Download - STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
1/31
STATUS ASMATIKUS
FAIZAL DRISSA HASIBUAN
Bagian Penyakit Dalam
FK YARSI Jakarta
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
2/31
Modern view of sthma
Mucus
hypersecretion
Hyperplasia
Eosinophi l
Mast cel l
Allergen
Th2 cel l
Vasodilatation
New vessels
Plasma leakOedema
Neutrophi l
Mucus plug
Macrophage/
dendri t ic cel l
Bronchoconstriction
Hypertrophy / hyperplasia
Cholinergicreflex
Epithelial shedding
Subepithelial
fibrosis
Sensory nerveactivation
Nerve activation
Barnes PJ
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
3/31
sthma componentsHealthy airway Asthmatic airway
Smooth
muscleEpithelium
Aveolar septum
Smooth muscle
contraction
Epithelial shedding /
damage
Inflammation
and oedema
Mucus and plasma
exudation
Barnes PJ
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
4/31
Inflammatory processesDesquamation of
epithelium
Mucus plug
BasementMembrane
thickening
Neutrophil and
eosinophil infiltrationSmooth muscle
Hypertrophy and contraction
Oedema
Hyperplasia of
Mucos glands
Barnes PJ
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
5/31
Inflammation in asthma
Barnes PJ
Chronic inflammation
Structural changes
Acuteinflammation
Steroid
response
Time
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
6/31
Asthma Definition
chronic inflammatory disorder of the airways
infiltration of mast cells, eosinophilsand lymphocytes
wheeze, cough, chest tightnessand shortness of breath
symptoms vary over time and in severity
widespread, variable and reversibleairflow limitation
airway hyperresponsiveness
GINA, Guidelines1998
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
7/31
GENETIK LINGKUNGAN
* Alergen
* Polusi
* Occupational
* dll
SELURUH DUNIAPREVALENSI
MORBIDITAS
MORTALITAS
ASMA
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
8/31
FAKTOR LINGKUNGAN
(PENYEBAB)
INFLAMASI
PENCETUS
alergen
kegiatan jasmani
udara dingin,
so2,
dll.
GEJALABatuk, mengi,
Sakit dada,
Sesak nafas
HIPERREAKTIFSALURAN NAFAS OBSTRUKSI
SALURAN NAFAS
Barnes PJ
MEKANISME DASAR KELAINAN ASMA
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
9/31
ASMA EKSASERBASI
PEMICU MEMBURUKNYAGEJALA ASMA
BEBERAPA JAM/HARI
ALERGEN
OBAT-OBATAN
ASPIRIN, BLOCKERHARAM : HEROIN
KOKAIN
DAN LAIN -LAIN
BRONKOKONSTRIKSIINFLAMASI
EDEMA
CAIRAN MUKUS
GAGAL JANTUNG KIRIPPOK
EMBOLI PARU
SINDROMA HIPERVENTILASI
DISFUNGSI PITA SUARA
DD
PENTING
DIAGNOSISKLASIFIKASI, BERAT
ASMA EKSASERBASI
PENGOBATAN CEPAT
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
10/31
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
11/31
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
12/31
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
13/31
TUJUAN PENANGGULANGAN
MEMBEBASKAN OBSTRUKSI
MEMBEBASKAN HIPOKSEMIA
MENGEMBALIKAN FUNGSI PARUSEOPTIMAL MUNGKIN
MERENCANAKAN TINDAKAN
TERTULIS BILA TERJADI SERANGAN
BERIKUTNYA
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
14/31
TAHAPAN YANG DILAKUKAN DALAM
PENANGANAN ASMA EKSASERBASI
1. Penilaian berat eksaserbasi
2. Memberikan pengobatan tepat
3. Menilai respon pengobatan4. Memahami tindakan apa yang sebaiknya
dilakukan pada penderita
Pulang, observasi rawat inap, intubasi,membutuhkan ventilasi, ICU, dll.
