Download - Status Ujian Pio Revisi
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Periode 4 Februari – 30 Maret 2013
Hari / Tanggal pengambilan data : Jumat/22/ Februari 2013
Hari/Tanggal Intervensi : Rabu/06/ Maret 2013
Masalah kesehatan : Dermatitis
Tempat pengambilan data : RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul
Kecamatan Cipayung
Hari / tanggal ujian : / / Maret 2013
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
STATUS UJIAN DERMATITIS 1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Nama : Piolitta Cyrenia Windyastari
NIM : 0761050005
Tanda tangan :
I.PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Adapun masalah
kesehatan yang dipandang amat penting ialah yang menyangkut penyakit. Berbagai masalah
kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan
penyakit, jika tidak demikian maka penanggulangannya tidak terlalu diprioritaskan.
Salah satu masalah kesehatan di dunia saat ini salah satunya adalah masalah dermatitis .
Penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya produktifitas dan menyebabkan kesakitan serta
menurunnya tingkat ekonomi. Penyakit ini cukup banyak ditemui di Negara yang mempunyai
beberapa musim.
Kata “dermatitis” berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus
dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang
dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk
dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang
menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat
didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia,
sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam
biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.
STATUS UJIAN DERMATITIS 2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit
yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi
dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Pada
beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun
tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan
pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik
sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Penyakit Dermatitis ini juga merupakan salah satu penyakit tersering
pada anak-anak dan dewasa di negara-negara yang sedang berkembang.
Berdasarkan penelitian kasus dermatitis ini semakin meningkat dari tahun ke
tahunnya.
dermatitis dibagi dalam type :
a) Dermatits kontak
- Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat
STATUS UJIAN DERMATITIS 3 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer
lemah
- Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen .
b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zat-
zat yang bersifat alergen.
c) Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah
disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep
kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.
d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan
bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung
terjadi varises dan edema.
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis
yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit
yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu
antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48
jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk,
denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.
STATUS UJIAN DERMATITIS 4 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan
kulit atau dermatitis.
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya dermatitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
STATUS UJIAN DERMATITIS 5 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Faktor lingkungan :
Fisik
Biologis
Sosio kultural
Faktor penduduk :
Herediter
Faktor pelayanan kesehatan :
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Faktor perilaku :
Sikap
Gaya hidup
PENYAKIT
KULIT
DERMATITIS
1. Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Interaksi antara penjamu, agen
dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang. Akan tetapi, hampir
semua penyakit pada manusia berada di antara kedua ujung spektrum ini dan kedua faktor baik
intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi secara bermakna. Faktor luar yang menjadi
pemicu utama berjangkitnya penyakit kulit seperti dermatitis ini adalah alam tropis Indonesia
yang sangat panas dan lembab. Kelembapan di Indonesia ini menurunkan komposisi air pada
lapisan kulit ( stratum korneum) yang membuat kulit lebih permeable terhadap bahan kimia,
gesekan atau lecet, juga dapat meningkatkan permeabilitas kulit terhadap bahan kimia akibat
kerusakan lapisan kulit manusia. Ini menyuburkan semua penyakit kulit, karena badan kita lebih
sering mengeluarkan keringat.
Faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah dermatitis, misalnya :
1) Bahan seperti wol atau pelapis car seat
2) Detergen, sabun, bubble baths, antiseptic
3) Kontak dengan bulu hewan
4) Menggunakan krim pelembab (moisturizer)(Nurul Itqiyah, 2007)
contohnya Alergen penyebab serangan asma atau pilek pada penderita atopi, antara
70-80% adalah debu yang terdapat di dalam rumah. Sebetulnya penyebabnya adalah tungau yang
berukuran 0,3 x 1,2 mm yang hidup dan berkembang biak di dalam debu rumah. Kutu atau
tungau ini disebut Dermatophagoides pteronyssinus dan banyak dijumpai kasur, bantal, guling
berisi kapuk, selimut karpet, mainan anak yang berisi kapuk, atau berbulu, perabotan rumah
tangga dan lain-lain. Pada sekitar 12% orang yang mempunyai tendensi alergi, paparan debu
akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat pada hidung dan tenggorokan, mata
membengkak merah dan gatal, hidung mengeluarkan cairan dan pilek, seringkali kesulitan
STATUS UJIAN DERMATITIS 6 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
bernafas atau asma. Di samping debu rumah penyebabnya dapat pula serpihan kulit manusia.
