Download - Stomatitis Alergika e
STOMATITIS ALERGIKA E.C MAKANANShandy HidayatI4D110211
I. Data Diri• Nama : AH, sdr• Alamat : Jl. Bridgend H. Hasan Basri, Komp.
Simpang Gusti No. 125 RT 32 Banjarmasin• Umur : 18 tahun• Kelamin : Laki-laki• Pekerjaan : Pelajar• Status : Belum Kawin• Suku Bangsa: Banjar• Konsul : Rumah Sakit Islam Banjarmasin• Menderita : Sariawan yang tak kunjung
sembuh.
II. Riwayat Kasus Keluhan Utama :
Pasien Laki-laki usia 18 tahun datang ke RSGM Gusti Hasan Aman mengeluhkan Sariwan di Ujung lidah kanan dan Kiri, pipi bagian dalam kiri dan kanan yang tak kunjung sembuh sejak 3 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit : Awalnya sariawan muncul di ujung lidah kanan karena
tergigit saat makan sejak 3 bulan yang lalu, kemudian pasien mengobati sendiri sariawanya menggunakan Albotyl sejak 3 bulan yang lalu. Namun tidak kunjung sembuh. Sekarang sariawannya menyebar, sariawannya sakit dan pasien susah makan. Sebelumnya, pasien belum pernah sariawan. Pasien tidak memiliki penyakit sistemik. Pasien memiliki riwayat Alergi udara dingin dan debu. Pasien memiliki riwayat penyakit maag saat telat makan.”
Keadaan Umum Penyakit yang sedang/pernah diderita : Tidak ada, TB/BB : 165cm/45kg
Riwayat Perawatan Gigi : Penambalan gigi bagian depan atas. Jaringan lunak rongga mulut dan sekitarnya :
Menggunakan Albotyl (mengobati sendiri) Riwayat Kesehatan
Kelainan Darah : TAK Kelainan Endokrin : TAK Kelainan Nutrisi : TAK Kelainan Imunologi : Kecurigaan (menggunakan Make up
gatal-gatal) Gangguan Respiratori : Ada (sesak nafas saat udara
dingin dan bersin-bersin terkena debu)
Gangguan TMJ: Ada Kliking ( jarang) Kelainan Jantung: TAK Kelainan KuKel: TAK Kelainan Pencernaan: Maag (telat Makan) TD: Normal DM: TAK Lain-lain : -
Obat-obatan yg tlh/ sedang dijalani: - Keadaan Sosial: Makan Mie goreng dan telur
setiap pagi dan suka makanan yang pedas.
Riwayat Keluarga Kelainan Darah : TAK Kelainan Endokrin : TAK Kelainan Jantung : TAK DM: TAK Kelainan Saraf : TAK Alergi : TAK Lain-lain : TAK
III. Pemeriksaan Klinis Ekstra Orala. Muka : Normalb. Pipi kanan : Normal
Kiri : Normalc. Bibir Atas : Normal Bawah : Normald. Sudut Mulut: Normale. Kelenjar Submandibularis Kiri: Teraba, kenyal,
Berbatas jelas, warna Normal,Suhu Normal Kelenjar Submandibularis Kanan : Normal
f. Kelenjar Submentalis : Normalg. Kelenjar Leher : Normalh. Kelenjar Sublingualis : Normali. Kelenjar Parotis kiri dan Kanan : Normalj. Lain-lain : Normal
INTRA ORAL Mukosa Labial Atas:Normal
Bawah:Normal Mukosa Pipi Kiri: Ulser, bulat, putih kekuningan, tepi
eritema, sakit, diameter ± 8mm, cheek biting. Pipi Kanan: Ulser, bulat, putih kekuningan, tepi eritema, sakit, diameter ± 6mm, cheek biting
Mukosa bukal Fold atas dan bawah: Normal Mukosa Labial fold Atas dan Bawah : Normal Gingiva Rahang Atas dan Bawah: Normal Lidah: Fisure Tongue, Geografik Tongue, Crenated
Tongue, Ujung lidah kanan : ulser, putih kekuningan, irreguler, tepi
eritema, sakit, diameter ± 3 mmUjung lidah kiri : ulser, putih kekuningan, oval, tepi eritema,
sakit, diameter ± 3 mm.