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
15/31
Klasifikasi Beratnya Asma Eksaserbasi (LANJUTAN)
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
16/31
Bising mengi Sedang, sering
hanya akhir
ekspirasi
Keras Biasanya keras Tidak ada bising
(silent chest)
Nadi per menitPulsus
paradoksus
< 100Tidak ada
< 10 mmHg
100-120Bisa ada
10-25 mmHg
> 120Sering ada
> 25 mmHg
BradikardiJika tidak ada
harus dicurigai
adanya kelelahan
otot nafas
Persentase APE
postbronkodilator
dari prediksi atau
dari nilai terbaik
> 80% 60-80% < 60% (< 100
L/menit padaorang dewasa)
PO2(tanpa
oksigen)PCO2(kalau ada
alat)
Normal
(pemeriksaanbiasanya tidak
dilakukan)
60 mmHg
< 45 mmHg
< 60 mmHg
> 45 mmHg(kemungkinan
gagal nafas)
SaO2persen
(tanpa oksigen)
(kalau ada alat)
> 95% 91-95% < 90%
Klasifikasi Beratnya Asma Eksaserbasi (LANJUTAN)
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
17/31
Obat Regimen
Albuterol 0,5 ml larutan albuterol 5% (2,5 mg-5 mg/m;) dalam 2,5 ml NaCl0,9% secara nebulisasi sebanyak 3 kali, dilanjutkan dengan 2,5-10 mg
setiap 1-4 jam sesuai kebutuhan
ATAU
10-15 mg/jam secara continuous (terus menerus)
ATAU
4-8 puff (90 Ug/puff dengan MDI dengan alat spacer setiap 20 menit
hingga 24 jam, dilanjutkan setiap 1-4 jam sesuai kebutuhan.
Epinefrin 0,3-0,5 ml larutan epinefirn 1:1000 (1mg/ml) secara subkutan setiap 20menit sebanyak 3 kali; terbutalin (0,25 mg/dosis) lebih disukai pada
penderita yang sedang hamil jika terapi parenteral diindikasikan.
Gunakan dengan hati-hati pada penderita yang berusia > 40 tahun dan
pada penderita penyakit jantung koroner.
Kortikosteroid Metilprednisolone 60-125 mg diberikan secara intravena setiap 6 jamATAU
Prednison 30-40 mg per oral setiap 6 jam
Oksigen 1-3 l/menit dengan nasal cannula, titrasi dengan panduan pulseoksimeter.
Obat-obat yang digunakan pada pengobatan serangan asma
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
18/31
Antikolinergik Ipatroprium bromide 0,5 mg dengan nebulisasi setiap 30 menit sebanyak 3 kali,dilanjutkan setiap 2-4 jam sesuai kebutuhan; dapat digabung dengan albuterol, dan
sebaiknya ditambahkan terhadap agonis2, dan bukannya sebagai terapi lini pertama.
ATAU
4-8 puff dengan MDI (18Ug/puff) dengan alat spacer setiap 20 menit sebanyak 3 kali
ATAU
Glycopyttolate (belum beredar di Indonesia) 2 mg secara nebulisasi setiap jam sebanyak
3 kali
Teofilin 5 mg/kg BB intravena selama 30 menit sebagai loading dose ( pada penderita yang
sebelumnya belum mendapat teofilin), dilanjutkan dengan 0,4 mg/kgBB/jam melaluiinfus rumatan intravena. Periksa kadar teofilin serum dalam waktu 6 jam setelah dosis
loading. Perhatikan tanda-tanda efek samping reaksi obat yang disebabkan karena
interaksi obat dengan obat atau obat dengan penyakit
Pengobatan
Alternatif
Magnesium
sulfat
2 gr intravena selama 20 menit; jika dijumpai hipomagnesemia, diberikan dosis yang
memadai untuk menormalkan konsentrasinya dalam serum. Belakangan magnesium
sulfat bisa diberikan secara hirupan.
Heliox 80:20, 70:30 atau 60:40: campuran helium dengan oksigen (%) menggunakan face mask
non breathing terpasang ketat. Konsentrasi helium yang lebih tinggi diperlukan untukmendapatkan efek yang maksimal.