Kulit manusia, terutama kulit kepala, setiap hari melepaskan serpihan kulit, umpamanya saat
menggaruk atau menggosok kulit. Jika jatuh ke sarung bantal untuk orang yang peka
menimbulkan asma, atau pilek atau bersin. Begitu pula dengan serpihan kulit binatang (anjing,
kucing, kuda, lembu, dan ternak bersayap) juga spora bermacam-macam jamur (jamur tempe,
oncom, jamur pada Air Conditioner), tepung sari tumbuh-tumbuhan. (Eliss, 2008)
Jika dermatitis terjadi setelah tersensitasi bahan tertentu, kemudian terjadi reaksi
hipersensivitas immun maka keadaanya disebut dermatitis kontak. Bahan penyebab ini meliputi
bahan kosmetika, asesoris, pakaian, sepatu, obat topikal, semen, sabun pestisida, cat dan lain-
lain. Macam-macam bahan iritan yaitu :
1) Air : Melarutkan bahan pengikat air dalam lapisan permukaan kulit
sehinggamengakibatkan kekeringan (Ca, Mg, Fe, Khlor, Brom)
2) Pembersih kulit : Sabun detergen meningkatkan PH melarutkan lemak, pewangi,
pembersih iritan
3) Alkalis : Soda, Amonia, semen, Kapur
4) Asam : asam asetat, oksalat, nitrat
5) Tumbuh-tumbuhan : Kulit jeruk, bawang putih, rempah, padi, dll
6) Iklim : panas, dingin, lembab. (Sapto Harnowo, 2001)
Bahan yang dapat mencetuskan terjadinya dermatitis adalah bahan yang tergolong
sebagai iritan. Bahan wol yang kontak langsung dengan kulit merupakan iritan utama. Bahan
nilon yang mengkilat dan beberapa akrilik mungkin dapat mengiritasi kulit, tetapi campuran
katun dan poliester biasanya tidak. Sabun dan busa yang berlebihan akan membuat kulit kering
dan banyak produk yang berparfum atau mengandung obat yang dipakai di kulit dapat
menyebabkan iritasi. Beberapa preparat ekstrak tanaman yang digunakan oleh pengobat
alternatif bisa menjadi iritan atau alergen dan karenanya riwayat penggunaan zat ini harus dicari
pada saat anamnesis. (Barnetson, 2002)
STATUS UJIAN DERMATITIS 7 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2. Perilaku
Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan
sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan. . misalnya kebiasaan pinjam meminjam
baju/ handuk, mandi di sungai yang airnya tidak bersih.
Selain itu masyarakat cenderung kurang memperhatikan kesehatan kulkit dibandingkan
dengan angota badan yang lain.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber
pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan
atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran
terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.
Perilaku manusia sebagian besar dengan menggunakan tangan sehingga tangan yang
dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan ini salah satunya
penyakit kulit. Perilaku yang tidak sehat lainnya pada orang-orang yang tidur berdesak-desakan
dalam satu tempat tidur yang terlalu padat penghuni adalah kebiasaan tidak dalam rumah karena
penyakit dapat mudah terlalu dengan cepat. Perilaku manusia yang sering saling bergantian
memakai pakaian. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi
pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber
pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan
atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran
terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.
3. Pelayanan Kesehatan
STATUS UJIAN DERMATITIS 8 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Bangsa Indonesia tertantang untuk menciptakan Indonesia Sehat di tahun 2010 dengan
tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk hidup dengan perilaku yang sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia
(Profil Puskesmas Indonesia, 2006).
Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan
kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Dengan demikian diharapkan dapat
memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sendiri serta lingkungannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat
dimulai dari diri kita sendiri untuk memelihara dan menjaga kesehatan dengan mencegah
terjadinya resiko penyakit dan melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit, salah satunya
adalah penyakit dermatitis. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat
menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan
masyarakat mempunyai porsi yang besar dalam penanggulangan penyakit dermatitis.
