.Menjamin konsistensi pelayanan baik dari segi mutu, waktu dan tahapan kegiatan.
9.9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang diperlukan.Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang diperlukan.
10.10. Memberikan informasi bagi peningkatan kompetensi SDM.Memberikan informasi bagi peningkatan kompetensi SDM.
11.11. Memberikan informasi beban tugas yang harus diemban oleh setiap individu.Memberikan informasi beban tugas yang harus diemban oleh setiap individu.
12.12. Sebagai instrumen yg. dapat melindungi pelaksana dari tuntutan hukum.Sebagai instrumen yg. dapat melindungi pelaksana dari tuntutan hukum.
13.13. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
14.14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural yang terjadi.Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural yang terjadi.
15.15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam menyusun standar pela-Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam menyusun standar pela- yanan. yanan.
a.kemudahan dan kejelasan ;
b.effisisensi dan effectivitas ;
c.keselarasan ;
d.keterukuran ;
e.dinamis ;f. berorientasi pada pengguna (pelanggan) ;
g. kepatuhan hukum ;
h. kepastian hukum ;
a.kemudahan dan kejelasan ;
b.effisisensi dan effectivitas ;
c.keselarasan ;
d.keterukuran ;
e.dinamis ;f. berorientasi pada pengguna (pelanggan) ;
g. kepatuhan hukum ;
h. kepastian hukum ;
a. komitmen ;b. konsisten ;c. perbaikan dan penyempurnaan berkelanjutan ;d. mengikat ;e. setiap unsur yang terlibat mempunyai peran penting ;f. setiap unsur sadar peran dan tanggung jawabnya ;g. terdokumentasi dengan baik.
a. komitmen ;b. konsisten ;c. perbaikan dan penyempurnaan berkelanjutan ;d. mengikat ;e. setiap unsur yang terlibat mempunyai peran penting ;f. setiap unsur sadar peran dan tanggung jawabnya ;g. terdokumentasi dengan baik.
Dalam penyusunan SOP, terlebih dulu diinventarisasikankegiatan atau aktivitas apa saja yang diperlukan serta siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaannya.Misalnya SOP Penghapusan Barang :
1. Aktivitas yang perlu dilakukan : a. menyusun daftar barang yang dihapus ; b. mengirim barang ke gudang ; c. menyimpan barang di gudang ; d. memeriksa barang yang disimpan ; e. menyampaikan saran penghapusan barang ; f. meneliti barang-barang yang akan dihapus ; g. persetujuan barang-barang yang diusulkan dihapus ; h. penetapan Keputusan Penghapusan barang ; i. pelaksanaan penghapusan barang.
2. Pejabat yang terlibat : a. Pejabat Fungsional/Tim Khusus ; b. Penyimpan Barang (Petugas Gudang); c. Tim Pemeriksa Ahli ; d. Unit Organisasi Pengguna/Pemakai ; e. Pimpinan Instansi.
SIFAT KEGIATAN
SIFAT KEGIATAN
CAKUPAN &BESARANKEGIATAN
CAKUPAN &BESARANKEGIATAN
CAKUPAN &KELENGKAPAN
KEGIATAN
CAKUPAN &KELENGKAPAN
KEGIATAN
CAKUPAN &JENIS
KEGIATAN
CAKUPAN &JENIS
KEGIATAN
SOP TEKNISSOP TEKNIS
SOP ADMINIST.SOP ADMINIST.
SOP FINALSOP FINAL
SOP PARSIALSOP PARSIAL
SOP GENERIKSOP GENERIK
SOP SPESIFIKSOP SPESIFIK
SOP MAKROSOP MAKRO
SOP MIKROSOP MIKRO
1. SOP TEKNIS : prosedur standar yang sangat rinci yang dilakukan oleh satu orang pelaksana dengan satu peran/ jabatan. (pemeliharaan makanik industri, medical check up, penanganan pasien gawat dsb. pemeliharaan sarana/prasarana, audit keuangan, pelayanan masyarakat dll.)
2. SOP ADMINISTRATIF : prosedur standar yang bersifat umum dan tidak rinci dari kegiatan yang di- lakukan lebih dari satu orang pelaks. dgn. Lebih dari satu peran/jabatan. (perencanaan, penganggaran, pengadaan barang, dsb.
1.1. Langkah Sederhana (simple steps) : Langkah Sederhana (simple steps) : diterapkan untuk prosedur kerja dengan sedikit kegiatan dan diterapkan untuk prosedur kerja dengan sedikit kegiatan dan melibatkan sedikit penanggungjawab.melibatkan sedikit penanggungjawab.
2.2. Tahapan Berurutan ( hierarchical steps) : Tahapan Berurutan ( hierarchical steps) : merupakan pengembangan dari simple steps, jika prosedur merupakan pengembangan dari simple steps, jika prosedur lebih panjang (lebih dari 10 langkah) dan perlu informasi detail.lebih panjang (lebih dari 10 langkah) dan perlu informasi detail.
3. Grafik (Graphic) :3. Grafik (Graphic) : diterapkan bagi prosedur yang lebih komplek dan spesifik,diterapkan bagi prosedur yang lebih komplek dan spesifik, sehingga perlu digambarkan sub-sub proses kegiatan.sehingga perlu digambarkan sub-sub proses kegiatan. Masing-masing sub proses terdiri dari serangkaian kegiatanMasing-masing sub proses terdiri dari serangkaian kegiatan spesifik.spesifik.