Obat-obat yang digunakan pada pengobatan serangan asma (LANJUTAN)
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
19/31
CARA
PENANGGULANGAN
DI RUMAHDI RUMAH SAKIT
RENCANA PENANGANAN ASMA EKSASERBASI BERDASARKAN
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
20/31
RENCANA PENANGANAN ASMA EKSASERBASI BERDASARKAN
BERAT SERANGAN DAN LOKASI PENGOBATAN
EKSASERBASI PENGOBATAN LOKASI
PENGOBATAN
RINGAN
Aktifitas relatif normal
Berbicara satu kalimat
dalam satu nafas
Nadi < 100APE > 80%
Terbaik:
Inhalasi agonis beta 2
Alternatif:
Kombinasi oral agonis beta
dua dan teofilin
Di rumah
Di praktek dokter/
klinik/ puskesmas
SEDANG
Gejala timbul bila jalan
jauh
Berbicara beberapa katadalam satu nafas
Nadi 100-120
APE 60-80%
Terbaik:
Nebulisasi agonis beta 2 tiap
4 jam
Alternatif:-Agonis beta dua subkutan
-Aminofilin IV
-Adrenalin 1:1000 0,3 ml SK
Oksigen bila mungkin
Kortikosteroid Sistemik
Darurat Gawat /RS
Klinik
Praktek dokter
Puskesmas
BERAT T b ik D t G t/RS
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
21/31
BERAT
Sesak saat istirahat
Berbicara kata per kata
dalam satu nafas
Nadi >120
APE < 60% atau 100
L/dtk
Terbaik:
Nebulisasi agonis beta 2
setiap 4 jam
Alternatif:
-Agonis beta dua SK/IV
-Adrenalin 1/1000 0,3 ml
SK
Aminofilin bolus
dilanjutkan drip
Oksigen
Kortikosteroid IV
Darurat Gawat/RS
Klinik
MENGANCAM JIWA
Kesadaran berubah /
menurunGelisah
Sianosis
Gagal nafas
Seperti serangan
eksaserbasi berat
Pertimbangkan intubasidan ventilasi mekanis
Darurat Gawat/RS
ICU
PENGOBATAN ASMA EKSASERBASI DI RUMAH
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
22/31
PENGOBATAN ASMA EKSASERBASI DI RUMAH
PENILAIAN BERATNYA SERANGAN ASMAUkur APE: Nilai < 50% prediksi/nilai terbaik menunjukkan asma eksaserbasi berat. Catat tanda dan gejala.
Derajat batuk, sesak, mengi dan rasa tertekan di dada tidak akurat untuk menilai derajat beratnya serangan
asma.Penggunaan otot bantu napas dan retraksi suprasternal menunjukkan serangan asma berat
Pengobatan awalHirup agonis beta dua kerja pendek 2-4 semprot, sampai 3 kali setiap 20 menit atau nebulizer sekali
Respons baik
Eksaserbasi ringan
APE >80% prediksi atau nilai
terbaik
Tidak ada mengi atau sesak
Respons terhadap agonis
beta bertahan lebih dari 4 jam
Respons tidak komplit
Eksaserbasi sedang
APE 50-80% prediksi
atau nilai terbaik
Mengi dan sesak napas
menetap
Tambahkan kortikosteroid
oral
Lanjutkan agonis beta dua
Respons buruk
Obstruksi beratAPE
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
23/31
PENANGGULANGAN ASMA EKSASERBASI DI RUMAH SAKIT
Penilaian awal
Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, penggunaan otot bantu napas, frekuensi nadi, APE atau VEP1,
saturasi O2, analisa gas darah pada pasien berat dan pemeriksaan lain jika ada indikasi
Terapi awal
Inhalasi agonis beta dua kerja pendek, dengan nebulisasi, 1 dosis setiap 20 menit selama 1 jam
Oksigen untuk mencapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
Kortikosteroid sistemik jika tidak ada respons segera atau jika pasien akhir-akhir ini mendapat steroid peroral
atau jika asmanya berat
Sedasi merupakan kontraindikasi pada penanganan serangan akut/eksaserbasi
Ulangi penilaian : tanda-tanda fisik, APE, saturasi O2, dan pemeirksaan lain yang diperlukan
Kriteria Tingkat Sedang
APE 60-80% dari nilai prediksi atau
nilai terbaikPemeriksaan fisik, gejala asma sedang,
penggunaan otot bantu napas
Penanganan
Oksigen
Inhalasi agonis beta dua setiap 60 menit
Pertimbangkan kortikosteroid
Lanjutkan pengobatan 1-3 jam, sepanjang
ada perbaikan
Kriteria Tingkat Berat
APE < 60% nilai prediksi / terbaik
Pemeriksaan fisik, gejala asma berat saat istirahat,retraksi dada.