Data gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah
Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
tahun 2004, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar
419.724 kasus atau dengan pevalensi sebesar 2,9%, 501,280 kasus pada tahun 2005 dengan
prevalensi 3.16%, dan pada tahun 2006 ditemukan sebanyak 403.270 kasus dengan prevalensi
3,91% (Profil Kesehatan Indonesia 2004-2006).
4. Herediter
Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam penyebab suatu
penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai riwayat penyakit tertentu termasuk
dermatitis. Dermatitis adalah bentuk eksim yang dapat memiliki kedua faktor serta akar genetik. Jenis
dermatitis tampaknya memiliki komponen genetik dan dapat saling terkait ketika melakukan penelitian
STATUS UJIAN DERMATITIS 9 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
silsilah. Gejala-gejala termasuk kekeringan, bercak merah, pembengkakan dan benjolan. Tempat-tempat
umum adalah siku bagian dalam, di sekitar pergelangan tangan dan daerah berkeringat di belakang
lutut. Anak-anak dan balita juga dapat menderita ruam ini pada wajah. Pencegahan adalah hal utama
yang harus kita lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya.
KONDISI WILAYAH KELURAHAN MUNJUL
A. Geografis
Keadaan Wilayah
Kelurahan Munjul adalah merupakan salah satu dari 8 kelurahan di wilayah
kecamatan cipayung. Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Laporan
Tahunan Kelurahan Munjul 2012, dinyatakan luas wilayah Kelurahan Munjul adalah
2,845.78 Ha yang terbagi habis dalam 8 rukun warga (RW) dan 75 Rukun Tetangga
(RT) .
Status tanah
- Tanah Negara = 35.65 Ha
- Tanah milik adat = 87.12 Ha
- Tanah Wakaf = 9.00 Ha
- Tanah Sertifikat = 77.23 Ha
Keadaan Tanah
- Tanah Darat = 208.98 Ha
- Tanah Sawah = 0.75 Ha
- Tanah Rawa Setu = 0 Ha
- Tanah Lain-lain = 0 Ha
STATUS UJIAN DERMATITIS 10 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Peruntukan Tanah
- Perumahan = 164.98 Ha
- Perkantoran = 0.44 Ha
- Sawah = 0.005 Ha
- Fasilitas Umum = 4.05 Ha
- Sarana Ibadah = 12.5 Ha
- Pemakaman = 4.05 Ha
- Lain lain = 16.05 Ha
B. Data Demografi Kelurahan Munjul
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Munjul sampai Bulan Desember 2012 adalah 17,991 jiwa,
terdiri dari: 9,095 penduduk laki-laki ; 8,896 penduduk perempuan , dengan perincian sebagai
berikut :
No. RW Jumlah Penduduk Jumlah
Laki – Laki Perempuan Total
1. 01 879 843 1722
2. 02 1051 1047 2098
3. 03 771 762 1533
4. 04 1719 1699 3418
5. 05 1930 1917 3847
6. 06 768 724 1492
7. 07 979 912 1891
STATUS UJIAN DERMATITIS 11 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
8. 08 998 992 1990
TOTAL 9095 8896 17.991
Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2012
2. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
RWTingkat pendidikan
Tidak tamat SD SD SAMPAI SLTP SLTA AK/PT1 32 82 274 992 46 147 305 773 5 71 277 694 73 216 567 1115 60 209 548 2906 27 177 160 487 32 250 145 828 45 115 255 114
TOTAL 320 1267 2531 890 Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 20
3. Jumlah Kepala Keluarga tiap Rukun Warga (RW)
RWTAHUN 2012
Laki Laki Perempuan Jumlah1 432 55 4872 529 46 5753 350 72 4224 868 99 9675 1009 98 11076 373 39 412
7 469 40 509 8 476 54 530
Jml 4505 503 5008Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2012
STATUS UJIAN DERMATITIS 12 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4. Jumlah Rukun Tetangga (RT) setiap Rukun Warga (RW)
No RW RT
1 01 8
2 02 8
3 03 10
4 04 12
5 05 13
6 06 7
7 07 8
8 08 9
Jumlah 8 75
Sumber : Data Kependudukan Kelurahan Munjul tahun 2012
5. Mata Pencaharian Penduduk
No. Jenis Mata Pencaharian
Jumlah
1 Pegawai Negeri Sipil
1103
2 TNI 2013 POLRI 3054 Swasta/Pengusaha 12695 Pensiunan 8956 Tani 07 Buruh 4211
STATUS UJIAN DERMATITIS 13 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
8 Pedagang 36529 Lain-lain 5684
10 Pengangguran 546Jumlah 17.866
Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2012
C. DATA 10 PENYAKIT TERTINGGI, KELURAHAN MUNJUL
Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Kelurahan Munjul selama bulan Januari – Desember 2012
10 jenis penyakit terbanyak yang terdapat di Puskesmas Kelurahan Munjul
No JENIS PENYAKIT KODE JUMLAH1 Infeksi akut pada sal.pernafasan bag.atas 1302 2.4602 Gastritis dan duodenitis 88 14363 Penyakit lainnya 22 11024 Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat 2003 8655 Hipertensi 1032 8416 Penyakit kulit alergi 2002 6837 Diare 0102 6758 Penyakit Kulit Infeksi 2001 6709 Asma 1403 668
10 Gangguan Neurotik 0802 624
Sumber : Puskesmas kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2012-2013
STATUS UJIAN DERMATITIS 14 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
II
PENGUMPULAN DATA PRIMER
Masalah Kesehatan : DERMATITIS
Wilayah : RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.
Sasaran : Warga RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.
Jumlah penduduk : 132
Jumlah KK : 75 KK
Target Sasaran : 10 KK
Jml Sasaran Yang Dicapai : 3 KK di RT 02 / RW 05
1. HASIL WAWANCARA
A. Tabel 1 . Jumlah Orang yang menjawab Benar Tentang Pengetahuan
No. PengetahuanSebelum Intervensi
N %
1 Yang mengetahui penyebab penyakit kulit 1 33,3
2 Yang mengetahui penyebab penyakit panu 1 33,3
3 Yang mengetahui gejala utama infeksi jamur 2 66,6
STATUS UJIAN DERMATITIS 15 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4 Yang mengetahui penyebab terjadinya alergi 0 0
5Yang mengetahui tindakan yang harus
dilakukan bila terjadi alergi2 66,6
6 Yang mengetahui kondisi kulit normal 0 0
7Yang mengetahui berapa kali minimal
seseorang harus mandi dalam 1 hari3 100
8 Yang mengetahui penyebab penyakit kurap 2 66,6
9Yang mengetahui faktor resiko infeksi
kulit,kecuali2 66,6
10Yang mengetahui tindakan yang tidak boleh
dilakukan bila kulit terasa gatal1 33,3
Keterangan :
1. Berdasarkan hasil wawancara, 1 dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab
penyakit kulit
2. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab
penyakit panu
3. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden ( 66,6%) mengetahui gejala
utama penyakit infeksi jamur
4. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui penyebab
terjadinya alergi
5. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui tindakan
yangharus dilakukan bila terjadi alergi
6. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui kondisi kulit
normal
7. Berdasarkan hasil wawancara, 3 orang dari 3 responden (100%) mengetahui berapa kali
minimal orang harus mandi dalam sehari
STATUS UJIAN DERMATITIS 16 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
8. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui penyakit
kurap
9. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui yang bukan
faktor resiko infeksi kulit
10. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui tindakan
yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal
KeteranganTingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata respondenNilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden
Jumlah Responden= 0 (2) +1 (3) +2 (4) + 3 (1) 3= 14 : 3 = 4,7
Tabel Nilai
KeteranganTingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata respondenNilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden
Jumlah Responden= 170 3
STATUS UJIAN DERMATITIS 17 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
No. Nilai
1. 50
2. 60
3. 60
= 56,6
Tabel Kriteria Penilaian
No. Nilai Kategori
1. <65 Kurang
2. 65-80 Sedang
3. >80 Baik
OBSERVASI
CHECKLIST PHBS DERMATITIS
no Indikator ya % tidak %
1 Rumah berada di pinggir jalan besar yang sering dilalui kendaraan
1/3 33,3 2/3 66,6
2 Banyak pohon/tanaman di sekitar rumah 2/3 66,6 1/3 33,3
3 Banyak tumpukan barang di dalam rumah
1/3 33,3 2/3 66,6
4 Ada binatang peliharaan yang berbulu 2/3 66,6 1/3 33,3