INTRA ORAL Dasar Mulut: Normal Palatum : Normal Tonsil : Normal Pharynx: Normal
Diagnosa Sementara : Traumatik Ulser Stomatitis Alergika e.c Makanan
Rencana Perawatan Instruksi tidak mengkonsumsi Mie Goreng, Ayam,
telor dan unggas-unggasan R/ Alloclaire Gargle fl No I
s.3.dd.ICol Oris
Pemeriksaan Penunjang Lab Patologi Klinik : DL dan Ig E
HASIL LAB DL DAN IGE
Diagnosa Akhir: Traumatik Ulser Stomatitis Alergika e.c Makanan
KONTROL I PENYEMBUHAN TRAUMATIK ULSER DAN STOMATITIS ALERGIKAS : Pasien kontrol sariawan pada hari ke-6.
Pasien masih merasakan sakit sedikit pada sariawannya dibagian ujung lidah kiri dan kanan, sertz sariawan dibagian pipi dalam sebelah kiri dan kanan. Pasien teratur menggunakan obat. Sekarang obat habis.
O: E.O = Normal I.O
Ujung Lidah kiri dan kanan Ulser, warna putih kekuningan, diameter ± 3mm,
tepi kemerahan, sedikit sakit.
Pipi bagian dalam kanan dan kiri Ulser, warna kuning keputihan, tepi kemerahan, batas jelas,
diameter ± 6mm, sakitA= Proses penyembuhan traumatik Ulser dan stomatitis
AlergikaP= Ulser Belum Sembuh, Terapi diganti: Instruksi tidak mengkonsumsi Mie Goreng, Ayam, telor dan
unggas-unggasan R/ Ceterizine Tab 10mg No X
s.1.dd.tab I.pc R/ Metil Prednisolone Tab 4mg No XV s.3.dd.tab I.pc R/ Alloclaire Gargle Fl No I
s.3.dd.I Col oris
KONTROL II PENYEMBUHAN TRAUMATIK ULSER DAN STOMATITIS ALERGIKAS= Pasien kontrol sariawan pada hari ke-13. Pasien
tidak mengeluhkan sakit lagi pada sariawannya dibagian ujung lidah kiri dan kanan, serta sariawan dibagian pipi dalam sebelah kiri dan kanan. Pasien teratur menggunakan obat. Sekarang obat habis.
O= E.O = Simetris I.O
Mukosa pipi bagian dalam sebelah kiri • Makula, merah Kebiruan, konsistensi sama jaringan
sekitar, batas difuse, diameter ± 3mm, tidak Sakit. Mukosa lidah sebelah Kanan
• Makula, merah kebiruan, konsistensi sama jaringan sekitar, batas difuse, diameter ± 1mm, tidak sakit
Mukosa Pipi bagian dalam sebelah kanan• Ulser, Putih kekuningan, tepi kemerahan,
diameter ±3mm, tidak sakit. Mukosa Lidah Sebelah Kiri
• Ulser, Putih kekuningan, tepi kemerahan, diameter ±1mm, tidak sakit.
A= - Penyembuhan stomatitis Alergika dibagian mukosa pipi sebelah kiri dan traumatik ulser di lidah sebelah kanan. - Proses penyembuhan stomatitis alergika dibagian mukosa pipi sebelah kanan dan lidah sebelah kiri.
P= Ulser dibagian pipi sebelah kanan belum terapi dilanjutkan.R/ Ceterizine tab 10mg no V S.1.dd.tab I.pc.R/ Metil Prednisolone tab 4mg No XV S. 3.dd.tab I.pcR/ Alloclaire Gargle Fl No I
s.3.dd.I Col oris
KONTROL III PENYEMBUHAN TRAUMATIK ULSER DAN STOMATITIS ALERGIKAS=Pasien kontrol sariawan pada hari ke-19.