4.4. Diagram Alir (Fowcharts) :Diagram Alir (Fowcharts) : diterapkan pada prosedur yang sangat komplek sehingga diterapkan pada prosedur yang sangat komplek sehingga memerlukan banyak kebijakan yang ditetapkan. memerlukan banyak kebijakan yang ditetapkan. Ada dua macam flowchart, yaitu Linear Flowcharts dan Ada dua macam flowchart, yaitu Linear Flowcharts dan Branching Flowcharts.Branching Flowcharts.
1.1. Langkah Sederhana (simple steps) : Langkah Sederhana (simple steps) : diterapkan untuk prosedur kerja dengan sedikit kegiatan dan diterapkan untuk prosedur kerja dengan sedikit kegiatan dan melibatkan sedikit penanggungjawab.melibatkan sedikit penanggungjawab.
2.2. Tahapan Berurutan ( hierarchical steps) : Tahapan Berurutan ( hierarchical steps) : merupakan pengembangan dari simple steps, jika prosedur merupakan pengembangan dari simple steps, jika prosedur lebih panjang (lebih dari 10 langkah) dan perlu informasi detail.lebih panjang (lebih dari 10 langkah) dan perlu informasi detail.
3. Grafik (Graphic) :3. Grafik (Graphic) : diterapkan bagi prosedur yang lebih komplek dan spesifik,diterapkan bagi prosedur yang lebih komplek dan spesifik, sehingga perlu digambarkan sub-sub proses kegiatan.sehingga perlu digambarkan sub-sub proses kegiatan. Masing-masing sub proses terdiri dari serangkaian kegiatanMasing-masing sub proses terdiri dari serangkaian kegiatan spesifik.spesifik.
4.4. Diagram Alir (Fowcharts) :Diagram Alir (Fowcharts) : diterapkan pada prosedur yang sangat komplek sehingga diterapkan pada prosedur yang sangat komplek sehingga memerlukan banyak kebijakan yang ditetapkan. memerlukan banyak kebijakan yang ditetapkan. Ada dua macam flowchart, yaitu Linear Flowcharts dan Ada dua macam flowchart, yaitu Linear Flowcharts dan Branching Flowcharts.Branching Flowcharts.
Format yang digunakan dalam SOP-AP adalah dalam bentukBranching Flowcharts, dengan asumsi bahwa prosedur pelaks.tugas dan fungsi pemerintahan terdiri dari banyak kegiatan(lebih dari sepuluh) dan perlu beberapa pengambilan kpts.
Hanya menggunakan 5 (lima) simbol flowchart, yaitu :a. 4 simbol dasar (basic symbol of flowcharts) yang terdiri : 1) simbol kapsul/Terminator ( ) untuk awal/akhir kgtn.
2) simbol kotak/Process ( ) untuk proses/kegtn. eksekusi.
3) simbol belah ketupat/Decision ( ) untuk pengambilan kpts.
4) simbol anak panah/panah/Arrow ( ) untuk arah kegiatan.
b. 1 simbol ganti halaman, yaitu :
simbol segi lima/Off Page Connector ( ) untuk menyatakan hubungan antar simbol yang berbeda halaman.
1.
2.
3.
4.
5.
KOTAK(Process)
BELAH KETUPAT (Decision)
KAPSUL(Terminator)
SEGI LIMA(Off-page
connector)
ANAK PANAH(Arrow)
Simbol yang dipergunakan dalam SOP Administrasi Pemerintahan hanya 5 buah dari 29 buah simbol dalam flowcharts:
SIMBOL FLOWCHARTS DALAMSOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
proses atau kegiatan eksekusi
pengambilan keputusan
awal dan akhirkegiatan
hubungan antar simbol yang
berbeda halaman
arah kegiatan(proses
SIMBOL KOTAK (SIMBOL 1)
(Process)
Simbol Utama (yang diutamakan)
Melambangkan kegiatan eksekusi (proses) Penulisan anak panah yang menyertai harus
sesuai Kaidah
Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu aktor dan satu simbol kecuali untuk kegiatan yang secara esensinya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu aktor secara bersamaan dalam waktu yang relatif sama, seperti: rapat, diskusi.
PENERAPAN SIMBOL KOTAK ×Diikuti simbol di
sebelah kanan×Diikuti simbol di
bawah×Diikuti simbol di
sebelah kiri
SIMBOL BELAH KETUPAT (SIMBOL 2)
(Decision)
Simbol Kedua;
Melambangkan kegiatan pengambilan keputusan (adanya alternatif: ya-tidak, lengkap-tidak, sesuai tidak, dsb.);
Penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai kaidah tetapi lebih fleksibel dibandingkan simbol kotak;
Prinsip yang digunakan adalah satu aktivitas satu aktor dan satu simbol kecuali pengambilan keputusan yang dilakukan dalam suatu forum bersama (rapat) dilambangkan dengan tanda kotak (proses).
PENERAPAN SIMBOL BELAH KETUPAT ×Diikuti simbol dari
sebelah kanan×Diikuti simbol
dari bawah×Diikuti simbol dari
sebelah kiri
SIMBOL KAPSUL (SIMBOL 3)
(Terminator)
Simbol Ketiga (awal - akhir);
Melambangkan mulainya kegiatan (pemicu/start) dan akhir kegiatan (penutup/finish);
Penulisan anak panah yang menyertai harus sesuai kaidah, yaitu: untuk mulai (pemicu) arah panah ke bawah terlebih dahulu dan untuk penutup arah panah harus dari atas simbol kapsul;
Prinsip yang digunakan adalah kegiatan mulai simbol kapsul harus dari ujung kiri sesuai skuennya (urutannya) tidak ada yang dari tengah ataupun ujung kanan.