5 Pinjam meminjam baju/handuk 3/3 100 0 0
6 Banyak yang sakit kulit di sekitar tempat tinggal
3/3 100 0 0
STATUS UJIAN DERMATITIS 18 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
7 Mencuci tangan menggunakan sabun 2/3 66,6 1/3 33,3
9 Mandi 2x sehari 3/3 100 0 0
10 Mengganti pakaian jika berkeringat 0 0 3/3 100
11 Ketersediaan air bersih untuk mandi dan mencuci pakaian
2/3 66,6 1/3 33,3
13 Tersedia tempat sampah 3/3 100 0 0
14 Ada ventilasi udara yang cukup 2/3 66,6 1/3 33,3
15 Pencahayaan cukup 1/3 33,3 2/3 66,6
16 Lantai berkarpet 2/3 66,6 1/3 33,3
17 Lantai rumah diubin/dikeramik 3/3 66,6 0 0
III
PERUMUSAN MASALAH
Dari hasil wawancara dan Observasi yang dilakukan pada warga RT 02 / RW 05 Kelurahan
Munjul Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur didapatkan tingkat pengetahuan warga setempat masih
kurang tentang penyakit dermatitis.
STATUS UJIAN DERMATITIS 19 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
IV
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Rencana Intervensi : Memberikan penyuluhan mengenai penyakit Dermatitis
kepada masyarakat di RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta
Timur.
2. Tujuan
a. Umum : Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 02 /RW 05 ,
Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur terhadap Penyakit
Dermatitis
b. Khusus :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Pengertian
Dermatitis.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gejala dermatitis.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab
dermatitis
Meningkatkan pengetahuan masyarakat cara menanggulangi dan
mencegak terjadinya dermatitis .
STATUS UJIAN DERMATITIS 20 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kegiatan : Penyuluhan mengenai dermatitis
2. Sasaran : Warga Masyarakat RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul
Kecamatan Cipayung
3. Target peserta : 60 orang warga RT 02/ RW 05 dan Santri pesantren Ulul
Ilmi, Kelurahan Munjul. Kecamatan Cipayung
4. Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Maret 2013
b. Pukul : 09.00 – 10.00WIB
c. Tempat : Pesantren Ulul Ilmi , Munjul.
5. Sumber daya
- Dokter muda : 1 orang.
- Petugas kesehatan : 2 orang kader
- Puskesmas : 2 orang dokter puskesmas
- Alat peraga penyuluhan : Laptop, LCD, Proyektor.
- Biaya operasional :
No. Keterangan Jumlah
1. Print pretest dan post test 4 lembar @ Rp.500,- Rp. 2000,-
2. Fotokopi pretest dan post-test 4 x 20 lembar @
Rp.125,-
Rp. 10.000,-
3. Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
4. Konsumsi @5000 x 60 Rp. 300.000,-
Total Rp. 349.500,-
STATUS UJIAN DERMATITIS 21 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
V
PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi)
Hari/ Tanggal : Rabu, 06 Maret 2013
Pukul : 09.00 – 12.00WIB
Tempat :RT 02/RW 05 Kelurahan Munjul ,
Kecamatan Cipayung
2. Peserta yang hadir :
- Warga : 12 orang warga RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung dan 20 santri
pesantren Ulul Ilmi
3. Dilakukan penyuluhan mengenai dermatitis, yang diinformasikan :
Pengertian Dermatitis
Jenis jenis Dermatitis
Faktor Penyebab Dermatitis
Tanda dan gejala Dermatitis
Pengobatan Dermatitis
Pencegahan Dermatitis
3. Biaya operasional
No. Keterangan Jumlah
1. Print pretest dan post test 4 lembar @ Rp.500,- Rp. 2000,-
2. Fotokopi pretest dan post-test 4 x 20 lembar @
Rp.125,-
Rp. 10.000,-
3. Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
STATUS UJIAN DERMATITIS 22 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4. Konsumsi @5000 x 60 Rp. 300.000,-
Total Rp. 349.500,-
6. Daftar Hadir
Perempuan : 20 orang
Laki – Laki : 12 orang
VI
EVALUASI DAN PEMBAHASAN
Input
SDM untuk Program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Piolitta Cyrenia Windyastari,
S.Ked sebagai presentan dan narasumber dengan di bantu 2 dokter puskesmas dan 2
orang Ibu Kader sebagai pengawas sesuai dengan perencanaan.