Riwayat : pasien resiko tinggi
Tak ada perbaikan setelah terapi awal
Penanganan
Oksigen
Inhalasi agonis beta dua dan inhalasi antikolinergik
Kortikosteroid sistemik
Magnesium iv
PENANGGULANGAN asma eksaserbasi DI RUMAH SAKIT (lanjutan)
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
24/31
PENANGGULANGAN asma eksaserbasi DI RUMAH SAKIT (lanjutan)
Respons baik dalam 1-2 jam
Respons menetap 60 menit
sesudah terapi terakhirPemeriksaan fisik normal
APE > 70%
Tidak ada distres
Saturasi O2 > 90% (anak 95%)
Respons tidak baik dalam 1-2 jam
Riwayat resiko tinggi
Pemeriksaan fisik : gejala riangan/sedang
APE < 60%
Saturasi O2 tidak membaik
Respons buruk dalam 1-2 jam
Riwayat resiko tinggi
Pemeriksaan fisik : asma berat,mengantuk dan bingung
APE < 30%
PCO2 > 45 mmHg
PO2 < 60 mmHg
Pengobatan di rumah :
Lanjutkan pengobatan dengan
agonis beta dua inhalasi
Pertimbangkan kortikosteroid
oral (pada kebanyakan pasien)
Pertimbangkan penambahan
inhaler kombinasi
Pendidikan pasien:
- Minum obat secara benar
-Tinjau rencana kerja- Pemantauan medis ketat
Dirawat di RS :
Oksigen
Inhalasi agonis beta dua + inhalasiantikolinergik
Kortikosteroid sistemik
Magnesium iv
Pantau APE, saturasi O2, nadi,
teofilin
Rawat ICU
Oksigen
Inhalasi agonis beta dua +inhalasi
antikolinergik
Kortikosteroid IV
Pertimbangkan agonis beta dua iv
Pertimbangkan aminofilin iv
Mungkin perlu intubasi dan
ventilasi
Dipulangkan jika APE >60%
dan menetap dalam pengobatan
peroral/inhalasi
perbaikan
Respon buruk: masuk ICU
Respon tidak baik dalam 6-12 jam:
Pertimbanglan masuk ICU jika tidak
Membaik dalam 6-12 jam
Penilaian ulang berkala
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
25/31
PENILAIAN ULANG
Dilakukan setelah pemberian terapi awal
Selesai 60-90 menit
Respon terapi awal di UGD menentukan apakahpenderita selanjutnya dirawat
Penilaian awal meliputi kesan subjektif penderita,
pemeriksaan fisik, pengukuran APE, analisa gas darah
Selanjutnya ditentukan apakah penderita akan dirawat
atau ke ICU
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
26/31
PERAWATAN INAP
Penderita sebaiknya dirawat bila:
Respon terapi awal tidak memuaskan setelah 1-2 jam
pengobatan
Terdapat obstruksi berat yang menetap (APE
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
27/31
PERAWATAN INTENSIF
Respon terhadap terapi awal tidak ada di UGD dan
atau gejala asma tetap memburuk
Penderita gelisah, mengacau, kesadaran menurun
disertai tanda-tanda gagal nafas mengancam
Gagal nafas mengancam, hipoksemia meskipun dalam
pemberian oksigen (PO245 mmHg)
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
28/31
KRITERIA PEMULANGAN
PENDERITA
Bila penderita harus dalam kondisi gejala asma
terkendali dengan obat yang akan dipakai di rumah
1. Agonis beta 2 kerja pendek bertahan paling tidak
selama 4 jam
2. Penderita bisa berjalan
3. Terbangun malam atau pagi hari sampai memerlukan
bronkodilator tidak ada4. Pemeriksaan fisik normal
5. Nilai APE atau VEP1 sekitar 70-80% nilai prediksi atau
nilai terbaik dengan nilai variabilitas APE < 20%
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
29/31
Kepada penderita diberikan penjelasan
Cara pemakaian inhaler dengan benar
Rencana aksi kepada pasien bila perlu dimodifikasi
Pasien mengerti rencana pengobatan di rumah
Perjanjian untuk memantau perkembangan penderita di
luar rumah sakit
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
30/31
Kesimpulan
Asma eksaserbasi adalah memburuknya gejala asma yangberupa sesak, batuk, mengi, atau sakit dada.
Serangan asma eksaserbasi merupakan kedaruratan medisyang bisa menimbulkan kematian.
Faktor utama penyebab kematian adalah tidak tepatnyadiagnosis, tidak akurat dalam penilaian beratnya disertaipengobatan tidak memadai.
Kunci penanggulangan asma eksaserbasi adalah tepatnyadiagnosis, penilaian beratnya serangan serta pengobatan.
Tulang punggung pengobatan adalah pemberian obat hirupagonis beta dua yang diberikan berulang, kortikosteroidsistemik dan supplemen oksigen. Pada beberapa penderita bisaditambahkan obat hirup antikolinergik, teofilin dan sebagaialternatif obat hirup magnesium sulfat atau heliox.
-
7/21/2019 STATUS ASMATIKUS FDH2012.ppt
31/31