Pasien tidak mengeluhkan sakit lagi pada sariawannya dibagian ujung lidah kiri dan kanan, serta sariawan dibagian pipi dalam sebelah kiri dan kanan. Pasien teratur menggunakan obat. Sekarang obat (metyl prednisolone) tersisa 3 biji, karena hari ke-17 pasien di instruksikan untuk mengkonsumsi 2 kali sehari.
O= E.O = Simetris
I.O Mukosa pipi bagian dalam sebelah kiri
• Makula, merah Kebiruan, konsistensi sama jaringan sekitar, batas difuse, diameter ± 2mm, tidak Sakit.
Mukosa lidah sebelah Kanan• Makula, merah kebiruan, konsistensi sama jaringan
sekitar, batas difuse, diameter ± 1mm, tidak sakit Mukosa Pipi bagian dalam sebelah kanan
• Ulser, Putih kekuningan, tepi kemerahan, diameter ±2mm, tidak sakit.
Mukosa Lidah Sebelah Kiri• Ulser, Putih kekuningan, tepi kemerahan, diameter
±1mm, tidak sakit.
A= - Penyembuhan stomatitis Alergika dibagian mukosa pipi sebelah dan traumatik ulser di lidah sebelah kanan. - Proses penyembuhan stomatitis alergika dibagian mukosa pipi sebelah kanan dan lidah sebelah kiri.
P= Ulser dibagian pipi sebelah kanan belum terapi dilanjutkan.R/ Ceterizine tab 10mg No. V S.1.dd.tab I.pc.R/ Metil Prednisolone tab 4mg No XV S. 3.dd.tab I.pcR/ Alloclaire Gargle Fl No I
s.3.dd.I Col oris
KONTROL IV PENYEMBUHAN TRAUMATIK ULSER DAN STOMATITIS ALERGIKAS=Pasien kontrol sariawan pada hari ke-25.
Pasien tidak mengeluhkan sakit lagi pada sariawannya dibagian ujung lidah kiri dan kanan, serta sariawan dibagian pipi dalam sebelah kiri dan kanan. Pasien teratur menggunakan obat. Sekarang obat (metyl prednisolone) tersisa 4 biji. Pasien tidak mengkonsumsi ayam, telur, bebek dan unggas-unggasan. Pasien Cuma mengkonsumsi ikan saja. Pasien sudah membersihkan karang giginya.
O= E.O = Simetris
I.O Mukosa Pipi bagian dalam sebelah kanan
• Ulser, Putih kekuningan, tepi kemerahan, diameter ±1mm, tidak sakit.
Mukosa lidah sebelah Kiri, lidah sebelah kiri dan kanan• Makula, merah kebiruan, konsistensi sama jaringan
sekitar, batas difuse, tidak sakit.A=- Penyembuhan stomatitis Alergika dibagian
mukosa pipi sebelah kiri dan lidah sebelah kiri. dan traumatik ulser di lidah sebelah kanan. - Proses penyembuhan stomatitis alergika dibagian mukosa pipi sebelah kanan.
P= Ulser belum sembuh terapi dilanjutkan.R/ Metil Prednisolone tab 4mg No XV S. 3.dd.tab I.pc
STOMATITIS ALERGIKA Stomatitis Alergika disebut juga “Mukositis
Alergika” adalah suatu reaksi hipersensitivitas tipe I oral terhadap obat atau makanan yang digunakan secara sistemik.
Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang diawali oleh mekanisme imonulogis yaituakibat induksi IgE yang spesifik terhadap Alergen tertentu yang berikatan dengan sel mast.