Biaya Perencanaan sesuai Perencanaan, sumber dana berasal dari dokter muda sendiri.
Materi penyuluhan Mengenai Dermatitis.
Penyuluhan diberikan dengan menggunakan LCD, Proyektor dan Laptop .
Proses
Penyuluhan di lakukan di Pesantren Ulul Ilmi Kelurahan Munjul RT02, RW 05, Kecamatan
cipayung.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
Jumlah peserta kurang dari target yang direncanakan. Hal ini dikarenakan beberapa
peserta harus mengikuti acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diakhiri dengan Post test.
Pembagian test diikoordinasikan oleh satu dokter muda dibantu juga oleh tenaga kader.
STATUS UJIAN DERMATITIS 23 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Pengawasan dilakukan oleh 2 Ibu Kader dan 2 dokter dari puskesmas
Output Tabel 1. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test
STATUS UJIAN DERMATITIS 24 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Tabel
STATUS UJIAN DERMATITIS 25 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
No.Nilai
Pre TestNo.
Nilai
Post Test
1. 50 1. 80
2. 60 2. 90
3. 60 3. 80
4. 50 4. 80
5. 70 5. 70
6. 30 6. 70
7. 80 7. 80
8. 70 8. 90
9. 60 9. 80
10. 50 10. 90
11. 30 11. 70
12. 70 12. 70
13. 50 13. 80
14. 60 14. 80
15. 70 15. 90
16. 80 16. 80
17. 70 17. 70
18. 70 18. 70
19. 40 19. 80
20. 70 20. 70
21 60 21 80
22 70 22 70
23 60 23 70
24 50 24 80
25 50 25 80
26 80 26 80
27 60 27 70
28 50 28 70
29 60 29 80
Kriteria Penilaian
No. Nilai Kategori
1. <65 Kurang
2. 65-80 Sedang
3. >80 Baik
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis hasil pretest rata - rata dari 32 responden adalah
60. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 32 responden adalah 77,5.
Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden warga RT 02/RW 05 Kelurahan Munjul,
Kecamatan Cipayung.Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diberikan telah berhasil
menambah pengetahuan responden.
{(Post test–Pretest ) / pretest } x 100% = {(77,5 – 60,0)/60,0}x100%
= 29,16%
Tabel. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
N
o
Pengetahuan Pretest Posttest Kenaika
n
N % N % N %
1. Yang mengetahui penyebab
penyakit kulit
18 34,6 32 61,
5
14 43,7
2. Yang mengetahui penyebab 20 38,5 27 84, 7 21,9
STATUS UJIAN DERMATITIS 26 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
penyakit panu 4
3. Yang mengetahui gejala utama
infeksi jamur
18 34,6 25 78,
1
7 21,9
4. Yang mengetahui penyebab
terjadinya alergi
20 38,5 30 93,
7
10 31,2
5. Yang mengetahui tindakan yang
harus dilakukan bila terjadi alergi
12 23,1 32 61,
5
20 62,5
6. Yang mengetahui kondisi kulit
normal
19 36,5 32 61.
5
13 40,6
7. Yang mengetahui berapa kali
minimal seseorang harus mandi
dalam 1 hari
27 84,4 32 61,
5
5 15,6
8. Yang mengetahui penyebab
penyakit kurap
18 34,6 27 84,
4
9 28,1
9. Yang mengetahui factor resiko
infeksi kulit, kecuali
32 61,
5
32 61,
5
0 0
10
.