PENERAPAN SIMBOL KAPSUL ×Diikuti simbol di
sebelah kanan×Diikuti simbol di bawah
×Diikuti simbol dii sebelah kiri
Tidak Ada
Tidak Ada
×Melanjutkan simbol dari sebelah kanan
×Melanjutkan simbol dari bawah
×Melanjutkan simbol dari sebelah kiri
SIMBOL SEGI LIMA (SIMBOL 4) (Off-page
connector) ×Simbol Keempat (penghubung);
×Melambangkan penghubungflowcharts yang terputus karena ganti halaman;
×Penulisan simbol didahului dengan anak panah dari simbol sebelumnya pada halaman yang terputus dan diteruskan dengan anak panah menuju simbol berikutnya pada halaman berikutnya dan berlaku sebaliknya untuk panah balikan;
×Prinsip yang digunakan: apabila hanya satu anak panah menghubung simbol segi lima maka tidak perlu ditulis nomor. Apabila menghubungkan lebih dari satu anak panah maka diberikan nomor.
PENERAPAN SIMBOL SEGI LIMA ×Menghubungkan simbol
ke sebelah kanan ×Menghubungkan
simbol kebawah×Menghubungkan simbol
ke sebelah kiri
halaman1 halaman1
halaman2 halaman2
halaman1 halaman1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 halaman2 halaman2
SIMBOL ANAKPANAH (SIMBOL 5)
(Arrow)× Simbol Kelima (Arah Proses);
× Melambangkan arah proses kegiatan dari satu simbol ke simbolselanjutnya;
× Penulisan simbol anak panah sesuai kaidah yang berlaku pada simbol yang dihubungkan;
× Prinsip yang digunakan :
- Pertama, arah anak panah selalu jatuh dari atas menuju ke sisi atas tengah simbol, kecuali untuk arah anak panah balikan yang tergantung pada kondisi yang dihadapi: bisa dari bawah ke atas dan bisa dari sisi kanan ataupun kiri.
- Kedua, tanda anak panah tidak boleh bersilangan seandanya terpaksa bersilangan maka digambarkan dengan tanda “Ω=omega”
PENERAPANSIMBOL PANAH (1) ×Menghubungkan simbol
ke sebelah kanan ×Menghubungkan
simbol ke bawah×Menghubungkan
simbol kesebelah kiri
PENERAPAN SIMBOL PANAH (2) ×Menghubungkan dua
simbol ke sebelah kanan
×Menghubungkan tiga simbol ke bawah
×Menghubungkan dua simbol ke sebelah kiri
Panahbalikankesimbol Panahbalikanke simboldiatas
Panahbalikanke simboldisebelahkiri disebelahkanan
×Bersilangan
Berisi prosedur-prosedur yang distandarkan secara keseluruhan sehingga membentuk suatu kesatuan proses, meliputi :A. Unsur Dokumentasi :
1. Halaman judul (cover). 2. Keputusan pejabat yang berwenang. 3. Daftar isi dokumen. 4. Penjelasan singkat penggunaannya. 5. Standard Operating Procedure.
B. Unsur Prosedur. 1. Bagian Identitas. 2. Bagian Flowchart.
Berisi prosedur-prosedur yang distandarkan secara keseluruhan sehingga membentuk suatu kesatuan proses, meliputi :A. Unsur Dokumentasi :
1. Halaman judul (cover). 2. Keputusan pejabat yang berwenang. 3. Daftar isi dokumen. 4. Penjelasan singkat penggunaannya. 5. Standard Operating Procedure.
B. Unsur Prosedur. 1. Bagian Identitas. 2. Bagian Flowchart.
Standar Operasional ProsedurPemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota…
2012
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota………………………………………..Jln. …………………………………..
Logo/Lambang Daerah
Judul dokumen SOP-APJudul dokumen SOP-AP
Tahun pembuatan SOP-APTahun pembuatan SOP-AP
Alamat InstansiAlamat Instansi
HALAMAN JUDUL DOKUMEN SOP-APHALAMAN JUDUL DOKUMEN SOP-AP
Setiap SOP harus dilengkapi dengan informasi identitas sbb. :a. Nama SOP : nama prosedur yang disandarkan ;b. Satuan Kerja/Unit Kerja : satuan kerja/unit mana yang
menerapkan ;c. Nomor dokumen : nomor prosedur yang di SOP kan;d. Tanggal pembuatan : tanggal pertama kali SOP dibuat ;e. Tanggal revisi : tanggal SOP direvisi ;f. Tanggal efektiv : tanggal mulai diberlakukan ;g. Pengesahan Pejabat yang berkompeten ;h. Dasar Hukum : pert. Per-UU-an yg. melandasi penetapannya;i. Keterkaitan : beri informasi keterkaitan dg. prosedur lainnya;j. Peringatan : beri informasi kemungkinan yang terjadi jika SOP dilaksanakan/tidak dilaksanakan;k. Kualifikasi Personel : beri informasi kualifikasi/kompetensi SDM yang diperlukan ;l. Peralatan dan Perlengkapan :m. Pencatatan.
SATUAN KERJASATUAN KERJANomor SOPNomor SOP
Tanggal PembuatanTanggal Pembuatan
Tanggal RevisiTanggal Revisi
Tanggal EfektifTanggal Efektif
Disahkan olehDisahkan oleh
Nama SOPNama SOP
Dasar Hukum :Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :Kualifikasi Pelaksana :
1. ………………..1. ………………..
2. ……………..2. ……………..
3. ……………..3. ……………..
1. …………….1. …………….
2. ……………2. ……………
3. …………..3. …………..
Keterkaitan :Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :Peralatan/Perlengkapan :
1. ……………. 1. …………….
2. …………2. …………
3. ……………..3. ……………..
1. ……………1. ……………
2. …………..2. …………..
3. …………..3. …………..
Peringatan :Peringatan : Pencatatan dan Pendataan :Pencatatan dan Pendataan :
BAGIAN IDENTITASBAGIAN IDENTITAS
No Aktivitas Pelaksana Mutu BakuKet.
Pelaksana 1 Pelaksana 2
Pelaksana 3 Pelaksana 4 Prsyrtn/Klkpn Waktu Output
1 22 33 44 55 66 77 88 99 1010
BAGIAN FLOWCHARTBAGIAN FLOWCHART
TATA CARA PENGISIAN FLOWCHART : :
Dalam flowchart dipisahkan antara kegiatan (aktivitas) dan pelaksana kegiatan (aktor).
Penulisan pada kolom kegiatan (aktivitas) menggunakan kata kerja aktif yang diikuti dengan obyek dan keterangan, tanpa menyebutkan subyeknya. Misalnya : menulis laporan, meneliti dan mencatat surat permohonan, mengirim surat kepada pesarta, memaraf draf surat dst.
Selanjutnya penulisan pelaksana (aktor) tidak diurutkan secara hierarkhi, tetapi didasarkan pada sekuen kegiatan (urutan kegiatan) sehingga alur kegiatan selalu diawali dari sebelah kiri.
TIM PENYUSUNSOP UNIT
KERJAMANDIRI/UPT
Menyusun Ranc. Do-kumen SOP dan menyampaikan ke-pada Tim Pe-nyusun SOP-AP Unit Kerja Mandi-ri Pembina untuk diintegrasikan menjadi Ranc. Dok. SOP-AP Unit Kerja Mandiri Pembina se-cara berjenjang.
TIM PENYUSUNSOP UNIT
KERJAPEMBINA
Mengintegrasikan Ranc. Dok. SOP-AP Unit Kerja Mandiri /UPT menjadi Ranc. Dok.SOP-AP Unit Kerja Mandiri Pem-bina dan menye-rahkan ke-pada Tim Reformasi Biro-krasi Pemda.
TIM KERJAREFORMASIBIROKRASI
PEMDA
Tim Kerja ReformasiBirokrasi Pemda mengintegrasikan Ranc. Dok. SOP-AP Unit Kerja Mandiri menjadi Ranc. Dok. SOP-AP Pemda. dan mengajukannya ke-pada Kepala Daerah untuk ditetapkan.
KEPALADAERAH
Kepala Daerah me-netapkan Dokumen SOP-AP dengan Peraturan Kepala
Daerah.
PIMPINAN UNIT KERJA
MANDIRI/UPT
Menetapkan pem-berlakuan SOP-AP di lingkungan ma-sing-masing ber-dasarkan Dokumen SOP-AP yang di-tetapkan oleh Kepa-la Daerah dengan Peraturan Kepala Daerah
PERLU DIPERHATIKAN :PERLU DIPERHATIKAN :
a.a. segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya dan waktu segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya dan waktu serta macam dan sifat kegiatan ;serta macam dan sifat kegiatan ;
b.b. tugas pokok dan skema organisasi, skema jabatan dan uraian tugas pokok dan skema organisasi, skema jabatan dan uraian jabatan ;jabatan ;
c.c. pilih satu bidang kegiatan yang akan dibuat sistem dan pilih satu bidang kegiatan yang akan dibuat sistem dan prosedurnya ;prosedurnya ;
d.d. buat dan jelaskan tiap detail kegiatan yang harus dilakukan buat dan jelaskan tiap detail kegiatan yang harus dilakukan berikut lama waktu setiap kegiatan, serta siapa yang harus berikut lama waktu setiap kegiatan, serta siapa yang harus melaksanakan setiap kegiatan ;melaksanakan setiap kegiatan ;
e. setiap tahap kegiatan adalah kegiatan faktual yang e. setiap tahap kegiatan adalah kegiatan faktual yang diperlukan untuk diperlukan untuk
penyelesaian seluruh kegiatan ;penyelesaian seluruh kegiatan ;
f.f. disusun sedemikian rupa sehingga memiliki stabilitas dan disusun sedemikian rupa sehingga memiliki stabilitas dan fleksibelitas ;fleksibelitas ;
g.g. penyusunannya disesuaikan dengan kemajuan IPTEK, harus penyusunannya disesuaikan dengan kemajuan IPTEK, harus dijaga dijaga
updatednessnya ;updatednessnya ;
h.h. visualisasi dengan simbol-simbol, skema dan bagan yang visualisasi dengan simbol-simbol, skema dan bagan yang tepat ;tepat ;
i.i. jika diperlukan didukung dengan referensi dan manual.jika diperlukan didukung dengan referensi dan manual.
INTEGRASI SOP INTEGRASI SOP DALAMDALAM
MANAJEMENMANAJEMEN
MONITORING DANMONITORING DANEVALUASIEVALUASI
MONITORING DANMONITORING DANEVALUASIEVALUASI
PENGEMBANGANPENGEMBANGANSOPSOP
PENGEMBANGANPENGEMBANGANSOPSOP
PERSIAPANPERSIAPANPERSIAPANPERSIAPAN
PENILAIAN PENILAIAN KEBUTUHANKEBUTUHAN
SOPSOP
PERSIAPANPENILAIAN
KEBUTUHANPENGEMBANG-
AN
INTEGRASIDALAM
MANAJEMEN
MONITORING& EVALUASI
Membentuk Tim dan kelengkapan- nya.
Melakukan pela- tihan bagi angg. Tim.
Menginfromasi- kan kepada se- luruh unit tentang kegiatan penyu – sunan SOP.
Menyusun rencana tindak penilaian kebutuhan.
Melakukan penilai- an kebutuhan.
Membuat daftar SOP yang akan dikembangkan.
Membuat doku- men penilaian kebutuhan SOP.
Pengumpulan infor- masi dan identifika- si alternatif.
Analisis dan pemi- lihan alternatif pe- nulisan SOP.
Penulisan SOP.
Pengujian dan reviu.
Pengesahan SOP.
Perencanaan pene- rapan.
Pemberitahuan
Distribusi dan ak- sebilitas.
Pelatihan dan pe- mahaman.
o Monitoring.
o Evaluasi
1. MEMBENTUK TIM DAN KELENGKAPANNYA. Tim bertugas identifikasi kebthn, kumpulkan data, analisis
prosedur, lakukan pengembangan, sosialisasi, mengawal penerapan,
monev, penyempurnaan dsb.
2. MEMBERIKAN PELATIHAN KEPADA ANGGOTA TIM.
Untuk mencapai hasil terbaik setiap anggota harus mendapat
pembekalan ttg maksud dan bagaimana menyusun SOP yang baik.
Juklak pembekalan ini merupakan acuan dalam penyusunan SOP.
3. MEMASTIKAN SELURUH UNSUR ORGANISASI TAHU TENTANG UPAYA PIMPINAN UNTUK LAKUKAN PERUBAHAN SOP. Agar seluruh unsur organisasi mengetahui adanya
perubahan yang akan dilakukan, maka setiap pimpinan unit harus
mengetahuinya. Peran pimpinan puncak sangat menentukan hal ini.
KELENGKAPAN TIM :a. harus dilengkapi dengan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas;b. keanggotaan dibatasi dengan memperhatikan rentang kendali;c. dilengkapi dengan struktur yang jelas dan lebih bersifat fungsional;d. merumuskan lebih dulu misi, tujuan dan sasaran serta memperhatikan waktu dan sumberdaya lain dalam pengembangan SOP-AP;e. tugas meliputi aspek substansi SOP-AP dan aspek administratif.
Faktor lain yang perlu diperhatikan :
a. pedoman dalam pelaksanaan tugas (urtug dan mekanisme tugas tim);b. fasilitas yang dibutuhkan agar dapat bekerja optimal ;c. komitmen pimpinan;d. pembekalan dengan pelatihan ;e. kepastian bahwa seluruh unit mengetahui upaya perbaikan prosedur.
1. TUJUAN PENILAIAN KEBUTUHAN SOP.
Untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan akan SOP, yang sangat bermanfaat dlm. tentukan ruang lingkup, jenis dan jumlah SOP. dlm. penilaian kebutuhan perlu dipertimbangkan : a. lingkungan operasional ; b. kebijakan Pemerintah ; c. kebutuhan organisasi dan stakeholders.
2. LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN KEBUTUHAN.
a. menyusun rencana tindak penilaian kebutuhan ; b. melaksanakan penilaian kebutuhan ; c. membuat daftar SOP yang akan dikembangkan ; d. membuat dokumen penilaian kebutuhan SOP.
RENCANA TINDAK PENYUSUNAN SOP-AP
URAIANKEGIATAN
OUTPUT PENANGGUNGJAWAB
JADUAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENILAIAN KEBUTUHAN SOP
SATUAN
KERJA
BIDANG PROSEDURPENILAIAN KETERKAITAN DENGAN
PRIORITAS
KEBUTUHANTUPOKSIPERATURAN
PER-UU-AN
STAKE-HOLDERS
PROSEDUR
LAINNYA
1 2 3 4 5 6 7 8
NO
SATKER/UNIT KERJA
SOP YANG AKAN
DIKEMBANGKAN
ALASAN PENGEMBANGAN
BIDANG PROSEDUR
1 2 3 4 5
1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN IDENTIFIKASI ALTERNATIF
2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ALTERNATIF.
3. PENULISAN SOP.
4. PENGUJIAN DAN REVIEW SOP.
5. PENGESAHAN SOP.
1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN IDENTIFIKASI ALTERNATIF
2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ALTERNATIF.
3. PENULISAN SOP.
4. PENGUJIAN DAN REVIEW SOP.
5. PENGESAHAN SOP.
Pengumpulan Informasi & Identifikasi Alternatif
Pengumpulan Informasi & Identifikasi Alternatif
Analisis danPemilihanAlternatif
Analisis danPemilihanAlternatif
Penulisan SOPPenulisan SOP Pengujuan & Review SOP
Pengujuan & Review SOP
Pengesahan SOP
Pengesahan SOP
PENGUMPULANINFORMASI & IDENTIFIKASI ALTERNATIF
SOP
TEKNIK BRAINSTORMINGTEKNIK BRAINSTORMING
TEKNIK INTERVIEWTEKNIK INTERVIEW
TEKNIK SURVEYTEKNIK SURVEY
TEKNIS BENCHMARKTEKNIS BENCHMARK
TELAAHAN DOKUMENTELAAHAN DOKUMEN
TEKNIK FOCUS GROUP DISCUSSION
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
BIDANG PROSEDUR AKTIVITAS PRSYRT/KLPN WAKTU OUTPUT
1 2 3 4 5 6
IDENTIFIKASI S O PIDENTIFIKASI S O P
1. Menganalisa tugas dan fungsi organisasi (dengan fokus pada unit organisasi terendah sebagai unit operasional).
2. Mengidentifikasi output final (end-product).
3. Mengidentifikasi aspek kegiatan output final dengan merumuskan aspek kegiatan keseluruhan (makro) dan parsial (mikro) yang ada di awal (pra), pada saat (in) dan setelah (pasca) dari output final.
4. Merumuskan judul SOP-AP dengan menggabungkan aspek kegiatan output final (SOP Makro dan SOP Mikro)
5. Mengidentifikasi seluruh judul SOP-AP (Makro dan Mikro) dengan mengelompokkan sesuai tingkat struktur organisasinya Keseluruhan judul SOP-AP inilah yang merupakan kebutuhan riil SOP pada unit kerja yang bersangkutan.
Contoh :1. Salah satu uraian tugas Sub Bagian Program : Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan laporan. Output final adalah laporan. Kegiatan utama adalah menyusun. Dengan memperhatikan output final dan aktivitas yang dilakukan maka judul SOP yang disarankan adalah SOP Penyusunan Laporan
2. Salah satu uraian tugas Kepala Seksi Perizinan : Menyiapkan bahan dan memproses pelayanan Izin Trayek Output final adalah Izin Trayek Kegiatan utama memproses permohonan Izin Trayek. Memperhatikan output final dan kegiatan yang dilakukan maka judul SOP yang disarankan adalah SOP Pelayanan Izin Trayek.
NO TUGAS URTUG KEGIATAN OUTPUT ASPEK KEGIATAN
JUDUL SOP
1 2 4 5 6 7 8
1 Menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis
a. . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . .
d. . . . . . . . . . . .
Menghimpun, menganalisis, merumuskan dan menyusun
Rencana strategis
Merumuskan dan menyusun
SOP Penyusunan Rencara Strategis
FORMULIR IDENTIFIKASI SOP-APBERDASARKAN TUGAS
KEMUDAHAN & KEJELASAN(apakah SOP telah dirumus scr mudah & jelas)
KEMUDAHAN & KEJELASAN(apakah SOP telah dirumus scr mudah & jelas)
EFISIENSI & EFEKTIVITAS(apakah SOP mrp prosedur yg paling efisien/efektif)
EFISIENSI & EFEKTIVITAS(apakah SOP mrp prosedur yg paling efisien/efektif)
K E S E L A R A S A N(apakah SOP telah selaras dg.prosedur-prosedur yg.lain
K E S E L A R A S A N(apakah SOP telah selaras dg.prosedur-prosedur yg.lain
KETERUKURAN(apakah output SOP telah ditetapkan standar mutu
yg terukur keberhasilannya)
KETERUKURAN(apakah output SOP telah ditetapkan standar mutu
yg terukur keberhasilannya)
D I N A M I K(apakah SOP dpt scr cepat disesuaikan dg.kebutuhan sesuai dengan perkembangan pelayanan/adm.pem.)
D I N A M I K(apakah SOP dpt scr cepat disesuaikan dg.kebutuhan sesuai dengan perkembangan pelayanan/adm.pem.)
BERORIENTASI KPD USERS(apakah SOP sdh sesuai dg kbthan pengguna/customer
Sehingga dpt meemberikan kepuasan)
BERORIENTASI KPD USERS(apakah SOP sdh sesuai dg kbthan pengguna/customer
Sehingga dpt meemberikan kepuasan)
KEPATUHAN HUKUM(apakah SOP sdh memenuhi ketentuan pert perUUan)
KEPATUHAN HUKUM(apakah SOP sdh memenuhi ketentuan pert perUUan)
KEPASTIAN HUKUM(apakah SOP sudah merupakan produk hukum yg memberi
jaminan legalitas pelaksanaannya)
KEPASTIAN HUKUM(apakah SOP sudah merupakan produk hukum yg memberi
jaminan legalitas pelaksanaannya)
ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENULISAN SOP :
a. Tipe SOP yang mencakup dua aspek yaitu :
1) technical SOP
2) administrative SOP
b. Format SOP.
1) Menuangkan SOP-AP dalam bentuk branches flowchart.
2) SOP-AP terdiri dari Bagian Identitas dan Bagian
Flowchart.
c. Hal penting dalam proses penulisan SOP-AP adalah
bahwa aktivitas yang terdapat dalam organisasi saling
terkait dengan proses dan prosedur yang akan distandarkan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan, tahapan, gerakan dan bagian-bagian pekerjaan yang bagaimana yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas.
2. Untuk mengetahui waktu rata-rata yang diperlukan baik untuk
setiap tahap atau jenis pekerjaan termaksud maupun untuk
penyelesaian waktu seluruhnya.
3. Untuk mengetahui dan menentukan persyaratan kecapakapan
(skill) pegawai, agar kegiatan terselenggara dengan sebaik-
baiknya.
4. Untuk mengetahui peralatan-peralatan dan fasilitas-fasilitas
kerja yang diperlukan dan untuk dapat mengerjakan dengan
baik.
5. Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
setiap tahap kegiatan (dengan terlebih dulu diketahui volume
of work and standard rate of performance).
6. Untuk mengetahui mengetahui apakah peralatan, fasilitas dan tenaga kerja telah dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas seharusnya.
7. Untuk mengetahui di manakah paling banyak terjadi kemacetan atau rawan kemacetan.
8. Digunakan sebagai salah satu sarana evaluasi kerja (job evaluation).
9. Sebagai alat mengatur tata ruang (lay-out) kantor.
10. Untuk menghindarkan terjadinya penumpukan kerja.
11. Sebagai alat perencanaan kerja dan pengembangan selanjutnya.
12. Sebagai alat penentuan kualifikasi pelatihan yang diperlukan.
13. Sebagai alat klasifikasi uraian dan analsisis jabatan.
14. Untuk persiapan otomatisasi dan mekanisasi kegiatan.
15. Untuk memberikan kepastian waktu, tenaga dan peralatan
(serta pembiayaan jika diperlukan).
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADUKOTA BANJARMASIN
Nomor SOP 0350 Tahun 2012
Tanggal Pembuatan 10 Agustus 2012
Tanggal Revisi -
Tanggal Efektif 1 September 2012
Disahkan oleh Walikota Banjarmasin
Nama SOP SOP Pelayanan Izin Trayek Angkot
Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang LLAJ
2. Per.Menpan Nomor 35 Tahun 2012 tentang SOP
1. Menguasai peraturan perundangan tentang LLAJ2. Memahami dengan baik prinsip-prinsip pelayanan prima3.
Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :
1. SOP Izin Usaha Angkutan.
2. - dsb
1. Perangkat komputer
2. Filling cabinet
Peringatan : Pencatatan dan Pendataan :
Jika SOP tidak dilaksanakan maka akan terjadi ketidak lancaran, ketidak transparanan, ketidak jelasan pelayanan Izin trayek
1. Dokumentasi izin trayek.
2. Data trayek angkutan penumpang.
Lampiran : Peraturan Kepala Daerah ………………… Nomor ………………………………………… Tanggal ………………………………………
Lampiran : Peraturan Kepala Daerah ………………… Nomor ………………………………………… Tanggal ………………………………………
NO
PELAKSANA
AKTIVITAS
PE-
TUGAS LOKET
PENG-ADM.
UMUM
KASUB BAG.
UMPEG
KABAG.
TU
KEPALA
BP2T
KABID.
PERIJINA
PEREK.
TIM
TEKNIS
PEMROSES
IJIN TRAYEK
PERSYARATAN /
KELENGKAPANWAKTU OUTPUT KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
Ijin usaha angkutan, copy
dokumen ranmor, buku uji
Berkas dan seluruh
kelengkapan persyaratan
Berkas permohonan dan
kelengkapan
Berkas permohonan dan
kelengkapan
Berkas permohonan terpilah dan
kelengkapan nya
Berkas dan disposisi Kepala
BP2T
5menit
15 menit
15 menit
15menit
60 menit
15menit
Menerima berkas permo-honan ijin trayek angkot dilengkapi dengan per-syaratan yang ditentukan
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan ser-ta memberikan tanda terima berkas. Menerus- kan berkas ke Pengadm. Umum.
Mencatat berkas dlm buku agenda permohon-an Ijin Masuk dan dite-ruskan kepada Sub Bag. Umpeg.
Menerima dan memilah sesuai jenis perijinan serta meneruskan kepada Kep. BP2TMemeriksa dan memberi disposisi untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan yang berlaku, dan dikem-balikan kepada Kepala Bagian Tata Usaha
Meneima dan mendistri-busikan kepada Kabid Perijinan Perekon.
Berkas diterima petugas
loket
Berkas permohonan terperiksa
& kelengkapa
nnya
Permohonan tercatat
dalam buku agenda
Berkas terpilah
Berkas dan disposisi
Kepala BP2T
Berkas dan disposisi
Kepala BP2T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Berkas dan disposisi Kepala
BP2T
Disposisi Ka. BP2T
dan berkasprmohonan
Hasil koordinasi teknis dengan Dinas Perhu-
bunngan
Pertimbangan Teknis
disetujui atau ditolaknya
permohonan ijin trayek
Telaahan sesuai pertimbangan
teknis
Penyerahanberkas kepada
Tim Teknis
Hasil koordinasi
teknis dengan Dinas Perhu-
bunngan
Pertimbang-an Teknis
disetujui atau ditolaknya
permohonan ijin trayek
Telaahan sesuai
pertimbang-an teknis
Keputusan persetujuan
atau penolakan
permohonan ijin trayek
10menit
60menit
60menit
30menit
30menit
7
8
9
10
11
Menerima dan memeriksa berkas serta menteruskan kepada Tim Teknis Bidang Transportasi.
Berkoordinasi dengan Di-nas Perhubungan & IK meneliti kebenarandokumen kelengkapanberkas perIjinan
Memberikan pertimbang-an diloloskan atau ditolak permohonan ijin trayek kepada Kepala Bidang Perijinan Perekonomian.
Meneruskan pertimbanganTim Teknis kepada KepalaBP2T dengan telaahandan alternatif penyelesai-an perijinan yang dimo-hon.
Mengambil keputusan untuk mengabulkan atau menolak permohonan ijin dan membeberikan arahanpenyelesaian ijin trayek Kepada Kepala Bidang Perijinan Perekonomian.
NONO AKTIVITASAKTIVITAS PELAKSANAPELAKSANA KET.KET.
11 22 33 44
1.1. Menyerahkan berkas permohonan ijin trayek angkot Menyerahkan berkas permohonan ijin trayek angkot
dilengkapi dengan persyaratan yang ditentukan dilengkapi dengan persyaratan yang ditentukan
(misal : Ijin usaha transportasi, copy dokumen (misal : Ijin usaha transportasi, copy dokumen
kendaaraan bermotor dsb)kendaaraan bermotor dsb)
Pemohon IjinPemohon Ijin
2.2. Berkas permohonan diterima dan diperiksa Berkas permohonan diterima dan diperiksa
kelengkapannya dan diberikan tanda terima berkaskelengkapannya dan diberikan tanda terima berkas
Petugas LoketPetugas Loket
3.3. Berkas diterusakan Sub Bagian Umum dan Kepeg.
untuk dicatat dlm buku agenda permohonan ijin
masuk.
Pengadministrasi
Umum.
4.4. Diteruskan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepeg. untuk dipilah sesuai jenis perijinan.
Kepala Sub Bagian
Umum dan Kepeg.
5. 5.
Diteruskan kepada Kepala Bagian TU untuk diperiksa dan diteruskan kepada Kepala BP2T.
Kepala Bagian Tata Usaha
11 22 33 44
66.. Diperiksa Kepala BP2T dan diberikan disposisi untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan yang berlaku, dan dikembalikan kepada Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala BP2T
7.7. Kembali ke Kepala Bagian Tata Usaha, dandidistribusikan Kepada Kebid Perijinan Perekon.
Kepala Bagian Tata Usaha
8. Diterima oleh Kepala Bidang Perijinan Perekonomian
untuk diperiksa dan diteruskan kepada Tim
Teknis bidang Transportasi.
Kepala Bidang Perijinan
Perekonomian
9.9.Tim Teknis Bidang Transportasi berkoordinasi
dengan Dinas Perhubungan untuk meneliti
kebenaran dokumen kelengkapan berkas perijinan,
yang meliputi Surat Ijin Usaha Angkutan, Surat
Keterangan Domisili, Dokumen Kendaraan dsb.
Tim Teknis Bidang Transportasi
10.10. Tim Teknis sesuai kewenangannya memberikan
pertimbangan diloloskan atau ditolak permohonan
ijin trayek, kepada Kepala Bidang Perijinan
Perekonomian.
Tim Teknis Bidang Transportasi
11.11. Kepala Bidang Perijinan Perekonomian meneruskan
pertimbangan Tim Teknis kepada Kepala BP2T
dengan telaahan dan alternatif penyelesaian
perijinan yang dimohon.
Kepala Bidang Perijinan
Perekonomian
11 22 33 44
12.12. Kepala BP2T mengambil keputusan untuk mem-
berikan atau menolak permohonan ijin dan
memberikan arahan penyelesaian ijin trayek kepada
Kepala Bidang Perijinan Perekonomian.
Kepala BP2T
13.13. Kepala Bidang Perijinan memerintahkan kepada
Pemroses Ijin Trayek menyiapkan naskah ijin trayek
atau penolakan ijin trayek.
Kepala Bidang Perijinan
Perekonomian
14. Pemroses Ijin Trayek menyiapkan naskah ijin trayek
atau penolakan ijin trayek sesuai ketentuan yang
berlaku, dan diserahkan kepada Kabid Perijinan
Perekonomian untuk diperiksa,dan diparaf.
Pemroses Ijin Trayek
15.15. Diperiksa dan diparaf oleh Kabid Perijinan Pereko- nomian dan dmintakan tanda tangan Kepala BP2T
Kabid. Perijinan Perekonomian
16.16. Kepala BP2T menandatangani Surat Keputusan Ijin
Trayek atau surat penolakan dan diserahkan kem-
bali kepada Kepala Bidang Perijinan Perekonomian.
Kepala BP2T
17.17. Kabid Perijinan Perkonomian menerima dan mene-
ruskan Surat Keputusan Ijin atau surat penolakan ke
Loket Penyerahan Ijin.
Kabid. Perijinan Perekonomian
18.18. Petugas Loket menyerahkan Surat Keputusan Ijin Petugas Loket menyerahkan Surat Keputusan Ijin Trayek atau surat penolakan kepada pemohon ijin.Trayek atau surat penolakan kepada pemohon ijin.
Petugas Loket
Terminator
Mulai
Selesai
Persiapan
Proses
Proses pendokumentasian
Pengambilan Keputusan
Proses Serentak
Konektor perpindahan aktivitasdalam satu halaman
T YY
T
YY
Konektor perpindahan aktivitaske halaman berikutnya
Simbol-simbol flowchartSimbol-simbol flowchart
SEKRETARIAT
SUB BAGIANPROGRAM
SUB BAGIANKEPEG & UMUM
DINAS PERTAMBEN
BIDANGPERTAMBAGAN UMUM &
AIR BAWAH TANAH
SEKSIPERTAMBANGAN UMUM
SEKSIAIR BAWAH TANAH
SEKSIPENGUSAHAAN
BIDANGPENGEMBANGAN
WILAYAH
SEKSIGEOLOGI &
SUMBERDAYA MINERAL
SEKSIPENYIAPAN WILAYAH
SEKSIPEMETAAN
BIDANGE N E R G I
SEKSITENAGA LISTRIK
SEKSIMIGAS DAN NON MIGAS
SEKSIENERGI BARU &
TERBARUKAN
BIDANGPENGAWASAN &PENGENDALIAN
SEKSIWASDAL ADM
SEKSIWASDAL TEKNIS
SEKSI PENEGAKAN HUKUM
SUB BAGIANKEUANGAN
TALTAL