MANIFESTASI ALERGI DI RONGGA MULUTKeluhan yang umum dijumpai: Rasa gatal dan bengkak pada bibir dan palatum Pembentukan vesikel multiple yang mengelupas
dan akhirnya membentuk ulkus yang tertutup fibrin. Tepi meradang, eritematous dan rasa sakit terbakar.
Mulut terasa kering dan halitosis Biasanya tampak jelas daerah merah yang
kering mengkilat. Daerah-daerah putih dapat ada disekitarnya.
Responnya dapat terbatas pada mukosa pipi, gusi, bibir, atau lidah atau dapat melibatkan seluruh rongga mulut.
HIPERSENSITIVITAS TIPE 1 Diakibatkan oleh antibodi IgE yang diabsorbsi
pada sel mast atau basofil Merupakan respon jaringan yang cepat (hanya
dalam hitungan menit) Reaksi yang terjadi dapat berupa rhinitis
musiman, asma, bahkan anafilaksis (gangguan sistemik yang fatal)
Terjadi melalui 2 tahap: Vasadilatasi, kebocoran vaskular, spasme otot
polos. Infiltrasi eosinofil, hancurnya jaringan seperti
rusaknya sel epitel mukosa.
HIPERSENSITIVITAS TIPE 2 Disebabkan oleh antibodi IgE atau IgM yang di
arahkan untuk melawan antigen target terhadap antigen yang merupakan bagian sel host.
Melalui 2 mekanisme : Lisis langsung : terjadi setalah pada sitotoksitas
yang diperantarai komplemen, antibodi terikat pada antigen permukaan sel yang menyebabkan membran sel terserang.
Opsonizasi : sel yang diselubungi antibodi dan fragmen komplemen (teropsonizasi) rentan terhadap fagositosis. Umumnya, sel yang paling sering dirusak melalui mekanisme ini adalah sel darah.
HIPERSENSITIVITAS TIPE 3 Reaksi ini terjadi apabila ditemukan ikatan
antigen-antibodi dalam sirkulasi darah atau jaringan, yang mengaktifkan komplemen. Disebut juga sebagai reaksi kompleks imun (IgG dan IgM).
Komplek antigen-antibodi terbentuk selama berlangsungnya berbagai respons imun dan menunjukkan pembersihan antigen yang normal. Jejas akibat kompleks imun ini terbentuk dalam sirkulasi yang mengendap pada organ tertentu seperti ginjal, sendi, dan kulit.
HIPERSENSITIVITAS TIPE 4 Reaksi ini juga dikenal sebagai reaksi imun
seluler, karena tidak terdapat peran antibodi.
PATOFISIOLOGIAllergen Infiltrasi
SubmukosaTH2 Sitokin: IL-4,
IL-5 dan IL-13 Limposit B
Sel Mast IgE
Melepaskan histamin,prostaglandi
n dan leukotrien
vasodilatasi, kontraksi otot polos dan sekresi mukus
IL-1, IL-3, IL-4, IL 5, IL-6Faktor Inflamsi (TGF-, TNF-)IFN- GM-CSF
Eosinofil, neutrofil, basofil, monosit,
sel T CD4+ berinfiltrasi ke
jaringan
Mengakibatkan kerusakan jaringan
TREATMENT Instruksi menghindari alergen Antihistamin Kortikosteroid Topikal Anestesi
DAFTAR PUSTAKA1. Lokesh P, et al. Allergic Contact Stomatitis : A
Case Report Review of Literature. Indian Journal of Clinical Practice. 2012;22(9): 458-462.
2. Christanto A, Oedono T. Manifestasi Alergi Pada Telinga, Hidung dan Tenggorok. Continuing Medical Education. 2011;38(6): 410-416.
3. Siregar SP. Alergi Makanan pada Bayi dan Anak. Sari Pediatri. 2001;3(3): 168-179.
4. Merijanti SLT. Peran Sel Mast dalam Reaksi Hipersensitivitas Tipe I. J Kedokteran Trisakti. 1999;18(3):145-153