Yang mengetahui tindakan yang
tidak boleh dilakukan bila kulit
terasa gatal
18 34,
6
27 84,
4
9 28,1
VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Dermatitis di Rt 02, Rw 05 kelurahan munjul, kecamatan
cipayung hasil pretest rata - rata dari responden adalah 60,0 dan masuk dalam kategori kurang.
Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari responden adalah 77,5 dan
menjadi kategori sedang. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar
STATUS UJIAN DERMATITIS 27 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
62,5% . Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Dermatitis yang diberikan telah berhasil
menambah pengetahuan responden.
Saran
Kepada Masyarakat di Rt 02/ Rw 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung
- Masyarakat harus lebih peduli terhadap kesehatan mereka yaitu dengan rutin
memeriksakan kesehatannya.
- Selain memeriksakan kesehatan, masyarakat juga di anjurkan untuk lebih peduli
terhadap kebersihan diri, kebersihan lingkungan dan kesehatan sekitarnya.
- Masyarakat ikut aktif dalam kegiatan kesehatan ataupun penyuluhan sehingga bisa
menambah wawasan tentang berbagai penyakit
Kepada Petugas Kesehatan Setempat
- Para petugas dapat memberikan bimbingan atau penyuluhan kepada warga
setempat mengenai penyakit penyakit yang sering timbul di daerah tersebut.
- Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan diri dan
lingkungan agar terhidar dari berbagai penyakit.termasuk penyakit dermatitis.
LAMPIRAN
KUISIONER DERMATITIS
No Kuisioner
Data Responden
Nama Responden :
Alamat Lengkap :
STATUS UJIAN DERMATITIS 28 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Pengetahuan
1. Apakah yang menyebabkan penyakit kulit ?
a. Alergi , Infeksi dan Tungau / Kutu
b. Kutukan dari Tuhan
c. Terlalu banyak main air
d. Tidak mau mandi
e. Tidak tahu
2. Menurut Anda penyakit panu disebabkan oleh ?
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Keringat
e. Tidak Tahu
3. Apa tanda atau gejala utama infeksi jamur ?
a. Gatal, bercak putih atau hitam, dan kulit bersisik
b. Bercak merah dan gatal
c. Bercak putih dan tidak gatal
d. Bentol bentol dan gatal
e. Tidak tahu
4. Apa penyebab terjadinya alergi ?
a. Makanan, debu dan obat obatan
b. Binatang
STATUS UJIAN DERMATITIS 29 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
c. Parasit
d. Cacing
e. Tidak Tahu
5. Apa yang anda lakukan saat terjadinya alergi ?
a. membalurkan minyak tanah
b. menaburkan garam
c. minum jamu
d. menaburkan bedak
e. pergi konsultasi ke dokter
6. Bagaimana sebaiknya kondisi kulit normal ?
a. Kering
b. Licin
c. Lembap
d. Berminyak
e. Tidak tahu
7. Berapa Kali minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari ?
a. satu kali
b. dua kali
c. tiga kali
d. empat kali
e. Tidak tahu
8. Apa yang menyebabkan anda terkena penyakit Kurap ?
a. Jamur
b. Bakteri
STATUS UJIAN DERMATITIS 30 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
c. Virus
d. Protozoa
e. Tidak tahu
9. Di bawah ini adalah faktor resiko infeksi kulit, kecuali ?
a. Pinjam meminjam pakaian atau handuk
b. Jarang mandi
c. Tidak suka makan sayuran
d. Sering berkeringat
e. kondisi udara lembap
10. Apa yang tidak boleh anda lakukan jika kulit anda terasa gatal ?
a. Menggaruk Kulit
b. Menaburkan bedak
c. Memberi salep kulit
d. Mengoleskan minyak kayu putih
e. Mengoleskan krim anti gatal
-TERIMA KASIH-
FOTO KEGIATAN
STATUS UJIAN DERMATITIS 31 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STATUS UJIAN DERMATITIS 32 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT